Top Banner
i PENERAPAN PERATURAN PERCAKAPAN BERBAHASA ARAB DAN INGGRIS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SANTRI DI PONDOK PESANTREN MODERN DAARUL ABROOR 1 DI DESA TIRTAHARJA KEC. MUARA SUGIHAN KAB. BANYUASIN SKRIPSI SARJANA S1 Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: IKA AYU OKTAVIANI NIM: 622017029 Jurusan/Program Tarbiyah (Pendidikan Agama Islam) FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG 2021
33

PENERAPAN PERATURAN PERCAKAPAN BERBAHASA ARAB …

Oct 21, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENERAPAN PERATURAN PERCAKAPAN BERBAHASA ARAB …

i

PENERAPAN PERATURAN PERCAKAPAN BERBAHASA ARAB

DAN INGGRIS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SANTRI DI

PONDOK PESANTREN MODERN DAARUL ABROOR 1 DI

DESA TIRTAHARJA KEC. MUARA SUGIHAN

KAB. BANYUASIN

SKRIPSI SARJANA S1

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

IKA AYU OKTAVIANI

NIM: 622017029

Jurusan/Program Tarbiyah (Pendidikan Agama Islam)

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

2021

Page 2: PENERAPAN PERATURAN PERCAKAPAN BERBAHASA ARAB …

ii

Page 3: PENERAPAN PERATURAN PERCAKAPAN BERBAHASA ARAB …

iii

Page 4: PENERAPAN PERATURAN PERCAKAPAN BERBAHASA ARAB …

iv

Page 5: PENERAPAN PERATURAN PERCAKAPAN BERBAHASA ARAB …

v

Motto:

“Jadilah seperti karang di lautan yang kuat dihantam ombak dan kerjakanlah hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain, karena hidup hanyalah sekali. Ingat kepada Allah apapun dan di manapun kita

berada kepada dia-lah tempat kita meminta dan memohon”

Page 6: PENERAPAN PERATURAN PERCAKAPAN BERBAHASA ARAB …

vi

Ku Persembahkan Untuk:

Allah SWT yang selalu meridhoi setiap langkah kaki ini.

Laki-laki terhebat, laki-laki pertama dalam hidup ku. Dia adalah ayah

ku Mahyun yang selalu sabar menghadapi sifat ku dan laki-laki yang

selalu support ketika rasa menyerah di dalam diri ini serta selalu

mendoakan ku setiap langkah kaki ku.

Wanita terhebat ku, wanita yang selalu ada untuk ku, dia adalah ibu ku

Sri Nur Windhaya Ningsih yang selalu mendukung dan selalu support

ketika aku putus asa.

Adik kandung ku tersayang Muhammad Farhan Chandra Setiawan dan

Nadia Az-Zahra Alfathunnisa yang mendoakan keberhasilan ku.

Keluarga besar ku dari pihak ayah serta ibu yang tidak bisa saya

sebutkan satu persatu terimakasih atas dukungan dan doa-doa nya

Teruntuk Fadli Saputra Muhakko S.Ak yang sudah memberikan

dukungan, kesabaran yang tak pernah lelah menghadapi sikap dan

sifatku.

Untuk sahabat-sahabat ku (Anti Oktayana, Desi, Dersi Purwanti, Puji

Fitri Muslimah, Nur Badriyah, Sofyati) yang selalu menemani dan selalu

ada dalam suka dan duka.

Almamater Hijau ku Universitas Muhammadiyah Palembang

Page 7: PENERAPAN PERATURAN PERCAKAPAN BERBAHASA ARAB …

vii

KATA PENGANTAR

ب س م هالل لا س ر م سهالل هام بس ر مسPuji dan syukur disampaikan kehadiran Allah Subhanahuwata‟ala,

karena hanya dengan rahmat dan hidayah-nya sehingga peneliti dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul:”Penerapan Peraturan Percakapan

Berbahasa Arab dan Inggris terhadap motivasi belajar santri di Pondok

Pesantren Modern Daarul Abroor 1 di Desa Tirtaharja Kec. Muara

SugihanهKab.هBanyuasin” diselesaikan.

Dengan terselesainya skripsi ini, tak lupa peneliti menyampaikan rasa

terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan, bimbingan

dan petunjuk dalam penyusunan karya ilmiah ini, dengan segala kerendahan

hati penetili mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-

tigginya kepada:

1. Teruntuk Kedua Orang Tua ku yang Selalu Mendukung Serta Mendoakanku

dalam Penyusunan Skripsi ini dan Yang Selalu memotivasi Ketika Aku Putus

Asa

2. Bapak Dr. Abid Djazuli, S.E.,M.M selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Palembang.

3. Bapak Dr. Purmansyah Ariadi, S.Ag., M. Hum selaku Dekan Fakultas Agama

Islam Universitas Muhammadiyah Palembang.

Page 8: PENERAPAN PERATURAN PERCAKAPAN BERBAHASA ARAB …

viii

4. Ibu Dra. Yuslaini, M. Pd. Dan bapak Yahya, Lc, M. Pd. I yang sudah

membimngan dan melayani saya selama menyusun skripsi dengan penuh ke

ikhlasan serta motivasi-motivasi yang sudah di berikan kepada saya.

5. Bapak Azwar Hadi, S.Ag., M. Pd. I selaku pembimbing Akademik.

6. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Karyawan Fakultas Agama Islam Universitas

Muhammadiyah Palembang.

7. Untuk Ustadz dan Ustadzah serta Santri Pondok Pesantren Modern Daarul

Abroor yang sudah mengizinkan saya untuk meneliti di pondok serta memberi

semangat.

8. Temen-temen seperjuangan ku Tarbiyah 2017 yang selalu membantu dan

memberikan dorongan serta ide-ide dalam penyusunan skripsi.

Palembang, 15 Februari 2021

Penulis

IKA AYU OKTAVIANI

NIM: 622017029

Page 9: PENERAPAN PERATURAN PERCAKAPAN BERBAHASA ARAB …

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

PENGANTAR SKRIPSI .................................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ................................................................. iv

MOTTO ............................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ................................................................................................ vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii

ABSTRAK ........................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 7

C. Batasan Masalah........................................................................................ 7

D. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 8

E. Manfaat Penelitian .................................................................................... 8

F. Definisi Operasiona ................................................................................... 9

G. Metodologi Penelitian ............................................................................... 12

H. Sistematika Penulisan ............................................................................... 20

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 22

A. Penerapan Peraturan Berbasa Arab dan Inggris ........................................ 22

1. Pengertian Penerapan Peraturan Berbahasa Arab Dan Inggris ........... 22

2. Aspek-aspek Pembelajaran Berbahasa Arab dan Inggris.................... 25

B. Motivasi Belajar ........................................................................................ 28

1. Pengertian Motivasi ........................................................................... 28

2. Pentingnya Motivasi Dalam Belajar ................................................... 34

3. Fungsi Motivasi ................................................................................... 36

4. Jenis-jenis Motivasi ............................................................................. 37

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi Belajar .......................... 38

Page 10: PENERAPAN PERATURAN PERCAKAPAN BERBAHASA ARAB …

x

BAB III DESKRPSI WILAYAH PENELITIAN ............................................. 40

A. Sejarah Pon-Pes Modern Daarul Abroor 1................................................ 40

B. Lelak Geografis Pon-Pes Modern Daarul Abroor 1 .................................. 43

C. Visi dan Misi Pon-Pes Modern Daarul Abroor 1 ...................................... 44

D. Panca Jiwa dan Motto Pon-Pes Modern Daarul Abroor 1 ....................... 45

E. Keadaan Guru dan Santri Pon-Pes Daarul Abroor 1 ................................. 47

F. Sarana dan Prasarana di Pon-Pes Modern Daarul Abroor 1 ..................... 49

G. Jadwal Kegiatan Santri Pon-Pes Daarul Abroor 1 .................................... 50

BAB IV ANALISA DATA .................................................................................. 52

A. Bagaimana Proses Penerapan Peraturan Percakapan Berbahasa Arab

dan Sugihan Kab. Banyuasin .................................................................... 52

B. Bagaimana Problematika Pembelajaran Keterampilan Berbicara dalam

bahasa Arab dan Inggris di Pondok Pesantren Daarul Abroor 1 Desa

Tirtaharja Kec. Muara Sugihan Kab. Banyuasin. ..................................... 58

C. Bagaimana Proses Penerapan Peraturan Berbahasa Arab dan Inggris

Mempengaruhi Motivasi Belajar Santri Pondok Pesantren Daarul

Abroor 1 Desa Tirtaharja Kec. Muara Sugihan Kab. Banyuasin .............. 61

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 67

A. Kesimpulan ............................................................................................... 67

B. Saran .......................................................................................................... 68

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 11: PENERAPAN PERATURAN PERCAKAPAN BERBAHASA ARAB …

xi

ABSTRAK

Ika Ayu Oktaviani NIM 622017029, skripsi dengan judul Penerapan

Peraturan Percakapan Berbahasa Arab dan Inggris Terhadap Motivasi Belajar

Santri di Pondok Pesantren Daarul Abroor Desa Tirtaharja Kec. Muara

Sugihan Kab. Banyuasin. Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam,

Universitas Muhammadiyah Palembang Tahun 2021.

Dalam meningkatkan kemampuan berbahasa Arab dan Inggris santri Pondok

Pesantren Modern Daarul Abroor memiliki sistem peraturan berbahasa. Para santri

dididik dan diwajibkan berkomunikasi menggunakan bahasa Arab dan Inggris.

Namun pada kenyataannya masih ada beberapa santri yang bahasa Arab dan

Inggrisnya masih lemah dan tertinggal. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui penerapan peraturan percakapan berbahasa Arab dan Inggris terhadap

motivasi belajar Pondok Pesantren Modern Daarul Abroor. Jenis penelitian ini adalah

penelitian kualitatif. Subjek penelitiannya adalah wakil pimpinan, bagian bahasa,

mudabbir asrama dan santri Pondok Pesan Daarul Abroor. Teknik yang digunakan

dalam menentukan subjek penelitian ini adalah teknik pengumpulan data, dengan

wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan adalah

pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Hasil penelitian ini

menunjukan bahwa penerapan peraturan percakapan berbahasa Arab dan Inggris di

Pondok Pesantren Daarul Abroor sudah berjalan dengan baik. Dengan adanya

penerapan peraturan percakapan berbahasa Arab dan Inggris membuat motivasi

belajar santri meningkat sehingga kemampuan bahasa santri terus meningkat, dengan

hal itu santri menjadi lebih cepat memahami pelajaran di kelas dan prestasi santri

meningkat, serta mampu memenangkan berbagai perlombaan bahasa Arab dan

Inggris.

Kata Kunci: Peraturan Percakapan Berbahasa, Motivasi Belajar.

Page 12: PENERAPAN PERATURAN PERCAKAPAN BERBAHASA ARAB …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pondok pesantren merupakan sisitem pendidikan agama Islam

yang tertua sekaligus merupakan ciri khas yang mewakili Islam tradisional

Indonesia yang eksistensinya telah terpuji oleh sejarah dan berlangsung

hingga kini. Pada awal mula didirikannya, pondok pesantren memiliki

karakteristik unik dibandingkan dengan lembaga-lembaga pendidikan

lainnya. serta karakteristik ini tidak dimiliki oleh lembaga pendidikan

lainnya selain pesantren. Secara definisi, Pesantren merupakan lembaga

tradisional islam untuk belajar memahami, Menghayati, Dan

mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam dengan menekankan pentingnya

moral agama sebagai pedoman kehidup sehari-hari dalam masyarakat.1

Dengan adanya pesantren selain sebagai lembaga pendidikan Islam

tertua di Indonesia, pesantren juga telah banyak memberikan kontribusi

positif bagi pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia) yang bermutu

dan Islami bagi dunia pendidikan di Indonesia. Pesantren di fungsikan

sebagai suatu lembaga yang di pergunakan untuk penyebaran agama dan

tempat mempelajari agama Islam. Pesantren turut mengusahakan

pembinaan tenaga-tenaga bagi pengembangan agama. Kemampuan

pondok pesantren tidak hanya dalam pembinaan pribadi muslim,

melainkan juga dalam hal usaha mengadakan perubahan social dan

kemasyarakatan. Pengaruh pondok pesantren bukan hanya terlibat pada

1 Syafarudin, Manajemen lembaga pendidikan islam (Cet.I, Jakarta: Ciputat press, 2005).

Page 13: PENERAPAN PERATURAN PERCAKAPAN BERBAHASA ARAB …

2

kehidupa santri dan alumninya, melainkan juga meliputi kehidupan

masyarakat disekitarnya.

Diantara lembaga pendidikan lain, pondok pesantren memiliki

kekhususan dalam sistemnya, sebab para anak didik (santri) tinggal

bersama guru ngaji, sehingga mampu membentuk ciri khas pesantren.

Pendidikan pesantren seharusnya bias bernilai lebih uggul karena mampu

mengintegrasikan ilmu-ilmu umum dengan ilmu-ilmu agama, karena

pesantren yang sangat ketat karena selama 24 jam santri dalam bimbingan

ustadz-ustadzah atau guru, selama 24 jam tersebut santri dalam bimbingan

guru dan guru mampu mengurangi santri dari pengaruh buruk dari luar

sekolah.2

Selain itu, di lingkungan pesantren para santri di ajarkan pola

hidup dalam kebersamaan, kesederhanaan dan yang paling utama adalah

akhlak mulia. Kedisiplinan di pesantren amat sangat penting dalam upaya

mengajar dan mendidik santri. Dan para santri harus mampu

menyesuaikan diri dengan hidup berdisiplin.3

Salah satu pondok pesantren yang telah berdiri di Indonesia yaitu

di daerah banyuasin SUM-SEL yaitu Pondok Pesantren Modern Daarul

Abroor, yang dirintis oleh K.H. Edy sunari, B.A, alumni KMI Pondok

2 Jazuli Juwaini, Revitalasasi Pendidikan Islam (Taushiyah dan Pemikiran Kyai), (Jakarta: Bening

Citra,2011).

3 Hafiz Azhara, Filsafat Hidup K.H Ahmad Rifai „Arief (petuah dari kiai mumtaz), (Jakarta: fikra

publishing,2012).

2

Page 14: PENERAPAN PERATURAN PERCAKAPAN BERBAHASA ARAB …

3

Modern Darussalam Gontor th. 1972 dan IPD gontor th.1975. Perintisan

Pondok Modern Daarul Abroor di mulai pada tahun 1985 dengan

dibukaknya jenjang pendidikan Madrasah Tsanawiyah (MTs). Pada tahun

1989 dirintislah Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang dilanjutkan dengan

dibukak nya jejang pendidikan Madrasah Aliyah (MA) pada tahun 1992.

Yayasan pendidikan Pondok Modern Daarul abroor merupakan

lembaga pendidikan Islam yang menerapkan keterpaduan antara model

pendidikan modern dan klasik. Kurikulum yang dipakai adalah kurikulum

Kulliyatu-l-Mu’allimin Al-Islamiyyah (KMI). Terletak di desa Tirtaharja

Jalur14 Kec. Muara Sugihan Kab. Banyuasin Sumatra Selatan. Kini

setelah 30 tahun berjalan, Pondok Modern Daarul Abroor telah memiliki 7

cabang yaitu Pondok Pesantren Daarul Abroor Pondok Pusat yaitu D.A 1

Di Jalur 14 Kec. Muara Sugihan Kab. Banyuasin, Pondok Modern Daarul

Abroor 2 di jalur 18 Kec. Muara Padang Kab. Banyuasin, Pondok Modern

Daarul Abroor 3 di jalur 13 Kec. Muara Sugihan Kab. Banyuasin, Pondok

Modern Daarul Abroor 4 di dusun air Sabut Pagar Gunung Kec. Lubai

Kab. Muara Enim, Pondok Modern Daarul Abroor 5 di Jalur 16 Kec.

Muara Sugihan Kab. Banyuasin, Daarul Abroor 6 Di Jalur 20 Kec. Muara

Padang Kab. Banyuasin, Daarul Abroor 7 Di Daerah Jambi.

Pondok modern Daarul Abroor berusaha memberikan pendidikan

yang terbaik bagi santri-santrinya, salah satunya adalah dengan

mengajarkan penguasaan 2 bahasa yaitu Bahasa Arab dan Bahasa Inggris.

Bahasa arab diberikan sebab ia adalah Bahasa Islam. Sebagai sebuah

Page 15: PENERAPAN PERATURAN PERCAKAPAN BERBAHASA ARAB …

4

pesantren tentunya penguasaan Bahasa Arab adalah sebuah keharusan.

Dengan Bahasa Arab, di harapkan santri dapat mempelajari Islam

langsung dari sumbernya yang orisinil yaitu Al-qur‟an dan Hadist serta

buku-buku karangan ulama terpercaya yang semuanya di tulis dalam

Bahasa Arab.

Sedangkan Bahasa Inggis diberikan kepada santri sebab ia adalah

Bahasa Dunia. Pondok Modern Daarul Aboor ingin agar santri-santrinya

setelah lulus dari Pondok bisa mengembangkan ilmu-ilmu selain Agama

dengan membuka literature asli yang kebanyakan ditulis dalam Bahasa

Inggris. Dengan 2 kunci (arab dan inggris) diharapkan alumni Pondok

Modern Daarul Abroor dapat melanjutkan study mereka ke jenjang

pendidikan yang lebih tinggi baik di dalam Negara dan bisa menjadi ulama

yang intelek, bukan intelek yang yang sok tahu agama.4

Kegiatan pengayaan kosa kata ini sangat membantu kelancaran

program bahasa yang lain, yaitu bilingual area. Yang di maksud dengan

bilingual area adalah satu pekan seluruh santri wajib menggunakan bahasa

arab dan pekan berikutnya menggunakan bahasa inggris. Dengan bilingual

area ini, di harapkan santri dapat mempraktekkan kosa kata yang sudah di

berikan dan dihafalkan dalam pecakapan dan obrolan sehari-hari dalam

satu pekan yang telah di tentukan. Untuk memaksimalkan program

tersebut maka di buatlah peraturan kedisiplinan bahasa, bagi santri yang

4 Hafi Anshari, pengantar ilmu pendidikan.(Surabaya: Usaha Nasional,1983).

Page 16: PENERAPAN PERATURAN PERCAKAPAN BERBAHASA ARAB …

5

ketahuan berbicara dengan menggunakan selain bahasa arab dan inggris

sesuai dengan pekan bahasanya maka akan di catat namanya untuk di

masukkan di mahkamah bahasa setiap setelah setiap maghrib di asrama

oleh mudabbir (pengurus asrama), hukuman dalam mahkamah bahasa

bermacam-macam seperti menulis kosa kata dihafalkan dan di setorkan

hafalan kosa kata tersebut kepada mudabbir atau ORPENDA (Organisasi

Pelajar Pondok Pesantren Daarul Abroor), keliling asrama sambil

menyuarakan kosa-kata dengan suara lantang, muhadatsah (percakapan)

dengan teman di depan asrama, dll. Bagi santri yang sering masuk

mahkamah bahasa akan di masukkan ke mahkamah khusus yang akan di

bombing oleh kakak-kakak IPM bagian bahasa hukumannya pun akan

lebih berat harapanya agar para santri yang sering melanggar dapat jera

sehigga bahasa mereka dapat meningkat dan lebih baik lagi.

Maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui proses penerapan

peraturan percakapan berbahasa arab dan inggris, dan untuk mengetahui

juga problematika pembelajaran berbicara dalam 2 bahasa, serta untuk

mengetahui bagaimana penerapan peraturan berbahasa arab dan inggris

bisa mempengaruhi motivasi belajar santri. Oleh karena itu penulis tertarik

untuk meneliti lebih jauh tentang “Penerapan Peraturan Percakapan

Berbahasa Arab Dan Inggris Terhadap Motivasi Belajar Santri Pondok

Pesantren Modern Daarul Abroor 1 Desa Tirtaharja Kec. Muara

Sugihan Kab. Banyuasin’’.

Page 17: PENERAPAN PERATURAN PERCAKAPAN BERBAHASA ARAB …

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka untuk mengarahkan

penelitian ini, penulisan merumuskan masalah sebagaimana:

1. Bagaimana Proses Penerapan Pelaksanaan Peraturan Percakapan

Berbahasa Arab dan Inggris di Pondok Pesantren Daarul Abroor 1

Desa Tirtaharja Kec. Muara Sugihan Kab. Banyuasin?

2. Bagaimana Problematika Pembelajaran Keterampilan Berbicara Dalam

Bahasa Arab dan Inggris di Pondok Pesantren Daarul Abroor 1 Desa

Tirtaharja Kec. Muara Sugihan Kab. Banyuasin?

3. Bagaimana Proses Penerapan Peraturan Percakapan Berbahasa Arab

Dan Inggris Mempengaruhi Motivasi Belajar Santri Pondok Pesantren

Daarul Abroor 1 Desa Tirtaharja Kec.Muara Sugihan Kab. Banyuasin?

C. Batasan Masalah

Tujuan pembatasan masalah untuk mempermudah arah dan

maksud penelitian ini dilakukan. Untuk itu pada penelitian ini hanya

membatasi Penerapan Peraturan Percakapan Berbahasa Arab dan Dan

Inggris terhadap Motivasi Belajar Santri Di Pon-Pes Daarul Abroor 1 Desa

Tirtaharja Kec. Muara Sugihan Kab. Banyuasin.

D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian.

a. Untuk mengetahui proses penerapan pelaksanaan peraturan

percakapan berbahasa Arab dan Inggris di Pondok Pesantren

Page 18: PENERAPAN PERATURAN PERCAKAPAN BERBAHASA ARAB …

7

Daarul Abroor 1 Desa Tirtaharja Kec. Muara Sugihan Kab.

Banyuasin.

b. Untuk mengetahui problematika pembelajaran keterampilan

berbicara dalam berbahasa Arab dan Inggris Terhadap Santri

Pondok Pesantren Daarul Abroor 1 Desa Tirtaharja Kec. Muara

Sugihan Kab. Banyuasin.

c. Untuk mengetahui bagaimana penerapan peraturan percakapan

berbahasa arab dan inggris mempengaruhi motivasi belajar

santri Pondok Pesantren Daarul Abroor 1 Desa Tirtaharja Kec.

Muara Sugihan Kab. Banyuasin.

2. Manfaat Penelitian

a. Teoritis

Penelitian ini di harapkan dapat di jadikan sebagai bahan kajian

dan tambahan bekal bagi pengelolah pembelajaran bahasa arab

dipondok pesantren daarul abroor pada umumnya. Terutama adalah

dengan penerapan peraturan percakapan berbahasa arab dan inggris

terhadap motivasi belajar santri dipondok pesantren daarul abroor 1

Desa Tirtaharja Kec. Muara Sugihan Kab. Banyuasin agar lebih

berarti.selain itu juga agar dapat dengan mudah di ikuti oleh para

peserta didik dalam mengikuti pembelajaran di dalam kelas

maupun di luar kelas.

Page 19: PENERAPAN PERATURAN PERCAKAPAN BERBAHASA ARAB …

8

b. Praktis

1) Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan bagi Pondok Pesantren Modern Daarul Abroor 1

Desa Tirtaharja Kec. Muara Sugihan Kab. Banyuasin dalam

upaya meningkatkan prestasi belajar santri dalam berbahasa

arab dan inggris.

2) Diharapkan penelitian ini dapat memberikan tambahan ide

untuk pengurus asrama dalam menjalankan peraturan

berbahasa arab dan inggris di asrama.

3) Memberikan bekal pengalaman yang sangat berharga bagi

peneliti sebagai calon pendidik.

E. Definisi Operasional

1. Penerapan

Penerapan merupkan sebuah tindakan yang dilakukan, baik secara

individu maupun kelompok dengan maksud untuk mencapai tujuan

yang telat dirumuskan. Secara bahasa penerapan adalah hal, cara atau

hasil. Penerapan adalah mempraktekkan memasangkan, atau

pelaksanaan. Dengan kata lain penerapan adalah cara yang dilakukan

agar dapat mencapai tujuan yang dingiinkan. Penerapan juga

merupakan tindakan-tindakan yang dilakukan baik oleh individu-

individu atau kelompok-kelompok yang diarahkan pada tercapainya

tujuan yang telah digariskan dalam keputusan. Dalam hal ini,

penerapan adalah pelaksanaan sebuah hasil kerja yang diperoleh

Page 20: PENERAPAN PERATURAN PERCAKAPAN BERBAHASA ARAB …

9

melalui sebuah cara agar dapat dipraktekkan kedalam masyarakat.

Dapat disimpulan juga bahwa penerapan adalah cara yang lakukan

dalam kegiatan agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

2. Peraturan

Peraturan adalah patokan yang dibuat untuk membatasi tingkah

laku seseorang dalam suatu lingkup/Organisasi tertentu yang jika

melanggar akan dikenakan hukuman/sangsi. Peraturan juga merupakan

perangkat yang berisi sejumlah aturan yang dibuat untuk menegakkan

ketertiban dalam msyarakat ataupun di sekolah. Peraturan diciptakan

untuk mengatur perilaku dan hubungan antar anggota kelompok.

Menetapkan dan menguatkan peraturan adalah teknik pemecahan

masalah yang efektif karena sudah terbukti bahwa anak-anak akan

berperilaku dengan cara yang lebih bisa diterima jika dunia mereka

mampu diramalkan dan mereka akan sanggup mengantisipasi akibat

dari perilaku mereka.5

Peraturan sangat dekat kaitannya dengan disiplin, dengan adanya

peraturan maka diharapkan peserta didik mampu menjalankan kegiatan

sesuai peraturan yang ada. Pengertian disiplin sendiri adalah a system

of moral conduct, yang bisa dimiliki melalui latihan, hal yang harus

diajarkan, dihayati, diulangi dan dimiliki.

5 Jerry Wyckoff, Disiplin Tanpa Teriakan Atau Pukulan (Jakarta: Binarupa Aksara,1994).

Page 21: PENERAPAN PERATURAN PERCAKAPAN BERBAHASA ARAB …

10

3. Percakapan

Percakapan adalah komunikasi interaktif antara dua orang atau

lebih. Pengembangan keterampilan dan etiket percakapan merupakan

bagian penting dari sosialisasi. Pengembangan keterampilan

percakapan dalam bahasa baru sering menjadi fokus pengajaran dan

pembelajaran bahasa.6

4. Berbahasa Arab dan Inggris

Bahasa Arab dan Inggris sangat erat hubungannya bagi

penerjemah. Bahasa Arab dan Inggris adalah salah satu bahasa asing

yang dimana bahasa tersebut ditunjuk sebagai bahasa asing dunia.

Bahasa Arab dan Inggris tidak dapat di artikan kata perkata. Karena,

jika diartikan kata perkataakan menimbulkan makna yang sangat

kurang dipahami.

5. Motivasi Belajar

Motivasi belajar adalah dorongan yang timbul dari diri siswa

(intrinsik) dan dari luar diri siwa (ekstrinsik).motivasi intrinsik

meliputi hasrat dan keinginan untuk berhasil, dorongan kebutuhan

untuk belajar, dan harapan akan cita-cita siswa. Sedangkan motivasi

ekstriksik yang meliputi adanya penghargaaan, lingkungan belajar

yang kondusif, kegiatan belajar yang menarik,dan adaya upaya guru

6 Cholid Narbuka dan Abu Ahmadi, Metodologi Penelitian Peneran Berbahasa, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2009).

Page 22: PENERAPAN PERATURAN PERCAKAPAN BERBAHASA ARAB …

11

dalam membelajarkan siswa, supaya anak didik senang dan

bersemangat belajar.7

Motivasi belajar mendorong timbulnya kelakuan dan mempengaruhi

serta mengubah kelakuan siswa. Seseorang yang tinggi motivasi akan

giat berusaha, tampak gigih, tak mau menyerah, rajin membaca buku-

buku untuk meningkatkan prestasinya untuk memecahkan masalahnya.

Sebaliknya mereka yang motivasinya redah, tampak acuh tak acuh,

mudah putus asa, perhatiannya tidak terfokus pada pelajaran, sering

meninggalkan pelajaran akibatnya banyak mengalami kesulitan

belajar.

F. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian dan Pendekatan

Jenis penelitian ini adalah kualitatif, oleh hal itu pendekatan

yang dilakukan adalah melalui pendekatan kualitatif dengan

memakai bentuk studi kasus (case study).8 Maksudnya adalah

dalam penelitian kualitatif data yang dikumpulkan bukan

berbentuk angka-angka tapi data tersebut mungkin berasal dari

naskah wawancara, catatan lapangan, dokumen pribadi, catatan

memo, dan dokumen resmi lainnya. Sehingga yang menjadi tujuan

dalam penelitian kualitatif ini adalah ingin menggambarkan realitas

empiris dibalik fenomena yang ada secara mendalam, rinci, dan

tuntas. Oleh karena itu pendekatan penelitian ini menggunakan

7 Hamzah B. Uno, Motivasi Belajar dan Pengukurannya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011) 8 Noeng Muhajir, Metode Penelitian kualitatif, (yogyakarta: Rake Sarasin, 1996)

Page 23: PENERAPAN PERATURAN PERCAKAPAN BERBAHASA ARAB …

12

pendekatan penelitian kualitatif (naturlistik) dengan rancangan

studi kasus.

Kirk Miller dan Moleong mendefinisikan, bahwa penelitian

kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial

yang secara fundamental bergantung pada pengamatan manusia

dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang

tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya.9

Adapun ciri-ciri penelitian kualitatif adalah ;

1. mempunyai latar alami (the natural setting) sebagai sumber

data langsung dan peneliti merupakan instrumen kunci (the key

instrument).

2. bersifat deskriptif, yaitu memberikan situasi tertentu dan

pandangan tentang dunia secara deskriptif.

3. lebih memperhatikan proses dari pada hasil atau produk

semata.

4. cendrung menganalisa data secara induktif,dan

5. makna merupakan esensial.

Sejalan dengan ciri-ciri penelitian kualitatif tersebut maka

penelitian yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Modern Daarul

Abroor dengan judul: “ Penerapan Peraturan Berbahasa Arab Dan

Inggris Terhadap Motivasi Belajar Santri Di Pondok Pesantren

Modern Daarul Abroor 1 Desa Tirtaharja Kec. Muara Sugihan

9 Kirk Miller dan Moleong,Metode penelitian kualitatif, (Jakarta: Balai Pustaka, 2001)

Page 24: PENERAPAN PERATURAN PERCAKAPAN BERBAHASA ARAB …

13

Kab. Banyuasin” adalah menggunakan rancangan penelitian

kualitatif.

2. Tempat dan Lokasi Penelitian.

Lokasi penelitian dilakukan di Pondok Pesantren Modern

Daarul Abroor 1 Desa Tirtaharja Kec. Muara Sugihan Kab.

Banyuasin.

3. Informasi Penelitian.

Informasi penelitian adalah orang yang bermanfaat untuk

memberikan informasi terkait situasi dan kondisi latar belakang

penelitian. Informasi merupakan orang yang benar-benar

mengetahui permasalahan yang akan diteliti.

4. Jenis dan sumber data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

primer dan sekunder.

a. Primer

Primer yaitu data pokok penelitian yang bersumber dari

responden yang diperoleh langsung dari pelaku yang melihat

dan terlibat langsung dalam penelitian yang dilakukan oleh

peneliti. dalam penelitian ini data di peroleh melalui

wawancara terhadap ustad-ustadzah, guru-guru, dan staf

pegawai serta santri kelas 6 KMI Daaru Abroor 1.

Page 25: PENERAPAN PERATURAN PERCAKAPAN BERBAHASA ARAB …

14

b. Sekunder

Sekunder adalah data dan tambahan penelitian, dalam

penelitian ini data yang diperoleh melalui buku-buku dan

melalui data-data yang telah ada, selanjutnya dilakukan proses

analisa dan interpretasi terhadap data-data tersebut sesuai

dengan tujuan penelitian. Data sekunder dalam penelitian ini di

dapat dari peneliti dan dari dokumen-dokumen yang ada.

5. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting dalam

dunia penelitian, oleh karena itu harus dilakukan secara serius dan

sistematis. Adapun teknik yang penulis lakukan dalam

mengumpulkan data antara lain:

1. Metode Observasi

Observasi adalah suatu bentuk usaha sadar untuk

mengumpulkan data yang dilakukan secara sistematis, dengan

prosedur yang terstandar.10

Untuk mengetahui sejauh mana proses berjalannya sistem

bahasa di Pondok Pesantren Modern Daarul Abroor 1, perlu

dilihat dan perhatikan proses kegiatan yang dilakukan para

santri di asrama dan di kelas, kira-kira apa saja kelebihan dan

kekurangannya sehingga dapat memberikan masukkan untuk

meningkatkan sistem bahasa di Pondok Pesantren Modern

10 Sutrisno Hadi, Metodologi Resear, (Jakarta: Andi Offset,2001), Hal, 136

Page 26: PENERAPAN PERATURAN PERCAKAPAN BERBAHASA ARAB …

15

Daarul Abroor 1 Desa Tirtaharja Kec. Muara Sugihan Kab.

Banyuasin.

2. Metode Wawancara

Wawancara adalah proses mendapatkan keterangan untuk

tujuan penelitian dengan cara tanya jawab dengan bertatap

muka anatara sipenanya atau pewawancara dengan si penjawab

atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan

interview guide (panduan wawancara).11

Dalam hal ini untuk memperoleh data, metode wawancara

digunakan terhadap ketua bidang bahasa, musyrif/ustadz di

asrama, guru kelas, dan beberapa santri di asrama. Setelah

ditulis beberapa hal yang menurut peneliti penting maka di

evaluasi untuk menemukan permasalahan dan solusi dari

permasalahan tersebut.

3. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah suatu cara pengumpulan data

dengan menyelidiki bagan, struktur organisasi, grafik, arsip-

arsip, dan lain-lain. Metode ini digunakan untuk mendapatkan

data tentang jumlah tenaga kependidikan, dan jumlah santri.12

Peneliti menemukan beberapa dokumentasi terkait sistem

bahasa di Pondok Pesantren Modern , diantaranya yaitu Buku

panduan Daarul Abroor 1, buku agenda Pondok Pesantren

11 Koentjoningrat, Metodologi Penelitian Masyarakat, (Jakarta: Gramedia, 1994) 12 S. Margono, Motodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rieneka Cipta, 2010)

Page 27: PENERAPAN PERATURAN PERCAKAPAN BERBAHASA ARAB …

16

Modern Daarul Abroor 1, majalah dinding bahasa, Papan tulis

khusus penulisan kosa-kata di asrama, tempelan kosa kata di

setiap tempat seperti kantin, asrama, taman, dll.

6. Teknik Analisa Data

Untuk menganalisis data yang telah diperoleh melalui

observasi, wawancara, dan dokumentasi, maka penulis

menggunakan teknik analisa deskriptif kualitatif yaitu

pengumpulan data berupa kata-kata, bukan angka.13

Dalam penelitian ini untuk menganalisis data yang sudah

diperoleh adalah cara deskriptif (non-statistik) yaitu penelitian

dilakukan dengan menggambarkan data yang diperoleh dengan

kata-kata atau kalimat yang dipisahkan untuk kategori untuk

memperoleh kesimpulan yang dimaksud untuk mengetahui

keadaan sesuatu mengenai apa dan bagaimana, berapa banyak,

sejauh mana dan sebagainya. Menurut analisis data kualitatif

merupakan usaha yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan

data, mengorganisasi data, memisah-misahkanya menjadi satuan

yang dapat dikelola, mensistensinya, mencari dan menemukan apa

yang penting dan apa yang dipelajari dan menentukan apa yang

dapat diceritakan kepada orang lain.

Mendeskripsikan data kualitatif adalah dengan cara menyusun

dan mengelompokkan data yang ada, sehingga memberikan

13 Sugiono, Memahami penelitian kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2010)

Page 28: PENERAPAN PERATURAN PERCAKAPAN BERBAHASA ARAB …

17

gambaran nyata terhadap responden. Metode penelitian kualitatif

tidak mengandalkan bukti berdasarkan logika matematis, prinsip

angka, atau metode statistik.

Dalam kaitannya dengan penelitian ini, peneliti menggunakan

model analisis interaksi atau interactive analysis models dengan

langkah-langkah yang ditempuh yaitu sebagai berikut:

1. Pengumpulan Data

Dilaksanakan dengan cara pencarian data yang diperlukan

terhadap berbagai jenis data dan bentuk data yang ada di

lapangan, Kemudian melaksanakan pencatatan data dilapangan.

2. Reduksi data

Apabila data sudah terkumpul langkah selanjutnya adalah

mereduksi data. Mereduksi data berarti merangkum,memilih

hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang

penting,dicari tema dan polanya serta membuang yang tidak

perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan

memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah

peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan

mencarinya apabila diperlukan.

3. Penyajian Data

Dalam hal ini Miles dan Huberman (2016) dikatakan bahwa

dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam

bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori,

Page 29: PENERAPAN PERATURAN PERCAKAPAN BERBAHASA ARAB …

18

flowchart, dan sejenisnya. Yang paling sering digunakan untuk

menyajikan data adalah dengan teks naratif.14

Sedangkan data yang sudah direduksi dan diklasifikasikan

berdasarkan kelompok masalah yang diteliti,sehingga

memungkinkan adanya penarikan kesimpulan atau verifikasi

terhadap Penerapan Peraturan Percakapan Berbahasa Arab dan

Inggris Terhadap Motivasi Belajar Santri Pondok Pesantren

Modern Daarul Abroor 1 Desa Tirtaharja Kec. Muara Sugihan

Keb. Banyuasin.

4. Verifikasi

Setelah dilakukan penyajian data , maka langkah

selanjutnya adalah penarikan kesimpulan yang didasarkan pada

reduksi data yang merupakan jawaban atas masalah yang

diangkat dalam penelitian. Verifikasi merupakan rangkaian

analisis data puncak. Meskipun begitu, kesimpulan juga

membutuhkan verifikasi

selama penelitian berlangsung. Verifikasi dimaksudkan untuk

mendapatkan kesimpulan yang valid.

Oleh sebab itu, ada baiknya sebuah kesimpulan ditinjau ulang

dengan cara memverifikasi kembali catatan-catatan selama penelitian

dan mencari pola, tema, model, hubungan, dan persamaan untuk

diambil sebuah kesimpulan.

14 Miles dan Huberman, Penyajian Data Kualitatif, (Bandung: Raja Grafindo, 1997)

Page 30: PENERAPAN PERATURAN PERCAKAPAN BERBAHASA ARAB …

19

G. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan skripsi ini:

Sistematika penulisan ini bertujuan agar peneliti lebih terarah, maka

perlu di tentukan sistematika pembahasan, perencanaan, pengamatan,

analisa, serta kumpulan hasil penelitian, maka penulis menyusun

sistematika penulisan ini yaitu:

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini mengutip tentang pendahuluan yang terdiri dari latar

belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian, definisi operasional, metodologi penelitian, dan

sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini mengutip tentang landasan teori berisi tentang landasan

teori yang menyangkut tentang judul penelitian.

BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN

Pada bab ini mengutip tentang letak dan sejarah Pon-Pes Daarul

Abroor 1 Desa Tirtaharja Kec. Muara Sugihan Kab. Banyuasin,

keadaan guru, keadaan siswa, sarana dan prasarana dan struktur

Organisasi di Pon-Pes Daaru Abroor 1 Desa Tirtaharja Kec. Muara

Sugihan Kab. Banyuasin.

Page 31: PENERAPAN PERATURAN PERCAKAPAN BERBAHASA ARAB …

20

BAB IV ANALISA PENELITIAN

Bab ini mengutip tentang analisa data dan bagaimana proses

penerapan peraturan percakapan berbahasa arab dan inggris, dan

bagaimana problematika pembelajaran berbicara dalam 2 bahasa, serta

bagaimana penerapan peraturan berbahasa arab dan inggris bisa

mempengaruhi motivasi belajar santri.

BAB V PENUTUP

Bab ini mengutip penutup yang berisi kesimpulan, saran-saran,

serta kata penutup.

Daftar Pustaka

Lampiran-lampiran

Page 32: PENERAPAN PERATURAN PERCAKAPAN BERBAHASA ARAB …

DAFTAR PUSTAKA

Azhar Hafiz, Filsafat Hidup K.H Ahmad Rifai‟ Arief (petuah dari kyai mumtaz)

(Jakarta: fikra publishing, 2012)

Anshari Hafi, pengantar ilmu pendidikan, (Surabaya: usaha Nasional, 1983)

Ahmad Fuad, Metode Pengajaran Berbahasa Arab dan Inggris, (Malang: Miskat,

2005) Hal. 82

Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007)

B. Uno Hamzah, Motivasi Belajar dan Pengukurannya, (Jakarta: Bumi Aksara,

2011)

Chaedar Alwasilah, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab dan Inggris,

(Bandung:

PT. Remaja Rosyakarya, 2011)ina Sanjaya, Peraturan berbahasa Arab Dan

Inggris, (Medan: Ciptapustaka, 2011) Hal. 33

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,

2010)

Hal.95

Dimyati, Mudjiono, Pentingnya Motivasi Dalam Belajar, Jakarta: Dikti, 1994.

Hal. 97-115

Hamalik, Oemar, Factor-Faktor Motivasi, (Bandung: Bumi Aksara, 1997) Hal. 76

Juwaini Jazuli, Revitalasasi pendidikan islam (taushiyah dan pemikiran kiai),

(Jakarta:Bening Citra,2011).

Koentjoningrat, Metodologi Penelitian Masyarakat, (Jakarta: Gramedia, 1994)

Muhajir Noeng, Metode Penelitian kualitatif, (yogyakarta: Rake Sarasin, 1996)

Miles dan Huberman, Penyajian Data Kualitatif, (Bandung: Raja Grafindo, 1997)

Page 33: PENERAPAN PERATURAN PERCAKAPAN BERBAHASA ARAB …

Moleong dan Miller Kirk, Metode penelitian kualitatif, (Jakarta: Balai Pustaka,

2001)

MC. Donald, Pengertian Motivasi Belajar, (Semarang: Bumi Aksara, 2001) Hal.

57

Muhammad, Ali, Jenis-Jenis Motivasi, (Bandung: Angkasa, 1998) Hal. 87

Narbuka Cholid dan Ahmadi Abu, Metodologi Penelitian Peneran Berbahasa,

(Jakarta: Bumi Aksara, 2009).

Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer (Jakarta:

Modern English Press, 2002), Hal. 35

Syafarudin, Manajemen lembaga pendidikan islam (Cet.I;Jakarta: Ciputat press,

2005).

Sutrisno Hadi, Metodologi Resear, (Jakarta: Andi Offset,2001), Hal, 136

S. Margono, Motodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rieneka Cipta, 2010)

Sugiono, Memahami penelitian kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2010)

Sahlan Asnawi, Teori Motivasi Belajar, (Jakarta: Studio Press, 2005)

Sardiman, A. M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja

Grafindo,

2001) Hal. 154

Urip Masduki, Problemalika Pengajaran Berbahasa Arab dan Inggris, (Jakarta:

Departemen Agama RI, juni 1997) Hal. 62

Wykcoff Jerry, Disiplin Tanpa Teriakan Atau Pukulan,

Jakarta:BinarupaAksara,1994.

Wina Sanjaya, Peraturan berbahasa Arab Dan Inggris, (Medan: Ciptapustaka,

2011)