RIZKY AGUSTIAN HADI
1102011238
B-08
LO. 1. Memahami dan Menjelaskan Anatomi Kulit
LI 1.1 Mikro
Kulit adalah organ terbesar dan menempati 16%dari total berat
tubuh. Kulit berfungsi pada termoregulasi, proteksi, fungsi
metabolis dan sensasi.
1. Lapisan Kulit
Kulit terdiri atas tiga lapisan :A. Lapisan EpidermisEpidermis
terdiri dari epitel gepeng berlapis yang bertanduk.Epidermis
mengandung 4 macam sel :
a) keratinositKeratinosit adalah materi yang membentuk lapisan
terluar kulit dan memproduksi keratin,protein keras yang menjadi
bahan utama rambut, kulit, dan kuku. Mereka dihasilkan pada
lapisandasar epidermis, yang secara bertahap naik melalui berbagai
lapisan epidermis yang berbeda danakhirnya tanggal.
b) melanositSel melanosit adalah sel penghasil pigmen (melanin)
yang paling banyak terdapat di daerahanogenital, ketiak, dan puting
susu. Terbanyak kedua adalah daerah wajah. Sedangkan yangpaling
sedikit ada di lengan atas bagian dalam. Kulit yang gelap
menandakan kandungan melanindalam jumlah banyak, begitu juga
sebaliknya.
c) sel LangerhansSel Langerhans berbentuk bintang terutama
ditemukan dalam stratum spinosum dari epidermis.Sel langerhans
merupakan makrofag turunan sumsum tulang yang mampu mengikat,
mengolah,dam menyajikan antigen kepada limfosit T, yang berperan
dalam perangsangan sel limfosit T.
d) sel MerkelSel Merkel bentuknya mirip dengan keratinosit yang
juga memiliki desmosom biasanya terdapatdalam kulit tebal telapak
tangan dan kaki.juga terdapat di daerah dekat anyaman pembuluh
darahdan serabut syaraf. Berfungsi sebagai penerima rangsang
sensoris.
A. Epidermis terdiri dari 5 lapisan :1. Stratum Basal (stratum
germinativum)Merupakan lapisan terdalam, terdiri dari
lapisantunggal dari sel berbentuk silindris atau kuboid.Stratum
basal berisi sel induk, ditandai denganadanya aktivitas mitosis
yang intens. Sel-sel baruyang dibentuk melalui mitosis ini akan
mengisilapisan di atasnya. Semua sel pada stratum basalbersisi
filamen keratin intermediat yangberdiameter 10nm. Seiring
peningkatan sel ke atas,jumlah filamen meningkat sampai
mewakiliseparuh dari jumlah protein total pada stratumkorneum.
2. Stratum Spinosum
Di atas stratum basal terdapat beberapa lapisan selpoligonal
yang membentuk stratum spinosum. Sel-sel lapisan ini terikat satu
sama lain oleh desmosom. Sel-sel sering mengkerut, akibatnya
tampakseolah-olah berduri. Inilah sebabnya sel-selnya disebut
prickle (berduri). Pada stratum spinosumdimulai proses
keratinisasi. Sitoplasma sel lapisan ini banyak fibrilnya yang
melekat padadinding sel pada desmosom. Lapisan sel basal dan
stratum spinosum bersama-sama disebutsebagai zona germinatif
epidermis.
3. Stratum Granulosum
Terdapat 3-5 lapisan sel gepeng yang ditandai granula gelap di
dalam sitoplasmanya. Granulanyaterdiri atas protein yang disebut
keratohialin. Inti pada sel ini tampak gelap dan padat
(piknotik).4. Stratum Lusidum
Lucidberarti terang atau jernih. Stratum lusidum tampak homogen,
batas sel tidak jelas samasekali. Sisa-sisa inti sel gepeng
terlihat pada beberapa sel. Sitoplasma mengandung
turunankeratohialin yang disebut eleidin.
5. Stratum Korneum
Lapisan ini merupakan lapisan yang paling superfisial. Sel-sel
lapisan ini sudah mati, tanpa intidan organel. Mereka sangat gepeng
dan mirip sisik. Terdapat protein keratin yang berasal darieleidin.
Sel-sel stratum korneum disatukan oleh lapisan lipid, yang membuat
lapisan ini kedapair.
B. Lapisan Dermis
Dermis terdiri dari jaringan ikat yang menyokong epidermis dan
mengikatnya pada jaringansubkutan (hipodermis) Permukaan dermis
sangat tidak teratur dan memiliki banyak tonjolan(papila dermal)
yang menyambung pada tonjolan epidermis.
Dermis mengandung 4 macam sel :a. fibroblasb. makrofagc.
melanositd. lemak
Dermis terdiri dari 2 lapisan :
a. Stratum Papilare
Terdiri dari jaringan ikat longgar, fibroblas, dan sel jaringan
ikat lain , seperti sel mast danmakrofag. Disebut stratum papilare
karena menyumbang bagian besar dari papila dermal.b. Stratum
Retikular
Lebih tebal, dan terdiri dari jaringan ikat padat tidak teratur,
misalnya serabut kolagen, elastin,dan retikulin. Kolagen muda
bersifat lentur dengan bertambah umur menjadi kurang larutsehingga
makin stabil. Memiliki lebih banyak serat dan lebih sedikit sel
daripada stratumpapilare. Bagian bawahnya menonjol ke arah
subkutan.
C. Lapisan Subkutan
Merupakan kelanjutan dermis, terdiri atas jaringan ikat longgar
berisi sel-sel lemak. Lapisan sel-sel lemak disebut panikulus
adiposa, berfungsi sebagai cadangan makanan. Di lapisan initerdapat
ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah, dan getah bening. Tebal
tipisnya jaringanlemak tidak sama. Di abdomen dapat mencapai
ketebalan 3 cm, di daerah kelopak mata danpenis sangat sedikit.
Lapisan lemak ini juga merupakan bantalan.
Kulit memiliki 2 jenis kelenjar keringat:a. kelenjar keringat
apokrinb. kelenjar keringat merokrin
Di samping itu, kelenjar serumen, yang memproduksi kotoran
telinga, dan kelenjar susu, seringdianggap sebagai modifikasi
kelenjar keringat.
2. Turunan KulitA. Kelenjar Kulit
a. Kelenjar SebaseaKelenjar sebasea terdapat pada dermis. Paling
banyak terdapat pada wajah, dahi, dan kulitkepala. Kelenjar ini
bermuara pada leher folikel rambut dan sekret yang dihasilkan
berlemak(sebum). Berguna untuk meminyaki rambut dan permukaan
kulit. Kelenjar ini bersifat holokrin,karena produk sekresinya
dilepaskan dengan sisa sel mati. Kelenjar sebasea biasanya
disertaidengan folikel rambut kecuali pada palpebra, papila mammae,
labia minora.
b. Kelenjar Keringat
Manusia memiliki 3 juta kelenjar keringat. Kelenjar keringat
dapat ditemukan di dermis.Tersebar pada hampir seluruh kulit,
kecuali pada bagian tertentu seperti glans penis. Palingbanyak
terdapat di permukaan tangan dan kaki. Ada 2 macam kelenjar
keringat yaitu kelenjarekrin yang kecil-kecil, terletak dalam
dangkal dermis dengan sekret yang encer dan kelenjarapokrin yang
lebih besar, terletak lebih dalam dan sekretnya lebih kental.
B. KukuKuku adalah bagian terminal lapisan tanduk yang menebal.
Kuku antara lain terbentuk darikeratin protein yang kaya akan
sulfur. Pada kulit di bawah kuku terdapat banyak pembuluhkapiler
yang memiliki suplai darah kuat sehingga menimbulkan warna
kemerah-merahan. Sepertitulang dan gigi, kuku merupakan bagian
terkeras dari tubuh karena kandungan airnya sangatsedikit.
Pertumbuhan kuku jari tangan dalam satu minggu rata-rata 0,5 - 1,5
mm, empat kalilebih cepat dari pertumbuhan kuku jari kakiC.
RambutMerupakan struktur berkeratin panjang yang berasal dari
invaginasi epitel epidermis. Rambutditemukan diseluruh tubuh
kecuali pada telapak tangan, telapak kaki, bibir, glans penis,
klitorisdan labia minora. Pertumbuhan rambut pada daerah-daerah
tubuh seperti kulit kepala, muka, danpubis sangat dipengaruhi tidak
saja oleh hormon kelamin-terutama androgen-tetapi juga olehhormon
adrenal dan hormon tiroid. Setiap rambut berkembang dari sebuah
invaginasi epidermal,yaitu folikel rambut yang selama masa
pertumbuhannya mempunyai pelebaran pada ujungdisebut bulbus rambut.
Pada dasar bulbus rambut dapat dilihat papila dermis. Papila
dermismengandung jalinan kapiler yang vital bagi kelangsungan hidup
folikel rambut. Ada dua macamtipe rambut, yaitu rambut lanugo dan
rambut terminal. Komposisi rambut terdiri atas karbon50,60%,
hidrogen 6,36%, nitrogen 17,14%, sulfur 5,0%, dan oksigen 20,80%.
Rambt dapatdibentuk dengan mempengaruhi gugus disulfida misalnya
dengan panas atau bahan kimia.
LO. 2. Memahami dan Menjelaskan Fisiologi KulitKulit merupakan
organ yang berfungsi sangat penting bagi tubuh diantaranya adalah
memungkinkan bertahan dalam berbagai kondisi lingkungan, sebagai
barier infeksi, mengontrol suhu tubuh (termoregulasi), sensasi,
eskresi dan metabolisme.
Fungsi proteksi kulit adalah melindungi dari kehilangan cairan
dari elektrolit, trauma mekanik, ultraviolet dan sebagai barier
dari invasi mikroorganisme patogen. Sensasi telah diketahui
merupakan salah satu fungsi kulit dalam merespon rangsang raba
karena banyaknya akhiran saraf seperti pada daerah bibir, puting
dan ujung jari. Kulit berperan pada pengaturan suhu dan
keseimbangan cairan elektrolit. Termoregulasi dikontrol oleh
hipothalamus. Temperatur perifer mengalami proses keseimbangan
melalui keringat, insessible loss dari kulit, paru-paru dan mukosa
bukal. Temperatur kulit dikontrol dengan dilatasi atau kontriksi
pembuluh darah kulit. Bila temperature meningkat terjadi
vasodilatasi pembuluh darah, kemudian tubuh akan mengurangi
temperatur dengan melepas panas dari kulit dengan cara mengirim
sinyal kimia yang dapat meningkatkan aliran darah di kulit. Pada
temperatur yang menurun, pembuluh darah kulit akan vasokontriksi
yang kemudian akan mempertahankan panas.LO. 3. Memahami dan
Menjelaskan Dermatofitosis
LI 3.1 Definisi
Dermatofitosis adalah penyakit yang disebabkan oleh kolonisasi
jamur dermatofit yang menyerang jaringan yang mengandung keratin
seperti stratum korneum kulit, rambut dan kuku pada manusia dan
hewan
LI 3.2 Etiologi
Terdapat tiga genus penyebab dermatofitosis, yaitu Trichophyton,
Microsporum, dan Epidermophyton,2,5,6 yang dikelompokkan dalam
kelas Deuteromycetes.Spesies terbanyak yang menjadi penyebab
dermatofitosis di Indonesia adalah: Trichophyton rubrum (T.
rubrum), berdasarkan penelitian di RS Dr. Cipto Mangun Kusumo
Jakarta tahun 1980 . Pada penelitian yang dilakukan di Surabaya
pada 20062007 ditemukan spesies terbanyak yang berhasil dikultur
adalah M. audiouinii (14,6%), T. rubrum (12,2%), T. mentagrophytes
(7,3%).
LI 3.3 Epidemiologi
Usia, jenis kelamin, dan ras merupakan factor epidemiologi yang
penting, di mana prevalensi infeksi dermatofit pada laki-laki lima
kali lebih banyak dari wanita. Namun demikian tinea kapitis karena
T. tonsurans lebih sering pada wanita dewasa dibandingkan laki-laki
dewasa, dan lebih sering terjadi pada anak-anak Afrika Amerika. Hal
ini terjadi karena adanya pengaruh kebersihan perorangan,
lingkungan yang kumuh dan padat serta status sosial ekonomi dalam
penyebaran infeksinya. Jamur penyebab tinea kapitis ditemukan pada
sisir, topi, sarung bantal, mainan anak-anak atau bahkan kursi di
gedung teater.
Perpindahan manusia dapat dengan cepat memengaruhi penyebaran
endemik dari jamur. Pemakaian bahan-bahan material yang sifatnya
oklusif, adanya trauma, dan pemanasan dapat meningkatkan temperatur
dan kelembaban kulit meningkatkan kejadian infeksi tinea. Alas kaki
yang tertutup, berjalan, adanya tekanan temperatur, kebiasaan
penggunaan pelembab, dan kaos kaki yang berkeringat meningkatkan
kejadian tinea pedis dan onikomikosis
LI 3.4 Klasifikasi
Mikosis Superfisialis
Pengertian Dan Pengolongan Mikosis SuperfisialisMikosis
superfisialis adalah penyakit kulit yang disebabkan jamur, yang
mengenai lapisan kulit paling atas (epidermis). Penyakit ini dapat
menyerang kulit, rambut, ata kuku. Mikosis superfisial digolongkan
menjadi dua :1. DermatofitosisAdalah penyakit pada jaringan yang
mengandung zat tanduk, misalnya stratum kroneum pada epidermis,
rambut, kuku yang disebabkan oleh jamur golongan dermatofita.Contoh
: Tinea Kapitis, Tinea Kruris, Tinea Korporis, Tinea Pedis, Tinea
Ungunium, Tinea Barbae2. Non DermatofitosisAdalah penyakit yang
disebabkan oleh jamur yang bukan golongan dermatofita.Contoh :
Tinea Versicolor, Tinea Nigra Palmaris, Piedra, Trichomycosis,
OtomikosisSekarang kita akan membahas 2 mikosis superfisialis yang
paling umum dan paling sering ditemukan sehari-hari, yaitu:
Dermatofitosis Pitiriasis VersikolorDermatofitosis
v Definisi
Dermatofitosis adalah penyakit jamur pada jaringan yang
mengandung zat tanduk, seperti kuku, rambut, dan stratum korneum
pada epidermis, yang disebabkan oleh jamur golongan dermatofita.v
Etiologi
Dermatofitosis termasuk kelas Fungi imperfecti, yang terbagi
dalam 3 genus, yaitu Microsporum, Trichophyton dan Epidermophyton.2
Yang terbanyak ditemukan di Indonesia adalah Trichophyton rubrum.
Dermatofita yang lain adalah Epidermophyton floccosum, Tricophyton
mentagrophytes, Microsporum canis, Microsporum gypseum, Tricophyton
concentricum, Tricophyton schoenleini dan Tricophyton tonsurans.v
Gambaran Klinis
Golongan jamur dermatofita dapat menyebabkan kelainan yang khas.
Satu jenis dermatofita dapat menghasilkan bentuk klinis yang
berbeda, bergantung pada lokalisasi anatominya. Bentuk-bentuk
klinis tersebut adalah tinea kapitis, tinea favosa, tinea korporis,
tinea imbrikata, tinea kruris, tinea manus et pedis dan tinea
unguium.1 Selain itu terdapat juga tinea barbe, dermatofitosis pada
dagu dan jenggot; tinea aksilaris pada ketiak, tinea fasialis pada
wajah dan tinea inkognito yang berarti dermatofitosis dengan bentuk
klinis tidak khas oleh karena telah diobati dengan steroid topikal
kuat.v Diagnosis
Pada sediaan kulit dan kuku dengan 1 tetes larutan KOH 20 % yang
terlihat adalah hifa, sebagai dua garis sejajar, terbagi oleh sekat
dan bercabang, maupun spora berderet (artospora) pada kelainan
kulit lama dan/atau sudah diobati.Pada sediaan rambut dengan 1
tetes larutan KOH 10 % yang terlihat adalah spora kecil
(mikrospora) atau besar (makrospora). Spora dapat tersusun di luar
rambut (ektotriks) atau di dalam rambut (endotriks). Kadang-kadang
dapat terlihat juga hifa pada sediaan rambut.1. Tinea
KapitisDefinisi
Tinea kapitis adalah kelainan kulit pada daerah kepala berambut
yang disebabkan oleh jamur golongan dermatofita.Etiologi
Penyakit ini disebabkan oleh spesies dermatofita dari genus
Trichophyton dan Microsporum, misalnya T.violaceum, T.gourvili,
T.mentagrophytes, T.tonsurans, M.audonii, M.Canis dan
M.ferrugineum.Gambaran Klinis
Penyakit ini sering terjadi pada anak-anak, yang dapat
ditularkan dari binatang peliharaan misalnya anjing dan kucing.
Keluhan penderita berupa bercak pada kepala, gatal dan sering
disertai rontoknya rambut di tempat lesi tersebut.
Ada 3 bentuk klinis dari tinea kapitis:1Grey patch ringworm:
merupakan tinea kapitis yang biasanya disebabkan oleh genus
Microsporum dan ditemukan pada anak-anak. Penyakit ini biasanya
dimulai dengan timbulnya papula merah kecil di sekitar folikel
rambut. Papula ini kemudian melebar dan membentuk bercak pucat
karena adanya sisik. Penderita mengeluh gatal, warna rambut menjadi
abu-abu, tidak berkilat lagi. Rambut menjadi mudah patah dan juga
mudah terlepas dari akarnya. Pada daerah yang terserang oleh jamur
terbentuk alopesia setempat dan terlihat sebagai grey patch. Bercak
abu-abu ini sulit terlihat batas-batasnya dengan pasti, bila tidak
menggunakan lampu Wood. Pemeriksaan dengan lampu Wood memberikan
fluoresensi kehijau-hijauan sehingga batas-batas yang sakit dapat
terlihat jelas.2. Kerion: merupakan tinea kapitis yang disertai
dengan reaksi peradangan yang hebat. Lesi berupa pembengkakan
menyerupai sarang lebah, dengan serbukan sel radang disekitarnya.
Kelainan ini menimbulkan jaringan parut yang menetap. Biasanya
disebabkan jamur zoofilik dan geofilik.3.Black dot ringworm: adalah
tinea kapitis dengan gambaran klinis berupa terbentuknya
titik-titik hitam pada kulit kepala akibat patahnya rambut yang
terinfeksi tepat di muara folikel. Ujung rambut yang patah dan
penuh spora terlihat sebagai titik hitam. Biasanya disebabkan oleh
genus Tricophyton.DiagnosisDiagnosis ditegakkan berdasarkan
gambaran klinis, pemeriksaan dengan lampu Wood, dan pemeriksaan
mikroskopis rambut langsung dengan KOH. Pada pemeriksaan
mikroskopis, akan terlihat spora di luar rambut (ectotrics) atau di
dalam rambut (endotrics).Diagnosis Banding
Tinea kapitis sering dikelirukan dengan berbagai penyakit,
seperti psoariasis vulgaris, dermatitis seboroik dan alopesia
areata.Terapi
Pengobatan pada anak biasanya diberikan per oral dengan
griseofulvin 10-25 mg/kg berat badan per hari selama 6 minggu.
Dosis pada orang dewasa adalah 500 mg/hari selama 6 minggu.
Penggunaan antijamur topikal dapat mengurangi penularan pada orang
yang ada di sekitarnya.
Selain antijamur, pada bentuk kerion dapat diberikan
kortikosteroid dalam jangka pendek, misalnya prednison 20 mg /hari
selama 5 hari dengan pertimbangan bahwa obat tersebut dapat
mempercepat resolusi dan menghindarkan terjadinya reaksi id.2.
Tinea FavosaDefinisi
Tinea favosa adalah infeksi jamur kronis, terutama oleh
T.schoenleini, T.violaceum dan M.gypseum. Penyakit ini merupakan
bentuk lain tinea kapitis, yang ditandai oleh skutula berwarna
kekuningan dan bau seperti tikus (mousy odor) pada kulit kepala.
Biasanya, lesinya menjadi sikatrik alopesia permanen.Gambaran
Klinis
Gambaran klinis mulai dari gambaran ringan, berupa kemerahan
pada kulit kepala dan terkenanya folikel rambut tanpa kerontokan,
hingga skutula dan kerontokan rambut, serta lesi menjadi lebih
merah dan lebih luas. Setelah itu, terjadi kerontokan rambut luas,
kulit mengalami atrofi dan sembuh dengan jaringan parut
permanen.Diagnosis
Berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan mikroskopis langsung,
dengan menemukan miselium, air bubbles yang bentuknya tidak
teratur. Pada pemeriksaan dengan lampu Wood tampak fluoresensi
hijau pudar (dull green).Terapi
Prinsop pengobatan sama dengan tinea kapitis. Untuk
menghilangkan skutula dan debris, higiene harus dijaga dengan
baik.3. Tinea KorporisDefinisi
Tinea korporis adalah infeksi jamur dermatofita pada kulit tidak
berambut (glaborous skin) di daerah muka, badan, lengan dan
tungkai.Etiologi
Penyebab tersering penyakit ini adalah T.rubrum dan
T.mentagrophytes.Gambaran klinis
Bentuk klinis biasanya berupa lesi yang terdiri atas
bermacam-macam eflorosensi kulit, berbatas tegas dengan konfigurasi
anular, arsinar atau polisiklik. Bagian tepi lebih aktif dengan
tanda perdangan yang lebih jelas. Daerah sentral biasanya menipis
dan terjadi penyembuhan, sementara di tepi lesi makin meluas ke
perifer. Kadang-kadang bagian tengahnya tidak menyembuh, tetapi
tetap meninggi dan tertutup skuama sehingga menjadi bercak yang
besar.
Tinea korporis yang menahun ditandai dengan sifat kronik. Lesi
tidak menunjukkan tanda-tanda radang yang akut. Kelainan ini
biasanya terjadi pada bagian tubuh dan tidak jarang bersama-sama
dengan tinea kruris. Bentuk kronik yang disebabkan oleh T.rubrum
kadang-kadang terlihat bersama dengan tinea unguium.Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gambaran klinis dan
lokalisasinya, serta pemeriksaan kerokan kulit dan larutan KOH
10-20 % dengan mikroskop untuk melihat hifa atau spora
jamur.Diagnosis Banding
Tinea korporis mempunyai gambaran klinis yang mirip dengan
pitiriasis rosea, psoariasis, lues stadium II, morbus Hansen tipe
tuberkuloid, dan dermatitis kontak.Terapi
Pengobatan sistemik berupa griseofulvin dosis 500 mg/hari selama
3-4 minggu; dapat juga ketokonazol 200 mg/hari selama 3-4 minggu;
itrakonazol 100 mg/hari selama 2 minggu; atau terbinafin 250
mg/hari selama 2 minggu. Pengobatan dengan salep Whitfeld masih
cukup baik hasilnya. Dapat juga diberikan tolnaftat, tolsiklat,
haloprogin, siklopiroksolamin, derivat azol, dan naftifin HCl.4.
Tinea ImbrikataDefinisi
Tinea imbrikata adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi
jamur dermatofita yang memberikan gambaran khas berupa kulit
bersisik dengan sisik yang melingkar-lingkar dan terasa
gatal.Etiologi
Penyakit ini disebabkan jamur dermatofita
T.concentricum.Gambaran Klinis
Penyakit ini dapat menyerang seluruh permukaan kulit yang tidak
berambut, sehingga sering digolongkan dalam tinea korporis. Lesi
bermula sebagai makula eritematosa yang gatal, kemudian timbul
skuama yang agak tebal dan konsentris dengan susunan seperti
genting. Lesi makin lama makin melebar tanpa meninggalkan
penyembuhan di bagian tengah.Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gambaran klinis yang sangat
khas berupa lesi konsentris.Diagnosis Banding
Diagnosis bandingnya ialah eritroderma dan pemfigus
foliaseus.Terapi
Pengobatan sistemik griseofulvin dengan dosis 500 mg/hari selama
4 minggu. Sering terjadi kambuh setelah pengobatan, sehingga
memerlukan pengobatan ulang yang lebih lama. Obat sistemik lain
adalah ketokonazol 200 mg/hari, itrakonazol 100 mg/hari dan
terbinafin 250 mg/hari selama 4 minggu.Pengobatan topikal tidak
begitu efektif karena daerah yang terserang luas. Dapat diberikan
preparat yang mengandung keratolitik kuat dan antimikotik, misalnya
salep Whitfeld, Castellani paint, atau campuran salisilat 5 % dan
sulfur presipitatum 5 %, serta obat-obat antimikotik berspektrum
luas.5. Tinea KrurisDefinisi
Tinea kruris adalah penyakit infeksi jamur dermatofita di daerah
lipat paha, genitalia, dan sekitar anus, yang dapat meluas ke
bokong dan perut bagian bawah.Etiologi
Penyebab umumnya adalah E.floccosum, kadang-kadang dapat juga
disebabkan oleh T.rubrum. Keluhan penderita adalah rasa gatal di
daerah lipat paha sekitar anogenital.Gambaran Klinis
Gambaran klinis biasanya berupa lesi simetris di lipat paha
kanan dan kiri, namun dapat juga unilateral. Mula-mula lesi ini
berupa bercak eritematosa dan gatal, yang lama kelamaan meluas
hingga skrotum, pubis, glutea, bahkan sampai seluruh paha. Tepi
lesi aktif, polisiklik, ditutupi skuama dan terkadang disertai
banyak vesikel-vesikel kecil.Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gambaran klinis yang khas dan
ditemukannya elemen jamur pada pemeriksaan kerokan kulit dengan
mikroskopik langsung memakai larutan KOH 10-20 %.Diagnosis
Banding
Tinea kruris dapat menyerupai dermatitis seboroik, kandidosis
kutis, eritrasma, dermatitis kontak dan psoariasis.Terapi
Pengobatan sistemik menggunakan griseofulvin 500 mg/hari selama
3-4 minggu. Obat lain adalah ketokonazol. Pengobatan topikal
memakai salep Whitfeld, tolnaftat, tolsiklat, haloprogin,
siklopiroksolamin, derivat azol dan naftifin HCl.6. Tinea Manus Et
PedisDefinisi
Tinea manus et pedis merupakan penyakit yang disebabkan oleh
infeksi jamur dermatofita di daerah kulit telapak tangan dan kaki,
punggung tangan dan kaki, jari-jari tangan dan kaki, serta daerah
interdigital.Etiologi
Penyebab tersering adalah T.rubrum, T. mentagrophytes dan
E.floccosum.Gambaran Klinis
Penyakit ini sering terjadi pada orang dewasa yang setiap hari
harus memakai sepatu tertutup dan pada orang yang sering bekerja di
tempat yang basah, mencuci, bekerja di sawah dan sebagainya.
Keluhan penderita bervariasi mulai dari tanpa keluhan sampai
mengeluh sangat gatal dan nyeri karena terjadinya infeksi sekunder
dan peradangan.
Dikenal 3 bentuk klinis yang sering dijumpai, yaitu:1.Bentuk
intertriginosa. Manifestasi kliniknya berupa maserasi, deskuamasi
dan erosi pada sela jari. Tampak warna keputihan basah dan dapat
terjadi fisura yang terasa nyeri bila tersentuh. Infeksi sekunder
oleh bakteri dapat menyertai fisura tersebut dan lesi dapat meluas
sampai ke kuku dan kulit jari. Pada kaki, lesi sering mulai dari
sela jari III, IV dan V.2 Bentuk vesikular akut. Penyakit ini
ditandai terbentuknya vesikel-vesikel dan bula yang terletak agak
dalam di bawah kulit dan sangat gatal. Lokasi yang sering adalah
telapak kaki bagian tengah dan kemudian melebar serta vesikelnya
memecah. Infeksi sekunder dapat memperburuk keadaan ini.3 Bentuk
moccasin foot. Pada bentuk ini seluruh kaki dari telapak, tepi,
sampai punggung kaki terlihat kulit menebal dan berskuama. Eritem
biasanya ringan, terutama terlihat pada bagian tepi
lesi.Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan gambaran klinis dan
pemeriksaan kerokan kulit dengan larutan KOH 10-20 % yang
menunjukkan elemen jamur.Diagnosis Banding
Diagnosis banding adalah hiperhidrosis, akrodermatitis,
kandidosis, serta lues stadium II.Terapi
Pengobatan pada umumnya cukup topikal saja dengan obat-obat
antijamur untuk bentuk interdigital dan vesikular. Lama pengobatan
4-6 minggu. Bentuk moccasin foot yang kronik memerlukan pengobatan
yang lebih lama, paling sedikit 6 minggu dan kadang-kadang
memerlukan antijamur per oral, misalnya griseofulvin, itrakonazol,
atau terbenafin.7. Tinea UnguiumDefinisi
Tinea unguium adalah kelainan kuku yang disebabkan oleh infeksi
jamur golongan dermatofita.Etiologi
Penyebab penyakit yang sering adalah T.mentagrophytes dan
T.rubrum.Gambaran Klinis
Dikenal 3 bentuk gejala klinis, yaitu:1.Bentuk subungual
distalis. Penyakit ini mulai dari tepi distal atau distolateral
kuku. Penyakit akan menjalar ke proksimal dan di bawah kuku
terbentuk sisa kuku yang rapuh.2.Leukonikia trikofita atau
leukonikia mikofita. Bentuk ini berupa bercak keputihan di
permukaan kuku yang dapat dikerok untuk membuktikan adanya elemen
jamur.3.Bentuk subungual proksimal. Pada bentuk ini, kuku bagian
distal masih utuh, sedangkan bagian proksimal rusak. Kuku kaki
lebih sering diserang daripada kuku tangan.Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan
kerokan kuku dengan KOH 10-20 % atau dilakukan biakan untuk
menemukan elemen jamur.Diagnosis Banding
Dignosis banding dari tinea unguium adalah kandidosis kuku,
psoariasis kuku dan akrodermatitis.Terapi
Pengobatan penyakit ini memakan waktu yang lama. Pemberian
griseofulvin 500 mg/hari selama 3-6 bulan untuk kuku jari tangan
dan 9-12 bulan untuk kuku jari kaki merupakan pengobatan standar.
Pemberian itrakonazol atau terbenafin per oral selama 3-6 bulan
juga memberikan hasil yang baik. Bedah skalpel tidak dianjurkan
terutama untuk kuku jari kaki, karena jika residif akan menggangu
pengobatan berikutnya. Obat topikal dapat diberikan dalam bentuk
losio atau kombinasi krim bifonazol dengan urea 40 % dan
dibebat.
Tabel 1. Daftar Gambar Mikosis Superfisial
Non DermatofitosisInfeksi non-dermatofitosis pada kulit biasanya
terjadi pada kulit yang paling luar. Hal ini disebabkan jenis jamur
ini tidak dapat mengeluarkan zat yang dapat mencerna keratin kulit
dan tetap hanya menyerang lapisan kulit yang paling luar. Yang
masuk ke dalam golongan ini adalah :
1) Tinea VersikolorTinea versikolor/Pityriasis versikolor adalah
infeksi ringan yang sering terjadi disebabkan oleh Malasezia
furfur. Penyakit jamur kulit ini adalah penyakit yang kronik dan
asimtomatik ditandai oleh bercak putih sampai coklat yang bersisik.
Kelainan ini umumnya menyerang badan dan kadang- kadang terlihat di
ketiak, sela paha, tungkai atas, leher, muka dan kulit kepala.
Pertumbuhannya pada kulit (stratum korneum) berupa kelompok
sel-sel bulat, bertunas, berdinding tebal dan memiliki hifa yang
berbatang pendek dan bengkok, biasanya tidak menyebabkan
tanda-tanda patologik selain sisik halus sampai kasar. Bentuk lesi
tidak teratur, berbatas tegas sampai difus dan ukuran lesi dapat
milier,lentikuler, numuler sampai plakat.
Ada dua bentuk yang sering dijumpai :
- Bentuk makuler : Berupa bercak-bercak yang agak lebar, dengan
sguama halus diatasnya dan tepi tidak meninggi.
- Bentuk folikuler : Seperti tetesan air, sering timbul
disekitar rambut
Mallasezia furfur, merupakan organisme saprofit pada kulit
normal. Bagaimana perubahan dari saprofit menjadi patogen belum
diketahui. Organisme ini merupakan lipid dependent yeast. Timbulnya
penyakit ini juga dipengaruhi oleh faktor hormonal, ras,
matahari,peradangan kulit dan efek primer pytorosporum terhadap
melanosit.
Timbul bercak putih atau kecoklatan yang kadang-kadang gatal
bila,berkeringat. Bisa pula tanpa keluhan gatal sama sekali, tetapi
penderita mengeluh karena malu oleh adanya bercak tersebut. Pada
orang kulit berwarna, lesi yang terjadi tampak sebagai bercak
hipopigmentasi, tetapi pada orang yang berkulit pucat maka lesi
bisa berwarna kecoklatan ataupun kemerahan. Di atas lesi terdapat
sisik halus.
2) PiedraMerupakan infeksi jamur pada rambut sepanjang corong
rambut yang memberikan benjolan-benjolan di luar permukaan rambut
tersebut.
Ada dua macam :
- Piedra putih
Disebabkan oleh jamur jenis Trikosporon beigelii erupakan yang
terdapat pada rambut. Piedra putih ditemukan pada rambut ketiak dan
pubis, jarang mengenai rambut kepala. Piedra putih terutama
terdapat didaerah subtropis, daerah dingin, (di Indonesia belum
ditemukan). Jamur penyebab piedra putih mempunyai hifa yang tidak
berwarna, termasuk moniliaceae. Jamur berbentuk hifa berukuran 2-4
mikron, artokondria dan blastokonidia. Benjolan pada piedra putih
terlihat lebih memanjang pada rambut dan anyaman hifa tidak padat.
Benjolan mudah dilepas dari rambut. Tidak terlihat askus pada massa
jamur.
Biasanya penyakit ini dapat timbul karena adanya kontak langsung
dari orang yang sudah terkena infeksi. Pada piedra putih, kelainan
rambut tampak sebagai benjolan yang berwarna putih kekuningan.
Selain pada rambut kepala, dapat juga menyebabkan kelainan pada
rambut kumis dan rambut janggut.
- Piedra hitam
Merupakan jamur penyebab piedra hitam (infeksi pada rambut
berupa benjolan yang melekat erat pada rambut, berwarna hitam) yang
disebabkan oleh jamur Piedraia hortae. Penyakit ini umumnya
terdapat di daerah tropik, terutama Indonesia. Jamur ini tergolong
kelas ascomycetes dan membentuk spora seksual. Piedraia hortae,
termasuk jamur Dematiaceae. Pada sediaan langsung dari koloni yang
padat ini terlihat hifa hitam berseptum. Dalam koloni yang padat
tersebut juga dibentuk askus yang berisi askospora.
Infeksi terjadi karena rambut kontak dengan spora jamur penyebab
dan jamur akan tumbuh membentuk koloni di sepanjang batang rambut.
Diagnosis piedra hitam ialah dengan memriksa benjolan pada
rambut.
3) OtomikosisOtomikosis adalah infeksi jamur pada liang telinga
bagian luar. Jamur dapat masuk ke dalam liang telinga melalui
alat-alat yang dipakai untuk mengorek-ngorek telinga yang
terkontaminasi atau melalui udara atau air. Penderita akan mengeluh
merasa gatal atau sakit di dalam liang telinga. Pada liang telinga
akan tampak berwarna merah, ditutupi oleh skuama, dan kelainan ini
ke bagian luar akan dapat meluas sampai muara liang telinga dan
daun telinga sebelah dalam. Tempat yang terinfeksi menjadi merah
dan ditutupi skuama halus. Bila meluas sampai ke dalam, sampai ke
membrana timpani, maka daerah ini menjadi merah, berskuama,
mengeluarkan cairan srousanguinos. Penderita akan mengalami
gangguan pendengaran. Bila ada infeksi sekunder dapat terjadi
otitis ekstema. Penyebab biasanya jamur kontaminasi yaitu
Aspergillus, sp, Mucor, Rhizopus, Candida dan Penicillium.Jamur
penyebab otomikosis merupakan jamur kontaminan yang terdapat di
udara bebas. Aspergillus dan Penicillium membentuk spora aseksual
yang tersusun seperti rantai yang disebut konidia (aleuriospora).
Konidia dibentuk pada ujung hifa khusus yang disebut konidiofor.
Spora aseksual yang dibentuk oleh Mucor dan Rhizopus, ialah
sporangiospora yang letaknya di dalam gelembung sporangium.
Rhizopus membentuk rizoid (akar semu), sedangkan Mucor tidak. Semua
jamur ini membentuk koloni filamen pada biakan.jamur Candida
terdiri atas sel-sel ragi yang kadang-kadang bertunas (blastospora)
dan hifa semu (yaitu hifa yang terbentuk dari rantai blastopora)
yang memanjang dan menyempit pada sekatnya. Jamur ini membentuk
koloni :seperti ragi pada biakan.
4) Tinea Nigra PalmarisTinea nigra ialah infeksi jamur
superfisialis yang biasanya menyerang kulit telapak kaki dan tangan
dengan memberikan warna hitam sampai coklat pada kulit yang
terserang dan kadang-kadang tampak bersisik. Penyebabnya adalah
Cladosporium wemecki atau Cladosporium mansoni jamur ini banyak
menyerang anak-anak dengan higiene kurang baik dan orang-orang yang
banyak berkeringat. Tinea nigra palmaris banyak ditemukan di
Amerika Selatan dan Tengah. Penyakit ini jarang ditemukan di
Indonesia.
Jamur ini termasuk Dematiaceae yang membentuk koloni berwarna
coklat hitam. Pada biakan tumbuh koloni berwarna hitam dan padat.
Sediaan langsung koloni ini menunjukkan hifa berseptum dan berwarna
coklat/hitam.
Mikosis Profundal/ Sistemik Mikosis Profundal/ Sistemik atau
Mikosis dalam ini merupakan penyakit jamur yang menyerang alat
dalam manusia. Infasi jamur dapat masuk langsung memasuki organ
tubuh (seperti paru-paru), melalui luka, maupun menyebar dari
permukaan kulit atau organ dalam lain. Misetoma adalah sindrom
klinis dengan pembengkakan setempat yang indolen (tidak nyeri) dan
membentuk sinus, menyerang jaringan kutan, subkutan, fasia dan
tulang. Terdapat 2 jenis misetoma, yaitu misetoma aktinomikotik
(bacterial mycetoma) dan misetoma maduromikotik (fungal
mycetoma/eumycetoma). Misetoma aktinomikotik (bacterial mycetoma)
jamur penyebabnya adalah Actinomadura pelletieri, Nocardia
brasiliensis dan Streptomyces somaliensis. Sedangkan misetoma
maduromikotik (fungal mycetoma/ eumycetoma) disebabkan oleh jamur
golongan Madurella mycetomatis, Scedosporium apiospermum
(Pseudoallscheria boydii), Madurella grisea, Leptosphaeria
sinegalensis. Misetoma banyak ditemukan di daerah kering dan jarang
hujan, dan endemis di India, Sudan, Nepal, Somalia, Kongo, Yaman,
Venezuela dan Mexico. Juga di temukan di Indonesia. Kromomikosis
adalah infeksi lokal menahun pada kulitdan jaringan subkutis orang
sehat dan imunokompeten, terjadi pada daerah kaki atau tungkai
bawah dengan kelainan khas, seperti kutil yang tumbuh. Disebabkan
oleh jamur golongan Dematiceae, contohnya Phialophora verrucosa,
Fonsecaea pedrosoi, Fonseceae compacta, Cladosporium carrionii dan
Rhinocladiella aquaspersa. Tersebar di daerah tropis dan
sub-tropis. Sporotrikosis adalah infeksi kronik supuratif
granulomatosa (nanah berbutir) mengenai kulit, jar. subkutis dan
saluran getah bening, yang disebabkan oleh jamur dimorfik
Sporotrichum schenckii. Gambaran klinis Sporotrikosis: (1)
Sporotrikosis kulit (2) Sporotrikosis limfatika lokalisata (3)
Sporotrikosispulmonum (4) Sporotrikosis kosis
diseminata.Sporotrikosis ini penyebarannya kosmopolit (di seluruh
dunia). Zigomikosis adalah mikosis yang disebabkan oleh jamur
golongan Zygomycetes. Yang termasuk ke dalam Zygomycetes antara
lain: (1) Entomophthorales (2) Mucorales - Entomoftoramikosis
adalah mikosis yang disebabkan oleh jamur ordo Entomophthorales
seperti Basidiobolus (menyebabkan Basidiobolosis) dan Conidiobolus
(menyebabkan Konidiobolosis). - Mukormikosis / Zigomikosis adalah
mikosis yang disebabkan oleh jamur Mucorales, diantara contohnya
genus Rhizopus, Absidia dan Rhizomucor. Ditemukan di daerah tropis
dan sub tropis. Keratomikosis adalah penyakit infeksi pada kornea
yang disebabkan oleh jamur saprofit seperti, Fuscarium, Aspergilus,
Curvularia, Candida dan lain-lain. Penyakit ini banyak ditemukan di
daerah tropis termasuk Indonesia. Rinosporidiosis adalah mikosis
pada jaringan epitel terutama nasofaring, selaput lendir mata,
kulit, bibir, laring, trakea, vulvo-vagina, rektum serta uretra.
Penyakit ini disebabkan oleh jamur Rhinosporodium seeberi. Penyakit
ini ditemukan di daerah Asia, Afrika, Amerika dan Eropa.
Rinosporidiosis dapat terjadi pada hewan, seperti, keerbau, anjing,
kucing, kuda, bebek dan angsa. Aktimikosis adalah mikosis yang
disebabkan oleh jamur Actinomyces, terutama A. iisraelii. Jamur ini
berkemungkinan masuk ke dalam saluran pencernaan dan menyebar
melalui jaringan mukosa yang terluka. Dapat menyerang dinding
torax, abdomen, dan usus. Penyakit ini bersifat kosmopolitan dan di
temukan pula di Indonesia. Norkadiosis adalah infeksi jamur yang
disebabkan oleh Nocardia sp. Terdapat 2 jenis Norkadiosis, yaitu
Norkadiosis sistemik seperti Norkadiosis pada paru dan Norkadiosis
misetoma pada jaringan subkutan. Norkadiosis pernah di temukan di
Indonesia. Feohifomikosis adalah penyakit jamur yang disebabkan
oleh jamur golongan Dematiaceae,misalnya, Exophiala jeanselmein dan
Wangiellandermatitidis, dapat mengenai kulit, jaringan bawah kulit
dan organ dalam. Ditemukan di Eropa, Amerika, Afrika, Asia dan
Australia. Kandidosis/Kandidiasis adalah penyakit jamur yang
menyerang kulit, kuku, selaput lendir, dan alat dalam (vagina,
orofaring), disebabkan oleh jamur Candida. Kriptokokosis adalah
mikosis sistemik yang disebabkan oleh Cryptococcus neoformans dan
Cryptococcus ganttii. Diketahui bahwa hormon estrogen dapat
menghambat pertumbuhan jamur ini secara in vitro. Bersifat
kosmopolit ditemukan pula di Indonesia. Histoplasmosis adalah
penyakit jamur sistemik yang disebabkan oleh jamur dimorfik
Histoplasma capsulatum dan Histoplasma duboisii. Bersifat
kosmopolit dan ditemukan pula di Indonesia. Aspergilosis adalah
penyakit yang disebabkan oleh jamur genus Aspergillus sp. patogen
yang dapat menginfeksi kulit, kuku dan alat dalam terutama paru.
Ditemukan di Indonesia. Koksidioidomikosis adalah penyakit jamur
yang disebabkan oleh jamur dimorfik Coccidoides immitis. Ditemukan
endemi di benua Amerika dan pernah dilaporkan di Australia, tetapi,
belum pernah di Indonesia. Blastomikosis adalah penyakit jamur yang
disebabkan oleh jamur Blastomyces dermatitidis. Tersebar di Amerika
Utara, Kanada dan Afrika, tetapi belum pernah ditemukan di
Indonesia. Parakoksidioidomikosis adalah penyakit jamur sistemik
yang disebabkan oleh jamur Paracocsidioides brasiliensis. Banyak
ditemukan di Amerika Selatan dan belum pernah ditemukan di
Indonesia. Mikotoksikosis adalah penyakit yang timbul akibat
mikotoksin yangikut termakan bersama makanan, berbeda dengan
missetismus (mycetismus) yaitu keracunan akibat makan jamur besar.
Contoh jamur yang dapat menyebabkan penyakit ini adalah Amanita
phalloides yang memiliki enterotiksin yang membentuk toksin alfa
amanitin.
LI 3.5 Patofisiologi
LI 3.6 Manifestasi Klinik
Umumnya dermatofitosis pada kulit memberikan morfologi yang khas
yaitu bercakbercak yang berbatas tegas disertai
efloresensi-efloresensi yang lain, sehingga memberikan
kelainan-kelainan yang polimorf, dengan bagian tepi yang aktif
serta berbatas tegas sedang bagian tengah tampak tenang .
Gejala objektif ini selalu disertai dengan perasaan gatal, bila
kulit yang gatal ini digaruk maka papel-papel atau vesikel-vesikel
akan pecah sehingga menimbulkan daerah yang erosit dan bila
mengering jadi krusta dan skuama. Kadang-kadang bentuknya
menyerupai dermatitis (ekzema marginatum) , tetapi kadang-kadang
hanya berupa makula yang berpigmentasi saja (Tinea korporis) dan
bila ada infeksi sekunder menyerupai gejala-gejala pioderma
(impetigenisasi).
LI 3.7 Diagnosis & DD
ANAMNESISKeluhan penderita adalah rasa gatal dan kemerahan di
regio inguinalis dan dapat meluas ke sekitar anus, intergluteal
sampai ke gluteus. Dapat pula meluas ke supra pubis dan abdomen
bagian bawah. Rasa gatal akan semakin meningkat jika banyak
berkeringat. Riwayat pasien sebelumnya adalah pernah memiliki
keluhan yang sama. Pasien berada pada tempat yang beriklim agak
lembab, memakai pakaian ketat, bertukar pakaian dengan orang lain,
aktif berolahraga, menderita diabetes mellitus. Penyakit ini dapat
menyerang pada tahanan penjara, tentara, atlit olahraga dan
individu yang beresiko terkena dermatophytosis.DIAGNOSISDiagnosis
ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik dengan
melihat gambaran klinis dan lokasi terjadinya lesi serta
pemeriksaan penunjang seperti yang telah disebutkan dengan
menggunakan mikroskop pada sediaan yang ditetesi KOH 10-20%,
sediaan biakan pada medium Saboraud, punch biopsi, atau penggunaan
lampu wood.
Diagnosis1. TINEA KAPITIS
(Scalp ring worm ;Tinea Tonsurans)
Biasanya penyakit ini banyak menyerang anak-anak dan sering
ditularkan melalui binatang- binatang peliharaan seperti kucing,
anjing dan sebagainya. Berdasarkan bentuk yangkhas Tinea Kapitis
dibagi dalam 4 bentuk :
1. Gray pacth ring wormPenyakit ini dimulai dengan papel merah
kecil yang melebar ke sekitarnya dan membentuk bercak yang berwarna
pucat dan bersisik. Warna rambut jadi abu-abu dan tidak mengkilat
lagi, serta mudah patah dan terlepas dari akarnya, sehingga
menimbulkan alopesia setempat.Dengan pemeriksaan sinar wood tampak
flourisensi kekuning-kuningan pada rambut yang sakit melalui batas
"Grey pacth" tersebut. Jenis ini biasanya disebabkan spesies
mikrosporon dan trikofiton.2. Black dot ring worm
Terutama disebabkan oleh Trikofiton Tonsurans, T. violaseum,
mentagrofites. infeksi jamur terjadi di dalam rambut (endotrik)
atau luar rambut (ektotrik) yang menyebabkan rambut putus tepat
pada permukaan kulit kepala.Ujung rambut tampak sebagai titik-titik
hitam diatas permukaan ulit, yang berwarna kelabu sehingga tarnpak
sebagai gambaran back dot". Biasanya bentuk ini terdapat pada orang
dewasa dan lebih sering pada wanita. Rambut sekitar lesi juga jadi
tidak bercahaya lagi disebabkan kemungkinan sudah terkena infeksi
penyebab utama adalah Trikofiton tonsusurans dan T.violaseum.3.
KerionBentuk ini adalah yang serius, karena disertai dengan radang
yang hebat yang bersifat lokal, sehingga pada kulit kepala tampak
bisul-bisul kecil yang berkelompok dan kadang-kadang ditutupi
sisik-sisik tebal. Rambut di daerah ini putus-putus dan mudah
dicabut. Bila kerion ini pecah akan meninggalkan suatu daerah yang
botak permanen oleh karena terjadi sikatrik. Bentuk ini terutama
disebabkan oleh Mikosporon kanis, M.gipseum , T.tonsurans dan T.
Violaseum.4. Tinea favosaKelainan di kepala dimulai dengan
bintik-bintik kecil di bawah kulit yang berwarna merah kekuningan
dan berkembang menjadi krusta yang berbentuk cawan (skutula), serta
memberi bau busuk seperti bau tikus "moussy odor". Rambut di atas
skutula putus-putus dan mudah lepas dan tidak mengkilat lagi. Bila
menyembuh akan meninggalkan jaringan parut dan alopesia yang
permanen. Penyebab utamanya adalah Trikofiton schoenleini, T.
violasum dan T. gipsum.Oleh karena Tinea kapitis ini sering
menyerupai penyakit-penyakit kulit yang menyerang daerah kepala,
maka penyakit ini harus dibedakan dengan penyakitpenyakit bukan
oleh jamur seperti: Psoriasis vulgaris dan Dermatitis seboroika.2.
TINEA KORPORIS
(Tinea circinata=Tinea glabrosa)
Penyakit ini banyak diderita oleh orang-orang yang kurang
mengerti kebersihan dan banyak bekerja ditempat panas, yang banyak
berkeringat serta kelembaban kulit yang lebih tinggi. Predileksi
biasanya terdapat dimuka, anggota gerak atas, dada, punggung dan
anggota gerak bawah.
Bentuk yang klasik dimulai dengan lesi-lesi yang bulat atau
lonjong dengan tepi yang aktif. Dengan perkembangan ke arah luar
maka bercak-bercak bisa melebar dan akhirnya dapat memberi gambaran
yang polisiklis, arsiner, atau sinsiner. Pada bagian tepi tampak
aktif dengan tanda-tanda eritema, adanya papel-papel dan vesikel,
sedangkan pada bagian tengah lesi relatif lebih tenang. Bila tinea
korporis ini menahun tanda-tanda aktif jadi menghilang selanjutnya
hanya meningggalkan daerah-daerah yang hiperpigmentasi saja.
Kelainan-kelainan ini dapat teIjadi bersama-sama dengan Tinea
kruris.
Penyebab utamanya adalah : T.violaseum, T.rubrum,
T.metagrofites. Mikrosporon gipseum, M.kanis, M.audolini. penyakit
ini sering menyerupai :1. Pitiriasis rosea
2. Psoriasis vulgaris
3. Morbus ansen tipe tuberkuloid
4. Lues stadium II bentuk makulo-papular.3. TINEA KRURIS
(Eczema marginatum."Dhobi itch", "Jockey itch")
Penyakit ini memberikan keluhan perasaan gatal yang menahun,
bertambah hebat bila disertai dengan keluarnya keringat. Kelainan
yang timbul dapat bersifat akut atau menahun. Kelainan yang akut
memberikan gambaran yang berupa makula yang eritematous dengan
erosi dan kadang-kadang terjadi ekskoriasis. Pinggir kelainan kulit
tampak tegas dan aktif.
Apabila kelainan menjadi menahun maka efloresensi yang nampak
hanya macula yang hiperpigmentasi disertai skuamasi dan
likenifikasi. Gambaran yang khas adalah lokalisasi kelainan, yakni
daerah lipat paha sebelah dalam, daerah perineum dan sekitar anus.
Kadang-kadang dapat meluas sampai ke gluteus, perot bagian bawah
dan bahkan dapat sampai ke aksila.
Penyebab utama adalah Epidermofiton flokkosum, Trikofiton rubrum
dan T.mentografites.Diferensial Diagnosa :
1. Kandidiasis inguinalis
2. Eritrasma
3. Psoriasis vulgaris
4. Pitiriasis rosea4. TINEA MANUS DAN TINEA PEDIS
Tinea pedis disebut juga Athlete's foot = "Ring worm of the
foot". Penyakit ini sering menyerang orang-orang dewasa yang banyak
bekerja di tempat basah sepertitukang cuci, pekerja-pekerja di
sawah atau orang-orang yang setiap hari harus memakai sepatu yang
tertutup seperti anggota tentara. Keluhan subjektif bervariasi
mulai dari tanpa keluhan sampai rasa gatal yang hebat dan nyeri
bila ada infeksi sekunder.
Ada 3 bentuk Tinea pedis
1. Bentuk intertriginosa
keluhan yang tampak berupa maserasi, skuamasi serta erosi, di
celah-celah jari terutama jari IV dan jari V. Hal ini terjadi
disebabkan kelembaban di celah-ceIah jari tersebut membuat
jamur-jamur hidup lebih subur. Bila menahun dapat terjadi fisura
yang nyeri bila kena sentuh. Bila terjadi infeksi dapat menimbulkan
selulitis atau erisipelas disertai gejala-gejala umum.
2. Bentuk hiperkeratosis
Disini lebih jelas tampak ialah terjadi penebalan kulit disertai
sisik terutama ditelapak kaki, tepi kaki dan punggung kaki. Bila
hiperkeratosisnya hebat dapat terjadi fisurafisura yang dalam pada
bagian lateral telapak kaki.
3. Bentuk vesikuler subakut
Kelainan-kelainan yang timbul di mulai pada daerah sekitar antar
jari, kemudian meluas ke punggung kaki atau telapak kaki. Tampak
ada vesikel dan bula yang terletak agak dalam di bawah kulit,
diserta perasaan gatal yang hebat. Bila vesikelvesikel ini memecah
akan meninggalkan skuama melingkar yang disebut Collorette. Bila
terjadi infeksi akan memperhebat dan memperberat keadaan sehingga
dapat terjadi erisipelas. Semua bentuk yang terdapat pada Tinea
pedis, dapat terjadi pada Tinea manus, yaitu dermatofitosis yang
menyerang tangan.
Penyebab utamanya ialah : T .rubrum, T .mentagrofites, dan
Epidermofiton flokosum.
Tinea manus dan Tinea pedis harus dibedakan dengan :1.
Dermatitis kontak akut alergis
2. Skabiasis
3. Psoriasispustulosa5. TINEA UNGUIUM
(Onikomikosis = ring worm of the nails)
Penyakit ini dapat dibedakan dalam 3 bentuk tergantung jamur
penyebab dan permulaan dari dekstruksi kuku. Subinguinal proksimal
bila dimulai dari pangkal kuku, Subinguinal distal bila di mulai
dari tepi ujung dan Leukonikia trikofita bila di mulai dari bawah
kuku. Permukaan kuku tampak suram tidak mengkilat lagi, rapuh dan
disertai oleh subungual hiperkeratosis. Dibawah kuku tampak adanya
detritus yang banyak mengandung elemen jamur.
Onikomikosis ini merupakan penyakit jamur yang kronik sekali,
penderita minta pertolongan dokter setelah menderita penyakit ini
setelah beberapa lama, karena penyakit ini tidak memberikan keluhan
subjektif, tidak gatal, dan tidak sakit. Kadang-kadang penderita
baru datang berobat setelah seluruh kukunya sudah terkena
penyakit.
Penyebab utama adalah : T.rubrum, T.metagrofites
Diagnosis banding:1. Kandidiasis kuku
2. Psoriasis yang menyerang kuku
3. Akrodermatitis persisten6. TINEA BARBAE
Penderita Tinea barbae ini biasanya mengeluh rasa gatal di
daerah jenggot, jambang dan kumis, disertai rambut-rambut di daerah
itu menjadi putus. Ada 2 bentuk yaitu superfisialis dan kerion
SUPERFISIALIS
Kelainan-kelainan berupa gejala eritem, papel dan skuama yang
mula-mula kecil selanjutnya meluas ke arab luar dan memberi
gambaran polisiklik, dengan bagian tepi yang aktif. Biasanya
gambaran seperti ini menyerupai tinea korporis.
KERION
Bentuk ini membentuk lesi-lesi yang eritematous dengan ditutupi
krusta atau abses kecil dengan permukaan membasah oleh karena
erosi.
Tinea barbae ini didiagnosa banding dengan :
1. Sikosis barbae (folikulitis oleh karena piokokus)
2. Karbunkel
3. Mikosis dalam7. TINEA IMBRIKATA
Penyakit ini adalah bentuk yang khas dari Tinea korporis yang
disebabkan oleh Trikofiton konsentrikum. Gambaran klinik berupa
makula yang eritematous dengan skuama yang melingkar.
Apabila diraba terasa jelas skuamanya menghadap ke dalam. Pada
umumnya pada bagian tengah dari lesi tidak menunjukkan daerah yang
lebih tenang, tetapi seluruh makula ditutupi oleh skuama yang
melingkar. Penyakit ini sering menyerang seluruh permukaan tubuh
sehingga menyerupai :
1. Eritrodemia
2. Pempigus foliaseus
3. Iktiosis yang sudah menahunDifferential Diagnosis1.
PITYRIASIS VERSICOLOR / TINEA VERSICOLOR
Tinea versikolor/Pityriasis versikolor adalah infeksi ringan
yang sering terjadi disebabkan oleh Malasezia furfur. Penyakit
jamur kulit ini adalah penyakit yang kronik dan asimtomatik
ditandai oleh bercak putih sampai coklat yang bersisik. Kelainan
ini umumnya menyerang badan dan kadang- kadang terlihat di ketiak,
sela paha,tungkai atas, leher, muka dan kulit kepala.
Timbul bercak putih atau kecoklatan yang kadang-kadang gatal
bila,berkeringat. Bisa pula tanpa keluhan gatal sama sekali, tetapi
penderita mengeluh karena malu ole adanya bercak tersebut.
Pada orang kulit berwarna, lesi yang terjadi tampak sebagai
bercak hipopigmentasi, tetapi pada orang yang berkulit pucat maka
lesi bisa berwarna kecoklatan ataupun kemerahan. Di atas lesi
terdapat sisik halus.Folikulitis
Merupakan bentuk klinis yang lebih berat, Malasezia furfur dapat
tumbuh dalam jumlah banyak pada folikel rambut dan kelenjar
sebasea. Pada pemeriksaan histologis organisme tersebut terlihat
dilobang folikel bagian infudibulum saluran sebasea dan sering
disekitar dermis. Folikel berdilatasi akibat sumbatan dan terdiri
dari debris keratin
Secara klinis lesi terlihat eritem, papula folikular atau
pustula dengan ukuran 2-4 mm, distribusinya dipunggung, dada
kadang-kadang dibahu, dengan leher dan rusuk. Bentuknya yang lebih
berat disebut Acneifonn folliculitis
2. PIEDRA
Merupakan infeksi jamur pada rambut sepanjang corong rambut yang
memberikan benjolan-benjolan di luar permukaan rambut tersebut.
Ada dua macam :
Piedra putih : penyebabnya Piedraia beigeli
Piedra hitam : penyebabnya Piedraia horlal
PIEDRA BEIGELl
Merupakan penyebab piedra putih, terdapat pada rambut. Jamur ini
dapat ditemukan ditanah, udara,dan permukaan tubuh. Adanya benjolan
warna tengguli pada rambut, kumis, jenggot, kepala, umumnya tidak
memberikan gejala-gejala keluhan.
PIEDRA HORTAL
Merupakan jamur penyebab piedra hitam (infeksi pada rambut
berupa benjolan yang melekat erat pada rambut, berwarna hitam).
Penyakit ini umumnya terdapat di daerah-daerah tropis dan
subtropis. Terutama terdapat pada rambut kepala, kumis ataujambang,
dan dagu.
Pada rambut kepala, janggut, kumis akan tampak benjolan atau
penebalan yang keras warna hitam. Penebalan ini sukar dilepaskan
dari corong rambut tersebut. Umumnya rambut lebih suram, bila
disisir sering memberikan bunyi seperti logam. Biasanya penyakit
ini mengenai rambut dengan kontak langsung atau tidak langsung.
3. OTOMIKOSIS
Otomikosis adalah infeksi jamur pada liang telinga bagian luar.
Jamur dapat masuk ke dalam liang telinga melalui alat-alat yang
dipakai untuk mengorek-ngorek telinga yang terkontaminasi atau
melalui udara atau air. Penderita akan mengeluh merasa gatal atau
sakit di dalam liang telinga. Pada liang telinga akan tampak
berwarna merah, ditutupi oleh skuama, dan kelainan ini ke bagian
luar akan dapat meluas sampai muara liang telinga dan daun telinga
sebelah dalam. Tempat yang terinfeksi menjadi merah dan ditutupi
skuama halus. Bila meluas sampai ke dalam, sampai ke membrana
timpani, maka daerah ini menjadi merah, berskuama, mengeluarkan
cairan srousanguinos. Penderita akan mengalami gangguan
pendengaran. Bila ada infeksi sekunder dapat terjadi otitis
ekstema. Penyebab biasanya jamur kontaminasi yaitu Aspergillus, sp
Mukor dan Penisilium.
Yang khas, terasa gatal atau sakit diliang telinga dan daun
telinga menjadi merah, skuamous dan dapat meluas ke dalam liang
telinga sampai 2/3 bagian luar.4. TINEA NIGRA
Tinea nigra ialah infeksi jamur superfisialis yang biasanya
menyerang kulit telapak kaki dan tangan dengan memberikan warna
hitam sampai coklat pada kulit yang terserang. Makula yang terjadi
tidak menonjol pada permukaan kulit, tidak terasa sakit dan tidak
ada tanda-tanda radang. Kadang-kadang makula ini dapat meluas
sampai ke punggung, kaki dan punggung tangan, bahkan dapat menyebar
sampai dileher, dada dan muka.Gambaran efloresensi ini dapat berupa
polosiklis, arsiner dengan warna hitam atau coklat hampir sama
seperti setetes nitras argenti yang diteteskan pada kulit.
Penyebabnya adalah Kladosporium wemeki dan jamur ini banyak
menyerang anakanak dengan higiene kurang baik dan orang-orang yang
banyak berkeringat.
LI 3.8 Tatalaksana
Terapi Lokal
Infeksi pada badan dan lipat paha dan lesi-lesi superfisialis,
di daerah jenggot, telapak tangan dan kaki, biasanya dapat diobati
dengan pengobatan topikal saja.1) Lesi-lesi yang meradang akut yang
acta vesikula dan acta eksudat harus dirawat dengan kompres basah
secara terbuka, dengan berselang-selang atau terus menerus. Vesikel
harus dikempeskan tetapi kulitnya harus tetap utuh.2) Toksilat,
haloprogin, tolnaftate dan derivat imidazol seperti mikonasol,
ekonasol, bifonasol, kotrimasol dalam bentuk larutan atau krem
dengan konsentrasi 1-2% dioleskan 2 x sehari akan menghasilkan
penyembuhan dalam waktu 1-3 minggu.3) Lesi hiperkeratosis yang
tebal, seperti pada telapak tangan atau kaki memerlukan terapi
lokal dengan obat-obatan yang mengandung bahan keratolitik seperti
asam salisilat 3-6%. Obat ini akan menyebabkan kulit menjadi lunak
dan mengelupas. Obat-obat keratolotik dapat mengadakan sensitasi
kulit sehingga perlu hati-hati kalau menggunakannya.4) Pengobatan
infeksi jamur pada kuku, jarang atau sukar untuk mencapai
kesembuhan total. Kuku yang menebal dapat ditipiskan secara mekanis
misalnya dengan kertas amplas, untuk mengurangi keluhan-keluhan
kosmetika. Pemakaian haloprogin lokal atau larutan derivat asol
bisa menolong. Pencabutan kuku jari kaki dengan operasi, bersamaan
dengan terapi griseofulvin sistemik, merupakan satu-satunya
pengobatan yang bisa diandalkan terhadap onikomikosis jari
kaki.
Terapi sistemik
Pengobatan sistemik pada umumnya mempergunakan griseofulvin.
Griseofulvin adalah suatu antibiotika fungisidal yang dibuat dari
biakan spesies penisillium. Obat ini sangat manjur terhadap segala
jamur dermatofitosis. Griseofulvin diserap lebih cepat oleh saluran
pencernaan apabila diberi bersama-sama dengan makanan yang banyak
mengandung lemak, tetapi absorpsi total setelah 24 jam tetap dan
tidak dipengaruhi apakah griseofulvin diminum bersamaan waktu makan
atau diantara waktu makan.
Dosis rata-rata orang dewasa 500 mg per hari. Pemberian
pengobatan dilakukan 4 x sehari , 2 x sehari atau sekali sehari.
Untuk anak-anak dianjurkan 5 mg per kg berat badan dan lamanya
pemberian adalah 10 hari. Salep ketokonasol dapat diberikan 2 x
sehari dalam waktu 14 hariPada infeksi tinea cruris tanpa
komplikasi biasanya dapat dipakai anti jamur topikal saja dari
golongan imidazole dan allynamin yang tersedia dalam beberapa
formulasi. Semuanya memberikan keberhasilan terapi yang tinggi
70-100% dan jarang ditemukan efek samping. Obat ini digunakan pagi
dan sore hari kira-kira 2-4 minggu. Terapi dioleskan sampai 3 cm
diluar batas lesi, dan diteruskan sekurang-kurangnya 2 minggu
setelah lesi menyembuh. Terapi sistemik dapat diberikan jika
terdapat kegagalan dengan terapi topikal, intoleransi dengan terapi
topikal. Sebelum memilih obat sistemik hendaknya cek terlebih
dahulu interaksi obat-obatan tersebut. Diperlukan juga monitoring
terhadap fungsi hepar apabila terapi sistemik diberikan lebih dari
4 mingggu.Pengobatan anti jamur untuk Tinea cruris dapat
digolongkan dalam emapat golongan yaitu: golongan azol, golongan
alonamin, benzilamin dan golongan lainnya seperti
siklopiros,tolnaftan, haloprogin. Golongan azole ini akan
menghambat enzim lanosterol 14 alpha demetylase (sebuah enzim yang
berfungsi mengubah lanosterol ke ergosterol), dimana truktur
tersebut merupakankomponen penting dalam dinding sel jamur. Goongan
Alynamin menghambat keja dari squalen epokside yang merupakan enzim
yang mengubah squalene ke ergosterol yang berakibat akumulasi
toksik squalene didalam sel dan menyebabkan kematian sel. Dengan
penghambatan enzim-enzim tersebut mengakibatkan kerusakan membran
sel sehingga ergosterol tidak terbentuk. Golongan benzilamin
mekanisme kerjanya diperkirakan sama dengan golongan alynamin
sedangkan golongan lainnya sama dengan golongan azole. Pengobatan
tinea cruris tersedia dalam bentuk pemberian topikal dan
sistemik:Obat secara topikal yang digunakan dalam tinea cruris
adalah:1.Golongan Azola.Clotrimazole (Lotrimin, Mycelec)Merupakan
obat pilihan pertama yang digunakan dalam pengobatan tinea cruris
karena bersifat broad spektrum antijamur yang mekanismenya
menghambat pertumbuhan ragi dengan mengubah permeabilitas membran
sel sehingga sel-sel jamur mati. Pengobatan dengan clotrimazole ini
bisa dievaluasi setelah 4 minggu jika tanpa ada perbaikan klinis.
Penggunaan pada anak-anak sama seperti dewasa. Obat ini tersedia
dalam bentuk kream 1%, solution, lotion. Diberikan 2 kali sehari
selama 4 minggu. Tidakada kontraindikasi obat ini, namun tidak
dianjurkan pada pasien yang menunjukan hipersensitivitas,
peradangan infeksi yang luas dan hinari kontak mata.b.Mikonazole
(icatin, Monistat-derm)Mekanisme kerjanya dengan selaput dinding
sel jamur yang rusak akanmenghambat biosintesis dari ergosterol
sehingga permeabilitas membran sel jamur meningkat menyebabkan sel
jamur mati. Tersedia dalam bentuk cream 2%, solution, lotio, bedak.
Diberikan 2 kali sehari selama 4 minggu. Penggunaan pada anak sama
dengan dewasa. Tidak dianjurkan pada pasien yang menunjukkan
hipersensitivitas, hindari kontak dengan mata.c.Econazole
(Spectazole)Mekanisme kerjanya efektif terhadap infeksi yang
berhubungan dengan kulit yaitu menghambat RNA dan sintesis,
metabolisme protein sehingga mengganggu permeabilitas dinding sel
jamur dan menyebabkan sel jamur mati. Pengobatan dengan ecnazole
dapat dilakukan dalam 2-4 minggu dengan cara dioleskan sebanyak
2kali atau 4 kali dalam sediaan cream 1%.. Tidak dianjurkan pada
pasien yang menunjukkan hipersensitivitas, hindari kontak dengan
mata.d.Ketokonazole (Nizoral)Mekanisme kerja ketokonazole sebagai
turunan imidazole yang bersifat broad spektrum akan menghambat
sintesis ergosterol sehingga komponen sel jamur meningkat
menyebabkan sel jamur mati. Pengobatan dengan ketokonazole dapat
dilakukan selama 2-4 minggu. Tidak dianjurkan pada pasien yang
menunjukkan hipersensitivitas, hindari kontak dengan
mata.e.Oxiconazole (Oxistat)Mekanisme oxiconazole kerja yang
bersifat broad spektrum akan menghambat sintesis ergosterol
sehingga komponen sel jamur meningkat menyebabkan sel jamur mati.
Pengobatan dengan oxiconazole dapat dilakukan selama 2-4 minggu.
Tersedia dalam bentk cream 1% atau bedak kocok. Penggunaan pada
anak-anak 12 tahun penggunaan sama dengan orang dewasa. Tidak
dianjurkan pada pasien yang menunjukkan hipersensitivitas dan hanya
digunakan untuk pemakaian luar.f.Sulkonazole (Exeldetm)Sulkonazole
merupakan obat jamur yang memiliki spektrum luas. Titik tangkapnya
yaitu menghambat sintesis ergosterol yang akan menyebabkan
kebocoran komponen sel, sehingga menyebabkan kematian sel jamur.
Tersedia dalam bentuk cream 1% dan solutio. Penggunaan pada
anak-anak 12 tahun penggunaan sama dengan orang dewasa (dioleskan
pada daerah yang terkena selama 2-4 minggu sebanyak 4 kali
sehari).
2.Golongan alinamina.Naftifine (Naftin)Bersifat broad spektrum
anti jamur dan merupakan derivat sintetik dari alinamin yang
mekanisme kerjanya mengurangi sintesis dari ergosterol sehingga
menyebabkan pertumbuhan sel amur terhambat. Pengobatan dengan
naftitine dievaluasi setelah 4 minggu jika tidak ada perbaikan
klinis. Tersedia dalam bentuk 1% cream dan lotion. . Penggunaan
pada anak sama dengan dewasa ( dioleskan 4 kali sehari selama
2-4minggu).b. Terbinafin (Lamisil)Merupakan derifat sintetik dari
alinamin yang bekerja menghambat skualen epoxide yang merupakan
enzim kunci dari biositesis sterol jamur yang menghasilkan
kekurangan ergosterol yang menyebabkan kematian sel jamur. Secara
luas pada penelitian melaporkan keefektifan penggunaan terbinafin.
Terbenafine dapat ditoleransi penggunaanya pada anak-anak.
Digunakan selama 1-4 minggu3.Golongan Benzilamina. Butenafine
(mentax)Anti jamur yang poten yang berhuungan dengan alinamin.
Kerusakan membran sel jamur menyebabkan sel jamur terhambat
pertumbuhannya. Digunakan dalam bentuk cream 1%, diberikan selama
2-4 minggu. Pada anaktidak dianjurkan. Untuk dewasa dioleskan
sebanyak 4kali sehari.
4.Golongan lainnyaa.Siklopiroks (Loprox)Memiliki sifat broad
spektrum anti fungal. Kerjanya berhubunan dengan sintesi
DNAb.Haloprogin (halotex)Tersedia dalam bentuk solution atau spray,
1% cream. Digunakan selama 2-4minggu dan dioleskan sebanyak 3kali
sehari.
c.Tolnaftate
Tersedia dalam cream 1%,bedak,solution. Dioleskan 2kali sehari
selama 2-4 minggu(Wiederkehr, Michael. 2008).Pengobatan secara
sistemik dapat digunakan untuk untuk lesi yang luas atau gagal
dengan pengobatan topikal, berikut adalah obat sistemik yang
digunakan dalam pengobatan tinea cruris:
a. KetokonazoleSebagai turunan imidazole, ketokonazole merupakan
obat jamur oral yangberspektrum luas. Kerja obat ini fungistatik.
Pemberian 200mg/hari selama 2-4 minggu.b. ItrakonazoleSebagai
turunan triazole, itrakonazole merupakan obat anti jamur oral yang
berspektrum luas yang menghambat pertumbuhan sel jamur dengan
menghambat sitokrom P-450 dependent sintetis dari ergosterol yang
merupakan komponen penting pada selaput sel jamur.Pada penelitian
disebutkan bahwa itrakonazole lebih baik daripada griseofulvin
dengan hasil terbaik 2-3 minggu setelah perawatan. Dosis dewasa
200mg po selam 1 minggu dan dosis dapat dinaikkan 100mg jika tidak
ada perbaikan tetpi tidak boleh melebihi 400mg/hari.Untuk anak-anak
5mg/hari PO selama 1 minggu. Obat ini dikontraindikasikan pada
penderita yang hipersensitivitas, dan jangan diberikan bersama
dengan cisapride karena berhubunngan dengan aritmia
jantung.c.GriseofulfinTermasuk obat fungistatik, bekerja dengan
menghambat mitosis sel jamur dengan mengikat mikrotubuler dalam
sel. Obat ini lebih sedikit tingkat keefektifannya dibanding
itrakonazole. Pemberian dosis pada dewasa 500mg microsize (330-375
mg ultramicrosize) PO selama 2-4minggu, untuk anak 10-25 mg/kg/hari
Po atau 20 mg microsize /kg/harid.TerbinafinePemberian secara oral
pada dewasa 250g/hari selama 2 minggu). Pada anakpemberian secara
oral disesuaikan dengan berat badan:12-20kg :62,5mg/hari selama 2
minggu20-40kg :125mg/ hari selama 2 minggu>40kg:250mg/ hari
selama 2 minggu
LI 3.9 Komplikasi
Tinea cruris dapat terinfeksi sekunder oleh candida atau bakteri
yang lain. Pada infeksi jamur yang kronis dapat terjadi
likenifikasi dan hiperpigmentasi kulit.
LI 3.10 Pencegahan1. Perkembangan infeksi jamur diperberat oleh
panas, basah dan maserasi. Jika faktor-faktor lingkungan ini tidak
diobati, kemungkinan penyembuhan akan lambat. Daerah intertrigo
atau daerah antara jari-jari sesudah mandi harus dikeringkan betul
dan diberi bedak pengering atau bedak anti jamur.2. Alas kaki harus
pas betul dan tidak terlalu ketat.3. Pasien dengan hiperhidrosis
dianjurkan agar memakai kaos dari bahan katun yang menyerap
keringat, jangan memakai bahan yang terbuat dari wool atau bahan
sintetis.4. Pakaian dan handuk agar sering diganti dan dicuci
bersih-bersih dengan air panas.
LI 3.11 Prognosis
Perkembangan penyakit dermatofitosis dipengaruhi oleh bentuk
klinik dan penyebab penyakitnya disamping faktor-faktor yang
memperberat atau memperingan penyakit. Apabila faktor-faktor yang
memperberat penyakit dapat dihilangkan, umumnya penyakit ini dapat
hilang sempurna.
LO.4. Memahami dan Menjelaskan Cara Menjaga Serta Memelihara
Kesehatan Kulit Sesuai Tuntunan Ajaran Islam
Menjaga kebersihan Kulit
Kulit merupakan sesuatu yang penting baik bagi wanita dan pria
dalam penampilan. Islam memberikan cara yang mudah dalam merawat
kulit dan wajah agar tetap bersih,berseri dan indah dipandang ,
kalau wanita ya buat muhrimnya aja.Kulit terdiri dari beberapa
lapisan yang kalau dilihat dalam potongan melintang terdiri dari
pembuluh darah , syaraf .Kulit juga menerima rangsangan berupa
nyeri , panas,debu, dan banyak paparan. Setiap hari kita tidak
mungkin menghindari paparan tersebut biarpun dalam ruangan steril.
karena kuman,polusi , debu dan bakteri , virus terus berterbangan
kemana-mana. Nabi Muhammad selalu dalam keadaan suci karena selalu
berwudhu. Berwudhu dapat menjaga kulit kita , rongga hidung, mata,
telinga, tangan , rambut , kaki yang terbuka dan sering terkena
paparan dapat dibersihkan dengan air yang merupakan pembersih dan
juga dapat menjaga kulit tetap bersih dan bisa menghindari dari
penyakit kulit, sakit mata, sakit telinga, ketombe,jerawat karena
paparan jika mengenai kulit akan langsung dibersihkan dengan air
wudhu. jika demikian jika anda ingin tetap kulit anda tetap lembut,
bersih, dan jauh dari penyakit -penyakit kulit dan lainnya
,banyaklah berwudhu.karena selain anda mendapatkan kesucian anda
juga mendapatkan kesehatan.
* Menutup Aurat
Pengertian Aurat :
Dari segi bahasa, aurat ialah sesuatu yang mengaibkan..Dari segi
istilah, aurat ialah bahagian tubuh badan seseorang yang WAJIB
ditutup dan dilindungi daripada pandangan bukan mahram atau
ajnabi..
Hukum menutup aurat adalah WAJIB bagi lelaki dan perempuan
Islam..
Batas-batas auratAurat Lelaki :
1. Dengan perempuan mahram, auratnya di antara pusat dengan
lutut..
2. Dengan perempuan bukan mahram, auratnya di antara pusat
dengan lutut..
3. Dengan perempuan bukan Islam, auratnya di antara pusat dengan
lutut..
Aurat Wanita :
1. Dengan mahram lelaki, auratnya di antara pusat dengan
lutut..
2. Dengan lelaki bukan mahram, auratnya seluruh tubuh, kecuali
muka dan dua pergelangan tangan..
3. Dengan lelaki bukan Islam, auratnya seluruh tubuh, kecuali
muka dan dua pergelangan tangan..
Sebab-sebab Islam meWAJIBkan lelaki dan perempuan Islam menutup
aurat1. Untuk menjaga dan memelihara kehormatan, kesopanan, dan
maruah diri seseorang..
2. Menghindarkan diri daripada terjerumus ke arah perbuatan
Zina..
3. Untuk membezakan antara keperibadian orang Islam dengan orang
bukan Islam..
4. Menggambarkan bahawa orang Islam sangat patuh dan taat kepada
perintah Allah..
Hikmah / Fadhilat / Kebaikan disebalik kewajipan menutup aurat
ke atas orang Islam1. Memuliakan manusia sebagai makhluk yang
istimewa..
2. Membentuk diri manusia supaya menjadi insan yang
beradab..
3. Dapat mengelak diri daripada sebarang fitnah..
4. Melahirkan masyarakat yang berakhlak mulia dan patuh kepada
perintah Allah..
Islam menggalakkan umatnya berpakaian baik, bersih, cantik, dan
menutup aurat kerana amalan tersebut mendatangkan kebaikan kepada
manusia..
5