PENGARUH KEBIJAKAN, PERENCANAAN, PROSEDUR DAN KUALITAS INFORMASI E- LEARNING EL RAHMA (ELERA) TERHADAP KEPUASAN PEMAKAI DAN LOYALITAS SISTEM (Studi pada ELERA STMIK EL RAHMA Yogyakarta) Kolaborasi model kematangan sistem informasi COBIT Framework 4.1 dengan model pengukuran kesuksesan E Learning Hasanzadeh et all (2012) Dedy Ardiansyah 1 1 Manajemen Informatika STMIK El Rahma Yogyakarta Email: 1 [email protected]Abstract E-Learning is now a necessity in the learning process. The process of learning using information technology has led to the ease as well as new problems caused by technology factors. E-Learning, requires serious attention in the process of planning, monitoring and controlling the application of E-Learning. ELERA is a learning system that is built to serve lecturers and students in the process of delivering lecture materials, recording the presence of lecturers and students, the delivery of duties and assessment. In practice only a few lecturers and students are actively utilizing ELERA so it needs to be evaluated in its application. The maturity of information systems using the COBIT 4.1 framework is an evaluation tool of the application of information systems that focuses on the managerial aspect. Aspects of policy, planning, procedures and quality of information taken from the framework of COBIT 4.1 and based on research Hasanzadeh et all (2012) on E-Learning then this study was conducted. This study wanted to know the influence of policy aspects, planning, procedures and quality of information on user satisfaction and loyalty to ELERA. By using survey method questionnaires with ELERA user sample, the elements of leadership of STMIK EL Rahma, lecturers, employees and students are then processed using PLS 2.0 software it can be concluded that there is positive and significant influence of ELERA policy, planning, procedure and quality of information to user satisfaction and Loyalty to ELERA. Keywords: Information System Maturity, user satisfaction, system loyality 1. PENDAHULUAN E-learning adalah suatu sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar. Pembelajaran yang disusun dengan tujuan menggunakan
14
Embed
PENGARUH KEBIJAKAN, PERENCANAAN, …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Dedy Ardiansyah-60... · pengembangan perangkat lunak. pelayanan TI berdasar ... menemukan sebuah kaitan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH KEBIJAKAN, PERENCANAAN, PROSEDUR DAN KUALITAS INFORMASI E-
LEARNING EL RAHMA (ELERA) TERHADAP KEPUASAN PEMAKAI DAN LOYALITAS
SISTEM
(Studi pada ELERA STMIK EL RAHMA Yogyakarta)
Kolaborasi model kematangan sistem informasi COBIT Framework 4.1 dengan model pengukuran
sistem elektronik atau komputer sehingga mampu mendukung proses pembelajaran (Michael,
2013:27). Proses pembelajaran jarak jauh dengan menggabungkan prinsip-prinsip dalam proses
pembelajaran dengan teknologi (Chandrawati, 2010). Sistem pembelajaran yang digunakan sebagai
sarana untuk proses belajar mengajar yang dilaksanakan tanpa harus bertatap muka secara langsung
antara guru dengan siswa (Ardiansyah, 2013). Karakteristik E-learning menurut Nursalam (2008:135)
adalah:
1. Memanfaatkan jasa teknologi elektronik. 2. Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan komputer networks) 3. Menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri (self learning materials) kemudian disimpan di
komputer, sehingga dapat diakses oleh doesen dan mahasiswa kapan saja dan dimana saja. 4. Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar, dan hal-hal yang
berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.
E-Learning saat ini menjadi sebuah kebutuhan dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran
menggunakan teknologi informasi telah memunculkan kemudahan sekaligus permasalahan baru yang
disebabkan oleh faktor teknologi. Penelitian yang dilakukan Liebowitz dan Frank, 2011) menemukan
bahwa pendekatan E-Learning memiliki keuntungan dalam pengajaran dan adanya fasilitas
penyimpanan bahan ajar serta penerapan best practise system. Meskipun demikian, faktor Return On
Investment (ROI) pembangunan E-Learning menjadi salah satu isu penting kegagalan penerapan E-
Learning (Govindasamy, 2002). Perbedaan antara proses pembelajaran tradisional dan menggunakan
E-Learning dalam efektifitas, transformasi dari model tradisional menjadi E-Learning, membutuhkan
perhatian serius dalam proses perencanaan, monitoring dan kontrol penerapan E-Learning (Cantoni,
Cellario, & Porta, 2004). Oleh karena itu faktor manajerial menjadi salah satu faktor penting dalam
pengembangan dan penerapan E-Learning.
Model kematangan sistem informasi merupakan sebuah jalan pengukuran seberapa baik
proses proses manajemen dikembangkan. COBIT menyediakan model kematangan untuk
memungkinkan benchmarking dan identifikasi pengembangan kemampuan yang diperlukan.
Pemodelan kematangan bagi manajemen dan kontrol atas proses proses TI didasarkan atas metode
evaluasi organisasi, dapat di ukur tingkat kematangan dari tidak ada (0) sampai optimal (5) (ITGI,2007).
Dengan menggunakan framework CoBIT, manajemen dapat melakukan perbandingan (benchmark)
terhadap keamanan (security) dan kontrol praktis dari lingkungan teknologi informasi, dan juga
memungkinkan pengguna (user) dari teknologi informasi tersebut menjadi yakin bahwa adanya kontrol
dan prosedur terhadap teknologi informasi yang digunakannya.
Hasanzadeh et all (2012) melakukan penelitian mengenai pengukuran kesuksesan penerapan E
Learning pada universitas. Hasanzadeh menganalisis 300 artikel mengenai model kesuksesan
penerapan sistem informasi. Hasil dari penelitian tersebut adalah model pengukuran kesuksesan E-
Learning pada universitas dengan variabel kualitas sistem secara teknik, isi dan kualitas informasi,
kualitas sistem pembelajaran, kepuasan pemakai, keinginan menggunakan, penggunaan sistem,
pencapaian tujuan, manfaat penggunaan sistem dan loyalitas terhadap sistem.
STMIK El Rahma sejak tahun 2005 telah mengembangkan dan menerapkan El Rahma
Learning Centre (ELERA) yang menyediakan fasilitas bagi dosen dan mahasiswa dalam proses
pembelajaran yaitu bahan perkuliahan, tugas online dan diskusi online dosen mahasiswa. ELERA
dapat diakses pada alamat http://elera.stmikelrahma.ac.id/. Sejak diterapkan ELERA sampai saat ini,
pemanfaatan oleh dosen dan mahasiswa masih belum maksimal. Hal ini dibuktikan dengan minimnya
jumlah dosen yang meng upload Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan bahan perkuliahan sesuai
waktu yang ditentukan, begitu pula fasilitas tugas dan diskusi online masih belum dimanfaatkan oleh
dosen dan mahasiswa.
Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi penerapan ELERA ini dengan instrumen model
COBIT untuk mengetahui sejauh mana pihak manajemen melakukan perencanaan, menetapkan
prosedur dan menghasilkan kualitas informasi. Sedangkan model Hasanzadeh et all (2012) untuk
menilai tingkat keinginan penggunaan dan loyalitas terhadap sistem.
2. KAJIAN LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
2.1. KAJIAN LITERATUR
2.1.1. Kematangan Sistem Informasi (Information system maturity)
Model kematangan sistem informasi pertama kali dicetuskan adalah capability maturity model
(CMM). Metodologi model kematangan di munculkan dan dikembangkan oleh Software Engineering
Institute’s Capability Maturity Model (CMM). Allour (2010, p 41-42). Istilah kematangan sistem informasi
sering disebut sebagai information system capability. Wendler (2012, p 1318) menyatakan, dalam bidang
sistem informasi, kematangan biasanya diukur untuk disebut kemampuan (capability). Model
kematangan sistem informasi COBIT merupakan sebuah model untuk menilai teknologi informasi
yang telah diadopsi oleh organisasi. Secara teoritis, konsep COBIT lahir dari pengembangan konsep
kematangan sistem informasi yang telah ada sebelumnya.
Model kematangan fokus pada seberapa baik sebuah proses TI dikelola. Model kematangan
sistem informasi COBIT merupakan sebuah model untuk menilai teknologi informasi yang telah