Top Banner
Pendahuluan Patologi Anatomi (16-10-13) Pemeriksaan Patologi Anatomi: Pemeriksaan dalam suatu laboratorium yang dilakukan terhadap sel, jaringan dan cairan yang berasal dari tubuh manusia, menggunakan metoda tertentu untuk menegakkan diagnosis kelainan ,oleh seorang ahli PA Arti dan peran patologi dalam bidang kedokteran Patologi Yunani -Pathos : penyakit -Logos : ilmu Ilmu sains penyakit meliputi penyebab, mekanisme , manifestasi penyakit , progresifitas dan sequelenya Ilmu Patologi dibagi menjadi : Histopatologi Sitopatologi Molekuler Patologi Patologi dibagi menjadi: a. Patologi Umum: reaksi dasar yang terjadi pada sel dan jaringan terhadap suatu kondisi abnormal b. Patologi Khusus/ Sistemik: Respon spesifik organ dan jaringan tertentu terhadap keadaan abnormal Ilmu Patologi Anatomi bidang ilmu pengetahuan mempelajari kelainan struktur dan fungsi pada penyakit dan hubungan kelainan dengan gejala klinis Menelaah morfologi (struktur) sel, jaringan dan organ (alat tubuh) pada penyakit. Metode makroskopik & mikroskopik sarana diagnostik, Dasar tindakan/pengobatan klinis SEJARAH PATOLOGI Filosofi Plato dan Pythagoras : penyakit merupakan pengaruh buruk dari kekuatan-kekuatan immaterial atau supranatural. 300 tahun SM mulai autopsi atau nekropsi makroskopik (Era Morbid Anatomy ) Patologi Mikroskopik dan Patologi Selular ± mulai tahun 1800 Rudolf Virchow (1821-1902), patologist Jerman : sel unit kehidupan terkecil dari tubuh ,landasan dari patologi seluler. - Mikroskop cahaya dapat mengamati perubahan jaringan sakit pada tingkat sel, diperluas lebih lanjut → mikroskop elektron. Patologi Molekuler 1
12

Pendahuluan Patologi Anatomi.docx

Jan 02, 2016

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pendahuluan Patologi Anatomi.docx

Pendahuluan Patologi Anatomi(16-10-13)

Pemeriksaan Patologi Anatomi:Pemeriksaan dalam suatu laboratorium yang dilakukan terhadap sel, jaringan dan cairan yang

berasal dari tubuh manusia, menggunakan metoda tertentu untuk menegakkan diagnosis kelainan ,oleh seorang ahli PA

Arti dan peran patologi dalam bidang kedokteran• Patologi

Yunani -Pathos : penyakit -Logos : ilmu • Ilmu sains penyakit meliputi penyebab, mekanisme , manifestasi penyakit , progresifitas dan

sequelenya

Ilmu Patologi dibagi menjadi :• Histopatologi • Sitopatologi • Molekuler Patologi

Patologi dibagi menjadi:a. Patologi Umum: reaksi dasar yang terjadi pada sel dan jaringan terhadap suatu kondisi abnormalb. Patologi Khusus/ Sistemik: Respon spesifik organ dan jaringan tertentu terhadap keadaan abnormal

Ilmu Patologi Anatomi• bidang ilmu pengetahuan mempelajari kelainan struktur dan fungsi pada penyakit dan

hubungan kelainan dengan gejala klinis • Menelaah morfologi (struktur) sel, jaringan dan organ (alat tubuh) pada penyakit.• Metode makroskopik & mikroskopik • sarana diagnostik, Dasar tindakan/pengobatan klinis

SEJARAH PATOLOGI• Filosofi Plato dan Pythagoras : penyakit merupakan pengaruh buruk dari kekuatan-kekuatan

immaterial atau supranatural. • 300 tahun SM mulai autopsi atau nekropsi makroskopik (Era Morbid Anatomy )• Patologi Mikroskopik dan Patologi Selular ± mulai tahun 1800

Rudolf Virchow (1821-1902), patologist Jerman : sel unit kehidupan terkecil dari tubuh ,landasan dari patologi seluler. - Mikroskop cahaya dapat mengamati perubahan jaringan sakit pada tingkat sel, diperluas lebih lanjut → mikroskop elektron.

• Patologi Molekuler Sejalan dengan perkembangan → ilmu biokimia memperluas pada tingkat molekuler. Menerangkan manifestasi seluler dan klinis penyakit.

Misal ; • molekul Hb pada sickle cell• Molekul kolagen abnormal pd osteogenesis imperfecta

PRINSIP UMUM DIAGNOSTIK PATOLOGI DALAM PRAKTEK KLINIK KEDOKTERAN Peranan spesifik - Clinical - chemistry- Cytogenetics - Cytopathology*- Haematology

- Histopathology*- Immunology*- Microbiology- Autopsies - Patologi Anatomi

- Patologi Klinik - Mikrobiologi Klinik - Biokimia - Otopsi Klinik

1

Page 2: Pendahuluan Patologi Anatomi.docx

Berbagai Teknik Pemeriksaan Patologi - Patologi Makroskopik (Gross Pathology )- Mikroskop cahaya - Histokimia - Immunohistokimia dan immunofluoresens - Mikroskop Elektron

- Teknik Biokimia - Teknik Hematologi - Kultur Sel*- Mikrobiologi Kedokteran*- Patologi Molekuler

Mikroskop cahaya Jaringan dipotong tipis untuk memungkinkan transmisi cahaya. jaringan diproses berdasarkan

prosedur baku prosesing preparat histopatologi demikian juga sitologi.

Histokimia Histokimia / ilmu kimia jaringan.diperiksa secara mikroskopik setelah mendapat reagen khusus,

gambaran Khusus sel individual dapat diperlihatkan.

Immunohistokimia dan immunofluoresens menggunakan antibodi (immunoglobulin dengan antigen spesifik) untuk memperlihatkan substansi

tertentu dalam sediaan jaringan atau sediaan sel; Immunofluoresens menggunakan antibodi dgn pewarnaan fluoresens. memerlukan mikroskop fluoresens.

Mikroskop Elektron mempelajari kelainan-kelainan pada tingkat organel dan dapat mendemonstrasikan virus dalam

sampel jaringan.Sebagian peranan diambil alih immunohistokimia. Masih berguna utk klasif. Glomerulonefritis.

Teknik Biokimia Teknik biokimia dapat diterapkan pada jaringan tubuh sehat maupun sakit, misalnya penting untuk

memonitor homeostasis cairan dan elektrolit pada berbagai kelainan. Pemeriksaan serum enzym digunakan untuk mengukur integritas dan vitalitas berbagai jaringan, misalnya peningkatan kadar enzim jantung dalam darah merupakan indikator kerusakan myosit jantung.

Teknik Hematologi Untuk diagnosis dan penelitian kelainan-kelainan darah. seperti hitung sel sampai pemeriksaan

faktor-faktor pembekuan darah

Kultur Sel Untuk riset dan diagnosis. Diagnostik dg mempersiapkan penyebaran kromosom untuk analisis

sitogenetik.

Mikrobiologi Kedokteran ilmu tentang penyakit yang disebabkan oleh organisme seperti bakteri, jamur, virus dan parasit

Teknik pemeriksaan mikroskopik langsung dengan pewarnaan yang tepat, kultur untuk mengisolasi dan menumbuhkan organisme dan metode-metode untuk mengidentifikasi secara tepat penyebab penyakit.

Patologi Molekuler dapat menunjukkan defek struktur kimia molekul yang timbul dari kesalahan-kesalahan genom,

urutan basa yang mengarahkan sintesis asam amino. menggunakan in-situ hybridisation memungkinkan untk menunjukkan adanya gen spesifik atau m-RNA dalam jaringan atau sel. Jumlah Asam nukleat yang sedikit dapat dilipatgandakan menggunakan polymerase chain reaction (PCR). dapat dilakukan pada berbagai kondisi misalnya molekul hemoglobin abnormal pada sickle cell disease, molekul kolagen abnormal pada osteogenesis imperfecta

2

Page 3: Pendahuluan Patologi Anatomi.docx

Kedudukan * Salah satu spesialisasi penunjang medik klinis berperan penting dlm :

Pencegahan Penyakit : Deteksi dini kanker menegakkan diagnosa yang akurat Menentukan Pengelolaan Penderita turut merencanakan pengobatan, evaluasi dan pemantauan hasil

pengobatan, menentukan prognosa → sebagai mitra konsultan dokter spesialis klinik.

PENYAKIT Patologi → ilmu tentang penyakit

menggambarkan manifestasi, progresifitas/komplikasi dan sequele , menentukan penyebab dan mekanisme yang mendasari (patogenesis). Jembatan antara ilmu Ked.dasar dan praktek ked/ked.klinik

Penyakit :- reaksi tubuh thd rangsangan (forbus).- hsl reaksi slrh tubuh dg bgn-bgnnya thd rgsg à ggn keseimbangan fungsi & anatomi.

Forbus menggolongkan btk reaksi tubuh menjadi :1. Rx pertahanan (active resistance)2. Rx kekalahan (submissive)3. Rx adaptasi

Karakteristik Penyakit :Etiologi ( cause/Penyebab)Pathogenesis ( mechanism/mekanisme )Morphological, fungsional & perubahan klinik (Manifestasi)Komplikasi & sequelae ( secondary effects )Prognosis Epidemiology (incidence)

Klasifikasi Penyakit dalam 4 kelompok Developmental Radang (inflammatory)Neoplastik Degenerative (tidak termasuk penuaan)

Dua kelompok besar faktor Penyebab Penyakit :• Faktor Lingkungan

1. Agen fisik 2. Bahan kimia 3. Defisiensi dan kelebihan nutrisi 4. Infeksi dan Infestasi 5. Reaksi Immunologis Abnormal6. Faktor Psikologis

• Faktor Genetik 1. Gen Normal2. Gen Abnormal3. Umur dan Penyakit

3

Page 4: Pendahuluan Patologi Anatomi.docx

Faktor LingkunganAgen fisik Trauma, radiasi, panas dan dingin yang ekstrim, sengatan listrik.

Bahan kimia sianida secara umum berbahaya bagi semua sel. asam kuat dan basa kuat bekerja lokal.

Defisiensi dan kelebihan nutrisi akibat suplai yg buruk, ggn absorpsi, transport yg tidak efisien dlm tubuh / penggunaan yg kurang. Efek dapat menyeluruh misalnya karena kelaparan atau kekurangan oksigen. Kelebihan diet.

Infeksi Virus, bakteri, fungi, protozoa dan metazoa dapat menimbulkan penyakit. kerusakan sel langsung mis : infeksi virus tertentu seperti poliomyelitis

Reaksi Imunologis Abnormal Proses imun normal melindungi tubuh. Reaksi dapat menjadi berlebihan. Hipersensitifitas terhadap berbagai substansi → syok / anafilaksis terlokalisir seperti asma. Reaksi imun dpt menyerang sel tubuh sendiri disebut autoimunitas, (contoh penyakit endokrin

tertentu seperti tiroiditis).

Faktor Psikologis Stres psikologis → penyakit mental Gejala individual → penyakit somatik Adiksi (seperti adiksi tembakau, alkohol ) Faktor psikogenik berhubungan dengan penyakit tertentu seperti hipertensi, thrombosis arteri coronaria, dan kolitis ulseratif, namun mekanisme belum jelas

Faktor Genetik Akibat dari gen tunggal atau kelompok gen. Baik variasi gen normal maupun mutasi gen yang

mempengaruhi fungsi. Gen abnormal dapat mempengaruhi perkembangan penyakit

Gen Normalo Terdapat variasi genetik diantara Individu - individu, juga diantara ras, keluarga.

o Contoh : Suseptibilitas orang berkulit putih untuk mendapat kerusakan oleh sinar

ultra-violet lebih besar.

Gen Abnormal o Mutasi → mis. Sickle cell anemia, Down’s syndrome

o Umur dan Penyakit

o Penyakit yg berbeda → kelompok umur yg berbeda (Kelainan perkembangan & peny

degeneratif terjadi pd kelompok umur yg sangat berlawanan.)

CARA PENGIRIMAN BAHAN PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI 4

Page 5: Pendahuluan Patologi Anatomi.docx

Pemeriksaan Patologi Anatomi meliputi :o Histopatologi Blok Parafin,

o Histopatologi potong beku (Vries Coupe/ frozen section)

o Sitopatologi

o Histokimia, Immunopatologi

o Otopsi Klinik

1. Jaringan Histopatologi • Dari hasil biopsi, operasi, kuretase maupun jaringan yang keluar spontan.• difiksasi dalam formalin 10% / formalin buffer 10 % wadah bertutup • jaringan besar dan padat → dilamelasi agar cairan fiksasi masuk sempurna. • Jumlah cairan fiksasi ± 10 x vol jaringan atau jaringan harus terendam• Memberi tanda pada lokasi yang memerlukan penelitian khusus misalnya dengan benang.• wadah tertutup dikirim bersama formulir permintaan diberi label : Identitas penderita, Dokter

pengirim • formulir berisi :

Nama pasien, umur, jenis kelamin, lokasi pengambilan bahan, cara operasi, nama dokter pengirim keterangan klinik singkat, diagnosa klinik, bila perlu melampirkan hasil rontgen

1.1 PEMERIKSAAN Histopatologi Biasa (Blok Parafin) • pemeriksaan morfologi sel atau jaringan secara mikroskopik dengan pewarnaan rutin

Hematoksilin-Eosin (H.E) untuk menetapkan diagnosis kelainan yang meliputi degenerasi, radang ,infeksi dan neoplasma.

• Bahan jaringan hasil biopsi insisi/eksisi, operasi, kuretase, operasi, atau jaringan yang keluar spontan.

• Jaringan segera difiksasi kemudian dikirim ke laboratorium PA.• Setelah pemeriksaan makroskopik dipilih bagian jaringan ( mewakili diagnosa ) → diproses

sesuai dengan prinsip dehidrasi, clearing, embedding pada alat otomatis (autotechnicon/histokinet) → dibuat blok parafin dan dipotong dengan mikrotom untuk dibuat sediaan mikroskopik,

Fiksasi Jaringan Fiksasi jaringan dilakukan secepat mungkin setelah jaringan dikeluarkan dari tubuh dengan tujuan :• Mencegah autolisis (oleh enzim-enzim yang ada dalam sel)• Mencegah pembusukan (oleh aktifitas bakteri)• Memadatkan dan mengeraskan jaringan (memudahkan pemotongan)• Memadatkan cairan kolloid (konsistensi cairan menjadi lebih padat)

Macam – macam Cairan Fiksasi • Formalin 10%, Formalin buffr 10%• Ethyl alcohol (Alkohol) 96%, 70%, 50%• Asam Pikrat • Asam Asetat

• Aseton • Potassium dikromat • Cairan Bouin

Syarat cairan fiksasi • Daya tembus yg kuat • Menembus jaringan secara merata • Memfiksasi secara keseluruhan • Daya tembus terus menerus

• Tidak berbahaya bagi lingkungan • Jaringan tetap dapat diwarnai • Jaringan dapat disimpan lama

5

Page 6: Pendahuluan Patologi Anatomi.docx

1.2 Pemeriksaan Histopatologi Khusus(Potong Beku/VC)• pemeriksaan histopatologi cara cepat pada saat penderita masih berada di meja operasi

diperlukan untuk menentukan tindakan operasi lebih lanjut • Bahan pemeriksaan yg dikirim bahan segar (belum diawetkan/difiksasi) → di lab. PA

dibekukan (cryocut).• Waktu dan tempat pemeriksaan dengan perjanjian kesepakatan antara dokter klinis dan

dokter spesialis PA

2. Pemeriksaan Sitopatologi • Tujuannya : skrining (pemeriksaan penyaringan) dan atau menegakkan diagnosis dengan cara

pemeriksaan sitomorfologi • Cara : sediaan apus pada kaca benda dari bahan cairan yang diterima → difiksasi → diwarnai. • Bahan pemeriksaan dari : usapan/scraped ( vagina ,mulut rahim/cervix,masa

ulseratif ) ,sputum,sikatan bronkhus/bronchial washing, cairan tubuh (seperti asites dan cairan pleura), urin, aspirasi jarum halus. ( exfoliative cytology, aspiration cytology )

Diagnosa Sitopatologi: Diutamakan untuk menyingkirkan diagnosa tumor ganas Diagnosa Ditegakkan berdasarkan :1. Pleomorfik sel 2. hiperkromatik Inti 3. Ratio inti sitoplasma sel

2.1 BIOPSI ASPIRASI JARUM HALUS (FNAB/Fine Needle Aspiration Biopsy) • Tehnik pemeriksaan seluler/sitologi • Menggunakan jarum 27G – 22 G• Dengan atau tanpa aspirasi aktif • Pada massa/tumor superfisial & Palpabel • Bahan pemeriksaan berupa aspirat • Pewarnaan Diff quick, Giemsa, Papaniculoau.

PROSEDUR PEMERIKSAAN FNAB• sel didapat dengan cara aspirasi jaringan tubuh • Bahan yang diaspirasi, segera buat preparat apus, kirim sediaan kering yang telah

diawetkan atau fiksasi dengan alkohol 96% selama 30 menit • Formulir diisi lengkap • Kirim ke PA

Keuntungan FNAB• Tidak sulit, mudah diulang, murah, cepat • Diagnostik cepat • Penderita dengan KU lemah dapat ditentukan diagnosis• Aspirasi biopsi sitologi/FNAC/FNAB

6

Page 7: Pendahuluan Patologi Anatomi.docx

TES PAP Alat Potong Beku

3. Pulasan khusus Histokimia • untuk Pengenalan

o sel-sel tertentu( misalnya pewarnaan Sudan III untuk mengenal sel lemak)

o bahan tertentu dalam jaringan atau produknya (pewarnaan Periodic Acid Schift (PAS) untuk

musin atau glikogen)o mikroorganisme tertentu dalam jaringan, misalnya pewarnaan Campbell untuk basil TB

• Bahan pemeriksaan :

o Jaringan segar

o Jaringan yang telah difiksasi dengan formalin 10%

o Jaringan dari blok paraffin

4. Immunopatologi Pemeriksaan khusus Immunohistokimia (teknik Immunofluoresensi, teknik Immunoenzym)

4.1 teknik Immunofluoresensi Tujuan : Pengenalan antigen, antibodi dan kompleks immun.

mempergunakan fluorochrom , dilihat dibawah mikroskop fluoresensi ( mikroskop yang memakai filter sehingga memancarkan sinar Ultra Violet)

7

Page 8: Pendahuluan Patologi Anatomi.docx

Bahan Pemeriksaan :• Jaringan segar

didinginkan pada suhu - 80°C (dengan nitrogen cair ) atau pada suhu -30°C (dengan es kering)

• Jaringan dalam blok paraffin

4.2 teknik Immunoenzym Tujuan : Pengenalan jenis antigen/bahan yang terkandung didalam sel atau jaringan dengan mempergunakan antibodi (terhadap antigen) atau bahan tertentu yang diberi label enzim (misalnya peroksidase atau fosfatase alkali untuk visualisasi)

Manfaat pemeriksaan Immunopatologi: • Mempertajam diagnostik patologi • Memastikan histogenetik tumor• Memastikan subklasifikasi tumor • Menentukan lesi neoplastik/ non neoplastik • Mendeteksi petanda tumor• Mendeteksi petanda mikroba

• Mendeteksi ekspressi onkogen • Membantu meramalkan perangai biologik dan

prognosis suatu tumor• Menentukan pilihan pengobatan• Mengenal jenis mikroorganisme atau jenis

infeksi

Sifat Pemeriksaan : tahap lanjut dari pemeriksan rutin histopatologi atau sitopatologi yang mempunyai kesukaran diagnostik

Bahan pemeriksaan : • Jaringan segar yang didinginkan -pada suhu rendah • Sediaan sitologi • Jaringan dalam Blok Paraffin

5. Otopsi Klinik pemeriksaan bedah mayat atas permintaan dokter spesialis (spesialis anak, penyakit dalam,

dll), pada mayat yang meninggal dalam perawatan di RS untuk menentukan sebab kematian.

PENTING • Diagnosis yang tepat dari pemeriksaan Patologi anatomi dibutuhkan kerjasama antara dokter klinik dan

spesialis PA• Hal yang sangat membantu penegakan diagnosa lebih cepat dan lebih tepat adalah prosedur pengiriman

bahan pemeriksaan benar, pengisian formulir dan data klinik penderita yang lengkap

TAMBAHANBila terjadi reaksi hipersensitivitas:Adrenalin: untuk memutuskan ikatan Ag-AbKortikosteroid: untuk mencegah terbentuknya kembali Ag-Ab

Pemeriksaan Kanker1. ???

1.1 Morfologi: dilihat bentuk inti, anak inti, sitoplasma dan stromaMenggunakan Mikroskop cahaya atau Histopatologi ( Frozen Section)

1.2 Sitologi: dibagi menjadi 2 yaituSitologi aspirasi: biopsy dan jaringan halusSitologi ekspolitatif: pap smear, bilasan atau sikatan bronkus

1.3 Flour sitometri: digunakan untuk menelaah dan mendeteksi patologis dengan menggunakan sinar laser. Biasa digunakan untuk mendeteksi keganasan pada darah (leukemia)

8

Page 9: Pendahuluan Patologi Anatomi.docx

2. Biokimia: Diagnosis dari materi biokimiawi yaitu enzim, hormone dan darahBiasanya digunakan untuk screening dan menentukan prognosis, biasa dilakukan di patologi klinik.CEA untuk Kanker Ovarium, PSA untuk kanker prostat

3. Patologi Molekuler: metode khusus pada studi kanker dengan pemeriksaan molekul yang terkandung didalam sel/ jaringan yaitu protein, DNA, RNADigunakan untuk diagnosis, prognosis, mendukung targeted therapy, dan menentukan respon serta follow up terapiContohnya: ekstraksi dan purifikasi DNA, PCR, Sequencing, genotypingHasil pemeriksaan misalnya:a. Limfosit T yang monoclonal à neoplastikb. Limfosit T yang poliklonal à Jinakc. Mutasi Gen KRAS dan EGFR

Untuk keganasan soft tissue dan bone marrow harus ada pemeriksaan klinik, rontgen dan PA, karena gambaran PA nya tidak spesifik

Alkohol 96% à sediaan ( slide, apusan, dry smear, wet smear)Alkohol 50% AA à cairan ( volume pengfiksasi dan yang difiksasi sama banyak 1/1)

Frozen sectionCepat, harus ada perjanjian dengan PA karena alat harus dihidupkan lebih dahulu-20 derajat celciusMisalnya pada operasi Ca mamae yang meragukan

Dokter bedah mengambil sampel dari bagian tersangka Ca kemudian diberikan ke PA, dengan alat frozen section dibekukan dan dipotong menggunak microtome dan dapat dibaca seketika sehingga bila hasilnya:Ganas à dokter bedah mengangkat jaringan kankerJinak à operasi diakhiri

9