Nama: Fathulrachman NIM: C11107056 PENANGANAN GAWAT DARURAT PADA BALITA DAN PERAWATANNYA DI RUMAH Sebagian besar negara didunia mengalami epidemi trauma tetapi peningkatan jumlah yang tinggi terjadi di negara yang sedang berkembang. Penambahan jalan raya dan penggunaan kendaraan bermotor menyebabkan laju jumlah korban dan kematian korban trauma. Banyak fasilitas kesehatan di perifer tidak mampu menangani banyak korban sekaligus dari kecelakaan yang melibatkan bis penumpang atau bencana lainnya. Luka bakar yang berat juga banyak dijumpai didaerah kota maupun diluarnya. 1,2 Pentingnya Primary Trauma Care untuk dipahami oleh masyarakat awam di rumah karena: 1.Jauhnya jarak yang harus ditempuh korban untuk mencapai rumah sakit dengan fasilitasi medik yang memadai. 2.Lamanya waktu yang dibutuhkan korban untuk mencapai rumah sakit. 3. Tidak adanya peralatan canggih dan penyediaan obat-obat yang
82
Embed
Penanganan Gawat Darurat Pada Balita Dan Perawatannya Di Rumah
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
PENANGANAN GAWAT DARURAT PADA BALITA DAN
PERAWATANNYA DI RUMAH
Sebagian besar negara didunia mengalami epidemi trauma tetapi peningkatan
jumlah yang tinggi terjadi di negara yang sedang berkembang. Penambahan jalan
raya dan penggunaan kendaraan bermotor menyebabkan laju jumlah korban dan
kematian korban trauma. Banyak fasilitas kesehatan di perifer tidak mampu
menangani banyak korban sekaligus dari kecelakaan yang melibatkan bis
penumpang atau bencana lainnya. Luka bakar yang berat juga banyak dijumpai
didaerah kota maupun diluarnya.1,2
Pentingnya Primary Trauma Care untuk dipahami oleh masyarakat awam di
rumah karena: 1.Jauhnya jarak yang harus ditempuh korban untuk mencapai rumah
sakit dengan fasilitasi medik yang memadai. 2.Lamanya waktu yang dibutuhkan
korban untuk mencapai rumah sakit. 3. Tidak adanya peralatan canggih dan
penyediaan obat-obat yang penting. 4.Tidak adanya tenaga kesehatan terdidik untuk
menjalankan alat medik dan merawatnya. 1,2
Setiap anak yang sehat sekalipun dapat jatuh sakit maupun terluka. Pada
beberapa keadaan, orang tua dapat langsung memutuskan untuk membawa, anak ke
Instalasi Gawat Darurat atau klinik 24 jam pada Rumah Sakit terdekat. Sedangkan
pada keadaan yang lain seperti yang disebutkan di atas, orang tua dapat dihadapkan
pada kesulitan untuk mengetahui apakah kecelakaan atau penyakit yang dialami
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
membutuhkan perawatan oleh tenaga ahli, atau sebaliknya cukup dilakukan
perawatan di rumah. 1,2
Setiap masalah tentunya memerlukan penanganan yang berbeda-beda.
Namun, ketika anak di hadapkan dengan masalah kesehatan, dibawah diberikan
beberapa pilihan dalam penanganan kondisi kesehatan : 1.Penanganan di rumah
(Home Care). Banyak kecelakaan kecil dan beberapa penyakit, misalnya tersayat
pisau, lebam, batuk, demam, luka akibat garukan, dapat ditangani cukup dengan
perawatan di rumah, dan jika diperlukan dapat ditambah dengan obat bebas (over-the-
counter). 2.Hubungi dokter keluarga. Jika Anda tidak yakin dengan tindakan yang
dibutuhkan oleh anak, dokter keluarga atau perawat yang bekerja pada pusat
pelayanan kesehatan dapat membantu untuk memutuskan langkah apa yang harus
ambil dan lakukan. 3.Kunjungi klinik 24 jam. Klinik 24 jam dapat menjadi pilihan
pada kondisi akut, terutama pada malam hari maupun pada akhir pekan, ataupun
keadaan ketika dokter praktik tidak berada di tempat. Pada negara berkembang,
fasilitas seperti ini dilengkapi dengan alat pemeriksaan penunjang, seperti rontgen (X-
Rays), dan penanganan untuk luka yang membutuhkan tindakan seperti jahit luka.
4.Kunjungi Instalasi Gawat Darurat RS terdekat. IGD, dapat menangani berbagai
masalah kesehatan yang bersifat serius, seperti perdarahan hebat, trauma kepala,
kejang, radang pada selaput otak (Meningitis), sesak napas, dehidrasi, dan infeksi
bakteri yang berat. 5.Hubungi ambulance. Beberapa keadaan membutuhkan
penanganan tenaga kesehatan profesional dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
Misalnya, jika anak mengalami kecelakaan lalu lintas, mengalami trauma atau
masalah pada bagian leher atau kepala, membutuhkan penanganan yang serius dan
hati-hati; dan jika mengalami perburukan, segera hubungi pelayanan ambulance
terdekat. 1,2,3
Berikan penanganan situasi berbahaya kepada petugas gawat darurat yang
telah mendapatkan pelatihan dan peralatan khusus untuk mengatasi situasi tersebut.
Mengambil tindakan yang beresiko terhadap daerah berbahaya dapat menambah
jumlah korban, sehingga menunggu petugas gawat darurat tiba adalah tindakan yang
paling tepat. 1,3
Sebagai orang tua terkadang sulit untuk melakukan keputusan ini. Orang tua
tidak mau terburu-buru ke IGD jika bukan suatu gawat darurat, namun juga tidak mau
terlambat mendapat pertolongan medis jika anak membutuhkan tindakan segera.
Dengan pertumbuhan anak dan kejadian (sakit) yang muncul orang tua akan belajar
mempercayai penilaian anda mengenai gawat darurat.1
Terdapat cara lain untuk menghindari bahaya atau menghindari terjadinya
korban jiwa dari daerah berbahaya. Sebagai contoh, dengan membersihkan pecahan
kaca pada tempat kecelakaan kendaraan bermotor atau memutus aliran listrik pada
panel listrik utama apabila terjadi kecelakaan listrik.1
Aturan umum yang berlaku adalah anda jangan memindahkan korban kecuali
terdapat bahaya yang tidak dapat anda hindari di sekitarnya, contoh api atau asap
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
beracun. Menggerakkan korban, terutama korban yang tidak sadarkan diri sangat sulit
dan sebaiknya diberikan ke petugas ambulance yang telah terlatih dan memiliki
peralatan yang lengkap untuk membantu korban. Jika harus menggerakkan korban
sebelum ambulance tiba, perlindungan khusus harus dilakukan dan perlakuan terlatih
harus dilakukan. 1
Periksa respon yang diberikan oleh korban dengan menyentuh pundak korban
dan bertanya dengan suara yang keras “Apakah anda baik – baik saja ?”. Hal ini
dikenal dengan metode “Sentuh & Bicara”. Anda tidak perlu menggoyangkan korban
untuk mendapatkan respon, hanya dengan meletakkan tangan anda pada pundaknya
dan berbicara dengan keras adalah cara yang paling efektif dan dapat membangunkan
seseorang yang tertidur, atau memicu reaksi seseorang yang mabuk atau sakit.
Korban yang tidak memberikan reaksi dapat disimpulkan tidak sadar.1
Ada tiga macam tingkat kesadaran; Sadar penuh – korban mau mendengarkan, terjaga
dan sadar akan waktu dan tempat dia berada. Setengah sadar – korban mengantuk
atau bingung. Tidak sadar – korban tidak memberikan respon.1
Jika korban merespon dengan menjawab pertanyaan dan kelihatan sadar,
biarkan dia dalam posisi yang aman (tidak dalam posisi menambah cideranya).
Periksa kondisi korban dan minta bantuan jika diperlukan. Kirim seseorang untuk
meminta pertolongan. Jika sendiri, tinggalkan korban dan meminta pertolongan.
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
Periksa dan hitung tanda tanda vital secara teratur, jika korban korban tidak
merespon. Berteriak meminta pertolongan Periksa aliran udara.1,2,3
Tubuh manusia dapat bertahan dalam beberapa minggu tanpa makanan dan
beberapa hari tanpa air. Tapi tubuh kita tidak dapat bertahan jika tanpa Oksigen.
Dalam penanganan gawat darurat, kecepatan dan kualitas pertolongan sangat di
butuhkan untuk mencapai keberhasilan dan dalam penyelamatan. Untuk itu di dunia
international sudah menetapkan rumusan dalam menangani Penderita Gawat Darurat,
yaitu : ABCDE (Air Way, Breathing and Ventilation, Circulation, Disability,
Exposure). Airway ditempatkan pada urutan pertama karena masalah airway akan
mematikan paling cepat.3,4
A. AIRWAY
Gangguan airway dapat timbul secara total & mendadak tetapi sebaliknya bisa
secara bertahap dan pelan-pelan. Takhipnea merupakan tanda awal yang samar-samar
akan adanya gangguan terhadap airway. Adanya ketakutan & gelisah merupakan
tanda hipoksia oleh karena itu harus selalu secara berulang-ulang kita nilai airway ini
terutama pada penderita yang tidak sadar. Penderita dengan gangguan kesadaran oleh
karena cidera kepala obat-obatan atau alkohol, cedera toraks, aspirasi material
muntah atau tersedak mungkin sekali terjadi gangguan airway. Disini diperlukan
intubasi endotrakheal yang bertujuan :4
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
1. Membuka airway
2. Memberikan tambahan oksigen
3. Menunjang ventilasi
4. Mencegah aspirasi
Penanganan sumbatan airway karena pangkal lidah pada penderita dengan
kemungkinan patah tulang leher dapat dilakukan secara manual dengan tindakan chin
lift dan jaw thrust.
Tanda-tanda Obyektif Sumbata Airway
1. Look
Terlihat pasien gelisah dan perubahan kesadaran. Ini merupakan gejala adanya
hipoksia dan hipercarbia. Pasien terlihat cyanosis terutama pada kulit sekitar
mulut, ujung jari kuku. Juga terlihat adanya kontraksi dari otot pernafasan
tambahan.1,2,4
2. Listen
Disini kita dengarkan apakah ada suara seperti orang ngorok, kumur-kumur,
bersiul, yang mungkin berhubungan dengan adanya sumbatan partial pada
farink/larink. 1,2,4
3. Feel
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
Kita bisa rasakan bila ada sumbatan udara terutama pada saat ekspirasi bila
kedudukan trackhea di linea media. 1,2,4
Gambar 1. Cara evaluasi obyektif sumbata airway
Pengenalan adanya gangguan jalan nafas & ventilasi harus bisa dilakukan
secara cepat & tepat. Bila memang ada harus secepatnya gangguan jalan nafas dan
ventilasi ini untuk segera diatasi. Hal penting ini untuk menjamin oksigenasi ke
jaringan. Haruslah diingat setiap tindakan untuk menjamin airway yang baik harus
selalu dengan penekanan untuk selalu menjaga cervical spine terutama pada penderita
dengan trauma dan cedera di atas clavikula. Pada setiap penderita dengan gangguan
saluran nafas, harus selalu secara cepat diketahui apakah ada benda asing, cairan isi
lambung, darah di saluran nafas bagian atas. Kalau ada harus segera dicoba untuk
dikeluarkan bisa dengan jari, suction. Suatu saat bila dilapangan ada penderita dengan
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
sumbatan jalan nafas misal tersedak makanan abdominal trust akan sangat berguna.
1,2,4
Teknik-teknik Mempertahankan Airway :
Pada penderita dengan kehilangan kesadaran mungkin sekali lidah akan jatuh
ke belakang dan menutupi hipofarink dan menimbulkan sumbatan jalan nafas. Ini
bisa ditolong dengan jalan :4,5,6
a. Chin lift
Tindakan chin lift dilakukan dengan cara jari jemari salah satu tangan
diletakan dibawah rahang, kemudian secara hati-hati diangkat keatas arah
depan. Ibu jari tangan yang sama, dengan ringan menekan bibir bawah untuk
membuka mulut. Ibu jari dapat juga diletakan dibelakang gigi seri bawah dan
secara bersamaan mengangkat dagu dengan hati-hati.
Manuver chin lift tidak boleh menyebabkan hiperekstensi leher, terutama pada
penderita trauma dengan kemungkinan mengalami patah tulang leher yang
ditandai dengan: 1. Adanya jejas atau perlukaan diatas klavikula. 2.Adanya
trauma kepala disertai penurunan kesadaran. 3.Multiple trauma. 4.Biomekanik
mendukung.
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
Gambar 2. Chin Lift pada bayi dan anak
b. Jaw thrust
Tindakan jaw thrust (mendorong rahang) dilakukan dengan cara memegang
sudut rahang bawah (angulus mandibulae) dan mendorong rahang bawah
kedepan. keuntungan melakukan tindakan ini adalah dapat sekaligus
melakukan fiksasi kepala agar selalu pada posisi segaris (in line), selain itu
bila cara ini dilakukan sambil baging atau memegang bag-valve dapat dicapai
kerapatan yang baik dan ventilasi yang adekuat.6
Jika ada dugaan trauma leher dan tulang belakang stabilisasi leher dan
gunakan Jaw thrust tanpa Head tilt. Letakkan jari ke 4 dan 5 di belakang
angulus mandibula dan gerakkan ke atas sehingga rahang terangkat ke atas
membentuk sudut 90o terhadap badan (lihat gambar di bawah). Lihat rongga
mulut dan keluarkan benda asing bila ada dan bersihkan sekret dari rongga
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
mulut. Evaluasi jalan napas dengan melihat pergerakan dinding dada,
dengarkan suara napas dan rasakan udara napas.
Gambar 3. Jaw Thrust
Airway Definitif
Disini ada pipa dalam trakhea dengan balon yang dikembangkan, dimana pipa
ini dihubungkan dengan alat bantu pernafasan yang diperkaya dengan oksigen. Cara :
oratracheal, nasotracheal & surgical (krikotiroidotomi atau trakheotomi). Indikasi
pemasangan airway definitif bila ditemukan adanya temuan klinis :4,5
a. Apnue
b. Ketidakmampuan mempertahankan airway yang bebas dengan cara yang lain
c. Untuk melindungi airway bagian bawah dari aspirasi darah atau muntahan
d. Adanya ancaman segera sumbatan airway oleh karena cidera inhalasi patah tulang
wajah hematoma retropharingeal.
Cidera kepala tertutup yang memrlukan bantuan nafas (GCS ≤8). Dari ketiga
cara ini yang terbanyak dipakai adalah endotrakheal (naso/orotrakheal). Pemilihan
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
naso/orotrakheal intubation tergantung pengalaman dokter. Kedua teknik ini aman
dan efektif bila dilakukan dengan tepat. Haruslah diingat pada pemasangan
endotrakheal tube ini harus selalu dijaga aligment dari columna vertebralis dengan
cervikal.4,5
Airway Definitif Surgical
Ini dikerjakan bila ada kesukaran atau kegagalan didalam memasang
endotrakheal intubasi. Pada keadaan yang membutuhkan kecepatan lebih dipilih
krikotireodektomi dari pada tracheostomi.4,5
a. Needle cricothyroidoktomi
Cara dengan menusukkan jarum lewat membran krikotiroid, ini hanya bisa
memberikan oksigen dalam waktu yang pendek (30-45 menit). Disini dipakai
jarum no 12-14 (anak 16-18 tahun)
b. Surgical cricothyroidoktomi
Penderita tidur posisi supinasi sesudah dilakukan anestesi lokal buat irisan
kulit tranversal sampai membran cricothyroid lubang ini bisa dilebarkan
dengan gagang pisau dengan cara memutar 90 derajad. Disini bisa dipakai
tracheostomi tube atau endotracheal tube. Hati-hati dengan cartilago cricoid
terutama pada anak-anak (teknik ini tidak dianjurkan pada anak dibawah 12
tahun), hal ini dikarenakan cartilago cricoid merupakan penyangga trachea
bagian atas.
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
Ketidakmampuan untuk memberikan oksigenasi ke jaringan tubuh terutama
ke otak dan organ vital yang lain merupakan pembunuh tercepat pada pasien. Oleh
karena itu airway yang baik merupakan prioritas pertama pada setiap penderita gawat
darurat.
Kematian-kematian dini karena masalah airway :
1. Kegagalan mengetahui adanya kebutuhan airway
2. Ketidakmampuan untuk membuka airway
3. Kegagalan mengetahui adanya airway yang dipasang secara keliru
4. Perubahan letak airway yang sebelumnya telah dipasang
5. Kegagalan mengetahui adanya kebutuhan ventilasi
6. Aspirasi isi lambung, darah
B. BREATHING
Jenis-jenis suara nafas tambahan karena hambatan sebagian jalan nafas:
a.Snoring: suara seperti ngorok, kondisi ini menandakan adanya kebuntuan jalan
napas bagian atas olehbenda padat, jika terdengar suara ini maka lakukanlah
pengecekan langsung dengan cara cross-finger untuk membuka mulut (menggunakan
2 jari, yaitu ibu jari dan jari telunjuk tangan yang digunakan untukchin lift tadi, ibu
jari mendorong rahang atas ke atas, telunjuk menekan rahang bawah ke bawah).
Lihatlah apakah ada benda yang menyangkut di tenggorokan korban (eg: gigi palsu
dll). Pindahkan benda tersebut. b. Gargling : suara seperti berkumur, kondisi ini
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
terjadi karena ada kebuntuan yang disebabkan olehcairan (eg: darah), maka
lakukanlah cross-finger(seperti di atas), lalu lakukanlah finger-sweep
(sesuainamanya, menggunakan 2 jari yang sudah dibalut dengan kain untuk menyapu
rongga mulut dari cairan-cairan). c.Crowing : suara dengan nada tinggi, biasanya
disebakan karena pembengkakan (edema) pada trakea,untuk pertolongan pertama
tetap lakukan maneuver head tilt and chin lift atau jaw thrust saja.4,5
Pada anak-anak, masalah airway yang sering muncul adalah obstruksi yang
diakibatkan oleh aspirasi benda asing yang di makan. Sekitar 70% kejadian aspirasi
benda asing terjadi pada anak berumur kurang dari 3 tahun. Hal ini terjadi karena
anak seumur itu sering tidak terawasi, lebih aktif, dan cenderung memasukkan benda
apapun ke dalam mulutnya.3,4,5
Aspirasi benda asing ke dalam saluran napas akan menimbulkan gejala
sumbatan jalan napas. Gejala klinik yang timbul tergantung pada jenis benda asing,
ukuran, sifat iritasinya terhadap mukosa, lokasi, lama benda asing di saluran napas,
dan ada atau tidaknya komplikasi. Penderita umumnya datang ke rumah sakit pada
fase asimptomatik. Pada fase ini keadaan umum penderita masih baik dan foto toraks
belum memperlihatkan kelainan. Pada fase pulmonum, benda asing di bronkus utama
atau cabang-cabangnya akan menimbulkan gejala batuk, sesak napas yang makin
lama semakin bertambah berat, pada auskultasi terdengar ekspirasi memanjang
dengan mengi, dan dapat disertai demam.3,4
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
Faktor predisposisi yang dapat menyebabkan terjadinya aspirasi benda asing
adalah: usia yaitu pada anak-anak, dimana mereka sering memasukkan segala sesuatu
ke dalam mulut, gigi geligi yang belum lengkap dan refleks menelan yang belum
sempurna. Kedua, jenis kelamin, lebih sering pada laki-laki. Ketiga, lingkungan dan
kondisi sosial. Empat, kegagalan mekanisme proteksi, misalnya penurunan
kesadaran, keadaan umum buruk, penyakit serebrovaskuler, dan kelainan neurologik.
Kelima, faktor kecerobohan, misalnya kebiasaan menaruh benda di mulut, makan dan
minum tergesa-gesa.4,5
Faktor fisiologik dan sosiologik lain yang juga merupakan faktor predisposisi
antara lain: pertumbuhan gigi belum lengkap, belum terbentuk gigi molar, belum
dapat menelan makanan padat secara baik, kemampuan anak membedakan makanan
yang dapat dimakan dan tidak dapat dimakan belum sempurna. Benda tersangkut
pada saat makan sambil tertawa, bicara menangis, dan berlari. Pada orang tua,
terutama yang mempunyai gangguan neurologis dan berkurangnya refleks menelan
dapat disebabkan oleh pengaruh alkohol, stroke, parkinson, trauma, dementia juga
mempunyai risiko yang besar untuk terjadinya aspirasi.4,5
Pada anak adanya riwayat teraspirasi benda asing sangat membantu dalam
menegakkan diagnosis pada banyak kasus. Kecurigaan adanya aspirasi benda asing
muncul bila terdapat gejala batuk yang paroksisimal (paroxysmal coughing) yang
timbul tiba-tiba, rasa tercekik (choking) pada waktu makan atau choking/coughing
Nama: FathulrachmanNIM: C11107056
yang timbul bila diketahui adanya objek yang kecil atau partikel makanan terutama
kacang di dalam jangkauan si anak. Anak yang telah mendapat terapi sebagai asma,
bronkitis atau pneumonia dan tidak respon dengan pengobatan medik yang sesuai
atau adanya gangguan napas yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya, kemungkinan
akan adanya aspirasi benda asing musti dipertimbangkan terutama dengan mengi
unilateral walaupun tidak ada riwayat aspirasi.4,5
Gejala awal aspirasi akut dapat ditandai dengan episode yang khas yaitu