Top Banner
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tujuan Tujuan dari percobaan ini adalah mempelajari sifat- sifat enzim, dan menentukan kinetika enzim. 1.2. Tinjauan Pustaka Enzim atau biokatalisator adalah katalisator organik yang dihasilkan oleh sel.Enzim sangat penting dalam kehidupan, karena semua reaksi metabolisme dikatalis oleh enzim. Pada Enzim amilase dapat memecah ikatan pada amilum hingga terbentuk maltosa.Ada tiga macam enzim amilase, yaitu α amilase, β amilase dan γ amilase. Yang terdapat dalam saliva (ludah) dan pankreas adalah α amilase. Enzim ini memecah ikatan 1-4 yang terdapat dalam amilum dan disebut endo amilase sebab enzim ini bagian dalam atau bagian tengah molekul amilum (Poedjiadi, 2006). Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi Enzim Perubahan suhu dan pH mempunyai pengaruh besar terhadap kerja enzim. Kecepatan reaksi enzim juga dipengaruhi oleh konsentrasi enzim dan konsentrasi substrat. Pengruh aktivator, inhibitor, koenzim dan konsentrasi elektrolit dalam beberapa keadaan juga merupakan faktor- faktor yang penting (Soewoto,2000) . a. Pengaruh suhu Suhu rendah mendekati titik beku tidak merusak enzim, namun enzim tidak dapat bekerja. Dengan kenaikan suhu lingkungan, enzim mulai bekerja sebagian dan mencapai suhu maksimum pada suhu tertentu. Bila suhu ditingkatkan terus, jumlah enzim yang aktif akan berkurang karena mengalami denaturasi. Kecepatan reaksi enzimatik mencapai puncaknya pada suhu optimum. Enzim dalam tubuh manusia mempunyai suhu optimum sekitar 37° C. Sebagian besar enzim menjadi tidak aktif pada pemanasan sampai ± 60° C, karena terjadi denaturasi (Soewoto,2000).
42

Paktikum Biokimia- ENZIM

Mar 12, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Paktikum Biokimia- ENZIM

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Tujuan

Tujuan dari percobaan ini adalah mempelajari sifat-sifat enzim, dan menentukan kinetika enzim.

1.2. Tinjauan Pustaka

Enzim atau biokatalisator adalah katalisator organikyang dihasilkan oleh sel.Enzim sangat penting dalamkehidupan, karena semua reaksi metabolisme dikatalis olehenzim. Pada Enzim amilase dapat memecah ikatan pada amilumhingga terbentuk maltosa.Ada tiga macam enzim amilase, yaituα amilase, β amilase dan γ amilase. Yang terdapat dalamsaliva (ludah) dan pankreas adalah α amilase. Enzim inimemecah ikatan 1-4 yang terdapat dalam amilum dan disebutendo amilase sebab enzim ini bagian dalam atau bagian tengahmolekul amilum (Poedjiadi, 2006).

Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksiEnzim Perubahan suhu dan pH mempunyai pengaruh besarterhadap kerja enzim. Kecepatan reaksi enzim jugadipengaruhi oleh konsentrasi enzim dan konsentrasi substrat.Pengruh aktivator, inhibitor, koenzim dan konsentrasielektrolit dalam beberapa keadaan juga merupakan faktor-faktor yang penting (Soewoto,2000).

a. Pengaruh suhu Suhu rendah mendekati titik beku tidak merusak enzim,

namun enzim tidak dapat bekerja. Dengan kenaikan suhulingkungan, enzim mulai bekerja sebagian dan mencapaisuhu maksimum pada suhu tertentu. Bila suhu ditingkatkanterus, jumlah enzim yang aktif akan berkurang karenamengalami denaturasi. Kecepatan reaksi enzimatik mencapaipuncaknya pada suhu optimum. Enzim dalam tubuh manusiamempunyai suhu optimum sekitar 37° C. Sebagian besarenzim menjadi tidak aktif pada pemanasan sampai ± 60° C,karena terjadi denaturasi (Soewoto,2000).

Page 2: Paktikum Biokimia- ENZIM

gambar 1: pengaruh suhu terhadap fungsi enzim

b. Pengaruh pH Enzim bekerja pada kisaran pH tertentu. Jika dilakukan

pengukuran aktivitas enzim pada beberapa macam pH yangberlainan, sebagian besar enzim di dalam tubuh akanmenunjukkan aktivitas maksimum antara pH 5,0 sampai 9,0.Kecepatan reaksi enzimatik mencapai puncaknya pada pHoptimum. Ada enzim yang mempunyai pH optimum yang sangatrendah, seperti pepsin, yang mempunyai pH optimum 2. padapH yang jauh di luar pH optimum, enzim akanterdenaturasi. Selain itu pada keaadan ini baik enzimmaupun substrat dapat mengalami perubahan muatan listrikyang mengakibatkan enzim tidak dapat berikatan dengansubstrat(Soewoto,2000).

Gambar 2: pengaruh pH terhadap aktivitasenzim

c. Hubungan antara pH larutan enzim dengan laju reaksi enzim

Page 3: Paktikum Biokimia- ENZIM

Kadang-kadang, seperti pada enzim amylase liur,hubungan tersebut tidak menunjukkan suatu titik puncak,melainkan suatu garis merata (plateau setelah kurva yangnaik, untuk kemudian turun lagi sesudahplateau ) Fenomena seperti ini dapat ditafsirkan sebabadanya molekul amylase dalam bentuk beberapa molekulprotein yang berbeda (isozim). Tiap molekul isozemniscaya bekerja pada pH yang sedikit berbeda (Chang,2003). 

d. Pengaruh konsentrasi enzim :Peningkatan konsentrasi enzim akan meningkatkan

kecepatan reaksi enzimatik. Dapat dikatakan bahwakecepatan reaksi enzimatik (v) berbanding lurus dengankonsentrasi enzim [E]. Makin besar konsentrasi enzim,reaksi makin cepat. Semakin  besar konsentrasi enzim makamakin banyak pula produk yang terbentuk dalam tiap waktupengamatan. Dengan bertambahnya waktu, pada tiapkonsentrasi enzim pertambahan jumlah produk akanmenunjukkan defleksi, tidak lagi berbanding lurus sejalandengan berlalunya waktu tersebut (Soewoto,2000).

Gambar 3: pengaruh konsntrasi terhadapkecepatan enzim

e. Pengaruh konsentrasi substrat :Pada suatu reaksi enzimatik bila konsentrasi substrat

diperbesar, sedangkan kondisi lainnya tetap, makakecepatan reaksi (v) akan meningkat sampai suatu bataskecepatan maksimum (V). Pada titik maksimum ini enzimtelah jenuh dengan substrat.Dalam suatu reaksi enzimatik, enzim akan mengikatsubstrat membentuk kompleks enzim-substrat [ES], kemudiankompleks ini akan terurai menjadi [E] dan produk [P].Makin banyak kompleks [ES] terbentuk, makin cepat reaksi

Page 4: Paktikum Biokimia- ENZIM

berlangsung sampai batas kejenuhan [ES]. Pada konsentrasisubstrat [S] melampaui batas kejenuhan kecepatan reaksiakan konstan. Dalam keadaan itu seluruh enzim sudahberada dalam bentuk kompleks E-S. Penambahan jumlahsubstrat tidak menambah jumlah kompleks E-S(Soewoto,2000).

Gambar 4: pengaruh konsentrasi subrat terhadapkecepatan enzim

Enzim memiliki tenaga katalitik yang luar biasa danbiasanya lebih besar dari katalisator sintetik. Spesifitasenzim sangat tinggi terhadap substratnya. Enzim dikatakansebagai suatu kelompok protein yang berperan sangat pentingdalam aktivitas biologis. Dalam jumlah yang sangat kecil,enzim dapat mengatur reaksi tertentu sehingga dalam keadaannormal tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan hasil akhirreaksinya. Enzim ini akan kehilangan aktivitasnya akibat :Panas, asam atau basa kuat, pelarut organik,  pengaruh lainyang bisa menyebabkan denaturasi protein (Cartono,2004).

Enzim digolongkan menurut reaksi yang diikutinya,sedangkan masingmasing enzim diberi nama menurut namasubstratnya, misalnya urease, arginase dan lain-lain. Disamping itu ada pula beberapa enzim yang dikenal dengan namalama misalnya pepsin, tripsin dan lain-lain. Oleh Commisionon Enzymes of the International Union of Biochemistry, enzimdibagi dalam enam golongan besar. Penggolongan inididasarkan atas reaksi kimia di mana enzim memegang peranan.Enam golongan tersebut ialah (Sadikin, 2002):

a)  Golongan I OksidoreduktaseEnzim yang ternasuk dalam golongan ini dapat dibagi dalamdua bagian yaitu dehidrogenase dan oksidase.

b)  Golongan II Transferase

Page 5: Paktikum Biokimia- ENZIM

Enzim yang termasuk golongan ini bekerja sebagai katalispada reaksi pemindahan suatu gugus dari suatu senyawakepada senyawa lain. Beberapa contoh enzim yang termasukgolongan ini adalah meeetiltransferase,hidroksimetiltransferase, karboksiltransferase,asiltransferase dan aminotrandferase atau disebut jugatransminase.

c)  Golongan III HidrolaseEnzim ini bekerja sebagai katalis pada reaksi hidrolisis.Beberapa enzim dalam kelompok ini ialah esterase, lipase,pofatase, amylase, aminopepetidase, karboksipeptidase,pepsin, tripsin, kimotripsin.

d) Golongan IV LiaseEnzim yang termasuk golongan ini mempunyai perananpenting dalam reaksi pemindahan suatu gugus dari satusubstrat (bukan cara hidrolisis) atau sebaliknya. Contohenzim golongan ini natara lain dekarboksilase, aldolase,hidratase.

e) Golongan V IsomeraseEnzim yang termasuk golongan ini bekerja pada reaksiperubahan intramolekuler, misalnya rekasi perubahanglukosa menjadi fruktosa, perubahan senyawa L menjadisenyawa D, senyawa sis menjadi senyawa trans dan lain-lain. Contoh enzim yang termasuk golongan ini antara lainribolosafosfat ipomerase dan glukosafosfat isomerase.

f) Golongan VI LigaseEnzim yang termasuk golongan ini bekerja pada reaksi-reaksi penggabungan dua molekul. Oleh karenanya enzimtersebut juga dinamakan sintesa. Ikatan yang terbentukanatara penggabungan tersebut adalah ikatan C-O, C-S, C-Natau C-C. contoh enzim golongan ini antara lain glutaminesintetase dan piruvat karboksilase.

Enzim meningkatkan laju sehingga terbentukkesetimbangan kimia antara produk dan pereaksi. Padakeadaaan kesetimbangan, istilah pereaksi dan produktidaklah pasti dan bergantung pada pandangan kita. Dalamkeadaan fisiologi yang normal, suatu enzim tidakmempengaruhi jumlah produk dan pereaksi yang sebenarnyadicapai tanpa kehadiran enzim. Jadi, jika keadaankesetimbangan tidak menguntungkan bagi pembentukan

Page 6: Paktikum Biokimia- ENZIM

senyawa, enzim tidak dapat mengubahnya (Burns dan Dick,2002).

Secara dingkat, sifat-sifat enzim tersebut antaralain (Guisan, 2006):1. berfungsi sebagi biokatalisator2. merupakan suatu protein3. bersifat khusus atau spesifik4. merupakan suatu koloid5. jumlah yang dibutuhkan tidak terlalu banyak6. tidak tahan panas

Fungsi enzim sebagai katalis untuk reaksi kimiadapat terjadi baik didalam maupun diluar sel. Suatu enzimbekerja secara khas terhadap suatu substrat tertentu.Suatu enzim dapat bekerja 108 sampai 1011 kali lebihcepat dibandingkan laju reaksi tanpa katalis. Enzimbekerja sebagai katalis dengan cara menurunkan energiaktifasi, sehingga laju reaksi meningkat (Poedjadi,2006).

Persamaan Michaelis-Menten adalah . Padapersamaan Michaelis- Menten, sumbu x merupakankonsentrasi subrat yang dinyatakan dengan [S], dan sumbuy adalah kecepatan awal pad konsentrasi substrat yangdinyatakan dengan Vo. Sedangkan pada persamaan Lineweaver-Burk adalah (Milanowski1,et al, 2013):

1.3. Tinjauan Bahan1.3.1. Larutan kasein

Larutan standar kasein biasanya digunakan padaanalisis protein pada susu, dan umumnya susu nabati.Karena kasein merupakan komponen atau unsur terbesar yangterdapat pada protein terlarut susu. Hampir 82% proteinpada susu adalah kasein, kemudian kasein digunakan dalamsusu nabati dikarenakan susunan asam amino kasein hampir

Page 7: Paktikum Biokimia- ENZIM

sama dengan susunan asam amino pada protein susu nabatitersebut (Almatsier, 2003).

1.3.2. Larutan tripsin

Tripsinogen merupakan enzim inaktif yang harusdiaktifkan terlebih dahulu oleh enzim enterokinase yangdihasilkan oleh usus halus. Tripsinogen berubah menjaditripsin yang aktif. Tripsin mengubah protein menjadipeptida dan asam amino.Tripsin adalah protease serinapankreas dengan substrat khusus rantai lysine danarginin. Di manusia, enzim ini memproduksi enzim inaktifdari tripsinogen. Tripsinogen masuk usus kecil, biasanyamelalui cairan empedu dimana tripsinogen diubah menjaditripsin aktif (Almatsier, 2003).

1.3.3. Larutan formaldehid

Formaldehid merupakan gas berbau amat merangsang danberacun, mudah larut dalam air yang digunakan sebagaidisinfektan atau pengawet biologis dan juga digunakanuntuk pembuatan resin sintetis. Titik leburnya - 92°C dantitik didihnya - 19°C. Formalin merupakan larutanformaldehida dalam air, dengan kadar 10% - 40%. Larutanini juga sebagai insektisida serta bahan baku pabrikresin plastic dan bahan peledak (Anonim, 2012).

1.3.4. Indikator pp

Fenolphtalein (phenolphthalein) ata biasa disingkatsebagai pp adalah suatu senyawa organik dengan rumusC20H14O4 dan biasa dipakai sebagai indikator untuktitrasi asam basa. Tidak bewarna dalam larutan asam danberwarna fuksia (pink) bila dalam larutan basa (Merck,2006)

1.3.5. Larutan NaOH

Natrium hidroksida murni berbentuk putih padat dantersedia dalam bentuk pelet, serpihan, butiran ataupun

Page 8: Paktikum Biokimia- ENZIM

larutan jenuh 50% yang biasa disebut larutan Sorensen.Bersifat lembap cair dan secara spontan menyerap karbondioksida dari udara bebas. Larutdalam etanol dan metanol, walaupun kelarutan NaOH dalamkedua cairan ini lebih kecil daripada kelarutan KOH. Iatidak larut dalam dietil eter dan pelarut non-polarlainnya (Anonim,2012).

1.3.6. Larutan HCl

HCl bening dan tidak berwarna ketika ditambahkan keair. Namun, asam klorida memiliki bau yang kuat, danmengandung rasa asam yang khas dari kebanyakan asam. Asamklorida mudah larut dalam air pada semua konsentrasi, danmemiliki titik didih sekitar 110 derajat Celcius. Asamklorida bersifat korosif, yang berarti akan merusak danmengikis jaringan biologis bila tersentuh. Selanjutnya,HCl dapat menyebabkan kerusakan besar internal jikaterhirup atau tertelan (Anonim,2012).

1.3.7. Larutan Na2CO3

Na2CO3 berwarna putih bubuk larut dalam air yangterurai ketika dipanaskan sampai sekitar 852_C, digunakansebagai pereaksi suatu; bentuk senyawa monohidrat,Na2CO3.H2O, dan senyawa decahydrate, Na2CO3 .10H2O. Jugadikenal sebagai soda (Anonim,2012).

1.3.8. Larutan fenol merah

Phenol red atau dikenal sebagaiphenolsulfonphthalein (C19 H14 O5 S) alias PSP adalah pHindikator yang umumnya digunakan dalam uji sel biologis. Merupakan kristal berwarna merah dengan kelarutan 0,77g/L dalam air dan bersifat asam sangat lemah (pKa = 8.00)(Anonim,2012).

Page 9: Paktikum Biokimia- ENZIM

1.3.9. Minyak olive

Terdiri dari asam lemak jenuh, tak jenuh. Adapunkandungan asam lemak jenuh pada minyak adalah 7,5-20%(asam palmiat) dan 0,5-5% (asam stearat). Asam lemak takjenuh terdiri dari asam oleat sebanyak 55-83% dan asamlinoleat 3,5-21% (Anonim,2012).

1.3.10. Larutan H2O2

Hidrogen peroksida (H2O2) merupakan oksidator yang biasa digunakan sebagai pemutih. Hidrogen peroksida merupakan senyawa peroksida dengan ikatan hidrogen –oksigen tunggal. Hidrogen peroksida merpakan cairan berwarna bening, sedikit lebih kental daripada air, warnaakan muncul pada larutan encer. Hidrogen peroksida digunakan sebagai desinfektan, antiseptik, oxidizer (Anonim,2012).

1.3.11. Susu

Susu tersusun oleh zat-zat makanan dengan proporsiyang seimbang. Susu disusun oleh zat utama yang berupaair, protein, lemak, karbohidrat, mineral – mineral danvitamin-vitamin. Susu terdiri dari air 87,9% dan bahankering 12,1%. Susu adalah minuman bergizi yang mengandungprotein 3,2% dan kaya akan mineral kalsium (143 mg/100 gsusu). Susukayaakanasam amino triptofan (Almatsier,2003).

1.3.12. ParafenildiaminBerbentuk kristal putih, sangat stabil, berwarna

ungu muda dengan titik leleh 147oC dan titik didih 267oC.Larut dalam alkohol pada titik didih 150,2oC dan titikleleh 0,45oC (Almatsier, 2003).

Page 10: Paktikum Biokimia- ENZIM

BAB II

METODOLOGI

2.1 Alat

Alat yang digunakan pada praktikum enzim ini adalah

pipet volume, pipet ukur, pipet tetes, erlemenyer, labu

ukur, tabung reaksi, buret, ruang inkubasi 37˚C ,pemanas,

tabung katalase steril, gelas kimia, botol semprot, statif,

klem.

2.2 Bahan

Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah

fromaldehid, phenolphtalein, NaOH 0,05 M, larutan tripsin,

larutan kasein, ekstrak pankreas, emulsi minyak, air susu,

larutan H2O2 , larutan paraphenildiamin 2%.

2.3 Skema Kerja

Page 11: Paktikum Biokimia- ENZIM

2.3.1 Penentuan Konstanta Michaelis Pada Hidrolisa Kasein

Oleh Tripsin

2.3.2 Penentuan Aktivitas Lipase

Dimasukkan dalam 4 tabung reaksi Diisi suspensi pankreas 2 Ml Dipanaskan tabung no. 1 pada suhu 1000Cselama 1 menit (enzim dimatikan)

Ditambah 5 mL emulsi minyak dan air 1 mLpada tiap tabung

Formaldehi

Hasil

Suspensi Ekstrak

- Diinkubasi pada 370C dengan waktu 15, 30 dan 45 menit untuk tabung no. 2 dan 4

- Dituangkan dalam 4 labu Erlenmeyer100 Ml

- Ditambahkan 20 mL alcohol 95%

- Dimasukkan dalam 6 erlenmeyer 100 mL- Ditambahkan indikator PP 1 tetes- Ditambahkan NaOH sampai larutan berwarna

merah muda- Ditambahkan larutan tripsin 10 mL yang

sebelumnya dipanaskan sampai suhu 370C- Dimasukkan ke dalam labu yang berisi 100 mL

larutan kasein 370C- Dicampur dan dicatat waktu pencampuran- Dipipet 10 MmL larutan campuran pada menit

ke 0, 2, 4, 6, 8, 10- Dimasukkan larutan campuran ke dalam

Erlenmeyer yang berisi formaldehid netral- Digunakan larutan kasein konsentrasi 5, 10,Hasil

Page 12: Paktikum Biokimia- ENZIM

2.3.3 Uji Katalase

2.3.4 Uji Peroksidase

BAB III HASIL PENGAMATAN

3.1 Tabel Pengamatan

Hasil

Air Susu

- Diisi 10 mL pada tabung katalase- Ditambahkan 5 mL larutan H2O2

- Diaduk dan dibolak balikkan- Diperhatikan pada tabung yang

berskala tidak ada gelembung udara(pada ujungnya)

Hasil

Air Susu

- Ditambah 5MmL ke 3 tabung reaksi- Dipanaskan tabung no. 2 pada 700C- Dipanaskan tabung no. 3 pada 900C- Ditambakan 2 tetes larutan

paraphenildiamin dan 1-4 tetes larutan H2O2

Hasil

Page 13: Paktikum Biokimia- ENZIM

3.1.1 Penentuan Konstanta Michaelis Pada Hidrolisa Kasein

Oleh Tripsin

Perlakuan PengamatanKasein 5 gr/L Kasein 10 gr/L Kasein 15 gr/L

Ditambah

tripsin 1 mL

Larutan keruh Larutan keruh Larutan keruh

diinkubasi 0

menit

Ditambah

formaldehid

10 tetes

Ditambah pp

2 tetes

Dititrasi

denganNaOH

Keruh

Keruh(tetap)

Berwarna

pink, volume

titrasi =

1,3 mL

Tak

berwarna

(keruh)

Keruh

(tetap)

Berwarna

pink,

volume

titrasi =

1,4 mL

Keruh

Keruh

(tetap)

Berwarna

pink, volume

titrasi =

1,9 mL

diinkubasi 5

menit

Ditambah

formaldehid

10 tetes

Ditambah pp

2 tetes

Dititrasi

dengan NaOH

Tetap

keruh

keruh

Merah

muda,

volume

keruh

keruh

Merah muda,

volume

titrasi =

1,3 mL

keruh

keruh

Merah muda,

volume

titrasi =

1,1 mL

Page 14: Paktikum Biokimia- ENZIM

titrasi =

0,6 mLdiinkubasi 10

menit

Ditambah

formaldehid

10 tetes

Ditambah 2

tetes pp

Dititrasi

dengan NaOH

keruh

tetapkeruh

Merah

muda,

volume

titrasi =

1,2 mL

keruh

tetapkeruh

Merah muda,

volume

titrasi =

1,3 mL

keruh

tetapkeruh

Merah muda,

volume

titrasi =

1,8 mL

3.1.2 Penentuan Aktivitas Lipase

No. Perlakuan Pengamatan1. Disiapkan 4 tabung

reaksi

Diberi nomor pada tabung 1

sampai 42. Diisi tabung reaksi

dengan suspensi ekstrak

pancreas sebanyak 2mL

Larutan ekstrak pankreas

bewarna kuning keruh

3. Ditambahkan 5mL emulsi

minyak pada tiap tabung

reaksi

Larutan berubah warna

menjadi merah muda bening

pada semua tabung reaksi4. Ditambah 1mL aquades Tidak terjadi perubahan5. Diinkubasi larutan

campuran pada :

Tabung 2 : 15 menit

Tabung 3 : 30 menit

Tabung 2 : larutan tetap

merah muda bening

Tabung 3 : larutan tetap

merah muda bening

Page 15: Paktikum Biokimia- ENZIM

Tabung 4 : 45 menit Tabung 4 : larutan tetap

merah muda bening6. Ditambahakan alcohol 95%

sebanyak 20 mL

Tabung 1 : larutan menjadi

keruh

Tabung 2 : larutan menjadi

keruh

Tabung 3 : larutan menjadi

keruh

Tabung 4 : larutan menjadi

keruh7. Ditambah 3 tetes

indikator PP

Tabung 1 : tidak terjadi

perubahan

Tabung 2 : tidak terjadi

perubahan

Tabung 3 : tidak terjadi

perubahan

Tabung 4 : tidak terjadi

perubahan8. Dititrasi dengan NaOH

0,05M

Tabung 1 : larutan berubah

warna menjadi merah muda,

didapatkan V titrasi =

0,25mL

Tabung 2 : larutan berubah

warna menjadi merah muda,

didapatkan V titrasi =

0,35mL

Tabung 3 : larutan berubah

warna menjadi merah muda,

Page 16: Paktikum Biokimia- ENZIM

didapatkan V titrasi = 0,5mL

Tabung 4 : larutan berubah

warna menjadi merah muda,

didapatkan V titrasi = 0,3mL

3.1.3 Uji Katalase

No. Perlakuan PengamatanH2O2 0,5 % H2O2 1 %

1. Air susu diambil denganpipet sebanyak10 mL kemudiandimasukkan kedalam tabungkatalase

Susu : koloid putih Susu : koloid putih

2. Ditambahkan H2O2 (peroksida) sebanyak 5 mL dan dikocok

Tinggi udara 6 cm Tinggi udara 7,5 cm

3. Larutan dibolak balikkan

Larutan tercampur, berwarna putih

Larutan tercampur,berwarna putih

4. Volume udara terbentuk diukur pada jam ke 3

Tidak ada gelembung yangterbentuk, larutan berwarna putihpada 30 menit pertama

Pada 30 menitkedua, ada gelembung putih, 0,1 cm

Tidak ada gelembung O2

pada 30 menitpertama

Pada 30 menitkedua, ada gelembung putih, 0,2 cm

3.1.4 Uji Peroksidase

No Perlakuan Pengamatan

Page 17: Paktikum Biokimia- ENZIM

.1. Dipipet 5mL dan

dimasukkan dalam 3 tabung

reaksi

Didapatkan susu dalam

masing-masing tabung reaksi

dan susu berwarna putih2. Tabung 2 dipanaskan pada

suhu 70oC dalam penangas

air selama 3 menit

Didapatkan susu menjadi

panas dan tidak terjadi

perubahan warna3. Ditambahkan 2 tetes

paraphenildiamin

Didapatkan perubahan warna

menjadi agak merah muda4. Ditambahkan 4 tetes H2O2 Tidak terjadi perubahan

warna dan terdapat endapanTabung 1

1. Ditambahkan 2 tetes

paraphenildiamin

Didapatkan perubahan warna

dari putih (warna susu)

menjadi agak merah muda2. Ditambahkan 4 tetes H2O2 Tidak terjadi perubahan

warna dan terdapat endapan

paling banyak dari tabung 2

dan 3Tabung 3

1. Dipanaskan pada suhu 90oC

dalam penangas air selama

3 menit

Didapatkan susu menjadi

panas dan tidak terjadi

perubahan warna2. Ditambahkan 2 tetes

paraphenildiamin

Didapatkan perubahan warna

dari putih (warna susu)

menjadi merah muda dan

terdapat endapan putih3 Ditambahkan 4 tetes H2O2 Tidak terjadi perubahan

Page 18: Paktikum Biokimia- ENZIM

warna dan terdapat endapan

Page 19: Paktikum Biokimia- ENZIM

3.2 Perhitungan

3.2.1 Penentuan konstanta michaelis pada hidrolisa kasein

oleh tripsin

Volume titrasi

Kasein g/LInkubasi (t)

0 5 105 1,3 0,6 1,210 1,4 1,3 1,315 1,9 1,1 1,8

Vo (5,0) = (NNaOHxVNaOH )103μmol /Lt(menit)

= 0,05X1,3.103μmol /L0

= ∞

Vo (10,0) = (NNaOHxVNaOH )103μmol /Lt(menit)

= 0,05X1,4.103μmol/L0

= ∞

Vo (15,0) = (NNaOHxVNaOH )103μmol /Lt(menit)

= 0,05X1,9.103μmol /L0

= ∞

Vo (5,5) = (NNaOHxVNaOH )103μmol /Lt(menit)

= 0,05X0,6.103μmol /L5

= 6μmol/menit

Page 20: Paktikum Biokimia- ENZIM

Vo (10,5) = (NNaOHxVNaOH )103μmol /Lt(menit)

= 0,05X1,3.103μmol /L5

= 13μmol /menit

Vo (15,5) = (NNaOHxVNaOH )103μmol /Lt(menit)

= 0,05X1,1.103μmol /L5

= 13μmol /menit

Vo (5,10) = (NNaOHxVNaOH )103μmol /Lt(menit)

= 0,05X1,2.103μmol /L10

= 6μmol/menit

Vo (10,10) = (NNaOHxVNaOH )103μmol /Lt(menit)

= 0,05X1,3.103μmol /L10

= 6,5μmol/menit

Vo (15,10) = (NNaOHxVNaOH )103μmol /Lt(menit)

= 0,05X1,8.103μmol /L10

= 9μmol /menit

Kasein 5 g/L 10 g/L 15 g/Lt = 0 ∞ ∞ ∞t = 5 6 13 11t = 10 6 6.5 9

c (g/L) Vo max Vo max (g) 1/c (μ)

Page 21: Paktikum Biokimia- ENZIM

μmol /menit5 6 0,17 0,210 13 0,077 0,115 11 0,091 0,067

Perhitungan kurva hubungan 1/Vo max dengan 1/c :

y = 0,672x + 0,030

b= 1Vmax

0,030 = 1Vmax

V max = 33,33

a=KM

Vmax

0,672 = KM33,33

KM = 22,39

V max dan KM dari grafik :

Pada konsentrasi 5

g/L

y = ax + b

y = 0,6x + 1

b=1

Vmax

1=1

VmaxV max = 1

a=KM

Vmax

Pada konsentrasi 10

g/L

y = ax + b

y = 0,65x + 3,25

b=1

Vmax

3,25=1

VmaxV max = 0,307

a=KM

Vmax

Pada konsentrasi

15 g/L

y = ax + b

y = 0,9x + 2,116

b=1

Vmax

2,116=1

VmaxV max = 0,462

a=KM

Vmax

Page 22: Paktikum Biokimia- ENZIM

0,6=KM1

KM = 0,6

0,65= KM0,307

KM = 0,199

0,9= KM0,462

KM = 0,416

3.2.2 Penentuan Aktifitas Lipase

Tabung

t

(menit

)

V NaOH

0,05 N

(mL)

V x N

(mmol)

V enzim

(mL)

A

(N/menit)

I 0 0,25 mL 0,0125 2 ∞II 15 0,35 mL 0,0175 2 5,83 x 10-

4

III 30 0,50 mL 0,025 2 4.17 x 10-

4

IV 45 0,30 mL 0,015 2 1,67 x 10-

4

Pada saat t = 0

menit

A=NNaOHxVNaOH

Vlipasext(menit)

¿ 0,05Nx0,25mL2mLx0menit

¿ ∞

Pada saat t = 15

menit

A=NNaOHxVNaOH

Vlipasext(menit)

¿ 0,05Nx0,35mL2mLx15menit

¿5,83x10−4 N/menit

Pada saat t = 30

menit

Pada saat t = 45

menit

Page 23: Paktikum Biokimia- ENZIM

A= NNaOHxVNaOHVlipasext(menit)

¿0,05Nx0,5mL2mLx30menit

¿4,17x10−4 N/menit

A= NNaOHxVNaOHVlipasext(menit)

¿0,05Nx0,3mL2mLx45menit

¿1,67x10−4 N/menit

3.2.3 Uji Katalase

V=πr2tTI = 3,14 (0,5 cm)2 . 0,1 cm

= 0,0785 cm3

= 0,0785 mL

V=πr2tTI = 3,14 (0,5 cm)2 . 0,2 cm

= 0,157 cm3

= 0,157 mL

3.3 Grafik

3.3.1 Kurva Hubungan Vo dan t dengan konsentrasi kasein 5g/L

0 2 4 6 8 10 120

2

4

6

8

f(x) = 0.6 x + 1R² = 0.75

Kurva Hubungan Vo dan t dengan konsentrasi kasein 5g/L

Series2Linear (Series2)

t (menit)

Vo (

mikr

omol/m

enit

)

Page 24: Paktikum Biokimia- ENZIM

3.3.2 Kurva Hubungan Vo dan t dengan konsentrasi kasein 10g/L

0 2 4 6 8 10 120

5

10

15

f(x) = 0.65 x + 3.25R² = 0.25

Kurva Hubungan Vo dan t dengan konsentrasi kasein 10g/L

Series2Linear (Series2)

t (menit)Vo (

mikr

omol

/men

it)

3.3.3 Kurva Hubungan Vo dan t dengan konsentrasi kasein 15g/L

0 2 4 6 8 10 12024681012

f(x) = 0.9 x + 2.16666666666667R² = 0.589805825242719

Kurva Hubungan Vo dan t dengan konsentrasi kasein 15g/L

Series2Linear (Series2)

t (menit)

Vo (

mikr

omol

/men

it)

Page 25: Paktikum Biokimia- ENZIM

3.3.4 Kurva Hubungan 1/Vo max dengan 1/C

0.05 0.1 0.15 0.2 0.250

0.05

0.1

0.15

0.2

f(x) = 0.672214886371534 x + 0.030432378900549R² = 0.861991049771797

Kurva Hubungan 1/Vo max dengan 1/C

Series2Linear (Series2)

1/C

1/Vo

max

3.3.5 Kurva Titrasi Enzim Lipase dengan NaOH

0 5 10 15 20 25 30 350

0.2

0.4

0.6

f(x) = 0.00833333333333333 x + 0.241666666666667R² = 0.986842105263158

Kurva Titrasi Enzim Lipase dengan NaOH

Series2Linear (Series2)

Waktu (Menit)

Volu

me N

aOH

(mL)

Page 26: Paktikum Biokimia- ENZIM

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1. Penentuan Konstanta Michaelis Pada Hidrolisa KaseinOleh Tripsin

Prinsip dari percobaan kali ini adalah untuk menentukankonstanta michaelis dari aktivitas enzim pada berbagaisubstrat dengan menggunakan tripsin yang akanmenghidrolisa kasein. Tripsin yang terdapat dalam cairanpankreas akan menghidrolisa ikatan peptida dari guguskarbonil L-arginin dan L-lisin. Selama hidrolisaberlangsung, terbentuk gugus amino bebas. Yang akanbereaksi dengan formaldehid membentuk senyawa metilol danmembebaskan ion H+. Tingkat keasaman yang meningkatmenunjukkan banyaknya gugus amino yang dibebaskan.

Pada percobaan penentuan michelis, dilakukanpengenceran kasein dengan berbagai konsentrasi 5 gr/L, 10gr/L dan 15 gr/L yang bervariasi sebagai enzim yang akanditentukan konstanta michaelisnya dengan perbedaankonsentrasi. Masing-masing konsentrasi kasein tersebutdimasukkan dalam erlenmeyer yang berbeda sebanyak 5 mlkemudian ditambahkan tripsin, penambahan tripsin yangbertujuan untuk melihat aktivitasnya pada kasein. Kemudiandilakukan inkubasi selama 0 menit, 5 menit, dan 10 menityang bertujuan untuk mengoptimalkan kerja enzim dandilakukan pada suhu 370C karena pada suhu tersebutaktivitas tripsin dapat berlangsung secara optimum, denganmasing-masing variasi waktu yang berbeda agar diketahui

Page 27: Paktikum Biokimia- ENZIM

waktu optimum yang dibutuhkan tripsin untuk menghidrolisiskasein. Selanjutnya ditambahkan 10 tetes formaldehid untukmereaksikannnya dengan larutan asam amino bebas yangterdapat dalam larutan kasein. Hasil reaski tersebutmenghasilkan H+ sehingga larutan bersifat asam. Kemudianditambahakan indikator pp ebanyak 2 tetes. Selanjutnyadilakukan penetralan dengan menggunakan NaOH melaluititrasi. Perubahan warna ditandai berubahnya warna larutandari keruh menjadi merah muda.

Hasil yang didapakan dari percobaan adalah padakonsentrasi kasein 5 g/L dengan inkubasi o menitmehasilkan warna merah muda setelah ditirasi dengan NaOHmenghasilkan volume titrasi sebanyak 1,3 ml. Namun ketikadi inkubasi selama 5 menit dan ditirasi dengan NaOHmenghasilkan warna merah muda dengan volume 0,6 ml,sedangkan pada inkubasi 10 menit dan ditirasi dnegan NaOHmenghasilkan warna merah muda dengan volume 1.2 ml. Padakonsentrasi 10 g/L ketika diinkubasi selama 0 menit dandiitrasi dengan NaOH menghasilka volume 1,4 ml. Namunketika diinkubasi selama 5 menit menghasilkan volume 1,3ml dan pada 10 menit inkubasi menghasilkan volume titrasisebanyak 1,3 ml. Pada konsentrasi 15 g/L volume yangdihasilkan pada saat titrasi 0 menit inkubasi yaitu 1,3 mlsedangkan pada inkubasi selama 5 menit menghasilkan volumetitrasi sebesar 1,1 ml. dan pada inkubasi 10 menitmenghasilkan volume titrasi 1,8 ml. Vo yang dihasilkanpada konsentrasi kasein 5 g/L, 10 g/L, dan 15 g/L dengan 0menit inkubasi adalah tak hingga artinya reaksi tersebutberjalan kontinyu. Vo yang dihasilkan dari konsentrasikasein 5g/L dengan inkubasi 5 menit dan 10 menit adalah 6ʯmmol/menit. Pada konsentrasi 10 g/L dengan 5 menitinkubasi dihasilkan Vo sebesar 13 ʯmmol/menit, dan selama10 menit dihasilkan Vo sebesar 6,5 ʯmmol/menit. Padakonsentrasi 15 g/L dengan inkubasi 5 menit dihasilkan Vo =11 ʯmmol/menit, dan pada inkubasi 10 menit dihasilkan Vo =9 ʯmmol/menit. Selanjutnya dibuat grafik hubungan antara

Page 28: Paktikum Biokimia- ENZIM

Vo dengan waktu sehingga dari grafik tersebut didapatkanpersaman y = 0,6x + 1 pada konsentrasi 5 g/L dan nilaikonstanta michaelis yang didapatkan dari grafik adalah0,6. Pada konsentrasi 10 g/L dihasilkan persamaan y =0,65x + 3,25 dengan nilai KM adalah 0,199. Sedangkan padakonsentrasi 15 g/L menghasilkan persamaan grafik 0,9x +2,166 dengan nilai KM adalah 0,416. Persamaan ini bisadisebut juga dengan persamaan michaelis-menten karenamenunjukkan hubungan antara konsentrasi substrat denganlaju reaksi enzimatik. Kurva yang dihasilkan antara 1/Vomax dan 1/C menunjukkan bahwa konsentrasi substrat akansebanding dengan aktivitas enzim, sedangkan dari kurvaantara waktu inkubasi dan Vo kasein dapat dilihat bahwavariasi waktu juga akan mempengaruhi aktivitas enzimtripsin didalam substrat kasein. Semakin lama waktu yangdiberikan pada enzim, maka aktivitas enzim juga akansemakin menurun. Tetapi, terdapat waktu yang tepat untukenzim bekerja dengan optimal. Hal ini terjadi karenaadanya pengaruh pH, temperatur, inhibitor serta kofaktor.

Daerah yang pertama adalah daerah dengan [S]<<<Km.harga [S] sangat kecil sehingga dapat diabaikan terhadapKm, sehingga Km + [S] = Km. Oleh karna Vmaks dan Km adalahbilangan tetap, kecepatan reaksi hanya di tentukan olehkonsentrasi S. Dengan kata lain, pada konsentrasi yangsangat rendah kecepatan reaksi berbanding lurus dengankonsentrasi substrat. Daerah yang kedua adalah daerahdengan harga [S]>>>Km. disini, sebaliknya nilai Km yangdiabaikan terhadap harga S yang sangat besar, atau Km +[S] ~[S]. Jadi, pada konsentrasi yang sangat tinggi yangjauh melampaui nilai Km, penambahan konsentrasi substrattidak lagi menyebabkan kenaikan laju reaksi. Sehingga padasaat ini, v = V maks. Pada saat ini, seluruh tempat untukmengikat dan mengolah substrat di molekul enzim sudahdiduduki oleh substrat.

4.2. Penentuan Aktivitas Lipase

Page 29: Paktikum Biokimia- ENZIM

Prinsip dari uji aktivitas lipase ini adalah untukmengamati aktivitas dari enzim lipase itu sendiri denganperbedaan perlakuan yang diberikan seperti suhu dan waktuinkubasi sebagai parameter yang dijadikan faktor-faktorpenentu aktivitas enzim lipase itu sendiri selain itu ujiuni juga dapat mengetahui terbentuknya digliserida. Enzimlipase sendiri berfungsi mengkatalisa trigliserida menjadidigliserida dan asam lemak, dan menjadi monosakarida.

Enzim lipase diambil 2 mL sebagai enzim yang akandiamati aktivitas pembentukan digliserida dan asamlemaknya, kemudian dilakukan pemanasan pada tabung 1 untukmendenaturasi enzim, kemudian ditambahkan emulsi minyaksebanyak 5 mL untuk mempercepat kinerja enzim. Campurantersebut ditambahkan aquades sebanyak 1 mL dimana aquadesdigunakan sebagai pengaktif enzim bila dicampur denganemulsi minyak. Dilakukan inkubasi pada 37oC untukmengoptimalkan kerja enzim dan dilakukan pada suhu 370Ckarena pada suhu tersebut enzim lipase dapat bekerjadengan optimal, dilakukan inkubasi dengan variasi waktuyang berbeda agar diketahui pengaruh waktu terhadapaktivitas enzim lipase itu sendiri. Kemudian ditambahkanetanol 96% agar asam lemak hasil hidrolisis lipase dapatterlarut, ditambahkan indikator pp 3 tetes untukmempermudah dalam mengamati titik akhir titrasi karenaterjadinya perubahan warna, dan dititrasi dengan NaOHsebagai titran sampai mencapai titik akhir titrasi.

Volume titrasi NaOH akan semakin meningkat apabilawaktu yang diperlukan untuk inkubasi juga semakin lamakarena enzim semakin terdenaturasi. Namun hal ini tidakberlaku untuk larutan yang diinkubasi paling lama (45menit). Hal ini terjadi karena ia paling lama berada dalaminkubator dimana keadaan inkubator tidak memenuhi karenabanyak praktikan yang membuka tutup incubator karenamemasukkan dan mengeluarkan sampel. Sehingga memungkinkan

Page 30: Paktikum Biokimia- ENZIM

adanya pengotor dan udara luar masuk sehingga suhu didalam imkubator tidak stabil. Semakin lama sampel beradadalam incubator semakin banyak ia berinteraksi denganudara luar maupun kontaminan karena pintu incubator yangterlalu sering dibuka tutup. Sehingga menyebabkan volumetitrasi NaOH menurun karena kondisi enzim juga tidakseperti yang seharusnya (terdenaturasi).

Aktivitas enzim yang tertinggi terjadi pada enzim yangdiinkubasi selama 15 menit, dimana aktivitas enzim sebesar5,83 x 10-4. Hal ini menunjukkan bahwa enzim lipase akanberinteraksi dengan baik apabila dimasukkan dalamincubator selama 15 menit. Perlakuan inkubasi yang terlalulama atau terlalu singkat tidak akan membuat enzim lipaseteraktivasi semakin baik.

4.3. Uji Katalase

Prinsip percobaan dari uji katalase ini adalah mengujikualitas dari air susu dengan mereaksikannya menggunakanH2O2dan diamati melalui tabung katalase. Enzim katalaseberada pada susu yang tersusun oleh sel darah putih dankuman-kuman. Semakin banyak oksigen yang ada pada ujitabung katalase menunjukkan semakin banyak pula enzimkatalase yang ada pada susu sehingga dapat disimpulkanbahwa kualitas susu yang semakin banyak mengandung oksigenkualitasnya semakin buruk karena banyak tersusun kuman-kuman penyusun enzim katalase.

Perlakuan awal yang dilakukan pada percobaan kali iniadalah mencuci alat-alat yang akan digunakan danmengeringkannya, hal ini bertujuan agar alat-alat sterilbebas dari pengganggu, dan pada tabung katalase dilakukanpengovenan hal ini bertujuan untuk membebaskan kandunganair yang ada pada tabung, dimasukkan 10 mL air susu murnisebagai sampel yang akan diuji kelayakannya pada 2 tabungreaksi untuk perbandingan. Ditambahkan H2O2untuk melihataktivitas enzim katalase yang ada dalam air susu.

Page 31: Paktikum Biokimia- ENZIM

Dibolak-balik secara berulang-ulang agar campuran susu danH2O2menjadi homogen, ditutup dengan alumunium foil untukmenghindari terbebasnya gas oksigen yang terbentuk keudara ataupun adanya gas oksigen dari udara yang masuk ketabung katalase kemudian diinkubasi selama 1 jam pada suhu37oC, kemudian diamati gelembung yang ada pada ujungtabung katalase pada berbagai variasi waktu untukmengamati terbentuknya gelembung udara.

Hasil yang diperoleh ialah penambahan H2O2 0,5% maupun1% akan mengaktivasi enzim. Namun, hal tersebut terjadipada 30 menit kedua. Hanya saja yang membedakan ialah, gasoksigen yang terbentuk lebih banyak pada penambahan H2O2

1%. Hal tersebut dapat dilihat dengan terbentuknyagelembung putih setinggi 0,2 cm pada penambahan H2O2 1%.Sedangkan pada penambahan H2O2 0,5% gelembung udara yangterbentuk sebesar 0,1 cm. selain itu nilai volume gashidrogen dengan penambahan H2O2 1% lebih besar daripenambahan H2O2 0,5% yakni 0,157 mL > 0,0785 mL.

Enzim katalase termasuk enzim hidroperoksidase, yangmelindungi tubuh terhadap senyawa-senyawa peroksida yangberbahaya. Penumpukan senyawa peroksida dapat menghasilkanradikal bebas, yang selanjutnya akan merusak membrane seldan kemungkinan menimbulkan penyakit kanker sertaarterosklerosis. Enzim Katalase memiliki kemampuan untukinaktivasi hydrogen peroksida. Senyawa H2O2 dihasilkan olehaktivitas enzim oksidase. H2O2 berpotensi membentuk radikalkarena membentuk OH- . Enzim katalase merupakanhemoprotein yang mengandung 4 gugus hem. Aktivitas enzimkatalase :

1.     Aktivitas peroksidase, mengoksidasi senyawa yanganalog dengan substrat

2.     Aktivitas katalase, enzim ini mampu menggunakansatu molekul H2O2 sebagai substrat atau donor electrondan molekul H2O2 yang lain sebagai oksidan atauakseptor electron.

Page 32: Paktikum Biokimia- ENZIM

2 H2O2 + enzim katalase à 2 H2O + O2

Enzim katalase dapat ditemukan di darah, sumsum tulang,membrane mukosa, ginjal dan hati.

4.4. Uji Peroksida

Prinsip Percobaan dari uji peroksidase ini adalahmengidentifikasi kualitas susu dari kemampuan enzim yangmembebaskan atom-atom oksigen dari larutan peroksida yangditambahkan di dalam air susu, kemudian oksigen akanbereaksi dengan zat pemulas dan membentuk warna, denganproses pemanasan maka enzim akan rusak pada suhu 77-880Chal ini akan dibuktikan dengan perubahan warna yangpaling mencolok daripada enzim yang tidak terdenaturasi.

Pada percobaan kali ini dilakukan penambahan larutanparaphenildiamin yang berfungsi sebagai indikator yangakan menunjukkan perubahan warna jika bereaksi dengan gasoksigen hasil oksidasi H2O2. Kemudian ditambahkanH2O2sebagai uji peroksidase yang menghasilkan perubahanwarna. Dari uji peroksidase ini, dapat diketahui kualitasdam kelayakan dari susu dan pengaruh susu setelahdilakukan pemanasan dengan suhu yang bervariasi.

Hasil yang didapat dari percobaan ini ialah pada tabung2 dan 3 yang diberi perlakuan pemanasan dengan suhu 70dan 90o C menghasilkan endapan putih dan larutan berwarnamerah muda. Sedangkan untuk tabung 1 yang tidak diberiperlakuan pemanasan, tidak menghasilkan endapan. Jadi,adanya endapan pada tabung 2 dan 3 menunjukkan hasil ujiperoksidase yang positif. Sementara tabung 1 tanpaperlakuan pemanasan memberikan hasil uji negatif.

Page 33: Paktikum Biokimia- ENZIM

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari percobaan ini ialah konstantaMichaelis merupakan konstanta yang digunakan untukmemnentukan aktivitas enzim pada berbagai macamkonsentrasi substrat. Nilai KM akan semakin besar apabila

Page 34: Paktikum Biokimia- ENZIM

Vmax semakin besar pula. Selain itu, volume titrasi NaOHakan semakin besar bila waktu inkubasi akan semakin lamakarena enzim akan semakin terdenaturasi. Untuk penentuanaktivitas lipase, aktivitas lipase akan semakin baik biladiinkubasi selama 15 menit. Sementara untuk uji katalase,penambahan hydrogen peroksida 1% akan menghasilkanoksigen yang lebih banyak pula. Sedangkan pada ujiperoksidase sampel akan memberikan respon positif bilaterbentuknya endapan berwarna putih. Dimana sampeldipanaskan terlebih dahulu.

5.2. Saran

Bagi praktikan untuk selanjutnya diharapkan lebihbersungguh – sungguh dalam melaksanakan praktikum danlebih meningkatkan ketelitian dalam bekerja, serta dapatmeningkatkan kekompakan dalam kelompoknya. Karena, dengandemikian mudah – mudahan praktikum akan berlangsungsesuai dengan apa yang diharapkan dan mendapatkan hasilyang maksimal.

Page 35: Paktikum Biokimia- ENZIM

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Material Safety Data Sheet.http://www.sciencelab.com/msds.php?msds. Diakses padatanggal 7 Oktober 2014.

Almatsier, Sunita. 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia. Jakarta.

Burns, Richard G dan Riharcd P Dick, 2002, Enzymes for theenvironment, new york, Marcell Dekker, Inc.

Cartono, M.Pd. 2004. Biologi Umum, Bandung : PRISMA PRESS.

Chang, Raymond, 2003,  Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti, Alih BahasaDepartemen Kimia, Jakarta: Erlangga.

Giusan , Jose M, 2006, Immobilization of Enymes and Cell Second Edition,New Jersey, Humana Press, Inc.

Merck, 2006, MSDS Phenolphtalein,http://www.merckmillipore.co.id, diakses tanggal 29September 2013.

Milanowski P, Thomas J Carter and Georg F Weber, 2013, EnzymeCatalysis and the Outcome of Biochemical Reactions, J ProteomicsBioinform 2013, Vol 6http://dx.doi.org/10.4172/jpb.1000271.

Poedjiadi, Anna, 2006. Dasar-dasar Biokimia, Universitas IndonesiaPRESS,Jakarta.

Sadikin M., 2002, Seri biokimia: biokimia enzim, Widya Medika,Jakarta.

Soewoto, 2000, Biokimia Eksperimen Laboratoriu, Widya Medika,Jakarta.

Page 36: Paktikum Biokimia- ENZIM

LAMPIRAN 1REAKSI YANG TERJADI

1. Penentuan Konstanta Michaelish Hidrolisa Kasein Oleh Tripsin

Gugus amino dengan formaldehid

Titrasi dengan NaOH

2. Penentuan Aktivitas Lipase

Page 37: Paktikum Biokimia- ENZIM

3. Uji Katalase

4. Uji Peroksidase

Page 38: Paktikum Biokimia- ENZIM

LAMPIRAN 2JAWABANTUGAS

Penentuan konstantaMichaelis-Menten

1. Aktivitas enzim pada berbagai konsentrasi substratKasein 5 gr/L

t = 0 menitVo = (0,05x1,3 ).103µ mol

L0menit

= ∞µ molL

t = 5 menitVo = (0,05Nx0,6mL)x103µmol /L5menit = 6 µmol/L

Page 39: Paktikum Biokimia- ENZIM

t = 10 menitVo = (0,05Nx1,2mL)x103µmol /L10menit = 6 µmol/L

Kasein 10 gr/L

t = 0 menit Vo = ∞µ molL

t = 5 menit Vo = (0,05Nx1,3mL)x103µmol /L5menit = 13 µmol/L

t = 10 menit Vo = (0,05Nx1,3mL)x103µmol /L10menit = 6,5 µmol/L

Kasein 15 gr/L

t = 0 menit Vo = ∞µ molL

t = 5 menit Vo = (0,05Nx0,4mL )x103µmol /L5menit = 11µmol/L

t = 10 menit Vo = (0,05Nx1,8mL)x103µmol /L10menit = 9 µmol/L

2. Kurva v terhadap S Kurva hubungan Vo terhadap waktu pada konsentrasi 5 gram/L

0 2 4 6 8 10 120

2

4

6

8

f(x) = 0.6 x + 1R² = 0.75

Kurva Hubungan Vo dan t dengan konsentrasi kasein 5g/L

Series2Linear (Series2)

t (menit)

Vo (

mikr

omol

/men

it)

Kurva hubungan Vo terhadap waktu pada konsentrasi 10 gram/L

Page 40: Paktikum Biokimia- ENZIM

0 2 4 6 8 10 12051015

f(x) = 0.65 x + 3.25R² = 0.25

Kurva Hubungan Vo dan t dengan konsentrasi kasein 10g/L

Series2Linear (Series2)

t (menit)

Vo

(mik

romo

l/me

nit)

Kurva hubungan Vo terhadap waktu pada konsentrasi 15 gram/L

0 2 4 6 8 10 120

5

10

15

f(x) = 0.9 x + 2.16666666666667R² = 0.589805825242719

Kurva Hubungan Vo dan t dengan konsentrasi kasein 15g/L

Series2Linear (Series2)

t (menit)Vo (

mikr

omol

/men

it)

Kurva 1/v terhadap 1/s

0.05 0.1 0.15 0.2 0.250

0.05

0.1

0.15

0.2

f(x) = 0.672214886371534 x + 0.030432378900549R² = 0.861991049771797

Kurva Hubungan 1/Vo max dengan 1/C

Series2Linear (Series2)

1/C

1/Vo

max

3. Nilai V = 33,33Nilai Km = 22,39818.92

Page 41: Paktikum Biokimia- ENZIM

Penentuan Aktivitas Lipase

1. Aktivitas lipase pada tabung 2 sampai tabung 4

Pada saat 0 menit Aktivitas Lipase = NNaOHxVNaOHVlipasextmenit =

0,05Nx0,25mL2mLx0menit = ∞ N/menit

Pada saat 15 menit Aktivitas Lipase = NNaOHxVNaOHVlipasextmenit =

0,05Nx0,35mL2mLx15menit

= 5,83 x 10-4N/menit

Pada saat 30 menit Aktivitas Lipase = NNaOHxVNaOHVlipasextmenit =

0,05Nx0,5mL2mLx30menit

= 4,17 x 10-4N/menit

Pada saat 45 menit Aktivitas Lipase = NNaOHxVNaOHVlipasextmenit =

0,05Nx0,3mL2mLx45menit

= 1,67 x 10-4 N/menit

2. Kurva hubungan aktivitas lipase terhadap waktu

Page 42: Paktikum Biokimia- ENZIM

0 5 10 15 20 25 30 350

0.2

0.4

0.6

f(x) = 0.00833333333333333 x + 0.241666666666667R² = 0.986842105263158

Kurva Titrasi Enzim Lipase dengan NaOH

Series2Linear (Series2)

Waktu (Menit)

Volu

me N

aOH

(mL)

Uji Katalase

Jika angka katalase diatas normal (>2) dapat dikatakanbahwa kualitas susu tersebut tidakbaik. Hal ini berkaitandengan kerja katalase pada prosesnya saat menghasilkan O2.

Enzim katalase dihasilkan oleh bakteri dan kuman. Jika O2 yangdihasilkan semakin banyak yang menyebabkan angka katalasesemakin tinggi maka dapat dikatakan bahwa jumlah kuman danbakteri pada susu juga besar yang menyebabkan kualitas susutersebut menjadi tidak baik. Pada percobaan ini angka katalasesebesar 0,0785 dan 0,157 yang menunjuk kankualitas susu masihbaik.