Top Banner
PENALARAN DENGAN KETIDAKPASTIAN (UNCERTAINITY) KETIDAKPASTIAN (Uncertainity) - Ketidakpastian dapat dianggap sebagai suatu kekurangan informasi yang memadai untuk membuat suatu keputusan. - Ketidakpastian merupakan suatu permasalahan karena mungkin menghalangi kita membuat suatu keputusan yang terbaik. - Teori-teori yang berhubungan dengan ketidakpastian : Probabilitas Klasik Probabilitas Bayes Teori Hartley yang berdasarkan pada himpunan klasik Teori Shanon yang didasarkan pada peluang Teori Dempster-Shafer Teori Fuzzy Zadeh - Contoh aplikasi yang klasik sistem pakar yang sukses sehubungan dengan ketidakpastian : MYCIN untuk diagnosa medis PROPECTOR untuk ekplorasi mineral Penalaran dengan Ketidakpastian (Uncertainity) 1
17

PENALARAN DENGAN KETIDAKPASTIAN (UNCERTAINITY

Feb 24, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENALARAN DENGAN KETIDAKPASTIAN (UNCERTAINITY

PENALARAN DENGAN KETIDAKPASTIAN(UNCERTAINITY)

KETIDAKPASTIAN (Uncertainity)- Ketidakpastian dapat dianggap

sebagai suatu kekurangan informasiyang memadai untuk membuat suatukeputusan.

- Ketidakpastian merupakan suatupermasalahan karena mungkinmenghalangi kita membuat suatukeputusan yang terbaik.

- Teori-teori yang berhubungan denganketidakpastian : Probabilitas Klasik Probabilitas Bayes Teori Hartley yang berdasarkan padahimpunan klasik

Teori Shanon yang didasarkan padapeluang

Teori Dempster-Shafer Teori Fuzzy Zadeh

- Contoh aplikasi yang klasik sistempakar yang sukses sehubungan denganketidakpastian : MYCIN untuk diagnosa medis PROPECTOR untuk ekplorasi mineral

Penalaran dengan Ketidakpastian(Uncertainity)

1

Page 2: PENALARAN DENGAN KETIDAKPASTIAN (UNCERTAINITY

TIPE-TIPE KESALAHAN / ERRORS

Keterangan :- Ambiguous : kesalahan yg diinpretasikanlebih dari 1 cara

- Incomplete : ada informasi hilang- Incorrect : informasi salah yang disebabkanmanusia (kesalahan membaca data, peletakaninformasi & peralatan)

- Hipotesa adalah sebuah asumsi yang akan di-testo False Negative : penolakan hipotesa jikabenar

o False Positive : penerimaan hipotesa jikatidak benar

- Measurement : kesalahan pengukurano Precision : dalam milimeter, 10 X lebihteliti daripada centimeter, berhubungandg bagaimana kebenaran itudiketahui/baik (how well the truth isknown)

o Accuracy : dalam centimeter, berhubungandengan kebenaran (the truth)

Penalaran dengan Ketidakpastian(Uncertainity)

2

Page 3: PENALARAN DENGAN KETIDAKPASTIAN (UNCERTAINITY

- Unreliability : jika peralatan pengukuranmensuplay fakta yg tidak dipercaya.

- Random : fluktuasi nilai- Systematic : tidak acak tetapi karena bias mispembacaan kalibrasi.

Contoh :Example Error Reason

Turn the valve off Ambiguous What valve ?Turn valve-1 Incomplete Which way ?Turn valve-1 off Incorrect Correct is onValve is stuck False positive Valve is not

stuckValve is not stuck False negative Valve is stuckTurn valve-1 to 5 Imprecise Correct is 5.4Turn valve-1 to5.4

Inaccurate Correct is 9.2

Turn valve-1 to5.4 or 6 or 0

Unreliable Equipment error

Turn valve-1 to5.4 or 6 or 0 or5.5 or 5.1

Random Error StatisticalFluctuation

Valve-1 is notstuck because itsnever been stuckbefore

InvalidInduction

Valve is stuck

Output is normaland so valve is ingood condition

InvalidDeduction

Valve is stuckin open position

KESALAHAN (ERROR) dan INDUKSI

Penalaran dengan Ketidakpastian(Uncertainity)

3

Page 4: PENALARAN DENGAN KETIDAKPASTIAN (UNCERTAINITY

- Proses induksi merupakan lawan darideduksi.DEDUKSI : merupakan hasil dari hal yangumum ke

khusus Contoh : Semua laki-laki adalahmakhluk hidup

Socrates adalah laki-lakiDapat ditarik kesimpulan :

Socrates adalah makhluk hidupINDUKSI : menggeneralisasi dari hal

khusu ke umum

Contoh : Disk saya belum pernahrusak

Disk saya tidak pernahakan rusak

dimana simbol mewakili “oleh karena”untuk induksi dan mewakili “olehkarena” untuk deduksi.

- Kecuali untuk induksi matematika,argumen induksi tidak pernah dapatdibuktikan dengan benar. Argumeninduksi hanya dapat menyediakanbeberapa tingkat kepercayaan bahwakonklusi tersebut benar.Contoh :

Penalaran dengan Ketidakpastian(Uncertainity)

4

Page 5: PENALARAN DENGAN KETIDAKPASTIAN (UNCERTAINITY

Alarm kebakaran berbunyi ada kebakaran

Argumen yang lebih kuat lainnya :Alarm kebakaran berbunyiSaya mencium bau asap ada kebakaran

Walaupun argumen di atas adalah argumen yangkuat, tetapi tidak membuktikan adakebakaran.

PROBABILITY KLASIK- Probability merupakan cara kuantitasyang berhubungan dengan ketidakpastian

- Teori probability diperkenalkan padaabad 17 oleh penjudi Perancis danpertama kali diajukan oleh Pascal danFermat (1654)

- Prob. Klasik disebut juga dengan apriori probability karena berhubungandg game atau sistem.

- Formula fundamental prob. KlasikP = W / N

dimana : W = jumlah kemenanganN = jumlah kemungkinan kejadian

yang sama pd percobaan

Penalaran dengan Ketidakpastian(Uncertainity)

5

Page 6: PENALARAN DENGAN KETIDAKPASTIAN (UNCERTAINITY

- Contoh: Sebuah dadu dilemparkan 1X maka ada 6

kemungkinan P(1) = P(2) = P(3) = P(4) = P(5) =P(6) = 1/6Jika percobaan diulang lagi maka akanmenghasilkan yang sama (Deterministic),jika tidak non-deterministic (acak)

- Probability kehilangan (Kalah)Q = (N –W) /N = 1 – P

- Titik Contoh (sample point) : hasil daripercobaanRuang Contoh (sample space) : kumpulan darisemua kemungkinan titik contoh.Kejadian (event) : subset dari ruang contoh.Kejadian sederhana (simple event) : hanya adasatu elemen kejadian.Kejadian gabungan (compound event) :terdapat lebih dari dari satu kejadian

- Penalaran Deduktif dan Induktif dilihatdari populasi dan contoh (sample)

Penalaran dengan Ketidakpastian(Uncertainity)

6

Page 7: PENALARAN DENGAN KETIDAKPASTIAN (UNCERTAINITY

i

TEORI PROBABILITAS- Teori formal probabilitas dibuat denganmenggunakan 3 aksioma

- Teori aksiomatik disebut juga objectivetheory of probability diperkenalkan olehKolmogorov, sedangkan teori aksiomatikprobabiliti kondisional dibuat olehRenyi

- Tiga aksioma probabilistik :1. 0 P(E) 1 Aksioma ini menjelaskan bahwajangkauan probabilitas berada antar 0dan 1. Jika suatu kejadian itu pastiterjadi maka nilai probabilitasnyaadalah 1, dan jika kejadiannya tidakmungkin terjadi nilai probabilitasnyaadalah 0

2. P(Ei) = 1Aksioma ini menyatakan jumlah semuakejadian tidak memberikan pengaruhdengan lainnya, maka disebut mutuallyexclusive events yaitu 1.Corollary dari aksioma ini adalah :

P(E) + P(E’) = 13. P(E1 E2) = P(E1) + P(E2)

Penalaran dengan Ketidakpastian(Uncertainity)

7

Page 8: PENALARAN DENGAN KETIDAKPASTIAN (UNCERTAINITY

Dimana E1 dan E2 adalah kejadianmutually exclusive. Aksioma ini mempunyaimakna bahwa jika E1 dan E2 keduanyatidak dapat terjadi secara simultan,maka probabilitas dari satu ataukejadian lainnya adalah jumlah darimasing-masing probabilitasnya.

EKSPERIMENTAL dan PROBABILITAS SUBJEKTIF- Ekperimental probability kebalikan daria priori yaitu posteriori probabilityyang artinya “setelah kejadian”.Posteriori probabilitas mengukurfrekuensi kejadian yang terjadi untuksejumlah percobaan.

P(E) = lim f(E) N~ N

Dimana, F(E) = frek kejadian N = banyaknya kejadian- Subjective probability berhubungan dgkejadian yg tidak dapat direproduksidan tidak mempunyai basis teori sejarahuntuk mengektrapolasi. Subjectiveprobability sebagai opini lebihmengekspresikan suatu probabilitasdibandingkan probabilitas yangberdasarkan aksioma.

Penalaran dengan Ketidakpastian(Uncertainity)

8

Page 9: PENALARAN DENGAN KETIDAKPASTIAN (UNCERTAINITY

- Tipe ProbabilitasNama Formula Karakteristik

A priori(classical,theoretical,mathematical,symmeticequiprobableequallikehood)

P(E) = W NDimana W adalahangka keluarandari kejadian Euntuk total Nkemung-kinankeluaran

- Kejadian berulang- Keluaran yang sama- Bentuk pasti

matema-tikadiketahui

- Semua kemungkinankejadian dankeluaran diketahui

A posteriori(experimental,empirical,scientific,relativefrequency,statistical)P(E) f(E) N

P(E) = lim f(E) N~ NDimana f(E) adalahfrekuensi (f) darikejadian (E) yangdiamati untuktotal N keluaran.

- Kejadian berulangberdasarkanpercobaan

- Aproksimasi darisejumlah percobaanterbatas

- Bentuk pastimatema-tika tidakdiketahui

Subjective(personal)

- Kejadian tidakberulang

- Bentuk pastimatema-tika tidakdiketahui

- Metode frekuensirelatif tidakdimungkinkan

- Didasarkan padapengalaman,kebijaksanaan,opini ataukepercayaan dari

Penalaran dengan Ketidakpastian(Uncertainity)

9

Page 10: PENALARAN DENGAN KETIDAKPASTIAN (UNCERTAINITY

pakar.

PROBABILITAS GABUNGAN- Dalam probabilitas gabungan, kejadiandapat dihitung dari ruang contohnya.

- Contoh : Probabilitas pelemparan daduA = {2,4,6} B = {3,6}P(A B) = n(A B) = 1

N(s) 6Dimana n = angka elemen dalam set

S = ruang contoh (sample space)

- Independent events : kejadian ygmasing-masing tidak salingmempengaruhi. Untuk 2 kejadian bebas Adan B, probabilitasnya merupakan produkdari probabilitas individual.

- Kejadian A dan B disebut pairwiseindependentP (A B) = P(A) P(B)

- Stochastically independent event : Jikadan hanya jika formula diatas benar.

Penalaran dengan Ketidakpastian(Uncertainity)

10

Page 11: PENALARAN DENGAN KETIDAKPASTIAN (UNCERTAINITY

- Formula mutual independence N eventsmambutuhkan 2N persamaan yagng dapatdipenuhi :P (A*1 A*2…… A*N) = P(A*1) P(A*2) …P(A*N)

Contoh :P (A B C) = P(A) P(B) P(C) P (A B C’) = P(A) P(B) P(C’)P (A B’ C) = P(A) P(B’) P(C) dst

- Untuk Gabungan P(A B)1. P(A B) = n(A) + n(B) = P(A) +P(B)

n(S) hasilnya akan terlalu besarjika set overlap untuk set disjoint

2. P(A B) = P(A) + P(B) - P (A B)Atau P(A B C) = P(A)+P(B)+P(C)-P(AB)-P(AC)-

P(BC) + P(A B C) disebut additive law

PROBABILITAS KONDISIONALP(A|B) = P (A B) untuk B 0

Penalaran dengan Ketidakpastian(Uncertainity)

11

Page 12: PENALARAN DENGAN KETIDAKPASTIAN (UNCERTAINITY

P(B)Dimana : P(A|B) = probabilitas kondisional

P(B) = probabilitas a priori

- Jika probabilitas a priori digunakandalam probabilitas kondisional makadisebut unconditional / absoluteprobability

- Contoh : P(A) = n(A) = 4 P(B) = n(B) = 6 n(S) = 8n(S) = 8

Jika diketahui kejadian B telahterjadi, maka ruang contoh yang dikurangihanya B.

N(S) = 6P(A|B) = n(A B) = 2

n(B) 6

- Hukum Multiplicative dari probabilitasuntuk dua kejadian

P (A B) = P (A l B) P(B)Atau

Penalaran dengan Ketidakpastian(Uncertainity)

12

Page 13: PENALARAN DENGAN KETIDAKPASTIAN (UNCERTAINITY

P (A B) = P (B l A) P(A)Atau

P(A B C) =P(A l B C) P(B l C) P(C)

Bentuk Umum : P (A1 A2 …. AN) = P(A1l A2 …. AN)

. P(A2l A3 …. AN) .

…. P(AN-1 l AN) P(AN)

- Interpretasi 2 set ruang contoh

Set Interpretasi XX’

Total of Rows

C C XC X’

C = (C X) (C X’)

C’ C’ XC’ X’

C = (C’ X) (C’ X’)

Totalofcolumns

X=(C’X) X’=(C’X’) (CX)(CX’)

S (Sample space)

Interpretasi Probabilitas dari Dua Set X Total of Rows

Penalaran dengan Ketidakpastian(Uncertainity)

13

Page 14: PENALARAN DENGAN KETIDAKPASTIAN (UNCERTAINITY

X’C P(C X)

P(C X’)P( C )

C’ P(C’ X)P(C’ X’)

P( C’ )

Totalofcolumns

P(X)P(X’)

1.0

- Contoh : Merk X BukanMerk X

JumlahBaris

RusakC

0.60.1

0.7

Tidak RusakC’

0.20.1

0.3

Jumlah Kolom 0.80.2

1.0

1. Probabilitas kerusakan disket merk X &bukan merk X:

P(C ) = 0.72. Probabilitas yang tidak rusak dariruang contoh :

P(C’) = 0.33. Probabilitas digunakannya merk X :

P(X) = 0.84. Probabilitas tidak digunakannya merk X:

P(X’) = 0.2Penalaran dengan Ketidakpastian(Uncertainity)

14

Page 15: PENALARAN DENGAN KETIDAKPASTIAN (UNCERTAINITY

5. Probabilitas rusak dan menggunakanmerk X :

P(C X) = 0.66. Probabilitas rusak & merk X yangsedang digunakan:

P(C|X) = P(C X) = 0.6 = 0.75 P(X) 0.8

7. Probabilitas rusak & merk bukan X yangsedang digunakan:

P(C|X’) = P(C X’) = 0.1 = 0.50 P(X’) 0.2

Interpretasi dari no. 5 :Jika suatu disket diambil secara acak,maka kemungkinan 0.6 kalinya yangterambil adalah merk X dan mengalamikerusakan

Interpretasi dari no. 6 :Jika suatu merk X diambil, makakemungkinan 0.75 kali disket tersebutmengalami kerusakan.

TEOREMA BAYES

- Ditemukan oleh Thomas Bayes

- Teorema Bayes kebalikan dari probabilitaskondisional P(A|B) atau disebut posterioriprobability, dimana dalam teorema Bayes : state

Penalaran dengan Ketidakpastian(Uncertainity)

15

Page 16: PENALARAN DENGAN KETIDAKPASTIAN (UNCERTAINITY

probabilitas dari kejadian awal diberikanuntuk melihat kejadian yang mungkin akanterjadi kemudian.

- Dari contoh kerusakan disket merk X danbukan merk X : (6) 75% kemungkinan disket merk X akanrusak dlm 1 tahun adalah.

(7) probabilitas disket merk bukan X rusakdalam 1 tahun 50%.

Pertanyaannya adalah : kita punya disketdan tidak tahu merk apa, bagaimanaprobabilitas kerusakannya jika merk X ?Atau merk bukan X ?

Diketahui kita diberikan disket rusak,probabilitas merk X dapat diperoleh dariprobabilitas kondisional dan hasil (1),(5).

P(X | C) = P(C X) = 0.6 = 6 P(C) 0.7 7

Alternatif lain, menggunakan HukumMultiplicative (1), (3), (6).

P(X | C) = P(C|X) P(X) = (0.75) (0.8)= 0.6 = 6

P(C) 0.70.7 7

Penalaran dengan Ketidakpastian(Uncertainity)

16

Page 17: PENALARAN DENGAN KETIDAKPASTIAN (UNCERTAINITY

Pohon Keputusan untuk kasus Disket yangrusak :

- Bentuk umum Teorema Bayes :P(Hi|E) = P(E H i) P(EHj)

= P(E|Hi) P(Hi) P(E|Hj) P(Hj)

= P(E|Hi) P(Hi) P(E)

Penalaran dengan Ketidakpastian(Uncertainity)

17

PriorConditionalP(E|H)

Joint-P(EHi)

PosteriorP(Hi|E)=P(E Hi) P(EHj)