Page 1
PENGARUH KOMPENSASI DAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA (K3) TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN BAGIAN
PRODUKSI PADA PT. ROTTE RAGAM RASA
CABANG PEKANBARU
SKRIPSI
OLEH :
AFNI SORAYA SIRAIT
11671202013
KONSENTRASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2022
Page 2
PENGARUH KOMPENSASI DAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA (K3) TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN BAGIAN
PRODUKSI PADA PT. ROTTE RAGAM RASA
CABANG PEKANBARU
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Ekonomi (SE) Pada Fakultas Ekonomi Dan Ilmu Sosial
Universitas Islam Sultan Syarif Kasim Riau
OLEH :
AFNI SORAYA SIRAIT
11671202013
KONSENTRASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2022
Page 6
i
ABSTRAK
Pengaruh Kompensasi dan Keselamatan dan Kesehatan (K3) Terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan Bagian Produksi pada PT. Rotte Ragam Rasa
Cabang Pekanbaru
Oleh :
AFNI SORAYA SIRAIT
NIM. 11671202013
Secara umum pemberian kompensasi kepada karyawan secara tepat akan
membuat karyawan termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya sehingga hasil
yang dicapai dari pekerjaan tersebut akan memberikan kepuasan bagi karyawan
tersebut serta pelaksanan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang baik akan
menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman dan bebas dari kecelakaan kerja.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar Kompensasi,
Keselamatan dan Kesehatan Kerja berpengaruh secara parsial maupun simultan
terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Bagian Produksi pada PT. Rotte Ragam
Rasa Cabang Pekanbaru. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif
kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh karyawan bagian produksi
pada PT. Rotte Ragam Rasa Cabang Pekanbaru dengan teknik pengambilan
sampel menggunakan metode sensus dengan jumlah sampel 80 responden. Teknik
analisis data dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda menggunakan
SPSS V.25. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel
Kompensasi (X1), Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X2) berpengaruh terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan baik secara parsial maupun simultan. Nilai R Square
sebesar 0.531atau 53% berarti variabel Kepuasan Kerja dipengaruhi
Kompensasi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja sementara sisanya sebesar 47%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini.
Kata kunci : Kompensasi, Keselamatan dan Kesehatan (K3), Kepuasan
Kerja
Page 7
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu„alaikum Wr. Wb.
Al-hamdulillahirobbil„alamin
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq
dan hidayah-Nya, sholawat serta salam selalu tercurah kepada Rasullullah
Muhammad SAW, sehingga Penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul
“Pengaruh Kompensasi dan Keselamatan dan Kesehatan (K3) Terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan Bagian Produksi pada PT. Rotte Ragam Rasa
Cabang Pekanbaru” sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di
Jurusan Strata I Manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam
Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Skripsi ini saya persembahkan secara khusus kepada Orang Tua tercinta dan
tersayang, yaitu Ayahanda Jahiman Sirait (Alm) dan Ibunda Nurjanah Br. Sinaga
serta adik saya Aswin Zein Sirait dan Andi Pranata Sirait. Terimakasih atas segala
dukungan, kasih sayang dan doa serta selalu berusaha memberikan yang terbaik
kepada penulis.
Suksesnya penyusunan skripsi ini tentunya penulis tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak yang memberikan bimbingan, arahan, bantuan dan dukungan. Oleh
karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Khairunnas, M.Ag selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Sultan Syarif Kasim Riau.
Page 8
iii
2. Ibu Dr. Hj, Mahyarni, SE, MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu
Sosial Universitas Islam Negri Sultan Syarif Kasim Riau dan Selaku
Pembimbing Proposal dan Skripsi yang telah banyak membantu,
meluangankan waktu, mengarahkan, membimbing dengan penuh kesabaran
dan keikhlasan serta memberikan saran kepada penulis dalam penyususan
skripsi ini..
3. Bapak Dr. Kamaruddin, S.Sos, M.Si selaku Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi
dan Ilmu Sosial. Universitas Islam Negri Sultan Syarif Kasim Riau.
4. Bapak Dr. Mahmuzar, M.Hum selaku Wakil Dekan II Fakultas Ekonomi dan
Ilmu Sosial. Universitas Islam Negri Sultan Syarif Kasim Riau.
5. Ibu Dr. Julina, SE, M.Si selaku Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi dan Ilmu
Sosial. Universitas Islam Negri Sultan Syarif Kasim Riau.
6. Ibu Astuti Meflinda, SE, MM selaku ketua Jurusan SI Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
7. Bapak Fakhrurrozi, SE, MM selaku sekretaris Jurusan SI Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif
Kasim Riau
8. Ibu Irien Violinda Anggriani, SE, M.Si selaku Penasehat Akademik
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
9. Bapak/Ibu Dosen dan Tenaga Pendidik Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Universitas Islam Sultan Syarif Kasim Riau
10. Seluruh Lokal C S1 Manajemen angkatan 2016 serta seluruh teman-teman
lokal B Konsentrasi Manajemen SDM angkatan 2016. Terimakasih atas
Page 9
iv
kebersamaannya selama perkuliahan dan telah memberikan dukungan, do‟a
serta nasehat yang tulus kepada penulis selama ini.
11. Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam penulisan skripsi ini yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga segala bantuan dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis
menjadi pahala dan diberikan balasan yang berlipat ganda oleh ALLAH SWT.
Penulis menyadari masih terdapat kekurangan pada penulisan Skripsi ini.
Penulis mengharapkan adanya kritik maupun saran yang bersifat membangun
yang bertujuan untuk menyempurnakan isi dari Skripsi ini serta bermanfaat bagi
semua pihak yang berkepentingan pada umumnya dan bagi penulis untuk
mengamalkan ilmu pengetahuan di tengah-tengah masyarakat.
Wassalamu‟alaikum Wr. Wb
Pekanbaru, Januari 2022
Penulis,
AFNI SORAYA SIRAIT
NIM: 11671202013
Page 10
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... v
DAFTAR TABEL............................................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 10
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................................ 11
1.4 Manfaat Penelitian...................................................................................... 12
1.5 Sistematika Penulisan ................................................................................. 13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia ........................................................... 15
2.1.1 Pengertian Sumber Daya Manusia ................................................. 15
2.1.2 Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia ....................... 16
2.1.3 Pendekatan Sumber Daya Manusia ................................................ 18
2.2 Kepuasan Kerja .......................................................................................... 19
2.2.1 Pengertian Kepuasan Kerja ............................................................ 19
2.2.2 Teori Kepuasan Kerja ..................................................................... 20
2.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja ..................... 22
2.2.4 Indikator Kepuasan Kerja ............................................................... 24
2.3 Kompensasi ................................................................................................ 25
2.3.1 Pengertian Kompensasi .................................................................. 25
Page 11
vi
2.3.2 Fungsi dan Tujuan Kompensasi ..................................................... 26
2.3.3 Jenis-Jenis Kompensasi .................................................................. 28
2.3.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kompensasi ........................... 30
2.3.5 Indikator Kompensasi..................................................................... 34
2.4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) .................................................... 35
2.4.1 Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ...................... 35
2.4.2 Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ............................ 36
2.4.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3)....................................................................................... 39
2.4.4 Indikator Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ......................... 42
2.5 Pengaruh Antar Variabel ............................................................................ 43
2.5.1 Pengaruh Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja ......................... 43
2.5.2 Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) Terhadap
Kepuasan Kerja .............................................................................. 44
2.5.3 Pengaruh Kompensasi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Terhadap Kepuasan Kerja .............................................................. 45
2.6 Pandangan Islam ........................................................................................ 46
2.6.1 Pandangan Islam Tentang Kepuasan Kerja .................................... 46
2.6.2 Pandangan Islam Tentang Kompensasi .......................................... 47
2.6.3 Pandangan Islam Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
........................................................................................................ 49
2.7 Penelitian Terdahulu .................................................................................. 50
2.8 Kerangka Pemikiran ................................................................................... 54
2.9 Konsep Operasional ................................................................................... 55
2.10 Hipotesis Penelitian .................................................................................... 56
Page 12
vii
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian...................................................................... 60
3.2 Jenis dan Sumber Data ............................................................................... 60
3.2.1 Jenis Data ....................................................................................... 60
3.2.2 Sumber Data ................................................................................... 60
3.3 Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 61
3.3.1 Wawancara ..................................................................................... 61
3.3.2 Kuesioner........................................................................................ 62
3.3.3 Observasi ........................................................................................ 63
3.4 Populasi dan Sampel .................................................................................. 64
3.4.1 Populasi .......................................................................................... 64
3.4.2 Sampel ............................................................................................ 64
3.5 Analisis Data .............................................................................................. 65
3.5.1 Analisis Deskriptif .......................................................................... 65
3.5.2 Analisis Kuantitatif......................................................................... 66
3.6 Uji Kualitas Data ........................................................................................ 66
3.6.1 Uji Validitas .................................................................................. 66
3.6.2 Uji Reliabilitas ................................................................................ 67
3.7 Uji Asumsi Klasik ...................................................................................... 67
3.7.1 Uji Normalitas ................................................................................ 68
3.7.2 Uji Multikolinearitas ...................................................................... 68
3.7.3 Uji Heteroskedastisitas ................................................................... 69
3.7.4 Uji Autokorelasi ............................................................................. 69
3.8 Analisis Regresi Linear Berganda .............................................................. 70
3.9 Uji Hipotesis ............................................................................................... 71
Page 13
viii
3.9.1 Uji signifikasi secara parsial (Uji T) ............................................... 71
3.9.2 Uji signifikansi secara simultan (Uji F) .......................................... 71
3.9.3 Uji Koefisien Determinasi (R²) .................................................................. 72
BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN
4.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan................................................................... 74
4.2 Visi dan Misi Perusahaan ........................................................................... 75
4.3 Struktur Organisasi ..................................................................................... 77
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Deskripsi Objek Penelitian ......................................................................... 79
5.2 Karakteristik Responden ............................................................................ 79
5.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ................................. 80
5.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................... 80
5.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja .................... 81
5.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir.......... 82
5.3 Analisis Deskriptif...................................................................................... 83
5.3.1 Variabel Kompensasi ..................................................................... 83
5.3.2 Variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja .................................. 85
5.3.3 Variabel Kepuasan Kerja ................................................................ 87
5.4 Uji Kualitas Data ........................................................................................ 89
5.4.1 Uji Validitas ................................................................................... 89
5.4.2 Uji Reliabilitas ................................................................................ 91
5.5 Uji Asumsi Klasik ...................................................................................... 92
5.5.1 Uji Normalitas ................................................................................ 92
5.5.2 Uji Multikolinearitas ...................................................................... 93
5.5.3 Uji Heteroskedastisitas ................................................................... 94
Page 14
ix
5.5.4 Uji Autokorelasi ............................................................................. 96
5.6 Analisis Regresi Linear Berganda .............................................................. 97
5.7 Uji Hipotesis ............................................................................................... 99
5.7.1 Uji Parsial (uji T) ............................................................................ 99
5.7.2 Uji Simultan (uji F) ...................................................................... 101
5.7.2 Uji Koefisien Determinasi ................................................... 103
5.7 Pembahasan .............................................................................................. 104
5.7.1 Pengaruh kompensasi terhadap Kepuasan Kerja .......................... 105
5.7.2 Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap
Kepuasan Kerja ............................................................................ 106
5.7.3 Pengaruh Kompensasi dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Terhadap Kepuasan Kerja ............................................................ 107
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan............................................................................................... 110
6.2 Saran ......................................................................................................... 111
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Page 15
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Jumlah Karyawan PT. Rotte Ragam Rasa Cabang Pekanbaru 2016-
2020 ............................................................................................................. 3
Tabel 1.2 Data Jumlah Karyawan Bagian Produksi Cabang Pekanbaru 2020 ............ 4
Tabel 1.3 Data Jumlah Keluar Masuknya Karyawan Bagian Produksi PT. Rotte
Ragam Rasa Cabang Pekanbaru 2016-2020 ................................................ 5
Tabel 1.4 Data Sistem Kompensasi PT. Rotte Ragam Rasa Cabang Pekanbaru 2016-
2020 ............................................................................................................. 7
Tabel 1.5 Data tingkat Kecelakaan Kerja Karyawan PT. Rotte Ragam Rasa Cabang
Pekanbaru 2016-2020 .................................................................................. 8
Tabel 1.6 Data Alat Pelindung Diri Bagian Produksi PT. Rotte Ragam Rasa Cabang
Pekanbaru 2020 ............................................................................................ 9
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu .................................................................................. 50
Tabel 2.2 Definisi Konsep Operasional Variabel Penelitian ..................................... 55
Tabel 3.1 Kriteria Skor Penelitian ............................................................................. 62
Tabel 3.2 Interprestasi Perhitungan Korelasi ............................................................. 73
Tabel 5.1 Responden Berdasarkan Umur .................................................................. 80
Tabel 5.2 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..................................................... 81
Tabel 5.3 Responden Berdasarkan Lama Bekerja ..................................................... 81
Tabel 5.4 Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ........................................... 82
Tabel 5.5 Rekapitulasi Jawaban Responden Variabel Kompensasi .......................... 83
Page 16
xi
Tabel 5.6 Rekapitulasi Jawaban Responden Variabel Keselamatan dan Kesehatan
Kerja ........................................................................................................... 85
Tabel 5.7 Rekapitulasi Jawaban Responden Variabel Kepuasan Kerja..................... 88
Tabel 5.8 Hasil Uji Validitas ..................................................................................... 90
Tabel 5.9 Uji Reliabilitas Instrumen .......................................................................... 91
Tabel 5.10 Uji Normalitas Instrumen .......................................................................... 92
Tabel 5.11 Hasil Uji Multikolinearitas ........................................................................ 94
Tabel 5.13 Hasil Uji Autokorelasi ............................................................................... 96
Tabel 5.14 Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda .............................................. 97
Tabel 5.15 Uji Parsial (Uji T) .................................................................................... 100
Tabel 5.16 Uji Simultan (Uji F) ................................................................................ 102
Tabel 5.17 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ..................................................... 104
Page 17
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka pemikiran ........................................................................ 54
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Inhil Sarimas Kelapa ................................. 78
Gambar 5.12 Uji Heterokedastisitas .................................................................... 95
Page 18
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini khususnya di Indonesia, seluruh pengusaha maupun organisasi
sedang menghadapi era new normal ditengah kondisi pandemi virus korona
(Covid-19). Dimana para pekerja, penjual serta konsumen mengalami
perubahan pola hidup baru seperti halnya beraktifitas dengan menerapkan
sejumlah protokol kesehatan, hal ini berdampak terhadap strategi para usaha
dalam dimana jam buka yang dibatasi, serta pelanggan yang dibatasi sehingga
sangat mempengaruhi social ekonomi. Dalam kondisi seperti ini, tidak ada
perusahaan atau organisasi yang tidak terdampak bahkan negara besar
sekalipun. Oleh karena itu, era new normal memaksa perusahaan maupun
organisasi untuk melakukan adaptasi khusus demi dapat mempertahankan
eksistensinya guna untuk merebut market share. Untuk meningkatkan
eksistensinya perusahaan harus memiliki keunggulan yang kompetitif
(competitive advantage) tertentu dibandingkan dengan para pesaingnya.
Perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif umumnya memiliki sumber-
sumber yang dapat di andalkan dalam rangka memenangkan persaingan. Salah
satu sumber tersebut adalah sumber daya manusia.
Page 19
2
Sumber daya manusia memiliki peranan penting dalam setiap kegiatan
organisasi atau perusahaan. walaupun didukung oleh sarana dan prasarana yang
canggih, tetapi tanpa dukungan sumber daya manusia yang handal maka
kegiatan perusahaan tidak akan terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu,
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor penting dan
memiliki peran yang besar sebagai penggerak utama dalam perusahaan. Setiap
perusahaan atau organisasi pada umumnya menginginkan agar sumber daya
manusia yang mereka miliki mempunyai produktivitas yang tinggi dalam
bekerja. Salah satu yang mempengaruhi produktivitas karyawan adalah
kepuasan kerja. Menurut Asád dalam Sutrisno (2012: 75-76), kepuasan kerja
mempunyai dampak terhadap sikap dan tingkah laku karyawan seperti :
produktifitas, absentiesme, kecelakaan kerja, labour turn over, dan sebagainya.
Menurut Robbins dan Judge dalam Christopher (2017:02) turn over
merupakan tindakan pengunduran diri secara permanen yang dilakukan oleh
karyawan baik secara sukarela ataupun tidak secara sukarela.
PT. Rotte Ragam Rasa merupakan perusahaan yang bergerak dibidang
manufaktur. Produk yang dihasilkan adalah makanan berupa roti dengan
berbagai macam rasa dan bentuk yang mencerminkan ciri khas PT. Rotte
Ragam Rasa itu sendiri mulai dari roti manis, roti tawar, cake, donat dan lain
sebagainya. Berbeda dengan pabrik roti yang lain, PT. Rotte Ragam Rasa ini
Page 20
3
juga memiliki ruang produksi yang khas dimana ruang produksi dan penjualan
berada didalam 1 (satu) tempat dan hanya dibatasi oleh kaca etalase namun ada
sebagian cabang dibatasi oleh kaca pembatas sehingga konsumen dapat melihat
lihat secara langsung proses produksi. Perusahaan yang berdiri sejak tahun
2016 ini telah memiliki 43 cabang yang ada di indonesia mulai dari Pekanbaru,
Kampar, Pelalawan, Duri, Dumai, Medan, Depok, Tanggerang, hingga Jakarta
selatan. Kantor pusat PT. Rotte Ragam Rasa itu sendiri berada di Tangerang
Timur, Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau. Adapun jumlah karyawan pada
PT. Rotte Ragam Rasa Sebagai Berikut :
Dalam hal ini penulis mengambil penelitian pada PT. Rotte Bakery
Cabang Pekanbaru, yang mana objek penelitian pada bagian produksi
(pembuatan roti). Adapun jumlah karyawan pada Cabang Pekanbaru sebagai
berikut:
Tabel 1.1 : Jumlah Karyawan PT Rotte Ragam Rasa Cabang
Pekanbaru 2016-2020.
Tahun Jumlah
Cabang
Jumlah Karyawan total
karyawan Kepala
Cabang
Bagian
Penjualan
Bagian
Produksi Satpam
2016 1 1 2 5 - 8
2017 6 6 17 28 - 51
2018 16 16 38 86 - 140
2019 17 17 36 92 4 149
2020 17 17 36 80 4 137
Sumber : PT Rotte Ragam Rasa Cabang Pekanbaru, 2020
Adapun 17 toko cabang yang tersebar di Kota Pekanbaru, dengan jumlah
Page 21
4
karyawan pada bidang produksi tahun 2020 adalah sebagai berikut:
Tabel 1.2 : Jumlah Karyawan Bagian Produksi Cabang Pekanbaru 2020.
No Lokasi Cabang Jumlah karyawan
Bagian Produksi
KECAMATAN TAMPAN
1 Garuda Sakti 4
2 Delima 8
3 Soebrantas 4
KECAMATAN SUKAJADI
4 Rajawali 4
5 Pepaya 4
6 Ahmad Yani 4
KECAMATAN MARPOYAN DAMAI
7 Paus 5
8 Kartama 4
9 Soekarno Hatta 4
KECAMATAN TENAYAN RAYA
10 Bukit Barisan 7
11 Hangtuah 4
KECAMATAN SAIL
12 Beringin 4
KECAMATAN PAYUNG SEKAKI
13 Durian 4
14 Kayu Manis 4
KECAMATAN BUKIT RAYA
15 Marpoyan 8
KECAMATAN RUMBAI
16 Umban Sari 4
KECAMATAN RUMBAI PESISIR
17 Sekolah 4
Total 80
Sumber : PT Rotte Ragam Rasa Cabang Pekanbaru, 2020
Dari Tabel 1.2 dapat di lihat bahwa jumlah karyawan PT. Rotte
Ragam Rasa Cabang Pekanbaru bagian produksi berjumlah 80 orang. Adapun
jumlah karyawan yang masuk dan keluar sebagai berikut :
Page 22
5
Tabel 1.3 : Jumlah Keluar Masuknya Karyawan Bagian Produksi
PT. Rotte Ragan Rasa Cabang Pekanbaru, 2016-2020
Tahun Jumlah
Cabang
Jumlah
karyawan
awal tahun
(Orang)
Jumlah
Karyawan
masuk
(Orang)
Jumlah
Karyawan
keluar
(Orang)
Jumlah
Karyawan
Akhir tahun
(Orang)
2016 1 5 - - 5
2017 6 5 23 - 28
2018 16 28 66 8 86
2019 17 86 16 10 92
2020 17 92 - 12 80
Sumber : PT Rotte Ragam Rasa Cabang Pekanbaru, 2020
Pada Tabel 1.3 diatas dapat dilihat bahwa jumlah keluar masuknya
karyawan mengalami fluktuasi. Di awal tahun 2016 pada bidang produksi
perusahaan hanya memiliki 1 outlet dengan jumlah karyawan sebanyak 5
orang, karena tahun tersebut merupakan tahun pertama PT. Rotte Ragam Rasa
didirikan, tidak ada karyawan masuk dan keluar sehingga tidak terjadi turn
over. Pada tahun 2017 perusahaan menambah coutlet baru, sehingga jumlah
outlet menjadi 6 outlet, dengan karyawan bidang produksi pada awal tahun
adalah 5 orang dan jumlah karyawan masuk untuk ditempatkan pada outlet baru
adalah 23 orang, tidak ada karyawan yang keluar karena sebagian besar
beroperasinya outlet baru adalah pada akhir 2017, sehingga tidak terjadi turn
over. Pada tahun 2018 perusahaan menambah outlet baru lagi, sehingga jumlah
outlet menjadi 16 outlet, dengan jumlah karyawan bidang produksi awal tahun
adalah 28 orang dan jumlah karyawan masuk untuk ditempatkan pada outlet
baru adalah 66 orang, pada tahun ini terjadi turn over dengan jumlah karyawan
bidang produksi yang keluar adalah 8 orang. Pada tahun 2019 perusahaan
Page 23
6
menambah kembali outlet baru, sehingga jumlah keseluruhan menjadi 17 outlet,
dengan jumlah karyawan awal tahun 86 orang dan jumlah karyawan masuk
adalah 16 orang, pada tahun ini terjadi peningkatan turn over dengan jumlah
karyawan bidang produksi yang keluar adalah 10 orang. Pada tahun 2020
belum ada penambahan outlet baru, dengan jumlah karyawan awal tahun 92
orang. Tidak ada penambahan karyawan akan tetapi jumlah karyawan yang
keluar bertambah sebanyak 12 orang. Hal tersebut bukan disebabkan di era new
normal. Meningkatnya turn over karyawan disebabkan karena rendahnya
kepuasan karyawan sehingga menimbulkan perasaan tidak nyaman akan
pekerjaannya.
Salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan adalah
Kompensasi. Kompensasi menurut Rivai (2013:741) adalah sesuatu yang
diterima karyawan sebagai kontribusi, jasa mereka, pada perusahaan.
Pemberian kompensasi yang layak dan adil dapat meningkatkan kemampuan
karyawan dalam meningkatkan produktivitasnya. Sebaliknya jika kompensasi
diberikan tidak sesuai dengan pekerjaan dan jabatannya maka itu dapat
mengurangi kinerjanya, meningkatkan keluhan-keluhan, mogok kerja dan
mengarah pada tindakan-tindakan fisik dan psikologis, seperti meningkatnya
derajat ketidakhadiran dan peputaran karyawan, yang pada giliraannya akan
menurunkan kesehatan jiwa karyawan yang semakin parah.
Page 24
7
Tabel 1.4 : Data Sistem Kompensasi PT. Rotte Ragan Rasa Cabang
Pekanbaru , 2016-2020
Tahun Sistem Pemberian Gaji Jumlah
2016-2019 Sistem Bagi Hasil 12jt-15jt
2019-Sekarang Basic Salary (Gaji Pokok) < 10jt
Sumber : PT Rotte Ragam Rasa Cabang Pekanbaru, 2020
Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada salah
satu kepala cabang Jalan Pepaya Ihsan (26) mengatakan bahwa diawal
berdirinya PT. Rotte Ragam Rasa sistem kompensasi yang diberikan kepada
karyawan yaitu sistem bagi hasil yang mana ketika omsetnya tinggi maka
semakin tinggi pula kompensasi yang didapatkan. Begitu juga sebaliknya ketika
omsetnya rendah maka kompensasi yang didapatkan rendah atau menurun.
Namun, seiring bertambahnya cabang Rotte Ragam Rasa menyebabkan pada
akhir tahun 2019 sistemnya diubah menjadi sistem basic salary (gaji pokok)
yang mana kompensasi karyawan sudah ditetapkan oleh perusahaan tetapi,
dibagian insentifnya tetap menggunakan sistem bagi hasil. Perubahan tersebut
dilakukan agar dapat membantu cabang-cabang yang omsetnya masih rendah.
Akan tetapi, perubahan itu sangatlah berpengaruh terhadap kepuasan karyawan
yang cabangnya memiliki omset tinggi, yang mana ketika sistem bagi hasil
kompensasi yang diterima tinggi bisa mencapai 12jt-15jt tergantung
golongannya, namun setelah adanya perubahan tidak ada lagi karyawan yang
gajinya mencapai 10 jt. Pada masa pandemi omset setiap cabang mengalami
penurunan, uang makan karyawan sempat tidak diberikan supaya tidak banyak
Page 25
8
karyawan yang di rumahkan atau diberhentikan, dan insentif karyawan pun
menurun. Hal tersebut sangat mempengaruhi kepuasan karyawan atau keluhan
bagi karyawan namun dengan adanya basic salary (Gaji pokok) karyawan
merasa terbantu karena, walaupun uang makan sempat tidak diberikan, omset
dan insentif menurun karyawan tetap mendapatkan gaji pokok.
Selain kompensasi, keselamatan dan kesehatan kerja juga
mempengaruhi Kepuasan kerja karyawan. Menurut Enny (2018:01),
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah suatu pogram yang dibuat
pekerja maupun pengusaha sebagai upaya mencegah timbulnya kecelakaan
akibat kerja dan penyakit akibat kerja dengan cara mengenali hal yang
berpotensi menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta tindakan
antisipatif apabila terjadi kecelakaan dan penyakit kerja Jika kondisi
keselamatan dan kesehatan karyawan buruk maka, dapat menimbulkan
karyawan terkena cedera dan penyakit ditempat kerja. Berikut data jumlah
kecelakaan kerja karyawan :
Tabel 1.5 : Data Tingkat Kecelakaan Kerja Karyawan PT. Rotte
Ragam Rasa Cabang Pekanbaru, 2016-2020
Tahun Jumlah
Karyawan
Tingkat Klasifikasi Kecelakaan Jumlah
(Orang) Ringan
(Orang)
Berat
(Orang)
Meninggal
Dunia (Orang)
2016 5 3 - - 3
2017 28 11 1 - 12
2018 86 25 - - 25
2019 92 33 2 - 35
2020 80 21 - - 21
Sumber : PT. Rotte Ragam Rasa Cabang Pekanbaru, 2020
Page 26
9
Adapun Alat Pelindung Diri (APD) yang dimiliki karyawan bagian
Produksi pada PT. Rotte Ragam Rasa Cabang Pekanbaru sebagai berikut:
Tabel 1.6 : Data Alat Pelindung Diri Bagian Produksi PT. Rotte Ragam
Rasa Cabang Pekanbaru
No Jenis Alat Pelindung Diri (APD)
1 Masker
2 Topi Penutup Kepala
3 Sepatu Pelindung
4 Handglove (Sarung Tangan)
5 Celemek
Sumber : PT. Rotte Ragam Rasa Cabang Pekanbaru, 2020
Berdasarkan Tabel 1.5 dapat dilihat bahwa dalam 5 tahun terakhir
jumlah kecelakaan yang tertinggi adalah pada tahun 2019 yaitu sebanyak 35
orang dari 92 karyawan dibagian produksi dengan 33 orang kecelakaan ringan
dan 2 orang kecelakaan berat. Kecelakaan ringan yang terjadi didalam
perusahaan langsung ditangani oleh pertolongan pertama pada kecelakaan
(P3K) yang ada di perusahaan. Sedangkan kecelakaan tingkat berat dimana
karyawan mengalami kecelakaan yang cukup parah dan tidak dapat ditangani
P3K, sehingga langsng dibawa kerumah sakit untuk mendapatkan perawatan
yang lebih intensif dan semua biaya ditanggung perusahaan, karena karyawan
memiliki BPJS Ketenagakerjaan.
Dalam kasus kecelakaan tingkat ringan diantaranya tergores benda
tajam, terpeleset, terkena oven. Sedangkan kecelakaan berat luka parah yang
akibat tertimpa kaca etalase. Berdasarkan obsevasi dan wawancara yang
Page 27
10
dilakukan peneliti kecelakaan tersebut disebabkan kelalaian atau kesalahan
karyawan, dan kurangnya disiplin karyawan dalam menjalankan tugasnya.
Dalam hal menjaga keselamatan dan kesehatan kerja, perusahaan sudah
mempunyai prosedur yang telah ditetapkan. Para pekerja wajib memakai Alat
Pelindung Diri (APD), seperti masker penyaring udara buruk saat bekerja, topi
penutup kepala, sepatu pelindung, handglove (sarung tangan) untuk
memasukkan atau mengeluarkan roti dari oven, dan celemek. Walaupun sudah
ada prosedur yang ditetapkan perusahaan, beberapa karyawan kurang memiliki
kesadaran akan keselamatan dan kesehatan kerja menggunakan APD dalam
bekerja seperti tidak memakai masker, tidak menggunakan celemek sehingga
dapat membuat karyawan lain kurang nyaman apalagi pada kondisi new
normal saat ini.
Berdasarkan urutan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitan dengan judul: “Pengaruh Kompensasi dan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Bagian
Produksi Pada PT. Rotte Ragam Rasa Cabang Pekanbaru.”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan fenomena tersebut, maka rumusan masalah yang menjadi
fokus utama dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut :
Page 28
11
1. Apakah Kompensasi berpengaruh secara parsial terhadap Kepuasan Kerja
Karyawan bagian produksi pada PT. Rotte Ragam Rasa Cabang Pekanbaru?
2. Apakah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) berpengaruh secara parsial
terhadap Kepuasan Kerja Karyawan bagian produksi pada PT. Rotte Ragam
Rasa Cabang Pekanbaru?
3. Apakah Kompensasi dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
berpengaruh secara simultan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan bagian
produksi pada PT. Rotte Ragam Rasa Cabang Pekanbaru?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka dapat dikembangkan tujuan
dari penelitian “Pengaruh Kompensasi dan Keselamatan dan Kesehatan (K3)
Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan bagian produksi pada PT. Rotte Ragam
Rasa Cabang Pekanbaru” adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apakah Kompensasi berpengaruh secara parsial terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan bagian produksi pada PT. Rotte Ragam Rasa
Cabang Pekanbaru
2. Untuk mengetahui apakah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
berpengaruh secara parsial terhadap Kepuasan Kerja Karyawan bagian
produksi pada PT. Rotte Ragam Rasa Cabang Pekanbaru
Page 29
12
3. Untuk mengetahui apakah Kompensasi dan Keselamatann dan Kesehatan
Kerja (K3) berpengaruh secara simultan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
bagian produksi pada PT. Rotte Ragam Rasa Cabang Pekanbaru
1.4 Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka dapat dikembangkan manfaat
dari penelitian “Pengaruh Kompensasi dan Keselamatan dan Kesehatan kerja
(K3) terhadap Kepuasan Kerja Karyawan bagian produksi pada PT. Rotte
Ragam Rasa Cabang Pekanbaru” adalah sebagai berikut :
1. Bagi Penulis
Laporan penelitian ini merupakan salah satu sarana pembelajaran dalam
melatih, mengembangkan dan menerapkan ilmu yang diperoleh dari
perkuliahan ke dunia nyata, melalui penelitian ini peneliti dapat
mengaplikasikan teori atau konsep terkait Manajemen Sumber Daya
Manusia (MSDM), khususnya dalam memecahkan masalah kepuasan kerja
karyawan di PT. Rotte Ragam Rasa Cabang Pekanbaru. Serta penelitian ini
sebagai salah satu syarat menempuh Strata satu (S1).
2. Bagi Perusahaan
Laporan penelitian ini dapat menjadi sarana informasi bagi perusahaan untuk
merumuskan sebuah keputusan dalam upaya meningkatkan Kepuasan kerja
karyawan di PT. Rotte Ragam Rasa Cabang Pekanbaru.
3. Bagi Akademisi
Page 30
13
Laporan penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi mahasiswa
khususnya mahasiswa Fakultas ekonomi dan ilmu sosial dalam melakukan
penelitian di Bidang Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM), terkait
dengan Kompensasi, Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) dan Kepuasan
Kerja.
1.5 Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran secara umum mengenai laporan
penelitian ini, pembahasan dilakukan secara sistematik, meliputi :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini akan diuraikan latar belakang, perumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika
penulisan.
BAB II TELAAH PUSTAKA
Pada bab ini akan diuraikan tentang teori-teori yang ada
kaitannya dengan penelitian ini, dan akan mengemukakan
suatu hipotesis dan variabel.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini berisikan tentang tempat penelitian, jenis dan
sumber data, teknik pengumpulan data, populasi dan sampel
serta analisis data.
Page 31
14
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
Pada bab ini membahas tentang gambaran umum
perusahaan, sejarah perusahaan, struktur organisasi, dan job
description.
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan disajikan hasil penelitian dan
pembahasan serta bagaimana menguraikan secara efesiensi
mengenai masalah yang dihadapi dan cara pemecahannya.
BAB VI PENUTUP
Merupakan suatu bab yang penulis akan mengambil
beberapa kesimpulan dan saran yang mungkin berguna bagi
pimpinan organisasi atau karyawan dimasa yang akan
datang.
Page 32
15
BAB II
TELAAH PUSTAKA
2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia
2.1.1 Pengertian Sumber Daya Manusia
Secara umum sumber daya manusia adalah salah satu ilmu atau
cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga
kerja) yang dimiliki individu secara efesien dan efektif serta dapat
dipergunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama
perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. Menurut
Sinambela (2016:08) Manajemen sumber daya manusia adalah
penerapan secara tepat dan efektif dalam proses rekrutment,
pendayagunaan, pengembangan dan pemeliharaan personil yang
dimiliki sebuah organisasi secara efektif untuk mencapai tingkat
pendayagunaan SDM yang optimal oleh organisasi tersebut dalam
mencapai tujuan-tujuannya.
Menurut Kasmir (2019:06) Manajemen sumber daya manusia
adalah proses pengelolaan manusia melalui perencanaan, rekrutment,
seleksi, pelatihan, pengembangan, pemberian kompensasi, karier,
keselamatan dan kesehatan serta menjaga hubungan industrial sampai
Page 33
16
pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan perusahaan dan
peningkatan kesejahteraan stakeholder.
Dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan, permasalahan yang
dihadapi manajemen bukan hanya terdapat pada bahan mentah, alat-alat
kerja, mesin-mesin produksi, uang dan lingkungan kerja saja, tetapi juga
menyangkut karyawan (sumber daya manusia) yang mengelola faktor-
faktor produksi lainnya tersebut. Namun, perlu diingat bahwa sumber
daya manusia sendiri sebagai faktor produksi, seperti halnya faktor
produksi lainnya, merupakan masukkan(input) yang diolah oleh
perusahaan dan menghasilkan keluaran (output). Karyawan baru yang
belum mempunyai keterampilan dan keahlian dilatih, sehingga menjadi
karyawan yang terampil dan ahli apabila dia dilatih lebih lanjut serta
diberikan pengalaman dan motivasi, dia akan menjadi karyawan yang
matang. Pengelolaan sumber daya inilah yang disebut manajamen
sumber daya manusia (Rivai, 2012:2).
2.1.2 Fungsi –Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut Nuraini (2013:10), ada beberapa fungsi dari
manajemen sumber daya manusia, yaitu sebagai berikut:
a. Fungsi Perencanaan
Perencanaan sumber daya manusia yaitu terdiri dari sasaran,
kebijaksanaan, prosedur, anggaran dan faktor.
b. Fungsi Pengorganisasian
Page 34
17
Pengorganisasian sumber daya manusia yaitu terdiri atas rancangan,
penugasan kelompok, penyusunan personalia (penarikan, seleksi,
kompensasi dan penilaian prestasi kerja), pengarahan, motivasi,
kepemimpinan integrasi dan konflik.
c. Fungsi Pengawasan
Pengawasan yaitu mengamati dan membandingkan pelaksanaan
dengan rencana dan mengoreksinya apabila terjadi penyimpangan.
d. Fungsi Operasional
Terdiri atas beberapa bagian yaitu:
1. Pengadaan, memperoleh jumlah dan jenis pekerja yang tepat
untuk mencapai tujuan organisasi yang meliputi kebutuhan tenaga
kerja (penarikan, seleksi dan panempatan).
2. Pengembangan, meningkatkan keterampilan lewat pelatihan dan
pendidikan yang diperlukan untuk menjalankan tugas dengan
baik.
3. Kompensisi, Pemberian penghargaan yang layak dan adil
terhadap pekerja sesuai dengan sumbangan mereka untuk
mencapai tujuan organisasi.
4. Integrasi, penyesuaian antara keinginan dari para individu dengan
keinginan organisasi dan masyarakat, dengan demikian kita harus
memahami perasaan dan sikap dari para pekerja untuk
Page 35
18
dipertimbangkan dalam pembuatan berbagai kebijaksanaan
organisasi.
5. Pemeliharaan, mempertahankan dan meningkatkan kondisi yang
telah ada, pada fungsi ini dititik beratkan kondisi fisik dari para
pekerja yakni kesehatan, keamanan dan sikap yang
menyenangkan.
2.1.3 Pendekatan Sumber Daya Manusia
Menurut Yuniarsih dan Suwatno (2013:4), mengemukakan tiga
pendekatan sumber daya manusia, yaitu sebagai berikut :
1. Pendekatan Mekanis (Pendekatan Klasik)
Dalam pendekatan mekanis, apabila ada permasalahan yang
berhubungan dengan tenaga kerja, maka unsur manusia dalam
organisasi disamakan dengan faktor produksi lain, sehingga
pimpinan perusahaan cenderung menekan pekerja dengan upah
yang minim sehingga biaya produksi rendah.
2. Pendekatan Paternalisme (Pendidikan Paternalistik)
Paternalisme merupakan suatu konsep yang menganggap
manajemen sebagai pelindung terhadap karyawan, berbagai usaha
telah dilakukan oleh pimpinan perusahaan supaya pekerja tidak
mencari bantuan dari pihak lain.
Page 36
19
2.2 Kepuasan Kerja
2.2.1 Pengertian Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan sesuatu yang bersifat
individu. Setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda
sesuai nilai yang berlaku dalam dirinya.
Menurut Kasmir (2019:192), Kepuasan Kerja merupakan
perasaan senang atau gembira, atau perasaan suka seseorang sebelum
dan setelah melakukan pekerjaan. Menurut Sinambela (2016:302),
Kepuasan kerja adalah perasaan seseorang terhadap pekerjaannya yang
dihasilkan oleh usahanya sendiri (internal) dan yang didukung oleh hal-
hal yang dari luar dirinya (eksternal), atas keadaan kerja, hasil kerja, dan
kerja itu sendiri.
Menurut Robbins dalam Wibowo (2016:415), Kepuasan kerja
adalah sikap umum terhadap pekerjaan seseorang, yang menunjukkan
perbedaan antara jumlah penghargaan yang diterima pekerja dan jumlah
yang mereka yakini seharusnya mereka terima. Menurut Hasibuan
dalam Nuraini (2013:114) menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah
sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya.
Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja.
Kepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan luar pekerjaan dan
kombinasi dalam dan luar pekerjaan.
Page 37
20
2.2.2 Teori Kepuasan Kerja
Teori kepuasan kerja menjelaskan mengenai apa yang membuat
sebagian seseorang lebih puas terhadap pekerjaannya dari pada bebarapa
orang lainnya. Teori Wibowo (2016:856-416), menyatakan bahwa teori
kepuasan kerja sebagai berikut :
1. Two-Factor Theory
Teori dua faktor merupakan teori kepuasan kerja yang
menganjurkan bahwa satisfaction (kepuasan) dan dissatisfaction
(ketidakpuasan) merupakan bagian dari kelompok variabel yang
berbeda, motivators dan hygiene factors.
Pada umumnya orang mengharapkan bahwa faktor tertentu
memberikan kepuasan apabila tersedia dan menimbulkan
ketidakpuasan dihubungkan dengan kondisi disekitar pekerjaan
(seperti kondisi kerja, pengupahan, keamanan, kualitas pengawasan,
dan hubungan dengan orang lain dan bukan dengan pekerjaan itu
sendiri). Karena faktor ini mencegah reaksi negatif, dinamakan
sebagai hygiene atau maintenance factors.
Sebaliknya, kepuasan ditarik dari faktor yang terkait dan
faktor yang terkait dengan pekerjaan itu sendiri atau hasil langsung
daripadanya, seperti sifat pekerjaan, prestasi dalam pekerjaan,
peluang promosi dan kesempatan untuk pengembangan diri dan
Page 38
21
pengakuan. Karena faktor ini berkaitan dengan tingkat kepuasan
kerja tinggi, dinamakan motivators.
2. Value Theory
Menurut konsep teori ini kepuasan kerja terjadu pada
tingkatan dimana hasil pekerjaan diterima individu seperti
diharapkan. Semakin banyak orang menerima hasil, akan semakin
puas. Semakin sedikit nereka menerima hasil, akan kurang puas.
Value theory memfokuskan pada hasil mana pun yang menilai orang
tanpa memerhatikan siapa mereka. Kunci menuju kepuasan dalam
pendekatan ini adalah perbedaan antara aspek pekerjaan yang
dimiliki dan diinginkan seseorang. Semakin besar perbedaan,
semakin rendah kepuasan orang.
Implikasi teori ini mengundang perhatian pada aspek
pekerjaan yang perlu diubah untuk mendapatkan kepuasan kerja.
Secara khusus teori ini menganjurkan bahwa aspek tersebut tidak
harus sama berlaku untuk semua orang, tetapi mungkin aspek nilai
dari pekerjaan tentang orang-orang yang merasakan adanya
pertentangan serius.
Dengan menekankan pada nilai-nilai, teori ini menganjurkan
bahwa kepuasan kerja dapat diperoleh dari banyak faktor. Oleh
karena itu, cara yang efektif untuk memuaskan pekerja adalah dengan
Page 39
22
menemukan apa yang mereka inginkan dan apabila mungkin
memberikannya.
2.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
Beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja Menurut
As‟ad dalam Hendrayanti (2017) faktor yang mempengaruhi kepuasan
kerja antara lain:
1. Faktor Fisiologis, merupakan faktor yang berhubungan dengan
kondisi fisik lingkungan kerja ataupun lingkungan fisik
karyawan.hal ini meliputi jenis pekerjaan, pengaturan jam kerja,
waktu istirahat, perlengkapan kerja, keadaan ruangan, dan sirkulasi
udara. Sementara itu, kondisi fisik karyawan meliputi kesehatan
karyawan, umur dan jenis kelamin.
2. Faktor Psikologis, merupakan faktor yang berhubungan dengan
aspek-aspek psikologis individu, misalnya minat, ketentraman kerja,
ssikap terhadap kerja, bakat, inteliegensi, dan
keterampilan/pengalaman.
3. Fakor sosial, merupakan faktor-faktor yang berhubungan dengan
interaksi sosial antara sesama karyawan (dalam satu bagian ataupun
dengan bagian lain), dengan atasan dan bawahan.
4. Faktor finansial, merupakan faktor yang berhubungan dengan
jaminan dan kesejahteraan karyawan yang meliputi gaji, jaminan
Page 40
23
sosial, macam-macam tujangan, fasilitas yang diberikan, dan
kesempatan promosi.
Menurut Robbins (2015:181-182), terdapat faktor-faktor yang
mempengaruhi kepuasan kerja antara lain:
1. Kerja yang menantang secara mental menantang, karyawan
cenderung menyukai pekerjaan yang memberi mereka kesempatan
untuk menggunakan keterampilan dan kemmpuan mereka dan
menawarkan tugas, kebebasan dan umpan balik mengenai betapa
baik mereka mengerjakan.
2. Ganjaran yang pantas, para karyawan mengiginkan sistem upah dan
kebijakan promosi mereka persiapan sebagai adil, tidak kembar arti,
dan segaris dengan prestasi mereka. Bila upah dilihat sebagai adil
yang didasarkan pada tuntutan pekerjaan, tingkat keterampilan
individu, dan standar pengupahan komunitas, kemungkinan
dihasilkan kepuasan.
3. Kondisi kerja yang mendukung, karyawan peduli akan lingkungan
kerja baik untuk menyamankan pribadi maupun untuk memudahkan
mengerjakan tugas. Karyawan lebih menyukai keadaam sekitar fisik
yang tidak berbahaya atau merepotkan. Dengan adanya penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja, seperti adanya ketersediaan cahaya
Page 41
24
yang memadai, temperatur suhu udara, kebisingan dan faktor lain
yang seharusnya tidak ektrem.
4. Rekan kerja yang mendukung, orang mendapatkan lebih daripada
sekedar uang atau prestasi yang berwujud dari dalam kerja. Bagi
kebanyakan karyawan, kerja juga mengisi kebutuhan akan interaksi
sosial. Oleh karena itu, tidaklah mengejutkan bila mempunyai rekan
kerja yang ramah dan mendukung menghantar ke kepuasan kerja
yang meningkat. Perilaku atasan sekarang juga merupakan
determinan utama dari kepuasan kerja.
5. Kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan, pada hakikatnya orang
yang tipe kepribadiannya kongruen (sama dan sebangun) dengan
pekerjaan yang mereka pilih seharusnya mendapatkan bahwa
mereka mempunyai bakat dan kemampuan yang tepat untuk
memenuhi tuntutan dari pekerjaan mereka.
2.2.4 Indikator Kepuasan Kerja
Adapun indikator kepuasan kerja menurut Affandi (2018:82)
antara lain :
1. Pekerjaan
Isi pekerjaan yang dilakukan seseorang apakah memiliki elemen
yang memuaskan.
2. Promosi
Page 42
25
Kemungkinan seseorang dapat berkembang melalui kenaikan
jabatan.
3. Pengawasan
Seseorang senantiasa memberikan perintah atau petunjuk dalam
pelaksanaan kerja terima rekan kerja teman-teman kepada siapa
seseorang senantiasa berinteraksi dalam pelaksanaan Pekerjaan.
4. Rekan Kerja
Seseorang dapat merasakan rekan kerja yang sangat menyenangkan
atau tidak menyenangkan.
2.3 Kompensasi
2.3.1 Pengertian Kompensasi
Kompensasi adalah balas jasa yang diberikan perusahaan kepada
karyawannya, baik yang bersifat keuangan maupun non keuangan
Kasmir (2019:233). Kompensasi menurut Rivai (2013:741) adalah
sesuatu yang diterima karyawan sebagai kontribusi, jasa mereka, pada
perusahaan. Menurut Sedarmayanti (2011:239), kompensasi adalah
segala sesuatu yang diterima oleh karyawan sebagai balas jasa kerja
mereka.
Menurut Hasibuan (2014:118), Kompensasi adalah semua
pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung
Page 43
26
yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan
kepada perusahaan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
Kompensasi adalah sejumlah imbalan atau balas jasa yang diperoleh
karyawan yang bekerja pada suatu perusahaan tersebut atas apa yang
dikerjakannya, imbalan tersebut dapat berupa imbalan finansial maupun
non finansial sesuai dengan kebijakan perusahaan.
2.3.2 Fungsi dan Tujuan Pemberian Kompensasi
Menurut Kasmir (2019:236) tujuan pemberian kompensasi oleh
perusahaan:
1. Memberikan Hak Karyawan
Kompensasi harus diberikan karena merupakan hak karyawan
atas jerih payah dalam bekerja. Dalam hal ini pemberian kompensasi
merupakan kewajiban setiap pengusaha atau perusahaan pada
karyawannya.
2. Memberikan Rasa Keadilan
Pemberian kompensasi secara terbuka dan penentuan
besarnya kompensasi didasarkan kepada kinerjanya. Penentuan
dilakukan tanpa ada diskriminasi dan apa adanya akan memberikan
rasa keadilan, sehingga semangat dan motivasi kerja karyawan akan
meningkat.
3. Memperoleh Karyawan yang Berkualitas
Page 44
27
Pemberian kompensasi yang baik akan menarik pelamar yang
berkualitas untuk melamar ke perusahaan tersebut. Pelamar yang
memiliki kualifikasi tinggilah yang paling banyak melamar.
4. Mempertahankan Karyawan
Dengan pemberian kompensasi yang sesuai dan layak, akan
mengurangi karyawan yang keluar. Jika kompensasi sesuai maka
karyawan akan terus bertahan dan terus berusaha bekerja dengan
sebaik-baiknya.
5. Menghargai Karyawan
Pemberian kompensasi salah satu bentuk penghargaan
terhadap jasa karyawan. Dengan kopensasi yang ssesuai dan wajar
karyawan akanmerasa dihargai dari segala jeri payahnya,.
6. Pengendalian Biaya
Dengan pemberian kompensasi yang layak akan mengurangi
biaya rekrutmen dan seleksi karyawan. Hal ini dapat terjadi karena
dengan pembayaran kompensasi yang tidak wajar dan tidak sesuai
dengan aturan, maka akan menimbulkan tingkat turnover karyawan.
7. Memenuhi Peraturan Pemerintah
Pemberian kompensasi yang sesuai dengan kebijakan
pemerintah, berarti ikut mendukung program pemerintah. Dengan
mematuhi peraturan tentu akan terhindar dari berbagai sanksi yang
mungkin terjadi.
Page 45
28
8. Menghindari Konflik
Pemerian kompensasi akan mampu meminimalkan
perselisihan dan pertentangan antar karyawan dengan perusahaan
atau karyawan dengan karyawan.
2.3.3 Jenis-Jenis Kompensasi
Menurut Kasmir (2019:241), kompensasi terbagi menjadi dua,
yaitu sebagai berikut:
1. Kompensasi Keuangan (Finansial)
Kompensasi finansial merupakan kompensasi yang diberikan
dalam bentuk uang, baik secara periodik (mingguan, bulanan atau
tahunan). Jenis kompensasi dapat berupa gaji, upah, bonus, komisi,
dan insentif.
a. Gaji
Pemberian gaji bersifat tetap, artinya jumlah diberikan
setiap bulan yang besarnya bervaiasi sesuai dengan golongan atau
kepangkatan yang diembannya, besarnya gaji juga ditentukan oleh
berbagai pertimbangan, utamanya adalah masalah kinerja
karyawan
b. Upah
Upah merupakan pendapatan yang diperoleh dalam
mengerjakan suatu pekerjaan tertentu. Pembayaran upah bersifat
tidak tetap yang diberikan harian, mingguan, atau ssudah
Page 46
29
pekerjaan diselesaikan. Biasanya upah diberikan kepada pekerja
lepas atau harian.
c. Bonus
Bonus merupakan pembayaran yang dilakukan kepada
seseorang karena prestasinya atau prestasi perusahaan secara
keseluruhan. Biasanya diberikan dalam dua jenis, bonus umum
dan bonus khusus. Bonus umum diberikan kesemua karyawan dan
bonus khusus untuk individu atau kelompok tertentu saja.
d. Komisi
Komisi adalah kompensasi yang diberikan perusahaan
kepada karyawan yang mampu memberikan keuntungan bagi
perusahaan.
e. Insentif
Insentif merupakan rangsangan yang diberikan untuk
mendorong karyawan meningkatkan kinerja, sehingga denga
pemberian insentif kinerja akan meningkat.
2. Kompensasi Bukan Keuangan (Non Finansial)
Kompensasi bukan keuangan merupakan kompensasi yang
diberikan dalam bentuk tunjangan-tunjangan guna meningkatkan
kesejahteraan karyawan baik fisik maupun batin. Jenis kompensasi
bukan keuangan (non finansial) terdiri dari pekerjaan, yaitu
pemberian tugas-tugas yang menarik, tantangan, tanggungjawab,
Page 47
30
pengakuan dan rasa pencapaian dalam pekerjaan. Selanjutnya adalah
lingkungan kerja yaitu kebijakan yang sehat, supervisor yang
berkompeten, kerabat kerja yang menyenangkan.
2.3.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kompensasi
Kompensasi yang diterima oleh karyawan dipengaruhi oleh
beberapa pertimbangan. Artinya besar kecilnya jumlah kompensasi yang
diterima seseorang dalam satu bulan berdasarkan kepada pertimbangan
yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Menurut Hasibuan (2014:127-129), faktor-faktor yang
mempengaruhi kompensasi adalah sebagai berikut:
1. Penawaran dan Permintaan Kerja
Jika pencarian kerja (penawaran) lebih banyak daripada
lowongan pekerjaan (permintaan) maka kompensasi relatif kecil.
Sebaliknya, jika pencari kerja lebih sedikit daripada pekerjaan, maka
kompensasi relatif lebih besar.
2. Kemampuan dan Kesediaan Perusahaan
Bila kemampuan dan kesediaan perusahaan untuk membayar
semakin baik, maka tingkat kompensasi akan semakin besar.
Sebalikmya, jika kemampuan dan kesediaan perusahaan untuk
membayar kurang, maka tingkat kompensasi relatif kecil.
3. Serikat Buruh/Organisasi Karyawan
Page 48
31
Apabila serikat buruhnya kuat dan berpengaruh, maka tingkat
kompensasi semakin besar. Sebaliknya, jika serikat buruhnya tidak
kuat dan kurang berpengaruh, maka tingkat kompensasi relatif kecil.
4. Produktivitas Karyawan
Jika produktivitas kerja karyawan baik dan tinggi, maka
kompensasi semakin besar. Sebaliknya jika produk tivitas kerja
karyawan buruk serta rendah maka, tingkat kompensasi kecil.
5. Pemerintah dengan Undang-Undang dan Kepres
Pemerintah dengan Undang-Undang dan Kepres besarnya batas
upah/balas jasa minimum. Penetapan pemerintah ini sangat penting
supaya pengusaha jangan sewenang-wenang menetapkan balas jasa
bagi karyawan karena pemerintah berkewajiban untuk melindungi
masyarakat dari tindakan sewenang-wenang.
6. Biaya Hidup/cost of living
Bila biaya hidup didaerah itu tinggi maka tingkat
kompensasi/upah semakin tinggi. Sebaliknya, karyawan yang biaya
hidup didaerah itu rendah, maka tingkat kompensasi/upah relatif
kecil.
7. Posisi Jabatan Karyawan
Karyawan yang menduduki jabatan lebih tinggi kn menerima
gaji/kompensasi lebih besar. Sebaliknya, karyawan yang menduduki
jabatan yang rendah akan memperoleh gaji/kompensasi yang kecil.
Page 49
32
Hal ini wajar karena seseorang yang mendapat kewenangan dan
tanggungjawab yang besar harus mendapatkan gaji/kompensasi yang
lebih besar pula.
8. Pendidikan dan Pengalaman Kerja
Jika pendidikan tinggi dan pengalaman kerja lebih lama maka
gaji/balas jasanya semakin besar, karena kecakapan serta
keterampilan lebih baik. Sebaliknya, karyawan yangberpendidikan
rendah dan pengalaman kerja yang kurang maka tingkat gaji/upah
relatif kecil.
9. Kondisi Perekonomian Nasional
Bila kondisi perekonomian sedang maju tingkat
upah/kompensasi akan semakin besar karena akan mendekati full
employment. Sebaliknya jika kondisi perekonomian kurang maju
(depresi) maka tingkat upah rendah karena terdapat penganggur
(disqueshed unemployment).
10. Jenis dan Sifat Pekerjaan
Jika jenis dan sifat pekerjaan termasuk sulit/sukar dan
mempunyai resiko (finansial, keselamatannya) besar, karena meminta
kecakapan serta keahlian untuk mengerjakaannya. Tetapi jika jenis
dan sifat pekerjaan relatif mudah dan resiko (finansial,
kecelakaannya) kecil, maka tingkat upah/balas jasa relatif rendah.
Page 50
33
Menurut Kasmir (2019:251), faktor-faktor yang mempengaruhi
kompensasi adalah sebagai berikut :
1. Pendidikan
Merupakan faktor utama dalam menentukan besarnya jumlah
kompensasi yang diterima, artinya dasar utama permulaan dan
selanjutnya besarnya kompensasi yang diterima setelah karyawan
bekerja adalah pendidikan.
2. Pengalaman
Artinya jangka waktu dan keahlian seseorang dalam bekerja
menjadi pertimbangan, dengan waktu kerja semakin lama maka jasa
yang diberikan kepada perusahaan juga lebih lama.
3. Beban Pekerjaan dan Tanggungjawab
Hal ini menjadi pertimbangan untuk menentukan besar
kecilnya kompensasi yang diterima karyawan. Karyawan yang
memiliki beban kerja dan tanggungjawab lebih besar dari yang lain
tentu memiliki kompensasi yang lebih besar pula.
4. Jabatan
Kenaikan jabatan tentu akan mampu meningkatkan
kompensasi. Karyawan yang memperoleh jabatan baru, yang lebh
tinggi dari jabatan sebelumnya, maka karyawan tersebut akan
mendapatkan peningkatan kompensasi yang diterima.
5. Jenjang Kepangkatan atau Golongan
Page 51
34
Ini juga menjadi factor pertimbangan untuk menambah
kompensasi yang diterima seseorang. Pengkat yang lebih tinggi akan
menerima kompensasi lebih tinggi dan kenaikan yang diterima sesuai
dengan aturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
6. Prestasi Kerja
Kinerja merupakan prestasi kerja yang diperoleh seseorang
dalam jangka waktu tertentu. Karyawan yang memiliki kinerja yang
baik tentu akan memperoleh kompensasi yang baik.
2.3.5 Indikator Kompensasi
Menurut Hasibuan (2014:86), mengemukakan indikator
kompensasi yaitu :
1. Gaji merupakan uang yang setiap bulan kepada karyawan sebagai
balas jasa atas kontribusinya.
2. Bonus/insentif merupakan imbalan finansial yang diberikan secara
langsung kepada karyawan yang kinerjanya melebihi standard yang
ditentukan.
3. Tunjangan adalah kompensasi yang diberikan kepada karyawan
tertentu sebagai imbalan atas pengorbanannya.
4. Fasilitas merupakan sarana penunjang yang diberikan oleh
organisasi.
Page 52
35
2.4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
2.4.1 Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Menurut Rivai (2013:792), keselamatan dan kesehatan kerja
adalah menunjuk kepada kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan
psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang
disediakan oleh perusahaan. Kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
adalah suatu pogram yang dibuat pekerja maupun pengusaha sebagai
upaya mencegah timbulnya kecelakaan akibat kerja dan penyakit akibat
kerja dengan cara mengenali hal yang berpotensi menimbulkan
kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta tindakan antisipatif apabila
terjadi kecelakaan dan penyakit kerja Enny (2018:01).
Menurut Sinambela (2016:364), Kesehatan dan keselamatan
kerja (K3) adalah suatu pogram yang dibuat pekerja maupun pengusaha
sebagai upaya mencegah timbulnya kecelakaan akibat kerja dan
penyakit akibat kerja dengan cara mengenali hal yang berpotensi
menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta tindakan
antisipatif apabila terjadi kecelakaan dan penyakit kerja. Menurut
Kasmir (2019:266), keselamatan kerja adalah aktivitas perlindungan
karyawan secara menyeluruh . Artinya perusahaan berusaha untuk
menjaga jangan sampai karyawan mendapat suatu kecelakaan pada saat
menjalankan aktivitasnya. Sedangkan kesehatan kerja adalah upaya
untuk menjaga agar karyawan tetap sehat selama bekerja. Artinya
Page 53
36
jangan sampai kondisi lingkungan kerja akan membuat karyawan tidak
sehat atau sakit.
2.4.2 Tujuan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Adapun tujuan keselamatan dan kesehatan kerja menurut
Kasmir (2019:269) sebagai berikut:
1. Membuat karyawan merasa nyaman
Artinya dengan di milikinya prosedur kerja dan adanya
peralatan kerja yang memadai maka akan membuat karyawan merasa
lebih aman dan nyaman dalam bekerja. Perasaan was-was atau rasa
takut dapat diminimalkan, sehingga karyawan serius dan sungguh-
sungguh dalam melakukan aktivitas pekerjaannya. Membuat
karyawan merasa nyaman akan meningkatkan produktivitas
karyawan.
2. Memperlancar proses kerja
Artinya dengan adanya program keselamatan dan kesehatan
kerja, maka kecelakaan kerja dapat diminimalkan. Kemudian dengan
kesehatan kerja karyawan yang terjamin baik secara fisik maupun
mental, maka karyawan dapat beraktivitas secara normal. Sehingga
hasil yang didapat menjadi lebihbaik. Kemudian proses kerja yang
dijalankan tidak terganggu, apalagi dalam hal waktu kerja atau
produk yang dihasilkan akan menjadi lebih baik.
3. Agar karyawan berhati-hati dalam bekerja
Page 54
37
Maksudnya adalah karyawan dalam hal ini setiap melakukan
pekerjaannya sudah dengan paham dan mengerti aturan kerja yang
telah ditetapkan. Karyawan juga akan mengikuti prosedur kerja yang
telah ditetapkan. Kepada seluruh karyawan diwajibkan menggunakan
peralatan kerja dengan sebaik-baiknya, sehingga hal ini akan
menjadikan karyawan lebih waspada dan berhati-hati dalam
melakukan aktivitasnya.
4. Mematuhi aturan dan rambu-rambu kerja
Artinya perusahaan akan memasang rambu-rambu kerja yang
telah ada dan dipasang diberbagai tempat sebagai tanda dan
peringatan. Dengan adanya aturan dan rambu tersebut akan ikut
mengingatkan karyawan dalam bekerja. Penempatan rambu-rambu
kerja harus mudah dilihat dan jelas tanpa ada hambatan atau
halangan.
5. Tidak mengganggu proses kerja
Artinya dengan adanya program keselamatan dan kesehatan
kerja diharapkan tindakan karyawan tidak akan mengganggu aktivitas
karyawannya. Sebagai contoh penggunaan peralatan keselamatan
kerja sekalipun ribet namun tidak akan mengganggu proses kerja
atau aktivitas kerja karyawan.
6. Menekan biaya
Page 55
38
Maksudnya perusahaan berupaya menekan biaya dengan
adanya program keselamatan dan kesehatan kerja. Hal ini dapat
disebabkan dengan adanya program keselamatan dan kesehatan kerja,
maka kecelakaan kerja dapat diminimalkan. Oleh karena itu,
karyawan harus menggunakan peralatan dan pengaman kerja.
7. Menghindari kecelakaan kerja
Artinya kepatuhan karyawan kepada aturan kerja termasuk
memberikan rambu-rambu kerja yang telah dipasang. Kemudian
karyawan harus menggunakan peralatan kerja dengan sebaik-baiknya
sesuai aturan yang telah diterapkan, sehingga kecelakaan kerja dapat
diminimalkan.
8. Menghindari tuntutan pihak-pihak tertentu
Artinya jika terjadi sesuatu seperti kecelakaan kerja yang
sering kali disalahkan adalah pihak perusahaan. Dengan adanya
program keselamatan dan kesehatan kerja ini , maka tuntutan
karyawan akan keselamatan dan kesehatan kerja dapat diminimalkan,
karena karyawan sudah menyetujui terhadap aturan yang berlaku
diperusahaan tersebut, sehinggga sudah tahu risiko yang akan
hadapinya.
Page 56
39
2.4.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3)
Menurut Sedarmayanti (2011:112-115), faktor yang
mempengaruhi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalahsebagai
berikut:
1. Kebersihan
Kebersihan merupakan syarat utama bagi pegawai agar tetap
sehat, dan pelaksanaannya tidak memerlukan banyak biaya. Untuk
menjaga kesehatan, semua ruangan hendaknya dalam keadaan bersih.
2. Air minum dan kesehatan
Air minum yang bersih dari sumber yang sehat secara teratur
hendaknya diperiksa dan harus disediakan secara cuma-cuma dekat
tempat kerja. Hal ini penting karena ditepat persediaan aiar yang
disangsikan kebersihannya dan tempat kerja terbuka, apabila tidak
ada persediaan air bersih, pegawai akan cenderung menyegarkan diri
dengan air kotor.
3. Urusan rumah tangga
Kerapihan dalam ruang kerja membantu pencapaian
produktivitas dan mengurangi kemungkinan kecelakaan. Jika jalan
sempit dan tidak bebas dari tumpukan bahan dan hambatan lain,
maka waktu akan terbuang untuk menggeser hambatan tersebut
sewaktu bahan dibawa ke dan dari tempat kerja atau mesin. Tempat
Page 57
40
penyimpanan harus diberi tanda dan bahan disusun dalam tempat
tertentu, serta diberi tanda pengenal seperlunya.
4. Ventilasi, pemanas dan pendingin
Ventilasi yang menyeluruh perlu untuk kesehatan dan rasa
keserasian para pegawai, oleh karenanya merupakan faktor yang
mempengaruhi efesiensi kerja. Pengaruh udara panas dan akibatnya
dapat menyebabkan banyak waktu hilang karena pegawai tiap kali
harus pergi keluar akibat “keadaan kerja yang tidak tertahan”.
5. Tempat kerja, ruang kerja dan tempat duduk
Seorang pegawai tak mungkin bekerja jika baginya tidak
tersedia cukup tempat untuk begerak tanpa mendapat gangguan dari
teman sekerjanya, gangguan dari mesin ataupun dari tumpukan
bahan. Dalam keadaan tertentu kepadatan tempat kerja dapat
berakibat buruk bagi kesehatan pegawai, tetapi pada umumnya
kepadatan termaksud menyangkut masalah efesiensi kerja.
6. Pencegahan kecelakaan
Pencegahan kecelakan harus diusahakan dengan meniadakan
penyebabnya, apakah sebab itu merupakan sebab teknis atau sebab
yang datang dari manusia. Upaya kearah itu terlampau beraneka
ragam untuk dibahas, yakni mencakup upaya memenuhi peraturan
dan standard teknis, antara lain meliputi pengawasan dan
pemeliharaan tingkat tinggi.
Page 58
41
7. Pencegahan kebakaran
Kebakaran yang tidak terduga, kemungkinan akan terjadi di
daerah beriklim panas dan kering serta lingkungan industri tertentu.
Pencegahan kebakaran merupakan salah satu masalah untuk semua
yang bersangkutan dan perlu dilaksanakan dengan cepat menurut
peraturan pencegahan keakaran, seperti larangan merokok ditempat
yang mudah timbul kebakaran dan lain-lain. Pencegahan senantiasa
lebih baik daripada memadamkan kebakaran, tetapi harus ditekankan
pentingnya peralatan dan perlengkapan lainnya untuk pemadaman
kebakaran, yang harus dipelihara dalam keadaan baik. Menajemen
dan pengawas hendaknya diberitahu tentang apa yang seharusnya
dilakukan pegawai jika timbul kebakaran.
8. Gizi
Pembahasan lingkungan kerja tidak dapat lepas tanpa
menyinggung tentang masalah jumlah dan nilai gizi makanan para
pegawai. Di beberapa negara jumlah makanan pegawai tiap harinya
sedikit melebihi yang diperlukan badannya, jadi hanya cukup untuk
hidup dan sama sekali kurang untuk dapat mengimbangi pengeluaran
tenaga selama menjalankan pekerjaan yang berat. Dalam keadaan
yang demikian tidak dapat diharapkan bahwa pegawai akan sanggup
menghasilkan keluaran yang memerlukan energi berat, yang biasanya
Page 59
42
dapat dihasilkan oleh pegawai yang sehat, cukup makan, lepas dari
kesulitan akibat iklim yang harus dihadapi.
9. Penerangan/cahaya, warna dan suara bising ditempat kerja
Pemanfaatan penerangan/cahaya dan warna ditempat kerja
dengan setepat-tepatnya mempunyai arti penting dalam menunjang
keselamatan dan kesehatan kerja. Kebisingan ditempat kerja
merupakan faktor yang perlu dicegah atau dihilangkan karena dapat
mengakibatkan kerusakan.
2.4.4 Indikator Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Menurut Sunyoto (2013:240), ada beberapa indikator
keselamatan dan kesehatan kerja yaitu:
a. Keadaan tempat lingkungan kerja
1. Penyusunan dan penyimpanan barang-barang berbahaya kurang
diperhitungkan keamanannya.
2. Ruang kerja yang terlalu padat dan sesak.
3. Pembuangan kotoran dan limbah yang tidak pada tempatnya.
b. Pengaruran udara
1. Pergantian ruang udara yang tidak baik(ruang kerja yang kotor,
berdebu dan berbau tidak enak)
2. Suhu udara yang tidak dikondisikan pengaturannya.
c. Pengaturan penerangan
1. Pengaturan dan penggunaan sumber cahaya yang tidak tepat.
Page 60
43
2. Ruangan kerja yang kurang cahaya, remang-remang.
d. Pemakaiaan peralatan kerja
1. Pengaman peralatan kerja yang sudah usang atau rusak
2. Penggunaan mesin, alat tanpa pengaman yang baik.
e. Kondisi fisik dan mental karyawan
1. Kerusakan alat indra, stamina karyawan yang tidak stabil.
2. Emosi pegawai tidak stabil, keperibadian karyawan rapuh, sikap
karyawan ceroboh, kurang cermat dan kurang pengetahuan dalam
penggunaan fasilitas kerja terutama fasilitas kerja yang membawa
resiko bahaya.
2.5 Pengaruh Antar Variabel
2.5.1 Pengaruh Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja
Menurut Kasmir (2019:255), Kompensasi mempunyai
hubungan yang erat dengan kepuasan kerja karyawan. Artinya jika
kompensasi meningkat maka karyawan akan bertambah puas, sehingga
berusaha untuk bekerja dengan sebaik-baiknya. Namun jika kompensasi
tidak diberikan atau meningkat, maka kepuasan kerja menurun dan akan
menimbulkan efek negatif terhadap perusahaan.
Berdasarkan pendapat di atas dapat di disimpulkan bahwa
pemberian kompensasi secara layak dan wajar akan mempengaruhi
kepuasan kerja karyawan. Ketika karyawan merasa puas maka akan
Page 61
44
memberikan dampak positif seperti meningkatnya kinerja karyawan.
Sebaliknya ketika karyawan tidak merasa puas maka akan menimbulkan
dampak negatif seperti menurunnya kinerja karyawan, banyak
terjadinya turnover karyawan.
2.5.2 Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap
Kepuasan Kerja
Menurut Rivai (2013:792), keselamatan dan kesehatan kerja
adalah menunjuk kepada kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan
psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang
disediakan oleh perusahaan. Apabila Karyawan puas dengan pekerjaan
dan lingkungannya maka akan berdampak positif terhadap organisasi
Sujoso (2013:122). Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan
sari diketahui bahwa terdapat pengaruh signifikan antara keselamatan
dan kesehatan kerja hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
bahwa kondisi kerja yang tidak aman, tindakan perbuatan yang tidak
memenuhi keselamatan, ruang kerja yang terlalu sesak dan padat dapat
menimbulkan keresahan pada diri karyawan saat bekerja. Sebab, dapat
mengganggu kesehatan dan menimbulkan kecelakaan kerja .
2.5.3 Pengaruh Kompensasi dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Terhadap Kepuasan Kerja
Page 62
45
Kepuasan kerja sangatlah mempengaruhi karyawan dalam
bekerja. Ketika karyawan merasa puas maka ouputnya akan maksimal.
Namun ketikat karyawan menrasa kurang puas terhadap pekerjaannya
maka outnya akan menurun dan memungkinkan untuk terjadinya
turnover. Adapun faktor yang mempengaruhinya salah satunya adalah
kompensasi. Kompensasi mempunyai hubungan yang erat dengan
kepuasan kerja karyawan. Artinya jika kompensasi meningkat maka
karyawan akan bertambah puas, sehingga berusaha untuk bekerja
dengan sebaik-baiknya. Namun jika kompensasi tidak diberikan atau
meningkat, maka kepuasan kerja menurun dan akan menimbulkan efek
negatif terhadap perusahaan Kasmir (2019:255).
Selain itu kompensasi, kesehatan dan keselamatan juga
mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Menurut Rivai (2013:792),
keselamatan dan kesehatan kerja adalah menunjuk kepada kondisi-
kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan
oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan. Apabila
Karyawan puas dengan pekerjaan dan lingkungannya maka akan
berdampak positif terhadap organisasi Sujoso (2013:122.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
kompensasi, keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh terhadap
kepuasan kerja. Kompensasi yang diberikan sesuai dengan kerja yang
Page 63
46
dilakukannya, serta jaminan keselamatan dan kesehatan kerja yang
diberikan baik maka karyawan akan merasa puas.
2.6 Pandangan Islam
2.6.1 Pandangan Islam Tentang Kepuasan Kerja
Dalam ajaran islam kepuasan kerja dikaitkan dengan tiga hal
yaitu tentang ikhlas, sabar dan syukur. Bekerja dengan ikhlas, sabar dan
bersyukur maka akan menimbulkan kepuasan kerja tertentu. Namun jika
pekerjaan yang diselesaikan tidak dengan rasa ikhlas, sabar dan
bersyukur maka ada kepuasan yang tidak serta merta berkaitan langsung
dengan pekerjaannya.
Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Ibrahim Ayat 7
yang berbunyi :
Artinya : Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan;
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah
(nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka
Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (Q.S. Ibrahim : 7).
Dari ayat diatas dijelaskan bahwa dalam melakukan suatu
pekerjaan haruslah dengan ikhlas, karena ketika kita melakukan
pekerjaan dengan ikhlas maka pekerjaan yang berat akan terasa
Page 64
47
ringan.sebaliknya ketika kita merasa tidak ikhlas atas apa yang kita
kerjakan maka pekerjaan yang ringan pun akan terasa berat.
2.6.2 Pandangan Islam Tentang Kompensasi
Kompensasi imbalan yang diberikan kepada karyawan atau balas
jasa yang diperoleh karyawan atas apa yang dikerjakannya. Imbalan
yang diberikan kepada karyawan hendaknya sesuai dengan kebutuhan
hidup karyawan dan adil, agar karyawan tersebut dengan loyal dan betah
dan tidak pernah berfikir untuk mencari pekerjaan lain, dan berusaha
untuk meningkatkan produktivias kerjanya agar memperoleh
kompensasi yang lebih tinggi.
Dalam pembayaran upah dianjurkan untuk mempercepat
pembayarannya dan jangan menunda-nunda pembayaran upah tersebut.
Salah satu norma ditentukan islam adalah memenuhi hak-hak musta>‟jir.
Islam tidak membenarkan jika seorang pekerja mencurahkan jerih payah
dan keringatnya sementara upah tidak di dapatkan, dikurangi
dan ditunda-tunda. Sebagaimana „Abdullah bin „Umar, Nabi shallallahu
„alaihi wa sallam bersabda,
عليه وسلهم أعطوا الجير أجره ق صلهى للاه به عمر قال قال رسول للاه بل أن عه عبد للاه
يجفه عرقه. )رواه إبه ماجة(
Artinya : Dari Abdullah bin Umar ia berkata, “Rasulullah saw
bersabda: “Berikanlah upah kepada pekerja sebelum kering
keringatnya” (HR Ibnu Majah).
Page 65
48
Dari hadist diatas menjelaskan bersegera menunaikan hak si
pekerja setelah selesainya pekerjaan, begitu juga bisa di maksud jika
telah ada kesepakatan pemberian upah yang telah disepakati di awal
perjanjian kerja agar tidak terjadi kecurangan dikemudian hari.
Selain itu pemberian upah harus ditetapkan secara adil dan
layak, serta dengan memperhatikan Undang- Undang pemburuhan
yang berlaku.
Dan Allah juga telah menjelaskan tentan imbalan ini didalam
Qur‟an Surah At- Taubah ayat 105, yaitu
Artinya : Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang
(yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari
orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka
menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka
mengurangi.” (Q.S. Al-Muthaffifin: 1-3).
Dari ayat diatas menjelaskan bahwa Allah memberi suatu
ancaman bagi orang–orang yang curang dalam timbangan (al-
muthaffifin) dengan kalimat “wail” artinya celakalah, suatu indikasi
bahwa mereka akan mendapatkan azab yang pedih . Siapakah al-
muthaffifin dan mengapa diancam demikian? Mereka adalah orang-
orang yang jika menerima takaran mereka minta ditambah dan jika
Page 66
49
mereka menimbang atau menakar mereka mengurangi.
2.6.3 Pandangan Islam Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Dalam islam sangat menganjurkan umatnya untuk bekerja. Dan
bekerja mestilah dilakukan dengan niat semata-mata karena Allah untuk
mendapatkan kebahagiaan hidup berupa rezeki dunia, disamping tidak
melupakan kehidupan hari akhirat. Karena didalam islam hendaklah
menjadikan kerja sebagai ibadah bagi keberkatan rezeki yang
diperolehnya, lebih-lebih lagi sebagai bekal untuk menghidupi
kehidupan diakhirat yang kekal abadi.
Sebagaimana Firman Allah SWT dalam surah Al- Qasas Ayat 77
:
Artinya : Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah
kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu
melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah
(kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu,
dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (Q.S Al-
Qasas :77).
Islam juga memerintahkan kita melakukan sesuatu pekerjaan
dengan cara yang sebaik-baiknya dengan mengutamakan menjaga
Page 67
50
keselamatan dan kesehatan. Sebagaimana firman Allah dalam surah Al
Baqarah Ayat 195 berbunyi:
Artinya : Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan
janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan
berbuat baiklah, karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang berbuat baik. ( Q.S. Al- Baqarah : 195).
Berdasarkan firman Allah diatas dapat disimpulkan bahwa Allah
SWT sesungguhnya tidak menghendaki adanya kerusakan dimuka bumi.
Segala sesuatunya yang diciptakan Allah SWT diberikan kepada
manusiauntuk dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Dan manusia
sebagai makhluk yang diberi akal dan kemampuan dari semua makhluk
hidup ciptaan-Nya diberi peringatan untuk tidak melakukan kerusakan
dengan perbuaannya (perilakunya tidak aman) dimana dengan
berperilaku tidak aman tersebut akan menciptakan kondisi yang dapat
membahayakan dirinya sendiri maupun terhadap orang lain dan juga
terhadap kelangsungan hidup ciptaan-Nya yang lain (lingkungan hidup).
2.7 Penelitian Terdahulu
Sebelum penulis mengangkat judul ini, telah dilakukan juga penelitian
sebelumnya, antara lain :
Page 68
51
Tabel 2.1 : Penelitian Terdahulu yang Dilakukan Sebelumnya
No Nama/Tahun/Judul Variabel
Penelitian
Terbit Hasil Penelitian Perbedaan
1 Skolastika Dian
Rositan Sari, Eko
Agus Susilo, Harril
Brimantyo (2017),
Pengaruh
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Terhadap Kepuasan
Kerja Karyawan
(Studi Pada Karyawan
Bagian Pabrikasi PG
Kebon Agung
Malang).
X1=Keselam
atan Kerja
X2 =
Kesehatan
Kerja
Y=Kepuasan
Kerja
Jurnal
Bisnis dan
Manajemen
vol.4 No.2
Juni 2017, p
121-128. p-
ISSN:1829-
7528. e-
ISSN:2581-
1584.
Dalam penelitian ini,
dapat disimpulkan
keselamatan dan
kesehatan kerja
berpengaruh
signifikan terhadap
kepuasan kerja
karyawan bagian
Pabrikasi PG Kebon
Agung Malang.
1. Variabel
X1 dan
X2
2. Objek
penelitian
3. Jumlah
sampel
2 Shelia Sili Wandani,
Sri Murni, Asmara
Indahingwati (2019),
Pengaruh Motivasi,
Lingkungan Kerja dan
Kompensasi Terhadap
Kepuasan Kerja Pada
RSU Haji Surabaya
X1= Motivasi
X2=
lingkungan
Kerja
X3=
Kompensasi
Y= Kepuasan
Kerja
Jurnal Ilmu
dan Riset
Manajemen
Vol.8 No.3
Maret 2019,
e- ISSN:
2461-0593.
Dalam penelitian ini,
dapat disimpulkan
bahwa motivasi,
lingkungan kerja dan
kompensasi
berpengaruh secara
positif dan signifikan
terhadap kepuasan
kerja RSU Haji
Surabaya.
1. Variabel
X1 dan
X2
2. Objek
penelitian
3 Aulia Azizah (2020),
Pengaruh Lingkungan
Kerja dan Kompensasi
Terhadap Kepuasan
Kerja Karyawan Pada
PT. Bank Mega
Muara Teweh.
X1=
Lingkungan
Kerja
X =
Kompensasi
Y= Kepuasan
Kerja.
Jurnal
Ekonomi
dan Bisnis
Vol.4 No.1
2020. e-
ISSN:2614-
2368.
Dalam penelitian ini,
dapat disimpulkan
bahwa lingkungan
kerja dan Kompensasi
berpengaruh secara
positif dan signifikan
terhadap kepuasan
kerja karyawan pada
PT. Bank Mega
Muara Teweh.
1. Variabel
X1
2. Jumlah
sampel
3. Objek
penelitian
Page 69
52
4 Dewi Ratiwi Meiliza,
Rizki Eka Febriansah,
Tria Wahyuningtyas
(2018), Pengaruh
Karakteristik Individu,
Kompensasi dan
Lingkungan Kerja
Terhadap Kepuasan
Kerja Karyawan
SPPBE PT. Win Med
Indonesia di Sidoarjo.
X1=
Karakteristik
Individu
X2=
Kompensasi
X3=
Lingkungan
Kerja
Y =
Kepuasan
Kerja
Jurnal
Bisnis,
Manajemen
&
Perbankan
Vol.4 No.1
2018:1-94.
e-
ISSN:2528-
4649. P-
ISSN:2338-
4409.
Dalam penelitian ini,
dapat disimpulkan
bahwa Karakteristik
individu, kompensasi
dan lingkungan kerja
berpengaruh secara
signifikan terhadap
kepuasan kerja
karyawan SPPBE PT.
Win Med Indonesia di
Sidoarjo.
1. Objek
penelitian
2. jumlah
sampel
5 Dwi Kurniawan
(2016), Pengaruh
Kompensasi dan
Keselamatan dan
kesehatan Kerja (K3)
Terhadap Kepuasan
Kerja Karyawan Pada
PT. Cahaya Samtraco
Utama Samarinda.
X1=
Kompensasi
X2 =
Keselamatan
dan
Kesehatan
Kerja
Y= Kepuasan
Kerja
Psikoborneo
Vol. 4 No.4
2016 :722-
738.
ISSN:2577-
2674.
Dalam penelitian ini,
dapat disimpulkan
bahwa kompensasi
dan keselamatan dan
kesehatan kerja
berpengaruh secara
positif dan signifikan
terhadap kepuasan
kerja pada PT.
Cahaya Samtraco
Utama Samarinda.
1. Jumlah
sampel
2. Objek
penelitian
6 Sindang Sari (2019),
Pengaruh
Keselamatan
Kesehatan Kerja dan
Lingkungan Kerja
Terhadap Kepuasan
Kerja Karyawan Pada
PT. Thamrin Brothrs
Palembang.
X1=
Keselamatan
Kesehatan
Kerja
X2=
Lingkungan
Kerja
Y= Kepuasan
Kerja
Kolegial
Vol.7 No. 1
Juni 2017.
e-
ISSN:2614-
008X. p-
ISSN:2088-
5644.
Dalam penelitian ini,
dapat disimpulkan
bahwa keselamatan
kesehatan kerja dan
lingkungan kerja
berpengaruh secara
signifikan terhadap
kepuasan kerja
karyawan pada PT.
Thamrin Brothrs
Palembang.
1. Variabel
X2
2. Jumlah
sampel
3. Objek
penelitian
7 Kevin F.S Tambengi,
Cristofel Kojo,
Farlane S. Rumokoy
(2016), Pengaruh
Kompensasi, Beban
Kerja , dan
Pengembangan Karir
Terhadap Kepuasan
X1=
Kompensasi
X2= Beban
Kerja
X3=
Pengembang
an Karir
Y= Kepuasan
Jurnal
EMBA
Vol.4 No.4
Desember
2016, Hal.
1088-1097.
ISSN:2303-
1174.
Dalam penelitian ini,
dapat disimpulkan
bahwa kompensasi,
beban kerja dan
pengembangan karir
berpengaruh secara
positif dan signifikan
terhadap kepuasan
1. Variabel
X2
2. Objek
penelitian
3. Metode
pengambil
an sampel
Page 70
53
Kerja Karyawan Pada
PT. Telekomunikasi
Indonesia TBK. Witel
Sulut.
Kerja kerja karyawan pada
PT. Telekomunikasi
Indonesia TBK. Witel
Sulut .
8 Fauzi (2017),
Pengaruh Kompensasi
dan Lingkungan Kerja
Terhadap kepuasan
Kepuasan Kerja
Karyawan PT. Tor
Ganda Medan.
X1=
Kompensasi
X2=
Lingkungan
Kerja
Y= Kepuasan
Kerja
Jurnal Riset
Manajemen
& Busnis
(JRMB),
Vol.2 No.3
Oktober
2017.
ISSN:2339-
0506
Dalam penelitian ini,
dapat disimpulkan
bahwa kompensasi
dan lingkungan kerja
berpengaruh secara
positif dan signifikan
terhadap kepuasan
kerja karyawan PT.
Tor Ganda Medan.
1. Variabel
X2
2. Jumlah
sampel
Objek
penelitian
9 Anton Saman (2020),
Effect Of
Compensation On
Employee Satisfaction
and Employee
Performance In The
Mining Company.
X1=
Kompesasi
Y1=
Kepuasan
karyawan
Y2= Kinerja
karyawan
Internationa
l Journal Of
Economics,
Business
and
Accounting
Research
(IJEBAR),
Vol.4
Issue.1
2020, E-
ISSN:2614-
1280. P-
ISSN:2622-
4771.
Dalam penelitian ini,
dapat disimpulkan
bahwa kompensasi
berpengaruh secara
signifikan terhadap
kepuasan kerja dan
kinerja karyawan
karyawan di
Perusahaan
Pertambangan.
1. Variabel
Y2
2. Jumlah
Sampel
3. Objek
Penelitian
10 Kularathna dan Perera
(2016), The Impact Of
Safety and Health on
Job Satisfaction in
Selected Branches of
Utility Service Supply
Organization in
Western Province
North in Sri Lanka.
X1=
Keselamatan
dan
kesehatan
kerja
Y= Kepuasan
kerja
3rd
Internationa
l HRM
Conference,
Vol.3 No.1
08th
October
2016.
ISSN:2420-
7608
Dalam penelitian ini,
dapat disimpulkan
bahwa Keselamatan
dan kesehatan kerja
berpengaruh secara
positif terhadap
kepuasan kerja
lapangan para
karyawan di cabang
terpilih organisasi
penyedia layanan
utilitas di Provinsi
Barat Utara di Sri
Lanka.
1. Jumlah
sampel
2. Objek
Penelitian
Page 71
54
Penelitian yang dilakukan penulis dengan penelitian terdahulu memiliki
perbedaan diantaranya objek penelitian yang dlakukan penulis berbeda dengan
dengan objek penelitian terdahulu, adanya perbedaan teori yang dipakai penulis
dengan penelitian terdahulu serta adanya perbedaan jumlah sampel antara penulis
dengan penelitian terdahulu. Adanya perbedaan indikator dan alat analisis yang
digunakan penulis dengan peneliti terdahulu.
2.8 Kerangka Pemikiran
Berikut ini dapat digambarkan kerangka pemikiran yang dijadikan dasar
pemikiran dalam penelitian ini. Kerangka tersebut merupakan dasar pemikiran
dalam melakukan analisis pada penelitian ini.
H1
H2
H3
Sumber : Kasmir (2019:255) dan Robbins (2015, 181-182)
Gambar 2.1 : Kerangka Konseptual
Kompensasi (X1)
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) (X2)
Kepuasan Kerja (Y)
Page 72
55
Pengaruh Kompensasi (X1) dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
(X2) terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Y).
Keterangan :
= Pengaruh secara simultan
= Pengaruh secara parsial
2.9 Konsep Operasional
Dari kerangka pemikiran maka dapat disajikan konsep operasional
variabel sebagai berikut :
Tabel 2.2 : Defenisi Konsep Operasional Variebel Penelitian
Variabel Konsep variabel Indikator Skala
Kepuasan
Kerja (Y)
Kepuasan kerja adalah
perasaan seseorang
terhadap pekerjaannya
yang dihasilkan oleh
usahanya sendiri
(internal) dan yang
didukung oleh hal-hal
yang dari luar dirinya
(eksternal), atas keadaan
kerja, hasil kerja, dan
kerja itu sendiri.
Sinambela (2016 : 302)
1. Pekerjaan
2. Promosi
3. Pengawasan
4. Rekan Kerja
(Affandi, 2018:82)
Likert
Kompensasi
(X1)
Kompensasi adalah
semua pendapatan yang
berbentuk uang, barang
langsung atau tidak
langsung yang diterima
karyawan sebagai
imbalan atas jasa yang
diberikan kepada
organisasi.
(Hasibuan, 2014:118)
1. Gaji
2. Bonus/ insentif
3. Tunjangan
4. Fasilitas
(Hasibuan, 2014:86)
Likert
Page 73
56
Keselamatan
dan
Kesehatan
Kerja (X2)
Kesehatan dan
keselamatan kerja (K3)
adalah suatu pogram yang
dibuat pekerja maupun
pengusaha sebagai upaya
mencegah timbulnya
kecelakaan akibat kerja
dan penyakit akibat kerja
dengan cara mengenali
hal yang berpotensi
menimbulkan kecelakaan
dan penyakit akibat kerja
serta tindakan antisipatif
apabila terjadi kecelakaan
dan penyakit kerja.
Enny (2018:01)
1. Keadaan tempat
lingkungan kerja
2. Pengaturan udara
3. Pengaturan
penerangan
4. Pemakaian
peralatan kerja
5. Kondisi fisik dan
mental karyawan
(Mangkungera,
2017:162)
Likert
Dikutip dari berbagai sumber
2.10 Hipotesis Penelitian
a. Pengaruh Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja
Menurut Kasmir (2019:255), Kompensasi mempunyai hubungan yang
erat dengan kepuasan kerja karyawan. Artinya jika kompensasi meningkat
maka karyawan akan bertambah puas, sehingga berusaha untuk bekerja
dengan sebaik-baiknya. Namun jika kompensasi tidak diberikan atau
meningkat, maka kepuasan kerja menurun dan akan menimbulkan efek
negatif terhadap perusahaan. Hal ini didukung oleh penelitian terdahulu
yang dikemukakan oleh Dwi Kurniawan (2016) bahwa terdapat pengaruh
positif dan signifikan antara kompensasi tehadap kepuasan kerja. Menurut
Fauzi (2017) bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara
Page 74
57
kompensasi tehadap kepuasan kerja. Berdasarkan uraian penelitian diatas
maka penelitian ini merumuskan hipotesis sebagai berikut:
H1 = Di duga Kompensasi berpengaruh secara parsial terhadap Kepuasan
Kerja karyawan bagian produksi pada PT. Rotte Ragam Rasa
Cabang Pekanbaru
b. Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kepuasan
Kerja
Menurut Kasmir (2019:266), keselamatan kerja adalah aktivitas
perlindungan karyawan secara menyeluruh . Artinya perusahaan berusaha
untuk menjaga jangan sampai karyawan mendapat suatu kecelakaan pada
saat menjalankan aktivitasnya. Sedangkan kesehatan kerja adalah upaya
untuk menjaga agar karyawan tetap sehat selama bekerja. Artinya jangan
sampai kondisi lingkungan kerja akan membuat karyawan tidak sehat atau
sakit.
Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Dian Rosita, dkk
(2017) diketahui bahwa terdapat pengaruh signifikan antara keselamatan
dan kesehatan kerja terhadap kepuasan kerja hal ini sesuai dengan jawaban
responden penelitian yang mereka lakukan bahwa fasilitas kerja yang
memadai terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja, dapat
menciptakan kepuasan kerja seperti lingkungan kerja yang aman dan
nyaman, peralatan kerja yang layak pakai, kondisi suhu dan penerangan
yang mendukung serta jaminan kesehatan yang diberikan, sehingga
Page 75
58
karyawan di dalam bekerja merasa puas dan nyaman. Berdasarkan uraian
penelitian diatas maka penelitian ini merumuskan hipotesis sebagai berikut:
H2 = Di duga Keselamatan dan Kesehatan Kerja berpengaruh secara parsial
terhadap Kepuasan Kerja karyawan bagian produksi pada PT. Rotte
Ragam Rasa Cabang Pekanbaru.
c. Pengaruh Kompensasi dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Terhadap Kepuasan Kerja
Banyak faktor yang memiliki pengaruh terhadap kepuasan kerja,
seperti dalam penelitian ini berdasarkan kompensasi, keselamatan dan
kesehatan kerja. Menurut Kasmir (2019:255), Kompensasi mempunyai
hubungan yang erat dengan kepuasan kerja karyawan. Artinya jika
kompensasi meningkat maka karyawan akan bertambah puas, sehingga
berusaha untuk bekerja dengan sebaik-baiknya. Namun jika kompensasi
tidak diberikan atau meningkat, maka kepuasan kerja menurun dan akan
menimbulkan efek negatif terhadap perusahaan.
Menurut Kasmir (2019:266), keselamatan kerja adalah aktivitas
perlindungan karyawan secara menyeluruh . Artinya perusahaan berusaha
untuk menjaga jangan sampai karyawan mendapat suatu kecelakaan pada
saat menjalankan aktivitasnya. Sedangkan kesehatan kerja adalah upaya
untuk menjaga agar karyawan tetap sehat selama bekerja. Artinya jangan
Page 76
59
sampai kondisi lingkungan kerja akan membuat karyawan tidak sehat atau
sakit.
Karyawan menginginkan adanya keselamatan dan kesehatan kerja,
hal ini dikarenakan dengan adanya jaminan keselamatan dan kesehatan
kerja, karyawan dapat mengantisipasi keadaan apabila sewaktu-waktu terjadi
hal-hal yang tidak diinginkan karyawan tersebut sehingga karyawan dapat
terfokus kepada pekerjaan yang mereka tangani. Jadi jaminan keselamatan
dan kesehatan yang baik akan memberikan kenyamanan dalam bekerja dan
pada akhirnya menciptakan kepuasan para karyawan dalam melakukan
pekerjaannya. Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini merumuskan
hipotesis sebagai berikut:
H3 = Di duga Kompensasi, Keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh
secara simultan terhadap Kepuasan Kerja karyawan bagian produksi
pada PT. Rotte Ragam Rasa Cabang Pekanbaru.
Page 77
60
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada PT Rotte Ragam Rasa Cabang Pekanbaru.
Perusahaan ini memiliki 17 (tujuh belas) cabang yang tersebar di Pekanbaru.
3.2 Jenis dan Sumber Data
3.2.1 Jenis Data
Adapun jenis data uamg digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Data kualitatif
Menurut Sugiyono (2013:06), data kualitatif adalah data yang
berbentuk kata, kalimat, gerak tubuh, ekspresi wajah, bagan, gambar
dan foto.
b. Data kuantitatif
Menurut Sugiyono (2013:06), data kuantitatif adalah data yang
berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan/scoring.
3.2.2 Sumber Data
a. Data Primer
Menurut Sugiyono (2013:308), data primer adalah sumber data
yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Dalam
Page 78
61
penelitian ini, data dari keterangan korespondensi baik melalui
pengisian kuesioner maupun hasil wawancara yang biasa dilakukan
oleh peneliti.
b. Data Sekunder
Menurut Sugiyono (2013:308), data sekunder adalah sumber
yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data,
misalnya orang lain atau lewat dokumen. Data yang diperoleh dalam
penelitian ini yaitu melalui catatan-catatan, dokumen atau data yang
disajikan oleh pihak lain.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam mengumpulkan data
pada penelitian ini adalah:
3.3.1 Wawancara
Menurut Noor (2012:139) Wawancara alat re-cheking atau
pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh
sebelumnya. Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini
adalah wawancara mendalam (in-depthinterview) adalah proses
memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab
sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang
yang diwawancarai dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide)
wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan
Page 79
62
sosial yang relatif lama. Oleh karena itu peneliti melakukan wawancara
langsung dengan pihak-pihak yang bersangkutan, seperti pimpinan dan
karyawan guna mendapatkan data yang dianggap perlu didalam penelitian
ini.
3.3.2 Kuesioner (Angket)
Menurut Sugiyono (2013:193), Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang efesien bila peneliti tahu dengan pasti variabel
yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.
Dalam hal ini, peneliti memberikan pertanyaan-pertanyaan tertulis kepada
responden untuk dijawab. Angket yang disajikan dalam bentuk skala
likert. Menurut Sugiyono (2018:158) skala likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat dan presepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial. Adapun kriteria skor penilaian digambarkan
didalam penelitian, dengan pilihan jawaban sebagai berikut:
Tabel 3.1 : Kriteria Skor Penelitian
No Kriteria penilaian Skor
1 Sangat Setuju skor 5
2 Setuju skor 4
3 Netral skor 3
4 Tidak Setuju skor 2
5 Sangat Tidak Setuju skor 1
Sumber: Sugiyono (2013:137)
Page 80
63
3.3.3 Observasi
Menurut Sugiyono (2014 : 235-236) Observasi diartikan sebagai
pengamatan terhadap pola perilaku manusia dalam situasi tertentu untuk
mendapatkan informasi tentang fenomena yang diinginkan. Observasi
merupakan cara yang penting untuk mendapatkan informasi yang pasti
tentang orang, karena apa yang dikatakan orang belum tentu sama dengan
apa yang dikerjakannya. Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data
observasi dapat dibedakan menjadi partisipan observation dan non
partisipan observation.
Dalam penelitian ini penulis melakukan partisipan observation
(observasi berperan serta), dalam observasi ini peneliti terlibat dengan
kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan
sebagai sumber data penelitian pada pengaruh kompensasi, keselamatan
dan kesehatan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT Rotte
Ragam Rasa Cabang Pekanbaru.
Pada penelitian ini pengamatan dilakukan dengan cara ikut serta
dalam melakukan kegiatan yang dikerjakan oleh sumber data. Dengan
observasi partisipan ini maka data yang diperoleh akan lebih lengkap dan
mengetahui pada tingkat mana dari setiap perilaku yang nampak.
Page 81
64
3.4 Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2013:119), populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun teknik pengambilan populasi
pada penelitian ini adalah teknik populasi area yaitu populasi yang berada
pada daerah besar kemudian dibagi menjadi daerah-daerah kecil yang
jelas batas-batasnya Bungin (2019:121).
Pada penelitian ini, yang menjadi populasi adalah karyawan PT.
Rotte Ragam Rasa Bagian Produksi Cabang Pekanbaru dengan jumlah
karyawan sebanyak 80 orang yang tersebar di 17 (tujuh belas) cabang di
Pekanbaru.
3.4.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2013:120), sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pada penelitian ini,
penulis menggunakan metode menggunakan pendekatan nonpropability
sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel.
Metode yang digunakan adalah sampling jenuh/sensus yaitu teknik
penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai
Page 82
65
sampel. Sugiyono (2010:122-123) Hal ini sering dilakukan bila jumlah
populasi relatif kecil, kurang dari 100 orang atau penelitian yang ingin
membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.
Maka peneliti mengambil sampel penelitian pada bidang produksi
tahun 2020 dengan jumlah karyawan sebanyak 80 (delapan puluh) orang,
yang tersebar di 17 (tujuh belas) cabang di Pekanbaru.
3.5 Analisis Data
Menurut Sugiyono (2013:333), Analisis data adalah proses mencari
dan menyusun cara sistematis data yang diperole dari hasil wawancara, catatan
lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam
kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun
kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan
membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang
lain Analisa yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah analisa deskriptif
kuantitatif, yaitu menganalisa data dengan mengklasifikasikan data-data
berdasarkan persamaan jenis dari data tersebut, kemudian diuraikan antara satu
data dengan data lainnya dihubungkan sedemikian rupa sehingga diperoleh
gambaran yang utuh tentang masalah yang diteliti.
3.5.1 Analisis Deskriptif
Menurut Kasmadi (2016:91-92) analisis deskriptif adalah data
yang berhasil dikumpulkan diolah menggunakan teknik statistika
Page 83
66
deskriptif yang disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi, meliputi skor
rata-rata simpangan baku median modus maksimum minimum dan
dilengkapi dengan histogram
3.5.2 Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif adalah bentuk analisis yang menggunakan
angka-angka dan perhitungan dengan metode statistik, maka data tersebut
harus diklarifikasi dalam kategori tertentu dengan menggunakan tabel-
tabel tertentu, untuk mempermudah dalam menganalisa dengan
menggunakan program SPSS for Windows di mana bertujuan untuk
mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen
dengan menggunakan analisis regresi linear berganda.
3.6 Uji Kualitas Data
Dengan demikian dasar diatas, maka sebelum dilakukan analisis data
maka terlebih dahulu dilakukan pengujian terhadap data penelitian antara lain:
3.6.1 Uji Validitas
Menurut Noor (2012:111) Uji validitas adalah suatu indeks yang
menunjukan alat ukur tersebut benar-benar mengukur apa yang diukur.
Validitas ini menyangkut akurasi eksperimen. Pengujian validitas
dilakukan untuk menguji apakah jawaban kuesioner dari responden
benar-benar cocok untuk digunakan dalam penelitian ini atau tidak. Suatu
instrument dikatakan valid apabila nilai r hitung (correlated / total
Page 84
67
indikator) > r tabel, artinya alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
data valid. Sedangkan jika nilai r
hitung (correlated / total indikator) < r tabel, artinya alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan data tidak valid.
3.6.2 Uji Reliabilitas
Menurut Sugiyono (2013) hasil penelitian dikatakan reliabel
apabila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Instrumen
yang reliabel adalah instrumen yang akan menghasilkan data yang sama
untuk mengukur objek yang sama. Kapabilitas penilaian tingkat
reliabilitas sangat ditentukan oleh seberapa jauh risiko alpha bila diterima
sedikit risiko. Semakin besar nilai alpha yang dihasilkan (lebih besar dari
0,6) artinya butir-butir kuesioner semakin reliabel. Menurut Noor
(2012:165) cronbach alpha adalah koefisien keandalan yang
menunjukkan seberapa baiknya item atau butir dalam suatu kumpulan
secara positif berkorelasi satu sama lain.
3.7 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi
yang diperoleh dapat menghasilkan estimator linier yang baik. Dalam analisis
regresi linier berganda, perlu menghindari penyimpanan asumsi klasik supaya
tidak timbul masalah dalam penggunaan analisis tersebut. Untuk tujuan tersebut
maka harus dilakukan pengujian terhadap empat asumsi klasik, sebagai berikut:
Page 85
68
3.7.1 Uji Normalitas
Menurut Noor (2012:174) uji normalitas dilakukan untuk
mengetahui apakah data yang diambil berasal dari populasi yang
berdistribusi normal atau tidak.
Pada uji normalitas model regresi yang baik hendaknya
berdistribusi Normal atau mendekati normal. Mendeteksi apakah data
berdistribusi normal atau tidak dapat diketahui dengan menggambarkan
penyebaran data melalui sebuah grafik Jika data menyebar di sekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal nya, model regresi memenuhi
asumsi normalitas.
3.7.2 Uji Multikoliniearitas
Menurut Umar (2011:178-179) uji multikolinearitas untuk
mengetahui apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar
variabel independen. Jika terjadi korelasi, terdapat masalah
multikolinearitas yang harus diatasi. Menurut Gujarat dalam Suliyanto
(2011) Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi yang terbentuk ada korelasi yang tinggi atau sempurna diantara
variabel bebas atau tidak. Salah satu cara untuk menguji multikolinearitas
dalam model regresi adalah dengan melihat nilai TOL (Tiletance) dan
Bariance inflation factor (VIF) dari masing-masing variabel bebas
terhadap variabel terikatnya.Apabila nilai tolerance value lebih > 0,10
atau sama dengan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan tidak terjadi
Page 86
69
multikolinearitas. Jika nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF
> 10, maka dapat disimpulkan bahwa ada multikolinearitas antar variabel
bebas dalam model regresi.
3.7.3 Uji Heteroskedastisitas
Menurut Umar (2011:179) uji heteroskedastisitas dilakukan untuk
mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan
varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians
dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, disebut
homoskedastisitas, sementara itu untuk variasi yang berbeda disebut
heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
heteroskedastisitas.
3.7.4 Uji Autokorelasi
Menurut Umar (2011:182) Uji autokorelasi dilakukan untuk
mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linear terdapat hubungan
yang kuat baik positif maupun negatif antar data yang ada pada variabel-
variabel penelitian. Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah
dalam sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan
penganggu pada periode t. Jika ada, berarti terdapat autokorelasi.
Keberadaan autokorelasi pada penelitian ini di uji dengan Durbin Watson
dengan rumus sebagai berikut :
a) Jika angka D-W dibawah (-2) berarti terdapat autokorelasi positif.
Page 87
70
b) Jika angka D-W diantara (-2) sampai 2 berarti tidak terdapat
autokorelasi.
c) Jika angka D-W diatas 2 berarti terdapat aotokorelasi negative.
3.8 Analisis Regresi Linier Berganda
Menurut Riduwan (2015:155) analisis regresi ganda ialah suatu alat
analisis peramalan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap
variabel terikat untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsi atau
hubungan kausal antara dua variabel bebas atau lebih (X1), (X2)dengan satu
variabel terikat.
Sehingga formula dari regresi linear berganda ini adalah :
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Di mana: Y = Kepuasan Kerja
a = Konstanta
b1, b2 = Koefisien Regresi
X1 = Kompensasi
X2 = Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
e = Tingkat Kesalahan (error)
Selanjutnya untuk pengolahan data hasil penyebaran kuesioner, penulis
menggunakan program komputer yaitu Statistic for Product nd Service Solution
(SPSS).
Page 88
71
3.9 Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
analisis regresi linear berganda berdasarkan uji secara simultan (Uji F), uji
secara parsial (Uji T) dan uji koefisien determinasi R2, maka digunakan analisis
regresi linear berganda dengan menggunakan bantuan software SPSS 23.
3.9.1 Uji Parsial (Uji T)
Menurut Suliyanto (2011:55) nilai T hitung digunakan untuk
menguji pengaruh secara parsial variabel terhadap variabel
tergantungnya. Maka variabel tersebut memiliki pengaruh yang berarti
terhadap variabel tergantungnya atau tidak. Adapun pengambilan
keputusan yang digunakan adalah :
1. Apabila Thitung ≥ Ttabel atau value < α (0,05), maka :
a. Ha diterima karena terdapat pengaruh yang signifikan,
b. H0 ditolak karena tidak terdapat pengaruh yang signifikan.
2. Apabila Thitung ≤ Ttabel atau value > α (0,05), maka :
a. Ha ditolak karena tidak terdapat pengaruh yang signifikan,
b. H0 diterima karena terdapat pengaruh yang signifikan
3.9.2 Uji Simultan (Uji F)
Menurut Suliyanto (2011:55) Uji F digunakan untuk menguju
pengaruh secara simultan terhadap variabel tergantung. Jika variabel
bebas memiliki pengaruh secara simultan terhadap variabel tergantung
Page 89
72
maka model persamaan regresi masuk dalam kriteria tidak cocok atau
nonfit. Adapun pengambilan keputusan yang digunakan adalah :
1. Apabila Fhitung ≥ Ftabel atau value < α (0,05), maka :
a. Ha diterima karena terdapat pengaruh yang signifikan,
b. H0 ditolak karena tidak terdapat pengaruh yang signifikan.
2. Apabila Fhitung ≤ Ftabel atau value > α (0,05), maka :
a. Ha ditolak karena tidak terdapat pengaruh yang signifikan,
b. H0 diterima karena terdapat pengaruh yang signifikan.
3.9.3 Uji Koefisien Determinasi (R2)
Menurut Ghozali (2013:95) Koefisien determinasi (R2)
digunakan untuk mengetahui prosentase variabel independen secara
bersama-sama dapat menjelaskan variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi adalah diantara 0 dan 1. Jika koefisien determinasi (R2) = 1,
artinya variabel independen memberikan informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variabel variabel dependen. Jika koefisien determinasi
(R2) = 0, artinya variabel independen tidak mampu Menjelaskan pengaruh
variabel-variabel yang diteliti.
Menurut Ghozali (2013:93) Koefisien korelasi merupakan indeks
bilangan yang digunakan untuk mengukur keeratan (kuat, lemah, dan
tidak ada) hubungan antar variabel. untuk menentukan keeratan dari
hubungan atau korelasi antar variabel, dapat dilihat pada ketentuan di
bawah ini :
Page 90
73
Tabel 3.2 Interprestasi Perhitungan Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Keeratan
0.80 – 1.00 Korelasi sangat kuat atau sempurna
0.60 – 0.79 Korelasi kuat
0.40 – 0.59 Korelasi sedang
0.20 – 0.39 Korelasi rendah
0.00 – 0.19 Tidak ada korelasi atau korelasi lemah
Page 91
74
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
4.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan
PT Rotte Ragam Rasa merupakan perusahaan yang bergerak dibidang
produsen roti dengan merk Rotte Bakery yang berdiri sejak tahun 2015 oleh
Bapak Syafrizal Abdul Rasyid yang dimulai dengan produksi kue kering dan
perlahan memproduksi donat dengan sistem penjualan yang dititip kewarung-
warung. Pada 08 Januari 2016 Bapak Syafrizal Abdul Rasyid memutuskan
membuka outlet untuk memaksimalkan penjualan dan berdirilah outlet pertama
sekaligus kantor pusat Rotte Bakery dijalan Bukit Barisan Kompleks Ruko
Bukit Garden Recidence No. 6 Tangkerang Timur Pekanbaru.
Penambahan outlet oleh PT Rotte Ragam Rasa dilakukan setiap
tahunnya sehingga saat ini PT Rotte Ragam Rasa sudah memiliki 44 cabang
yang tersebar di Indonesia. Berbagai jenis bakery dengan bermacam rasa dan
bentuk, mulai dari roti manis, roti tawar, cake, donat diproduksi setiap harinya
dengan jam operasional mulai dari jam 06.00 pagi sampai dengan jam 22.00
malam.
Selain bekerja, perusahaan juga memiliki program amal untuk orang
yang membutuhkan yaitu, 20% keuntungan Rotte Bakery di alokasikan untuk
kegiatan sosial seperti membantu kaum Dhuafah, anak yatim, fakir miskin,
Page 92
75
membangun Masjid, membangun pesantren gratis, rumah sakit gratis dan lain
sebagainya melalui Yayasan Rotte Indonesia Mulia.
4.2 Visi Dan Misi Perusahaan
A. Visi
“Ada Disemua Suasana”
1. Produk sangat diminati semua kalangan karena memberi value kepada
konsumen dengan produk terenak, termurah dan mudah didapat.
2. Memberikan value kepada Rotteam tidak hanya “penghasilan untuk
hidup layak” tapi juga “pendidikan kehidupan” agar didapat
kesejahteraan dunia dan akhirat.
3. Berkontribusi maksimal dan bermanfaat untuk Masyarakat dengan
“Rotteam Peduli”.
B. Misi
1. Menjadi Spiritual Company yang berlandaskan Islam.
2. Membangun sumber daya manusia Rotteam yang komprehensif dalam
hal skill, moril, materil dan spiritual dengan pelatihan yang
berkesinambungan.
3. Membangun organisasi yang excellent, kuat dan professional.
4. Rotteam bertekad membantu masyarakat mendapatkan produk bakery
yang berkualitas, enak, murah dan mudah di dapat. Rotteam menjadikan
“bakery bukan barang mahal lagi”.
Page 93
76
5. Rotteam bukan “karyawan” tapi “pengusaha/entrepreneur” yang bekerja
di Rotte Bakery dengan konsep bagi hasil yang adil. Dengan mental
entrepreneur maka Rotteam akan terbangun:
a. Sense of belonging yang tinggi
b. Memotivasi Rotteam untuk meningkatkan kinerja yang lebih tinggi.
c. Meningkatkannya rasa tanggung jawab.
d. Meningkatkan teamwork yang berkesinambungan antar Rotteam.
e. Memacu Rotteam untuk mengembangkan usaha dengan lebih baik
dan lebih baik.
f. Mempersiapkan Rotteam menjadi “pengusaha sesungguhnya”
dengan memiliki cabang Rotte Bakery (atau usaha lain) dari
penghasilannya yang diinvestasikan.
g. Maka hasil akhirnya yang diharapkan seluruh Rotteam bersama Rotte
Bakery dan masyarakat menjadi besar dan membesarkan, menjadi
kuat dan menguatkan, menjadi kaya dan mengayakan, menjadi
berdaya dan memberdayakan, menjadi luas dan memperluaskan,
menjadi tinggi dan meninggikan.
6. Berkontribusi maksimal untuk pemberdayaan masyarakat, untuk
kepentingan pendidikan yang mencerahkan, membangun kekuatan
dakwah dan syiar Islam.
Page 94
77
4.3 Struktur Organisasi PT Rotte Ragam Rasa Cabang Pekanbaru
Struktur organisasi adalah suatu gambar yang menggambarkan tipe
organisasi, pendepartemenan organisasi kedudukan dan jenis wewenang
pejabat, bidang dan hubungan pekerjaan, garis perintah dan tanggungjawab,
rentang kendali dan sistem pimpinan organisasi. Adapun struktur organisasi PT
Rotte Ragam Rasa Cabang Pekanbaru dapat dilihat pada gambar berikut :
Page 95
78
Gambar 4.1 : Struktur Organisasi PT Rotte Ragam Rasa Cabang Pekanbaru
Sumber : PT Rotte Ragam Rasa, 2021.
Page 96
110
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan
judul “Pengaruh Kompensasi dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Bagian Produksi Pada PT.
Rotte Ragam Rasa Cabang Pekanbaru” maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Secara parsial variabel Kompensasi (X1) memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap Kepuasan Kerja (Y) karyawan bagian produksi pada
PT. Rotte Ragam Rasa Cabang Pekanbaru.
2. Secara parsial variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) (X2)
memiliki pengaruh pengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan
Kerja (Y) karyawan bagian produksi pada PT. Rotte Ragam Rasa Cabang
Pekanbaru.
3. Secara simultan variabel Kompensasi (X1) dan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) sama-sama memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap Kepuasan Kerja (Y) karyawan bagian produksi pada
PT. Rotte Ragam Rasa Cabang Pekanbaru
Page 97
111
6.2 Saran
Berdasarkan hasil analisis pembahasan serta beberapa kesimpulan
pada penelitian ini, adapun saran-saran yang dapat diberikan melalui hasil
penelitian ini yaitu:
1. Bagi perusahaan, Kompensasi berperan penting dalam meningkatkan
kepuasan kerja karyawan, oleh karena itu perusahaan harus
memperhatikan lagi pemberian kompensasi seperti fasilitas dan
tunjangan serta insentif terhadap karyawan karena semakin baik
kompensasi yang diberikan maka semakin meningkat pula produktifitas
yang dihasilkan karyawan.
2. Bagi perusahaan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) berperan
penting dalam meningkatkan kepuasan kerja karyawan, oleh karena itu
perusahaan perlu meningkatkan kembali fasilitas kerja yang memadai
terkait dengan K3, dapat menciptakan kepuasan kerja seperti
lingkungan kerja yang aman dan nyaman, peralatan kerja yang layak
pakai, kondisi suhu dan penerangan yang mendukung serta jaminan
kesehatan, agar karyawan yang bekerja akan merasa aman dan nyaman
serta produktfitas yang diberikan juga akan semakin optimal.
3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan
referensi untuk melakukan penelitian tentang Kepuasan Kerja dan
disarankan kepada peneliti lainnya agar dapat mengembangkan penelitian
ini dengan menggunakan variabel lain yang mendukung terhadap
Page 98
112
fenomena yang akan diteliti, sehingga menghasilkan penelitian yang lebih
baik.
Page 99
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qurán Terjemahan Tajwid Warna Ar-Rafi‟. 2016. Kementrian Agama Republik
Indonesia, Jakarta: Kamila Jaya Ilmu
Afandi, Pandi. 2018. Manajemen Sumber Daya Manusia; Teori Konsep dan indikator.
Pekanbaru : Zanafa Publishing.
Anton Saman. 2020. Effect Of Compensation On Employee Satisfaction and Employee
Performance In The Mining Company. International Journal Of Economics,
Business and Accounting Research (IJEBAR).
Ardiansyah. 2019. Pengaruh Stres Kerja, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Lapangan Pada PT. Fajar Berrdasi
Gemilang Kampar. Universitas Islam Negeri sultan Syarif Ksasim Riau
Aulia Azizah. 2020. Pengaruh Lingkungan Kerja dan Kompensasi Terhadap Kepuasan
Kerja Karyawan Pada PT. Bank Mega Muara Teweh. Jurnal Ekonomi dan
Bisnis.
Bungin, Burhan. 2017. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Prenada Media Group
Dewi Ratiwi Meiliza, Rizki Eka Febriansah, Tria Wahyuningtyas. 2018. Pengaruh
Karakteristik Individu, Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan
Kerja Karyawan SPPBE PT. Win Med Indonesia di Sidoarjo. Jurnal Bisnis,
Manajemen & Perbankan..
Dwi Kurniawan. 2016. Pengaruh Kompensasi dan Keselamatan dan kesehatan Kerja
(K3) Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Cahaya Samtraco Utama
Samarinda. Psikoborneo.
Endang Hendrayanti. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi kepuasan Kerja Pada
Tenaga Kependidikan Unisma Bekasi. Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan.
Enny, Mahmudah. 2019. Manajemen Sumber Daya Manusia. Surabaya : UBHARA
Manajemen Press.
Page 100
Fauzi. 2017. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap kepuasan Kepuasan
Kerja Karyawan PT. Tor Ganda Medan. Jurnal Riset Manajemen & Busnis
(JRMB).
Hasibuan, Melayu. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara.
Husein, Umar. 2011. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta :
PT. Grafindo Persada.
Kasmadi. 2016. Panduan Modern Penelitian Kuantitatif. Bandung : Penerbit Alfabeta.
Kasmir. 2019. Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori dan Praktik). Depok : Rajawalil
Press.
Katsir, Ibnu. 2011. Shahih Tafsir Ibnu Katsir. Jakarta : Pustaka Ibnu Katsir
Kevin F.S Tambengi, Cristofel Kojo, Farlane S. Rumokoy. 2016. Pengaruh Kompensasi,
Beban Kerja , dan Pengembangan Karir Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
Pada PT. Telekomunikasi Indonesia TBK. Witel Sulut. Jurnal EMBA.
Kularathna dan Perera. 2016. The Impact Of Safety and Health on Job Satisfaction in
Selected Branches of Utility Service Supply Organization in Western Province
North in Sri Lanka. 3rd
International HRM Conference.
Mangkunegara, 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia dan Perusahaan. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Noor, Juliansyah. 2012. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi dan Karya
Ilmiah. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Nuraini. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Pekanbaru : Yayasan Aini Syam.
Rivai, Veithzal. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia dari Teori ke Praktek. Jakarta :
Rajawali Pers.
Robbins Stephen P dan Judge Timothy A. 2015. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba
Empat
Sedarmayanti. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia: Reformasi Birokrasi dan
Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Bandung : PT. Rafika Aditama.
Shelia Sili Wandani, Sri Murni, Asmara Indahingwati. 2019. Pengaruh Motivasi,
Lingkungan Kerja dan Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja Pada RSU Haji
Surabaya. Jurnal Ilmu dan Riset.
Sinambela , Lijan Polta. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi
Aksara.
Page 101
Sindang Sari. 2019. Pengaruh Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Kerja
Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Thamrin Brothrs Palembang.
Kolegial.
Skolastika Dian Rositan Sari, Eko Agus Susilo, Harril Brimantyo. 2017. Pengaruh
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Studi
Pada Karyawan Bagian Pabrikasi PG Kebon Agung Malang). Jurnal Bisnis
dan Manajemen.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung :
Penerbit Alfabeta.
. 2018. Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed
Methods). Bandung : Penerbit Alfabeta.
Sujoso, Anita Dewi Prahastuti. 2012. Dasar-dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Jember: University Press.
Suliyanto. 2011. Ekonomitrika Terapan : Teori dan Aplikasi Dengan SPSS. Yogyakarta :
Andi Yogyakarta.
Sunyoto, Danang. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : CAPS
Sutrisno, Edy. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Kencana Prenada
Media Group.
Wibowo. 2016. Manejemen Kinerja. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Yusniarsih, Tjutju dan Suwatno. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung :
Alfabeta.
Page 102
Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Kepada responden yang terhormat,
Saya Afni Soraya Sirait Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Universitas Islam Negri Sultan Syarif Kasim Riau. Kuesioner ini bertujuan untuk
membantu peneliti dalam mengumpulkan data sebagai bahan penelitian skripsi pada
Prodi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Sultan
Syarif Kasim Riau yang berjudul “Pengaruh Kompensasi dan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Bagian Produksi pada
PT. Rotte Ragam Rasa Cabang Pekanbaru” pada program studi S1 Manajemen.
Dengan tujuan tersebut, saya berharap Bapak/Ibu/Sdr/I untuk meluangkan waktu
mengisi angket/kuesioner ini sesuai dengan keadaan yang sebenarnya guna membantu
terlaksananya penelitian ini, tidak untuk dipublikasikan dan tidak ada hubungan dan
akibatnya terhadap pekerjaan Bapak/Ibu/Sdr/I. Atas kerjasama, dukungan dan perhatian
Bapak/Ibu dan Saudara/i berikan saya ucapkan terimakasih.
Hormat Saya,
Afni Soraya Sirait
NIM. 11671202013
Page 103
A. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama : ____________________________
2. Umur : ______ Tahun
3. Jenis Kelamin -Laki
4. Lama Bekerja -2 Tahun
-12 Bulan
5. Pendidikan Terakhir
B. PETUNJUK PENGISIAN
a. Bacalah pertanyaan dengan teliti dan pilihlah jawaban yang menurut anda paling
sesuai.
b. paling sesuai menurut anda.
Keterangan Jawaban :
Keterangan Nilai
SS (Sangat Setuju) 5
S (Setuju) 4
N (Netral) 3
TS (Tidak Setuju) 2
STS (Sangat Tidak Setuju) 1
Page 104
PERNYATAAN TENTANG KEPUASAN KERJA (Y)
No Pernyataan JAWABAN
SS S N TS STS
1 Pekerjaan yang diberi sesuai dengan
tanggungjawab yang diberikan perusahaan
2 Saya merasa kurang nyaman dengan
pekerjaan saya saat ini
3 Setiap karyawan memiliki kesempatan yang
sama untuk dipromosikan
4 Promosi karyawan yang dilakukan ditempat
saya bekerja kurang objekif
5 Supervisor menampung keluhan dan aspirasi
setiap karyawan
6 Supervisor menuntut pencapaian target
kepada karyawan
7 Saya memiliki rekan kerja yang dapat
memberikan solusi ketika saya memiliki
masalah dalam pekerjaan
8 Saya memiliki rekan kerja yang kurang
mampu bekerjasama untuk mencapai target
Page 105
PERNYATAAN TENTANG KOMPENSASI (X1)
No Pernyataan JAWABAN
SS S N TS STS
1 Perusahaan selalu tepat waktu dalam
membayar gaji karyawan
2 Gaji yang yang saya terima kurang sesuai
dengan pekerjaan yang saya lakukan
3 Perusahaan tempat saya bekerja telah
memberikan Insentif secara adil kepada
karyawan
4 Saya merasa tunjangan yang diberikan
perusahaan kurang sesuai dengan
peranan/posisi saya diperusahaan
5 Tunjangan yang saya terima sesuai dengan
tanggungjawab yang saya emban
6 Tunjangan yang diberikan seperti asuransi
kesehatan dan jiwa belum melengkapi
kebutuhan saya
7 Perusahaan memperhatikan pemenuhan
kebutuhan dan fasilitas karyawan
8 Fasilitas yang diberikan perusahaan belum
sesuai dengan kebutuhan karyawan
Page 106
PERNYATAAN TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (X2)
No Pernyataan JAWABAN
SS S N TS STS
1 Tata letak alat-alat produksi cukup
memberikan kenyamanan kepada saya dalam
aktifitas produksi
2 Saya merasa kurang nyaman dengan
lingkungan tempat saya bekerja
3 Perusahaan menyediaakan fasilitas
pembuangan udara kotor
4 Kualitas udara disekitar tempat saya bekerja
kurang nyaman
5 Penerangan yang ada diperusahaan tempat
saya bekerja cukup membantu saya dalam
aktifitas produksi
6 Penerangan yang terlalu terang
mengakibatkan rasa panas dan mebuat tidak
nyaman dalam bekerja
7 Pengamanan peralatan yang ada
diperusahaan terawat dengan baik.
8 Dalam bekerja saya selalu menggunakan alat
pelindung diri (APD)
9 Perusahaan memberikan jaminan keamanan
dan kesehatan aktifitas produksi.
10 Perusahaan memberikan pelatihan
keselamatan dan kesehatan (K3) kepada
karyawan
Page 107
Lampiran 2 : Tabulasi Kuisioner Penelitian
Nomor Kompensasi (X1)
Total Responden X1.1
X1.
2
X1.
3
X1.
4
X1.
5
X1.
6 X1.7 X1.8
1 4 4 4 4 4 4 4 4 32
2 5 5 5 5 5 5 5 5 40
3 5 5 5 5 5 5 5 5 40
4 4 4 4 4 4 4 4 4 32
5 5 4 5 4 5 5 3 3 34
6 3 5 3 5 4 5 5 5 35
7 3 3 3 4 4 5 3 5 30
8 5 5 5 5 5 5 5 3 38
9 5 5 5 5 5 5 5 5 40
10 4 4 4 4 4 4 4 4 32
11 5 5 5 5 5 4 5 5 39
12 5 4 3 4 5 3 4 3 31
13 5 5 5 5 5 5 5 5 40
14 3 4 3 3 4 4 4 3 28
15 3 3 3 3 3 5 4 4 28
16 4 4 3 3 3 4 5 3 29
17 3 3 3 4 3 3 4 3 26
18 3 3 3 3 3 5 3 3 26
19 3 3 3 3 3 4 5 3 27
20 4 4 4 4 4 4 4 4 32
21 5 5 5 5 5 4 4 5 38
22 2 3 4 4 3 5 4 4 29
23 5 4 5 4 5 3 5 5 36
24 4 4 4 4 4 3 5 4 32
25 4 3 4 5 3 3 3 5 30
26 4 3 4 5 5 3 3 5 32
27 5 5 5 5 5 3 3 5 36
28 3 3 3 3 3 5 3 3 26
29 4 4 3 4 4 3 5 4 31
30 4 4 4 3 4 5 4 4 32
31 5 5 5 5 5 4 5 5 39
32 4 3 3 3 3 5 4 3 28
33 3 3 3 3 3 3 5 3 26
34 5 3 5 4 5 5 5 5 37
35 5 5 5 5 4 5 5 5 39
36 3 3 3 3 3 3 3 3 24
37 4 3 4 3 3 3 4 4 28
38 4 4 4 4 4 4 4 3 31
39 3 4 3 4 4 5 4 4 31
40 4 3 5 3 3 3 5 4 30
Page 108
Nomor Kompensasi (X1) Total
Responden X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8
41 3 3 4 4 5 3 5 5 32
42 3 3 3 3 3 4 3 3 25
43 4 4 5 4 5 4 4 5 35
44 5 4 5 4 5 3 5 4 35
45 5 3 5 3 3 4 3 5 31
46 4 4 5 4 5 3 4 4 33
47 3 4 3 4 5 3 3 3 28
48 3 4 4 3 4 4 4 4 30
49 5 5 5 5 5 5 5 5 40
50 5 5 5 5 5 5 5 5 40
51 3 3 3 3 3 3 3 3 24
52 3 3 4 3 3 3 3 3 25
53 3 3 5 3 3 4 3 3 27
54 5 5 5 3 5 5 5 5 38
55 4 4 3 3 4 3 3 3 27
56 3 4 3 3 3 3 3 4 26
57 4 5 3 4 3 4 5 3 31
58 3 4 4 3 3 3 3 3 26
59 3 3 5 3 5 5 5 4 33
60 4 3 5 4 5 3 4 4 32
61 3 5 3 3 3 3 3 3 26
62 4 3 4 5 4 4 4 4 32
63 3 3 3 3 3 3 4 3 25
64 4 5 4 3 3 3 4 3 29
65 3 3 3 3 3 3 3 3 24
66 5 5 4 3 5 4 5 5 36
67 3 3 3 3 3 3 4 3 25
68 4 3 4 3 3 3 5 3 28
69 4 5 4 4 4 4 4 4 33
70 3 3 5 3 5 3 5 3 30
71 4 4 4 4 4 4 4 4 32
72 5 3 5 3 5 5 3 3 32
73 4 4 4 4 4 4 4 4 32
74 3 5 4 3 4 5 4 5 33
75 5 3 4 4 5 5 3 5 34
76 5 5 5 5 5 3 5 3 36
77 3 3 3 3 3 4 3 3 25
78 4 3 4 4 4 4 4 4 31
79 5 4 5 4 4 5 3 4 34
80 4 4 4 3 4 4 4 4 31
Page 109
Nomor Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (X2) Total
Responden X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 X2.10
1 4 3 4 4 4 4 3 4 4 5 39
2 5 4 5 3 5 4 5 3 4 4 42
3 5 4 4 3 3 4 5 3 4 4 39
4 4 3 4 4 5 4 3 4 4 5 40
5 5 4 5 4 5 4 3 5 4 3 42
6 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 49
7 5 4 4 3 4 3 4 4 5 5 41
8 5 4 5 4 5 3 3 3 5 5 42
9 3 5 4 4 4 4 3 4 4 4 39
10 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 36
11 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
12 3 5 4 3 4 5 5 5 5 5 44
13 5 5 3 4 5 3 5 5 4 5 44
14 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 34
15 5 3 5 3 5 4 4 5 4 3 41
16 4 4 5 3 5 4 4 5 4 3 41
17 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 34
18 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 32
19 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 34
20 4 5 3 4 3 3 4 3 3 3 35
21 3 3 3 3 5 5 4 4 3 4 37
22 4 4 4 4 4 5 3 5 3 4 40
23 5 5 5 5 4 4 4 4 3 4 43
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
25 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 47
26 5 5 5 4 5 5 4 4 4 3 44
27 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 47
28 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 30
29 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 37
30 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 37
31 5 5 4 5 5 3 3 3 5 4 42
32 3 5 3 5 5 5 5 5 5 5 46
33 5 4 3 5 5 4 4 4 4 3 41
34 5 5 4 3 4 3 4 3 5 4 40
35 5 5 5 3 4 3 4 3 4 4 40
36 3 3 4 5 5 4 5 2 3 4 38
37 4 3 5 3 2 3 5 4 3 3 35
38 4 3 5 3 3 3 5 4 3 3 36
39 4 3 5 3 3 3 3 4 3 3 34
40 5 3 4 4 5 3 5 5 5 5 44
Page 110
Nomor Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (X2) Total
Responden X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 X2.10
41 3 3 4 3 5 5 5 5 5 3 41
42 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 47
43 3 4 5 4 5 5 5 5 5 3 44
44 5 4 5 3 5 4 5 5 5 5 46
45 5 4 5 4 3 5 4 4 5 5 44
46 3 4 5 4 5 5 3 3 5 5 42
47 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 41
48 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 36
49 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 49
50 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 49
51 3 4 3 4 3 5 3 3 5 3 36
52 3 5 4 4 3 5 3 3 4 5 39
53 4 5 3 3 3 4 3 5 5 5 40
54 3 4 3 4 3 5 4 5 4 3 38
55 3 5 3 3 3 4 5 3 3 4 36
56 3 4 3 4 3 3 5 4 5 3 37
57 4 3 4 4 3 5 4 3 4 3 37
58 3 5 3 4 4 4 5 3 4 3 38
59 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 34
60 4 4 5 4 3 4 3 3 5 4 39
61 3 4 3 4 3 5 5 4 5 3 39
62 4 5 3 3 5 5 4 3 3 3 38
63 3 5 3 3 3 3 4 3 3 5 35
64 4 3 3 4 5 3 4 5 3 3 37
65 3 3 3 4 3 3 5 3 3 3 33
66 5 3 5 3 3 5 5 3 5 3 40
67 3 3 4 3 4 5 3 3 4 3 35
68 3 5 3 4 3 4 3 3 5 3 36
69 4 4 3 4 3 5 3 3 4 5 38
70 5 5 5 4 5 4 3 5 5 4 45
71 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 41
72 5 5 5 5 4 4 4 3 3 3 41
73 4 4 4 4 4 4 5 3 4 5 41
74 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 46
75 3 3 3 4 3 5 5 4 4 3 37
76 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 47
77 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 31
78 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 37
79 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 37
80 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 32
Page 111
Nomor Kepuasan (Y) Total
Responden Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8
1 4 4 4 4 5 4 3 4 32
2 5 5 5 4 4 5 5 5 38
3 5 5 5 4 4 5 5 5 38
4 4 4 4 4 5 4 3 4 32
5 5 5 5 5 5 4 5 3 37
6 5 5 5 4 5 5 5 3 37
7 4 4 5 3 4 4 4 4 32
8 4 4 5 3 4 4 4 4 32
9 4 4 3 3 4 3 5 3 29
10 4 4 3 3 4 4 4 3 29
11 5 5 5 5 5 4 5 5 39
12 4 5 4 4 4 3 4 4 32
13 5 4 5 4 3 3 4 5 33
14 4 3 4 4 5 4 4 3 31
15 5 4 3 5 4 4 4 3 32
16 5 5 2 3 4 4 4 4 31
17 3 4 3 3 3 3 3 3 25
18 4 4 3 3 3 3 4 3 27
19 3 3 3 3 3 3 3 3 24
20 5 5 3 5 4 4 4 5 35
21 4 4 3 4 4 3 4 4 30
22 4 4 4 4 4 4 4 3 31
23 5 5 3 4 5 3 5 4 34
24 4 5 3 4 4 3 4 4 31
25 4 3 4 3 3 5 5 4 31
26 5 4 4 4 4 4 5 3 33
27 5 4 4 4 3 4 4 4 32
28 4 3 4 3 4 3 4 3 28
29 4 3 4 5 5 5 4 4 34
30 4 3 4 3 3 3 4 4 28
31 5 3 5 3 5 3 5 3 32
32 3 4 5 4 5 3 5 5 34
33 3 4 4 3 4 3 4 4 29
34 4 5 3 5 5 4 5 4 35
35 5 5 5 5 5 5 5 5 40
36 4 3 4 3 3 4 3 4 28
37 5 3 4 4 4 3 4 3 30
38 4 3 4 3 4 4 4 4 30
39 5 3 4 4 4 3 3 3 29
40 4 3 5 3 3 4 5 4 31
Page 112
Nomor Kepuasan (Y) Total
Responden Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8
41 5 3 5 3 3 4 5 3 31
42 5 4 5 4 5 3 5 4 35
43 5 4 5 4 5 3 5 3 34
44 5 4 5 4 5 4 5 4 36
45 5 4 3 3 5 4 4 4 32
46 4 3 5 3 4 4 4 4 31
47 4 4 3 3 4 3 4 4 29
48 5 4 5 3 4 4 5 3 33
49 4 5 5 5 5 4 5 5 38
50 4 5 4 4 4 4 4 4 33
51 3 4 4 3 3 4 5 4 30
52 4 5 4 4 3 4 3 3 30
53 5 5 3 3 3 4 3 3 29
54 3 3 5 4 4 4 4 5 32
55 3 5 4 3 4 3 3 3 28
56 4 4 3 4 3 4 3 4 29
57 3 4 3 3 4 4 4 3 28
58 4 5 4 3 3 3 4 2 28
59 3 4 3 3 3 4 3 4 27
60 3 4 4 3 3 4 4 3 28
61 4 5 4 4 3 3 3 3 29
62 4 4 4 5 4 4 4 4 33
63 3 5 3 3 3 3 3 3 26
64 3 3 3 3 4 3 4 4 27
65 4 3 3 3 3 3 3 4 26
66 4 3 5 3 4 4 3 4 30
67 3 3 3 3 3 3 3 3 24
68 4 5 3 3 3 3 3 3 27
69 3 4 5 5 4 4 4 5 34
70 4 5 5 4 4 3 4 4 33
71 4 4 4 4 4 4 4 3 31
72 4 5 4 4 5 3 5 3 33
73 4 5 4 4 4 3 4 4 32
74 4 3 4 3 3 5 5 4 31
75 4 4 4 4 4 3 5 3 31
76 4 4 5 4 3 4 4 4 32
77 4 3 4 3 4 3 4 3 28
78 4 3 4 5 5 5 4 4 34
79 4 3 4 3 3 3 4 4 28
80 4 3 4 3 4 3 5 3 29
Page 113
Lampiran 3
Uji Validitas dan Reabilitas
1. Variabel Kompensasi (X1)
Uji Validitas
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
X1.1 59.08 72.754 .762 . .738
X1.2 59.15 74.787 .633 . .748
X1.3 58.98 73.544 .715 . .742
X1.4 59.23 74.177 .713 . .744
X1.5 58.99 72.494 .770 . .737
X1.6 59.06 77.882 .394 . .764
X1.7 58.94 76.515 .514 . .757
X1.8 59.09 73.726 .698 . .743
Kompensasi 31.50 21.089 1.000 . .850
Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items N of Items
.772 .892 9
Page 114
2. Variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X2)
Uji Validitas
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
X2.1 75.36 73.475 .604 . .709
X2.2 75.39 77.050 .385 . .726
X2.3 75.38 73.984 .573 . .711
X2.4 75.64 77.500 .428 . .726
X2.5 75.36 74.031 .564 . .712
X2.6 75.35 78.281 .306 . .731
X2.7 75.31 77.129 .354 . .727
X2.8 75.49 73.797 .575 . .711
X2.9 75.28 74.404 .600 . .712
X2.10 75.51 73.899 .559 . .712
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
39.69 20.749 1.000 . .759
Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items N of Items
.738 .822 11
Page 115
3. Variabel Kepuasan Kerja (Y)
Uji Validitas
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Y1.1 58.24 40.766 .502 . .719
Y1.2 58.35 41.800 .311 . .734
Y1.3 58.35 39.851 .504 . .714
Y1.4 58.69 39.129 .665 . .703
Y1.5 58.43 39.412 .599 . .707
Y1.6 58.68 41.336 .452 . .724
Y1.7 58.25 39.759 .578 . .710
Y1.8 58.65 40.965 .456 . .722
Kepuasan
Kerja
31.18 11.387 1.000 . .722
Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items N of Items
.740 .811 9
Page 116
Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 80
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation 2.31087867
Most Extreme Differences Absolute .060
Positive .060
Negative -.045
Test Statistic .060
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Page 117
2. Uji Multikolinearitas.
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta
Toleran
ce VIF
1 (Constant) 8.922 2.446 3.648 .000
Kompensasi .312 .065 .425 4.776 .000 .770 1.299
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
.313 .066 .422 4.750 .000 .770 1.299
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Page 118
3. Uji Heteroskedastisitas
4. Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .729a .531 .519 2.341 1.926
a. Predictors: (Constant), Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Kompensasi
b. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Page 119
Analisis Regresi Linier Berganda
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 8.922 2.446 3.648 .000
Kompensasi .312 .065 .425 4.776 .000
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
.313 .066 .422 4.750 .000
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Uji Hipotesis
1. Uji Parsial (Uji T)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 8.922 2.446 3.648 .000
Kompensasi .312 .065 .425 4.776 .000
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
.313 .066 .422 4.750 .000
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Page 120
2. Uji Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 477.677 2 238.839 43.593 .000b
Residual 421.873 77 5.479
Total 899.550 79
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
b. Predictors: (Constant), Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Kompensasi
3. Uji Koefisien Determinan (R2)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .729a .531 .519 2.341 1.926
a. Predictors: (Constant), Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Kompensasi
b. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Page 122
Afni Soraya Sirait, lahir di Pekanbaru pada tanggal 23 Desember
1998. Penulis merupakan anak pertama dari pasangan Bapak
Jahiman Sirait (Alm) dan Ibu Nurjanah Br. Sinaga dari tiga
bersaudara. Adik pertama bernama Aswin Zein Sirait dan adik kedua
bernama Andi Pranata Sirait.
Penulis memulai jenjang pendidikan dasar di SDN 013 Kusau Makmur,
Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Kampar, Riau (2004-2010), SMP Negeri 4 Siak
Hulu, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau (2010-2013), SMA 10 Pekanbaru,
Kecamatan Tenayan Raya, Kabupaten Kota Pekanbaru (2013-2016).
Setelah manamatkan pendidikan di SMA, pada tahun 2016 penulis melanjutkan
studi di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau pada Fakultas Ekonomi dan
Ilmu Sosial dan mengambil jurusan S1 Manajemen dengan konsentrasi Sumber Daya
Manusia. Pada bulan Februari sampai dengan maret 2019 penulis melaksanakan praktek
Kerja Lapangan di PT. Inhil Sarimas Kelapa Kecamatan Kempas Jaya, Kabupaten
Indragiri Hilir, Provinsi Riau. Selanjutnya pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2019
penulis mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) di Desa Pelambaian, Kecamatan
Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.
Penulis melaksanakan ujian Oral Comprehensive pada hari Senin, 17 Januari
2022 dengan Judul skripsi “Pengaruh Kompensasi dan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Bagian Produksi Pada PT. Rotte
Ragam Rasa Cabang Pekanbaru”.
BIOGRAFI PENULIS