Ny. R 30 tahun agama islam, tidak bekerja sudah menikah tetapi
belum memliki anak. 1 (satu) bulan yang lalu klien mendapat berita
bahwa suaminya nikah lagi dengan wanita selingkuhannya sejak 1
minggu yang lalau mrnunjukan gejala sering ngamuk-ngamuk ,
marah-marah , gelisah, bicara kerasa dan dirumah klien kadang
telanjang dan tidak mau memakai baju kemudian keluarga
membawakannya ke RSJ. FASE PRE INTERAKSIKaru: oh iya kalian kan
hari ini mau ke pasien yang bernamaNy. Reni?Perawat Diana: iya
bu
Karu: kalau begitu coba ceritakan kepada saya kalian sudah
mempersiapkan apa, dan bagaimana perasaan kalian saat ini ketika
akan menghadapi pasien.
Perawat Diana: iya bu kami akan melakukan pengkajian terhadap
Ny. Reni dengan harapan klien tersebut dapat membina hubungan
saling percaya dan kooperatif sehingga pengkajian yang saya lakukan
menghasilkan data dan informasi mengenai kondisi klien saat ini.
Saya mampu untuk melakukan pengkajian terhadap Ny.Reni dan saya
juga telah mempelajari SOP pengkajian pada klien dengan gangguan
psikiatrik namun saya mempunyai kelemahan dalam menghadapi pasien
dengan gangguan jiwa. Saya suka tidak sabaran pada saat melakukan
pengkajian oleh karena itu, saya akan mencoba untuk menahan diri
saya agar tetap terlihat tenang. Perasaan saya saat ini cemas
ringan karena takut ada hal-hal yang terlewat pada saat pengkajian
jadi saya akan mengatasinya dengan cara relaksasi latihan nafas
dalam dan akan mengingat tahapan yang akan dilakukan nanti.Karu: oh
iya silakan sekarang kamu lakukan latihan nafas dalam. Sekarang
yang selanjutnya silakan suster Erni bagaimana kesiapannya?Perawat
Erni: ya saya sudah mempelajari mengenai bagaimana hal-hal yang
harus ditanyakan mengenai aspek psikososial, pendukung, spiritual
kepada pasien. Tetapi saya punya kelemahan kadang saya suka
kebingungan dalam menanyakan konsep diri, oleh karena itu saya
kemarin malem mempelajari kembali mengenai hal tersebut. Perasaan
saya sekarang cemas karena baru pertama kali menghadapi pasien
dengan gangguan psikiatrik tapi saya akan mengatasinya dengan cara
latihan nafas dalam.
Karu: oh baiklah kalau seperti itu, nah selanjutnya sekarang
perawat Iqbal bagaimana kesiapannya?Perawat Iqbal: iya bu saya yang
akan menanyakan mengenai persiapan pulang dan mekanisme koping dan
saya sudah mempelajarinya. Tetapi saya agak kesulitan dalam
mengkaji aspek medic, oleh karena itu kemarin saya sudah
mempelajari kembali mengenai hal tersebut. Perasaan saya saat ini
merasa tenang karena sudah terbiasa menghadapi pasien gangguan
psikiatrik.Karu: oh iya bagus ya, nah sekarang bagaimana persiapan
perawat nabilla?
Perawat Nabila: saya merasa saya mampu berkomunikasi dengan
gangguan psikiatrik, tapi saya mempunyai kelemahan saya kurang bisa
mengelempokan data dan membuat diagnose mengenai gangguan
psikiatrik, oleh karena itu semalam saya mempelajari mengenai data
mayor dan minor pada gangguan psikiatrik, dan saya juga sudah
mempelajari bagaimana membuat diagnose keperawatan berdasarkan
data-data yang telah dikaji. Perasaan saya saat ini saya merasa
semangat dalam mengkaji pasien karena merupakan tantangan
tersendiri bagi perawat dalam mengkaji pasien dengan gangguan
psikiatrik.
Karu: baguslah kalau seperti itu, sepertinya semua sudah
mempersiapkan diri untuk mengkaji pasien Ny. Reni. Nah untuk
waktunya kira-kira berapa lama yang dibutuhkan untuk melakuan
pengkajian?
Perawat
: Waktunya kira-kira 30 menit Bu
Karu
: oh, apakah kalian sudah mempersiapkan alat-alatnya?
Perawat: Ya Bu, saya sudah menyiapkan alat-alat dengan lengkap,
seperti tensimeter, termometer, stetoskop, bengkok, reflex hammer,
kom dengan tisu, alcohol swab, penlight, selembar kertas dan
catatan kecilKaru
: Rencana setting saat interaksinya mau bagaimana?
Perawat
: untuk settingnya jika pasien berbaring ditempat tidur perawat
Diana dan Erni akan berada disebelah kanan pasien, selanjutnya
perawat Iqbal dan Nabila berada disebelah kiri pasien. Dan jika
pasien dalam keadaan duduk kami akan memposisikan diri agar
berhadapan dengan klien dalam jarak 20 cm saat berada di ruangan
Garuda.Karu: oh iya bagus ya sudah lengkap, nah sekarang silakan
kalian melakukan pengkajian kepada Ny.Reni.
Perawat: baik bu kalau begitu kami akan segera keruang Garuda
untuk melakukan pengkajian kepada Ny.Reni. Karu: oh iya
silahkan.FASE PERKENALAN
Perawat 1
: Assalamualaikum ibu Reni ( sambil tersenyum ).
Klien
: Waalaikumsalam.
Perawat : Ibu perkenalkan nama saya perawat Diana, Ibu Reni (
sambal menyentuh) mau dipanggil apa ?
Klien
: Naon sih ngaganggu wae. Perawat : Henteu ibu sanes ngaganggu,
ibu pengen dipanggil apa oleh kami?
Klien: mamah, bunda, tos ibu wehlah
Perawat: oh muhun atuh abdi sareng rerencangan abdi manggil ibu
aja ya. Oh iya bu, abdi teh bade ngenalkeun aya rerencangan abdi
ieu teh namina perawat Erni, Iqbal sareng Nabila.Klien
: enya atuh
Perawat: Ibu abdi sareng rerencangan abdi kadieu teh bade
ngarawat ibu. Janten ibu tiasa nyarios ka abdi sareng rerencangan
abdi.
Klien
: ( klien mengangguk)
Perawat
: ibu tadi teh tos ngalakukeun kagiatan naon wae ?
Klien
: didieu weh nuju ngobrol-ngobrol sareng pangeran wiliam.
Perawat: Oh kitunya bu, pami sareng perawat didieuna ieu mah
parantos naon wae?
Klien
: Kitu weh sok ngajak ngobrol.
Perawat: Tah ayeuna abdi sareng rerencangan abdi oge bade ngajak
ibu ngobrol-ngobrol deui. Kumaha tah Bu kersa henteu Ibuna ?
Klien
: oh kitu, enya atuh.
Perawat
: muhun ibu, ngke abdi sareng rerencangan bade naroskeun
penyebab Ibu dicandak ka RS sareng marios tekanan darah waktosna
kirang langkung 20 dugi ka 30 menit.
Klien
: Naon sih ngagangu deui wae, saya teh keur ngobrol jeung
pangeran wiliam dan ngajak pacaran . Kesana pergi jangan ganggu
!
Perawat
: muhun ibu tadi teh pan tos diwartosan , ayeuna abdi anu bade
ngobrol-ngobrol deui sareng ibu waktosna kana nu 30 menit tea.
Klien
: ( klien mengangguk)
Perawat
: ibu tadi kumaha atos ngobrol-ngobrol sareng pasien nu
sanesna?
Klien
: sok we didinya nu ngobrol
Perawat
: muhun ibu pan ayeuna nuju ngobrol sareng ibu .Ibu tadi tos
ngalakukeun kagiatan naon wae. klien
: saya sering kesel sekarang mah, mun keselnya kitu gedor-gedor
pintu.
Perawat
: ai kitu kunaon ibu sok gedor-gedor kanu panto, ayeuna kumaha
ibu raraosan ibu ayeuna?
Klien
: nya kitu pan abdi the kesel, sok kesel, sering kesel.
Perawat
: Oh jadi tadi ibu gedor-deor pintu teh kesel.Klien
: enya lah kumadinya weh.
FASE KERJA
SP 1
( perawat mencuci tangan )
Kemudian dating keluarga klien
Keluarga
: assalamualaikum
Perawat
: waalaikumsalam.
Kelurga
: eh ada suster disini, sudah lama sus ?
Perawat
: iya bu, ini dengan adiknya ibu reni ya dengan ibu siapa kalo
boleh saya tahu?
Keluarga
: iya sus betul-betul saya dengan ibu FieraPerawat
: ibu, ibu teh linggih dimana ?
Klien
: Dihatimu.
Keluarga
: iya sus saya sama kakak saya tinggal di Cipedes.
Perawat
: oh begitu bu. ( menanyakan lagi ke klien ) ibu teh didamel
dimana ?
Klien
: Nya bumi atuh dimana deui.
Perawat
: oh muhun atuh upami kitu mah, ibu teh ku saha diajak kadieu
teh ?
Klien
: tah ku si ieu teh, cenah ek diajak jalan-jalan eh singhoreng
teh diajak kadieu.
Keluarga
: iya sus kan di rumah itu sering ngamuk-ngamuk, marah-marah
kadang suka telanjang sus. Jadi saya sangat khawatir dengan
keadaannya.
Perawat
: oh kitu nya bu, teras ayeuna kumaha Bu nyaman henteu di dieu ?
( menanyakan ke pasien )
Klien
: betah, da di imah mah dicarekan wae tah ku si ieu. Jaba sok
kasuat-suat deui si Endang. Perawat
: oh, emang kunaon Bu Endang teh ? Klien
: iyah da saya mah apa atuh tidak cantik sudah nikah tidak punya
anak. Lagi pula mertua saya menyuruh suami saya kawin lagi biar
punya keturunan. Saya dibilangin mandul. Saya kesal sedih
keterlaluan.
Perawat
: oh begitu bu ( sambal menyentuh klien)
keluarga
: iya sebelumnya kakak saya juga pernah mengalami gangguan,
sudah berobat ke rumah sakit namun obatnya jarang diminum jadi saja
sus kambuh lagi. Dan untuk suaminya juga saya tidak tahu sus bahwa
dia sudah nikah lagi sebulan yang lalu soalnya kakak saya jarang
menceritakan masalahnya kepada orang lain.
Perawat
: oh begitu ya bu. Tapi sebelum sakit, apakah ibu pernah
mengalami tindakan kekerasan dari suami ibu?Pasien : ngga, da suami
saya mah baik.Perawat: ibu merasa terkucilkan tidak di keluarga
ibu?
Pasien: ngga sih, cuman lama teu gaduh anak jadi beda sikap
mertua abdi teh.Perawat: terus ibu pernah mengalami paksaan dalam
berhubungan suami istri?Pasien: ngga nengPerawat: oh muhun atuh,
terus ibu pernah mengalami kejadian yang tidak nyaman?
Pasien: dulu pernah cekcok sareng pangeran wiliam da si eta na
sok mancing wae. Tara merhatikeun mun urang ngomong teh.
Perawat: sanes bu, tapi sareng suami atanapi di keluarga
ibu?
Pasien: oh, ngomong atuh sus. Mmm.. henteu sih baik-baik wae da
keluarga abdi mah.Perawat
: oh begitu, apakah di keluarga Ibu ada yang mengalami hal yang
sama seperti kondisi kakak ibu sekarang?
Keluarga
: tidak ada sus anggota keluarga saya yang lain tidak ada yang
mengalami gangguan seperti kakak saya. SP 2
Perawat
: (perawat mendekatkan alat yang akan digunakan) nah ibu ayeuna
abdi bade marios ibu, kan tadi tos nyarios sareng ibu. Klien
: ( mengangguk) eta mamawa naon ?
Perawat
: oh muhun ibu ieu alat kangge marios ibu. Ini ada tensi, ieu
anu panjang kangge ngukur suhu ibu.
Klien
: oh kitunya .
Perawat
: ibu sekarang gimana, apa ada yang dirasakan dari tubuh
ibu?
Klien
: ngga, ibu mah sehat-sehat wae. Liat atuh abdi bisa
loncat-loncat.Perawat
: oh kitunya bu, nah ayena ibu diukur heula nya berat badan
sareng tinggi badanna. Klien
: ah nanaonan ah keur naon hoream .
Perawat
: yu sakedap weh bu sakedap moal lami da.
Klien
: oh enya atuh. ( mengukur tinggi dan berat badan).
Perawat
: ibu kunaon ibu garuk-garuk wae ? cobi diparios heula
nya.Klien
: enya da ararateul neng ieu teh.
Perawat
: enjing-enjing ibu mandi gak?
Klien
: teu ah hoream da bersih keneh.
Perawat
: ih kunaon atuh Bu teu hareudang kitu ?
Klien
: teu ah
Perawat
: bu naha panangan na asa bareureum ,
Klien
: puguh teu apal ieu ge asa ti baheula saatos emam obat.
Perawat
: oh kitunya bu, ibu ayeuna baca ini. Katingal teu bu ?
Klien
: Oh ieu mah tiasa sus, ieu mah bungaPerawat
: bu punten urang tingali heula gigina.
Klien
: aaaaaaaa
Perawat
: wah sae nya bu, tapi rada kotor, janten kedah sikat gigi nya
bu upami mandi.
Klien
: siap .Perawat
: cobi ayeuna ditingali heula leherna nya.
Klien
: bade dikumahakeun, tong nyekek ah.
Perawat
: henteu Ibu sakedap ieu mah moal dinanaon. Kumaha bu nyeri
henteu Bu?
Klien
: henteu ah, tos atuh sus ditanya-tanya wae cape ah abdi
teh.
Perawat
: ibu kan tadi kontrak waktuna 30 menit pan ieu nembe 15 menit,
ke nya bu sakedap deui.
Klien
: nya sok atuhlah buru. Perawat
: bu upami sadinten BAB sabaraha kali bu ?
Klien
: osok da, bab na saatos sarapanPerawat: kumaha bu, karaosna
keras teu BABna?
Pasien
: oh nya kitu we lembek da gampang keluarna oge.Perawat
: muhun sae atuh. bu punten bade di parios dulu perutna, nyeri
henteu bu ?
Klien
: henteu neng.
Perawat
: bu tadi pipisna kumaha, lancar henteu bu ?
Klien
: lancar atuh, titadi ge pipis wae tos 2 kali.
Perawat
: tadi tos sabaraha kali minumna?Klien
: tuh ieu 2 botol tos seep.
Perawat
: bu kumaha panangana aya nu leueleus atau ngageter teu bu.
Klien
: teu neng kuat ibu mah, pan sok ngagedor-gedor panto.Perawat:
coba diliat dulu ya bu, ayeuna panangan ibu dua-duana di
kadepankeun.
Klien: terus kumaha?
Perawat: nah sekarang saya mau nyimpen kertas ini di atas tangan
ibu, kita liat gerak-gerak gak.
Klien: tuh bisa di gerak-gerak (sambil menggoyang-goyangkan
tangannya)
Perawat: sanes kitu bu. Coba tangannya diem dulu ya, saya mau
lihat.
Klien: oh, sok atuh
Perawat: nah bagus, wah ternyata ibu tidak bergetar ya
tangannya.
Klien: iya atuh, urang mah jagoan.
Perawat: wah bener ibu mah hebat, terus ayeuna coba
gerak-gerakeun panangan sareng kakina.
Klien: tiasa tuh, joget juga bisa
Perawat: muhun hebat nya. ibu ayeuna bade diukur heula tekanan
darahna, ngangge alat ini tos uninga teu acan ?
Klien
: enya sok atuh sus. Perawat: coba sekarang ibu duduk dulu ya,
nah kita pasang dulu mansetnya (pengukuran TD 1, nadi, suhu,
respirasi), sekarang saya akan test lutut ibu pake palu iniKlien:
ah nek dikumahakeun iyeu teh?
Perawat: kita coba test, ibu ada refleks gak.
Klien: oh..
Perawat: nah bagus ya bu, sekarang coba ibunya berdiri dulu ya.
Saya akan ukur lagi. Ibu ngaraos pusing teu? (pengukuran TD 2, nadi
suhu, respirasi).Klien: siip..... Oh, henteu da . Perawat: sok
ayeuna ibu coba jalan ka payun teras balik lagi.
Klien: nyaa,,
Perawat: bagus, ternyata ibu dapat berjalan dengan baik dan
tidak kaku ya
Klien: iya atuh, saya.....!SP 3
Perawat: ibu upami di keluarga ibu, aya anu kondisina sami
sapertos ibu henteu ?
Pasien : teu aya
Perawat : (nanya ke keluarga ) bu upami di keluarga ibu leres
teu aya nu ngalaman kondisi sapertos tuang raka ?
Keluarga : teu aya sus, ngan pun lanceuk wae anu ngalaman
kondisi sapertos ieu.Perawat : sekarang bagaimana pandangan ibu
mengenai tubuh ibu saat ini ?
Pasien : nya abdi mah teu geulis sus matak caroge abdi selingkuh
oge jeung abdi mah teu sempurna jadi istri teh da teu hami-hamil
wae sus.Perawat: oh begitu, lalu ibu ada cita-cita atau harapan
yang ibu inginkan tidak ?
Pasien : nya hoyongna mah gaduh keluarga teh anu setia nu
adem-adem wae jeung hoyong gaduh anak.Perawat : terus ibu dengan
keadaan saat ini apakah ibu ngaraos minder atau merasa tidak
dihargai ?
Pasien : nya enya muhun atuh sus da katingali ayeuna oge mertua
miwarang nikah deui ka caroge abdi
Perawat: oh gitu bu Perawat : ibu biasana pami aya masalah sok
nyarita ka saha ?Pasien : tara, tara nyarita ka sasaha
Perawat : kunaon ibu tara nyarita ?
Pasien : teu nanaon hoream
Perawat : ibu biasana di bumi sok ngiringan pangaosan atanapi
arisan teu bu ?
Pasien : teu sus tara
Perawat : oh kitu bu, janten kunaon ibu jarang ngiringan
kagiatan eta ? aya hambatan teu ?
Pasien : teu da hoream we sus
Perawat : ibu upami anu sok kadieu saha wae bu ?Pasein : nya ieu
we pun adi nu ieu (menunjukan adiknya )
Perawat : ibu kalau sekarang ibu melihat kehidupan ibu sekarang
seperti apa ?Pasien : nya ngarasa teu berhasil ngalakonan hirup
teh.Perawat : terus ibu sekarang yakin tidak masalah ibu akan
teratasi?
Pasien : ah duka sus
Perawat : ibu kalau sekarang masih suka mengaji atau solat ?
Pasien : nya duka ah da jarang sus
SP 4
(mengobservasi penampilan, pembicaraan, ativitas motoric dan
mood)Perawat: nah ibu setelah saya lihat, penampilan ibu terlihat
kurang rapih, pembicaraannya pun tadi ada yang melenceng dari
pertanyaan seperti pada saat saya menanyakan pengalaman tidak
nyaman di keluarga ibu, namun ibu menjawab pengalaman dengan
pangeran willian, selanjutnya dari aktivitas, ibu tidak ada
hambatan, terlihat dengan ibu berjalan dan meloncat-loncat.
Klien: iya atuh kan saya hebat kata suster.Perawat : iya iya,
nah ibu sekarang perasaannya seperti apa ?
Pasien : nya sedih sus da ayeuna abdi dimasukkeun kadieu.Perawat
: ibu menurut hasil pamariosan abdi, ibu labil kadang katingali
bahagia, sedih
Pasien : oh kitu sus
Perawat : muhun, ibu tadi kan kita sudah ngobrol-ngobrol ya,
terlihat kontak mata ibu kurang, karena ibu sering menunduk atau
melihat kearah lainPasien :oh..
Perawat : iya bu, tadi ibu mengatakan melihat ada pangeran
William. Apakah itu benar bu?
Pasien : nya da emang aya sus eta mahPerawat: oh begitu, lalu
pada saat ibu melihat apakah ibu juga bisa mendengar suaranya?
Pasien: iya sus, kan saya sering ngobrol.
Perawat: oh, jadi ibu mengatakan bahwa ibu melihat dan bisa
mendengar suara pangeran William bahkan ibu sering mengobrol?
Pasien: iya sus iya.Perawat: lalu apakah ibu pernah merasa
disentuh atau dipegang sama pangeran william?
Pasien: tah eta, tara ngan ngobrol hungkul. Da dia mau megang
oge tapi teu karasa. Duka kunaon tah.
Perawat: oh begitu, lalu apakah ibu pernah merasakan rasa asin,
manis, asam, atau pahit di lidah ibu tapi mulut ibu kosong?
Pasien: ngga sus.Perawat: lalu apakah ibu pernah mencium bau
yang sangat menyengat padahal tidak ada apa-apa?
Pasien: tidak sus
Perawat : dapat disimpulkan dari pemeriksaan mental, ibu tidak
memiliki gangguan isi fikir, dan kesadaran ibu terlihat bingung
.Pasien : oh kitu sus
Perawat : ibu emut henteu ieu saha ? (menunjukkan adik nya)
Pasien :oh eta mah pun adi sus
Perawat : ibu menurut ibu upami ayeuna the enjing,siang atanapi
wengi ?
Pasien : nya siang atuh sus caang kieu
Perawat : teras ibu uninga henteu ayeuna ibu nuju aya dimana
?
Pasien : di rumah sakit atuh sus
perawat : Leres bu, upami nami tempatna ieu RS nanon Bu ?
pasien : oh ieu mah di Rumah Sakit Cisarua sus
perawat : ibu masih emut henteu sasasih kapengker Ibu dijajap ku
saha ka RS na?Pasien: teu terang atuh, sareng pun adi mun teu lepat
mah.
Perawat: oh, leres Teh sareng Teteh kadieuna.?
Adiknya: Muhun leres SusPerawat: bu tadi enjing sarapan tabuh
sabaraha?
Pasien: oh, jam 8 enjing-enjing.
Perawat: cobi ibu lajengkeun angka anu disebatkeun ku abdi
10, 9, 8.. lajengkeun BuPasien: 7, 6, 5, 4, 3, 1
Perawat: bagus ibu, nah sekarang ibu tahu kalo ibu sedang
sakit?Pasien: heunteu da abdi mah sehat, teu kunanaon..
Perawat: oh jadi ibu merasa tidak sakit,?
Pasien: ngga atuh, tinggal we ku suster abdi bisa ngajawab kan
tadi?Perawat: muhun bu, ibu tos tiasa ngawaler .SP 5
Perawat: Bu ari tuangna kumaha? Di huapan atanapi nyalira?
Pasien: Nyalira we ari neda mah atuh da tiasa, teu olo-olo ibu
mah.
Perawat: oh sae atuh bu ari kitumah, ari kahampangan sareng
miceun kumaha bu? Di bantos atanapi nyalira?
Pasien: ari pipis sareng miceun mah tinggal ka kamar mandi weh
sus. Nyalira we teu kedah di bantos.
Perawat: oh enya bu, sae pisan. ari mandi sareng nganggo acuk
kumaha bu? Di bantos atanapi nyalira?
Pasien: Mandi. dibantos ku suster tapi da hoyongna mah teu mandi
jeung teu nganggo acuk sus hareudang, teu kuat.
Perawat: Atuh bu isin bu ku nu sanes, engke diajarkeun ku abdi
supados ibu tiasa nganggo acuk nyalira. Bu ari wengi bobona kumaha?
Tibra henteu?
Pasien:tibra pisan atuh neng, da ngimpi keur bobogohan sareng
pangeran William.
Perawat: Bu ari ibu bobona ti tabuh sabaraha? Gugahna sok tabuh
sabaraha?
Pasien: Oh bobo mah ti tabuh 9, gugah biasana tabuh 6.
Perawat: Bu, ari ibu sok bobo siang henteu? Tabuh sabaraha
biasana?
Pasien: osok neng, tabuh 2 gugahna tabuh 4 neng.
Perawat: oh kitu bu, ari ibu upami sateuacan sareng saatos bobo
teh aya kegiatan nu sok di lakukeun heunteu?
Pasien: Kegiatan naon atuh sus, ari tunduh mah langsung we
bobo.
Perawat: oh muhun bu. Bu ari ibu the aya landong nu kedah di
leueut nya? Ibu uninga heunteu eta landong the namina naon? Warna
na naon? Sareng ibu uninga heunteu, eta landong the kanggo
naon?
Pasien: ah neng teu terang namina naon, komo deui kanggo naon
eta landongna. Pokokna mah leutik, koneng jeung pait.
Perawat: Oh kitu bu, ari ibu upami ngaleueut obat, di bantos ku
perawat atanapi nyalira?
Pasien: ari ibu mah neng, embung makan obat teh, bosen jaba
pait. Tapi da perawatna maksa neng.
Perawat: Bu ari ibu sok aya kegiatan heunteu bu di lebet atanapi
di luar bumi?
Pasien: Kegiatan naon atuh neng da kieu weh ibumah, mending gen
gurus prince William. Sok gandeng ari jeung batur mah.
Perawat: oh kitu nya bu. Upami ibu aya masalah, ibu biasana sok
kumaha bu?
Pasien : ah neng mun aya masalah mah ibu mah sok hayang
ngagegedor panto. Lieur mikiranna oge.Perawat: naha kitu bu. Teu
kenging kitu bu, bisi kunanaon.
SP 6 :
Perawat: nu kamari kan tos di ajarkeun latihan terapi gerak, sok
dilakukeun teu bu?
Pasien: atos neng tapi haroream ah cape
Perawat: eh ibu kunaon teu cape da bu. Ari terapi music nu
kamari diajarkeun nu ngupingkeun lagu sok di lakukeun ku nyalira
teu bu?
Pasien: oh mun ngupingkeun lagu mah osok neng. Komo dangdut mah,
hm jempol!!
Perawat: bu pernah teu ngalakukeun terapi kelompok? Nu ngobrol
sasarengan, ngariung jeung nu sanes?
Pasien: teu acan neng da ibu ge risi ngobrol jeung nu sanes mah,
garandeng
Perawat: bu engke dicobian yu urang ngobrol jeung nu sanes.
Perawat mengkaji diagnose medic.
Perawat mengkaji terapi medic.
Perawat mengkaji hasil pemeriksaan laboratorium.
Perawat mengkaji diagnostic.
SP 7Perawat: ibu setelah tadi kita ngobrol-ngobrol ibu itu
mengalami minder, isolasi sosial, perilaku kekerasan, dan
halusinasi. Harga diri rendah kronik ditandai dengan ibu merasa
minder,ibu juga mengalami isolasi soasial ditandai dengan ibu kan
tadi bilang kalau ibu sering melakukan aktivitas sendiri dan
menjauh dari orang lain, selanjutnya perilaku kekerasan, kalau
perilaku kekerasan ditandai dengan ibu tadi mengatakan kalau ibu
suka gedor-gedor pintu dan ibu juga tampak agresif, dan halusinasi
yang ditandai dengan ibu tadi mengatakan kalau ibu lagi ngobrol
bersama pangeran william.
Pasien: ooh gitu sus
SP 8Perawat: iya untuk prioritas masalahnya yang pertama akan
mengatasi harga diri rendah kronik, terus yang kedua mengatasi
isolasi, yang ketiga mengatasi perilaku kekerasan, dan selanjutnya
mengatasi halusinasi.
Pasien: oh nya terserah
Perawat: bu pertama kita atasi dulu minder ibu nu kronik nya bu.
Kumaha bu?
Pasien: nya kumaha neng lah
Perawat: oh muhun atuh bu.
FASE TERMINASI
Perawat: ibu karena sekarang waktunya sudah habis. Nah,
bagaimana perasaan ibu sekarang?Pasien: ya begini aja sus.
Perawat: begini seperti apa bu? sedih, senang, atau kecewa
atau?
Pasien: ya senang sih sus jadi ada temen ngobrol.
Perawat: oh iya bu. Coba ibu ceritakan kembali apa yang sudah
dibahas tadi?
Pasien: tadi kan sudah periksa- periksa, terus tadi kata suster
agar bisa menatap orang yang sedang bicara. Terus gitu lah
sus..
Perawat: ibu besok jam 13.00 saya akan datang kembali untuk
melanjutkan pemeriksaan kesehatan mental ibu. Kira-kira waktunya
15-20 menit. Sekarang saya pamit dulu ya bu. Jika ibu membutuhkan
bantuan ibu tinggal panggil saya atau perawat yang lain. Pasien:
iya
Perawat: assalamualaikum.