2 BAB BAB I PENDAHULUAN
3 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018
1.1. Gambaran Umum SKPD
Pembentukan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan
Utara adalah Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Utara Nomor 05 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Utara
masuk kedalam type A dan Peraturan Gubernur Kalimantan Utara Nomor 21 Tahun
2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Kalimantan Utara.
Tahun 2018 merupakan tahun pertama dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Provinsi Kalimantan Utara yang mana sebelumnya masih terhimpun dalam Dinas
Pertanian Kehutanan dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Utara. Dan di tahun
2018 ini merupakan tahun ketiga dari Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian
dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2016 – 2021 yang
dilaksanakan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Gubernur Kalimantan Utara
tahun 2016 – 2021, yaitu “Berpadu Dalam Kemajemukan Untuk Mewujudkan Kaltara
2020 yang Mandiri, Aman dan Damai dengan Didukung Pemerintahan yang Bersih dan
Berwibawa”
1.2. Tugas dan Fungsi
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Utara merupakan
unsur pelaksana Pemerintah Propinsi yang menangani urusan pertanian dan pangan
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Gubernur Kalimantan Utara
melalui Sekretaris Daerah. dengan susunan organisasi terdiri atas 1 (satu) Esselon II
yaitu Kepala Dinas; 7 (tujuh) Esselon III yaitu 1 (satu) Sekretaris, 6 (enam) Kepala
Bidang; 17 (tujuh belas) Esselon IV serta kelompok jabatan fungsional, meliputi:
1. Kepala Dinas
2. Sekretaris, membawahi 3 (tiga) sub bagian, yaitu:
a. Sub Bagian Perencanaan
b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
c. Sub Bagian Keuangan
3. Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, membawahi 3 (tiga) seksi, yaitu:
a. Seksi Pembenihan dan Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura
b. Seksi Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura
c. Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan dan Hortikultura
4. Bidang Perkebunan, membawahi 3 (tiga) seksi,yaitu:
a. Seksi Pembenihan dan Perlindungan Perkebunan
4 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018
b. Seksi Produksi Perkebunan
c. Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan
5. Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, membawahi 3 (tiga) seksi , yaitu:
a. Seksi Perbibitan dan Produksi
b. Seksi Kesehatan Hewan
c. Seksi Kesmavet, Pengolahan, dan Pemasaran Hasil Peternakan
6. Bidang Prasarana dan Sarana, membawahi 3 (tiga) seksi, yaitu:
a. Seksi Lahan dan Irigasi
b. Seksi Pupuk, Pestisida, dan Alsintan
c. Seksi Pembiayaan dan Investasi
7. Bidang Ketahanan Pangan, membawahi 3 (tiga) seksi, yaitu:
a. Seksi Ketersediaan dan Kerawanan Pangan
b. Seksi Distribusi dan Cadangan Pangan
c. Seksi Konsumsi dan Keamanan Pangan
8. Bidang Penyuluhan, membawahi 3 (tiga) seksi, yaitu:
a. Seksi Kelembagaan
b. Seksi Ketenagaan
c. Seksi Metode dan Informasi
9. Kelompok Jabatan Fungsional
Struktur organisasi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Utara
dapat dilihat pada Gambar Bagan berikut.
5 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018
Gambar 2.1. Bagan Struktur Organisasi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Utara.
Tugas pokok Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan yaitu membantu
Gubernur dalam melaksanakan pembangunan di Bidang Pertanian dan
Ketahanan Pangan di Kalimantan Utara yang menyangkut kebijakan, strategi
pembangunan, teknis, evaluasi dan monitoring serta koordinasi baik antar
Kabupaten/Kota se Kalimantan Utara maupun penghubung antara pemerintah
pusat dan Kabupaten/Kota di Kalimantan Utara. Selain itu, menjalin kerjasama
antara Provinsi maupun pihak swasta/stakeholder untuk kemajuan sector
Pertanian, Kehutanan dan Ketahanan Pangan di Provinsi Kalimantan Utara.
Fungsi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan adalah :
1. Perumusan kebijakan teknis bidang pertanian dan kehutanan sesuai
dengan rencana strategis yang ditetapkan Pemerintah Daerah;
2. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis
Tanaman Pangan dan Hortikultura;
3. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis
Peternakan;
6 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018
4. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis
Kehutanan dan Perkebunan;
5. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis
Ketahanan Pangan;
6. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan;
7. Pelaksanaan Unit Pelaksanaan Teknis Dinas;
8. Pembinaan Kelompok Jabatan Fungsional;
9. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung sesuai
dengan tugasnya
1.3. Sumber Daya Manusia
1.3.1. Sumberdaya Aparatur
Sumber Daya Aparatur Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Tahun 2018
sebanyak 53 (Lima Puluh Tiga) orang yang terdiri dari :
- Eselon II : 1 (satu) orang
- Eselon III : 7 (Tujuh) orang
- Eselon IV : 22 (dua puluh satu) orang
- Fungsional : 23 (Lima Belas) orang
Tabel 2.1. Data Pegawai Berdasarkan Eselon
No Eselon Jumlah (orang)
Total (orang) Laki-Laki Perempuan
1. II A 1 0 1
2. III A 3 4 7
3. IV A 15 7 22
4. Fungsional 14 9 23
Jumlah 27 16 53
Jumlah aparatur tersebut dengan rincian berdasarkan jenis kelamin dan pendidikan
adalah sebagai berikut :
7 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018
Tabel 2.2. Data Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Tingkat Pendidikan Jumlah (orang)
Total (orang) Laki-Laki Perempuan
1. Sekolah Lanjutan Tingkat Atas
4 1 5
2. Diploma 3 0 1 1
3. Strata 1 24 11 35
4. Strata 2 6 6 12
Jumlah 32 19 53
Tabel 2.3. Data Pegawai Berdasarkan Golongan
No. Golongan Jenis Kelamin
Total (orang) Laki-laki Perempuan
1 II A 0 1 1
2. II B 0 0 1
3. II C 1 1 2
4. III A 10 7 17
5. III B 2 0 2
6. III C 7 3 10
7. III D 6 5 11
8. IV A 2 4 6
9. IV B 2 1 3
Jumlah 31 22 53
Dalam mendukung pelaksanaan pekerjaan didukung tenaga non pengawai negeri sipil
(PNS) sebagai berikut :
Tabel 2.4. Data Non PNS berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin Total (orang) Laki-laki Perempuan
19 12 31
1.3. Isu Strategis dan Permasalahan yang dihadapi
Sebagai Dinas teknis yang sebagian tugasnya berkaitan langsung dengan
masyarakat, Dinas Pertanian, Kehutanan dan Ketahanan Pangan memiliki
Focus Minded pada peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pertanian,
Perkebunan, Peternakan dan ketahanan pangan. Berikut kekuatan dan peluang
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya :
8 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018
1. Kekuatan (Strenght)
a. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan memiliki peran sesuai dengan
fungsinya pada urusan pertanian, perkebunan, peternakan dan ketahanan
pangan;
b. Tersedianya sumberdaya manusia dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya;
c. Potensi sumber daya alam (lahan, laut dan hutan) yang belum terkelola
secara optimal;
d. Tersedianya sarana dan prasarana pertanian dan peternakan
e. Dukungan sumber dana APBD dan APBN
2. Peluang (Oppurtunity)
a. Jumlah perusahaan swasta yang berkembang pesat di Provinsi
Kalimantan Utara
b. Kondisi wilayah Kalimantan Utara berbatasan langsung dengan Negara
Malaysia merupakan peluang pasar produk pertanian;
c. Kebutuhan dalam negeri akan produk pertanian sangat besar, sebagian
masih diimpor dari luar;
d. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi di wilayah Kalimantan Utara
e. Tingginya minat investor di bidang pertanian terutama perkebunan
Permasalahan Utama (strategic issued)
Permasalahan yang dihadapi wilayah provinsi Kalimantan Utara dalam
pengembangan tanaman pangan adalah terkait dengan upaya peningkatan
produktivitas padi sawah, padi ladang, dan palawija yang masih rendah. Upaya
tersebut perlu dilakukan agar tetap diperoleh produksi yang minimal dapat memenuhi
kebutuhan sendiri di masa lima tahun mendatang. Beberapa permasalahan yang
dihadapi terkait upaya peningkatan produktivitas tanaman pangan adalah:
1. Sebagai daerah yang sedang bekembang diperlukan inovasi-inovasi teknologi
spesifik lokasi, namun kapasitas tenaga penyuluh dan aparat dinas pertanian dan
ketahanan pangan masih lemah dalam hal ini.
2. Sarana dan prasarana pendukung terlaksananya intensifikasi usahatani dan
transfer teknologi untuk tanaman pangan dan hortikultura masih kurang.
9 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018
3. Ketergantungan pada pupuk anorganik dalam budidaya tanaman pangan sangat
tinggi, namun ketersediaannya terbatas.
4. Harga produk tanaman pangan sangat fluktuatif, pemasaran masih tergantung
pada pedagang pengumpul desa.
5. Kelembagaan kelompok tani belum mantap dalam menjalankan fungsinya.
6. Organisasi penyuluhan dan SDM penyuluh belum mantap keberadaan dan
jumlahnya.
7. Lemahnya permodalan petani.
8. Lahan tanaman pangan belum memiliki sarana irigasi serta akses transportasi
yang memadai.
9. Masih rendahnya daya saing produk pertanian dan tidak dukungnya oleh
penguatan pasca panen.
Dalam kurun waktu 2008-2012 animo masyarakat menanam komoditas kelapa,
kopi, lada, dan kakao menurun; masing-masing 12.25%, 12.34%, 18.46%, dan
11.82%. Penurunan luas tanam tersebut adalah diakibatkan oleh salah satu atau
kombinasi beberapa hal berikut:
1. Praktik budidaya yang baik (good agricultural practices) belum bisa diterapkan
sepenuhnya untuk komoditas kopi, lada, dan kakao sehingga serangan hama dan
penyakit meningkat dan produktivitas menurun.
2. Sebagian besar merupakan tanaman tua yang harus diremajakan.
3. Bentuk produk akhir yang diperdagangkan masih sebagai bahan baku (raw
material) karena belum ada proses pengolahan di wilayah tersebut sehingga
kurang memberikan nilai tambah bagi petani maupun wilayah.
4. Harga produk kopi, lada, dan kakao berfluktuasi dan cenderung tidak
menguntungkan bagi petani karena belum ada jaminan pasar dan harga.
5. Terdapat komoditas kelapa sawit yang dinilai lebih menguntungkan sehingga
mereka mengkonversi tanaman kelapa, kopi, lada, dan/atau kakao menjadi kelapa
sawit.
Sebaliknya, animo masyarakat menanam karet dan kopi mengalami peningkatan.
Selama kurun waktu 2008-2012 luas tanam karet meningkat rata-rata 42.42%.
Walaupun animo menanam karet sangat meningkat, luas tanam karet pada tahun 2012
baru mencapai 1.787 hektar, sedangkan kelapa sawit telah mencapai 137.389 hektar.
10 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018
Pertanaman karet yang masih sempit tersebut antara lain disebabkan oleh beberapa
hal berikut:
1. Petani tidak memiliki hak lahan untuk pengusahaan karet; lahan yang tersedia
tidak selalu dapat diakses oleh petani karena bersatatus tanah adat, tanah negara,
dan/atau tanah telah menjadi HGU perusahaan perkebunan.
2. Keterbatasan dana untuk pembukaan lahan dan penanaman karet.
3. Keterbatasan untuk mendapatkan sarana produksi seperti bibit unggul dan pupuk
4. Pertanaman karet menyebar dan belum mencapai skala ekonomi untuk
pembangunan pabrik sehingga belum ada pabrik pengolahan di wilayah-wilayah
pertanaman karet tersebut.
5. Harga karet di tingkat petani rendah dan berfluktuatif karena mahalnya biaya
transportasi ke pabrik pengolahan.
Pertanaman kelapa sawit menunjukkan peningkatan dengan pertumbuhan luas
tanam 22.53% per tahun dalam kurun waktu 2008-2012. Pada tahun 2012 luas tanam
kelapa sawit telah mencapai 137.389 hektar. Beberapa permasalahan yang dihadapi
dalam pengembangan kelapa sawit ini adalah:
1. Di wilayah Kabupaten Bulungan dan Nunukan luas pertanaman kelapa sawit telah
melebih luas lahan tersedia. Hal ini berarti kelapa sawit telah ditanam di lahan-
lahan yang tidak sesuai dan di luar peruntukkannya. Artinya biaya produksi dan
biaya lingkungan akan menjadi lebih mahal.
2. Sumber bibit yang digunakan oleh petani perkebunan rakyat tidak jelas, sehingga
banyak merugikan. Masyarakat banyak beranggapan bahwa bibit yang berasal
dari Malaysia lebih baik.
3. Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit dari Sebatik, Kabupaten Nunukan yang
dijual ke pabrik pengolahan kelapa sawit di Tawau, Malaysia harus di “label” atas
nama kebun kelapa sawit milik Malaysia.
4. Akses jalan dari kebun ke pabrik pengolahan kelapa sawit yang ada di Kabupaten
Bulungan dan Nunukan masih sulit sehingga menyebabkan biaya transportasi
TBS mahal. Pada akhirnya harga TBS yang diterima petani menjadi murah.
Komoditas hortikultura yang diusahakan dan diperdagangkan di wilayah provinsi
Kalimantan Utara terdiri atas buah dan sayuran. Jenis buah yang ada adalah alpukat,
duku, durian, jeruk, nanas, pepaya dan pisang. Sayuran yang diusahakan terdiri atas
aneka sayuran daun (kangkung, bayam, caysin, sawi, bawang daun), bawang merah,
11 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018
tomat, timun, cabai, kacang panjang, buncis, dan terong. Permasalahan yang dihadapi
dalam pengembangan komoditas hortikultura adalah:
1. Buah alpukat, duku, dan durian sebagian besar diperoleh dari pohon buah yang
ada di hutan; belum dusahakan intensif di kebun khusus. Hal ini menyebabkan
variasi yang besar dalam jenis dan mutu buah.
2. Belum ada upaya untuk menyeleksi dan mengembangkan jenis buah alpukat,
duku, dan durian dengan produksi dan kualitas terbaik.
3. Komoditas sayuran pengembangannya masih sangat terbatas dalam hal luasan
dan produksi. Hal ini karena keterbatasan konsumsi atau pangsa sayuran oleh
pasar domestik.
4. Pemasaran sayuran ke luas wilayah sentra produksi terkendala oleh mahalnya
biaya transportasi dan sifat komoditas sayuran yang meruah (volumenious) dan
mudah rusak.
5. Sayuran masih terbatas pengembangannya di wilayah-wilayah dengang
kepadatan penduduk dan aktivitas perekonomian tinggi, yaitu di dekat ibukota-
ibukota kabupaten/kota.
Dalam meningkatkan peternakan beberapa permasalahan antara lain :
1. Belum terpusatnya pembangunan peternakan ke dalam sentra-sentra.
2. Bibit Ternak ,Pengembangan ternak sapi selama ini masih mengandalkan sapi-
sapi lokal (Rambon atau sapi lokal yang telah mengalami kawin campur secara
alami dengan sapi yang termasuk dalam kelompok Bos indicus), sapi lokal PO dan
Bali. Sapi lokal ini umumnya dipelihara secara ekstensif maupun semi-intensif.
Sapi-sapi tersebut memiliki keunggulan beradaptasi pada kondisi padang rumput
alam tropis.
A. Sistematika Penyajian Laporan Kinerja
Untuk menggambarkan akuntabilitas kinerja Dinas Pertanian, Kehutanan
dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Utara tahun 2018 disusun dengan
sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Gambaran Umum SKPD;
Tugas dan Fungsi
12 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018
Sumber daya Organisasi
Isu Strategis dan Permasalahan Yang dihadapi
Sistematika penyajian laporan kinerja
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Strategi dan Kebijakan
Perjanjian Kinerja
BAB III CAPAIAN KINERJA
Akuntabilitas Kinerja
Capaian Perjanjian Kinerja
Analisis Hambatan
Akuntabilitas Keuangan
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan
Saran
13 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018
BAB
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
KEBIJAKAN
BAB II
14 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018
2.1 Strategi dan Kebijakan Perangkat Daerah
Sebagai dinas teknis yang memiliki tugas pokok dan fungsi pada urusan pertanian
dan pangan maka Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan menjabarkan tujuan dan
sasaran dengan cukup terarah pada kerangka pembangunan provinsi namun tetap
mengerucut pada pola subsektor pertanian dan pangan. Untuk merealisasikan tujuan dan
sasaran dalam Rencana Strategi (Renstra) diperlukan strategi dan kebijakan yang secara
teknis disesuaikan pada arah pembangunan daerah sehingga tetap berjalan sesuai
koridor perencanaan pembangunan secara menyeluruh. Penyusunan strategi dan
kebijakan pada Renstra akan melibatkan keseluruhan elemen kelembagaan. Oleh karena
itu, dalam pelaksanaan program/kegiatan perlu adanya koordinasi dan sinkronisasi
sehingga mempermudah pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan pertanian dalam
arti luas.
Strategi yang akan dikembangkan melalui optimalisasi dan pengembangan lahan,
peningkatan sarana dan prasarana, meningkatkan produk berdaya saing,
mengembangkan sistem distribusi pangan dan pemantauan harga pangan secara berkala,
peningkatan ketersediaan dan pemantauan cadangan pangan masyarakat serta
penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumberdaya lokal, meningkatnya
pengelolaan sumber daya pertanian, peningkatan system tata kelola yang transparan
berbasis teknologi informasi melalui peningkatan pelayanan administrasi perkantoran,
peningkatan kualitas petani dan pelaku usaha.
Sedangkan kebijakan Peningkatan Swasembada Pangan (padi), Pengembangan
produk berdaya saing, Peningkatkan Produksi dan Produktivitas, Meningkatkan Pola
Pangan Harapan, Meningkatkan Diversifikasi pangan dan Gizi, , Pengembangan Kawasan
Pertanian dan Sentra-sentra Produksi, Peningkatan kinerja instansi pemerintah,
Peningkatan pembinaan dan pelatihan petani dan pelaku usaha.
15 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018
Tabel. 4.2. Strategi dan Kebijakan Rencana Strategis Perangkat Daerah
NO SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
Tujuan : Meningkatkan ketersediaan Pangan Daerah
1. Meningkatnya Ketersediaan Pangan Daerah Optimalisasi dan Pengembangan Lahan Perluasan areal tanam dan intensifikasi
Peningkatan Alat Mesin Pertanian Peningkatan penggunaan teknologi pertanian
Meningkatkan produk yang berdaya saing Pengembangan produk berdaya saing
Meningkatkan produksi melalui Inseminasi Buatan Peningkatan produksi daging
Peningkatan kualitas penyuluh, petani dan pelaku usaha Peningkatan pembinaan dan pelatihan petani dan pelaku usaha
2. Meningkatnya Diversifikasi Pangan Peningkatan Ketersediaan dan Pemantauan Cadangan Pangan Masyarakat Serta Penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumberdaya lokal
Meningkatkan konsumsi pangan lokal
16 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018
DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN
PROVINSI KALIMANTAN UTARA
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
(1) (2) (3) (4)
1
Meningkatnya Produksi Pertanian
1. Persentase Tanaman Pangan
2. Persentase Produksi Perkebunan
3. Persentase meningkatnya produksi
Hortikultura
4. Persentase meningkatnya Produksi
perternakan
2 %
2%
1%
2%
2 Meningkatnya Diversifikasi Pangan Skor Pola Pangan Harapan 76,5
17 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018
No Program Anggaran Keterangan
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Rp 2,883,114,430.00 APBD
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur Rp 545,450,000.00 APBD
3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Aparatur Rp 94,500,000.00 APBD
4 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Rp 2,999,087,746.00 APBD
5 Program Peningkatan Ketahanan Pangan
(Pertanian/Perkebunan) Rp 714,760,000.00 APBD
6 Program Peningkatan Produksi
Pertanian/Perkebunan Rp 1,058,214,250.00 APBD
7 Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian Rp 579,125,000.00 APBD
8 Program Pencegahan dan Penanggulangan
Penyakit Ternak Rp 120,850,000.00 APBD
9 Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan Rp 486,157,500.00 APBD
10 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi
Peternakan Rp 125,560,000.00 APBD
11 Program Peningkatan Penerapan Teknologi
Peternakan Rp 41,910,000.00 APBD
12 Program Peningkatan dan Penyediaan Sarana dan
Prasarana Rp 756,581,000.00 APBD
Jumlah Rp 10,405,309,926.00
18 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018
3.1. Akuntabilitas Kinerja
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Utara telah melaksanakan
penilaian melaksanakan penilaian kinerja dengan mengacu pada Perjanjian Kinerja Dinas
Pertanian dan Ketahanan Pangan tahun 2018 yang telah disepakati. Penilaian ini dilakukan oleh
tim pengelola kinerja untuk mengevaluasi dan mengukur dalam rangka pengumpulan data
kinerja yang hasilnya akan memberikan gambaran keberhasilan dan kegagalan dalam
pencapaian tujuan dan sasaran.
Pengukuran target kinerja dari sasaran yang telah ditetapkan oleh Dinas Pertanian dan
Ketahananan Pangan Provinsi Kalimantan Utara dilakukan dengan membandingkan antara
target kinerja dengan realisasi kinerja. Indikator kinerja sebagai ukuran keberhasilan dari tujuan
dan sasaran Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Utara beserta target
dan capaian realisasinya.
Pengukuran capaian kinerja sasaran strategis meliputi identifikasi atas realisasi indikator
kinerja utama dan membandingkan dengan targetnya. Analisis lebih mendalam dilakukan
terutama terhadap capaian yang dibawah target untuk mengenali penyebab sebagai bahan
penetapan strategis peningkatan kinerja pada tahun 2018 dan tahun-tahun selanjutnya
3.2. Capaian Perjanjian Kinerja
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018
DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN
PROVINSI KALIMANTAN UTARA
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
(1) (2) (3) (4)
1
Meningkatnya Produksi Pertanian
1. Persentase Tanaman Pangan
2. Persentase Produksi Perkebunan
3. Persentase meningkatnya produksi
Hortikultura
4. Persentase meningkatnya Produksi
2 %
2%
1%
2%
19 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018
peternakan
2 Meningkatnya Diversifikasi Pangan Skor Pola Pangan Harapan 76,5
Uraian Capaian Kinerja
Adapun sasaran pertama dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan pada Perjanjian Kinerja
yaitu
Sasaran 1 : Meningkatnya Produksi Pertanian
Dengan indikator kinerja utama 1 (satu) yaitu Persentase produksi tanaman pangan
No Uraian Satuan Target Realisasi
1 Persentase Produksi
tanaman pangan % 2% 0,34%*
% Pencapaian -0,06%
Sumber : Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura
Untuk sasaran meningkatnya produksi pertanian indikator persentase produksi pertanian
mengalami pencapaian 0,34% hal ini di sebabkan oleh data yang dijadikan pembanding
merupakan data sementara. Yang mana masih menunggu rekapitulasi dari Dinas Pertanian
Kabupaten/Kota. Dukungan kegiatan diantaranya Pemberian bantuan sarana dan prasarana
produksi tanaman pangan pra dan pasca panen kepada petani, bantuan pupuk dan pestisida,
bantuan benih berkualitas dan adanya pelatihan-pelatihan kepada petani.
Pencapaian dinas pertanian dan ketahanan pangan tahun 2018 ini bila dibandingkan dengan
pencapaian tahun 2017 mengalami penurunan yang cukup signifikan. Beberapa hambatan yang
mempengaruhi antara lain kurangnya alokasi anggaran yang diberikan, adanya revisi mata
anggaran yang semula dijadwalkan triwulan dua diundur ke triwulan IV, kurang tepatnya
penentuan kegiatan ubinan yang dilaksanakan.
20 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018
Target akhir dari Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan adalah sebesar
10 % yang mana pada dokumen rencana strategis indikator persentase produksi tanaman pangan
ini tergabung dalam satu program dengan indikator lainnya yaitu persentase produksi hortikultura
dan persentase produksi perkebunan. Capaian untuk tahun 2018 adalah sebesar -0,03% bila
dibandingkan maka tingkat pencapaian adalah sebesar -0,06%.
Adapun program dan kegiatan yang mendukung pencapaian indikator pertama ini antara
lain:
DUKUNGAN ANGGARAN DAN REALISASI
21 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018
NO. PROGRAM (kegiatan) ANGGARAN REALISASI PERSENTASE
1
Program Peningkatan Produksi
Pertanian / Perkebunan
-Kegiatan Pengembangan sentra
tanaman padi, palawija dan hortikultura
-Kegiatan Penyediaan benih tanaman
pangan / hortikultura
-Kegiatan Perencanaan Pembangunan
Pertanian
-Kegiatan Pengembangan Sistem
Informasi Pertanian
1,410,711,440.00 1,267,899,216 90 %
2
Program Peningkatan Kesejahteraan
Petani
-Kegiatan Peningkatan kemampuan
lembaga petani
- Kegiatan Pelatihan petani dan pelaku
agribisnis
-Kegiatan Promosi Hasil Produksi
Pertanian Unggulan Daerah
304,344,000 233,658,600 76,80%
3
Program pemberdayaan penyuluh
pertanian/perkebunan lapangan
-Kegiatan Peningkatan kapasitas tenaga
penyuluh pertanian/perkebunan
-Kegiatan Pemberian Penghargaan
Penyuluh Berprestasi
344,721,200 235,893,100 77,99 %
Indikator Kinerja Utama (IKU) 2 (dua) Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan yaitu:
Persentase produksi perkebunan
No Uraian Satuan Target Realisasi
1 Persentase Produksi
Perkebunan % 2% -46%
% Pencapaian -46%
22 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018
Untuk sasaran meningkatnya produksi pertanian dengan indikator persentase produksi
perkebunan mengalami persentase pencapaian -46% penurunan hasil capaian khususnya bidang
perkebunan ini disebabkan merosotnya hasil produksi perkebunan khususnya varietas kelapa
sawit. Hambatan utamanya adalah adanya kecenderungan dari para pengusaha dan petani kelapa
sawit untuk tidak merawat tanaman tersebut secara optimal dikarenakan biaya produksi tidak
berbanding lurus hasil yang didapatkan. Akan tetapi data yang ada sekarang belumlah dapat
dijadikan patokan secara mutlak dikarenakan data yang terhimpun saat laporan ini dibuat adalah
data sementara tahun 2018 dan masih menungggu penetapan angka tetap dan laporan dari
kabupaten/kota se Kalimantan Utara.
Pencapaian dinas pertanian dan ketahanan pangan tahun 2018 bila dibandingkan dengan
tahun 2017 mengalami penurunan yang sangat drastis. Pencapaian tahun 2017 adalah sebesar 100
%.
Target akhir dari Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan adalah sebesar
10 % yang mana pada dokumen rencana strategis indikator persentase produksi perkebunan ini
tergabung dalam satu program dengan indikator lainnya yaitu persentase produksi hortikultura dan
persentase produksi tanaman pangan. Capaian untuk tahun 2018 adalah sebesar -46 % bila
dibandingkan maka tingkat pencapaian adalah sebesar -46%.
Dari sumber daya yang tersedia di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan masih sangat
kurang sekali. Terutama untuk kebutuhan Sumder Daya Aparatur yang berkualitas. Kendala lain
dari pencapaian kinerja dari indikator Persentase produksi perkebunan adalah khususnya untuk
kegiatan penyediaan bahan tanaman perkebunan. Upaya yang dilakukan untuk memperbaiki hal
tersebut adalah dengan mengusulkan pembentukan balai benih dan juga mengupayakan
pembangunan kebun sumber benih yang unggul di provinsi Kalimantan Utara.
NO. PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN REALISASI PERSENTASE
1. Program Peningkatan Produksi
Pertanian / Perkebunan /
Penyediaan Bahan Tanaman
Perkebunan
155.500.000 110.953.814 71,35 %
23 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018
2. Program Peningkatan Produksi
Pertanian / Perkebunan /
Pembinaan dan Pengawasan Usaha
Perkebunan
Pelatihan Petani Sekolah Lapang
Penyakit Hama Tanaman (SL-PHT)
Perkebunan
75.000.000
58.443.200
54.021.798
33.723.000
73.03 %
57.70 %
3. Program Peningkatan
Kesejahteraan Petani/
Pembinaan dan pendampingan
asosiasi petani pekebun
80.734.080 35.605.000 44.10 %
4. Program pemberdayaan penyuluh
pertanian/perkebunan lapangan
Peningkatan kapasitas tenaga
penyuluh pertanian/perkebunan
310.221.200 204.864.100 66,04 %
Kendala lain yang perlu mendapat perhatian adalah kelembagaan petani/pekebun yang kurang
berkualitas sehingga perlu mendapatkan pembinaan dan pelatihan yang insentif dari dinas
yang terkait. Berikutnya yang mesti ditindaklanjuti adalah peningkatan anggaran yang lebih
24 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018
berorientasi pada dukungan pencapaian kinerja sehingga dapat mendongkrak varietas
unggulan yang ada di Kalimantan Utara.
Dekripsi indikator Kinerja Utama (IKU) 3 :
Persentase produksi hortikultura
No Uraian Satuan Target Realisasi
1 Persentase Produksi
Hortikultura % 17% 100%
% Pencapaian 100%
Untuk sasaran meningkatnya produksi pertanian dengan indikator persentase produksi
hortikultura mengalami persentase pencapaian 100% hal ini di sebabkan oleh adanya bantuan alat
mesin pertanian seperti cultivator dan bantuan benih dan bibit berkualitas.
Pencapaian dinas pertanian dan ketahanan pangan tahun 2018 ini bila dibandingkan dengan
tahun 2017 mengalami peningkatan yang cukup signifikan karena tahun tersebut masih tergabung
dengan dalam satu dinas yaitu dinas pertanian kehutanan dan ketahanan pangan.
Target akhir dari Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan adalah sebesar
10 % yang mana pada dokumen rencana strategis indikator persentase produksi Hortikultura ini
tergabung dalam satu program dengan indikator lainnya yaitu persentase produksi tanaman
pangan dan persentase produksi perkebunan. Capaian untuk tahun 2017 adalah sebesar 7,4% bila
dibandingkan maka tingkat pencapaian adalah sebesar 7,4%.
Dari sumber daya yang tersedia di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan masih sangat
kurang sekali. Terutama untuk kebutuhan staf pelaksana. Kendala lain dari pencapaian kinerja
25 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018
dari indikator ketiga adalah kurang kondusif iklim sepanjang tahun di Kalimantan utara sehingga
cukup mempengaruhi hasil panen para petani. Solusi dari kendala ini adalah dengan memberikan
pelatihan kepada para petani bagaimana mengembangkan jenis tanaman lain dibulan-bulan yang
tidak terpapar iklim ekstrem.
DUKUNGAN ANGGARAN DAN REALISASI
NO. PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN REALISASI PERSENTASE
1. Program Peningkatan
Produksi Pertanian /
Perkebunan /
Pengembangan Tanaman
Hortikultura
Pengembangan sentra
tanaman padi, palawija
dan hortikultura
965.570.000
996,200,000.00
897.789.000
947,695,300.00
92,98 %
95.13%
26 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018
Dekripsi indikator Kinerja Utama (IKU) 4 :
Persentase produksi peternakan
No Uraian Satuan Target Realisasi
1 Persentase Produksi
Peternakan % 2% 10%
% Pencapaian 100%
Untuk sasaran meningkatnya produksi pertanian dengan indikator persentase produksi
peternakan mengalami persentase pencapaian 100%. Keberhasilan pencapaian tersebut karena
didukung dengan program dan kegiatan yang sangat berorientasi hasil.
Pencapaian dinas pertanian dan ketahanan pangan tahun 2018 untuk indikator persentase
produksi peternakan bila dibandingkan dengan tahun 2017 mengalami peningkatan yang cukup
baik yaitu 10% dengan tingkat keberhasilan 100%. Walaupun ada penurunan pada beberapa sector
akan tetapi secara keseluruhan bisa disimpulkan mengalami kenaikan.
Untuk mendukung pencapaian indikator persentase peningkatan produksi peternakan
antara lain: program peningkatan produksi hasil peternakan, Program Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit Ternak dan Promosi atas hasil produksi peternakan unggul daerah.
Target dari rencana strategis jangka menengah sebesar 50 % dan bila dibandingkan dengan
pencapaian tahun 2017 yang sebesar 50 % maka bisa dikatakan sudah mencapai target rencana
strategis lima tahunan.
Kendala dari pencapaian kinerja dari indikator keempat adalah tidak adanya peternakan di
Kalimantan utara yang mampu menyediakan bibit peternakan yang berkualitas untuk
dikembangkan di Kalimantan Utara, sehingga dalam usaha meningkatkan hasil produksi
peternakan salah satu upaya yang akan dilakukan adalah dengan memberikan bantuan ternak sapi.
Bibit sapi tersebut harus didatangkan dari luar daerah sehingga cukup menghabiskan anggaran
yang besar dan tidak dapat menjamin kemampuan bibit ternak tersebut untuk beradaptasi dengan
27 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018
baik di Kalimantan Utara. Menindaklanjuti hal tersebut maka dipandang perlu untuk segera
membentuk Balai Peternakan yang mampu menyediakan benih berkualitas di Kalimantan Utara.
Hal lain yang perlu segera di tindak lanjuti adalah adanya kesinambungan kegiatan yang
dilakukan dari tahun ke tahun sehingga apa yang sudah terlaksana/tercapai pada tahun
sebelumnya dapat konsisten tercapai di tahun berikutnya. Menyikapi hal tersebut perlu adanya
sinergitas antara perencanaan program dengan penganggaran yang dapat merealisasikan apa yang
sudah direncanakan.
DUKUNGAN ANGGARAN DAN REALISASI
NO. PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN REALISASI PERSENT
ASE
1
Program pencegahan dan penanggulangan penyakit
ternak 482,280,000.00 298,008,670.00
Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit
menular ternak 230,800,000.00 135,938,720.00 58.90
Penelitian dan pengamatan penyakit hewan 251,480,000.00 162,069,950.00 64.45
Program peningkatan produksi hasil peternakan 614,000,000.00 515,707,299.00
Penyuluhan pengelolaan bibit ternak yang
didistribusikan kepada masyarakat 614,000,000.00 515,707,299.00 83.99
28 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018
Program peningkatan pemasaran hasil produksi
peternakan 334,560,000.00 243,784,126.00
Penelitian dan pengembangan hasil produksi peternakan 334,560,000.00 243,784,126.00 72.87
Program Peningkatan penerapan teknologi
petenakan 100,000,000.00 56,661,458.00
Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan
tepat guna 100,000,000.00 56,661,458.00 56.66
Sasaran 2 : Meningkatnya Diversifikasi Pangan
Sasaran dinas pertanian dan Ketahanan Pangan yang kedua adalah Meningkatnya
Diversifikasi Pangan dengan indikator Kinerja Utama Skor Pola Pangan Harapan
No Uraian Satuan Target Realisasi
1 Skor Pola Pangan
Harapan % 76,50%** 83,10%
% Pencapaian 87.42%
Untuk sasaran meningkatnya diversifikasi pangan dengan indikator Skor pola pangan
harapan mengalami realisasi 83,1% dari target 76,5%. Bila dibandingkan dengan tahun 2017 yang
hanya mencapai pencapaian 76,5 %. Berarti pencapaian ini mengalami kenaikan hampir 10%.
Target dari rencana strategis jangka menengah sebesar 87.40 % dan bila dibandingkan
dengan pencapaian tahun 2017 yang sebesar 76.50 % maka bisa dikatakan pencapaian kinerja
sebesar 87.50%. walaupun data yang digunakan sebagai pembanding merupakan angka sementara
than 2018 akan tetapi dapatlah disimpulkan pencapaian pada tahun 2018 untuk program
ketahanan pangan mengalami kenaikan.
Dukungan anggaran yang memadai dan perencanaan program dan kegiatan yang sinkron
dengan program nasional merupakan salah satu penyebab dari tercapainya target pada tahun ini.
29 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018
Faktor pendukung lainnya adalah konsistensi antara dokumen perencanaan dengan realisasi
kegiatan yang dilaksanakan serta kontuinitas program tiap tahun yang setidaknya menyebabkan
apa yang direncanakan di tahun sebelumnya dapat terlaksana secara terus menerus dan
berkesinambungan.
Adapan hambatan yang sedikit mengurangi pencapaian target dari kinerja adalah kurang
tingginya kesadaran masyarakat untk memanfaatkan pekarangan untuk pengembangan tanaman
pangan. Solusi yang akan dilakukan adalah dengan melakukan perencanaan yang lebih baik
kedepannya yang mana lebih mengarah ke program follow money dan menggiatkan pelatihan dan
sosialisasi mengenai pemanfaatan pekarangan dalam pengembangan tanaman pangan serta
mengadakan promosi dan kegiatan yang berbasis pangan lokal dan lomba cipta menu. Dan juga
memberikan bantuan modal usaha Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)
Dukungan Program dan Kegiatan
NO. PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN REALISASI PERSENTASE
1
Program Peningkatan Ketahanan
Pangan (pertanian/perkebunan)
1,290,759,965.00 1,232,295,633.00
Pengembangan lumbung pangan desa 463,400,000.00 460,637,458.00 99.40
Peningkatan mutu dan keamanan
pangan
212,800,000.00 179,233,800.00 84.23
Pemanfaatan pekarangan untuk
pengembangan pangan
158,510,000.00 157,759,525.00 99.53
Pengembangan desa mandiri pangan 219,200,000.00 209,078,750.00 95.38
Pengembangan diversifikasi pangan 236,849,965.00 225,586,100.00 95.24
Akuntabilitas Keuangan
30 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018
Pada tahun anggaran 2018 Dinas Perhatian dan Ketahanan Pangan mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp. 18.485.856.794,80 dengan belanja langsung sebesar Rp. 10.470.351.134,80 dan
Belanja tidak langsung Rp. 8.015.505.660,00.
PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN REALISASI %
JUMLAH
18,485,856,794.80
15,862,668,706.00
85.81
BELANJA TIDAK LANGSUNG
8,015,505,660.00
7,169,720,271.00
89.45
BELANJA LANGSUNG 10,470,351,134.80 8,692,948,435.00 83.02
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3,689,729,251.00 3,280,947,597.00 88.92
Penyediaan jasa surat menyurat 11,000,000.00 7,219,500.00 65.63
Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik 87,180,000.00 75,719,792.00 86.85
Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional 22,000,000.00 7,504,500.00 34.11
Penyediaan jasa administrasi keuangan 1,234,900,000.00 1,108,874,782.00 89.79
Penyediaan jasa kebersihan kantor 11,200,000.00 11,096,470.00 99.08
Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja 45,000,000.00 34,967,500.00 77.71
Penyediaan alat tulis kantor 101,200,000.00 99,779,900.00 98.60
Penyediaan barang cetakan dan penggandaan 258,600,000.00 190,087,500.00 73.51
Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor 8,289,000.00 6,887,980.00 83.10
Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor 429,410,000.00 412,812,400.00 96.13
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan 20,000,000.00 15,292,000.00 76.46
Penyediaan makanan dan minuman 106,090,780.00 83,854,750.00 79.04
Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah 728,429,735.00 725,050,523.00 99.54
Rapat-Rapat Koordinasi, Pembinaan, dan Pengawasan Di Dalam Daerah 626,429,736.00 501,800,000.00 80.10
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 489,795,998.80 341,177,640.00 69.66
Pengadaan mebeleur 32,500,000.00 29,686,800.00 91.34
Penyewaan Rumah / Gedung / Gudang Parkiran Kantor Dinas 245,000,000.00 229,875,800.00 93.83
Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional 212,295,998.80 81,615,040.00 38.44
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 248,550,000.00 135,686,044.00 54.59
Pendidikan dan pelatihan formal 248,550,000.00 135,686,044.00 54.59
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani 385,078,080.00 269,263,600.00 69.92
Pelatihan petani dan pelaku agribisnis 88,288,000.00 61,764,600.00 69.96
Peningkatan kemampuan lembaga petani 113,102,000.00 70,083,000.00 61.96
Pembinaan dan pendampingan asosiasi petani pekebun 80,734,080.00 35,605,000.00 44.10
Promosi Hasil Produksi Pertanian Unggulan Daerah 102,954,000.00 101,811,000.00 98.89
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
(pertanian/perkebunan)
1,290,759,965.00 1,232,295,633.00 95.47
Pengembangan lumbung pangan desa 463,400,000.00 460,637,458.00 99.40
31 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018
PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN REALISASI %
Peningkatan mutu dan keamanan pangan 212,800,000.00 179,233,800.00 84.23
Pemanfaatan pekarangan untuk pengembangan pangan 158,510,000.00 157,759,525.00 99.53
Pengembangan desa mandiri pangan 219,200,000.00 209,078,750.00 95.38
Pengembangan diversifikasi pangan 236,849,965.00 225,586,100.00 95.24
Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan 1,699,654,640.00 1,466,597,828.00 86.29
Penyediaan Tanaman Perkebunan 155,500,000.00 110,953,814.00 71.35
Pengembangan sentra tanaman padi, palawija dan hortikultura 255,229,440.00 182,749,540.00 71.60
Penyediaan benih tanaman pangan/ hortikultura 965,570,000.00 897,789,000.00 92.98
Pembinaan dan Pengawasan Usaha Perkebunan 75,000,000.00 54,021,798.00 72.03
Perencanaan Pembangunan Pertanian 139,212,000.00 137,860,676.00 99.03
Pelatihan Petani Sekolah Lapang Penyakit Hama Tanaman (SL-PHT) Perkebunan
58,443,200.00 33,723,000.00 57.70
Pengembangan Sistem Informasi pertanian 50,700,000.00 49,500,000.00 97.63
Program pemberdayaan penyuluh pertanian 344,721,200.00 235,893,100.00 68.43
Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian/perkebunan 310,221,200.00 204,864,100.00 66.04
Pemberian Penghargaan penyuluh berprestasi 34,500,000.00 31,029,000.00 89.94
Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak 482,280,000.00 298,008,670.00 61.79
Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak 230,800,000.00 135,938,720.00 58.90
Penelitian dan pengamatan penyakit hewan 251,480,000.00 162,069,950.00 64.45
Program peningkatan produksi hasil peternakan 614,000,000.00 515,707,299.00 83.99
Penyuluhan pengelolaan bibit ternak yang didistribusikan kepada masyarakat
614,000,000.00 515,707,299.00 83.99
Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan 334,560,000.00 243,784,126.00 72.87
Penelitian dan pengembangan hasil produksi peternakan 334,560,000.00 243,784,126.00 72.87
Program Peningkatan penerapan teknologi petenakan 100,000,000.00 56,661,458.00 56.66
Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna 100,000,000.00 56,661,458.00 56.66
Program Peningkatan dan Penyediaan Sarana dan Prasarana 791,222,000.00 616,925,440.00 77.97
Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/perkebunan 622,550,000.00 479,931,390.00 77.09
Pelatihan dan Bimbingan Pengoprasian Teknologi Pertanian/Perkebunan 85,600,000.00 72,778,250.00 85.02
Pembinaan dan pengawasan peredaran pupuk dan pestisida 83,072,000.00 64,215,800.00 77.30
31 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018
Laporan Kinerja Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi
Kalimantan Utara disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun
2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53
Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja,
dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam
penerapannya masih mengalami kendala karena pemahaman yang masih
parsial, dan juga karena masih mengalami kesulitan mengubah paradigma
untuk membangun menajamen pemerintah yang berorientasi pada hasil (Result
Oriented Government).
A. Kesimpulan
1. Hasil yang diperoleh dari pengukuran Penetapan Kinerja tahun 2018
dapat disimpulkan bahwa capaian kinerja Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan termasuk dalam kategori baik
2. Hal ini dapat dilihat dari capaian kinerja pada hampir semua sasaran
dan target yang ditetapkan pada perjanjian kinerja tahun 2018 dapat
terealisasi dengan baik. Namun, ada beberapa kegiatan yang realisasi
dengan target masih rendah atau kurang mencapai target.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas perlu diambil langkah – langkah
pemecahan permasalahan yang dihadapi dan peningkatan kualitas penerapan
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dilingkup Dinas
32 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018
Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Utara, oleh sebab itu
dirumuskan beberapa saran – saran sebagai berikut :
1. Perlu dilakukan upaya nyata untuk peningkatan pemahaman tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta kemampuan praktis
dalam menyusun dokumen – dokumen kinerja program dan kegiatan;
2. Perlu dilakukan upaya peningkatan kinerja dilingkup unit kerja untuk
mengoptimalkan setiap sumber daya guna mewujudkan tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan dalam rencana strategis Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Utara.
3. Dipandang perlu untuk memberikan penghargaan maupun hukuman bagi
tiap SKPD yang mampu mencapi kinerja baik atupun rendah sehingga
dapat menjadi alat pendongkrak dalam menciptakan pencapaian kinerja
yang lebih baik.
4. Untuk kegiatan bantuan yang diberikan kepada masyarakat yang berupa
benih maupun bibit seyogyanya didatangkan dari dalam provinsi sendiri
demi menjamin ketersediaan dan ketepatan waktu pengiriman agar tidak
terjadi keterlambatan proses pengiriman dan kegagalan lelang
5. Kurang disipilinnya aparatur dalam menghimpun, menginput dan
menyimpan data, sehingga sering terjadi keterlambatan proses data ketika
dibutuhkan dalam pelaporan dan evaluasi.
Demikian beberapa hal yang perlu diasarankan agar kualitas penerapan baik
dari pelaksanaan kegiatan mulai dari perencanaan hingga evaluasi program
33 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2018
dan kegiatan tercapai dengan baik serta dapat meningkatkan kemampuan
kapasitas sumber daya manusia di lingkungan Dinas Pertanian dan Ketahanan
Pangan Provinsi Kalimantan Utara.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT atas semua limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya yang terhingga, sehingga penyusunan Laporan Kinerja
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Utara tahun 2018
dapat diselesaikan, sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan
selama tahun 2018.
Penyusunan Laporan Kinerja Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Provinsi Kalimantan Utara tahun 2018 berdasarkan Peraturan Presiden Nomor
29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknsi Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja, dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah yang
setiap tahunnya instansi pemerintah diwajibkan untuk membuat laporan
pertanggung jawaban atas pelaksanaan kegiatan tugas pokok dan fungsinya
selama satu tahun dalam bentuk Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP).
Semoga Laporan Kinerja Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2018 yang telah tersusun ini sesuai dengan
yang diharapkan dan dapat memberi manfaat bagi Pemerintah Provinsi
Kalimantan Utara dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam
capaian kinerja serta penyelennggaraan pemerintahan yang lebih berorientasi
pada hasil.
Tanjung Selor, Pebruari 2019
Kepala Dinas,
A.M. SANTIAJI PANANRANGI, S.IP, M.Si
Pembina Tk. I (IV/b) NIP. 19700611 199003 1 006