Top Banner

of 31

Panduan Pengembangan Bahan Pelajaran Rizky Catatanku

Apr 04, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 7/29/2019 Panduan Pengembangan Bahan Pelajaran Rizky Catatanku

    1/31

  • 7/29/2019 Panduan Pengembangan Bahan Pelajaran Rizky Catatanku

    2/31

    DAFTAR ISI

    DAFTAR ISI ............................................................................

    Bab I PENDAHULUANA. Latar Belakang .......................................................B. Tujuan Penulisan ....................................................C. Manfaat Buku Pedoman Pengembangan Bahan Ajar ...........D. Ruang Lingkup .......................................................

    Bab II BAHAN AJARPengertian ............................................................Mengapa Guru Perlu Mengembangkan Bahan Ajar .............

    Tujuan dan Manfaat Penyusunan Bahan Ajar ...................Prinsip Pengembangan Bahan Ajar ...............................Jenis-jenis Bahan Ajar ..............................................

    Bab III PENYUSUNAN BAHAN AJARA. Analisis Kebutuhan bahan Ajar ....................................B. Penyusunan Peta Bahan Ajar ......................................C. Struktur Bahan Ajar .................................................D. Penyusunan Bahan Ajar .............................................E. Evaluasi dan Revisi ..................................................

    Contoh Format Instrumen Evaluasi Formatif Bahan Ajar .....................

    i

    1223

    48

    101112

    1617181828

    29

  • 7/29/2019 Panduan Pengembangan Bahan Pelajaran Rizky Catatanku

    3/31

    Panduan Pengembangan Bahan Ajar

    BAB IPENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Sebagai konsekuensi atas terbitnya Undang-Undang Republik Indonesia nomor20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah(PP) nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP),Pemerintah, dalam hal ini Menteri Pendidikan Nasional, telah menerbitkanberbagai peraturan agar penyelenggaraan pendidikan di seluruh wilayahNegara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) paling tidak dapat memenuhistandar minimal tertentu. Berbagai standar tersebut adalah: (1) standar isi,(2) standar kompetensi lulusan, (3) standar proses, (4) standar pendidik dantenaga kependidikan, (5) standar sarana dan prasarana, (6) standarpengelolaan, (7) standar pembiayaan, dan (8) standar penilaian pendidikan.

    Dalam pencapaian standar isi (SI) yang memuat standar kompetensi (SK) dankompetensi dasar (KD) yang harus dicapai oleh peserta didik setelah melaluipembelajaran dalam jenjang dan waktu tertentu, sehingga pada gilirannyamencapai standar kompetensi lulusan (SKL) setelah menyelesaikanpembelajaran pada satuan pendidikan tertentu secara tuntas. Agar pesertadidik dapat mencapai SK, KD, maupun SKL yang diharapkan, perlu didukungoleh berbagai standar lainnya, antara lain standar proses dan standarpendidik dan tenaga kependidikan.

    Dalam PP nomor 19 tahun 2005 Pasal 20, diisyaratkan bahwa guru diharapkanmengembangkan materi pembelajaran, yang kemudian dipertegas malaluiPeraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) nomor 41 tahun 2007tentang Standar Proses, yang antara lain mengatur tentang perencanaanproses pembelajaran yang mensyaratkan bagi pendidik pada satuanpendidikan untuk mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).Salah satu elemen dalam RPP adalah sumber belajar. Dengan demikian, gurudiharapkan untuk mengembangkan bahan ajar sebagai salah satu sumberbelajar.

    Selain itu, pada lampiran Permendiknas nomor 16 tahun 2007 tentangStandar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, juga diatur tentangberbagai kompetensi yang harus dimiliki oleh pendidik, baik yang bersifatkompetensi inti maupun kompetensi mata pelajaran. Bagi guru pada satuanpendidikan jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), baik dalam tuntutankompetensi pedagogik maupun kompetensi profesional, berkaitan eratdengan kemampuan guru dalam mengembangkan sumber belajar dan bahanajar.

    Oleh karena itu, disamping sebagai implementasi dari Permendiknas nomor25 tahun 2006 tentang Rincian Tugas Unit Kerja di Lingkungan DitjenMandikdasmen bahwa rincian tugas Subdirektorat Pembelajaran - Dit. PSMA

    3

  • 7/29/2019 Panduan Pengembangan Bahan Pelajaran Rizky Catatanku

    4/31

    (yang antara lain disebutkan bahwa melaksanakan penyiapan bahanpenyusunan pedoman dan prosedur pelaksanaan pembelajaran, termasukpenyusunan pedoman pelaksanaan kurikulum) dipandang perlu menyusunpanduan bagi guru SMA sehingga dapat dijadikan salah satu referensi dalam

    pengembangan bahan ajar.

    Tujuan

    Penyusunan Panduan ini bertujuan :Menjelaskan pentingnya bahan ajar dalam pelaksanaan kegiatan

    pembelajaran di SMA.Menjelaskan konsep dasar bahan ajar.Mengemukakan berbagai jenis bahan ajar.Menjelaskan langkah-langkah penyusunan bahan ajar.

    Manfaat

    Bahan ajar merupakan bagian penting dalam pelaksanaan pendidikan disekolah. Melalui bahan ajar guru akan lebih mudah dalam melaksanakanpembelajaran dan siswa akan lebih terbantu dan mudah dalam belajar.Bahan ajar dapat dibuat dalam berbagai bentuk sesuai dengan kebutuhan dankarakteristik materi ajar yang akan disajikan. Buku ini disusun denganharapan bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan dengan

    pengembangan bahan ajar, seperti kepala sekolah, guru, pengawas sekolahmenengah atas maupun pembina pendidikan lainnya. Bagi kepala sekolahbuku ini dapat dijadikan bahan pembinaan bagi guru yang mengalamikesulitan dalam mengembangkan bahan ajar.

    Kepala sekolah dalam kegiatannya sehari-hari juga memerlukan bahan ajarsebagai alat bantu dalam melakukan promosi ataupun presentasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan pengembangan sekolah.

    Bagi guru buku ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai rujukan dalammengembangkan bahan ajar. Dengan mempelajari buku ini diharapkan para

    guru di sekolah akan mendapatkan informasi tentang pengembangan bahanajar yang pada gilirannya para guru dapat mengembangkan bahan ajar untukmembantu dirinya dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Disamping itu diharapkan guru juga akan termotivasi untuk mengembangkanbahan ajar yang beragam dan menarik sehingga akan menghasilkan satukegiatan belajar mengajar yang bermakna baik bagi guru maupun bagipeserta didiknya. Pengembangan bahan ajar adalah merupakan tanggungjawab guru sebagai pengajar bagi peserta didik di sekolah.

    Bagi pengawas sekolah menengah atas atau para pembina pendidikan lainnyakeberadaan buku pedoman ini pasti bermanfaat. Karena setiap pengawasharus mengetahui berbagai hal yang dilakukan oleh guru, sehingga jika

  • 7/29/2019 Panduan Pengembangan Bahan Pelajaran Rizky Catatanku

    5/31

    Panduan Pengembangan Bahan Ajar

    terdapat kesulitan yang dialami oleh guru, pengawas dapat segeramembantunya. Dengan membaca buku pedoman ini pengawas akanmendapatkan pemahaman dan masukan-masukan tentang bahan ajar yangdapat dikembangkan oleh guru dalam meningkatkan kualitas kegiatan belajar

    mengajar. Dengan demikian maka pengawas akan mendapatkan bekal dalammelaksanakan tugas kepengawasan yaitu membina guru dalammengembangkan bahan ajar.

    Ruang Lingkup

    Buku ini akan dikhususkan pada pembahsan tentang bahan ajar cetak sebagaisalah satu bentuk bahan ajar yang paling banyak digunakan. Pembahasanakan mencakup:

    Pentingnya bahan ajar dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar disekolah menengah atas.

    Berbagai jenis bahan ajar cetak yang dapat dikembangkan.Langkah-langkah pengembangan bahan ajar.Contoh sistematika bahan ajar.

    5

  • 7/29/2019 Panduan Pengembangan Bahan Pelajaran Rizky Catatanku

    6/31

    BAB IIBAB IIBAHAN AJARBAHAN AJAR

    Pengertian

    Guna menghasilkan tamatan yang mempunyai kemampuan sesuai standardkompetensi lulusan, diperlukan pengembangan pembelajaran untuk setiapkompetensi secara sistematis, terpadu, dan tuntas (mastery learning).

    Pada pendidikan menengah umum, di samping buku-buku teks, jugadikenalkan adanya lembar-lembar pembelajaran (instructional sheet) dengannama yang bermacam-macam, antara lain: lembar tugas (job sheet), lembarkerja (work sheet), lembar informasi (information sheet) dan bahan ajar

    lainnya baik cetak maupun non-cetak. Semua bahan yang digunakan untukmendukung proses belajar itu disebut sebagai bahan ajar (teaching material).

    Untuk pembelajaran yang bertujuan mencapai kompetensi sesuai profilkemampuan tamatan pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)diperlukan kemampuan guru untuk dapat mengembangkan yang tepat.Dengan pendekatan belajar tuntas (mastery learning) diharapkan siswa dapatmenguasai kompetensi-kompetensi secara utuh, sesuai dengan kecepatanbelajarnya. Untuk itu bahan ajar hendaknya disusun agar siswa lebih aktifdalam kegiatan pembelajaran mencapai kompetensi.

    Terdapat dua istilah yang sering digunakan untuk maksud yang sama namunsebenarnya memiliki pengertian yang sedikit berbeda, yakni sumber belajardan bahan ajar. Untuk itu, maka berikut ini akan dijelaskan terlebih dahulutentang pengertian sumber belajar dan bahan ajar.

    Pengertian Sumber Belajar

    Sering kita dengar istilah sumber belajar (learning resource), orang jugabanyak yang telah memanfaatkan sumber belajar, namun umumnya yangdiketahui hanya perpustakaan dan buku sebagai sumber belajar. Padahalsecara tidak terasa apa yang mereka gunakan, orang, dan benda tertentuadalah termasuk sumber belajar.

    Sumber belajar dalam website bced didefinisikan sebagai berikut:Learning resources are defined as information, represented and stored ina variety of media and formats, that assists student learning as definedby provincial or local curricula. This includes but is not limited to,materials in print, video, and software formats, as well as combinationsof these formats intended for use by teachers and students.http://www.bced.gov.bc.ca/irp/appskill/ asleares.htm January 28,1999.

    http://www.bced.gov.bc.ca/irp/appskill/%20asleares.htm%20January%2028http://www.bced.gov.bc.ca/irp/appskill/%20asleares.htm%20January%2028
  • 7/29/2019 Panduan Pengembangan Bahan Pelajaran Rizky Catatanku

    7/31

    Panduan Pengembangan Bahan Ajar

    Sumber belajar ditetapkan sebagai informasi yang disajikan dan disimpandalam berbagai bentuk media, yang dapat membantu siswa dalam belajarsebagai perwujudan dari kurikulum. Bentuknya tidak terbatas apakah

    dalam bentuk cetakan, video, format perangkat lunak atau kombinasi dariberbagai format yang dapat digunakan oleh siswa ataupun guru.

    Sadiman mendefinisikan sumber belajar sebagai segala sesuatu yang dapatdigunakan untuk belajar, yakni dapat berupa orang, benda, pesan, bahan,teknik, dan latar (Sadiman, Arief S., Pendayagunaan Teknologi Informasidan Komunikasi untuk Pembelajaran, makalah, 2004)

    Menurut Association for Educational Communications and Technology(AECT, 1977), sumber belajar adalah segala sesuatu atau daya yang dapatdimanfaatkan oleh guru, baik secara terpisah maupun dalam bentuk

    gabungan, untuk kepentingan belajar mengajar dengan tujuanmeningkatkan efektivitas dan efisiensi tujuan pembelajaran.

    Dengan demikian maka sumber belajar juga diartikan sebagai segalatempat atau lingkungan sekitar, benda, dan orang yang mengandunginformasi dapat digunakan sebagai wahana bagi peserta didik untukmelakukan proses perubahan tingkah laku.

    Dari pengertian tersebut maka sumber belajar dapat dikategorikansebagai berikut:

    Tempat atau lingkungan alam sekitar yaitu dimana saja seseorang dapatmelakukan belajar atau proses perubahan tingkah laku maka tempatitu dapat dikategorikan sebagai tempat belajar yang berarti sumberbelajar, misalnya perpustakaan, pasar, museum, sungai, gunung,tempat pembuangan sampah, kolam ikan dan lain sebagainya.

    Benda yaitu segala benda yang memungkinkan terjadinya perubahantingkah laku bagi peserta didik, maka benda itu dapat dikategorikansebagai sumber belajar. Misalnya situs, candi, benda peninggalanlainnya.

    Orang yaitu siapa saja yang memiliki keahlian tertentu di mana pesertadidik dapat belajar sesuatu, maka yang bersangkutan dapat

    dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya guru, ahli geologi,polisi, dan ahli-ahli lainnya.

    Bahan yaitu segala sesuatu yang berupa teks tertulis, cetak, rekamanelektronik, web, dll yang dapat digunakan untuk belajar.

    Buku yaitu segala macam buku yang dapat dibaca secara mandiri olehpeserta didik dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnyabuku pelajaran, buku teks, kamus, ensiklopedi, fiksi dan lainsebagainya.

    Peristiwa dan fakta yang sedang terjadi, misalnya peristiwa kerusuhan,peristiwa bencana, dan peristiwa lainnya yang guru dapat menjadikanperistiwa atau fakta sebagai sumber belajar.

    7

  • 7/29/2019 Panduan Pengembangan Bahan Pelajaran Rizky Catatanku

    8/31

    Sumber belajar akan menjadi bermakna bagi peserta didik maupun guruapabila sumber belajar diorganisir melalui satu rancangan yangmemungkinkan seseorang dapat memanfaatkannya sebagai sumber

    belajar. Jika tidak maka tempat atau lingkungan alam sekitar, benda,orang, dan atau buku hanya sekedar tempat, benda, orang atau buku yangtidak ada artinya apa-apa.

    Pengertian Bahan Ajar

    Dari uraian tentang pengertian sumber belajar di atas, dapat disimpulkanbahwa bahan ajar merupakan bagian dari sumber belajar. Bahan ajaradalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantuguru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahanyang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.

    Bahan ajar atau teaching-material, terdiri atas dua kata yaitu teachingatau mengajar dan material atau bahan.

    Menurut University of Wollongong NSW 2522, AUSTRALIA pada website-nya, WebPage last updated: August 1998, Teaching is defined as the

    process of creating and sustaining an effective environment for learning.

    Melaksanakan pembelajaran diartikan sebagai proses menciptakan danmempertahankan suatu lingkungan belajar yang efektif.

    Paul S. Ache lebih lanjut mengemukakan tentang material yaitu:Books can be used as reference material, or they can be used as paperweights, but they cannot teach.

    Buku dapat digunakan sebagai bahan rujukan, atau dapat digunakansebagai bahan tertulis yang berbobot.

    Dalam website Dikmenjur dikemukakan pengertian bahwa, bahan ajarmerupakan seperangkat materi/substansi pembelajaran (teachingmaterial) yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh darikompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran.

    Dengan bahan ajar memungkinkan siswa dapat mempelajari suatukompetensi atau KD secara runtut dan sistematis sehingga secaraakumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh danterpadu.

    Lebih lanjut disebutkan bahwa bahan ajar berfungsi sebagai:Pedoman bagi Guru yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam

    proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yangseharusnya diajarkan kepada siswa.

    Pedoman bagi Siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalamproses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang

    seharusnya dipelajari/dikuasainya.

  • 7/29/2019 Panduan Pengembangan Bahan Pelajaran Rizky Catatanku

    9/31

    Panduan Pengembangan Bahan Ajar

    Alat evaluasi pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran.Pendapat lain mengatakan sebagai berikut;

    Definition of teaching material

    They are the information, equipment and text for instructors that arerequired for planning and review upon training implementation. Textand training equipment are included in the teaching material.( Anonimdalam Web-site)

    Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukanguru/instruktor untuk perencanaan dan penelaahan implementasipembelajaran.

    Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantuguru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas.

    Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidaktertulis. (National Center for Vocational Education ResearchLtd/National Center for Competency Based Training).

    Pengelompokan bahan ajar menurut Facult de Psychologie et desSciences de lEducation Universit de Genve dalam website adalahsebagai berikut :

    Integrated media-written, audiovisual, electronic, and interactive-appears in all their programs under the name of Medienverbund or

    Mediamix(Feren Universitaet and Open University respectively).http://tecfa.unige.ch/tecfa/general/tecfapeople/peraya.html>http://tecfa.unige.ch/tecfa/general/tecfa-people/ peraya.html, Facult de Psychologie et desSciences de lEducation Universit de Genve.

    Media tulis, audio visual, elektronik, dan interaktif terintegrasi yangkemudian disebut sebagai medienverbund (bahasa jerman yang berartimedia terintegrasi) atau mediamix.

    Sedangkan Bernd Weidenmann, 1994 dalam buku Lernen mit Bildmedienmengelompokkan menjadi tiga besar, pertama auditivyang menyangkutradio (Rundfunk), kaset (Tonkassette), piringan hitam (Schallplatte).Kedua yaitu visual (visuell) yang menyangkut Flipchart, gambar(Wandbild), film bisu (Stummfilm), video bisu (Stummvideo), programkomputer (Computer-Lernprogramm), bahan tertulis dengan dan tanpagambar (Lerntext, mit und ohne Abbildung). Ketiga yaitu audio visual(audiovisuell) yang menyangkut berbicara dengan gambar (Rede mit Bild),pertunjukan suara dan gambar (Tonbildschau),dan film/video.

    Dari berbagai pendapat di atas dapat disarikan bahwa bahan ajar adalahmerupakan seperangkat materi yang disusun secara sistematis sehinggatercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar.

    9

  • 7/29/2019 Panduan Pengembangan Bahan Pelajaran Rizky Catatanku

    10/31

    Sebuah bahan ajar paling tidak mencakup antara lain :Petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru)Kompetensi yang akan dicapai

    Content atau isi materi pembelajaranInformasi pendukungLatihan-latihanPetunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja (LK)EvaluasiRespon atau balikan terhadap hasil evaluasi

    Mengapa guru perlu mengembangkan Bahan Ajar?

    Terdapat sejumlah alasan, mengapa guru perlu untuk mengembangkan bahanajar, yakni antara lain; ketersediaan bahan sesuai tuntutan kurikulum,

    karakteristik sasaran, dan tuntutan pemecahan masalah belajar.Pengembangan bahan ajar harus memperhatikan tuntutan kurikulum, artinyabahan belajar yang akan kita kembangkan harus sesuai dengan kurikulum.Pada kurikukulum tingkat satuan pendidikan, standard kompetensi lulusantelah ditetapkan oleh pemerintah, namun bagaimana untuk mencapainya danapa bahan ajar yang digunakan diserahkan sepenuhnya kepada para pendidiksebagai tenaga profesional. Dalam hal ini, guru dituntut untuk mempunyaikemampuan mengembangkan bahan ajar sendiri. Untuk mendukungkurikulum, sebuah bahan ajar bisa saja menempati posisi sebagai bahan ajarpokok ataupun suplementer. Bahan ajar pokok adalah bahan ajar yangmemenuhi tuntutan kurikulum. Sedangkan bahan ajar suplementer adalahbahan ajar yang dimaksudkan untuk memperkaya, menambah ataupunmemperdalam isi kurikulum.

    Apabila bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum tidak ada ataupunsulit diperoleh, maka membuat bahan belajar sendiri adalah suatu keputusanyang bijak. Untuk mengembangkan bahan ajar, referensi dapat diperoleh dariberbagai sumber baik itu berupa pengalaman ataupun pengetahauan sendiri,ataupun penggalian informasi dari narasumber baik orang ahli ataupun temansejawat. Demikian pula referensi dapat kita peroleh dari buku-buku, mediamasa, internet, dll. Namun demikian, kalaupun bahan yang sesuai dengankurikulum cukup melimpah bukan berarti kita tidak perlu mengembangkanbahan sendiri. Bagi siswa, seringkali bahan yang terlalu banyak membuatmereka bingung, untuk itu maka guru perlu membuat bahan ajar untukmenjadi pedoman bagi siswa.

    Pertimbangan lain adalah karakteristik sasaran. Bahan ajar yangdikembangkan orang lain seringkali tidak cocok untuk siswa kita. Adasejumlah alasan ketidakcocokan, misalnya, lingkungan sosial, geografis,budaya, dll. Untuk itu, maka bahan ajar yang dikembangkan sendiri dapatdisesuaikan dengan karakteristik sasaran. Selain lingkungan sosial, budaya,dan geografis, karakteristik sasaran juga mencakup tahapan perkembangansiswa, kemampuan awal yang telah dikuasai, minat, latar belakang keluargadll. Untuk itu, maka bahan ajar yang dikembangkan sendiri dapat disesuaikan

  • 7/29/2019 Panduan Pengembangan Bahan Pelajaran Rizky Catatanku

    11/31

    Panduan Pengembangan Bahan Ajar

    dengan karakteristik siswa sebagai sasaran.Selanjutnya, pengembangan bahan ajar harus dapat menjawab ataumemecahkan masalah ataupun kesulitan dalam belajar. Terdapat sejumlahmateri pembelajaran yang seringkali siswa sulit untuk memahaminya ataupun

    guru sulit untuk menjelaskannya. Kesulitan tersebut dapat saja terjadikarena materi tersebut abstrak, rumit, asing, dsb. Untuk mengatasi kesulitanini maka perlu dikembangkan bahan ajar yang tepat. Apabila materipembelajaran yang akan disampaikan bersifat abstrak, maka bahan ajar harusmampu membantu siswa menggambarkan sesuatu yang abstrak gersebut,misalnya dengan penggunaan gambar, foto, bagan, skema, dll. Demikian pulamateri yang rumit, harus dapat dijelaskan dengan cara yang sederhana,sesuai dengan tingkat berfikir siswa, sehingga menjadi lebih mudah dipahami.

    Tujuan dan Manfaat Penyusunan Bahan Ajar

    Tujuan

    Bahan ajar disusun dengan tujuan:Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan

    mempertimbangkan kebutuhan siswa, yakni bahan ajar yang sesuaidengan karakteristik dan setting atau lingkungan sosial siswa.

    Membantu siswa dalam memperoleh alternatif bahan ajar di sampingbuku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh.

    Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.

    Manfaat

    Ada sejumlah manfaat yang dapat diperoleh apabila seorang gurumengembangkan bahan ajar sendiri, yakni antara lain;pertama, diperolehbahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan kebutuhanbelajar siswa, kedua, tidak lagi tergantung kepada buku teks yangterkadang sulit untuk diperoleh, ketiga, bahan ajar menjadi labih kayakarena dikembangkan dengan menggunakan berbagai referensi, keempat,menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulisbahan ajar, kelima, bahan ajar akan mampu membangun komunikasipembelajaran yang efektif antara guru dengan siswa karena siswa akan

    merasa lebih percaya kepada gurunya.

    Di samping itu, guru juga dapat memperoleh manfaat lain, misalnyatulisan tersebut dapat diajukan untuk menambah angka kredit ataupundikumpulkan menjadi buku dan diterbitkan.

    Dengan tersedianya bahan ajar yang bervariasi, maka siswa akanmendapatkan manfaat yaitu, kegiatan pembelajaran menjadi lebihmenarik. Siswa akan lebih banyak mendapatkan kesempatan untukbelajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadapkehadiran guru. Siswa juga akan mendapatkan kemudahan dalammempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasainya.

    11

  • 7/29/2019 Panduan Pengembangan Bahan Pelajaran Rizky Catatanku

    12/31

    Prinsip Pengembangan Bahan Ajar

    Pengembangan bahan ajar hendaklah memperhatikan prinsisp-prinsip

    pembelajaran. Di antara prinsip pembelajaran tersebut adalah:

    Mulai dari yang mudah untuk memahami yang sulit, dari yang kongkretuntuk memahami yang abstrak,Siswa akan lebih mudah memahami suatu konsep tertentu apabila penjelasandimulai dari yang mudah atau sesuatu yang kongkret, sesuatu yang nyata adadi lingkungan mereka. Misalnya untuk menjelaskan konsep pasar, makamulailah siswa diajak untuk berbicara tentang pasar yang terdapat di tempatmereka tinggal. Setelah itu, kita bisa membawa mereka untuk berbicaratentang berbagai jenis pasar lainnya.

    Pengulangan akan memperkuat pemahamanDalam pembelajaran, pengulangan sangat diperlukan agar siswa lebihmemahami suatu konsep. Dalam prinsip ini kita sering mendengar pepatahyang mengatakan bahwa 5 x 2 lebih baik daripada 2 x 5. Artinya, walaupunmaksudnya sama, sesuatu informasi yang diulang-ulang, akan lebih berbekaspada ingatan siswa. Namun pengulangan dalam penulisan bahan belajar harusdisajikan secara tepat dan bervariasi sehingga tidak membosankan.

    Umpan balik positif akan memberikan penguatan terhadap pemahaman siswaSeringkali kita menganggap enteng dengan memberikan respond yang

    sekedarnya atas hasil kerja siswa. Padahal respond yang diberikan oleh guruterhadap siswa akan menjadi penguatan pada diri siswa. Perkataan seorangguru seperti ya benar atau ya kamu pintar atau,itu benar, namun akanlebih baik kalau begini... akan menimbulkan kepercayaan diri pada siswabahwa ia telah menjawab atau mengerjakan sesuatu dengan benar.Sebaliknya, respond negatif akan mematahkan semangat siswa. Untuk itu,jangan lupa berikan umpan balik yang positif terhadap hasil kerja siswa.

    Motivasi belajar yang tinggi merupakan salah satu faktor penentukeberhasilan belajarSeorang siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi akan lebih berhasil dalam

    belajar. Untuk itu, maka salah satu tugas guru dalam melaksanakanpembelajaran adalah memberikan dorongan (motivasi) agar siswa maubelajar. Banyak cara untuk memberikan motivasi, antara lain denganmemberikan pujian, memberikan harapan, menjelas tujuan dan manfaat,memberi contoh, ataupun menceritakan sesuatu yang membuat siswa senangbelajar, dll.

    Mencapai tujuan ibarat naik tangga, setahap demi setahap, akhirnya akanmencapai ketinggian tertentu.Pembelajaran adalah suatu proses yang bertahap dan berkelanjutan. Untukmencapai suatu standard kompetensi yang tinggi, perlu dibuatkan tujuan-tujuan antara. Ibarat anak tangga, semakin lebar anak tangga semakin sulit

  • 7/29/2019 Panduan Pengembangan Bahan Pelajaran Rizky Catatanku

    13/31

    Panduan Pengembangan Bahan Ajar

    kita melangkah, namun juga anak tangga yang terlalu kecil terlampau mudahmelewatinya. Untuk itu, maka guru perlu menyusun anak tangga tujuanpembelajaran secara pas, sesuai dengan karakteristik siswa. Dalam bahanajar, anak tangga tersebut dirumuskan dalam bentuk indikator-indikator

    kompetensi.

    Mengetahui hasil yang telah dicapai akan mendorong siswa untuk terusmencapai tujuanIbarat menempuh perjalanan jauh, untuk mencapai kota yang dituju,sepanjang perjalanan kita akan melewati kota-kota lain. Kita akan senangapabila pemandu perjalanan kita memberitahukan setiap kota yang dilewati,sehingga kita menjadi tahu sudah sampai di mana dan berapa jauh lagi kitaakan berjalan. Demikian pula dalam proses pembelajaran, guru ibaratpemandu perjalanan. Pemandu perjalanan yang baik, akan memberitahukankota tujuan akhir yang ingin dicapai, bagaimana cara mencapainya, kota-kota

    apa saja yang akan dilewati, dan memberitahukan pula sudah sampai di manadan berapa jauh lagi perjalanan. Dengan demikian, semua peserta dapatmencapai kota tujuan dengan selamat. Dalam pembelajaran, setiap anakakan mencapai tujuan tersebut dengan kecepatannya sendiri, namun merekasemua akan sampai kepada tujuan meskipun dengan waktu yang berbeda-beda. Inilah sebagian dari prinsip belajar tuntas.

    Jenis Bahan Ajar

    Berdasarkan teknologi yang digunakan, bahan ajar dapat dikelompokkan

    menjadi empat kategori, yaitu bahan cetak (printed) seperti antara lainhandout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart,foto/gambar, model/maket. Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio,piringan hitam, dan compact disk audio. Bahan ajar pandang dengar (audiovisual) seperti video compact disk, film. Bahan ajar multimedia interaktif(interactive teaching material) seperti CAI (Computer Assisted Instruction),compact disk (CD) multimedia pembelajarn interaktif, dan bahan ajarberbasis web (web based learning materials).

    Selanjutnya pada buku pedoman ini hanya akan dibahas tentang bahan ajarcetak. Untuk bahan ajar non-cetak akan dibahas pada buku pedoman

    tersendiri.

    Bahan Ajar Cetak (Printed)

    Bahan cetak dapat ditampilkan dalam berbagai bentuk. Jika bahan ajarcetak tersusun secara baik maka bahan ajar akan mendatangkan beberapakeuntungan seperti yang dikemukakan oleh Steffen Peter Ballstaedt, 1994yaitu:

    Bahan tertulis biasanya menampilkan daftar isi, sehingga memudahkanbagi seorang guru untuk menunjukkan kepada peserta didik bagianmana yang sedang dipelajari

    13

  • 7/29/2019 Panduan Pengembangan Bahan Pelajaran Rizky Catatanku

    14/31

    Biaya untuk pengadaannya relatif sedikitBahan tertulis cepat digunakan dan dapat dipindah-pindah secara mudahSusunannya menawarkan kemudahan secara luas dan kreativitas bagi

    individu

    Bahan tertulis relatif ringan dan dapat dibaca di mana sajaBahan ajar yang baik akan dapat memotivasi pembaca untuk melakukan

    aktivitas, seperti menandai, mencatat, membuat sketsaBahan tertulis dapat dinikmati sebagai sebuah dokumen yang bernilai

    besarPembaca dapat mengatur tempo secara mandiri

    Kita mengenal berbagai jenis bahan ajar cetak, antara lain hand out,buku, modul, poster, brosur, dan leaflet.

    Handout

    Handout adalah bahan tertulis yang disiapkan oleh seorang guru untukmemperkaya pengetahuan peserta didik. Menurut kamus Oxford hal389, handout is prepared statement given. Handout adalah pernyataanyang telah disiapkan oleh pembicara.

    Handout biasanya diambilkan dari beberapa literatur yang memilikirelevansi dengan materi yang diajarkan/ KD dan materi pokok yangharus dikuasai oleh peserta didik. Saat ini handout dapat diperolehdengan berbagai cara, antara lain dengan cara down-load dari

    internet, atau menyadur dari sebuah buku.

    Buku

    Buku adalah bahan tertulis yang menyajikan ilmu pengetahuan buahpikiran dari pengarangnya. Oleh pengarangnya isi buku didapat dariberbagai cara misalnya: hasil penelitian, hasil pengamatan, aktualisasipengalaman, otobiografi, atau hasil imajinasi seseorang yang disebutsebagai fiksi. Menurut kamus oxford hal 94, buku diartikan sebagai:Book is number of sheet of paper, either printed or blank, fastenedtogether in a cover. Buku adalah sejumlah lembaran kertas baik

    cetakan maupun kosong yang dijilid dan diberi kulit. Buku sebagaibahan ajar merupakan buku yang berisi suatu ilmu pengetahuan hasilanalisis terhadap kurikulum dalam bentuk tertulis.

    Buku yang baik adalah buku yang ditulis dengan menggunakan bahasayang baik dan mudah dimengerti, disajikan secara menarik dilengkapidengan gambar dan keterangan-keterangannya, isi buku jugamenggambarkan sesuatu yang sesuai dengan ide penulisannya. Bukupelajaran berisi tentang ilmu pengetahuan yang dapat digunakan olehpeserta didik untuk belajar, buku fiksi akan berisi tentang fikiran-fikiran fiksi si penulis, dan seterusnya.

  • 7/29/2019 Panduan Pengembangan Bahan Pelajaran Rizky Catatanku

    15/31

    Panduan Pengembangan Bahan Ajar

    Modul

    Modul adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar pesertadidik dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru,

    sehingga modul berisi paling tidak tentang:Petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru)Kompetensi yang akan dicapaiContent atau isi materiInformasi pendukungLatihan-latihanPetunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja (LK)EvaluasiBalikan terhadap hasil evaluasi

    Sebuah modul akan bermakna kalau peserta didik dapat dengan mudah

    menggunakannya. Pembelajaran dengan modul memungkinkan seorangpeserta didik yang memiliki kecepatan tinggi dalam belajar akan lebihcepat menyelesaikan satu atau lebih KD dibandingkan dengan pesertadidik lainnya. Dengan demikian maka modul harus menggambarkan KDyang akan dicapai oleh peserta didik, disajikan dengan menggunakanbahasa yang baik, menarik, dilengkapi dengan ilustrasi.

    Lembar kegiatan siswa

    Lembar kegiatan siswa (student worksheet) adalah lembaran-lembaran

    berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatanbiasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatutugas. Suatu tugas yang diperintahkan dalam lembar kegiatan harusjelas KD yang akan dicapainya. Lembar kegiatan dapat digunakanuntuk mata pembelajaran apa saja. Tugas-tugas sebuah lembarkegiatan tidak akan dapat dikerjakan oleh peserta didik secara baikapabila tidak dilengkapi dengan buku lain atau referensi lain yangterkait dengan materi tugasnya. Tugas-tugas yang diberikan kepadapeserta didik dapat berupa teoritis dan atau tugas-tugas praktis.Tugas teoritis misalnya tugas membaca sebuah artikel tertentu,kemudian membuat resume untuk dipresentasikan. Sedangkan tugas

    praktis dapat berupa kerja laboratorium atau kerja lapangan, misalnyasurvey tentang harga cabe dalam kurun waktu tertentu di suatutempat. Keuntungan adanya lembar kegiatan adalah bagi guru,memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran, bagi siswa akanbelajar secara mandiri dan belajar memahami dan menjalankan suatutugas tertulis.

    Dalam menyiapkannya guru harus cermat dan memiliki pengetahuandan keterampilan yang memadai, karena sebuah lembar kerja harusmemenuhi paling tidak kriteria yang berkaitan dengan tercapai/tidaknya sebuah KD dikuasai oleh peserta didik.

    15

  • 7/29/2019 Panduan Pengembangan Bahan Pelajaran Rizky Catatanku

    16/31

    Brosur

    Brosur adalah bahan informasi tertulis mengenai suatu masalah yangdisusun secara bersistem atau cetakan yang hanya terdiri atas

    beberapa halaman dan dilipat tanpa dijilid atau selebaran cetakanyang berisi keterangan singkat tetapi lengkap tentang perusahaan atauorganisasi (Kamus besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua, Balai Pustaka,1996). Dengan demikian, maka brosur dapat dimanfaatkan sebagaibahan ajar, selama sajian brosur diturunkan dari KD yang harusdikuasai oleh siswa. Mungkin saja brosur dapat menjadi bahan ajaryang menarik, karena bentuknya yang menarik dan praktis. Agarlembaran brosur tidak terlalu banyak, maka brosur didesain hanyamemuat satu KD saja. Ilustrasi dalam sebuah brosur akan menambahmenarik minat peserta didik untuk menggunakannya.

    Leaflet

    A separate sheet of printed matter, often folded but not stitched(Websters New World, 1996) Leaflet adalah bahan cetak tertulisberupa lembaran yang dilipat tapi tidak dimatikan/dijahit. Agarterlihat menarik biasanya leaflet didesain secara cermat dilengkapidengan ilustrasi dan menggunakan bahasa yang sederhana, singkatserta mudah dipahami. Leaflet sebagai bahan ajar juga harusmemuat materi yang dapat menggiring peserta didik untuk menguasaisatu atau lebih KD.

    Wallchart

    Wallchart adalah bahan cetak, biasanya berupa bagan siklus/prosesatau grafik yang bermakna menunjukkan posisi tertentu. Agarwallchart terlihat lebih menarik bagi siswa maupun guru, makawallchart didesain dengan menggunakan tata warna dan pengaturanproporsi yang baik. Wallchart biasanya masuk dalam kategori alatbantu melaksanakan pembelajaran, namun dalam hal ini wallchartdidesain sebagai bahan ajar. Karena didesain sebagai bahan ajar,maka wallchart harus memenuhi kriteria sebagai bahan ajar antara

    lain bahwa memiliki kejelasan tentang KD dan materi pokok yang harusdikuasai oleh peserta didik, diajarkan untuk berapa lama, danbagaimana cara menggunakannya. Sebagai contoh wallchart tentangsiklus makhluk hidup binatang antara ular, tikus dan lingkungannya.

    Foto/Gambar

    Foto/gambar memiliki makna yang lebih baik dibandingkan dengantulisan. Foto/gambar sebagai bahan ajar tentu saja diperlukan saturancangan yang baik agar setelah selesai melihat sebuah atauserangkaian foto/gambar siswa dapat melakukan sesuatu yang padaakhirnya menguasai satu atau lebih KD.

  • 7/29/2019 Panduan Pengembangan Bahan Pelajaran Rizky Catatanku

    17/31

    Panduan Pengembangan Bahan Ajar

    Menurut Weidenmann dalam buku Lehren mit Bildmedienmenggambarkan bahwa melihat sebuah foto/gambar lebih tinggimaknanya dari pada membaca atau mendengar. Melalui membaca yangdapat diingat hanya 10%, dari mendengar yang diingat 20%, dan dari

    melihat yang diingat 30%. Foto/gambar yang didesain secara baikdapat memberikan pemahaman yang lebih baik. Bahan ajar ini dalammenggunakannya harus dibantu dengan bahan tertulis. Bahan tertulisdapat berupa petunjuk cara menggunakannya dan atau bahan tes.

    Sebuah gambar yang bermakna paling tidak memiliki kriteria sebagaiberikut:Gambar harus mengandung sesuatu yang dapat dilihat dan penuh

    dengan informasi/data. Sehingga gambar tidak hanya sekedargambar yang tidak mengandung arti atau tidak ada yang dapatdipelajari.

    Gambar bermakna dan dapat dimengerti. Sehingga, si pembacagambar benar-benar mengerti, tidak salah pengertian.

    Lengkap, rasional untuk digunakan dalam proses pembelajaran,bahannya diambil dari sumber yang benar. Sehingga jangan sampaigambar miskin informasi yang berakibat penggunanya tidak belajarapa-apa.

    17

  • 7/29/2019 Panduan Pengembangan Bahan Pelajaran Rizky Catatanku

    18/31

    BAB IIIBAB IIIPENYUSUNAN BAHAN AJARPENYUSUNAN BAHAN AJAR

    Analisis Kebutuhan Bahan Ajar

    Untuk mendapatkan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kompetensi yangharus dikuasai oleh peserta didik, diperlukan analisis terhadap SK-KD, analisissumber belajar, dan penentuan jenis serta judul bahan ajar. Analisisdimaksud dijelaskan sebagai berikut:

    Analisis SK-KDAnalisis SK-KD dilakukan untuk menentukan kompetensi-kompetensi manayang memerlukan bahan ajar. Dari hasil analisis ini akan dapat diketahui

    berapa banyak bahan ajar yang harus disiapkan dalam satu semestertertentu dan jenis bahan ajar mana yang dipilih. Berikut diberikan contohanalisis SK-KD untuk menentukan jenis bahan ajar.

    Contoh: Analisis SK-KDMata Pembelajaran : KimiaKalas : XSemester : 2Standar Kompetensi: Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode

    pengukuran dan terapannya

    KompetensiDasar

    Indikator MateriPembelajaran

    Kegiatan Pembelajaran JenisB. Ajar

    Menguji dayahantarlistrikberbagailarutanuntukmembedakan larutanelektrolitdan nonelektrolit

    Merancangpercobaanuji elektrolit

    Menyimpulkanciri-cirihantaran aruslsitrik dalamberbagailarutanberdasarkanhasilpengamatan

    Larutanelektrolit dannon elektrolit

    Ciri-cirielektrolit dannon elektrolit

    ...........dst

    Menyusun rancanganpercobaan untukmengidentifikasilarutan elektrolit dannon elektrolit

    Diskusi informasitentang hasilrancanganpercobaan.

    Melakukan percobaandaya hantar listrikuntuk menentukanciri-ciri larutan ygbersifat elektrolitdan non elektrolit

    Buku,LKS

    LKS

    Kebutuhan bahan ajar dapat dilihat dari analisis di atas, jenis bahan ajardapat diturunkan dari pengalaman belajarnya. Semakin jelas pengalamanbelajar diuraikan akan semakin mudah guru menentukan jenis bahanajarnya. Jika analisis dilakukan terhadap seluruh SK, maka akan diketahuiberapa banyak bahan ajar yang harus disiapkan oleh guru.

  • 7/29/2019 Panduan Pengembangan Bahan Pelajaran Rizky Catatanku

    19/31

    Panduan Pengembangan Bahan Ajar

    Analisis Sumber BelajarSumber belajar yang akan digunakan sebagai bahan penyusunan bahanajar perlu dilakukan analisis. Analisis dilakukan terhadap ketersediaan,kesesuaian, dan kemudahan dalam memanfaatkannya. Caranya adalah

    menginventarisasi ketersediaan sumber belajar yang dikaitkan dengankebutuhan.

    Pemilihan dan Penentuan Bahan AjarPemilihan dan penentuan bahan ajar dimaksudkan untuk memenuhi salahsatu kriteria bahwa bahan ajar harus menarik, dapat membantu siswauntuk mencapai kompetensi. Sehingga bahan ajar dibuat sesuai dengankebutuhan dan kecocokan dengan KD yang akan diraih oleh peserta didik.Jenis dan bentuk bahan ajar ditetapkan atas dasar analisis kurikulum dananalisis sumber bahan sebelumnya.

    Penyusunan Peta Bahan Ajar

    Peta kebutuhan bahan ajar disusun setelah diketahui berapa banyak bahanajar yang harus disiapkan melalui analisis kebutuhan bahan ajar. PetaKebutuhan bahan ajar sangat diperlukan guna mengetahui jumlah bahan ajaryang harus ditulis dan sekuensi atau urutan bahan ajarnya seperti apa.Sekuensi bahan ajar ini sangat diperlukan dalam menentukan prioritaspenulisan. Di samping itu peta dapat digunakan untuk menentukan sifatbahan ajar, apakah dependen (tergantung) atau independen (berdiri sendiri).Bahan ajar dependen adalah bahan ajar yang ada kaitannya antara bahan

    ajar yang satu dengan bahan ajar yang lain, sehingga dalam penulisannyaharus saling memperhatikan satu sama lain, apalagi kalau salingmempersyaratkan. Sedangkan bahan ajar independen adalah bahan ajar yangberdiri sendiri atau dalam penyusunannya tidak harus memperhatikan atauterikat dengan bahan ajar yang lain.

    Sebagai contoh peta bahan ajar untuk Biologi SMA semester I Peta diambildari SK nomor 2, KD nomor 1, dimana materi pokok sebagai judul bahan ajar.

    19

  • 7/29/2019 Panduan Pengembangan Bahan Pelajaran Rizky Catatanku

    20/31

    Struktur Bahan Ajar

    Dalam penyusunan bahan ajar terdapat perbedaan dalam strukturnya antarabahan ajar yang satu dengan bahan ajar yang lain. Guna mengetahui

    perbedaan-perbedaan dimaksud dapat dilihat pada matrik berikut ini:

    Bahan Ajar Cetak (Printed)

    No. Komponen Ht Bu MlLKS

    Bro Lf Wch

    F/Gb

    Mo/M

    1. Judul 2. Petunjuk belajar - - - - - -3. KD/MP - ** ** **4. Informasi pendukung ** ** **5. Latihan - - - - - - -

    6. Tugas/langkah kerja - - - - ** **7. Penilaian - ** ** **

    Ht: handout, Bu:Buku, Ml:Modul, LKS:Lembar Kegiatan Siswa, Bro:Brosur,Lf:Leaflet, Wch:Wallchart, F/Gb:Foto/ Gambar, Mo/M: Model/Maket

    Penyusunan Bahan Ajar Cetak

    Bahan ajar dapat berupa handout, buku, lembar kegiatan siswa (LKS), modul,brosur atau leaflet, Wallchart, Foto/Gambar, Model/Maket. Dalam menyusunbahan yang perlu diperhatikan adalah bahwa judul atau materi yang disajikanharus berintikan KD atau materi pokok yang harus dicapai oleh peserta didik,

    di samping itu menurut Steffen-Peter Ballstaedt bahan ajar cetak harusmemperhatikan beberapa hal sebagai berikut:Susunan tampilan, yang menyangkut: Urutan yang mudah, judul yang

    singkat, terdapat daftar isi, struktur kognitifnya jelas, rangkuman, dantugas pembaca.

    Bahasa yang mudah, menyangkut: mengalirnya kosa kata, jelasnya kalimat,jelasnya hubungan kalimat, kalimat yang tidak terlalu panjang.

    Menguji pemahaman, yang menyangkut: menilai melalui orangnya, check listuntuk pemahaman.

    Stimulan, yang menyangkut: enak tidaknya dilihat, tulisan mendorong

    pembaca untuk berfikir, menguji stimulan.Kemudahan dibaca, yang menyangkut: keramahan terhadap mata (hurufyang digunakan tidak terlalu kecil dan enak dibaca), urutan teksterstruktur, mudah dibaca.

    Materi instruksional, yang menyangkut: pemilihan teks, bahan kajian,lembar kerja (work sheet).

    Handout

    Istilah handout memang belum ada padanannya dalam bahasa Indonesia.Handout biasanya merupakan bahan ajar tertulis yang diharapkan dapat

    mendukung bahan ajar lainnya atau penjelasan dari guru. Steffen-Peter

  • 7/29/2019 Panduan Pengembangan Bahan Pelajaran Rizky Catatanku

    21/31

    Panduan Pengembangan Bahan Ajar

    Ballstaedt mengemukakan dua fungsi dari handout yaitu:Guna membantu pendengar agar tidak perlu mencatat.Sebagai pendamping penjelasan si penceramah/guru.

    Sebuah handout harus memuat paling tidak:Menuntun pembicara secara teratur dan jelasBerpusat pada pengetahuan hasil dan pernyataan padat.Grafik dan tabel yang sulit digambar oleh pendengar dapat dengan mudah

    didapat.

    Sesuai dengan yang telah dijelaskan di atas bahwa handout disusun atasdasar KD yang harus dicapai oleh peserta didik. Dengan demikian makahandout harus diturunkan dari kurikulum. Handout biasanya merupakanbahan tertulis tambahan yang dapat memperkaya peserta didik dalambelajar untuk mencapai kompetensinya.

    Langkah-langkah menyusun handout adalah sebagai berikut:Melakukan analisis kurikulumMenentukan judul handout, sesuaikan dengan KD dan materi pokok yang

    akan dicapai.Mengumpulkan referensi sebagai bahan penulisan. Upayakan referensi

    terkini dan relevan dengan materi pokoknya.Menulis handout, dalam menulis upayakan agar kalimat yang digunakan

    tidak terlalu panjang, untuk siswa SMA diperkirakan jumlah kata perkalimatnya tidak lebih dari 25 kata dan dalam satu paragraf usahakan

    jumlah kalimatnya antara 3 7 kalimat saja.Mengevaluasi hasil tulisan dengan cara dibaca ulang, bila perlu dibacaorang lain terlebih dahulu untuk mendapatkan masukan.

    Memperbaiki handout sesuai dengan kekurangan-kekurangan yangditemukan.

    Gunakan berbagai sumber belajar yang dapat memperkaya materihandout misalnya buku, majalah, internet, jurnal hasil penelitian.

    Buku

    Sebuah buku biasanya akan berisi tentang sesuatu yang menjadi buah

    pikiran dari seorang pengarangnya. Jika seorang guru menyiapkan sebuahbuku yang digunakan sebagai bahan ajar maka buah pikirannya harusditurunkan dari KD yang tertuang dalam kurikulum, sehingga buku akanmemberi makna sebagai bahan ajar bagi peserta didik yangmempelajarinya.

    Sebuah buku akan dimulai dari latar belakang penulisan, definisi/pengertian dari judul yang dikemukakan, penjelasan ruang lingkuppembahasan dalam buku, hukum atau aturan-aturan yang dibahas,contoh-contoh yang diperlukan, hasil penelitian, data dan interpretasinya,berbagai argumen yang sesuai untuk disajikan.Langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh seorang guru dalam menulis

    21

  • 7/29/2019 Panduan Pengembangan Bahan Pelajaran Rizky Catatanku

    22/31

    buku adalah sebagai berikut:Mempelajari kurikulum dengan cara menganalisisnyaMenentukan judul buku yang akan ditulis sesuai dengan SK yang akan

    disediakan bukunya.

    Merancang outline buku agar isi buku lengkap mencakup seluruh aspekyang diperlukan untuk mencapai suatu kompetensi.

    Mengumpulkan referensi sebagai bahan penulisan, upayakan untukmenggunakan referensi terkini dan relevan dengan bahan kajiannya.

    Menulis buku dilakukan dengan memperhatikan penyajian kalimat yangdisesuaikan dengan usia dan pengalaman pembacanya. Untuk siswaSMA upayakan untuk membuat kalimat yang tidak terlalu panjang,maksimal 25 kata per kalimat dan dalam satu paragraf 3 7 kalimat.

    Mengevaluasi/mengedit hasil tulisan dengan cara membaca ulang. Jikaada kekurangan segera dilakukan penambahan.

    Memperbaiki tulisan

    Gunakan berbagai sumber belajar yang dapat memperkaya materimisalnya buku, majalah, internet, jurnal hasil penelitian.

    Modul

    Modul adalah seperangkat bahan ajar yang disajikan secara sistematissehingga penggunanya dapat belajar dengan atau tanpa seorangfasilitator/guru. Dengan demikian maka sebuah modul harus dapatdijadikan sebuah bahan ajar sebagai pengganti fungsi guru. Kalau gurumemiliki fungsi menjelaskan sesuatu maka modul harus mampu

    menjelaskan sesuatu dengan bahasa yang mudah diterima peserta didiksesuai dengan tingkat pengetahuan dan usianya.

    Penulisan bahan ajar modulDalam menulis bahan ajar khususnya modul terdapat beberapatahapan yang harus dilalui, yaitu:- Analisis SK dan KD

    Analisis dimaksudkan untuk menentukan materi-materi mana yangmemerlukan bahan ajar. Dalam menentukan materi dianalisisdengan cara melihat inti dari materi yang akan diajarkan,kemudian kompetesi yang harus dimiliki oleh siswa dan hasil

    belajar kritis yang harus dimiliki oleh siswa (critical learningoutcomes) itu seperti apa.

    - Menentukan judul-judul modulJudul modul ditentukan atas dasar KD-KD atau materipembelajaran yang terdapat dalam silabus. Satu kompetensi dapatdijadikan sebagai judul modul apabila kompetensi itu tidak terlalubesar, sedangkan besarnya kompetensi dapat dideteksi antara laindengan cara apabila diuraikan ke dalam materi pokok mendapatkanmaksimal 4 MP, maka kompetensi itu telah dapat dijadikan sebagaisatu judul modul. Namun apabila diuraikan menjadi lebih dari 4MP, maka perlu dipikirkan kembali apakah perlu dipecah misalnya

  • 7/29/2019 Panduan Pengembangan Bahan Pelajaran Rizky Catatanku

    23/31

    Panduan Pengembangan Bahan Ajar

    menjadi 2 judul modul.

    - Pemberian kode modulKode modul sangat diperlukan guna memudahkan dalam

    pengelolaan modul. Biasanya kode modul merupakan angka-angkayang diberi makna, misalnya digit pertama, angka satu (1) berartiIPA, (2) : IPS. (3) : Bahasa. Kemudian digit kedua merupakanklasifikasi/kelompok utama kajian atau aktivitas atau spesialisasipada jurusan yang bersangkutan. Misalnya jurusan IPA, nomor 1digit kedua berarti Fisika, 2 Kimia, 3 Biologi dan seterusnya.

    - Penulisan ModulPenulisan modul dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagaiberikut:* Perumusan KD yang harus dikuasai

    Rumusan KD pada suatu modul merupakan spesifikasi kualitasyang seharusnya telah dimiliki oleh siswa setelah ia berhasilmenyelesaikan modul tersebut. KD yang tercantum dalam moduldiambil dari pedoman khusus kurikulum 2004. Apabila siswatidak berhasil memiliki tingkah laku sebagai yang dirumuskandalam KD itu, maka KD pembelajaran dalam modul itu harusdirumuskan kembali. Dalam hal ini barangkali bahan ajar yanggagal, bukan siswa yang gagal. Kembali pada terminalbehaviour, jika terminal behaviour diidentifikasi secara tepat,maka apa yang harus dikerjakan untuk mencapainya dapat

    ditentukan secara tepat pula.

    Contoh Rumusan KD yang harus dikuasai:Anda mampu menguji daya hantar listrik berbagai larutan untukmembedakan larutan elektrolit dan non elektrolit hasilnyamemenuhi kriteria sebgai berikut:Ada rancangan percobaan elektrolit .Terdapat kesimpulan ciri-ciri hantaran arus listrik dalam

    berbagai larutan berdasarkan hasil pengamatan.Mengelompokkan larutan ke dalam larutan elektrolit dan non

    elektrolit berdasarkan sifat hantaran listriknya.

    Menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolitmenghantarkan arus listrik.

    Menjelaskan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa iondan senyawa kovalen polar.

    * Menentukan alat evaluasi/penilaianCriterion items adalah sejumlah pertanyaan atau tes yangdigunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalammenguasai suatu KD dalam bentuk tingkah laku. Karenapendekatan pembelajarannya yang digunakan adalahkompetensi, dimana sistem evaluasinya didasarkan padapenguasaan kompetensi, maka alat evaluasi yang cocok adalah

    23

  • 7/29/2019 Panduan Pengembangan Bahan Pelajaran Rizky Catatanku

    24/31

    menggunakan pendekatan Panilaian Acuan Patokan (PAP) atauCriterion Referenced Assesment.

    Evaluasi dapat segera disusun setelah ditentukan KD yang akan

    dicapai sebelum menyusun materi dan lembar kerja/tugas-tugasyang harus dikerjakan oleh siswa. Hal ini dimaksudkan agarevaluasi yang dikerjakan benar-benar sesuai dengan apa yangdikerjakan oleh siswa.

    Contoh evaluasi dari contoh KD di atas:

    No (75% kriteria keberhasilan)*) Ya Tdk

    1. Ada rancangan percobaan elektrolit.2. Terdapat kesimpulan ciri-ciri hantaran arus listrik

    dalam berbagai larutan berdasarkan hasilpengamatan.

    3. Mengelompokkan larutan ke dalam larutan elektrolitdan non elektrolit berdasarkan sifat hantaranlistriknya.

    4. Menjelaskan penyebab kemampuan larutanelektrolit menghantarkan arus listrik.

    5. Menjelaskan bahwa larutan elektrolit dapat berupasenyawa ion dan senyawa kovalen polar.

    Total

    Catatan *) : Jika 75% dari ke-5 kriteria terpenuhi, makadinyatakan lulus.

    * Penyusunan MateriMateri atau isi modul sangat tergantung pada KD yang akandicapai. Materi modul akan sangat baik jika menggunakanreferensireferensi mutakhir yang memiliki relevansi dariberbagai sumber misalnya buku, internet, majalah, jurnal hasilpenelitian. Materi modul tidak harus ditulis seluruhnya, dapatsaja dalam modul itu ditunjukkan referensi yang digunakan agarsiswa membaca lebih jauh tentang materi itu. Tugas-tugas harusditulis secara jelas guna mengurangi pertanyaan dari siswatentang hal-hal yang seharusnya siswa dapat melakukannya.Misalnya tentang tugas diskusi. Judul diskusi diberikan secara

    jelas dan didiskusikan dengan siapa, berapa orang dalamkelompok diskusi dan berapa lama.

    Kalimat yang disajikan tidak terlalu panjang. Bagi siswa SMAupayakan untuk membuat kalimat yang tidak terlalu panjang,maksimal 25 kata per-kalimat dan dalam satu paragraf 37kalimat.

    Gambar-gambar yang sifatnya mendukung isi materi sangatdiperlukan, karena di samping memperjelas penjelasan jugadapat menambah daya tarik bagi siswa untuk mempelajarinya.

  • 7/29/2019 Panduan Pengembangan Bahan Pelajaran Rizky Catatanku

    25/31

    Panduan Pengembangan Bahan Ajar

    * Urutan pembelajaranUrutan pembelajaran dapat diberikan dalam petunjukmenggunakan modul. Misalnya dibuat petunjuk bagi guru yang

    akan mengajarkan materi tersebut dan petunjuk bagi siswa.Petunjuk siswa diarahkan kepada hal-hal yang harus dikerjakandan yang tidak boleh dikerjakan oleh siswa, sehingga siswa tidakperlu banyak bertanya, guru juga tidak perlu terlalu banyakmenjelaskan atau dengan kata lain guru berfungsi sebagaifasilitator.

    * Struktur bahan ajar/modulStruktur modul dapat bervariasi, tergantung pada karaktermateri yang akan disajikan, ketersediaan sumberdaya dankegiatan belajar yang akan dilakukan. Secara umum modul

    harus memuat paling tidak:- Judul- Petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru)- Kompetensi yang akan dicapai- Informasi pendukung- Latihan-latihan- Petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja (LK)- Evaluasi/Penilaian

    Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

    Lembar kegiatan siswa (student work sheet) adalah lembaran-lembaranberisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatansiswa akan memuat paling tidak; judul, KD yang akan dicapai, waktupenyelesaian, peralatan/bahan yang diperlukan untuk menyelesaikantugas, informasi singkat, langkah kerja, tugas yang harus dilakukan, danlaporan yang harus dikerjakan.

    Dalam menyiapkan lembar kegiatan siswa dapat dilakukan denganlangkah-langkah sebagai berikut:

    Analisis kurikulum

    Analisis kurikulum dimaksudkan untuk menentukan materi-materi manayang memerlukan bahan ajar LKS. Biasanya dalam menentukan materidianalisis dengan cara melihat materi pokok dan pengalaman belajardari materi yang akan diajarkan, kemudian kompetesi yang harusdimiliki oleh siswa.

    Menyusun peta kebutuhan LKSPeta kebutuhan LKS sangat diperlukan guna mengetahui jumlah LKS yangharus ditulis dan sekuensi atau urutan LKS-nya juga dapat dilihat.Sekuens LKS ini sangat diperlukan dalam menentukan prioritaspenulisan. Diawali dengan analisis kurikulum dan analisis sumber belajar.

    25

  • 7/29/2019 Panduan Pengembangan Bahan Pelajaran Rizky Catatanku

    26/31

    Menentukan judul-judul LKSJudul LKS ditentukan atas dasar KD-KD, materi-materi pokok ataupengalaman belajar yang terdapat dalam kurikulum. Satu KD dapatdijadikan sebagai judul modul apabila kompetensi itu tidak terlalu

    besar, sedangkan besarnya KD dapat dideteksi antara lain dengan caraapabila diuraikan ke dalam materi pokok (MP) mendapatkan maksimal 4MP, maka kompetensi itu telah dapat dijadikan sebagai satu judul LKS.Namun apabila diuraikan menjadi lebih dari 4 MP, maka perlu dipikirkankembali apakah perlu dipecah misalnya menjadi 2 judul LKS.

    Penulisan LKSPenulisan LKS dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebaga berikut:- Perumusan KD yang harus dikuasai

    Rumusan KD pada suatu LKS langsung diturunkan dari dokumen SI.- Menentukan alat Penilaian

    Penilaian dilakukan terhadap proses kerja dan hasil kerja pesertadidik. Karena pendekatan pembelajar-an yang digunakan adalahkompetensi, dimana penilaiannya didasarkan pada penguasaankompeten-si, maka alat penilaian yang cocok adalah menggunakanpendekatan Panilaian Acuan Patokan (PAP) atau CriterionReferenced Assesment. Dengan demikian guru dapat menilainyamelalui proses dan hasil kerjanya.

    - Penyusunan MateriMateri LKS sangat tergantung pada KD yang akan dicapai. Materi LKSdapat berupa informasi pendukung, yaitu gambaran umum atauruang lingkup substansi yang akan dipelajari. Materi dapat diambildari berbagai sumber seperti buku, majalah, internet, jurnal hasilpenelitian. Agar pemahaman siswa terhadap materi lebih kuat, makadapat saja dalam LKS ditunjukkan referensi yang digunakan agarsiswa membaca lebih jauh tentang materi itu. Tugas-tugas harusditulis secara jelas guna mengurangi pertanyaan dari siswa tentanghal-hal yang seharusnya siswa dapat melakukannya, misalnya tentangtugas diskusi. Judul diskusi diberikan secara jelas dan didiskusikandengan siapa, berapa orang dalam kelompok diskusi dan berapalama.

    - Struktur LKS

    Struktur LKS secara umum adalah sebagai berikut:* Judul* Petunjuk belajar (Petunjuk siswa)* Kompetensi yang akan dicapai* Informasi pendukung* Tugas-tugas dan langkah-langkah kerja* Penilaian

    Brosur

    Brosur adalah bahan informasi tertulis mengenai suatu masalah yang

  • 7/29/2019 Panduan Pengembangan Bahan Pelajaran Rizky Catatanku

    27/31

    Panduan Pengembangan Bahan Ajar

    disusun secara bersistem atau cetakan yang hanya terdiri atas beberapahalaman dan dilipat tanpa dijilid atau selebaran cetakan yang berisiketerangan singkat tetapi lengkap tentang perusahaan atau organisasi(Kamus besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua, Balai Pustaka, 1996).

    Dalam menyusun sebuah brosur sebagai bahan ajar, brosur paling tidakmemuat antara lain:Judul diturunkan dari KD atau materi pokok sesuai dengan besar kecilnya

    materi.KD/materi pokok yang akan dicapai, diturunkan dari SI dan SKL.Informasi pendukung dijelaskan secara jelas, padat, menarik

    memperhatikan penyajian kalimat yang disesuaikan dengan usia danpengalaman pembacanya. Untuk siswa SMA upayakan untuk membuatkalimat yang tidak terlalu panjang, maksimal 25 kata per kalimat dandalam satu paragraf 3 7 kalimat.

    Tugas-tugas dapat berupa tugas membaca buku tertentu yang terkaitdengan materi belajar dan membuat resumenya. Tugas dapatdiberikan secara individu atau kelompok dan ditulis dalam kertas lain.

    Penilaian dapat dilakukan terhadap hasil karya dari tugas yang diberikan.Gunakan berbagai sumber belajar yang dapat memperkaya materi

    misalnya buku, majalah, internet, jurnal hasil penelitian.

    Leaflet

    A separate sheet of printed matter, often folded but not stitched(Websters New World, 1996).Leatlet adalah bahan cetak tertulis berupa

    lembaran yang dilipat tapi tidak dimatikan/dijahit. Agar terlihat menarikbiasanya leaflet didesain secara cermat dilengkapi dengan ilustrasi danmenggunakan bahasa yang sederhana, singkat serta mudah dipahami.Leaflet sebagai bahan ajar juga harus memuat materi yang dapatmenggiring peserta didik untuk menguasai satu atau lebih KD.

    Dalam membuat leaflet secara umum sama dengan membuat brosur,bedanya hanya dalam penampilan fisiknya saja, sehingga isi leaflet dapatdilihat pada brosur di atas. Leaflet biasanya ditampilkan dalam bentukdua kolom kemudian dilipat.

    Wallchart

    Wallchart adalah bahan cetak, biasanya berupa bagan siklus/proses ataugrafik yang bermakna menunjukkan posisi tertentu. Misalnya tentangsiklus makhluk hidup binatang antara ular, tikus dan lingkungannya atauproses dari suatu kegiatan laboraturium. Dalam mempersiapkannyawallchart paling tidak berisi tentang:Judul diturunkan dari KD atau materi pokok sesuai dengan besar kecilnya

    materi.Petunjuk penggunaan wallchart, dimaksudkan agar wallchart tidak terlalu

    banyak tulisan.

    Informasi pendukung dijelaskan secara jelas, padat, menarik dalam

    27

  • 7/29/2019 Panduan Pengembangan Bahan Pelajaran Rizky Catatanku

    28/31

    bentuk gambar, bagan atau siklus.Tugas-tugas ditulis dalam lembar kertas lain, misalnya berupa tugas

    membaca buku tertentu yang terkait dengan materi belajar danmembuat resumenya. Tugas lain misalnya menugaskan siswa untuk

    menggambar atau membuat bagan ulang. Tugas dapat diberikan secaraindividu atau kelompok.

    Penilaian dapat dilakukan terhadap hasil karya dari tugas yang diberikan.Gunakan berbagai sumber belajar yang dapat memperkaya materi

    misalnya buku, majalah, internet, jurnal hasil penelitian.

    Foto/Gambar

    Foto/gambar memiliki makna yang lebih baik dibandingkan dengantulisan. Foto/gambar sebagai bahan ajar tentu saja diperlukan saturancangan yang baik agar setelah selesai melihat sebuah atau serangkaian

    foto/gambar siswa dapat melakukan sesuatu yang pada akhirnyamenguasai satu atau lebih KD.

    Dalam menyiapkan sebuah gambar untuk bahan ajar dapat dilakukandengan langkah sebagai berikut:

    Judul diturunkan dari KD atau materi pokok sesuai dengan besar kecilnyamateri. Jika foto, maka judulnya dapat ditulis dibaliknya.

    Buat desain tentang foto/gambar yang dinginkan dengan membuatstoryboard. Storyboard foto tidak akan sebanyak untuk video/film.

    Informasi pendukung diambilkan dari storyboard secara jelas, padat,menarik ditulis dibalik foto. Gunakan sumber lain yang dapatmemperkaya materi misalnya foto, internet, buku. Agar foto enakdilihat dan memuat cukup informasi, maka sebaiknya foto/gambarberukuran paling tidak 20-R.

    Pengambilan gambar dilakukan atas dasar stroryboard. Agar hasilnya baikdikerjakan oleh orang yang menguasai penggunaan foto, atau kalaugambar digambar oleh orang yang terampil menggambar.

    Editing terhadap foto/gambar dilakukan oleh orang yang menguasaisubstansi/isi materi video/film.

    Agar hasilnya memuaskan, sebaiknya sebelum digandakan dilakukan

    penilaian terhadap program secara keseluruhan baik secara substansi,edukasi maupun sinematografinya.

    Foto/gambar biasanya tidak interaktif, namun tugas-tugasnya dapatdiberikan pada akhir penampilan gambar, misalnya untuk pembelajaranbahasa Inggris siswa diminta untuk menceritakan ulang secara oraltentang situasi dalam foto/gambar. Tugas-tugas dapat juga ditulisdalam lembar kertas lain, misalnya berupa menceritakan ulang tentangfoto/ gambar yang dilihatnya dalam bentuk tertulis. Tugas dapatdiberikan secara individu atau kelompok.

    Penilaian dapat dilakukan terhadap penampilan siswa dalam menceritakankembali foto/gambar yang dilihatnya atau cerita tertulis darifoto/gambar yang telah dilihatnya.

  • 7/29/2019 Panduan Pengembangan Bahan Pelajaran Rizky Catatanku

    29/31

    Panduan Pengembangan Bahan Ajar

    Model/Maket

    Model/maket yang didesain secara baik akan memberikan makna yang

    hampir sama dengan benda aslinya. Weidermann mengemukakan bahwadengan meilhat benda aslinya yang berarti dapat dipegang, maka pesertadidik akan lebih mudah dalam mempelajarinya. Misalnya dalampembelajaran biologi siswa dapat melihat secara langsung bagian-bagiantubuh manusia melalui sebuah model. Biasanya model semacam ini dapatdibuat dengan skala 1:1 artinya benda yang dilihat memiliki besar yang persissama dengan benda aslinya atau dapat juga dengan skala yang lebih kecil,tergantung pada benda apa yang akan dibuat modelnya. Bahan ajar semacamini tidak dapat berdiri sendiri melainkan harus dibantu dengan bahan tertulisagar memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran maupun siswadalam belajar. Dalam memanfaatkan model/maket sebagai bahan ajar harus

    menggunakan KD dalam kurikulum sebagai acuannya.Judul diturunkan dari kompeternsi dasar atau materi pokok sesuai dengan

    besar kecilnya materi.Membuat rancangan sebuah model yang akan dibuat baik substansinya

    maupun bahan yang akan digunakan sebagai model.Informasi pendukung dijelaskan secara jelas, padat, menarik pada

    selembar kertas. Karena tidak mungkin sebuah model memuatinformasi tertulis kecuali keterangan-keterangan singkat saja. Gunakanberbagai sumber yang dapat memperkaya informasi misalnya buku,majalah, internet, jurnal hasil penelitian.

    Agar hasilnya memuaskan, sebaiknya pembuatan model atau maketdilakukan oleh orang yang memiliki keterampilan untuk membuatnya.Bahan yang digunakan tentu saja disesuaikan dengan kemampuankeuangan dan kemudahan dalam mencarinya.

    Tugas dapat diberikan pada akhir penjelasan sebuah model, denganmemberikan pertanyaan-pertanyaan oral. Tugas-tugas dapat juga ditulisdalam lembar kertas lain, misalnya berupa tugas menjelaskan secaratertulis tentang misalnya untuk pembelajaran biologi, fungsi jantungbagi kehidupan manusia. Tugas dapat diberikan secara individu ataukelompok.

    Penilaian dapat dilakukan terhadap jawaban lisan atau tertulis dari

    pertanyaan yang diberikan.

    Evaluasi dan Revisi

    Setelah selesai menulis bahan ajar, selanjutnya yang perlu Anda lakukanadalah evaluasi terhadap bahan ajar tersebut. Evaluasi ini dimaksudkan untukmengetahui apakah bahan ajar telah baik ataukah masih ada hal yang perludiperbaiki. Teknik evaluasi bisa dilakukan dengan beberapa cara, misalnyaevaluasi teman sejawat ataupun uji coba kepada siswa secara terbatas.Respondenpun bisa anda tentukan apakah secara bertahap mulai dari one to

    29

  • 7/29/2019 Panduan Pengembangan Bahan Pelajaran Rizky Catatanku

    30/31

    one,group, ataupun class.

    Komponen evaluasi mencakup kelayakan isi, kebahasaan, sajian, dankegrafikan.

    Komponen kelayakan isi mencakup, antara lain:Kesesuaian dengan SK, KDKesesuaian dengan perkembangan anakKesesuaian dengan kebutuhan bahan ajarKebenaran substansi materi pembelajaranManfaat untuk penambahan wawasanKesesuaian dengan nilai moral, dan nilai-nilai sosial

    Komponen Kebahasaan antara lain mencakup:Keterbacaan

    Kejelasan informasiKesesuaian dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benarPemanfaatan bahasa secara efektif dan efisien (jelas dan singkat)

    Komponen Penyajian antara lain mencakup:Kejelasan tujuan (indikator) yang ingin dicapaiUrutan sajianPemberian motivasi, daya tarikInteraksi (pemberian stimulus dan respond)Kelengkapan informasi

    Komponen Kegrafikan antara lain mencakup:Penggunaan font; jenis dan ukuranLay out atau tata letakIlustrasi, gambar, fotoDesain tampilan

    Komponen-komponen penilaian di atas dapat Anda kembangkan ke dalamformat instrumen evaluasi. Contoh format evaluasi adalah sebagai berikut:

  • 7/29/2019 Panduan Pengembangan Bahan Pelajaran Rizky Catatanku

    31/31

    Panduan Pengembangan Bahan Ajar

    Contoh Format Instrumen Evaluasi Formatif Bahan Ajar

    INSTRUMEN EVALUASI FORMATIFJudul Bahan Ajar : ...........Mata Pelajaran : ...........

    Penulis : ...........Evaluator : ...........Tanggal : ...........

    Petunjuk pengisianBerilah tanda check (v) pada kolom yang paling sesuai dengan penilaian Anda.1 = sangat tidak baik/sesuai2 = kurang sesuai3 = cukup4 = baik5 = sangat baik/sesuai

    No Komponen 1 2 3 4 5KELAYAKAN ISI

    1 Kesesuaian dengan SK, KD2 Kesesuaian dengan kebutuhan siswa3 Kesesuaian dengan kebutuhan bahan ajar4 Kebenaran substansi materi5 Manfaat untuk penambahan wawasan pengetahuan6 Kesesuaian dengan nilai-nilai, moralitas, sosial

    KEBAHASAAN7 Keterbacaan8 Kejelasan informasi9 Kesesuaian dengan kaidah Bahasa Indonesia10 Penggunaan bahasa secara efektif dan efisien

    SAJIAN11 Kejelasan tujuan12 Urutan penyajian13 Pemberian motivasi14 Interaktivitas (stimulus dan respond)15 Kelengkapan informasi

    KEGRAFISAN16 Penggunaan font (jenis dan ukuran)17 Lay out, tata letak18 Ilustrasi, grafis, gambar, foto19 Desain tampilan

    Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, selanjutnya Anda dapat melakukan revisi atau perbaikanterhadap bahan ajar yang Anda kembangkan. Setelah itu, bahan ajar siap untuk Andamanfaatkan dalam proses pembelajaran.

    Komentar/saran evaluator:

    ..........................................................................................

    ..........................................................................................

    ..........................................................................................