PEMANFAATAN TEPUNG KEONG MAS TERFERMENTASI ENZIM PAPAIN TERHADAP KANDUNGAN NUTRISI PAKAN IKAN KAKAP PUTIH ( Lates calcarifer ) ALDILA DIAN ANGGRAENI 105941101216 PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020
58
Embed
PEMANFAATAN TEPUNG KEONG MAS TERFERMENTASI ENZIM PAPAIN … · Terfermentasi Enzim Papain Terhadap Kandungan Nutrisi Pakan Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer). Dibimbing oleh Andi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
PEMANFAATAN TEPUNG KEONG MAS TERFERMENTASI
ENZIM PAPAIN TERHADAP KANDUNGAN NUTRISI
PAKAN IKAN KAKAP PUTIH (Lates calcarifer)
ALDILA DIAN ANGGRAENI
105941101216
PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
ii
PEMANFAATAN TEPUNG KEONG MAS TERFERMENTASI
ENZIM PAPAIN TERHADAP KANDUNGAN NUTRISI
PAKAN IKAN KAKAP PUTIH (Lates calcarifer)
ALDILA DIAN ANGGRAENI
105941101216
Skripsi
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Perikanan
Pada Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian
Universitas Muhammadiyah Makassar
PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
iii
iv
v
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI
DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Pemanfaatan
Tepung Keong Mas Terfermentasi Enzim Papain Terhadap Kandungan
Nutrisi Pakan Ikan Kakap Putih (Lates calcalifer) adalah benar merupakan
hasil karya yang belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi
manapun. Semua sumber data dan informasi yang berasal atau dikutip dari karya
yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam
teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Makassar, September 2020
Aldila Dian Anggraeni
105941101216
vi
HALAMAN HAK CIPTA
@ Hak Cipta milik Unismuh Makassar, tahun 2020
Hak Cipta dilindungi undang-undang
1. Dilarang mengutip sebahagian atau seluruh karya tulis ini tanpa
mencantumkan atau menyebutkan sumber
a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian,
penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau
tinjauan suatu masalah.
b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebahafian atau seluruh
karya tulis dalam bentuk laporan apapun tanpa izin Unismuh Makassar
vii
ABSTRAK
Aldila Dian Anggraeni 105941101216. Pemanfaatan Tepung Keong Mas
Terfermentasi Enzim Papain Terhadap Kandungan Nutrisi Pakan Ikan
Kakap Putih (Lates calcarifer). Dibimbing oleh Andi Khaeriyah dan Nur Insana
Salam.
Ikan kakap putih merupakan ikan jenis karnivora yang membutuhkan
protein lebih tinggi dibandingkan ikan yang lainnya. Tingginya kandungan protein
dalam pakan ikan membuat pakan tersebut mempunyai harga relatif mahal, maka
salah satu alternatif yang dapat dijadikan bahan baku pakan adalah keong mas.
Keong mas merupakan hama bagi tanaman padi, tetapi mempunyai kandungan
protein yang tinggi yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi ikan kakap putih
dengan cara fermentasi menggunakan enzim papain guna untuk melunakkan
tepung keong mas agar mudah dicerna oleh ikan. Penelitian ini bertujuan untuk
menentukan pengaruh pemberian tepung keong mas yang di fermentasi enzim
papain dengan dosis berbeda terhadap kandungan nutrisi pakan ikan kakap putih
(Lates calcarifer). Penelitian ini dilakukan pada bulan juli sampai september
2020. Proses fermentasi dilakukan di Fakultas Pertanian Universitas
Muhammadiyah Makassar, Analisis kimia dilakukan di Laboratorium
Produktivitas dan Kualitas Perairan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan,
Universitas Hasanuddin. Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian
ini adalah rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan dan tiga kali ulangan.
Pakan uji terdiri atas pemberian tepung keong mas terfermentasi enzim papain
dengan pemberian dosis yang berbeda pada setiap perlakuan, masing-masing
ditambahkan 15ml, 22,5 ml, 30 ml, dan tanpa enzim papain (kontrol).
Berdasarkan dari hasil analisa, tepung keong mas dapat dijadikan sebagai bahan
pakan ikan dengan penambahan enzim papain sebagai fermentor alami untuk
meningkatkan nilai kandungan nutrisi melalui penambahan 30 ml enzim papain
terhadap 200 gr tepung keong mas.
Kata Kunci : Ikan Kakap Putih, Tepung Keong Mas, Fermentasi, Enzim Papain,
Kandungan Nutrisi.
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat
Rahmat dan Hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat dan
salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah SAW beserta para keluarga,
sahabat dan para pengikutnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pemanfaatan Tepung Keong Mas Terfermentasi Enzim Papain
Terhadap Kandungan Nutrisi Pakan Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer)”.
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat
dalam memperoleh gelar Sarjana Perikanan pada Fakultas Pertanian Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan dan dorongan dari beberapa pihak. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang
terhormat :
1. Dr. H. Burhanuddin. S. Pi., MP, selaku Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Muhammadiyah.
2. Dr. Ir. Andi Khaeriyah, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Budidaya
Perairan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar
sekaligus menjadi pembimbing I yang senantiasa meluangkan waktunya
membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan.
ix
3. Nur Insana Salam, S.Pi., M.Si. selaku pembimbing II.
4. Seluruh Dosen Program Studi Budidaya Perairan di Fakultas Pertanian
Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah membekali segudang
ilmu kepada penulis.
5. Kepala Laboratorium Kimia Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan
Universitas Hasanuddin yang telah memberikan izin melaksanakan
penelitian sehingga penelitian ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar.
6. Terkhusus kepada kedua orang tua saya, Dani Susanto, S.Pi. dan Hasrani
Anis yang telah mendidik penulis serta adik saya Dimas Danang Susanto
yang telah mendoakan penulis, semoga Allah senantiasa melimpahkan
kesehatan, kekuatan dan kebahagiaan dunia wal akhirat.
7. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada saudara Muhammad
Irwandi Amri, Ahmad Sardi Saputra, Nurul Wahidah Sul, Haryati, Erna
Nengsi, Julianti, serta teman-teman BDP Angkatan 016.
Akhir kata Penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
terkait dalam penulisan skripsi ini, semoga karya tulis ini bermanfaat dan dapat
memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan. Semoga
pertolongan Allah senantiasa tercurah kepadanya, Amin.
Penulis
Aldila Dian Anggraeni
x
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL i
HALAMAN JUDUL ii
LEMBAR PENGESAHAN iii
PENGESAHAN KOMISI PENGUJI iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN v
HALAMAN HAK CIPTA vi
ABSTRAK vii
KATA PENGANTAR viii
DAFTAR ISI x
DAFTAR GAMBAR xii
DAFTAR TABEL xiii
DAFTAR LAMPIRAN xiv
1. PENDAHULUAN 1
1.1. Latar belakang 1
1.2. Tujuan dan Kegunaan penelitian 2
II. TINJAUAN PUSTAKA 3
2.1. Klasifikasi dan Morfologi Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer) 3
2.1.1. Klasifikasi Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer) 3
2.1.2. Morfologi Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer) 4
2.2. Kebiasaan Makan 5
2.3. Kebutuhan Nutrisi Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer) 5
2.4. Kandungan Nutrisi Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer) 6
2.5. Keong Mas (Pomacea canaliculata Lamarck) 7
2.6. Kandungan Nutrisi Keong Mas (Pomacea canaliculata Lamarck) 8
2.7. Tepung Keong Mas (Pomacea canaliculata Lamarck) 9
2.8. Enzim Papain 11
2.9. Fermentasi 12
xi
III. METODE PENELITIAN 14
3.1. Waktu dan tempat 14
3.2. Alat dan bahan 14
3.3. Prosedur Penelitian 14
3.3.1. Persiapan Tepung Keong Mas 14
3.3.2. Proses Pembuatan Enzim Papain 15
3.3.3. Proses Fermentasi Tepung Keong Mas 15
3.4. Komposisi Bahan Pakan 16
3.5. Pembuatan Pakan 16
3.6. Rancangan Percobaan 17
3.7. Peubah yang Diamati 17
3.8. Analisis Statistik 18
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 19
4.1. Analisis Proksimat Pakan 19
4.2 Derajat Hidrolisis 23
4.2.1. Protein 23
4.2.2. Karbohidrat 25
4.2.3. Lemak 27
4.2.4. Serat 28
V. PENUTUP 30
5.1. Kesimpulan 30
5.2. Saran 30
DAFTAR PUSTAKA 31
xii
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1. Kebutuhan Asam Amino Esensial Untuk Ikan Kakap Putih 6
2. Kandungan Nutrisi Ikan Kakap (Lates calcarifer) 7
3. Kandungan nutrisi dari 100 gram daging keong mas 8
4. Hasil Analisis Proksimat Tepung Keong Mas 10
5. Komposisi Pakan Ikan Kakap Putih 16
6. Analisis Proksimat Pakan Uji Setiap Perlakuan 19
xiii
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
1. Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer) 4
2. Keong Mas (Pomacea canaliculata Lamarck) 8
3. Tepung Keong Mas 10
4. Tata Letak Satuan Percobaan Setelah Pengacakan 17
5. Derajat Hidrolisis Protein 23
6. Derajat Hidrolisis Karbohidrat 25
7. Derajat Hidrolisis Lemak 27
8. Derajat Hidrolisis Serat 28
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
1. Derajat Hidrolisis Protein 36
2. Hasil Analisis Anova 36
3. Hasil Uji Lanjut Duncan 36
4. Derajat Hidrolisis Karbohidrat 37
5. Hasil Analisis Anova 37
6. Hasil Uji Lanjut Duncan 37
7. Derajat Hidrolisis Lemak 38
8. Hasil Analisis Anova 38
9. Hasil Uji Lanjut Duncan 38
10. Derajat Hidrolisis Serat 39
11. Hasil Analisis Anova 39
12. Hasil Uji Lanjut Duncan 39
13. Dokumentasi Penelitian 40
14. Surat Izin Penelitian 43
15. Riwayat Hidup 44
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer), merupakan ikan yang mempunyai nilai
ekonomis tinggi karena termasuk salah satu komoditas ekspor dan permintaan
jenis ikan ini cukup tinggi dipasar luar negeri. Budidaya ikan kakap putih telah
menjadi suatu usaha yang bersifat komersial untuk dikembangkan, karena
pertumbuhannya yang relatif cepat, mudah dipelihara dan mempunyai toleransi
yang tinggi terhadap perubahan lingkungan sehingga menjadikan ikan kakap putih
cocok untuk usaha budidaya skala kecil maupun besar (Jaya et al, 2012).
Keberhasilan usaha budidaya ikan kakap putih sangat ditentukan oleh
ketersediaan pakan dalam media pemeliharaan, yang dimana ikan ini termasuk
jenis ikan karnivora yang membutuhkan protein lebih tinggi daripada jenis ikan
herbivora. Jenis pakan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan ikan
karnivora dengan protein berkisar 42 – 50% dapat membuat ikan tumbuh dengan
optimal (Asma et al,2016). Kandungan protein yang tinggi dalam pakan membuat
harga pakan semakin meningkat sehingga menghambat usaha budidaya ikan
kakap putih. Oleh karena itu, perlu dicari alternatif bahan pakan dengan harga
relatif murah, mudah didapat, dan mengandung nutrisi yang baik. Salah satu
bahan yang dilaporkan mengandung protein tinggi dan dapat digunakan sebagai
bahan baku pakan adalah keong mas.
Keong mas merupakan sumber protein pakan yang berpotensi pengganti tepung
ikan karena kandungan proteinya menyamai tepung ikan (Subhan et al, 2010). Akan
tetapi yang menjadi kendala adalah keong mas memiliki daging yang alot diakibatkan
2
tingginya kandungan protein sehingga dapat menghambat kecernaan pakan. Untuk itu
perlu dilakukan fermentasi dengan menggunakan enzim papain guna memecah rantai
polipeptida pada protein.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka perlu dilakukan penelitian
mengingat banyaknya kandungan nutrisi yang terdapat pada tepung keong mas
yang difermentasi dengan enzim papain untuk mengurangi penggunaan tepung
ikan dalam pakan ikan kakap putih.
1.2 Tujuan dan Kegunaan
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh pemberian tepung
keong mas yang di fermentasi enzim papain dengan dosis yang berbeda terhadap
kandungan nutrisi pakan ikan kakap putih (Lates calcarifer).
Kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai bahan informasi ilmiah
kepada para pembudidaya tentang pemanfaatan tepung keong mas yang efektif
untuk meningkatkan kandungan nutrisi dalam proses fermentasi dengan enzim
papain terhadap kandungan nutrisi pakan ikan kakap putih (Lates calcarifer).
3
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Klasifikasi dan Morfologi Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer)
2.1.1. Klasifikasi Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer)
Ikan kakap putih diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Subkelas : Teleostei
Ordo: Percomorphi
Famili : Centropomidae
Genus: Lates
Spesies : Lates calcarifer (FAO, 2006 ).
Jenis ikan kakap di Indonesia sangat banyak. Dari begitu banyak jenis ikan
kakap di Indonesia ada tiga suku yang cukup di kenal oleh masyarakat, yakni suku
Lutjanidae, Labotidae, dan Centropomidae. Ketiga suku ikan kakap ini hidup di
alam yang berbeda beda. Suku Lutjanidae habitatnya di air laut, suku Labotidae
habitatnya di air payau dan suku Centropomidae memiliki habitat yang luas yaitu
dapat hidup di air laut, payau dan tawar. Ikan kakap putih termasuk ke dalam suku
Centropomidae sehingga ikan kakap putih dapat dibudidayakan di KJA dan
tambak. (Said, 2007)
4
2.1.2. Morfologi Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer)
Ikan kakap putih memiliki mulut yang lebar dengan gigi halus yang tajam.
Rahang bawah ikan kakap lebih maju di bandingkan rahang atasnya. Itu
membuktikan bahwa ikan kakap putih ini pemakan daging atau karnivora.
Adapun bentuk dari ikan kakap putih dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Kakap Putih (Lates calcarifer)
Ikan kakap juga seperti ikan lainnya memiliki sirip. Sirip ekor ikan kakap
putih berbentuk bulat. Ikan kakap putih memiliki sirip punggung berjari jari keras,
kuat dan kaku. Jari jari siripnya terdiri dari 3 jari keras dan 7-8 jari lunak pada
sirip punggungnya. Sedangkan sirip yang lainnya tidak ada menunjukkan ciri-ciri
khusus jika di bandingkan dengan ikan lainnya.
Mata ikan kakap putih berbeda dengan mata ikan lainnya, dimana mata
ikan kakap berwarna merah terang, sedangkan mata ikan lainnya berwarna hitam.
Mata ikan kakap putih juga lebih kecil di bandingkan ikan kakap lainnya (Chalik
et al, 2005). Ikan kakap putih memiliki tubuh yang memanjang dan gepeng
dengan pangkal sirip ekor yang melebar. Warna tubuhnya perak keabuabuan
sewaktu dewasa, pada waktu masih burayak warnanya gelap (1-2 bulan),
5
kemudian akan terang setelah menjadi gelondongan (3-5 bulan). Ukuran
maksimalnya dapat mencapai 170 cm. (Kordi, 2010).
2.2. Kebiasaan Makan
Ikan kakap putih dewasa termasuk ikan karnivora yang rakus, tetapi
juvenilnya bersifat omnivora (Kungvankij et al, 1986). Ikan kakap putih
dewasa yang berukuran besar kadang hanya berdiam diri sepanjang hari dan
menunggu mangsa mendekat, begitu mangsa yang terdiri dari ikan kecil dan
udang-udangan ini mendekat maka dengan tiba-tiba disergapnya, sedangkan ikan
kakap putih yang kecil aktif mencari makan (Kordi, 2007).
Mayunar dan Abdul (2002) menyatakan jenis-jenis makanan ikan kakap
putih berdasarkan stadia hidup adalah sebagai berikut :
Larva sampai juvenile : fitoplankton seperti Tetraselmis, Nannochloropsis
sp., zooplankton seperti rotifera, acartia, artemia, kopepoda.
Juvenile sampai gelondongan : udang jambret, udang rebon, ikan-ikan
kecil dan jenis kepiting.
Ikan-ikan muda dan dewasa: ikan selar, sardine, kuniran, teri dan udang.
Nilai nutrisi dalam pakan merupakan unsur yang sangat penting dalam
pertumbuhan, perkembangbiakan dan pemeliharaan kesehatan tubuh .
2.3. Kebutuhan Nutrisi Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer)
Kebutuhan nutrisi ikan kakap putih hampir sama dengan kebutuhan nutrisi
ikan laut karnivora lainnya, yang meliputi: protein (asam amino), lemak (asam
lemak), karbohidrat, vitamin, dan mineral. Ikan karnivora memerlukan protein
6
lebih tinggi dibandingkan dengan ikan herbivora atau omnivor. Protein berisikan
substansi – substansi nitrogen dalam bentuk asam amino, asam -asam lemak,
enzim vitamin dan sebagainya. Sehingga penggunaan dan sediaan yang terus
menerus dalam pakan sangat diperlukan untuk menunjang pertumbuhan dan
perbaikan sel – sel yang rusak.
Jumlah protein yang dibutuhkan ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain: jenis ikan, ukuran ikan, suhu air, kualitas protein. Protein yang
dibutuhkan ikan sangat erat kaitannya dengan tingkat protein optimum dalam
pakan ikan tersebut. Tingkat protein optimum dalam pakan untuk pertumbuhan
ikan berkisar antara 25 – 50 %, dan kebutuhan protein kakap putih pada masa
pendederan dan penggelondongan sebesar 45 - 50 % (Tacon, 1995). Kebutuhan
asam amino esensial untuk ikan kakap putih dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Kebutuhan Asam Amino Esensial Untuk Ikan Kakap Putih
Jenis Asam
Amino
Tingkat Ukuran Ikan
Benih Gelondongan Juwana Pembesaran Induk
Leucine 2,66 2,50 2,40 2,30 2,40
Isoleucine 1,00 0,94 0,90 0,87 0,90
Triptophan 1,46 1,37 1,32 1,26 1,32
Valine 1,67 1,58 1,57 1,45 1,50
Arginine 0,31 0,29 0,28 0,27 0,28
Sumber: Tacon, (1995).
2.4. Kandungan Nutrisi Ikan Kakap Putih ( Lates calcarifer)
Ikan kakap termasuk golongan ikan demersal yang dapat hidup pada
daerah perairan dangkal sampai laut dalam. Berdasarkan kandungan protein dan
Threonine 2,24 2,11 2,02 1,94 2,02
Histidine 1,20 1,13 1,09 1,04 1,09
Penylalamine 0,95 0,89 0,85 0,82 0,85
Lysine 1,57 1,42 1,36 1,31 1,36
7
lemaknya ikan kakap termasuk ikan dengan kategori protein tinggi (15–20%) dan
kadar lemak rendah 0,05%; serta 77,53% air; 0,23% karbohidrat; dan abu 1,42%
(JPHP, 2013). Ikan kakap cukup banyak terdapat di perairan pantai diseluruh
Indonesia dan mempunyai nilai ekonomis tinggi. Kandungan Nutrisi ikan kakap
putih dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Kandungan Nutrisi Ikan Kakap
Kandungan Nutrisi Nilai Satuan
Kalori 92 (kal)
Protein 20 (g)
Lemak 0.05 (g)
Karbohidrat 0,23 (g)
Kalsium 20 (mg)
Posfor 200 (mg)
Besi 1 (g)
Vitamin A 30 A (SI)
Vitamin B1 0.05 B1 (mg)
Vitamin C 0 C (mg)
Air 77,53 (g)
Sumber : JPHP, 2013
2.5. Keong Mas (Pomacea canaliculata Lamarck)
Keong mas atau siput murbai (Pomacea canaliculata Lamarck)
merupakan moluska yang ditetapkan sebagai organisme pengganggu tanaman
(OTP) atau hama utama pada tanaman padi (Oryza sativa) di sawah. Organisme
ini berpotensi sebagai hama utama karena sawah merupakan habitat yang cocok
bagi perkembangannya, sehingga keong mas dapat berkembang biak sangat cepat
dan mampu merusak tanaman padi dalam waktu yang cepat (Hendarsih dan
Kurniawati, 2009). Adapun bentuk dari keong mas dapat dilihat pada gambar 2.
8
Gambar 2. Keong Mas (Pomacea canaliculata)
(Sumber: englishindo.com, 2012)
Keong mas banyak ditemukan di lingkungan basah seperti persawahan dan
rawa-rawa. Siklus hidupnya cukup lama yaitu 2 hingga 6 tahun dengan
kemampuan bertelur mencapai 1000 hingga 1200 butir dalam sebulan
mengakibatkan pertumbuhan populasi yang tinggi (Hendarsih, 2004). Keong mas
memakan beragam tumbuhan seperti ganggang, azola, rumput bebek. eceng
gondok, bibit padi dan tumbuhan berdaun sukulen lainnya. Habitatnya berupa
kolam, rawa, sawah irigasi. saluran air dan areal yang selalu tergenang.
(Hendarsih,2004).
2.6. Kandungan Nutrisi Keong Mas (Pomacea canaliculata Lamarck)
Kandungan nilai nutrisi dari 100 gram keong mas dapat dilihat pada tabel
3.
Tabel 3. Kandungan nutrisi dari 100 gram daging keong mas
Kandungan Nutrisi Nilai
Energi makanan (kalori) 83
Protein (g) 12,2
Lemak (g) 0,4
Karbohidrat (g) 6,6
Abu (g) 3,2
Fosfor (mg) 61
9
Tabel 3. Kandungan nutrisi dari 100 gram daging keong mas
Kandungan Nutrisi Nilai
Natrium (mg) 40
Kalium (mg) 17
Riboflavin (mg) 12
Niacin (mg) 1,8
Kandungan lain : Vitamin C, Zn, Cu,
Mn dan Iodium Sangat sedikit
Sumber : Hendarsih (2004)
Keong dapat dimanfaatkan atau diolah menjadi pakan ternak dan pakan
ikan. Kandungan protein tepung keong lebih tinggi dibandingkan dengan tepung
ikan yang selama ini menjadi sumber protein dalam pakan ternak. Menurut
Siswanto (1999) kadar protein tepung keong mas (Pomacea canaliculata) adalah
sebesar 50,74%, sedangkan kadar protein tepung ikan sekitar 30 % (Soegeng,