PENERAPAN METODE PROYEK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA SISWA KELAS VII DI MTs. RIADHUL ULUM AMPENAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Oleh Nurul Laili Arini NIM. 15.1.13.5.080 FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM MATARAM 2017
216
Embed
PENERAPAN METODE PROYEK UNTUK …etheses.uinmataram.ac.id/166/1/Nurul Laili Arini151135080...PENERAPAN METODE PROYEK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA SISWA KELAS VII DI MTs.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENERAPAN METODE PROYEK UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN PROSES IPA SISWA KELAS VII DI MTs.
RIADHUL ULUM AMPENAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Oleh
Nurul Laili Arini NIM. 15.1.13.5.080
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
MATARAM
2017
PENERAPAN METODE PROYEK UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN PROSES IPA SISWA KELAS VII DI MTs.
RIADHUL ULUM AMPENAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Skripsi diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram
untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Nurul Laili Arini NIM. 15.1.13.5.080
JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
MATARAM
2017
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi oleh: Nurul Laili Arini, NIM: 151.135.095 dengan judul, “Penerapan
Metode Proyek untuk Meningkatkan Keterampilan Proses IPA Siswa Kelas VII di
MTs. Riadhul Ulum Ampenan Tahun Pelajaran 2016/2017” telah memenuhi
syarat dan disetujui untuk di uji.
Di bawah bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Bahtiar. M.Pd. Si Alwan Mahsul, M. Pd NIP.197807192005011006 NIP.198112202009011017
iv
NOTA DINAS PEMBIMBING
Hal: Ujian Skripsi
Mataram, 18 Juli 2017
Kepada
Yth. Rektor UIN Mataram
di-
Mataram
Assalamualaikum Wr.Wb
Disampaikan dengan hormat, setelah melakukan bimbingan,
arahan, dan koreksi maka kami berpendapat bahwa skripsi
saudara/saudari:
Nama Mahasiswa : Nurul Laili Arini
NIM : 151.135.080
Jurusan/Prodi : Pendidikan IPA Biologi
Judul :
telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah
skripsi Fakultas Tarbiyah UIN Mataram. Oleh karena itu, kami berharap
agar skripsi ini dapat segera dimunaqasyahkan,
Wassalamu’alaikum, Wr. Wb.
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Bahtiar. M.Pd. Si Alwan Mahsul, M. Pd NIP.197807192005011006 NIP.198112202009011017
v
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini adalah:
Nama : Nurul Laili Arini
Nim : 151.135.080
Program Studi : Pendidikan IPA Biologi
Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Institut : Universitas Islam Negeri Mataram
Dengan ini menyatakan bahwa SKRIPSI dengan judul “Penerapan Metode
Proyek untuk Meningkatkan Keterampilan Proses IPA Siswa Kelas VII di MTs.
Riadhul Ulum Ampenan Tahun Pelajaran 2016/2017” ini secara keseluruhan
adalah hasil penelitian atau karya saya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang
dirujuk sumbernya. Apabila dibelakang hari ternyata karya tulis ini tidak asli, saya
siap dianulir gelar kesarjanaan saya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN
Mataram.
Mataram, 18 Juli 2017
Saya yang menyatakan
Nurul Laili Arini 151.135.080
vi
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul “Penerapan Metode Proyek untuk Meningkatkan
Keterampilan Proses IPA Siswa Kelas VII di MTs. Riadhul Ulum Ampenan
Tahun Pelajaran 2016/2017” yang diajukan oleh Nurul Laili Arini, NIM
151.135.080 Jurusan Pendidikan IPA Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan
Keguruan UIN Mataram yang dimunaqasyahkan pada hari (______) dan
dinyatakan telah memenuhi syarat untuk mencapai gelar sarjana.
Dewan Munaqasyah:
1. Ketua sidang/ Dr. Bahtiar. M.Pd. Si ( ) Pembimbing I NIP. 197807192005011006
2. Sekertaris Sidang/ Dr. Alwan Mahsul, M. Pd ( ) Pembimbing II NIP.198112202009011017
3. Penguji I Ir. Edi M. Jayadi, MP. ( ) NIP. 196712312003121008
4. Penguji II Dr. Baharudin M.Ag ( ) NIP. 197112311998031010
Mengetahui
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri (IAIN) Mataram
Wakil Dekan I Bidang Akademik
Dr. Hj. Nurul Yakin, M.Pd NIP.196412311991032006
vii
MOTTO
٨ ٧ ىل بر راف ٦ ىلإ ىغف ىصراف غعف فاسغر ري نس
Artinya: “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka
apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras
(untuk urusan yang lain), dan hanya kepada Tuhanmulah engkau
berharap. QS. Al Insyirah: 6-8).”
viii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini ananda persembahkan kepada :
1. Ibunda dan Ayahanda tercinta yang tak henti-hentinya memberikan nasihat,
motivasi, dukungan dan do’a dengan penuh kesabaran dan keihlasan. Salam hormat
Tabel 7 Nama-nama siswa kelas VII MTs. Riadhul Ulum Ampenan.............. 44
Tabel 8 Keadaan Guru di MTs. Riadhul Ulum Ampenan .............................. 45
Tabel 9 Keadaan gedung MTs. Riadhul Ulum Ampenan ................................ 46
Tabel 10 Hasil Observasi keterlaksanaan RPP siklus I .................................... 51
Table 11 Analisis data hasil observasi keterampilan proses siklus I ............... 51
Tabel 12 Refleksi tindakan siklus I .................................................................. 52
Tabel 13 Hasil Observasi keterlaksanaan RPP siklus II .................................. 55
Tabel 14 Analisis data hasil observasi keterampilan proses siklus II .............. 55
Tabel 15 Refleksi tindakan siklus I .................................................................. 55
Tabel 16 Hasil Observasi keterlaksanaan RPP siklus III ................................. 57
Tabel 17 Analisis data hasil observasi keterampilan proses siklus III ............. 57
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Bagian-bagian satuan makhluk hidup ............................................. 24
Gambar 2 komponen biotik, konsumen dan decomposer ............................... 26
Gambar 3 Ekosistem Abiotik .......................................................................... 27
Gambar 4 Siklus penelitian tindakan kelas ..................................................... 33
Gambar 5 Struktur organisasi MTs. Riadhul Ulum Ampenan ........................ 47
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Silabus pembelajaran..................................................................... 65
Lampiran II Rencana pelaksanaan pembelajaran ............................................. 67
Lampiran III Lembar keterlasanaan RPP .................................................... .... 91
Lampiran IV Lembar Observasi keterampilan proses .................................... 97
Lampiran V Dokumentasi ................................................................................ 103
xvii
PENERAPAN METODE PROYEK UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN IPA SISWA KELAS VII DI MTS. RIADHUL ULUM
AMPENAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Oleh
Nurul Laili Arini
151.13.5.080
ABSTRAK
Pembelajaran adalah usaha yang dilakukan oleh guru untuk membuat siswa dapat mengubah tingkah laku untuk mendapatkan kemampuan baru yang berisikan suatu sistem untuk mencapai tujuan pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan metode proyek untuk meningkatkan keterampilan IPA Biologi siswa kelas VII di MTs. Riadhul Ulum Ampenan Tahun Pelajaran 2016/2017. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan subyek penelitian siswa kelas VII berjumlah 20 siswa. Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Keterampilan proses siswa diambil menggunakan lembar observasi. Hasil analisis data menunjukkan bahwa dari siklus ke siklus mengalami peningkatan. Hasil penelitian menunjukkan pada siklus I diperoleh hasil observasi keterampilan proses siswa, dengan jumlah rata-rata dengan presentase 50% dalam kategori cukup baik. Pada siklus II ketrampilan proses siswa meningkat, dengan jumlah rata-rata dengan presentase 77% dalam kategori baik. Pada siklus ke III ketrampilan proses siswa lebih meningkat dengan presentase rata-rata 93,7%dalam dengan kategori sangat baik. Dari data yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa penerapan metode proyek dapat meningkatkan keterampilan proses siswa pada mata pelajaran IPA kelas VII MTs. Riadhul Ulum Tahun Pelajaran 2016/2017. Kata Kunci: Pembelajaran Metode proyek, Keterampilan proses siswa .
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran adalah usaha yang dilakukan oleh guru untuk membuat
siswa dapat mengubah tingkah laku untuk mendapatkan kemampuan baru
yang berisikan suatu sistem untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Pembelajaran merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan
lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah lebih baik.1
Ilmu pengetahuan alam (IPA) adalah pengetahuan yang diperoleh
melalui pengumpulan data dengan eksperimen pengamatan dan deduksi untuk
menghasilkan suatu penjelasan tentang segala yang dapat dipercaya.2 Proses
belajar mengajar IPA lebih ditekankan pada pendekatan keterampilan proses,
hingga siswa dapat menemukan fakta-fakta, membangun konsep-konsep,
teori-teori dan sikap ilmiah siswa itu sendiri yang akhirnya dapat berpengaruh
positif terhadap kualitas proses pendidikan maupun produk pendidikan. IPA
bukan hanya menitikberatkan pada penguasaan kumpulan pengetahuan yang
berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga
merupakan suatu proses memahami dan memiliki sikap ilmiah serta
yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengelola
pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek.5
Menurut Thomas dkk mengemukakan kerja proyek memuat tugas-tugas yang kompleks berdasarkan kepada pertanyaan dan permasalahan (problem) yang sangat menantang, dan menuntut siswa untuk merancang, memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja secara mandiri.
Menurut Yunus Abidin pembelajaran berbasis proyek merupakan pembelajaran yang diorentasikan untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan belajar para siswa melalui serangkaian kegiatan merencanakan, melaksanakan penelitian dan menghasilkan produk tertentu yang dibingkai dalam suatu wadah berupa proyek pembelajaran.6
Pengajaran berbasis proyek merupakan dimana lingkungan belajar
siswa didesain agar siswa dapat melakukan penyelidikan terhadap
masalah-masalah autentik termasuk pendalaman dari suatu topik mata
pelajaran dan melaksanakan tugas bermakna lainnya. Motede ini
memperkenalkan siswa untuk bekerja mandiri dalam mengkonstruk atau
membentuk pembelajarannya, dan mengkulminasikannya dalam bentuk
nyata.7
Berdasarkan definisi dari para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa
metode proyek merupakan suatu jenis kegiatan memecahkan masalah yang
dilakukan oleh perseorangan atau kelompok kecil. Metode proyek
5 Herman, Penerapan metode proyek untuk meningkatkan keterampilan proses pembuatan media
pembelajaran biologi siswa kelas X MA miftahul islah tembelok, (Skripsi, FITK IAIN Mataram, Mataram ,
2014) hlm. 8.
6 Novita purwandi, Upaya Meningkatkan Keterampilan Proses dan Hasil Belajar Ipa Melalui
Penerapan Model Pembelajaran Model Berbasis Proyek pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Srandakan,
(Skripsi, Fakultas Ilmu pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 2015), hlm. 32.
7 Nurhadi, Pembelajaran kontekstual dan Penerapannya dalam KBK, (Malang : UMPRESS, 2004),
hlm. 77.
11
memungkinkan penyaluran minat siswa sehingga siswa dapat belajar
untuk menelaah dan memandang materi pelajaran dalam konteks yang
lebih luas. Mengembangkan kemampuan dan keterampilan belajar.
2. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek
Pembelajaran barbasis proyek ini merupakan suatu metode
mengajar, dimana bahan pelajaran diorganisasikan dengan sedemikian
rupa sehingga bahan pelajaran tersebut menjadi suatu keseluruhan atau
kesatuan bulat yang bermakna dan mengandung suatu pokok masalah.
Thomas menjelaskan bahwa pembelajaran berbasis proyek merupakan fokus pembelajaran yang terletak pada prinsip dan konsep inti dari disiplin ilmu, melibatkan siswa dalam investigasi pemecahan masalah dan kegiatan tugas-tugas bermakna yang lain, memberi kesempatan kepada siswa bekerja secara otonom dalam mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri, dan mencapai puncaknya untuk menghasilkan produk nyata.8
Menurut Buck Institute For Education (1999) belajar berbasis
proyek memiliki karakteristik sebagai berikut :
a. Siswa membuat keputusan dan membuat kerangka kerja
b. Terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya
c. Siswa merancang proses untuk mencapai hasil
d. Siswa bertanggung jawab untuk mendapatkan dan megelola informasi
yang di kumpulkan
e. Siswa melakukan evalusi secara kontinu
f. Siswa secara teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan
g. Hasil akhir berupa produk dan evaluasi kualitasnya
Pada pelajar mempertanggungjawabkan atau menyajikan hasil
yang diperolehnya. Laporan pertanggungjawaban ini dapat dilakukan
dengan lisan maupun tertulis.
Menurut Ridwan Abdullah Sani11 langkah-langkah pembelajaran metode proyek adalah sebagai berikut : a. Memperoleh ide
Ide membuat proyek dapat diperoleh dari internet atau berdiskusi dengan temen sejawat, namun harus terkait dengan kurikulum yang ditetapkan.
b. Merancang proyek Guru menetapkan apa yang harus dipelajari oleh peserta didik
dengan mengerjakan proyek. c. Menyetel proyek
Menyetel proyek, maksudnya adalah membicarakan rencana proyek yang akan dikerjakan peserta didik. Tahapan yang dilakukan adalah: menyajikan rencana proyek; memperkenalkan proyek; dan diskusi untuk klarifikasi
d. Membuat proyek Membuat proyek untuk peserta didik kelas rendah, guru dapat
menunjukkan contoh proyek yang sudah dibuat, sedangkan untuk kelas tinggi, guru menetapkan harapan yang dikehendaki terhadap proyek yang dibuat. Guru perlu memonitor kemajuan peserta didik dalam mengerjakan proyek.
e. Memamerkan proyek Guru perlu menetapkan waktu untuk melaksanakan pameran
produk yang telah dibuat oleh peserta didik. Pameran bisa untuk umum dan bisa juga dipamerkan di kelas.
Langkah-langkah yang dimaksud dengan metode proyek adalah
menetapkan pengetahuan yang diperoleh anak didik, menyalurkan minat
dan melatih anak didik menelaah suatu materi pelajaran dengan wawasan
yang lebih luas.
11 Ridwan Abdullah Sani, Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi
Kurikulum 2013, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014). hlm. 23.
14
4. Keuntungan dan Kekurangan Metode Proyek
a. Keuntungan
Beberapa keuntungan metode ini antara lain :
1) Dapat meningkatkan motivasi belajar siswa terbukti dari beberapa
laporan penelitian tentang pembelajaran berbasis proyek yang
menyatakan bahwa siswa sangat tekun, berusaha keras untuk
menyelesaikan proyek, siswa merasa lebih bergairah dalam
pembelajaran, dan keterlambatan dalam kehadiran sangat
berkurang.
2) Dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah, membuat
siswa lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem yang
bersifat kompleks.
3) Pembelajaran berbasis proyek mempersyaratkan siswa harus
mampu secara cepat memperoleh informasi melalui sumber-
sumber informasi, maka keterampilan siswa untuk mencari dan
mendapatkan informasi akan meningkat.
4) Pentingnya kerja kelompok dalam proyek memerlukan siswa
mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan komunikasi.
Kelompok kerja koopratif, evaluasi siswa, pertukaran informasi
online adalah aspek-aspek kolaboratif dari sebuah proyek.
5) Pembelajaran berbasis proyek yang diimplementasikan secara baik
memberikan kepada siswa pembelajaran dan praktik dalam
15
mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber-
sumber lain seperti perlngkapan untuk menyelesaikan tugas.12
b. Kelemahan metode proyek
Beberapa kelemahan metode ini antara lain :
1) Kurikulum yang berlaku saat ini, baik secara verikal maupun
horizontal, belum menunjang pelaksanaan metode ini.
2) Organisasi bahan pelajaran, perencanaan, dan pelaksanaan metode
ini sukar, terutama untuk mengontrol hasil tugas itu benar-benar
usaha yang dilakukan sendiri atau bukan.
3) Bila pemberian tugas terlalu sering, apalagi jika tugas yang
diberikan itu sukar, dapat menggangu ketengan mental siswa.
4) Sukar memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan tiap
individu. 13
2. Keterampilan Proses
a. Pengertian Keterampilan Proses
Keterampilan proses adalah keterampilan siswa untuk
mengelola hasil yang didapat dalam KBM yang memberi kesempatan
seluas-luasnya kepada siswa untuk mengamati, menggolongkan,
menafsirkan, meramalkan, menerapkan, merencanakan, penelitian dan
mengkomunikasikan hasil yang diperolehnya tersebut.14
12Ibid., hlm. 24.
13 Slameto, Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester (SKS) (Jakarta : Bumi, 1991), hlm.115.
14Muhammad azhar, Proses Belajar mengajar Pola CBSA, (Surabaya: Usaha Nasional, 1993), hlm.17
16
Menurut Patta Bundu (2006: 23), keterampilan proses dapat dibagi atas dua kelompok. Pertama keterampilan proses dasar yang meliputi: 1) observasi, 2) klasifikasi, 3) komunikasi, 4) pengukuran, 5) prediksi, dan 6) penarikan kesimpulan. Kedua, keterampilan terintegrasi yang meliputi: 1) mengidentifikasi variabel, 2) menyusun tabel data, 3) menyusun grafik, 4) menggambarkan hubungan antar variabel, 5) memperoleh dan memproses data, 6) menganalisis investigasi, 7) menyusun hipotesis, 8) merumuskan variabel secara operasional, 9) merancang investigasi, dan 10) melakukan eksperimen. Selanjutnya khusus pembelajaran IPA di sekolah menengah, Harlen menyarankan hanya lima macam keterampilan proses yang harus dikuasai, meskipun pada hakekatnya mencakup pula jika macam keterampilan proses yang lainnya, yaitu: observing, planning, predicting, hypothesizing, communicating juga dikuasai.15
Menurut Indrawati, keterampilan proses merupakan
keseluruhan keterampilan ilmiah yang terarah (baik kognitif maupun psikomotorik) yang dapat digunakan untuk menemukan suatu konsep, prinsip atau teori untuk mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya, ataupun melakukan penyangkalan terhadap suatu penemuan/flasifikasi. Dengan kata lain keterampilan proses ini dapat digunakan sebagai wahana penemuan dan pengembangan konsep/prinsip/teori. Konsep/prinsip/teori yang telah ditemukan atau dikembangkan ini akan menetapkan pemahaman tentang keterampilan proses tersebut
. Keterampilan proses merupakan keterampilan intelektual yang
dimiliki dan digunakan oleh para ilmuwan dalam meneliti fenomena
alam (Usman Samatowa, 2011: 93). Keterampilan proses IPA yang
dikembangkan pada anak menengah merupakan modifikasi dari
keterampilan proses yang dimiliki ilmuwan sebab disesuaikan dengan
perkembangan kognitifnya. Menurut Indrawati (Trianto, 2010: 144),
bahwa keterampilan proses adalah keseluruhan keterampilan ilmiah
yang terarah yang dapat digunakan untuk menemukan suatu konsep,
15 Novita purwandari, “Upaya Meningkatkan Keterampilan Proses dan Hasil Belajar Ipa Melalui
Penerapan ModelPembelajaran Berbasis Proyek Pada SiswaKelas Iv Sd Negeri 2 Srandakan”, (Skiripsi,
Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 2015), hlm.15
17
prinsip, atau teori untuk mengembangkan konsep yang telah ada
sebelumnya, ataupun untuk melakukan penyangkalan terhadap suatu
penemuan.
b. Tujuan dan lingkup keterampilan proses
1) Tujuan keterampilan proses adalah untuk mengembangkan
kreativitas siswa dalam belajar hingga mereka aktif
mengembagkan dan menerapkan kemampuannya.
2) Lingkup kegiatannya, bertolak pada kegiatan fisik mental yang
mendasar sesuai dengan apa yang ada pada pribadi siswa. 16
c. Asas Pelaksanaan Keterampilan Proses
1) Harus sesuai dan selalu berpeoman pada tujuan kulikuler, TIU dan
TIK.
2) Berasumsi bahwa semua siswa memiliki potensi sesuai dengan
kodratnya.
3) Memberi kesempatan penghargaan dan motivasi pada siswa untuk
berpendapat , berfikir dan merasakan.
4) Sistem pembinaannya harus dengan pengalaman belajar siswa.
5) Perlu diupayakan agar pembinaan mengarah pada kemampuan
siswa untuk mengolah hasil temuannya.
6) Berpegangan pada prinsip Tut Wuri Handayani.
16Ibid., hlm. 17
18
d. Jenis-jenis keterampilan proses
Karso, dkk menjelaskan bahwa keterampilan proses pada suatu
implementasi antara ranah-ranah kognitif, efektif dan psikomotorik
dengan memperhatikan jenis dari keterampilan proses, sebagai berikut:
1) Mengajukan pertanyaan
Langkah ini dimulai dengan urut pikiran tentang gambaran
mental yang dimiliki anak didik tentang pokok bahasan yang di
pelajari.Untuk pokok bahasan yang baru, diperlukan pengalaman
langsung yang dapat menjembataninnya, pengalaman ini
diperlukan secara esensial sebagai jembatan mengarah kepada
emosional dan fisik, disamping memberikan kesenangan bagi
siswa dan sekaligus merupakan usaha melihat konteks
permasalahannya.
2) Perencanaan/percobaan
Perencanaan percobaan berpedoman dari pertanyaan apa
yang harus dijawab secara jelas. Proses ini juga mencakup
mengidentifikasikan variabel apa yang harus diubah atau tetap
dipertaruhkan, cara dan langkah kerja dalam percobaan.
3) Komunikasi
Komunikasi merupakan suatu proses yang berhubungan
erat dengan cara anak didik mengkombinasikan kata objek yang
secara esensial diperlukan atau dipikirkan perlakuannya,
memerlukan gambaran tentang ide maupun situasi nyata.
19
Komunikasi ini tidak hanya verbal tetapi dapat juga melalui grafik,
charta, dan tabel dalam dalam mengatur informasi dan atau
menyampaikan hasil observasi sehingga polanya tampak jelas,
kemudian kesimpulan ditarik.
4) Menyimpulkan
Menyimpulkan dan diartikan sebagai “suatu keterampilan
untuk memutuskan keadaan suatu objek atau peristiwa berdasarkan
fakta, konsep dan prinsip yang diketahui. Kegiatan menyimpulkan
dalam kegiatan belajar mengajar dilakukan sebagai pengembangan
keterampilan peserta didik yang dimulai dari kegiatan percobaan di
lapangan tentang apa yang ada di alam ini.
Aspek keterampilan proses yang dikembangkan untuk siswa menengah menurut Hendro Darmodjo (1992: 51-70), yaitu sebagai berikut. 1) Keterampilan Mengamati
Keterampilan mengamati merupakan keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh setiap orang dalam melakukan penyelidikan ilmiah.Keterampilan melakukan observasi adalah kemampuan menggunakan panca indera untuk memperoleh data atau informasi.
2) Keterampilan Mengklasifikasi Meliputi menggolongkan atas dasar aspek-aspek tertentu,
mengurutkan atas dasar aspek tertentu, serta kombinasi antara menggolongkan dengan mengurutkan.
3) Keterampilan Menginterpretasi Keterampilan menginterpretasi merupakan keterampilan
untuk dapat menafsirkan data.Adapun data itu dapat ditafsirkan apabila telah ditata dalam klasifikasi yang teratur.
4) Keterampilan Memprediksi Keterampilan memprediksi adalah keterampilan untuk
dapat memperkirakan atau meramalkan apa yang akan terjadi berdasarkan kecenderungan atau pola hubungan yang terdapat pada data yang telah diperoleh.
20
5) Keterampilan Membuat Hipotesis Hipotesis adalah suatu pertanyaan berupa dugaan tentang
kenyataankenyataan yang terdapat di alam, melalui proses pemikiran. Jadi keterampilan membuat hipotesis adalah keterampilan membuat dugaan tentang kejadian alam melalui proses pemikiran.
6) Keterampilan Mengendalikan Variabel Keterampilan mengendalikan variabel adalah upaya untuk
mengisolasi variabel yang tidak diteliti sehingga adanya perbedaan pada hasil eksperimen dari variabel yang diteliti.
7) Keterampilan Merencanakan dan Melaksanakan Penelitian Melakukan eksperimen adalah suatu kegiatan yang
mencakup seluruh keterampilan proses yang telah diuraikan, karena untuk menemukan jawaban dari satu pertanyaan diperlukan langkah-langkah seperti identifikasi variabel, membuat prediksi, menyusun hipotesis, mengumpul data, menginterpretasi data, dan membuat kesimpulan sebagai jawaban pertanyaan yang diajukan.
8) Keterampilan Menyimpulkan (Inferensi) Keterampilan menyimpulkan yaitu kemampuan menarik
kesimpulan dari proses pengolahan data. 9) Keterampilan Menerapkan atau Aplikasi
Keterampilan aplikasi adalah keterampilkan menerapkan atau mempergunakan konsep-konsep ataupun pengetahuan yang telah dimiliki siswa ke dalam situasi baru. Aplikasi dapat berupa ide-ide, gagasan-gagasan, rencana, proyek, atau karya nyata.
10) Keterampilan mengkomunikasikan Keterampilan mengkomunikasi adalah keterampilan untuk
menyampaikan apa yang ada dalam pikiran dan perasaan kepada orang lain, baik secara lisan maupun secara tertulis.
Poppy Kamalia (2010: 8) menyatakan bahwa keterampilan
dasar merupakan pondasi bagi keterampilan terintegrasi yang lebih kompleks. Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat Hari Suderadjat (2004: 75-76) yang menyatakan bahwa keterampilan proses yang bersifat dasar hendaknya menjadi tujuan utama pembelajaran IPA, Hal itu karena keterampilan proses dasar memberikan dasar bagi keterampilan proses terintegrasi, artinya seberapa baik penguasaan keterampilan proses terintegrasi akan sangat dipengaruhi oleh penguasaan proses keterampilan dasar (Suprihadi, dkk, 2000: 155).17
17Rosella Aranda, “Meningkatkan Keterampilan Proses Dasar IPA Menggunakan Pendekatan
Keterampilan Proses Pada Siswa Kelas IV Sd Negeri Kiyaran II Cangkringan Sleman Yogyakarta”, (skripsi,
Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 2014), hlm. 19.
21
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan oleh
para ahli tersebut, maka jenis keterampilan proses yang akan diteliti
dalam penelitian ini adalah keterampilan proses dasar. Berupa
Ampenan dimana kegiatan majelis ta’lim dilaksanakan secara rutin dari
masjid ke masjid diwilayah Kecamatan Ampenan. Mengingat jumlah
43
40
jama’ah yang semakin banyak maka pada tanggal 17 Juli 1987 para
jama’ah majelis ta’lim sepakat untuk mendidirikan yayasan dan
berbekalan hukum dan memiliki lokasi pusat kegiatan.
Selanjutnya pada tahun 1987 menyebut kegiatan majelis ta’lim
dipusatkan dilingkungan sintung Jln. Ranggi Genep Gang Dahlia
Ampenan dengan membeli tanah seluas 20,5 Are. Pada tahun 1989/1990
majelis ta’lim dibentuk juga MTs. Riadhul Ulum Ampenan dengan jumlah
anggota sebanyak 1689 orang dengan status terdaftar . selanjutnya secara
berurutan didirikan koperasi pondok psantren, diniah dan asuhan keluarga
serta pengembangan masyarakat dibawah naungan yayasan pondok
pesantren Riadhul Ulum Ampenan.
2. Profil MTs. Riadhul Ulum Ampenan
Tabel 5 Profil MTs. Riadhul Ulum Ampenan
Nama Madrasah : Madrasah Tsanawiyah Riadhul Ulum
Jalan dan Kampung : Jln. Ragi Genep, Gang Dahlia Sintung Ampenan
Kelurahan : Banjar Kecamatan : Ampenan
Kota : Mataram Provinsi : Nusa Tenggara Barat
NSM : 121252710001 No. Telepon : 0817363016 Tahun Berdiri : 1990
Akreditasi I : A Akreditasi II : B Akreditasi III : C Komite Madrasah : Terbentuk
41
3. Dilihat Dari Segi Letak Geografisnya
Madrasah Tsanawiah Riadhul Ulum Desa Banjar Kecamatan.
Ampenan Kota Mataram yang letaknya strategis dan memungkinkan
untuk mengembangkan suatu sistem pembelajaran yang efektif dan
efisien dengan batas-batas sebagai berikut:
a. Sebelah Utara : Sungai dan Laut
b. Sebelah Selatan : Perkampungan Sintung Ampenan
c. Sebelah Timur : Perkampungan Sintung Ampenan
d. Sebelah Barat : Perkampungan dan laut
Kondisi lingkungan Madrasah Tsanawiah Riadhul Ulum Ampenan
Sedang aman dan mudah dijangkau oleh gugus yang ada di kecamatan
Ampenan Kota Mataram ± 150 meter dari kota mataram.25
4. Keadaan Siswa-Siswi MTs. Riadhul Ulum Ampenan
Tabel 6 Keadaan siswa-siswi MTs. Riadhul Ulum Tahun 2016/201726
Kelas
Akhir Bln. Lalu
Masuk Bln. Ini
Keluar
Bln. Ini
Akhir Bln. Ini Jml
Hari Masuk
Absensi Ket.
L P L P L P L P S I A Jmlh
VII 11 11 - - - - 11 11 21
Senin s/d
Sabtu
- - - -
VIII 11 4 - - - - 11 4 15 - - - -
IX 11 5 - -
- - 11 5 16 - - - -
Jmlh
33 20 - - - - 33 20 52 - - - -
25Hasil Dokumentasi Profil MTs. Riadhul Ulum, senin, 6 Mei 2017 . 26Data siswa MTs. Riadhul Ulum pada tahun 2016-2017
42
Terkait dengan penelitian ini, berikut data kelas VII MTs. Riadhul
Ulum Ampenan.
Tabel 7 Nama-nama siswa kelas VII Riadhul Ulum Ampenan
No Nama siswa Jenis kelamin
1 Annisa Suciana Fitri P
2 Dela Yuniar P
3 Desti Muliana P
4 Firman Wahyudi L
5 Irfan Maulana Hakiki L
6 Junaidi L
7 Lilis Heriyani P
8 Mely Melati P
9 Murni Ningsih P
10 Muhammad Gunawan L
11 Muhammad Ibrahim Robbani L
12 Muhammad Kurniawan L
13 Muhammad Rifaldi Nugroho Fauzi L
14 Nurjannah P
15 Puriyawati P
16 Ripawan L
17 Riski Wahyudi L
18 Sintiana Dewi P
19 Sofian Hadi L
20 Ummi Kalsum P
43
44
5. Keadaan Guru MTs. Riadhul Ulum
Tabel 8 Keadaan guru dan pegawai di MTs. Riadhul Ulum dari berdasarkan jenis kelamin dan tingkat pendidikan
serta bidang yang dipegang.27
No Nama Lengkap L/P Tahun Lahir
Jabatan Gol
. Ijazah/ Tahun
Mulai Tugas
Alamat Bidang Studi
1 Roby Hidayat, S.Pd L 1980 Guru/Kepala madrasah
07 S1/2004 17/07/2003 Tanjung Karang Permai Bhs. Inggris
2 Drs. Marni L 1964 Guru/wakamad 07 S1/1990 01/01/1990 Pejeruk Bhs. Arab 3 Priasrini, S.Pd P 1971 Guru/BP 09 S1/2009 19/07/2004 Banjar BK 4 Usman,S.Pd, M.Si L 1970 Guru 07 S2/2013 17/06/1994 Tanjung Karang Permai IPS 5 Siti Nuraeni, S.Ag P 1976 Guru/Wali kelas 07 S1/1999 12/07/2002 Ampenan Selatan PKN 6 Ir. Ali Asgar L 1967 Guru 07 S1/1992 17/07/2003 Dayan peken Matematika 7 Nurjihadiyah
Akbar, S.Pd.I P 1980 Guru/ Wali
kelas 07 S1/2004 01/07/2004 Bintaro IPA, Prakarya
8 Cahya Haerani, S.Pd
P 1970 Guru/ bendahara S1/2013 17/06/1994 Ampenan tengah Bhs. Indonesia
9 Baiq Najlasulhi, S.Pd.I
P 1980 Guru S1/2005 17/07/2004 Tanjung Karang Permai P. Agama Islam
10 Kurniyah Fitratullah S, S.Pd
P 1985 Guru/ TU S1/2009 17/07/2004 Banjar Seni Budaya
11 Sahuyun, S.Pd P 1981 Guru S1/2010 01/01/2010 Ampenan Tengah Penjaskes
27
Data karyawan dan guru MTs Miftahul Ishlah Tembelok pada tahun 2016-2017
45
Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat bahwa jumlah guru di
MTs. Riadhul Ampenan sebanyak 11 orang guru dengan rincian laki-laki 4
orang dan perempuan sebanyak 7 orang guru.
6. Keadaan sarana dan parasarana
Tabel 9 Keadaan gedung MTs Riadhul Ulum28
No Jenis Bangunan
Jumlah Ruangan Menurut Kondisi
Status Kepemilika
n 1)
Total Luas
Bangunan (m2)
Baik Rusak Ringan
Rusak Sedang
Rusak Berat
1 Ruang Kelas 3 1
2 Ruang Kepala Madrasah 1 1
3 Ruang Guru 1 1
4 Ruang Perpustakaan 1 1
5 Ruang UKS 1 1 6 Toilet Guru 1 1 7 Toilet Siswa 2 1
8 Ruang Bimbingan Konseling (BK)
1 1
9 Masjid/Mushola 1 1
10 Kantin 1 1
28Data gedung dan keadaan sekolah MTs Riadhul Ulum Ampenan tahun 2016-2017
46
7. Struktur Organisasi
TP. 2016/2017
………………………………….……………
..…………………….. Garis Instruksional Garis Konsultatif
Gambar 6 Struktur Organisasi MTs. Riadhul Ulum Ampenan
Wakamad
Drs. Marni
Wali Kelas VII
Nurjihadiyah Akbar, S.Pd.I
Wali Kelas IX
Drs. Marni
Wali Kelas VIII
Siti Nuraeni, S.Ag
Kemenag Kota Mataram
Drs. H Burhanul Islam
Kepala Madrasah
Roby Hidayat, S.Pd
Ketua Yayasan
Ketua Komite
Usman,S.Pd, M.Si
Kepala Tata Usaha Kurniyah Fitratullah
S, S.Pd
Bendahara
Cahya Haerani, S.Pd
siswa siswa
47
B. Hasil Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam tiga siklus, yaitu
pada tanggal 19-10 Mei Thun Pelajaran 2016/2017. Subjek dalam penelitian
ini adalah siswa kelas VII MTs. Riadhul Ulum Ampenan yang berjumlah 20
orang.
1. Siklus I
Pelaksanaan penelitian untuk siklus I dilaksanakan pada hari
Jum’at 19 Mei 2017. Materi yang dibahas pada siklus 1 adalah tentang
Ekosistem. Untuk lebih jelasnya tindakan yang dilakukan pada siklus 1
dipaparkan sebagai berikut:
a. Tahap perencanaan
Sebelum melakukan pembelajaran pada siklus I, terlebih
dahulu peneliti mempersiapkan beberapa hal antara lain :
1) Bersama-sama dengan guru mata pelajaran IPA melakukan
observasi awal di kelas VII MTs. Riadhul Ulum Ampenan
2) Mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti : rencana
Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta:Bumi
Askara, 2010
Muhammad azhar, Proses Belajar mengajar Pola CBSA. Surabaya: Usaha
Nasional, 1993
Nana syaodih Sukmadinata, Metode penelitian pendidikan.Bandung:PT
Remaja Rosdakarya, 2007
Ngalim purwanto, Media penelitian Jakarta:Bumi Askara, 2010
Novita purwandari, “Upaya Meningkatkan Keterampilan Proses dan Hasil
Belajar Ipa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek
Pada Siswa Kelas Iv Sd Negeri 2 Srandakan”Skiripsi, Universitas
Negeri Yogyakarta. Yogyakarta, 2015
Nurhadi. Pembelajaran kontekstual dan Penerapannya dalam KBK.
Malang :UMPRESS, 2004
Rosella Aranda, “Meningkatkan Keterampilan Proses Dasar Ipa
Menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses Pada Siswa Kelas
IV SD Negeri Kiyaran II Cangkringan Sleman Yogyakarta” skripsi,
Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.
Sugiyono, Metode penelitian kuantitati, kualitatif dan R & D, (Bandung :
Alfabeta, 2006
Suharsimi Arikunto, Suhardjono, Supardi, Penelitian Tindakan Kelas,
Jakarta: PT. Bumi Aksara 2006
65
L
A
M
P
I
R
A
N
- 1 -
V. ILMU PENGETAHUAN ALAM
Satuan Pendidikan : SMP/MTs Kelas : VII (tujuh) Kompetensi Inti KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta
Pembelajaran pada KD KI-1 dan KI-2 terintegrasi dalam pembelajar-an KD pada KI-3 dan KI-4 melalui indirect teaching
Penilaian hasil belajar dilakukan melalui observasi, penilaian diri, penilaian antar teman, dan jurnal (catatan pendidik)
- 2 -
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
mewujudkan-nya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan
2.3 Menunjukkan
- 3 -
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
perilaku bijaksana dan bertanggungja-wab dalam aktivitas sehari-hari
2.4 Menunjukkan penghargaan kepada orang lain dalam aktivitas sehari-hari
3.1 Memahami konsep pengukuran berbagai besaran yang ada pada diri, makhluk hidup, dan lingkungan fisik sekitar sebagai bagian dari observasi, serta pentingnya perumusan satuan terstandar (baku) dalam
Objek IPA dan Pengamatannya Pengukuran Besaran
pokok dan turunan
Mengamati Mengamati teman, untuk melihat ciri-ciri yang dapat diamati yang ada pada teman, misalnya tinggi badan, warna rambut, warna kulit dst. Mengamati berbagai alat ukur, misalnya penggaris, neraca, stopwatch. Mengamati cara mengukur panjang benda
Menanya Mengajukan pertanyaan
tentang bagaimana para ahli IPA melakukan pengamatan terhadap benda-benda di
Sikap: Penilaian antar teman sikap teliti, jujur, dan tanggung jawab dalam pengamatan dan percobaan
Pengetahuan: Tes tulis
tentang komonen keterampilan proses IPA, satuan, besaran,
5 JP Buku paket, Lembar kerja Praktikum Buku atau sumber belajar yang relevan. Media elektronik
- 4 -
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
pengukuran sekitar dan menguji prediksi Menanyakan cara dan alat yang digunakan dalam mengukur serta sikap yang tepat dalam melakukan pengukuran Menanyakan pentingnya perumusan satuan terstandar (baku) dalam pengukuran
Mengumpulkan informasi Membaca teks tentang
penyelidikan IPA Melakukan eksperimen untuk menguji prediksi yang menunjukkan proses penyelidikan IPA telah dilakukan Membaca teks tentang pengamatan, membuat inferensi, dan mengomunikasikan Mengukur panjang benda hidup dan benda tak hidup dengan satuan baku dan tak baku Mengukur panjang, dengan satuan tak baku Membaca teks tentang pengukuran Mengidentifikasi berbagai pengukuran yang mungkin dari mengamati benda di
aplikasinya. Tes produk hasil pengamatan percobaan
Keterampilan: Tes unjuk kerja
melakukan pengukuran Portofolio Laporan hasil eksperimen Laporan tugas proyek
4.1 Menyajikan hasil pengukuran terhadap besaran-besaran pada diri, makhluk hidup, dan lingkungan fisik dengan menggunakan satuan tak baku dan satuan baku
- 5 -
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
sekitarnya Mengukur massa benda benda hidup dan benda tak hidup dengan neraca Menentukan simbol satuan pengukuran dengan menggunakan SI (Sistem Internasional) Membandingkan pengukuran pada mikroorganisme dengan benda langit Menaksir dan mengukur panjang, massa, dan waktu Mengukur besaran turunan, misalnya: luas, volume, konsentrasi larutan, dan laju pertumbuhan
Menalar/Mengasosiasi Menyimpulkan berbagai
pengukuran besaran pokok dan turunan dengan alat ukur baku dan tidak baku Menyimpulkan hasil analisis data yang diperoleh dari percobaan.
Mengomunikasikan Membuat tulisan sederhana
yang menggambarkan cara atau prosedur ahli IPA melakukan penyelidikan
- 6 -
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Membuat laporan dan mempresentasikan hasil eksperimen
3.2 Mengidentifikasi ciri hidup dan tak hidup dari benda-benda dan makhluk hidup yang ada di lingkungan sekitar
Klasifikasi Benda Makhluk hidup Benda Tak hidup
Zat Padat, Cair, dan Gas
Unsur, Senyawa, dan Campuran
Asam, Basa, dan Garam
Mengamati
Membaca teks tentang anak sedang bermain bola dan robot Mengamati zat padat, cair, dan gas di sekitar kita, misalnya: besi, emas, seng, air, minyak goreng, udara, asap dan uap air).
Mengamati unsur, senyawa, dan campuran yang terdapat di sekitar kita.
Mencari informasi tentang sifat asam, basa, dan garam.
Mencicipi buah atau makanan yang asam seperti jeruk serta minuman soda yang rasanya pahit (basa)
Menanya
Mengajukan pertanyaan tentang perbedaan antara makhluk hidup dan benda tak hidup?
Mengajukan pertanyaan tentang perbedaan zat padat, cair, dan gas.
Sikap: Observasi sikap objektif, jujur, kritis, dan bertanggung jawab.
Pengetahuan: Tes tertulis
tentang Persamaan dan perbedaan ciri antara makhluk hidup dan tak hidup
Perbedaan sifat zat padat, cair, dan gas.
Perbedaan sifat unsur, senyawa, dan campuran Perbedaan sifat asam, basa, dan garam
5 JP
Buku paket Kemdikbud Kelas VII Lembar kerja Praktikum Buku atau sumber belajar yang relevan. Media elektronik
4.2 Menyajikan hasil analisis data observasi terhadap benda (makhluk) hidup dan tak hidup
- 7 -
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Mengajukan pertanyaan tentang hasil pengamatan, misalnya perbedaan unsur, senyawa, dan campuran.
Mengajukan pertanyaan tentang perbedaan sifat larutan asam dan larutan basa, minuman apa saja yang rasanya asam, dan bagaimana cara menentukan sifat asam atau basa suatu larutan.
Mengumpulkan informasi
Mendata berbagai makhluk hidup dan benda tak hidup yang ada di lingkungan sekitar. Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup dan benda tak hidup yang ditemukan di lingkungan sekitar. Membaca teks tentang ciri-ciri makhluk hidup (bernapas, memerlukan makanan, bergerak, tumbuh dan berkembang, berkembang biak, peka terhadap rangsang, dan menyesuaikan diri dengan lingkungan)
Mengamati gejala-gejala kehidupan pada manusia,
Keterampilan:
Proyek Membuat indikator alami dari bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar
- 8 -
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
hewan, dan tumbuhan.
Mengidentifikasi sifat zat padat, cair, dan gas.
Mengelompokkan benda-benda di sekitar ke dalam zat padat, cair, dan gas. Menjelaskan cara pemberian lambang unsur menurut Berzelius.
Mengamati tabel periodik untuk mengelompokkan unsur ke dalam logam dan nonlogam.
Mencari informasi tentang kegunaan unsur dalam kehidupan sehari-hari. Menunjukkan beberapa contoh senyawa dalam kehidupan sehari-hari. Membedakan larutan homogen dan heterogen. Membedakan sifat larutan asam dan larutan basa dengan kertas lakmus. Menjelaskan reaksi asam basa membentuk garam. Mencari informasi tentang indikator alam dan indikator buatan. Melakukan percobaan identifi-kasi sifat asam basa suatu larutan dengan
- 9 -
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
menggu- nakan indikator alami, seperti kunyit, kol ungu.
Menalar/Mengasosiasi
Menyimpulkan perbedaan antara makhluk hidup dan tak hidup dari hasil pengamatan Menyimpulkan ciri-ciri mahkluk hidup dan benda tak hidup berdasarkan hasil analisis data.
Menyimpulkan sifat-sifat zat padat, cair, dan gas.
Membuat bagan partikel materi.
Menyimpulkan perbedaan sifat unsur, senyawa, dan campur-an.
Menyimpulkan perbedaan sifat larutan asam dan larutan basa berdasarkan perubahan warna kertas lakmus ketika dicelup-kan ke dalam larutan tersebut.
Mengelompokkan larutan di sekitar kita ke dalam larutan asam dan larutan basa.
Mengkomunikasikan
Melaporkan hasil pengamatan
- 10 -
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
dan analisis perbedaan ciri makhluk hidup dan tak hidup
Menyampaikan hasil penga-matan dalam bentuk presentasi di depan kelas.
Menyampaikan hasil penga-matan tentang sifat-sifat benda padat, cair, dan gas.
Menceritakan hasil pengamat-an tentang perbedaan sifat unsur, senyawa, dan campuran serta laruatan asam, basa, dan garam.
3.3 Memahami prosedur pengklasifikasi-an makhluk hidup dan benda-benda tak-hidup sebagai bagian kerja ilmiah, serta mengklasifikasi-kan berbagai makhluk hidup dan benda-benda tak-hidup berdasarkan ciri yang diamati
Klasifikasi zat dan Makhluk Hidup Klasifikasi
dikotomi dan kunci determinasi Kelompok makhluk hidup yang berukuran kecil (mikroskopis) Kelompok jamur (fungi) Kelompok hewan
Mengamati Melakukan pengamatan tentang berbagai benda yang digunakan sehari-hari dan mendata bahan penyusunnya
Menanya Mengajukan pertanyaan tentang mengapa ada beragai bahan dan apa sifat-sifat dari bahan tersebut?
Mengumpulkan Informasi Membaca teks tentang klasifikasi materi, unsur, senyawa, dan campuran Melakukan percobaan membedakan asam dan basa
Sikap: Observasi sikap objektif, jujur, kritis, dan bertanggung jawab.
Pengetahuan: Tes tertulis
bentuk uraian dan/atau pilihan ganda
Keterampilan: Tugas
Inventarisasi mahluk hidup yang ada di lingkungan
10 JP
Buku paket, Lembar kerja Praktikum Buku atau sumber belajar yang relevan. Media elektronik
- 11 -
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
4.3 Mengumpulkan data dan melakukan klasifikasi terhadap benda-benda, tumbuhan, dan hewan yang ada di lingkungan sekitar
Membaca teks tentang zat asam, basa, dan garam, dan indokator asam basa
Menalar/Mengasosiasi Menyimpulkan konsep tentang materi, unsur, senyawa, dan campuran Menyimpulkan konsep asam, basa, dan garam, dan indokator asam basa
Mengomunikasikan Mengomunikasikan secara lisan dan tulisan tentang materi, unsur, senyawa, dan campuran, asam, basa, dan garam, dan indokator asam basa
Mengamati Mengamati berbagai tumbuhan yang ada di sekitarnya dan menyimpulkan bahwa tumbuhan tersebut sangat beragam dari yang sederhana seperti lumut sampai pohon tinggi
Menanya Mengajukan pertanyaan
sekitar rumahmu. Kemudian eksplorasilah bagian-bagian tubuh yang dimiliki. Kelompokkanlah mahluk hidup yang ditemui berdasarkan persamaan cirinya. Unjuk Kerja Ceklist lembar pengamatan kegiatan eksperimen Portofolio Laporan tertulis kelompok serta tugas
- 12 -
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
tentang mengapa ada berbagai macam tumbuhan dan bagaimana kita mempelajarinya karena sangat beranekaragam
Mengumpulkan informasi Mengamati bagian-bagian
mikroskop Berlatih menggunakan mikroskop Membaca teks tentang penggolongan hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme Mengamati gambar benda-benda di sekitar kita dan mencatat ciri-ciri benda tersebut ke dalam tabel, membandingkan dan menyimpulkannya Membaca teks tentang ciri-ciri benda yang dapat diamati antara lain: bentuk, ukuran, warna, keadaan permukaan, dan bahan penyusunnya Mengamati bentuk jamur mikroskopis dan makroskopis dengan mikroskop dan alat bantu lainnya (lensa tangan/hand lens, atau kaca pembesar) Mencari informasi dari
- 13 -
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
berbagai sumber tentang ciri-ciri hewan invertebrata dan vertebrata Mengidentifikasi berbagai jenis tumbuhan ke dalam kelompok sayuran, buah, atau bunga Mengidentifikasi bagian tubuh hewan, antara lain: belalang, capung, kupu-kupu, udang, semut, laba-laba, lalat, kaki seribu (bagian tubuh (memiliki kepala, dada dan perut atau kepala bersatu) serta jumlah kaki (6 buah, 8 buah atau lebih dari 8 buah) Mencari persamaan dan perbedaan tumbuhan dikotil dan monokotil Mencari perbedaan tumbuhan lumut, paku, dan mangga Melakukan pengklasifikasian tumbuhan dan hewan dengan menggunakan kunci dikotom
Menalar/Mengasosiasi Mengolah data percobaan ke
dalam bentuk tabel Menyimpulkan hasil pengelompokkan organism mikroskopis dan makroskopis berdasarkan ciri-ciri yang
- 14 -
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
dapat diamati
Mengomunikasikan: Menginformasikan tentang prosedur klasifikasi/ pengelompokkan makhluk hidup Menggambarkan hasil pengamatan makhluk hidup yang berukuran mikroskopis Menyampaikan hasil pengelom -pokkan makhluk hidup dalam bentuk laporan tertulis dan presentasi di depan kelas
3.4 Mendeskripsikan keragaman pada sistem organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel sampai organisme, serta komposisi utama penyusun sel
Sistem Organisasi Kehidupan Sel sebagai
unit struktural dan fungsional kehidupan Jaringan Organ Sistem organ Sistem organ dan organisme
Mengamati Melakukan pengamatan tentang struktur sel
Menanya Mengajukan pertanyaan
tentang sel dan letaknya dalam tubuh kita
Mengumpulkan informasi Membedah katak untuk
mengamati organ penyusun sistem pada hewan Membaca teks tentang sel sebagai unit terkecil kehidupan
Sikap: Observasi sikap objektif, jujur, kritis, dan bertanggung jawab.
Pengetahuan: Tes tulis dan
lisan untuk menilai pemahaman tentang sel, jaringan, organ, dan sistem organ dan
10 JP
Buku paket, Lembar kerja Praktikum Buku atau sumber belajar yang relevan. Media elektronik
4.4 Melakukan pengamatan dengan bantuan alat untuk
- 15 -
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
menyelidiki struktur tumbuhan dan hewan
Mengamati sel daun tumbuhan Rhoeo discolour Mengamati sel bawang merah dan sel pipi dan menggambar hasil pengamatan dengan menunjukkan perbesaran selnya Dari hasil pengamatan sel tumbuhan dan sel hewan, mengaitkan hubungan antara sel, jaringan, dan organ, sistem organ, dan organisme Membuat model sel Mengidentifikasi berbagai sel, jaringan, dan organ pada manusia Mengidentifikasi berbagai sistem organ pada manusia (sistem pencernaan, pernapasan, rangka dan otot, transportasi, ekskresi, dan reproduksi)
Menalar/Mengasosiasi Menyimpulkan tentang sel, dan beda sel hewan dan tumbuhan Menyimpulkain hubungan antara sel, jaringan, organ, sistem organ, dan organism dan contohnya
Mengomunikasikan
saling hubungannya dalam struktur organisasi kehidupan Tes tertulis untuk menguji pemahaman tentang mikroskop dan teknik pengamatan dengan mukroskop
Keterampilan: Tes kinerja
tentang penggunaan mikroskop dan pengamatan mikroorganisme dan sel, jaringan
4.5 Membuat dan menyajikan poster tentang sel dan bagian-bagiannya
- 16 -
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Menyampaikan hasil percobaan dalam bentuk laporan tertulis Mempresentasikan tentang sistem organisasi kehidupan.
3.5 Memahami karakteristik zat, serta perubahan fisika dan kimia pada zat yang dapat dimanfaat-kan untuk kehi-dupan sehari-hari
Karakteristik Zat
Perubahan fisika dan kimia
Pemisahan Campuran
Mengamati
Mengamati berbagai perubahan fisika dalam kehidpan sehari-hari, misalnya es menjadi air, kertas yang dibakar menjadi abu, besi berkarat, makanan menjadi basi, dan sebagainya.
Mengamati berbagai perubah-an kimia yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Mencari informasi tentang pemisahan campuran.
Menanya
Mengajukan pertanyaan terkait dengan perubahan fisika dan kimia dalam kehidupan sehari-hari, misalnya: mengapa kertas yang dibakar menjadi abu tidak dapat kembali menjadi kertas? Mengapa es dapat berubah menjadi air? Mengapa besi berkarat?
Mengajukan pertanyaan tentang campuran, misalnya
Sikap:
Observasi tentang disiplin, jujur, kerjasama, percaya diri, bertanggung- jawab, cermat, dan sebagainya dalam melakukan berbagai kegiatan.
Pengetahuan:
Tes tertulis/lisan tentang:
Ciri-ciri perubahan fisika dan kimia dalam kehidupan sehari-hari.
Dasar pemisahan campuran
Unjuk Kerja/
10 JP
Buku paket Kemdikbud Kelas VII Lembar kerja Praktikum Buku atau sumber belajar yang relevan. Media elektronik
4.6 Melakukan pemisahan campuran berdasarkan sifat fisika dan kimia
4.7 Melakukan penyelidikan untuk menentukan sifat larutan yang ada di lingkungan sekitar menggunakan indikator
- 17 -
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
buatan maupun alami
bagaimana memisahkan campuran?
Mengumpulkan Informasi
Melakukan percobaan untuk menunjukkan peristiwa perubahan fisika dan kimia
Melakukan percobaan pemisahan campuran dengan berbagai cara, misalnya filtrasi, sentrifugasi, destilasi, kromatografi, dan sublimasi.
Menalar/Mengasosiasi
Menyimpulkan perubahan fisika dan perubahan kimia berdasarkan hasil percobaan.
Menyimpulkan hasil pemisah-an campuran yang dilakukan dengan berbagai cara.
Mengkomunikasikan
Menyajikan data percobaan ke dalam bentuk tabel. Menyampaikan hasil pengamatan dalam bentuk laporan tertulis dan presentasi di depan kelas.
Praktik
Memisahkan campuran dengan berbagai cara
Proyek
Melakukan penjernihan air dengan menggunakan metode pemisahan filtrasi
3.6 Mengenal konsep energi,
Energi dalam Sistem
Mengamati Mengamati berbagai kegiatan
Sikap: Observasi sikap
15 JP
Buku paket,
- 18 -
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
berbagai sumber energi, energi dari makanan, transformasi energi, respirasi, sistem pencernaan makanan, dan fotosintesis
Kehidupan Sumber energi Perubahan bentuk energi Transformasi energi Bernapas Fotosintesis Respirasi Sistem pencernaan makanan
yang dilakukan manusia membutuhkan energi Mengamati berbagai bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari Mengamati jumlah energi yang tertera pada sejumlah produk makanan misalnya susu, roti
Menanya Menanyakan mengapa kalau kita tidak makan sehari badan terasa lemas? Menanyakan apakah semua makhluk hidup membutuhkan energi? Menanyakan berasal dari manakah mahluk hidup memperoleh energi? Menanyakan dapatkah energi itu diciptakan oleh makhluk hidup?
Mengumpulkan informasi Melakukan percobaan untuk membuktikan terjadinya respirasi pada hewan Melakukan percobaan menyelidiki proses fotosintesis pada tumbuhan hijau Mendiskusikan sumber-
objektif, jujur, kritis, dan bertanggung jawab. Pengetahuan: Tes tertulis
untuk menilai pemahaman tentang transformasi energi pada hewan melalui proses pencernaan serta perubahan energi sinar matahari menjadi energi kimia Konsep perolehan energi melalui transformasi dari sumber energi makanan pada hewan
Lembar kerja Praktikum Buku atau sumber belajar yang relevan. Media elektronik
- 19 -
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
sumber energi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari Mendiskusikan bentuk –bentuk energi dan perubahannya dalam kehidupan sehari-hari Membaca teks tentang perolehan energi untuk aktifitas fisik dengan memecah makanan melalui proses pencernaan Membaca teks tentang transformasi energi dari energy cahaya menjadi energi kimia dalam bentuk cadangan makanan pada tumbuhan seperti karbohidrat. Melakukan percobaan untuk membuktikan adanya fotosintesis dan respirasi Membaca teks tentang pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein untuk memperoleh energi, pembangun tubuh, dan pelindung tubuh
Menalar/Mengasosiasi Membuat kesimpulan tentang energi dan perubahannya pada organisme dan di alam Menyimpulkan berbagai
4.8 Melakukan pengamatan atau percobaan sederhana untuk menyelidiki proses fotosintesis pada tumbuhan hijau
Keterampilan: Unjuk kerja Merangkai alat percobaan dan pendataan hasil pengamatan Portofolio Penyusunan laporan hasil percobaan
4.9 Melakukan pengamatan atau percobaan untuk menyelidiki respirasi pada hewan
- 20 -
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
sumber energi dan perubahannya
Mengomunikasikan Melaporkan secara lisan dan tulisan hasil pengamatan dan percobaan
3.7 Memahami konsep suhu, pemuaian, kalor, perpindahan kalor, dan penerapannya dalam mekanisme menjaga kestabilan suhu tubuh pada manusia dan hewan serta dalam kehidupan sehari-hari
Suhu dan Perubahannya: Suhu dan
termometer Kalor Pemuaian Konduksi,Konveksi, dan Radiasi
Mengamati Demonstrasi tangan yang dicelupkan ke dalam air dingin, sedang dan hangat Thermometer laboratorium, thermometer suhu badan Rel kereta api yang diberi celah pada sambungannya. Perambatan sinar matahari yang melalui celah-celah, air yang mendidih ketika dipanaskan.
Menanya Alasan mengapa tangan tidak
bisa digunakan untuk mengukur derajat panas suatu benda secara tepat? Mengapa suhu badan manusia antara 36°C sd
Sikap: Observasi sikap objektif, jujur, kritis, dan bertanggung jawab.
Pengetahuan: Soal Uraian
tentang persamaan nilai skala pada beberapa jenis termometer
Keterampilan: Tugas Proyek Membuat tulisan
mengapa thermometer zat cair
10 JP Buku paket, Lembar kerja Praktikum Buku atau sumber belajar yang relevan. Media elektronik
- 21 -
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
37°C? Alasan mengapa sambungan rel kereta api diberi celah Alasan mengapa labu elemeyer yang dipanaskan, akan keluar gelembung-gelembung gas di dalam air Alasan mengapa bagian atas panci menjadi panas, padahal yang terkena api pada bagian bawahnya saja
Mengumpulkan informasi Melakukan eksperimen untuk
menguji badan / tangan tidak dapat mengukur suhu dengan tepat Membuat skala pada thermometer Membandingkan empat skala thermometer untuk memperoleh persamaan perbandingan antara termometer Celcius, Reamur, Fahrenhaid, dan Kelvin. Membandingkan besar pemuaian berbagai jenis logam Mengeksplorasi perbedaan pemuaian pada air dan gas
Mengasosiasi Menganalisis data dalam
menggunakan raksa atau alkohol, tidak menggunakan air. Membuat laporan secara tertulis: Membuat rancangan penyelidikan yang dapat menunjukkan gejala pemuaian zat gas, dengan bantuan zat cair gas bisa diamati. Atau pemuaian gas yangmampu mendesak sesuatu. Laporkan hasil kegiatanmu secara tertulis. Unjuk Kerja Menilai proses eksperimen menggunakan rubrik penilaian Portofolio Mengumpulkan: Laporan percobaan
4.10Melakukan percobaan untuk menyelidiki suhu dan perubahannya, serta pengaruh kalor terhadap perubahan suhu dan perubahan wujud benda
4.11Melakukan penyelidikan terhadap karakteristik perambatan kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi
- 22 -
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
bentuk tabel berbagai hasil pengamatan tentang suhu, kalor, dan pemuaian Membandingkan besar pemuaian zat padat, cair dan gas
Mengkomunikasikan Membuat laporan hasil
eksperimen dalam bentuk tulisan. Mempresentasikan hasil eksperimen
Mengamati Peristiwa pada proses air
mendidih Peristiwa pada saat siang hari udara terasa panas Menyelidiki air sebagai penghantar yang buruk
Menanya Alasan mengapa pada siang
hari pakaian berwarna gelap merasa lebih cepat gerah dibanding pakaianberwarna putih Perbedaan antara konduksi, konveksi, dan radiasi kalor
Mengumpulkan informasi
Laporan tugas proyek
Sikap: Observasi sikap objektif, jujur, kritis, dan bertanggung jawab. Pengetahuan: Soal Pilihan Ganda tentang kalor dan perpindahan panas Keterampilan: Tugas Mencari benda-
benda yang
- 23 -
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Melakukan eksperimen tentang peristiwa konduksi, konveksi dan radiasi Melakukan eksperimen tentang peristiwa konveksi di udara dan dalam zat cair Melakukan percobaan membandingkan daya serap radiasi pada berbagai warma misalnya antar warna terang dan gelap
Mengasosiasi Mencari contoh dalam kehidupan sehari-hari yang menunjukkanperistiwa konduksi, konveksi, dan radiasi
Mengkomunikasikan Membuat kesimpulan hasil analisis data hasil eksperimen Menyampaikan hasil percobaan dalam bentuk laporan praktek.
termasuk konduktor dan isolator di lingkungan sekitar Mengerjakan PR yang berhubungan dengan perpindahan kalor
Unjuk Kerja Menilai saat
berlangsungnya kegiatan eksperimen, menggunakan rubrik penilaian.
Portofolio Mengumpulkan: Laporan
percobaan Laporan tugas
3.8 Mendeskripsikan interaksi antar makhluk hidup dan lingkungannya
Interaksi Makhluk Hidup dan Lingkungannya Pengertian
Mengamati Mengamati suatu gambar habitat burung dan biawak
Menanya
Sikap: Sikap peduli,
keaktifan dalam diskusi dan kegiatan
10 JP
Buku paket, Lembar kerja Praktiku
- 24 -
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
4.12Menyajikan hasil observasi terhadap interaksi makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya
lingkungan Interaksi Ekosistem
Mengajukan pertanyaan mengapa habitat hewan dan tumbuhan berbeda-beda. Apa yang menyebabkan suatu habitat kondisinya berbeda-beda.
Mengumpulkan informasi Membaca teks tentang
ekosistem dan komponen ekosistem (komponen biotik dan komponen abiotik) Melakukan pendataan tentang komponen biotik (makhluk hidup) dan komponen abiotik (benda tak hidup) yang ada di sekosistem sekitar. Kemudian menjelaskan peran masing-masing komponen dalam ekosistem Membaca teks tentang interaksi yang berlangsung dalam ekosistem, yaitu interaksi antara komponen biotik dan abiotik dan komponen biotik dengan biotik (simbiosis dan rantai makanan) Membaca teks tentang pemanasan global dan dampaknya Mengidentifikasi upaya
Pengetahuan: Tes tulis dan lisan konsep komponen ekosistem, interaksi antar komponen (simbiosis dan rantai makanan)
Keterampilan:
m Buku atau sumber belajar yang relevan. Media elektronik
- 25 -
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
menangani kerusakan lingkungan dan pemanasan global
Menalar/Mengasosiasi Membuat kesimpulan tentang komponen ekosisten dan saling ketergantungannya Membuat kesimpulan tentang perilaku negatif manusia dapat memengaruhi ekosistem Membuat kesimpulan tentang penyebab kerusakan ekosistem dan jenis-jenis pencemaran, pemanasan global dan upaya menanganinya
Mengkomunikasikan Menyampaikan hasil
percobaan dalam bentuk laporan praktek. Menyampaikan informasi lebih jauh tentang peran komponen-komponen ekosistem.
3.9 Mendeskripsikan pencemaran dan dampaknya bagi makhluk
Dampak Pencemaran bagi Kehidupan Pencemaran
udara Pencemaran
Mengamati Mengamati gambar atau tayangan tentang peristiwa pencemaran lingkungan (udara, air, tanah) dan dampaknya bagi kehidupan
Sikap: Observasi sikap objektif, jujur, kritis, dan bertanggung jawab.
5 JP
Buku paket, Lembar kerja Praktikum
- 26 -
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
hidup
air Pencemaran tanah
Menanya Menanyakan apakah yang
dimaksud dengan pencemaran? Menanyakan bahan/zat apa saja yang dapat menyebabkan pencemaran udara, air, dan tanah ? Menanyakan bagaimanakah bahan/zat tersebut dihasilkan ? Menanyakan apakah efek bahan/zat tersebut bagi lingkungan?
Mengumpulkan informasi Mendata berbagai jenis zat/bahan yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Mengidentifikasi perilaku negatif manusia dapat memengaruhi ekosistem Melakukan percobaan pengaruh pencemaran terhadap makhluk hidup Mengidentifikasi penyebab kerusakan ekosistem dan jenis-jenis pencemaran
Menalar/Mengasosiasi Mengolah data yang diperoleh
Pengetahuan: Tes tulis
konsep pencemaran lingkungan Tes tulis tentang jenis bahan pencemar
Keterampilan: Unjuk kerja
Merancang percobaan dan pendataan hasil pengamatan Portofolio Penyusunan laporan hasil percobaan
Buku atau sumber belajar yang relevan Media elektronik
- 27 -
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
ke dalam bentuk tabel. Mengelompokkan bahan/zat pencemar berdasarkan lingkungan yang dicemarinya beserta efek yang ditimbulkan bagi lingkungan tersebut.
Mengkomunikasikan Diskusi kelompok untuk
membahas hasil eksplorasi dan pengelompokkan bahan pencemar berdasarkan lingkungan yang dicemari. Menyampaikan hasil eksplorasi di depan kelas. Menyampaikan informasi lebih jauh tentang pencemaran lingkungan.
3.10 Mendeskripsi-kan tentang penyebab terjadinya pemanasan global dan dampaknya bagi ekosistem
Pemanasan Global dan Ekosistem Pengertian
pemanasan global Pengaruh pemanasan global terhadap ekosistem
Mengamati Mengamati lapisan atmosfer bumi melalui gambar, video Mengamati film, gambar-gambar dampak pemanasan global.bagi ekosistem. Mengamati gambar, film tentang lubang pada lapisan ozon. Menanya Mengapa dalam mobil menjadi hangat, setelah mobil diparkir di tempat panas beberapa saat?
Sikap: Pengamatan kepedulian terhadap fenomena pemanasan global
Pengetahuan: Tes tulis dan
lisan pemahaman tentang konsep pemanasan
5 JP
Buku paket, Lembar kerja Praktikum Buku atau sumber belajar yang relevan Media elektroni
4.13 Menyajikan data dan informasi tentang pemanasan global dan
- 28 -
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
memberikan usulan penanggulangan masalah
Mengapa perubahan cuaca pada akhir-akhir ini sangat ekstrim Mengapa terjadi pemanasan global? Apa penyebanya? Bagaimana dampak pemenasan global terhadap ekosistem di bumi?apakah penyebab menipisnya lapisan ozon di bumi?
Mengumpulkan informasi Eksperimen mengamati efek rumah kaca Menentukan sumber data dari buku, literature, gambar-gambar, film dst. Mengumpulkan data dan informasi tentang pemanasan global yang terjadi di bumi dari tahun ke tahun dari berbagai sumber informasi
Menalar/Mengasosiasi Menganalisis data dan informasi tentang pemanasan global dan dampaknya. Membuat kesimpulan tentang berbagai data dan informasi tentang pemanasan global dan dampaknya.
Mengkomunikasikan
global Tes tulis an lisan pemahaman tentang peran manusia dalam pemanasan global Tes tulis dan lisan tentang upaya penanggulangan pemanasan global
Keterampilan: Unjuk kerja
Proses pengematan, kajian literatur dan penyajian data Portofolio Penyusunan laporan hasil kajian literatur
k
- 29 -
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
1. Membuat laporan hasil analisis dalam bentuk tulisan.
2. Menyajikan atau mempresentasikan hasil analisis data dan informasi tentang pemanasan global
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran adalah usaha yang dilakukan oleh guru untuk membuat
siswa dapat mengubah tingkah laku untuk mendapatkan kemampuan baru
yang berisikan suatu sistem untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Pembelajaran merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan
lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah lebih baik.1
Ilmu pengetahuan alam (IPA) adalah pengetahuan yang diperoleh
melalui pengumpulan data dengan eksperimen pengamatan dan deduksi untuk
menghasilkan suatu penjelasan tentang segala yang dapat dipercaya.2 Proses
belajar mengajar IPA lebih ditekankan pada pendekatan keterampilan proses,
hingga siswa dapat menemukan fakta-fakta, membangun konsep-konsep,
teori-teori dan sikap ilmiah siswa itu sendiri yang akhirnya dapat berpengaruh
positif terhadap kualitas proses pendidikan maupun produk pendidikan. IPA
bukan hanya menitikberatkan pada penguasaan kumpulan pengetahuan yang
berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga
merupakan suatu proses memahami dan memiliki sikap ilmiah serta
yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengelola
pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek.5
Menurut Thomas dkk mengemukakan kerja proyek memuat tugas-tugas yang kompleks berdasarkan kepada pertanyaan dan permasalahan (problem) yang sangat menantang, dan menuntut siswa untuk merancang, memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja secara mandiri.
Menurut Yunus Abidin pembelajaran berbasis proyek merupakan pembelajaran yang diorentasikan untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan belajar para siswa melalui serangkaian kegiatan merencanakan, melaksanakan penelitian dan menghasilkan produk tertentu yang dibingkai dalam suatu wadah berupa proyek pembelajaran.6
Pengajaran berbasis proyek merupakan dimana lingkungan belajar
siswa didesain agar siswa dapat melakukan penyelidikan terhadap
masalah-masalah autentik termasuk pendalaman dari suatu topik mata
pelajaran dan melaksanakan tugas bermakna lainnya. Motede ini
memperkenalkan siswa untuk bekerja mandiri dalam mengkonstruk atau
membentuk pembelajarannya, dan mengkulminasikannya dalam bentuk
nyata.7
Berdasarkan definisi dari para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa
metode proyek merupakan suatu jenis kegiatan memecahkan masalah yang
dilakukan oleh perseorangan atau kelompok kecil. Metode proyek
5 Herman, Penerapan metode proyek untuk meningkatkan keterampilan proses pembuatan media
pembelajaran biologi siswa kelas X MA miftahul islah tembelok, (Skripsi, FITK IAIN Mataram, Mataram ,
2014) hlm. 8.
6 Novita purwandi, Upaya Meningkatkan Keterampilan Proses dan Hasil Belajar Ipa Melalui
Penerapan Model Pembelajaran Model Berbasis Proyek pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Srandakan,
(Skripsi, Fakultas Ilmu pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 2015), hlm. 32.
7 Nurhadi, Pembelajaran kontekstual dan Penerapannya dalam KBK, (Malang : UMPRESS, 2004),
hlm. 77.
11
memungkinkan penyaluran minat siswa sehingga siswa dapat belajar
untuk menelaah dan memandang materi pelajaran dalam konteks yang
lebih luas. Mengembangkan kemampuan dan keterampilan belajar.
2. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek
Pembelajaran barbasis proyek ini merupakan suatu metode
mengajar, dimana bahan pelajaran diorganisasikan dengan sedemikian
rupa sehingga bahan pelajaran tersebut menjadi suatu keseluruhan atau
kesatuan bulat yang bermakna dan mengandung suatu pokok masalah.
Thomas menjelaskan bahwa pembelajaran berbasis proyek merupakan fokus pembelajaran yang terletak pada prinsip dan konsep inti dari disiplin ilmu, melibatkan siswa dalam investigasi pemecahan masalah dan kegiatan tugas-tugas bermakna yang lain, memberi kesempatan kepada siswa bekerja secara otonom dalam mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri, dan mencapai puncaknya untuk menghasilkan produk nyata.8
Menurut Buck Institute For Education (1999) belajar berbasis
proyek memiliki karakteristik sebagai berikut :
a. Siswa membuat keputusan dan membuat kerangka kerja
b. Terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya
c. Siswa merancang proses untuk mencapai hasil
d. Siswa bertanggung jawab untuk mendapatkan dan megelola informasi
yang di kumpulkan
e. Siswa melakukan evalusi secara kontinu
f. Siswa secara teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan
g. Hasil akhir berupa produk dan evaluasi kualitasnya
Pada pelajar mempertanggungjawabkan atau menyajikan hasil
yang diperolehnya. Laporan pertanggungjawaban ini dapat dilakukan
dengan lisan maupun tertulis.
Menurut Ridwan Abdullah Sani11 langkah-langkah pembelajaran metode proyek adalah sebagai berikut : a. Memperoleh ide
Ide membuat proyek dapat diperoleh dari internet atau berdiskusi dengan temen sejawat, namun harus terkait dengan kurikulum yang ditetapkan.
b. Merancang proyek Guru menetapkan apa yang harus dipelajari oleh peserta didik
dengan mengerjakan proyek. c. Menyetel proyek
Menyetel proyek, maksudnya adalah membicarakan rencana proyek yang akan dikerjakan peserta didik. Tahapan yang dilakukan adalah: menyajikan rencana proyek; memperkenalkan proyek; dan diskusi untuk klarifikasi
d. Membuat proyek Membuat proyek untuk peserta didik kelas rendah, guru dapat
menunjukkan contoh proyek yang sudah dibuat, sedangkan untuk kelas tinggi, guru menetapkan harapan yang dikehendaki terhadap proyek yang dibuat. Guru perlu memonitor kemajuan peserta didik dalam mengerjakan proyek.
e. Memamerkan proyek Guru perlu menetapkan waktu untuk melaksanakan pameran
produk yang telah dibuat oleh peserta didik. Pameran bisa untuk umum dan bisa juga dipamerkan di kelas.
Langkah-langkah yang dimaksud dengan metode proyek adalah
menetapkan pengetahuan yang diperoleh anak didik, menyalurkan minat
dan melatih anak didik menelaah suatu materi pelajaran dengan wawasan
yang lebih luas.
11 Ridwan Abdullah Sani, Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi
Kurikulum 2013, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014). hlm. 23.
14
4. Keuntungan dan Kekurangan Metode Proyek
a. Keuntungan
Beberapa keuntungan metode ini antara lain :
1) Dapat meningkatkan motivasi belajar siswa terbukti dari beberapa
laporan penelitian tentang pembelajaran berbasis proyek yang
menyatakan bahwa siswa sangat tekun, berusaha keras untuk
menyelesaikan proyek, siswa merasa lebih bergairah dalam
pembelajaran, dan keterlambatan dalam kehadiran sangat
berkurang.
2) Dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah, membuat
siswa lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem yang
bersifat kompleks.
3) Pembelajaran berbasis proyek mempersyaratkan siswa harus
mampu secara cepat memperoleh informasi melalui sumber-
sumber informasi, maka keterampilan siswa untuk mencari dan
mendapatkan informasi akan meningkat.
4) Pentingnya kerja kelompok dalam proyek memerlukan siswa
mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan komunikasi.
Kelompok kerja koopratif, evaluasi siswa, pertukaran informasi
online adalah aspek-aspek kolaboratif dari sebuah proyek.
5) Pembelajaran berbasis proyek yang diimplementasikan secara baik
memberikan kepada siswa pembelajaran dan praktik dalam
15
mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber-
sumber lain seperti perlngkapan untuk menyelesaikan tugas.12
b. Kelemahan metode proyek
Beberapa kelemahan metode ini antara lain :
1) Kurikulum yang berlaku saat ini, baik secara verikal maupun
horizontal, belum menunjang pelaksanaan metode ini.
2) Organisasi bahan pelajaran, perencanaan, dan pelaksanaan metode
ini sukar, terutama untuk mengontrol hasil tugas itu benar-benar
usaha yang dilakukan sendiri atau bukan.
3) Bila pemberian tugas terlalu sering, apalagi jika tugas yang
diberikan itu sukar, dapat menggangu ketengan mental siswa.
4) Sukar memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan tiap
individu. 13
2. Keterampilan Proses
a. Pengertian Keterampilan Proses
Keterampilan proses adalah keterampilan siswa untuk
mengelola hasil yang didapat dalam KBM yang memberi kesempatan
seluas-luasnya kepada siswa untuk mengamati, menggolongkan,
menafsirkan, meramalkan, menerapkan, merencanakan, penelitian dan
mengkomunikasikan hasil yang diperolehnya tersebut.14
12Ibid., hlm. 24.
13 Slameto, Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester (SKS) (Jakarta : Bumi, 1991), hlm.115.
14Muhammad azhar, Proses Belajar mengajar Pola CBSA, (Surabaya: Usaha Nasional, 1993), hlm.17
16
Menurut Patta Bundu (2006: 23), keterampilan proses dapat dibagi atas dua kelompok. Pertama keterampilan proses dasar yang meliputi: 1) observasi, 2) klasifikasi, 3) komunikasi, 4) pengukuran, 5) prediksi, dan 6) penarikan kesimpulan. Kedua, keterampilan terintegrasi yang meliputi: 1) mengidentifikasi variabel, 2) menyusun tabel data, 3) menyusun grafik, 4) menggambarkan hubungan antar variabel, 5) memperoleh dan memproses data, 6) menganalisis investigasi, 7) menyusun hipotesis, 8) merumuskan variabel secara operasional, 9) merancang investigasi, dan 10) melakukan eksperimen. Selanjutnya khusus pembelajaran IPA di sekolah menengah, Harlen menyarankan hanya lima macam keterampilan proses yang harus dikuasai, meskipun pada hakekatnya mencakup pula jika macam keterampilan proses yang lainnya, yaitu: observing, planning, predicting, hypothesizing, communicating juga dikuasai.15
Menurut Indrawati, keterampilan proses merupakan
keseluruhan keterampilan ilmiah yang terarah (baik kognitif maupun psikomotorik) yang dapat digunakan untuk menemukan suatu konsep, prinsip atau teori untuk mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya, ataupun melakukan penyangkalan terhadap suatu penemuan/flasifikasi. Dengan kata lain keterampilan proses ini dapat digunakan sebagai wahana penemuan dan pengembangan konsep/prinsip/teori. Konsep/prinsip/teori yang telah ditemukan atau dikembangkan ini akan menetapkan pemahaman tentang keterampilan proses tersebut
. Keterampilan proses merupakan keterampilan intelektual yang
dimiliki dan digunakan oleh para ilmuwan dalam meneliti fenomena
alam (Usman Samatowa, 2011: 93). Keterampilan proses IPA yang
dikembangkan pada anak menengah merupakan modifikasi dari
keterampilan proses yang dimiliki ilmuwan sebab disesuaikan dengan
perkembangan kognitifnya. Menurut Indrawati (Trianto, 2010: 144),
bahwa keterampilan proses adalah keseluruhan keterampilan ilmiah
yang terarah yang dapat digunakan untuk menemukan suatu konsep,
15 Novita purwandari, “Upaya Meningkatkan Keterampilan Proses dan Hasil Belajar Ipa Melalui
Penerapan ModelPembelajaran Berbasis Proyek Pada SiswaKelas Iv Sd Negeri 2 Srandakan”, (Skiripsi,
Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 2015), hlm.15
17
prinsip, atau teori untuk mengembangkan konsep yang telah ada
sebelumnya, ataupun untuk melakukan penyangkalan terhadap suatu
penemuan.
b. Tujuan dan lingkup keterampilan proses
1) Tujuan keterampilan proses adalah untuk mengembangkan
kreativitas siswa dalam belajar hingga mereka aktif
mengembagkan dan menerapkan kemampuannya.
2) Lingkup kegiatannya, bertolak pada kegiatan fisik mental yang
mendasar sesuai dengan apa yang ada pada pribadi siswa. 16
c. Asas Pelaksanaan Keterampilan Proses
1) Harus sesuai dan selalu berpeoman pada tujuan kulikuler, TIU dan
TIK.
2) Berasumsi bahwa semua siswa memiliki potensi sesuai dengan
kodratnya.
3) Memberi kesempatan penghargaan dan motivasi pada siswa untuk
berpendapat , berfikir dan merasakan.
4) Sistem pembinaannya harus dengan pengalaman belajar siswa.
5) Perlu diupayakan agar pembinaan mengarah pada kemampuan
siswa untuk mengolah hasil temuannya.
6) Berpegangan pada prinsip Tut Wuri Handayani.
16Ibid., hlm. 17
18
d. Jenis-jenis keterampilan proses
Karso, dkk menjelaskan bahwa keterampilan proses pada suatu
implementasi antara ranah-ranah kognitif, efektif dan psikomotorik
dengan memperhatikan jenis dari keterampilan proses, sebagai berikut:
1) Mengajukan pertanyaan
Langkah ini dimulai dengan urut pikiran tentang gambaran
mental yang dimiliki anak didik tentang pokok bahasan yang di
pelajari.Untuk pokok bahasan yang baru, diperlukan pengalaman
langsung yang dapat menjembataninnya, pengalaman ini
diperlukan secara esensial sebagai jembatan mengarah kepada
emosional dan fisik, disamping memberikan kesenangan bagi
siswa dan sekaligus merupakan usaha melihat konteks
permasalahannya.
2) Perencanaan/percobaan
Perencanaan percobaan berpedoman dari pertanyaan apa
yang harus dijawab secara jelas. Proses ini juga mencakup
mengidentifikasikan variabel apa yang harus diubah atau tetap
dipertaruhkan, cara dan langkah kerja dalam percobaan.
3) Komunikasi
Komunikasi merupakan suatu proses yang berhubungan
erat dengan cara anak didik mengkombinasikan kata objek yang
secara esensial diperlukan atau dipikirkan perlakuannya,
memerlukan gambaran tentang ide maupun situasi nyata.
19
Komunikasi ini tidak hanya verbal tetapi dapat juga melalui grafik,
charta, dan tabel dalam dalam mengatur informasi dan atau
menyampaikan hasil observasi sehingga polanya tampak jelas,
kemudian kesimpulan ditarik.
4) Menyimpulkan
Menyimpulkan dan diartikan sebagai “suatu keterampilan
untuk memutuskan keadaan suatu objek atau peristiwa berdasarkan
fakta, konsep dan prinsip yang diketahui. Kegiatan menyimpulkan
dalam kegiatan belajar mengajar dilakukan sebagai pengembangan
keterampilan peserta didik yang dimulai dari kegiatan percobaan di
lapangan tentang apa yang ada di alam ini.
Aspek keterampilan proses yang dikembangkan untuk siswa menengah menurut Hendro Darmodjo (1992: 51-70), yaitu sebagai berikut. 1) Keterampilan Mengamati
Keterampilan mengamati merupakan keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh setiap orang dalam melakukan penyelidikan ilmiah.Keterampilan melakukan observasi adalah kemampuan menggunakan panca indera untuk memperoleh data atau informasi.
2) Keterampilan Mengklasifikasi Meliputi menggolongkan atas dasar aspek-aspek tertentu,
mengurutkan atas dasar aspek tertentu, serta kombinasi antara menggolongkan dengan mengurutkan.
3) Keterampilan Menginterpretasi Keterampilan menginterpretasi merupakan keterampilan
untuk dapat menafsirkan data.Adapun data itu dapat ditafsirkan apabila telah ditata dalam klasifikasi yang teratur.
4) Keterampilan Memprediksi Keterampilan memprediksi adalah keterampilan untuk
dapat memperkirakan atau meramalkan apa yang akan terjadi berdasarkan kecenderungan atau pola hubungan yang terdapat pada data yang telah diperoleh.
20
5) Keterampilan Membuat Hipotesis Hipotesis adalah suatu pertanyaan berupa dugaan tentang
kenyataankenyataan yang terdapat di alam, melalui proses pemikiran. Jadi keterampilan membuat hipotesis adalah keterampilan membuat dugaan tentang kejadian alam melalui proses pemikiran.
6) Keterampilan Mengendalikan Variabel Keterampilan mengendalikan variabel adalah upaya untuk
mengisolasi variabel yang tidak diteliti sehingga adanya perbedaan pada hasil eksperimen dari variabel yang diteliti.
7) Keterampilan Merencanakan dan Melaksanakan Penelitian Melakukan eksperimen adalah suatu kegiatan yang
mencakup seluruh keterampilan proses yang telah diuraikan, karena untuk menemukan jawaban dari satu pertanyaan diperlukan langkah-langkah seperti identifikasi variabel, membuat prediksi, menyusun hipotesis, mengumpul data, menginterpretasi data, dan membuat kesimpulan sebagai jawaban pertanyaan yang diajukan.
8) Keterampilan Menyimpulkan (Inferensi) Keterampilan menyimpulkan yaitu kemampuan menarik
kesimpulan dari proses pengolahan data. 9) Keterampilan Menerapkan atau Aplikasi
Keterampilan aplikasi adalah keterampilkan menerapkan atau mempergunakan konsep-konsep ataupun pengetahuan yang telah dimiliki siswa ke dalam situasi baru. Aplikasi dapat berupa ide-ide, gagasan-gagasan, rencana, proyek, atau karya nyata.
10) Keterampilan mengkomunikasikan Keterampilan mengkomunikasi adalah keterampilan untuk
menyampaikan apa yang ada dalam pikiran dan perasaan kepada orang lain, baik secara lisan maupun secara tertulis.
Poppy Kamalia (2010: 8) menyatakan bahwa keterampilan
dasar merupakan pondasi bagi keterampilan terintegrasi yang lebih kompleks. Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat Hari Suderadjat (2004: 75-76) yang menyatakan bahwa keterampilan proses yang bersifat dasar hendaknya menjadi tujuan utama pembelajaran IPA, Hal itu karena keterampilan proses dasar memberikan dasar bagi keterampilan proses terintegrasi, artinya seberapa baik penguasaan keterampilan proses terintegrasi akan sangat dipengaruhi oleh penguasaan proses keterampilan dasar (Suprihadi, dkk, 2000: 155).17
17Rosella Aranda, “Meningkatkan Keterampilan Proses Dasar IPA Menggunakan Pendekatan
Keterampilan Proses Pada Siswa Kelas IV Sd Negeri Kiyaran II Cangkringan Sleman Yogyakarta”, (skripsi,
Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 2014), hlm. 19.
21
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan oleh
para ahli tersebut, maka jenis keterampilan proses yang akan diteliti
dalam penelitian ini adalah keterampilan proses dasar. Berupa
Ampenan dimana kegiatan majelis ta’lim dilaksanakan secara rutin dari
masjid ke masjid diwilayah Kecamatan Ampenan. Mengingat jumlah
43
40
jama’ah yang semakin banyak maka pada tanggal 17 Juli 1987 para
jama’ah majelis ta’lim sepakat untuk mendidirikan yayasan dan
berbekalan hukum dan memiliki lokasi pusat kegiatan.
Selanjutnya pada tahun 1987 menyebut kegiatan majelis ta’lim
dipusatkan dilingkungan sintung Jln. Ranggi Genep Gang Dahlia
Ampenan dengan membeli tanah seluas 20,5 Are. Pada tahun 1989/1990
majelis ta’lim dibentuk juga MTs. Riadhul Ulum Ampenan dengan jumlah
anggota sebanyak 1689 orang dengan status terdaftar . selanjutnya secara
berurutan didirikan koperasi pondok psantren, diniah dan asuhan keluarga
serta pengembangan masyarakat dibawah naungan yayasan pondok
pesantren Riadhul Ulum Ampenan.
2. Profil MTs. Riadhul Ulum Ampenan
Tabel 5 Profil MTs. Riadhul Ulum Ampenan
Nama Madrasah : Madrasah Tsanawiyah Riadhul Ulum
Jalan dan Kampung : Jln. Ragi Genep, Gang Dahlia Sintung Ampenan
Kelurahan : Banjar Kecamatan : Ampenan
Kota : Mataram Provinsi : Nusa Tenggara Barat
NSM : 121252710001 No. Telepon : 0817363016 Tahun Berdiri : 1990
Akreditasi I : A Akreditasi II : B Akreditasi III : C Komite Madrasah : Terbentuk
41
3. Dilihat Dari Segi Letak Geografisnya
Madrasah Tsanawiah Riadhul Ulum Desa Banjar Kecamatan.
Ampenan Kota Mataram yang letaknya strategis dan memungkinkan
untuk mengembangkan suatu sistem pembelajaran yang efektif dan
efisien dengan batas-batas sebagai berikut:
a. Sebelah Utara : Sungai dan Laut
b. Sebelah Selatan : Perkampungan Sintung Ampenan
c. Sebelah Timur : Perkampungan Sintung Ampenan
d. Sebelah Barat : Perkampungan dan laut
Kondisi lingkungan Madrasah Tsanawiah Riadhul Ulum Ampenan
Sedang aman dan mudah dijangkau oleh gugus yang ada di kecamatan
Ampenan Kota Mataram ± 150 meter dari kota mataram.25
4. Keadaan Siswa-Siswi MTs. Riadhul Ulum Ampenan
Tabel 6 Keadaan siswa-siswi MTs. Riadhul Ulum Tahun 2016/201726
Kelas
Akhir Bln. Lalu
Masuk Bln. Ini
Keluar
Bln. Ini
Akhir Bln. Ini Jml
Hari Masuk
Absensi Ket.
L P L P L P L P S I A Jmlh
VII 11 11 - - - - 11 11 21
Senin s/d
Sabtu
- - - -
VIII 11 4 - - - - 11 4 15 - - - -
IX 11 5 - -
- - 11 5 16 - - - -
Jmlh
33 20 - - - - 33 20 52 - - - -
25Hasil Dokumentasi Profil MTs. Riadhul Ulum, senin, 6 Mei 2017 . 26Data siswa MTs. Riadhul Ulum pada tahun 2016-2017
42
Terkait dengan penelitian ini, berikut data kelas VII MTs. Riadhul
Ulum Ampenan.
Tabel 7 Nama-nama siswa kelas VII Riadhul Ulum Ampenan
No Nama siswa Jenis kelamin
1 Annisa Suciana Fitri P
2 Dela Yuniar P
3 Desti Muliana P
4 Firman Wahyudi L
5 Irfan Maulana Hakiki L
6 Junaidi L
7 Lilis Heriyani P
8 Mely Melati P
9 Murni Ningsih P
10 Muhammad Gunawan L
11 Muhammad Ibrahim Robbani L
12 Muhammad Kurniawan L
13 Muhammad Rifaldi Nugroho Fauzi L
14 Nurjannah P
15 Puriyawati P
16 Ripawan L
17 Riski Wahyudi L
18 Sintiana Dewi P
19 Sofian Hadi L
20 Ummi Kalsum P
43
44
5. Keadaan Guru MTs. Riadhul Ulum
Tabel 8 Keadaan guru dan pegawai di MTs. Riadhul Ulum dari berdasarkan jenis kelamin dan tingkat pendidikan
serta bidang yang dipegang.27
No Nama Lengkap L/P Tahun Lahir
Jabatan Gol
. Ijazah/ Tahun
Mulai Tugas
Alamat Bidang Studi
1 Roby Hidayat, S.Pd L 1980 Guru/Kepala madrasah
07 S1/2004 17/07/2003 Tanjung Karang Permai Bhs. Inggris
2 Drs. Marni L 1964 Guru/wakamad 07 S1/1990 01/01/1990 Pejeruk Bhs. Arab 3 Priasrini, S.Pd P 1971 Guru/BP 09 S1/2009 19/07/2004 Banjar BK 4 Usman,S.Pd, M.Si L 1970 Guru 07 S2/2013 17/06/1994 Tanjung Karang Permai IPS 5 Siti Nuraeni, S.Ag P 1976 Guru/Wali kelas 07 S1/1999 12/07/2002 Ampenan Selatan PKN 6 Ir. Ali Asgar L 1967 Guru 07 S1/1992 17/07/2003 Dayan peken Matematika 7 Nurjihadiyah
Akbar, S.Pd.I P 1980 Guru/ Wali
kelas 07 S1/2004 01/07/2004 Bintaro IPA, Prakarya
8 Cahya Haerani, S.Pd
P 1970 Guru/ bendahara S1/2013 17/06/1994 Ampenan tengah Bhs. Indonesia
9 Baiq Najlasulhi, S.Pd.I
P 1980 Guru S1/2005 17/07/2004 Tanjung Karang Permai P. Agama Islam
10 Kurniyah Fitratullah S, S.Pd
P 1985 Guru/ TU S1/2009 17/07/2004 Banjar Seni Budaya
11 Sahuyun, S.Pd P 1981 Guru S1/2010 01/01/2010 Ampenan Tengah Penjaskes
27
Data karyawan dan guru MTs Miftahul Ishlah Tembelok pada tahun 2016-2017
45
Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat bahwa jumlah guru di
MTs. Riadhul Ampenan sebanyak 11 orang guru dengan rincian laki-laki 4
orang dan perempuan sebanyak 7 orang guru.
6. Keadaan sarana dan parasarana
Tabel 9 Keadaan gedung MTs Riadhul Ulum28
No Jenis Bangunan
Jumlah Ruangan Menurut Kondisi
Status Kepemilika
n 1)
Total Luas
Bangunan (m2)
Baik Rusak Ringan
Rusak Sedang
Rusak Berat
1 Ruang Kelas 3 1
2 Ruang Kepala Madrasah 1 1
3 Ruang Guru 1 1
4 Ruang Perpustakaan 1 1
5 Ruang UKS 1 1 6 Toilet Guru 1 1 7 Toilet Siswa 2 1
8 Ruang Bimbingan Konseling (BK)
1 1
9 Masjid/Mushola 1 1
10 Kantin 1 1
28Data gedung dan keadaan sekolah MTs Riadhul Ulum Ampenan tahun 2016-2017
46
7. Struktur Organisasi
TP. 2016/2017
………………………………….……………
..…………………….. Garis Instruksional Garis Konsultatif
Gambar 6 Struktur Organisasi MTs. Riadhul Ulum Ampenan
Wakamad
Drs. Marni
Wali Kelas VII
Nurjihadiyah Akbar, S.Pd.I
Wali Kelas IX
Drs. Marni
Wali Kelas VIII
Siti Nuraeni, S.Ag
Kemenag Kota Mataram
Drs. H Burhanul Islam
Kepala Madrasah
Roby Hidayat, S.Pd
Ketua Yayasan
Ketua Komite
Usman,S.Pd, M.Si
Kepala Tata Usaha Kurniyah Fitratullah
S, S.Pd
Bendahara
Cahya Haerani, S.Pd
siswa siswa
47
B. Hasil Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam tiga siklus, yaitu
pada tanggal 19-10 Mei Thun Pelajaran 2016/2017. Subjek dalam penelitian
ini adalah siswa kelas VII MTs. Riadhul Ulum Ampenan yang berjumlah 20
orang.
1. Siklus I
Pelaksanaan penelitian untuk siklus I dilaksanakan pada hari
Jum’at 19 Mei 2017. Materi yang dibahas pada siklus 1 adalah tentang
Ekosistem. Untuk lebih jelasnya tindakan yang dilakukan pada siklus 1
dipaparkan sebagai berikut:
a. Tahap perencanaan
Sebelum melakukan pembelajaran pada siklus I, terlebih
dahulu peneliti mempersiapkan beberapa hal antara lain :
1) Bersama-sama dengan guru mata pelajaran IPA melakukan
observasi awal di kelas VII MTs. Riadhul Ulum Ampenan
2) Mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti : rencana
Berilah tanda (√) pada kolom yang tersedia di bawah ini sesuai dengan kriteria
yang telah ditetapkan.
NO Kegiatan Pembelajaran Terlaksanakan
Ya Tidak
1 Mengabsen siswa
2 Memberikan motivasi apresiasi
3 Mengajukan pertanyaan lisan kepada siswa mengenai pengeahuan mereka tentang materi yang diajarkan
4 Membagi siswa menjadi 3 kelompok
5 Menjelaskan garis besar materi yang akan diajarkan
6 Siswa bersama-sama dengan kelompoknya mencari data serta informasi mengenai pokok permasalahan yang yang telah dibagikan guru
7 Siswa bersama kelompoknya mengorganisasikan data dan informasi yang diperoleh untuk mengamil kesimpulan
8 Perwakilan dari masing-masing kelompok mempersentasikan hasil diskusi
9 Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan hasil diskusi
10 Member penghargaan kepada kelompok yang terbaik
11 Menutup pembelajaran
12 Melakukan evaluasi untuk siklus I
Persentase (P) = �� � � � ��� � � � x 100%
Persentase Kriteria P > 80% Sangat Baik 60% < P ≤ 80% Baik 40% <P ≤ 60% Cukup Baik 20%< P ≤ 40% Kurang Baik P < 20% Sangat
Kurang Baik
Ampenan, Mei 2017
Observer
LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN PROSES SISWA
SIKLUS III
Catatan : Jika semua indikator dilaksanakan beri tanda nomor 4
Jika hanya dua indikator dilaksanakan beri tanda nomor 3 Jika hanya satu indikator dilaksanakan beri tanda nomor 2
Jika tidak ada indikator dilaksanakan beri tanda nomor 1
No Pelaksanaan Indikator Skor
1.
Mengajukan
pertanyaan
a. Bertanya apa, bagaimana, mengapa
b. Bertanya untuk meminta penjelasan
c. Mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan pemahaman awal
2.
Merencanakan
percobaan
a. Menentukan alat dan bahan yang
akan digunakan
b. Menentukan apa yang di amati dan
di catat
c. Menentukan apa yang akan di atur,
di amati dan dicatat
d. Menentukan apa yang akan
dilaksanakan berupa langkah kerja
e. Melakukan sebanyak mungkin
indra
f. Mengumpulkan fakta yang relevan
dan memadai
5.
Melakukan
komunikasi
a. Menyusun dan melaporkan laporan
secara sistematis dan jelas
b. Menjelaskan hasil percobaan
c. Siswa mampu menyampaikan hasil
percobaan dengan baik dan mudah
dipahami
d. Mendiskusikan hasil percobaan
5.
Menyimpulkan
a. Menyimpulkan hasil pelaksanaan
keterampilan pembuatan media
poster
b. Menyimpulkan hasil dari
pembuatan media
c. Menyimpulkan hasil pembelajaran
secara keseluruhan
Ampenan,.. 2017
Observer
LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN PROSES SISWA
SIKLUS II
Catatan : Jika semua indikator dilaksanakan beri tanda nomor 4 Jika hanya dua indikator dilaksanakan beri tanda nomor 3 Jika hanya satu indikator dilaksanakan beri tanda nomor 2 Jika tidak ada indikator dilaksanakan beri tanda nomor 1
No Pelaksanaan Indikator Skor
1.
Mengajukan
pertanyaan
a. Bertanya apa, bagaimana, mengapa
b. Bertanya untuk meminta penjelasan
c. Mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan pemahaman awal
2.
Merencanakan
percobaan
a. Menentukan alat dan bahan yang
akan digunakan
b. Menentukan apa yang di amati dan
di catat
c. Menentukan apa yang akan di atur,
di amati dan dicatat
d. Menentukan apa yang akan
dilaksanakan berupa langkah kerja
e. Melakukan sebanyak mungkin
indra
f. Mengumpulkan fakta yang relevan
dan memadai
5.
Melakukan
komunikasi
a. Menyusun dan melaporkan laporan
secara sistematis dan jelas
b. Menjelaskan hasil percobaan
c. Siswa mampu menyampaikan hasil
percobaan dengan baik dan mudah
dipahami
d. Mendiskusikan hasil percobaan
5.
Menyimpulkan
a. Menyimpulkan hasil pelaksanaan
keterampilan pembuatan media
poster
b. Menyimpulkan hasil dari
pembuatan media
c. Menyimpulkan hasil pembelajaran
secara keseluruhan
Ampenan,.. 2017
Observer
LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN PROSES SISWA
SIKLUS I
Catatan :
Jika semua indikator dilaksanakan beri tanda nomor 4 Jika hanya dua indikator dilaksanakan beri tanda nomor 3 Jika hanya satu indikator dilaksanakan beri tanda nomor 2 Jika tidak ada indikator dilaksanakan beri tanda nomor 1
No Pelaksanaan Indikator Skor
1.
Mengajukan
pertanyaan
a. Bertanya apa, bagaimana, mengapa
b. Bertanya untuk meminta penjelasan
c. Mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan pemahaman awal