-
P E N G A N T A R B I S N I S M O D E R N | [ Y E S S Y B A R O
K A H ] | P O L J A N B A N D U N G
Page 1
BAB 1
PERUSAHAAN DALAM SISTEM PEREKONOMIAN
LATAR BELAKANG INDUSTRI DAN PERDAGANGAN
Kegiatan Perekonomian
Sistem Perekonomian
Sistem Perekonomian Pancasila
Pengertian Industri dan Bisnis
PENGERTIAN PERUSAHAAN
Organisasi
Produksi
Menggunakan dan Mengkoordinir Sumber-sumber Ekonomi
Kebutuhan
Cara yang Menguntungkan
FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN IKLIM BISNIS
Investasi
Tabungan
Pemerintah
PROBLEMA BISNIS YANG DIHADAPI SAAT INI
Inflasi
Produktivitas
Pengangguran
-
P E N G A N T A R B I S N I S M O D E R N | [ Y E S S Y B A R O
K A H ] | P O L J A N B A N D U N G
Page 2
LATAR BELAKANG INDUSTRI DAN PERDAGANGAN
Kegiatan Perekonomian
Pola yang ada sekarang tentang cara untuk memuaskan kebutuhan
merupakan suatu
akibat dari adanya proses perkembangan secara historis dalam
jangka panjang. Dalam suatu
masyarakat yang primitif orang harus memenuhi kebutuhannya
sendiri, tidak tergantung pada
yang lain. Yang harus mereka penuhi terutama kebutuhan akan
makanan, pakaian, dan
perumahan. Untuk mendapatkan makanan mereka dapat berburu dan
bercocok tanam di
daerah yang dianggap subur. Jadi, penghidupan ekonominya masih
berupa rumah tangga
tertutup, belum ada pertukaran.
Setelah hidup berpindah-pindah, mereka mulai melakukan cara
hidup yang lebih baik.
Kegiatan perdagangan mulai dilakukan setelah masing-masing
keluarga merasa kelebihan
barang atau peralatan yang dibutuhkan, sehingga dapat ditukar
dengan barang atau jasa lain
dari tetangganya. Jadi, sistem perekonomian yang ada masih
dilakukan secara barter.
Akhirnya mereka merasakan keuntungan dengan adanya pembagian
kerja menurut jenis
kebutuhannya. Dalam hal ini satu rumah tangga atau keluarga
hanya membatasi diri terhadap
produksi beberapa jenis barang saja. Bentuk pengkhususan seperti
ini disebut spesialisasi.
Makin banyak jumlah kebutuhan, makin lebar spesialisasi
tersebut.
Semakin majunya suatu masyarakat membawa akibat yang lebih
kompleks dalam
perekonomian. Pertukaran barang tidak lagi dilakukan dengan
berter, tetapi dengan alat
pembayaran yang disebut uang.
Selain spesialisasi, penukaran juga dikarenakan adanya
differensiasi, yaitu dari bahan
dasar yang sama menjadi berbagai jenis produk. Sebelum siap
dikonsumir harus melalui dulu
beberapa tingkatan pekerjaan, lihat gambar 1-1. Masing-masing
tingkatan pekerjaan tersebut
dapat dilakukan oleh perusahaan yang berbeda. Misalnya, petani
menyerahkan padinya
kepada pengusaha angkutan untuk digilingkan pada pengusaha
huller. Setelah jadi beras,
diangkut lagi ke pedagang beras, baru kemudian dijual kepada
konsumen.
-
P E N G A N T A R B I S N I S M O D E R N | [ Y E S S Y B A R O
K A H ] | P O L J A N B A N D U N G
Page 3
Gambar 1-1: Proses penyebaran secara vertikal (Diferensiasi) dan
horizontal (Spesialisasi) yang sederhana.
Sebenarnya proses penyebaran yang sesungguhnya tidaklah
sederhana seperti pada
gambar 1-1: satu sama lain saling berkaitan.
Di samping proses penyebaran (dispersi), terdapat pula proses
penyatuan
(konsentrasi) di mana masing-masing kegiatan secara keseluruhan
merupakan satu kesatuan.
Apabila konsentrasi itu dilakukan secara horizontal, disebut
paralelisasi. Perusahaan tidak
hanya membuat satu macam produk saja, tetapi sudah menghasilkan
berbagai macam produk.
Misalnya perusahaan roti yang juga membuat kembang gula, toko
pakaian yang juga menjual
lukisan batik. Apabila beberapa tingkat rangkaian pengerjaan
suatu barang yang sebelumnya
dikerjakan oleh beberapa perusahaan, sekarang dikerjakan
(disatukan) dalam satu perusahaan
disebut integrasi (penyatuan secara vertikal). Pada gambar 1-2
dapat dilihat perbedaan antara
dispersi dan konsentrasi menurut karakteristiknya.
Pada masyarakat yang sudah maju, barang-barang dan jasa mudah
didapat, baik untuk
keperluan konsumsi maupun industri. Disinilah peran perusahaan
sangatlah penting. Menurut
asalnya, berbagai macam barang kebutuhan dapat diperoleh secara
bebas tanpa suatu usaha.
Barang-barang sperti ini disebut barang bebas (free goods).
-
P E N G A N T A R B I S N I S M O D E R N | [ Y E S S Y B A R O
K A H ] | P O L J A N B A N D U N G
Page 4
Gambar 1-2: Perbedaan antara spesialisasi, diferensiasi,
paralelisasi dan integrasi.
Barang bebas ini hanyalah sebagian kecil dari jumlah kebutuhan
yang kita butuhkan,
sedang sebagian besar yang lain harus dipenuhi dengan
barang-barang dan jasa yang
dilakukan oleh orang-orang seperti pengrajin, karyawan pabrik,
petani, tukang cukur, dan
sebagainya. Dalam gambar 1-3 ditunjukan bahwa barang barang yang
bisa diperoleh dengan
melalui suatu proses kegiatan (ekonomi) dikelompokan kedalam dua
golongan yaitu:
a. Barang konsumsi (consumer goods) yang secara langsung dapat
memuaskan
kebutuhan, dan
b. Barang industri (industrial goods) seperti pabrik, mesin,
peralatan dan barang lain
yang mendukung produksi barang konsumsi.
Selain itu kedua kelompok barang tersebut dapat dibagi lagi
menjadi:
a. Barang tahan lama (durable goods) yang dapat dipakai
berkali-kali, dan
b. Barang tidak tahan lama (nondurable goods), seperti bahan
mentah, makanan, yang
dapat dipakai hanya sekali atau beberapa kali saja.
-
P E N G A N T A R B I S N I S M O D E R N | [ Y E S S Y B A R O
K A H ] | P O L J A N B A N D U N G
Page 5
Gambar 1-3: Macam-macam barang dan jasa yang dapat memuaskan
keinginan dan kebutuhan.
Sistem Perekonomian
Sistem perekonomian yang dipakai oleh setiap negara adalah
berbeda-beda, tidak selalu
menggunakannya secara mutlak, tetapi banyak juga yang menggunkan
secara campuran. Ada
4 bentuk sistem perekonomian di dunia, yaitu kapitalisme,
sosialisme, fasisme, dan
komunisme.
a. Kapitalisme
Kapitalisme merupakan suatu falsafah ekonomi, dan bukannya
bentuk suatu
pemerintahan. Dalam sistem kapitalisme ini, seseorang bebas
untuk memiliki kekayaan,
memiliki perusahaan, bersaing secara bebas dalam pasar, dan
menentukan miliknya
kemudian. Dalam hubungannya dengan pasar, seseorang bebas
memilih dan membuat barang
dan jasa yang diinginkan. Kebebasan ini disebut laissez
faire.
-
P E N G A N T A R B I S N I S M O D E R N | [ Y E S S Y B A R O
K A H ] | P O L J A N B A N D U N G
Page 6
Sesuai dengan sistem berusaha yang bebas, para wiraswasta
menyediakan uang dan
mengorganisir suatu perusahaan. Mereka bebas bertindak sejauh
uang yang mereka miliki
dan merupakan penggerak utama dari kegiatan ekonomi
kapitalis.
Menurut Adam Smith, ada sebuah tangan yang tidak kentara dalam
persaingan (invisible
hand of competition). Ini berarti bahwa banyak individu yang
memasuki dunia usaha, tetapi
karena perusahaan dapa9t berhasi dalam persaingan dengan yang
lain secara relatif dapat
dikatakan bahwa yang kalah adalah kuran efisien. Keluarnya dari
persaingan (karena kalah)
ini disebut tangan tidak kentara.
b. Sosialisme
Sosialisme dapat dikatakan sebagai suatu sistem perekonomian dan
juga merupakan
bentuk pemerintahan. Seseorang secara relative bebas untuk
memilih tempat yang dinginkan,
tetapi pemerintah ikut campur tangan dengan berusaha
menyesuaikan kebutuhan individu-
individu kepada kebutuhan masyarakat.
Dalam pemerintahan sosialis, jika perusahaan dianggap penting
untuk mendukung
perekonomian bangsa dan kebutuhan dapat dipenuhi dengan lebih
efisien, maka pemerintah
dapat ikut ambil bagian atau memasuki dunia industri dengan
bertindak sebagai pemilik.
c. Fasisme
Fasisme juga merupakan suatu sistem perekonomian dan bentuk
pemerintahan (biasanya
dictator). Dalam fasisme, juga disebut negeri usaha, pemerintah
memiliki semua industri.
Dalam hal ini orang bebas memilih tempat yang diinginkan atas
persetujuan pemerintah.
d. Komunisme
Komunisme juga merupakan bentuk pemerintahan dan suatu sistem
ekonomi. Dalam
komunisme tidak terdapat kekayaan pribadi atau mungkin hanya
sedikit dan tidak terdapat
motif keuntungan. Pekerjaan ditentukan oleh negara, dan setiap
orang bekerja untuk
kepentingan masyarakat secara keseluruhan, pemerintah menentukan
siapa yang boleh
memproduksi barang atau jasa, dan macam barang atau jasa apa
saja yang harus dibuat, juga
banyaknya, untuk siapa, dan menggunakan alat apa. Seperti pada
fasisme, kebebasan politik
diawasi secara ketat.
Sistem Perekonomian
Dalam beberapa tahun terakhir banyak ekonom yang memberikan
pendapatnya tentang
konsep sistem perekonomian Pancasila yang dipandang cocok untuk
masyarakat Indonesia.
-
P E N G A N T A R B I S N I S M O D E R N | [ Y E S S Y B A R O
K A H ] | P O L J A N B A N D U N G
Page 7
Sampai saat ini masih belum ada kesepakatan yang mutlak baik
dari pemerintah maupun
pada ilmuan tentang sistem perekonomian Pancasila tersebut.
Namun dari pendapat mereka
dapatlah diperoleh gambaran umum tentang karakteristik sistem
perekonomian Pancasila
sebagai berikut:
1. Roda perekonomian digerakkan dengan rangsangan ekonomi,
social dan moral.
2. Adanya keinginan yang kuat dari seluruh masyarakat untuk
memperoleh kemerataan
sosial (agalitarian) yang sesuai dengan azas-azas
kemanusiaan.
3. Kebijakan ekonomi diprioritaskan untuk menciptakan
perekonomian nasional yang
tangguh. Ini berarti setiap kebijakan ekonomi harus dilandasi
dengan jiwa
nasionalisme.
4. Unit usaha berbentuk koperasi dipandang sebagai soko guru
perekonomian dan
merupakan bentuk paling kongkrit dari suatu usahaa bersama.
5. Adanya keselarasan serta pertimbangan yang jelas dan tegas
antara perencanaan di
tingkat nasional dengan desentralisasi dalam pelaksanaan
perekonomian. Ini
ditujukanuntuk menjamin terciptanya keadilan ekonomi dan sosial
pada masyarakat.
Karakteristik tersebut menunjukkan bahwa system perekonomian
Pancasila itu merupakan
sistem perekonomian yang disertakan pada Pancasila.yang artinya,
kelima sila dalam
Pancasila itu dijadikan dasat pertimbangan dan pemikiran dalam
perencanaan serta
pelaksanaan kegiatan ekonomi.
Pengertian Industri dan Bisnis
Perusahaan dapat bertindak sebagai perantara antara sumber
faktor produksi dan
konsumen, meliputi; sarana organisasi dan lembaga-lembaga yang
secara langsung ataupun
tidak langsung berhubungan dengan produksi dan distribusi barang
serta jasa untuk
memuaskan kebutuhan konsumen. Dalam arti luas, dunia usaha ini
terdiri atas tiga bagian,
yaitu :
Tempat kerja untuk menjalankan kegiatan yang produktif seperti;
pabrik,
pertambangan, hotel, toko atau ladang.
Perusahaan , yang memiliki satu tempat kerja atau lebih.
Industri.
Sulit unituk mengatakan secara past tentang pengertian industri
dan perusahaan sebab
kriterianya berbeda. Istilah indusri biasanya menimbulkan
gambaran dalam pikiran akan
adanya pabrik-pabrik, perusahaan-perusahaan yang mengelolah
bahan mentah menjadi
barang jadi dengan menggunakan alat-alat seperti mesin-mesin dan
lain-lain, yang dilayani
karyawan dengan kecakapan tertentu. Pengertian industri sering
dihubungkan dengan adanya
mekanisasi, teknologi dan hal-hal lain yang datang dari negara
yang sudah lebih maju. Jadi
dapat dikatakan sebuah industri merupakan suatu kelompok
perusahaan yang memproduksi
barang yang sama, untuk pasar yang sama pula. Sedang perusahaan
itu sendiri tidak selalu
menggunakan material atau proses produksi yang sama dengan
lainnya.
-
P E N G A N T A R B I S N I S M O D E R N | [ Y E S S Y B A R O
K A H ] | P O L J A N B A N D U N G
Page 8
Ada yang mengatakan bahwa industri adalah suatu konsep barat,
suatu usaha untuk
mengejar ; keuntungan, prestasi, dan pendapatan besar.
Usaha-usaha ini pada akhirnya akan
membawa pertumbuhan ekonomidan kenaikan produk nasional bruto
(gross national
pruduct/GNP) negara.
Produk nasional bruto merupakan alat statistik yang dipakai
untuk mengukur
pertumbuhan ekonomi, didefinisikan sebagai nilai total dari
seluruh barang dan jasa akhir
yang diproduksi dalam satu tahun disebuah negara tertentu. Di
negara Barat, semua itu dapat
tercapai berkat adanya usaha-usaha yang menekankan pada
prinsip-prinsip dasar seperti:
1) Efisiensi
2) Prestasi
3) Pendekatan yang rasional
4) Manajemen
5) Hubungan-hubungan yang formal,dan sebagainya.
Dengan demikiaan keadilan indusri menjadi sangat kompleks.
Kegiatan bisnis sangat membantu usaha-usaha pemenuhan kebutuhan
masyarakat oleh
perusahaan. Bisnis ini meliputi semua aspek kegiatan untuk
menyalurkan barang-barang
melalui saluran produktif, dari membeli bahan mentah sampai
menjual barang jadi (lihat
gambar 1-4). Pedagang, yang khusus melakukan pembelian dan
penjualan, merupakan jalur
penghubung antara produsen dengan konsumen: dan membantu
produsen mengatasi masalah-
masalah pada saat mencari konsumen, serta pada saat pembeli
mencari produsen.
Pada pokoknya, kegiatan bisnis ini meliputi:
Perdagangan (melalui pedagang)
Pengangkutan (dengan alat-alat transport)
Penyimpanan (sampai barang terjual)
Pembelanjaan (melalui bank atau kreditur)
Memberikan informasi (dengan promosi).
Gambar 1-4: Proses bisnis, bermula dari konsumen sebagai sumber
faktor produksi dan berakhir pada konsumen juga (sebagai pembeli
hasil produksi).
-
P E N G A N T A R B I S N I S M O D E R N | [ Y E S S Y B A R O
K A H ] | P O L J A N B A N D U N G
Page 9
PENGERTIAN PERUSAHAAN
Sudah banyak definisi tentang perusahaan yang di kemukakan oleh
para ahli, yang pada
prinsipnya tidak berbeda. Dari definisi-definisi yang ada
dapatlah di kemukakan sebagai
berikut :
Perusahaan dapat di definisikan sebagai suatu organisasi
produksi yang menggunakan dan
mengkoordinir sumber-sumber ekonomi untuk memuaskan kebutuhan
dengan cara yang
menguntungkan.
Dari definisi tentang perusahaan tersebut dapatlah dilihat
adanya lima unsur yang penting,
yaitu: organisasi, produksi, sumber ekonomi, kebutuhan, cara
yang menguntungkan.
Organisasi
Organisasi berasal dari kata organ (sebuah kata dalam bahasa
Yunani) yang berarti
alat. Adanya satu alat produksi saja belum menimbulkan
organisasi. Setelah diatur dan di
kombinasikan dengan sumber-sumber ekonomi lainnya seperti
manusia, bahan-bahan dan
sebagainya. Timbullah keharusan untuk mengadakan kerjasama
secara efisien, efektif,
dan dapat hidup sebagaimana mestinya. Keadaan seperti ini dapat
membentuk suatu
organisasi. Salah satu kesulitan untuk memberikan definisi
terhadap organisasi
disebabkan karena organisasi itu mempunyai sifat yang tidak
dapat dilihat (abstrak),
bukanlah suatu keseluruhan fisik meskipun tidak boleh dianggap
seluruhnya samar-
samar. Organisasi mungkin memiliki sejumlah kekayaan yang
bersifat fisik atau yang
abstrak dan sejumlah aspek-aspek sosial yang tidak dapat
dilihat.
Organisasi sebagai suatu bentuk dan hubungan yang mempunyai
sifat dinamis, dalam
arti dapat menyesuaikan diri kepada perubahan, pada hakekatnya
merupakan suatu bentuk
yang dengan sadar diciptakan manusia untuk mencapai tujuan yang
sudah
diperhitungkan. Tujuan yang sudah diperhitungkan menunjukkan
bahwa hakekat
organisasi itu bukanlah sebuah kumpulan dari sumber-sumber
ekonomi semata-mata,
tetapi juga menciptakan suasana kerja yang baik atau usaha
mengadakan pembandingan
sumber-sumber dan hasil yang terbaik.
Produksi
Dalam Organisasi tersebut diatas memungkinkan dilakukannya
aktivitas produksi,
yaitu semua usaha yang ditujukan untuk menciptakan atau
menaikkan faedah (utility).
Secara luas usaha produksi-produksi ini dapat digolongkan ke
dalam (lihat gambar 1-
5) :
-
P E N G A N T A R B I S N I S M O D E R N | [ Y E S S Y B A R O
K A H ] | P O L J A N B A N D U N G
Page 10
a. Produksi Langsung
Produksi langsung merupakan usaha-usaha untuk menghasilkan atau
mendapatkan
barang secara langsung; ini meliputi :
o Produksi Primer (Ekstraktif)
Produksi primer yaitu usaha-usaha untuk mendapatkan
bahan-bahan
Gambar 1-5: Penggolongan usaha-usaha produksi,
atau material langsung dari alam, seperti : pertanian,
perikanan, kehutanan dan
pertambahan.
o Produksi Sekunder
Produksi sekunder yaitu usaha-usaha untuk menggunakan
bahan-bahan atau material
untuk meningkatkan faedah atau mengolahnya menjadi barang lain,
misalnya pembuatan
kapal, gedung dan sebagainya.\
-
P E N G A N T A R B I S N I S M O D E R N | [ Y E S S Y B A R O
K A H ] | P O L J A N B A N D U N G
Page 11
b. Kegiatan yang membantu produksi langsung
Selain produksi langsung, terdapat kegiatan lain yang
membantunya, disebut Produksi
tersier. Ini meliputi : perdagangan (perdagangan besar,
perdagangan kecil, impor dan
ekspor) dan kegiatan-kegiatan lain seperti distribusi,
perbankan, perasuransian, penelitian
pasar dan periklanan.
c. Produksi tidak langsung
Produksi tidak langsung ini tidak menaikkan nilai penggunaan
ataupun tidak langsung
dari alam, tetapi memberikan jasa-jasa yang sangat berguna bagi
perusahaan. Sebagai
contoh adalah kegiatan yang dilakukan oleh para akuntan,
ilmuwan, polisi dan
sebagainya.
Menggunakan dan Mengkoordinir Sumber-sumber
Ekonomi/Faktor-faktor Produksi.
Dalam unsur yang ketiga ini terkandung pengertian adanya
kegiatan atau aktivitas
untuk menjalankan fungsi-fungsi (menggunakan dan mengkoordinir)
dan sumber-sumber
ekonomi. Fungsi-fungsi yang dilakukan oleh perusahaan antara
lain : pembelanjaan,
pemasaran, kepegawaian (personalia) dan sebagainya. Berbagai
fungsi yang ada hanya
dapat dilakukan apabila sumber-sumber ekonomi telah
tersedia.
Pada pokoknya sumber-sumber ekonomi (juga disebut faktor-faktor
produksi) yang
digunakan oleh perusahaan dapat di kelompokkan ke dalam :
a) Manusia / man
b) Uang / money
c) Material / material
d) Metode / methode
Keempat macam sumber ekonomi ini dikenal dengan singkatan 4M
(men, money,
material dan method). Produksi ini tidak akan terlaksana dengan
baik tanpa adanya
sumber-sumber tersebut. Sumber-sumber ekonomi, disebut juga
input atau faktor-faktor
produksi, penggunaannya mempunyai konsekuensi bagi perusahaan.
Gaji atau upah harus
dibayarkan kepada para pekerja atas penggunaan tenaganya; bunga
harus dibayarkan
kepada investor atas penggunaan modalnya; sewa harus dibayarkan
kepada pemilik tanah;
dan akhirnya penggunaan metode yang baik akan menghasilkan suatu
keuntungan.
Masing-masing faktor tersebut mempunyai karakteristik yang
berbeda-beda.
MANUSIA, tidak saja berperanan sebagai tenaga kerja (faktor
produksi), tetapi sekaligus
juga sebagai konsumen. Masalah etika dan moral sangat penting
dalam penggunaan
tenaga kerja. Selain itu penawaran tenaga kerja juga tergantung
pada komposisin umur
dan jumlah penduduk. Seseorang dapat dianggap sebagai tenaga
kerja yang produktif
pada umur antara 16 tahun sampai 55 tahun.
-
P E N G A N T A R B I S N I S M O D E R N | [ Y E S S Y B A R O
K A H ] | P O L J A N B A N D U N G
Page 12
UANG merupakan unsur yang penting untuk menciptakan sejumlah
modal. Modal secara
luas dapat di definisikan sebagai sejumlah uang atau barang yang
dibeli dengan uang
tersebut untuk memproduksi barang lain. Termasuk barang modal
antara lain : mesin-
mesin, peralatan, pabrik, fasilitas transport, dan
sebagainya.
MATERIAL merupakan salah satu faktor produksi yang sangat
penting untuk kegiatan-
kegiatan yang bersifat produktif. Elemen-elemen yang dapat di
kategorikan kedalam
kelompok material antara lain :
Tanah, secara geografis tidak dapat dipindah-pindahkan.
Sumber-sumber alam seperti : hasil hutan, hasil pertanian dan
mineral.
METODE adalah faktor produksi yang keempat, meliputi ide-ide
atau inisiatif yang
bersifat produktif, pengambilan keputusan, penanggungan risiko
yang ada, dan
sebagainya; semua ini ditujukan untuk mengorganisir dan
mengkoordinir faktor-faktor
lain dengan baik. Orang yang melaksanakan kegiatan ini disebut
wiraswasta
(entrepreneur). Dalam perusahaan yang besar sulit untuk
diketahui adanya wiraswasta
sebab masing-masing kegiatan, tanggung jawab dan risiko
dibebankan pada orang yang
berbeda. Kegiatan dan tanggung jawab perusahaan merupakan beban
manager, sedangkan
risiko keuangan (termasuk investasi) ditanggung oleh pemilik
atau pemegang saham.
Kadang-kadang keempat faktor produksi tersebut hanya digolongkan
kedalam dua
kelompok, yaitu :
Modal (termasuk tanah dan tenaga kerja), dan
Manajemen.
Semua kegiatan yang ada dalam perusahaan ditujukan untuk membuat
barang dan
jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat, dan mendistribusikannya
dengan cepat serta efisien
agar memperoleh laba. Laba akan didapatkan apabila perusahaan
membuat barang dan jasa
yang sesuai dengan selera masyarakat untuk memuaskan
kebutuhannya. Jadi tugas
perusahaan adalah melayani kepentingan masyarakat. Semakin baik
pelayanan yang
diberikan kepada masyarakat akan semakin besar pula laba yang
mungkin dapat
diperolehnya.
Kebutuhan
Di sini pengertian kebutuhan meliputi kebutuhan akan barang dan
jasa. Sebuah
perusahaan tidak akan dapat memenuhi semua kebutuhan manusia,
melainkan hanya
sebagian saja. Sedang sebagian yang lain dipenuhi oleh
perusahaan yang lain pula. Misalnya,
perusahaan roti hanya dapat memenuhi kebutuhan akan makanan
saja, perusahaan konveksi
hanya dapat memenuhi kebutuhan akan pakaian saja, perusahaan
mobil hanya dapat
memenuhi kebutuhan akan alat transport, hotel hanya dapat
memenuhi kebutuhan akan jasa
di bidang akomodasi, tukang cukur hanya dapat memenuhi kebutuhan
akan jasa pemotongan
rambut, dan sebagainya. Skema tentang kebutuhan akan barang dan
jasa ini dapat dilihat pada
gambar 1-3 di muka.
-
P E N G A N T A R B I S N I S M O D E R N | [ Y E S S Y B A R O
K A H ] | P O L J A N B A N D U N G
Page 13
Cara Yang Menguntungkan
Agar tujuan perusahaan dapat tercapai, maka semua aktivitas yang
dilakukan haruslah
menggunakan cara-cara yang menguntungkan, artinya cara-cara yang
ditempuh tersebut
harus memperhatikan prinsip-prinsip efisiensi. Pemborosan dan
cara-cara yang kurang
menguntungkan sebaiknya dihindari. Cara yang menguntungkan bagi
sebuah perusahaan
belum tentu sama baiknya bagi perusahaan yang lain, sebab cara
yang ditempuhnya berbeda-
beda. Perbedaan ini terletak pada :
a. Bidang Operasi
Dalam hal ini ada perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan
(manufaktur),
perakitan (assembling), perdagangan ataupun di bidang jasa
seperti : perbankan,
pengangkutan, perhotelan, dan sebagainya.
b. Alat Produksi
Alat produksi yang digunakan oleh perusahaan manufaktur
berlainan dengan alat
produksi yang dipakai oleh perusahaan perakitan, perdagangan
atau jasa. Hotel misalnya,
tidak memiliki alat-alat produksi untuk pengolahan atau
perakitan seperti mesin-mesin, alat
angkut yang bergerak di atas (conveyor), dan sebagainya.
c. Tujuan Perusahaan
Tujuan perusahaan ini sangat bergantung pada keinginan para
pemilik atau sebagian besar
dari penanam modal/pemberi kekayaan. Tujuan yang ingin dicapai
oleh suatu perusahaan
adalah bermacam-macam (lihat gambar 1-6), yakni :
Gambar 1-6: Tujuan perusahaan.
-
P E N G A N T A R B I S N I S M O D E R N | [ Y E S S Y B A R O
K A H ] | P O L J A N B A N D U N G
Page 14
o Keuntungan Maksimal
Jika sebuah badan usaha yang didirikan merupakan lembaga untuk
mengadakan
konsentrasi modal, maka pemilik perusahaan tersebut (penanam
modal) mengharapkan
diperolehnya pendapatan maksimal dari modal yang ditanamkan.
Pendapatan maksimal bagi
investor dapat terealisir bilamana perusahaan dapat memperoleh
keuntungan maksimal.
Selain itu, dengan diperolehnya laba bagi perusahaan sangat
membantu tercapainya tujuan-
tujuan yang lain, seperti :
- Kelangsungan hidup (survival)
- Pertumbuhan perusahaan (growth), dan
- Prestise
Bagi perusahaan pengertian laba ini merupakan kelebihan harga
jual barang dan jasa
diatas ongkos-ongkos yang dipakai untuk menghasilkannya.
Kemungkinan yang lain adalah
sebaliknya, perusahaan akan menderita kerugian apabila semua
ongkos-ongkos melebihi
harga jualnya, atau dapat juga terjadi bahwa perbedaan kedua
faktor tersebut sama dengan
nol, yang berarti tidak menderita kerugian tetapi juga tidak
memperoleh laba. Adanya
kemungkinan menderita rugi tersebut merupakan resiko bagi
pengusaha. Agar kerugian
tersebut tidak terjadi, maka pengusaha harus dinamis, kreatif
dan mau bekerja keras. Menurut
Ilmu Ekonomi, pengertian laba berbeda sedikit dengan pengertian
laba yang telah
dikemukakan. Dalam hal ini, laba merupakan jumlah pendapatan
dikurangi jumlah ongkos
yang terdiri atas upah pekerja, sewa tanah, dan bunga modal.
Bunga modal menurut Ilmu
Ekonomi adalah bunga dari seluruh modal yang digunakan dalam
perusahaan. Sedangkan
pengusaha hanya memperhitungkan bunga bagi modal asing saja
(pinjaman). Walaupun
demikian perbedaan tersebut tidak begitu penting.
o Kesejahteraan Anggota
Jika suatu usaha berbentuk Koperasi dimana Koperasi bukanlah
merupakan suatu
lembaga untuk mengadakan konsentrasi modal, tetapi konsentrasi
orang, maka tujuan
utamanya adalah menciptakan kesejahteraan para anggotanya. Ini
dapat dicapai dengan
menyediakan barang dan jasa yang mereka butuhkan dengan harga
murah, menyediakan
fasilitas produksi atau menyediakan dana untuk pinjaman dengan
bunga yang sangat rendah.
o Kesejahteraan Masyarakat
Jika suatu perusahaan dimiliki oleh Pemerintah (Negara), maka
tujuan utamanya adalah
menciptakan kesejahteraan masyarakat/umum, misalnya dengan
menyediakan barang dan
jasa vital seperti beras (oleh BULOG), air minum (oleh PAM),
listrik (oleh PLN), perumahan
(oleh PERUMNAS), alat transport (oleh PJKA), dan sebagainya.
Selain itu juga fasilitas-
fasilitas untuk kepentingan pertahanan dan keamanan seperti
senjata, alat pemadam
kebakaran, dan sebagainya.
-
P E N G A N T A R B I S N I S M O D E R N | [ Y E S S Y B A R O
K A H ] | P O L J A N B A N D U N G
Page 15
FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN IKLIM BISNIS
Beberapa hal lagi perlu dipahami dalam kaitannya dengan sistem
bisnis. Kita harus
melihat hal-hal dan trend-trend nasional yang mempengaruhi iklim
bisnis dari waktu ke
waktu.
Mungkin contoh yang paling ekstrim adalah terjadinya depresi
yang hebat di Amerika
Serikat pada tahun 1929, yang bahkan juga terjadi di dunia.
Rakyat Indonesia yang pada saat
itu masih di bawah penjajahan Belanda, tidak begitu banyak
menanggung akibat depresi
tersebut. Di negara-negara yang sangat menderita akibat depresi
itu mengalami antara lain :
a) melonjaknya tingkat pengangguran
b) banyak keluarga yang "kehilangan" rumahnya
c) banyak simpanan dibank ikut lenyak karena bangkrutnya bank
yang bersangkutan, (d)
banyak perusahaan yang gulung tikar.
John Maynard Keynes telah memberikan tinjauan tentang cara
penyembuhan derita akibat
depresi. Ia memandang bahwa tingkatan kegiatan bisnis di sebuah
sistem kapitalis itu
tergantung pada kemauan para wirarwasta untuk menanamkan
modalnya. Ia memperlihatkan
bahwa suatu sistem pasar itu dapat mengalami posisi yang buruk
dan tidak dapat
mengatasinya. Ia juga menambahkan bahwa pengeluaran pemerintah
dapat menjadi elemen
utama dalam penyembuhan tersebut.
Investasi
Investasi adalah penggunaan sumber untuk menciptakan modal baru.
Sejumlah uang seperti
itu dapat dibelanjakan untuk peralatan, bangunan, dan
persediaan. Uang yang dikeluarkan
untuk investasi baru tersebut akan memberikan pengaruh yang
besar terhadap perekonomian.
Dalam kenyataan, pengaruh tersebut lebih besar dibandingkan
dengan jumlah rupiah yang
dikeluarkan langsung pada investasi. Ini berarti bahwa pengaruh
investasi itu berlipat ganda.
Adapun multiplier (pengganda) yang menyebabkan terjadinya
pelipat-gandaan itu dapat
terjadi seperti berikut :
o Jika sebuah pabrik didirikan dalam suatu masyarakat, para
penyedia (supplier) dan
para pekerja bangunan setempat dapat meningkatkan
penghasilannya. Mereka
menghemat sebagian dan membelanjakan sisanya barang-barang lain.
Orang-orang
dari mana mereka membeli barang dan jasa juga meningkat
penghasilannya. Mereka
membelanjakan sebagian dari penghasilan yang meningkat itu, dan
para penyedia
barang serta jasa yang mereka beli juga memiliki uang lebih
banyak, dan seterusnya.
Multiplier tersebut menjelaskan mengapa investasi itu menjadi
alat yang mempunyai
daya untuk perkembangan bisnis.
-
P E N G A N T A R B I S N I S M O D E R N | [ Y E S S Y B A R O
K A H ] | P O L J A N B A N D U N G
Page 16
Tabungan
Jumlah yang diputuskan oleh para pekerja untuk ditabung akan
menentukan kuat-
lemahnya multiplier tersebut. Semakin banyak tabungan berarti
semakin sedikit pengeluaran
dan semakin lemah multiplier tersebut. Tetapi, tabungan itu juga
menjadi sumber untuk
investasi modal di masa mendatang. Apa yang penting disini
adalah adanya keteraturan dan
keterpercayaan terhadap tabungan sehingga iklim bisnis itu dapat
diramalkan.
Pemerintah
Pemerintah dapat berperan sebagai pengelola sistem bisnis.
Pemerintah dapat
meminjam uang membelanjai kegiatannya. Dapat terjadi bahwa apa
yang di pinjam lebih
besar dari apa yang diterimanya. Jika ini terjadi, berarti
pemerintah mengakui defisit.
Pembelanjaan yang defisit ini dapat menjadi masalah dan dapat
juga tidak menjadi masalah,
bergantung pada situasinya apakah dapat mendukung terjadinya
inflasi.
Pemerintah, melalui baik kebijaksanaan fiskal atau moneter,
dapat mempengaruhi kegiatan
bisnis.
o Kebijakan fiskal digunakan untuk mempengaruhi permintaan
dengan meningkatkan
pajak (mengurangi permintaan) atau meningkatkan pengeluaran
pemerintah
(meningkatkan permintaan).
o Kebijakan moneter berkaitan dengan pengelola supply uang untuk
meningkatkan atau
menurunkan permintaan. Penggunaan kedua alat tersebut untuk
mempengaruhi sistem
bisnis telah meningkat. Tetapi jelas bahwa pemahaman kita
tentang semua pengaruh
tersebut belum begitu mendalam.
Masa resesi yang mulai dirasakan tahun 1982, tidak hanya
menyangkut perekonomian
nasional tetapi juga perekonomian dunia, merupakan kondisi
perekonomian yang cukup berat
dan salah satu tugas pemerintah adalah mengatasi keadaan
tersebut. Usaha-usaha pemerintah
untuk mengatasinya telah dilakukan, antara lain dengan
dikeluarkannya Instruksi Presiden
Nomor 4, 1985 (untuk memperlancar arus perdagangan) dan Paket 6
Mei 1986 (untuk
meningkatkan ekspor non migas).
PROBLEM BISNIS YANG DIHADAPI SAAT INI
Tiga persoalan yang selalu mendapat perhatigan dari pemerintah
maupun masyarakat
karena dapat mempengaruhi setiap konsumen dalam sistem bisnis
kita adalah inflasi,
produktivitas, dan pengangguran.
Inflasi
Pada masa Pemerintahan Orde Lama, tingkat inflasi di Indonesia
cukup tinggi yang
mencapai beberapa ratus persen. Mulai tahun 1970an keadaannya
sudah jauh lebih bik karena
pemerintah waktu itu dapat menekan tingkat inflasi. Pada tahun
1985 tingkat inflasi di
-
P E N G A N T A R B I S N I S M O D E R N | [ Y E S S Y B A R O
K A H ] | P O L J A N B A N D U N G
Page 17
indonesia secara total hanya berkisar 16%. Inflasi adalah suatu
kenaikkan harga barang dan
jasa secara umum dalam perekonomian.
Para ekonom telah lama merasakan bahwa inflasi itu merupakan
suatu proses yang
membatasi sendiri. Hal ini disebabkan oleh adanya
ketidak-seimbangan sementara antara
permintaan dengan penawaran barang dan jasa. Jika permintaan
turun atau penawaran
meningkat, seharusnya tingkat inflasi lebih rendah.
Produktivitas
Produktivitas adalah keluaran barang dan jasa per unit tenaga
kerja. Untuk
meningkatkan produktivitas, orang tidak cukup hanya dengan
bekerja keras, tetapi juga
memerlukan peralatan dan metode kerja yang lebih baik. Di
samping itu juga diperlukan
peningkatan investasi, riset dan pengembangan, dan teknik-teknik
manajemen yang lebih
maju.
Pengangguran
Tingkat pengangguran ke Indonesia tidak dapat ditemukan secara
tepat karena
sulitnya mendapatkan data yang akurat. Bersamaan dengan resensi
yang terjadi akhir-akhir
ini banyak pekerja yang kehilangan pekerjaan. Pada umumnya
pemutusan hubungan kerja ini
terjadi karena perusahaan tidak mampu lagi membayar mereka
sebagai akibat turunnya
penghasilan (dari penjualan) secara drastis. Namun tidak
mustahil jika kondisi perekonomian
membaik yang berpengaruh juga pada kondisi perusahaan, maka
pemutusan hubungan kerja
ini dapat dibatalkan. Dengan kata lain mereka ditarik kembali
untuk bekerja.