PENERAPAN SMK3 PADA PROYEK DIRECT ASSESSMENT DI AREA JAKARTA, BOGOR, PALEMBANG OLEH IMAN NUR FATONY
PENERAPAN SMK3 PADA PROYEK DIRECT ASSESSMENT DI AREA JAKARTA, BOGOR, PALEMBANG
OLEH
IMAN NUR FATONY
DASAR HUKUM• UU NO.1 Tahun 1970 tentang kesalamatan kerja
“ pasal 13 : Barang siapa akan memasuki suatu tempat bekerja, diwajibkan mentaati semua petunjuk keselamatn Kerja dan memakai alat perlindungan diri yang di wajibka “
• UU No.13 Tahun 2003, tentang ketenaga – kerjaan
“ Pasal 87 : Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan “
• Permenaker nomor 1 /Men/1980 tentang pekerjaan Galian
“ Pasal 67 :
- Setiap harus dilakukan sedemikian rupa sehingga terjamin tidak adanya bahaya terhadap setiap orang yang disebabkan oleh kejatuhan tanah, batu atau bahan-bahan lainnya yang terdapat dipinggir atau di dekat pekerjaan galian.
- Pinggir – pinggir dan dinding – dinding pekerjaan galian harus diberi pengaman dan penunjang yang kuat untuk menjamin keselamatan orang yang bekerja di dalam lubang atau parit
- Setiap tenaga kerja yang bekerja dalam lubang galian harus dijamin pula keselamatannya dari bahaya lain selain tersebut ayat (1) dan ( 2) diatas.
TUJUAN PELAKSANAAN PROYEK
• EfisienSeBiaya
• BermutuPekerjaan
• Sehat & Selamat
waktu • Sesuai JadwalSDM,Sarana,&
Lingkungan
ARAH KEBIJAKAN
K3AmanSehat
Ramah Lingkungan Zero Acident
Peningkatan Produktifitas
Safe Production
MENGAPA K3 PERLU Keharusan Undang-Undang & Permenaker
- UU no.1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja
- UU no.13 tahun 2003 tentang ketenaga-kerjaan
- Permenaker nomor 1 /Men/1980 Pasal 67 tentang pekerjaan Galian
- Permenaker nomor 01/Men/1980 tentang k3 kontruksi
Keutuhan dan kebahagian keluarga
Kepastian keuntungan Bisnis
- Tidak ada gangguan pada proses kegiatan proyek
- Efisiensi biaya operasional
- Citra perusahaa / Lembaga / Badan
- Tidak ada Tuntutan hukum
Kebutuhan banyak pihak, negara dan masyarakat
ASPEK – ASPEK KEGIATAN YANG MEMERLUKAN K3
Pekerjaan dan cara kerja nya
APD, Metoda yang berlaku, Cara gunakan alat, Operasi mesin,
Rambu, Izin Area, Pelatihan Kerja
Material yang digunakan
Wadah ( Lebel / Kondisi ), P3k, Cara Simpan
Mesin / Peralatan yang digunakan
Alat pengaman, Kondisi mesin, Bebas ceceran,Instruksi pengoperasian
Lingkungan Kerja
Bebas Tumpahan, Jalur bebas rintangan, penempatan barang, penerangan,
APAR ( Mudah dilihat dan Kondisi baik ), Jalur Evakuasi, Kamtibnas.
KECELAKAAN KERJADefinisi :
kecelakaan yang terjadi ketika berhubungan dengan hubungan kerja, termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja demikian pula kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja daan pulang ke rumah melalui jalan biasa atau wajar dilalui.
KECELAKAAN KERJA Kecelakaan kerja Timbul karena ada sebab musabab nya
( Perbuatan X kodisi tidak aman )
Perbuatan X kondisi tidak aman = kesalahan manusia
Kesalahan manusia di pengaruhi oleh beberapa faktor :
- Tingkat keterampilan / Skill
- Prosedur kerja & metoda kerja
- Lingkungan Kerja
- Peralatan kerja
- Adat Kebiasaan
- Ketaatan pada peraturan dan ketentuan yang berlaku
KONSKUENSI DARI PENYIMPANGAN K3 Korban Jiwa
Kerusakan
Kerugian
Penderitaan
Citra
TANGGUNG JAWAB KECELAKAAN Semua Pihak yang terlibat dalam kegiatan proyek, meliputi :
• Penyedia Jasa ( Kontraktor / Pengusaha )
• Pengawas ( Mandor, Konsultan Supervisi )
• Pekerja
• Pemberi Jasa ( Pemilik Pekerjaan / Owner )
• Pemerintah ( DISNAKER )
IDENTIFIKASI BAHAYA Identifikasi Bahaya adalah salah satu langkah di dalam manajemen K3 dengan
bertujuan untuk mengidentifikasi Apakah Bahaya Mungkin ( Keseringan ) Terjadi di dalam suatu kegiatan proses, Apa Akibat yang ditimbulkan ( Tingkat keparahan ) dan Bagaimana Bahaya Tersebut Bisa Terjadi
NO Nama Pekerjaan Kondisi Tidak Aman
Tindakan Tidak aman
Potensi Bahaya
Upaya Pencegahan
1 Pemeriksaan Lokasi Pekerjaan Tertabrak Pekerja mengemudi
kendaraan pada saat
kondisi mengantuk, dan
tidak memperhatikan
Rambu Lalu Lintas
Kecelakaan, tertabrak
pengemudi lain atau
menabrak pengguna
jalan lainnya
Patuhi peraturan & rambu –
rambu lalulintas dan safety
talk / brifing sebelum mulai
kerja dan mengadakan training
Defensive Driving pada
pekerja.
Kebakaran Pekerjan merokok pada
saat bekerja di area yang
terdapat bahan berbahaya
seperti GAS
Kebakaran, terjadi
ledakan
Tidak merokok di area kerja &
Sediakan APAR (Jenis CO)
Menjauhkan barang - barang
yang mudah terbakar
Menyediakan obat – obatan
atau P3K
Tersengat Arus Listrik Pekerja Tidak Memakai
sarung tangan pada saat
Penggunaan alat Kerja
PCM
Kesetrum Memakai Sarung Tangan Saat
menggunakan Alat Kerja PCM
IDENTIFIKASI BAHAYA
NO Nama Pekerjaan Kondisi Tidak Aman
Tindakan Tidak aman
Potensi Bahaya
Upaya Pencegahan
2 Penggalian Banyak lubang Pekerja tidak
menghiraukan tanda
Pekerja terjatuh ke
lubang
Dipasang peringatan.
Contoh :
AWAS ADA GALIAN
Tanah becek Pekerja tidak memakai
safety shoes
Terpeleset Air tanah harus segera di
pompa
Material berceceran Pekerja tidak
menempatkan material ke
tempatnya dengan rapi
Pekerja tersandung Pekerja harus meletakkan alat-
alat dan material sisa galian
ditempat yang tidak dilalui
pekerja lain
Kaki terkena Alat Pekerja tidak memakai
safety shoes
Pekerja akan
mengalami Cidera
Pekerja Harus menggunakan
Safety Shoes.
Tersengat Listrik Kabel
PLN
Pekerjaan Tidak memakai
Safety shoes dan Sarung
Tangan
Kesetrum Pekerja Harus menggunakan
Safety Shoes dan Sarung
Tangan dan Hati-hati
IDENTIFIKASI BAHAYA
KOMPONEN K3 DALAM PROYEK
APD ( Helm, Safety Bot, Masker, Sarrung Tangan, Kacamata pengaman, Rompi safety, dll ) tersedia dengan cukup dan kondisi baik sesuai dengan jenis pekerjaan nya.
Perlengkapan K3 ( BARIKADE, APAR, BALIHO, RAMBU, P3K, Lampu pada malam hari, dll ) tersedia dengan cukup dan kondisi baik sesuai dengan jenis pekerjaan nya.
Peralatan Kerja dalam keadan baik dan aman saat digunakan.
Barak, sanitasi, dan air Minum untuk pekerja yang hiegines,aman dan sehat.
Mobilisasi pastikan sesuai ketentuan dan aman.
Pelatihan Tenaga Kerja