PATOFISIOLOGI AIDS Yuharmila Haridah 0911012027
PATOFISIOLOGI AIDS
Yuharmila Haridah
0911012027
AIDS
Acquired Immune Deficiency Syndome (AIDS) adalah suatupenyakit retrovirus yang disebabkan oleh HIV yang ditandaidengan imunosupresi berat yang menimbulkan infeksioportunistik, neoplasma sekunder, dan manifestasi neurologis(Kumar, 2007)
AIDS merupakan penyakit yang mengakibatkan penurunandaya tahan tubuh yang disebabkan oleh HIV
EPIDEMIOLOGI
Kasus HIV/AIDS sampai tahun 2006 berdasarkan “2006 AIDSEpidemic Update, Who/UNAIDS”
Jumlah (yang hidup) : 39.5 juta.Pada orang dewasa (15-49 th) sebanyak 94.2%, sedangkanpada anak-anak 5.8%
Jumlah kematian akibat HIV/AIDS sebanyak 2.9 juta, denganorang dewasa sebanyak 2.6 jutaan dan pada anak-anak sekitar300an.
Sedangkan di Indonesia hingga akhir tahun 2005 yangterinfeksi HIV ini sebanyak 170.000 penderita
KLASIFIKASI
STADIUM GAMBARAN KLINIS SKALA AKTIVITAS
I1. Asimptomatik2. Limfadenopati Generalisata
Asimptomatik, Aktivitas Normal
II
1. Berat Badan kurang 10%2. Kelainan kulit dan mukosa ringan3. Herpes zoster selama 5 th terakhir4. Infeksi saluran nafas bagian atas
Simptomatik, Aktivitas Normal
III
1. Berat Badan kurang 10%2. Diare kronis (lebih 1 bulan)3. Demam (lebih 1 bulan)4. Kandidiasis orofaringeal5. Oral hairy Leukoplakia6. TB paru dalam tahun terakhir7. Infeksi bakterial berat
Pada umumnya lemah,Aktivitas ditempat tidur
kurang dari 50%
KLASIFIKASI
IV
1. HIV wasting syndrome2. Pneumonia Pneumosystis carinii3. Toksoplasmosis otak4. Diare kriptosporidiosis (lebih 1bulan)5. Kriptosporidiosis ekstrapulmonal6. Retinitis virus situmegalo7. Heerpes simpleks mukokutan > 1 bulan8. Leukoensefalopati multifocal progresif9. Mikosis diseminata (spt Histoplasmosis)10. Kandidiasis di esophagus, traakea,
bronkus dan paru11. Mikobakteriosis atipikal diseminata12. Septisemia salmonelosis non-tifoid13. TB diluar paru14. Limfoma15. Sarkoma kaposi16. Ensefalopati HIV
Pada umumnya lemah, Aktivitas ditempat tidur lebih dari 50%
ETIOLOGI
Penyebab penyakit AIDS ini ialah HIV.
Secara morfologi virus ini terbagi 2 bagian :
Inti (core), berbentuk silindris tersusun atas 2 untaian RNA, enzim reverce transcriptase, dan beberapa protein
Bagian selubung, terdiri dari lipid dan glikoprotein (gp 41 dan gp 120). Gp 120 berhubungan dengan reseptor lymfosit (T4).
ETIOLOGI
Cara penularan penyakit ini :
Transmisi seksual
Transmisi non-seksual
-Parenteral (Penggunaan jarum suntik)
-Transfusi darah
-Transplasental (Saat hamil dan menyusui)
PATOFISIOLOGI
HIV
Selektif menginfeksi sel Lymfosit T4
Mengikat diri pada Molekul CD40
Virus masuk kedalam target dan melepas bungkus
(Dgn enzim Reverse Transcryptase) merubah bentuk RNA agar dapat bersatu dengan DNA sel target
Sel berkembang biak
Infeksi HIV menjadi irreversible
PATOFISIOLOGI
Masa antara terinfeksinya HIV dengan gejala yang ditimbulkan(masa inkubasi) adalah 6 bulan - >10 tahun. Rata-rata 21 bulanpada anak-anak dan 60 bulan pada orang dewasa.
GEJALA
Secara umum, gejala-gejala pada penderita AIDS yaitu :
Rasa lelah dan lesu
Berat badan menurun secara drastis
Demam sering dan berkeringat pada malam hari
Diare dan kurang nafsu makan
Bercak-bercak putih dilidah dan didalam mulut
Pembengkakan leher dan lipatan pada paha
Radang paru
Kanker kulit
KOMPLIKASI
Tumor
Sarkoma Kaposi : Kanker pada semua bagian kulit dan organ
tubuh. Frekuensi kejadian 36-50%, biasanya terjadi pad
kelompok homoseksual
Limfoma Ganas, terjadi setelah sarkoma kaposi dan menyerang
syaraf. Bertahan kurang lebih 1 tahun
KOMPLIKASI
Oportunistik
Pada Paru-Pneumonia Pneumocystis, pada umumnya 85% yang
mengalami. Dengan gejala : sesak nafas, batuk kering, sakit bernafas dalam, dan demam
-Cytomegalo Virus, menyebabkan pneumocystis. Menyebabkan 30% kematian pada AIDS
-Mycobacterium Avilum, menimbulkan pneumoni difusi, timbul pada stadium akhir dan sulit disembuhkan
-Mycobacterium Tuberkolosisi,
KOMPLIKASI
Oportunistik
Pada GastrointestinalTidak ada nafsu makan, diare kronik, dan berat badan turun lebih 10% perbulan
Neurologis
Biasanya timbul pada fase akhir penyakit. Kelainan syaraf yang umum terjadi ensefalitis, meningitis, demensia, mielopati, dan neuropati perifer