Top Banner
1 PENGARUH KARAKTER EKSEKUTIF, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, DAN KOMPENSASI RUGI FISKAL TERHADAP TAX AVOIDANCE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN 2013-2015 Nurul Aini Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRACK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh indikator dari laporan keuangan pada tax avoidance. Karakter eksekutif, yang diproksikan dengan risiko perusahaan, corporate governance yang diproksikan dengan kualitas audit dan komite audit serta kompensasi rugi fiskal digunakan sebagai variabel bebas yang diduga memberikan pengaruh terhadap variabel terikat tax avoidance yang diproksikan dengan Cash Effective Tax Rates (CETR). Penelitian ini menggunakan kriteria purposive sampling dan menggunakan uji analisis regresi linear berganda. Hasil Penelitian ini adalah karakter eksekutif, kualitas audit, komite audit dan kompensasi rugi fiskal berpengaruh signifikan secara simultan terhadap tax avoidance pada perusahaan manufaktur di BEI periode tahun 2013-2015; Karakter eksekutif berpengaruh secara parsial terhadap tax avoidance sedangkan kualitas audit, komite audit dan kompensasi rugi fiskal tidak berpengaruh secara parsial terhadap tax avoidance. Kata Kunci: Tax Avoidance, Karakter Eksekutif, Kualitas Audit, Komite Audit, dan Kompensasi Rugi Fiskal ABSTRACT This study aims to determine the effect of indicators of financial statements on tax avoidance. The executive character, which is proxied with corporate risk, corporate governance proxied by audit quality and audit committee and fiscal loss compensation, is used as the independent variable that is suspected to have an effect on the tax avoidance variable that is proxied by Cash Effective Tax Rates (CETR). This study used purposive sampling criteria and used multiple linear regression analysis test. The results of this study are executive character, audit quality, audit committee and fiscal loss compensation have significant effect simultaneously to tax avoidance at manufacturing company in BEI period 2013-2015; The executive character is partially affected by tax avoidance, while audit quality, audit committee and fiscal loss compensation have no partial effect on tax avoidance. Keywords: Tax Avoidance, Executive Character, Audit Quality, Audit Committee, and Fiscal Loss Compensation
18

Nurul Aini Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh karakter eksekutif, good corporate

Mar 23, 2019

Download

Documents

buikhuong
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Nurul Aini Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh karakter eksekutif, good corporate

1

PENGARUH KARAKTER EKSEKUTIF, GOOD CORPORATE

GOVERNANCE, DAN KOMPENSASI RUGI FISKAL TERHADAP TAX

AVOIDANCE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN 2013-2015

Nurul Aini

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji

ABSTRACK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh indikator dari laporan

keuangan pada tax avoidance. Karakter eksekutif, yang diproksikan dengan risiko

perusahaan, corporate governance yang diproksikan dengan kualitas audit dan

komite audit serta kompensasi rugi fiskal digunakan sebagai variabel bebas yang

diduga memberikan pengaruh terhadap variabel terikat tax avoidance yang

diproksikan dengan Cash Effective Tax Rates (CETR). Penelitian ini menggunakan

kriteria purposive sampling dan menggunakan uji analisis regresi linear berganda.

Hasil Penelitian ini adalah karakter eksekutif, kualitas audit, komite audit dan

kompensasi rugi fiskal berpengaruh signifikan secara simultan terhadap tax

avoidance pada perusahaan manufaktur di BEI periode tahun 2013-2015; Karakter

eksekutif berpengaruh secara parsial terhadap tax avoidance sedangkan kualitas audit,

komite audit dan kompensasi rugi fiskal tidak berpengaruh secara parsial terhadap tax

avoidance.

Kata Kunci: Tax Avoidance, Karakter Eksekutif, Kualitas Audit, Komite Audit,

dan Kompensasi Rugi Fiskal

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of indicators of financial statements on

tax avoidance. The executive character, which is proxied with corporate risk,

corporate governance proxied by audit quality and audit committee and fiscal loss

compensation, is used as the independent variable that is suspected to have an effect

on the tax avoidance variable that is proxied by Cash Effective Tax Rates (CETR).

This study used purposive sampling criteria and used multiple linear regression

analysis test.

The results of this study are executive character, audit quality, audit committee and

fiscal loss compensation have significant effect simultaneously to tax avoidance at

manufacturing company in BEI period 2013-2015; The executive character is

partially affected by tax avoidance, while audit quality, audit committee and fiscal

loss compensation have no partial effect on tax avoidance.

Keywords: Tax Avoidance, Executive Character, Audit Quality, Audit Committee,

and Fiscal Loss Compensation

Page 2: Nurul Aini Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh karakter eksekutif, good corporate

2

PENDAHULUAN

Perpajakan adalah salah satu komponen penting dalam perekonomian

Indonesia, dimana pajak merupakan iuran yang dibayarkan rakyat kepada negara dan

dipungut berdasarkan undang-undang tanpa jasa timbal balik dari negara yang

diterima secara langsung karna digunakan untuk membiayai rumah tangga negara.

Dari sudut pandang perusahaan, pajak merupakan salah satu komponen biaya yang

mengurangi laba perusahaan. Beban pajak yang tinggi mendorong banyak perusahaan

berusaha melakukan manajemen pajak agar pajak yang dibayarkan lebih sedikit.

Manajemen pajak dapat dilakukan salah satunya dengan melakukan

penghindaran pajak (tax avoidance) dimana perusahaan berusaha mengurangi beban

pajaknya dengan cara yang legal dan tidak bertentangan dengan undang- undang

perpajakan atau dapat juga dikatakan memanfaatkan kelemahan dalam undang-

undang perpajakan yang berlaku (Santoso, 2014).

Upaya penghindaran pajak di Indonesia bukanlah hal yang baru lagi, pada

tahun 2014-2015 Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (DJP Kemenkeu)

menyatakan sebanyak 2000 perusahaan multinasional yang beroperasi di Indonesia

tidak membayar pajak penghasilan pasal 25 dan pasal 29 karena alasan merugi. Tax

avoidance yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan tentu saja berdasarkan

kebijakan yang diambil oleh pemimpin perusahaan itu sendiri. Pimpinan-pimpinan

perusahaan tersebut tentu saja memiliki karakter yang berbeda antara yang satu

dengan yang lainnya (Swingly dan Sukartha, 2015). Seorang pemimpin perusahaan

bisa saja memiliki karakter risk taker atau risk averse yang tercermin dari besar

Page 3: Nurul Aini Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh karakter eksekutif, good corporate

3

kecilnya risiko perusahaan (Budiman, 2012). Semakin tinggi risiko suatu perusahaan,

maka eksekutif cenderung bersifat risk taker. Sebaliknya, semakin rendah risiko suatu

perusahaan, maka eksekutif cenderung bersifat risk averse.

Selain karakter eksekutif yang memiliki keterkaitan dengan tax avoidance,

terdapat good corporate governance yang juga mempengaruhi cara perusahaan dalam

memenuhi kewajiban perpajakannya. Good corporate governance merupakan tata

kelola perusahaan yang menjelaskan hubungan antara berbagai partisipan dalam

perusahaan yang menentukan arah kinerja perusahaan. Banyaknya perusahaan yang

melakukan penghindaran pajak membuktikan bahwa good corporate governance

belum sepenuhnya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan publik di Indonesia.

(Maharani dan Suardana, 2014). Proksi dari good corporate governance yang

digunakan dalam penelitian ini adalah kualitas audit dan komite audit.

Faktor berikutnya yang dapat mempengaruhi aktivitas tax avoidance adalah

kompensasi rugi fiskal, kompensasi rugi fiskal merupakan proses peralihan kerugian

dari satu periode ke periode lainnya yang menunjukkan perusahaan yang sedang

merugi tidak akan dibebani pajak sehingga dapat dimanfaatkan perusahaan untuk

melakukan tax avoidance.

TINJAUAN LITERATUR

Tax Avoidance

Menurut Erly Suandy (2013) penghindaran pajak (tax avoidance) adalah salah

satu usaha pengurangan secara legal yang dilakukan dengan cara memanfaatkan

ketentukan-ketentuan dibidang perpajakan secara optimal seperti, pengecualian dan

Page 4: Nurul Aini Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh karakter eksekutif, good corporate

4

pemotongan- pemotongan yang diperkenankan maupun manfaat hal-hal yang belum

diatur dan kelemahan-kelemahan yang ada dalam peraturan perpajakan yang berlaku.

Penghindaran pajak juga sebenarnya merupakan bagian dari perencanaan

perpajakan. Namun, perlu diingat bahwa penghindaran pajak merupakan rekayasa

yang seharusnya masih tetap berada dalam bingkai ketentuan peraturan perundang-

undangan perpajakan. Artinya bahwa penghindaran pajak dapat terjadi sesuai isi dari

ketentuan di peraturan perundang-undangan perpajakan itu sendiri (Fidel, 2010).

Berdasarkan uraian tersebut di atas, bahwa penghindaran pajak sebenarnya telah

“dijaga” dengan rambu-rambu yang ada pada peraturan perundang-undangan

perpajakan kalaupun ada yang masih dapat dihindarkan hal itu dikarenakan masih

adanya celah yang dapat diambil dari pembuatan peraturan perundang-undangan

perpajakan.

Karakter Eksekutif

Karakteristik adalah sesuatu yang tumbuh sejalan dengan waktu dan telah

menempa serta membentuk sikap seseorang yang selanjutnya memberi pengaruh

pada setiap keputusan yang dibuat oleh orang tersebut. Adapun jenis karakter

individu yang duduk dalam manajemen perusahaan adalah mereka yang merupakan

risk taker atau risk averse (Budiman dan Setiyono, 2012). Semakin tinggi risiko suatu

perusahaan, maka eksekutif cenderung bersifat risk taker. Sebaliknya, semakin

rendah risiko suatu perusahaan, maka eksekutif cenderung bersifat risk averse.

Page 5: Nurul Aini Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh karakter eksekutif, good corporate

5

Senada dengan hal tersebut, Dewi dan Jati (2014) mengatakan risiko

perusahaan berpengaruh terhadap tax avoidance. Artinya apabila eksekutif semakin

bersifat risk taker maka akan semakin besar tindakan tax avoidance yang dilakukan.

Besar kecilnya risiko perusahaan mengindikasikan kecenderungan karakter eksekutif.

Tingkat risiko yang besar mengindikasikan bahwa pimpinan perusahaan lebih bersifat

risk taker yang lebih berani mengambil risiko. Sebaliknya tingkat risiko yang kecil

mengindikasikan bahwa pimpinan perusahaan lebih bersifat risk averse yang

cenderung untuk menghindari risiko.

Kualitas Audit

Kualitas audit adalah segala kemungkinan yang dapat terjadi saat auditor

mengaudit laporan keuangan klien dan menemukan pelanggaran atau kesalahan yang

terjadi, dan melaporkannya dalam laporan keuangan auditan (Dewi dan Jati, 2014).

Laporan keuangan yang diaudit oleh auditor KAP The Big Four menurut beberapa

referensi lebih berkualitas sehingga menampilkan nilai perusahaan yang sebenarnya,

oleh karena itu diduga perusahaan yang diaudit oleh KAP The Big Four (Price Water

House Cooper – PWC, Deloitte Touche Tohmatsu, KPMG, Ernst & Young – E&Y)

memiliki tingkat kecurangan yang lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan

yang diaudit KAP Non The Big Four (Annisa dan Lulus ,2012).

Menurut Maharani dan Suardana (2014) perusahaan yang diaudit oleh KAP

The Big Four akan semakin sulit melakukani praktik penghindarani pajak, karena

auditor yang termasuk dalam The Big Four lebih kompeten dan profesional

Page 6: Nurul Aini Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh karakter eksekutif, good corporate

6

dibandingkan dengan auditor yang termasuk dalam Non The Big Four, sehingga ia

memiliki pengetahuan yang lebih banyak tentang cara mendeteksi dan memanipulasi

laporan keuangan yang mungkin dilakukan oleh perusahaan.

Komite Audit

Komite audit adalah komite yang bertanggung jawab mengawasi audit

eksternal dan merupakan kontak utama antara auditor dengan perusahaan (Dewi dan

Jati, 2014). Dalam praktik penghindaran pajak, corporate governance harus baik agar

praktik penghindaran pajak yang dilakukan perusahaan tidak melewati batas dan

melanggar undang-undang, namun tetap efektif dan efisien. Baik atau tidaknya

corporate governance yang dijalankan perusahaan juga ditentukan oleh jumlah

anggota komite audit. Dewan komisaris wajib membentuk komite audit yang

beranggotakan sekurang-kurangnya tiga orang anggota diangkat serta diberhentikan

serta bertanggung jawab kepada dewan komisaris. Komite audit yang beranggotakan

sedikit, cenderung dapat bertindak lebih efisien, namun juga memiliki kelemahan,

yakni minimnya pengalaman anggota, sehingga anggota komite audit seharusnya

memiliki pemahaman memadai tentang pembuatan laporan keuangan dan pengawas

prinsip-prinsip pengawasan internal. Kualifikasi terpenting dari anggota komite audit

adalah pada commonsense, kecerdasan dan suatu pandangan yang independen.

Kompensasi Rugi Fiskal

Kompensasi kerugian adalah menghitung kerugian dengan penghasilan neto

tahun pajak berikutnya (Suhartono dan Ilyas, 2009). Dalam perhitungan tersebut

Page 7: Nurul Aini Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh karakter eksekutif, good corporate

7

apabila terjadi penghasilan neto positif, yaitu jumlah penghasilan bruto lebih besar

dari jumlah biaya fiskal maka akan terhutang PPh. Namun apabila sebaliknya, yaitu

terjadi penghasilan neto negatif (kerugian), yaitu jumlah penghasilan bruto lebih kecil

dari jumlah biaya fiskal, maka harus dihitung PPh yang terhutang dalam bentuk

negatif. Oleh karena dalam sistem pemungutann pajak tidak dikenal PPh negatif,

maka atas penghasilan neto negatif (kerugian) tersebut tidak dihitung PPh yang

terhutang namun diperhitungkan dengan penghasilan neto tahun pajak berikutnya.

Sesuai Pasal 6 ayat (2) UU PPh dijelaskan bahwa apabila penghasilan bruto

dikurangi dengan biaya fiskal diperoleh kerugian, maka kerugian tersebut

dikompensasikan dengan penghasilan mulai tahun pajak berikutnya sampai dengan 5

(lima) tahun. Ketentuan kompensasi kerugian hanya ada dalam Pasal 6 ayat (2) UU

PPh saja, sedangkan dalam penjelasan hanya disebutkan kerugian fiskal dan tidak ada

penjelasan lebih lanjut mengenai pengertian kerugian fiskal. Dengan mengacu pada

hal tersebut, maka kerugian fiskal dapat diartikan sebagai kerugian yang diperoleh

sesuai dengan perhitungan menurut ketentuan UU PPh.

METODELOGI

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang merupakan

emiten Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2013-2015. Teknik pemilihan

sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan purposive sampling..

Metode ini dipilih peneliti karena dianggap memudahkan peneliti dalam melakukan

penelitian ini. Adapun beberapa kriteria sampel penelitian, antara lain: Perusahaan

Page 8: Nurul Aini Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh karakter eksekutif, good corporate

8

dalam manufaktur yang terdaftar di BEI pada periode 2013-2015 secara berturut-

turut. Perusahaan yang menyajikan informasi keuangan lengkap dan laporan tahunan

lengkap (annual report). Perusahaan yang menggunakan mata uang rupiah, agar

kriteria pengukuran mata uangnya sama. Perusahaan dengan nilai CETR kurang dari

satu, serta pepusahaan yang melakukan kompensasi rugi fiskal. Data yang digunakan

dalam penelitian ini berupa laporan tahunan dan laporan keuangan auditan

perusahaan tahun 2013-2015 yang telah dipublikasikan secara lengkap di BEI dan

website www.idx.co.id.

Definisi Operasional Variabel

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tax avoidance. Tax Avoidance

(Y) merupakan usaha untuk mengurangi, atau bahkan meniadakan hutang pajak yang

harus dibayar perusahaan dengan tidak melanggar undang-undang yang ada

(Budiman dan Setiyono, 2012). Menurut Dyreng, Scott, Hanlon, Michelle dan

Edward (2010), variabel ini dihitung melalui CASH ETR (Cash Effective Tax Rate)

perusahaan yaitu kas yang dikeluarkan untuk biaya pajak dibagi dengan laba sebelum

pajak. Semakin besar CASH ETR ini mengindikasikan semakin rendah tingkat

penghindaran pajak perusahaan.

Variabel Independen berupa karakter eksekutif, kualitas audit komite audit,

dan kompensasi rugi fiskal.

Page 9: Nurul Aini Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh karakter eksekutif, good corporate

9

Karakter Eksekutif (X1)

Paligrova (2010) mengukur risiko perusahaan dihitung melalui deviasi standar

dari EBITDA (Earning Before Income + Tax + Depreciation + Amortization) dibagi

dengan total aset perusahaan. Semakin besar risiko perusahaan menunjukkan

eksekutif perusahaan tersebut adalah risk-taking, sebaliknya semakin kecil risiko

perusahaan menunjukkan eksekutif perusahaan tersebut adalah risk-averse.

Kualitas Audit (X2)

Untuk penelitian ini perusahaan yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik

(KAP) The Big Four yaitu Price Waterhouse Cooper-PWC, Deloitte Touche

Tohmatsu, KPMG, Ernst & Young-E&Y akan diberi nilai 1, dan apabila tidak diaudit

oleh keempat Kantor Akuntan Publik (KAP) di bawah lisensi KAP The Big Four

akan diberi nilai 0.

Komite Audit (X3)

Dalam praktik penghindaran pajak, corporate governance harus baik agar

praktik penghindaran pajak yang dilakukan perusahaan tidak melewati batas dan

melanggar undang-undang, namun tetap efektif dan efisien. Baik atau tidaknya

corporate governance yang dijalankan perusahaan juga ditentukan oleh jumlah

anggota komite audit. Variabel komite audit dalam penelitian ini diukur melalui

berapa jumlah anggota komite audit dalam suatu perusahaan (Reza,2012).

Page 10: Nurul Aini Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh karakter eksekutif, good corporate

10

Kompensasi Rugi Fiskal (X4)

Secara logika, perusahaan yang telah merugi dalam satu periode akuntansi

diberikan keringanan untuk membayar pajaknya. Kerugian tersebut dapat

dikompensasikan selama lima tahun ke depan dan laba perusahaan akan digunakan

untuk mengurangi jumlah kompensasi kerugian tersebut. Akibatnya, selama lima

tahun tersebut, perusahaan akan terhindar dari beban pajak, karena laba kena pajak

akan digunakan untuk mengurangi jumlah kompensasi kerugian perusahaan

(Kurniasih dan Sari, 2013). Kompensasi rugi fiskal dapat diukur menggunakan

variabel dummy, yang akan diberikan nilai 1 jika terdapat kompensasi rugi fiskal

pada awal tahun t.

METODE ANALISIS

Analisis data dilakukan dengan statistik deskriptif, uji asumsi klasik

(normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi) dan regresi linier

berganda serta pengujian hipotesis (koefisien determinasi, uji F dan uji t) dengan

bantuan perangkat lunak IBM Statistical Package for Social Sciences (SPSS) versi

21.0.

Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Y = α +β1 X1 it + β2X2 it + β3X3 it + β4X4 it + β5X5 it + e

Dimana :

Y = Penghindaran pajak (Tax Avoidance)

α = Koefisien konstanta

Page 11: Nurul Aini Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh karakter eksekutif, good corporate

11

X1 it = Karakter eksekutif pada periode t

X2 it = Kualitas audit periode t

X3 it = Komite audit pada periode t

X4 it = Kompensasi rugi fiskal pada periode t

e = error / variabel pengganggu

PEMBAHASAN

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini dipilih secara purposive

sampling, sehingga sampel dalam penelitian ini merupakan representasi dari populasi

sampel yang ada, serta sesuai dengan tujuan penelitian. Berdasarkan kriteria sampel

yang berhasil diperoleh dalam penelitian ini sebanyak 36 perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2013-2015.

Statistika deskriptif pada tabel menunjukkan nilai minimum, maksimum, rata-

rata dan standar deviasi dari masing-masing variabel penelitian.

Minimum Maximum Mean Sdt.Deviation

Karakter Eksekutif .053 .872 .45118 .218749

Komite Audit 3.0 4.0 3.194 .4014

Tax Avoidance .008 .696 .29690 .177947

Sumber: Output SPSS 21, Data diolah 2017

KAP Non Big Four 21 58.3 58.3 58.3

KAP Big Four 15 41.7 47.7 100.0

Tidak Kompensasi Rugi Fiskal 7 19.4 19.4 19.4

Kompensasi Rugi Fiskal 29 80.6 80.6 100.0

Sumber: Output SPSS 21, Data diolah 2017

Mengenai uji asumsi klasik, uji normalitas dilakukan dengan menggunakan

Kolmogrov-Smirnov Z (I-Sample K-S). hasil uji Kolomogrov-Smirnov (K-S)

Page 12: Nurul Aini Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh karakter eksekutif, good corporate

12

menunjukkan bahwa data terdistribusi secara normal. Hal ini dapat terlihat dari

tingkat signifikansi sebesar 0,483 dan nilainya diatas α = 0,05. Pengujian tersebut

menunjukkan bahwa data terdistribusi normal. Uji multikorlinearitas yang digunakan

adalah dengan melihat VIF (variance-inflating factor) dan Tolerance (1/VIF). Jika

VIF < 10 dan Tolerance > 0,1 maka tingkat kolineritas dapat ditoleransi. hasil uji

multikolonieritas dengan nilai VIF berkisar antara 1,114 sampai dengan 1,763.

Sedangkan nilai tolerance berkisar antara 0,632 sampai dengan 0,898. Maka dari

hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa model penelitian ini tidak terjadi

multikolonieritas. Hasil uji heteroskedastisitas menggunakan uji scatterplot dan uji

glejser. Dari hasil uji scatterplot tersebut terlihat bahwa titik-titik menyebar secara

acak pada posisi diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Jadi dapat

disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas. Uji

Autokorelasi yang digunakan adalah dengan melihat nilai Runs-test. Dari hasil

pengujian autokolerasi menggunakan Runs-test statistik, maka didapatkan hasil nilai

sebesar 0,612 yang lebih besar dari 0,05. Dengan demikian model regresi ini

menunjukkan bahwa tidak terjadi autokorelasi.

Hasil uji koefisien determinasi (Adjusted R2) dapat dilihat pada Tabel berikut:

Tabel Hasil Pengujian Koefisien Determinasi

Model Adjusted R Square

1 0.221

Sumber: Output SPSS 21, Data diolah 2017

Pada tabel memperlihatkan Adjusted R Square adalah sebesar 0,221. Hal ini berarti

sebesar 22,1% variabel tax avoidance dapat dijelaskan oleh variabel karakter

Page 13: Nurul Aini Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh karakter eksekutif, good corporate

13

eksekutif, kualitas audit, komite audit dan kompensasi rugi fiskal. Sedangkan sisanya

yaitu sebesar (100%-22,1% =77,9%) dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak

diketahui dan tidak termasuk dalam analisa regresi pada penelitian ini.

Tabel Hasil Uji Statistik F

Model Nilai F Sig Kesimpulan

Regression 3.481 0.018 Fit

Sumber: Output SPSS 21, Data diolah 2017

Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa hasil uji statistik F memiliki nilai

probability sebesar 0,018 lebih kecil dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa secara

simultan seluruh variabel karakter eksekutif, kualitas audit, komite audit dan

kompensasi rugi fiskal.secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependennya

yaitu tax avoidance.

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh masing-

masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Tabel

berikut ini menyajikan hasil uji statistik t dalam penelitian ini, yaitu:

Tabel Hasil Uji Statistik t

t Sig Kesimpulan

Karakter Eksekutif -2.666 0.012 Berpengaruh

Kualitas Audit 1.541 0.133 Tidak Berpengaruh

Komite Audit -0.519 0.608 Tidak Berpengaruh

Kompensasi Rugi Fiskal -1.042 0.305 Tidak Berpengaruh

Sumber: Output SPSS 21, Data diolah 2017

Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah karakter eksekutif berpengaruh

terhadap tax avoidance . Hasil penelitian menunjukkan nilai signifikan 0,012 < 0,05

dengan demikian hipotesis pertama (H1) diterima. Hal ini menunjukkan bahwa

karakter eksekutif berpengaruh terhadap tax avoidance. .Hasil Penelitian ini sejalan

Page 14: Nurul Aini Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh karakter eksekutif, good corporate

14

dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan Jati (2014) yang menyatakan bahwa

risiko perusahaan berpengaruh terhadap tax avoidance artinya apabila eksekutif

semakin bersifat risk taker maka akan semakin besar tindakan tax avoidance yang

dilakukan. Penelitian ini juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh Budiman

dan Setiono (2012) yang menyatakan semakin eksekutif bersifat risk taker maka akan

semakin tinggi tingkat penghindaran pajak (tax avoidance).

Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah kualitas audit berpengaruh

terhadap tax avoidance. Hasil penelitian menunjukkan tingkat signifikansi sebesar

0,133 > 0,05 demikian hipotesis kedua (H2) ditolak. Dari hasil penelitian

menunjukkan bahwa kualitas audit tidak berpengaruh terhadap tax avoidance. Hasil

penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Fadhilah (2014), yang

menyatakan bahwa perusahaan yang diaudit oleh KAP the big four memang akan

lebih cenderung dipercayai oleh fiskus karena KAP tersebut memiliki reputasi yang

baik, memiliki integritas yang tinggi, namun jika perusahaan bisa memberikan

keuntungan dan kesejahteraan yang lebih baik terhadap KAP yang mempunyai

reputasi yang baik, bisa saja KAP tersebut melakukan kecurangan untuk

memaksimalkan kesejahteraan KAP, seperti halnya kasus Enron tahun 2004.

Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah komite audit berpengaruh

terhadap tax avoidance dengan signifikansi sebesar 0,608 > 0,05, dengan demikian

hipotesis ketiga (H3) ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa komite audit tidak

berpengaruh terhadap tax avoidance. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian

Page 15: Nurul Aini Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh karakter eksekutif, good corporate

15

yang dilakukan Damayanti dan Susanto (2015) yang menyatakan jumlah komite audit

yang berada di dalam perusahaan tidak memberikan jaminan perusahaan akan

melakukan tindakan tax avoidance dan jumlah komite audit tidak memberikan

jaminan dapat melakukan intervensi dalam peran penentuan kebijakan besaran tarif

pajak dalam perusahaan.

Hipotesis keempat dalam penelitian ini adalah kompensasi rugi fiskal

berpengaruh terhadap tax avoidance. Signifikansi sebesar 0,305 > 0,05 dengan

demikian hipotesis keempat (H4) ditolak. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa

kompensasi rugi fiskal tidak berpengaruh terhadap tax avoidance. Penelitian ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari (2014) yang menyatakan bahwa

variabel kompensasi rugi fiskal tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel tax

avoidance perusahaan. Namun hal tersebut berbeda dengan penelitian yang dilakukan

oleh Kurniasih dan Sari (2013) yang menyatakan bahwa kompensasi rugi fiskal

memiliki pengaruh secara parsial terhadap tax avoidance. Karena secara logika

perusahaan yang telah merugi dalam satu periode akuntansi diberikan keringanan

untuk membayar pajaknya

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut: Karakter Eksekutif berpengaruh terhadap Tax Avoidance pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2013-2015.

Sedangkan Kualitas Audit, Komite Audit, dan Kompensasi Rugi Fiskal tidak

Page 16: Nurul Aini Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh karakter eksekutif, good corporate

16

berpengaruh terhadap Tax Avoidance pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2013-2015.

SARAN

Adapun saran berdasarkan hasil penelitian adalah sebagai berikut:

1. Dalam penelitian ini jumlah sampel yang digunakan masih terbatas yaitu

dengan menggunakan sampel perusahaan industri manufaktur yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia (BEI). Diharapkan penelitian selanjutnya lebih

banyak lagi dalam pemilihan sampel misalnya menggunakan sampel yang

lebih mewakili seluruh perusahaan yang ada di Indonesia, serta dapat

memperluas periode penelitian.

2. Dalam penelitian ini hanya menggunakan perhitungan Tax Avoidance dengan

rumus Cash Effective Tax Rate (CETR). Diharapkan penelitian selanjutnya

mampu memberikan referensi rumus tax avoidance yang lebih modifikasi

dalam menentukan tingkat penghindaran pajak yang digunakan dalam suatu

perusahaan. Serta dapat memperbanyak variabel.

REFERENSI

Agoes,Sukrisno dan Trisnawati Estralita. 2008. Akuntansi Perpajakan. Salemba

Empat. Jakarta

Annisa,Nuralifmida Ayu dan Kurniasih,Lulus. 2012. “Pengaruh Corporate

Governance terhadap Tax Avoidance”. Jurnal Akuntansi dan Auditing, Vol.

8, No. 2, Mei 2012, hal 95-189.

Budiman,Judi dan Setiyono. 2012. Pengaruh Karakter Eksekutif Terhadap

Penghindaran Pajak (Tax Avoidance). Universitas Islam Sultan Agung.

Page 17: Nurul Aini Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh karakter eksekutif, good corporate

17

Damayanti dan Susanto. 2015. Pengaruh Komite Audit, Kualitas Audit, Kepemilikan

Institusional, Risiko Perusahaan Dan Return On Assets Terhadap Tax

Avoidance. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Vol. 5, No. 2, Oktober 2015.

Dewi,Kristiana dan Jati,Ketut. 2014. Pengaruh Karakter Eksekutif, Karakteristik

Perusahaan, Dan Dimensi Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Pada Tax

Avoidance Di Bursa Efek Indonesia. Universitas Udayana.

Dewinta,Ida Ayu dan Setiawan,Ery. 2016. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Umur

Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, Dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap

Tax Avoidance. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol.14.3. Maret

(2016): 1584-1613 1584

Dyreng,Scott D., Michelle Hanlon, Edward L. Maydew. 2010. The Effect of

Executives on Corporate Tax Avoidance. The Accounting Review, (85), pp:

1163-1189.

Fahmi,Irham. 2011. Manajemen Pengambilan Keputusan Teori dan Aplikasi.

Alfabeta. Bandung

Fidel. 2010. Cara Mudah & Praktis Memahami Masalah-Masalah Perpajakan.

Rajagrafindo Persada. Jakarta.

Ghozali,Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21.

Badan Penerbitan Universitas Diponegoro. Semarang.

Hartono,Jogiyanto, 2008, Teori Portofolio Dan Analisis Investasi, BPFE, Yogyakarta

Maharani,Cahya Dan Suardana,Alit. 2014. Pengaruh Corporate Governance,

Profitabilitas Dan Karakteristik Eksekutif Pada Tax Avoidance Perusahaan

Manufaktur. Universitas Udayana

Mardiasmo. 2011. Perpajakan Edisi Revisi 2011. ANDI. Yogyakarta

Mardiasmo. 2016. Perpajakan Edisi Terbaru 2016. ANDI. Yogyakarta

Muljono,Djoko. 2010. Panjuan Brevet Pajak. ANDI. Yogyakarta

Nugroho dan Menariksen. 1997. Teori Akuntansi. Erlangga. Jakarta.

Paligorova, T. (2010). Corporate Risk Taking And Ownership Structure (No. 2010,

3). Bank Of Canada Working Paper.

Purba,Marisi P. 2009. Akuntansi Pajak Penghasilan. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Santoso.Bayu. 2014. Pengaruh Corporate Governance Terhadap Penghindaran

Pajak Perusahaan. Universitas Diponegoro.

Page 18: Nurul Aini Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh karakter eksekutif, good corporate

18

Sari,Maya. 2014. Pengaruh Corporate Governance, Ukuran Perusahaan,

Kompensasi Rugi Fiskal Dan Struktur Kepemilikan Terhadap Tax Avoidance

(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei). Jurnal

Wra, Vol 2, No 2, Oktober 2014

Suandy,Erly. 2011. Hukum Pajak. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Suandy,Erly. 2008. Perencanaan Pajak. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. 2008.

Suhartono,Rudi dan Ilyas, B.Wirawan. 2009. Panduan Komprehensif, Mudah dan

Praktis Pajak Penghasilan. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI. Jakarta

Suprianto,Edy. 2011. Perpejakan di Indonesia. Graha Ilmu. Yogyakarta

Supratikno,Hendrawan,dkk. Manajemen Kinerja Untuk Menciptakan Keunggulan

Bersaing. Graha Ilmu. Yogyakarta

Swingly,Calvin dan Sukartha,I Made. 2015. Pengaruh Karakter Eksekutif, Komite

Audit, Ukuran Perusahaan, Leverage Dan Sales Growth Pada Tax Avoidance

. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 10.1 (2015): 47-62

Tommy Kurniasih, Maria M. Ratna Sari. 2013. Pengaruh Return Turn On Asset

(ROA), Laverage, Coorporate Governance, Ukuran Perusahaan Dan

Kompensasi Rugi Fiskal Pada Tax Avoidance. Buletin Studi Ekonomi,

Volume 18, No. 1, Februari 2013

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Dan Ketetapan

Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia