51
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data UnitBerikut adalah data unit Komatsu GD 825A-2 yang
mengalami kerusakan pada final drive :
Tabel 4.1 Data unit
Unit modelGD 825A-2
Serial number unit12527
Engine numberKX-N21114281
Componen modelFinal drive ( 235-22-00131)
Trouble date7 Oktober 2013
Delivery date5 Juli 2012 ( Instalation date)
4.2 Identifikasi masalah
Gambar 4.1 unit Motor Greder yang mengalami kerusakanSumber:
Quality Analysis (QA)Pada ganbar di atas, unit tersebut sedang
mengalami kerusakan pada final drive yang mengakibatkan unit
tersebut tidak dapat bergerak maju ataupun mundur dan dapat
menyebabkan unit tersebut berhenti beroperasi (breakdown). Hal ini
di sebabkan rusaknya ouput shaft pada komponen final drive di unit
motor grader GD825A-2.
Tabel 4.2 Tabel pemeriksaanNONama KomponenHasil Pemeriksaan
1SproketChiping
2BearingCrack
3Output shaftBroken
4Bolt mountingBroken
5Sun gearCrack
6Shaft sun gearCrack
7CarrierCrack
Gambar 4.2 komponen Final drive di KRASumber: Quality Analysis
(QA)
Pada gambar di atas adalah komponen final drive yang mengalami
kerusakan output shaft broken yang di kirim dari site.
Gambar 4.3 komponen yang mengalami kerusakanSumber: Quality
Analysis (QA)
Pada gambar adalah contoh gambar animasi kerusakan pada bagian
final drive motor grader pada bagian sisi kiri. Komponen yang
mengalami kerusakan ialah sprocket ,output shaft, bearing, bolt
mounting dan shaft sun gear.
Gambar 4.4 SproketSumber: Quality Analysis (QA)
Sprocket yang di gunakan pada unit motor grader, ditemukan
sprocket dalam keadaan chipinng pada bagian lubang sprocket. Dan
terlihat aus pada bagian salah satu gigi sprocket.
Gambar 4.5 BearingSumber: Quality Analysis (QA)
Gambar di atas adalah gambar bearing yang mengalami kerusakan
yang mana bearing berfungsi sebagai mengurangi gesekan pada
komponen yang berputar.
Gambar 4.6 Output shaftSumber: Quality Analysis (QA)
Pada gambar ini merupakan gambar dimana output shaft dalam
keadaan rusak. Dalam gambar tersebut terlihat output shaft
mengalami broken.
Gambar 4.7 Bolt mountingSumber: Quality Analysis (QA)
Bolt mounting mengalami broken, yang mana bolt mounting
berfungsi sebagai penghubung antara carrier dengan output shaft,
dalam gambar terlihat hampir semua ulir dalam bolt mounting
broken.
Gambar 4.8 Sun gearSumber: Quality Analysis (QA)
Ganbar di atas merupakan tampilan sun gear, dalam gambar
tersebut terlihat sun gear di beri penetrant yang berfungsi agar
crack terlihat lebih jelas pada permukaan sun gear.
Gambar 4.9 Shaft sun gear Sumber: Quality Analysis (QA)
Dari gambar di atas terdapat retakan pada bagian yang meneruskan
putaran differential ke side gear, retakan berasal dari output
shaft yang broken, akibatnya shaft yang berada di sisi kiri
berbenturan dengan shaft yang berada pada sisi bagian kanan.
Gambar 4.10 CarrierSumber: Quality Analysis (QA)
Carrier mengalami kerusakan pada bagian gigi-gigi dan permukaan
tempat dudukan output shaft, dalam gambar terlihat gigi-gigi pada
carrier banyak yang rusak dan permukaan carrier tidak rata akibat
dari shaft broken.
4.3 Pembahasan
Penerimaan komponen dari site yang di indikasikan mengalami
kerusakan
Pembongkoran final drive
Bagian-bagian inner part mengalami kerusakan
Umur pemakaian output shaft 20,617 hrs
Aktifnya differential lock pada saat grading
Beban akan semakin bertambah ke salah satu sisi roda kanan atau
kiri tergantung dari pengoperasian blade
Gaya eksternal/overload yang di alami final drive
Kinerja final drive tidak maksimal saat beroperasi
Kontak gigi antara sun gear dan planet carrier mengalami
hambatan sehingga terjadi kerusakan
Unit Breakdown
Gambar 4.11 Diagram skematis
4.4 Analisa penyebab terjadinya kerusakan output shaft pada
final drive GD 825A-2Seperti yang di ketahui final drive adalah
suatu koponen dari sistem pemindah tenaga yang berfungsi sebagai
penggerak akhir pada suatu unit dan juga sebagai pendukung berat
unit karena final drive tersebut langsung terpasang dengan tire
atau track sehingga sebagian besar bobot unit juga akan
mempengaruhi kinerja dari final drive tersebut pada saat unit dalam
beroperasi.Trouble yang di temukan penulis saat melakukan On The
Job training di PT. Komatsu Remanufacturing Asia Mulawarman Plant
adalah temuan dimana komponen final drive dari unit motor grader GD
825A-2 yang di kirim dari site yang teridentifikasi mengalami
kerusakan, setelah di lakukan proses disassembly. Bagian-bagian
inner part yang mengalami kerusakan seperti planetary gear, ring
gear, bolt mounting, carrier dan sun gear. Serta output shaft,
sprocket dan bearing juga mengalami kerusakan. Pada bagian sprocket
terlihat gigi pada sprocket mengalami keausan serta pada bagian
lubang sproket mengalami chiping, adanya keausan sesuai dengan
gambar 4.4 pada bagian gigi sprocket yang mana gigi sprocket
tersebut berhubungan dengan rantai pada saat unit beoperasi maka
membuktikan bahwa telah terjadi hambatan yang menghambat putaran
sprocket ke rantai. Kemudian pada bearing yang berada pada output
shaft mengalami crack pada bagian dalam sisi bearing, jika pada
kondisi seperti itu maka bearing tidak berputar pada porosnya pada
saat output shaft berputar, sehingga terjadi benturan antara
bearing dengan sisi flange yang mengakibatkan bearing menjadi
crack, selanjutnya pada bagian output shaft terlihat broken pada
sisi otput shaft berhubungan dengan gigi-gigi carrier, dimana pada
saat ada gaya eksternal yang menghambat putaran carrier maka titik
stress benda cenderung pada bagian penguhubung antara 2 benda yang
saling berkaitan. Seperti pada gambar 4.7 Bolt mounting yang
sebagai penghubung antara carrier dengan ouput shaft mengalami hal
serupa dimana pada bagian hampir setengah ulir broken akibat
menahan gaya yang berlawanan antara putaran yang berawal dari
engine menuju pada final drive. Setelah itu pada permukaan sun gear
terlihat crack pada sisi dekat lubang sun gar yang mana sun gear
sendiri berfungsi meneruskan putaran dari shaft sun gear menuju ke
planet carrier, ada indikasi bahwa crack tersebut adanya hambatan
pada saat shaft sun gear meneruskan putaran menuju planet carrier.
Kemudian pada shaft sun gear yang berada pada sisi kiri terlihat
crack pada bagian yang meneruskan putaran differential ke side
gear, ini adalah akibat dari effect output shaft broken, hal ini di
karenakan pada saat terjadi broken, carrier menghantam sun gear dan
shaft sun gear berbenturan dengan shaft sun gear yang berada pada
bagian kanan akibatnya crack pada bagian sisi shaft. Dan pada
carrier permukaan sebagai tempat dudukan output shaft mengalami
kerusakan, hal ini karena gaya eksternal yang di alami oleh output
shaft broken.Rusaknya output shaft di sebabkan karena adanya gaya
eksternal/overload yang mengakibatkan hambatan pada final drive
saat beroperasi, jika di lihat dari pengoperasian motor grader
beroperasi dengan blade membentuk sudut ke arah depan atau dengan
artikulit, sehingga ketika mesin beroperasi dengan beban hanya
menumpu di bagian salah satu sisi (diartikulasikan), roda-roda
belakang cenderung slip ke samping, dengan alasan ini unit di
lengkapi dengan differential untuk meningkatkan keausan pada ban,
akan tetapi motor grader GD825A-2 di lengkapi dengan differential
lock, yang bisa di operasikan ketika unit berada dengan kondisi
jalan yang tidak sempurna (becek, licin, amblas, jalanan berbatu,
dll ), ketika differential lock di aktifkan maka perputaran roda
kiri dan kanan sama besar, dengan syarat unit tidak melakukan
grading pada saat di aktifkannya differential lock, apabila unit
tersebut mengaktifkan differential lock pada saat grading maka
beban akan semakin bertambah ke salah satu sisi roda, karena pada
saat melakukan grading beban cenderung ke salah satu sisi roda
kanan atau kiri tergantung dari pengoperasian blade. Jika hal
tersebut terjadi pada saat unit melakukan grading dan pada waktu
yang bersamaan di aktifkannya differential lock maka akan timbul
gaya dari luar yang dapat menahan perputaran laju roda pada final
drive motor grader, karena tidak keseimbangan antara roda kiri dan
kanan. Rupture (putus, patah) force rupture adalah jenis kerusakan
yang di sebabkan oleh aplikasi beban satu arah secara tiba-tiba
yang mana permukaan yang di hasilkan oleh forced rupture adalah
kasar. Fatigue rupture (70% penyebab kerusakan pada metal part),
maksudnya adalah kerusakan dimana patahan dari crack yang membesar
secara perlahan akibat aplikasi beban berulang-ulang dalam waktu
yang lama,fatigue rupture terlihat pada halusnya permkaan yang
rusak. Broken pada output shaft itu sendiri seperti yang terlihat
pada gambar 4.6 di sebabkan oleh beban satu arah secara tiba-tiba.
Jadi pada saat unit beroperasi dengan beban hanya menumpu di bagian
salah satu sisi dengan seluruh beban hanya menumpu di bagian
sebelah kiri roda pada saat melakukan grading, menyebabkan output
shaft broken. Patahan yang di hasilkan oleh output shaft itu
sendiri terlihat pada permukaan bolt mounting dan carrier yang
terlihat kasar seperti pada gambar 4.7 dan 4.10 dan hal tersebut
sesuai dengan ciri-ciri force rupture yang terlihat kasar dampak
yang di hasilkan dari patahan akibat dari gaya eksternal yang
berlawanan dari tenaga putaran engine menuju final drive. Dan beban
bias semakin bertambah ketika unit tersebut berbelok pada saat
grading kemudian pada saat yang bersamaan differential lock di
aktifkan putaran roda kiri dan kanan sama, tetapi pada saat
berbelok di katakan baik apabila roda pada bagian dalam cenderung
lambat daripada roda bagian dalam luar, hal ini sesuai dengan
prinsip cara kerja differential pada saat membelok, tahanan roda
bagian luar lebih besar daripada roda bagian dalam. Apabila
differential case berputar bersama ring gear maka pinion akan
berputar pada porosnya dan juga bergerak mengelilingi side gear
bagian roda luar, sehingga putaran side gear pada bagian roda luar
bertambah, yang mana jumlah putaran side gear adalah 2 kali ring
gear. Kemudia apabila satu komponen mengalami kerusakan, maka
komponen yang rusak tersebut dapat merusak komponen yang lain
seperti awal output shaft broken akibat dari gaya eksternal yang
menahan laju perputaran menuju roda, yang mana komponen lainnya
dalam final drive mengalami kerusakan seperti : sun gear, shaft sun
gear, carrier, bearing dan bolt mounting sebagai penahan output
shaft pada carrier.
4.5 Cara Meminimalisir KerusakanAgar setiap unit terhindar dari
kerusakan yang sama maka perlu adanya cara untuk meminimalisir
kerusakan tersebut, agar tidak terjadi kerusakan yang sama. Berikut
adalah cara untuk meminimalisir kerusakan agar tidak terjadi lagi
:1. Pelatihan terhadap operator di perlukan agar dapat
meminimalisir kerusakan unit yang terjadi, karena operator lah yang
mengemudikan serta mengetahui keadaan suatu unit saat beroperasi 2.
Pelatihan terhadap mekanik sangat di perlukan agar dapat
meminimalisir kerusakan yang terjadi terhadap unit yang lainnya
yang dapat merugikan perusahaan. Agar mekanik paham apabila
melakukan kesalahan sekecil apapun dapat berakibat yang sangat
fatal dan mengetahui komponen-komponen yang dapat mengalami
kerusakan akibat dari kesalahan itu.3. Memperhatikan kondisi output
shaft pada saat proses dis-assembly dan assembly, pastikan output
shaft dalam keadaan baik, pengamatan secara visual di lakukan lebih
teliti agar mencegah kerusakan pada saat unit beroperasi.4. Selalu
melakukan daily check pada unit.
BAB VKESIMPULAN DAN SARAN
5.1KESIMPULANSetelah penulis melakukan On The job Training dan
melakukan penelitian atas masalah yang terjadi PT. Komatsu
Remanufacturing Asia, dari penelitian yang telah di lakukan,
masalah yang terjadi yaitu terjadinya broken pada output shaft yang
mengakibatkan unit berhenti beroperasi (breakdown), maka dapat
dianbil kesimpulan yaitu sebagai berikut :1. Kerusakan pada output
shaft yaitu berupa broken di karenakan aktifnya differential lock
pada saat melakukan grading.2. Aktifnya differential lock tersebut
mengakibatkan timbul gaya dari luar yang menyebabkan perputaran
roda menjadi terhambat.3. Gaya dari luar tersebut terjadi karena
motor grader adalah tipe artikulit, sehingga pada saat unit
beroperasi beban hanya menumpu di bagian salah satu sisi.4.
Akibatnya perputaran tenaga dari engine menuju final drive
terhambat.5.2SARANDari permasalahan tersebut maka penulis dapat
memberikan saran untuk mengatasi permasalahan tersebut, yaitu
sebagai berikut :1. Melakukan perawatan atau maintenance secara
teratur, sesuai dengan OMM (Operation Manual and Maintanance) agar
performa unit tetap terjaga.2. Operasikan unit sesuai dengan
prosedur standar pemakaiannya. Khusus pada motor grader jangan
mengaktifkan differential lock pada saat melakukan grading,
sehingga kemungkinan overload pada salah satu sisi roda.3. Lakukan
daily check setiap hari secara seksama untuk mengindentifikasi
kerusakan yang mungkin terjadi secara dini sehingga dapat dilakukan
perbaikan 4. Melakukan pemeriksaan terhadap bagian power train unit
terutama pada final drive sebelum di opersikan agar dapat mencegah
kerusakan sebelum terjadi karena mencegah lebih baik daripada
memperbaiki
39