PENERAPAN PENDEKATAN PROBLEM SOLVING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA TERHADAP KONSEP MOL DALAM STOIKIOMETRI (PTK di kelas X SMAN 2 Cisauk-Tangerang) SKRIPSI Diajukan untuk mendapatkan gelar Sarjana (S1) Pendidikan Kimia di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Oleh : SITI ROHMAH 105016200558 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/ 2011 M
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENERAPAN PENDEKATAN PROBLEM SOLVING DALAM
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA
TERHADAP KONSEP MOL DALAM STOIKIOMETRI
(PTK di kelas X SMAN 2 Cisauk-Tangerang)
SKRIPSI
Diajukan untuk mendapatkan gelar Sarjana (S1) Pendidikan Kimia di Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh :
SITI ROHMAH
105016200558
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H/ 2011 M
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Siti Rohmah
NIM : 105016200558
Semester : XI
Jurusan : Pendidikan IPA – Kimia
Judul Skripsi : “Penerapan Pendekatan Problem Solving dalam Meningkatkan
Hasil Belajar Kimia Siswa terhadap Konsep Mol dalam
Stoikiometri”
Pembimbing : 1. Dr. Sujiyo Miranto, M.Pd
2. Munasprianto Ramli, M.A
Dengan ini menyetakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan karya saya yang diajukan untuk memenuhi salah
satu persyaratan memperoleh gelar sarjana Strata 1 (S1) di Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan saya siap
menerima sanksi apabila di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan
merupakan karya ilmiah saya atau merupakan jiplakan dari karya orang lain.
Jakarta, 16 Maret 2011
Siti Rohmah
LEMBAR PENGESAHAN
PENERAPAN PENDEKATAN PROBLEM SOLVING DALAM
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA
TERHADAP KONSEP MOL DALAM STOIKIOMETRI
(PTK di kelas X SMAN 2 Cisauk-Tangerang)
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat
Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
Siti Rohmah
105016200558
Mengesahkan,
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Dr. Sujiyo Miranto, M.Pd Munasprianto Ramli, M.A
NIP. 19681228 20003 1004 NIP. 19791029 20064 001
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H/ 2010 M
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul “Penerapan Pendekatan Problem Soving dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa terhadap Konsep Mol dalam
Stoikiometri” oleh Siti Rohmah dengan NIM. 105016200558. Diajukan kepada
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dan dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 15 Desember 2010
dihadapan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd) dalam bidang Pendidikan Kimia.
Jakarta, 23 Februari 2011
Panitia Ujian Munaqasah
Tanggal Tanda Tangan
Ketua Panitia (Ketua Prodi Pendidikan Biologi)
Dr. Sujiyo Miranto, M.Pd
NIP. 19681228 200003 1 004
Sekretaris (Sekjur Pendidikan IPA)
Nengsih Juanengsih, M.Pd
NIP. 19790510 200604 2 001
Penguji I
Dedi Irwandi, M.Si
NIP. 19710528 200003 1 002
Penguji II
Tonih Feronika, M.Pd
NIP. 19760107 200501 1 007
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Prof. Dr. Dede Rosyada, MA
NIP. 19571005 198703 1 003
i
ABSTRAK
Siti Rohmah. Penerapan Pendekatan Problem Solving dalam Meningkatkan
Hasil Belajar Kimia Siswa terhadap Konsep Mol dalam Stoikiometri.
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 1431 H/
2010 M. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa
dengan penerapan pendekatan pembelajaran problem solving. Metode penelitian
yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang secara umum
terdiri dari II siklus. Masing-masing siklus terdapat empat tahapan yakni
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di kelas
X-3 SMAN 2 Cisauk yang berjumlah 32 siswa. Penelitian ini difokuskan pada
konsep mol dalam stoikiometri yang mencakup konversi jumlah mol ke dalam
jumlah partikel, jumlah massa, dan jumlah volum; hipotesis Avogadro; rumus
molekul dan rumus empiris; serta reaksi pembatas. Teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah tes, lembar observasi, lembar angeket, dan dokumentasi.
Dari hasil penelitian diperoleh 87,50% siswa telah mencapai SKBM (60) pada
siklus II dengan nilai rata-rata 73,78. Dan dari hasil angket siswa serta hasil
observasi terhadap pembelajaran dengan menggunakan pendekatan problem
solving terdapat tanggapan yang baik dari siswa. Hal ini membuktikan bahwa
pendekatan problem solving memberikan dampak yang positif bagi siswa dalam
proses belajar mengajar.
Kata kunci : PTK, Konsep Mol, Stoikiometri, Hasil Belajar, Pendekatan
Problem Solving.
ii
ABSTRACT
Siti Rohmah. In persuasive application learning problem solving to increase
result of student chemical study against mol concept in stoikiometri.
Department of science faculty Tarbiyah and and teaching of islam university
syarif hidayatullah jakarta, 1431 H/2010 M. This research was intend to
increase study result of student chemical study with persuasive application
problem solving. The research methode that using is class action research(PTK)
which generally consist OF II cycle. each part of cycle has 4 stages they are
planning, application,observation and reflection. This research is implemented in
class X-3 SMAN 2 Cisauk with 32 students. This research is focus on mol
concept in stoikiometri which includes convertion ammount of mol into amount
of particle, mass amount and amount of volum. Avogrado hypothesis; molecule
formula and empirical formula along with limitting reaction. Data collecting
technic is using test, observasion sheet, questionnaire sheet and documentation.
The results gets from this research 87.50% students already reach SKBM(60) in
cycle II witn average result point 78.78 and from student questionnaire results
along with observation result of good responses from all students. it's proving that
persuasive problem solving gives positive impact for student in teaching and
Perkembangan teknologi yang terus maju dan ditemukannya teori-teori
baru serta alat-alat canggih untuk mengatasi tantangan zaman, tidak lepas dari
perkembangan ilmu pengertahuan. Dan wadah berkembangnya pengetahuan
adalah dunia pendidikan. Oleh karena itu, pendidikan menjadi suatu hal yang
penting untuk dikembangkan. Pendidikan pada hakikatnya harus mampu
menyediakan lingkungan yang memungkinkan setiap peserta didik untuk
mengembangkan bakat, minat, dan kemampuannya secara optimal dan utuh
(mencakup matra kognitif, afektif, dan psikomotor).
Islam telah mewajibkan bagi setiap pengikutnya untuk menuntut ilmu
seperti yang disampaikan oleh Rasulullah Muhammad SAW:
طلبإلعلمفرضةعلىكلمسلمينوالمسلمات
”Menuntut ilmu merupakan kewajiban atas setiap orang muslim laki-
laki maupun muslim perempuan.” (HR. Abdul Bar)
Adapun tujuan dari pendidikan nasional adalah untuk membangun
bangsa dan negara Indonesia menjadi lebih baik sebagaimana yang tertulis
dalam UU pendidikan no. 20 tahun 2003 Bab II pasal 3 yang berbunyi:1
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
1 Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Th. 2003. SISDIKNAS ( Sistem Pendidikan
Nasional). (Bandung :Fokus Media, 2006). Hal. 5.
2
Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) tujuan utama yang
ingin dicapai pada mata pelajaran Kimia di SMA/MA yaitu pada kurikulum
2004 adalah:2
1. Menyadari keteraturan dan keindahan alam untuk mengagungkan
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
2. Memupuk sikap ilmiah yang mencakup: sikap jujur dan obyektif
terhadap data; sikap terbuka, yaitu bersedia menerima pendapat
orang lain serta mau mengubah pandangannya, jika ada bukti
bahwa pandangannya tidak benar; ulet dan tidak cepat putus asa;
kritis terhadap pernyataan ilmiah, yaitu tidak mudah percaya
tanpa ada dukungan hasil observasi empiris; dan dapat
bekerjasama dengan orang lain.
3. Memperoleh pengalaman dalam menerapkan metode ilmiah
melalui percobaan atau eksperimen, dimana siswa melakukan
pengujian hipotesis dengan merancang eksperimen melalui
pemasangan instrumen, pengambilan, pengolahan dan interpretasi
data, serta mengkomunikasikan hasil eksperimen secara lisan dan
tertulis.
4. Meningkatkan kesadaran tentang aplikasi sains yang dapat
bermanfaat dan juga merugikan bagi individu, masyarakat, dan
lingkungan serta menyadari pentingnya mengelola dan
melestarikan lingkungan demi kesejahteraan masyarakat.
5. Memahami konsep-konsep kimia dan saling keterkaitannya dan
penerapannya untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan
sehari-hari dan teknologi.
6. Membentuk sikap yang positif terhadap kimia, yaitu merasa
tertarik untuk mempelajari kimia lebih lanjut karena merasakan
keindahan dalam keteraturan perilaku alam serta kemampuan
kimia dalam menjelaskan berbagai peristiwa alam dan
penerapannya dalam teknologi.
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) khususnya Kimia,
mempunyai potensi besar dalam menyiapkan sumber daya manusia karena
semua kehidupan pada dasarnya adalah hasil reaksi-reaksi kimia. Ilmu kimia
adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang materi yang meliputi
susunan, struktur, sifat, dan perubahannya serta energi yang menyertai
perubahannya menyertai perubahan materi tersebut.3 Ilmu Kimia juga
2 Departemen Pendidikan Nasional, Kurikulum 2004 Standar Kkompetensi Mata
pelajaran Kimia Sekolah Menengah Atas dan Madrasah aliyah . (Jakarta: 2003). Hal. 7-8. 3 Michael Purba. KIMIA 2000 Untuk SMU kelas 1. (Jakarta: Erlangga, 2000). Cet. Ke-1,
hal. 3.
3
memiliki keterkaitan dengan ilmu biologi, fisika, dan ilmu pengetahuan yang
lain.
Sekolah Menengah Atas (SMA/MA) merupakan jenjang pendidikan
menengah yang akan dimasuki siswa setelah ia menamatkan tingkat SD dan
SMP. Di SMA/MA dipelajari berbagai macam pelajaran yang pastinya lebih
tinggi dan lebih sulit pembahasannya dibandingkan dengan konsep pelajaran
di tingkat sebelumnya. Terkadang para siswa mengalami banyak kesulitan
dalam mengikuti palajaran mereka di tingkat tersebut, tak terkecuali pelajaran
kimia.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa kelas X di
SMAN 2 Cisauk, peneliti mendapatkan informasi bahwa materi kimia masih
dirasa sulit oleh siswa karena banyak mengandung rumus-rumus kimia yang
masih terasa asing bagi mereka. Namun meskipun begitu sebagian dari
mereka tetap menyukai pelajaran kimia walaupun hasil mereka tidak begitu
baik. Cara pengajaran yang dilakukan oleh guru cukup baik walau tidak semua
siswa terperhatikan. Saat melakukan observasi kelas peneliti masih melihat
separuh siswa tidak memperhatikan pelajaran karena kurangnya pengawasan
dari guru.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kimia yang mengajar
khusus untuk kelas X di sekolah tersebut di dapat informasi bahwa masih
terdapat kesulitan pada siswa dalam memahami pelajaran kimia dan
mengerjakan soal-soal kimia khususnya pada pokok bahasan stoikiometri,
yakni dalam hal perhitungan karena kurangnya kemampuan analisis dan
pemahaman soal yang baik. Rata-rata hasil belajar kimia siswa pada tahun
ajaran sebelumnya khususnya pada pokok bahasan stoikiometri masih
tergolong rendah yakni 41,80. Hasil tersebut berada pada tingkat paling
rendah dibandingkan dengan hasil belajar kimia pada pokok bahasan lainnya.
Guru bidang studi tersebut menyarankan agar penelitian yang dilakukan dapat
meningkatkan hasil belajar kimia siswa tak terkecuali pada pokok bahasan
stoikiometri.
4
Stoikiometri merupakan materi dasar dalam kimia yang harus bisa di
fahami oleh siswa. Siswa harus mempunyai kemampuan analisa dan
matematika yang baik agar dapat menyelesaikan soal-soal perhitungan dengan
benar. Dalam stoikiometri terdapat konsep mol yang merupakan materi atau
konsep dasar dalam perhitungan kimia itu sendiri sehingga menjadi salah satu
materi kimia yang esensial secara umum. Isi materi yang terkandung di
dalamnya merupakan aspek kimia yang sifatnya abstrak yang juga
membutuhkan pemahaman dan hafalan yaitu hukum-hukum dasar kimia,
menghitung volum reaksi dan hasil reaksi, menentukan rumus empiris dan
rumus molekul, serta menentukan reaksi pembatas. Materi-materi tersebut
harus bisa dijelaskan dengan baik agar siswa mengerti dan menguasai konsep
dasar yang akan terus dipergunakan hingga tingkat selanjutnya. Siswa akan
mengalami kesulitan dalam mengikuti materi selanjutnya jika materi dasarnya
belum berhasil mereka kuasai.
Selain itu, penyelesaian soal-soal stoikiometri juga membutuhkan
pemahaman yang tepat, apa yang disajikan dan ditanyakan terkadang cukup
membingungkan. Hal ini menyebabkan pelajaran kimia khususnya
stoikimometri dianggap sulit oleh siswa sehingga menjadi masalah bagi
mereka. Begitupun yang terjadi di sekolah yang hendak dijadikan target
penelitian ini. Salah satu pendekatan yang dapat memfasilitasi hal tersebut
adalah pendekatan problem solving (pemecahan masalah)
Dalam pemecahan masalah, yang terpenting harus difahami adalah
masalah itu sendiri. Menurut John Dewey dalam buku Mulyati Arifin:
Masalah adalah suatu yang diragukan atau sesuatu yang belum pasti.4 Individu
menyadari masalah bila ia dihadapkan langsung kepada situasi keraguan dan
kekaburan sehingga merasakan adanya semacam kesulitan. Dimanapun dan
kapanpun seseorang akan bertemu dengan masalah. Sedangkan menurut
Wordnet seperti yang dikutip oleh Arief dalam artikelnya “masalah adalah
keadaan kesulitan yang perlu dipecahkan”. Adapun definisi lain dari masalah
4 Mulyati Arifin, Strategi Belajar Mengajar Kimia: Prinsip dan Aplikasinya, (Bandung:
UPI, 2000), hal. 95
5
yaitu suatu pertanyaan yang diajukan untuk dicarikan penyelesaiannya,
(Webster’s Revised Unabridged Dictionary).
Pembahasan mengenai pemecahan masalah tidak bisa lepas dari tokoh
utamanya yaitu G. Polya. Menurut Polya, dalam pemecahan suatu masalah
terdapat empat langkah yang harus dilakukan yaitu: (1) memahami masalah,
(2) merencanakan pemecahannya, (3) menyelesaikan masalah sesuai dengan
rencana, dan (4) memeriksa kembali hasil yang diperoleh. Empat tahap
pemecahan masalah dari Polya tersebut merupakan satu kesatuan yang sangat
penting untuk dikembangkan.
Pemecahan masalah merupakan tahapan yang paling tinggi karena
masalah selalu datang dalam proses pembelajaran dan membutuhkan
pemecahan dari berbagai sudut pandang. Siswa tidak akan mampu
memecahkan suatu masalah apabila tidak mempunyai banyak konsep, kaidah
atau aturan tertentu dari berbagai aspeknya. “The best way for the students to
learn science was by giving them challenge problems and forcing their mind,
stimulating habituation to think and doing action related to problem
solving.”5
Tahap-tahap pemecahan masalah yang akan peneliti terapkan dalam
penelitian adalah 4 tahap pemecahan Polya karena tahap-tahap tersebut dirasa
efektif dan efesian untuk diberikan kepada siswa. Dengan 4 tahap pemecahan
masalah tersebut siswa dilatih untuk dapat memahami atau menganalisa suatu
masalah, kemudian merencanakan suatu pemecahan masalahnya lalu
melaksanakan rencana pemecahan masalah atau melakukan perhitungan jika
terdapat soal yang memerlukan perhitungan dalam penyelesaiannya. Setelah
itu memeriksa atau mengecek kembali hasil pemecahan masalah.
Maka melalui pendekatan problem solving pada pembelajaran kimia
diharapkan terjadi peningkatan hasil belajar pada siswa kelas X khususnya
pada pokok bahasan stoikiometri. Oleh karena itu, peneliti mengambil judul
penelitian:
5 Munir Tanrere, Environmental Problem Solving in Learning Chemistry for High School
Students, (Jurnal of Applied Sciences in Environmental Sanitation Volume 3 No.1, 2008), h. 47
6
“PENERAPAN PENDEKATAN PROBLEM SOLVING DALAM
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA TERHADAP
KONSEP MOL DALAM STOIKIOMETRI”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, ada beberapa masalah
yang dapat di identifikasi.
1. Siswa masih merasa kesulitan dalam mempelajari ilmu kimia khususnya
dalam hal perhitungan kimia.
2. Rendahnya kemampuan siswa dalam menganalisa soal sehingga siswa
sulit untuk memecahkan masalah yang diberikan oleh soal.
3. Rendahnya rata-rata hasil belajar siswa khususnya pada pokok bahasan
stoikiometri.
C. Pembatasan Masalah
Dari uraian identifikasi masalah yang telah disebutkan, maka penulis
membatasi masalah yang akan diteliti agar tidak menimbulkan penafsiran
yang berbeda sebagai berikut:
1. Penelitian dilakukan pada siswa kelas X-3 SMAN 2 Cisauk semester 2
tahun ajaran 2009/2010.
2. Pokok bahasan yang diambil adalah stoikiometri karena pada pokok
bahasan inilah siswa banyak mengalami permasalahan.
3. Pendekatan problem solving yang dimaksud adalah bagaimana siswa
berpikir cara memecahkan masalah pada soal-soal perhitungan kimia
dengan baik sehingga siswa tidak lagi merasa kesulitan dan mendapatkan
hasil yang memuaskan.
4. Bahasan stoikiometri yang diambil adalah penggunaan konsep mol dalam
mengkonversi jumlah mol ke dalam jumlah partikel, massa, dan volum
zat, serta menentukan rumus empiris, rumus molekul, dan reaksi
pembatas.
7
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut:
“Bagaimana penerapan pendekatan problem solving dalam meningkatkan
hasil belajar kimia siswa terhadap konsep mol dalam stoikiometri di kelas X
SMAN 2 Cisauk?”
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak
yang terlibat baik guru, siswa, peneliti, maupun peneliti lain.
1. Manfaat bagi siswa
Melatih siswa agar lebih aktif dalam belajar, antusias, dan mampu
menghubungkan antar konsep dalam menyelesaikan permasalahan yang
dihadapi sehingga masalah dapat terselesaikan dengan baik, bukan hanya
dalam pelajaran di sekolah saja, namun juga dalam kehidupan sehari-hari.
2. Manfaat bagi guru
Sebagai bahan pertimbangan bagi guru dan calon guru yang lain
untuk bisa menggunakan pendekatan-pendekatan lain dalam pembelajaran
serta mengembangkan metode-metode pembelajaran yang dapat
meningkatkan hasil belajar siswa untuk kemudian diterapkan di sekolah
agar tercapai hasil yang diharapkan.
3. Manfaat bagi sekolah
Dapat memberikan sumbangan dalam rangka perbaikan dan
peningkatan mutu pendidikan, khusunya mata pelajaran kimia.
4. Manfaat bagi peneliti.
Peneliti akan mengetahui bagaimana efektivitas pendekatan
problem solving dalam meningkatkan hasil belajar kimia siswa terhadap
konsep mol dalam stoikiometri pada kelas X di SMAN 2 Cisauk. Selain
itu sebagai bahan informasi dan masukan bagi peneliti selanjutnya yang
akan mengkaji masalah yang relevan dengan penelitian ini.
8
BAB II
KAJIAN TEORETIK DAN HIPOTESIS PENELITIAN TINDAKAN
A. Kajian Teori
1. Pendekatan Problem Solving
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau
sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada
pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat
umum, didalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari
metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari
pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu
pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa
(student centered approach) dan pendekatan pembelajaran yang
berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).
Pendekatan pemecahan masalah (problem solving approach) dalam
dunia pendidikan dikenalkan pertama kali oleh John Dewey. Menurut John
Dewey: Masalah adalah suatu yang diragukan atau sesuatu yang belum
pasti.1 Teori ini timbul karena kurikulum pembelajaran dibuat sedemikian
rupa yang tujuan sebenarnya adalah untuk memecahkan masalah yang ada
dan berkaitan dengan “keperluan serta interest” yang berkembang pada
suatu waktu tertentu. Menurut pendapatnya masalah yang perlu
dikemukakan memiliki dua kriteria, yaitu:2
1) Masalah yang dipelajari harus sesuatu yang penting untuk masyarakat
dan perkembangan kebudayaan.
2) Masalah yang dipelajari adalah sesuatu yang penting dan relevan
dengan permasalahan yang dihadapi siswa.
Problem solving adalah belajar memecahkan masalah. Pada tingkat
ini para anak didik belajar merumuskan memecahkan masalah,
1 Mulyati Arifin, Strategi Belajar Mengajar Kimia: Prinsip dan Aplikasinya, (Bandung:
UPI, 2000), h. 96 2 Mulyati Arifin, Strategi Belajar Mengajar Kimia: Prinsip dan Aplikasinya, (Bandung:
2. Mendeskripsikan hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam
perhitungan kimia (stoikhiometri).
Kompetensi Dasar
2.2 Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukum-hukum dasar
kimia melalui percobaan serta menerapkan konsep mol dalam menyelesaikan
perhitungan kimia.
Indikator
1. Mengkonversikan jumlah mol dengan jumlah partikel, massa zat, dan volum
zat, serta membuktikan hipotesis avogadro
Tujuan pembelajaran :
1. Siswa dapat mengkonversikan jumlah mol kedalam jumlah partikel.
2. Siswa dapat mengkonversikan jumlah mol kedalam jumlah massa.
3. Siswa dapat mengkonversikan jumlah mol ke dalam jumlah volum zat.
4. Siswa dapat menghitung volum gas ideal dan menghitung volume gas
berdasarkan hipotesis avogadro.
Materi Ajar
Perhitungan kimia:
- Konsep mol
- Hukum gas ideal
- Hipotesis avogadro
Metode Pembelajaran
- Ceramah
- Latihan
- Diskusi Informasi
Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan Problem Solving
85
Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama (2 x 45 menit) Kegiatan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Awal
(5 menit)
Mengkondisikan siswa untuk belajar.
Mengabsen siswa.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Apersepsi dan motivasi
- Apakah kalian pernah mendengar
istilah ”mol”?
- Siapa yang mengetahui satuan-
satuan dalam fisika?
Siswa mengkondisikan diri untuk
belajar.
Memperhatikan guru
Menjawab:
- Ya/ tidak
- Gram, meter, kilogram,
dsb...
Inti
(80 menit)
Menjelaskan definisi mol dalam senyawa
atau reaksi kimia.
- Mol merupakan jenis satuan dalam
kimia yang digunakan untuk
menentukan sejumlah zat.
Menjelaskan hubungan mol dengan
jumlah pertikel atau molekul.
1mol = 6,02 x 1023
partikel
Memberikan contoh soal mengenai
pengkonversian jumlah mol ke dalam
jumlah partikel dan menunjukan tahap-
tahap penyelesaian dengan menggunakan
pendekatan problem solving.
Contoh:
Dalam satu mol molekul air (H2O)
terdapat 6,022 x 1023
partikel molekul
H2O. Berapakah jumlah partikel atom
yang terdapat dalam 1 mol air tersebut?
Jawab :
1. Tahap analisis
Diketahui:
Jumlah mol molekul air (H2O)
= 1 mol
1 mol molekul air = 6,022 x
1023
partikel molekul H2O.
Ditanyakan :
Jumlah partikel atom dalam 1 mol
air tersebut?
2. Tahap perencanaan
1 molekul air tersusun oleh 2
atom H dan 1 atom O. Jadi 1
molekul air tersusun oleh 3
atom.
1 mol zat mengandung 6,022 x
1023
partikel zat, maka 1 mol
atom mengandung 6,022 x 1023
partikel
Mencari jumlah total partikel
atom dalam 1 mol air dengan
rumus:
Memperhatikan penjelasan guru
mengenai definisi mol dalam
senyawa.
Memperhatikan penjelasan
mengenai hubungan mol dengan
jumlah molekul dan
memperhatikan tahap-tahap
pengerjaan soal yang dicontohkan
oleh guru.
86
X = a x n x L
3. Tahap perhitungan
Jumlah partikel H2O
= 1 mol H2O x 6,022 x 10 23
molekul
Jumlah paritkel atom
= 3 x 1 mol x 6,022 x 10 23
atom/mol = 1,806 x 10 23
atom
4. Tahap evaluasi
Jadi, dalam 1 mol air terdapat 1,806
x 10 23
partikel atom
Memberikan latihan pada LKS hal. 3.
Soal:
Dalam satu mol air terdapat 6,022 x 10 23
molekul H2O. Jika dalam satu tetes air
hujan terdapat 2 mol air, berapakah
jumlah partikel atom air hujan tersebut
jika tertampung sebanyak 10 tetes?
Mengerjakan soal latihan pada
LKS halaman 3 dengan
menggunakan pendekatan
problem solving.
1. Analisis:
Diketahui:
1 mol H2O = 6,022 x 10 23
molekul/mol
1 tetes = 2 mol
Ditanyakan:
- Jumlah molekul dalam 10
tetes air?
- Jumlah partikel atomnya?
2. Perencanaan
- Menentukan jumlah mol 10
tetes air.
- Menentukan jumlah molekul
10 tetes air.
- Menentukan jumlah atom
air.
- Menentukan jumlah partikel
atom-atom air.
3. Perhitungan
1 tetes air = 2 mol, maka 10
tetes = 20 mol
Maka jumlah molekul air
= 20 mol x 6,022 x 10 23
molekul/mol
= 120,44 x 1023
molekul
Satu molekul air (H2O) tersusun
oleh 2 atom H dan 1 atom O.
Jadi dalam 1 molekul air
tersusun oleh 3 atom. 1 mol
suatu unsur terdiri dari 6,022 x
1023
partikel/mol. Maka jumlah
partikel atom-atom air sebanyak
20 mol
= 20 mol x 3 x 6,022 x 1023
partikel/mol
87
Menanyakan tingkat kefahaman siswa.
Menjelaskan hubungan mol dengan massa
zat.
Menjelaskan pengertian massa molar atau
massa molekul relatif (Mr)
Massa zat = mol x Mr zat
Memberikan contoh soal mengenai
pengkonversian jumlah mol ke dalam
jumlah massa dan menunjukan tahap-
tahap penyelesaian dengan menggunakan
pendekatan problem solving.
Contoh:
Berapakah jumlah partikel dari 11
gram CO2, jika diketahui Ar C = 12
dan Ar O = 16?
1. Analisis
Diketahui:
- Molekul karbondioksida sebanyak 11
gram
- Ar C = 12, Ar O = 16
Ditanyakan:
Jumlah molekul CO2 ?
2. Perencanaan
- Menentukan massa molar atau massa
molekul realtifnya.
- Menentukan jumlah mol CO2
- Menentukan jumlah molekul CO2
3. Perhitungan
- Massa molar atau massa molekul realtif
CO2
Mr CO2=(1xAr C )+( 2 x Ar O)
= ( 1 x 12 ) + ( 2 x 16 )
= 44
Massa molar CO2 = 44 g/mol.
- Mol CO2 = massa/ Mr CO2
= 11 gram
44 gram/mol
= 0,25 mol CO2
- Jumlah molekul CO2
= jumlah mol x jumlah molekul
= 0,25 mol x (6,022 x 1023
)
= 1,5055 x 1023
molekul
4. Pengecekan
Jumlah molekul CO2 yang berhasil di
hitung rani adalah 1,5055 x 1023
= 361,32 x 1023
partikel
4. Pengecekan
Jumlah molekul 10 tetes air
adalah 120,44 x 1023
molekul.
Dan jumlah partikel atom 10
tetes air adalah
361,32 x 1023
partikel
Bertanya bila masih belum
faham.
Memperhatikan penjelasan
mengenai hubungan mol dengan
massa molar dan massa zat.
88
molekul.
Memberikan latihan pada LKS halaman 5
Soal:
Berapakah massa sejumlah volum gas
NH3 yang mengandung 6,02 x 1022
molekul NH3 jika diketahui Ar N=14,
H=1?
Menanyakan tingkat kefahaman siswa.
Mengerjakan soal latihan pada
LKS halaman 5 dengan
menggunakan pendekatan
problem solving.
Bertanya bila belum faham
Penutup
(2 menit)
Meminta siswa untuk mempelajari soal-
soal yang terdapat pada buku paket kimia
ataupun LKS.
Menutup pelajaran dengan mengucapkan
salam.
Merapikan buku dan posisi
belajar.
Menjawab salam.
Pertemuan Kedua (2 X 45 Menit)
Alokasi
waktu
Kegiatan guru Kegiatan siswa
Awal
(5 menit)
Mengkondisikan siswa untuk belajar.
Mengabsensi siswa
Meminta tugas yang diberikan ke
siswa.
Menyiapkan diri untuk belajar.
Mengeluarkan LKS dan
menunjukkan hasil pekerjaan
rumah masing-masing.
Inti
70 menit
Melanjutkan materi yang akan dipelajari
yakni mengkonversi jumlah mol ke dalam
jumlah volum zat dan rumus volum gas
ideal.
Menjelaskan pengertian volum molar dan
menentukan besarnya.
1 mol = 22,4 liter
Menjelaskan hubungan mol dengan volum
zat.
Volum zat = mol x Volum molar zat
(V = n x Vm)
Memberikan contoh soal pada halaman 6
serta tahap-tahap penyelesaiannya dengan
menggunakan pendekatan problem
solving.
Contoh 1:
Hitunglah volum gas SO3 yang bermassa
4 gram jika diketahui Ar S=32 dan
O=16!
Jawab:
a. Analisis
Diketahui:
Massa gas SO3= 4 gram
Ar S=32, Ar O=16
Ditanyakan: Volum gas?
b. Perencanaan
Menghitung volume gas dengan
rumus:
V = Mol SO3 x Vms atau
Memperhatikan penjelasan
mengenai hubungan antara mol
dengan volum zat.
89
V= n x 22,4 L/mol
Karna jumlah mol belum
diketahui maka jumlah mol gas
dapat ditentukan dengan rumus :
Mol SO3=massa SO3
Mr SO3
Mr zat belum diketahui maka
Mr dihitung terlebih dulu.
c. Perhitungan
Mr SO3 = (1 x Ar S) + (3 x Ar O)
= (1 x 32) + (3 x 16)
= 80 gram/mol
Mol SO3= 4 gram = 0,05 mol
80 g/mol
V = 0,05 mol x 22,4 L/mol = 1,12 L
d. Pengecekan
Volum yang didapat dari 4 gram gas
SO3 adalah 1,12 liter.
Memberikan latihan soal dalam LKS
halaman 7 no. 2
Radit ingin menghitung massa dari 10
liter gas CH4 pada ruangan yang bersuhu
00C dan bertekanan 1 atm. Berapakah
jumlah massa gas yang di dapat Radit jika
ia mengetahui bahwa Ar C = 12 dan Ar H
= 1?
Mengerjakan soal latihan pada
LKS halaman 7 dengan
menggunakan pendekatan
problem solving.
1. Analisis
Diketahui:
Volum gas CH4 = 10 liter
Ar C = 12, Ar H = 1
Suhu (T) = 00C
Tekanan (P) = 1 atm
(suhu 00C dan tekanan 1 atm
adalah keadaan standar)
Ditanyakan:
Massa gas CH4?
2. Perencanaan
- Menentukan jumlah mol gas
dari volum yang diketahui.
- Menentukan massa molekul
relative CH4
- Menghitung massa gas dari
mol dan Mr yang telah di
ketahui.
3. Perhitungan
- Volum CH4 = mol CH4 x
Volum molar gas
10 liter = n x 22,4
liter/mol
n = 10 L
22,4L
mol
n = 0,446 mol
- Mr CH4 = (1 x 12) + (4 x 1)
= 16 gram/mol
- Massa gas CH4 = mol x Mr
= 0,446 mol x 16 g/mol
90
Menanyakan tingkat kefahaman siswa.
Menjelaskan pengertian volum gas ideal
P . V = n. R . T
Menyajikan cara mencari mol dengan
menggunakan rumus volum gas ideal
n = PV
R.T
Contoh:
Berapakah volum 1 gram gas hydrogen
(H2) yang diukur pada suhu 25 0C dan
tekanan 1 atm?
Jawab :
1. Analisis
Diketahui :
massa gas = 1 gram
suhu (T) = 25 0C
tekanan (P) = 1 atm
Ditanyakan:
Volum gas?
2. Perencanaan
Karna suhu bukan 00C, maka
ditentukan untuk volum gas
adalah dengan menggunakan
rumus gas ideal, yaitu:
PV=nRT
Mengubah satuan suhu dari 0C
menjadi 0K
T = 250C = 25 + 273
0K = 298
0K
Menghitung besaran mol gas
dengan terlebih dahulu
menghitung Mr-nya. (Mol=
G/Mr)
Memasukkan nilai besaran-
besaran yang ada.
Menghitung Volum gas dengan
rumus: V = n R T
P
3. Perhitungan
Mr H2 = (2 x Ar H)
= 2 x 1 = 2 g/mol
Mol H2 = 1 gram = 0,5 mol
2 g/mol
= 7,136 gram
4. Pengecekan
Massa gas CH4 yang di dapat
Radit adalah sebanyak 7,136
gram.
Bertanya bila belum faham.
Memperhatikan penjelasan
mengenai rumus volum gas
ideal.
91
V H2 = 0,5 mol x 0,082 L atm/K mol x 298
0K
1 atm
= 12,218 L
4. Pengecekan
Volum gas hydrogen yang didapat
ialah 12,218 liter.
Memberikan contoh soal dan latihan pada
LKS halaman 9 serta tahap-tahap
penyelesaiannya dengan menggunakan
pendekatan problem solving.
Menanyakan tingkat kefahaman siswa.
Mengerjakan soal latihan pada
LKS halaman 9 dengan
menggunakan pendekatan
problem solving.
Bertanya bila belum faham
Penutup
5 menit
Meminta siswa untuk menyimpulkan
materi yang telah dipelajari mengenai
hubungan mol dengan jumlah parikel,
massa, dan volum zat.
Membagikan lembaran soal latihan untuk
dikerjakan dirumah.
Menutup pelajaran dengan mengucapkan
salam.
Menyimpulkan matrei yang
telah dipelajari.
Merapikan buku dan posisi
belajar.
Menjawab salam.
Pertemuan Ketiga (2 x 45 menit)
Kegiatan Aktivitas guru Aktivitas siswa
Awal
(5 menit)
Mengkondisikan siswa untuk belajar.
Mengingatkan siswa bahwa pada 1 jam
pelajaran terakhir akan ada postest 1.
Mengkondisikan diri untuk
belajar
Berdo’a sebelum memulai
pelajaran.
Inti
(80 menit)
Menjelaskan pengertian hipotesis
Avogadro bahwa Pada suhu dan tekanan
yang sama, sejumlah volume yang sama
suatu gas (sembarang gas) mengandung
jumlah molekul yang sama pula.
V1 : V2 = n1 : n2
Memberikan contoh soal.
Berapakah volum dari 3 gram gas
nitrogen monoksida (NO) yang diukur
pada suhu dan tekanan yang sama dengan
1 gram gas metana (CH4) dengan volum
1,5 liter? (Ar N=14, O=16, H=1)
Jawab :
1. Analisis
Diketahui:
Massa gas NO = 3 gram
Massa gas metana = 1 gram
Volum gas metana = 1,5 L
Ar N=14, O=16, H=1
Ditanyakan :
Volum gas NO?
Menyimak penjelasan guru.
Membantu guru menyelesaikan
latihan soal bersama-sama.
92
2. Perencanaan
Mencari volum NO dengan
menggunakan perbandingan
(hipotesis) Avogadro, V1 : V2 = n1 :
n2
Menghitung jumlah mol masing-
masing gas, dengan rumus: Mol=
G/Mr
3.Perhitungan
Mr NO = (1 x 14) + (1 x 16)
= 30 g/mol
Mol NO = 3 gram = 0,1 mol
30 g/mol
Mr CH4 = (1 x 12 ) + (4 x 1)
= 16 g/mol
Mr CH4 = 1 gram = 0,0625 mol
16 g/mol
VNO : VCH4 = nNO : nCH4
VNO : 1,5 L = 0,1 mol : 0,0625 mol
VNO =(0,1 mol : 0,0625 mol) x 1,5 L
VNO = 2,4 L
4.Pengecekan
Jadi, volum gas NO yang di dapat
adalah sebanyak 2,4 liter.
Menanyakan tingkat kefahaman siswa
Membagikan soal post test 1.
Memperhatikan siswa mengerjakan
latihan soal.
Menerima lembar jawaban siswa.
Bertanya apabila belum faham.
Mengerjakan soal postest dengan
baik (30 menit)
Mengumpulkan lembar jawaban
yang telah diisi.
Penutup Menutup pertemuan dengan
mengucapkan salam.
Menjawab salam.
Sumber Belajar
1. Buku Kimia SMA kelas X
Penilaian
1. Jenis Instrumen : tes
2. Bentuk Instrumen : tes tertulis berupa tes uraian
3. Contoh Instrumen :
Berapakah massa sejumlah volum gas NH3 yang mengandung 6,02 x 1022
molekul NH3 jika diketahui Ar N=14, H=1?
Cisauk ,......Januari 2010
Kepala sekolah Guru Mata Pelajaran Kimia
93
RPP SIKLUS II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
STOIKIOMETRI
Satuan Pendidikan : SMAN 2 Cisauk
Mata Pelajaran : KIMIA
Kelas/Semester : X/1
Alokasi waktu : 6 jam pelajaran (6 x 45 menit)
Jumlah pertemuan : 3 kali pertemuan.
Standar Kompetensi
2. Mendeskripsikan hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam
perhitungan kimia (stoikhiometri).
Kompetensi Dasar
2.2 Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukum-hukum dasar
kimia melalui percobaan serta menerapkan konsep mol dalam menyelesaikan
perhitungan kimia.
Indikator
1. Menentukan rumus empiris, rumus molekul dan kadar zat dalam suatu
senyawa.
2. Menentukan pereaksi pembatas dalam suatu reaksi.
Tujuan pembelajaran :
1. Siswa dapat menentukan rumus empiris suatu senyawa.
2. Siswa dapat menentukan rumul molekul melalui rumus empiris senyawa.
3. Siswa dapat menentukan kadar zat dalam suatu senyawa.
4. Siswa dapat dapat menentukan pereaksi pembatas dalam suatu reaksi.
5. Siswa dapat dapat menentukan banyak zat pereaksi atau hasil reaksi yang
terbentuk.
Materi Ajar
Perhitungan kimia:
- Rumus empiris
- Rumus molekul
- Kadar zat
- Reaksi pembatas
Metode Pembelajaran
- Ceramah
- Latihan
- Diskusi Informasi.
Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan Problem Solving
94
Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama (2 X 45 menit)
Kegiatan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Awal
(5 menit)
Mengkondisikan siswa untuk belajar.
Mengabsen siswa.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Apersepsi dan motivasi.
”Siapa yang bisa menyebutkan rumus kimia
glukosa?”
”Siapa yang mengetahui rumus kimia dari
karbondioksida?”
Mengkondisikan diri untuk belajar.
Memotivasi diri untuk belajar
dengan baik.
Menjawab: C6H12O6 dan CO2
Inti
(80menit)
Menjelaskan pengertian rumus empiris dan
rumus rumus molekul senyawa. Rumus empiris (RE) atau rumus perbandingan adalah rumus kimia yang menyatakan jenis dan perbandingan paling sederhana dari atom-atom yang terdapat dalam suatu senyawa. Contoh: Rumus molekul glukosa adalah C6H12O6, rumus empirisnya adalah CH2O, berarti perbandingan mol atom C : H : O adalah 1 : 2 : 1.
Menyajikan cara menentukan rumus
molekul dan rumus empiris senyawa
menggunakan perbandingan mol antar unsur
dalam senyawa serta tahap-tahap pemecahan
masalahnya.
Contoh:
Dalam 3 gram suatu senyawa karbon
terdapat 1,2 gram karbon (C), 0,2 hidrogen
(H), dan sisanya oksigen (O). Tentukanlah
rumus empiris senyawa tersebut jika
diketahui Ar H=1, C=12, dan O=16!
Jawab:
1. Analisis
Diketahui:
Massa senyawa= 3 gram
Massa karbon (C)= 1,2 gram
Massa hydrogen (H)= 0,2 gram
Ar H=1, C=12, dan O=16
Ditanyakan:
Rumus empiris senyawa?
2. Perencanaan
Menentukan massa oksigen =
massa senyawa – (massa C +
massa H)
Menentukan jumlah mol masing-
masing atom
Membandingkan mol masing-
masing atom
Menentukan rumus empiris
Memperhatikan penjelasan guru
mengenai rumus empiris dan
menentukan rumus empiris.
Mencoba menentukan rumus
empiris dan rumus molekul
senyawa dengan menggunakan
perbandingan mol dan tahap-
tahap pemecahan masalah.
95
3. Perhitungan
Massa O = 3g – (1,2g + 0,2 g)
= 1,6 gram
Mol C = 1,2 gram = 0,1 mol
12 g/mol
Mol H= 0,2 gram = 0,2 mol
1 g/mol
Mol O= 1,6 gram = 0,1 mol
16 g/mol
Perbandingan mol C : H : O = 0,1
mol : 0,2 mol : 0,1 mol
= 1 : 2 : 1
Rumus empiris senyawa= CH2O
4. Pengecekan
Rumus empiris senyawa tersebut adalah
CH2O
Memberikan latihan soal dalam LKS
halaman 4-5.
Menanyakan kefahaman siswa.
Menyajikan cara menentukan rumus
molekul:
Suatu senyawa mempunyai rumus empiris
CH2O dan massa molekulrelatif 60. Jika
diketahui massa atom relatif H=1, C=12,
dan O=16, maka rumus molekul senyawa itu
adalah…
Jawab:
1. Analisis
Diketahui:
Rumus empiris : CH2O
Mr senyawa : 60 g/mol
Ar H= 1, C=12, O=16
Ditanyakan:
Rumus molekul?
2. Perencanaan
Menentukan rumus molekul dari
rumus empiris yang telah diketahui
RM = (RE)n
∑ Mr RM = (∑ Mr RE)n
menentukan rumus Mr rumus
empiris
Mr CH2O = (Ar C) + (Ar H x 2) +
(Ar O)
3. Perhitungan
Mr CH2O
= (Ar Cx1)+ (Ar Hx2) + (Ar Ox1)
= (12 x 1) + (1 x 2) + (16 x 1)
= 12 + 2 + 16 = 30 g/mol
Mengerjakan soal latihan dengan
menggunakan tahapan pemecahan
masalah.
Seorang siswa maju ke depan
mengerjakan soal.
Bertanya apabila belum faham.
Memerhatikan penjelasan guru
mengenai rumus molekul dan cara
menenetukan rumus molekul.
96
∑ Mr RM = (∑ Mr RE)n
60 g/mol = ( 30 g/mol) n
n = 60 g/mol
30 g/mol
n = 2
RM = (RE)n
RM = (CH2O) 2
RM = C2H4O2
4. Pengecekan
Jadi rumus molekul senyawa itu
adalah C2H4O2
Membimbing siswa menentukan kadar
persen unsur dalam suatu senyawa.
Contoh:
Berapakah persen besi yang terdapat
dalam Fe2O3 jika diketahui Ar Fe=56,
O=16.
Jawab:
1. Analisis
Diketahui :
- Senyawa Fe2O3 (Ar Fe=56, O=16)
Ditanyakan :
- % unsur besi dan Fe2O3
2. Perencanaan
- Menentukan Mr senyawa
- Menentukan jumlah besi (n) dalam
senyawa kemudian mencari kadar
besi melalui perbandingan Ar besi
dengan Mr senyawa.
3. Perhitungan
- Mr Fe2O3 = ((2 x 56) + (3 x 16))
= 160
- Kadar besi = 𝑛 𝑋 𝐴𝑟 𝐹𝑒
𝑀𝑟 𝐹𝑒2𝑂3 x 100 %
Fe = 2 �尰 56
160 x 100 %
Fe = 70%
4. Pengecekan
Persentase besi dalam senyawa
Fe2O3 adalah 70 %
Memberikan kesempatan siswa untuk
bertanya.
Mengajak siswa untuk mengikuti permainan
kecil yang bertujuan membangkitkan
kembali semangat belajar siswa
Kembali meminta siswa mengerjakan soal
untuk menentukan rumus molekul senyawa
dan kadar unsur dalam senyawa..
Memberikan latihan soal menentukan rumus
molekul dalam LKS halaman 6.
Menyimak penjelasan guru
mengenai cara perhitungan kadar
zat dalam senyawa.
Bertanya jika belum faham.
Mengikuti permainan yang
ditunjukkan oleh guru dengan
senang.
Mengerjakan soal latihan dengan
pendekatan pemecahana masalah.
97
1. Diketemukan suatu senyawa terdiri
dari 60% Karbon, 5% Hidrogen, dan
sisanya Nitrogen. Jika Mr senyawa itu
= 80 g/mol. Bagaimamankah rumus
empiris dan rumus molekul senyawa
tersebut?! (Ar C = 12 ; H = 1 ; N = 14)
2. Seorang siswa yang sedang melakukan
percobaan di laboratorium mengambil
senyawa yang mengandung 80% unsur
karbon dan 20% unsur hidrogen
sebagai sampel. Massa relatif senyawa
tersebut adalah 30 g/mol. Tentukan
rumus molekul senyawa tersebut!
Seorang siswa mengerjakan soal
di papan tulis..
Jawaban no. 1
1. Analisis
Diketahui:
Suatu senyawa mengandung
karbon (C)= 60%
hidrogen= 5 %
nitrogen = % senyawa – (% C
+ % H)
Mr senyawa: 80 g/mol
Ditanyakan: Rumus empiris
dan rumus molekul?
2. Perencanaan
- Menentukan % N
- Menentukan massa
senyawa dengan
pemisalan (misal massa =
100 g)
- Menentukan perbandingan
massa unsur
- Menentukan perbandingan
mol antar unsur.
- Menentukan rumus
empiris dan rumus
molekul senyawa.
3. Perhitungan
- % Nitrogen = 100% - (
60% + 5% ) = 35%
- Misal massa senyawa =
100 gram,
Maka massa C = 60% x
100 g = 60 g
Massa H = 5 % x 100 g =
5 g
Massa N = 35% x 100 g =
35 g
- Perbandingan massa unsur
C : N : H = 60 : 35 : 5
- Perbandingan mol
C : H : N = 5 : 5 : 2,5
= 2 : 2 :1
(dibulatkan)
Maka rumus empiris =
C2H2N …….(0.5)
- Rumus = ( C2H2N ) n = 80
= ( 24 + 2 + 14 ) n = 80
= ( 40 ) n = 80 n = 2
98
Menanyakan kefahaman siswa.
Jadi rumus molekul
senyawa tersebut
= ( C2H2N ) 2= C4H4N2
4. Pengecekan
Rumus empiris senyawa =
C2H2N
Rumus molekul senyawa =
C4H4N2
Bertanya apabila belum faham.
Penutup
(5 menit)
Meminta siswa untuk mengerjakan tugas
rumah dan latihan-latihan dalam LKS.
Meminta siswa menyimpulkan materi.
Menutup pelajaran dan mengucapkan salam.
Merapikan posisi untuk siap
menghadapi mata pelajaran
berikutnya.
Menyimpulkan matrei yang elah
dipelajari yakni cara penentuan
rumus molekul dan rumus
empiris senyawa.
Menjawanb salam.
Pertemuan kedua
Kegiatan Aktivitas guru Aktivitas siswa
Awal
(5 menit) Mempersiapkan siswa untuk belajar.
Meminta hasil pekerjaan rumah siswa
yang telah diberikan pada pertemuan
sebelumnya.
Menanyakan kepada siswa apakah masih
terdapat kesulitan dalam mengerjakan
soal.
Mengkondisikan diri untuk siap
belajar.
Menyerahkan tugas rumah masing-
masing.
Menyampaikan kepada guru
kesulitan-kesulitan yang di hadapi
ketika mengerjakan soal.
Inti
(80 menit) Meminta siswa mengerjakan soal atau
tugas rumah di papan tulis.
Mereview dan menegaskan materi pada
pertemuan sebelumnya kemudian
melanjutkan pembahasan ke matrei
selanjutnya yakni mengenai reaksi
pembatas.
Menjelaskan cara penentuan reaksi
pembatas dan memberikan contoh latihan
soal dengan menggunakan tahap-tahap
pemecahan masalah.
Menanyakan tingkat pemahaman siswa.
Meminta siswa membentuk kelompok
yang beranggotakan masing-masing 4
orang..
Membagikan quiz kelompok untuk
dikerjakan dalam waktu 30 menit.
Maju ke depan untuk menggerjakan
soal.
Mengikuti pembahasan selanjutnya.
Mengikuti tahap-tahap pengerjaan
soal.
Bertanya bagi yang belum faham.
Membentuk kelompok yang
beranggotakan 4 orang.
Mengerjakan soal/ quiz yang
diberikan.
99
Berkeliling mengecek keaktifan tiap
kelompok dan kefahaman tiap anggota
serta membimbing apabila ada siswa
yang menghadapi kesulitan dalam
mengerjakan soal.
Meminta tiap kelompok untuk
mengumpulkan tugas masing-masing.
Secara bebas menawarkan kepada tiap
kelompok untuk membahas salah satu
soal yang telah dikerjakan dan
memberikan reward untuk kelompok
yang turut aktif dalam proses
pembelajaran.
Berdiskusi dengan teman
sekelompok dan bertanya pada guru
apabila menemukan kesulitan dalam
mengerjakna soal.
Mengumpulkan tugas kelompok
masing-masing.
Tiap kelompok mengirimkan
perwakilan untuk mengerjakan soal
di papan tulis.
Penutup
(5 menit) Meminta siswa menyimpulkan materi
yang telah dipelajari.
Membagikan quiz individu untuk
dikerjakan dirumah dan dikumpulkan
pada pertemuan berikutnya.
Memberitahukan siswa untuk siap
kembali mengahadapi postest kedua.
Mempersiapkan siswa untuk pulang.
Menyimpulkan materi yang telah
diterima.
Menerima lembaran quis individu
untuk dikerjakan dirumah.
Berdo’a dan memberi salam
Pertemuan ketiga
Kegiatan Aktivitas guru Aktivitas siswa
Awal
(5 menit)
Mengkondisikan siswa untuk siap
menerima pelajaran.
Meminta hasil quis individu yang telah
diberikan pada pertemuan sebelumnya.
Mengkondisikan diri untuk siap
belajar.
Menunjukan hasil pengerjaan quis
masing-masing.
Inti
(80 menit)
Meminta beberapa siswa untuk
menunjukan hasil pekerjaan rumah
mereka di papan tulis kemudian dibahas
bersama-sama.
Bertanya tingkat kefahaman siswa
Mengkondisikan siswa untuk siap
mengerjakan post test 2.
Membagikan soal post test 2.
Beberapa siswa maju kedepan
mengerjakan hasil pekerjaan rumah
mereka.
Bertanya pada guru bila belum
mengerti.
Berdo’a sebelum memulai post test.
Mengerjakan soal postest dengan baik.
(40 menit)
Penutup
(5 menit)
Menerima lembar jawaban siswa.
Menutup pertemuan dengan
mengucapkan salam.
Mengumpulkan lembar jawaban yang
telah diisi.
Berdo’a dan memberi salam
100
Sumber Belajar
1. Buku Kimia SMA kelas X
Penilaian
1. Jenis Instrumen : tes
2. Bentuk Instrumen : tes tertulis berupa tes uraian
3. Contoh Instrumen :
Suatu senyawa terdiri dari 60% Karbon, 5% Hidrogen, dan sisanya Nitrogen. Jika
Mr senyawa itu = 80 (Ar C = 12 ; H = 1 ; N = 14). Tentukan rumus empiris dan
rumus molekul senyawa itu!
Cisauk,.....Februari 2010
Kepala sekolah Guru Mata Pelajaran Kimia
LAMPIRAN 3
101
SOAL VALIDASI
Nama :
Kelas :
Kerjakankah soal di bawah ini dengan benar pada lembar jawaban yang telah disediakan.
Indikator 1.
Mengkonversikan jumlah mol dengan jumlah partikel, massa zat, dan volum zat,
serta membuktikan hipotesis avogadro.
1. Dalam satu mol air terdapat 6,022 x 10 23
molekul H2O. Jika dalam satu tetes
air hujan terdapat 2 mol air, berapakah jumlah molekul air hujan tersebut jika
tertampung sebanyak 10 tetes? Dan berapa pula jumlah partikel atomnya?
2. Khaerani sedang mempelajari sistem pernafasan manusia. Setelah ia pelajari,
ia mengetahui ternyata manusia menghirup oksigen dan mengeluarkannya
kembali dalam bentuk karbondioksida. Ia tertarik untuk menghitung jumlah
molekul karbondioksida (CO2) jika seandainya ia memilikinya sebanyak 11
gram. Berapakah jumlah molekul CO2 yang berhasil di hitung rani? (diketahui
Ar C = 12 ; Ar O = 16).
3. Gas H2S adalah salah satu gas yang banyak terdapat di alam. 17 gram di alam
adalah merupakan jumlah yang cukup banyak. Peneliti ingin mengetahui
volume gas tersebut jika ia mengukurnya pada keadaan standar (STP).
Berapakah volum yang didapat oleh peneliti tersebut? (Ar H = 1, Ar S = 32)
4. Radit ingin menghitung massa dari 10 liter gas CH4 pada ruangan yang
bersuhu 00C dan bertekanan 1 atm. Berapakah jumlah massa gas yang di dapat
Radit jika ia mengetahui bahwa Ar C = 12 dan Ar H = 1?
5. Di dalam ruangan bersuhu 270C terdapat 12,5 liter gas nitrogen monoksida
(NO). Seorang peneliti ingin menghitung massa dan jumlah molekul gas
tersebut pada tekanan 1 atm sebagai langkah percobannya. Berapakah hasil
yang di peroleh oleh peneliti tersebut jika ia mengetahui bahwa Mr NO adalah
30 g/mol dan tetapan gas ideal (R) adalah 0,082 L atm/K mol?
102
6. Seorang ibu rumah tangga baru saja membeli tabung gas LPG yang berisi gas
CH4 bervolum 30 liter. Agar massa gas menjadi 12 kg pada suhu 270C,
berapakah tekanan udara yang dibutuhkan oleh ibu tersebut jika Mr CH4 =16
g/mol dan CH4 dianggap sebagai gas ideal?
7. Suatu tabung dengan volum tertentu berisi gas O2 seberat 6,4 kg. Tabung
tersebut kemudian dikosongkan dan diisi dengan gas CH4 pada suhu dan
tekanan yang sama. Berapakah massa gas CH4 yang berada dalam tabung
tersebut? Apakah nilainya bernilai sama dengan massa O2? (Mr CH4 = 16
g/mol).
Indikator 2:
Menentukan rumus empiris, rumus molekul dan air kristal serta kadar zat dalam
senyawa.
8. Seorang laboran melakukan sebuah analisis kadar senyawa. Dari hasil analisis
tersebut diketahui suatu senyawa mengandung 26,57% kalium, 35,36 %
kromium, dan 38,07 % oksigen. Jika Ar K = 39, Cr = 52, dan O = 16,
bagaimanakah rumus empiris senyawa yang telah di analisis oleh laboran
tersebut?
9. Diketemukan suatu senyawa terdiri dari 60% Karbon, 5% Hidrogen, dan
sisanya Nitrogen. Jika Mr senyawa itu = 80 g/mol. Bagaimamankah rumus
empiris dan rumus molekul senyawa tersebut? (Ar C = 12 ; H = 1 ; N = 14)
10. Suatu senyawa karbon mengandung unsur C, H, dan O. Pada pembakaran 0,29
gram senyawa itu diperoleh 0,66 gram CO2 dan 0,27 gram H2O. Bila massa
molekul relatif senyawa itu adalah 58 g/mol, berapakah rumus molekul
senyawa karbon tersebut?
11. Seorang siswa yang sedang melakukan percobaan di laboratorium mengambil
senyawa yang mengandung 80% unsur karbon dan 20% unsur hidrogen
sebagai sampel. Massa relatif senyawa tersebut adalah 30 g/mol. Senyawa
apakah yang digunakan oleh siswa itu?
12. Berapakah persen besi yang terdapat dalam Fe2O3 jika diketahui Ar Fe=56,
O=16.
103
13. Tentukanlah komposisi masing-masing unsur dalam senyawa Al2O3 dalam
persen! (Ar Al=27,O=16)
14. menentukan rumus air Kristal natrium fosfat (Na3PO4.xH2O), seorang analit
memanaskan sebanyak 38 gram Kristal tersebut hingga semua air kristalnya
menguap. Ternyata setelah penguapan, massa Kristal tersisa 16,4 gram. Jika
Ar Na=23, P=31, O=16, dan H=1, berapakah jumlah air Kristal dalam Kristal
natrium fosfat tersebut?
15. Kristal garam natrium karbonat (Na2CO3.nH2O) seberat 9,8 gram berhasil
direaksikan dengan asam klorida sampai habis sesuai dengan reaksi:
- Zat yang menjadi reaksi pembatas adalah Mg …..(1)
- Maka mol H2 = 2/2 x 0,125 mol
= 0,125 mol ……..(0.5)
- Volum H2 (sebagai gas ideal)
P. V = n . R . T
V = n . R .T
P
V = 0,125 mol x 0,082 L
atm
Kmol x 300 K
1 atm
V = 3,075 L …….(0.5)
4. Pengecekan
Volum gas H2 yang dihasilkan jika diukur pada suhu 270C
dan tekanan 1 atm adalah 3,075 liter.
0.5
20 22,4 L gas SO2 direaksikan dengan 33,6
L gas O2 (STP) membentuk gas SO3.
Berapa gram SO3 yang terbentuk? ( Ar S
= 32 ; O = 16 )
3, Menentukan
reaksi
pembatas dan
hasil reaksi
dalam suatu
reaksi.
C5 1. Analisis
Diketahui :
Volum gas SO2 = 22,4 L
Volum gas O2 = 33,6 L
Ar S = 32 ; O = 16 ……………..(0.5)
Ditanyakan:
massa SO3 yang terbentuk?
2. Perencanaan
- Menentukan persamaan reaksi dan menyetarakannya.
- Menentukan jumlah mol SO2 dan O2
- Menentukan pereaksi pembatas.
- Menentukan massa SO3 yang terbentuk.
3. Perhitungan
....2 SO2 (g) ....+.... O2 (g) . ...2 SO3 (s)
1
0.5
3
126
.... ........................
....22,4 L ................33,6 L
....= mol = mol
....= 1 mol ........= 1,5 mol
.. .. ....................
. ... = 0,5 ........ = 1,5 (Nilai 0,5 < 1,5)
Maka pereaksi pembatas adalah SO2 …………(1)
Sehingga:
....2 SO2 (g) ....+.... O2 (g) . ...2 SO3 (s)
.... ........................
....1 mol 1.5 mol
- Mol SO3 = x 1 mol = 1 mol ………..(1)
- Massa SO3 yang terbentuk = 1 x Mr
= 1 x 80 = 80 gram …….(1)
4. Pengecekan
Zat yang berperan sebagai reaksi pembatas adalah SO2 .
Massa SO3 yang terbentuk yaitu 80 gram.
0.5
127
KISI-KISI POSTEST SIKLUS I
Standar Kompetens :
2. Mendeskripsikan hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia (stoikhiometri).
Kompetensi Dasar :
2.2 Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukum-hukum dasar kimia melalui percobaan serta menerapkan konsep mol dalam
menyelesaikan perhitunagn kimia.
No Soal Indikator Jenjang
Soal Tahapan Pengerjaan Soal Skor
1 Dalam satu mol air terdapat 6,022
x 10 23
molekul H2O. Jika dalam
satu tetes air hujan terdapat 2 mol
air, berapakah jumlah molekul air
hujan tersebut jika tertampung
sebanyak 10 tetes? Dan berapa
pula jumlah partikel atomnya?
1. Mengkonversikan
jumlah mol dengan
jumlah partikel,
massa zat, dan
volum zat, serta
membuktikan
hipotesis avogadro.
C3
1. Analisis:
Diketahui:
1 mol H2O = 6,022 x 10 23
molekul/mol
1 tetes = 2 mol …….(0,5)
Ditanyakan:
- Jumlah molekul dalam 10 tetes air?
- Jumlah partikel atomnya? ………….(0,5)
2. Perencanaan
- Menentukan jumlah mol 10 tetes air.
- Menentukan jumlah molekul 10 tetes air.
- Menentukan jumlah atom air.
- Menentukan jumlah partikel atom-atom air.
3. Perhitungan
1 tetes air = 2 mol, maka 10 tetes = 20 mol ……(1)
Maka jumlah molekul air
= 20 mol x 6,022 x 10 23
molekul/mol
= 120,44 x 1023
molekul ……..(1)
1
0.5
3
128
Satu molekul air (H2O) tersusun oleh 2 atom H dan
1 atom O. Jadi dalam 1 molekul air tersusun oleh 3
atom. 1 mol suatu unsur terdiri dari 6,022 x 1023
partikel/mol. Maka jumlah partikel atom-atom air
sebanyak 20 mol
= 20 mol x 3 x 6,022 x 1023
partikel/mol
= 361,32 x 1023
partikel ……….(1)
4. Pengecekan
Jumlah molekul 10 tetes air adalah 120,44 x 1023
molekul.
Dan jumlah partikel atom 10 tetes air adalah
361,32 x 1023
partikel.
0.5
2 Gas H2S adalah salah satu gas
yang banyak terdapat di alam. 17
gram di alam adalah merupakan
jumlah yang cukup banyak.
Peneliti ingin mengetahui volume
gas tersebut jika ia mengukurnya
pada keadaan standar (STP).
Berapakah volum yang didapat
oleh peneliti tersebut? (Ar H = 1,
Ar S = 32)
1. Mengkonversikan
jumlah mol dengan
jumlah partikel,
massa zat, dan
volum zat, serta
membuktikan
hipotesis avogadro.
C3 1. Analisis
Diketahui:
Massa gas H2S = 17 gram
Ar H = 1, Ar S = 32
Ditanyakan:
Volum gas pada keadaan standar?
2. Perencanaan
- Menentukan massa molar (Mr) gas.
- Menentukan jumlah mol gas
- Menghitung volum gas pada keadaan standar
(1 mol zat = 22,4 liter/mol = volum molar gas)
3. Perhitungan
- Mr H2S = ( 2 x 1 ) + ( 1 x 32 )
= 34 g/mol ………(1)
1
0,5
129
- Mol H2S = massa / Mr H2S
= 17 gram
34 gram/mol
= 0,5 mol ……………..(1)
- Volum H2S = n x Vm
= 0,5 mol x 22,4 L/mol
= 11,2 L …………………….(1)
4. Pengecekan
Volum 17 gram gas H2S pada keadaan standar
adalah 11,2 liter.
3
0,5
3 Seorang ibu rumah tangga baru
saja membeli tabung gas LPG
yang berisi gas CH4 bervolum 30
liter. Agar massa gas menjadi 12
kg pada suhu 270C, berapakah
tekanan udara yang dibutuhkan
oleh ibu tersebut jika Mr CH4 =16
g/mol dan CH4 dianggap sebagai
gas ideal?
1. Mengkonversikan
jumlah mol dengan
jumlah partikel,
massa zat, dan
volum zat, serta
membuktikan
hipotesis avogadro.
C4 1. Analisis
Diketahui:
Volum gas CH4 = 30 liter
Suhu (T) = 270C
Massa gas = 12 kg
Mr CH4 = 16 g/mol
CH4 dianggap gas ideal ………………….(0.5)
Ditanyakan:
Tekanan yang dibutuhkan agar massa gas menjadi
12 kg? …………..(0.5)
2. Perencanaan
- Menentukan jumlah mol dari massa yang
diketahui.
- Mengkonversi suhu dari 0C ke
0K
- Menentukan P dari rumus gas ideal.
1
0,5
130
3. Perhitungan
- Mol CH4 =massa CH4
Mr CH4
= 12 kg
16 g/mol =
12.000 g
16 g/mol
= 750 mol …………..(1.5)
- Rumus gas ideal
P. V = n . R . T
P = n .R .T
V =
750 mol x 0,082 Latm
Kmol x 300 K
30 L
= 615 atm ………………….(1.5)
4. Pengecekan
Tekanan gas yang di butuhkan agar massa gas
menjadi 12 kg adalah 615 atm.
3
0,5
LAMPIRAN 8
131
KISI-KISI POSTEST SIKLUS II
Standar Kompetens :
2. Mendeskripsikan hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia (stoikhiometri).
Kompetensi Dasar :
2.2 Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukum-hukum dasar kimia melalui percobaan serta menerapkan konsep mol dalam
menyelesaikan perhitunagn kimia.
No Soal Indikator Jenjang
Soal Tahap Pengerjaan Soal Skor
1 Diketemukan suatu senyawa terdiri dari
60% Karbon, 5% Hidrogen, dan
sisanya Nitrogen. Jika Mr senyawa itu
= 80 g/mol. Bagaimamankah rumus
empiris dan rumus molekul senyawa
tersebut?!
(Ar C = 12 ; H = 1 ; N = 14)
2. Menentukan
rumus empiris,
rumus molekul
dan air kristal
serta kadar zat
dalam senyawa.
C5 1. Analisis
diketahui:
Suatu senyawa mengandung karbon (C)= 60%
hidrogen= 5 %
nitrogen = % senyawa – (% C + % H)
Mr senyawa: 80 g/mol ………(0.5)
Ditanyakan:
Rumus empiris dan rumus molekul?
2. Perencanaan
- Menentukan % N
- Menentukan massa senaywa dengan pemisalan (misal
massa = 100 g)
- Menentukan perbandingan massa unsur
- Menentukan perbandingan mol antar unsur.
- Menentukan rumus empiris dan rumus molekul
senyawa.
3. Perhitungan
- % Nitrogen = 100% - ( 60% + 5% ) = 35% …….(0.5)
1
0.5
3
132
- Misal massa senyawa = 100 gram,
Maka massa C = 60% x 100 g = 60 g
Massa H = 5 % x 100 g = 5 g
Massa N = 35% x 100 g = 35 g ………….(0.5)
- Perbandingan massa unsur
C : N : H = 60 : 35 : 5 ……(0.5)
- Perbandingan mol
C : H : N = 5 : 5 : 2,5
= 2 : 2 :1 (dibulatkan)
Maka rumus empiris = C2H2N …….(0.5)
- Rumus molekul = ( C2H2N ) n = 80
= ( 24 + 2 + 14 ) n = 80
= ( 40 ) n = 80 n = 2 ….(0.5)
Jadi rumus molekul senyawa tersebut
= ( C2H2N ) 2= C4H4N2 …………..(0.5)
4. Pengecekan
Rumus empiris senyawa = C2H2N
Rumus molekul senyawa = C4H4N2
0.5
2 Berapakah persen besi yang terdapat
dalam Fe2O3 jika diketahui Ar Fe=56,
O=16?
2. Menentukan rumus
empiris, rumus
molekul dan air
kristal serta kadar
zat dalam senyawa.
C2 1. Analisis
Senyawa Fe2O3 (Ar Fe=56, O=16)
Ditanyakan : % unsur besi dan Fe2O3
2. Perencanaan
- Menentukan Mr senyawa
- Menentukan jumlah besi (n) dalam senyawa kemudian
mencari kadar besi melalui perbandingan Ar besi
dengan Mr senyawa.
1
0,5
133
3. Perhitungan
- Mr Fe2O3 = ((2 x 56) + (3 x 16)) = 160 …..(1)
- Kadar besi = 𝑛 𝑋 𝐴𝑟 𝐹𝑒
𝑀𝑟 𝐹𝑒2𝑂3 x 100 %
Fe = 2 𝑋 56
160 x 100 %
Fe = 70% …….(2)
4. Pengecekan
Persentase besi dalam senyawa Fe2O3 adalah 70 %
3
0,5
3 10 gram Fe dipanaskan dengan 3,2
gram S membentuk besi sulfida,
menurut persamaan: Fe(s).+.S(s).
.FeS(s)
a. Tentukan pereaksi pembatas
b. Massa FeS yang terbentuk
c. Massa zat yang tersisa.
( Ar Fe = 56 ; S = 32 )
3. Menentukan
reaksi pembatas
dan hasil reaksi
dalam suatu
reaksi.
C5 1. Ananlisis
Diketahui:
Massa Fe = 10 gram
Massa S = 3,2 gram
Persamaan reaksi : Fe (s) +. S (s) . .FeS (s)
( Ar Fe = 56 ; S = 32 ) ……………….(0.5)
Ditanyakan:
- reaksi pembatas
- zat yang bersisa ………(0.5)
2. perencanaan
- menentukan jumlah mol Fe
- menentukan jumlah mol S
- mennetukan pereaksi pembatas
- menentukan mol dan massa zat yang tersisa.
3. Perhitungan
.....Fe (s)..... +..... S (s)... .. FeS (s)
..... ....................
.....10 gram.......... 3,2 gram
1
0,5
3
134
.....= mol ..........= mol
.....= 0,178 mol .....= 0,1 mol
........ .....................
.....= 0,178 ..........= 0,1 (Nilai 0,1 < 0,178)
Sehingga:
.....Fe (s)..... +..... S (s)... .. FeS (s)
..... ....................
.....0,178 ..............0,1 mol
- Yang menjadi Pereaksi pembatas = S ……..(1)
- FeS yang bereaksi = 1/1 x 0,1 mol
...........................= 0,1 mol ……(0.5)
- Massa FeS = 0,1 x Mr FeS
.............= 0,1 x 88
.............= 8,8 gram ……………(0.5)
- Massa Fe yang bereaksi = 1/1 x 0,1 mol
..........................bbbbb= 0,1 x 56
........................... = 5,6 gram ……(0.5)
- Massa Fe yang tersisa
= 10 - 5,6 gram
= 4,4 gram ……(0.5)
4. Pengecekan
Pereaksi pembatas adalah S, zat yang bersisa adalah Fe
sebanyak 4,4 gram.
0,5
LAMPIRAN 9
135
LEMBAR JAWABAN POST TEST 1
Nama : Hari :
Kelas : Tanggal :
1 Analisis
Perencanaan
Perhitungan
Pengecekan
2 Analisis
Perencanaan:
Perhitungan :
Pengecekan :
NILAI:
136
3 Analisis :
Perencanaan :
Perhitungan:
Pengecekan:
LAMPIRAN 10
137
LEMBAR JAWABAN POST TEST 2
Nama : Hari :
Kelas : Tanggal :
No Jawaban
Analisis
Perencanaan
Perhitungan
Pengecekan
NILAI:
LAMPIRAN 11
138
PERHITUNGAN KIMIA (STOIKIOMETRI)
PETA KONSEP
MOL
n = m.
Mr
(n)
Jumlah volum
Rumus gas ideal :
Standar Kompetensi
2. Mendeskripsikan hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia
(stoikhiometri)
Kompetensi Dasar
2.2 Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukum-hukum dasar kimia melalui
percobaan serta menerapkan konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia.
Indikator
1) Mengkonversikan jumlah mol dengan jumlah partikel, massa, dan volum zat.
2) Menentukan rumus empiris, rumus molekul, dan kadar zat dalam senyawa. 3) menentukan rumus air Kristal.
4) Menentukan pereaksi pembatas dalam suatu reaksi.
5) Menentukan banyaknya zat pereaksi atau hasil reaksi
Setelah mempelajari modul ini, siswa diharapkan dapat :
1. mengkonversikan jumlah mol dengan jumlah partikel, massa,dan volum zat. 2. menghitung volum gas ideal dan menghitung volum gas berdasarkan hipotesis avogadro. 3. menentukan rumus empiris dan rumus molekul senyawa. 4. menentukan rumus air kristal. 5. menentukan kadar zat dalam suatu senyawa. 6. menentukan pereaksi pembatas dalam suatu reaksi. 7. menentukan banyak zat pereaksi atau hasil reaksi yang terbentuk.
X = n x 6,02.1023 m = n x Mr
V= n x 22,4 L
PV = n R T
V = n R T P
n = X .
6,02.1023
139
KONSEP MOL
1. DEFINISI MOL
Apabila kita mereaksikan atom Karbon (C) dengan molekul Oksigen (O2), maka akan terbentuk satu molekul CO2. Tetapi sebenarnya yang kita reaksikan bukan satu atom Karbon dengan satu molekul Oksigen, melainkan sejumlah besar atom Karbon dan sejumlah besar molekul Oksigen. Oleh karena itu jumlah atom atau jumlah molekul yang bereaksi begitu besarnya, maka untuk menyatakannya, para ahli kimia menggunakan “ mol “ sebagai satuan jumlah partikel (senyawa, atom, atau ion).
A. Hubungan Mol dengan Jumlah Molekul
Melalui percobaan yang dilakukan, ditetapkan bahwa jumlah partikel yang terdapat dalam 12,00 gram C-12 adalah 6,02x1023 butir atom. Bilangan ini selanjutnya disebut bilangan Avogadro atau tetapan Avogadro yang diberi lambang L.
Jumlah partikel = mol x bilangan Avogadro
Contoh soal (beserta langkah-langkah pemecahan masalah) Dalam satu mol molekul air (H2O) terdapat 6,022 x 1023 partikel molekul H2O. Berapakah jumlah partikel atom yang terdapat dalam 1 mol air tersebut? Jawab : 1. Tahap analisis
Diketahui: Jumlah mol molekul air (H2O) = 1 mol 1 mol molekul air = 6,022 x 1023 partikel molekul H2O. Ditanyakan : Jumlah partikel atom dalam 1 mol air tersebut?
2. Tahap perencanaan 1 molekul air tersusun oleh 2 atom H dan 1 atom O. Jadi 1 molekul air
tersusun oleh 3 atom. 1 mol zat mengandung 6,022 x 1023 partikel zat, maka 1 mol atom
mengandung 6,022 x 1023 partikel Mencari jumlah total partikel atom dalam 1 mol air dengan rumus:
X = a x n x L
Satu mol didefinisikan sebagai jumlah zat yang mengandung partikel zat itu
sebanyak atom yang terdapat dalam 12,000 gram atom Karbon - 12
1 mol atom = 6,022 x 10 23 partikel atom 1 mol senyawa = 6,022 x 10 23 partikel senyawa
X = n x L
140
3. Tahap perhitungan Jumlah partikel H2O = 1 mol H2O x 6,022 x 10 23 molekul Jumlah paritkel atom = 3 x 1 mol x 6,022 x 10 23 atom/mol = 1,806 x 10 23 atom
4. Tahap evaluasi Jadi, dalam 1 mol air terdapat 1,806 x 10 23 partikel atom
Kerjakan latihan soal berikut dengan menggunakan langkah-langkah pemecahan masalah.
Pedoman Pemecahan Masalah
No Tahap Kriteria
1 Analisis Siswa mencoba menemukan masalah yang harus dipecahkan dan menegidentifikasi data-data apa saja yang telah ada untuk mendukung proses pemecahan masalah.
2 Perencanaan Dari data-data yang ada, siswa mencoba merencanakan suatu pemecahan masalah dengan tahapan sebagai berikut: Memecahakan rumus standar, meneliti hubungan antar konsep, membuat transformasi yaitu membuat penggubahan bentuk (rumus, satuan) yang dapat mendukung proses pemecahan masalah.
3 Perhitungan Siswa melakukan perhitungan sesuai dengan data dan perencanaan pemecahan masalah.
4 Evaluasi Siswa mengecek kembali jawaban yang telah di dapat dan memberikan kesimpulan terhadap jawaban tersebut.
1 Dalam satu mol air terdapat 6,022 x 10 23 molekul H2O. Jika dalam satu tetes air hujan terdapat 2 mol air, berapakah jumlah partikel atom air hujan tersebut jika tertampung sebanyak 10 tetes?
Analisis
Perencanaan
Perhitungan
Pengecekan
LATIHAN
141
B. Hubungan Mol dengan Massa Molar Massa molar adalah massa zat itu yang sama dengan massa atom atau massa
rumus zat tersebut yang dinyatakan dalam gram/mol.
Dari kedua rumusan di atas dapat dicari hubungan antara massa, jumlah mol, dan rumus massa atom atau massa molekul relative (Ar atau Mr) suatu zat.
Massa zat A = mol A x Mr A
mol A = massa A Mr A
Contoh soal Berapakah jumlah partikel dari 11 gram CO2, jika diketahui Ar C = 12 dan Ar O = 16?
Jawab : 1. Analisis
Diketahui : Ar C = 12 ; Ar O = 16. Massa CO2 = 11 gram Ditanyakan : Jumlah partikel CO2
2. Perencanaan Menghitung jumlah partikel CO2 dengan rumus: X = mol x 6,022.1023
partikel/mol Karna jumlah molbelum diketahui, maka hitung jumlah mol CO2 dengan
rumus; n = Gr/Mr Mr belum diketahui, maka hitung massa molar (Mr) CO2 dengan rumus:
Mr CO2 = ( 1 x Ar C ) + ( 2 x Ar O )
3. Perhitungan Mr CO2 = ( 1 x Ar C ) + ( 2 x Ar O )
= (1 x 12 ) + (2 x 16 ) = 44 g/mol
Mol CO2 = 11 gram = 0,25 mol 44 g/mol
Jumlah partikel CO2 = 0,25 mol x 6,022 x 1023 molekul/mol = 1,505 x 1023 molekul
4. Pengecekan
Massa 1 mol A = (Ar A) gram Massa 1 mol AB = (Mr AB) gram
m = n x Mr
n = m Mr
142
Jadi, jumlah mol dari 11 gram CO2 adalah 0,25 mol, dan jumlah partikel molekulnya adalah 1,505 x 1023 molekul
LATIHAN
1 Berapakah massa
sejumlah volum gas
NH3 yang
mengandung 6,02 x
1022 molekul NH3 jika
diketahui Ar N=14,
H=1?
Analisis
Perencanaan
Perhitungan
Pengecekan
2 Khaerani sedang
mempelajari sistem
pernafasan manusia. Ia
mengetahui bahwa
manusia menghirup
oksigen dan
mengeluarkannya
kembali dalam bentuk
karbondioksida. Ia
tertarik untuk
menghitung jumlah
molekul oksigen (O2)
tersebut jika seandainya
ia memilikinya sebanyak
11 gram. Berapakah
jumlah molekul O2 yang
berhasil di hitung rani?
(diketahui Ar C = 12 ; Ar
O = 16)
Analisis
Perencanaan
Perhitungan
Pengecekan
3 Diketahui gas X2
sebanyak 11,2 gram
mengandung 2,408.1023
molekul X. berapakah
Analisis
Perencanaan
143
massa atom relativ
(Ar) unsur X tersebut?
Perhitungan
Pengecekan
C. Hubungan Mol dengan Volum Zat.
Volum molar gas menyatakan volum 1 mol gas pada suhu dan tekanan tertentu. Jika
pengukuran dilakukan pada suhu 00C dan tekanan 1 atm, volum molar gas disebut
sebagai volum molar standar, hal itu disebabkan keadaan STP (Standard Temperature
and Preasure). Pada keadaan standar, volum 1 mol gas adalah 22,4 liter.
Contoh soal 1:
Terdapat 1,5 mol gas H2 di udara. Berapakah jumlah volumnya dalam keadaan
standar?
Jawab : Volum H2 = mol H2 x Vms
= 1,5 mol x 22,4 L/mol
= 33,6 L
Jadi, pada keadaan standar volum 1,5 mol gas H2 berjumlah 33,6 L
Contoh soal 2:
Hitunglah volum gas SO3 yang bermassa 4 gram jika diketahui Ar S=32 dan O=16!
Jawab:
1. Analisis
Diketahui:
Massa gas SO3= 4 gram
Ar S=32, Ar O=16
Ditanyakan: Volum gas?
2. Perencanaan
Menghitung volume gas dengan rumus: V = Mol SO3 x Vms atau V= n x 22,4 L/mol
Karna jumlah mol belum diketahui maka jumlah mol gas dapat ditentukan
dengan rumus : Mol SO3=massa SO3
Mr SO3
Mr zat belum diketahui maka Mr dihitung terlebih dulu.
3. Perhitungan
VSTP = n x 22,4 L/mol
144
Mr SO3 = (1 x Ar S) + (3 x Ar O)
= (1 x 32) + (3 x 16)
= 80 gram/mol
Mol SO3= 4 gram = 0,05 mol
80 g/mol
V = 0,05 mol x 22,4 L/mol = 1,12 L
4. Pengecekan
Volum yang didapat dari 4 gram gas SO3 adalah 1,12 liter.
Latihan mengkonversi mol dengan jumlah partikel, massa, dan volum zat.
1 Jumlah molekul yang
terkandung dalam 560
ml gas NH3 pada suhu
00C dan tekanan 76
cmHg adalah….
Analisis
Perencanaan
Perhitungan
Pengecekan
2 Radit ingin menghitung
massa dari 10 liter gas
CH4 pada ruangan
yang bersuhu 00C dan
bertekanan 1 atm.
Berapakah jumlah
massa gas yang di
dapat Radit jika ia
mengetahui bahwa Ar
C = 12 dan Ar H = 1?
Analisis Perencanaan
Perhitungan Pengecekan
3 Gas H2S adalah salah satu
gas yang banyak terdapat
di alam. 34 gram di alam
adalah merupakan jumlah
yang cukup banyak.
Peneliti ingin mengetahui
volume gas tersebut jika ia
Analisis
Perencanaan
145
mengukurnya pada
keadaan standar (STP).
Berapakah volum yang
didapat oleh peneliti
tersebut? (Ar H = 1, Ar S =
32)
Perhitungan
Pengecekan
D. Hukum Gas Ideal
Telah diketahui bahwa bila suatu gas dipanaskan maka akan terjadi pemuaian
volum. Adanya pemuaian volum menyebabkan terjadinya penyimpangan-
penyimpangan pada hukum-hukum yang berlaku pada gas. Untuk gas ideal
dianggap bahwa tidak ada penyimpangan-penyimpangan tersebut. Beberapa hukum
tentang gas yang berlaku pada gas ideal adalah:
a. Hukum Boyle, “Pada suhu tetap dan jumlah mol tetap, berlaku P≈1/V”
b. Hukum Amonton, “Pada volum dan jumlah mol tetap, maka P≈T”
c. Hukum Charles, “Pada tekanan dan jumlah mol tetap, maka V≈T”
d. Hipotesis Avogadro “Pada tekanan dan suhu tetap, maka V≈n”
Dari keempat hukum tersebut dapat disimpulkan bahwa pada gas ideal
berlaku persamaan:
Dengan, P = tekanan (atm) T = suhu mutlak (0K) V = Volum (L) n = jumlah mol (mol) R = Tetapan gas ideal (0,082 L atm/0K mol)
Contoh Soal
Berapakah volum 1 gram gas hydrogen (H2) yang diukur pada suhu 25 0C dan
tekanan 1 atm?
Jawab :
1. Analisis
Diketahui :
massa gas = 1 gram
suhu (T) = 25 0C
tekanan (P) = 1 atm
PV = n R T
146
Ditanyakan:
Volum gas?
2. Perencanaan
Karna suhu bukan 00C, maka ditentukan untuk volum gas adalah dengan
menggunakan rumus gas ideal, yaitu: PV=nRT
Mengubah satuan suhu dari 0C menjadi 0K
T = 250C = 25 + 273 0K = 298 0K
Menghitung besaran mol gas dengan terlebih dahulu menghitung Mr-nya.
(Mol= G/Mr)
Memasukkan nilai besaran-besaran yang ada.
Menghitung Volum gas dengan rumus: V = n R T P
3. Perhitungan
Mr H2 = (2 x Ar H) = 2 x 1 = 2 g/mol
Mol H2 = 1 gram = 0,5 mol 2 g/mol
V H2 = 0,5 mol x 0,082 L atm/K mol x 298 0K 1 atm
= 12,218 L
4. Pengecekan Volum gas hydrogen yang didapat ialah 12,218 liter.
LATIHAN
1 Di dalam ruangan
bersuhu 270C terdapat
12,5 liter gas nitrogen
monoksida (NO).
Seorang peneliti ingin
menghitung massa gas
tersebut pada tekanan 1
atm sebagai langkah
percobannya. Berapakah
hasil yang di peroleh oleh
peneliti tersebut jika ia
mengetahui bahwa Mr
NO adalah 30 g/mol dan
tetapan gas ideal (R)
adalah 0,082 L
atm/K.mol ?
Analisis
Perencanaan
Perhitungan
Pengecekan
2 Seorang ibu rumah Analisis Perencanaan
147
tangga baru saja
membeli tabung gas
LPG yang berisi gas
CH4 bervolum 30 liter.
Agar massa gas
menjadi 12 kg pada
suhu 270C, berapakah
tekanan udara yang
dibutuhkan oleh ibu
tersebut jika Mr CH4
=16 g/mol dan CH4
dianggap sebagai gas
ideal?
Perhitungan
Pengecekan
E. Hipotesis Avogadro
Hipotesis Avogadro menyatakan bahwa, Pada suhu dan tekanan yang sama,
sejumlah volume yang sama suatu gas (sembarang gas) mengandung jumlah molekul yang
sama pula.
Berdasarkan pernyataan tersebut berarti apabila jumlah molekul sama, maka
jumlah mol gas akan sama pula. Dengan demikian berlaku bahwa perbandingan volum
gas akan sama dengan perbandingan mol gas.
Contoh soal
Berapakah volum dari 3 gram gas nitrogen monoksida (NO) yang diukur pada suhu
dan tekanan yang sama dengan 1 gram gas metana (CH4) dengan volum 1,5 liter? (Ar
N=14, O=16, H=1)
Jawab :
1. Analisis Diketahui: Massa gas NO = 3 gram Massa gas metana = 1 gram Volum gas metana = 1,5 L Ar N=14, O=16, H=1 Ditanyakan : Volum gas NO?
2. Perencanaan Mencari volum NO dengan menggunakan perbandingan (hipotesis)
Avogadro, V1 : V2 = n1 : n2 Menghitung jumlah mol masing-masing gas, dengan rumus: Mol= G/Mr
V1 : V2 = n1 : n2
148
3. Perhitungan Mr NO = (1 x 14) + (1 x 16)
= 30 g/mol Mol NO = 3 gram = 0,1 mol
30 g/mol Mr CH4 = (1 x 12 ) + (4 x 1)
= 16 g/mol Mr CH4 = 1 gram = 0,0625 mol
16 g/mol VNO : VCH4 = nNO : nCH4
VNO : 1,5 L = 0,1 mol : 0,0625 mol VNO = (0,1 mol : 0,0625 mol) x 1,5 L VNO = 2,4 L
4. Pengecekan Jadi, volum gas NO yang di dapat adalah sebanyak 2,4 liter.
LATIHAN
1 Tentukan volume 22
gram gas CO2, jika
pada suhu dan
tekanan yang sama, 8
gram gas SO3
volumenya = 10 liter.
(Mr CO2 = 44, Mr SO3
= 80)
Analisis
Perencanaan
Perhitungan
Pengecekan
2 Apabila 6,02.1023
molekul gas NO
mempunyai volum 2
liter pada suhu dan
tekana tertentu, maka
pada keadaan yang
sama volum dari
3,01x1023 molekul gas
N2 adalah….?
(Ar N=14, O=16)
Analisis Perencanaan
Perhitungan
Pengecekan
149
LAMPIRAN 12
149
PERHITUNGAN KIMIA (STOIKIOMETRI)
Untuk menentukan Untuk menentukan
Terdiri dari
Standar Kompetensi
2. Mendeskripsikan hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan
kimia (stoikhiometri)
Kompetensi Dasar
2.2 Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukum-hukum dasar kimia melalui
percobaan serta menerapkan konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia.
Indikator
1) Menentukan rumus empiris senyawa 2) Menentukan rumus molekul suatu senyawa 3) Menentukan kadar zat dalam senyawa 4) Menentukan pereaksi pembatas dalam suatu reaksi. 5) Menentukan banyaknya zat pereaksi atau hasil reaksi.
Setelah mempelajari modul ini, diharapkan: 1. Siswa dapat menentukan rumus empiris suatu senyawa. 2. Siswa dapat menentukan rumul molekul melalui rumus empiris senyawa. 3. Siswa dapat menentukan kadar zat dalam suatu senyawa. 4. Siswa dapat dapat menentukan pereaksi pembatas dalam suatu reaksi. 5. Siswa dapat dapat menentukan banyak zat pereaksi atau hasil reaksi yang terbentuk.
PERHITUNGAN
KIMIA
Rumus molekul
Rumus empiris
Reaksi pembatas rumus kimia
MAP KONSEP
150 RUMUS EMPIRIS, RUMUS MOLEKUL, DAN KADAR ZAT DALAM SENYAWA.
A. RUMUS EMPIRIS
Rumus empiris (RE) atau rumus perbandingan adalah rumus kimia yang menyatakan
jenis dan perbandingan paling sederhana dari atom-atom yang terdapat dalam suatu
senyawa.
Contoh:
Rumus molekul glukosa adalah C6H12O6, rumus empirisnya adalah CH2O, berarti perbandingan mol
atom C : H : O adalah 1 : 2 : 1.
Hal yang harus diupayakan pada penetapan rumus empiris suatu senyawa adalah
menentukan jumlah mol atau perbandingan mol unsur penyusun senyawa tersebut.
Rumus molekul dan rumus empiris beberapa senyawa
Perhatikan contoh soal berikut!
(menjawab soal dengan tahap-tahap pemecahan masalah)
Jawab: 1. Analisis
Diketahui: Massa senyawa= 3 gram Massa karbon (C)= 1,2 gram Massa hydrogen (H)= 0,2 gram Ar H=1, C=12, dan O=16 Ditanyakan: Rumus empiris senyawa?
2. Perencanaan Menentukan massa oksigen = massa senyawa – (massa C + massa H) Menentukan jumlah mol masing-masing atom Membandingkan mol masing-masing atom Menentukan rumus empiris
3. Perhitungan
Massa O = 3 g – (1,2 g + 0,2 g) = 1,6 gram Mol C = 1,2 gram = 0,1 mol
12 g/mol Mol H = 0,2 gram = 0,2 mol
1 g/mol Mol O = 1,6 gram = 0,1 mol
16 g/mol
Dalam 3 gram suatu senyawa karbon terdapat 1,2 gram karbon (C), 0,2 hidrogen (H), dan
sisanya oksigen (O). Tentukanlah rumus empiris senyawa tersebut jika diketahui Ar H=1,
C=12, dan O=16!
151
Perbandingan mol C : H : O = 0,1 mol : 0,2 mol : 0,1 mol = 1 : 2 : 1
Rumus empiris senyawa= CH2O
4. Pengecekan
Rumus empiris senyawa tersebut adalah CH2O
Contoh soal 2
Jawab:
1. Analisis
Diketahui: Senyawa mengandung:
K = 26,57% Cr = 35,36% O = 38,07%
Ar K=39, Cr=52, O=16 Ditanyakan: Rumus empiris senyawa?
2. Perencanaan
Menentukan dengan pemisalan massa senyawa. (misal 100 gram), maka:
K = 26,57% = 26,57 gram Cr = 35,36% = 35,36 gram O = 38,07% = 38,07 gram
Menentukan perbandingan mol antar unsur.
Mol K : mol Cr : mol O
Membagi jumlah mol dengan perbandingan mol terkecil.
3. Perhitungan
Misal massa senyawa adalah 100 g, maka:
Massa K=26,57 g ; masssa Cr=35,36 g ; dan massa O= 38,07 g
Perbandingan mol antar unsur
K : Cr : O = 26,57
39 :
35,36
52 :
38,07
16
= 0,68 : 0,68 : 2,379 Membagi dengan bilangan mol terkecil
K : Cr : O = 0,68
0.68 :
0,68
0.68 :
2,379
0.68
= 1 : 1 : 3,5 → 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛, 𝑑𝑖 𝑘𝑎𝑙𝑖 2 = 2 : 2 : 7 Maka di dapat rumus empiris senyawa adalah K2Cr2O7
4. Pengecekan
Jadi, Rumus empiris senyawa yang dianalisis adalah K2Cr2O7
Dari hasil analisis, diketahui suatu senyawa X mengandung 26,57% kalium, 35,36 % kromium, dan 38,07 % oksigen. Jika Ar K = 39, Cr = 52, dan O = 16, bagaimanakah rumus empiris senyawa yang telah di analisis tersebut?
152 Kerjakan latihan soal berikut dengan menggunakan langkah-langkah pemecahan masalah.
Pedoman Pemecahan Masalah
No Tahap Kriteria
1 Analisis - Menegidentifikasi data-data apa saja yang telah untuk mendukung proses pemecahan masalah.
- Menemukan masalah yang harus dipecahkan
2 Perencanaan Dari data-data yang ada, siswa mencoba merencanakan suatu pemecahan masalah dengan tahapan sebagai berikut:
- Memecahakan rumus standar - Meneliti hubungan antar konsep, - membuat penggubahan bentuk (rumus, satuan) yang dapat
mendukung proses pemecahan masalah.
3 Perhitungan - Melakukan perhitungan sesuai dengan data dan perencanaan pemecahan masalah.
4 Pengecekan(Evaluasi ) - Mengecek kembali jawaban yang telah di dapat dan memberikan kesimpulan terhadap jawaban tersebut.
No Soal 1 Suatu senyawa organik dengan massa 100 gram terseusun dari 40 gram
karbon (C ), 6,6 gram hydrogen, dan sisanya oksigen (O). Tentukan rumus
empiris senyawa tersebut jika diketahui Ar C=12, H=1, O=16!
Analisis
Perencanaan
Perhitungan Pengecekan
LATIHAN
153
2 Senyawa X tersusun atas natrium (Na), karbon (C ), dan Oksigen (O). Kandungan massa unsurnya mempunyai persentasi Na=34,33%, C=17,91%, dan O=47,96 %. Jika diketahui Ar Na=23, C=12, dan O=16, tentukanlah rumus empiris senyawa X!
Analisis Perencanaan
Perhitungan
Pengecekan
B. RUMUS MOLEKUL
Berbeda dengan rumus empiris, rumus molekul (RM) zat menyatakan jenis dan
jumlah atom dalam tiap molekul zat itu. Hanya zat yang partikelnya berupa molekul yang
mempunyai rumus molekul.
Contoh: H2O (air), C6H12O6 (glukosa), C6H6 (benzene), dan lain sebagainya.
2. Perencanaan Menentukan rumus molekul dari rumus empiris yang telah diketahui
RM = (RE)n ∑ Mr RM = (∑ Mr RE)n
menentukan rumus Mr rumus empiris Mr CH2O = (Ar C) + (Ar H x 2) + (Ar O)
RM = (RE)n
∑ Mr RM = (∑ Mr RE)n
Suatu senyawa mempunyai rumus empiris CH2O dan massa molekul relatif 60. Jika diketahui massa atom relatif H=1, C=12, dan O=16, maka rumus molekul senyawa itu adalah…
154
3. Perhitungan
Mr CH2O = (Ar C x 1) + (Ar H x 2) + (Ar O x 1) = (12 x 1) + (1 x 2) + (16 x 1) = 12 + 2 + 16 = 30 g/mol
∑ Mr RM = (∑ Mr RE)n 60 g/mol = ( 30 g/mol) n n = 60 g/mol 30 g/mol n = 2
RM = (RE)n RM = (CH2O) 2 RM = C2H4O2
4. Pengecekan Jadi rumus molekul senyawa itu adalah C2H4O2
No Soal
1 Diketemukan suatu senyawa terdiri dari 60% Karbon, 5% Hidrogen, dan sisanya Nitrogen.
Jika Mr senyawa itu = 80 g/mol. Bagaimamankah rumus empiris dan rumus molekul
senyawa tersebut?! (Ar C = 12 ; H = 1 ; N = 14)
Analisis Perhitungan
Perencanaan Pengecekan
2 Seorang siswa yang sedang melakukan percobaan di laboratorium mengambil senyawa yang mengandung 80% unsur karbon dan 20% unsur hidrogen sebagai sampel. Massa relatif senyawa tersebut adalah 30 g/mol. Tentukan rumus molekul senyawa tersebut!
Analisis
Perhitungan
LATIHAN
155
Perencanaan
Pengecekan
C. KADAR ZAT DALAM SENYAWA
Kadar menunjukkan komposisi bagian dalam satu komponen kompleks. Kadar unsur
dalam senyawa dapat di nyatakan dengan persentase mol unsur dalam senyawa tersebut.
Contoh soal:
Jawab:
1. Analisis
Diketahui: Senyawa Al2O3 (Ar Al =27, O=16) Ditanyakan : % masing-masing unsur?
Misal Al2O3 sejumlah 1 mol, maka massa senyawa adalah 102 gram.
Kadar Al = x 100 %
Al = x 100 %
= 53,94 %
Kadar O = x 100 %
O = x 100 %
= 46,06 % Atau % O dalam Al2O3 = 100% - 53,94%
= 46,06%
4. Pengecekan
Komposisi masing-masing unsur Al dan O dalam Al2O3 adalah 53,94% dan 46,06%
Komposisi masing-masing unsur dalam senyawa Al2O3 adalah…
156 Contoh soal 2:
Jawab:
1. Analisis
Diketahui : Senyawa Fe2O3 (Ar Fe=56, O=16) Ditanyakan : % unsur besi dan Fe2O3
2. Perencanaan
Menentukan Mr senyawa
Menentukan jumlah besi (n) dalam senyawa kemudian mencari kadar besi melalui
perbandingan Ar besi dengan Mr senyawa.
3. Perhitungan
Mr Fe2O3 = ((2 x 56) + (3 x 16)) = 160
Kadar besi = 𝑛 𝑋 𝐴𝑟 𝐹𝑒
𝑀𝑟 𝐹𝑒2𝑂3 x 100 %
Fe = 2 𝑋 56
160 x 100 %
Fe = 70%
4. Pengecekan
Persentase besi dalam senyawa Fe2O3 adalah 70 %
No Soal
1 Berapa persenkah kadar N dan S dalam senyawa (NH4)2SO4. Dimana Ar N = 14 ; S = 32 ; H = 1 dan O = 16.
Analisis
Perencanaan
Perhitungan
Pengecekan
LATIHAN
Berapakah persen besi yang terdapat dalam Fe2O3 jika diketahui Ar Fe=56, O=16.
157
2 Kadar unsur N dalam senyawa CO(NH3)2 adalah… (Ar C=12, N=14, O=16, H=1)
Analisis
Perhitungan
Perencanaan Pengecekan
Kerjakan latihan soal berikut dengan menggunakan langkah-langkah pemecahan masalah.
1. Massa molekul relatif suatu senyawa yang dianalisis 58. Jika senyawa itu terdiri dari 82,8% Karbon dan 17,2% Hidrogen, tentukan rumus molekulnya!
2. Suatu molekul mempunyai rumus empiris (CH2)n. bila molekul mempunyai Mr= 28 g/mol, maka rumus molekulnya adalah….
3. Suatu senyawa karbon mengandung unsur C, H, dan O. Pada pembakaran 0,29
gram senyawa itu diperoleh 0,66 gram CO2 dan 0,27 gram H2O. Bila massa molekul relatif senyawa itu adalah 58 g/mol, berapakah rumus molekul senyawa karbon tersebut?
Tugas rumah
158 REAKSI PEMBATAS
Bila dua zat direaksikan akan didapat dua kemungkinan. Kemungkinan pertama,
kedua pereaksi tepat habis. Kemungkinan kedua, salah satu pereaksi habis dan pereaksi
yang lain bersisa. Pereaksi yang habis akan membatasi hasil reaksi yang didapatkan.
Pereaksi yang membatasi hasil reaksi disebut reaksi pembatas.
Contoh soal
Diketahui reaksi sebagai berikut: ..... .....S (s) + 3 F2 (g)..... ..... SF6 (g) Jika yang direaksikan adalah 2 mol S dengan 10 mol F2, a. Berapa mol kah SF6 yang terbentuk? b. Zat mana dan berapa mol zat yang tersisa? Jawab: 1. Analisis
Diketahui: Suatu reaksi : S (s) + 3 F2 ..... ..... (g) SF6 (g) S = 2 mol yang bereaksi F2= 10 mol yang bereaksi Ditanyakan: Mol SF6 yang terbentuk? Mol zat yang tersisa?
2. Perencanaan Menyetarakan reaksi .... ..... S + 3 F2 ...... ... ... SF6 (sudah setara) Menentukan pereaksi pembatas dengan menentukan kemungkinan yang terjadi.
* JIka semua S bereaksi maka mencari mol F2 yang dibutuhkan adalah:
.....mol F2 = x 2 mol S * Jika semua F2 habis bereaksi, maka S yang dibutuhkan .....mol S =koefisien S x mol F2
Koefisian F2 Menentukan mol zat sisa hasil reaksi.
A = koefisien A x mol pereaksi pembatas. 3. Perhitungan
* JIka semua S bereaksi maka F2 yang dibutuhkan
.....mol F2 = x 2 mol S
..... ..... .....= x 2 mol
..... ..... .....= 6 mol Hal ini memungkinkan karena F2 tersedia 10 mol.
* Jika semua F2 habis bereaksi, maka S yang dibutuhkan .....mol S =koefisien S x mol F2
Koefisian F2 ... =1/3 x 10 mol .. .= 3,33 mol
159
Hal ini tidak mungkin terjadi, karena S yang tersedia hanya 2 mol. Jadi yang bertindak sebagai pereaksi pembatas adalah S! *Banyaknya mol SF6 yang terbentuk adalah x mol S
Mol SF6 = koefisien SF6 x mol reaksi pembatas = 1 x 2 mol = 2 mol *Banyaknya zat F2 yang terpakai F2 = koefisien F2 x mol S Koefisien S = 3/1 x 2 mol = 6 mol *Banyaknya F2 yang tersisa F2 = 10 mol – 6 mol = 4 mol
4. Pengecekan
a. mol SF6 yang terbentuk adalah 2 mol b. zat yang tersisa adalah F2 sebanyak 4 mol
LATIHAN 1 Satu mol logam Aluminium direaksikan dengan asam klorida secukupnya menurut reaksi:
2 13 gram Seng tepat habis bereaksi dengan sejumlah HCl menurut reaksi:
.....Zn (s) + HCl (aq) ZnCl2 (aq) + H2 (g).
Bila 1 mol gas oksigen pada tekanan dan suhu tersebut bervolume 20 liter, berapa literkah
Analisis
Perencanaan
Perhitungan
Pengecekan
161 3 22,4 L gas SO2 direaksikan dengan 33,6 L gas O2 (STP) membentuk gas SO3. Berapa gram
SO3 yang terbentuk? ( Ar S = 32 ; O = 16 )
Analisis
Perencanaan
perhitungan
Pengecekan
LAMPIRAN 13
162
STOIKIOMETRI
RINGKASAN MATERI
Mol : Satu mol didefinisikan sebagai sejumlah zat yang mengandung partikel zat itu
sebanyak atom yang terdapat dalam 12,000 gram atom Karbon – 12
PETA KONSEP
𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒐𝒍 MOL
𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒐𝒍
𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒐𝒍𝒆𝒌𝒖𝒍 (n)
𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒂𝒔𝒔𝒂
Jumlah volum Rumus gas ideal :
No Soal Jawaban 1 Jika diketahui tetapan Avogadro adalah
L, maka jumlah molekul 2 mol gas klorin adalah… a. 2 L c. ½ L b. 0,2 L d. 12 L
2 Jika diketahui L= 6 x 1023 partikel/mol, maka jumlah mol 5,4 x 1023 atom besi setara dengan… a. 9 mol c. 6 mol b. 0,9 mol d. 0,6 mol
X = n x 6,02.1023 m = n x Mr
n = X .
6,02.1023
n = m.
Mr
V= n x 22,4 L
PV = n R T
V = n R T P
LATIHAN SOAL
163
3 Berapakah jumlah molekul dari 0,56 g CaO jika diketahui tetapan Avogadro (L)= 6 x 1023 dan Ar Ca=40, O=16? a. 6 x 1023 molekul b. 3 x 1023 molekul c. 6 x 1021 molekul d. 3 x 1021 molekul
4 Jika diketahui massa urea CO(NH2)2
adalah 24 g. maka jumlah mol urea tersebut adalah… (Ar O=16. C=12, N=14, dan H=1) a. 0,4 mol c. 0,6 mol b. 0,5 mol d. 0,7 mol
5 Diketahui massa atom relative (Ar) O=16. C=12, N=14, dan H=1. Berapakah massa dari o,5 mol zat urea CO(NH2)2 ? a. 22 g c. 30 g b. 44 g d. 60 g
6 Diketahui massa o,5 mol senyawa XSO4 adalah 72 gram. Berapakah massa molekul relative (Mr) senyawa tersebut? a. 144 c. 72 b. 96 d. 64
7 Volume 8,8 gram gas CO2 pada keadaan standar (T=00C, P=1 atm) adalah… A. 22,4 L c. 4,48 L B. 3,36 L d. 5,60 L
8 Volume 1,4 gram gas N2 dalam keadaan standar adalah…. (Ar N=14) a. 1,12 L c. 3,36 l b. 2,24 L d. 4,48 L
164
9 Volume 34 gram gas ammonia (Mr=17) yang diukur pada suhu 270C dan tekanan 1 atm adalah… a. 4,48 L c. 24,6 L b. 36,4 L d. 2,24 L
10 Volume 88 g gas CO2 (Mr=44) yang diukur pada suhu 250C dan tekanan 2 atm adalah… a. 22,4 L c. 48,8 L b. 44,8 L d. 11,2 L
LAMPIRAN 14
165
Jawaban soal latihan Stoikiometri
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
LAMPIRAN 15
166
QUIZ KELOMPOK
1. Senyawa X tersusun atas natrium (Na), karbon (C ), dan Oksigen (O).
Kandungan massa unsurnya mempunyai persentasi Na=34,33%, C=17,91%,
dan O=47,96 %. Jika diketahui Ar Na=23, C=12, dan O=16, tentukanlah
rumus empiris senyawa X!
2. Seorang siswa yang sedang melakukan percobaan di laboratorium mengambil
senyawa yang mengandung 80% unsur karbon dan 20% unsur hidrogen
sebagai sampel. Massa relatif senyawa tersebut adalah 30 g/mol. Tentukan
rumus molekul senyawa tersebut!
3. Berapa persenkah kadar N dan S dalam senyawa (NH4)2SO4.
Dimana Ar N = 14 ; S = 32 ; H = 1 dan O = 16.
4. Diketahui reaksi sebagai berikut
.S (s) + 3 F2 (g) ..... ..... (g) SF6 (g)
Jika direaksikan 2 mol S dengan 10 mol F2
a. Berapa mol kah SF6 yang terbentuk?
b. Zat mana dan berapa mol zat yang tersisa?
167
JAWABAN SOAL QUIZ KELOMPOK
1. Senyawa X tersusun atas natrium (Na), karbon (C ), dan Oksigen (O).
Kandungan massa unsurnya mempunyai persentasi Na=34,33%, C=17,91%,
dan O=47,96 %. Jika diketahui Ar Na=23, C=12, dan O=16, tentukanlah
rumus empiris senyawa X!
Jawaban:
a. Analisis
Diketahui:
- Senyawa X mengandung Na=34,33%, C=17,91%, dan O=47,96 %.
- Ar Na=23, C=12, dan O=16
Ditanyakan: Rumus empiris senyawa X?
b. Perencanaan
- Menentukan massa senyawa dengan pemisalan (misal massa = 100 g)
- Menentukan perbandingan massa unsure.
- Menentukan perbandingan mol antar unsur.
- Menentukan rumus empiris senyawa.
c. Perhitungan
- Misal massa senyawa = 100 gram,
Maka massa Na = 34,33% x 100 g = 34,33 g
Massa C = 17,91 % x 100 g = 17,91 g
Massa O = 47,96 % x 100 g = 47,96 g
- Perbandingan massa unsur
Na : C : O = 34,33 : 17,91 : 47,96
- Perbandingan mol
Na : C : O = 34,33/ 23 : 17,91/ 12 : 47,96/ 16
= 1,49 : 1,49 : 2,99
= 1 : 1 : 2
Maka rumus empiris = NaCO2
d. Pengecekan
Rumus empiris senyawa = NaCO2
2. Seorang siswa yang sedang melakukan percobaan di laboratorium mengambil
senyawa yang mengandung 80% unsur karbon dan 20% unsur hidrogen
sebagai sampel. Massa relatif senyawa tersebut adalah 30 g/mol. Tentukan
rumus molekul senyawa tersebut!
168
Jawaban:
a. Analisis
Diketahui:
Senyawa mengandung 80% C dan 20% H
Mr senyawa = 30 g/mol
Ditanyakan: Rumus molekul senyawa?
b. Perencanaan
- Menentukan rumus senyawa denagna pemisalan CxHy
- Menentukan kadar C berdasarkan Ar C dan Mr senyawa dikali 100 %
- Menentukan kadar H berdasarkan Ar H dan Mr senyawa di kali 100 %
- Menentukan rumus molekul senyawa.
c. Perhitungan
Misal rumus senyawa adalah CxHy
Kadar unsur C = 𝑥 𝑋 𝐴𝑟 𝐶
𝑀𝑟 𝐶𝑥𝐻𝑦 x 100 %
80% = 𝑥 𝑋 12
30 x 100 %
X = 80 𝑥 30
100 𝑥 12 = 2
Kadar unsur H = 𝑦 𝑋 𝐴𝑟 𝐻
𝑀𝑟 𝐶𝑥𝐻𝑦 x 100 %
20 % = 𝑦 𝑋 1
30 x 100 %
Y =20 𝑥 30
100 𝑥 1 = 6
d. Pengecekan
Rumus molekul senyawa CxHy adalah C2H6
3. Berapa persenkah kadar N dan S dalam senyawa (NH4)2SO4.
Dimana Ar N = 14 ; S = 32 ; H = 1 dan O = 16.
Jawaban:
a. Analisis
Senyawa Fe2O3 (Ar Fe=56, O=16)
Ditanyakan : % unsur besi dan Fe2O3
b. Perencanaan
- Menentukan Mr senyawa.
- Menentukan jumlah besi (n) dalam senyawa kemudian mencari kadar
besi melalui perbandingan Ar besi dengan Mr senyawa.
169
c. Perhitungan
- Mr Fe2O3 = ((2 x 56) + (3 x 16)) = 160
- Kadar besi = 𝑛 𝑋 𝐴𝑟 𝐹𝑒
𝑀𝑟 𝐹𝑒2𝑂3 x 100 %
Fe = 2 𝑋 56
160 x 100 %
Fe = 70%
d. Pengecekan
Persentase besi dalam senyawa Fe2O3 adalah 70 %
4. Diketahui reaksi sebagai berikut
.S (s) + 3 F2 (g) ..... ..... (g) SF6 (g)
Jika direaksikan 2 mol S dengan 10 mol F2
a. Berapakah massa SF6 yang terbentuk?
b. massa zat yang tersisa? (Ar S=32, F=19)
Jawaban:
a. Analisis
Diketahui:
Suatu reaksi : S (s) + 3 F2 ..... ..... (g) SF6 (g)
S = 2 mol yang bereaksi
F2= 10 mol yang bereaksi
Ditanyakan:
- Mol SF6 yang terbentuk?
- Mol zat yang tersisa?
b. Perencanaan
- Menentukan reaksi pembatas
- Menentukan mol SF6
- Menentukan mol F2 yang bereaksi
- Menentukan mol F2 yang tersisa.
c. perhitungan
Ringkasan pada tahap perhitungan (dengan rumus MBS)
Jumlah Subyek= 36Butir Soal= 20Nama berkas: C:\DOCUMENTS AND SETTINGS\COMPAQ\MY DOCUMENTS\ANATES SITI.AUR
No Butir Baru No Butir Asli Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran 1 1 44.60 Sedang 2 2 67.00 Sedang 3 3 93.70 Sangat Mudah 4 4 71.40 Mudah 5 5 51.50 Sedang 6 6 84.60 Mudah 7 7 71.40 Mudah 8 8 54.70 Sedang 9 9 79.60 Mudah 10 10 61.40 Sedang 11 11 76.70 Mudah 12 12 91.20 Sangat Mudah 13 13 87.60 Sangat Mudah 14 14 88.00 Sangat Mudah 15 15 86.70 Sangat Mudah 16 16 71.00 Sangat Mudah 17 17 68.20 Sedang 18 18 80.80 Mudah 19 19 84.00 Mudah 20 20 85.90 Sangat Mudah
No No Btr Asli T DP(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi 1 1 1.85 14.40 Sedang 0.458 Signifikan 2 2 -... -4.40 Sedang -0.006 - 3 3 1.40 4.60 Sangat Mudah 0.411 - 4 4 0.40 4.00 Mudah 0.165 - 5 5 -... -0.20 Sedang 0.181 - 6 6 3.68 27.60 Mudah 0.545 Signifikan 7 7 3.53 28.40 Mudah 0.350 - 8 8 2.49 13.40 Sedang 0.430 Signifikan 9 9 2.07 12.40 Mudah 0.293 - 10 10 5.47 50.80 Sedang 0.591 Sangat Signifikan 11 11 2.61 16.20 Mudah 0.392 - 12 12 2.23 17.60 Sangat Mudah 0.784 Sangat Signifikan 13 13 2.60 12.40 Sangat Mudah 0.624 Sangat Signifikan 14 14 3.67 24.00 Sangat Mudah 0.862 Sangat Signifikan 15 15 4.24 24.60 Sangat Mudah 0.735 Sangat Signifikan 16 16 0.51 4.00 Sangat Mudah 0.329 - 17 17 1.66 14.00 Sedang 0.483 Signifikan 18 18 5.22 35.20 Mudah 0.605 Sangat Signifikan 19 19 4.02 28.00 Mudah 0.524 Signifikan 20 20 3.08 25.00 Sangat Mudah 0.720 Sangat Signifikan
Page 7
LEMBAR UJI REFERENSI
Nama : Siti Rohmah
NIM : 105016200558
Jurusan/ Semester : Pendidikan IPA-Kimia/ XI
Judul Skripsi :”Penerapan Pendekatan Problem Solving dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa terhadap Konsep
Mol dalam Stoikiometri.”
Dosen Pembimmbing : 1. Drs. Sujiyo Miranto, M.Pd
2. Munasprianto Ramli, M.A
BAB I
No Sumber
Paraf
Dosen
Pembimbing
I
Dosen
Pembimbing
II
1 1 Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Th.
2003. SISDIKNAS ( Sistem Pendidikan Nasional).
(Bandung :Fokus Media, 2006). Hal. 5.
2 Departemen Pendidikan Nasional, Kurikulum 2004
Standar Kompetensi Mata Pelajaran Kimia Sekolah
Menengah Atas dan Madrasah Aliyah . (Jakarta:
2003). hal. 7-8.
3 Michael Purba. KIMIA 2000 Untuk SMU kelas 1.
(Jakarta: Erlangga, 2000). Cet. Ke-1, h. 3.
4 Mulyati Arifin, Strategi Belajar Mengajar Kimia:
Prinsip dan Aplikasinya, (Bandung: UPI, 2000), hal.