Top Banner
ANALISIS SITUASI DIAGNOSIS SOSIAL DAN KESEHATAN OSTEOPOROSIS Osteoporosis atau dalam bahasa awam adalah keropos tulang merupakan penyakit tulang yang sering terjadi pada manusia dengan ditandai oleh adanya pengurangan massa tulang. Penyakit ini sering tanpa keluhan dimana densitas tulang berkurang secara progresif dengan kerusakan mikroarsitektur tulang sehingga tulang menjadi rapuh, mudah patah dan tidak terdeteksi sampai terjadi patah tulang. Tulang tulang yang sering terjadi fraktur akibat osteoporosis adalah tulang belakang, panggul dan pergelangan tangan. Karakteristik osteoporosis ditandai dengan adanya penurunan kekuatan tulang (bone strength). Kekuatan tulang ini adalah hasil integrasi antara volume mineralisasi, arsitektur tulang, bone turn over, dan akumulasi kerusakan tulang. Secara statistik, osteoporosis didefinisikan sebagai keadaan dimana Densitas Mineral Tulang (DMT) berada di bawah nilai rujukan menurut umur atau standar deviasi berada di bawah nilai ratarata rujukan pada usia dewasa muda (Depkes, 2002). Sebelum terjadi osteoporosis, seseorang terlebih dahulu mengalami proses osteopenia, yaitu suatu kondisi hilangnya sejumlah massa tulang akibat berbagai keadaan. Penyakit ini dijuluki sebagai Silent Epidemic Disease, karena menyerang secara diam-diam, tanpa adanya tanda-tanda khusus, sampai si Pasien mengalami patah tulang. Menjaga kesehatan tulang sangat penting bagi semua orang tidak hanya pada orang diusia lanjut bahkan diusia muda pun
35

Osteoporosis dini

Jan 21, 2023

Download

Documents

Ali Muthohari
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Osteoporosis dini

ANALISIS SITUASI

DIAGNOSIS SOSIAL DAN KESEHATAN OSTEOPOROSIS

Osteoporosis atau dalam bahasa awam adalah keropos tulang

merupakan penyakit tulang yang sering terjadi pada manusia dengan

ditandai oleh adanya pengurangan massa tulang. Penyakit ini

sering tanpa keluhan dimana densitas tulang berkurang secara

progresif dengan kerusakan mikroarsitektur tulang sehingga tulang

menjadi rapuh, mudah patah dan tidak terdeteksi sampai terjadi

patah tulang. Tulang tulang yang sering terjadi fraktur akibat

osteoporosis adalah tulang belakang, panggul dan pergelangan

tangan. Karakteristik osteoporosis ditandai dengan adanya

penurunan kekuatan tulang (bone strength). Kekuatan tulang ini

adalah hasil integrasi antara volume mineralisasi, arsitektur

tulang, bone turn over, dan akumulasi kerusakan tulang. Secara

statistik, osteoporosis didefinisikan sebagai keadaan dimana

Densitas Mineral Tulang (DMT) berada di bawah nilai rujukan

menurut umur atau standar deviasi berada di bawah nilai ratarata

rujukan pada usia dewasa muda (Depkes, 2002). Sebelum terjadi

osteoporosis, seseorang terlebih dahulu mengalami proses

osteopenia, yaitu suatu kondisi hilangnya sejumlah massa tulang

akibat berbagai keadaan. Penyakit ini dijuluki sebagai Silent

Epidemic Disease, karena menyerang secara diam-diam, tanpa adanya

tanda-tanda khusus, sampai si Pasien mengalami patah tulang.

Menjaga kesehatan tulang sangat penting bagi semua orang

tidak hanya pada orang diusia lanjut bahkan diusia muda pun

Page 2: Osteoporosis dini

sangat penting untuk menjaga kesehatan tulang. Tulang merupakan

tabungan hidup dimasa mendatang (hari tua), dimana pada saat

dewasa tubuh kita peranan tulang sangat penting sebagai penompang

tubuh. Tulang mencapai puncak kepadatannya saat anda berada di

usia 20-an. Sebenarnya kejadian osteoporosis dapat ditunda

ataupun dicegah, sejak pembentukan tulang dalam kandungan dan

balita (bawah lima tahun). Selanjutnya usia pencegahan yang

paling berarti adalah dari usia 8-16 tahun, dimana terjadi

pemadatan tulang dan percepatan tumbuh sewaktu remaja. Ternyata

tidak hanya kuantitas tulang yang berpengaruh, tetapi juga

kualitas tulangnya. Investasi terhadap tulang terjadi pada usia

dini, yang mencapai puncaknya pada awal usia 20 tahunan sampai 30

tahun.Pada Fase itu penting untuk menjaga level tersebut sampai

dengan mendapatkan kalsium dan vitamin D yang cukup dengan

diimbangi olahraga dan kemudian memikirkan langkah-langkah

selanjutnya. Puncak massa tulang adalah tulang maksimum massa

terakumulasi pada awal masa dewasa, umumnya sebesar 20 tahun.

Puncak massa tulang menentukan kekuatan tulang di kemudian hari.

faktor-faktor yang mempengaruhi puncak massa tulang meliputi

ukuran tubuh, pengaruh genetik dan faktor-faktor yang menghambat

massa tulang akumulasi seperti kalsium rendah, kekurangan gizi,

ketidakmampuan untuk berat beruang, penggunaan kortikosteroid dan

hipogonadisme ( Prntice 2004) . Saat beranjak tua, tulang-tulang

menjadi menipis karena setelah usia 30 tahun tingkat pembuatan

sel tulang baru lebih rendah dari tingkat kehilangan/kerusakan

Page 3: Osteoporosis dini

sel tulang. Bila hal itu terjadi, tulang akan kehilangan mineral,

massa dan struktur sehingga membuatnya lemah dan mudah patah.

Hasil analisa data risiko Osteoporosis pada tahun 2005

dengan jumlah sampel 65.727 orang ( 22.799 laki-laki dan 42.928

perempuan) yang dilakukan oleh Puslitbang Gizi Depkes RI dan

sebuah perusahaan nutrisi pada 16 wilayah di Indonesia secara

selected people (Sumatera Utara & NAD, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi,

Sumatera Selatan & Bangka Belitung & Bengkulu, Lampung, DKI Jakarta, Banten, Jawa

Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali & NTB & NTT, Kalimantan,

Sulawesi & Maluku & Papua) dengan metode pemeriksaan DMT (Densitas

Massa Tulang) menggunakan alat diagnostic clinical bone

sonometer, menunjukkan angka prevalensi osteopenia (osteoporosis

dini) sebesar 41,7% dan prevalensi osteoporosis sebesar 10,3%.

Ini berarti 2 dari 5 penduduk Indonesia memiliki risiko untuk

terkena osteoporosis, dimana 41,2% dari keseluruhan sampel yang

berusia kurang dari 55 tahun terdeteksi menderita osteopenia.

Prevalensi Osteoporosis pada wanita Indonesia, terjadi

peningkatan dari 23 persen pada usia 50 hingga 80 tahun, menjadi

53 persen pada usia 70 hingga 80 tahun. Angka prevalensi ini

cukup tinggi dibanding dengan negara lain di Asia. Berdasarkan

data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2010, angka

insiden patah tulang paha atas tercatat sekitar 200/100.000 kasus

pada wanita dan pria diatas usia 40 tahun diakibatkan

Osteoporosis. WHO menunjukkan bahwa 50% patah tulang paha atas

ini akan menimbulkan kecacatan seumur hidup dan menyebabkan angka

kematian mencapai 30% pada tahun pertama akibat komplikasi

Page 4: Osteoporosis dini

imobilisasi. Data ini belum termasuk patah tulang belakang dan

lengan bawah serta yang tidak memperoleh perawatan medis di Rumah

Sakit.

Adapun tingkatan lebih lanjut dari osteoporosis adalah

terjadinya fraktur osteoporosis. Para Pasien fraktur osteoporosis

akan mengalami dampak sosial maupun dampak ekonomi. Dampak

ekonomi meliputi biaya pengeluaran langsung dan tidak langsung.

Biaya pengeluaran langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk

pengobatan, misalnya di Amerika Serikat untuk pengobatan

osteoporosis, biaya yang dikeluarkan oleh Pemerintah Amerika

Serikat adalah sebesar Rp. 90.000.000.000.000,- (Sembilan puluh

trilyun rupiah) sampai 135.000.000.000.000,- (Seratus tiga puluh

lima trilyun rupiah) per tahun. Sedangkan biaya pengeluaran tidak

langsung adalah hilangnya waktu kerja/upah atau produktivitas,

ketakutan/kecemasan atau depresi, dan biaya lain yang dikeluarkan

selain untuk pengobatan seperti transportasi dan akomodasi selama

perawatan pasien. Penting disadari Osteoporosis dapat menimbulkan

beban, tidak hanya bagi penderita juga bagi keluarga. Oleh karena

itu pencegahan sejak dini perlu menjadi perhatian mencegah

Osteoporosis secara dini dapat dilakukan dengan memperhatikan

pola makan sehat dengan menjaga komposisi protein, kalsium dan

vitamin D, melakukan aktivitas, terpapar sinar matahari, tidak

merokok dan tidak mengkonsumsi alkohol. Osteoporosis dapat

mengakibatkan kecacatan. Pada sebagian kasus keadaan ini akan

dirasakan sepanjang hayat, namun pada kasus lain lambat laun akan

hilang dan membaik. Konsekuensi jangka panjang. Sekitar 15-20%

Page 5: Osteoporosis dini

pasien meninggal dunia dalam 6 bulan setelah patah tulang

pinggul. Hanya sekitar seperempatnya bisa kembali beraktivitas

seperti sebelumnya, sepertiganya perlu dibantu orang lain.

Selebihnya perlu dibantu orang untuk melakukan aktivitas sehari-

hari.

Faktor risiko:

1. Sex

Diperkirakan selama hidup, wanita akan kehilangan massa tulang

30%- 50%, sedangkan pria hanya 20%-30%, namun tidak berarti

semua wanita yang telah mengalami menopause akan mengalami

osteoporosis.

2. Kebiasaan merokok

Ternyata rokok dapat meningkatkan risiko penyakit

osteoporosis. Perokok sangat rentan terkena osteoporosis,

karena zat nikotin di dalamnya mempercepat penyerapan tulang.

Selain penyerapan tulang, nikotin juga membuat kadar dan

aktivitas hormon estrogen dalam tubuh berkurang sehingga

susunan-susunan sel tulang tidak kuat dalam menghadapi proses

pelapukan. Disamping itu, rokok juga membuat penghisapnya bisa

mengalami hipertensi, penyakit jantung, dan tersumbatnya

aliran darah ke seluruh tubuh. Kalau darah sudah tersumbat,

maka proses pembentukan tulang sulit terjadi. Jadi, nikotin

jelas menyebabkan osteoporosis baik secara langsung tidak

langsung. Saat masih berusia muda, efek nikotin pada tulang

memang tidak akan terasa karena proses pembentuk tulang masih

Page 6: Osteoporosis dini

terus terjadi. Namun, saat melewati umur 35, efek rokok pada

tulang akan mulai terasa, karena proses pembentukan pada umur

tersebut sudah berhenti.

3. Postur tubuh kecil

Perawakan kurus dan mungil memiliki bobot tubuh cenderung

ringan. Padahal tulang akan membentuk sel asal ditekan oleh

bobot yang berat. Karena posisi tulang menyangga bobot, maka

tulang akan terangsang membentuk massa pada area tersebut.

Terutama pada daerah pinggul dan panggul. Jika bobot tubuh

ringan, maka massa tulang cenderung kurang terbentuk sempurna.

4. Kurang aktivitas fisik

Seseorang yang malas bergerak atau olahraga akan terhambat

proses osteoblasnya. Selain itu kepadatan massa tulang akan

berkurang. Semakin banyak bergerak dan olahraga, maka otot

akan memcu tulang untuk membentuk massa tulang.

5. Konsumsi obat yang menurunkan kepadatan tulang (misalnya,

kortikosteroid)

Kortikosteroid yang sering digunakan sebagai anti peradangan

pada asam dan alergi dapat mengganggu proses osteoblas. Maka

bila sering dikonsumsi dalam jumlah tinggi akan mengurangi

massa tulang

6. Kekurangan kalsium dalam pola makan tiap harinya.

Makanan yang terlalu berfosfor seperti daging merah dan

minuman bersoda dapat memacu pembentukan hormon parathyroid.

Hormon ini menyebabkan pelepasan kalsium dari dalam darah. Dr

Robert Heany dan Dr Karen Rafferty dari Creighton University

Page 7: Osteoporosis dini

Osteoporosis Research Center di Nebraska menemukan hubungan

antara minuman berkafein denagn keroposnya tulang. Hasilnya,

air seni peminum kafein lebih banyak mengandung kalsium.

Kalsium tersebut berasal dari proses pembentukan tulang.

Kafein dan alkohol juga bersifat toksin yang menghambat proses

pembentukan massa tulang (osteoblas). Selain itu kurangnya

asupan kalsium pada tubuh akan membuat tubuh mengeluarkan

hormon yang akan mengambil kalsium dari bagian tubuh lain,

termasuk yang ada dalam tulang.

7. Konsumsi kafein & alkohol

Minuman berkafein seperti kopi dan alkohol juga dapat

menimbulkan tulang keropos, rapuh dan rusak. Hal ini

dipertegas oleh Dr.Robert Heany dan Dr. Karen Rafferty dari

creighton University Osteoporosis Research Centre di Nebraska

yang menemukan hubungan antara minuman berkafein dengan

keroposnya tulang. Hasilnya adalah bahwa air seni peminum

kafein lebih banyak mengandung kalsium, dan kalsium itu

berasal dari proses pembentukan tulang. Selain itu kafein dan

alkohol bersifat toksin yang menghambat proses pembentukan

massa tulang (osteoblas).

8. Keturunan penderita

Apabila terdapat angota keluarga yang menderita osteoporosis,

maka berhati-hatilah. Osteoporosis menyerang penderita dengan

karakteristik tulang tertentu seperti kesamaan parawakan dan

bentuk tulang tubuh. Itu artinya dalam garis keluarga pasti

punya struktur genetik tulang yang sama.

Page 8: Osteoporosis dini

9. RasSeperti yang digambarkan oleh grafik perbandingan ras yang adadi Amerika, orang berkulit putih cenderung lebih berisiko osteoporosis dibanding dengan orang berkulit hitam.

10. Hormon kortisol

Kortisol adalah hormon yang dilepaskan dari kelenjar adrenal

saat tubuh menanggapi stres baik secara fisik maupun mental.

Pada dasarnya fungsi hormon kortisol adalah sebagai anti-stres

dan anti-inflamasi, yang berarti bahwa proses tersebut

menyebabkan tubuh menekan respon imun dan berhenti menanggapi

rasa sakit. Dalam jangka pendek, peningkatan kortisol juga

dikaitkan dengan penurunan sintesis protein. Alasan di balik

ini adalah bahwa salah satu tindakan kortisol adalah untuk

menyediakan bahan bakar alternatif bagi tubuh ketika tidak ada

stok glukosa. Selain itu kortisol juga menjadi ancaman serius

bagi tulang karena kelebihan hormon tersebut dapat mempercepat

laju penyusutan tulang, meski orang tersebut sudah mengonsumsi

susu berkalsium. Pada jaringan tulang, kortisol meredam fungsi

osteoblas hingga menurun pembentukan tulang yang baru. Oleh

karena sifat umum glukokortikoid yang menurunkan penyerapan

kalsium pada saluran pencernaan dan menurunkan reabsorsi

kalsium pada renal ke dalam sistem kardiovaskular, sehingga

kelebihan kortisol dapat mengakibatkan osteoporosis.

Pencegahan primer adalah upaya memodifikasi faktor risiko atau mencegah berkembangnya faktor risiko, sebelum dimulainya perubahan patologis, dilakukan pada tahap suseptibel dan induksi penyakit, dengan tujuan mencegah atau menunda terjadinya kasus

Page 9: Osteoporosis dini

baru penyakit (AHA Task Force, 1998). Untuk penyakit osteoporosispencegahan primer yang dapat dilakukan seperti : Tabel berikut ini menggambarkan kebutuhan minimal asupankalsium untuk setiap orang per hari dan tabel kandungan kalsium per 100gr bahan makanan, akan tetapi kita juga harus tetap memperhatikanfaktorfaktoryang dapat menghambat penyerapan kalsium dalam usus, seperti;makanan yang memiliki serat berlebih, makanan yang memiliki proteintinggi (daging kambing, daging ayam, dan lain-lain), konsumsi fosfor yangberlebih (melebihi 1500 mg, seperti; soft drink, ikan tuna, daging), garam,kebiasaan merokok, kopi dan alkohol. Sumber lain ( J. Frisco, Donald. November 1999) menyebutkan Asupan kalsiumyang dianjurkan untuk untuk usia >50 tahun (wanita postmenopause), 1500 mgkalsium/hari, dengan 400-800 i.u. vitamin D. Untuk Usia 25-50 tahun (wanitapremenopause), 1000 mg kalsium /hari, dengan 400 i.u. vitamin DHindari merokok dan minuman beralkohol karena dapat menyerap cadangan kalsium dalam tubuh. Zat nikotin di dalam rokok dapat mempercepat penyerapan tulang. Selain penyerapan tulang, nikotin juga membuat kadar dan aktivitas hormon estrogen dalam tubuh berkurang sehingga susunan-susunan sel tulang tidak kuat dalam menghadapi proses pelapukan. Aktifitas FisikSenam pencegahan osteoporosis ditujukan untuk meningkatkan densitastulang (kepadatan massa tulang), dan senam osteoporosis ditujukankepadaPasien osteoporosis untuk mencegah terjadinya patah tulang & meningkatkandensitas tulang (kepadatan massa tulang). Berikut ini adalah jenis – jenis latihanfisik yang boleh dilakukan serta tidak boleh dilakukan oleh Pasien osteoporosis :Empat Jenis Latihan Fisik Yang Boleh Dilakukan

Page 10: Osteoporosis dini

(a) Lakukan latihan fisik jalan kaki secara teratur, dengan kecepatan minimal 3mph (4,5 km) per jam selama 50 menit, 5 kali seminggu.(b) Lakukan latihan untuk kekuatan otot, menggunakan beban bebas (dumbelkecil) atau dengan mesin latih beban. Latihan ini ditekankan untuk melatihdarerah panggul, paha, punggung, lengan, pergelangan tangan dan bahu.(c) Lakukan latihan untuk meningkatkan keseimbangan dan kelincahan(d) Lakukan latihan ekstensi punggung, latihan ini dilakukan dengan caraduduk di kursi serta melengkungkan punggung ke belakang.

2. Lakukan olahraga secara teratur untuk menguatkan tulang dan

otot seperti latihan fisik yang bersifat pembebanan (weight bearing

exercise), yaitu semua aktifitas fisik yang dilakukan dalam posisi

berdiri tegak dan ditambah dengan menggunakan alat bantu untuk

memberikan beban kepada tulang.

3. Konsumsi makanan dan minuman yang banyak mengandung kalsium

seperti susu dan produknya seperti keju dan yogurt, sayur-sayuran

berwarna hijau, ikan dalam kaleng yang lengkap dengan tulangnya

seperti sardin, kacang-kacangan, dan makanan jadi yang

difortifikasi dengan kalsium seperti jus, dan sereal.

4. Masukan Vitamin D kedalam tubuh yang berasal dari sinar

matahari dan makanan.

5. Menghindari konsumsi obat kortikosteroid dengan dosis yang

tinggi.

6. Hindari minum kopi secara berlebihan karena dapat mengeluarkan

kalsium secara berlebihan.

Page 11: Osteoporosis dini

7. Kurangi Konsumsi daging merah karena mengandung fosfor yang

merangsang pembentukan horman parathyroid, penyebab pelepasan

kalsium dari dalam darah.

Penggunaan jangka panjang obat kortikosteroid, seperti prednison,

kortison, prednisolon dan deksametason dapat menyebabkan

kerusakan tulang. Obat lain yang terkait dengan peningkatan

risiko osteoporosis meliputi: penggunaan jangka panjang inhibitor

aromatize untuk mengobati kanker payudara, obat-obatan

antidepresan disebut inhibitor reuptake serotonin selektif

(SSRI), pengobatan dengan obat kanker metotreksat, beberapa obat

anti-kejang, asam-the menghalangi obat yang disebut inhibitor

pompa proton dan antasida yang mengandung aluminium.

7. Jumlah kalsium dalam asupan makanan

Kalsium yang rendah asupan makanan yang menyebabkan berkurangnya

kepadatan tulang, keropos tulang dini dan risiko patah tulang

meningkat.

8. Tingkat aktivitas fisik

Seseorang dengan aktivitas fisik yang rendah memiliki risiko

osteoporosis yang tinggi dibandingkan aktif.

9. Merokok dan konsumsi alkohol yang berlebihan

Penelitian menunjukkan bahwa merokok dapat menjadi salah satu

faktor yang menyebabkan tulang menjadi lebih rapuh. Jika Anda

mengkonsumsi lebih dari dua botol minuman beralkohol sehari dapat

Page 12: Osteoporosis dini

meningkatkan risiko osteoporosis, seperti alkohol dapat merusak

kemampuan tubuh untuk menyerap kalsium.

10. Determinan massa tulang

Massa tulang maksimal pada usia dewasa ditentukan oleh faktor

antara lain : genetika, mekanik, dan nutrisi/hormon. Perbedaan

genetik mempunyai derajat kepadatan struktur tulang. Sebagai

contoh orang kulit hitam pada umumnya mempunyai struktur tulang

yang lebih kuat daripada bangsa Kaukasia sehingga relatif imun

terhadap fraktur karena osteoporosis. Faktor mekanis mempunyai

pengaruh terhadap massa tulang disamping faktor genetik. Beban

mekanik yang berat akan mengakibatkan massa otot yang besar dan

juga massa tulang yang kuat. Selain itu faktor makanan dan hormon

juga berpengaruh pada maasa tulang. Pada seseorang dengan

pertumbuhan hormon dengan nutrisi yang cukup (protein dan

mineral), maka pertumbuhan tulang akan mencapai maksimal sesuai

dengan pengaruh genetik yang bersangkutan.

11. Determinan pengurangan massa tulang

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengurangan massa tulang

pada lanjut usia pada dasarnya sama seperti faktor yang

mempengarui massa tulang yaitu genetik, mekanis, nutrisi dan

hormon. Faktor genetik berpengaruh terjadinya fraktur. Pada

seseorang dengan tulang kecil akan lebih mudah mendapat resiko

fraktur daripada ora dengan tulang yang besar. Di lain pihak,

faktor mekanik juga penting terhadap penurunan massa tulang

Page 13: Osteoporosis dini

sehubungan lanjut usia. Karena pada umunya aktifitas fisik akan

menurun dengan bertambahnya usia maka massa akan menurun pula.

Faktor makanan juga mempunyai pengaruh yang penting, dalam hal

ini kalsium sebagai pembentuk tulang, pada wanita post menopouse

dengan masukan kalsium rendah dan absorbsinya tidak baik, akan

mengakibatkan keseimbangan kalsium menjadi negatif. Sedangkan

berkurangnya hormon estrogen akan mengakibatkan keseimbangan

kalsium karena menurunnya efisiensi absorbsi kalsium.

Sementara ini

Penggunaan jangka panjang obat kortikosteroid, seperti prednison,

kortison, prednisolon dan deksametason dapat menyebabkan

kerusakan tulang. Obat lain yang terkait dengan peningkatan

risiko osteoporosis meliputi: penggunaan jangka panjang inhibitor

aromatize untuk mengobati kanker payudara, obat-obatan

antidepresan disebut inhibitor reuptake serotonin selektif

(SSRI), pengobatan dengan obat kanker metotreksat, beberapa obat

anti-kejang, asam-the menghalangi obat yang disebut inhibitor

pompa proton dan antasida yang mengandung aluminium.

7. Jumlah kalsium dalam asupan makanan

Kalsium yang rendah asupan makanan yang menyebabkan berkurangnya

kepadatan tulang, keropos tulang dini dan risiko patah tulang

meningkat.

8. Tingkat aktivitas fisik

Page 14: Osteoporosis dini

Seseorang dengan aktivitas fisik yang rendah memiliki risiko

osteoporosis yang tinggi dibandingkan aktif.

9. Merokok dan konsumsi alkohol yang berlebihan

Penelitian menunjukkan bahwa merokok dapat menjadi salah satu

faktor yang menyebabkan tulang menjadi lebih rapuh. Jika Anda

mengkonsumsi lebih dari dua botol minuman beralkohol sehari dapat

meningkatkan risiko osteoporosis, seperti alkohol dapat merusak

kemampuan tubuh untuk menyerap kalsium.

10. Determinan massa tulang

Massa tulang maksimal pada usia dewasa ditentukan oleh faktor

antara lain : genetika, mekanik, dan nutrisi/hormon. Perbedaan

genetik mempunyai derajat kepadatan struktur tulang. Sebagai

contoh orang kulit hitam pada umumnya mempunyai struktur tulang

yang lebih kuat daripada bangsa Kaukasia sehingga relatif imun

terhadap fraktur karena osteoporosis. Faktor mekanis mempunyai

pengaruh terhadap massa tulang disamping faktor genetik. Beban

mekanik yang berat akan mengakibatkan massa otot yang besar dan

juga massa tulang yang kuat. Selain itu faktor makanan dan hormon

juga berpengaruh pada maasa tulang. Pada seseorang dengan

pertumbuhan hormon dengan nutrisi yang cukup (protein dan

mineral), maka pertumbuhan tulang akan mencapai maksimal sesuai

dengan pengaruh genetik yang bersangkutan.

11. Determinan pengurangan massa tulang

Page 15: Osteoporosis dini

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengurangan massa tulang

pada lanjut usia pada dasarnya sama seperti faktor yang

mempengarui massa tulang yaitu genetik, mekanis, nutrisi dan

hormon. Faktor genetik berpengaruh terjadinya fraktur. Pada

seseorang dengan tulang kecil akan lebih mudah mendapat resiko

fraktur daripada ora dengan tulang yang besar. Di lain pihak,

faktor mekanik juga penting terhadap penurunan massa tulang

sehubungan lanjut usia. Karena pada umunya aktifitas fisik akan

menurun dengan bertambahnya usia maka massa akan menurun pula.

Faktor makanan juga mempunyai pengaruh yang penting, dalam hal

ini kalsium sebagai pembentuk tulang, pada wanita post menopouse

dengan masukan kalsium rendah dan absorbsinya tidak baik, akan

mengakibatkan keseimbangan kalsium menjadi negatif. Sedangkan

berkurangnya hormon estrogen akan mengakibatkan keseimbangan

kalsium karena menurunnya efisiensi absorbsi kalsium.

Sementara ini

Tujuan dari perawatan osteoporosis adalah pencegahan patah-patah

tulang dengan menghentikan kehilangan tulang dan dengan

meningkatkan kepadatan dan kekuatan tulang. Meskipun deteksi awal

dan perawatan tepat waktu dari osteoporosis dapat pada hakekatnya

mengurangi risiko patah tulang masa depan, tidak satupun dari

perawtan-perawatan yang tersedia untuk osteoporosis adalah

penyembuhan-penyembuhan sepenuhnya. Dengan kata-kata lain, adalah

sulit untuk sepenuhnya membangun kembali tulang yang telah

diperlemah oleh osteoporosis. Oleh karenanya, pencegahan dari

Page 16: Osteoporosis dini

osteoporosis adalah sama pentingnya seperti perawatan. Tindakan-

tindakan perawatan dan pencegahan osteoporosis adalah:

1. Perubahan-perubahan gaya hidup termasuk menghentikan merokok

sigaret, membatasi pemasukan alkohol, latihan secara

teratur, dan mengkonsumsi diet yang seimbang dengan kalsium

dan vitamin D yang cukup;

2. Obat-obat yang menghentikan kehilangan tulang dan

meningkatkan kekuatan tulang, seperti alendronate (Fosamax),

risedronate (Actonel), raloxifene (Evista), ibandronate

(Boniva), calcitonin (Calcimar), dan zoledronate (Reclast);

3. Obat-obat yang meningkatkan pembentukan tulang seperti

teriparatide (Forteo).

Perubahan-Perubahan Gaya Hidup

Latihan, menghentikan sigaret, dan membatasi alkohol

Latihan mempunyai keragaman yang lebar dari efek-efek kesehatan

yang menguntungkan. Bagaimanapun, latihan tidak membawa

peningkatan-peningkatan yang substansial pada kepadatan tulang.

Manfaat dari latihan untuk osteoporosis kebanyakan berhubungan

dengan pengurangan risiko jatuh, kemungkinan karena keseimbangan

diperbaiki dan/atau kekuatan otot ditingkatkan. Penelitian masih

belum menentukan tipe latihan yang mana adalah yang terbaik untuk

osteoporosis atau untuk berapa lama. Sampai penelitian telah

menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, kebanyakan dokter-dokter

Page 17: Osteoporosis dini

merekomendasikan latihan yang mengangkat berat, seperti berjalan,

lebih disukai setiap hari.

Satu kata dari perhatian tentang latihan: adalah penting untuk

menghindari latihan-latihan yang dapat melukai tulang-tulang yang

telah melemah. Pada pasien-pasien diatas umur 40 tahun dan mereka

yang dengan penyakit jantung, kegemukan, diabetes mellitus, dan

tekanan darah tinggi, latihan harus diresepkan dan domonitor oleh

dokter-dokter mereka. Akhirnya, tingkat-tingkat latihan yang

ekstrem (seperti lari marathon) mungkin adalah tidak sehat untuk

tulang-tulang. Lari marathon pada wanita-wanita muda yang

menjurus pada kehilangan berat badan dan kehilangan periode-

periode mens dapat sebenarnya menyebabkan osteoporosis.

Merokok satu pak sigaret per hari sepanjang kehidupan dewasanya

dapat menjurus pada kehilangan 5% sampai 10% dari massa tulang.

Merokok sigaret-sigaret mengurangi tingkat-tingkat estrogen dan

dapat menjurus pada kehilangan tulang pada wanita-wanita sebelum

menopause. Merokok sigaret-sigaret dapat juga menjurus pada

menopause yang lebih awal. Pada wanita-wanita postmenopause,

merokok dihubungkan dengan peningkatan risiko osteoporosis. Data

pada efek dari konsumsi yang teratur dari alkohol dan kafein pada

osteoporosis adalah tidak sejelas seperti dengan latihan dan

sigaret-sigaret. Faktanya, penelitian menyangkut alkohol dan

kafein sebagai faktor-faktor risiko untuk osteoporosis menunjukan

hasil-hasil yang bervariasi lebar, dan adalah kontroversial.

Tentu, efek-efek ini tidak sekuat seperti faktor-faktor lain.

Page 18: Osteoporosis dini

Meskipun demikian, pengereman dari keduanya alkohol dan kafein

adalah bijaksana.

Membangun tulang-tulang yang kuat dan sehat memerlukan pemasukan

diet kalsium dan latihan yang cukup yang dimulai pada masa kannk-

kanak dan remaja untuk kedua jenis kelamin. Yang paling penting,

bagaimanapun, pemasukan diet kalsium yang tinggi atau meminum

suplemen-suplemen kalsium sendiri adalah tidak cukup dalam

merawat osteoporosis, dan harus jangan dilihat sebagai alternatif

pada atau substitusi untuk obat-obat resep osteoporosis yang

lebih kuat. Pada beberapa tahun-tahun pertama setelah menopause,

kehilangan tulang yang cepat dapat terjadi bahkan jika suplemen-

suplemen kalsium diminum.

Pemasukan kalsium berikut telah direkomendasikan oleh The

National Institutes of Health Consensus Conference on

Osteoporosis untuk semua orang-orang, dengan atau tanpa

osteoporosis:

800 mg/hari untuk anak-anak berumur 1 sampai 10 tahun

1000 mg/hari untuk laki-laki, wanita-wanita premenopause,

dan wanita-wanita postmenopause juga yang meminum estrogen

1200 mg/hari untuk anak-anak berumur belasan tahun dan kaum

dewasa muda yang berumur 11 sampai 24

1500 mg/hari untuk wanita-wanita postmenopause yang tidak

meminum estrogen

1200mg sampai 1500 mg/hari untuk ibu-ibu yang hamil dan

menyusui

Page 19: Osteoporosis dini

Pemasukan total kasium harian harus tidak melewati 2000 mg

Pemasukan kalsium harian dapat dihitung dengan metode berikut:

1. Tidak termasuk produk-produk susu, diet rata-rata orang

Amerika mengandung kira-kira 250 mg kalsium;

2. Ada kira-kira 300 mg kalsium dalam glas susu 8-ounce;

3. Ada kira-kira 450 mg kalsium dalam 8 ounces dari plain

yogurt;

4. Ada kira-kira 1300 mg kalsium dalam 1 cangkir keju cottage;

5. Ada kira-kira 200 mg kalsium dalam 1 ounce keju cheddar;

6. Ada kira-kira 90 mg kalsium dalam ½ cangkir vanilla ice

cream;

7. Ada kira-kira 300 mg kalsium dalam 8 ounces jus jeruk yang

diperkuat dengan kalsium.

Sayangnya, penelitian-penelitian telah menunjukan bahwa rata-rata

wanita-wanita di Amerika mengkonsumsi kurang dari 500 miligram

kalsium per hari dalam diet mereka, kurang dari jumlah-jumlah

yang direkomendasikan. Tambahan kalsium dapat diperoleh dengan

meminum lebih banyak susu dan memakan lebih banyak keju cottage,

atau meminum tablet-tablet suplemen kalsium dari makanan-makanan

yang diperkuat kalsium, seperti jus jeruk.

Suplemen-suplemen kalsium yang beragam mengandung jumlah-jumlah

yang berbeda dari elemental calcium (jumlah aktual dari kalsium

dalam suplemen). Contohnya, Caltrate, Os-Cal dan Tums adalah

garam-garam kalsium karbonat. Setiap 1250 mg tablet garam kalsium

Page 20: Osteoporosis dini

karbonat (seperti Caltrate 600 mg, Os-Cal 500 mg, atau Tums 500

mg extra strength) mengandung 500 mg dari elemental calcium.

Seseorang yang memerlukan 1000 mg/hari dari suplemen kalsium

dapat meminum satu tablet dari Tums 500 mg extra strength

(mengandung 500 mg elemental calcium) dua kali sehari dengan

makanan-makanan.

Suplemen-suplemen kalsium karbonat paling baik diminum dalam

dosis-dosis yang dibagi kecil dengan makanan-makanan. Usus-usus

mungkin tidak mampu untuk dapat dipercaya menyerap lebih dari 500

mg kalsium semuanya dalam satu kali. Oleh karenanya, jalan yang

terbaik untuk mengambil 1000 mg suplemen kalsium adalah

membaginya dalam dua dosis. Demikian juga, dosis dari 1500 mg

harus dibagi kedalam tiga dosis-dosis.

Suplemen-suplemen kalsium adalah aman dan umumnya ditolerir

dengan baik. Efek-efek sampingan adalah salah cerna (indigestion)

dan sembelit. Jika sembelit dan salah cerna terjadi dengan

suplemen-suplemen kalsium karbonat, calcium citrate (Citracal)

dapat digunakan. Beberapa pasien-pasien mempunyai kesulitan

menelan tablet-tablet kalsium. Pada situasi ini, kalsium yang

dapat dikunyah seperti permen dalam bentuk dari merek Viactiv

tersedia. Obat-obat tertentu dapat mengganggu penyerapan dari

kalsium karbonat. Contoh-contoh dari obat-obat ini termasuk

proton-pump inhibitors [omeprazole (Prilosec), lansoprazole

(Prevacid), lansoprazole (Protonix), dan rabeprazole (Aciphex)],

Page 21: Osteoporosis dini

yang digunakan dalam merawat GERD (acid reflux) ataupeptic

ulcers. Pada kasus-kasus ini, calcium citrate lebih disukai.

Banyak preparasi-preparasi kalsium karbonat yang "natural",

seperti kerang-kerang tiram atau makanan tulang, mungkin

mengandung tingkat-tingkat yang tinggi dari timah atau elemen-

elemen berbahaya lainnya dan harus dihindari.

Osteoporosis, yang secara harfiah berarti tulang keropos, adalah

penyakit di mana kepadatan dan kualitas tulang berkurang. Sebagai

tulang menjadi lebih berpori dan rapuh, risiko patah tulang

sangat meningkat. Hilangnya tulang terjadi diam-diam dan secara

progresif. Seringkali tidak ada gejala sampai patah tulang

pertama terjadi.

Apa yang menyebabkan osteoporosis?

Kiri: tulang normal, kanan: osteoporosis boneLeft: tulang normal,

kanan: tulang osteoporosis tulang kami jaringan hidup dan terus

berubah. Dari saat lahir sampai dewasa muda, tulang sedang

mengembangkan dan memperkuat. Tulang kita berada di paling padat

mereka di awal 20-an kita - yang disebut puncak massa tulang.

Lihat informasi lebih rinci tentang Biologi Bone.

Seperti yang kita usia beberapa sel-sel tulang kita mulai

melarutkan matriks tulang (resorpsi), sementara sel-sel tulang

baru deposito osteoid (pembentukan). Proses ini dikenal sebagai

renovasi.

Page 22: Osteoporosis dini

Bagi penderita osteoporosis, keropos tulang outpaces pertumbuhan

tulang baru. Tulang menjadi keropos, rapuh dan rentan terhadap

fraktur. Untuk informasi lebih rinci lihat Patofisiologi:

Penyebab Biologi Osteoporosis.

Osteoporosis patah tulang

Di seluruh dunia, 1 dari 3 wanita dan 1 dari 5 pria beresiko

patah tulang osteoporosis. Bahkan, patah tulang osteoporosis

diperkirakan terjadi setiap 3 detik. Fraktur yang paling umum

yang terkait dengan osteoporosis terjadi pada tulang belakang,

pinggul dan pergelangan tangan. Kemungkinan ini terjadi patah

tulang, terutama di pinggul dan tulang belakang, meningkat dengan

usia di kedua perempuan dan laki-laki.

Yang dikhawatirkan adalah patah tulang belakang (spinal) dan

pinggul. Patah tulang belakang dapat mengakibatkan konsekuensi

serius, termasuk hilangnya tinggi badan, nyeri punggung intens

dan deformitas (kadang-kadang disebut Janda 's Hump). Sebuah

patah tulang pinggul sering membutuhkan operasi dan dapat

mengakibatkan hilangnya kemerdekaan atau kematian.

Pencegahan, diagnosis dan pengobatan

Kabar baiknya adalah ada banyak langkah yang bisa diambil untuk

mencegah osteoporosis dan diagnosis. Ini sekarang kondisi

sebagian besar dapat diobati dan, dengan kombinasi perubahan gaya

Page 23: Osteoporosis dini

hidup dan pengobatan yang tepat, patah tulang banyak dapat

dihindari.

Osteoporosis

Siapa saja yang berisiko?

Karena kehilangan tulang secara bertahap dan tanpa rasa sakit,

biasanya tidak ada gejala yang menunjukkan seseorang

mengembangkan osteoporosis. Inilah sebabnya mengapa osteoporosis

sering disebut sebagai silent disease. Seringkali gejala pertama

dari osteoporosis adalah fraktur. Umumnya, patah tulang

osteoporosis terjadi pada tulang belakang, pergelangan tangan

atau pinggul, meskipun fraktur osteoporosis dapat terjadi pada

tulang lain juga.

Sementara patah tulang tungkai sebagian besar (seperti di

pergelangan tangan atau pinggul) yang jelas, patah tulang

belakang dapat lebih sulit untuk mendiagnosa. Hal ini karena

mereka mungkin menyakitkan, atau jika ada rasa sakit, seseorang

mungkin tidak tahu hal itu disebabkan oleh patah tulang karena

penyebab yang berbeda dari sakit punggung. Tanda-tanda yang lebih

jelas dari patah tulang belakang adalah:

    Kehilangan tinggi

    Pengembangan punggung bagian atas melengkung (kadang-kadang

disebut Hump a Janda itu)

Page 24: Osteoporosis dini

Karena biasanya tidak ada tanda-tanda lahiriah osteoporosis,

dokter akan sering merekomendasikan tes diagnostik tergantung

pada usia Anda dan jika Anda memiliki faktor risiko lain untuk

penyakit ini [1].

Apa Anda faktor risiko osteoporosis?

Suatu faktor risiko adalah apa saja yang meningkatkan kesempatan

Anda untuk mendapatkan penyakit. Memiliki faktor risiko, atau

bahkan beberapa, tidak berarti bahwa Anda akan mengalami

osteoporosis. Namun, faktor-faktor risiko yang Anda miliki,

semakin besar kesempatan Anda untuk mengembangkan penyakit dan

juga, semakin besar tingkat masing-masing faktor risiko, semakin

besar risiko [2]. Ada berbagai jenis faktor risiko - tetap dan

dimodifikasi. Beberapa faktor, seperti usia atau jenis kelamin,

tidak dapat diubah, padahal yang lain terkait dengan pilihan gaya

hidup pribadi, seperti asupan merokok, alkohol dan diet.

Tetap risiko

Meskipun faktor risiko tetap tidak dapat diubah, orang perlu

menyadari dari mereka sehingga mereka dapat mengambil langkah-

langkah untuk mengurangi kehilangan mineral tulang. Faktor risiko

tetap juga termasuk apa yang disebut 'faktor risiko sekunder' -

gangguan dan obat-obatan yang melemahkan tulang dan mempengaruhi

keseimbangan (heighting risiko patah tulang karena jatuh). Faktor

risiko tetap meliputi [3-6]:

Page 25: Osteoporosis dini

    Usia

    Jenis kelamin perempuan

    Riwayat keluarga osteoporosis

    Sebelumnya fraktur

    Etnis

    Menopause / histerektomi

    Panjang terapi glukokortikoid jangka

    Rheumatoid arthritis

    Primer / hipogonadisme pada pria sekunder

Baca informasi lebih lanjut tentang faktor risiko tetap termasuk

faktor risiko sekunder.

Dimodifikasi risiko

Kebanyakan dimodifikasi faktor risiko langsung berdampak tulang

biologi dan mengakibatkan penurunan kepadatan mineral tulang

(BMD), tetapi beberapa dari mereka juga meningkatkan risiko

fraktur independen dari efeknya pada tulang itu sendiri. Ini

termasuk [7,8]:

    Alkohol

    Merokok

    Tubuh yang rendah indeks massa

    Gizi buruk

    Kekurangan vitamin D

Page 26: Osteoporosis dini

    Gangguan makan

    Kurangnya latihan

    Rendah kalsium asupan makanan

    Sering jatuh

Individu dapat mengambil tindakan untuk mengurangi risiko

dimodifikasi dan, meskipun tidak ada cara untuk mengendalikan

risiko tetap, ada beberapa strategi yang dapat mengurangi efeknya

1. Mencegah Osteoporosis

Faktor genetik memainkan peran penting dalam menentukan

apakah seseorang berada pada peningkatan risiko

osteoporosis. Namun, faktor gaya hidup seperti diet dan

aktivitas fisik juga mempengaruhi perkembangan tulang pada

remaja dan tingkat kehilangan tulang di kemudian hari.

Setelah Anda pertengahan 20-an, penipisan tulang adalah

proses alamiah dan tidak dapat benar-benar berhenti. Semakin

tebal tulang Anda, semakin kecil kemungkinan mereka menjadi

cukup tipis untuk istirahat. Perempuan muda khususnya perlu

menyadari risiko osteoporosis mereka dan mengambil langkah-

langkah untuk memperlambat kemajuan dan mencegah patah

tulang.

Childhood sampai remaja

Page 27: Osteoporosis dini

Membangun tulang yang kuat dimulai selama childhoodIt pernah

terlalu dini untuk berinvestasi dalam kesehatan tulang.

Pencegahan osteoporosis dimulai dengan pertumbuhan tulang

yang optimal dan perkembangan di masa muda.

Tulang hidup jaringan, dan kerangka tumbuh terus menerus

dari lahir sampai akhir masa remaja, mencapai kekuatan

maksimum dan ukuran (massa tulang puncak) di masa dewasa

awal, sekitar pertengahan 20-an. Baca tentang perkembangan

tulang pada orang muda.

Anak-anak dan remaja harus:

    Pastikan makanan bergizi dengan asupan kalsium yang

cukup

    Hindari kekurangan gizi protein dan kurang gizi

    Menjaga pasokan yang cukup vitamin D

    Berpartisipasi dalam aktivitas fisik secara teratur

    Menghindari efek kedua tangan merokok

Ini diperkirakan meningkat 10% dari puncak massa tulang pada

anak-anak mengurangi risiko patah tulang osteoporosis pada

masa dewasa sebesar 50%.

Kedewasaan

Massa tulang yang diperoleh selama masa muda merupakan

Page 28: Osteoporosis dini

faktor penentu penting dari risiko patah tulang osteoporosis

selama kehidupan selanjutnya. Semakin tinggi tulang puncak

massa, semakin rendah risiko osteoporosis.

Setelah massa tulang puncak telah tercapai, itu

dipertahankan oleh proses yang disebut renovasi. Ini

merupakan proses yang berkesinambungan di mana tulang lama

dihapus (resorpsi) dan tulang baru dibuat (formasi).

Pembaruan tulang bertanggung jawab untuk kekuatan tulang

sepanjang hidup.

Selama masa kanak-kanak dan awal dewasa, pembentukan tulang

lebih penting daripada resorpsi tulang. Kemudian dalam

hidup, bagaimanapun, kecepatan resorpsi tulang lebih besar

dari laju pembentukan tulang dan menyebabkan tulang

kehilangan jaring-penipisan tulang Anda.

Setiap faktor yang menyebabkan tingkat yang lebih tinggi

dari remodeling tulang pada akhirnya akan mengakibatkan

hilangnya lebih cepat massa tulang dan tulang rapuh lagi.

Saran nutrisi dan gaya hidup untuk membangun tulang yang

kuat di masa muda sama berlaku untuk orang dewasa untuk.

Dewasa harus:

    Pastikan makanan bergizi dan asupan kalsium yang cukup

    Hindari kurang gizi, khususnya efek penurunan berat

Page 29: Osteoporosis dini

badan yang parah diet dan gangguan makan

    Menjaga pasokan yang cukup vitamin D

    Berpartisipasi dalam reguler menahan beban aktifitas

    Hindari merokok merokok dan kedua tangan

    Hindari minum berat

    Karena hasil klinis osteoporosis adalah patah tulang,

perhatian kini semakin berfokus pada identifikasi pasien

berisiko tinggi patah tulang daripada identifikasi penderita

osteoporosis seperti yang didefinisikan oleh BMD saja

(208,209,210,211,212,213).

    Meskipun osteoporosis didefinisikan dalam hal BMD dan

kemerosotan microarchitectural dari jaringan tulang, BMD

hanyalah salah satu komponen dari risiko patah tulang.

Penilaian yang akurat dari risiko patah tulang idealnya

harus mempertimbangkan faktor-faktor risiko lain yang

terbukti menambahkan informasi dengan yang disediakan oleh

BMD (208,209,210,211,212,213).

    Osteoporosis telah ditunjukkan dalam studi memiliki

komponen genetik yang besar (57,58,205). Sebuah riwayat

orangtua fraktur (patah tulang pinggul khususnya)

menganugerahkan peningkatan risiko patah tulang yang

independen dari BMD (59).

    Penelitian telah memberikan bukti bahwa berat badan pada

masa bayi adalah penentu massa tulang di usia dewasa

(60,61,62).

    Aktivitas fisik dan gaya hidup serta fungsi

Page 30: Osteoporosis dini

neuromuskular gangguan (misalnya, kekuatan otot berkurang,

gangguan gait dan keseimbangan) merupakan faktor risiko

untuk mengembangkan patah tulang (78,79,174,175).

    Merokok dapat menyebabkan kepadatan tulang yang lebih

rendah dan risiko yang lebih tinggi fraktur (63,64,65,66)

dan risiko ini meningkat dengan usia (66).

    Asupan alkohol yang tinggi menganugerahkan risiko yang

signifikan dari patah tulang masa depan (misalnya, lebih

dari 4 unit alkohol / hari dapat melipatgandakan risiko

patah tulang pinggul) (67). Risiko patah tulang belakang dan

pinggul pada pria meningkat dengan asupan alkohol berat,

terutama dengan asupan jangka panjang (68).

    Penggunaan jangka panjang kortikosteroid adalah penyebab

paling umum dari osteoporosis sekunder. Diperkirakan bahwa

30-50% dari pasien pada terapi kortikosteroid jangka panjang

akan mengalami patah tulang (69,70), dengan peningkatan

risiko patah tulang pinggul sebesar 2 kali lipat pada wanita

dan 2,6 kali lipat pada pria (206).

    Obat menghambat pompa proton dapat mengurangi penyerapan

kalsium dari perut dan penggunaan jangka panjang obat ini

secara signifikan dapat meningkatkan risiko patah tulang

osteoporosis (207.141).

    Berat badan rendah dan penurunan berat badan dikaitkan

dengan kehilangan tulang yang lebih besar dan peningkatan

risiko fraktur (71,72,73,74,203).

    Beberapa wanita muda, terutama mereka pelatihan untuk

Page 31: Osteoporosis dini

kompetisi atletik elit, berolahraga terlalu banyak, makan

terlalu sedikit, dan akibatnya amenore pengalaman yang

membuat mereka beresiko untuk massa tulang rendah dan

fraktur (75).

    Setelah fraktur trauma awal yang rendah dari penurunan

yang sederhana, baik pria dan wanita tua memiliki risiko

setara peningkatan semua jenis patah tulang selanjutnya,

terutama dalam 5-10 tahun mendatang (173).

    Pria setengah baya dan lebih tua dan wanita dengan

tinggi badan tahunan> 0,5 cm akan meningkatkan risiko

pinggul dan setiap fraktur (217).

    Terjun berkontribusi terhadap patah tulang - 90% dari

hasil pinggul patah tulang karena jatuh (76). Penurunan 65

ketiga orang di atas usia setiap tahunnya, dengan sekitar

10-15% dari jatuh pada lansia mengakibatkan patah tulang,

dan hampir 60% dari mereka yang jatuh tahun sebelumnya akan

jatuh lagi (76,77).

    Penggunaan anxiolytics, sedatif, neuroleptik dan

antidepresan telah terbukti meningkatkan risiko patah tulang

pinggul (243).

Latihan

    Anak dan remaja adalah waktu yang sangat berharga untuk

meningkatkan massa tulang melalui latihan

(88,89,90,91,92,177,178).

Page 32: Osteoporosis dini

    Tingginya tingkat waktu luang, kegiatan olahraga, dan

pekerjaan rumah tangga dan jam lebih sedikit duduk setiap

hari dikaitkan dengan risiko relatif berkurang secara

signifikan untuk patah tulang pinggul (93,94).

    Aktivitas fisik dan kebugaran mengurangi risiko

osteoporosis dan patah tulang (95,96,97) dan jatuh-terkait

cedera (98,99,100).

    Bukti epidemiologi menunjukkan bahwa aktivitas fisik

berhubungan dengan penurunan patah tulang pinggul pada

wanita dan laki-laki (101,102,103).

    Penguatan otot punggung dapat mengurangi risiko patah

tulang belakang dan kyphosis (104105106107).

    Penelitian telah menunjukkan bahwa kepadatan mineral

tulang pada wanita postmenopause dapat dipertahankan atau

ditingkatkan dengan latihan terapi (108.109.110).

    Pada orang tua yang lemah, kegiatan untuk meningkatkan

keseimbangan dan keyakinan mungkin berharga dalam pencegahan

jatuh. Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang

berlatih tai chi memiliki penurunan 47% dan 25% jatuh patah

tulang pinggul laju mereka yang tidak (98) dan bahwa tai chi

dapat bermanfaat untuk memperlambat hilangnya tulang pada

tulang menahan beban di awal pascamenopause wanita (111).

    Latihan intensif dapat mengarah pada peningkatan

kekuatan dan fungsi pada pasien lanjut usia yang memiliki

operasi penggantian pinggul akibat patah tulang pinggul

(112).

Page 33: Osteoporosis dini

Makanan

    Kecukupan asupan kalsium dapat memaksimalkan efek

positif dari aktivitas fisik pada kesehatan tulang selama

masa pertumbuhan anak-anak (116).

    Suplemen kalsium telah terbukti memiliki efek positif

pada kepadatan mineral tulang pada wanita postmenopause

(117).

    Buah dan sayuran adalah positif berhubungan dengan

kepadatan tulang dalam studi pada pria dan wanita. Komponen

yang tepat dari buah-buahan dan sayuran yang dapat

memberikan manfaat untuk tulang masih harus diklarifikasi

(121.122).

    Dalam sebuah studi pada pria lanjut usia dan wanita,

asupan protein tinggi diet dikaitkan dengan tingkat yang

lebih rendah yang berkaitan dengan usia kehilangan tulang

(123).

    Nutrisi yang baik merupakan bagian penting dari program

rehabilitasi yang sukses pada pasien yang telah memiliki

patah tulang osteoporosis. Dalam lemah, lanjut usia,

penderita patah tulang pinggul ini sangat penting, karena

status gizi buruk dapat memperlambat pemulihan, dan

meningkatkan kerentanan terhadap patah tulang selanjutnya

(124125126127).

Page 34: Osteoporosis dini

    Intoleransi laktosa telah terbukti berhubungan dengan

massa tulang yang rendah dan peningkatan risiko patah tulang

karena susu rendah (kalsium) asupan (129).

    Asupan alkohol moderat tidak dianggap berbahaya bagi

tulang. Namun, penyalahgunaan alkohol kronis merugikan

kesehatan tulang, dengan salah satu mekanisme menjadi efek

toksik langsung pada sel-sel pembentuk tulang (130).

    Studi pada anak-anak dan remaja telah menunjukkan bahwa

suplementasi dengan kalsium, kalsium susu yang diperkaya

makanan atau susu meningkatkan tingkat akuisisi mineral

tulang (113.114.115).

    Permulaan anoreksia nervosa sering terjadi selama

pubertas, waktu hidup ketika tulang akrual massa maksimal

terjadi, sehingga menempatkan remaja perempuan dan laki-laki

dengan anoreksia nervosa berisiko tinggi untuk tulang puncak

dikurangi massa (128.204.140).

    Kalsium dan vitamin D mengurangi tingkat kehilangan

tulang dan fraktur juga tingkat pada orang dewasa pria dan

wanita yang lebih tua, dan orang tua (118.119.120). Pada

wanita lansia dilembagakan, ini suplemen gabungan mengurangi

angka patah tulang pinggul (118).

    Suplementasi dengan vitamin D telah meningkatkan kinerja

otot ekstremitas bawah dan mengurangi risiko jatuh di

beberapa berkualitas tinggi ganda uji kontrol acak buta

(242).

    Dalam sebuah studi pada pria lanjut usia dan wanita,

Page 35: Osteoporosis dini

asupan protein tinggi diet dikaitkan dengan tingkat yang

lebih rendah yang berkaitan dengan usia kehilangan tulang

(123).

Tipe I (post manopausal):

Terjadi 15-20 tahunsetelah menopause (53-75 tahun).Ditandai

oleh fraktur tulang belakang tipecrush, Colles’ fraktur, dan

berkurangnya gigi geligi (Riggs & Melton,1986). Hal ini

disebabkan luasnya jaringan trabekular pada tempat tersebut.

Dimana jaringan terabekular lebih responsive terhadap defisiensi

estrogen