Top Banner
PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY, DAN RELATED PARTY TRANSACTIONS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016 2018) SKRIPSI Disusun oleh: Noel Franchisee Febrian NIM: 11160820000015 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERISITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H/2020 M
129

PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

Nov 15, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET,

KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

DAN RELATED PARTY TRANSACTIONS TERHADAP NILAI

PERUSAHAAN

(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2016 – 2018)

SKRIPSI

Disusun oleh:

Noel Franchisee Febrian

NIM: 11160820000015

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERISITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H/2020 M

Page 2: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

i

PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET,

KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

DAN RELATED PARTY TRANSACTIONS TERHADAP NILAI

PERUSAHAAN

(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2016 – 2018)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Akuntansi

oleh

Noel Franchisee Febrian

NIM: 11160820000015

Di Bawah Bimbingan

Yusro Rahma, S.E., M.Si.

NIP. 19800506 200801 2 016

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H/2020 M

Page 3: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Selasa Tanggal 10 Bulan Maret Tahun Dua Ribu Dua Puluh telah

dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa:

1. Nama : Noel Franchisee Febrian

2. NIM : 11160820000015

3. Jurusan : Akuntansi

4. Judul Skripsi : Pengaruh Investment Opportunity Set, Kepemilikan and

Development, dan Marketing terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada

Perusaha

Setelah mencermati dan memerhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk

melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Akuntansi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 10 Maret 2020

1. Ismawati Haribowo, SE., M. Si ( )

NIP. 198009092014112003

Penguji I

2. Wilda Farah, SE., M. Si., Ak., CPA., CA., BKP ( )

NIP. 198303262009122004

Penguji II

an Manufaktur yang Terdaftar

Institusional, Gender Diversity, dan Related Party

Transactions terhadap Nilai Perusahaan. (Studi Empiris pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2016–2018).

Page 4: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

iii

Page 5: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Noel Franchisee Febrian

NIM : 11160820000015

Jurusan : Akuntansi

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli

atau tanpa izin pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas

karya ini.

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap

dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, Agustus 2020

(Noel Franchisee Febrian)

Page 6: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Noel Franchisee Febrian

2. Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 07 Februari 1999

3. Alamat :Jalan Kampung Serdang No.50

Pesanggrahan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta – 12270.

4. Telepon : 0895375869024

5. Email : [email protected]

B. PENDIDIKAN

PENDIDIKAN FORMAL

1. S1 (2016–2020) : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. SMA (2013–2016) : SMA Taman Madya 1

3. SMP (2010–2013) : SMP Negeri 79 Jakarta

4. SD (2004–2010) : SDN Kebon Kosong 09

5. TK (2003-2004) : Taman Siswa

C. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Nama Ayah : Trinawoko

2. Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 15 September 1966

3. Nama Ibu : Suprijati

4. Tempat Tanggal Lahir : Bogor, 29 Desember 1969

5. Alamat :Jalan Kampung Serdang No.50

Pesanggrahan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta – 12270.

Kelurahan Cempaka Baru Kecamatan Kemayoran

DKI Jakarta.

Kelurahan Cempaka Baru Kecamatan Kemayoran

DKI Jakarta.

Page 7: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

vi

D. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Senat Mahasiwa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Periode 2019–2020.

2. Koordinator Departemen Ekonomi Kreatif Himpunan Mahasiswa

Jurusan Akuntansi periode 2018-2019

3. Anggota Departemen Ekonomi Kreatif Himpunan Mahasiswa Jurusan

Akuntansi 2017-2018.

E. PENGALAMAN KEPANITIAAN

1. Ketua Pelaksana Rapat Kerja Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2019).

2. Anggota Event Organizer Scholarship Expo yang diselenggarakan oleh

Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta (2018).

3. Ketua Rapat Kerja Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi (2018).

4. Anggota lomba fotografi Gebyar Lomba Akuntansi (Galaksi) yang

diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi (2018).

5. Koordinator Acara Jurasik yang diselenggarakan oleh Himpunan

Mahasiswa Jurusan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2017)

6. Anggota Akomodasi dan Logistik Accounting Week 1.0 yang

diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta (2017).

Page 8: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya haturkan kehadirat Allah Swt yang telah

melimpahkan rahmat, ridha dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul “Pengaruh Investment

Opportunity Set, Kepemilikan Institusional, Gender Diversity, dan Related

Party Transactions Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode

2016 – 2018)”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan

gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Keberhasilan dalam pembuatan dan penyusunan skripsi ini tidak lepas dari

dukungan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin

menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya

kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, terutama

kepada:

1. Kedua orang tua yang paling saya cintai yaitu Ayah Trinawoko dan Ibu

Suprijati yang dengan ikhlas memberikan dukungan dengan penuh kasih

sayang selalu mencurahkan perhatian, cinta, bimbingan, nasihat, serta

dukungan moril maupun materil serta doa tiada henti kepada penulis.

2. Kaka penulis, Amelia Fitria Attaka dan seluruh keluarga besar yang selalu

memberikan dukungan dan doa kepada penulis.

3. Bapak Prof. Dr. Amilin, S.E, Ak., M.Si, CA., QIA., BKP. selaku Dekan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

4. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Ibu Fitri Damayanti, S.E., M.Si. selaku Sekertaris Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Ibu Yusro Rahma, S.E., M.Si. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

meluangkan waktu, perhatian, membimbing dan memberikan pengarahan

Page 9: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

viii

kepada penulis. Terima kasih atas semua saran yang telah Ibu berikan selama

proses penulisan skripsi sampai telaksananya sidang skripsi.

7. Seluruh Dosen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang

telah banyak memberikan ilmu-ilmu yang bermanfaat kepada penulis.

8. Seluruh staff Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

memberikan bantuan kepada penulis.

9. Sahabat terbaik Robby Sefri Pratama dan teman-teman kelas Akuntansi A

angkatan 2016 terkhusus Ali, Hilmy, Fajar, Doni, Tondi, Faizal, Lamin,

Dandi, Rian, Pascal, Renny Rediawati dan Khuston, serta teman Akuntansi B

Muhammad Tevan Setiadi dan Muhammad Kemal Sabarullah.

10. Teman-teman Akuntansi 2016.

11. Teman-teman KKN 31 Sahitya, yaitu Badrut Tamam, Muhammad Rizky,

Muhammad Arief, Teguh Maulana, Syahdan El Hayat, Alfi Silviani, Zainab

Oktavia, Meidiana, Farah, dan Billah.

12. Teman-teman HMJ Akuntansi terkhusus, departemen ekonomi kreatif periode

2016 – 2019 dan wakil bidang 2 periode 2019 – 2020.

13. Sahabat jarak jauh (long distance relationship) yaitu, Nurcahyo Dwi Julianto,

Ahdath Shihab, Virda Pricillia Wati, Alif Rifaldi, Rico Setiawan, Muhammad

Awang Saputro, Nofan Yoky Pratama, Nabila Cea, dan Ahmad Fachrur Rozi.

14. Senior Akuntansi 2015 dan 2014.

15. Junior Akuntansi 2017 dan 2018.

16. Pihak–pihak yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini yang tidak

dapat saya sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari skripsi ini ini masih banyak kekurangan dan

kelemahan, baik dari segi bahasa, pengolahan, maupun dalam penyusunan. Untuk

itu penulis sangat mengharapkan tanggapan, kritik dan saran yang sifatnya

membangun. Demikianlah, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat

dan menjadi sumbangan pemikiran bagi yang membacanya.

Page 10: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

ix

Jakarta, Agustus 2020

Noel Franchisee Febrian

Page 11: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

x

ABSTRACT

THE EFFECT OF INVESTMENT OPPORTUNITY SET, INSTITUTIONAL

OWNERSHIP, GENDER DIVERSITY, AND RELATED PARTY

TRANSACTIONS TO FIRM VALUE

(Empirical Study on Manufacturing Companies Listed on Indonesian Stock

Exchange Periode 2016-2018)

By

Noel Franchisee Febrian

This research to examine the effects of investment opportunity set,

institutional ownership, gender diversity, and related party transactions on firm

value. This study used the sample of all manufacturing companies listed in

Indonesian Stock Exchange during 2016-2018 periode. The number of

manufacturing companies sampled in this study were 24 companies for 3 years,

total sample research is 72 financial statement and annual reports. The method

used is purposive sampling method. Hyphotesis testing in this research using

multiple linear regression analysis with the help of SPPS software version 25.

The result of this study indicate that investment opportunity set and related

party transactions have significant postive impact on firm value, while

institutional ownership and gender diversity have no effect on firm value.

Keywords: Investment Opportunity Set, Institutional Ownership, Gender

Diversity, and Related Party Transactions, Firm Value.

Page 12: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

xi

ABSTRAK

PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN

INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY, DAN RELATED PARTY

TRANSACTIONS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode 2016-2018)

Oleh

Noel Franchisee Febrian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh investment opportunity set,

kepemilikan institusional, gender diversity, dan related party transactions

terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2016-2018.

Jumlah perusahaan manufaktur yang menjadi sampel penelitian ini yaitu 24

perusahaan selama 3 tahun, total sampel penelitian adalah 72 laporan keuangan

dan laporan tahunan. Metode yang digunakan adalah metode purposive sampling.

Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis

regresi linier berganda dengan bantuan software SPSS versi 25.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa investment opportunity set dan related

party transactions memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan, sementara

itu kepemilikan institusional dan gender diversity tidak memiliki pengaruh

terhadap nilai perusahaan.

Kata Kunci: Investment Opportunity Set, Kepemilikan Institusional, Gender

Diversity, Related Party Transactions, Nilai Perusahaan.

Page 13: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

xii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................. ..i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF.......................................ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .....................................................iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .............................. iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................................................................. .v

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

ABSTRACT ..............................................................................................................x

ABSTRAK ............................................................................................................ xi

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

DAFTAR TABLE .................................................................................................xv

DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................xvi

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xvii

BAB I ..................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

A. Latar Belakang Penelitian .......................................................................... 1

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah ......................................................... 11

C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 12

D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 12

BAB II .................................................................................................................. 14

TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................... 14

A. Tinjauan Literatur ..................................................................................... 14

1. Teori Keagenan (Agency Theory) ..................................................... 14

2. Teori Sinyal (Signalling Theory) ...................................................... 15

3. Stakeholder Theory ........................................................................... 16

4. Teori Efisiensi Pasar .......................................................................... 17

5. Teori Ketergantungan Sumber Daya ................................................. 18

6. Teori Belajar Sosial .......................................................................... 20

7. Nilai Perusahaan ................................................................................ 21

8. Investment Opportunity Set ............................................................... 24

Page 14: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

xiii

9. Kepemilikan Institusional ................................................................. 27

10. Gender Diversity ............................................................................... 28

11. Related Party Transactions ............................................................... 29

B. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu ............................................................. 33

C. Pengembangan Hipotesis ......................................................................... 44

1. Pengaruh Investment Opportunity Set Terhadap Nilai Perusahaan .... 44

2. Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap Nilai Perusahaaan ... 45

3. Pengaruh Gender Diversty Terhadap Nilai Perusahaan .................... 46

4. Pengaruh Related Party Transactions Terhadap Nilai Perusahaan .. 47

D. Kerangka Pemikiran ................................................................................. 48

BAB III ................................................................................................................ 49

METODOLOGI PENELITIAN ........................................................................... 49

A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................ 49

B. Metode Penentuan Sampel ....................................................................... 49

C. Metode Pengumpulan Data ...................................................................... 50

1. Penelitian Pustaka (Library Research) .............................................. 50

2. Penelitian Lapangan (Field Research) .............................................. 50

D. Operasionalisasi Variabel Penelitian ........................................................ 50

1. Variabel Independen ......................................................................... 51

a) Investment Opportunity Set ........................................................ 51

b) Kepemilikan Institusional .......................................................... 52

c) Gender Diversity ........................................................................ 52

d) Related Party Transactions ........................................................ 53

2. Variabel Dependen

a) Nilai Perusahaan ......................................................................... 53

E. Metode Analisis Data ............................................................................... 55

1. Analisis Statistik Deskriptif .............................................................. 55

2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................. 55

3. Pengujian Hipotesis ........................................................................... 58

BAB IV ................................................................................................................ 60

ANALISIS DAN PEMBAHASAN ..................................................................... 60

Page 15: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

xiv

A. Gambaran Umum dan Objek Penelitian .................................................. 60

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian ................................................................. 62

1. Uji Analisis Statisktik Deskriptif ...................................................... 62

2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................. 64

3. Pengujian Hipotesis ........................................................................... 70

C. Pembahasan .............................................................................................. 73

1. Pengaruh Investment Opportunity Set Terhadap Nilai Perusahaan ... 73

2. Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap Nilai Perusahaan ..... 75

3. Pengaruh Gender Diversity Terhadap Nilai Perusahaan ................... 76

4. Pengaruh Related Party Transactions Terhadap Nilai Perusahaan .. 78

BAB V .................................................................................................................. 80

PENUTUP ............................................................................................................ 80

A. Simpulan .................................................................................................. 80

B. Implikasi ................................................................................................... 80

C. Keterbatasan ............................................................................................. 82

D. Saran ......................................................................................................... 83

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 84

LAMPIRAN ......................................................................................................... 94

Page 16: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

xv

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Hasil-hasil Penelitian Terdahulu 33

3.1 Pengukuran Operasionalisasi Variabel Penelitian 54

3.2 Kriteria Uji Durbin Waktu 58

4.1 Rincian Perolehan Sampel Penelitian 61

4.2 Statistik Deskriptif 62

4.3 Hasil Uji Kolmogrov – Smirnov 66

4.4 Hasil Uji Multikolinearitas 67

4.5 Hasil Autokorelasi 68

4.6 Hasil Uji F 70

4.7 Hasil Uji Koefisien Determinasi 71

4.8 Hasil Uji Parsial 72

Page 17: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

xvi

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

1.1 Grafik Penurunan Investasi Sektor Manufaktur 3

2.1 Kerangka Pemikiran 48

4.1 Hasil Uji Normalitas Dengan Histogram Normal 64

4.2 Hasil Uji Normalitas Dengan Grafik Normal Plot 65

4.3 Uji Heterokedasrisitas Dengan Grafik Scatterplot 69

Page 18: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Halaman

1 Sampel Data Perusahaan 95

2 Pengukuran Gabungan 96

3 Pengukuran Nilai Perusahaan 99

4 Pengukuran Investment Opportunity Set 100

5 Pengukuran Kepemilikan Institusional 101

6 Pengukuran Gender Diversity 102

7 Pengukuran Related Party Transactions 103

8 Hasil Uji Normalitas dengan Histogram Normal 104

9 Hasil Uji Normalitas dengan Grafik Normal Plot 104

10 Hasil Heterokedasrisitas dengan Grafik Scatter

Plot

105

11 Statistik Deskriptif 105

12 Hasil Uji Normalitas dengan Uji Kolmogrov

Smirnov

106

13 Hasil Uji Multikolinearitas 107

14 Hasil Uji Korelasi 107

15 Hasil Uji Koefisien Determinasi 108

17 Hasil Uji F 108

18 Hasil Uji Parsial 109

Page 19: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam era industrialisasi sekarang ini, setiap perusahaan harus

meningkatkan daya saing secara terus-menerus. Persaingan yang semakin

meningkat baik di pasar domestik maupun pasar internasional menuntut

perusahaan untuk dapat mempertahankan atau memperoleh keuntungan kompetitif

dengan cara memberikan perhatian penuh pada kegiatan operasional dan financial

perusahaan. Setiap pendirian suatu perusahaan pasti memiliki tujuan yang jelas,

antara lain tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Dalam jangka pendek tujuan

perusahaan yaitu memaksimalkan pendapatan laba dengan menggunakan sumber

daya yang dimiliki perusahaan secara keseluruhan, sementara untuk jangka

panjang tujuan perusahaan yaitu memakmurkan atau menyejahterakan pemilik

perusahaan atau para pemilik saham dengan memaksimalkan nilai perusahaan

yang tercermin dengan harga sahamnya (Indiawati, Arieta & Budi, 2018).

Berdasarkan data dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), pada

tahun 2016-2018 terdapat 690 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI). Fenomena yang terjadi di BEI menunjukkan bahwa nilai perusahaan

seringkali mengalami perubahan meskipun tidak ada kebijakan keuangan yang

dilakukan perusahaan. Misalnya, dividen dibagikan setiap satu tahun sekali,

kegiatan investasi dan pendanaan juga tidak setiap saat dilakukan, namun nilai

perusahaan yang digambarkan dengan harga saham berubah setiap saat

(Sriwahyuni & Wihandaru, 2016).

Nilai perusahaan dapat ditunjukkan dalam laporan keuangan perusahaan

khususnya laporan posisi keuangan perusahaan yang berisi informasi keuangan

masa lalu dan laporan laba rugi untuk menilai laba perusahaan yang diperoleh dari

tahun ke tahun. Sementara dipihak lain ada yang beranggapan bahwa nilai

perusahaaan bukan sekedar dari laporan keuangan saja melainkan nilai

Page 20: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

2

perusahaaan dinilai berdasarkan nilai sekarang dari aktiva yang dimiliki

perusahaan dan nilai investasi perusahaan yang akan dikeluarkan di masa

mendatang (Hidayah, 2015).

Nilai perusahaan akan terlihat dari harga saham perusahaan, semakin

tinggi harga saham berarti semakin tinggi nilai perusahaan (Herder dan Priyadi,

2017). Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemegang saham,

sehingga dengan nilai perusahaan yang tinggi dapat menunjukkan kemakmuran

dan kesejahteraan para pemegang saham juga semakin tinggi (Kaluti dan

Purwanto, 2014). Jadi dapat dikatakan tujuan perusahaan yaitu untuk

mensejahterakan para pemegang saham dengan cara meningkatkan nilai

perusahaannya. Nilai perusahaan diukur dengan dari nilai pasar wajar dari harga

saham. Bagi perusahaan yang sudah go public maka nilai pasar wajar perusahaan

ditentukan mekanisme permintaan dan penawaran di bursa, yang tercemin dalam

listing price. Pada kenyataannya harga saham akan selalu berubah, bisa naik

bahkan bisa turun. Naik turunnya harga saham selalu menjadi sebuah fenomena

yang menarik untuk dibicarakan saat ini (Herder dan Priyadi, 2017).

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI). Fenomena lain yang menarik untuk dibicarakan

berkaitan dengan isu naik turunnya nilai perusahaan yaitu anjloknya investasi

sektor manufaktur pada tahun 2018. Seperti yang dilansir dalam CNN Indonesia,

investasi industri manufaktur anjlok 17% pada tahun 2018. Investasi pada industri

manufaktur hanya Rp 226,18 triliun sepanjang tahun 2018, sedangkan pada tahun

2017 sebesar Rp 274,8 triliun. Menurut Badan Koordinasi Penanaman Modal

(BKPM) yang diolah oleh Kemenperin, investasi sektor manufaktur pada tahun

2017 juga merosot dari tahun 2016 yang mencapai Rp335,8 triliun. Padahal dalam

kurun waktu 6 tahun terakhir yaitu 2012 hingga 2016, investasi sektor manufaktur

selalu tumbuh.

Page 21: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

3

Gambar 1.1

Grafik Penurunan Investasi Sektor Manufaktur

Sumber: Sumber yang diolah dari CNN Indonesia.

Bila harga saham meningkat maka dapat diartikan nilai perusahaan

meningkat dan kesejahteraan pemilik meningkat. Semakin tinggi harga saham

semakin tinggi nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi akan menunjukkan

tingkat kemakmuran pemegang saham juga tinggi (Hermuningsih, 2013). Myres,

1977 dalam Handriani dan Irianti (2015) berpendapat, nilai perusahaan didasarkan

atas dua elemen, yaitu:

1. Aset riil yang dinilai secara independen dari peluang investasi masa depan

perusahaan. Alasannya adalah ketika perusahaan memilki aset riil seperti

properti dan peralatan maka perusahaan dihadapkan pada sejumlah

aktivitas yang dapat ditukarkan satu sama lain ketika aset riil rendah. Hal

ini dilakukan untuk meminimalkan biaya agensi yang dapat timbul antara

para pemegang saham dan manajer (biaya yang berhubungan dengan tidak

adanya penciptaan (discreation)).

2. Real option atau growth option, yang dinilai berdasarkan pilihan

keputusan investasi masa depan perusahaan. Alasannya adalah ketika

perusahaan memiliki rasio hutang maka manajer bertindak atas nama

shareholder untuk menolak investasi yang berpotensi meningkatkan nilai

perusahaan dengan alasan akan menambah manfaat bagi debtholder.

0

100

200

300

400

2016 2017 2018

Penurunan Jumlah Investasi Sektor Manufaktur

Jumlah Investasi

Page 22: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

4

Berdasarkan dua dasar elemen tersebut akan mengakibatkan masalah

underinvestment. Namun dasar elemen tersebut akan ditentukan oleh faktor-faktor

lain yang akan memengaruhi nilai perusahaan, antara lain:

Pertama, investment opportunity set (IOS), menurut Wiranto dan Rusiti

(2013) didefinisikan sebagai kesempatan perusahaan untuk tumbuh. Investment

opportunity set dijadikan sebagai dasar untuk menentukan klasifikasi

pertumbuhan perusahaan di masa depan. Selain itu merupakan suatu kombinasi

antara aktiva yang dimiliki (asset in place) dan pilihan investasi di masa yang

akan datang dengan net present value positif. Sedangkan menurut Yendrawati dan

Adhianza (2013) IOS merupakan kombinasi antara asset in place (tangible asset)

dan investment opportunity (intangible asset). Kombinasi keduanya dapat

memengaruhi struktur perusahaan dari nilai perusahaan yang mana nilai

perusahaan dimasa depan akan ditentukan oleh ketetapan manajemen saat ini.

Investment opportunity set tidak dapat diobservasi secara langsung (laten)

sehingga dalam perhitungannya menggunakan proksi, yaitu: Proksi IOS

berdasarkan harga pasar (price-based proxies); Proksi IOS berdasarkan investasi

(investment-based price); dan Proksi IOS berdasarkan varian (variance measures)

(Kallapur dan Trombley, 1999).

Seperti yang dilansir oleh (GoodNewsFromIndonesia) Indonesia

merupakan salah satu negara yang memiliki peluang investasi baru bagi

perusahaan global. Terutama bagi perusahaan lokal yang berinovatif seperti

Traveloka, Tokopedia, dan Gojek. Sebagaimana dari ketiga perusahaan tersebut

menarik investor yang berasal dari Cina, yaitu Xu Xiao Ping (pendiri Zhen Fund)

dan Kai Fu Li (pendiri perusahaan VC). Karena diketahui bahwa kebanyakan

perusahaan yang berada di Indonesia belum memiliki banyak modal, sehingga

investor asal Cina tersebut tertarik untuk menanamkan modal. Yang mana

nantinya modal yang diberikan oleh investor dapat membawa perusahaan menjadi

lebih baik dan bisnis yang dijalankan perusahaan dapat berjalan maksimal dan

dapat meningkatkan prospek perusahaan menjadi lebih baik untuk dimasa yang

akan datang.

Page 23: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

5

Beberapa penelitian tentang Investment Opportunity Set (IOS) telah

banyak dilakukan, namun dengan hasil yang berbeda-beda dan tidak konsisten.

Hasil penelitian terdahulu yang belum konsisten, mendorong peneliti untuk

melakukan kembali penelitian tentang pengaruh Investment Opportunity Set (IOS)

terhadap nilai perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Putri dan Setiawan

(2019) menyatakan bahwa variabel Investment Opportunity Set (IOS) dengan

menggunakan proksi harga (MBVE) dan proksi investasi (CAPBVA) signifikan

berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hal tersebut sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Handriani dan Irianti (2015) bahwa Investment

Opportunity Set (IOS) berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Namun,

penelitian yang dilakukan oleh oleh Sun dkk (2014) Investment Opportunity Set

(IOS) berpengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan dan nilai perusahaan.

Kedua, kepemilikan institusional didefinisikan sebagai sejumlah proporsi

saham yang dimiliki oleh institusi. Semakin terkonsentrasi kepemilikan saham

dalam suatu perusahaan, maka pengawasan yang dilaksanakan oleh pemilik akan

semakin efektif dan efisien sebab manajemen akan semakin berhati-hati (Sujoko

dan Soebiantoro, 2007). Salah satu mekanisme yang digunakan perusahaan untuk

meningkatkan nilai perusahaan yaitu dengan kepemilikan institusional yang

digunakan untuk menurunkan konflik yang telah terjadi antara pemilik (principal)

dengan manajemen (agent) adalah dengan menawarkan seorang manajer untuk

berpartisipasi dalam suatu program opsi saham yang biasa dikenal sebagai

kompensasi berbasis saham (Oktavia dan Nita, 2017). Kepemilikan institusional

memiliki arti penting dalam memonitor manajemen karena dengan adanya

kepemilikan oleh institusional akan mendorong peningkatan pengawasan yang

lebih optimal. Monitoring tersebut tentunya akan menjamin kemakmuran untuk

pemegang saham, pengaruh kepemilikan institusional sebagai agen pengawas

ditekan melalui investari mereka yang cukup besar dalam pasar modal (Dewi dan

Sanica, 2017).

Dalam berita yang dilansir oleh (Suara.com) tahun 2015 Direktur Bursa

Saham Indonesia Ito Warsito menyatakan persentase kepemilikan saham di

Indonesia masih didominasi oleh investor institusi yang mencapai 73,14 persen

Page 24: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

6

jika dibandingkan dengan investor individu. Hal itu membuat aktivitas transaksi

investor institusi jadi tolak ukur perdagangan saham. Karena itu, untuk membuka

akses dan hubungan yang lebih luas antara investor institusi dan emiten serta

meningkatkan pemahaman investor institusional terhadap kinerja emiten, dan

tentunya akan lebih menyemarakkan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia.

Seiring dengan meningkatkan jumlah investor institusi dalam pasar perdagangan

saham di BEI tentunya akan meningkatkan nilai perusahaan go public serta dapat

mengawasi manajer untuk tidak melakukan kecurangan atau memanipulasi laba

pada laporan keuangan dan bertindak sesuai dengan tujuan perusahaan dalam

pengambilan keputusan (Oktavia dan Nita, 2017).

Beberapa penelitian kepemilikan institusional telah banyak dilakukan,

namun dengan hasil yang berbeda-beda dan tidak konsisten. Hasil penelitian

terdahulu yang belum konsisten, mendorong peneliti untuk melakukan kembali

penelitian tentang pengaruh kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Zahro (2019) menyatakan bahwa dengan

adanya kepemilikan institusional memiliki pengaruh positif terhadap nilai

perusahaan. Besarnya persentase saham yang dimiliki oleh pihak institusional

akan menambah mekanisme pengendalian terhadap perusahaan sehingga pemilik

perusahaan bisa mengarahkan manajemen agar dapat bertindak sejalan dengan

visi dan misi perusahaan dalam mewujudkan peningkatan nilai perusahaan. Hal

tersebut sesuai dengan penelitian Harjadi dkk (2018) yang menyatakan

kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, karena

dapat dijadikan sebagai pedoman untuk manajer perusahaan dalam memprediksi

nilai perusahaan dan membantu dalam pengambilan keputusan untuk berinvestasi.

Namun dalam penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan Sanica (2017)

menyatakan bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap nilai

perusahaan, karena menurut dia investor institusi terlalu mementingkan pribadi

dan mengabaikan pemegang saham minoritas, sehingga terjadinya kesenjangan

kesejahteraan yang semakin melebar.

Ketiga, salah satu indikator corporate governance yang sedang

berkembang beberapa tahun belakangan adalah gender diversity atau

Page 25: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

7

keberagaman gender dalam manajemen puncak. Jika dibandingkan dengan

keberagaman dari aspek lain, gender menjadi topik yang paling banyak

diperbincangkan keberagaman gender dalam manajemen puncak menjadi hal yang

menarik untuk dipelajari berkaitan dengan corporate governance di Indonesia

karena masih adanya anggapan bahwa laki-laki lebih pantas menduduki jabatan

kepemimpinan dalam perusahaan. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh

Dieleman dan Aishwarya (2012) dari National University of Singapore Business

School, di Indonesia, proporsi wanita yang menjabat dalam manajemen puncak

hanya 11.6% dengan keterangan 13.1% untuk jabatan dewan direksi dan 9.9%

untuk jabatan dewan komisaris. Jika dibandingkan dengan proporsi pria dalam

manajemen puncak yaitu sebesar 88.4%, proporsi wanita masih tergolong kecil.

Begitu pula yang terjadi di negara- negara maju lainya di Asia seperti Hong Kong

dengan proporsi wanita dalam manajemen puncak sebesar 10.3%, China 8.5%,

Singapore 7.3%, dan Jepang 1.1%. Masih sedikitnya wanita yang ditempatkan di

posisi puncak mungkin disebabkan oleh adanya pandangan yang berbeda tentang

penyebab kesuksesan yang diraih pria dan wanita. Kesuksesan pria dianggap

karena kemampuan yang tinggi (dalam hal talenta atau kecerdasan), sedangkan

kesuksesan wanita dianggap lebih disebabkan oleh faktor keberuntungan (Deaux

dan Ernswiller dalam Amin dan Sunarjanto, 2016). Namun menurut Kristina dan

Wiratmaja (2018), dengan adanya dewan komisaris wanita ini dianggap dapat

meningkatkan nilai perusahaan, karena dengan adanya wanita, perusahaan berarti

memberikan kesempatan kepada siapapun, tanpa diskriminasi untuk menjadi

bagian dari dewan perusahaan. Sehingga, hal ini memberikan sinyal positif ke

investor dan berdampak pada reputasi perusahaan yang meningkat.

Namun dalam kenyataannya, keberadaan wanita sebagai dewan komisaris

masih dalam jumlah yang sangat rendah dalam dunia bisnis, disebabkan:

1. Adanya pandangan yang berbeda mengenai wanita dan pria dalam

memimpin suatu perusahaan (Hassan dan Marimuthu, 2016).

2. Berkaitan dengan preferensi resiko, pria cenderung mengambil resiko (risk

taker) sehingga dalam mengambil keputusan akan lebih tepat

Page 26: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

8

dibandingkan dengan wanita yang cenderung menghindari resiko (risk

averse) (Booth &Nolen dalam Kristina & Wiratmaja, 2018).

Seperti yang dilasir oleh (Kompas.com), sebuah penelitian dengan survei

yang dilakukan 4.995 responden dari 35 negara pada periode Juli-Desember 2017

denga para responden adalah chief executive officer (CEO), managing director,

chairman, atau label eksekutif senior. Laporan Grant Thornto International,

adanya hal positif dalam isu keberadaan gender didunia secara global, terutama

jumlah perempuan di posisi manajemen senior pada suatu perusahaan. Dengan hal

tersebut setidaknya kegiatan bisnis perusahaan mengalami peningkatan 66% di

tahun lalu menjadi 75% pada tahun ini. Sehingga dengan gender diversity dalam

internal perusahaan tentunya dapat meningkatkan nilai bagi perusahaan tersebut.

Beberapa penelitian Gender Diversity telah banyak dilakukan, namun

dengan hasil yang berbeda-beda dan tidak konsisten. Hasil penelitian terdahulu

yang belum konsisten, mendorong peneliti untuk melakukan kembali penelitian

tentang pengaruh Gender Diversity terhadap nilai perusahaan. Dalam penelitian

Hamdani dan Hatane (2017) menyatakan bahwa adanya hubungan positif diantara

wanita dalam dewan direksi dan firm value, wanita dalam dewan direksi dan firm

performance. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan Dewi

(2016) bahwa keberadaan wanita dalam jajaran dewan komisaris dan direksi

(diversitas gender) dan variasi latar belakang pendidikan formal dewan komisaris

dan direksi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Namun dalam

penelitian yang dilakukan oleh Rismawati dan Singapurwoko (2019)

menunjukkan bahwa diversitas gender berpengaruh negatif dan tidak signifikan

terhadap nilai perusahaan. Hal tersebut didukung dengan penelitian yang

dilakukan oleh Sener dan Karaye (2014) menujukkan, tidak adanya perbedaan

yang signifikan secara statistik dalam hal keberagaman gender dewan dan

terwakilinya direktur perempuan.

Keempat, menurut Wahyuni, dkk (2013), Related Party Transaction

adalah transaksi antara pihak-pihak yang dianggap mempunyai hubungan

istimewa bila satu pihak mempunyai kemampuan untuk mengendalikan pihak lain

atau mempunyai pengaruh signifikan atas pihak lain dalam mengambil keputusan

Page 27: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

9

keuangan dan operasional. Transaksi ini diukur dengan jumlah aktiva piutang atau

pemberian pinjaman dengan pihak berelasi. Feliana (2007) di Indonesia hampir

semua perusahaan publik melakukan related party transaction, alasannya adalah

dapat memberikan manfaat bagi perusahaan di masa yang akan datang dan dapat

meningkatkan efisiensi organisasi dengan mengurangi biaya transaksi. Jian dan

Wong dalam Anagayanti (2018), dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa

transaksi terhadap pihak-pihak yang berafiliasi related party transactions (RPT)

menunjukkan kecenderungan opportunis untuk memanipulasi laba, maka tingkat

penjualan kepada pihak berelasi, terutama transaksi kepada pemegang saham

pengendali dan anggota lain perusahaan dalam grup akan meningkat.

Selain hal tersebut Related Party Transactions juga bertujuan agar

manajemen dapat melakukan identifikasi terhadap penghindaran terhadap

penurunan laba serta penghindaran terhadap negative forecast error pada laporan

keuangan perusahaan. Sehingga diharapkan dapat mempertahankan kepercayaan

investor pada perusahaan. Perusahaan akan selalu berupaya untuk memberikan

imbal hasil pengembalian investasi yang setinggi-tingginya bagi investor.

Terjaganya pertumbuhan laba akan membuat investor semakin optimis terhadap

kinerja perusahaan di masa mendatang, sehingga meningkatkan keinginan

investor untuk terus berinvestasi pada perusahaan tersebut dengan membeli

sahamnya (Anagayanti, 2018).

Seperti yang dilasir oleh (Kontan.co.id), PT Astra Otoparts Tbk masih

memperoleh pertumbuhan bisnis sampai kuartal-III tahun ini salah satu pendorong

utamanya ialah penjualan ke pihak berelasi, yakni perusahaan-perusahaan Grup

Astra. Sebab penjualan ke pihak ketiga mengalami penurunan baik domestik

maupun ekspor. Tercatat, sampai kuartal-III tahun 2019 penjualan pihak berelasi

bertumbuh 8% menjadi Rp 4,29 triliun, dimana pada periode yang sama tahun lalu

hanya Rp 3,97 triliun. Wanny Wijaya, Direktur PT Astra Otoparts Tbk

mengatakan bahwa penjualan di sektor itu naik lantaran pihak berelasi menyerap

banyak produk perusahaan.

Nilai penjualan ke AHM mencapai Rp 2,62 triliun atau naik 7,8% Year on

Year dibandingkan kuartal-III tahun lalu. Begitu pula dengan penjualan ke PT

Page 28: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

10

Astra Daihatsu Motor sebanyak Rp 938,44 miliar sampai triwulan ketiga tahun ini

atau tumbuh 5,9% dibandingkan triwulan ketiga tahun lalu Rp 885,74 miliar.

Beberapa penelitian Related Party Transactions telah banyak dilakukan,

namun dengan hasil yang berbeda-beda dan tidak konsisten. Hasil penelitian

terdahulu yang belum konsisten, mendorong peneliti untuk melakukan kembali

penelitian tentang pengaruh Related Party Transactions terhadap nilai perusahaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Tambunan dkk (2017), menujukkan bahwa related

party transactions dari penjualan, pendapatan, pembelian dan pengeluaran

berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hal tersebut sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Rosa dkk (2018) bahwa related party transactions

dari penjualan berpengaruh terhadap nilai perusahaan, karena perusahaan

Penanaman Modal Asing (PMA) melakukan transaksi penjualan didominasi

dengan pihak independen sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan. Namun,

pembelian dari related party transactions tidak berpengaruh terhadap nilai

perusahaan pada perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA), karena nilai

perusahaan tidak hanya diukur dari besarnya pembelian atas transaksi hubungan

istimewa.

Berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh Sanchez, Senra

dan Aleman (2016), bahwa Related Party Transactions (RPT) mempengaruhi

nilai perusahaan secara negatif karena adanya efek pengambilalihan yang

didorong oleh sifat opotunisme. Mangdalena dan Dananjaya (2015) menyatakan

bahwa transaksi dengan pihak berelasi (pihak yang memiliki hubungan istimewa)

tidak mempengaruhi nilai perusahaan.

Alasan peneliti tertarik melakukan penelitian terkait dengan nilai

perusahaan: Pertama, nilai perusahaan merupakan elemen penting sebuah

perusahaan yang akan memengaruhi para atau calon investor untuk menyertakan

modalnya dan dengan adanya nilai perusahaan investor maupun kreditor dapat

melihat prospek atau kinerja perusahaan di masa yang akan datang. Kedua,

banyak faktor yang dapat memengaruhi nilai perusahaan, dan faktor tersebut dapat

berubah-ubah, namun peneliti lebih tertarik kepada faktor internal, karena faktor

internal merupakan faktor yang dapat dikendalikan oleh perusahaan. Ketiga,

Page 29: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

11

penelitian terdahulu memberikan hasil yang berbeda-beda mengenai faktor yang

mempengaruhi nilai perusahaan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian

kembali mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan.

Tujuan penelitian ini untuk mengukur pengaruh Investment Opportunity

Set, Kepemilikan Institusional, Gender Diversity, dan Related Party Transaction.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penelitian ini mengambil judul tentang

“Investment Opportunity Set, Kepemilikan Institusional, Gender Diversity, dan

Related Party Transaction Terhadap Nilai Perusahaan” (Studi Empiris Pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Tahun 2016 – 2018).

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

a. Penelitian akan dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia tahun 2016 – 2018.

b. Mengukur Investement Opporunity Set menggunakan proksi investasi

yaitu Rasio Capital Expenditure to Book Value Assets (CAPBVA).

c. Mengukur kepemilikan saham institusional dengan menggunakan

proksi KI yaitu, jumlah saham yang dimiliki oleh institusional dengan

membagi total saham yang beredar diperusahaan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI).

d. Mengukur Gender Divesity menggunakan keberadaan dewan direksi

dan komisaris perempuan.

e. Mengukur Related Party Transaction menggunakan jumlah aktiva

piutang atau pemberian pinjaman dengan pihak berelasi.

f. Mengukur Nilai Perusahaan menggunakan Price Book Value (PBV).

2. Rumusan Masalah

a. Apakah Investement Opportunity Set berpengaruh terhadap nilai

perusahaan?

b. Apakah Kepemilikan Institusional berpengaruh terhadap nilai

perusahaan?

Page 30: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

12

c. Apakah Gender Divesity berpengaruh terhadap nilai perusahaan?

d. Apakah Related Party Transaction berpengaruh terhadap nilai

perusahaan?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk

menemukan bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut:

a. Menganalisa Investment opportunity set berpengaruh terhadap nilai

perusahaan.

b. Menganalisa Kepemilikan Institusional berpengaruh terhadap nilai

perusahaan.

c. Menganalisa Gender diversity berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

d. Menganalisa Related party transaction berpengaruh terhadap nilai

perusahaan.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

1) Mahasiswa jurusan akuntansi, sebagai bahan referensi untuk

menambah ilmu pengetahuan terkait dengan faktor-faktor yang

memengaruhi nilai perusahaan khususnya mengenai Investment

Opportunity Set (IOS), Kepemilikan Institusional, Gender

Divestity, dan Related party Transaction terhadap nilai perusahaan.

2) Peneliti berikutnya, sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak yang

akan melaksanakan penelitian lebih lanjut.

3) Penulis, sebagai sarana untuk menambah wawasan dan

pengetahuan mengenai Investment Opportunity Set (IOS),

Kepemilikan Institusional, Gender Divestity, dan Related Party

Transaction terhadap nilai perusahaan.

Page 31: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

13

b. Manfaat Praktis

1) Manajemen, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan

dan bahan pertimbangan mengenai investment opportunity set,

kepemilikan institusional, gender diversty, dan related party

transaction terhadap nilai perusahaannya, sebagai salah satu tujuan

utama perusahaan.

2) Bagi investor maupun calon investor, bagi para investor maupun

calon investor, penelitian ini dapat dipakai sebagai tambahan

informasi mengenai faktor-faktor apa saja yang dapat menjadi

pertimbangan dalam melihat nilai perusahaan untuk melakukan

penyertaan modal.

Page 32: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Teori Keagenan (Agency Theory)

Teori keagenan (Agency Theory) dikembangkan di tahun 1970-an

terutama pada tulisan Jensen dan Meckling (1976) yang berjudul “Theory of

the Firm: Managerial Behavior, agency cost, and Ownership Structure”.

Jensen dan Meckling (1976) menjelaskan teori keagenan sebagai hubungan

agen sebagai kontrak di bawah yang (mana) satu atau lebih orang (utama)

melibatkan orang lain (agen) untuk melaksanakan beberapa melayani bagi

mereka yang melibatkan mendelegasikan otoritas pengambilan keputusan

beberapa kepada agen.

Menurut Eisenhardt (1989), teori keagenan (agency theory) dapat

menjelaskan kesenjangan antara manajemen sebagai agent dan para pemegang

saham sebagai principal atau pendelegator. Teori keagenan menujukkan

bahwa kondisi informasi yang tidak lengkap dan penuh ketidakpastian akan

memunculkan masalah keagenan, yaitu adverse selection dan moral hazard.

Adverse selection adalah kondisi yang menujukkan posisi principal tidak

mendapatkan informasi secara cermat mengenai kinerja manajemen yang telah

menetapkan pembayaran gaji bagi agent (manajemen) atau program

kompensasi lain. Moral hazard berkaitan dengan kondisi principal tidak

mendapatkan kepastian bahwa agent telah berupaya bekerja maksimal untuk

kepentingan pemilik. Teori keagenan adalah pemberian wewenang oleh

pemilik perusahaan (pemegang saham) kepada pihak manajemen perusahaan

untuk menjalankan operasional perusahaan sesuai dengan kontrak yang telah

disepakati, jika kedua belah pihak memiliki kepentingan yang sama untuk

meningkatkan nilai perusahaan maka manajemen akan bertindak sesuai

dengan kepentingan pemilik perusahaan.

Page 33: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

15

Dapat disimpulkan menurut pendapat dari beberapa ahli, bahwa teori

keagenan merupakan kesenjangan yang terjadi antara pihak principal dan

agent karena adanya informasi yang asimetris atau tidak adanya kelengkapan

suatu informasi, yang dapat menyebabkan seorang agent (manajemen) untuk

melakukan tindakan kecurangan seperti Moral Hazard ataupun Adverse

Selection kepada pihak principal dan untuk menjalankan operasional

perusahaan sesuai dengan kontrak yang telah disepakati, jika kedua belah

pihak memiliki kepentingan yang sama untuk meningkatkan nilai perusahaan.

2. Teori Sinyal (Signaling Theory)

Signalling theory (teori sinyal) merupakan keputusan investasi yang

diambil perusahaan akan memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan

perusahaan di masa yang akan datang, sehingga meningkatkan harga saham di

pasar modal yang merupakan indikator nilai perusahaan (Achmad dan

Amanah, 2014). Dengan hal tersebut investor dapat memperoleh

pengembalian atas investasi yang dilakukan, yang telah dikatakan sebelumnya

investor dapat mengetahui pertumbuhan perusahaan berkualitas baik atau

buruknya.

Teori sinyal ini sangat berkaitan dengan ketersediaan informasi, yang

bertujuan untuk memberikan informasi laporan keuangan kepada pihak

eksternal. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi, karena terdapat

asimetri informasi (infromation asymmetry) antara perusahaan dan pihak luar

karena perusahaan mengetahui lebih banyak mengenai perusahaan dan

prospek yang akan datang daripada pihak luar (investor dan kreditor) (Sadewo

dkk, 2017).

Signaling hypothesis mendasari dugaan bahwa fluktuasi rasio

pembagian dividen memiliki kandungan informasi yang akan direspon oleh

pasar, dalam hal ini mempengaruhi minat investor untuk membeli atau

menjual suatu saham, yang menyebabkan pergerakan pada harga saham

tersebut. Informasi yang dipublikasikan sebagai suatu pengumuman akan

memberikan sinyal bagi investor dalam pengambilan suatu keputusan

Page 34: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

16

investasi. Jika pengumuman tersebut mengandung nilai positif, maka

diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima

oleh pasar (Narayanti dan Gayatri, 2020).

Dapat disimpulkan bahwa signaling theory merupakan informasi yang

diberikan perusahaan kepada para pemegang saham, agar pihak investor

mengetahui kondisi perusahaan dapat dijadikan sebagai pengambilan

keputusan dimasa yang akan datang. Tentunya juga dapat mengetahui prospek

perusahaan dimasa yang akan datang, apabila prospek perusahaan baik

pastinya nilai perusahaan atau harga saham perusahaan tersebut juga baik.

3. Stakeholder Theory

Perkembangan teori stakeholder diawali dengan berubahnya bentuk

pendekatan perusahaan dalam melakukan aktifitas usaha. Menurut Budimanta,

dkk dalam Lesmana dan Tarigan (2014) terdapat dua bentuk dalam

pendekatan stakeholder yaitu old-corporate relation dan new-corporate

relation. Old-corporate relation menekankan pada bentuk pelaksanaan

aktifitas perusahaan secara terpisah yang setiap fungsi dalam sebuah

perusahaan melakukan pekerjaannya tanpa adanya kesatuan diantara fungsi-

fungsi tersebut. Hubungan dengan pihak di luar perusahaan hanya bersifat

jangka pendek dan sebatas hubungan transaksional saja tanpa ada kerjasama

untuk menciptakan kebermanfaatan bersama. Sedangkan New-corporate

relation, menitikberatkan pada kolaborasi antara perusahaan dengan seluruh

stakeholder-Nya. Jadi, perusahaan tidak lagi mengeksklusifkan dirinya dari

para stakeholder sehingga dengan pola hubungan semacam ini, arah dan

tujuan perusahaan bukan lagi berorientasi pada menghimpun kekayaan

sebesar-besarnya namun lebih kepada pencapaian pembangunan yang

berkelanjutan (sustainability development) (Lesmana dan Tarigan, 2014).

Teori stakeholder merupakan suatu teori yang mengatakan bahwa

keberlangsungan suatu perusahaan tidak terlepas dari adanya peranan

stakeholder baik dari internal dan eksternal dengan berbagai latar belakang

Page 35: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

17

kepentingan yang berbeda dari setiap stakeholder yang ada (Lindawati dan

Puspita, 2015).

Teori ini dapat menjelaskan bahwa perusahaan dapat mengungkapkan

informasi tentang kinerja intelektual, lingkungan, dan sosial mereka, melebihi

dan diatas permintaan wajibnya untuk mengetahui harapan sesungguhnya atau

diakui oleh stakeholder (Cecilia dkk, 2015). Sehingga investor yang ingin

menanamkan saham atau ingin menginvestasikan dapat mengetahui kinerja

yang dilakukan perusahaan, serta masyarakat atau lingkungan dapat

mengetahui segala aktivitas yang dilakukan perusahaan. Jika hal tersebut

tercapai oleh perusahaan maka dapat meningkatkan nilai bagi perusahaan

tersebut.

Stakeholder pada dasarnya dapat mengendalikan atau memiliki

kemampuan untuk mempengaruhi pemakaian sumber-sumber ekonomi yang

digunakan perusahaan. Kemampuan tersebut dapat berupa kemampuan untuk

membatasi pamakaian sumber-sumber ekonomi yang terbatas (modal dan

tenaga kerja), akses terhadap media yang berpengaruh, kemampuan untuk

mengatur perusahaan, atau kemampuan untuk mempengaruhi konsumsi

barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan. Oleh karena itu, ketika

stakeholder mengendalikan sumber ekonomi yang penting bagi perusahaan

akan berusaha memuaskan keinginan stakeholder. Ini erat kaitannya dengan

usaha untuk meningkatkan nilai perusahaan, yang kita ketahui untuk

meminimalisir pemakaian dan penggunaan sumber-sumber ekonomi yang

terbatas dengan menggunakan seminimal mungkin agar dapat meningkatkan

nilai perusahaan tersebut.

4. Teori Efisiensi Pasar

Menurut Nasution (2015), pasar efisien yang ditinjau dari sudut

informasi saja disebut dengan efisiensi pasar secara informasi (informationally

efficient market) sedang pasar efisien yang ditinjau dari sudut kecanggihan

pelaku pasar dalam mengambil keputusan berdasarkan informasi yang tersedia

disebut dengan efisiensi pasar secara keputusan (decisionally efficient market).

Page 36: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

18

Menurut Wulansari (2013) pasar efisien adalah pasar dimana harga

semua sekuritas yang diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi

yang tersedia. Informasi yang tersedia meliputi informasi dimasa lalu,

informasi saat ini, serta informasi yang bersifat sebagai pendapat atau opini

rasional yang bisa mempengaruhi perubahan harga. Dalam hal ini dapat

dijadikan sebagai tolak ukur bagi perusahaan untuk melakukan kesempatan

investasi, yang dapat menujukkan kemapuan perusahaan memperoleh

keuntungan dari prospek pertumbuhan.

Dapat disimpulkan bahwa, konsep pasar efisien sangat berhubungan

dengan ketersediaan informasi. Pasar dikatakan efisien apabila nilai sekuritas

setiap waktu mencerminkan semua informasi yang tersedia, yang dapat

mengakibatkan harga suatu sekuritas berada pada tingkat keseimbangannya.

Harga keseimbangan suatu sekuritas mengakibatkan tidak akan adanya

kesempatan yang diperoleh investor untuk mendapatkan return yang abnormal

dari selisih harga sekuritas saham.

5. Teori Ketergantungan Sumber Daya

Resource - dependence theory adalah teori yang mengemukakan

bahwa keberadaan suatu perusahaan bergantung pada sumber daya internal

dan eksternal yang dimilikinya, dimana sumber daya tersebut bersifat terbatas,

dan perusahaan harus bisa mengelolanya dengan sedemikian rupa untuk

memaksimalkan kinerja keuangannya (Hillman dkk, 2009). Sumber daya

manusia adalah salah satu unsur dari sumber daya yang ada dalam perusahaan.

Sumber daya manusia dapat meliputi tenaga, pengalaman, saran yang

diberikan dan pengetahuan yang dimiliki (Hillman & Dalziel, 2003). Dewan

direksi dengan karakteristik yang beragam dapat membawa dampak terhadap

perusahaan jika dewan direksi tersebut bisa menyelaraskan sumber daya yang

dimilikinya dengan lingkungan eksternal perusahaan. Keberadaan direktur

wanita bisa menambah variasi dari sumber daya perusahaan dan menciptakan

perspektif yang beragam tentang pengelolaan sumber daya lainnya, sehingga

Page 37: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

19

pengelolaan sumber daya lainnya dapat menjadi lebih efisien (Agyemang-

Mintah & Schadewitz, 2017).

Seperti yang dilansir oleh (Perilakuorganisasi.com) secara konsep

resource dependence theory lebih menekankan pada perbincangan organisasi

sebagai aktor politik ketimbang kinerja organisasi dalam melaksanakan tugas-

tugas mereka. Resources Dependence Theory cenderung menjadi teori yang

membahas tentang strategi korporasi ketimbang urusan struktur organisasi.

Dengan demikian teori ini lebih berkonsentrasi kepada kontribusi mereka

terhadap strategi korporasi atau kebijakan korporasi dibanding terhadap

struktur organisasi. Resource Dependence Theory menjadi terfokus kepada

aspek manajemen strategi seperti penciptaan aliansi, hubungan masyarakat,

lobi-lobi dengan pemerintah, dan lainnya.

Menurut Wijaya dan Suprasto (2015) teori ini menjelaskan

menjelaskan sudut pandang tentang hubungan diversitas dewan dengan nilai

perusahaan. Pandangan yang pertama menjelaskan bahwa dewan komisaris

dan direksi merupakan suatu bagian yang ada di dalam perusahaan dan

lingkungannya. Dewan komisaris dan direksi memiliki kewajiban untuk

membantu melindungi perusahaan dari ketidakpastian keadaan di lingkungan.

Dapat disimpulkan, teori ketergantungan terhadap sumber daya sangat

berguna sekali dalam menjelaskan kekuasaan lain yang ada dalam organisasi,

misalnya pergantian pemimpin yang disebabkan oleh adanya penguasaan

sumber daya oleh kelompok tertentu, mendapat penjelasannya dalam

pemahaman teori ini, dan tidak mampu dijelaskan dalam teori struktur

kontingensi. Dalam mengatur hubungan saling ketergantungan organisasi

dapat memakai strategi kerjasama atau melakukan hubungan inter-

organisasional. Strategi kerjasama tersebut dapat dilakukan dengan prinsip

kontrak (contracting), penyertaan (cooptation), dan penggabungan.

6. Teori Belajar Sosial

Teori belajar sosial merupakan perluasan teori belajar perilaku yang

tradisional. Teori ini dikembangkan oleh Albert Bandura (1969) dalam

Page 38: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

20

Tarsono (2010). Teori ini menerima sebagian besar prinsip teori belajar

perilaku, tetapi memberikan lebih banyak penekanan pada efek efek isyarat

pada perilaku dan proses mental internal. Jadi dalam teori belajar sosial kita

akan menggunakan penjelasan reinforcement eksternal dan penjelasan kognitif

internal untuk memahami bagaimana kita belajar dari orang lain.

Sedangkan menurut Hall, dkk (1981), teori pembelajaran sosial

mendekati penjelasan tentang perilaku manusia dalam hal interaksi timbal

balik yang terus-menerus antara kognitif, perilaku dan faktor-faktor penentu

lingkungan. Di dalam proses determinisme timbal balik terdapat peluang bagi

orang untuk memengaruhi nasib mereka dan juga batas pengarahan diri

sendiri. konsepsi fungsi manusia ini kemudian tidak memasukkan manusia ke

dalam peran benda tak berdaya yang dikendalikan oleh kekuatan lingkungan

atau agen bebas yang bisa menjadi apapun yang mereka pilih. Baik orang dan

lingkungannya merupakan penentu timbal balik satu sama lain. Pada dasarnya

manusia mempunyai kemampuan untuk berpikir dan mengatur atau

mengarahkan diri sehingga dapat pula mengontrol lingkungan, disamping

manusia juga dibentuk oleh lingkungannya. Dengan demikian, perilaku

dipelajari individu melalui interaksi dengan lingkungan, dan perkembangan

kepribadiannya tergantung pada interaksi tersebut.

Teori belajar sosial berusaha menjelaskan tingkah laku manusia dari

segi interaksi feedback yang berkesinambungan antara faktor kognitif, tingkah

laku, dan faktor lingkungan. Disinilah terletak kesempatan bagi manusia untuk

mempengaruhi nasibnya maupun batas-batas kemampuannya untuk

memimpin diri sendiri (self direction). Dengan menerapkan prinsip

pertumbuhan, kontinuitas dan rekonstruksi selama berlangsungnya proses

belajar mengajar karena terjadi upaya penyesuaian diri. Namun penyesuaian

diri itu bukanlah suatu hal yang pasif tetapi aktif, sebab organisme bertindak

terhadap lingkungan tersebut dengan memberikan perubahan terhadapnya

sesuai dengan usahanya dalam mempertahankan kehidupan dan menghadapi

lingkungannya

Page 39: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

21

Oleh karena itu, belajar sosial Albert Bandura adalah menekankan

tentang pentingnya peserta didik mengolah sendiri pengetahuan atau informasi

yang diperoleh dari pengamatan model di sekitar lingkungan. Peserta didik

mengatur dan menyusun semua informasi dalam kode-kode tertentu. Proses

penyusunan setiap kode dilakukan berulang-ulang, sehingga peserta didik

kapan saja dengan tepat dapat memberi tanggapan aktual. Perilaku belajar

peserta didik adalah hasil dari kemampuan peserta didik memaknai suatu

pengetahuan atau informasi, memaknai suatu model yang ditiru, kemudian

mengolah secara kognitif dan menentukan tindakan sesuai tujuan yang

dikehendaki (Lesilolo, 2018).

7. Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan (Firm Value) merupakan pandangan investor yang

mengakaitkan harga saham dengan tingkat keberhasilan suatu perusahaan

(Sujoko dan Soebiantoro, 2007). Jika harga saham perusahaan tinggi maka

dikatakan nilai perusahaan juga akan meningkat. Nilai perusahaan akan

mengalami penurunan apabila harga saham dari perusahaan berada pada nilai

yang tergolong rendah (Wirianta, 2019). Nilai perusahaan juga dapat

ditunjukkan dalam laporan keuangan perusahaan khususnya laporan posisi

keuangan perusahaan yang berisi informasi keuangan masa lalu dan laporan

laba rugi untuk menilai laba perusahaan yang diperoleh dari tahun ke tahun.

Sementara di pihak lain ada yang beranggapan bahwa nilai perusahaan bukan

sekedar dari laporan keuangan saja, melainkan nilai perusahaan dinilai

berdasarkan nilai sekarang dari aktiva yang dimiliki perusahaan dan nilai

investasi perusahaan yang akan dikeluarkan di masa mendatang (Putri dan

Setiawan, 2019).

Nilai perusahaan tercermin dari harga pasar sahamnya. Jika harga

saham meningkat, maka nilai perusahaan akan meningkat, sehingga akan

meningkatkan kesejahteraan pemegang saham atau pemilik perusahaan. Jadi,

semakin tinggi nilai perusahaan, maka semakin besar kemakmuran yang akan

Page 40: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

22

diterima oleh pemilik perusahaan dan pemberian dividen kepada para

pemegang saham juga tinggi (Putri dan Setiawan, 2019).

Selain itu, Herder dan Priyadi (2017) menyatakan bahwa nilai

perusahaan juga merupakan konsep yang penting bagi para investor, karena

merupakan indikator bagi pasar untuk dapat menilai suatu perusahaan secara

keseluruhan. Nilai perusahaan persepsi investor terhadap keberhasilan

perusahaan, nilai perusahaan yang tinggi akan membuat pasar percaya pada

kinerja perusahaan dan kinerja manajemen dalam mengelola perusahaan serta

prospek menjanjikan dari kemampuan perusahaan di masa yang akan datang

dalam meningkatkan kemakmuran para investor. Pentingnya perusahaan

dalam mengelola perusahaan agar nilai perusahaan dapat selalu meningkat.

Maka para pemegang saham akan menyerahkan pengelolaannya kepada para

profesional, yang nantinya para profesional itu diposisikan sebagai manajer

ataupun komisaris. Dengan perusahaan memiliki manajemen yang profesional

diharapkan kerja dari manajemen akan mempermudah perusahaan untuk

mencapai tujuan perusahaan yaitu meningkatkan nilai perusahaan.

Nilai perusahaan juga bisa diketahui dengan menggunakan rasio-rasio

keuangan. Rasio keuangan digunakan investor untuk mengetahui nilai

perusahaan. Rasio tersebut dapat mengindikasikan bagi manajemen untuk

penilaian investor terhadap kinerja perusahaan pada masa lampau atau dapat

merasa kinerja perusahaan di masa yang akan datang. Beberapa rasio

keuangan untuk mengukur nilai perusahaan sebagai berikut:

a) Price to Book Value (PBV)

Price to book value (PBV) adalah metode penilaian saham yang

berdasarkan book value suatu saham. Price to book value (PBV)

menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai saham suatu

perusahaan. Semakin tinggi rasio ini maka pasar percaya akan prospek

perusahaan (Tjiptono dan Hendry dalam Harjadi dkk, 2018). Rumus

digunakan untuk mengukur PBV adalah:

Page 41: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

23

b) Price Earning Ratio (PER)

Price Earning Ratio (PER) merupakan rasio harga pasar persaham

terhadap laba perusahaan. Price Earning Ratio (PER) menujukkan berapa

kali lipat para investor di pasar mau membayar untuk setiap rupiah laba

per saham yang dihasilkan perusahaan, sehingga PER mencerminkan daya

tarik sebuah saham. Semakin tinggi rasio ini maka akan semakin tinggi

pula prospek perusahaan di masa depan, karena PER dapat

memprestasikan aliran laba perusahaan di masa yang akan datang. Rumus

yang digunakan untuk mengukur PER adalah:

c) Rasio Tobin’s Q

Rasio Tobin’s Q dikembangkan oleh James Tobin, seorang

pemenang hadiah Nobel dari Amerika Serikat. Rasio Tobin’s Q tersebut

dapat memberikan informasi paling baik, karena di dalam Tobin’s Q

memasukkan semua unsur hutang dan modal saham perusahaan, tidak

hanya saham biasa saja dan tidak hanya ekuitas perusahaan yang

dimasukkan namun seluruh aset perusahaan. Dengan memasukkan seluruh

aset perusahaan berarti perusahaan tidak hanya terfokus pada satu tipe

investor saja yaitu investor dalam bentuk saham namun juga untuk

kreditur karena sumber pembiayaan opersional perusahaan bukan hanya

dari ekuitasnya saja tetapi juga dari pinjaman yang diberikan oleh kreditur

(Sukamulja, 2004). Semakin besarnya nilai pada Tobin’s Q menunjukkan

bahwa perusahaan memiliki prospek pertumbuhan yang baik terhadap nilai

perusahaan.

Hal ini dapat terjadi karena semakin besar nilai pasar aset

perusahaan dibandingkan dengan nilai buku aset perusahaan maka

Page 42: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

24

semakin besar kerelaan investor untuk mengeluarkan pengorbanan yang

lebih untuk memiliki perusahaan tersebut (Sukamulja, 2004). Rumus yang

digunakan untuk mengukur Tobin’s Q adalah:

Keterangan:

a. MVE : Market value dari lembar saham beredar.

b. Debt : Total liabilitas perusahaan.

c. TA : Total asset perusahaan.

Namun, dalam penelitian ini hanya menggunakan pengukuran

price to book value (PBV) untuk mengukur nilai perusahaan. Karena rasio

ini dapat menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku

saham suatu perusahaan. Jadi apabila semakin tinggi rasio price to book

value berarti pasar semakin percaya akan prospek perusahaan.

8. Investment Opportunity Set

Menurut Myers dalam Hidayah (2015) investment opportunity set

merupakan keputusan investasi dalam bentuk kombinasi antara aktiva yang

dimiliki (Asset in Place) dan pilihan investasi yang akan datang dengan Net

Present Value (NPV) positif yang akan mempengaruhi nilai perusahaan.

Menurut Gaver dan Gaver dalam hidayah (2015) investment opportunity set

merupakan nilai perusahaan yang besarnya tergantung pada pengeluaran-

pengeluaran yang ditetapkan manajemen di masa yang akan datang, yang pada

saat ini masih merupakan pilihan-pilihan investasi yang diharapkan akan

menghasilkan return yang lebih besar.

Pengaruh investment opportunity set (IOS) pada nilai perusahaan

didasarkan pada signaling theory dimana perusahaan akan memberikan sinyal

positif terhadap investor, sehingga investor akan memberikan respon yang

Page 43: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

25

positif pula terhadap perusahaan yang memiliki IOS tinggi, karena lebih

menjanjikan return di masa yang akan datang. Investor yang menyukai risiko

(risk seeker) biasanya telah mengerti bahwa return yang tinggi akan diikuti

dengan tingkat risiko yang tinggi pula (Suartawan dan Yasa, 2016).

Secara umum dapat dikatakan IOS menggambarkan tentang luasnya

kesempatan atau peluang investasi bagi suatu perusahaan, namun sangat

tergantung pada expenditure perusahaan untuk kepentingan dimasa yang akan

datang. IOS bersifat tidak dapat diobservasi, karena sifat IOS yang merupakan

variabel tersembunyi (latent) ini mengindikasikan bahwa IOS tidak dapat

diobservasi, untuk dapat mengetahui ukuran suatu IOS maka diperlukan

proksi IOS yang dapat dihubungkan dengan variable lain dalam perusahaan.

Proksi IOS yang dipilih dalam penelitian ini adalah beberapa proksi investasi

yang digunakan oleh Nurul Hidayah (2015) yang dapat menunjukkan tingkat

aktivitas investasi yang tinggi secara positif berhubungan dengan nilai IOS

suatu perusahaan. Berikut beberapa proksi berbasis investasi di antaranya

adalah:

a) Rasio Capital Expenditure to Book Value Assets (CAPBVA)

Rasio ini menunjukkan adanya aliran tambahan modal saham

perusahaan untuk tambahan aktiva produktif sehingga berpotensi terhadap

pertumbuhan perusahaan (Julianto dalam Nurul Hidayah, 2015). Hal ini

ditunjukkan dengan selisih nilai aktiva tetap perusahaan dibagi dengan

total asset perusahaan.

b) Rasio Capital Expenditure to Market Value Assets (CAPMVA)

Rasio ini menunjukkan adanya aliran tambahan modal saham

dalam perusahaan (Julianto dalam Nurul Hidayah, 2015). Yakni selisih

nilai aktiva tetap namun dibagi dengan jumlah dari penilaian saham dan

total asset dikurangi total ekuitas perusahan.

Page 44: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

26

c) Rasio Investment to Net Sales.

Rasio ini menggunakan investasi modal sesungguhnya sebagai

suatu ukuran nilai buku gross property, plant, dan equipment. Hal ini

dapat diketahui dengan menghitung investasi perusahan dibagi dengan

penjualan bersih. Proksi berdasarkan investasi mengungkapkan bahwa

suatu kegiatan investasi yang besar berkaitan secara positif dengan nilai

IOS suatu perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang memiliki IOS tinggi

seharusnya juga memiliki tingkatan investasi yang tinggi pula dalam

bentuk aktiva yang ditempatkan atau yang diinvestasikan untuk waktu

yang lama dalam suatu perusahaan.

Namun, dalam penelitian ini hanya menggunakan Rasio capital

expenditure to book value assets untuk mengukur investment opportunity

set (IOS). Karena menggunakan pengukuran capital expenditure to book

value assets (CPABVA) dapat menunjukkan adanya aliran tambahan

modal saham perusahaan untuk tambahan aktiva produktif sehingga

berpotensi dapat meningkatkan pertumbuhan atau prospek perusahaan.

9. Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional merupakan kepemilikan saham yang

dimiliki perusahaan oleh lembaga keuangan non bank atau institusi, yang

mengelola dana atas orang lain. Semakin tinggi tingkat kepemilikan

institusional maka semakin kuat tingkat pengendalian yang dilakukan pihak

Page 45: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

27

eksternal terhadap perusahaan sehingga agency cost yang terjadi didalam

perusahaan berkurang dan nilai perusahaan juga semakin meningkat.

(Sholekah dalam Widyaningsih, 2018).

Keberadaan investor institusional dinilai dapat menjadi mekanisme

pengawasan yang efektif bagi keputusan yang dipilih manajer karena investor

institusional menjadi bagian dalam pengambilan yang strategis sehingga tidak

mudah percaya kepada manipulasi laba dan penggunaan aset perusahaan

menjadi semakin efisien. Kepemilikan institusional menciptakan mekanisme

pengendalian serta pengawasan yang mendorong manajer untuk lebih

memfokuskan perhatian terhadap kinerja perusahaan sehingga dapat

mengurangi perilaku yang cenderung mementingkan diri sendiri. Presentase

kepemilikan perusahaan oleh pihak institusional berdampak pada penyusunan

laporan keuangan tahunan secara akrual sehingga sejalan dengan keinginan

manajemen (Zahro, 2019).

Perusahaan dengan kepemilikan institusional yang besar

mengindikasikan kemampuannya untuk memonitor manajemen. Namun,

tindakan monitoring aktif berubah menjadi pasif dan oportunistik ketika

kepemilikan saham investor institusional semakin besar. Investor institusional

memiliki kekuatan voting yang besar pula untuk berpihak pada pihak

manajemen atau bahkan memaksanya untuk mengambil keputusan sesuai

dengan kepentingannya dan mengabaikan tujuan meningkatkan nilai

perusahaan. Seperti yang dijelaskan dalam the strategic alignment hypothesis

yang menyatakan bahwa investor institusional mayoritas memiliki

kecenderungan untuk bekerjasama atau berpihak pada manajemen dan

mengabaikan kepentingan pemegang saham minoritas (Rahma, 2014).

Kepemilikan institusional diproksikan dengan menggunakan perbandingan

jumlah saham yang dimiliki oleh institusi terhadap jumlah saham yang beredar

(Zahro, 2019).

Page 46: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

28

10. Gender Diversity

Menurut Rismawati dan Singapurwoko (2019), salah satu

keberagaman yang terjadi di dalam perusahaan adalah adanya keberagaman

gender. Dimana pada hakikatnya manusia terbagi menjadi dua jenis kelamin

yaitu jenis kelamin laki-laki dan jenis kelamin perempuan. Untuk

membedakan antara laki-laki dan perempuan terdapat dua cara dalam

membedakannya yaitu dengan cara anatomi tubuh dan peran mereka dalam

sosial dan masyarakat. Diversitas gender sudah banyak terjadi pada dewan

direksi di Indonesia.

Dimana direktur wanita memiliki pemahaman yang lebih baik atas

segmen pasar perusahaan dibandingkan laki-laki dan hal ini dapat

mengembangkan kualitas dalam proses pengambilan keputusan perusahaan

(Singh dkk, 2004). Untuk menanggulangi diskriminasi wanita di dunia

pekerjaan, ada salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk

menanggulangi berbagai macam bentuk diskriminasi pada kaum wanita.

Sedangkan, anggota dewan komisaris dan direksi dengan kebangsaan

asing membawa opini dan perspektif yang beragam, bahasa, keyakinan, latar

belakang keluarga, dan pengalaman profesional yang berbeda antar satu

negara dengan negara lain. Selanjutnya, keberadaan dewan komisaris dan

direksi asing mencerminkan gagasan yang berbeda mengenai peranan dewan

perusahaan berkaitan dengan peranan pengendalian terutama jika mereka

berasal dari negara-negara dengan hak pemegang saham yang lebih kuat.

Selain itu seorang dewan komisaris dan direksi dituntut untuk bersikap

profesional dalam menjalankan tugas, serta memiliki pengalaman yang relvan

sehingga bermanfaat bagi kelangsungan perusahaan. Latar belakang

pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk dimiliki setiap individu.

Pengetahuan dan pengalamanlah yang nantinya akan digunakan sebagai

pertimbangan dalam penyelesaian masalah di perusahaan (Wijaya dan

Suprasto, 2015).

Page 47: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

29

Yang mana kita ketahui gender diversity merupakan bagian dari

diveritas dewan yang paling sering diteliti. Divesitas berfokus pada

keberadaan anggota dewan eksekutif wanita di dalam perusahaan. Keberadaan

wanita sebagai dewan komisaris masih dalam jumlah yang rendah dalam

dunia bisnis (Hassan dan Marimuthu, 2016). Keberagaman gender dihitung

dengan variabel dummy, nilai 1 jika perusahaan tersebut terdapat direksi

ataupun komisaris wanita maka akan diberikan skor dummy = 1 dan nilai 0

untuk perusahaan yang tidak memiliki direksi ataupun komisaris wanita dalam

perusahaan maka akan diberikan skor dummy = 0. Perhitungan gender

diversity seperti penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan Dewi (2016).

Oleh karena itu, untuk meminimalisir terjadinya diksriminasi yang

terjadi pada wanita, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Menteri Negara

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor

25 Tahun 2010. Isi 5 peraturan tersebut menyebutkan bahwa kesetaraan

gender adalah kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk

memperoleh kesempatan dan hak-haknya sebagai manusia agar mampu

berperan dan berpartisipasi dalam kegiatan politik, ekonomi, sosial budaya,

pertahanan dan keamanan, serta kesamaan dalam menikmati hasil

pembangunan.

11. Related Party Transaction

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 Tahun 2014

mengatur tentang pengungkapan pihak-pihak yang mempunyai hubungan

istimewa dan transaksi antara perusahaan pelapor dengan pihak-pihak yang

memiliki hubungan istimewa.

Berikut ini beberapa pengertian yang terkait dengan hubungan

istimewa, sesuai dengan PSAK No. 7 (1AI, Standar Akuntansi Keuangan Per

1 Juli 2009):

1. Pengertian Hubungan istimewa Menurut PSAK.

a. Pihak-Pihak dikatakan mempunyai Hubungan Istimewa bila satu

pihak mempunyai kemampuan untuk mengendalikan pihak lain

Page 48: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

30

atau mempunyai pengaruh signifikan atas pihak lain dalam

mengambil keputusan keuangan dan operasional.

b. Transaksi antara pihak-pihak yang mempunyai Hubungan

Istimewa adalah suatu pengalihan sunber daya atau kewajiban

antara pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, tanpa

menghiraukan apakah suatu harga yang diperhitungkan.

c. Pengendalian adalah kepemilikan langsung melalui anak

perusahaan dengan lebih dari setengah hak suara dari suatu

perusahaan, atau suatu kepentingan substansial dalam hak suara

dan kekuasaan, untuk mengarahkan kebijakan keuangan dan

operasi manajemen perusahaan berdasarkan anggaran dasar atau

perjanjian.

d. Pengaruh signifikan adalah penyertaan dalam pengambilan

keputusan kebijakan keuangan dan operasi suatu perusahaan, tetap

tidak mengendalikan kebijakan itu. Pengaruh signifikan dapat

dijalankan dengan berbagai cara, antara lain, berdasarkan

perwakilan dalam dewan komisaris atau penyertaan dalam proses

perumusan kebijakan, transaksi antar perusahaan yang material,

pertukaran karyawan manajerial atau ketergantungan pada

informasi teknis. Pengaruh signifikan dapat diperoleh berdasarkan

kepemilikan bersama, anggaran dasar atau perjanjian.

2. Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa.

a. Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (Intermediaries)

mengendalikan atau dikendalikan oleh atau berada di bawah

pengendalian bersama, dengan perusahaan pelopor (termasuk

holding companies, subsidiaries, dan fellow subsidiaries).

b. Perusahaan asosiasi (associatied company).

c. Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak

langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang

berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari

perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga

Page 49: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

31

dekat adalah mereka yang dapat diharapkan memegaruhi atau

dipengaruhi orang tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan

pelapor).

d. Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang

dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, dan

mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota

dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta

anggota keluarga dekat orang-orang tersebut.

e. Perusahaan, dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara

dimiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, oleh setiap

orang yang diuraikan dalam butir 3 atau 4, atau setiap orang

mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini

mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan

komisaris, direksi atau pemegang saham utama perusahaan pelapor

dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen

kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.

f. Dalam mempertimbangkan setiap kemungkinan hubungan

istimewa, perhatian diarahkan pada substansi hubungan, bukan

hanya pada bentuk hukumnya (substance over form principle).

3. Yang Tidak Dianggap sebagai Pihak-Pihak yang Mempunyai

Hubungan Istimewa.

a. Penyandang dana, serikat dagang, perusahaan layanan umum

(public utilities), departemen dan instansi pemerintah dalam

pelaksanaan urusan normal dengan perusahaan pelapor (meskipun

pihak-pihak tersebut dapat membatasi kebebasan suatu perusahaan

atau ikut serta dalam proses pengambilan keputusan).

b. Satu-satunya pelanggan, pemasok, pemegang hak franchise,

distributor atau perwakilan/agen umum dengan siapa suatu

perusahaan mengadakan transaksi usaha dengan volume yang

signifikan, semata-mata karena ketergantungan ekonomis yang

diakibatkan oleh keadaan.

Page 50: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

32

Berdasarkan pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor

7 (IAI) Tahun 2014 tentang pengungkapan pihak-pihak berelasi, definisi

pihak-pihak berelasi adalah pihak berelasi adalah orang atau entitas yang

terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan keuangan. Sedangkan

transaksi pihak berelasi adalah suatu pengendalian sumber daya, jasa atau

kewajiban antara entitas pelapor dengan pihak-pihak berelasi, terlepas apakah

ada harga yang dibebankan (Wahyuni Lubis dkk., 2013). Related Party

Transactions piutang diukur dengan cara:

Page 51: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

33

B. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

Adapun hasil sebelumnya dari penelitian-penelitian terdahulu mengenai topik yang berkaitan dengan penelitian berikut ini

dapat dilihat dalam tabel 2.1

Tabel 2.1

Hasil-hasil Penelitian Terdahulu

No Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

1. Nurul Hidayah

(2015)

Pengaruh Investment

Opportunity Set (IOS) dan

Kepemilikan Manajerial

Terhadap Nilai Perusahaan

Pada Perusahaan Property

dan Real Estate DI Bursa

Efek Indonesia

a. Metode Pengujian: Regresi Linear Berganda

dengan melalui uji

statistic deskriptif, uji

asumsi klasik dan uji

hipotesis.

b. Variabel: Investment

Opportunity Set dan

Nilai Perusahaan.

a. Metode Pengujian:

b. Variabel:

Kepemilikan

Manajerial.

c. Tahun Data: 2010-

2013

d. Populasi: 120

Perusahaan Property

dan Real Estate yang

terdaftar di Bursa

Efek Indonesia

dengan sampel

sebanyak 30

perusahaan.

Hasil Penelitian bahwa IOS

berpengaruh signifikan

terhadap nilai perusahaan,

sedangkan vaiabel

kepemilikan manajerial tidak

mempengaruhi nilai

perusahaan.

Bersambung pada halaman selanjutnya.

Page 52: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

34

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

2. Ulfa Sriwahyuni

dan Wihandaru

(2016)

Pengaruh Profitabilitas,

Leverage, Kepemilikan

Institusional, dan Investment

Opportunity Set terhadap

Nilai Perusahaan dengan

Kebijakan Dividen sebagai

Variabel Intervening.

a. Variabel: Investment

Opportunity Set dan

Nilai Perusahaan

a. Metode Pengujian:

Analisi regresi linier

berganda.

b. Variabel: Profitabilita,

Leverage, dan

Kepemilikan

Instituisonal.

c. Sampel: Perusahaan

yang terdaftar dalam

periode 2010-2014.

Hasil menunjukkan bahwa

profitabilitas, leverage,

investment opportunity set

(IOS) dan kebijakan dividen

berpengaruh signifikan

terhadap nilai perusahaan.

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 53: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

35

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

3. Rika Amanda Putri

dan Mia Angelina

Setiawan (2019)

Pengaruh Investment

Opportunity Set, Kebijakan

Dividen, dan Opportunistic

Behavior terhadap Nilai

Perusahaan.

a. Variabel: Investment

Opportunity Set.

a. Variabel: Kebijakan

Dividen dan

Opportunistic

Behavior

b. Sampel:29 perusahaan

manufkatur yang

terdaftar di BEI

dengan periode 2015-

2018.

Hasil menunjukkan investment

opportunity set dengan proksi

berbasis harga (MBVE) dan

proksi berbasis investasi

(CAPBVA) berpengaruh

positif signifikan terhadap

nilai perusahaan, sedangkan

kebijakan dividen dan

opportunistic berpengaruh

negatif tidak signifikan

terhadap nilai perusahaan.

Bersambung pada halaman selanjutnya.

Page 54: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

36

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

5. Hikmatuz Zahro

(2019)

Pengaruh Kepemilikan

Institusional terhadap Nilai

Perusahaan dan Kinerja

Keuangan sebagai Variabel

Intervening.

a. Metode Pengujian:

Metode analisis

Regresi.

b. Variabel: Kepemilikan

Institusional dan Nilai

Perusahaan.

a. Tahun Data: 2014-

2016.

b. Sampel: 120

perusahaan yang

terdaftar di BEI.

Kepemilikan institusional

berpengaruh positif terhadap

nilai perusahaan. Sedangkan

kinerja keuangan tidak dapat

memediasi pengaruh

kepemilikan institusional

terhadap nilai perusahaan.

6. Annisa Rachmasari

dan David Kaluge

(2019)

Analisis Pengaruh Struktur

Kepemilikan Institusional,

Keputusan Pendanaan,

Keputusan Investasi dan

Kebijakan Dividen terhadap

Nilai Perusahaan.

a. Metode Pengujian:

Metode analisis

Regresi.

b. Variabel: Kepemilikan

Institusional dan Nilai

Perusahaan.

a. Variabel: Keputusan

Pendanaan,

Keputusan Investasi,

dan Kebijakan

Dividend.

b. Sampel: 41 sampel

perusahaan yang

terdaftar di BEI 2017.

Struktur Kepemilikan

Institusional, Keputusan

Pendanaan, Keputusan

Investasi dan Kebijakan

Dividen berpengaruh positif

terhadap nilai perusahaan.

Bersambung pada halaman selanjutnya.

Page 55: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

37

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

7. Andhika Yuslirizal

(2019)

Pengaruh Kepemilikan

Manajerial, Kepemilikan

Institusional, Growth,

Likuiditas, dan Size terhadap

Nilai Perusahaan.

a. Metode Pengujian:

Metode analisis

Regresi.

b. Variabel: Kepemilikan

Institusional dan Nilai

Perusahaan.

a. Variabel: :

Kepemilikan

Manajerial, Growth,

Likuiditas, dan Size.

b. Tahun Data: 2009-

2016.

c. Sampel: 14

perusahaan yang

terdaftar di BEI

Industri Tekstil dan

Garmen.

Kepemilikan manajerial

berpengaruh positif tidak

signifikan terhadap nilai

perusahaan, kepemilikan

institusional dan likuiditas

berpengaruh positif signifikan

terhadap nilai perusahaan.

Namun untuk Growth dan Size

tidak berpengaruh dan tidak

signifikan terhadap nilai

perusahaan.

8. Hoa Nguyen dan

Robert Faff

(2007)

Impact Of Board Size and

Board Diversity On Firm

Value: Australian Evidence

a. Metode Pengujian:

Metode analisis regresi.

b. Variabel: Nilai

perusahaan.

a. Variabel: Impact of

Board Size and board

diversity Evidence

Australian.

b. Tahun Data: 2000-

2001.

c. Sampel: Publicly

listed Australian firms.

Temuan kami lebih lanjut

menunjukkan bahwa

keragaman gender

mempromosikan nilai

pemegang saham karena

kehadiran direktur perempuan

dikaitkan dengan nilai

perusahaan yang lebih tinggi.

Bersambung pada halaman selanjutnya.

Page 56: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

38

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

9. Luh Gde Krisna

Dewi, dan Ayu

Aryista Dewi

(2016)

Pengaruh Diversitas Dewan

Komisaris dan Direksi Pada

Nilai Perusahaan Pada

Perusahaan Sektor Keuangan

yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (Tahun 2009-

2013).

a. Variabel: Nilai

Perusahaan.

a. Metode Pengujian:

Purposive Sampling.

b. Variabel: Diversitas

Dewan Komisaris dan

Direksi.

a. Sampel: Perusahaan

keuangan yang

terdaftar di BEI

Periode 2009-2013.

Bahwa keberadaan wanita

dalam jajaran dewan komisaris

dan direksi (diversitas gender)

dan variasi latar belakang

pendidikan formal dewan

komisaris dan direksi

(diversitas pendidikan formal)

berpengaruh positif pada nilai

perusahaan, namun proporsi

komisaris independen tidak

berpengaruh pada nilai

perusahaan.

10. I Gusti Agung Rai

Kristina, dan I

Dewa Nyoman

Wiratmaja

(2018)

Pengaruh Board Diversity

dan Intellectual Capital Pada

Nilai Perusahaan.

a. Metode Pengujian:

Metode analisis regresi.

b. Variabel: Nilai

Perusahaan.

a. a. Variabel:

Intellectual Capital

dan Board Diversity.

b. Tahun Data: 2012-

2016. Dengan 153

perusahaan

manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek

Indonesia menjadi

populasi diperoleh 56

perusahaan.

Keberadaan dewan komisaris

wanita, latar belakang

pendidikan dewan komisaris,

umur dewan komisaris, dan

proporsi dewan komisaris

independen tidak berpengaruh

pada nilai perusahaan.

Bersambung pada halaman selanjutnya.

Page 57: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

39

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

11. Putu Cindy Wijaya

dan Bambang

Suprasto

(2015)

Pengaruh Persebaran Dewan

Two Tier (Dewan Gabungan)

pada Nilai Perusahaan Sektor

Keuangan.

a. Metode Pengujian:

Metode analisis regresi.

a. Variabel: Dewan

Gabungan (Two Tier).

b. Tahun Data: 2008-

2012.

c. Sampel: 51

perusahaan yang

terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI).

Hasil Penelitian menunjukkan

bahwa diversitas gender

berpengaruh positif pada nilai

perusahaan, sedangkan

diversitas kebangsaan asing,

diversitas pendidikan formal,

dan proporsi komisaris

independen tidak berpengaruh

pada nilai perusahaan.

12. Ayman Issa, Hong-

Xing Fang, dan

Mostafa I. Elfeky

(2019)

The Impact of Board Gender

Diversity on Firm Value:

Evidence From Kuwaait.

a. Metode Pengujian:

Metode analisis regresi.

b. Variabel: Gender

Diversity dan Nilai

Perusahaan.

a. Variabel: Evidence

From Kuwait.

b. Tahun Data: 2012-

2014.

c. Sampel: 23

perusahaan di Kuwait.

Hasil dari analisis data panel

menunjukkan bahwa ada

hubungan positif dan

signifikan antara jumlah

direktur wanita dan nilai

perusahaan di Kuwait. Hasil

kami menunjukkan bahwa

menanamkan manajemen

puncak kuota gender dapat

meningkatkan nilai perusahaan

untuk perusahaan Kuwait.

Bersambung pada halaman selanjutnya.

Page 58: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

40

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

13. Vo Thi Thuy Anh

dan Bui Phan Nha

Khanh

(2017)

Impact of Board Gender

Diversity on Firm Value:

International Evidence.

a. Metode Pengujian:

Metode analisis

regresi.

b. Variabel: Gender

Diversity dan Nilai

Perusahaan.

a. Variabel: Firm

Value:International

Evidence.

b. Tahun Data: 2006-

2014.

c. Sampel: Using sample

of 880 listed firms in

10 developed

countries covering a

nine year period.

Hasilnya konsisten ketika

pemeriksaan ketahanan yang

berbeda digunakan. Korelasi

negatif dapat dijelaskan oleh

fakta bahwa kehadiran

perempuan di papan

meningkatkan fungsi

pemantauan.

14. Carolina Boza-

Sanchez, Carmen

Lorena Fernandez-

Senra, dan

Jeronimo Perez-

Aleman

(2017)

Related-Party Transaction,

Dominant Owners and Firm

Value.

a. Metode Pengujian:

Metode analisis regresi.

b. Variabel: Related-Party

Transaction and Firm

Value.

a. Variabel: Dominant

Owners.

b. Tahun Data: 2012.

c. Sampel: Our results

show that more than

half of listed Spanish

firms commit to RPTs

over the analyzed

period.

Temuan kami mengungkapkan

bahwa dimensi keuangan,

operasi, dan investasi RPT

memengaruhi nilai perusahaan

secara negatif karena adanya

efek pengambilalihan di mana

RPT didorong oleh

oportunisme orang dalam.

Bersambung pada halaman selanjutnya.

Page 59: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

41

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

15. Arnida Wahyuni

Lubis, Rina Bukit,

dan Tapi Anda Sari

Lubis

(2013)

Pengaruh Pengeluaran Modal,

Penelitian dan

Pengembangan, Transaksi

Pihak Hubungan Istimewa

dan Profitabilitas Terhadap

Nilai Perusahaan Pada

Perusahaan Manufaktur yang

terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia.

a. Metode Pengujian:

Metode analisis regresi.

b. Variabel: Related Party

Transaction dan Nilai

Perusahaaan.

a. Variabel: Pengeluaran

Modal dan

Profitabilitas.

b. Sampel: The

population of this

study was 131

manufacturing

companies registered

in the Indonesian

Stock Exchange in

2012 and 51 of them

were selected to be

the samples for this

study through

purposive sampling

technique

Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa pengaruh

belanja modal, penelitian dan

pengembangan, transaksi

pihak hubungan istimewa dan

profitabilitas memiliki

pengaruh yang signifikan

terhadap nilai perusahaan.

Bersambung pada halaman selanjutnya.

Page 60: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

42

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

16. Renna Mangdalena

dan Yanuar

Dananjaya

(2015)

Effect of Related Parties

Transactions to the Value of

Enterprises Listed on

Indonesian Stock Exchange.

a. Metode Pengujian:

Metode analisis regresi.

b. Variabel: Related Party

Transaction.

a. Variabel: Value

Enterprises Listed

Indonesian Stock

Exchamge.

b. Sampel: he study was

designed with the aim

to determine the effect

of related party

transactions of the

value of a business

entity that is listed in

the Indonesian Stock

Exchange during

2010-2012.

Pada tahun 2009 dan 2011

transaksi dengan pihak

berelasi tidak mempengaruhi

nilai perusahaan. Pada tahun

2010 dan 2012 transaksi

dengan pihak berelasi

memengaruhi nilai total

perusahaan, yang merupakan

total transaksi dengan pihak

berelasi.

17. Martua Eliakim

Tambunan,

Hermanti Siregar,

Adler Haymans

Manurung, and

Dominicus Savio

Priyarsono (2017)

Related Party Transactions

and Firm Value in Business

Groups in Indonesia Stock

Exchange.

a. Metode Pengujian:

Metode analisis regresi.

b. Variabel: Related Party

Transactions dan Nilai

Perusahaan.

a. Sampel: The study

period was quarterly

from 2006 to 2013. In

total were 704

observations

composed of 22

companies.

Hasil penelitian menunjukkan

bahwa transaksi pihak terkait

dari penjualan dan pendapatan

serta pembelian dan

pengeluaran secara signifikan

berpengaruh positif terhadap

nilai perusahaan.

Bersambung pada halaman selanjutnya.

Page 61: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

43

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

18. Arie Pratama

(2018)

Do Related Party

Transactions and Tax

Avoidance Affect Firm

Value?

a. Metode Pengujian:

Metode analsis regresi.

b. Variabel: Related Party

Transactions dan Nilai

Perusahaan.

a. Variabel: Tax

Avoidance.

b. Sampel: The study

looks at 184

Indonesian

manufacturing

companies, with

2012–2015 as the

observation years.

Hasil menunjukkan bahwa

pemanfaatan Related party

Transactions dan Tax

Avoidance oleh perusahaan

meningkatkan nilai

perusahaan.

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 62: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

44

C. Pengembangan Hipotesis

1. Pengaruh Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap Nilai

perusahaan

Peluang investasi atau kesempatan investasi merupakan suatu

kombinasi antara aktiva yang dimiliki (asset in place) dan pilihan investasi

di masa yang akan datang dengan net present value positif (Myres dalam

Hariyanto dan Lestari, 2015). Penelitian yang dilakukan oleh (Hidayah,

2015) menyatakan bahwa investment opportunity set kemampuan

perusahaan untuk mengelola tambahan modal saham perusahaan yang

bertujuan untuk meningkatkan aktiva produktif sehingga berpotensi dalam

meningkatan pertumbuhan perusahaan.

Menurut Sriwahyuni (2016), menyatakan investment opportunity

set berpengaruh terhadap nilai perusahaan melalui kebijakan dividen.

Bahwa peningkatan kesempatan investasi akan menyebabkan dividen yang

dibagikan akan tinggi, sebab perusahaan memberikan sinyal yang baik

kepada investor bahwa perusahaan tersebut mempunyai prospek yang

baik, maka investor akan berinvestasi di perusahaan tersebut, dan

mengharapkan manfaat dari investasinya dalam bentuk dividen. Karena

dividen yang dibagikan tinggi, maka investor akan menambahkan

sahamnya di perusahaan tersebut, sehingga akan meningkatkan nilai

perusahaan. Sudiani dan Wiksuana (2018) menemukan bahwa investment

opportunity set berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai

perusahaan. Diperkuat dalam penelitian yang dilakukan oleh (Dharmawan

dan Riza, 2019) bahwa investment opportunity set memiliki pengaruh yang

positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Berdasarkan uraian

tersebut, maka hipotesis alternatif sebagai berikut:

Ha1: Investment Opportunity Set (IOS) berpengaruh terhadap nilai

perusahaan.

Page 63: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

45

2. Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap Nilai Perusahaan

Menurut Rachmasari dan Kaluge (2019) kepemilikan institusional

merupakan saham perusahaan yang dimiliki oleh institusi atau lembaga

(perusahaan asuransi, bank, perusahaan investasi dan kepemilikan lain).

Menurut Purba dan Effendi (2019), kepemilikan institusional memiliki arti

penting dalam memonitor manajemen karena dengan adanya kepemilikan

oleh institusional akan mendorong peningkatan pengawasan yang lebih

optimal. Monitoring tersebut tentunya akan menjamin kemakmuran untuk

pemegang saham, pengaruh kepemilikan institusional sebagai agen

pengawas ditekan melalui investasi mereka yang cukup besar dalam pasar

modal.

Penelitian yang dilakukan Ajiza dan Mar’ah (2018) dengan adanya

investor institusi dapat mengurangi biaya agensi (agency cost) karena

kepemilikan saham yang dipegang oleh manajemen menyebabkan manajer

memiliki tujuan yang sama dengan para pemegang saham lainnya.

Mendukung penelitian yang dilakukan oleh Zahro (2019), menyatakan

dengan adanya kepemilikan institusional didalam suatu perusahaan dapat

mengurangi adanya agency cost, sehingga mampu untuk meningkatkan

nilai perusahaan dan mampu mengontrol tindakan manajemen guna

merealisasikan tujuan peningkatan nilai perusahaan. Sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Widyaningsih (2018) bahwa kepemilikan

institusional berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan uraian

diatas, maka hipotesis alternatif sebagai berikut:

Ha2: Kepemilikan Institusional berpengaruh terhadap nilai

perusahaan.

Page 64: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

46

3. Pengaruh Gender Diversity Terhadap Nilai Perusahaan

Gender diversity merupakan bagian dari board diversity yang

paling sering diteliti. Keberadaan wanita dalam level top management

tidaklah banyak. Hal ini dapat disebabkan karena terdapat anggapan

bahwa kompetensi dari pria dianggap lebih baik daripada wanita. Namun,

wanita juga mempunyai sikap hati-hati serta ketelitian yang tinggi

sehingga condong untuk bersifat risk adverse. Sifat inilah yang

menyebabkan wanita untuk tidak tergesa-gesa dalam pengambilan

keputusan. Karena hal tersebut, kehadiran wanita dalam anggota dewan

dapat mempermudah untuk mengambil langkah yang cermat dan bersifat

low risk. Oleh karena itu, dengan adanya dewan komisaris wanita dalam

jajaran dewan perusahaan dianggap dapat meningkatkan nilai perusahaan

karena dengan adanya wanita, perusahaan berarti memberikan kesempatan

kepada siapapun, tanpa diskriminasi untuk menjadi bagian dari dewan

perusahaan. Hal ini berarti perusahaan memberikan sinyal positif ke

investor dan berdampak pada reputasi perusahaan yang meningkat (Dewi

dan Dewi, 2016).

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Hamdani dan Hatane (2017),

mneyatakan bahwa keberagaman gender (gender diversity) dapat

membantu meningkatkan penerapan good corporate governance dalam

perusahaan. Wanita lebih banyak berpartisipasi dalam decision making

dibandingkan pria karena memiliki tingkat kehadiran yang lebih tinggi.

Kehadiran merupakan hal yang penting dalam perspektif corporate

governance karena melalui rapat, dewan bisa mendapatkan informasi

penting mengenai perusahaan. Hal tersebut didukung dalam penelitian

yang dilakukan oleh Handayani dan Panjaitan (2019) bahwa keberadaan

direktur wanita berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai

perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis alternatif sebagai

berikut:

Ha3: Gender diversity berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Page 65: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

47

4. Related Party Transaction terhadap Nilai Perusahaan

Salah satu komponen yang wajib diungkapkan dalam laporan

keuangan, yaitu aturan PSAK 7 mengenai hubungan, transaksi dan saldo

pihak berelasi, termasuk juga komitmen yang dilakukan antara pihak

berelasi dan perusahaan. Pengungkapan pihak berelasi yang wajib

dilakukan agar dapat menuntut perusahaan untuk terus memperbaiki

kinerja, transparansi, kapabilitas dan independensi laporan keuangannya.

Laporan keuangan yang baik dapat tercermin dari adanya pengungkapan

yang jelas dan investor akan cenderung memilih perusahaan yang

mendapatkan keuntungan dan mencerminkan kinerja perusahaan secara

positif. Menurut teori keagenan, pengungkapan transaksi dan saldo juga

berguna untuk meningkatkan nilai perusahaan dimata publik. Nilai

perusahaan yang baik juga cenderung mempengaruhi pasar modal untuk

memperkuat harga saham perusahaan tersebut. Pengungkapan juga

diperlukan untuk menekan konflik kepentingan yang kemungkinan terjadi

antara manajemen dan pemilik saham, dimana manajemen cenderung

mengambil keputusan pengelolaan dana untuk memaksimalkan

keuntungan yang sering bertentangan dan cenderung mengutamakan

kepentingan sendiri (Septilestari dkk, 2018).

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Arie Pratama

(2018) menyatakan bahwa related party transactions berpengaruh positif

terhadap nilai perusahaan, karena related party transactions dapat

membuat transaksi menjadi lebih efisien serta dapat mengoordinasikan dan

mengalokasikan sumber daya secara lebih efisien. Didukung dalam

penelitian yang dilakukan oleh Rosa dkk (2018) bahwa related party

transactions berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Selanjutnya

mendukung penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni Lubis dkk (2013),

related party transactions berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis alternatif sebagai berikut:

Ha4: Related party transaction berpengaruh terhadap nilai

perusahaan.

Page 66: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

48

D. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam gambar 2.1

Gambar 2.1

Skema Kerangka Pemikiran

Page 67: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

49

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian ini

bertujuan untuk menganalisa hubungan kuasalitas (sebab akibat) yang digunakan

untuk menjelaskan pengaruh variabel independen, yaitu investment oppotunity set,

kepemilikan institusional, gender diversity, dan related party transaction terhadap

variabel dependen yaitu nilai perusahaan. Penelitian ini menggunakan sumber

data sekunder dari laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2016 sampai dengan

2018.

B. Metode Penentuan Sampel

Setelah menentukan ruang lingkup penelitian, peneliti selanjutnya

menentukan populasi dan sampel yang akan diuji. Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, dan kemudian

ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2017).

Menurut Sugiyono (2017) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apabila peneliti melakukan

penelitian terhadap populasi yang besar, sementara peneliti ingin meneliti tentang

populasi tersebut dan peneliti memiliki keterbatasan dana, tenaga dan waktu,

maka peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel, sehingga generalisasi

kepada populasi yang diteliti.

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pemilihan sampel dilakukan dengan

menggunakan metode non-probability sampling dengan teknik purposive

sampling, yaitu metode pemilihan berdasarkan kriteria-kriteria tertentu dengan

Page 68: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

50

tujuan agar sampel yang digunakan dapat mempresentasikan penelitian yang

dilakukan. Kriteria sampel yang ditetapkan peneliti, yaitu:

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI)

tahun 2016-2018.

2. Perusahaan manufaktur yang memiliki data laporan tahunan atau keuangan

lengkap untuk tahun 2016-2018 dengan satuan mata uang rupiah.

3. Perusahaan yang memiliki data yang diperlukan dalam penelitian ini.

4. Perusahaan yang memiliki capital expenditure positif (aset tetap

meningkat dari tahun 2016-2018).

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Metode

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan,

yaitu data yang diperoleh dari beberapa literatur yang berkaitan dengan masalah

yang diteliti, penelusuran data dilakukan dengan cara:

1. Penelitian Pustaka (Library Research)

Peneliti menggunakan cara penelitian pustaka dalam memperoleh data-

data penelitian sebagai data pendukung. Peneliti memperoleh data berkaitan

dengan teori variabel yang sedang diteliti dari buku, jurnal, tesis, internet, dan

perangkat lain yang berkaitan dengan variabel dan judul penelitian.

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder yaitu

data yang diperoleh peneliti secara tidak langung melalui media perantara

(diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data dalam penelitian ini bersumber

dari laporan keuangan serta laporan tahunan perusahaan manufaktur periode

2016 – 2018 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam situs

(www.idx.co.id).

D. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Operasionalisasi variabel memaparkan perihal definisi dari masing-masing

variabel dan cara pengukuran yang digunakan pada variabel tersebut. Penelitian

ini menggunakan 5 variabel, yaitu satu variabel terikat (dependen) dan 5 variabel

Page 69: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

51

bebas (independen). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai

perusahaan. Sedangkan variabel independen meliputi investment opportunity set,

kepemilikan institusional, gender divesity, dan related party transaction.

A. Variabel Independen

a. Investment Opportunity Set (IOS) (X1)

Menurut Myers dalam Hidayah (2015) investment opportunity set

merupakan keputusan investasi dalam bentuk kombinasi antara aktiva

yang dimiliki (asset in place) dan pilihan investasi yang akan datang

dengan net present value positif yang akan mempengaruhi nilai

perusahaan. Menurut Gaver dan Gaver dalam Hidayah (2015), investment

opportunity set merupakan nilai perusahaan yang besarnya tergantung

pada pengeluaran-pengeluaran yang ditetapkan manajemen di masa yang

akan datang, yang pada saat ini masih merupakan pilihan-pilihan investasi

yang diharapkan akan menghasilkan return yang lebih besar. Secara umum

dapat dikatakan investment opportunity set menggambarkan tentang

luasnya kesempatan atau peluang investasi bagi suatu perusahaan, namun

sangat tergantung pada expenditure perusahaan untuk kepentingan dimasa

yang akan datang.

Proksi investment opportunity set yang dipilih dalam penelitian ini

menggunakan proksi berbasis investasi yang digunakan oleh Nurul

Hidayah (2015) yang dapat menunjukkan tingkat aktivitas investasi yang

tinggi secara positif berhubungan dengan nilai IOS suatu perusahaan.

Berikut beberapa proksi berbasis investasi di antaranya adalah:

Rasio capital expenditure to book value assets (CAPBVA)

Rasio ini menunjukkan adanya aliran tambahan modal saham

perusahaan untuk tambahan aktiva produktif sehingga berpotensi terhadap

pertumbuhan perusahaan (Julianto dalam Nurul Hidayah, 2015). Hal ini

ditunjukkan dengan selisih nilai aktiva tetap perusahaan dibagi dengan

total asset perusahaan.

Page 70: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

52

b. Kepemilikan Institusional (X2)

Kepemilikan institusional merupakan proporsi kepemilikan saham

oleh institusi dalam hal ini institusi pendiri perusahaan, bukan institusi

pemegang saham publik yang diukur dengan persentase jumlah saham

yang dimiliki oleh investor institusi intern. Semakin tinggi kepemilikan

institusional maka keberadaan investor institusional untuk memantau

perilaku manajemen akan semakin efektif yang menimbulkan penggunaan

utang menurun karena manajemen akan semakin berhati-hati dalam

memperoleh pinjaman sebab utang yang tinggi dapat menyebabkan

perusahaan mengalami gagal bayar dan berakhir pada kebangkrutan

(Nursanita dkk, 2019). Untuk menghitung variabel kepemilikan

institusional menggunakan proksi perbandingan jumlah saham yang

dimiliki oleh institusi terhadap jumlah saham yang beredar (Zahro, 2019).

c. Gender Diversity (X3)

Keragaman gender merupakan keberagaman jenis kelamin di

dalam perusahaan, dimana gender yang dimaksud gender laki-laki dan

wanita. Namun yang dimaksudkan dalam penelitian ini kebergaman

gender, dengan melihat dengan adanya gender wanita dalam jajaran

direksi ataupun komisaris. Keberadaan wanita dalam perusahaan dipercaya

dapat memberikan reaksi positif kepada investor terhadap perusahaan

karena memiliki keterwakilan dalam jajaran dewan perusahaannya.

Keberagaman gender dihitung dengan variabel dummy, nilai 1 jika

perusahaan tersebut terdapat direksi ataupun komisaris wanita maka akan

diberikan skor dummy=1 dan nilai 0 untuk perusahaan yang tidak

memiliki direksi ataupun komisaris wanita dalam perusahaan maka akan

Page 71: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

53

diberikan skor dummy= 0. Perhitungan gender diversity seperti penelitian

yang dilakukan oleh Dewi dan Dewi (2016).

d. Related Party Transaction (X4)

Berdasarkan pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)

Nomor 7 (IAI) Tahun 2009 tentang pengungkapan pihak-pihak berelasi,

definisi pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan

entitas yang menyiapkan laporan keuangan. Sedangkan transaksi pihak

berelasi adalah suatu pengendalian sumber daya, jasa atau kewajiban

antara entitas pelapor dengan pihak-pihak berelasi, terlepas apakah ada

harga yang dibebankan (Wahyuni Lubis, 2013). Untuk menghitung

variabel related party transactions menggunakan proksi piutang, yang

diukur dengan cara:

B. Variabel Dependen

a. Nilai perusahaan (Y)

Variabel dependen adalah variabel yang dijelaskan atau yang

dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen (Y) yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu nilai perusahaan yang diukur dengan

rasio price to book value (PBV). Rasio PBV adalah rasio yang dapat

menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham suatu

perusahaan (Tjiptono dan Hendry dalam Harjadi dkk, 2018). Pada studi ini

untuk menghitung variabel nilai perusahaan menggunakan Rasio price to

book value.

Page 72: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

54

Table 3.1

Pengukuran Operasional Variabel Penelitian

No Variabel Pengukuran Skala

1 Investment

Opportunity Set

Nurul Hidayah

(2015)

Rasio

2 Kepemilikan

Institusional

Zahro Hikmatuz

(2019)

Rasio

3 Gender Diversity

(Krisna Dewi dan

Aryista Dewi,

2016)

Jika perusahaan tersebut terdapat direksi ataupun

komisaris wanita maka akan diberikan skor dummy = 1.

Jika tidak memiliki direksi ataupun komisaris wanita

dalam perusahaan maka akan diberikan skor dummy = 0.

Dummy

4 Related Party

Transaction

(Wahyuni Lubis

dkk., 2013)

Rasio

5 Nilai Perusahaan

(Harjadi dkk.,

2018)

Rasio

Page 73: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

55

E. Metode Analisis Data

Dalam metode analisis data bertujuan untuk menyampaikan dan

membataskan penemuan hingga menjadi data yang teratur. Data dalam bentuk

kuantitatif ditampilkan dalam bentuk

1. Analisis Statistik Deskriptif

Menurut Ghozali (2018) analisis statistik deskriptif memberikan

gambaran atau deskripsi pada suatu data yang dapat diukur dengan nilai rata-

rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range,

kurtosis, dan kemencengan distribusi (skewness). Dalam penelitian ini statistik

deskripsi hanya menggambarkan nilai maksimum, nilai minimum, rata-rata

(mean), dan standar deviasi.

2. Uji Asumsi Klasik

Untuk keabsahan hasil analisis regresi linier berganda sebelum

pengujian hipotesis dilakukan, harus terlebih dahulu dilakukan uji asumsi

klasik. Salah satu syarat yang menjadi dasar penggunaan model regresi

berganda adalah dipenuhinya semua asumsi klasik, agar hasil pengujian

bersifat tidak bias. Dalam penelitian ini, asumsi klasik yang dianggap paling

penting adalah memiliki distribusi normal, tidak terjadi multikolonieritas antar

variabel independen, tidak terjadi autokorelasi antar residual setiap variabel

independen dan tidak terjadi heteroskedastisitas atau varian variabel harus

konstan (homoskedastisitas) (Ghozali, 2018).

a. Uji Normalitas

Ghozali (2018) Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki

distribusi normal, untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi

normal atau tidak yaitu dengan menggunakan analisis uji statistik

Kolmogorov-Smirnov dan analisis grafik. Kolmogorov-Smirnov

digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau

tidak dengan cara melihat pada baris Asymp. Sig (2-tailed).

Page 74: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

56

Hasil penelitian dikatakan berdistribusi normal atau memenuhi

uji normalitas apabila nilai Asymp. Sig (2-tailed) variabel residual

berada diatas 0.05 atau 5%. Sebalikmya apabila berada dibawah 0.05

atau 5% data tidak berdistribusi normal atau tidak memenuhi uji

normalitas. Analisis grafik dilihat dari jika ada data yang menyebar

disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik

histogramnya menunjukkan distribusi normal, maka model regresi

memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Multikolinieritas

Ghozali (2018) Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji

apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi diantara variabel independen, jika variabel independen saling

berkorelasi, maka variabel - variabel ini tidak ortogonal. Untuk

mendeteksi ada tidaknya multikonlinieritas dalam model regresi, dapat

dilihat dari tolerance value dan variance inflation factor (VIF).

Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang

terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel independen lainnya.

Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi

(karena VIF = 1/ tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk

menunjukkan adanya multikonlinieritas adalah nilai tolerance > 0,10

dan sama nilai VIF < 10.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskesdatisitas yaitu untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan dari residual satu pengamatan

yang lain (Ghozali, 2018). Model regresi yang baik adalah yang

homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskesdatisitas. Model regresi

yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi

heteroskesdatisitas. Beberapa metode pengujian yang bisa digunakan

Page 75: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

57

diantaranya yaitu melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel

terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi

ada tidaknya heteroskesdasitas dapat dilakukan dengan melihat ada

tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan

ZPRED. Dasar Analisis yaitu sebagai berikut:

a) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola

tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian

menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi

heteroskesdatisitas.

b) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan

dibawah 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskesdatisitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah model regresi linear

ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya) (Ghozali, 2018).

Uji autokorelasi dilakukan dengan metode Durbin-Watson. Jika

nilai Durbin-Watson berkisar antara nilai batas atas (du) maka

diperkirakan tidak terjadi autokorelasi. Dasar pengambilan keputusan

uji autokorelasi ditampilkan pada tabel berikut:

Page 76: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

58

Tabel 3.2

Kriteria Uji Durbin Waktu

Kriteria Hipotesis Keputusan

0<d<dl Ditolak Tidak ada autokorelasi positif

d1˂d<du Tidak ada keputusan Tidak ada keputusan

4-dl<d<4 Ditolak Ada autokorelasi negative

4-du<d<4-dl Tidak ada keputusan Tidak ada keputusan

du<d<4-du Diterima Tidak ada autokorelasi

Sumber: Ghozali (2018).

3. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan model

persamaan regresi berganda. Model ini digunakan untuk menguji pengaruh

dua arah atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen dengan

skala pengukuran interval dalam suatu persamaan linier (Nurhasanah, 2016).

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji simultan (F-test) dan

uji parsial (t-test).

Uji F digunakan untuk menguji apakah terdapat pengaruh signifikan

antara variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen

dengan kelayakan model yang dihasilkan dengan menggunakan uji kelayakan

model pada tingkat α sebesar 5%.

Dalam penelitian ini, dasar pengambilan kesimpulan pada uji simultan

(F-test), apabila F hitung > F tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima, dengan

tingkat siginifikansinya yaitu jika nilai probabilitas < α. Sedangkan dasar

pengambilan kesimpulan pada uji parsial (t-test), apabila t hitung > t tabel

maka H0 ditolak dan Ha diterima, dengan tingkat signifikansinya yaitu jika

nilai probabilitas < α = 5%.

Selain itu, dalam penelitian ini variabel independen yaitu investment

opportunity set, kepemilikan institusional, gender diversity dan related party

Page 77: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

59

transcations. Sedangkan variabel dependen adalah nilai perusahaan. Model

penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Y = α + ɮ I IOS + ɮ 2 KI + ɮ 3 WOM + ɮ 4 RPT + e

Keterangan:

Y = Nilai Perusahaan

α = Konstanta

ɮ = Koefisien Regresi

CAPBVA = Investment Opportunity Set

KI = Kepemilikan Institusional

WOM = Gender Diversity

RPT = Related Party Transaction

Page 78: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

60

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum dan Objek Penelitian

Gambaran umum objek penelitian menyajian prosedur pemilihan

sampel dan populasi penelitian. Dalam penelitian ini metode penentuan

sampel menggunakan metode non-probability sampling dengan teknik

purposive sampling, yaitu metode pemilihan berdasarkan kriteria-kriteria

tertentu dengan tujuan agar sampel yang digunakan dapat mempresentasikan

penelitian yang dilakukan.

Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini mengambil sampel

selama 3 tahun, yaitu tahun 2016-2018. Adapun data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari laporan keuangan dan

laporan tahunan 2016-2018 yang diakses melalui website resmi Bursa Efek

Indonesia pada alamat website www.idx.co.id.

Penelitian ini menggunakan populasi seluruh perusahaan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang bergerak pada bidang Manufaktur.

Jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada

tahun 2018 sebanyak 168 perusahaan. Sebanyak 7 perusahaan yang laporan

keuangan tahun 2016-2018 tidak tersedia secara lengkap di website BEI,

sementara itu sebanyak 25 perusahaan tidak menerbitkan laporan keuangan

dalam mata uang rupiah.

Sebanyak 33 perusahaan tidak memiliki data lengkap dan memenuhi

kriteria. Kemudian, sebanyak 49 perusahaan memiliki penurunan aset disetiap

tahunnya. Selain itu, sebanyak 30 perushaaan memiliki data outlier.

Page 79: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

61

Tabel 4.1

Rincian Perolehan Sampel Penelitian

No Kriteria Jumlah

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia tahun 2018

168

2. Perusahaan yang laporan keuangan tahun 2016-2018

tidak tersedia secara lengkap di website Bursa Efek

Indonesia

(7)

3. Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan

dalam satuan mata uang rupiah

(25)

4. Perusahaan yang tidak memiliki data lengkap dan

memenuhi kriteria

(33)

5. Perusahaan yang memiliki penurunan aset tetap (49)

6. Perusahaan yang memiliki data outlier (30)

7. Perusahaan yang memenuhi kriteria 24

Tahun penelitian 3

Total sampel data selama tiga tahun penelitian dari

tahun 2016 sampai dengan tahun 2018

72

Sumber: Data Sekunder yang diolah.

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa jumlah perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2016-

2018 yang sesuai dengan kriteria penelitian adalah sebanyak 24 perusahaan.

Sehingga total sampel data penelitian selama tahun 2016-2018 sebanyak 72

perusahaan.

Page 80: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

62

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian

Metode pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

memakai statisktik dekriptif, asumsi klasik, dan regresi linier berganda.

Tujuan penelitian ini untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh

variabel independen investment opportunity set, kepemilikan institusional,

gender diversity, dan related party trasnscations terhadap variabel dependen

yaitu nilai perusahaan.

1. Uji Analisis Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan metode dimana semua data yang

berhubungan dengan penelitian dikelompokkan untuk kemudian dianalisis

dan diinterpretasikan secara objektif dengan membandingkan nilai

minimum, nilai maksimum, rata-rata dan standar deviasi dari sampel.

Berikut tabel 4.2 merupakan analisis desktiptif untuk variabel yang

digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 4.2

Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

IOS 72 ,00 ,62 ,0505 ,08779

KI 72 ,02 ,92 ,6701 ,18936

WOM 72 0 1 ,64 ,484

RPT 72 ,00 ,43 ,0578 ,08993

NP 72 ,34 10,95 2,9070 2,34867

Valid N

(listwise)

72

Sumber: Output SPSS yang diolah.

Page 81: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

63

a. Variabel Dependen

Hasil uji statistik pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa nilai

perusahaan dengan jumlah sampel (N) 72 memiliki nilai minimum

sebesar 0,34 yang diperoleh dari PT Budi Starch & Sweetener Tbk

pada tahun 2016, sedangkan nilai maksimum 10,95 diperoleh dari

Semen Baturaja pada tahun 2017. Nilai rata-rata (mean) nilai

perusahaan sebesar 2,9070 dan standar deviasi sebesar 2,34867.

b. Variabel Independen

1) Investment Opportunity Set (IOS)

Hasil uji statistik pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa

investment opportunity set dengan jumlah sampel (N) 72 memiliki

nilai minimum sebesar 0,00 yang diperoleh dari Semen Indonesia

pada tahun 2016, sedangkan nilai maksimum 0,62 diperoleh dari

Semen Baturaja pada tahun 2016. Nilai rata-rata (mean) investment

opportunity set sebesar 0,0505 dan standar deviasi sebesar

0,08779.

2) Kepemilikan Institusional (KI)

Hasil uji statistik pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa

kepemilikkan institusional dengan jumlah sampel (N) 72 memiliki

nilai minimum sebesar 0,02 yang diperoleh dari Gunawan

Dinanjaya pada tahun 2017 dan 2018. Sedangkan nilai maksimum

0,92 diperoleh dari Bentoel Tbk pada tahun 2016, 2017, dan 2018.

Nilai rata-rata (mean) kepemilikan institusional sebesar 0,6701 dan

standar deviasi sebesar 0,18936.

3) Gender Diversity (WOM)

Hasil uji statistik pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa

gender diversity dengan jumlah sampel (N) 72 memiliki nilai

minimum sebesar 0, sedangkan nilai maksimum 1. Hal tersebut

Page 82: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

64

karena proxy gender diversity menggunakan dummy. Nilai rata-rata

(mean) gender diversity 0,64 dan standar deviasi sebesar 0,484.

4) Related Party Transaction (RPT)

Hasil uji statistik pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa

related party transactions dengan jumlah sampel (N) 72 memiliki

nilai minimum sebesar 0,00 yang diperoleh dari Semen Baturaja

pada tahun 2016, sedangkan nilai maksimum 0,43 diperoleh dari

Waskita pada tahun 2017. Nilai rata-rata (mean) kepemilikan

institusional sebesar 0,0578 dan standar deviasi sebesar 0,08993.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Normalitas

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas dengan Histogram Normal

Sumber: Output SPSS yang diolah.

Pada gambar 4.1 diatas, dapat dilihat bahwa grafik histogram

menggambarkan bentuk simetris, yang artinya tidak melenceng ke

kanan atau ke kiri. Berdasarkan grafik histogram diatas, dapat

disimpulkan bahwa data yang terdapat dalam penelitian ini

Page 83: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

65

terdistribusi dengan normal. Selain grafik histogram, berikut ini grafik

normal plot dari hasil pengujian menggunakan SPSS.

Gambar 4.2

Hasil Uji Normalitas dengan Grafik Normal Plot

Sumber: Output SPPS yang diolah

Pada gambar 4.2 diatas, dapat dilihat bahwa titik-titik

menyebar dan berhimpit di sekitar garis diagonal. Berdasarkan grafik

normal P-Plot di atas memberikan hasil atau pola distribusi normal

yang normal. Selain itu, uji normalitas data dapat dilakukan melalui uji

statistik yaitu uji One Sample Kolmogorov Smirnov. Uji ini dilakukan

untuk melengkapi uji grafik histogram dan grafik normal P-plot, serta

untuk memberikan keyakinan lebih. Berikut tabel 4.3 menunjukkan

hasil uji Kolmogorov Smirnov.

Page 84: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

66

Tabel 4.3

Hasil Uji Normalitas dengan Uji Kolmogrov Smirnov

Sumber: Output SPSS yang diolah.

Berdasarkan tabel 4.3 diatas, pada hasil uji Kolmogorov

Smirnov diketahui Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,200. Nilai tersebut

lebih besar dari nilai signifikannya yaitu 0,05. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa data berdistribusi normal atau Ha ditolak dan Ho

diterima.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 72

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation 2,00803754

Most Extreme

Differences

Absolute ,087

Positive ,087

Negative -,062

Test Statistic ,087

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Page 85: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

67

b. Hasil Uji Multikolinearitas

Tabel 4.4

Hasil Uji Multikolinearitas

Sumber: Output SPSS yang diolah.

Berdasarkan tabel 4.4 diatas, hasil uji multikolinearitas

menunjukkan bahwa nilai tolerence > 0,10 dan VIF < 10. Maka dapat

disimpulkan bahwa variabel bebas dalam penelitian ini tidak saling

berkolerasi atau dapat dikatakan tidak terjadi gejala multikolinearitas

antar variabel.

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

IOS ,877 1,141

KI ,898 1,114

WOM ,799 1,251

RPT ,935 1,069

a. Dependent Variable: NP

Page 86: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

68

c. Hasil Uji Autokorelasi

Tabel 4.5

Hasil Uji Korelasi

Model Summaryb

Model R R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error

of the

Estimate

Durbin-Watson

1 ,519a ,269 ,225 2,06711 2,179

a. Predictors: (Constant), RPT, KI, IOS, WOM

b. Dependent Variable: NP

Autokorelas

i positif

Ragu-

ragu

Tidak ada

korelasi

Ragu-

ragu

Autokorelasi

negatif

0 dL dU 4-dU 4-dL

1.5029 1.7366 2.2634 2.4971

2.179 (Nilai DW)

Sumber: Output SPSS yang diolah.

Berdasarkan tabel 4.5 nilai DW sebesar 2,179. Nilai tersebut

lebih besar dari du dan lebih kecil dari 4-du, dimana nilai du sebesar

1,7366 dan nilai 4-du sebesar 2,2634 (4 - 1,7366) atau dapat diartikan

bahwa 1,7366 < 2,179 < 2,2634. Apabila nilai DW terletak antara

batas atas atau upper bound (du) dan (4-du), maka koefisien

autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada autokorelasi. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa data tidak mengandung gejala autokorelasi.

Page 87: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

69

d. Hasil Uji Heterokedasrisitas

Gambar 4.3

Hasil Uji Heterokedasrisitas dengan Grafik Scatterplot

Sumber: Output SPSS yang diolah.

Berdasarkan gambar 4.3 diatas, hasil uji heterokedasrisitas

dengan grafik scatterplot dapat dilihat bahwa tidak terdapat pola yang

jelas pada gambar, selain itu titik menyebar diatas dan dibawah angka

0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pada model regresi

ini tidak terjadi heterokedasrisitas.

Page 88: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

70

3. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan model

persamaan regresi berganda. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji

koefisien determinasi ), uji simultan (F-Test), dan uji parsial (t-test).

a. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Tabel 4.6

Hasil Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 ,519a ,269 ,225 2,06711

a. Predictors: (Constant), RPT, KI, IOS, WOM

b. Dependent Variable: NP

Sumber: Output SPSS yang diolah.

Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa nilai Adjusted

yang diperoleh sebesar 0,225. Ini berarti bahwa nilai perusahaan (NP)

manufaktur yang terdaftar di BEI dapat dijelaskan oleh variabel

bebasmya yaitu investment opportunity set, kepemilikan institusional,

gender diversity, dan related party transactions yang diharapkan

sebesar 22,5%. Sisanya 77,5% ditentukan oleh variabel lain yang tidak

diteliti dalam penelitian ini, seperti intellectual capital (Kristina dan

Wiratmaja, 2018), Corporate Social Responsibility (Dewi dan Sanica,

2017), profitabilitas (Novryanius dkk, 2019), leverage (Harjadi dkk,

2018), pengeluaran modal (Wahyuni dkk, 2013).

Page 89: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

71

b. Hasil Uji Simultan (F-Test)

Tabel 4.7

Hasil Uji Simultan (F-Test)

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean

Square

F Sig.

1 Regression 105,365 4 26,341 6,165 ,000b

Residual 286,287 67 4,273

Total 391,652 71

a. Dependent Variable: NP

b. Predictors: (Constant), RPT, KI, IOS, WOM

Sumber: Output SPSS yang diolah.

Dari tabel 4.6 diatas dapat dilihat bahwa nilai F hitung sebesar

6,165 dengan nilai sig. Sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa

nilai signifikansi < alpha (α = 0,05). Maka dapat disimpulkan terdapat

pengaruh signifikan secara simultan antara investment opportunity set,

kepemilikan institusional, gender diversity, dan related party

transactions terhadap nilai perusahaan.

Page 90: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

72

c. Hasil Uji Parsial (t-test)

Tabel 4.8

Hasil Uji Parsial

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) ,847 ,947 ,894 ,374

IOS 6,693 2,985 ,250 2,242 ,028

KI 2,257 1,367 ,182 1,651 ,104

WOM -,603 ,567 -,124 -1,064 ,291

RPT 10,281 2,821 ,394 3,644 ,001

a. Dependent Variable: NP

Sumber: Output SPSS yang diolah.

Berdasarkan hasil pada tabel 4.8 maka dapat disimpulkan

persamaan regresi berganda sebagai berikut:

= ,847 + 6,693 + 2,257 – ,603 +

10,281

Dari model diatas dapat dilihat bahwa nilai konstanta sebesar

,847 yang artinya dengan adanya penambahan modal saham

perusahaan untuk meningkatkan aktiva produktif, dengan adanya

minus kepemilikan institusional, dengan adanya minus gender

diversity, dengan adanya related party transactions, maka nilai

Page 91: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

73

perusahaan manufaktur akan meningkat sebesar ,847 pada tahun 2016-

2018. Nilai koefisien IOS adalah sebesar 6,693 menunjukkan hasil

positif, yang berarti setiap kenaikan penambahan modal untuk

meningkatkan aktiva produktif perusahaan manufaktur sebesar 1%

maka akan meningkatkan nilai perusahaan sebesar 6,693 kali pada

periode 2016-2018 dengan asumsi variabel lain dalam persamaan

regresi tetap.

Nilai koefisien KI adalah sebesar 2,257 menunjukkan hasil

negatif, yang berarti setiap peningkatan kepemilikan saham

institusional di perusahaan manufaktur sebesar 1% maka akan

meningakatkan nilai perusahaan sebesar 2,257 kali pada periode 2016-

2018 dengan asumsi variabel lain dalam persamaan regresi tetap. Nilai

koefisiensi GD adalah sebesar -,603 menunjukkan hasil yang negatif,

yang berarti setiap penurunan atau pengurangan gender diversity

sebesar 1 poin maka akan mengingkatkan nilai perusahaan sebesar -

,603 kali pada periode 2016-2018 dengan asumsi variabel lain dalam

persamaan regresi tetap.

Nilai koefisien RPT adalah sebesar 10,281 menunjukkan hasil

positif, yang berarti setiap peningkatan related party transactions di

perusahaan manufaktur sebesar 1% maka akan meningkatkan nilai

perusahaan sebesar 20,281 kali pada periode 2016-2018 dengan

asumsi variabel lain dalam persamaan regresi tetap.

C. Pembahasan

1. Pengaruh Investment Opportunity Set terhadap Nilai Perusahaan

Dari tabel 4.8 diatas, menunjukkan bahwa investment opportunity

set memiliki 2,242 dengan tingkat signifikan sebesar ,028. Hal

tersebut menujukkan bahwa tingkat signifikasinya dibawah 0,05. Dengan

demikian H1 diterima, yang berarti investment opportunity set

berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, mengindikasikan kebijakan

Page 92: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

74

investasi yang dilakukan oleh perusahaan dapat memberikan return dari

hasil investasinya sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan perusahaan.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian Hidayah (2015), yang

menyatakan investment opportunity set yang diproksikan dengan

CPABVA dan MVBVE berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Menunjukkan bahwa Sedangkan menurut Sriwahyuni (2016),

menyatakan investment opportunity set berpengaruh terhadap nilai

perusahaan melalui kebijakan dividen. Bahwa peningkatan kesempatan

investasi akan menyebabkan dividen yang dibagikan akan tinggi, sebab

perusahaan memberikan sinyal yang baik kepada investor bahwa

perusahaan tersebut mempunyai prospek yang baik, maka investor akan

berinvestasi di perusahaan tersebut, dan mengharapkan manfaat dari

investasinya dalam bentuk dividen. Karena dividen yang dibagikan tinggi,

maka investor akan menambahkan sahamnya di perusahaan tersebut,

sehingga akan meningkatkan nilai perusahaan.

Penelitian tersebut mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Sudiani dan Wiksuana (2018), menyatakan investment opportunity set

berpengaruh terhadap nilai perusahaan, dengan semakin tingginya peluang

perusahaan untuk melakukan investasi maka akan meningkatkan nilai

perusahaan tersebut. Dharmawan dan Riza (2019), menyatakan dengan

semakin besarnya peluang investasi yang dimiliki oleh perusahaan, maka

semakin besarnya nilai perusahaannya. Karena mendukung signaling

theory yang mana investor akan menerima sinyal positif dari perusahaan

yang memiliki nilai IOS tinggi dianggap memiliki prospek pertumbuhan

perusahaan yang bagus di masa mendatang.

Namun, dalam penelitian yang dilakukan Fitriyana (2018), yang

menyatakan investment opportunity set (IOS) tidak berpengaruh terhadap

nilai perusahaan. Karena investment opportunity set memberikan informasi

tentang prospek perusahaan dimasa yang akan datang, tentang pendapatan

yang mungkin akan diterima perusahaan pada masa yang akan datang dan

hal tersebut tidak berkaitan dengan nilai perusahaan pada masa sekarang.

Page 93: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

75

Penelitian tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan Aprilianti dkk

(2019), menyatakan investment opportunity set tidak berpengaruh terhadap

nilai perusahaan, dikarenakan perusahaan belum mampu untuk

memanfaatkan kesempatan investasi yang ada dan perusahaan salah dalam

membuat sebuah keputusan sehingga berdampak terhadap defisitnya

sejumlah investasi perusahaan.

2. Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap Nilai Perusahaan

Dari tabel 4.8 diatas, menunjukkan kepemilikan institusional

memiliki -1,651 dengan tingkat signifikan sebesar ,104. Hal

tersebut menujukkan bahwa tingkat signifikasinya diatas 0,05. Dengan

demikian H2 ditolak, yang berarti kepemilikan institusional tidak

berpengaruh terhadap nilai perusahaan mengindikasikan dengan adanya

saham yang dimiliki oleh institusi belum mampu untuk mengawasi serta

memonitori terjadinya kecurangan yang dilakukan oleh pihak manajemen

dalam menjalankan tujuan yang ingin dicapai perusahaan.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian Dewi dan Sanica (2017),

yang menyatakan kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap

nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada

tahun 2013-2015. Karena investor institusional cenderung untuk

melakukan kompromi atau berpihak kepada manajemen dan mengabaikan

kepentingan pemegang saham minoritas, serta cenderung mengarah pada

kepentingan pribadi yang mempengaruhi strategi analisis antara investor

institusional dengan pihak manajemen ditanggapi negatif oleh pasar. Hal

tersebut tentunya berdampak pada penurunan harga saham perusahaan

dipasar modal sehingga dengan kepemilikan institusional belum mampu

menjadi mekanisme yang dapat meningkatkan nilai perusahaan.

Mendukung penelitian yang dilakukan oleh Rahma (2014), menyatakan

adanya kecenderungan investor institusi untuk berkerja sama atau

berkompromi dengan manajemen perusahaan, sehingga dapat memberikan

Page 94: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

76

sinyal yang negatif bagi pihak luar serta cenderung mengambil kebijakan

perusahaan tidak optimal.

Sedangkan menurut Nursanita dkk., (2019) kepemilikan

institusional umumnya bertindak sebagai pihak yang mengawasi kinerja

perusahaan. Pengawasan terlalu disiplin dan ketat oleh pihak institusi juga

akan membuat manajer merasa tidak nyaman dan akan menurunkan

kinerja perusahaan, sehingga harga saham perusahaan menurun dan

berdampak pada nilai perusahaan menurun. Ditambah dengan penelitian

yang dilakukan Aditya dan Supriyono (2015) dengan adanya kepemilikan

institusional atas perusahaan belum mampu mengontrol dan mengawasi

tindakan opportunistic manajer dalam menjalankan perusahaan dengan

kata lain investor institusional tidak dapat mengoptimalkan fungsi control

yang dimilikinya.

Namun, hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian Hikmatuz

(2019), yang menyatakan kepemilikan institusional berpengaruh terhadap

nilai perusahaan. Dengan besarnya presentase saham yang dimiliki oleh

pihak institusional akan menambah tingkat pengendalian terhadap

perusahaan sehingga pemilik perusahaan mampu mengontrol tindakan

manajemen supaya dapat bertindak selaras dengan tujuan merealisasikan

peningkatan nilai perusahaan. Kepemilikan institusional memiliki peranan

yang sangat penting dalam meminimalisasi konflik keagenan yang terjadi

antara manajer dan pemegang saham. Keberadaan investor institusional

dianggap mampu menjadi mekanisme monitoring yang efektif dalam

setiap keputusan yang diambil oleh manajer. Hal ini disebabkan investor

institusional terlibat dalam pengambilan yang strategis sehingga tidak

mudah percaya terhadap tindakan manipulasi laba (Wibowo dalam Asnawi

dkk, 2019). Mendukung penelitian yang dilakukan Purba dan Effendi

(2019), menyatakan semakin besar kepemilikan institusional merupakan

salah satu cara untuk mengurangi agency conflict. Ini terbukti dengan

tingginya tingkat kepemilikan konstitusional pada perusahaan, maka

monitoring pihak eksternal terhadap perusahaan semakin kuat, sehingga

Page 95: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

77

dapat mengurangi agency cost yang terjadi didalam perusahaan dan juga

dapat meningkatkan nilai perusahaan. Dengan kata lain, tingkat

kepemilikan institusional yang tinggi akan menimbulkan usaha

pengawasan yang lebih besar oleh pihak investor institusional sehingga

dapat menghalangi perilaku oportunistik manajer hal ini diduga akan

membuat proses pengambilan keputusan bisnis lebih baik.

3. Pengaruh Gender Diversity Terhadap Nilai Perusahaan

Dari tabel 4.8 diatas, menunjukkan bahwa gender diversity

memiliki -1,064 dengan tingkat signifikan sebesar 0,291. Hal

tersebut menujukkan bahwa tingkat signifikasinya diatas 0,05. Dengan

demikian H3 ditolak, yang berarti gender diversity tidak berpengaruh

terhadap nilai perusahaan mengindikasikan dengan adanya keberadaan

wanita dalam jajaran dewan perusahaan baik direksi ataupun komisaris,

tidak menjamin perusahaan tepat dalam pengambilan keputusan dan resiko

yang dihadapi dimasa mendatang menjadi rendah. Wanita hanya dianggap

baik dalam perpesktif sosiologi, dikarenakan wanita lebih bersifat hati-hati

dan teliti dalam melakukan pekerjaannya.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian Yogiswari dan Badera

(2019), yang menyatakan gender diversity tidak berpengaruh terhadap

nilai perusahaan pada sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI

pada tahun 2015-2017. Dengan adanya kehadiran wanita serta independent

commissioner dalam anggota dewan tidak dianggap sebagai suatu

mekanisme yang mampu membuat kinerja perusahaan semakin baik di

mata para investor sehingga keberadaan wanita serta independent

commissioner dalam perusahaan tidak direspon oleh pasar. Sedangkan

menurut Gallego-Alvarez dalam Kristina & Wiratmaja (2018) keragaman

gender tidak serta merta memengaruhi peningkatan nilai perusahaan.

Perusahaan dengan tingkat keragaman gender yang lebih tinggi tidak

selalu memperoleh nilai perusahaan yang lebih tinggi karena keragaman

gender yang muncul dalam jajaran dewan komisaris mungkin lebih mudah

Page 96: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

78

dijelaskan dari perspektif sosiologis dibandingkan perspektif ekonomi.

Menurut Rismawati & Singapurwoko (2019), beranggapan seorang laki-

laki dianggap memiliki kemampuan yang lebih tinggi dibandingkan

seorang wanita dalam hal kecerdasan. Selain itu, muncul persepsi lain

bahwa kesuksesan yang diraih oleh wanita hanya disebabkan oleh faktor

keberuntungan.

Namun hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian Dewi dan

Dewi (2016), yang menyatakan gender diversity berpengaruh terhadap

nilai perusahaan. Dengan semakin bertambah keberadaan anggota dewan

wanita dalam jajaran dewan komisaris dan direksi maka semakin tinggi

nilai perusahaan yang dinilai oleh investor. Selain itu, keberadaan anggota

wanita dalam jajaran dewan perusahaan akan meningkatkan kinerja tim,

karena semakin tersebar (diverse) anggota tim akan memberikan

perspektif yang lebih beragam sehingga menghasilkan keputusan yang

lebih baik. Sedangkan menurut Handayani dan Panjaitan (2019), yang

menyatakan keberadaan direktur wanita dalam dewan direksi perusahaan

mampu menyediakan perspektif yang beragam dalam pengambilan

keputusan perusahaan, sehingga alternatif keputusan yang diambil dapat

meningkatkan kinerja perusahaan dan mengakibatkan valuasi investor

terhadap perusahaan meningkat. Mendukung penelitian yang dilakukan

oleh Hamdani dan Hatane (2017), menyatakan keberagaman gender

(gender diversity) dapat membantu meningkatkan penerapan corporate

governance dalam perusahaan. Wanita lebih banyak berpartisipasi dalam

decision making dibandingkan pria karena memiliki tingkat kehadiran

yang lebih tinggi. Kehadiran merupakan hal yang penting dalam perspektif

corporate governance karena melalui rapat, dewan bisa mendapatkan

informasi penting mengenai perusahaan.

4. Pengaruh Related Party Transactions terhadap Nilai Perusahaan

Dari tabel 4.8 diatas, menunjukkan bahwa related party

transactions memiliki 3,644 dengan tingkat signifikan sebesar ,001.

Page 97: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

79

Hal tersebut menujukkan bahwa tingkat signifikasinya dibawah 0,05.

Dengan demikian H4 diterima, yang berarti related party transactions

berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan mengindikasikan

perusahaan yang memiliki hubungan istimewa dapat meningkatkan

profitabilitas serta dapat memenuhi kebutuhan ekonomi perusahaann

dengan menggantikan aktivitas internal dan meningkatkan efisiensi.

Hasil penelitian ini mendukung Wahyuni Lubis dkk., (2013), yang

menyatakan bahwa transaksi pihak berelasi berpengaruh secara signifikan

terhadap nilai perusahaan. Menurut Hayati dalam Wahyuni Lubis dkk.,

(2013) transaksi pihak berelasi merupakan insentif untuk meningkatkan

profitabilitas. Sedangkan menurut Arie Pratama (2018) related party

transactions dianggap sebagai upaya perusahaan untuk mengoordinasikan

dan mengalokasikan sumber daya secara lebih efisien dan oleh karena itu

related party transactions membawa hasil yang baik untuk kinerja

perusahaan. Mendukung penelitian yang dilakukan oleh Rosa dkk (2018),

menyatakan pihak investor akan lebih menyukai berinvestasi pada

perusahaan dengan tingkat transaksi afiliasi yang kecil untuk

meminimalisir terjadinya tindakan yang dapat merugikan pihak investor

dikemudian hari. Perusahaan PMA melakukan transaksi penjualan

didominasi dengan pihak independen sehingga dapat meningkatkan nilai

perusahaan.

Namun, hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian

Mangdalena dan Dananjaya (2015), yang menyatakan transaksi pihak

berelasi tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Dengan adanya

transaksi pihak berelasi yang dilakukan oleh badan usaha atau perusahaan

tidak akan merugikan pemegang saham dan tidak akan menguntungkan

pemegang saham. Penggunaan transaksi pihak berelasi yang dilakukan

oleh manajemen untuk melakukan pengambilalihan sumber daya

perusahaan juga dianggap sebagai sesuatu yang minimal, karena sebagian

besar perusahaan di Indonesia adalah dalam bentuk perusahaan keluarga

dengan anggota keluarga berada didalam posisi manajerial. Sedangkan

Page 98: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

80

menurut Tambunan dkk., (2017), menyatakan dengan adanya transaksi

pihak berelasi hanya menciptakan pengambilalihan pemegang saham

mayoritas dengan mengorbankan pemegang saham minoritas.

Page 99: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

81

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pengujian, penelitian ini menghasilkan temuan yang

dapat, disimpulkan sebagai berikut:

1. Investment Opportunity Set (IOS) berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan. hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Hidayah (2015),

Sriwahyuni (2016), Sudiani dan Wiksuana (2018), dan Dharmawan dan

Riza (2019). Namun hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian

Fitriyana (2018), Aprilianti dkk., (2019).

2. Kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Dewi & Sanica (2017), Nursanita

dkk., (2019), Aditya dan Supriyono (2015). Namun hasil penelitian ini

tidak konsisten dengan penelitian Zahro (2019), Asnawi dkk (2019), dan

Purba dan Effendi (2019).

3. Gender Diversity tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Penelitian

ini sejalan dengan penelitian Yogiswari & Badera (2019), Kristina &

Wiratmaja (2018), dan Rismawati & Singapurwoko (2019). Namun hasil

penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Dewi Kristina & Dewi

Arysita (2016), Handayani & Panjaitan (2019) dan Hamdani dan Hatane

(2017).

4. Related Party Transactions berpengaruh positif terhadap nilai perusahan.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Wahyuni Lubis dkk., (2013), Arie

Pratama (2018) dan Rosa dkk (2018). Namun hasil penelitian ini tidak

konsisten dengan penelitian Mangdalena dan Dananjaya (2015) dan

Tambunan dkk., (2017).

Page 100: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

50

B. Implikasi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada

pengembangan ilmu akuntansi mengenai investment opportunity set,

kepemilikan institusional, gender diversity, dan related party transactions

terhadap nilai perusahaan. Penulis mengharapkan dapat memberikan

tambahan informasi mengenai dampak mengenai investment opportunity set,

kepemilikan institusional, gender diversity, dan related party transactions

terhadap nilai perusahaan.

Implikasi penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan dalam

memberikan informasi sebagai dasar bahan pertimbangan membuat keputusan

dalam upaya untuk meningkatkan nilai perusahaan mengingat hal tersebut

adalah tujuan utama perusahaan pada perusahaan yang sudah go public. Selain

itu, perusahaan juga harus berupaya untuk meningkatkan usahanya agar dapat

menghasilkan laba bagi perusahaan. Karena laba yang meningkat akan

menjadi daya tarik bagi investor dalam menanamkan modalnya dalam bentuk

saham kepada perusahaan. Perusahaan juga harus berhati-hati dalam

melakukan investasi, jika perusahaan belum mampu memanfaatkan

kesempatan investasi yang ada dan perusahaan salah membuat dalam suatu

keputusan sehingga berdampak terhadap defisitnya sejumlah investasi

perusahaan dimasa mendatang. Perusahaan harus mampu mengelola tambahan

modal yang dimilikinya untuk meningkatkan aktiva produktif, sehingga

nantinya berpotensi meningkatnya pertumbuhan perusahaan. Tentunya

diimbangi dengan adanya keberagaman gender dalam jajaran dewan

perusahaan, yang nantinya dapat meningkatkan kinerja tim dan pengambilan

keputusan menjadi lebih baik. Penulis juga mengharapkan perusahaan dapat

meningkatkan kepemilikan saham institusional. Walaupun tidak adanya

pengaruh kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan, adanya

kemungkinan karena rendahnya kepemilikan institusional oleh perusahaan

sehingga tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Kepemilikan saham institusi

perlu ditingkatkan, karena investor institusi mampu untuk memonitoring

setiap keputusan yang diambil oleh manajemen agar selaras dengan tujuan

Page 101: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

51

yang ingin dicapai perusahaan. Dengan perusahaan menerapkan related party

transactions akan sangat mudah bagi perusahaan dalam melakukan

pengambilan keputusan sehingga akan semakin efisien dan optimal, serta

dapat mengetahui seberapa efektif dan efisien manajemen perusahaan dalam

menggunakan aset yang dimilikinya.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada

pengembangan penelitian baru, khususnya yang berkaitan dengan faktor-

faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan.

C. Keterbatasan

Penelitian ini memili beberapa keterbatasan yang mungkin dapat

menimbulkan bias atau ketidakpastian pada hasil penelitian, diantaranya:

1. Penelitian ini hanya menguji variabel investment opportunity set,

kepemilikan institusional, gender diversty, dan related party transactions.

Variabel lain yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan seperti

intellectual capital (Kristina Wiratmaja, 2018), Corporate Social

Responsibility (Dewi dan Sanica, 2017), profitabilitas (Novryanius dkk,

2019), leverage (Harjadi dkk, 2018), pengeluaran modal (Wahyuni dkk,

2013) dan lainnya tidak diuji dalam penelitian ini.

2. Jumlah sampel relatif sedikit, yaitu hanya 24 perusahaan. Hal tersebut

karena sampel yang digunakan hanya pada perusahaan manufaktur saja

dan tidak semua perusahaan manufaktur memenuhi kriteria sampel dalam

penelitian ini.

3. Periode penelitian yang digunakan hanya tiga tahun yaitu 2016 – 2018.

Seharusnya untuk menganalisa dampak atau manfaat dari aset tetap

dibutuhkan penelitian yang lebih lama.

4. Dalam pengukuran nilai perusahaan, peneliti menggunakan proksi rasio

price to book value. Untuk menggambarkan nilai perusahaan terdapat

proksi lain yang dapat digunakan sehinga memungkinkan adanya hasil

yang berbeda jika menggunakan alternatif proksi lain.

Page 102: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

82

5. Dalam pengukuran investment opportunity set, peneliti menggunakan

proksi capital expenditure to book value (CAPBVA). Sementara itu

terdapat proksi lain yang dapat digunakan sehingga memungkinkan

adanya hasil yang berbeda. Kemudian untuk related party transactions,

peneliti menggunakan proksi piutang transaksi pihak berelasi. Jika

menggunakan proksi lain, memungkinkan adanya hasil yang diterima

berbeda.

D. Saran

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang

pengaruh investment opportunity set, kepemilikan institusional, gender

diversity, dan related party transactions. Berikut ini adalah saran yang dapat

dipertimbangkan bagi peneliti yang akan datang, yaitu:

1. Untuk penelitian selanjutnya dengan menambah variabel lain yaitu

intellectual capital (Kristina Wiratmaja, 2018), Corporate Social

Responsibility (Dewi dan Sanica, 2017), profitabilitas (Novryanius dkk,

2019), leverage (Harjadi dkk, 2018), pengeluaran modal (Wahyuni dkk,

2013).

2. Periode waktu pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah 3

tahun dari 2016-2018. Untuk penelitian selanjutnya dapat menambahkan

periode tersebut agar lebih terlihat konsistensi dari variabel – variabel

penelitian yang digunakan.

3. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperluas lingkup penelitian tidak

hanya menggunakan sampel perusahaan manufaktur, namun menggunakan

sampel jenis perusahaan lain agar dapat menggeneralisasikan hasil

penelitian.

4. Bagi peneliti selanjutnya dapat menggunakan alternatif proksi lain untuk

mengukur variabel nilai perusahaan, seperti Earning Per Share (EPS),

Price Earning Ratio (PER), dan TOBIN’S Q.

Page 103: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

83

DAFTAR PUSTAKA

Achmad dan Amanah. ”Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan,

Kebijakan Dividen dan Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan”.

Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Volume. 3, Nomor. 9. 2014.

Aditya, D dan Supriyono, E. “Pengaruh Profitabilitas dan Kepemilikan

Institusional terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Dividen sebagai

Variabel Intervening pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia Periode 2010-2014”. 2015.

Agyemang-Mintah, P., & Schadewitz, H. “Gender Diversity and Firm Value:

Evidence from UK Financial Institutions”. International Journal of

Accounting & Information Management. 2017.

Ajiza. N., dan Mar’ah. N. “Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan

Insitutisonal terhadap Kebijakan Dividen dan Nilai Perusahaan”. Jurnal

Sketsa Bisnis. Volume. 05, Nomor. 02. 2018.

Anagayanti, Putri, E. P. dan Maradona, F. A. “Kebijakan Perpajakan, Transfer

Pricing dan Nilai Perusahaan”. Jurnal Manajemen dan Bisnis, Volume. 15,

Nomor. 03. 2018.

Amin. N. N. dan Sunarjanto. “Pengaruh Diversitas Dewan Komisaris dan Dewan

Direksi Terhadap Kinerja Perusahaan”. Jurnal Manajemen dan

Kewirausahaan. 2016.

Aprilianti, dkk. “Pengaruh Kebijakan Hutang, Kebijakan Dividen, Profitabilitas,

Pertumbuhan Penjualan dan Kesempatan Investasi Terhadap Nilai dan

Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderasi”. Jurnal Magister Akuntansi

Trisakti. Volume. 06, Nomor. 02. 2019.

Arie Pratama. “Do Related Party Transactions and Tax Avoidance Affect Firm

Value?”. 2018.

Arnida Wahyuni Lubis, dkk. “Pengaruh Pengeluaran Modal, Penelitian dan

Pengembangan, Transaksi Pihak Hubungan Istimewa dan Profitabilitas

Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

Page 104: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

84

Bursa Efek Indonesia”, Jurnal Telaah dan Riset Akuntansi, Volume. 6,

Nomor 1. 2013.

Asnawi. Ibrahim. R., dan Saputra. M. “Pengaruh Kepemilikan Manajerial,

Kepemilikan Institusional, dan Kebijakan Hutang terhadap Nilai

Perusahaan”. Jurnal Perspektif Ekonomi Darussalam. Volume. 05, Nomor.

01. 2019.

Cecilia, Rambe. S, dan Torong. B. Z. M. “Analisis Pengaruh Corporate Social

Responbility, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai

Perusahaan pada Perusahaan Perkebunan yang Go Public di Indonesia,

Malaysia, dan Singapura”. 2015.

CNN Indonesia. “Investasi Industri Manufaktur Anjlok 17 Persen pada 2018”.

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20181220115217-92-355153/investasi-

industri-manufaktur-anjlok-17-persen-pada-2018. Diakses pada 22 november

2019.

Darmawati, D. dkk. “Hubungan Corporate Governance dan Kinerja Perusahaan”.

Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Volume. 8, Nomor. 1. 2004.

Dewi Citra, R, K dan Sanica, Gede, I. “Pengaruh Kepemilikan Institusional,

Kepemilikan Manajerial, dan Pengungkapan Corporate Social

Responsibility terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis.

Volume. 2, Nomor. 1. 2017.

Dewi. K. G. L dan Dewi. A. A. “Pengaruh Diversitas Dewan Komisaris dan

Direksi pada Nilai Perusahaan pada Perusahaan Sektor Keuangan yang

terdaftar di BEI tahun 2009-2013”. E-Jurnal Akuntansi. Universitas

Udayana. Volume. 16, Nomor. 01. 2016.

Dharmawan, Billy dan Riza, Fahrul. “Pengaruh Invesment Opportunity Set

terhadap Nilai Perusahaan dengan Mediasi Kebijakan Dividen” Business

Management Journal. Volume. 15, Nomor. 1. 2019.

Page 105: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

85

Dieleman, M., & Aishwarya, M. “Indonesia Boardroom Diversity Report 2012:

Female Footprints in IDX–listed Companies”.

https://bschool.nus.edu.sg/Portals/0/images/CGIO/Report/Indonesia%20Boa

rdroom%20Diversity%20Report.pdf . 2012.

Eka Handriani dan Tjiptowati Endang Irianti. “ Investment Opportunity Set (IOS)

Berbasis Pertumbuhan Perusahaan dan Kaitannya Dengan Upaya

Peningkatan Nilai Perusahaan”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Volume. 18,

Nomor. 5. 2015.

Feliana Y. K. “Pengaruh Struktur Kepemilikan Perusahaan dan Transaksi dengan

Pihak-Pihak yang Memiliki Hubungan Istimewa terhadap Daya Informasi

Akuntansi”. Simposium Nasional Akuntansi 10 Makassar. 2007.

Fitriyana, Dea dan Dr. Triyono, M.Si. “Pengaruh Stuktur Modal, Profitabilitas,

Ukuran Perusahaan, Likuiditas, dan Investment Opportunity Set (IOS)

Terhadap Nilai Perusahaan”, Fakultas Ekonomi dan Bisnis: Universitas

Muhammadiyah Surakarta. 2018.

Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25”.

Badan Penerbit Universitas Diponogoro: Semarang. 2018.

Godfrey, Jayne, Allan Hodgson, Ann Tarca, Jane Hamilton, and Scott Holmes.

“Accounting Theory”. 7 Edition. John Wiley & Sons. 2010.

Hall, Calvin S. and Lindzey, Gardner. “Theories of Personality”. New York:

John Wiley & Sons, Inc. 1981.

Handayani, D, J dan Panjaitan, Y. “Board Gender Diversity and Its Impact on

Firm Value and Financial Risk”. Jurnal Ilmiah Manajemen. Volume. 9,

Nomor. 03. 2019.

Hamdani. Y dan Hatane. Elsy. S. “Pengaruh Wanita Dewan Direksi terhadap Firm

Value melalui Firm Performance sebagai Variabel Intervening”. Business

Accounting Review. Volume. 5, Nomor. 1. 2017.

Harjadi, D., Fajarwati, N., dan Fatmasari, D. “Pengaruh Kepemilikan Institusional

dan Leverage terhadap Nilai Perusahaan”. Jurnal Al-Amwal. Volume. 10,

Nomor. 02. 2018.

Page 106: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

86

Hariyanto, S, M dan Lestari V, P. “Pengaruh Struktur Kepemilikan, IOS, dan

ROE terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Food and Beverage”. E-

Jurnal Manajemen Unud. Volume . 04, Nomor. 04. 2015.

Hartono. J. “Analisis & Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori

dan Praktek Aplikasi Bisnis”. Andi Yogyakarta. 2005.

Harmono, “Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Scorecard (Pendekatan

Teori, Kasus, dan Riset Bisnis)”, Jakarta: Bumi Aksara. 2014.

Hassan, R., dan Marimuthu, M. “Corporate Governance, Board Diversity, and

Firm Value: Examining Large Companies Using Panel Data Approach”.

Economic Bulletin, Volume. 36, Nomor. 03. 2016.

Hidayah, N. “Pengaruh Investment Opportunity Set (IOS) dan Kepemilikkan

Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Property dan Real

Estate di Bursa Efek Indonesia”, Jurnal Akuntansi, Volume. 14, Nomor. 03.

2015.

Hillman, A. J., dan Dalziel, T. “Boards of Directors and Firm Performance:

Intergrating Agency and Resource Dependence Perspectives”. The Academy

of Management Review, Volume. 29, Nomor. 03. 2003.

Hillman, A. J., Withers, M. C., & Collins, B. J. “Resource Dependence Theory: A

Review”. Journal of Management. 2009.

Hidayat. Agung. “Penjualan Pihak Berelasi Topang Pertumbuhan Bisnis Astra

Otoparts (AUTO)”. https://industri.kontan.co.id/news/penjualan-pihak-

berelasi-topang-pertumbuhan-bisnis-astra-otoparts-auto. Diakses pada 27 Juni

2020.

Herder dan Priyadi, P, M. “Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai

Perusahaan dengan Good Coprporate Governance sebagai Variabel

Pemoderasi”, Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, Volume. 6, Nomor. 7. 2017.

Ika. Aprillia. “Survei: Lebih Banyak Pemimpin Perempuan, Kinerja Perusahaan

Naik”. https://ekonomi.kompas.com/read/2018/03/10/070000426/survei--lebih-

banyak-pemimpin-perempuan-kinerja-perusahaan-naik?page=all. Diakses pada 22

November 2019.

Page 107: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

87

Indriawati Inasfatin, P. Ariesta Marsiska dan Budi Santoso Edy. “Pengaruh

Profitabilitas, Keputusan Investasi, Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Nilai

Perusahaan dengan Kebijakan Dividen sebagai Variabel Intervening pada

Perusahaan Manufaktur Food and Beverage yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2012-2016”. Journal Of Accounting, 2018.

Jensen, M. and W. Meckling. “Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency,

and Ownership Structure”. Journal of Financial Economics. 1976.

Kaluti,C.N.S dan Purwanto. A. “Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Kebijakan

Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan”. Diponegoro Journal Of Accounting.

Volume. 3, Nomor. 2. 2014.

Kallapur, S dan M, A. Trombley. “The Association Between Investment

Opportunity Set and Realized Growth”. Journal of Business, Financial, and

Accounting 96. 1999.

Kristina. R. A. G. I dan Wiratmaja. N. D. I. “Pengaruh Board Diversity dan

Intellectual Capital pada Nilai Perusahaan”. E-jurnal Akuntansi. Universitas

Udayana, Volume. 22, Nomor. 3. 2018.

Lindawati, A, S, L dan Puspita, M, E. “Corporate Social Responsibility: Implikasi

Stakeholder dan Legitimacy GAP dalam Peningkatan Kinerja Perusahaan”.

Jurnal Akuntansi Multiparadigma: Malang. Volume. 6, Nomor. 1. 2015.

Lesmana, Y dan J. Tarigan. “Pengaruh Sustainability Reporting Terhadap Kinerja

Keuangan Perusahaan Publik dari Sisi Asset Management Ratios”. Business

Accounting Review. Volume. 2, Nomor. 1. 2014.

Lesilolo, Janet, H. “Penerapan Teori Belajar Sosial Albert Badura dalam Proses

Belajar Mengajar di Sekolah”. Kenosis Volume. 04, Nomor. 02. 2018.

Myers, S. “Determinant of Corporate Borrowing”. Journal of financial

economics. 1997.

Mangdalena, Renna dan Dananjaya, Yanuar. Effect of Related Parties

Transactions to the Value of Enterprises Listed on Indonesian Stock

Exchange”. 2015.

Page 108: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

88

Narayanti, L, P, N dan Gayantri. “Pengaruh Kebijakan Dividen dan Profitabilitas

Terhadap Harga Saham Emiten LQ 45 Tahun 2009-2018”. E-Jurnal

Akuntansi. Volume. 30, Nomor. 02. 2020.

Nursanita, dkk. “Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional,

Stuktur Modal, Pertumbuhan Perusahaan dan Profitabilitas terhadap Nilai

Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia Tahun 2015-2018”.

Jurnal STEI Ekonomi. Volume. 28, Nomor. 01. 2019.

Nasution. J. S. Y. “Hypotesis Pasar Efisien/Efficient Market Hypothesis (Pasar

Modal menurut Teori Fama dan Pandangan Islam)”. Jurnal Perspektif

Ekonomi Darussalam. Volume. 01, Nomor. 01. 2015.

Oktavia, M, S. dan Nita, A, R. “Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan

Kepemilikan Institusional terhadap Nilai Perusahaan”. 2017.

Putri. R. A. dan Setiawan. A. M. “Pengaruh Investment Opportunity Set (IOS),

Kebijakan Dividen, dan Opportunistic Behavior terhadap Nilai Perusahaan”.

Jurnal Eksplorasi Akuntansi, Volume. 1, Nomor. 3. 2019.

Purba, M dan Effendi, S. “Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan

Institusional terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di BEI”. Jurnal Akuntansi Barelang. Volume. 03, Nomor. 02.

2019.

Peraturan Pemerintah “Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak Republik Indonesia”.

http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2010/bn512-2010.pdf. Diakses

pada 22 November 2019.

PSAK Nomor 7, Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa. 2014.

Rachmasari, Annisa dan Kaluge, David. “Analisis Pengaruh Stuktur Kepemilikan

Institusional, Keputusan Pendanaan, Keputusan Investasi dan Kebijakan

Dividen terhadap Nilai Perusahaan”. Jurnal Akuntansi & Ekonomi. Volume.

04, Nomor. 01. 2019.

Rahma, Alfiarti. “Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional,

dan Ukuran Perusahaan terhadap Keputusan Pendanaan dan Nilai

Perusahaan”. Jurnal Bisnis Strategi. Volume. 23, Nomor. 02. 2014.

Page 109: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

89

Rismawati. E dan Singapurwoko. A. “Pengaruh Diversitas Dewan Direksi

Terhadap Nilai Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”,

Universitas Islam Indonesia. 2019.

Reni Yendrawati dan Feby Rezki Adhianza, “Faktor-Faktor yang Berpengaruh

Terhadap Set Peluang Investasi (IOS) pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di BEI”. Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan, Volume 2, Nomor 1.

2013.

Rosa. Elfira, Andreas, Savitri. Enni. “The Effect of Related Party Transactions

and Thun Capitalization on Firm Value: Effective Tax Rate as Mediation

Variabel (Study on Foreign Investment Company)”. Procuratio, Volume.

06, Nomor 1. 2018.

Ross, Stephen A.," Randolph Westerfield, dan Jeffrey Jaffe. “Modern Financial

Management (8th edition)”. USA: Mc Graw Hill, International Edition.

2008.

Roen. F. “Teori Ketergantungan Terhadap Sumber Daya (Resource Dependence

Theory)”. http://perilakuorganisasi.com/teori-ketergantungan-terhadap-sumber-

daya-resource-dependence-theory.html. Diakses pada 22 November 2019.

Sanchez. B. C., Senra. F. L. C., dan Aleman. P. J. “Related Party Transactions,

Dominant Owners dan Firm Value”. 2017.

Sadewo dkk. “Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Keputusan Pendanaan terhadap

Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Mediasi”. 2017.

Singh, V & Vinnicombe, S. “Why So Few Women Directors in Top UK

Boardrooms? Evidence and Theoretical Explanations”. Corporate

Governance. Volume. 12, Nomor. 04. 2004.

Siswanto dan Hapsari. K. D. “Investor Institusi Dominasi Pasar Modal Indonesia”

https://www.suara.com/bisnis/2015/04/22/140700/investor-institusi-dominasi-

pasar-modal-indonesia. Diakses pada 18 Mei 2020.

Suartawan. A. P. N. G. I dan Yasa. W. G. “Pengaruh Investment Opportunity Set

dan Free Cash Flow pada Kebijakan Dividen dan Nilai Perusahaan”. E-

Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Volume 14, Nomor 03, 2016.

Page 110: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

90

Sudiani N. K. A., dan Wiksuana I. G. B. “Capital Structure, Investment

Opportunity Set, Dividend Policy, and Profitability as a Firm Value

Determinants”. RJOAS. Volume. 9, Nomor. 81. 2018.

Sujoko dan Soebiantoro. U. “Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Leverage,

Faktor Intern dan Faktor Ekstern terhadap Nilai Perusahaan”. Jurnal

Manajemen dan Kewiraushaaan. Volume. 9, Nomor.01. 2007.

Sukamuja, Sukmawati. “Good Corporate Governance di Sektor Keuangan:

Dampak GCG Terhadap Kinerja Perusahaan (Kasus di Bursa Efek Jakarta)”.

BENEFIT, Volume. 8, Nomor. 1. 2004.

Sugiyono. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D”. Bandung:

Alfabeta. 2017.

Sun, Jerry. Lan George. & Ma Zhenzhong. “Investment Opportunity Set, Board

Independence, and Firm Performance”. 2014.

Septilestari. D., dkk. “Analisis Pengaruh Pengungkapan, Transaksi dan Saldo

Pihak Berelasi terhadap Harga Saham Sektor Keuangan di BEI”. Jurnal

Akuntansi, Universitas Jember. Volume. 16, Nomor. 1. 2018.

Setiyaningsih. “Peran Kepemilikkan Institusional dan Transparansi Perusahaan

sebagai Pemoderasi pada Hubungan Pehindaran Pajak dengan Nilai

Perusahaan”. Accounting Global Journal, Volume. 2, Nomor. 1, 2018.

Sener, Irge dan Karaye, Balarabe, A. “Board Composition and Gender

Diversity:Comparasion of Turkish and Nigerian Listed Companies”. 2014.

Sujoko dan Soebiantoro, Ugy. “Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham Leverage,

Faktor Intern dan Faktor Ekstern Terhadap Nilai Perusahaan”. Jurnal

Manajemen dan Kewirausahaan. Volume. 9, Nomor. 01. 2007.

Sri Hermuningsih. “Pengaruh Profitabilitas, Growth Opportunity, Struktur Modal

Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Publik di Indonesia”. Buletin

Ekonomi dan Perbankan. 2013.

Stefanie, Chritie. “Investasi Industri Manufaktur Anjlok 17 Persen pada 2018”.

https://m.cnnindonesia.com. diakses pada 05 Oktober 2019.

Sriwahyuni Ulfa dan Wihandaru. “Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Kepemilikan

Institusional, dan Investment Opportunity Set Terhadap Nilai Perusahaan

Page 111: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

91

dengan Kebijakan Dividen sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan

Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2014”. Fakultas Ekonomi:

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Volume. 7, Nomor. 01, 2016.

Tambunan, E, M. dkk. “Related Party Transactions and Firm Value in the

Business Groups in the Indonesia Stock Exchange”. Journal of Applied

Finance & Banking. Volume. 07, Nomor. 03. 2017.

Tarsono. “Implikasi Teori Belajar Sosial (Sosial Learning Theory) dari Albert

Bandura dalam Bimbingan dan Konseling”. Jurnal Ilmiah Psikologi,

Fakultas Psikologi: UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Volume. 3, Nomor.

01. 2010.

Wijaya. C. P dan Suprasto. B. “Pengaruh Persebaran Dewan Two Tier (Dewan

Gabungan) pada Nilai Perusahaan Sektor Keuangan”, Fakultas Ekonomi

dan Bisnis: Universitas Udayana. E-Jurnal Akuntansi, Volume. 12, Nomor.

03. 2015.

Widyaningsih, Dewi. “Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional,

Komisaris Independen, serta Komite Audit pada Nilai Perusahaan dengan

Pengungkapan CSR sebagai Variabel Moderating dan Firm Value sebagai

Variabel Kontrol”. Jurnal Akuntansi dan Pajak. Volume. 19, Nomor. 01.

2018.

Wiranto, Paulina & Rustiti. “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Modal,

Likuiditas, dan Investment Opportunity Set (IOS) terhadap Kualitas Laba

pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI”. Jurnal Akuntansi,

Fakultas Ekonomi: Universitas Atm Jaya Yogyakarta. 2013.

Wirianata. H. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan dengan

Moderasi GCG”. Jurnal Ekonomi. Volume. 24, Nomor. 03. 2019.

Wulansari, Yenny. “Pengaruh Investment Opportunity Set, Likuiditas, Leverage

Terhadap Kualitas Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di

BEI. Skripsi. Universitas Negeri Padang (UNP). 2013.

Wahyuni Lubis, Bukit, Rina. Sari Lubis Anda Tapi. “Pengaruh Pengeluaran

Modal, Penelitian dan Pengembangan, Transaksi Pihak Hubungan Istimewa

dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur

Page 112: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

92

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2013. Jurnal Telaah & Riset

Akuntansi. Volume. 06, Nomor. 01. 2013.

Yogiswari. P. P. L. N dan Badera. N. D. I. “Pengaruh Board Diversity Pada Nilai

Perusahaan Dalam Perspektif Corporate Governance”. E-Jurnal Akuntansi:

Universitas Udayana, Volume. 26, Nomor. 03. 2019.

Zahro, Hikmatuz. “Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Nilai Perusahaan

dan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel Intervening”. 2019.

Zubaidah. L,Satyawan. D. M. “Pengaruh Transaksi Hubungan Istimewa terhadap

Tax Avoidance pada Perusahan Sektor Non Keuangan yang Terdaftar di BEI

tahun 2012-2015”. 2018.

Zulivan. A. “Indonesia Merupakan Peluang Investasi Baru Bagi Perusahaan

Global”. https://www.goodnewsfromindonesia.id/2017/01/31/indonesia-

merupakan-peluang-investasi-baru-bagi-perusahaan-global. Diakses pada 22

November 2019.

Page 113: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

93

LAMPIRAN

Page 114: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

94

LAMPIRAN 1

SAMPEL DATA PERUSAHAAN

No Kode Perusahaan

1 ASII Astra International Tbk

2 BUDI Budi Strach & Sweetener Tbk

3 EKAD Eka Dharma Intenational Tbk

4 BOLT Garuda Metalindo Tbk

5 IMPC Impack Pratama Industry Tbk

6 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk

7 JECC Jembo Cable Company Tbk

8 KLBH Kalbe Farma Tbk

9 TCID Mandom Indonesia Tbk

10 ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk

11 SKBM Sekar Bumi Tbk

12 SKLT Sekar laut Tbk

13 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk

14 SMBR Semen Baturaja (Persero) Tbk

15 VOKS Voksel Electric Tbk

16 WSKT Waskita Beton Precast Tbk

17 MYOR Mayora Indah Tbk

18 RMBA Bentoel Intenational Investama Tbk

19 GDST Gunawan Dianjaya Steel Tbk

20 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

21 KAEF Kimia Farma (Persero) Tbk

22 MAIN Malindo Feedmill Tbk

23 TSPC Tempo Scan Pacific Tbk

24 WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk

Page 115: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

95

LAMPIRAN 2

PENGUKURAN GABUNGAN

PERUSAHAAN MANUFAKTUR 2016-2018

No Kode Perusahaan NP IOS KI WOM RPT

1 ASII 2,39447488 0,00586 0,50 1 0,009104275

2 BUDI 0,33598182 0,02028 0,53 1 0,089094138

3 EKAD 0,69640862 0,36751 0,76 0 0,00042009

4 BOLT 1,96196259 0,00584 0,58 0 0,003123032

5 IMPC 4,04222818 0,10283 0,67 1 0,011467241

6 INDF 1,56951544 0,12129 0,50 1 0,015214565

7 JECC 1,12514748 0,0079 0,90 1 0,055918141

8 KLBH 5,69774398 0,04054 0,57 1 0,001829708

9 TCID 1,40948397 0,01494 0,74 1 0,144114619

10 ROTI 5,6134951 0,00731 0,69 1 0,048475322

11 SKBM 1,62702824 0,04262 0,81 1 0,012721304

12 SKLT 0,71837631 0,26594 0,84 0 0,00564542

13 SMGR 1,77997642 0,0007 0,51 1 0,015009382

14 SMBR 8,79501891 0,61642 0,76 0 0,000248227

15 VOKS 1,8198988 0,005 0,63 1 0,027616193

16 WSKT 9,07716457 0,06884 0,60 0 0,385112774

17 MYOR 5,87048017 0,00687 0,59 0 0,219086252

18 RMBA 1,86605922 0,00764 0,92 0 0,012964126

19 GDST 0,47337655 0,03929 0,11 0 0,021724726

20 ICBP 5,40521149 0,01933 0,81 1 0,099681758

21 KAEF 6,72424504 0,07203 0,90 1 0,012738219

22 MAIN 2,40887305 0,03581 0,57 0 0,018915008

23 TSPC 1,91250865 0,02888 0,78 1 5,85619E-05

24 WIKA 1,66188593 0,04233 0,65 1 0,058996215

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Page 116: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

96

25 ASII 2,14698247 0,01746 0,50 1 0,009698137

26 BUDI 0,35398489 0,03132 0,53 1 0,119953148

27 EKAD 0,73270313 0,01265 0,77 0 0,000579807

28 BOLT 3,20336951 0,03102 0,58 0 0,004902034

29 IMPC 4,0872221 0,01839 0,89 1 0,018998951

30 INDF 1,42137623 0,04938 0,50 1 0,016759245

31 JECC 1,29830107 0,08241 0,90 1 0,081888186

32 KLBH 5,7016536 0,04736 0,57 1 0,001489895

33 TCID 1,93673913 0,0124 0,74 1 0,160299974

34 ROTI 2,79697789 0,0331 0,70 1 0,035179239

35 SKBM 1,20606638 0,03052 0,83 1 0,010869156

36 SKLT 2,47038108 0,01907 0,84 1 0,010113681

37 SMGR 1,95440272 0,03417 0,51 0 0,018154952

38 SMBR 10,9536224 0,07201 0,76 0 0,002351283

39 VOKS 1,59257153 0,00519 0,64 1 0,02150783

40 WSKT 7,96240215 0,08149 0,60 0 0,427651629

41 MYOR 6,14120837 0,00867 0,59 0 0,319977644

42 RMBA 1,72548745 0,03926 0,92 0 0,026298819

43 GDST 0,91105932 0,03562 0,02 0 0,016949629

44 ICBP 5,10673568 0,03181 0,81 1 0,094449902

45 KAEF 5,82922411 0,12453 0,90 1 0,013343482

46 MAIN 1,23726145 0,02047 0,57 0 0,020096127

47 TSPC 1,59385805 0,02387 0,79 1 0,000191543

48 WIKA 0,96808205 0,0133 0,65 1 0,103564174

49 ASII 1,90967823 0,02707 0,50 1 0,009750197

50 BUDI 0,35214789 0,00225 0,53 1 0,159404123

51 EKAD 0,82454741 0,00786 0,78 0 0,001282817

52 BOLT 3,08039055 0,0066 0,58 1 0,004334035

53 IMPC 3,31104267 0,00642 0,90 1 0,018916959

54 INDF 1,31046416 0,03 0,50 0 0,014114555

55 JECC 1,65038093 0,01016 0,90 1 0,116846145

56 KLBH 4,65852064 0,05016 0,57 1 0,001437262

57 TCID 1,52905264 0,01393 0,74 1 0,15252418

58 ROTI 2,5450937 0,052 0,73 1 0,047062481

59 SKBM 1,15279576 0,05482 0,83 1 0,006942773

Page 117: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

97

60 SKLT 3,05424757 0,0153 0,84 1 0,011962179

61 SMGR 2,08369575 0,00441 0,51 1 0,024360462

Bersambung ke halaman selanjutnya.

62 SMBR 5,00001151 0,03035 0,76 0 0,004671619

63 VOKS 1,35122561 0,05112 0,64 1 0,013404085

64 WSKT 5,61849594 0,10364 0,60 0 0,212694865

65 MYOR 6,85741741 0,01532 0,59 0 0,263573808

66 RMBA 1,3575417 0,01536 0,92 1 0,016654358

67 GDST 0,96966281 0,08479 0,02 0 0,020345201

68 ICBP 4,40393713 0,07628 0,81 0 0,089575241

69 KAEF 4,30227119 0,09807 0,90 1 0,012366339

70 MAIN 1,64662045 0,01236 0,57 0 0,008602186

71 TSPC 1,15132982 0,03649 0,85 1 0,000312852

72 WIKA 0,86232926 0,01255 0,65 1 0,14904885

Keterangan:

NP : Nilai Perusahaan

IOS : Investment Opportunity Set

KI : Kepemilikan Institusional

WOM : Gender Diversity

RPT : Related Party Transactions

Page 118: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

98

LAMPIRAN 3

PENGUKURAN NILAI PERUSAHAAN

No Kode Nama Perusahaan Tahun

2016 2017 2018

1 ASII Astra Internasional Tbk 2,39447 2,14698 1,90968

2 BUDI Budi Starch & Sweetener Tbk 0,33598 0,35398 0,35215

3 EKAD Ekadharma International Tbk 0,69641 0,7327 0,82455

4 BOLT Garuda Metalindo Tbk 1,96196 3,20337 3,08039

5 IMPC Impack Pratama Industry Tbk 4,04223 4,08722 3,31104

6 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 1,56952 1,42138 1,31046

7 JECC Jembo Cable Company Tbk 1,12515 1,2983 1,65038

8 KLBH Kalbe Farma Tbk 5,69774 5,70165 4,65852

9 TCID Mandom Indonesia Tbk 1,40948 1,93674 1,52905

10 ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk 5,6135 2,79698 2,54509

11 SKBM Sekar Bumi Tbk 1,62703 1,20607 1,1528

12 SKLT Sekar laut Tbk 0,71838 2,47038 3,05425

13 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk 1,77998 1,9544 2,0837

14 SMBR Semen Baturaja (Persero) Tbk 8,79502 10,9536 5,00001

15 VOKS Voksel Electric Tbk 1,8199 1,59257 1,35123

16 WSKT Waskita Beton Precast Tbk 9,07716 7,9624 5,6185

17 MYOR Mayora Indah Tbk 5,87048 6,14121 6,85742

18 RMBA Bentoel International Investama 1,86606 1,72549 1,35754

19 GDST Gunawan Dianjaya Steel Tbk 0,47338 0,91106 0,96966

20 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur 5,40521 5,10674 4,40394

21 KAEF Kimia Farma (Persero) Tbk 6,72425 5,82922 4,30227

22 MAIN Malindo Feedmill Tbk 2,40887 1,23726 1,64662

23 TSPC Tempo Scan Pacific Tbk 1,91251 1,59386 1,15133

24 WIKA Wijaya Karya Tbk 1,66189 0,96808 0,86233

Page 119: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

99

LAMPIRAN 4

PENGUKURAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET

No Kode Nama Perusahaan Tahun

2016 2017 2018

1 ASII Astra Internasional Tbk 0,005862 0,017459 0,027069

2 BUDI Budi Starch & Sweetener Tbk 0,020279 0,031316 0,00225

3 EKAD Ekadharma International Tbk 0,367505 0,01265 0,007863

4 BOLT Garuda Metalindo Tbk 0,005839 0,031021 0,006595

5 IMPC Impack Pratama Industry Tbk 0,102834 0,018388 0,006421

6 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 0,121288 0,049383 0,029998

7 JECC Jembo Cable Company Tbk 0,007896 0,082414 0,010158

8 KLBH Kalbe Farma Tbk 0,04054 0,047358 0,050156

9 TCID Mandom Indonesia Tbk 0,014942 0,012405 0,013932

10 ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk 0,007311 0,033104 0,051998

11 SKBM Sekar Bumi Tbk 0,042617 0,030523 0,054817

12 SKLT Sekar laut Tbk 0,26594 0,019073 0,015301

13 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk 0,000697 0,034168 0,00441

14 SMBR Semen Baturaja (Persero) Tbk 0,616417 0,072014 0,030348

15 VOKS Voksel Electric Tbk 0,005001 0,005188 0,051118

16 WSKT Waskita Beton Precast Tbk 0,068842 0,081494 0,103637

17 MYOR Mayora Indah Tbk 0,006866 0,008671 0,015322

18 RMBA Bentoel International Investama 0,007639 0,039256 0,015363

19 GDST Gunawan Dianjaya Steel Tbk 0,039291 0,035622 0,084791

20 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur 0,019328 0,031815 0,076275

21 KAEF Kimia Farma (Persero) Tbk 0,072033 0,124532 0,098068

22 MAIN Malindo Feedmill Tbk 0,035805 0,020465 0,012359

23 TSPC Tempo Scan Pacific Tbk 0,028878 0,023865 0,036493

24 WIKA Wijaya Karya Tbk 0,042326 0,013297 0,012554

Page 120: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

100

Page 121: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

101

LAMPIRAN 5

PENGUKURAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL

No Kode Nama Perusahaan Tahun

2016 2017 2018

1 ASII Astra Internasional Tbk 0,50 0,50 0,50

2 BUDI Budi Starch & Sweetener Tbk 0,53 0,53 0,53

3 EKAD Ekadharma International Tbk 0,76 0,77 0,78

4 BOLT Garuda Metalindo Tbk 0,58 0,58 0,58

5 IMPC Impack Pratama Industry Tbk 0,67 0,89 0,90

6 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 0,50 0,50 0,50

7 JECC Jembo Cable Company Tbk 0,90 0,90 0,90

8 KLBH Kalbe Farma Tbk 0,57 0,57 0,57

9 TCID Mandom Indonesia Tbk 0,74 0,74 0,74

10 ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk 0,69 0,70 0,73

11 SKBM Sekar Bumi Tbk 0,81 0,83 0,83

12 SKLT Sekar laut Tbk 0,84 0,84 0,84

13 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk 0,51 0,51 0,51

14 SMBR Semen Baturaja (Persero) Tbk 0,76 0,76 0,76

15 VOKS Voksel Electric Tbk 0,63 0,64 0,64

16 WSKT Waskita Beton Precast Tbk 0,60 0,60 0,60

17 MYOR Mayora Indah Tbk 0,59 0,59 0,59

18 RMBA Bentoel International Investama 0,92 0,92 0,92

19 GDST Gunawan Dianjaya Steel Tbk 0,11 0,02 0,02

20 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur 0,81 0,81 0,81

21 KAEF Kimia Farma (Persero) Tbk 0,90 0,90 0,90

22 MAIN Malindo Feedmill Tbk 0,57 0,57 0,57

23 TSPC Tempo Scan Pacific Tbk 0,78 0,79 0,85

24 WIKA Wijaya Karya Tbk 0,65 0,65 0,65

Page 122: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

102

LAMPIRAN 6

PENGUKURAN GENDER DIVERSITY

No Kode Nama Perusahaan Tahun

2016 2017 2018

1 ASII Astra Internasional Tbk 1 1 1

2 BUDI Budi Starch & Sweetener Tbk 1 1 1

3 EKAD Ekadharma International Tbk 0 0 0

4 BOLT Garuda Metalindo Tbk 0 0 1

5 IMPC Impack Pratama Industry Tbk 1 1 1

6 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 1 1 0

7 JECC Jembo Cable Company Tbk 1 1 1

8 KLBH Kalbe Farma Tbk 1 1 1

9 TCID Mandom Indonesia Tbk 1 1 1

10 ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk 1 1 1

11 SKBM Sekar Bumi Tbk 1 1 1

12 SKLT Sekar laut Tbk 0 1 1

13 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk 1 0 1

14 SMBR Semen Baturaja (Persero) Tbk 0 0 0

15 VOKS Voksel Electric Tbk 1 1 1

16 WSKT Waskita Beton Precast Tbk 0 0 0

17 MYOR Mayora Indah Tbk 0 0 0

18 RMBA Bentoel International Investama 0 0 1

19 GDST Gunawan Dianjaya Steel Tbk 0 0 0

20 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur 1 1 0

21 KAEF Kimia Farma (Persero) Tbk 1 1 1

22 MAIN Malindo Feedmill Tbk 0 0 0

23 TSPC Tempo Scan Pacific Tbk 1 1 1

24 WIKA Wijaya Karya Tbk 1 1 1

Page 123: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

103

LAMPIRAN 7

PENGUKURAN RELATED PARTY TRANSACTIONS

No Kode Nama Perusahaan Tahun

2016 2017 2018

1 ASII Astra Internasional Tbk 0,009104 0,009698 0,00975

2 BUDI Budi Starch & Sweetener Tbk 0,089094 0,119953 0,159404

3 EKAD Ekadharma International Tbk 0,00042 0,00058 0,001283

4 BOLT Garuda Metalindo Tbk 0,003123 0,004902 0,004334

5 IMPC Impack Pratama Industry Tbk 0,011467 0,018999 0,018917

6 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 0,015215 0,016759 0,014115

7 JECC Jembo Cable Company Tbk 0,055918 0,081888 0,116846

8 KLBH Kalbe Farma Tbk 0,00183 0,00149 0,001437

9 TCID Mandom Indonesia Tbk 0,144115 0,1603 0,152524

10 ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk 0,048475 0,035179 0,047062

11 SKBM Sekar Bumi Tbk 0,012721 0,010869 0,006943

12 SKLT Sekar laut Tbk 0,005645 0,010114 0,011962

13 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk 0,015009 0,018155 0,02436

14 SMBR Semen Baturaja (Persero) Tbk 0,000248 0,002351 0,004672

15 VOKS Voksel Electric Tbk 0,027616 0,021508 0,013404

16 WSKT Waskita Beton Precast Tbk 0,385113 0,427652 0,212695

17 MYOR Mayora Indah Tbk 0,219086 0,319978 0,263574

18 RMBA Bentoel International Investama 0,012964 0,026299 0,016654

19 GDST Gunawan Dianjaya Steel Tbk 0,021725 0,01695 0,020345

20 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur 0,099682 0,09445 0,089575

21 KAEF Kimia Farma (Persero) Tbk 0,012738 0,013343 0,012366

22 MAIN Malindo Feedmill Tbk 0,018915 0,020096 0,008602

23 TSPC Tempo Scan Pacific Tbk 5,86E-05 0,000192 0,000313

24 WIKA Wijaya Karya Tbk 0,058996 0,103564 0,149049

Page 124: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

104

LAMPIRAN 8

Uji Normalitas dengan Histogram Normal

Uji Normalitas dengan Grafik Normal Plot

Page 125: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

105

Uji Heterokedasrisitas dengan Grafik Scatterplot

HASIL UJI SPSS

Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

IOS 72 ,00 ,62 ,0505 ,08779

KI 72 ,02 ,92 ,6701 ,18936

WOM 72 0 1 ,64 ,484

RPT 72 ,00 ,43 ,0578 ,08993

NP 72 ,34 10,95 2,9070 2,34867

Valid N

(listwise)

72

Page 126: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

106

Uji Normalitas dengan Uji Kolmogrov Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 72

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation 2,00803754

Most Extreme

Differences

Absolute ,087

Positive ,087

Negative -,062

Test Statistic ,087

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Page 127: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

107

Uji Multikolinearitas

Uji Korelasi

Model Summaryb

Model R R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error

of the

Estimate

Durbin-Watson

1 ,519a ,269 ,225 2,06711 2,179

a. Predictors: (Constant), RPT, KI, IOS, WOM

b. Dependent Variable: NP

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

IOS ,877 1,141

KI ,898 1,114

WOM ,799 1,251

RPT ,935 1,069

a. Dependent Variable: NP

Page 128: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

108

Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 ,519a ,269 ,225 2,06711

a. Predictors: (Constant), RPT, KI, IOS, WOM

b. Dependent Variable: NP

Uji F (Uji Simultan)

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean

Square

F Sig.

1 Regression 105,365 4 26,341 6,165 ,000b

Residual 286,287 67 4,273

Total 391,652 71

a. Dependent Variable: NP

b. Predictors: (Constant), RPT, KI, IOS, WOM

Page 129: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52653...PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GENDER DIVERSITY,

109

Uji – t (Uji Parsial)

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) ,847 ,947 ,894 ,374

IOS 6,693 2,985 ,250 2,242 ,028

KI 2,257 1,367 ,182 1,651 ,104

WOM -,603 ,567 -,124 -1,064 ,291

RPT 10,281 2,821 ,394 3,644 ,001

a. Dependent Variable: NP