PENAGIHAN PAJAK Univeritas Brawijaya Malang
PENAGIHAN PAJAKUniveritas Brawijaya Malang
Penagihan Pajak
Abstraksi
Penagihan pajak adalah serangkaian tindakan agar Penanggung Pajak melunasi utang pajak dan biaya penagihan dengan menegur, mengingatkan, melaksanakan penagihan seketika sekaligus, memberitahukan surat Paksa, Mengusulkan Pencegahan, melaksanakan penyitaan, melAksanakan Penyanderaan, menjual barang yang telah disita.
Objek Penagihan Pajak
Penanggung Pajak
Utang Pajak
Jurusita Pajak
Tindakan Penagihan Pajak
OBJEK PENAGIHAN PAJAK
Jumlah pajak yang terutang
STPSKPKBSKPKBT
Tambahan jumlah pajak yang harus dibayar
SK PembetulanSK Keberatan
Putusan Banding
yang tidak dibayar oleh Penanggung Pajak sesuai dengan jangka waktu
ditagih dengan Surat Paksa
tidak atau kurang dibayar sampai dengan tanggal jatuh tempo pembayaran
tidak atau kurang dibayar sampai dengan tanggal jatuh tempo penundaan pembayaran
tidak memenuhi angsuran pembayaran pajak
Siapakah Penanggung Pajak…
Penanggung Pajak adalah orang pribadi atau badan yang bertanggung jawab atas pembayaran pajak, termasuk wakil yang menjalankan hak dan memenuhi kewajiban Wajib Pajak menurut peraturan perundang-undangan.
Apa yang dimaksud dengan utang pajak ?
Utang pajak adalah pajak yang masih harus dibayar termasuk sanksi administrasi berupa bunga, denda atau kenaikan yang tercantum dalam surat ketetapan pajak atau surat sejenisnya berdasarkan peraturan perundang-undangan pajak.
Bunga,
Sanksi
SKP
Pajak
Dibayar
Denda,
JURUSITA PAJAKJurusita pajak adalah pelaksana tindakan penagihan pajak yang meliputi penagihan seketika dan sekaligus, pemberitahuan surat Paksa, penyitaan dan penyanderaan.
Apa saja tugas juru sita pajak ?
melaksanakan Surat Perintah Penagihan Seketika dan Sekaligus;
memberitahukan Surat Paksa;
melaksanakan penyitaan atas barang Penanggung Pajak berdasarkan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan; dan
melaksanakan penyanderaan berdasarkan Surat Perintah Penyanderaan.
Tindakan Penagihan-ST
Tindakan Penagihan Pajak dimulai dengan penerbitan Surat teguran, Surat Peringatan atau Surat lain yang sejenis.
ST diterbitkan setelah 7 (tujuh) hari sejak saat jatuh tempo pelunasan
Surat tegoran tidak diterbitkan terhadap penanggung Pajak yang telah disetujui untuk mengangsur atau menunda pembayaran pajak
Tindakan
Penagihan
Aktif
Tindakan Penagihan-SPApabila atas jumlah pajak yang masih harus dibayar berdasarkan STP,SKP, SKPKBT dan SK pembetulan, SK Keberatan, Putusan banding serta putusan PK yang menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar bertambah yang tdk dibayar oleh PP sesuai dengan jangka waktu pelunasan, dilaksanakan penagihan pajak dengan Surat Paksa
Jangka waktu pelaksanaan pemberitahukan SP: setelah lewat 21 hari sejak tgl disampaikan ST
Sifat SP :
Grosse akte
Kekuatan Eksekutorial
Tidak dapat diajukan banding
Tindakan Penagihan Pajak Seketika Sekaligus!Adalah tindakan penagihan pajak yang dilaksankan oleh jurusita pajak kepada penaggung pajak tanpa menunggu tanggal jatuh tempo pembayaran yang meliputi seluruh utang pajak dari semua jenis pajak, masa pajak dan tahun pajak
Dilakukan apabila:
-PP akan meninggalkan NKRI u/ selama-lamanya
-PP memindahtangankan barang2 yg dimilik dlm rangka mengecilkan usaha
-Badan usaha akan dibubarkan
Terjadi penyitaan oleh pihak ketiga
Penyitaan Aset!
Apabila terhadap WP/PP surat paksa sudah diberitahukan namun sampai dengan batas waktu 2 x24 jam sejak Pemberitahuan SP WP/PP tidak melunasi utang pajaknya, maka DJP dapat melakukan penyitaan terhadap barang milik WP/PP tersebut
Tujuannya: memperoleh jaminan pelunasan piutang pajak dari PP.
Dilakukan sampai dengan nilai brang yang disita diperkirakan cukup oleh juru sita pajak u/ melunasi piutang dan biaya penagihan pajak
Pelaksanaan penyitaan
Barang Penanggung Pajak yang Dapat disita :
Barang yang berada ditempat tinggal, tempat usaha, tempat kedudukan atau tempat lain , termasuk yang penguasaannya berada di tangan pihak lain atau yang dijaminkan sebagai dibebani dengan hak tanggungan sebagai jaminan pelunasan utang tertentu berupa:
1) Barang bergerak
2) Barang tidak bergerak
3) Barang lain yang memungkinkan adanya perluasan objek sita hak lainnya
PEMBLOKIRAN/PENYITAAN SALDO REKENING WP/PP DI BAK
KPP
SURAT PAKSA
BA PEMBLOKIR
AN
SPMP
BANK
1
2
3
MEMINTA KUASA
WP
4
SITA
5
iya
tidak
Usulan memberitahu saldo rek. bank
6
Usulan memberitahu saldo rek. bank
7
8
Perintah
Lelang
Abstraksi
Apabila utang pajak dan/atau biaya penagihan pajak tidak dilunasi dilaksanakan penyitaan, pejabat berwenang melksanakan penjualan secara lelang terhadap barang yang disita melalu kantor lelang. Sekalipun PP telah melunasi utang pajak, tetapi apabila belum melunasi biaya penagihan pajak, penjualan lelang tetap dilaksanakan
Waktu LelangPaling singkat 14 hari setelah pengumuman lelang
Pengumuman LelangPaling singkat 14 hari setelah Penyitaan
Lelang adalahPenjualan barang dimuka umum dengan cara penawaran secara lisan dan/atau melalui usaha pengumpulan peminat atau calon pembeli
ALUR DAN JADWAL PELAKSANAAN PENAGIHAN PAJAK
Dasar Hukum :UU No. 19 tahun 2000UU No. 16 tahun 2009UU No. 80 Tahun 2007PMK No.24/PMK.03/2008
SKPSKPKBSKPKBTdll
SuratTeguran
SuratPaksa
SPMP /Penyitaan
PENCABUTAN SITA
-Utang pajak & BiayaPenagihan-Putusan Pengadilan
Langsung, Pos, Ekspedisi/Kurir dgn bukti kirim
>Parate execute >Diberitahukan oleh Jurusita Pajak>Dibuat BAP SP
Pengumuman Penunggak Pajak di Media Masa
Pemblokiran
Pencegahan
Penyanderaan
Syarat:- Utang pajak ≥ Rp.100 jt- Diragukan i’tikad baik: Jangka waktu: 6 bln dpt diperpanjang max 6 bln akibat: Utang pajak tdk hapus & penagihan tetap dilaksankan- Kep/ijin Menkeu
PENGUMUMAN LELANG
PELAKSANAAN LELANG
14 HARI
Barang Bergerak 1x
Barang tdk Bergerak 2x
- SPMP- Jurusita + 2 Saksi- Brg bergerak & brg tdk bergerak-Penyitaan atas rek. Bank & efek-Barang yg disita dilarang :
Dipindahtangankan
DisewakanDipinjamkanDisembunyikanDihilangkanDirusak
7 HARI 21 HARI
2x24 jam
14 hari tdk lunas
FORM SURAT TEGORAN, SPPSS
SURAT PAKSA
SU
RAT P
ER
INTA
H
PEN
YITA
AN
BA
PEN
YITA
AN
BUNGA PENAGIHAN
Apabila atas pajak yang terutang menurut Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, atau Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, dan tambahan jumlah pajak yang harus dibayar berdasarkan Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, atau Putusan Banding, pada saat jatuh tempo pembayaran tidak atau kurang dibayar, maka atas jumlah pajak yang tidak atau kurang dibayar itu, dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan untuk seluruh masa, yang dihitung dari tanggal jatuh tempo sampai dengan tanggal pembayaran atau tanggal diterbitkannya Surat Tagihan Pajak, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan.
(Pasal 19 angka 1 UU KUP)
CONTOH
Misalkan WP melunasi SKPKB tersebut tanggal 25 Oktober 2001.
Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap SPT PPh Badan Tahun 2000 atas nama PT ABC, pada tanggal 20 September 2001 diterbitkan SKPKB dengan perincian sbb:Pajak kurang bayar Rp1.200.000,00Bunga 9 bulan (Pasal 13 ayat 2) Rp 216.000,00Pajak yang masih harus dibayar Rp1.416.000,00SKPKB tersebut harus sudah dilunasi paling lambat tanggal 19 Oktober 2001.
Bunga Penagihan: 2% x 1 x 1.416.000,00 = Rp28.320,00
Ditagih dengan Surat Tagihan Pajak (STP)
PENGANGSURAN/PENUNDAAN PEMBAYARAN PAJAK
Direktur Jenderal Pajak atas permohonan WP dapat memberikan persetujuan untuk mengangsur atau menunda pembayaran atas :
Pajak yang terutang dalam STP, SKPKB, SKPKBT, dan surat keputusan pembetulan, surat keputusan keberatan, putusan banding yang menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar bertambah.
Kekurangan pembayaran PPh yang masih harus dibayar dalam SPT Tahunan PPh sebagaimana dimaksud dalam pasal 29 UU PPh.
Dalam hal Wajib Pajak diperbolehkan mengangsur atau menunda pembayaran pajak, juga dikenakan bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan.
(Pasal 19 angka 2 UU KUP)
Permohonan pengangsuran atau penundaan ini dapat dilakukan apabila WP mengalami kesulitan likuiditas atau mengalami keadaan di luar kekuasaannya.
Pasal 9 angka 4 UU KUP jo Kep. Menkeu No: 541/KMK.04/2000
Contoh
Wajib Pajak tidak menyampaikan SPT Tahunan. Dilakukan pemeriksaan dan diterbitkan SKPKB dengan rincian sbb:
Jumlah Pokok Pajak Rp40.000.000,00Jumlah Kredit Pajak Rp30.000.000,00Jumlah Kekurangan Pokok PajakRp10.000.000,00Sanksi adm. Pasal 13 (3) huruf a (50%) Rp 5.000.000,00Jumlah yang masih harus dibayarRp15.000.000,00
Misalkan jatuh tempo 10/10/97
Disetujui pembayaran secara mengangsur dengan skedul angsuran: I. 15/11/97; II. 15/12/97; dan III. 15/1/98 masing-masing Rp5.000.000,00.
Perhitungan bunga penagihan:I. 2 bulan x 2% x Rp5.000.000,00 Rp200.000,00II. 3 bulan x 2% x Rp5.000.000,00 Rp300.000,00 III. 4 bulan x 2% x Rp5.000.000,00 Rp400.000,00
Rp900.000,00
Ditagih dengan Surat Tagihan Pajak (STP)
PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA
Penagihan pajak dengan Surat Paksa dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(Pasal 20 ayat 3 UU KUP)
UU Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 19 Tahun 2000
DALUWARSA PENAGIHAN PAJAK
Hak untuk melakukan penagihan pajak, termasuk bunga, denda, kenaikan, dan biaya penagihan pajak, daluwarsa setelah lampau waktu 10 (sepuluh) tahun terhitung sejak saat terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak atau Tahun Pajak yang bersangkutan.
(Pasal 22 angka 1 UU KUP)
TERTANGGUHNYA DALUWARSA PENAGIHAN PAJAK
Daluwarsa penagihan pajak tertangguh apabila
diterbitkan Surat Teguran dan Surat Paksa
ada pengakuan utang pajak dari WP diterbitkan SKPKB atau SKPKBT thd WP yg melakukan tindak pidana fiskal sesuai putusan hakimWP mengajukan permohonan angsuran &
penundaan pembayaran utang pajak sebelum tgl jatuh tempo pembayaran. Maka daluwarsa penagihan dihitung sejak tgl surat permohonan diterima oleh Dirjen Pajak.
WP mengajukan permohonan pengajuan keberatan. Dalam hal seperti itu daluwarsa penagihan dihitung sejak tanggal surat keberatan WP diterima Dirjen Pajak.
WP melaksanakan pembayaran sebagian utang pajaknya. Dalam hal seperti itu daluwarsa penagihan dihitung sejak tanggal pembayaran sebagian utang pajak tersebut.
Pasal 22 angka 2 UU KUP dan penjelasannya
Official Assessment ??
PIUTANG PAJAK HAPUS
tidak dapat atau tidak mungkin ditagih lagi
WP ORANG PRIBADI
tidak dapat ditemukan atau meninggal dunia dengan tidak meninggalkan harta warisan dan tidak mempunyai ahli waris, atau ahli waris tidak dapat ditemukan; tidak mempunyai harta kekayaan lagi;
penagihan pajak secara aktif telah dilaksanakan dengan penyampaian Salinan Surat Paksa kepada Penanggung Pajak melalui Pemerintah Daerah setempat;
hak untuk melakukan penagihan pajak sudah daluwarsa; atau
sebab lain sesuai hasil penelitian.
WP BADAN
WP bubar, likuidasi, atau pailit dan pengurus, direksi, komisaris, pemegang saham, pemilik modal, atau pihak lain yang dibebani untuk melakukan pemberesan atau likuidator, atau kurator tidak dapat ditemukan;
tidak mempunyai harta kekayaan lagi;
penagihan pajak secara aktif telah dilaksanakan dengan penyampaian Salinan Surat Paksa kepada Penanggung Pajak melalui Pemerintah Daerah setempat; hak untuk melakukan penagihan pajak sudah daluwarsa; atau
sebab lain sesuai hasil penelitian.
Kep. Menkeu No: 565/KMK.04/2000 jo No: 539/KMK.03/2002