PAJAK Pajak Menyatukan Hati, Membangun Negeri Rochman Hadi Mustofa, S.Pd.
PAJAKPajak Menyatukan Hati, Membangun Negeri
Rochman Hadi Mustofa, S.Pd.
DIRJEN PAJAK SAAT INI...
Fuad Rahmany
PENGERTIAN PAJAK
Menurut UU No. 16 Tahun 2009: Pajak adalah kontribusi wajib kepada
negara yang terutang oleh pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapat imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
CIRI-CIRI PAJAK
Merupakan iuran wajib Dipungut berdasarkan Undang-
Undang Tanpa mendapat imbalan jasa secara
langsung Untuk membiayai pengeluaran
umum
UNSUR PAJAK
Wajib pajak
Tarif pajakObjek pajak
PUNGUTAN RESMI LAINNYA
Retribusi: pungutan yang dikenakan atas pemakaian suatu jasa
atau fasilitas yang diberikan pemerintah secara langsung dan
nyata. Contoh: retribusi jalan tol, retribusi pasar, retribusi listrik.
Cukai: iuran rakyat atas pemakaian
barang-barang tertentu. Contoh minyak tanah, bensin, rokok.
Bea masuk: pungutan yang
dikenakan terhadap
barang-barang yang masuk ke daerah pabean.
Bea keluar: pungutan yang
dikenakan terhadap
barang-barang yang keluar dari daerah pabean
PERBEDAAN PAJAK DENGAN PUNGUTAN RESMI LAINNYA
Pajak Pungutan Resmi
1. Pajak dipungut berdasarkan Undang-Undang
2. Pemungutan pajak bersifat memaksa3. Pajak tidak mendapat balas
jasa secara langsung4. Berlaku untuk seluruh rakyat
tanpa terkecuali
1. Pungutan resmi berdasarkan peraturan pemerintah
2. Pungutan resmi bersifat kebijakan3. Pungutan resmi mendapat
balas jasa secara langsung4. Pengenaan terbatas pada
orang-orang tertentu
FUNGSI PAJAK
Reguler(Regularend
)
Distribusi
Alokasi
Anggaran (Budgetair)
Fungsi budgetair Pajak
berfungsi sebagai sumber dana untuk pembiayaan pengeluaran-pengeluaran pemerintah. Contoh : pajak dalam APBN sebagai penerimaan dalam negeri.
FUNGSI ALOKASI
Sebagai sumber pembiayaan pembangunan. Kas negara yang telah terisi dan bersumber dari pajak yang telah terhimpun, harus dialokasikan untuk pembiayaan pembangunan dalam segala bidang.
Fungsi Regulasi
Fungsi regulasi, yang disebut pula sebagai fungsi mengatur / alat pengatur kegiatan ekonomi.
FUNGSI DISTRIBUSI,
Disebut pula sebagai alat pemerataan pendapatan. Wajib pajak harus membayar pajak, pajak tersebut digunakan sebagai biaya pembangunan dalam segala bidang. Pemakaian pajak untuk biaya pembangunan tersebut, harus merata ke seluruh pelosok tanah air agar seluruh lapisan masyarakat dapat menikmatinya bersama.
MANFAAT PAJAKSuparmoko (2000) menyebutkan manfaat pajak digunakan untuk :
1. Membiayai pengeluaran-pengeluaran negara seperti pengeluaran yang bersifat self liquiditing (contohnya adalah pengeluaran untuk proyek produktif barang ekspor)
2. Membiayai pengeluaran reproduktif (pengeluaran yang memberikan keuntungan ekonomis bagi masyarakat seperti pengeluaran untuk pengairan dan pertanian)
3. Membiayai pengeluaran yang bersifat tidak self liquiditing dan tidak reproduktif (contohnya adalah pengeluaran untuk pendirian monumen dan objek rekreasi).
4. Membiayai pengeluaran yang tidak produktif (contohnya adalah pengeluaran untuk membiayai pertahanan negara atau perang dan pengeluaran untuk penghematan di masa yang akan datang yaitu pengeluaran untuk anak yatim piatu).
JENIS-JENIS PAJAK
•Pajak langsung adalah pajak yang pembebanannya tidak dapat dilimpahkan kepada pihak lain, tetapi harus menjadi beban langsung wajib pajak yang bersangkutan. Contoh : Pajak penghasilan (PPh).
•Pajak tak langsung adalah pajak yang pembebanannya dapat dilimpahkan ke pihak lain. Contoh : Pajak pertambahan nilai (PPN).
. Berdasarkan pihak yang menanggung:
2. Berdasarkan pihak yang memungut:
Pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan
digunakan untuk membiayai rumah tangga negara.
Contoh : PPh, PPN, PPnBM, PBB, dan bea materai.
Pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan
digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. Contoh :
Pajak kendaraan bermotor, Pajak reklame, pajak hiburan, pajak
hotel, dan lain-lain.
Pajak pusatPajak Daerah
3. PAJAK MENURUT SIFATNYA:
Pajak subyektif adalah pajak yang pengenaannya dengan memperhatikan wajib pajak. Contoh: Pajak penghasilan (PPh)
Pajak obyektif adalah pajak yang pengenaannya memperhatikan obyeknya tanpa memperhatikan keadaan wajib pajak. Contoh: PPN, PPnBM, PBB
TARIF PAJAK
Proporsional (sebanding) Konstan (tetap) Degresif (menurun) Progresif (naik)
Objek pajak Konstan (Tetap)
Proporsional
Degresif Progresif
Rp 20.000.000
Rp 2.000.000 10% 25% 15%
Rp 30.000.000
Rp 2.000.000 10% 20% 20%
Rp 40.000.000
Rp 2.000.000 10% 15% 25%
Progresif
proporsionalDegresif
PRINSIP PEMUNGUTAN PAJAK
Kesamaan / equality
Kepastian / certainty
Kelayakan / convenience
Ekonomis/efisiensi
SISTEM PEMUNGUTAN PAJAK
Self-assessment system
Official assesment system
Withholding system
Wajib pajak menghitung, menyetor, dan melaporkan pajaknya sendiri
Pajak dihitung oleh pemerintah. Pemungutan pajak dilakukan oleh fiskus (petugas pemungutan pajak)
Dilakukan pihak ketiga selain wajib pajak dan negara sendiri. Contoh pada perusahaan BUMN yang memberlakukan pungutan pajak dari penghasilan bulanan pegawainya.
OBJEK PAJAK
1. Objek Pajak Penghasilan (PPh)2. Objek Pajak PPN3. Objek Pajak PPn BM4. Pajak Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan
(BPHTB)5. Objek Pajak Bea Materai
TARIF PAJAK
No PKP (Penghasilan Kena Pajak)* Tarif Pajak
1 Rp 0 – Rp 50.000.000 5%
2 Rp 50.000.000 – Rp 250.000.000 15%
3 Rp 250.000.000 – Rp 500.000.000 25%
4 Rp 500.000.000 – ke atas 30%
*Per Tahun
PPH
Biaya jabatan adalah sebesar 5% dari gaji bruto bulanan, maksimum Rp 6.000.000,00 setahun atau Rp 500.000,00 sebulan
Wajib Pajak yang berstatus tidak kawin dan tidak mempunyai tanggungan jumlah PTKP-nya sebesar Rp 24.300.000
Wajib Pajak yang berstatus kawin mendapat tambahan PTKP sebesar Rp 2.025.000
Wajib pajak yang memiliki anak mendapat tambahan PTKP sebesar Rp 2.025.000 per anak. Maksimum dikenai PTKP adalah 3 anak
BEA MATERAI
Materai tempel dan kertas materai yang dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan ketentuan UU
No 24 Tahun 2000A. Subjek Bea Materai : Pihak yang mendapat manfaat dari
dokumenB. Objek Bea Materai : Dokumen yang menjadi objek bea materai Surat perjanjian sbg alat pembuktian perbuatan, kenyataan,
keadaan yang bersifat perdata Akta notaris Wesel, promes, aksep (bankers draft) Dokumen sbg alat bukti di pengadilan Surat yang memuat jumlah uang Akta yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT)
TO DO....
Carilah informasi mengenai 3 jenis Tarif Pengenaan Bea Materai, kemudian sebutkan dokumen-dokumen apa saja yang dikenakan pada 3 jenis Tarif Pengenaan Bea Materai tersebut!