Pemeriksaan Denyut Nadi dan Pernapasan Kelompok 4 Mawlida Maghfiroh 122110101064 Diana Putri A 122110101084 Dian Widyaningtyas 122110101118 Aprilia Indra Aziza 122110101126 Praktikum Epidemiologi 2015
Praktikum Epidemiologi 2015
Pemeriksaan Denyut Nadi dan Pernapasan
Kelompok 4Mawlida Maghfiroh 122110101064Diana Putri A 122110101084Dian Widyaningtyas 122110101118Aprilia Indra Aziza 122110101126
Praktikum Epidemiologi 2015
PEMERIKSAAN DENYUT NADI
Praktikum Epidemiologi 2015
Denyut Nadi
Waktu yang tepat untuk mengecek denyut nadi adalah saat bangun pagi dan sebelum
melakukan aktivitas
Denyut nadi merupakan gambaran denyut jantung yang dapat diraba pada arteri yang berada di bawah kulit, seperti pada pergelangan tangan dan leher.
Praktikum Epidemiologi 2015
Faktor yang Mempengaruhi Denyut Nadi
Usia Jenis Kelamin
Ukuran Tubuh
Kehamilan
Tempat Pengukuran Denyut Nadi
Arteri Radialis
Arteri Brankialis
Arteri Karotid
Praktikum Epidemiologi 2015
Denyut nadi dapat diukur dengan metode palpasi yang biasanya dilakukan pada :
Praktikum Epidemiologi 2015
Praktikum Pemeriksaan Denyut Nadi
Sarana Praktikum : Pencatat waktu (arloji/ stopwatch)Prosedur Praktikum :• Pilih satu teman mahasiswa • Letakkan kedua lengan tangan di sisi tubuh, dengan
keadaan telapak tangan ke arah atas (volar)• Periksa denyut arteri radialis kanan dengan
menggunakan ujung tiga jari (telunjuk, tengah, dan manis)
• Hitung frekuensi (jumlah) denyut nadi dan iramanya selama satu menit
• Catat data tersebut.
Praktikum Epidemiologi 2015
Hasil Praktikum
No. Nama Pemeriksa
Nama Yang Diperiksa
Frekuensi Denyut Nadi
1. Diana Putri A Mawlida M 67
2. Dian W Mawlida M 63
3. Aprilia Indra Mawlida M 64
Rata-Rata 65.67
Praktikum Epidemiologi 2015
Frekuensi Denyut Nadi Berdasarkan Umur
Praktikum Epidemiologi 2015
Analisis & Kesimpulan
• Pemeriksaan dilakukan menurut variasi pengukur.
• Hasil pengukuran berbeda dari tiap pengukur.• Rata-rata yang diperoleh adalah 65,67 per
menit.• Denyut tersebut dikatakan normal namun
masih dibawah rata-rata.
PEMERIKSAAN FREKUENSI PERNAFASAN
Pemeriksaan Frekuensi Pernafasan
Pernafasan adalah proses pertukaran gas yang berasal dari makhluk hidup dengan gas yang ada di lingkungannya.
Setiap manusia memiliki frekuensi pernafasan yang berbeda dengan manusia yang lain.
Nilai pemeriksaan pernafasan merupakan salah satu indikator untuk mengetahui fungsi sistem pernafasan yang didalamnya ada siklus pertukaran O2 dan CO2.
Tujuan Pratikum
Mengamati frekuensi pernafasan dalam keadaan normal
Mengamati frekuensi pernafasan setelah
aktivitas (latihan fisik)
Kajian Teori• Pernapasan (respirasi) adalah peristiwa menghirup
udara dari luar yang mengandung O2 (oksigen) ke dalam tubuh serta menghembuskan udara yang banyak mengandung CO2 (karbondioksida) sebagai sisa dari oksidasi keluar tubuh. Penghisapan ini disebut inspirasi dan menghembuskan disebut ekspirasi. (Syaifuddin : 2006)
• Kecepatan normal setiap menit : (Pearce, 2008)– Bayi baru lahir : 30-40 kali per menit– Dua belas bulan : 30 kali per menit– Dua sampai lima tahun : 24 kali per menit– Orang dewasa : 10-20 kali per menit
Jenis Pernafasan
Teknik Pemerik
saan Fisik
Palpasi
PerkusiAuskultasi
Inspeksi
Jenis Pernafasan
Dada Perut
Teknik Pemeriksaan Fisik
Faktor yang mempengaruhi pernafasan
Umur
Jenis Kelamin
Suhu Tubuh
Posisi Tubuh
Aktivitas
Hasil Pratikum
No. Nama PemeriksaNama Yang Diperiksa
Frekuensi Pernafasan
Normal
Frekuensi Pernafasan
Aktifitas Fisik
1 Mawlida M.Diana Putri A.
12 36
2 Dian WidyaningtyasDiana Putri A.
13 31
3 Aprilia Indra A.Diana Putri A.
15 39
Rata – rata 13,33 35,33
Kesimpulan Hasil Pratikum
Aktivitas fisik mempengaruhi frekuensi pernafasan. Saat melakukan kegiatan/aktivitas fisik yang berat, frekuensi pernafasan cenderung lebih cepat meningkat.
Pada saat seseorang melakukan kegiatan/aktivitas, frekuensi pernafasan meningkat karena tubuh memerlukan banyak oksigen untuk melakukan pembakaran dalam tubuh untuk menghasilkan energi yang digunakan untuk beraktivitas. Jadi untuk memenuhi kebutuhan energi tersebut maka orang coba bernafas dengan cepat sehingga frekuensi pernafasannya meningkat.
Saran
Perlu dilakukan lebih banyak percobaan lagi, agar bisa membandingkan frekuensi pernapasaan pada setiap orang.
Aktifitas aktif seperti berolahraga mampu merangsang sistem kardiorespirasi dan bermanfaat bagi kesehatan tubuh sehingga hal ini perlu dilakukukan secara teratur.
Selain itu, pemeriksaan pernafasan juga sebaiknya dilakukan dalam posisi duduk dan berdiri, sebelum dan sesudah beraktifitas.
Lebih teliti dalam pengaturan waktu di stopwatch agar perhitungan pemerikasaan frekuensi pernafasan tidak melebihi waktu 1 menit.
TERIMAKASIH