NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN LAMA PEMBERIAN ASI DI RUMAH BERSALIN DAERAH PANTI NUGROHO PURBALINGGA UNIT RAWAT JALAN SKRIPSI Oleh: TRI WAHYUNI N1B005011 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
NASKAH PUBLIKASIHUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGANLAMA PEMBERIAN ASI DI RUMAH BERSALIN
DAERAH PANTI NUGROHO PURBALINGGA UNIT RAWAT JALAN
SKRIPSI
Oleh:
TRI WAHYUNI
N1B005011
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
PURWOKERTO
2007
PERNYATAAN
Dengan ini, saya menyatakan bahwa dalam karya tulis ilmiah ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan atau
kesarjanaan lain di suatu perguruan tinggi. Sepanjang pengetahuan saya, juga
tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang
lain kecuali secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar
pustaka.
Purbalingga, Januari 2007
Tri Wahyuni
N1B 005011
2
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
NAMA : TRI WAHYUNI
TEMPAT TANGGAL LAHIR : KARANGANYAR, 5 MEI 1982.
JENIS KELAMIN : PEREMPUAN
AGAMA : ISLAM
ALAMAT : PERUM PURI MAJASARI, JL.
ANGGREK NO. 4, BUKATEJA,
PURBALINGGA.
RIWAYAT PENDIDIKAN :
1. SD NEGERI WIRASABA 1, PURBALINGGA (1994).
2. SLTP NEGERI 1 PURWAREJA-KLAMPOK, BANJARNEGARA
(1997).
3. SMU NEGERI 2 SURAKARTA (2000).
4. AKPER YAKPERMAS, BANYUMAS (2003)
5. TAHUN 2005 MASUK SARJANA KEPERAWATAN UNSOED.
RIWAYAT PEKERJAAN :
1. AKPER YAKPERMAS BANYUMAS 2004 –SEKARANG.
2. RUMAH BERSALIN DAERAH PANTI NUGROHO PURWOKERTO
2003-SEKARANG.
3
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga skripsi dengan judul “ Hubungan
Dukungan Keluarga Dengan Pemberian ASI Eksklusif di Rumah Bersalin Daerah
Panti Nugroho Purbalingga Unit Rawat Jalan” telah dapat terselesaikan setelah
melalui berbagai tantangan dan hambatan.
Penulis menyadari bahwa terselesainya skripsi ini tidak lepas dari
bimbingan, dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada
kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Asrin, MN selaku Ketua Program Sarjana Ilmu Keperawatan Universitas
Jenderal Soedirman Purwokerto.
2. Mardiyono, MNS selaku pembimbing I yang telah memberikan arahan dan
bimbingan dalam menyusun skripsi.
3. Aris Fitriyani, S.Kep., Ns. Selaku pembimbing II yang juga telah
memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi.
4. Dr. Jusi Febrianto selaku Kepala Rumah Bersalin Daerah Panti Nugroho
yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian dan pengambilan
data di wilayah RBD Panti Nugroho.
5. Semua karyawan dan karyawati RBD Panti Nugroho, khususnya veriatun
dan Triana W. Thomas yang telah membantu penulis dalam pengambilan
data.
6. Segenap dosen Program Sarjana Ilmu Keperawatan Universitas Jenderal
Soedirman Purwokerto.
4
7. Seluruh keluarga besarku yang selalu mendukung, membantu dan
memberikan perhatian dan doa selama penulis mengikuti pendidikan dan
penyusunan skripsi. Terutama bagi yang terkasih Saycho Hermanto Dan
Ananda Attala Fadli Hermanu.
8. Kedua Orangtua Tercinta di Senon.
9. Seluruh teman-teman mahasiswa Program Sarjana Ilmu Keperawatan
Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari
sempurna, karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, untuk itu kritik
dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya
kepada semua pihak atas bantuan yang diberikan kepada penulis dalam
penyusunan skripsi ini. Serta harapan penulis, semoga skripsi ini bermanfaat
bagi pembaca. Amin.
Purbalingga, Januari 2007
Penulis.
5
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN LAMA PEMBERIAN ASI DI RUMAH BERSALIN DAERAH PANTI NUGROHO
PURBALINGGA UNIT RAWAT JALAN
ABSTRAKSI
Tri Wahyuni1) Mardiyono2) Aris Fitriyani3)
Pemberian ASI penting untuk kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan bayi. RBD Panti Nugroho Purbalingga banyak terdapat ibu yang mendapat dukungan dari keluarga. Dukungan Keluarga yang baik tentunya akan bermanfaat bagi program Pemberian ASI.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui lama pemberian ASI, dukungan keluarga yang diterima oleh ibu menyusui, dan hubungan antara dukungan keluarga dengan lama pemberian ASI.Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan di RBD Panti Nugroho. Untuk analisa data digunakan Spearman Rank pada 43 responden di RBD Panti Nugroho Purbalingga. Hasil penelitian didapatkan bahwa dukungan keluarga pada kategori baik ada 41 orang (95,3%),sebagian besar responden mempunyai tingkat lama pemberian ASI yang baik (55,8 %). Ada hubungan positif antara dukungan keluarga dengan lama pemberian ASI, Hasil Analisa (r=0,333, p =0,029).Dukungan keluarga yang semakin baik, akan meningkatkan waktu pemberian ASI. Terdapat hubungan yang positif antara dukungan keluarga dengan lama pemberian ASI.
Kata Kunci : dukungan keluarga, Lama Pemberian ASI
1) Mahasiswa Program Sarjana Keperawatan Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto2) Dosen Program Sarjana Keperawatan Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto3) Dosen Program Sarjana Keperawatan Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto
RELATIONSHIP BETWEEN FAMILY SUPPORT WITH THE LENGTH OF BREASTFEEDING IN RBD PANTI NUGROHO
PURBALINGGA
6
ABSTRACT
Tri Wahyuni1) Mardiyono2) Aris Fitriyani3)
Breastfeeding is an important for the healthy, growth, and development of baby. In RBD Panti Nugroho many mothers have a good family support, which is necessary for Breastfeeding Promotion.The aim of this studies to know the length of breastfeeding, family support that received by mother, and evaluate relationship between family support and the length of breastfeeding. Cross-sectional design was utilized for this study. This research was conducted in RBD Panti Nugroho. Spearman Rank was used to analysis data from 43 respondents at RBD Panti Nugroho Purbalingga.The result showed that 95,3 % of mothers had good family support. Most of respondents had a good level of the length of breastfeeding (55,8%). There was a possitive correlation between family support and the length of breastfeeding, analysis showed (r=0,333, with p=0,029).The better family support was given, longer of the length of breastfeeding. There was a possitive correlation between family support and the length of breastfeeding.
Keywords : Family Support, the time of breastfeed
1) Undergraduate Student of Nursing Program, Jenderal Soedirman University of Purwokerto2) Lecturer of Nursing Program, Jenderal Soedirman University of Purwokerto3) Lecturer of Nursing Program, Jenderal Soedirman University of Purwokerto
BAB I
PENDAHULUAN
7
A. Latar Belakang Masalah
Pemberian ASI bagi bayi di Indonesia sejak bayi lahir sampai bayi
berumur 6 (enam) bulan dan dianjurkan dilanjutkan sampai anak berusia 2
(dua) tahun dengan pemberian makanan tambahan yang sesuai. Telah
ditetapkan bahwa tenaga kesehatan yang bekerja di sarana pelayanan
kesehatan agar menginformasikan kepada ibu yang baru melahirkan untuk
memberikan ASI yang banyak mengandung lebih dari 100 jenis zat gizi
antara lain AA, DHA , Taurin dan Spingomyelin (IDAI, 2004).
Dari data Series Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
menunjukkan ibu- ibu yang memberikan ASI hanya 52,0 % ( 1997) dan 55,1
% (2003) (BPS, 2003). Angka tersebut masih jauh dibandingkan dengan target
pemberian ASI sebesar 80 % pada tahun 2000 (Sujudi dalam Roesli, 2000).
Menurut Profil Kesehatan Kabupaten Purbalingga (2005), Di Kabupaten
Purbalingga, persentase rata – rata bayi 0-6 bulan yang diberi ASI adalah
37,30 % naik jika dibandingkan dengan rata – rata tahun 2004 yaitu 7,35%.
Persentase tertinggi adalah Puskesmas Purbalingga (90,16 %), sedangkan
yang terendah di Puskesmas Karanganyar.
Adanya problem keluarga akan berpengaruh pada psikologi ibu dalam
menyusui, dan dapat berpengaruh pada produksi ASI. Dukungan Keluarga
dapat berupa berbagai macam seperti dukungan material maupun spiritual.
Jadi, dengan adanya dukungan keluarga yang mempunyai ikatan emosional
setidaknya akan memberikan dorongan pada ibu menyusui untuk dapat
8
memberikan ASI. Karena pemberian ASI sangat banyak manfaatnya, maka
perlu penelitian mengenai dukungan keluarga Dengan pemberian ASI.
B. Perumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah peneliti kemukakan diatas
maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut, “Adakah hubungan
dukungan keluarga yang terdiri dari dukungan informasional, penilaian,
instrumental, dan emosional dengan lama pemberian ASI ? “.
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan Umum
Membuktikan dukungan keluarga dengan lama pemberian ASI .
2. Tujuan khusus
a. Mengidentifikasi tingkat pemberian ASI ibu menyusui yang ada di
keluarga.
b. Mengidentifikasi dukungan keluarga yang diterima oleh ibu
menyusui Dengan keberhasilan pemberian ASI .
c. Mengetahui adanya hubungan antara dukungan keluarga dengan
lama pemberian ASI .
d. Mengetahui dukungan keluarga yang paling dominan dengan lama
pemberian ASI.
D. Manfaat penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
9
1. Instansi
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadikan dasar dalam
peningkatan tindakan keperawatan. Dalam memberikan penyuluhan
kepada ibu – ibu yang memberikan ASI kepada bayinya.
2. Masyarakat
Sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan keluarga dalam
memberikan dukungan kepada ibu menyusui agar dapat berhasil dalam
memberikan ASI .
3. Pengetahuan
Memberikan sumbangan untuk sumber bacaan penelitian dan
mengembangkan kerangka berpikir ilmiah.
4. Penelitian
Sebagai bahan untuk penelitian lebih lanjut berkaitan dengan topik
permasalahan yang sama sesuai hasil penelitian.
E. Keaslian Penelitian
Penelitian mengenai dukungan keluarga dan ASI antara lain :
1. Hubungan antara dukungan keluarga dengan kecemasan perpisahan akibat
hospitalisasi pada anak usia pra sekolah di bangsal anak RSU
Muhammadiyah Yogyakarta oleh Rondhianto (2004). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa dukungan keluarga mengurangi kecemasan
perpisahan akibat hospitalisasi. (r = -0,511 , p < 0,01).
10
2. Penelitian mengenai Hubungan dukungan keluarga dengan
kecemasan perpisahan akibat hospitalisasi pada anak usia pra
sekolah di bangsal Anggrek RSUD Cilacap oleh Fitri Ardiningsih
(2005). Penelitian merupakan studi analitik pendekatan Cross
Sectional. Hasil korelasi product momen antara dukungan
keluarga dengan kecemasan perpisahan menunjukkan adanya
hubungan negatif sebesar r = - 0,58 dengan p < 0,05 , sehingga
dinyatakan hubungan yang bermakna secara signifikan.
3. Pemberian ASI mempunyai banyak manfaat. Salah satunya untuk
menurunkan tingkat kesuburan ibu dengan pemberian ASI selama 2
tahun. Penelitian mengenai dampak ASI Dengan penurunan tingkat
kesuburan wanita dilakukan oleh Nindya (2004).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
11
A. Landasan Teori
1. Air Susu Ibu
ASI adalah Air Susu Ibu (ASI) yang merupakan suatu cairan terdiri
dari sel-sel yang hidup (seperti darah), mengandung sel darah putih,
antibodi, hormon, faktor-faktor pertumbuhan, enzim, serta zat yang dapat
membunuh bakteri dan virus (Roesli, 2000).
Menurut Roesli (2000), persiapan psikologis ibu untuk menyusui antara
lain:
a. Sikap dan keyakinan akan keberhasilan dalam menyusui.
b. Pengetahuan tentang manfaat ASI dan kerugian air susu buatan.
c. Penjelasan mengenai proses persalinan.
d. Pengaturan waktu dalam rumah tangga (waktu longgar ).
e. Peran serta suami dan anggota keluarga lain yang memegang peranan
dalam keluarga.
2. Pemberian ASI
Pemberian ASI harus mengikuti kemauan bayi (on demand ) baik
siang maupun malam, dengan jarak tidak lebih dari 6 jam antara
pemberian ASI berikutnya.Pemberian ASI pada umumnya dapat dilakukan
hingga 6 bulan postpartum, selanjutnya bayi perlu mendapat makanan
tambahan (Nindya, 2004).
12
3. Dukungan keluarga
a. Definisi
Menurut Friedman (1998), dukungan keluarga adalah sikap,
tindakan dan penerimaan keluarga Dengan penderita yang sakit.
Keluarga juga berfungsi sebagai sistem pendukung bagi anggotanya
dan anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat
mendukung, selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan jika
diperlukan.
b. Fungsi Dukungan Keluarga
Dukungan dari keluarga merupakan salah satu aspek yang paling
fundamental dari kesuksesan “koping” dan penyembuhan dari
penyakit. Dukungan bisa dalam berbagai bentuk : emosional
(seseorang berbicara dan berbagi perasaan dengannya), secara praktis
(dengan membantu kegiatan sehari-hari), finansial (membantu biaya
rumah sakit) dan spiritual. Dalam istilah yang praktis, memiliki
dukungan ini dapat membantu mengurangi stress (Brand, 2004).
Caplan (dalam Friedman, 1998), menjelaskan bahwa keluarga
memiliki beberapa fungsi dukungan , yaitu :
1). Dukungan Informasional
Menjelaskan tentang pemberian saran, sugesti, informasi yang
dapat digunakan mengungkapkan suatu masalah. Manfaat dari
dukungan ini adalah dapat menekan munculnya suatu stressor,
13
karena informasi yang diberikan dapat menyumbangkan aksi
sugesti yang khusus pada individu. Aspek-aspek dalam dukungan
ini adalah nasehat, usulan, saran, petunjuk dan pemberian
informasi.
2). Dukungan Penilaian
Keluarga bertindak sebagai sebuah bimbingan umpan balik,
membimbing dan menengahi masalah serta sebagai sumber
validator identitas anggota keluarga, diantarany memberikan
support, penghargaan, perhatian.
3). Dukungan Instrumental
Keluarga merupakan sumber pertolongan praktis dan konkrit,
diantaranya : kesehatan penderita dalam hal kebutuhan makan
dan minum, istirahat, terhindarnya penderita dari kelelahan.
4). Dukungan Emosional
Berisi tentang pemberian empati, cinta, kejujuran dan perawatan
serta memiliki kekuatan yang hubungannya konsisten sekali
dengan status kesehatan. Manfaat ini adalah secara emosional
menjamin nilai-nilai individu (baik laki-laki maupun perempuan)
akan selalu terjaga kerahasiaannya dari keingintahuan orang lain.
Aspek-aspek dari dukungan emosional meliputi dukungan yang
diwujudkan dalam bentuk afeksi, adanya kepercayaan, perhatian
dan mendengarkan dan didengarkan.
14
c. Sumber Dukungan Keluarga
Friedman (1998) menyarakan bahwa studi-studi tentang
dukungan keluarga telah mengkonseptualisasi dukungan sosial sebagai
koping keluarga. Baik dukungan-dukungan sosial keluarga yang
eksternal maupun internal terbukti bermanfaat.
Dukungan sosial keluarga dapat berupa dukungan sosial keluarga
internal, seperti dukungan dari suami, atau dukungan dari saudara
kandung atau dukungan sosial keluarga eksternal. Dukungan keluarga
eksternal ini berasal dari keluarga besar yang dapat memberikan
dukungan sosial yang penting bagi keluarga inti. Kebanyakan kaum
dewasa hidup dalam komunitas dimana mereka membuat satu kontak
atau lebih dengan orang tua atau kerabat dekat yang masih hidup.
4. Dukungan Keluarga dalam Kaitannya dengan Lama Pemberian ASI .
Menurut Nindya (2004), faktor yang mempengaruhi pemberian ASI
cukup kompleks, antara lain oleh ibu sendiri, modernisasi gaya hidup,
dukungan keluarga. Untuk faktor Dukungan Keluarga, pada kelompok ibu
– ibu yang sehat dan produksi ASI nya bagus, Sebetulnya yang paling
memungkinkan dapat memberikan ASI dengan baik. Tetapi banyak faktor
yang mempengaruhinya, antara lain faktor keluarga dan kekerabatan.
Tidak semua suami atau orang tua akan mendukung pemberian ASI.
Misalnya, suami merasa tidak nyaman apabila isterinya menyusui. Pada
15
waktu seorang ibu melahirkan keluarga besar atau kerabatnya berdatangan
untuk membantu merawat ibu dan bayinya. Pada saat itu mereka
memberikan makanan / minuman pada usia yang sangat dini.
B. Kerangka Teori
16
KELUARGA
DukunganSpiritual-Emosional-Penilaian
DukunganMaterial-Informasional-Instrumental
Bagan 2.1 Kerangka Teori
C. Kerangka konsep
17
Dukungan keluarga:A. Material 1.Informasional Saran, sugesti,
informasi 2. Instrumental Kesehatan,
makan, minum, istirahat
B. Spiritual 1. Emosional
Empati, cinta, perawatan
2. Penilaian Support, penghargaan, perhatian
Pemberi ASI
PemberianASI
Keberhasilan pemberian ASI
Bagan 2.2 Kerangka konsep
D. Hipotesis
Ha : Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan lama pemberian ASI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
18
Tidak diteliti:1. Ibu dengan masalah patologis2. Bayi patologis3. Tidak bersedia diteliti
A. Desain Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian Corelasi yang
menggunakan rancangan penelitian cross sectional. (Notoatmojo, 2002).
B. Populasi dan sampel
1. Populasi.
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu – ibu yang sedang memberikan
ASI di wilayah RBD Panti Nugroho Purbalingga.
2. Sampel.
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek
yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmojo, 2002).
Teknik penentuan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu, yaitu
penetapan sampel non probability sampling dengan cara memilih diantara
populasi yang sesuai dengan yang dikehendaki peneliti, sehingga sampel
tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang ada atau disebut
purposive sampling (Arikunto, 2002).
C. Besar Sampel Penelitian
Untuk menentukan besar sampel yang diambil, Lemeshow (1997)
merumuskan sebagai berikut:
d = z1-/2 [P(1-P)/n]
19
dengan mengubah persamaan tersebut diatas untuk mencari n akan diperoleh:
z1-/2P(1-P)
n =
d2
Keterangan :
d : Galat baku
n : Banyaknya sample.
p : Proporsi untuk sifat tertentu yang diperkirakan terjadi pada populasi.
Jika tidak diketahui proporsi atau sifat tertentu maka p = 0,05
populasi = 0,5.
P : Proporsi yang sesungguhnya dari suatu populasi tetapi tidak diketahui
besarnya
Z : Nilai distribusi normal, biasanya ditentukan pada 1,96 sesuai dengan
derajat kemaknaan 95%.
Jumlah sampel yang digunakan :
n = 1,96 x 0,25
(0,13)2
20
= 43 sampel.
D. Kriteria Inklusi dan Eksklusi
1. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian
dari suatu populasi yang akan diteliti. Kriteria inklusi sampel pada
penelitian ini adalah :
a. Umur 18 – 40 tahun.
b. Keluarga /Ibu pemberi ASI sehat jasmani dan rokhani.
c. Keluarga/Ibu pemberi ASI bersedia untuk diteliti.
d. Berada pada wilayah RBD Panti Nugroho.
2. Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah karakteristik dari subjek penelitian
yang tidak diteliti. Kriteria eksklusi sampel pada penelitian ini adalah
:
a. Ibu dengan masalah medis.
b. Bayi patologis.
c. Tidak bersedia diteliti.
E. Langkah-langkah Penelitian
1. Penentuan Tempat penelitian
Penelitian dilakukan di RBD Panti Nugroho Purbalingga.
2. Waktu penelitian
21
Penelitian dilaksanakan pada awal bulan juli sampai september tahun
2006.
3. Sumber Data Penelitian
a. Data Primer
Yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti dan didapat
langsung dari responden pada saat berlangsungnya suatu
penelitian.
b. Data sekunder
Yaitu data yang diperoleh dari dokumentasi atau catatan .
4 . Variabel Penelitian
Variabel penelitian meliputi :
a. Variabel Independen
Adalah variabel yang dapat diamati dan diukur untuk diketahui
pengaruhnya dengan variabel lain, yang menjadi variabel
independen dalam penelitian ini adalah dukungan keluarga.
Diukur dengan kuesioner.
Menurut Supartini (2004), cara perhitungan nilai sebagai berikut :
Rumus = Σ benar x100%
Σ soal
22
Menurut Ardiningsih (2005), data yang terkumpul dilakukan
kategori menurut skala ordinal, dengan memperhatikan jawaban ya
(skor satu) dengan ketentuan sebagai berikut :
1) <40% jawaban benar : dukungan tidak baik
2) 40-70 % jawaban benar : dukungan kurang baik
3) 71-100% jawaban benar : dukungan baik
Karena skor tertinggi dalam penelitian ini 30 maka apabila
diprosentase akan menghasilkan ketentuan sebagai berikut :
1). Tidak baik : 0-10
2) Kurang baik : 11-20
3) Baik : 21-30
Ketentuan diatas digunakan untuk menjawab tujuan khusus
penelitian yang nomor 2 (dua) yaitu untuk mengetahui dukungan
keluarga Dengan ibu menyusui.
b. Variabel Dependen
Merupakan variabel yang akan muncul sebagai akibat dari
manipulasi suatu variabel-variabel independen. Variabel dependen
dalam penelitian ini adalah lama pemberian ASI.
Menurut Welford (2001), kategori Lama Pemberian ASI :
Dengan kategori : a. Tidak baik : 0-10
b. Kurang baik : 11-20
23
c. Baik : 21-30
5. Definisi Operasional Penelitian
a. Dukungan keluarga
Dukungan keluarga adalah sikap, tindakan dan penerimaan
keluarga Dengan anggota keluarga yang membutuhkan. Keluarga
juga berfungsi sebagai sistem pendukung bagi anggotanya dan anggota
keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung, selalu
siap memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan.Dukungan
keluarga terdiri dari dukungan Informasional, penilaian, instrumental,
dan emosional. Skala yang digunakan nominal.
b. Pemberian ASI
Pemberian ASI adalah pemberian Air Susu Ibu kepada bayi
sampai 6 bulan atau setidaknya sampai 2 tahun. Pemberian ASI
pastilah akan mendukung tumbuh kembang bayi, yang akan tumbuh
sebagai anak yang sehat jasmani, rohani dan cerdas diiringi dengan
rasa cinta kasih ibu dan keluarga. Skala yang digunakan nominal.
6. Perijinan.
Penelitian diawali dengan observasi dan orientasi. Kemudian meminta
ijin kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga dan pihak
24
– pihak yang terkait. Selanjutnya menentukan sampel dan membuat
surat persetujuan pelaksanaan penelitian.
7. Uji validitas dan reliabilitas
a. Validitas
Sebelum kuesioner digunakan sebagai instrumen
pengumpulan data dan dibagikan kepada responden akan dilakukan
uji coba agar kuesioner tersebut dapat mengukur apa yang harus
diukur dan dapat memberikan hasil yang dapat dipercaya. Uji coba
akan dilakukan di Puskesmas Purbalingga yang karakteristiknya
hampir mirip dengan RBD Panti Nugroho. Yaitu sama – sama di
Kecamatan Purbalingga. Uji coba dilakukan kepada 30 responden.
Tujuan uji coba, adalah untuk mengukur validitas dan reliabilitas
instrumen. Ini dilakukan karena kuesioner belum pernah
dipergunakan. Uji validitas menggunakan Person Product Moment
b. Reliabilitas
Pengujian reliabilitas dengan internal consistency, dilakukan
dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian yang
diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Hasil analisis dapat
digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrumen. Dalam
penelitian ini dilakukan dengan teknik belah dua dari Spearman
Brown (split half), dengan rumus :
ri = 2rb
1 + rb
25
dimana = ri = reliabilitas internal seluruh instrumen.
r b=korelasi product moment antara belahan pertama dan
kedua
Butir – butir dalam instrumen dibelah menjadi dua kelompok,
yaitu kelompok instrumen ganjil dan kelompok genap.
Selanjutnya skor data tiap kelompok itu disusun sendiri.
Selanjutnya skor total antara kelompok ganjil dan genap dicari
korelasinya. Setelah dihitung, koefisien korelasi ini selanjutnya
dimasukkan dalam rumus Spearman Brown.
8. Pembuatan alat ukur/kuesioner
a. Instrumen penelitian sebagai alat pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.
1). Untuk mengukur dukungan keluarga, peneliti menggunakan
alat ukur kuesioner pada keluarga . Kuesioner dukungan
keluarga berjumlah 30 item yang terdiri dari dukungan
informasional, dukungan penilaian, dukungan instrumental,
dukungan emosional. Penentuan skor untuk kuesioner dukungan
keluarga menggunakan skala nominal dengan pemberian nilai
sebagai berikut : ya (1), tidak (0).
2). Untuk mengukur lama pemberian ASI digunakan kuesioner.
Jenis data nominal.
26
Langkah berikutnya mengumpulkan data melalui kuesioner. Setelah
data terkumpul lalu dilakukan analisa dan pengolahan data dengan
menggunakan komputer.
F. Analisis data
Analisis Univariat untuk mendeskripsikan semua variabel dari penelitian
dalam bentuk table distribusi frekwensi (Purnawan, 1999).
Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh
satu variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variabel bebas.
Data yang dikumpulkan kemudian diuji dengan Spearman Rank.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
27
A. Hasil Penelitian
Penelitian Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Lama Pemberian ASI di
RBD Panti Nugroho dilakukan kurang lebih dua bulan mulai tanggal 3 Juli
2006 sampai dengan 2 September 2006, pelaksanaan penelitian dilakukan di
RBD Panti Nugroho Unit Rawat Jalan.
Dalam penelitian ini karakteristik subyek mencakup responden yang
memberikan ASI di RBD Panti Nugroho yang berumur antara 18-40 tahun,
sehat jasmani dan rokhani, bersedia untuk diteliti, berdasarkan lokasi
responden tinggal di wilayah RBD Panti Nugroho. Jumlah responden yang
diambil sebanyak 43 orang.
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang sedang memberikan
ASI di wilayah RBD Panti Nugroho Purbalingga. Untuk menentukan jumlah
sampel digunakan metode Purposive Sampling, sehingga diperoleh responden
sebanyak 43 orang yang dianggap dapat mewakili keseluruhan populasi,
dengan karakteristik sebagai berikut :
1. Karakteristik responden berdasarkan Umur
28
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, berikut ini akan
ditampilkan tabel karakteristik responden berdasarkan umur sebagai
berikut :
Tabel 4.1.
Karakteristik Responden
Berdasarkan Umur
(tahun)
Frekuensi (n) Persentase (%)
20 – 30
> 30
32
11
74,4
25,6
Total 43 100
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa sebagian responden berusia antara
20 – 30 tahun yaitu sebanyak 32 orang atau 74,4 %.
2. Karakteristik responden berdasarkan Jumlah anak
Berikut ini akan diuraikan hasil penelitian berdasarkan jumlah anak
:
Tabel 4.2.
Karakteristik Responden
Berdasarkan Jumlah
Anak (orang)
Frekuensi
(n)
Persentase
(%)
1
2
3
4
19
13
8
3
44,2
30,2
18,6
7,0
Total 43 100
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa sebagian responden mempunyai
anak 1 orang yaitu sebanyak 19 orang atau 44,2 %.
29
3. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan
Tabel di bawah ini akan menggambarkan karakteristik responden
berdasarkan tingkat pendidikan yang telah dilakukan penelitian yaitu
sebagai berikut :
Tabel 4.3.
Karakteristik Responden
Berdasarkan Pendidikan
Frekuensi
(n)
Persentase
(%)
SLTP
SMU
D III
S 1
6
27
2
8
14,0
62,8
4,7
18,5
Total 43 100
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa latar belakang pendidikan sebagian
besar responden adalah SMU yaitu sebanyak 27 orang atau 62,8 %.
4. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, karakteristik responden
berdasarkan pekerjaan dapat digambarkan dalam tabel berikut ini :
Tabel 4.4.
Karakteristik Frekuensi Persentase
30
Responden
Berdasarkan Pekerjaan
(n) (%)
Ibu Rumah Tangga
Swasta
Petani
29
13
1
67,4
30,3
2,3
Total 43 100
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa pekerjaan sebagian besar responden
adalah ibu rumah tangga yaitu sebanyak 29 orang atau 67,4 %.
5. Karakteristik responden berdasarkan tingkat dukungan keluarga
Tingkat dukungan keluarga Dengan ibu menyusui ternyata
mempunyai kategori yang berbeda-beda, hal ini dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
Tabel 4.5.
Karakteristik Responden
Berdasarkan Tingkat
Dukungan Keluarga
Frekuensi
(n)
Persentase
(%)
Kurang Baik
Baik
2
41
4,7
95,3
Total 43 100
Tabel 4.5 menunjukkan dukungan keluarga sebagian besar
responden dalam kategori baik yaitu sebanyak 41 orang atau 95,3 %.
6. Distribusi frekuensi Sub variabel dukungan keluarga
31
Dukungan keluarga yang terdiri dari beberapa sub variabel, dapat
diuraikan menjadi tabel-tabel berikut ini berdasarkan hasil penelitian :
Tabel 4.6.
Distribusi Frekuensi
Dukungan Informasional
Frekuensi
(n)
Persentase
(%)
Tidak baik
Kurang baik
Baik
1
15
27
2,3
34,9
62,8
Total 43 100
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa dukungan informasional sebagian
besar responden dalam kategori baik yaitu sebanyak 27 orang atau 62,8 %,
Tabel 4.7.
Karakteristik Responden
Berdasarkan Dukungan
Penilaian
Frekuensi
(n)
Persentase
(%)
Tidak baik
Kurang baik
Baik
3
18
22
7,0
41,9
51,1
Total 43 100
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa dukungan penilaian sebagian besar
responden dalam kategori baik yaitu sebanyak 22 orang atau 51,1 %.
Tabel 4.8.
32
Karakteristik Responden
Berdasarkan Dukungan
Instrumental
Frekuensi
(n)
Persentase
(%)
Tidak baik
Kurang baik
Baik
2
15
26
4,7
34,9
60,4
Total 43 100
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa dukungan instrumental sebagian
besar responden dalam kategori baik yaitu sebanyak 26 orang atau 60,4 %.
Tabel 4.9. Karakteristik Responden Berdasarkan Dukungan Emosional
Karakteristik Responden
Berdasarkan Dukungan
Emosional
Frekuensi
(n)
Persentase
(%)
Tidak baik
Kurang baik
Baik
1
22
20
2,3
51,2
46,5
Total 43 100
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa dukungan emosional sebagian besar
responden dalam kategori kurang baik yaitu sebanyak 22 orang atau 51,2
%.
7. Karakteristik responden berdasarkan Lama Pemberian ASI
33
Lama pemberian ASI ibu menyusui berkaitan erat dengan
tingkat dukungan keluarga yang didapat. Berdasarkan penelitian yang
telah dilakukan, tabel di bawah ini menggambarkan Lama pemberian ASI
pada ibu menyusui.
Tabel 4.10.
Karakteristik Responden
Berdasarkan Lama
Pemberian ASI
Frekuensi
(n)
Persentase
(%)
Kurang
Cukup
Baik
1
18
24
2,3
41,9
55,8
Total 43 100
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa lama pemberian ASI sebagian
besar responden dalam kategori baik yaitu sebanyak 24 orang atau 55,8 %.
8. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Lama Pemberian ASI
Dalam penelitian ini untuk menentukan menolak atau menerima
hipotesis penelitian maka data antara kedua variabel diuji dengan teknik
analisa statistik korelasi rank spearman. Hasil uji statistik dapat dilihat
pada tabel 4.11.
Tabel 4.11. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Lama Pemberian ASI
34
Variabel r p
Dukungan Keluarga - -
Lama Pemberian ASI 0,333 0,029
Dari tabel 4.11 diperoleh bahwa nilai r= 0,33 dengan p=0,029. Dari
hasil analisis dapat dikatakan bahwa ada hubungan yang signifikan,
mempunyai hubungan yang positif dan menurut Sugiyono (2002), dalam
kategori rendah.
Dari data masing – masing unsur dukungan keluarga, dilakukan
pengujian Spearman Rank, yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh
baik secara simultan maupan secara parsial dari masing – masing unsur
dukungan, berdasarkan perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.11. Hubungan sub variabel dukungan keluarga Dengan lama
Pemberian ASI
Item r pDukungan Informasi 0,312 0,042Dukungan Penilaian 0,579 0,000
Dukungan Instrumental 0,193 0,214 Dukungan Emosional 0,841 0,000
B. Pembahasan
35
1. Karakteristik responden berdasarkan umur
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.1 diketahui
bahwa sebagian besar responden berusia antara 20-30 tahun yaitu
sebanyak 32 orang atau 74,4 %. Usia antara 20-30 tahun adalah usia
yang optimal untuk hamil dan melahirkan, dan merupakan usia subur
sehingga merupakan usia yang menjadi mayoritas pada responden.
Pada umur antara 20-30 tahun motivasi untuk memberikan ASI
masih tinggi.Karena adanya faktor dukungan keluarga, faktor
lingkungan yang mengajarkan bahwa lebih banyak manfaat ASI
dibanding susu formula menyebabkan kesadaran untuk memberikan ASI
lebih banyak pada usia 20-30 tahun (Mochtar, 2006).
2. Karakteristik responden berdasarkan Jumlah anak
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.2 diketahui
bahwa sebagian besar responden mempunyai 1 orang anak yaitu
sebanyak 19 orang atau 44,2%.
Menurut Friedman (1998), dukungan keluarga diantaranya
dipengaruhi oleh ukuran keluarga dan usia ibu. Dalam penelitian ini 44,2
% responden termasuk dalam keluarga kecil (mempunyai 1 anak)
sehingga dapat memberi dukungan keluarga yang lebih baik.
3. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan
36
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.3 diketahui
bahwa sebagian besar responden mempunyai pendidikan formal SMU.
Yaitu sebanyak 27 orang atau 62,8 %.
Lama pemberian ASI dalam kategori baik dapat disebabkan karena
tingkat pendidikan formal responden yang sebagian besar termasuk
dalam kategori pendidikan sedang.
Menurut Depdiknas (2004) pendidikan menengah berbentuk Sekolah
Menengah Umum (SMU) dan Madrasah Aliyah (MA), atau bentuk lain
yang sederajat.
Tingkat pendidikan berkaitan dengan pengetahuan. Pengetahuan adalah
merupakan hasil tahu dan terjadi setelah orang melakukan penginderaan
Dengan suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera
manusia yaitu, indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan
raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui penglihatan
dan pendengaran.. Pengetahuan merupakan dasar untuk terbentuknya
tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2003).
Latar belakang pendidikan ibu dapat mempengaruhi sikapnya dalam
pemberian ASI , termasuk pengetahuannya dalam mengkonsumsi
makanan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh yang akan mempengaruhi
produksi ASI.
4. Karakteristik responden berdasarkan jenis pekerjaan
37
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.4,
persentase ibu yang menjadi Ibu Rumah tangga sebanyak 67,4 %.
Pekerjaan akan mempengaruhi Dengan Lama pemberian ASI .
Menurut Depkes (2004), keberhasilan ibu dalam pemberian ASI salah
satunya dipengaruhi oleh waktu yang longgar dalam Rumah Tangga.
Ketersediaan waktu untuk memberikan ASI tentunya lebih besar pada
golongan Ibu yang tidak bekerja, dalam hal ini tentunya adalah Ibu
Rumah Tangga. Sebagai Ibu rumah tangga tentunya mempunyai waktu
yang lebih leluasa untuk memberikan ASI bagi buah hatinya bila
dibandingkan dengan ibu yang bekerja. Karena sebagai Ibu Rumah
Tangga tidak dibebani untuk mencari penghasilan tambahan.
5. Karakteristik responden berdasarkan tingkat dukungan keluarga
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.5
Karakteristik Responden berdasarkan tingkat dukungan keluarga,
sebagian besar responden dalam kategori baik yaitu sebanyak 41 orang
atau 95,3%. Berarti bahwa responden di Wilayah RBD Panti Nugroho
mempunyai tingkat dukungan keluarga baik.
Dukungan Keluarga yang baik akan meningkatkan Pemberian ASI.
Menurut Setda Jateng tahun 2006, masalah dalam pemberian ASI
diantaranya : masih banyak ibu menyusui yang tidak/kurang
pengetahuan tentang manfaat menyusui bagi bayi, anak dan keluarga,
serta kurangnya dukungan keluarga.
38
Penurunan pemberian ASI disebabkan karena ketidaktahuan ibu-ibu
tentang manfaat menyusui dan kurangnya kepedulian masyarakat, serta
kurangnya dukungan keluarga ( Dinkes Prop Jateng, 2006).
6. Karakteristik responden berdasarkan sub variabel dukungan
keluarga
Dari beberapa sub variabel dukungan keluarga dapat diperoleh
gambaran sebagai berikut :
Berdasarkan hasil penelitian dilihat pada tabel 4.6, menunjukkan bahwa
terdapat 27 orang atau 62,8 % responden dengan dukungan informasi
dalam kategori baik.
Manfaat dari dukungan Informasional adalah dapat menekan munculnya
suatu stressor, karena informasi yang diberikan dapat menyumbangkan
aksi sugesti yang khusus pada individu (Caplan, 1998).
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.7,
menunjukkan bahwa terdapat 22 orang atau 51,8 % responden dengan
dukungan penilaian dalam kategori baik.
Dalam dukungan penilaian, keluarga disini bertindak sebagai sumber
validator identitas anggota keluarga, diantaranya memberi support,
penghargaan dan perhatian. Penerangan dan dorongan dari keluarga
tentang manfaat ASI akan sangat berpengaruh pada Pemberian ASI
( Mochtar, 2006).
39
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.8,
menunjukkan bahwa dukungan instrumental sebagian besar responden
dalam kategori baik yaitu sebanyak 26 orang atau 60,4 %.
Dukungan Instrumental akan memfasilitasi ibu menyusui untuk dapat
memberikan ASI secara optimal karena segala kebutuhannya dipenuhi
oleh keluarga. Sehingga akan turut mempengaruhi pemberian ASI bagi
bayinya ( Mochtar, 2006).
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.9,
menunjukkan bahwa terdapat 20 orang atau 46,5 % responden dengan
dukungan emosional dalam kategori baik.
Dengan adanya dukungan keluarga yang mempunyai ikatan emosional
setidaknya akan memberikan dorongan semangat pada ibu menyusui
untuk dapat memberikan ASI.
Penurunan pemberian ASI disebabkan karena ketidaktahuan ibu-ibu
tentang manfaat menyusui dan kurangnya kepedulian masyarakat, serta
kurangnya dukungan keluarga ( Dinkes Prop Jateng, 2006).
7. Karakteristik responden berdasarkan Lama Pemberian ASI
Berdasarkan hasil penelitian dilihat pada tabel 4.10. Karakteristik
responden berdasarkan lama pemberian ASI, sebagian besar responden
dalam kategori baik yaitu sebanyak 24 orang atau 55,8%. Pemberian
ASI sangat penting, karena telah terbukti ASI bagi bayi sejak lahir
sampai 6 bulan atau setidaknya 2 tahun adalah makanan terbaik bagi
bayi agar menjadi manusia berkualitas karena keunggulannya,
40
diantaranya bernilai gizi sesuai kebutuhan bayi, serta menunjang
pertumbuhan dan perkembangan optimal (Dinkes Prop Jateng, 2006).
Tingginya Pemberian ASI menunjukkan bahwa kesadaran responden
untuk Pemberian ASI baik, terlebih mengingat lebih banyak manfaat
ASI dibanding pemberian susu formula.
8. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Lama Pemberian ASI
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.11
diketahui bahwa ada hubungan yang bermakna secara statistik antara
dukungan keluarga dengan Lama Pemberian ASI di wilayah RBD Panti
Nugroho Purbalingga tahun 2006. Hasil Analisa hubungan Dukungan
Keluarga Dengan Pemberian ASI digunakan Uji Korelasi Spearman
Rank, dengan hasil signifikan (r=0,333; p=0,029). Penelitian ini
membuktikan hipotesis adanya hubungan Dukungan Keluarga Dengan
pemberian ASI dengan tingkat hubungan rendah (r=0,333; p=0,029).
Keadaan yang harmonis dalam keluarga (dukungan keluarga),
ketenangan batin seorang ibu sangat mendukung ibu dalam memberikan
ASI bagi anaknya. Sebaliknya ibu yang mengalami depresi, cemas,
sedang ada masalah atau tidak mendapat dukungan suami, akan
mempengaruhi pemberian ASI (Mochtar, 2006).
41
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.12,
diketahui bahwa ada hubungan yang bermakna secara statistik antara
dukungan Informasional dengan lama Pemberian ASI. Dengan hasil
signifikan (r=0,312, p=0,042).
Pada ibu menyusui yang mengalami depresi, cemas, sedang ada masalah
atau tidak mendapat dukungan suami, akan mempengaruhi pemberian
ASI, sehingga sangat memerlukan adanya dukungan informasional
(Mochtar, 2006).
Kemudian untuk dukungan Penilaian Dengan lama pemberian ASI
dengan hasil signifikan (r=0,579, p=0,000).
Penilaian dari keluarga akan manfaat dan kegunaan ASI akan sangat
mempengaruhi pemberian ASI. Keluarga dapat membantu ibu dengan
memberikan support, penghargaan dan perhatian.
Untuk dukungan Instrumental Dengan Lama Pemberian ASI
didapatkan (r= 0,193, p=0,214).
Dukungan Instrumental akan memfasilitasi ibu menyusui untuk dapat
memberikan ASI secara optimal karena segala kebutuhannya dipenuhi
oleh keluarga. Sehingga akan turut mempengaruhi pemberian ASI bagi
bayinya ( Mochtar, 2006).
Untuk dukungan Emosional Dengan Lama Pemberian ASI terdapat
hubungan yang signifikan (r= 0,841, p=0,000).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dukungan Emosional
merupakan dukungan yang paling dominan atau yang paling bermakna
42
Dengan Lama Pemberian ASI. Sehingga apabila ada peneliti lain yang
ingin melanjutkan penelitian dapat meneliti lebih lanjut mengenai.
hubungan dukungan Emosional dengan Lama Pemberian ASI .
43
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa :
1. Dukungan Keluarga di RBD Panti Nugroho dalam Pemberian ASI
sebagian besar kategori baik (95,3%).
2. Lama Pemberian ASI di Wilayah RBD Panti Nugroho dalam
kategori baik (55,8%).
3. Hubungan antara dukungan keluarga Dengan Lama Pemberian ASI
positif signifikan (r=0,333, p= 0,029). Dan dukungan emosional
yang paling dominan (r=0,841, p=0,000).
B. Saran
Berdasarkan pada kesimpulan hasil penelitian dapat diberikan saran-
saran sebagai berikut :
1. Bagi Instansi
Instansi pelayanan Kesehatan, Khususnya di RBD Panti
Nugroho Unit Rawat Jalan sebagi ujung tombak pelayanan
kesehatan masyarakat hendaknya lebih aktif dalam
memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang
44
pentingnya dukungan keluarga kepada ibu yang memberikan
ASI.
2. Bagi Masyarakat
Keluarga hendaknya selalu memberikan dukungan berupa
dukungan informasional, penilaian, instrumental, dan
emosional kepada ibu menyusui agar dapat berhasil dalam
memberikan ASI.
3. Bagi Pengetahuan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk
melakukan penelitian terutama mengenai Hubungan
Dukungan Informasional Dengan Lama Pemberian ASI,
karena dukungan Informasional adalah dukungan yang paling
dominan dalam hubungannya Dengan Lama Pemberian ASI.
4. Bagi Penelitian
Dukungan Emosional merupakan dukungan yang paling
dominan atau yang paling bermakna Dengan Lama
Pemberian ASI. Sehingga apabila ada peneliti lain yang ingin
melanjutkan penelitian dapat meneliti lebih lanjut mengenai.
hubungan dukungan Emosional dengan Lama Pemberian ASI
.
45