Pembahasan : Anggun Islamagesvi (141424004) Proses hidrolisa pati menggunakan asam maupun enzim adalah proses yang umum digunakan untuk mengubah pati menjadi molekul yang lebih kecil lagi bahkan hingga mengubah pati menjadi gula sederhana. Pada praktikum kali ini praktikan melakukan hidrolisis pati dengan katalis HCL. Hidrolisis adalah pemecahan suatu senyawa kimia menjadi gula atau lebih senyawa sederhana dengan cara mereaksikannya dengan air, reaksi hidrolisis pati : C 6 H 10 O 5 + ½ H 2 O ½ C 12 H 22 O 11 Pati maltose ½ n C 12 H 22 O 11 + 1/2n H 2 O ½ n C 6 H 12 O 6 Maltose glukosa Hampir semua reaksi hidrolisa memerlukan katalisator untuk mempercepat jalannya reaksi. Katalisator yang dipakai dapat berupa enzim atau asam sebagai katalisator, karena kerjanya lebih cepat. Asam yang dipakai beraneka ragam mulai dari asam klorida (Agra dkk, 1973; Stout & Rydberg Jr., 1939), Asam sulfat sampai asam nitrat. Yang berpengaruh terhadap kecepatan reaksi adalah konsentrasi ion H, bukan jenis asamnya. Meskipun demikian di dalam industri umumnya dipakai asam klorida. Pemilihan ini didasarkan atas sifat garam yang terbentuk pada penetralan gangguan apa-apa selain rasa asin jika konsentrasinya tinggi. Karena itu konsentrasi asam dalam air penghidrolisa ditekan sekecil mungkin. Umumnya dipergunakan larutan asam yang mempunyai konsentrasi asam lebih tinggi daripada pembuatan sirup. Hidrolisa pada tekanan 1 atm memerlukan asam yang jauh lebih pekat. Pengaruh suhu terhadap kecepatan reaksi mengikuti persamaan Arhenius, semakin tinggi suhu, makin cepat jalannya reaksi. Pencampuran (pengadukan) Supaya zat pereaksi dapat saling bertumbukan dengan sebaik-baiknya, maka perlu adanya pencampuran. Proses yang praktikan lakukan adalah proses batch, hal ini dapat d icapai d engan bantuan pengaduk atau alat pengocok.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Uji benedict adalah uji untuk membuktikan adanya gula pereduksi. Gula pereduksi adalah
gula yang mengalami reaksi hidrolisis dan bisa diurai menjadi sedikitnya dua buah
monosakarida.
Masing-masing sample yang telah diambil ditetesi oleh benedict dan diaduk hingga rata,
lalu dipanaskan hingga 5 menit, setelah itu didingikan dan diamati perubahan warna yang
terjadi.
Penilaian uji benedict :
Negative : tetap biru jernih atau sedikit kehijauan
0,5 – 1% glukosa : hijau kekuningan dan keruh
1 – 1,5% glukosa : kuning keruh
2 – 3,5% glukosa : jingga atau warna lumpur keruh.
>3,5% glukosa : merah keruh.
Pada hasil praktikum, terlihat pada 10 menit pertama masih belum terbentuk glukosa,
pada 10 menit kedua, kandungan glukosa sekitar 0,5-1% terlihat dari warna sample yaituhijau kekuningan dan keruh, pada 10 menit ketiga kandungan glukosa sekitar 1-1,5%
terlihat dari wrna sample yaitu kuning keruh, pada 10 menit keempat kandungan glukosa
sekitar 2-3,5% terlihat dari warna sample yaitu jingga atau warna lumpur keruh, dan pada
10 menit kelima dan keenam kandungan glukosa sekitar >3,5 % terlihat dari warna