Top Banner
127

peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

May 07, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu
Page 2: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kawasan Amerika dan EropaBadan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan

Kementerian Luar Negeri2017

Page 3: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

PELUANG DAN TANTANGAN KERJA SAMA PERDAGANGAN DI KAWASAN AMERIKA LATIN

Pertama diterbitkan di Indonesia pada tahun 2017

Pusat Pengkajian Dan Pengembangan Kebijakan Kawasan Amerika Dan EropaBadan Pengkajian Dan Pengembangan KebijakanKementerian Luar NegeriJalan Taman Pejambon No. 6Jakarta Pusat 10110Indonesia

Email : [email protected] : Leonard F. Hutabarat, Ph.D.ISBN : 978-602-72818-3-7

@2017 Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kawasan Amerika dan Eropa

Page 4: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

Kawasan Amerika Latin merupakan kawasan potensial bagi ekspansi pasar non-tradisional Indonesia.Luasnya benua yang dimiliki kawasan ini disertai dengan banyaknya jumlah populasi membuat kawasan non-tradisional ini menjadi salah satu pangsa pasar perdagangan produk ekspor Indonesia. GDP kawasan ini juga mencapai lebih dari USD 5,3 triliun pada tahun 2015 dengan tiga negara yaitu Brasil, Meksiko dan Argentina masuk ke dalam kelompok 20 negara maju (G-20). Amerika Latin memiliki potensi sumber daya alam yang sangat kaya terutama pada hasil pertanian dan pertenakan. Kawasan ini juga merupakan penghasil utama mineral dan energi biofuel.

KATA PENGANTAR

1

Page 5: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

Amerika Latin yang mulai semakin terbuka dan terintegrasi dengan perekonomian dunia ditandai dengan adanya beberapa organisasi regional yang mewadahi kerja sama ekonomi negara-negaranya, seperti UNASUR (United of South American Nations) yang berdiri sejak tahun 2004, Mercosur (Southern Common Market) yang berdiri sejak tahun 1991 dengan total GDP USD. 4, 275 triliun (estimasi 2017), Aliansi Pasifik (Pacific Alliance) yang berdiri sejak tahun 2011 dengan GDP USD. 1,7 triliun, dan FEALAC (Forum for East Asia-Latin America Cooperation) yang berdiri sejak tahun 1999. Namun, nilai perdagangan Indonesia dengan negara-negara Amerika Latin masih belum mencerminkan besarnya potensi yang dimiliki oleh kawasan tersebut, sehingga Indonesia masih perlu lebih mengoptimalkan kerja sama ekonomi dengan Amerika Latin. Berdasarkan data Trade Complementary Index (TCI)2013, Indonesia memiliki potensi kerja sama yang cukup baik dengan Amerika Latin, khususnya Amerika Selatan dan Meksiko. Namun nilai TCI Indonesia masih rendah bila dibandingkan dengan kerja sama ekonomi Amerika Latin dengan Thailand dan Malaysia. Kawasan Amerika Latin bukanlah wacana baru sebagai potensi dan peluang bagi pasar non-tradisional Indonesia. Namun, hingga saat ini belum ada kajian yang secara komprehensif mengangkat tentang cara mengoptimalkan strategi kerja sama Indonesia di kawasan tersebut. Terlebih lagi, dalam menargetkan jenis produk untuk eskpor Indonesia membutuhkan strategi dan pendekatan yang terukur. Pemikiran tersebut melatarbelakangi Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan (Pusat P2K2) Kawasan Amerika dan Eropa, Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan (BPPK), Kementerian Luar Negeri untuk menyusun kajian mandiri dengan tema “Peluang dan Tantangan Kerja Sama Perdagangan di Kawasan Amerika Latin”. Kajian ini berupaya untuk memberikan pemahaman mengenai

2

Page 6: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

potensi Amerika Latin, mengevaluasi pelaksanaan kerja sama ekonomi Indonesia di Amerika Latin serta menghasilkan rekomendasi kebijakan dan pedoman dalam menguatkan diplomasi ekonomi Indonesia di kawasan Amerika Latin. Sebagai hasil dari kajian, telah disusun sejumlah policy recommendation dan market intelligence yang dihasilkan berdasarkan temuan fakta di lapangan dan diharapkan dapat bersifat aplikatif dan bermanfaat bagi pelaku bisnis Indonesia. Dalam upaya mengoptimalkan potensi dan peluang kerja sama ekonomi Indonesia di kawasan Amerika Latin, diharapkan kajian ini dapat menjadi rujukan dalam mengembangkan potensi kerja sama ekonomi Indonesia dengan negara-negara di kawasan Amerika Latin. Semoga kajian ini dapat memberikan sumbangan positif dalam pencapaian target ekspansi pasar non-tradisional Indonesia. Akhir kata, terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung penyusunan kajian ini.

Jakarta, November 2017

Siswo Pramono, Ph.D.Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan (BPPK)

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia

3

Page 7: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

RINGKASAN EKSEKUTIF Salah satu bentuk dari Kebijakan Luar Negeri Pemerintah RI adalah politik luar negeri yang bebas aktif dan bersifat Inward looking dengan mengedepankan perekonomian nasional, salah satunya dengan mengoptimalkan perwujudan diplomasi ekonomi yang menopang perkembangan ekonomi Indonesia. Kementerian Luar Negeri dituntut untuk mengawasi dan menyikapi berbagai keputusan mengenai geo-politik dan ekonomi global yang mempengaruhi kepentingan nasional Indonesia. Melakukan penguatan terhadap diplomasi ekonomi Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan volume dan kualitas perdagangan merupakan salah satu prioritas politik luar negeri Indonesia saat ini. Diplomasi ekonomi yang dilakukan tidak terbatas hanya pada interaksi perdagangan Indonesia dengan pasar tradisionalnya. Namun, Indonesia harus mulai mengkaji pasar non-tradisional yang juga mempunyai peluang dan berpotensi tinggi dalam interaksi perdagangannya dengan Indonesia. Dalam beberapa dekade terakhir, ekonomi Amerika Latin mulai semakin terbuka dan terintegrasi dengan perekonomian dunia juga Indonesia. Di kawasan tersebut, Indonesia telah membentuk beberapa

4

Page 8: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

organisasi regional melalui ASEAN untuk mewadahi kerja sama ekonomi antara Indonesia dengan negara kawasan Amerika Latin, seperti ASEAN-Mercosur, ASEAN-Andean Group, dan FEALAC (Forum for East Asia-Latin America Cooperation) yang menjadi satu-satunya mekanisme kerja sama regional Amerika Latin dengan negara-negara di Asia Timur. Pada tahun 2015, total perdagangan antara Indonesia dan kawasan Amerika Latin mencapai USD 7,5 miliar, atau menurun sekitar 10,71% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar USD 8,4 miliar. Dilihat dari kepentingan ekonomi, Amerika Latin dapat menjadi pasar potensi produk ekspor Indonesia. Namun demikian, nilai perdagangan Indonesia dengan negara-negara Amerika Latin saat ini belum mencerminkan besarnya potensi yang tersedia, sehingga Indonesia perlu lebih mengoptimalkan kerja sama ekonomi dengan Amerika Latin. Di dalam upaya yang sedang dilakukan oleh pemerintah RI, keberadaan beberapa negara yang dinilai cukup prospektif seperti Chili, Brasil dan Meksiko dinilai dapat mendukung adanya pertumbuhan ekspor dan peningkatan aktivitas perdagangan Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan strategi diplomasi ekonomi yang efisien guna memaksimalkan potensi dan peluang yang ada. Berdasarkan kajian Tim Pusat P2K2 Amerika dan Eropa dengan masukan dari berbagai pihak yang terlibat, diidentifikasi beberapa strategi diplomasi ekonomi yang perlu dilakukan, antara lain:

1. Negara-negara di Amerika Latin masih menetapkan tarif impor cukup tinggi, khususnya Argentina, Brasil, dan Meksiko. Untuk itu, Indonesia perlu melakukan negosiasi mengenai tarif dalam perundingan bilateral dengan negara-negara di Amerika Latin khususnya dengan Peru dan Chile.

2. Secara umum, peningkatan kesejahteraan tertinggi akan dialami oleh

5

Page 9: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

Indonesia, Meksiko dan Brasil. Investasi di Indonesia diperkirakan juga akan meningkat, walaupun tidak signifikan, dengan catatan didukung oleh iklim investasi yang baik di Indonesia.

3. Sebagian impor diperkirakan akan meningkat lebih besar dibanding ekspor, sehingga Indonesia akan mengalami defisit neraca perdagangan dengan seluruh negara yang terlibat dalam kerja sama perdagangan. Sebagai langkah untuk mengurangi negative trade balance tersebut, perundingan pengurangan hambatan tarif secara spesifik untuk produk-produk ekspor Indonesia perlu segera dilakukan.

4. Pemerintah Indonesia perlu terus melakukan sosialisasi kepada kalangan pengusaha dan asosiasi mengenai perkembangan perundingan FTA yang tengah ataupun telah berlangsung.

Hasil Kajian ini diharapkan dapat memberi banyak manfaat dan tidak berhenti sekedar hanya menjadi kajian saja, melainkan juga dapat diimplementasikan sebagai rekomendasi kebijakan Pemerintah RI. Kajian ini juga diharapkan dapat menjadi pendukung Indonesia dalam mengoptimalkan dan menguasai pasar dan kegiatan perdagangan di kawasan Amerika Latin yang merupakan salah satu pasar negara tradisional dan mitra dagang utama Indonesia.

6

Page 10: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

PENGARAHSiswo Pramono, Ph.D.

Kepala BPPK

PENANGGUNG JAWABSiswo Pramono, Ph.D.

Kepala BPPK

KETUA Leonard F. Hutabarat, Ph.D.

Kepala Pusat P2K2 Amerika dan Eropa

EDITORLeonard F. Hutabarat, Ph.D.

Kepala Pusat P2K2 Amerika dan Eropa

ANGGOTAPurnawan Adi Sujasa

Oktavia MaludinArsi Dwinugra Firdausy

Erna HerlinaDr. Windratmo

Alia FitratiDeni Sandra

Khotijahtus SadiyahBenny Kurnia RahmanI Made Oka Wardana

Berlian EprilianaJedut Arioditto Sutoyo

Radityo PanjaitanDea Kurniawan Pradana

Sitti Muthia HasanahUmi Riyanti

TIM KAJIAN MANDIRIPUSAT PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN

KEBIJAKAN KAWASAN AMERIKA DAN EROPA

7

Page 11: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

Retno L.P. MarsudiMenteri Luar Negeri RI

Dr. A.M. FachirWakil Menteri Luar Negeri RI

Dr. Siswo Pramono, SH, LLMKepala Badan Pengkajian dan

Pengembangan KebijakanKementerian Luar Negeri

Ridwan HassanStaf Ahli Menteri Luar Negeri Bidang

Diplomasi EkonomiKementerian Luar Negeri

Dr. Siswanto, MHP DTMKepala Badan Penelitian dan

PengembanganKementerian Kesehatan

Dr. Ir. Kasan Muhri, M.M.Kepala Badan Pendidikan dan

Pelatihan PerikananKementerian Pertanian

Ir. Galih Surti Solihin, MMDirektur Jenderal Perkebunan

Kementerian Pertanian

Ir. Sri Nastiti BudiantiKepala Pusat Pengkajian Kerja Sama

Perdagangan InternasionalKementerian Perdagangan

Prof. Dr. Rina OktavianiDirektur Eksekutif International Trade

Analysis and Policy StudiesInstitut Pertanian Bogor

Mahendra Siregar BEc., SE, M.Ec.Direktur Council of Palm Oil

Producing Countries

Djatmiko Bris Witjaksono, SE, MSIEDirektur Kerja Sama

Pengembangan EksporKementerian Perdagangan

Ari Satria, SE , MA.Sekretaris Direktorat Jenderal

Pengembangan Ekspor NasionalKementerian Perdagangan

Mr. Ralf BesteHead of Policy Planning

Kementerian Luar Negeri Jerman

Mr. Michael Freiherr von Ungern Sternberg

Duta Besar Jerman untuk Indonesia

Sergei EzhovDeputy Director of The First CIS

DepartmentMinistry of Foreign Affairs of the

Russian Federation

Prof. Dr. Bambang Cipto, M.A.Guru Besar Ilmu Hubungan

InternasionalFISIPOL UMY

Binsar Marpaung, S.H., M.H.Sekretaris Jenderal Asosiasi

Persepatuan Indonesia

Prof. Dr. Tirta MursitamaKetua Asosiasi Ilmu Hubungan Internasional Indonesia (AIHII)

UCAPAN TERIMA KASIH

8

Page 12: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

.Teuku Rezasyah, Ph.D.Dekan Facultyof Humanity, President

University.

Dr. Surya TariganKoordinator Peneliti Collaborative

Research Center 990Institut Pertanian Bogor

Fadhil HasanDirektur Eksekutif Gabungan

Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia

Ir. Amri, AK, M.M.Direktur Pengawasan Norma Kerja

Perempuan dan AnakKementerian Tenaga Kerja

Mr. Fyodor ChernitsynAide to the Members of Eurasian

Economic Union Commission Board for Integration and Macroeconomics

Pierre Togar SitanggangSekjen Gabungan Pengusaha Kelapa

Sawit Indonesia

Febrio Kacaribu, Ph.D.Peneliti Senior pada Lembaga

Penelitian Ekonomi MasyarakatFakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Indonesia

Dr. Phillip J. VermonteDirektur Center Strategic for

International Studies

Dr. Poppy Sulistyaning WinantiWakil Dekan Bidang Kerja Sama

Alumni dan Penelitian Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM

Kesi Yovana, S.Sos.Ketua Center for Latin American

StudiesUniversitas Moestopo

Shofwan Al Banna, Ph.D.Ketua Program Studi Hubungan

Internasional FISIPUniversitas Indonesia

Dra. Ani Soetjipto, M.A.Departemen Hubungan Internasional

FISIPUniversitas Indonesia

Andreas Pramudianto, S.H., M.SiDepartemen Hubungan Internasional

FISIPUniversitas Indonesia

Dra. Nurul Isnaeni, M.ADepartemen Hubungan Internasional

FISIPUniversitas Indonesia

Jonathan ChengSenior Advisor London School

Economics & Political science (LSE)

Dr. Richard ChauvelAsia Institute

University of Melbourne

SuryonoKetua Bidang Hubungan Luar Negeri

Indonesian National Shipowners’ Association

Sribugo SuratmoWakil Ketua Umum Bidang Organisasi

dan Hubungan Antar LembagaGabungan Pengusaha Makanan dan

Minuman Indonesia

9

Page 13: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

KATA PENGANTARRINGKASAN EKSEKUTIFTIM KAJIAN MANDIRIUCAPAN TERIMA KASIHDAFTAR GAMBARDAFTAR GRAFIKDAFTAR TABELDAFTAR SINGKATAN

BAB I PENDAHULUANA. Latar BelakangB. PermasalahanC. Fokus KajianD. Maksud dan TujuanE. MetodeF. Sistematika

1378

13141516

19202424242526

DAFTAR ISI

Page 14: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

29

30323941444547485050535555

598283

64

656566696972

BAB II PROFIL KAWASAN AMERIKA LATINA. Pemetaan Geopolitik dan Geoekonomi Kawasan

Amerika LatinB. Hubungan Amerika Latin dengan Amerika SerikatC. Profil Negara di Kawasan Amerika Latin

1. Argentina2. Brasil3. Chile4. Kolombia5. Peru

D. Kerja sama regional di kawasan amerika latin1. MERCOSUR (Mercado Comun del Sur)2. Aliansi Pasifik (Pacific Alliance)3. Union of South American Nations (UNASUR)4. FEALAC

BAB III PELUANG DAN KERJA SAMA EKONOMI KAWASAN AMERIKA LATINA. Ekonomi Amerika LatinB. Potensi Konsumen

1. Konsumen yang Terpengaruh Inflasi dan Kenaikan Harga

2. Kenaikan Penghasilan dan Pertumbuhan Kelas Menengah

3. Gaya Hidup SehatC. Iklim UsahaD. Persaingan GlobalE. Kapabilitas LembagaF. Komoditas Unggulan dan Potensial

Page 15: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

BAB IV STRATEGI KERJA SAMA INDONESIA – AMERIKA LATINA. Diversifikasi PasarB. Pengembangan Daya Saing ProdukC. Nation BrandingD. Penetrasi PasarE. Intelijen BisnisF. Optimalisasi Skema Perdagangan

BAB V PENUTUPA. KesimpulanB. Rekomendasi

DAFTAR PUSTAKA

INDEKS

8183909296

102105

111112113

118

122

Page 16: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

Gambar 1.1. Peta Kawasan Amerika Latin Gambar 2.1 Sub-sub Kawasan Amerika Latin Gambar 2.2 Pertumbuhan GDP Amerika Latin Gambar 2.3 Posisi Negara-negara Amerika Latin dalam

Wadah Mercosur, Pasific Alliance dan FTA dengan US dan EU

Gambar 2.4 Negara-negara dalam Organisasi Aliansi Pasifik

223036

51

54

DAFTAR GAMBAR

13

Page 17: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

Grafik 2.1. Pertumbuhan GDP Amerika Latin 2015-2016 Grafik 2.2 Global Competitiveness Report Latin America 2016 Grafik 3.1 Survei Sentimen Konsumen di Amerika Latin 2016Grafik 3.2 Penjualan Produk Makanan di Beberapa Negara

Amerika Latin 2010-2015Grafik 3.3 Pasar Ekspor Uama China ke Amerika Latin 2013-2015Grafik 4.1 Neraca Perdagangan Indonesia dengan Negara di

Kawasan Amerika LatinGrafik 4.2 Negara Asal Impor Amerika LatinGrafik 4.3 Perdagangan Indonesia dengan Beberapa Negara

Amerika Latin Tahun

39406566

77

85

8690

DAFTAR GRAFIK

14

Page 18: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

Tabel 1.1 Trade Complementary Index (TCI) Indonesia – Amerika Latin 2013Tabel 1.2 Hubungan Perdagangan Indonesia – Amerika Latin

Periode 2011-2015 Tabel 2.1 Perdagangan AS dengan Kanada dan Negara

Amerika Selatan 2017 Tabel 2.2 Impor Argentina dari Indonesia 2016Tabel 2.3 Neraca Perdagangan Indonesia – Brazil 2015-2017Tabel 2.4 Neraca Perdagangan Indonesia – Chile 2014-2017Tabel 2.5 Neraca Perdagangan Indonesia – Colombia 2014-2017Tabel 2.6 Neraca Perdagangan Indonesia – Peru 2012-2017Tabel 3.1 10 Resiko Utama Bagi Pelaku UsahaTabel 3.2 Ekspor Utama Amerika Serikat ke Amerika Latin

2013Tabel 3.3 Ekspor Hongkong ke Amerika Latin 2015Tabel 3.4 Pasar Utama Ekspor China ke Amerika Latin

2015 Tabel 3.5 Peringkat GDP Negara Amerika LatinTabel 4.1 Pelabuhan Besar di Amerika Latin Tabel 4.2 Pola Konsumsi Negara-negara Amerika Latin

23

24

35424547

484971

7475

767898

100

DAFTAR TABEL

15

Page 19: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

AP Aliansi Pasifik

AS Amerika Serikat

ASEAN Association of South East Asia Nations

ALBA Aliance Bolivarian

AMI Americas Market Intelligence

AT&T American Telephone and Telegraph Company

BPS Badan Pusat Statistik

BRICS Brazil, Russia, India, China and South Africa

CAFTA – DR Dominican Republic - Central America FTA

CAN Andean Community

CARICOM Caribbean Communiry

CEFTA Central European Free Trade Agreement

CEPAL Comision Economica Para America Latina

CEPA Center for European Policy Analysis

CELAC Community of Latin American and Caribbean States

CIA Central Intelligence Agency

CPO Crude Palm Oil

DT Diskusi Terbatas

EU European UnionECLAC Economic Commission for Latin America and the CaribbanFEALAC Forum of East Asia-Latin America Cooperation

DAFTAR SINGKATAN

16

Page 20: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

FKKLN Forum Kajian Kebijakan Luar Negeri

FGD Forum Group Discussion

FLEGT Forest Law Enforcement Governance and Trade

FTA Free Trade Agreement

FTAA Free Trade Area of the Americas

GDP Gross Domestic Product

G-20 Group of Twenty

IMF International Monetary Fund

ISPO Indonesian Sustainable Palm Oil

KEMLU Kementerian Luar Negeri

LAC Latin America and Caribbean

MERCOSUR Mercado Común del Sur / Common Market of the South

NAFTA North American Free Trade Agreement

OAS Organization of the American States

PKA Pertemuan Kelompok Ahli

PPC Policy Planning Consultation

PRM Policy Research Meeting

PTA Preferential Trade Agreement

RRT Republik Rakyat Tiongkok

SICA Central American Integration System

TCI Trade Complementary Index

TCP The People’s Trade Agreement

USD United States of Dollar

UNASUR United of South American Nations

UNCTAD United Nations Conference on Trade and Development

WITS World Integrated Trade Solution

WGTI Working Group on Trade and Investment

17

Page 21: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

18

Page 22: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

BAB I

PENDAHULUAN

“Kawasan Amerika Latin merupakan kawasan yang memiliki

sumber daya alam yang sangat potensial dengan melimpahnya

sumber daya alam yang dimiliki dapat memperkuat potensi

ekonomi khususnya dalam hal peningkatan kerja sama dengan

Indonesia yang dapat ditempuh melalui diplomasi ekonomi yang

intensif dan terencana dengan baik.”

19

Page 23: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

A. Latar Belakang

Kawasan Amerika Latin memiliki potensi besar untuk ekspansi pasar non-tradisional Indonesia. Amerika Latin yang terdiri dari 33 negara1 pada Gambar 1.1, memiliki luas benua sebesar 42.292.000 km persegi, dan jumlah populasi 634 juta (2015), dimana 60% populasi bertempat di 3 negara, yaitu Brasil, Meksiko dan Kolombia. Total Growth Development Product (PDB) kawasan ini mencapai lebih dari US$5,3 triliun (tahun 2015). Di kawasan ini terdapat tiga negara yang masuk dalam Kelompok 20 negara maju (G-20), yaitu Brasil, Meksiko dan Argentina. Amerika Latin adalah kawasan dengan potensi sumber daya alam yang sangat kaya, antara lain sebagai produsen utama hasil pertanian dan peternakan, seperti kacang kedelai yang mencakup hampir 50% produksi dunia, daging sapi yang mencakup hampir sepertiga produksi dunia, dan sepertiga persediaan air tawar dunia sebagai lahan potensial untuk pertanian. Kawasan ini juga penghasil utama mineral dan energi biofuel dunia. Saat ini kawasan Amerika Latin tengah menghadapi pelemahan pertumbuhan ekonomi yang ditandai dengan dua kali kontraksi pada PDB Amerika Latin sepanjang tahun 2016 antara 0,5% hingga 1,5%. Hal tersebut dipicu oleh turunnya harga komoditas dan kondisi ekonomi domestik di beberapa negara besar pada kawasan tersebut. Namun demikian, pertumbuhan ekonomi di kawasan Amerika Latin diprediksi mulai membaik pada tahun 2017, dan akan mencapai 2,6% pada tahun 2019.2

1 Kawasan Amerika Latin meliputi wilayah Amerika Selatan (Argentina, Bolivia, Brasil, Chile, Ekuador, Guyana, Kolombia, Paraguay, Peru, Suriname, Uruguay, Venezuela), Amerika Tengah (Belize, El Savador, Guatemala, Honduras, Kosta Rika, Meksiko, Nikaragua, Panama) dan Karibia (Antigua& Barbuda, Bahamas, Barbados, Dominica, Dominican, Grenada, Haiti, Jamaika, Kuba, St. Kitts & Nevis, St. Lucia, St. Vincent& Grenadine, Trinidad & Tobago). Paul B. Goodwins, Global Studies, Latin America and The Carribean, 14th Edition, The McGrawHill, London, 2011. 2 World Bank, Global Economy Prospect, Januari 2017.

20

Page 24: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

Dalam beberapa dekade terakhir, ekonomi Amerika Latin mulai semakin terbuka dan terintegrasi dengan perekonomian dunia. Di kawasan tersebut juga telah terbentuk beberapa organisasi regional untuk mewadahi kerja sama ekonomi bagi negara-negara di dalam kawasan Amerika Latin, seperti UNASUR (Union of South American Nations), Mercosur (Southern Common Market). Selain itu, telah dibentuk juga FEALAC (Forum for East Asia-Latin America Cooperation) yang menjadi satu-satunya mekanisme kerja sama regional Amerika Latin dengan negara-negara di Asia Timur. Dilihat dari kepentingan ekonomi, Amerika Latin dapat menjadi pangsa pasar potensial produk ekspor Indonesia. Namun demikian, nilai perdagangan Indonesia dengan negara - negara Amerika Latin saat ini belum mencerminkan besarnya potensi yang ada, sehinga Indonesia perlu lebih mengoptimalkan kerja ekonomi dengan kawasan Amerka Latin.

21

Page 25: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

Gambar1.1 Peta Kawasan Amerika Latin

Sumber: Britannica.com3

Berdasarkan data Trade Complementarity Index (TCI) pada Tabel 1.1 tahun 2013, Indonesia memiliki potensi kerja sama yang cukup baik dengan Amerika Latin, khususnya Amerika Selatan dan Meksiko. Namun nilai TCI Indonesia masih lebih rendah jika dibandingkan dengan kerja sama ekonomi Amerika Latin dengan Thailand dan Malaysia.

3 https://www.britannica.com/place/Latin-America, diakses tanggal 22 Februari 2017.

22

Page 26: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

Tabel 1.1Trade Complementarity Index (TCI) Indonesia – Amerika Latin 2013

Sumber: United Nations Conference on Trade and Development4

Pada tahun 2015, total perdagangan antara Indonesia dan kawasan Amerika Latin mencapai US$7,5 miliar, atau menurun sekitar 10,71% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$8,4 miliar. Nilai tren pertumbuhan perdagangan Indonesia ke kawasan Amerika Latin dari tahun ke tahun turun sekitar 2,57%, sedangkan nilai ekspor non-migas Indonesia mengalami defisit US$1,82 miliar pada tahun 2015.5

Dibandingkan negara ASEAN lainnya, share ekspor Indonesia ke Amerika Latin pada tahun 2015 hanya 0,44%, dan berada di urutan 4 http://unctadstat.unctad.org/EN/Index.html/, data diolah oleh Pusat P2K2 Amerika dan Eropa. 5 Djatmiko B. Witjaksono, Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor,Kementerian Perdagangan RI, Kementerian Perdagangan, dalam Diskusi Terbatas,“Dinamika di Kawasan Amerika Latin dan Eropa terhadap Diplomasi Ekonomi Indonesia”, Jakarta, 2 Februari 2017.

EXPORTERIMPORTIR

ID MY TH BZ CR SV GT HN MX NI PA SA

Indonesia (ID)   0,36 0,37 0,24 0,32 0,34 0,33 0,32 0,31 0,34 0,30 0,40

Malaysia (MY) 0,48   0,49 0,32 0,56 0,41 0,41 0,36 0,51 0,42 0,35 0,50

Thailand (TH) 0,51 0,53   0,35 0,52 0,45 0,48 0,43 0,57 0,45 0,33 0,57

Belize (BZ) 0,23 0,18 0,27   0,16 0,17 0,14 0,14 0,14 0,22 0,23 0,17

Costa Rica (CR) 0,18 0,33 0,21 0,18   0,21 0,18 0,19 0,25 0,18 0,15 0,18

El Salvador (SV) 0,24 0,22 0,21 0,25 0,29   0,33 0,36 0,25 0,32 0,23 0,27

Guatemala (GT) 0,25 0,25 0,24 0,27 0,29 0,34   0,32 0,22 0,34 0,25 0,29

Honduras (HN) 0,18 0,18 0,19 0,19 0,18 0,24 0,21   0,17 0,20 0,14 0,19

Mexico (MX) 0,48 0,45 0,54 0,29 0,45 0,36 0,39 0,34   0,47 0,33 0,55

Nicaragua (NI) 0,12 0,12 0,14 0,14 0,12 0,16 0,11 0,13 0,12   0,11 0,12

Panama (PA) 0,36 0,33 0,26 0,40 0,34 0,38 0,36 0,35 0,27 0,31   0,33South America (SA) 0,42 0,41 0,49 0,31 0,34 0,35 0,34 0,32 0,34 0,39 0,30 0,40

23

Page 27: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

ke-3 setelah Thailand (1,2%) dan Malaysia (1,1%), sehingga Indonesia perlu untuk semakin aktif menggarap pasar negara-negara di kawasan tersebut sebagai pasar yang potensial. Lima produk utama yang diekspor ASEAN ke Amerika Latin adalah kendaraan dan suku cadangnya, mesin/perlengkapan elektronik, peralatan mekanik, karet dan plastik. Dari lima produk itu, hanya tiga produk yang merupakan produk ekspor Indonesia,yaitu kendaraan dan suku cadang, karet dan mesin/perlengkapan elektronik. Peningkatan kerja sama ekonomi Indonesia dengan Amerika Latin perlu dilakukan melalui diplomasi ekonomi yang intensif dan terencana dengan baik. Hal ini sejalan dan relevan dengan kebijakan luar negeri Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo yang memprioritaskan empat hal, yakni menjaga kedaulatan, meningkatkan perlindungan terhadap warga negara dan badan hukum Indonesia, meningkatkan diplomasi ekonomi, dan berperan aktif di dunia internasional.

Tabel 1.2Hubungan Perdagangan Indonesia - Amerika Latin

Periode 2011-2015

Year Export Import Total Trade

Trade Balance

2015 4.051.036,21 3.588.274,06 7.639.310,27 462.762,152014 4.599.897,69 3.986.581,80 8.586.479,49 613.315,892013 4.155.096,34 4.251.881,57 8.406.977,91 -96.785,232012 4.435.857,09 4.150.909,22 8.586.766,31 284.947,872011 4.858.260,32 3.685.539,31 8.543.799,63 1.172.721,01

Sumber: World Integrated Trade Solution6

6 http://wits.worldbank.org/, data diolah oleh Pusat P2K2 Amerika dan Eropa.

24

Page 28: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

B. Permasalahan Berdasarkan latar belakang tersebut, maka kajian ini bermaksud untuk menjawab pertanyaan dasar, yaitu bagaimana mengoptimalkan peluang dan strategi kerja sama ekonomi di kawasan Amerika Latin.

C. Fokus Kajian Sebagai upaya menjawab rumusan masalah, kajian ini akan difokuskan untuk menjawab rangkaian pertanyaan sebagai berikut:1. Mengapa Amerika Latin dipandang sebagai kawasan prospektif yang

memiliki peluang dalam meningkatkan kerja sama ekonomidengan Indonesia?

2. Perkembangan apa saja yang saat ini terjadi di kawasan Amerika Latin yang perlu mendapatkan perhatian Pemerintah Indonesia dan apa dampaknya dalam menentukan strategi kerja sama ekonomi di kawasan tersebut?

3. Bagaimana strategi kerja sama ekonomi Indonesia seharusnya dilaksanakan untuk memanfaatkan potensi kawasan tersebut?

D. Maksud dan Tujuan Penyusunan Kajian Mandiri ditujukan untuk memberikan pemahaman mengenai potensi Amerika Latin, mengevaluasi pelaksanaan kerja sama ekonomi Indonesia di Amerika Latin serta menghasilkan rekomendasi kebijakan dan pedoman dalam menguatkan diplomasi ekonomi Indonesia di kawasan Amerika Latin. Indonesia perlu memperkuat penetrasi pasar Amerika Latin sebagai pasar non-tradisional sekaligus mencari peluang kerja sama di segala bidang yang menjadi keunggulan kedua pihak. Secara garis besar, rekomendasi kebijakanyang dihasilkan diharapkan akan bersifat aplikatif dan bermanfaat bagi pelaku bisnis Indonesia. Hasil kajian ini merupakan market intelligence yang dihasilkan berdasarkan temuan fakta di lapangan.

25

Page 29: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

E. MetodeKajian ini menerapkan analisis deskriptif dan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan peristiwa, gejala, kejadian yang terjadi pada saat ini. Penelitian ini mengambil masalah atau memusatkan perhatian pada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian dilaksanakan.7

Analisis adalah suatu proses pengolahan dan pemrosesan data untuk mengungkapkan unsur-unsur dan elemen-elemen dalam suatu penelitian/pengkajian, sebagai dasar untuk pembahasan lebih mendalam. Menurut Ian Dey, “Analysis is a process of resolving data into its constituent components to revealits characteristic elements and structure.”8Analisis merupakan proses vital dalam suatu penelitian dan “berfungsi untuk memberikan arti, makna dan nilai dalam data tersebut.”9

Kajian ini juga akan menggunakan pencatatan dan analisis data hasil penelitian serta perhitungan statistik. Hal ini dilakukan dengan menggunakan berbagai teknik untuk mengumpulkan informasi seperti melakukan studi kepustakaan terhadap berbagai sumber tertulis serta analisis statistik dan laporan dari instansi-instansi terkait bidang perekonomian.

Dalam menerapkan pendekatan kuantitatif tersebut juga dilakukan wawancara dengan para ahli dan pihak-pihak yang membawahi dan terlibat langsung di instansi dan lembaga yang terkait dengan pengembangan pasar prospektif Indonesia di kawasan Amerika Latin. Dalam upaya melengkapi dan memperkaya hasil kajian, Tim Pusat P2K2

7 Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Sinar Baru Algesindo, Bandung, 2007.8 Ian Dey, Qualitative data Analysis: User-Friendly Guide for Social Scientist, Routledge, New York, 1993.9 Moh. Kasiram, Metodologi Penelitian Kuantitatif-Kualitatif, UIN-Maliki Press, Malang, 2010.

26

Page 30: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

Amerika dan Eropa juga telah melakukan serangkaian Policy Planning Consultation(PPC),Policy Research Meeting (PRM),Focus Group Discussion (FGD), Forum Kajian Kebijakan Luar Negeri (FKKLN), dan Diskusi Terbatas (DT), dengan narasumber terkait topik kajian mandiri guna mendapatkan data dan informasi yanglebih komprehensif.

F. Sistematika Kajian ini dijabarkan dalam lima bab. Pada Bab I, Kajian akan mengulas latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan sasaran kajian, metode pengkajian dan sistematika penulisan kajian. Bab II akan memaparkan profil kawasan Amerika Latin, termasuk pemetaan geopolitik kawasan Amerika Latin, negara prospektif dan kerja sama regional di kawasan tersebut serta konektivitas di kawasan. Bab III akan memetakan potensi ekonomi masing-masing negara Amerika Latin yang dapat dimanfaatkan demi kepentingan nasional Indonesia. Bab IV membahas hubungan dan kerja sama ekonomi Indonesia-Amerika Latindalam sektor perdagangan mengenai sektor unggulan.Selain mengkaji tentang potensi, pembahasan juga akan mengidentifikasi kendala yang dihadapi. Sedangkan Bab V atau bab terakhir dalam kajian ini merupakan kesimpulan dan rekomendasi kebijakan berupa strategi dan langkah penguatan diplomasi ekonomi Indonesia ke kawasan Amerika Latin

27

Page 31: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

28

Page 32: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

BAB II

PROFIL KAWASANAMERIKA LATIN

“Sebagai kawasan yang dinamis dari segi ekonomi maupun

politiknya, Dibutuhkan mitra yang mampu memperbaiki sistem

perekonomian Amerika Latin sebagai salah satu cara untuk

mencapai kepentingan nasional negara-negara di Kawasan

Amerika Latin.”

29

Page 33: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

A. Pemetaan Geopolitik dan Geoekonomi Kawasan Amerika Latin Kawasan Amerika Latin pada Gambar 2.1 adalah bagian belahan Selatan benua Amerika yang terdiri dari tiga sub-kawasan, yakni Amerika Selatan, dengan populasi sebesar 426.548.298 (2017), wilayah Amerika Tengah dengan populasi sebanyak 177.249.493 (2017), serta kawasan Karibia yang berpenduduk 43.767.545 (2017), sehingga total keseluruhan populasi Amerika Latin berjumlah 647.565.336orang. Total luas wilayah di kawasan Amerika Latin adalah 20,5 juta kilometer persegi, setara dengan dua kali lipat wilayah Amerika Serikat, atau dua kali lipat dari luas benua Eropa.

Gambar 2.1Sub-sub Kawasan Amerika Latin

30

Page 34: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

Negara-negara yang berada di kawasan Amerika Tengah terdiri dari Meksiko, Guatemala, Honduras, El Savador, Nikaragua, Kosta Rika, Panama, dan Belize. Wilayah Amerika Selatan terdiri dari negara-negara Argentina, Bolivia, Brasil, Chile, Ekuador, Guyana, Kolombia, Paraguay, Peru, Suriname, Uruguay dan Venezuela. Selain itu negara-negara yang berada di kawasan Karibia meliputi Antigua & Barbuda, Bahamas, Barbados, Dominica, Dominican Republic, Grenada, Haiti, Jamaika, Kuba, St. Kitts & Nevis, St. Lucia, St. Vincent & Grenadine, Trinidad & Tobago. Istilah “Amerika Latin” mulai digunakan pada abad ke-19 untuk menyebut kawasan di Selatan benua Amerika itu, karena kawasan tersebut dipengaruhi oleh bahasa latin dan budaya Romawi yang dibawa oleh bangsa Spanyol, Portugis dan Perancis dari benua Eropa yang datang di kawasan tersebut sejak abad ke-16. Kawasan Amerika Latin memiliki sumber daya alam yang melimpah. Hal ini tidak terlepas dari keadaan geografis di kawasan tersebut yang bervariasi, dari daratan-daratan tinggi (seperti pegunungan Andes yang membentang sejauh 7.000 km), hutan (hampir setengah dari kawasan Amerika Latin merupakan kawasan hutan yang memiliki keragaman flora dan fauna di dalamnya), sungai (seperti sungai Amazon yang merupakan sungai terbesar di dunia), hingga pantai. Masing-masing negara memiliki sumber daya alamnya sendiri, seperti Venezuela dan Meksiko yang kaya akan minyak, Chile dan Peru yang kaya akan hasil tambangnya, serta Brasil yang berlimpah dengan kekayaan hutannya. Kawasan Amerika Latin dapat dikatakan sebagai kawasan yang dinamis, baik dilihat dari aspek ekonomi maupun politiknya. Jika mengamati perkembangan rezim ekonomi-politiknya, dapat disimpulkan adanya kecenderungan eksperimentasi, yaitu perubahan-perubahan yang mendasar dari sosialisme ke konservatisme kemudian kembali menjajaki sosialisme di era globalisasi dan pasar bebas sekarang ini.

31

Page 35: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

Secara umum, kawasan Amerika Latin merupakan kawasan yang subur bagi tumbuhnya paham neo-klasikal. Geopolitik di Amerika Latin terbagi menjadi dua, yaitu tradisional/klasik, dan geopolitik baru. Geopolitik klasik berlangsung pada tahun 1960-1970-an, dan dipengaruhi oleh situasi Perang Dingin antara dua kekuatan besar dunia saat itu, yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet. Batas wilayah, termasuk perbatasan maritim menjadi isu penting dalam masa tersebut, dan berpotensi tinggi menjadi penyebab konflik antarnegara. Sementara itu, geopolitik baru terjadi pada awal tahun 1990-an atau pada saat berakhirnya Perang Dingin. Pada saat ini isu batas wilayah dan batas maritim, masih menjadi isu penting dalam hubungan antarnegara Amerika Latin, namun bukan lagi menjadi satu-satunya isu dominan.Dengan runtuhnya Rusia, AS menjadi satu-satunya aktor dominan di kawasan tersebut.

B. Hubungan Amerika Latin dengan Amerika Serikat Tidak dapat dipungkiri bahwa Amerika Latin merupakan “halaman belakang” AS.AS berperan sebagai mitra tradisional yang penting bagi Amerika Latin, dan secara timbal balik AS memiliki kepentingan yang besar dengan negara-negara di kawasan tersebut. Dari Amerika Latin, AS mendapatkan sumber bahan mentah untuk industrinya, dan ke Amerika Latin pula potensi pasar industri AS dapat diperluas. Selain itu, kepentingan AS di Amerika Latin juga dilatarbelakangi adanya fenomena imigran dan perdagangan narkoba dari wilayah Amerika Latin ke wilayahnya. Dengan landasan Doktrin Monroe,1AS tampil sebagai aktor yang paling dominan segera setelah negara-negara Amerika Latin mencoba menjauhi pengaruh Eropa.

1 Kebijakan yang digagas oleh Presiden James Monroe pada tahun 1823, yang berisi bahwa AS akan berupaya melindungi Amerika Latin dari kolonialisasi yang dilakukan Bangsa Eropa dengan mengedepankan prinsip non-intervensi)

32

Page 36: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

Pengaruh kepentingan AS tersebut setidaknya dilakukan melalui tiga cara, yaitu perwakilan diplomatik resmi, lembaga bisnis swasta berbasis Amerika Serikat, dan agen-agen internasional yang didominasi AS. Para duta besar AS di negara-negara Amerika Latin mempunyai pengaruh yang kuat dalam rangka mendukung ataupun menjatuhkan seorang pemimpin di negara tempat tugasnya. Sementara itu, perusahaan-perusahaan AS diuntungkan dengan pajak serta upah buruh yang rendah. Kebijakan AS terhadap Amerika Latin mengalami perubahan pada tahun 1990-an, dari geopolitik ke geoekonomi, terutama setelah berakhirnya Perang Dingin yang mengakhiri pula popularitas paham komunisme di berbagai wilayah dunia. Sejak itu, isu perdagangan dan investasi mendominasi hubungan antara AS dan negara-negara di Amerika Latin. Pada bulan Juli 1990, Presiden George H. Bush mengajukan usulan pembentukan kawasan perdagangan bebas antara AS dengan negara-negara Amerika Latin /Free Trade Area of the Americas (FTAA) untuk membentuk suatu kawasan perdagangan bebas yang terintegrasi. Usulan tersebut mendapatkan penolakan dari negara-negara Amerika Latin pada umumnya, kecuali Meksiko. Secara umum, strategi pasar bebas yang diusung AS untuk diterapkan di Amerika Latin pada tahun 1990-an adalah Washington Consensus yang dimaksudkan sebagai sebuah mekanisme untuk memperbaiki sistem perekonomian Amerika Latin yang selama ini diwarnai dengan stagnasi ekonomi, inflasi tinggi, utang luar negeri yang tinggi, serta proteksionisme. Salah satu manifestasi nyata dari Washington Consensus adalah pembentukan blok perdagangan trilateral North American Free Trade Agreement (NAFTA) antara AS, Kanada, dan Meksiko pada tahun 1994. Dengan menggandeng Meksiko ke dalam perjanjian perdagagan bebas dengan AS dan Kanada, AS mengharapkan

33

Page 37: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

negara-negara Amerika Latin juga akan ikut bergabung membentuk kawasan perdagangan bebas seperti yang pernah diusulkan AS. Namun demikian, negara-negara di kawasan Amerika Latin tidak serta merta menolak ide pembentukan perjanjian perdagangan bebas ini. Sebagai kekuatan ekonomi terbesar di kawasan Amerika Selatan, Brasil dan Argentina menjadi motor penggerak terbentuknya perjanjian perdagangan bebas antara negara-negara di kawasan, dengan membentuk MERCOSUR (Common Market of the South). Sebagai langkah alternatif menghadapi kesulitan negosiasi pembentukan FTAA, AS mengubah strateginya dengan membentuk kebijakan perdagangan bebas secara bilateral dengan negara-negara Amerika Latin, antara lain dengan Meksiko (1994), Chile (2004), Amerika Tengah dan Republik Dominika (CAFTA-DR 2006-2009), Peru (2009), Kolombia (2012), dan Panama (2012); Organization of the American States (OAS) 2013. Tabel 2.3 memperlihatkan bahwa secara umum hubungan perdagangan antara AS dengan negara-negara Amerika Latin mengalami penguatan dibandingkan sebelumnya. Ekspor AS ke kawasan Amerika Latin meningkat sebesar 7,5%, dengan nilai US$52,367 juta pada tahun 1990 menjadi US$395,229 juta pada 2012, atau meningkat dari 13,3% pada tahun 1990 menjadi 25,6% pada tahun 2012 dari total nilai ekspor AS (CEPAL, 2013). Dengan semakin terbukanya perekonomian Amerika Latin, telah tebuka pula aliran investasi dari negara-negara lain, termasuk Tiongkok dan Eropa.

34

Page 38: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

Tabel. 2.1Perdagangan AS dengan Kanada dan Negara Amerika Selatan 2017

In millions of dollars. Details may not equal totals due to rounding.(R)-Revised. (X)-Not applicable. (-) Represents zero or less than one half of measurement shown

Item (1)

Balance Exports Imports

July 2017

June 2017

Year-to-Date

2017

July 2017

June 2017

Year-to-Date

2017

July 2017

June 2017

Year-to-Date 2017

Total Balance of Payments Basis -71,399 -66,604 -455,978 122,241 (R)

133,417 882,462 193,640 (R) 200,020 1,338,440

Net Adjustments -1.404 (R) -1.342 -8.531 74 (R) 150 2.306 1.478 (R)

1.492 10.837

Total Census Basis -69,995 (R)

-65,262 -447,447 122,168 (R) 133,267 880,156 192,162 (R)

189,529 1,327,603

North America -5,931 (R) -6,420 -52,560 41,622 (R)

46,753 300,442 47,553 53,173 353,002

Canada -1,007 (R) -461 -11,350 21,884 (R) 25,403 161,910 22,892 25,864 173,261

Mexico -4,923 5,958 -41,210 19,738 21,351 138,531 24,661 27,309 170,741

South/Central America 3,112 2,699 17,915 12,815 12,376 85,796 9,704 9,676 67,881

Argentina 323 407 2,889 846 863 5,589 522 456 2,700

Brazil 686 375 3,902 3,173 2,952 20,412 2,487 2,577 16,510

Chile 232 240 1,007 1,143 1,089 7,484 911 849 6,477

Colombia -109 -63 -35 993 1,005 7,953 1,102 1,068 7,987

Other 1,979 1,739 10,152 6,661 6,466 44,358 4,682 4,726 34,206

Sumber:U.S. Trade in Goods by Selected Countries and Areas, 2017.2

AS memiliki perjanjian perdagangan bebas bilateral dengan 20 negara di dunia dan 11 diantaranya adalah dengan negara-negara Amerika latin, yaitu Chile, Kolombia, Kosta Rika, Dominika, El Savador, Guatemala, Honduras, Nikaragua, Panama, Peru dan Meksiko.3Ekspor terbesar AS adalah ke Meksiko dan defisit neraca perdagangan terbesar negara tersebut juga terjadi dengan Meksiko. Hubungan AS dengan kawasan Amerika Latin mengalami penu-runan yang signifikan pada saat AS memfokuskan dirinya terhadap upa-ya pemberantasan terorisme setelah peristiwa 11 September 2001 yang

2 https://www.census.gov/foreign-trade/Press-Release/2017pr/02/exh14.pdf.Diakses tanggal 9 September 2017.3 Office of the United States Trade Representative,https://ustr.gov/trade-agreements/free-trade-agreements.Diakses tanggal 4 Agustus 2017

35

Page 39: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

dilakukan oleh kelompok teroris Al Qaeda. Tiongkok sebagai kekuatan ekonomi baru dunia semakin menunjukkan pengaruhnya di Amerika Latin, dengan dilatarbelakangi kebutuhan bahan makanan dan bahan baku bagi pembangunan negaranya serta dukungan untuk mengisolasi Taiwan.

Gambar 2.2Pertumbuhan PDB Amerika Latin (2014)

Sumber: IMF, 2015.

36

Page 40: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

Kondisi ekonomi negara-negara ka wasan Amerika Latin dan Karibia diperkirakan akan mengalami kenaikan sebesar 1,1% tahun 2017 ini, sebagai dampak dari membaiknya perekonomian global setelah selama dua tahun berturut-turut mengalami kontraksi ekonomi akibat krisis keuangan global.4 Perbaikan pertumbuhan ekonomi ini dibantu oleh perbaikan harga komoditas yang menjadi andalan ekspor negara-negara kawasan Amerika Latin di pasar global, dan perbaikan kondisi keuangan global yang diprediksi meningkat sebesar 3,5% pada tahun 2017. Dalam Grafik 2.1, dengan pertumbuhan ekonomi di tingkat subregional yang berbeda, negara-negara Amerika Selatan diharapkan akan meningkat sebesar 0,6%; Amerika Tengah, termasuk Meksiko akan meningkat sebesar 2,5%; dan kawasan Karibia meningkat sebesar 1,2%. Laporan World Economic Outlook 2017 IMF menyoroti tren penurunan ekonomi di Brasil yang lebih dalam daripada perkiraan awal, sementara aktivitas ekonomi di negara lainnya di kawasan Amerika Latin masih sesuai dengan perkiraan yang di rilis Januari 2016. IMF telah mengubah proyeksinya untuk Brasil pada 2016 menjadi pertumbuhan negatif 3,8%, dibandingkan proyeksi Januari 2017 yang akan mengalami kontraksi 3,5%. Jika perkiraan tersebut benar, maka akan menjadi yang pertama kali bagi negara-negara Amerika Latin mencatatkan pertumbuhan negatif selama dua tahun berturut-turut sejak 1930 silam. Pada 2015 lalu, Brasil yang merupakan negara eko no mi terbesar Amerika Latin mengalami kon traksi 3,8%, terburuk dalam 25 tahun te rakhir. Berdasarkan proyeksi tersebut, Venezuela diperkirakan setidaknya akan me ngalami resesi parah dalam dua tahun mendatang dengan level kontraksi tahun ini mencapai 8%, kemudian diikuti kontraksi 4,5% di 2017. Sementara itu, perekonomian Ekuador

4 ECLAC, Juli2017.

37

Page 41: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

diproyeksikan masih mengalami ketidakpastian dan secara umum bergantung pada pendanaan eksternal. Mempertimbangkan hal ini diperkirakan pertumbuhan negatif 4,3% akan terjadi pada tahun 2017. Di tengah upaya yang dilakukan Pemerintah Argentina untuk memperbaiki perekonomian mereka, terdapat kemungkinan berbagai penyesuaian yang perlu dilakukan dapat membawa Argentina ke dalam resesi. IMF memproyeksikan kontraksi 1% untuk Argentina di 2016 dan pertum buhan 2,8% pada 2017. Sementara itu, perkiraan pertumbuhan ekonomi Chile juga ditu runkan dari 2,1% pada proyeksi Januari lalu menjadi 1,5%.Sepanjang tahun 2017 Chile diperkirakan akan mencatatkan rata-rata pertumbuhan 2,1%. Untuk Meksiko, IMF masih memperkirakan terjadinya pertumbuhan yang cukup lambat pada 2016 dan 2017, dengan laju masing-masing 2,4% dan 2,6%.Pada Grafik 2.1, IMF memproyeksikan pertumbuhan perekonomian Meksiko hingga 0,2% dari perkiraan awal mereka. Menurut IMF ekonomi negara tersebut akan menunjukkan laju pertumbuhan yang cukup lambat, meskipun dalam jangka menengah (mulai 2021) dapat mencatatkan pertum buhan hingga 3,1%. Bolivia merupakan negara Amerika Latin dengan pertumbuhan yang paling baik dengan perkiraan pertumbuhan 3,8%, didorong oleh kuatnya sektor manufaktur mereka, kemudian diikuti oleh Peru dengan perkiraan pertumbuhan 3,7%. IMF menyatakan kawasan Amerika Selatan sangat terpengaruh oleh anjloknya harga bahan baku industri. Sementara Meksiko, Amerika bagian tengah, dan Kari bia mendapat keuntungan dari perbaikan ekonomi AS. Meskipun proyeksi sangat bervariasi, IMF mengatakan Amerika Latin diperkirakan akan kembali bertumbuh pada 2017 hingga 1,5%. Berdasarkan perkiraan the Economist Intelligence Unit untuk kurun 2015-2016, kawasan Amerika Latin akan mengalami pertumbuhan yang berbeda-beda sebagaimana yang terlihat pada Grafik 2.1.

38

Page 42: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

Grafik 2.1Pertumbuhan PDB Amerika Latin 2015-2016

Sumber: The Economist Intellegence Unit, 2015.

C. Profil Negara di Kawasan Amerika Latin Nilai perdagangan RI dan Amerika Latin mencapai US$6,7 miliar atau sekitar 3% dari total nilai perdagangan RI dengan semua negara di dunia. Nilai volume kerja sama perdagangan ini diperkirakan masih berada dibawah potensi ekonomi yang bisa dikembangkan. Pemerintah Indonesia berencana mendorong kerjasama hubungan dagang dengan negara-negara Amerika Latin melalui kerja sama antarpemerintah dan hubungan antarmasyarakat. Secara umum, negara-negara utama di kawasan Amerika Latin menghadapi beberapa tantangan di dalam negeri. Terjadinya beberapa masalah yang melibatkan pejabat di negara-negara kunci kawasan Amerika Latin seperti skandal perusahaan minyak Brasil, Pertrobras, atau Odebreht Case yang telah melibatkan beberapa politisi Brasil dan

39

Page 43: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

berakibat adanya pemakzulan terhadap Presiden Brasil, Dilma Rouseff, demonstrasi pelajar/mahasiswa yang menuntut pembebasan uang kuliah di Chili serta persoalan memburuknya perekonomiandi Argentina. The Economist memperkirakan bahwa pada tahun 2017, kawasan Amerika Latin hanya akan mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 0,2%, sementara Argentina dan Brasil diprediksi akan mengalami perlambatan pada kuartal pertama tahun 2017. Dengan mulai berakhirnya masa krisis global pada tahun 2009-2010, diperkirakan kawasan Amerika Latin akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan. Hal ini dapat dilihat dengan semakin meningkatnya hubungan perdagangan antarnegara di kawasan Amerika Latin dan dengan negara-negara lain di luar kawasan tersebut, khususnya dengan Tiongkok dan Amerika Serikat. Berdasarkan data World Bank Global Competitiveness Index, di antara negara kawasan Amerika Latin Chile menempati peringkat pertama dengan indeks 4,6, diikuti oleh Panama (4,4), Meksiko (4,3) dan negara-negara lainnya seperti tercantum di bawah ini:

Grafik. 2.2Global Competitiveness Report Latin America 2016

Sumber: Global Competitiveness Report, 2015/16

40

Page 44: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

Di kawasan Amerika Latin terdapat beberapa negara yang cukup dominan dalam memengaruhi perekonomian kawasan tersebut sehingga terdapat peluang cukup baik yang dapat digarap bersama negara-negara tersebut. Brasil lebih maju dalam teknologi pangan dan peternakan, sementara Peru dan Chile lebih maju dalam hal perikanan dan pertambangan. Keunggulan masing-masing negara tersebut bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan industri serupa di Indonesia. Dalam hal ini, implementasi dari kerja sama Indonesia dengan Brasil bisa dilakukan sesegera mungkin untuk segera mengejar target sebesar US$20 miliar yang diharapkan dari perdagangan kedua negara. Demikian pula dengan implementasi kerja sama dengan negara Amerika Latin lainnya, seperti Peru dan Meksiko.

1. Argentina Perekonomian Argentina telah mengalami naik dan turun sebagai dampak dari beberapa krisis ekonomi selama 50 tahun terakhir, sehingga pendapatan dan kesejahteraan di negara tersebut secara relatif terpaut jauh dari negara-negara Amerika Latin lainnya. Pada tahun ini pendapatan Argentina masih sangat rendah dibandingkan dengan negara lain. Kebijakan intevensi yang diterapkan untuk mengatasi masalah pada sektor riil dan pasar uang, termasuk pengawasan terhadap modal dan mata uang telah mengakibatkan terhambatnya arus sumber daya yang sangat produktif sehingga berakibat menurunnya pertumbuhan dan produktivitas.

Antara tahun 2012 dan 2015, Argentina mengalami pertumbuhan nol di mana defisit keuangan pada tahun 2015 mencapai 6% dari PDB. Mengingat Argentina tidak memiliki akses ke pasar keuangan internasional, defisit diatasi melalui pencetakan uang, pajak ekspor dan pengambilalihan aset-aset swasta. Sebagai dampak dari kebijakan ini, inflasi telah meningkat 40% dan investasi menurun hingga 16 %.

41

Page 45: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

Sementara itu, pelayanan publik yang buruk juga turut melemahkan pertumbuhan. Nilai tukar mata uang tetap yang dinilai terlalu tinggi terhadap dolar AS dipertahankan melalui kontrol modal, pembatasan impor dan penjatahan mata uang asing, menyiratkan adanya kesenjangan substansial antara nilai tukar resmi dan paralel dan penipisan cadangan devisa.

Tabel 2.2Impor Argentina dari Indonesia, 2016

Tariff chapters Total

64 footwear, gaiters and the like; parts of such articles US$43.837.866,14

55 man-made staple fibers US$31.700.278,61

40 rubber and articles thereof US$27.320.787,65

85 electrical machinery and equipment and parts thereof; sound recorders and reproducers, television image and sound recorders and reproducers, and parts and accessories of such articles

US$13.505.770,04

87 vehicles other than railway or tramway rolling stock, and parts and accessories thereof

US$12.722.214,43

54 man-made filaments US$9.987.809,40

38 miscellaneous chemical products US$7.036.302,59

20 preparations of vegetables, fruit, nuts or other parts of plants

US$5.600.250,00

15 animal or vegetable fats and oils and their cleavage products prepared edible fats; animal or vegetable waxes

US$5.132.194,74

48 paper and paperboard; articles of paper pulp, of paper or of paperboard

US$3.713.138,64

08 edible fruit and nuts; peel of citrus fruit or melons US$3.361.072,90

39 plastics and articles thereof US$3.204.130,62

52 cotton US$2.508.633,68

62 articles of apparel and clothing accessories, not knitted or crocheted

US$2.344.348,60

42

Page 46: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

84 nuclear reactors, boilers, machinery and mechanical appliances; parts thereof

US$2.313.014,89

34 "soap, organic surface-active agents, washing reparations, lubricating preparations, artificial waxes, prepared waxes, polishing or scouring preparations, candles and similar articles, modeling pastes, ""dental waxes"" and dental preparations with a basis of plaster"

US$1.564.378,85

29 organic chemicals US$1.514.710,60

92 musical instruments; parts and accessories of such articles

US$1.497.610,13

09 coffee, tea, maté and spices US$1.231.385,36

73 articles of iron or steel US$1.119.237,66

61 articles of apparel and clothing accessories, knitted or crocheted

US$1.113.517,32

18 cocoa and cocoa preparations US$973.475,20

12 oil seeds and oleaginous fruits; miscellaneous grains, seeds and fruits; industrial or medicinal plants; straw and fodder

US$870.850,00

94 furniture; bedding, mattresses, mattress supports, cushions and similar stuffed furnishings; lamps and lighting fittings, not elsewhere specified or included; illuminated sign illuminated nameplates and the like; prefabricated buildings

US$861.394,56

96 miscellaneous manufactured articles US$758.123,65

44 wood and articles of wood; wood charcoal US$688.876,99

32 tanning or dyeing extracts; tannins and their derivatives; dyes, pigments and other coloring matter; paints and varnishes; putty and other mastics; inks

US$605.213,39

69 ceramic products US$570.739,47

70 glass and glassware US$565.710,31

30 pharmaceutical products US$331.669,20

Other US$1.754.737,37

Total US$190.309.442,99Sumber: Yose Rizal Damuri, CSIS, “Tinjauan Potensi Ekspor di Latin Amerika.”5

5 Yose Rizal Damuri, “Tinjauan Potensi Ekspor di Amerika Latin”, paparan pada Focus Group Discussion “Penetapan Negara-Negara di Kawasan Amerika Latin Sebagai Pasar Non-Tradisional Berdasarkan Analisis Cost and Benefit” di Universitas Parahyangan, Bandung, 30 Agustus 2017.

43

Page 47: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

Tabel 2.4 memperlihatkan bahwa produk Indonesia sudah dapat masuk ke pasar Argentina meskipun memiliki nilai yang tidak begitu besar. Produksi alas kaki merupakan ekspor utama ke Argentina yang mencapai nilai sebesar US$43,8 juta disusul dengan fiber dengan nilai US$31 juta dan karet sebesar US$27 juta. Dari Tabel ini terdapat lebih dari 30 item produk Indonesia yang telah masuk ke Argentina dengan total nilai sebesar US$190 juta.

2. Brasil Di kawasan Amerika Latin, Brasil adalah salah satu negara yang berpengaruh secara ekonomi dan terkenal sebagai penghasil daging sapi, ayam dan penghasil utama kedelai. Brasil berada pada peringkat 123 dunia untuk kemudahan melakukan bisnis (ease of doing business), dengan waktu pengurusan dokumen impor selama 120 jam (2014). Investor asing terbesar di Brasil adalah Tiongkok dengan investasi sebesar US$5,67 milliar (2017) yang merupakan 37,7% dari seluruh investasi asing di Brasil. Bersamaan dengan peningkatan investasi, perdagangan kedua negara terutama untuk komoditas bijih besi dan minyak bumi telah memberikan surplus perdagangan antara kedua negara. Brasil bersama-sama dengan Rusia, India, Tiongkok, serta Afrika Selatan tergabung dalam kelompok BRICS yang telah memberikan andil terhadap peningkatan taraf hidup rakyat Brasil. Perekonomian Brasil juga terdorong dengan penemuan ladang minyak di lepas pantai Rio de Janeiro, yang telah menempatkan Brasil sebagai salah satu eksportir minyak terbesar di dunia. Sebagaimana yang terlihat pada Tabel 2.5, nilai perdagangan Brasil dengan Indonesia menurun sebesar 17,9% dari tahun 2015, dari sebesar US$3,59 juta menjadi US$3,5 juta. Ekspor Indonesia juga

44

Page 48: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

mengalami penurunan sebesar 0,11% di tahun yang sama. Begitu pula dengan impor Indonesia di bulan yang sama Jan-Mei mengalami penurunan sebesar 34 persen. Neraca perdagangan mengalami defisit bagi Indonesia dari tahun 2012-2016 sebesar 29,2%.

Tabel 2.3Neraca Perdagangan Indonesia-Brasil 2015–2017

Description 2015 2016Trend(%)

2012-2016

Jan-May Change(%) 2017/2016

2016 2017

TOTAL TRADE 3.591.438,90 3.504.421,10 -0,11 1.307.717,70 1.074.218,50 -17,86

OIL & GAS 92,7 75,8 -26,05 1,6 18,7 1.090,84

NON OIL & GAS 3.591.346,20 3.504.345,40 -0,11 1.307.716,10 1.074.199,80 -17,86

EXPORT 1.166.012,30 1.102.041,20 -8,24 403.341,40 477.434,70 18,37

OIL & GAS 0 0 0 0 0 0

NON OIL & GAS 1.166.012,30 1.102.041,20 -8,23 403.341,40 477.434,70 18,37

IMPORT 2.425.426,60 2.402.380,00 4,98 904.376,30 596.783,80 -34,01

OIL & GAS 92,7 75,8 -1,65 1,6 18,7 1.090,84

NON OIL & GAS 2.425.333,90 2.402.304,20 4,98 904.374,70 596.765,10 -34,01

BALANCE OF TRADE -1.259.414,40 -1.300.338,80 29,16 -501.034,80 -119.349,10 76,18

OIL & GAS -92,7 -75,8 0 -1,6 -18,7 -1.090,84

NON OIL & GAS -1.259.321,70 -1.300.263,00 29,14 -501.033,20 -119.330,40 76,18

Sumber: BPS, diolah oleh Kementerian Perdagangan.

3. Chile Sejak tahun 1990-an, Chile terkenal dengan reputasinya sebagai negara yang paling baik pertumbuhan ekonominya di kawasaan Amerika Latin, dengan tingkat kemudahan untuk melakukan bisnis berada diperingkat ke-57 pada tahun 2016. Pemerintah Chile secara serius telah memperkuat institusi dan mengembangkan industri baru yang telah memicu pertumbuhan ekonomi Chile, meskipun pertambangan

45

Page 49: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

tembaga tetap menjadi tulang punggung ekonomi. Beberapa saat sebelumnya bank sentral Chile melakukan koreksi pertumbuhan ekonomi yang turun 1% sampai 2% disebabkan adanya pemogokan buruh tambang di pertambangan daerah Escondida sebagai penghasil tembaga terbesar di Chile. Chile sangat tergantung pada ekspor tembaga dan hasil tambang berupa besi merah lainnya dengan Tiongkok yang selama ini menjadi mitra dagang produk produk tambang Chile. Meskipun pertumbuhan Chile mencapai 2% pada tahun 2016, pertumbuhan tersebut masih sangat jauh apabila dibandingkan dengan pertumbuhan yang terjadi pada saat booming komoditi pada tahun 2014 yang sempat mencapai 7%, meskipun sempat tejadi kondisikrisis keuangan pada tahun 2011 dan 2012, Chile tetap mengalami pertumbuhan 5,8%. Perdagangan Indonesia Chile pada tabel 2.6, mengalami penurunan dari tahun 2012-2016 sebesar 12,09%. Ekspor Indonesia pada tahun 2017 (Jan-Mei) mencapai US$63 juta sedangkan impor sebesar US$61 juta. Indonesia mengalami surplus dalam neraca perdagangan sebesar US$1,3 juta. Indonesia juga surplus dalam perdagangan dengan Chile pada tahun 2016 dengan jumlah US$1,6 Juta. Perdagangan ekspor non migas dengan Chile terjadi kenaikan yang signifikan sebesar 23,4% pada tahun 2016-2017 dan bila hal ini terus dibina maka terdapat kecederungan Indonesia akan terus mengalami surplus pada tahun selanjutnya.

46

Page 50: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

Tabel 2.4Neraca Perdagangan Indonesia-Chile 2014–2017

Description 2014 2015 2016Trend(%)

2012-2016

Jan-May Change(%) 2017/20162016 2017

TOTAL TRADE 419.405,50 321.197,40 227.152,20 -12,09 101.529,10 125.302,90 23,42OIL & GAS 0 0 0 0 0 0 0NON OIL &

GAS 419.405,50 321.197,40 227.152,20 -12,09 101.529,10 125.302,90 23,42

EXPORT 177.899,10 147.349,50 143.813,20 -5,29 59.231,30 63.329,60 6,92OIL & GAS 0 0 0 0 0 0 0NON OIL &

GAS 177.899,10 147.349,50 143.813,20 -5,29 59.231,30 63.329,60 6,92

IMPORT 241.506,40 173.847,90 83.339,00 -19,3 42.297,80 61.973,30 46,52OIL & GAS 0 0 0 0 0 0 0NON OIL &

GAS 241.506,40 173.847,90 83.339,00 -19,3 42.297,80 61.973,30 46,52

BALANCE OF TRADE -63.607,30 -26.498,40 60.474,20 0 16.933,50 1.356,30 -91,99

OIL & GAS 0 0 0 0 0 0 0NON OIL &

GAS -63.607,30 -26.498,40 60.474,20 0 16.933,50 1.356,30 -91,99

Sumber: BPS, diolah oleh Kementerian Perdagangan.

4. Kolombia Kolombia memiliki keunggulan yang unik yaitu akses ke Samudera Atlantik (Laut Karibia) dan Samudera Pasifik. Dari segi komoditas unggulan, Kolombia dikenal sebagai salah satu penghasil kopi kualitas terbaik dunia, yang dihasilkan dari sebuah wilayah yang dikenal dengan sebutan "Eje Cafetero" (wilayah penghasil kopi) atau "Triángulo del Café" (Segitiga Kopi), yakni wilayah Caldas, Risaralda, dan Quindío. Selain itu, dari segi kemudahan melakukan bisnis Kolombia menempati peringkat ke-51 (2016). Pada tahun 2016, perdagangan Indonesia dengan Kolombia mencapai US$133 juta (Tabel 2.7). Meskipun neraca perdagangan Indo-nesia terus mengalami surplus, pada periode 2012-2016 telah terjadi penurunan surplus sebesar 4,4%. Pada tahun 2017, terjadi penurunan perdagangan sebesar 7,6% dibandingkan periode sebelumnya (2012-

47

Page 51: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

2016) dengan defisit sebesar 3% pada ekspor non-minyak bumi dan gas Indonesia. Untuk meningkatkan neraca perdagangan, Indonesia perlu meningkatkan promosi perdagangan ke Kolombia secara signifikan.

Tabel 2.5 Neraca Perdagangan Indonesia-Kolombia 2014–2017

Description 2014 2015 2016Trend(%)

2012-2016

Jan-May Change(%) 2017/20162016 2017

TOTAL TRADE 154.373,60 136.702,90 133.189,10 -7,6 58.870,70 67.240,40 14,22OIL & GAS 0 0 0 0 0 0 0NON OIL &

GAS 154.373,60 136.702,90 133.189,10 -7,47 58.870,70 67.240,40 14,22

EXPORT 147.221,90 130.656,70 124.974,80 -6,14 56.572,10 54.859,80 -3,03OIL & GAS 0 0 0 0 0 0 0NON OIL &

GAS 147.221,90 130.656,70 124.974,80 -6,14 56.572,10 54.859,80 -3,03

IMPORT 7.151,80 6.046,20 8.214,30 -23,59 2.298,60 12.380,60 438,61OIL & GAS 0 0 0 0 0 0 0NON OIL &

GAS 7.151,80 6.046,20 8.214,30 -22,49 2.298,60 12.380,60 438,61

BALANCE OF TRADE 140.070,10 124.610,60 116.760,50 -4,37 54.273,40 42.479,10 -21,73

OIL & GAS 0 0 0 0 0 0 0NON OIL &

GAS 140.070,10 124.610,60 116.760,50 -4,54 54.273,40 42.479,10 -21,73

Sumber: BPS, diolah oleh Kementerian Perdagangan.

5. Peru Peru merupakan negara di kawasan Amerika Latin yang mengalami pertumbuhan cukup pesat. Peru berada pada peringkat ke-53 untuk kemudahan berbisnis, dan peringkat ke-43 untuk economic freedom di mana waktu pengurusan kelengkapan/dokumen impor adalah 72 jam. Presiden yang baru terpilih, Pedro Pablo Kuczynski, yang telah dilantik sebagai Presiden Peru ke-66 pada 28 Juli 2016, berusaha untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan mengundang investor dan berupaya mengatasi populasi perkotaan. Pada tahun 2016, perekonomian Peru bertumbuh dengan baik

48

Page 52: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

mengikuti bertumbuhnya investasi terutama di bidang pertambangan. Secara keseluruhan, antara 10-15% pendapatan pajak berasal dari sektor pertambangan dan sekitar 60% dari sektor industri komoditas. Pemerintah Peru menargetkan hingga tahun 2021 untuk mendorong terbukanya lapangan kerja dari 30% menjadi 60%. Indonesia dan Peru telah melaksanakan Joint Feasibility Study on Trade Agreement yang merekomendasikan dimulainya perundingan yang mengarah kepada pembentukan perjanjian perdagangan bilateral. Kedua negara juga mencatat peningkatan volume perdagangan dalam tiga tahun terakhir, di mana pada tahun 2015 total volume perdagangan mencapai US$229,26 juta dengan surplus di pihak Indonesia sebesar US$123,81 juta (Tabel 2.8). Hubungan perdagangan kedua negara dari tahun 2016–2017 mengalami peningkatan 8,15% dengan sektor ekspor non migas Indonesia mengalami peningkatan 1,8%.

Tabel. 2.6 Neraca Perdagangan Indonesia-Peru 2012–2017

(Nilai: Ribu US$)

Description 2012 2013 2014 2015 2016Trend(%)

2012-2016

Jan-May Change(%) 2017/20162016 2017

TOTAL

TRADE232.567,3 230.251,9 277.227,5 229.257,2 218.414,1 -1,29 122.517,3 132.497,9 8,15

OIL & GAS 240,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,00 0,0 0,0 0,00NON OIL &

GAS 232.327,3 230.251,9 277.227,5 229.257,2 218.414,1 -1,27 122.517,3 132.497,9 8,15

EXPORT 159.888,3 178.450,7 210.441,1 176.533,9 159.111,3 -0,21 91.252,5 92.913,6 1,82OIL & GAS 240,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,00 0,0 0,0 0,00NON OIL &

GAS 159.648,3 178.450,7 210.441,1 176.533,9 159.111,3 -0,18 91.252,5 92.913,6 1,82

IMPORT 72.679,0 51.801,2 66.786,5 52.723,3 59.302,7 -3,82 31.264,8 39.584,3 26,61OIL & GAS 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,00 0,0 0,0 0,00NON OIL &

GAS 72.679,0 51.801,2 66.786,5 52.723,3 59.302,7 -3,82 31.264,8 39.584,3 26,61

BALANCE OF TRADE 87.209,3 126.649,6 143.654,6 123.810,7 99.808,6 2,50 59.987,6 53.329,3 -11,10

OIL & GAS 240,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,00 0,0 0,0 0,00NON OIL &

GAS 86.969,3 126.649,6 143.654,6 123.810,7 99.808,6 2,56 59.987,6 53.329,3 -11,10

Sumber: BPS, diolah oleh Kementerian Perdagangan.

49

Page 53: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

D. KERJA SAMA REGIONAL DI KAWASAN AMERIKA LATIN Di kawasan Amerika Latin terdapat beberapa organisasi regional yang memiliki pengaruh penting dalam memajukan kepentingan ekonomi, politik dan sosial-budaya negara-negara di kawasan tersebut. Di antara organisasi reigonal yang utama di kawasan Amerika Latin adalah sebagai berikut:

1. MERCOSUR (Mercado Comun del Sur) Mercosur adalah blok ekonomi Amerika Selatan(Gambar 2.4) yang berdiri pada tahun 1991, beranggotakan Argentina, Brasil, Paraguay, Uruguay dan Venezuela, dan mencakup total PDB sebesar US$4.275 triliun (estimasi 2017) dan populasi lebih dari 288 juta jiwa.6

Selain itu, benua Amerika merupakan benua terluas kedua di dunia yang terbentang dari Laut Arktik hingga Samudera Pasifik dan terdiri dari (sekitar) 30 negara yang tersebar dari Alaska hingga Argentina. Dinamika perkembangan dan persaingan di antara ketiga puluh negara ini selalu menjadi kajian yang menarik dalam studi tentang kawasan Amerika. Tidak dapat dipungkiri, upaya setiap negara dalam memperoleh  power  dan mempertahankan kedaulatannya menjadi semakin dinamis dengan kehadiran Amerika Serikat sebagai negara adidaya di kawasan.

6 Gian Luca Gardini, The Origins of Mercosur, Palgrave Macmillan, New York, 2010.

50

Page 54: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

Gambar 2.3Negara-Negara Amerika Latindan Keanggotaan Dalam Mercosur,

Pacific Alliance dan FTAdengan AS dan UE

Sumber: The Economist, 2013.7

Kebijakan-kebijakan dalam upaya meningkatkan pengaruh atas negara lain yang ditempuh oleh Amerika Serikat sering memicu reaksi negara-negara tetangganya, khususnya di kawasan Amerika Latin, untuk menempuh kebijakan yang bertujuan mengimbangi (balancing)  pengaruh Amerika Serikat tersebut. Salah satu contoh

7 The Economist, A continental divide, https://www.economist.com/news/americas/21578056-region-falling-behind-two-alternative-blocks-market-led-pacific-alliance-and, diakses tanggal 30 November 2017

51

Page 55: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

tindakan  balancing  yang dilakukan oleh negara-negara di kawasan Amerika Latin adalah melalui peningkatan kekuatan ekonomi dengan membentuk blok-blok perdagangan yang diharapkan dapat mengurangi ketergantungan ekonomi dan politik kepada Amerika Serikat. Salah satu blok perdagangan yang hingga kini telah banyak membawa kemajuan bagi negara-negara Amerika Latin adalah Mercosur. Mercosur merupakan organisasi regional berbasis kerja sama ekonomi yang pembentukannya diprakarsai oleh Argentina dan Brasil melalui  Declaration of Iguaҫu  di tahun 1985. Seperti blok-blok perdagangan lainnya, pembentukan Mercosur bertujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kawasan Amerika Latin sehingga dapat mengurangi ketergantungan ekonomi terhadap Amerika Serikat. Kebijakan-kebijakan ekonomi diskriminatif yang diterapkan oleh Amerika Serikat terhadap negara-negara mitranya di kawasan Amerika Latin membuat ketiga negara pemrakarsa organisasi ini—yakni Argentina, Brasil dan Paraguay—sepakat mendirikan Mercosur guna menggalang kekuatan ekonomi dan politik negara-negara Amerika Latin.Kini keanggotaan Mercosur telah berkembang mencakup Uruguay, Bolivia, Chile, Kolombia, Ekuador, dan Peru. Kini Mercosur telah berkembang menjadi pasar terbesar keempat di dunia setelah  North America Free Trade Area  (NAFTA),  Uni Eropa, dan Jepang. Penghapusan hambatan perdagangan di antara negara-negara anggota organisasi regional ini telah membawa peningkatan skala perdagangan dan perluasan pasar di kawasan Amerika Latin. Dari tahun 1991 hingga 1994, indeks perdagangan telah tumbuh pesat dari 12% menjadi 19%, sementara ekspor telah tumbuh sebesar 7%. Di tahun 2014, perdagangan antarnegara anggota Mercosur telah meningkat sebanyak 12 kali.

Melalui blok perdagangan, negara-negara Amerika Latin menggalang kekuatannya seiring terjadinya peningkatan pertumbuhan

52

Page 56: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

ekonomi. Perekonomian yang terus tumbuh dari tahun ke tahun secara perlahan dapat mengurangi ketergantungan negara-negara Amerika Latin terhadap Amerika Serikat sebagai negara adidaya di kawasan.

2. Aliansi Pasifik (Pacific Alliance) Pada bulan April 2011, empat negara yaitu Peru, Chile, Kolombia, dan Meksiko telah menandatangani Lima Declaration sebagai dasar pembentukan Aliansi Pasifik, yang secara resmi berdiri pada bulan Juni 2012. Organisasi ini secara substansi berbeda dengan organisasi yang ada di kawasan Amerika Latin lainnya, seperti Unión de Naciones Suramericanas/Union of South American Nations (UNASUR), Alianza Bolivariana para los Pueblos de Nuestra América/the  Bolivarian Alliance for the Peoples of Our America (ALBA), dan Comunidad de Estados Latinoamericanos y Caribeños (Community of Latin American and Caribbean States).8

Tidak seperti kelompok tersebut, tujuan utama Aliansi Pasifik adalah memperdalam kerja sama di antara anggota dan lebih memperkuat kerja sama dengan wilayah Asia Pasifik. Aliansi Pasifik mencakup populasi penduduk sebesar 204 juta jiwa (36% dari total penduduk Amerika Latin), dengan PDB sebesar US$1,7 triliun (35% dari total PDB di kawasan Amerika Latin), dan total nilai perdagangan sebesar US$1,045 triliun (diperkirakan setengah pendapatan dari total perdagangan dunia). Pada tahun 2012 Aliansi Pasifik telah membentuk dewan bisnis, kerja sama Bea Cukai dan kerja sama kejahatan lintas wilayah. Sementara untuk promosi ekspor ditangani oleh perwakilan di masing-masing negara anggota seperti ProChile, Proexport Kolombia, ProMéxico, dan ProPeru. Peran setiap perwakilan tersebut adalah sebagai kantor 8 What is Pacific Alliance, https://alianzapacifico.net/en/what-is-the-pacific-alliance/ diakses tanggal 27 Mei 2017.

53

Page 57: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

bersama untuk pertukaran informasi, penelitian pasar, dan misi dagang ke luar kawasan seperti ke Tiongkok, Korea Selatan, Jepang dan India. Pada tahun 2013, Aliansi Pasifik telah mencapai kesepakatan untuk memberlakukan pajak masuk nol persen untuk 90% perdagangan barang di antara para anggota. Dalam aktivitasnya, Aliansi Pasifik bersifat lebih terbuka dan berfokus pada empat hal. Pertama, fasilitasi pergerakan manusia melalui kerja sama bidang migrasi termasuk kerja sama antarpolisi dari negara-negara anggota. Kedua, kerja sama dan integrasi perdagangan yang mencakup kerja sama fasilitas perdagangan dan perpajakan. Ketiga, layanan jasa dan modal yang mencakup upaya penyatuan pasar modal di kawasan ini. Keempat kerja sama dalam hal mekanisme penyelesaian masalah ekonomi atau sengketa bisnis antara negara anggota.

Gambar 2.4Negara-Negara dalam Organisasi Aliansi Pasifik

Sumber: encuentroempresarialap20179

9 What Is The Pacific Alliance? Diakses tanggal 30 November 2017.

54

Page 58: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

3. Union of South American Nations (UNASUR) UNASUR didirikan pada 2004 dan beranggotakan 12 negara Amerika Selatan yaitu Argentina, Bolivia, Brasil, Kolombia, Chile, Ekuador, Guyana, Paraguay, Peru, Suriname, Uruguay dan Venezuela. Bertujuan untuk mengintregasikan perekonomian, sosial dan politik negara-negara anggotanya, UNASUR bertugas mengoordinasikan kegiatan ekonomi, komunikasi, kebudayaan, kewarganegaraan, keimigrasian, sosial, dan kesehatan. Organisasi tersebut memungkinkan untuk memperkuat integrasi, menemukan konsensus, dan menghormati pluralitas.

4. FEALAC FEALAC atau Forum for East Asia-Latin America Cooperation didirikan terutama untuk meningkatkan kerja sama komprehensif dan dialog antara kawasan Asia Timur dan Amerika Latin. Sejak pembentukannya, FEALAC merupakan satu-satunya wadah kerja sama antarpemerintah yang menghubungkan kawasan Asia Timur dan Amerika Latin, dengan nilai total perdagangan mencapai US$267 miliyar (2011).

Saat ini keanggotaan FEALAC menghimpun 40% populasi dunia, 32% ekonomi dunia dan lebih dari 40% perdagangan dunia. FEALAC tediri dari 10 negara anggota ASEAN, Tiongkok, Jepang, Mongolia, Korea Selatan, Australia dan Selandia Baru, dan 20 negara Amerika Latin (Argentina, Bolivia, Brasil, Chile, Republik Dominika, Ekuador, El Salvador, Guetemala, Honduras, Kolombia, Kosta Rika, Kuba, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Suriname, Urugay dan Venezuela).10

10 FEALAC, www.fealac.org.Diakses tanggal 14 September 2017.

55

Page 59: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

Tujuan FEALAC adalah meningkatkan dialog antarkawasan, saling pengertian dan kerja sama antarnegara anggota, dan meningkatkan kehadiran Asia Timur dan Amerika Latin dalam arena internasional. Dalam waktu 10 tahun, melalui FEALAC arus perdagangan antara Amerika Latin dan Asia Timur telah meningkat 450%, mencapai US$341 miliar pada tahun 2010. Dalam pertemuan tingkat menteri, para anggota berdialog untuk meningkatkan kerja sama antara kedua kawasan dalam bidang perdagangan, pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi.

Regionalisme di Amerika Latin menghadapi realita yang penuh dengan tantangan di mana tidak ada satu organisasi regionalpun yang terbukti mampu menyatukan atau mengintegrasikan wilayah ini. Semua organisasi regional yang ada saat ini tidak dapat menetapkan definisi yang jelas tentang integrasi Amerika Latin dan langkah-langkah untuk mewujudkan integrasi tersebut. Kemunculan berbagai organisasi di kawasan ini terlihat telah mengaburkan posisi antara masing-masing organisasi tersebut dalam konteks upaya bersama mencapai integrasi regional. Dalam banyak kesempatan, organisasi-organisasi regional di kawasan ini telah terlibat dalam kompetisi yang justru dapat semakin menjauhkan tercapainya integrasi.

Setelah Perang Dunia II, organisasi-organisasi regional di Amerika Latin terkonsentrasi pada bidang ekonomi dan perdagangan. Namun, dalam beberapa dekade terakhir isu-isu politik telah semakin mendominasi interaksi antarnegara anggota dari organisasi-organisasi regional tersebut sebagaimana yang telihat dari pembicaraan dalam UNASUR dan CELAC. Di samping itu, setiap organisasi regional di Amerika Latin memiliki keterbatasan dalam menerapkan kebijakan-kebijakan politik tertentu terhadap suatu negara yang dinilai bermasalah.

56

Page 60: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

Kompetisi pengaruh di antara negara-negara utama Amerika Latin juga turut mewarnai interaksi di dalam organisasi - organisasi regional di kawasan tersebut. Sebagai contoh, banyak pengamat yang menilai bahwa Brasil merasakan kompetisi terhadap pengaruh kepemimpinannya di wilayah Selatan kawasan Amerika Latin dengan kehadiran Meksiko dalam  Aliansi Pasifik.

57

Page 61: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

58

Page 62: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

BAB III

PELUANG DAN KERJA SAMAEKONOMI DI KAWASAN

AMERIKA LATIN ”Dengan beragamnya tingkat pertumbuhan ekonomi negara-

negara di kawasan Amerika Latin, merupakan tantangan bagi

Pemerintah untuk memetakan negara-negara yang berpotensi

untuk dijadikan sebagai pasar prospektif bagi produk-produk

Indonesia.”

59

Page 63: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

Untuk dapat masuk ke sebuah pasar ekspor yang baru memang bukan merupakan hal yang mudah. Setiap negara di Amerika Latin memiliki karakter dan kondisi setempat

yang berbeda-beda. Oleh karena itu, satu metode yang berhasil bagi perusahaan atau pelaku usaha, belum tentu efektif bagi perusahaan atau pelaku usaha yang lain. Hal yang paling penting dilakukan adalah untuk mengenai perbedaan dan keunikan dari setiap negara di Kawasan Amerika Latin. Bagi beberapa kalangan yang sama sekali belum pernah mendalami kawasan Amerika Latin, mungkin tidak terdapat gambaran secara utuh mengenai betapa beragamnya kondisi yang dihadapi di setiap negara.Amerika Latin cenderung dilihat sebagai satu kesatuan, atau dilihat secara terbatas pada negara-negara besar seperti Meksiko dan Brasil. Faktanya, Amerika Latin terdiri dari sekitar 26 negara yang masing-masing memiliki regulasi dan karakter yang berbeda. Menyadari keberagaman negara, bahasa, budaya, kondisi infrastruktur, iklim usaha, regulasi pemerintah, hukum setempat dan identifikasi terhadap masalah-masalah yang mungkin dihadapi adalah langkah pertama dalam melihat Amerika Latin sebagai pasar prospektif. Untuk memperkenalkan kembali pasar Amerika Latin, dalam pembahasan kali ini akan lebih banyak dipaparkan situasi dan karakter pasar secara umum. Selain itu, Bab ini juga akan fokus melihat peluang-peluang kerja sama di bidang ekonomi yang mungkin dapat dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dengan negara-negara di kawasan Amerika Latin baik secara bilateral maupun regional. Dengan sejumlah informasi ini, diharapkan dapat menjadi pembuka bagi eksplorasi yang lebih mendalam sekiranya terdapat kecocokan peluang dengan potensi yang dimiliki. Untuk mengidentifikasi pasar yang potensial memang bukan suatu hal yang dapat dilakukan secara instan. Sebagaimana kawasan lain, kawasan Amerika Latin bukanlah kawasan dengan kondisi iklim

60

Page 64: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

usaha yang sempurna, bahkan terdapat banyak tantangan bagi bisnis di kawasan tersebut. Di satu sisi, terdapat beberapa negara yang mengalami pertumbuhan ekonomi yang menonjol, namun di sisi lain beberapa negara cenderung mengalami stagnasi maupun kesulitan ekonomi yang harus mereka benahi. Realita ini tentu saja tidak selalu harus selalu dilihat sebagai sebuah hambatan karena dapat tetap memiliki berbagai potensi yang dapat ditawarkan bagi peningkatan perdagangan luar negeri Indonesia. Faktor-faktor penyebab ketidakstabilan ekonomi di sisi lain dapat menjadi peluang bagi pelaku usaha. Krisis yang terjadi tidak serta merta menghilangkan keberadaan dan potensi dari sebuah pasar. Sejumlah produk dan jasa bahkan dapat mengalami peningkatan penjualan selama terjadinya kontraksi ekonomi. Hal tersebut dapat dicapai dengan secara seksama menelaah budaya dan profil konsumen yang berbeda-beda, karakter pasar domestik/regional, lalu dikombinasikan dengan penawaran dan pricing strategy yang tepat. Guna memahami peluang yang mungkin dapat dimanfaatkan dari kawasan ini, perlu dipahami berbagai kondisi perekonomian yang ada saat ini, baik positif dan negatif. Sebagaimana dalam kajian-kajian Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kementerian Luar Negeri tahun-tahun sebelumnya, kajian ini akan melihat kondisi perekonomian dan mengidentifikasi peluang perdagangan. Dalam ketidakpastian global yang terjadi saat ini, setiap negara menghadapi risiko dan ancaman krisis finansial. Tidak hanya sebatas pada sektor keuangan, ketidakseimbangan finansial juga akan berpengaruh pada industri barang konsumsi/consumer goods industries. Masyarakat umumnya menyadari bahwa kejatuhan pasar komoditas akan berpengaruh terhadap ketersediaan lapangan pekerjaan dan lemahnya kemampuan ekonomi rumah tangga. Namun demikian, pasar finansial bukanlah faktor tunggal dalam menentukan kondisi pasar

61

Page 65: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

negara berkembang. Sejumlah faktor internal juga dapat mengganggu stabilitas ekonomi, seperti sistem politik yang cenderung belum solid di negara-negara Amerika Latin. Selain itu, indikasi praktik korupsi yang menerpa politisi dan pelaku usaha juga sering dimanfaatkan dalam rivalitas politik. Situasi ini memunculkan kecurigaan dan persepsi negatif dari masyarakat dan konsumen terhadap otoritas publik dan kalangan pelaku usaha.

Budaya konsumsi dari masyarakat negara berkembang juga merupakan salah satu faktor yang perlu diperhitungkan. Kemampuan untuk membuat dan menjalankan rencana jangka panjang umumnya masih sangat terbatas. Hal ini sering membentuk pola pikir konsumen yang lebih memilih untuk segera melakukan konsumsi/transaksi, dibandingkan berinvestasi untuk keuntungan jangka panjang. Masyarakat dengan pola konsumsi seperti ini cenderung memiliki tingkat utang yang tinggi untuk membiayai konsumsi yang tinggi tersebut. Hasilnya, utang per kapita tetap tinggi dan beban bunga terus berlangsung.

A. Ekonomi Amerika Latin Tingkat pertumbuhan ekonomi negara-negara Amerika Latin sangat beragam. Kondisi ini menjadi tantangan bagi pemerintah untuk memetakan negara-negara yang berpotensi untuk dijadikan sebagai pasar prospektif bagi produk-produk Indonesia, sasaran upaya menarik investasi dari negara di kawasan tersebut, maupun tujuan investasi bagi para investor nasional, serta target wisatawan asing yang perlu dibidik untuk berkunjung ke Indonesia. Brasil yang tidak stabil dan krisis di Venezuela cenderung menjadi fokus utama pemberitaan mengenai Amerika Latin. Hal ini membuat banyak pihak mengeneralisasikan kondisi di Amerika Latin sebagai wilayah non-prioritas target pengembangan pasar. Namun demikian

62

Page 66: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

terdapat berbagai momentum positif di Meksiko, Kolombia dan Peru yang saat ini justru perlu dimanfaatkan sebagai pasar prospektif. Selain itu, Chile juga mengalami pertumbuhan yang stabil dan Argentina mulai bangkit dengan terbukanya akses terhadap pasar modal global. Selain sejumlah prospek di atas, beberapa pertimbangan lain bagi pelaku usaha dalam melihat pasar Amerika Latin dapat diinterpretasikan berdasarkan kerangka4 Cs, yaitu Consumer, Climate, Competition dan Capabilities of Companies.1

B. Potensi Konsumen Dalam konteks potensi konsumen dari sisi demografi, Amerika Latin merupakan pasar terbesar ke-empat setelah AS, Eropa dan Tiongkok. Jumlah penduduk Amerika Latin dan Karibia saat ini mencapai 648 juta jiwa, dengan sebaran utama di Brasil, Meksiko, Kolombia, Argentina dan Peru.2Americas Market Intelligence(AMI) memproyeksikan PDB Amerika Latin akan meningkat hampir dua kali dari US$5,9 triliun di tahun 2012 menjadi US$10,4 triliun di tahun 2020.3 Sementara itu,Bank Dunia memperkirakan kelas menengah akan mencapai 43% dari jumlah populasi di Amerika Latin pada tahun 2030. Angka tersebut dua kali lipat lebih besar dari catatan pada tahun 2005.Dengan potensi demografi dan jumlah kelas menengah yang terus berkembang, terdapat berbagai peluang untuk menjadikan Amerika Latin sebagai pasar bagi produk ekspor Indonesia. Secara umum,

1 Terdapat berbagai pandangan mengenai konsep 4 Cs namun menurut Cullinan dan Holland, kerangka4 Cs terdiri dari Cost, Customers, Competitors dan Capabilities. Untuk kepentingan penulisan kajian ini, Cost disubstitusi dengan Climate yang penulis nilai lebih mewakili kondisi dan kebutuhan pendekatan terhadap kawasan tersebut. Sumber: “Strategic Due Dilligence oleh Geoff dan Tom Holland (Bain), Bloomberg Press, 8 Oktober 2002, https://www.mbaboost.com/4-cs-framework/). Diakses tangal 30 Oktober 2017.2 Latin America Population 2017, http://worldpopulationreview.com/continents/latin-america-population.Diakses tanggal 3 Agustus 2017.3 Is Your Business Ready for the World’s Emerging Middle Class?, Andre Bourque, 12/24/2014 01:18 am ET | Updated Feb 23, 2015, http://www.huffingtonpost.com/andre-bourque/is-your-business-ready-fo_b_6376056.html.Diakses tanggal 2 Agustus 2017.

63

Page 67: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

sasaran pasar utama untuk memulai bisnis dapat difokuskan pada kota-kota besar seperti Mexico City, Sao Paolo, Buenos Aires, Lima, Santiago, Monterrey dan Bogota.4 Kota-kota tersebut terhitung sebagai 45% dari total konsumsi masyarakat perkotaanglobal. Namun demikian, perlu diperhatikan berbagai faktor yang berpengaruh pada pola konsumsi masyarakat di negara-negara setempat. Kecenderungan konsumen Amerika Latin saat ini dapat dipetakan sebagai berikut:

1. Konsumen yang Terpengaruh Inflasi dan Kenaikan Harga Inflasi dan kenaikan harga membentuk pola daya beli masyarakat yang cenderung tetap.Hal ini memunculkan sejumlah konsumen yang sangat selektif terhadap pilihan produk dan harga. Dalam hal ini, merek atau nama besar dari suatu produk bukan merupakan pertimbangan utama. Selain memilih produk dengan harga yang lebih kompetitif, terdapat kecenderungan konsumen untuk mencari produk substitusi guna memenuhi kebutuhannya. Secara khusus kecenderungan ini berkembang pada masyarakat di Brasil (Grafik 3.1). Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa saat ini konsumen di Brasil (dan juga negara-negara Amerika Latin pada umumnya) cenderung mempertimbangkan berbagai cara untuk menghemat uang dan membatasi pengeluaran. Dalam memenuhi kebutuhan primernya, konsumen di Brasil cenderung memilih produk dengan harga yang sangat kompetitif. Kecenderungan serupa juga terlihat di Chile dan Argentina.

4 Can Latin America Reignite Growth By Connecting with Consumers?, Andres Cadena, Patricia Ellen, Jaime Morales, and Jaana Remes, Article - McKinsey Global Institute - June 2016, http://www.mckinsey.com/global-themes/employment-and-growth/can-latin-america-reignite-growth-by-connecting-with-consumers. Diakses tanggal 3 Agustus 2017.

64

Page 68: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

Grafik. 3.1Survei Sentimen Konsumen di Amerika Latin 2016

Sumber: McKinsey Global Consumer Sentiment Survei, 2016

2. Kenaikan Penghasilan dan Pertumbuhan Kelas Menengah Tingkat pendapatan sangat memengaruhi sikap konsumen. Kenaikan penghasilan cenderung membuat konsumen mempertimbangkan nilai yang ada pada sebuah produk seperti kualitas, nama besar merek dan kemudahan/kenyamanan saat bertransaksi. Kecenderungan ini terjadi di beberapa negara Amerika Latin, khususnya Meksiko, Chile dan Kolombia. Pertumbuhan kelas menengah memengaruhi pola konsumsi secara signifikan, terutama dalam aspek pemenuhan kebutuhan tersier seperti perawatan kecantikan, produk fashion, aksesoris, hingga produk-produk untuk hewan peliharaan.

3. Gaya Hidup Sehat Ancaman diabetes dan obesitas menjadi faktor utama berkembangnya gaya hidup sehat di sejumlah negara Amerika Latin. Kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan menjadikan

Consumers agreeing/strongly agreeing over the past 12 months,Sept 2015, %

South America and Mexico Brazil

69 7259 62

52 5550 53

44 4842 46

30 3229 33

I am increasingly lookingfor ways to save moneyI am paying moreattention to pricesI am looking for salesand promotions

I am delaying purchases

I shop around to get thebest dealsI wait for products togo on sale

I buy more in bulk

I use coupons and loyalty-card discounts more often

65

Page 69: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

permintaan terhadap produk makanan dan minuman organik/non-olahan senantiasa mengalami peningkatan. Sepanjang 2010 – 2015 penjualan ritel makanan organik meningkat sebesar 48%. Sementara itu, produk-produk dengan kadar gula, lemak dan garam yang lebih rendah mengalami peningkatan penjualan sebesar 20%. Dalam survey berbeda dari Euromonitor, ditemukan bahwa dalam kurun 2010 – 2015 penjualan produk makanan untuk diet intoleran di Amerika Latin, seperti di Meksiko, Brasil, Argentina dan Kolombia, meningkat hingga 78% (Grafik 3.2).

Grafik. 3.2Penjualan Produk Makanan di Beberapa Negara Amerika Latin

2010-2015

Sumber: Euromonitor International from trade sources and national statistics5

C. Iklim Usaha Situasi politik dan ekonomi masih menjadi pertimbangan utama dalam melihat iklim usaha di Amerika Latin. Pada awal tahun 2017ekonomi Amerika Latin kembali menunjukkan indikasi pertumbuhan setelah mengalami penurunan aktivitas selama hampir dua tahun. Data PDB regional memperlihatkan perkembangan ekonomi sebesar 0,8% pada kuartal pertama.

5 Euromonitor International Trade, https://www.marketresearch.com/Euromonitor-International- v746 Diakses tanggal 22 Juni 2017.

800.0

700.0

600.0

500.0

400.0

300.0

200.0

100.0

0.02010

Argentina Colombia Mexico

2011 2012 2013 2014 2015

‘000

Ton

nes

66

Page 70: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

Secara keseluruhan, pergerakan ekonomi masih lemah dengan sejumlah tantangan di setiap negara, seperti:

1. Argentina masih berkutat dengan agenda reformasi ekonomi yang cukup radikal dan diwarnai dengan tingginya angka pengangguran. Sektor rumah tangga juga masih menunjukkan sikapwait and see dalam melakukan transaksi ekonomi. Namun diluar tantangan itu, ekonomi Argentina menunjukkan pertumbuhan positif yang didorong oleh ketahanan permintaan domestik, khususnya konsumsi sektor swasta. Peningkatan ekspor dan kembalinya aktivitas produksi industri juga menjadi pendorong positif bagi perekonomian. Untuk mendukung perbaikan ekonomi , Pemerintah Argentina telah mengeluarkan surat utang sebesar US$2,75 juta pada bulan Juni 2017. Sementara itu, rendahnya suku bunga global, tingginya kurs domestik dan peningkatan anggaran belanja infrastruktur akan menjadi daya tarik bagi masuknya investasi asing. Ekonomi Argentina diperkirakan tumbuh 2,6% tahun 2017 dan 2,7% pada 2018.

2. Upaya perbaikan ekonomi Brasil masih terhambat oleh ketidakpastian politik. Reformasi ekonomi yang sedang bergulir terancam oleh tidak populernya Presiden Michel Temer sehingga menurunkan tingkat kepercayaan konsumen dan kalangan usaha. Sisi cerahnya adalah terdapat indikasi yang kuat terhadap perbaikan ekonomi yang berasal dari produksi industri. Para analis dari Focus Economics melihat peningkatan PDB Brasil sebesar 0,4% pada tahun 2017 dan sebesar 2% pada 2018. Walaupun saat ini Brasil tengah mengalami stagnasi ekonomi dan situasi politik yang sangat dinamis, Brasil masih merupakan

67

Page 71: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

negara terbesar di Amerika Latin dengan jumlah populasi mencapai 207 juta jiwa (World Bank, 2015) dan luas wilayah mencapai 8,5 juta km2. Secara global Brasil merupakan salah satu emerging economy dan negara anggota G20 (Group of Twenty). Dengan demikian, masih terdapat peluang yang menjanjikan untuk memulai ekspansi pasar di Brasil, khususnya pada sektor-sektor konsumsi yang menyasar kalangan masyarakat menengah ke bawah. Jenis konsumen ini memiliki segmen yang besar dengan kecenderungan memilih produk alternatif yang harganya lebih kompetitif untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

3. Upaya Pemerintah Kolombia menyusun kebijakan moneter yang lebih akomodatif, menguatkan konsumsi pemerintah dan diiringi naiknya harga komoditas, telah mempercepat kenaikan PDB tahun 2017 sebesar 2%. Sementara pada tahun 2018 diperkirakan kenaikan PDB akan mencapai 2,8%. Namun, ditengah perbaikan situasi ini masih terdapat indikasi lemahnya belanja publik.

4. Bagi Meksiko, perundingan NAFTA akan menjadi momentum utama bagi perkembangan ekonomi pada beberapa periode ke depan. Jika perundingan NAFTA berjalan lancar, diperkirakan ekonomi Meksiko akan bertumbuh sebesar 2% sepanjang tahun 2017 dan 2,2% pada 2018. Secara internal, sektor manufaktur di Meksiko masih kuat dan konsumsi swasta akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi. Selain itu, remitansi dari luar negeri juga akan terus mendorong konsumsi rumah tangga di Meksiko.

Selain sejumlah kondisi di atas, sektor moneter juga masih menjadi pertimbangan dalam melihat peluang di Amerika Latin. Lembaga Focus Economics memperkirakan penurunan inflasi di Amerika Latin

68

Page 72: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

(diluar Venezuela) sebesar 6,1% pada bulan Mei, menjadi 5,8% pada bulan Juni 2017. Inflasi yang lebih rendah memberikan kesempatan bagi bank sentral untuk menerapkan kebijakan ekonomi yang lebih fleksibel tahun 2017 ini. Sementara Venezuela sedang mengalami hiperinflasi sehingga jika dimasukan ke dalam agregat, inflasi Amerika Latin secara regional akan melambung sebesar 34,4% di akhir tahun 2017. Dengan perkiraan tersebut akan tetap terjadi penurunan inflasi menjadi sebesar 32,1% pada tahun 2018.

D. Persaingan Global Dalam upaya menembus pasar Amerika Latin, persaingan tidak hanya terjadi dengan pelaku usaha atau produk-produk dengan merek global. Kompetitor lokal dan regional juga menjadi unsur yang perlu diperhitungkan. Jaringan usaha Amerika Latin saat ini dikenal dengan istilah multilatinas. Pengamat internasional menjelaskan bahwa sebagai bagian dari masyarakat lokal, multilatinas memiliki hubungan erat dengan birokrasi dan otoritas setempat. Kedekatan tersebut tidak hanya bermanfaat untuk memperlancar kegiatan perusahaan, namun dalam beberapa kasus dimanfaatkan untuk menekan kompetitor yang berusaha menembus pasar. Dengan adanya kecenderungan tersebut, sangat penting bagi perusahaan asing untuk membangun jaringan dengan mitra lokal sebagai strategi utama menghadapi kompetisi lokal.

E. Kapabilitas Lembaga Selain kesesuaian produk dengan selera pasar yang dituju, maka mengukur kemampuan perusahaan sebelum memutuskan untuk masuk ke dalam sebuah pasar baru juga merupakan hal yang sangat penting. Pertimbangan tersebut yang sering menjadi hambatan utama bagi para pelaku usaha dalam memasuki pasar prospektif, terlebih ketika regulasi dan prosedur pasar yang dituju cenderung belum terstruktur secara

69

Page 73: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

jelas.Kebutuhan modal untuk membiayai penyedia jasa/broker juga cenderung menjadi kekhawatiran. Karena itu pelaku usaha sebaiknya betul-betul mengalkulasi secara detail setiap langkah yang diperlukan untuk menembus pasar Amerika Latin. Terdapat berbagai metode dan alternatif yang dapat dimanfaatkan untuk memperlancar upaya masuk ke pasar Amerika Latin. Dalam hal ini, komunikasi dengan sejumlah Kantor Perwakilan RI di berbagai negara akreditasi dapat menjadi langkah awal dan jalur pembuka. Kantor Perwakilan RI juga dapat memfasilitasi penjajakan hubungan dengan mitra/pihak ketiga penyedia jasa/broker, untuk memastikan kredibilitas mitra tersebut. Dengan kata lain, koordinasi awal dengan Kantor Perwakilan RI dapat membantu dalam memperkecil kemungkinan terjadinya penipuan dalam transaksi bisnis. Dari sejumlah informasi dan survey, dapat dipetakan 10 risiko utama yang umumnya dihadapi pelaku usaha di Amerika Latin. Urutan risiko tersebut memiliki perbedaan dengan persepsi global yang selama ini menjadi pertimbangan pelaku usaha. Perbedaan tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.1. Data di atas dihasilkan dari survey terhadap 1.418 pelaku usaha di bidang managemen risiko dari 28 sektor industri, mulai dari industri kecil, menengah dan perusahaan multinasional di 60 negara. Negara Amerika Latin yang termasuk dalam survey tersebut adalah Argentina, Bolivia, Brasil, Chile, Kolombia, Ekuador, Meksiko, Peru dan Venezuela. Risiko utama yang dihadapi pelaku usaha di Amerika Latin ternyata adalah “Damage to reputation/brand”. Faktanya hal ini sama seperti risiko yang dihadapi pelaku usaha di wilayah Asia Pasifik, Timur Tengah/Afrika, dan Amerika Utara. Perkembangan media sosial merupakan salah satu faktor penyebab risiko ini, karena itu pelaku usaha perlu memperhitungkan strategi untuk menghadapi krisis yang mungkin terjadi pada merek/produk tertentu.

70

Page 74: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

Tabel 3.110 Risiko Utama Bagi Pelaku Usaha

Rank Global Latin Amerika1 Damage to reputation/brand Damage to reputation/brand2 Economic slowdown/slow recovery Regulatory/legislative changes3 Regulatory/legislative changes Incresing competition

4 Incresing competition Crime/theft/fraud/employee dishonesty

5 Failure to attract or retain top talent Property damage

6 Failure to innovate/meet customer needs Distribution or supply chain failure

7 Business interruption Failure to attract or retain top talent8 Third party liability Economic slowdown/slow recovery9 Computer hacking, viruses, etc Commodity price risk

10 Property damage Third party liability

Sumber: The National Alliance for Insurance Education & Research, 2015.

Risiko kedua yang dihadapi pelaku usaha di Amerika Latin adalah kondisi regulasi, peraturan dan hukum yang cenderung lebih sulit dibandingkan negara-negara yang lebih maju. Regulasi dan peraturan juga sangat dipengaruhi oleh perubahan politik. Perusahaan asal Amerika Serikat dan Eropa merupakan merupakan contoh yang sangat baik dalam mengelola risiko perubahan regulasi dan peraturan di Amerika Latin. Bagi perusahan-perusahaan tersebut, kondisi ini justru menjadi peluang untuk memenangkan kompetisi di saat pesaing lain tidak mampu menyesuaikan diri dengan perubahan regulasi yang terjadi. Bagi pelaku usaha Indonesia, indikasi dua risiko utama adalah nomor enam dan sepuluh pada tabel 3.9 di atas. Dua risiko tersebut muncul karena dipengaruhi oleh persepsi jauhnya jarak antara Indonesia dan Amerika Latin serta perbedaan budaya yang dihadapi. Salah satu persoalan yang kerap mengemuka di antara para pelaku usaha Indonesia

71

Page 75: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

dalam upaya pengembangan pasar non-tradisionaldi kawasan tersebut adalah jarak geografis antara keduanya yang berjauhan, sehingga waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan produk-produk Indonesia ke kawasan Amerika Latin masih relatif lama. Selain itu, terdapat ketimpangan penawaran dan permintaanuntuk transportasi laut ke wilayah-wilayah Amerika Latin. Dengan melihat realita jalur perdagangan saat ini,perlu diidentifikasi rute transportasi laut termasuk peluang dan tantangan yang menyertainya, serta potensi alternatif rute baru yang efektif bagi pemasaran produk-produk Indonesiake kawasan tersebut.Jalur konektivitas yang efektifakan mempercepat upaya penetrasi dan peningkatan akses pasar di kawasan tersebut.Pemerintah dan asosiasi bisnis terkait diharapkan dapat mengupayakan direct service vessels ke kawasan tersebut sehingga diharapkan dapat memangkas biaya-biaya yang dikeluarkan.Selama ini kapal-kapal kontainer Indonesia ke kawasan Amerika Latin selalu memanfaatkan pelabuhan di Los Angeles (AS) untuk transit. Dalam upaya menjajaki rute alternatif, kiranya dapat memperhatikan karakteristik terbuka yang dimiliki oleh negara-negara di wilayahpesisir Amerika Latin yang berada di sisi Samudera Pasifik. Pelabuhan-pelabuhan laut di Chile, Kolombia, Meksiko, dan Peruyang tergabung dalam Aliansi Pasifikdapat dipelajari sebagai jalur masuk bagi produk ekspor Indonesia.

F. Komoditas Unggulan dan Potensial Sebanyak tiga perempat bagian dari total impor ke 20 negara di Amerika Latinmasuk kekawasan Amerika Selatan. Komoditas impor Amerika Latin hampir tak terbatas, mulai dari barang-barang konsumsi hingga produksi. Proporsi impor secara keseluruhan setiap negara Amerika Latin akan berbeda-beda tergantung dari situasi ekonomidan

72

Page 76: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

daya beli serta kebiasaan masyarakatnya. Secara sederhana, komoditas impor dapat dibagi menjadi dua, yaitu barang-barang yang tahan lama (durable) seperti telepon seluler, perlengkapan elektronik rumah tangga, otomotif, ban, dan produk karet; dan barang konsumsi tidak tahan lama (non-durable consumer goods) seperti tekstil, pakaian jadi, dan makanan olahan (buah kaleng, susu kemasan, ikan kaleng dan tepung gandum). Di beberapa negara Amerika Latin, sektor agrikultur masih menjadi komoditas impor yang cukup besar nilainya. Dalam tiga tahun terakhir, Ekuador rata-rata mengimpor US$1,3 triliun di sektor agribisnis. Impor terbesar adalah serealia yang tercatat sebesar US$360 juta, minyak dan lemak nabati sebesar US$163 juta, dan buah dan kacang-kacangan sebesar US$150 juta. Angka-angka impor komoditas tersebut diperkirakan akan stabil hingga lima tahun mendatang. Serealia juga menjadi komoditas impor di Kolombia, khususnya jenis jagung dan gandum yang menyumbang hingga 40% dari impor di bidang agrikultur. Selain itu, minyak nabati, buah-buahan tropis dan kacang-kacangan juga menjadi komoditas impor yang cukup besar.Selama beberapa tahun terakhir Kolombia telah menyepakati beberapa FTA dengan AS, Kanada, Chile dan UE. Impor pada sektor agribisnis Peru juga didominasi oleh serealia sebagai salah satu komoditas utama dengan rata-rata impor sebesar US$1,4 triliun pada tahun 2012–2014. Angka tersebut terdiri dari sejumlah subkomoditas utama seperti beras, jagung dan gandum. Dalam tiga tahun terakhir minyak nabati juga menjadi salah satu komoditas impor utama dengan nilai rata-rata sebesar US$500 juta. Sementara itu, produk susu berada pada posisi ketiga dengan nilai rata-rata sebesar US$200 juta pada periode 2012–2014. Besarnya angka ini karena Peru merupakan negara importir neto produk susu. Sementara itu Meksiko saat ini merupakan salah satu pasar terbesar di Amerika Latin dan keberadaannya sangatmemengaruhi

73

Page 77: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

sejumlah mitra, khususnya AS. Impor Meksiko dari AS pada 2014 mencapai US$196miliar.Meksiko adalah negara pengimpor jagung nomor dua terbesar dengan total sekitar 10 juta ton atau senilai US$2,3 miliar. Meksiko juga pengimpor kedelai terbesar kedua dengan total sebesar 4 juta ton atau senilai US$2 miliar. Selain itu, beberapa komoditas lain yang diimpor Meksiko dalam volume besar adalah daging babi sebesar 800.000 ton, daging unggas sebesar 700.000 ton dan daging kalkun sebesar 150.000 ton. Untuk melengkapi informasi mengenai peluang yang terbuka bagi berbagai jenis produk lain yang berpotensi di pasar Amerika Latin, pada Tabel 3.2 dan Tabel 3.3 dapat dilihat sejumlah komoditas impor yang masuk ke kawasan tersebut. Secara spesifik memang belum diperoleh data yang memperlihatkan secara lebih detail apakah produk-produk yang diimpor memang diproduksi oleh AS dan Hong Kong, atau sebenarnya merupakan produk dari negara-negara lain yang diklaim menjadi ekspor dari dua produsen tersebut.

Tabel.3.2Ekspor Utama Amerika Serikat ke Amerika Latin 2013

Rank COMMODITIES TEUS MOM YOY YTD1 Paper&Paperboard/Waste 6,220 -2% 7% -6%2 Auto Parts 4,819 -9% -18% -17%3 Synthetic Resins, NSPF 3,410 -11% 20% 3%4 Vinyl Alcohol, PVC Resins 3,301 -7% 29% 12%5 PE, Melamine, Urea Resins 2,736 -9% 80% 58%6 Wood Pulp 2,278 -2% -14% -14%7 Fabrics, Incl. Raw Cotton 2,075 28% 55% 25%8 Med 2,007 -7% -33% -14%9 Property damage 1,780 -3% 16% 3%

10 Unclassified Chemicals 1,745 -5% -21% -14%

Sumber: PIERS.

74

Page 78: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

Tabel 3.2 dan Tabel 3.3 memberikan gambaran umum mengenai produk-produk yang masuk ke Amerika Latin melalui dua pintu perdagangan internasional, yaitu AS dan Hong Kong. Hal ini tentunya menjadi informasi awal bagi pelaku usaha dalam menentukan karakter produk yang dapat diserap oleh pasar Amerika Latin. Menurut pengamatan beberapa pihak terutama pelaku bisnis pengapalan, produk Indonesia yang diminati pasar Amerika Latin mencakup kendaraan, garmen dan tekstil, alas kaki, elektronik, dan karet. Meskipun memiliki produk-produk yang hampir sama, Indonesia tetap dapat melakukan kerja sama perdagangan dengan Amerika Latin, karena tiap produk memiliki spesifikasi yang berbeda. Sebagai contoh, tingginya nilai perdagangan produk makanan jadi dan setengah jadi antara Indonesia dan Kawasan Amerika Latin seperti Brasil, Argentina, Paraguay, Ekuador, Meksikodan El Savador merupakan salah satu peluang untuk meningkatkan kerja sama perdagangan di sektor ini.

Tabel. 3.3Ekspor Utama Hong Kong ke Amerika Latin 2015

(US$ million)2012 2013 2014

Value Growth Value Growth Value GrowthTotal exports 7,484 * 8,409 +12.4 9,351 +11.2Electronics^ 4,820 -0.2 5,686 +18.0 6,800 +19.6Fashion Products 741 +1.4 710 -4.2 660 -7.0Gifts and premiums# 637 -5.6 655 +2.8 637 -2.7Watches and clocks 379 -4.5 386 +1.6 359 -6.8Toys and games 246 -1.7 209 -15.1 190 -9.0Household electrical appliances 111 +1.4 109 -1.6 116 +6.0

Jewellery 38 +8.4 43 +13.5 50 +17.1^Includes finished electronic products and parts and components of electronic products# Includes items covered in other categories*Insignificant

Sumber: HKTDC Research, Juni 2015.

75

Page 79: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

Kapasitas perusahaan akan memengaruhi strategi yang digunakan. Pelaku usaha dapat memulai ekspansinya melalui negara dengan pasar paling besar tetapi memiliki hambatan dan regulasi yang rumit seperti Brasil; atau melalui negara yang pasarnya lebih kecil, namun dengan regulasi yang relatif lebih mudah seperti Ekuador.Untuk melengkapi informasi mengenai negara-negara tujuan ekspor di Amerika Latin, pada Tabel 3.12 dan Grafik 3.5, dapat dilihat sejumlah negara tujuan ekspor utama dari Tiongkok ke Amerika Latin.

Tabel. 3.4Pasar Utama Ekspor Tiongkok ke Amerika Latin 2015

LATAM Countries among China’s top

100 export markets

Share of imports from

China

FOB Value US$ of Chinese imports

China’s rank as country’s source

of imports

Country’s rank among markets for

China’s exports

Chile 23.10% 12,352,557,668 1 34

Peru 22.82% 8,112,048,853 1 46

Argentina 20.65% 11,165,198,333 2 (Brazil 1) 37

Colombia 18.53% 1,626,330,930# 2 (US 1) 89

Uruguay 18.13% 30,719,405,022 1 21

Mexico 17.92% 69,987,821,668 1 18

Venezuela 17.71% 5,336,252,676 2 (US 1) 49

Ecuador 17.58% 3,097,888,623# 2 (US 1) 72

Panama 13.61% 1,280,888,757 2 (US 1) 39

Guatemala** 8.37% 2,056,534,768 3 (US 1, Panama 2) 87

Cuba** n/a 1,884,119,512 n/a 92

Dominican Rep.** n/a 1,559,419,096 n/a 97 #CIF Value US$

For comparison

US 21.51% 481,880,763,487 1 1

Paraguay 23.34% 2,420,502,495 2 (Brazil 1) 106**Full-year 2015 import data from destination country is not available; FOB US$ value of Chinese exports is provided instead.

Sumber: Descartes Datamyne, 2015.

76

Page 80: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

Tabel 3.4 memperlihatkan bahwa impor asal Tiongkok memiliki bagian terbesar dari keseluruhan impor Chile, Peru dan Argentina.Sementara itu, Meksiko, Brasil dan Chile merupakan negara-negara dengan nilai impor dari Tiongkok terbesar. Grafik 3.3 menunjukkan adanya penurunan ekspor Tiongkok ke Brasil dan Panama serta Venezuela, sementara peningkatan ekspor terjadi ke Meksiko, Chile, Argentina dan Peru.

Grafik 3.3Pasar Ekspor Utama Tiongkok ke Amerika Latin 2013-2015

Sumber: Descartes Datamyne, 2015.

Perekonomian negara-negara kawasan Amerika Latin dapat dilihat melalui PDB di negara kawasan tersebut pada Tabel 3.5. Terdapat 32 negara kawasan Amerika Latin & Karibia dengan peringkat PDB paling tinggi dimulai dengan negara Brasil, Meksiko, Argentina, Kolombia, Venezuela.

77

Page 81: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

Tabel. 3.5Peringkat PDB Negara Amerika Latin 2017

(Dalam miliar US$)

Peringkat Negara PDB Nominal PDB per kapita1 Brasil 2.140,940 10.308,8112 Mexico 987,303 7.993,1743 Argentina 628,935 14.267,3324 Kolombia 306,439 6.216,5595 Venezuela 251,589 8.004,4506 Chile 251,220 13.662,9067 Peru 207,072 6.506,0428 Ecuador 97,362 5.803,2959 Dominican Republic 76,850 7.543,037

10 Guatemala 70,943 4.151,21511 Costa Rica 78,796 13.190,13412 Panama 59,486 14.515,42013 Uruguay 58,123 16.638,82314 Bolivia 39,267 3.546,91415 Paraguay 28,743 4.133,55216 El Salvador 27,548 4.465,85017 Trinidad and Tobago 27,548 20.444,0818 Honduras 21,790 2.623,24219 Jamaica 14,272 5.017,51420 Nicaragua 13,748 2.114,96721 Bahamas 10,509 27.802,58722 Haiti 9,897 902,79123 Barbados 4,759 16.937,59024 Suriname 3,641 6.373,48525 Guyana 3,591 4.662,29626 Belize 2,310 5.954,44327 Antigua 1,454 15.932,42828 Saint Lucia 1,628 9.146,47029 Grenada 1,089 10.126,86130 Saint Kitts and Nevis 1,251 21.970,95031 Saint Vincent and the Grenadines 0,809 7.342,44832 Dominica 0,539 7.621,450

Sumber: International Monetary Fund.

78

Page 82: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

Meskipun relatif kecil, pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut mengindikasikan membaiknya ekonomi masyarakat dan terdapatnya potensi peningkatan aktivitas ekonomi khususnya konsumsi pada masyarakat ekonomi menengah keatas. Namun, konsumerisme yang terjadi karena menguatnya perekonomian masyarakat ekonomi menengahkeatas hanya terjadi di beberapa negara besar Amerika Latin yang dikaji seperti Brasil, Argentina, dan Meksiko.Sementara itu, potensi daya beli dari PDB perkapita Argentina, Chile dan Uruguay menyediakan peluang pasar yang besar di Amerika Latin. Setelah mencermati berbagai realitasterkait prospek dan tantangan di pasar Amerika Latin, diharapkan para pelaku bisnis memiliki ketertarikan untuk mengeksplorasi sejumlah potensi pasar di kawasan tersebut. Setiap pelaku usaha, baik skala besar, kecil atau menengah dapat memanfaatkan bantuan dari kantor-kantor Perwakilan RI dalam memastikan apakah kandidat mitra potensial di negara akreditasi benar-benar merupakan pihak yang dapat dipercaya. Konsultasi dan komunikasi merupakan faktor yang sangat penting guna menghindari penipuan atau kesalahan dalam memilih mitra bisnis di negara-negara Amerika Latin.

79

Page 83: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

80

Page 84: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

BAB IV

STRATEGI KERJA SAMA INDONESIA – AMERIKA LATIN

”Amerika Latin merupakan kawasan yang terus berkembang

secara dinamis, Indonesia harus mampu memanfaatkan berbagai

peluang yang ada.”

81

Page 85: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

Pembahasan bab sebelumnya telah menerangkan kawasan Amerika Latin sebagai pasar non-tradisional yang prospektif bagi Indonesia. Dalam kaitan ini, Indonesia perlu

merumuskan strategi yang tepat untuk mengembangkan kerja sama dengan kawasan tersebut.Hingga kini, Indonesia telah menempuh berbagai kerja sama untuk meningkatkan perdagangan dan investasi dengan kawasan Amerika Latin. Di tingkat regional, Indonesia melalui ASEAN telah membentuk beberapa kerja sama dengan kawasan Amerika Latin seperti ASEAN-Mercosur, ASEAN-Andean Group, dan Forum of East Asia-Latin American Cooperation (FEALAC). Namun demikian, kerja sama dalam tataran regional tersebut belum menunjukkan hasil yang signifikan. Mengingat Amerika Latin adalah kawasan yang terus berkembang secara dinamis, Indonesia harus mampu memanfaatkan berbagai peluang yang ada, antara lain:• Membaiknya infrastruktur di kawasan, walaupun isu konektivitas

masih menjadi tantangan tersendiri mengingat jarak kawasan Amerika Latin yang jauh dari Indonesia;

• Keberadaan forum dan organisasi kerja sama ekonomi yang memiliki kawasan integrasi ekonomi seperti Caricom, Mercosur, dan Pacific Alliance.

• Beberapa kerja sama perdagangan potensial yang sedang dirundingkan dapat dimanfaatkan oleh Indonesia untuk meningkatkan hubungan dagang di masa mendatang. Kerja sama tersebut adalah Indonesia-Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), Indonesia-Peru Preferential Trade Agreement (PTA), Working Group on Trade and Investment (WGTI) Indonesia-Ekuador, dan WGTI Indonesia-Brasil;

• Karakter dan jenis produk yang diperdagangkan di setiap negara di kawasan Amerika Latin beragam dan tidak sama.

82

Page 86: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

Strategi kerja sama Indonesia dengan kawasan Amerika Latin, khususnya di sektor perdagangan, diformulasikan dengan merujuk kepada strategi pengembangan kerja sama perdagangan dan peningkatan ekspor nasional Indonesia. Dalam hal ini, Kementerian Perdagangan telah menetapkan enam pilar kebijakan sebagai strategi pengembangan ekspor nasional, yaitu (1) Diversifikasi Pasar; (2) Pengembangan Daya Saing Produk; (3) Nation Branding; (4) Penetrasi Pasar; (5) Business Intelligence; dan (6) Optimalisasi Skema Perdagangan.

A. Diversifikasi Pasar Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, terdapat 10 mitra dagang yang merupakan tujuan ekspor utama Indonesia, yaitu (1) Tiongkok,(2) India, negara-negara anggota ASEAN seperti (3) Singapura, (4) Malaysia, (5) Thailand, dan (6) Filipina, (7) Korea Selatan, serta negara pasar ekspor tradisional, yaitu (8) Amerika Serikat, (9) Jepang, dan (10) Uni Eropa. Pada tahun 2016, Indonesia membukukan nilai ekspor ke 10 negara tersebut sebesar US$109,60 miliar atau 75,49% dari nilai total ekspor Indonesia ke seluruh dunia. Sementara pada tahun yang sama, jumlah ekspor Indonesia ke negara pasar tradisional (AS, Jepang, dan UE) adalah sebesar US$46,69 miliar (32,16% dari total ekspor Indonesia atau 42,60% dari total ekspor Indonesia ke10 negara tersebut). Namun, perlambatan laju pertumbuhan ekonomi dunia dalam lima tahun terakhir (2012–2016) mengakibatkan turunnya tren perdagangan dunia, yang juga berdampak terhadap nilai perdagangan Indonesia. Selama periode tersebut, total nilai perdagangan Indonesia (ekspor dan impor) mencatatkan tren penurunan setiap tahunnya. Dari 10 negara tujuan ekspor utama Indonesia tersebut, hanya ekspor ke Tiongkok yang tetap mencatatkan kenaikan dari tahun

83

Page 87: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

2015, yaitu dari US$15,04 miliar menjadi US$16,79 miliar pada tahun 2016. Bercermin pada risiko ketergantungan pada pasar tradisional ini, Indonesia perlu menempuh langkah diversifikasi pasar tujuan ekspor dari pasar utama dan tradisional ke pasaralternatif dan non-tradisional. Beberapa alasan untuk menggarap pasar non-tradisional tersebut antara lain adalah:a. Nilai ekspor Indonesia ke pasar non-tradisional yang masih

rendah.

b. Terdapat beberapa pasar non-tradisional yang cukup besar dan potensial, dilihat dari jumlah penduduk, sumber daya alam, dan keanekaragaman komoditas dan produk yang dibutuhkan. Namun, potensi tersebut belum dimanfaatkan secara intensif. Di samping itu, terdapat juga kebutuhan atas produk dengan tingkat teknologi yang relatif sederhana

c. Persyaratan kualitas produk yang diterapkan oleh pasar non-tradisional yang pada umumnya berada pada kelompok negara-negara berkembang relatif lebih ringan dibandingkan dengan negara maju.

d. Mekanisme pasar non-tradisional yang belum berjalan optimal, sehingga memungkinkan dilakukannya intervensi pemerintah melalui perundingan-perundingan dapat membantu akses pasar.

Beberapa pasar non-tradisional potensial yang dibidik oleh Indonesia berada di kawasan Amerika Latin. Data Kementerian Perdagangan menunjukkan bahwa ekspor Indonesia ke kawasan Amerika Latin pada tahun 2016 hanya senilai US$2,93 miliar, atau sebesar 2,02% dari total ekspor Indonesia secara keseluruhan. Namun demikian, secara rata-rata Indonesia mengimpor lebih banyak dari kawasan tersebut, sehingga neraca perdagangan Indonesia dengan

84

Page 88: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

kawasan Amerika Latin selama lima tahun terakhir mengalami defisit.Dari analisis tersebut di atas, maka untuk dapat menembus dan merebut pangsa pasar di negara-negara tersebut, tantangan utama yang dihadapi Indonesia adalah persaingan ketat dengan negara-negara lain yang telah memiliki akses dan menjadi sumber impor kawasan Amerika Latin.

Indonesia pada tahun 2016 berada pada posisi ke-29 negara asal impor Amerika Latin. Sementara di sisi ekspor, Indonesia berada pada peringkat ke-33 tujuan ekspor Amerika Latin, serta peringkat ke-6 negara tujuan ekspor Amerika Latin yang berada di kawasan Asia.

Grafik 4.1Neraca Perdagangan Indonesia dengan Negara

di Kawasan Amerika Latin

Sumber: Kementerian Perdagangan, diolah oleh Pusat P2K2 Amerika dan Eropa.

Secara umum, negara-negara di kawasan Amerika Latin pada umumnya mengimpor barang-barang mereka dari Amerika Serikat (32%) dan sesama negara Amerika Latin (15%). Seperti yang terlihat pada grafik 4.8, dari kawasan Asia terdapat tiga negara yang memiliki

85

Page 89: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

pangsa ekspor cukup bersaing di Amerika Latin, yaitu RRT (18%), Jepang (4%) dan Korea Selatan (3%).1Sedangkan, negara-negara di kawasan Amerika Latin yang banyak menjadi penyuplai barang-barang bagi sesama negara di kawasan tersebut adalah Brasil (4%), Meksiko (2%), Argentina (2%), dan Chili (1%). Hal ini juga membuka peluang bagi Indonesia untuk memanfaatkan keempat negara tersebut sebagai hub dalam memasuki kawasan Amerika Latin. Namun, ditinjau dari letak geografisnya, Meksiko dan Chile dipandang cukup potensial untuk dijadikan sebagai hub karena berada di kawasan Samudera Pasifik yang relatif lebih ‘terjangkau’ dari kawasan Asia. Selain itu, kedua negara tersebut bersama Peru juga merupakan bagian dari Pacific Alliance yang dikenal lebih terbuka dalam kerja sama dagang dengan negara luar.

Grafik 4.2Negara Asal Produk Impor Amerika Latin

Sumber: Yose Rizal Damuri, “Tinjauan Potensi Ekspor di Amerika Latin,” CSIS, 2017.

1 Yose Rizal Damuri, “Tinjauan Potensi Ekspor di Amerika Latin”, paparan pada Focus Group Discussion“Penetapan Negara-Negara di Kawasan Amerika Latin Sebagai Pasar Non-Tradisional Berdasarkan Analisis Cost and Benefit” di Universitas Parahyangan, Bandung,30 Agustus 2017.

Amerika Latinlainnya 6%

Brasil 4%

Meksiko 2%Argentina 2%Chili 1%

86

Page 90: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

Selain tantangan berupa persaingan dari negara lain, diversifikasi pasar juga memiliki sejumlah tantangan lain, seperti:2

a. Besarnya biaya memasuki pasar yang baru.

b. Perbedaan bahasa dan budaya dari yang sebelumnya dihadapi.

c. Keberadaan hambatan-hambatan teknis operasional yang belum dikenal.

Terlepas dari sejumlah tantangan itu, terdapat beberapa kondisi yang perlu diperhatikan untuk dimanfaatkan sebagai peluang oleh Indonesia, yaitu:3

a. Produk yang dihasilkan oleh Indonesia dan negara-negara di kawasan Amerika Latin tidak sama jenisnya(head-to-head), namun justru saling melengkapi.4 Produk Indonesia yang masuk ke pasar Amerika Latin sebagai besar adalah produk manufaktur, sedangkan produk Amerika Latin yang diekspor ke Indonesia ialah produk pertambangan (tembaga), pertanian (anggur, blueberry), dan hasil perikanan.

Kekhawatiran negara-negara mitra dagang Amerika Serikat, termasuk yang berada di kawasan Amerika Latin, terhadap kebijakan proteksionisme perdagangan pemerintahan Presiden Donald Trump.Amerika Latin diperkirakan sedang berusaha untuk mengalihkan impor mereka dari Tiongkok karena sering terkendala isu dumping.

2 NeilKokemuller, “Market Diversification vs Product Diversification,”https://bizfluent.com/info-7746062-market-diversification-vs-product-diversification.html, dimutakhirkan pada 26 September 2017. Diakses tanggal 9 November 2017.3 Ari Satria, “Strategi Pengembangan Ekspor”, pemaparan pada kegiatan Confidential Inception Report Kajian Mandiri Pusat P2K2 Amerika dan Eropa Tahun 2017 mengenai “Potensi dan Peluang Kerja Sama Ekonomi di Kawasan Amerika Latin,” Bekasi, 11 Agustus 2017.4 Ari Satria,ibid.

87

Page 91: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

Strategi

Dari uraian tersebut di atas, terlihat jelas potensi besar kawasan Amerika Latin sebagai salah satu bagian dari diversifikasi wilayah tujuan ekspor. Perlu dilakukan identifikasi negara-negara sebagai pasar prospektif. Kementerian Perdagangan telah menetapkan lima negara Amerika Latin sebagai target utama diversifikasi pasar, yaitu Argentina, Brasil, Chile, Ekuador, dan Peru. Selain kelima negara tersebut, Meksiko dan Uruguay juga dipandang potensial untuk dikembangkan menjadi sasaran diversifikasi pasar Indonesia di masa mendatang.Grafik 4.9 memberikan gambaran perdagangan Indonesia pada tahun 2016 dengan ketujuh negara target dan potensial tersebut, ditambah Panama dan Kolombia yang juga mencatatkan nilai perdagangan cukup baik. Fakta-fakta yang dapat dicermati adalah sebagai berikut:a. Dari ketujuh negara target dan potensial tersebut, Indonesia

mengalami defisit neraca perdagangan dengan Brasil (US$1,3 miliar) dan Argentina (US$1,15 miliar).

b. Meskipun demikian, Brasil dan Argentina beserta Meksiko merupakan mitra dagang terbesar Indonesia di kawasan Amerika Latin, masing-masing dengan nilai US$3,5 miliar (Brasil), US$1,59 miliar (Argentina), dan hampir US$1 miliar (Meksiko).

c. Indonesia memiliki prospek kerja sama perdagangan yang cukup baik dengan Meksiko, Peru, dan Chile.

d. Indonesia juga dapat mempertimbangkan untuk membidik Panama dan Kolombia sebagai pasar ekspor non-tradisional yang cukup potensial dengan mempertimbangkan nilai total perdagangan cukup baik yaitu US$0,15 miliar (Panama) dan US$0,13 miliar (Kolombia), serta mengalami surplus neraca perdagangan.

88

Page 92: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

Identifikasi produk-produk potensial untuk diversifikasi produk Indonesia dapat dilakukan melalui market intelligence yang dilaksanakan oleh Perwakilan RI di kawasan Amerika Latin terhadap beberapa produk potensial yang dapat dimanfaatkan Indonesia, antara lain:

• Produk organik, bulu mata palsu, produk spa dan sabun untuk pasar Peru.

• Produk kertas untuk pasar Bolivia.• Produk baterai, rempah-rempah, dan jasa perbankan untuk pasar

Brasil.• Produk nanas, minyak sawit, serta ikan sarden dan tuna untuk pasar

Argentina.

Sementara, berdasarkan riset yang dilakukan oleh CEPAL (Comisión Económica para América Latina y el Caribe/Economic Commission for Latin America and the Carribean), barang modal (capital goods) menduduki porsi impor tertinggi di kawasan Amerika Latin, yaitu sebesar 64% dari keseluruhan impor.

89

Page 93: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

Grafik 4.3Perdagangan Indonesia dengan Beberapa

Negara Amerika Latin Tahun 2016

Sumber: Kementerian Perdagangan, diolah oleh Pusat P2K2 Amerika dan Eropa.

B. Pengembangan Daya Saing Produk Pengembangan daya saing produk berkaitan erat dengan upaya Indonesia untuk melakukan penetrasi pasar ke kawasan Amerika Latin yang pangsa pasar impornya telah dikuasai oleh beberapa negara.

90

Page 94: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

Strategi

Untuk pengembangan daya saing produk, diperlukan sejumlah strategi komprehensif, yang antara lain mencakup:

a. Peningkatan nilai tambah

Selama ini, produk Indonesia banyak didominasi oleh produk komoditas yang nilai jualnya masih bisa lebih ditingkatkan jika dikembangkan menjadi produk jadi. Peningkatan nilai tambah suatu produk dapat dilakukan dengan cara mengubah bentuk dari bahan mentah atau setengah jadi menjadi produk akhir yang bernilai jual lebih tinggi. Misalnya, komoditas seperti kakao dapat diubah menjadi coklat konsumsi; CPO dapat disuling menjadi bahan bakar hayati (biofuel) atau produk bernilai lebih tinggi lainnya. Selain itu, peningkatan nilai tambah juga dapat dilakukan dengan cara mengubah cara produksi suatu produk, misalnya dari konvensional menjadi organik.

b. Pengembangan jenis produk ekspor baru

Pengembangan jenis-jenis produk ekspor dapat dilakukan melalui pengembangan desain produk untuk meningkatkan kualitas produk atau melalui penyesuaian produk dengan spesifikasi khusus yang dibutuhkan pasar tertentu. Informasi mengenai jenis produk yang potensial untuk dikembangkan ini dapat diperoleh dari hasil market intelligence.

c. Penetrasi pasar yang didukung jaringan distribusi yang kuat dan lebih efisien

Penetrasi ke kawasan Amerika Latin memerlukan kerja sama dengan mitra bisnis lokal di pasar yang disasar. Secara teknis, mitra bisnis lokal tentunya lebih menguasai strategi, memiliki sumber daya,

91

Page 95: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

dan didukung oleh jaringan distribusi yang lebih baik, menyebar dan efisien untuk memudahkan akses konsumen terhadap produk asal Indonesia.Melalui kerja sama dengan mitra setempat, dapat dibangun strategi pemasaran dan jaringan distribusi yang baik sehingga konsumen lokal dapat lebih mudah memperoleh produk tersebut dan dengan harga yang lebih terjangkau. Hal ini pada gilirannya akan meningkatkan daya saing sebuah produk di pasar tersebut.

d. Pencitraan produk

Keputusan konsumen untuk memilih suatu produk dipengaruhi oleh banyak hal, salah satunya adalah citra mengenai produk itu sendiri. Dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin maju, berbagai media promosi elektronik dan digital dapat dimanfaatkan untuk melengkapi pemanfaatan media periklanan konvensional dalam membangun citra produk yang baik.

C. Nation Branding Nation Branding difokuskan pada promosi citra positif Indonesia untuk membangun identitas merek, menarik wisatawan, meningkatkan ekspor produk, dan meningkatkan investasi asing. Nation Branding merupakan upaya pembangunan reputasi bangsa guna menciptakan iklim bisnis yang kondusif, yang pada gilirannya akan meningkatkan daya saing dan menjadikan Indonesia lebih kompetitif di tingkat global.Saat ini, brand power Indonesia di bidang perdagangan dan investasi adalah 6,4%, masih di bawah rata-rata dunia (7,7%). Angka tersebut juga masih lebih rendah dibandingkan Singapura (10%). Pesaing dekat Indonesia antara lain adalah Vietnam, Filipina, Malaysia, Thailand, dan India. Di bidang pariwisata,brand power Indonesia adalah 5,2%, berada

92

Page 96: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

di bawah Thailand (9,4%) dan Singapura (8,6%).5

Sementara itu, Future Brand, sebuah konsultan branding dengan kantor pusat di London, Inggris, juga melakukan riset terkait nation branding negara-negara di dunia. Dalam riset mereka yang berjudul Country Brand Index 2014–2015 terhadap 75 negara di dunia, Future Brand menempatkan Indonesia pada peringkat 66 negara paling dikenal di dunia.6

Peringkat 20 besar dari hasil kajian Future Brand ditempati oleh negara-negara maju, dengan Jepang, Swiss, dan Jerman berada pada peringkat tiga teratas. Di tingkat regional, peringkat Indonesia berada di bawah Singapura (14), Thailand (38), Malaysia (48), dan Vietnam (64), namun lebih baik dari Kamboja (68).Sementara, beberapa negara Amerika Latin juga dicantumkan dalam peringkat hasil kajian Future Brandtersebut, seperti Puerto Riko (33), Kosta Rika (37), Panama (41), Argentina (42), Brasil (43), Chile (46), Peru (49), Uruguay (52), dan Meksiko (55). Beberapa dimensi yang menjadi indikator penilaian dalam kajian Future Brandtersebut—khususnya dari segi ekonomi dan bisnis—adalah iklim usaha (good for business), berteknologi maju, memiliki infrastruktur yang baik, serta kondisi politik, keamanan, dan keselamatan. Sementara dari sisi produk yang dihasilkan, indikator penilaian adalah produk otentik dari suatu negara, serta kualitas dan keunikan produk. Dari hasil kajian Future Brand tahun 2014–2015 tersebut, terdapat tren yang dapat dijadikan referensi dalam merumuskan strategi nation branding Indonesia, antara lain:

5 Sekretariat Kabinet RI, “Kalah Dari Negara Tetangga, Presiden Jokowi: Segera Perbaiki ‘Nation Branding’ Indonesia“,http://setkab.go.id/kalah-dari-negara-tetangga-presiden-jokowi-segera-perbaiki-nation-branding-indonesia/6 Future Brand,Country Brand Indeks 2014-15,https://www.Future Brand.com/uploads/CBI2014-5.pdfdiakses tanggal 30 November 2017.

93

Page 97: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

Korelasi yang kuat antara nation branding dengan merk produk yang diasosiasikan dengan negara tersebut. Jepang, contohnya, memiliki nation branding yang kuat sebagai negara yang menguasai teknologi tinggi di bidang otomotif dan peralatan elektronik karena beberapa merk dagangnya yang telah mendunia seperti Toyota dan Honda (otomotif), serta Sony dan Panasonic (elektronik). Sementara itu, maskapai penerbangan yang mengusung nama dan bendera suatu negara juga berpengaruh besar dalam membentuk nation branding. Hasil kajian Future Brand secara khusus menyebut maskapai penerbangan nasionalIndonesia (Garuda Indonesia) dan Mesir (Egypt Air) memiliki image yang melekat kuat dengan negara masing-masing. Hanya dua merek maskapai penerbangan tersebut yang dapat diingat oleh para responden survei saat menjawab pertanyaan. Terdapat empat pendorong yang membentuk nation branding: teknologi dan inovasi, pengaruh politik dan ekonomi, sustainability dan ramah lingkungan, serta pengaruh budaya. Kajian Future Brand menunjukkan bahwa teknologi dan inovasi, serta kelestarian lingkungan merupakan pendorong utama yang dimiliki oleh 10 negara dengan nation branding terkuat. Dengan kata lain, nation branding terkuat adalah negara yang mampu berkontribusi untuk kemajuan global dan penataan sumber daya yang dimiliki oleh dunia. Hal ini berbeda dengan anggapan bahwa nation branding utamanya dibentuk dari momentum positif di bidang politik dan ekonomi, serta pengaruh budaya.

Strategi

Bercermin dari hal-hal di atas, untuk tahap awal, beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh Indonesia terkait nation branding antara lain adalah:

94

Page 98: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

1. Memperkuat riset dan teknologi untuk menopang pengembangan industri berteknologi dan berkualitas tinggi. Namun, mengingat riset dan teknologi juga membutuhkan modal yang besar, sebagai alternatif Indonesia juga dapat terus mengembangkan sektor ekonomi kreatif untuk mendorong inovasi.

2. Butir pertama di atas merupakan pendorong kuat dalam menciptakan produk-produk berteknologi tinggi dan inovatif yang dapat digunakan sebagai ikon Indonesia. Saat ini, produk Indonesia yang cukup terkenal di luar negeri adalah produk mi instan Indomie dan donat merk J-Co untuk kawasan ASEAN.

3. Memperkuat komitmen di bidang kelestarian lingkungan yang diasosiasikan dengan produk-produk Indonesia. Contoh terkait ini adalah sistem sertifikasi produk-produk kayu legal yang telah dibentuk bersama oleh Indonesia dan Uni Eropa (FLEGT License) pada tahun 2016. Selain itu, upaya Indonesia untuk menerapkan sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil(ISPO)secara mandatori untuk produk-produk turunan kelapa sawitnya juga akan membantu dalam membentuk nation branding Indonesia sebagai negara yang sangat peduli terhadap kelestarian alam dan ramah lingkungan.

4. Paralel dengan upaya di atas, Indonesia juga perlu terus memperkuat citra positif di bidang politik dan ekonomi, serta pengaruh budayanya. Terkait dengan hal ini, beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:

a. Mengupayakan terus terciptanya momentum positif di bidang politik dan keamanan.

b. Mengupayakan promosi perkembangan positif tersebut di segala lini. Dalam hal ini, Pemerintah perlu berkolaborasi

95

Page 99: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

dengan segala pihak, termasuk swasta, masyarakat, dan diaspora Indonesia untuk terus melakukan kampanye positif yang optimal. Kuatnya peran sosial media dalam penyebaran informasi dapat terus dimanfaatkan untuk kepentingan promosi tersebut.

c. Mengintensifkan promosi budaya dan pariwisata Indonesia, termasuk di antaranya ikon-ikon kuliner Indonesia.

d. Mendorong adanya perusahaan Indonesia untuk menjadi sponsor pada event-event berskala internasional, termasuk di antaranya sponsor klub olahraga asing.

e. Menunjuk tokoh masyarakat untuk menjadi duta merek produk-produk Indonesia yang dapat ditampilkan secara internasional.

D. Penetrasi Pasar Pasar di kawasan Amerika Latin merupakan pasar yang masih asing bagi sebagian besar perusahaan eksportir di Indonesia. Selain faktor jarak dan bahasa, kurangnya informasi mengenai situasi dan potensi pasar kawasan ini menjadi salah satu kendala bagi para pengusaha Indonesia untuk melakukan atau meningkatkan penetrasi pasar di kawasan ini.

Strategi

Secara garis besar, upaya meningkatkan penetrasi pasar bagi produk Indonesia di kawasan Amerika Latin dapat terlaksana dengan menerapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat lokal mengenai produk Indonesia dan memperkuat posisi dan daya jangkau produk Indonesia di kawasan Amerika Latin. Rangkaian strategi dimaksud adalah sebagai berikut:

96

Page 100: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

1. Peningkatan akses pasar melalui perjanjian perdagangan

Saat ini, terdapat kecenderungan bagi negara-negara untuk melakukan kerja sama perdagangan secara bilateral. Untuk itu, Indonesia juga perlu memanfaatkan momentum ini untuk membentuk kerja sama kontekstual yang komprehensif dengan negara-negara di kawasan Amerika Latin.7

Terkait hal tersebut, pada tahun 2017 Indonesia telah memulai pembicaraan perjanjian dagang dengan beberapa negara mitra dari kawasan Amerika Latin, yaitu dengan Chile untuk membentuk Indonesia-Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA); serta dengan Peru untuk membentuk Indonesia-Peru Preferential Trade Agreement (PTA). Hal yang sama juga dapat dilakukan dengan negara-negara lainnya di kawasan Amerika Latin.

2. Peningkatan promosi

Upaya meningkatkan promosi dapat dilakukan dengan membuka pusat-pusat promosi, melaksanakan misi dagang, buying mission, partisipasi pada pameran-pameran, dan melakukan kampanye positif produk-produk Indonesia.

Sementara itu, Indonesia juga perlu terus mengintensifkan promosi perdagangan di negara sasaran. Hal ini dapat dilakukan antara lain melalui pelaksanaan berbagai misi dagang.Dalam kaitan ini, pada bulan Desember 2017 Kementerian Perdagangan telah melakukan misi dagang ke tiga negara Amerika Latin, yaitu Chile, Peru, dan Ekuador.

7 Kiki Verico, “The Impact of Intra Regional Trade Agreement on FDI Inflows in Southeast Asia: Case of Indonesia,” Malaysia and Thailand, 12 Oktober 2012, . Diakses tanggal 24 November 2017.

97

Page 101: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

Selain format pameran dagang, era digital sekarang ini memberikan keleluasaan untuk promosi melalui berbagai media daring. Di saat yang sama, mulai dikenalnya beberapa film Indonesia di tingkat dunia juga menjadi sarana yang baik untuk dimanfaatkan sebagai sarana promosi produk-produk Indonesia.

3. Membangun jaringan distribusi yang kuat dan efisien

Untuk membangun jaringan distribusi yang kuat di Amerika Latin, diperlukan pemahaman yang baik mengenai prosedur, tingkat dan jenis konektivitas yang paling efektif, serta pola ritel masyarakat. Mengingat jarak Indonesia yang jauh dengan Amerika Latin,langkah pertama terkait distribusi ini adalah mengidentifikasi sistem dan jalur pengapalan yang paling cepat dan ekonomis.

Merujuk data dari Economic Commission for Latin America and the Carribean (ECLAC), 10 besar pelabuhan di Amerika Latin berdasarkan jumlah kargo yang ditangani pada 2016 adalah sebagai berikut:8

Tabel 4.1Pelabuhan Besar di Amerika Latin

No. Nama Pelabuhan Volume Cargo (dalam Twenty-foot Equivalent Unit/TEU) Negara

1. Santos 3.393.593 Brasil2. Colon 3.258.381 Panama3. Balboa 2.989.860 Panama4. Manzanillo 2.580.660 Meksiko5. Cartagena 2.301.099 Kolombia6. Callao 2.054.970 Peru7. Guayaquil 1.821.654 Ekuador8. Kingston 1.567.442 Jamaika9. Buenos Aires 1.352.068 Argentina

10. San Antonio 1.287.658 ChileSumber: ECLAC, 2016.

8 “Ports Ranking: The Top 20 in Latin America and the Caribbean 2016”, https://www.cepal.org/sites/default/files/infographic/files/ranking_puerto_ingles.pdf, diakses tanggal 10 November 2017.

98

Page 102: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

Selain proses pengapalan, hal lain yang penting untuk dilakukan adalah mencari importir dan/atau distributor lokal dengan mekanisme kerja sama yang tepat. Menurut kajian McKinsey, sektor riteldi kawasan Amerika Latin masih didominasi bisnis ritel kecil yang mandiri, atau masih bersifat pasar/toko tradisional. Ritel kecil ini menguasai setidaknya 40% dari penjualan rite ldi negara Amerika Latin.9

Mengingat besarnya potensi melalui jaringan ritel ini, hal yang dapat dilakukan dalam memperkuat distribusi antara lain adalah (a) mendorong dilakukannya kerja sama antara eksportir Indonesia dengan jaringan supermarket besar di masing-masing negara yang akan dimasuki; atau (b) mendorong jaringan minimarket Indonesia untuk membuka cabang di negara sasaran, meskipun hal ini disadari memiliki risiko dan memerlukan modal yang besar.

4. Meningkatkan pemahaman mengenai pola konsumsi masyarakat setempat

Selain program promosi melalui berbagai pameran, pemahaman mengenai pola konsumsidan jaringan distribusi di negara akreditasi juga sangat diperlukan. Pola konsumsi masyarakat suatu negara dipengaruhi oleh sejumlah faktor, antara lain PDB per kapita dan demografi yang terkait usia dan tingkat pendidikan. Sementara jaringan distrbusi juga dipengaruhi oleh beberapa faktor lain,misalnya infrastruktur. Menurut data dari Fung Global Retail and Tech, pola konsumsi di sejumlah negara Amerika Latin dapat digambarkan pada Tabel 4.15.10

9 https://www.mckinsey.com/industries/consumer-packaged-goods/our-insights/lessons-from-latin-americas-leading-consumer-goods-companies. Diakses tanggal 2 November 2017.10 https://www.fungglobalriteltech.com/research/latam-consumer-overview.Diakses tanggal 10 November 2017

99

Page 103: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

Tabel 4.2Pola Konsumsi Negara-Negara Amerika Latin

BRASIL MEKSIKO ARGENTINA KOLOMBIA CHILI• Konsumsi rumah

tangga per kapita per 2014 sebesar US$3.909, sebagian besarnya untukkebutuhan makanan dan perumahan.

• Loyal terhadap merek, baik merek domestik maupun luar negeri

• Pembelian produk didasarkan pada prioritas kebutuhan dan dipengaruhi juga oleh promosi dan diskon.

• Produk bermerek luar negeri seringkali dipakai untuk menunjukkan kelas

• Masyarakat kelas atas mengutamakan produk yangmenekankan pada kualitas, customer service dan komitmen sosial perusahaan, seperti ramah lingkungan dan standar sanitasi tinggi.

• Produk kecantikan dan perawatan tubuh menjadi salah satu yang tumbuh pesat (rata-rata naik 14% per tahun pada 2010-2015).

• Merupakan pasar e-commerce terbesar di Amerika Latin dan 10 besar dunia.

• Pembelian produk dengan mekanisme kredit merupakan hal yang sangat umum.

• Pembelian produk dipengaruhi oleh pendapat keluarga dan teman.

• Untuk produk kebutuhan rumah tangga, pembelian biasanya dilakukan oleh wanita.

• Hampir separuh belanja kebutuhan rumah tangga dihabiskan untuk makanan, minuman non-alkohol dan biaya transportasi.

• Harga promosi dianggap penting tetapi konsumen di Meksiko umumnya paham nilai merk dan rasio harga-keuntungan.

• E-commerce diperkirakan naik 3 kali lipat dalam periode 2014-2019.

• Mengutamakan produk dengan layanan jasa pengiriman dan purna jual yang baik.

• Lebih memilih memperbaiki barang lama daripada membeli barang baru.

• Karena besarnya pajak impor, mereka lebih suka membeli barang buatan dalam negeri.

• Karena kondisi ekonomi yang relatif labil, masyarakat lebih mengutamakan harga daripada merek.

• Setia pada merk dan bersedia membayar lebih untuk produk yang menawarkan keuntungan/kualitas lebih baik.

• Untuk produk elektronik, produk kecantikan, pakaian dan hiburan, masyarakat Kolombia lebih memilih membeli secara online karena mahalnya harga produk-produk tersebut di toko-toko Kolombia.

• Konsumen di Chile mengutamakan produkdengan kualitas bagus, tahan lama, dengan layanan purna jual yang baik.

• Produk dengan peningkatan penjualan yang pesat antara lain produk elektronik dan IT.

• Kalangan muda Chile loyal pada merk terlepas dari apapun kelas sosialnya.

• Tinggnya pemakaian smartphone mendorong penjualan online.

Sumber: Fung Global Retail and Tech.

100

Page 104: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

Dari gambaran singkat mengenai pola konsumsi di beberapa negara Amerika Latin tersebut, dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Pola konsumsi dipengaruhi oleh tingkat kemakmuran dan kondisi ekonomi setempat.

b. Perdagangan elektronik mengalami peningkatan pesat di sebagian besar negara Amerika Latin, khususnya di negara dengan komposisi demografi yang didominasi oleh penduduk usia muda.

c. Produk kebutuhan rumah tangga, produk elektronik dan produk perawatan tubuh antara lain menjadi produk dengan pangsa pasar tinggi.

Salah satu hal yang perlu terus dipantau adalah bagaimana perdagangan elektronik mengubah pola konsumsi di kawasan Amerika Latin. Kecenderungan penggunaan perdagangan elektronik ini akan semakin menguat di negara-negara dengan komposisi generasi muda dan berpendidikan tinggi yang cukup besar. Dari komposisi demografisnya, kawasan Amerika Latin diproyeksi memiliki komposisi penduduk yang semakin didominasi usia muda dan produktif. Untuk periode tahun 2000–2020, persentase penduduk usia produktif (16–65tahun) diperkirakan akan meningkat dari 42% menjadi 53%, yang mendorong peningkatan ekonomi. Dari tahun 2010–2020 jumlah penduduk berusia 25–59 tahun akan meningkat 41 juta jiwa, sementara penduduk berusia di bawah 15 tahun akan menurun 11 juta jiwa. 11Perubahan ini akan membawa dampak pada dominasi jenis produk yang dibutuhkan masyarakat sebagai berikut:12

11 JohnPrice. “Shift Marketers Absolutely Need to Make in Latin America,” Diupdate pada 18 Oktober 2016.Diakses tanggal 9 November 2017.12 https://www.forbes.com/sites/danschawbel/2015/01/20/10-new-findings-about-the-millennial-consumer/#663fa90d6c8f. Diakses tanggal 10 November 2017.

101

Page 105: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

a. Tidak terpengaruh iklan: generasi milenial menganggap iklan hanyalah pencitraan dan tidak otentik.

b. Mengutamakan pembelian mobil dan menyewa rumah, daripada sebaliknya. Tuntutan mobilitas tinggi dan mahalnya harga rumah membuat prioritas generasi milenial berbeda dari generasi sebelumnya.

c. Sangat mempertimbangkan ulasan produk sebelum membelinya.

d. Mengutamakan orisinalitas daripada isi.

e. Perilaku konsumsi tidak dipengaruhi oleh besarnya harta warisan dari orang tua.

f. Ingin memiliki keterhubungan dengan merek yang mereka kenal melalui media sosial.

g. Ingin terlibat secara langsung dalam menciptakan dan mengembangkan produk bersama perusahaan.

h. Setia pada merek favorit mereka.

i. Menggunakan aneka gawai.

j. Mengharapkan perusahaan/pelaku usaha untuk semakin memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.

E. Intelijen Bisnis

Strategi pengembangan ekspor perlu didukung oleh ketersediaan data dan informasi yang akurat, khususnya menyangkut karakteristik pasar dari masing-masing negara yang dituju. Menurut situs Americas Market Intelligence (AMI) Perspectiva, kawasan Amerika Latin memiliki sejumlah karakteristik yang memengaruhi proses pengumpulan data untuk bisnisdan market intelligence, antara lain:

102

Page 106: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

1. Untuk kelas masyarakat yang berbeda dibutuhkan metode survey yang berbeda. Misalnya, untuk kelas menengah atas survey dapat dilakukan melalui internet atau segmen masyarakat yang menjadi konsumen di restoran kelas atas.

2. Laporan tahunan perusahaan multinasional yang beroperasi di Amerika Latin jarang menyertakan informasi data pasar atau regional sehingga mempersulit proses pengumpulan data untukmemetakan kompetisi dan para kompetitor di dalamnya. Solusinya adalah dengan menggunakan jasa pakar competitive intelligence atau mencari informasi melalui distributor pihak ketiga.

3. Beberapa sektor di negara Amerika Latin memiliki pasar gelap yang perlu dimasukkan dalam kalkulasimengenai market size.13

Terlepas dari adanya kendala bahasa dan sejumlah tantangan lain untuk pengumpulan data, Perwakilan RI di luar negeri memainkan peranan penting dalam upaya business and market intelligence gathering. Berdasarkan diskusi pada acara Pertemuan Kelompok Ahli (PKA) dengan tema "Potensi dan Peluang Kerja Sama Ekonomi di Kawasan Amerika Latin" yang diselenggarakan Pusat P2K2 Amerika dan Eropapada bulan September 2017,diperoleh informasi sebagai berikut:

a. Selama ini, Perwakilan RI, khususnya Fungsi Ekonomi dan Atase Perdagangan telah cukup sering mengirimkan laporan yang bersifat business and market intelligence. Sebagian dari laporan-laporan tersebut telah dituangkan dalam majalah Akses terbitan Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa, Kemlu.

13 “How To Gather Market Intelligence In Latin America: The Best Way,” .Diakses tanggal 8 November 2017.

103

Page 107: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

b. Informasi dari hasil market intelligence tersebut belum tersebar luas di kalangan pelaku usaha yang membutuhkan.

c. Di sisi lain, untuk memfokuskan pencarian informasi di luar negeri Perwakilan RI membutuhkan informasi mengenai data-data spesifik apa yang diperlukan oleh para pengusaha Indonesia.

Strategi

Dari hasil diskusi tersebut dapat disimpulkan bahwa perlu dirumuskan sejumlah strategi untuk memperkuat business intelligence dan peningkatan manfaatnya bagi masyarakat, khususnya para pelaku usaha Indonesia. Di antara strategi yang dapat ditempuh adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan intensitas dan cakupan sektor yang diulas dalam business intelligence.

Sesuai target diversifikasi pasar dan diversifikasi produk, maka cakupan sektor yang diulas dalam business intelligence diharapkan semakin beragam, disesuaikan dengan kebutuhan produk yang potensial digarap di Amerika Latin. Perwakilan RI juga perlu memasang target mengenai jumlah laporan hasil business intelligence yang dihasilkan setiap tahun.

2. Meningkatkan koordinasi dan networking antara Perwakilan RI dan kalangan pengusaha.

Perwakilan RI di luar negeri sebagai salah satu pemasok data business intelligence dan para pelaku usaha di Indonesia sebagai end-users perlu terus meningkatkan koordinasi dan networking baik melalui pertemuan rutin lewat asosiasi, atau pertemuan yang diatur oleh Kemlu dalam bentuk rapat koordinasi dan sejenisnya. Melalui koordinasi yang efektif, Perwakilan RI di luar negeri dapat

104

Page 108: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

mengetahui secara lebih pasti informasi apa yang dibutuhkan oleh para pelaku usaha Indonesia dalam mengembangkan pasarnya di Amerika Latin.

3. Memanfaatkan data business intelligencepihak swasta.

Melakukan pengumpulan data untuk business intelligence di kawasan Amerika Latin bukanlah persoalan mudah, mengingat tidak semua negara memiliki lembaga penyedia data statistik yang mudah diakses. Sementara itu, perusahaan-perusahaan juga tidak secara terbuka menyampaikan data penting mereka. Dalam situasi seperti ini, sangat penting bagi Perwakilan RI untuk melakukan pendekatan dan berkolaborasi dengan pihak swasta guna memanfaatkan data yang mereka miliki.

F. Optimalisasi Skema Perdagangan Kebijakan ini mencakup fasilitasi kemudahan ekspor dan pengamanan perdagangan, antara lain imbal dagang, trade remedies, pengelolaan impor, dan kemudahan impor bahan baku untuk produk tujuan ekspor. Skema perdagangan yang optimal merupakan salah satu kunci untuk meningkatkan volume dan nilai perdagangan Indonesia dengan kawasan Amerika Latin. Optimalisasi skema perdagangan merupakan salah satu kebijakan penguatan ekspor nasional dari Kementerian Perdagangan RI. Seperti yang telah digambarkan pada bab-bab sebelumnya, karakter pasar setiap negara di kawasan Amerika Latin mungkin berbeda-beda, namun secara garis besar memiliki nuansa yang sama. Meskipun kawasan Amerika Latin bukanlah kawasan dengan kondisi iklim usaha yang sempurna, Indonesia tetap dapat berupaya menghadapi tantangan tersebut menggunakan manuver skema perdagangan yang disesuaikan dengan cara main pelaku di kawasan tersebut.

105

Page 109: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

Strategi

1. Perluas batasan pasar

Hasil perdagangan yang optimal dapat diperoleh dengan adanya kebijakan perdagangan yang membuka jalan, memudahkan, dan memberi keuntungan bagi pelaku usaha. Identifikasi pasar yang difokuskan secara spesifik menjadi penting demi menghindari terbuangnya waktu dan sumber daya yang terlalu banyak. Dalam kajian ini, identifikasi pasar paling potensial di kawasan Amerika Latin mengikuti arahan Presiden RI mengenai percepatan perundingan perdagangan dengan 12 negara, diantaranya Peru dan Chile. Tren perdagangan yang positif dengan Argentina, Brasil, dan Meksiko dapat dilihat sebagai faktor pendorong kepada upaya penyusunan strategi kebijakan perdagangan yang optimal ke negara-negara tersebut. Namun, ketiga negara tersebut masih menerapkan tarif impor yang cukup tinggi terhadap produk Indonesia sehingga diperlukan negosiasi spesifik mengenai tarif dalam perundingan bilateral.

Disamping pasar-pasar besar, pengusaha Indonesia juga perlu menggali potensi perdagangan yang muncul dari negara-negara kecil namun menawarkan kemudahan transaksi yang lebih luas dibandingkan negara-negara besar di kawasan Amerika Latin. Negara-negara di mana daya beli masyarakatnya lebih kecil seperti Ekuador, Paraguay, Uruguay, Haiti dan Kepulauan Karibia memiliki jalan masuk ekspor yang relatif lebih mudah—yaitu terkait tarif impor dan kebijakan bea cukai—dan kemungkinan penerimaan pasar yang cukup positif terhadap produk-produk kelas menengah produksi Indonesia.

106

Page 110: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

2. Sistem Barter

Perlu diingat, kebijakan untuk mengoptimalkan perdagangan selain bertujuan memudahkan proses ekspor dan impor, juga perlu menjamin keamanan transaksi perdagangan dan pelaku usaha. Beberapa kebijakan optimalisasi perdagangan yang disebut dalam kebijakan peningkatan ekspor nasional mencakup (1) pengenalan sistem imbal dagang; (2) trade remedies; (3) pengelolaan impor; dan (4) kemudahan impor bahan baku untuk produksi tujuan ekspor.

Imbal dagang atau barterdalam perdagangan luar negeri pada intinya sama dengan pengertian barter tradisional, yakni satu barang ditukarkan dengan barang lain yang memiliki nilai sama.Dalam konteks perdagangan internasional, pertukaran dilakukan antarnegara di mana eksportir tidak menerima pembayaran dalam bentuk devisa, melainkan berupa barang lain yang dapat dijual kembali di dalam negeri.

Sistem imbal dagang telah lazim digunakan oleh Indonesia, misalnya dalam transaksipembelian beberapa pesawat tempur Sukhoi jenis Su-35 dari Rusia pada semester awal 2017, yang dibarter sebagian dengan produk unggulan Indonesia. Setengah dari nilai transaksi pembelian tersebut dilakukan dengan imbal dagang produk unggulan Indonesia terutama minyak sawit (CPO) dan turunannya. Sistem yang sama dapat diterapkan dalam transaksi dagang Indonesia dengan mitra dagang di kawasan Amerika Latin, terutama dengan negara-negara kecil berdaya beli relatif rendah seperti disebutkan di atas. Kemampuan memproduksi produk teknologi telekomunikasi murah dengan target pasar menengah kebawah bisa menjadi salah satu unggulan imbal dagang ke negara-negara tersebut.

107

Page 111: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

3. Trade remedies

Trade remedies yang diatur oleh WTO merupakan salah satu instrumen yang dapat digunakan untuk melindungi industri dalam negeri dari ancaman kerugian serius yang disebabkan oleh transaksi perdagangan internasional. Dalam berinteraksi dengan pasar yang relatif baru seperti kawasan Amerika Latin, pelaku usaha perlu memastikan bahwa (i) telah terdapat jaminan tidak adanya praktek dumpingdari pengusaha ekspor,(ii) menjaga countervailing measures terhadap barang-barang subsidi yang kemungkinanmemengaruhi stabilitas perdagangan, serta (iii) memiliki safeguard measures sebagai rencana cadangan untuk menyelamatkan industri domestik jika terjadi keadaan yang tidak diinginkan.

4. Skema pembayaran yang aman

Kebijakan perdagangan juga harus menjawab tantangan-tantangan yang dihadapi para pengusaha Indonesia yang ingin berdagang di kawasan Amerika Latin.Di antara tantangan terbesar bagi pengusaha Indonesia vis-à-vis pengusaha Amerika Latin adalah masih kurangnya tingkat kepercayaanantarakedua pihak.Sebagai contoh, dunia usaha di Amerika Latin masih belum terlalu mengoptimalkan sistem pembayaran dengan Letter of Credit (LC). LC merupakan skema pembayaran dimana transaksi keuangan/pembayaran antara penjual dan pembeli dilakukan melalui pertukaran surat kredit antar bank masing-masing negara. LC merupakan skema yang telah lazim digunakan dalam perdagangan internasional, karena sistem tersebut menjamin posisi penjual dan mengikat komitmen pembeli.Berdasarkan informasi dari Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan yang disampaikan dalam pertemuan dengan Pusat P2K2 Amerika tahun 2017, saat

108

Page 112: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

ini mayoritas pengusaha Indonesia sudah menggunakan sistem ini dalam bertransaksi dengan mitra dagang asing di luar negeri. Sedangkan lingkungan usaha di Amerika Latin belum terlalu terbiasa dengan sistem ini dan masih lazim bertransaksi secara langsung/tunai.

Aktivitas ekspor-impor dengan sistem ini cenderung berisiko baik bagi pengekspor maupun pengimpor, umumnya terkait penipuan, barang rusak, kesalahan order, dan kesalahan lain yang dapat berujung dengan batalnya transaksi pembayaran.Oleh karena itu, perundingan perjanjian dagang dengan negara di kawasan Amerika Latin sebaiknya didorong untuk semakin mengenalkan dan membiasakan penggunaan sistem LC.

5. Pemasaran

Perdagangan yang sukses juga tidak terlepas dari keberhasilan upaya pemasaran.Meningkatnya penetrasi penggunaan internet (dan gawai)dalam lima tahun terakhir di negara-negara Amerika Latin—yang tidak terbatas hanya di negara-negara besar seperti Brasil dan Argentina tetapi juga di negara-negara seperti Uruguay, Kostarika, Ekuador, dan Panama—mengindikasikancepatnya teknologi informasi berkembang di kawasan ini. Berdasarkan data dari Statista, pada tahun 2016 sebanyak 56% populasi di Amerika Latin dapat mengakses internet dan meningkat mencapai 60,9% pada tahun 2019. Fakta ini dapat dimanfaatkan sebagai dasar untuk mengatur strategi pemasaran yang tapat sasaran.Melihat pertumbuhan desainerdigital di Indonesia yang cukup pesat beberapa tahun terakhir, promosi digital melalui media sosial dan platform digital dapat dimaksimalkan oleh pengusaha Indonesia.

109

Page 113: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

110

Page 114: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

BAB V

PENUTUP

”Penerapan diplomasi ekonomi diperlukan untuk mengeksplorasi

potensi pasar non-tradisional dan pasar alternatif.Di antara

langkah diplomasi ekonomi yang dapat ditempuh adalah melalui

studi diversifikasi pasar dan produk, pengembangan daya saing

produk, penguatan nation branding, percepatan kemitraan

ekonomi dan perdagangan, business intelligence, dan optimalisasi

skema perdagangan.”

111

Page 115: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

A. Kesimpulan

Penguatan diplomasi ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan volume dan kualitas perdagangan merupakan salah satu prioritas kebijakan luar negeri Indonesia saat ini. Penerapan diplomasi ekonomi tersebut diperlukan untuk mengeksplorasi potensi pasar non-tradisional dan pasar alternatif. Sebagai kawasan yang berpotensi untuk dijadikan pasar non-tradisional, kawasan Amerika Latin mencatatkan nilai perdagangan yang masih relatif rendah dengan Indonesia, yaitu sekitar 3% dari total perdagangan luar negeri Indonesia. Nilai ini masih tertinggal jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lain seperti Singapura, Malaysia dan Thailand. Sebagai pasar non-tradisional, kawasan Amerika Latin dapat dijadikan penyeimbang perdagangan dan pasar alternatif untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap negara-negara pasar tradisional dan mitra dagang utama. Berdasarkan hasil analisis kondisi perekonomian kawasan Amerika Latin, sebagian negara di kawasan ini masih melakukan perdagangan secara tertutup. Hal ini terlihat dari persentase nilai perdagangan yang masih di bawah 50% dari total PDB. Pertumbuhan ekonomi kawasan tersebut juga cukup dipengaruhi oleh faktor eksternal negara maju disekitarnya—khususnyaAmerika Serikat—serta perkembangan reformasi regulasi di tingkat domestik masing-masing negara. Kerja sama ekonomi dengan kawasan Amerika Latin diperkirakan akan berdampak pada peningkatan PDB riil Indonesia yang lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan PDB riil di negara prospektif Amerika Latin. Produk Indonesia yang diperdagangkan sebaiknya bersifat komplementer (tidak head-to-head) dengan produk yang dihasilkan oleh kawasan tersebut. Beberapa produk manufaktur andalan Indonesia juga telah menembus pasar Amerika Latin dan memiliki potensi untuk

112

Page 116: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

berkembang melalui perjanjian perdagangan bilateral. Meskipun secara geografis jarak Indonesia-Amerika Latin cukup jauh, namun bagi pelaku usaha hal tersebut akan semakin tidak menjadi hambatan seiring membaiknya konektivitas antara kedua kawasan.Oleh sebab itu, sesuai dengan arahan Presiden RI pada Rapat Kementerian Perdagangan tahun 2017, Indonesia akan melakukan percepatan perundingan perdagangan dengan beberapa negara di Amerika Latin, antara lain Chile dan Peru.Secara umum, perdagangan yang semakin membaik antara kedua kawasan ini akan membawa pertumbuhan ekonomiyang diperkirakan paling tinggi bagi Indonesia, Meksiko dan Brasil. Investasi di Indonesia juga diperkirakan akan meningkat walaupun tidak signifikan dengan catatan didukung oleh iklim investasi nasional yang kondusif. Selain itu, keunggulan negara-negara di kawasan Amerika Latin juga dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan industri serupa di Indonesia, contohnya Brasil yang cukup maju dalam teknologi pangan dan peternakan serta Peru dan Chile yang lebih maju dalam hal perikanan dan pertambangan. Sementara itu, implementasi kerja sama Indonesia dengan Brasil semestinya dilakukan sesegera mungkin guna mencapai target nilai perdagangan US$20 miliar antara kedua negara. Begitu pula implementasi kerja sama dengan negara Amerika Latin lainnya, seperti Peru, Chile dan Meksiko. Saat ini Peru dan Chile termasuk dalam target percepatan perundingan perdagangan dengan 12 negara yang sedang didorong pemerintah Indonesia.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil kajian secara keseluruhan, Tim Pusat P2K2 Amerika dan Eropa merekomendasikan 6 strategi kerja sama dengan kawasan Amerika Latin sebagai berikut:

113

Page 117: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

1. Diversifikasi pasarNegara–negara di Amerika Latin yang menjadi target utama diversifikasi pasar adalah Argentina, Brasil, Chile, Ekuador, dan Peru.Selain kelima negara tersebut, Meksiko dan Uruguay juga dipandang potensial untuk dikembangkan menjadi sasaran diversifikasi pasar Indonesia di masa mendatang. Identifikasi produk-produk potensial untuk diversifikasi produk Indonesia dapat dilakukan dengan memanfaatkan data market intelligence yang dikumpulkan oleh Perwakilan RI di kawasan Amerika Latin. Beberapa produk potensial yang dapat dimanfaatkan Indonesia adalah produk organik, bulu mata palsu, produk spa dan sabun untuk pasar Peru; produk kertas untuk pasar Bolivia; produk baterai, rempah-rempah, dan jasa perbankan untuk pasar Brasil; dan produk nanas, minyak sawit, serta ikan sarden dan tuna untuk pasar Argentina.

2. Pengembangan daya saing produkDalam pengembangan daya saing produkdiperlukan sejumlah strategi komprehensif, diantaranya dengan meningkatkan nilai tambah produk dari bahan mentah atau setengah jadi menjadi produk jadi yang bernilai jual lebih tinggi atau dengan cara mengubah cara produksi.Peningkatan daya saing juga dapat dilakukan melalui pengembangan jenis produk ekspor baru atau penyesuaian desain produk untuk meningkatkan kualitas produk sehingga dapat memenuhi spesifikasi khusus yang dibutuhkan pasar tertentu. Selain itu, diperlukan pula penetrasi pasar yang didukung jaringan distribusi yang kuat dan lebih efisien serta pencitraan produkmelalui berbagai media promosi.

3. Nation brandingBeberapa strategi yang dapat dilakukan oleh Indonesia terkait nation branding antara lain adalah memperkuat riset dan teknologi untuk menopang pengembangan industri berteknologi tinggi, kapasitas

114

Page 118: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

menghasilkan produk berkualitas tinggi, dan memperkuat komitmen di bidang kelestarian lingkungan yang diasosiasikan dengan produk-produk Indonesia. Selain itu, Indonesia juga perlu terus memperkuat stabilitas dalam negeri di berbagai bidang, termasuk bidang politik, ekonomi, serta budaya sehingga terus mendorong citra positif Indonesia.

4. Penetrasi pasarRangkaian strategi penetrasi pasar dilakukan lewat perjanjian kemitraan ekonomi dan perdagangandengan tujuan membuka akses pasar yang lebih luas. Untuk kawasan Amerika Latin, Indonesia akan segera menyelesaikan perundingan perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif dengan Chile dan sedang dalam tahap studi kelayakan mencari bentuk kerja sama ekonomi yang tepat dengan Peru. Strategi lainnya adalah dengan meningkatkan dan mengintensifkan promosi perdagangan di negara sasaran, serta membangun jaringan distribusi yang kuat di Amerika Latin. Di antara langkah yang dapat dilakukan adalah dengan mendorong kerja sama antara eksportir Indonesia dengan jaringan supermarket besar di negara yang akan dimasuk iatau mendorong jaringan minimarket Indonesia membuka cabang di negara sasaran. Pemahaman mengenai pola konsumsi dan jaringan distribusi di negara akreditasi juga sangat diperlukan.

5. Business intelligencePenguatan business intelligence dapat dilakukan melalui beberapa strategi, yaitu dengan meningkatkan intensitas aktivitas business intelligencedan cakupan sektor yang diamati serta meningkatkan koordinasi dan networking antara Perwakilan RI dan kalangan pengusaha.

6. Optimalisasi skema perdaganganSkema perdagangan dapat lebih dioptimalkan melalui beberapa strategi, yaitu dengan memperluas batasan pasar, sistem barter,

115

Page 119: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

trade remedies, skema pembayaran yang aman, dan pemasaran. Strategi-strategi tersebut dapat menjadi kunci untuk meningkatkan volume dan nilai perdagangan Indonesia di kawasan Amerika Latin mengingat sangat beragamnya karakter negara-negara di kawasan tersebut. Namun demikian, tantangan perdagangan di kawasan tersebut dapat diatasi melalui pengoptimalan dan penyesuaian skema perdagangan Indonesia dengan karakteristik mitra bisnis di negara tujuan.

116

Page 120: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

117

Page 121: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

Buku

Dey, Ian. 1993. Qualitative Data Analysis:A User-Friendly Guide for Social Scientists. New York: Routledge.

Ganem,Marcela. 2015. “UNASUR: Constructing the South American Identity”, dalam Bruce M. Bagley and Magdalena Defort,Eds. Decline of U.S. Hegemony, Lanham, Maryland: Lexington Books.

Gardini, Gian Luca. 2010. The Origins of Mercosur. New York: Palgrave Macmillan.

Goodwins, Paul B. 2011. Global Studies, Latin America and The Carribean, 14th Edition. London: The McGrawHill.

Kasiram, Moh. 2010, Metodologi Penelitian Kuantitatif-Kualitatif, Malang: UIN-Maliki Press.

Sudjana, Nana dan Ibrahim. 2007 Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Dokumen

Damuri, Yose Rizal. 2017 “Tinjauan Potensi Ekspor di Amerika Latin”, paparan pada Focus Group Discussion“Penetapan Negara-Negara di Kawasan Amerika Latin Sebagai Pasar Non-Tradisional Berdasarkan Analisis Cost and Benefit” di Universitas Parahyangan, Bandung, 30 Agustus.

Satria, Ari, “Strategi Pengembangan Ekspor”. 2017 pemaparan pada kegiatan Confidential Inception Report Kajian Mandiri Pusat P2K2 Amerika dan Eropa Tahun 2017 mengenai “Potensi dan Peluang Kerja Sama Ekonomi di Kawasan Amerika Latin”.

World Bank. 2017.Global Economy Prospect, Januari.

Laporan

Laporan Policy Planning Consultation(PPC) ke-6RI-Rusia, Jakarta, 13 Januari 2017.

DAFTAR PUSTAKA

118

Page 122: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

Laporan Pelaksanaan Diskusi Terbatas (DT) “Dinamika di Kawasan Amerika Latin dan Eropa terhadap Diplomasi Ekonomi Indonesia”, Jakarta, 2 Februari 2017.

Laporan Forum Kajian Kebijakan Luar Negeri (FKKLN)“Pemerintah Baru Amerika Serikat : Presiden Trump dan Proyeksi Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat”, Yogyakarta,27 Februari 2017.

Laporan Policy Planning Consultation ( PPC)RI-Jerman, Jakarta, 6 Maret 2017.

Laporan Focus Group Discussion(FGD)“Russia’s BRICS Diplomacy”, Jakarta, 8 Maret 2017.

Laporan Diskusi Terbatas (DT) “Anticipating Brexit: The Impacts, Opportunities and challenges for Indonesia in Its Relation with UK and EU”, “Prospek Kerja Sama Ekonomi Kawasan Amerika Latin: Peluang &Tantangan”, Jakarta, 15 Maret 2017.

Laporan Policy Research Meeting (PRM), Washington D.C., Amerika Serikat,19 - 25 Maret 2017.

Laporan Policy Research Meeting (PRM), Mexico City, Meksiko, 27 - 29 Maret 2017.

Laporan Policy Planning Consultation (PPC) RI-Italia, Roma, Italia,8 - 13 April 2017.

Laporan Policy Planning Consultation (PPC) : Aspek Strategis Hubungan AS dengan Indonesia/Asia Timur,Washington, D.C. 2-7 Mei 2017.

Laporan Kegiatan Diskusi Terbatas (DT)dengan Tema “pemilihan Presiden Perancis dan Implikasi terhadap Indonesia dan Uni Eropa”, Jakarta,9 Mei 2017

Laporan Seminar Internasional“Eurasian Economic Union (EAEU): Challenges and Opportunities for Indonesia”, Denpasar, Bali, 19 Mei 2017.

Laporan Pelaksanaan Policy Research Meeting (PRM), London, Inggris, 6 -9 Juni 2017.

Laporan Forum Kajian Kebijakan Luar Negeri (FKKLN) “Strategi Menghadapi Kampanye Negatif Sawit Indonesia”, Bogor, 20 Juli 2017.

Laporan Policy Research Meeting (PRM), Lima, Peru, 30 Juli - 3 Agustus 2017.

119

Page 123: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

Laporan Confidential Inception Report (CIR), Bekasi, 11-12 Agustus 2017.

Laporan Diskusi Terbatas (DT) “Kajian Posisi Negara-Negara Eropa Terkait Sawit Lestari Indonesia”, Depok, 18 - 20 Agustus 2017.

Laporan Diskusi Terbatas (DT) “Diplomasi Ekonomi Sawit Indonesia di Luar Negeri”, Jakarta, 27 Agustus 2017.

Laporan Focus Group Discussion (FGD)“Jalur Perdagangan Indonesia ke Kawasan Eropa dan Amerika Latin melalui Transportasi Laut”, Jakarta, 5 September 2017.

Laporan Forum Kajian Kebijakan Luar Negeri (FKKLN)/Seminar “CRC990: Towards Indonesia Sustainable Palm Oil”, Jakarta, 11 September 2017.

Laporan Pertemuan Kelompok Ahli (PKA) “Potensi dan Peluang Kerja Sama Ekonomi di Kawasan Amerika Latin”, Bogor, 28 September 2017.

Website

Bruno Furtado, Felipe Ize, Antonio Rocha, dan Miguel Suadi.2017. Lessons from Latin America’s leading consumer-goods companies By, .Diakses tanggal 2 November 2017.

Can Latin America reignite growth by connecting with consumers? 2016. Andres Cadena, Patricia Ellen, Jaime Morales, and Jaana Remes, Article - McKinsey Global Institute - June, http://www.mckinsey.com/global-themes/employment-and-growth/can-latin-america-reignite-growth-by-connecting-with-consumers.Diakses tanggal 3 Agustus 2017.

FEALAC, www.fealac.org, diaksestanggal 14 September 2017.Global Competitiveness Report 2015-2016,http://reports.weforum.org/

global-competitiveness -report-2015-2016.Diakses tanggal 22 Mei 2017.

Is Your Business Ready for the World’s Emerging Middle Class? Andre Bourque, http://www.huffingtonpost.com/andre-bourque/is-your-business-ready-fo_b_6376056.html.Diakses tanggal 2 Agustus 2017.

Kokemulluer Neil, “Market Diversification vs Product Diversification”. https://bizfluent.com/info-7746062-market-diversification-vs-product-diversification. html.Diakses tanggal 9 November 2017.

120

Page 124: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

Latin America Population.2017. http://worldpopulationreview.com/continents/latin-america-population.Diakses tanggal 3 Agustus 2017.

Map of Latin America,https://www.britannica.com/place/Latin-America.Diakses tanggal 22 Februari 2017.

Office of the United States Trade Representative, https://ustr.gov/trade-agree ments/free-trade-agreements.Diakses tanggal 13 Juli 2017.

Ports Ranking: The Top 20 in Latin America and the Caribbean 2016,”https://www.cepal.org/sites/default/files/infographic/files/ranking_puerto_ingles .pdf.Diakses tanggal 10 November 2017.

Price, John.2017 “Shift Marketers Absolutely Need to Make in Latin America,” http://amiperspectiva.americasmi.com/marketers-targeting-latin-america-need-to-change-with-the-region.Diakses tanggal 9 November 2017.

Sekretariat Kabinet RI, “Kalah Dari Negara Tetangga, Presiden Jokowi: Segera Perbaiki ‘Nation Branding’ Indonesia“, http://setkab.go.id/kalah-dari-negara-tetangga-presiden-jokowi-segera-perbaiki-nation-branding-indonesia.

United Nations Conference on Trade and Development,.Diakses tanggal 07 Juni 2017.

U.S. Trade in Goods by Selected Countries and Areas. 2017. https://www.census.gov/foreign-trade/Press-Release/2017pr/02/exh14.pdf.Diakses tanggal 9 September 2017.

Verico, Kiki.2012.The Impact of Intra Regional Trade Agreement on FDI Inflows in Southeast Asia: Case of Indonesia, Malaysia and Thailand,http://mpra.ub.uni-muenchen.de/42087.Diakses tanggal 24 November 2017.

Whatis Pasific Alliance, https://alianzapacifico.net/en/what-is-the-pacific-alliance.Diakses tanggal 27 Mei 2017.

World Integrated Trade Solution, http://wits.worldbank.org. Diakses tanggal 12 April 2017.

121

Page 125: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

AAfrika Selatan, 19agrikultur, 41Al Qaeda, 12Aliansi Pasifik, 26, 27, 29, 40Alliance for the Peoples of Our

America—ALBA, 26Amerika Latin, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,

9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 19, 21, 23, 25, 26, 27, 28, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46

Amerika Selatan, 1, 3, 7, 8, 11, 13, 19, 23, 28, 29, 40

Amerika Serikat, 8, 9, 10, 15, 22, 24, 25, 26, 40, 41, 42

Amerika Tengah, 1, 7, 8, 11, 13Andean Community (CAN), 29Antigua, 1, 8, 46Argentina, 1, 8, 11, 14, 15, 16, 17,

18, 23, 24, 25, 28, 30, 33, 34, 35, 36, 37, 39, 42, 43, 44, 45, 46

AS, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 17, 34, 40, 41, 42

ASEAN, 5, 25, 26, 30ASEAN Economic Community, 25ASEAN-Mercosur, 47Asia, 2, 17, 27, 30, 39

Bbadan hukum, 5Bahamas, 1, 8, 45Barbados, 1, 8, 46Barbuda, 1, 8, 46Barrick Gold, 22baterai, 52Belize, 1, 4, 8, 46Bolivarian, 26, 29Bolivia, 1, 8, 14, 25, 28, 30, 39, 45brand power, 55

Brasil, 1, 15, 16, 17, 18, 19, 28, 30, 43

Brasil, 8, 9, 11, 13, 15, 18, 19, 23, 25, 31, 33, 34, 35, 36, 37, 39, 42, 43, 44, 45, 46

BRICS, 19

CCaribbean Community

(CARICOM), 29Caricom, 47Central American Integration

System (SICA), 29Chile, 1, 8, 9, 10, 11, 15, 19, 20, 25,

26, 28, 30, 33, 35, 39, 40, 41, 45, 48, 50, 52, 55, 57, 58, 59, 60, 61, 64, 65

Chile, 12, 14, 16, 19, 20, 43, 46Tiongkok, 11, 12, 18, 20, 22, 28,

30, 43Community of Latin American and

Caribbean States—CELAC, 26Country Brand Index, 55

Ddaging, 1, 19, 41dairy product, 41Daya Saing, 48Declaration, 25, 26defisit, 4, 12, 21deregulasi, 16Dilma Rouseff, 15diplomasi ekonomi, 5, 6, 7Diversifikasi Pasar, 48Doktrin Monroe, 10Dominica, 1, 8, 46drug trafficking, 10dumping, 51

INDEKS

122

Page 126: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

EECLAC, 13, 58ekonomi, 1, 2, 3, 5, 6, 7, 9, 11, 12,

13, 14, 15, 16, 17, 19, 21, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 32, 33, 36, 37, 38, 40, 46

ekspor, 2, 4, 5, 11, 12, 13, 18, 19, 20, 21, 22, 25, 34, 37, 42, 43

Ekuador, 1, 8, 14, 25, 28, 30, 39, 41, 42, 43, 48, 52, 58, 59

El Savador, 1, 8, 12elektronik, 5, 41, 42Eropa, 8, 9, 10, 11, 24, 34, 40European Union (EU), 25

FFEALAC (Forum for East Asia-

Latin America Cooperation), 2Forum of East Asia-Latin American

Cooperation (FEALAC, 47Free Trade Area of the Americas,

10Freeport Mc Moran, 22Future Brand, 55, 56

Ggandum, 41Global Competitive Index, 16Grenadine, 1, 9Growth Development Product-

PDB, 1Guatemala, 1, 4, 8, 30, 45Guyana, 1, 8, 28, 46

HHonduras, 1, 4, 8, 12, 30, 45Hudbay Minerals, 22

IIMF, 13, 14, 45impor, 12, 17, 18, 20, 21, 40, 41,

42, 43IMPOR, 17, 23indeks, 16, 25

India, 19, 28Indonesia, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 15, 16,

17, 18, 19, 20, 21, 22, 32, 33, 34, 39, 40, 42

Indonesia-Chile CEPA, 48Indonesian Sustainable Palm Oil,

56Indonesia-Peru PTA, 48ISPO, 56

Jjagung, 41Jepang, 25, 28, 30, 48, 50, 55, 56Joint Study Group on Preferential

Trade Agreement (PTA), 22

Kkacang-kacangan, 41kalkun, 41karet, 5, 18, 41, 42Karibia, 1, 7, 8, 13, 14, 20, 30, 34,

44kedelai, 1, 19, 41Kementerian Perdagangan, 4, 21,

23, 48, 49, 50, 52, 53, 58, 64kendaraan, 5, 42kertas, 52Kolombia, 1, 8, 20, 30, 40, 44, 52,

59, 61, 65konektivitas, 7, 40, 47, 58, 64Kosta Rika, 1, 8, 30

Lliberalisasi perdagangan, 16

MMalaysia, 3, 4, 5market intelligence, 6Meksiko, 1, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14,

16, 17, 28, 29, 30, 33, 34, 35, 36, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 46, 50, 52, 55, 58, 60, 61, 65

Mercosur, 2, 23, 25, 26Mercosur (Southern Common

123

Page 127: peluang dan tantangan kerja sama perdagangan di ... - Kemlu

Market), 2mesin, 5minyak nabati, 41minyak sawit, 53

NNation Branding, 48, 55neraca perdagangan, 20, 21net importer dairy product, 41Nikaragua, 1, 8, 30nondurable consumer goods, 41North American Free Trade

Agreement (NAFTA), 11

PPacific Alliance, 2, 26Panama, 1, 4, 8, 10, 11, 12, 16, 29,

30, 43, 45, 52, 55, 58, 65Paraguay, 1, 8, 23, 25, 28, 30, 42,

45pasar non tradisional, 6pasar non-tradisional, 1, 40PDB per kapita, 44PDB regional, 36Pedro Pablo Kuczynski, 21pemerintahan Presiden Joko

Widodo, 5peralatan mekanik, 5Perancis, 9perlindungan, 5, 17Peru, 1, 8, 9, 11, 12, 14, 16, 21, 22,

25, 26, 28, 30, 33, 34, 39, 40, 41, 43, 45

Pesaing, 55peso, 17plastik, 5Portugis, 9Presiden Donald Trump, 51Presiden George H. Bush, 10Presiden Manuel Antonio Noriega,

10

Rreformasi, 17, 37rempah-rempah, 52

Rio de Janeiro, 19Robert Pape, 26Roma, 9RRT, 34, 43, 48, 50, 51Rusia, 9, 10, 17, 19

SSamudera Pasifik, 20, 24, 50sektor non migas, 21, 22Skema Perdagangan, 48, 63Spanyol, 9St. Lucia, 1, 8St. Vincent, 1, 8superpower, 24Suriname, 1, 8, 28, 30, 46swastanisasi., 16

Tteroris, 12Thailand, 3, 4, 5Trade Complementary Index (TCI),

3, 4Trinidad n& Tobago, 9tuna, 53

UUNASUR (United of South

American Nations), 2unggas, 41United Nations Conference on

Trade and Development, 4Uruguay, 1, 8, 25, 30, 45, 46

VVenezuela, 1, 8, 9, 14, 23, 29, 30,

33, 38, 39, 43, 44, 45

WWorld Bank, 2, 16, 37World Integrated Trade Solution, 5

124