Top Banner
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah hak warga negara, tidak terkecuali pendidikan di usia dini merupakan hak warga negara dalam mengembangkan potensinya sejak dini. Berdasarkan berbagai penelitian bahwa usia dini merupakan pondasi terbaik dalam mengembangkan kehidupannya di masa depan. Selain itu pendidikan di usia dini dapat mengoptimalkan kemampuan dasar anak dalam menerima proses pendidikan di usia-usia berikutnya. Dengan terbitnya Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), keberadaan pendidikan usia dini diakui secara sah. Hal itu terkandung dalam bagian tujuh, pasal 28 ayat 1-6, di mana pendidikan anak usia dini diarahkan pada pendidikan pra-sekolah yaitu anak usia 0-6 tahun. Dalam penjabaran pengertian, UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisidiknas menyatakan bahwa: Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk 1
36

Makalah komplit

Apr 20, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Makalah komplit

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Pendidikan adalah hak warga negara, tidak terkecuali

pendidikan di usia dini merupakan hak warga negara dalam

mengembangkan potensinya sejak dini. Berdasarkan berbagai

penelitian bahwa usia dini merupakan pondasi terbaik dalam

mengembangkan kehidupannya di masa depan. Selain  itu pendidikan

di usia dini dapat mengoptimalkan kemampuan dasar anak dalam

menerima proses pendidikan di usia-usia berikutnya.

Dengan terbitnya Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), keberadaan pendidikan

usia dini diakui secara sah. Hal itu terkandung dalam bagian

tujuh, pasal 28 ayat 1-6, di mana pendidikan anak usia dini

diarahkan pada pendidikan pra-sekolah yaitu anak usia 0-6 tahun.

Dalam penjabaran pengertian, UU No. 20 Tahun 2003 tentang

Sisidiknas menyatakan bahwa:

   Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yangditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahunyang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk

1

Page 2: Makalah komplit

membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agaranak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Berdasarkan data dari Direktorat Pembinaan TK dan SD, pada

tahun 2007 sebagian besar pendidikan anak usia dini (PAUD)

diselenggarakan oleh masyarakat (Swasta) yakni sekitar 98,7%.

Sedangkan masalah utamanya adalah angka partisipasi kasar (APK)

PAUD/TK  baru mencapai 26,68%. Selain itu, masalah yang timbul

dalam penyelenggaraan PAUD adalah “ekspektasi” masyarakat yang

terlalu tinggi terhadap aspek kemampuan kognitif siswa, padahal

PAUD adalah pendidikan yang berusaha mengembangkan seluruh aspek

perkembangan anak usia dini, sehingga ia siap melaksanakan

pendidikan di jenjang yang formal. Hal itu menunjukan bahwa

pengembangan PAUD harus lebih ditingkatkan agar tujuan pendidikan

secara umum dapat dicapai. Oleh karena itu peran serta masyarakat

harus dipertahankan dan peran pemerintah dalam membina dan

mengembangkan berbagai kebijakan tentang PAUD harus dioptimalkan.

Kajian terhadap keberadaan PAUD dalam sistem pendidikan

nasional perlu banyak dilakukan, baik kajian terhadap aspek-aspek

filosofisnya maupun aspek-aspek teknis, berupa kuirkulum maupun

proses pembelajaran PAUD di lapangan. Melalui hal tersebut

2

Page 3: Makalah komplit

diharapkan pengembangan PAUD dapat lebih meningkat, demi

menunjang tercapainya tujuan pendidikan, yakni mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan

untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab. (Depdiknas,

2007).

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis menilai pengkajian

terhadap masalah program PAUD perlu dilakukan berdasarkan kajian

kepustakaan maupun pengalaman penulis dalam mengelola program

PAUD.

1.2  Rumusan Masalah

Dalam penyusunan makalah ini, masalah yang dikaji akan

dirumuskan dalam beberapa pertanyaan sebagai berikut.

1.2.1        Bagaimana landasan filosofis terhadap Pendidikan Anak

Usia Dini (PAUD)?

3

Page 4: Makalah komplit

1.2.2        Bagaimana pengertian, hakekat, komponen, kurikulum dan

evaluasi PAUD?

4

Page 5: Makalah komplit

1.3  Metode dan Teknik penulisan

Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah

metode deskriptif analitik, yakni dengan mengungkapkan masalah-

masalah yang dikaji dan kemudian dianalisis berdasarkan teori-

teori yang ada  dan pengetahuan penulis.

Adapun teknis penulisan yang digunakan adalah kajian

kepustakaan dan observasi terhadap proses pembelajaran PAUD yang

selama ini dilakukan penulis.

1.4  Sistematika Penulisan

Makalah ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN     :

Dalam bab ini diuraikan latar belakang masalah, rumusan    

masalah, metode dan teknik penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Bab II berisi uraian masalah sekaligus kajiannya, berupa

landasan, komponen,  hakekat, kurikulum dan proses pembelajaran

dan  evaluasi PAUD.

BAB III PENUTUP

5

Page 6: Makalah komplit

            Dalam bab penutup diuraikan kesimpulan dan saran

penulis.

6

Page 7: Makalah komplit

BAB II

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

2.1 Landasan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

            Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, yang

dimaksud pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.  Pendidikan yang

dilaksanakan merupakan proses sepanjang hayat, di mana proses

pendidikan harus dilakukan secara terus menerus dari usia 0 tahun

sampai manusia itu meninggalkan dunia.

Karena pendidikan harus dilakukan di semua usia, maka

pemikiran-pemikiran terhadap pendidikan harus mencakup semua

golongan usia tersebut. Begitu pula dengan  berbagai pemikiran

dan kebijakan terhadap PAUD, harus merunut pada kebutuhan anak

usia dini dalam proses perkembangannya. Berikut adalah beberapa

7

Page 8: Makalah komplit

landasan pendidikan anak usia dini berdasarkan aspek-aspek yang

dikembangkan dalam PAUD.

2.1.1 Landasan Hukum

            Penyelenggaraan program PAUD di Indonesia mengacu

pada aturan dan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah sebagai

berikut.

a. UUD 1945

b. UU. No. 4 Tahun 1974 mengenai Kesejahteraan Anak

c. UU. No. 23 Tahun 2002 mengenai Perlindungan Anak

d. UU. No. 20 Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional.

e. PP. No. 19 Tahun 2005 mengenai Standar Pendidikan Nasional

f. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 7 Tahun 2005

mengenai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2004-

2009.

g. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional nomor 13 Tahun 2005

tentang Organisasi dan Tata Kerja Direktorat Jenderal

Pendidikan Luar Sekolah, Departemen Pendidikan Nasional.

h. Rencana strategis Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2005-

2009.

8

Page 9: Makalah komplit

(M. Hariwijaya dan Bertiani ES, 2007:20-21).

2.1.2 Landasan Filosofis

            Anak usia dini, yakni anak dengan usia pra-sekolah

(0-6 tahun) berdasarkan berbagai penelitian merupakan masa

keemasan manusia (golden age), di mana kecerdasan manusia

ditentukan pada masa-masa ini (Hariwijaya, 2007:32). Dengan

adanya pendidikan anak usia dini diharapkan anak dapat tumbuh

dengan segala potensinya, sehingga ia mampu membangun dirinya,

lingkungan dan bangsanya.

            Berikut adalah beberapa pemikiran para ahli

pendidikan anak terhadap proses pendidikan anak usia dini.

a. Pandangan Pestalozzi

Menurutnya, anak dilahirkan dalam keadaan bersih. Perkembangan

manusia terjadi dalam desain alam dan terbentuk oleh kekuatan-

kekuatan luar. Lebih lanjut, ia berpendapat bahwa keberhasilan

belajar dalam satu tahap perkembangan merupakan kunci dalam

mencapai keberhasilan belajar di tahap berikutnya. Oleh karena

itu, ia berkesimpulan bahwa pendidikan anak merupakan hal penting

yang berpengaruh terhadap kehidupan anak di masa depannya.

9

Page 10: Makalah komplit

b. Pandangan Froebel

Froebel mewujudkan ide-idenya dalam pendidikan anak dengan

mendirikan lembaga pendidikan Froebel. Ia lebih menfokuskanpada

konsep pendidikan anak sebagai alat reformasi sosial. Ia

menyiapkan program pendidikan pra-sekolah sebagai sarana untuk

menciptakan suatu tatanan masyarakat yang lebih baik di masa

depan. Anak dilahirkan dengan pembawaan yang baik, sehingga tugas

lembaga pendidikan untuk mengarahkan anak pada kehidupan masa

depan yang lebih baik, dengan mendorong kemampuan untuk mencipta

dan berkreasi.

c. Pandangan Montesori

Menurutnya, pendidikan merupakan sarana yang tepat untuk membantu

perkembangan anak secara menyeluruh. Anak dalam proses

perkembangannya merupakan kutub yang berbeda dengan orang dewasa,

namun saling mempengaruhi. Kualitas pengalaman anak di usia dini

sangat mempengaruhi kehidupannya di masa dewasa.

d. Pandangan Ki Hajar Dewantara

Ki Hajar Dewantara merupakan tokoh pendidikan dan bapak

pendidikan Indonesia. Pandangannya terhadap anak sangat

10

Page 11: Makalah komplit

dipengaruhi oleh nilai-nilai ketimuran dan pendidikan barat yang

dia lalui. Menurutnya, anak lahir dalam kodrat dan pembawaannya

masing-masing. Kodrat anak bias baik dan juga buruk, dengan paham

inilah

11

Page 12: Makalah komplit

2.1.3 Landasan Pengetahuan

            Landasan pengetahuan penting bagi pendidikan anak

usia dini. Landasan ini mengacu pada pendapat beberapa ahli

pendidikan yang memandang betapa pentingnya Pendidikan Anak Usia

Dini (PAUD), antara lain :

a. Nabi Muhammad Saw

Lebih dari 1500 tahun yang lalu (abad ke-6 M), Nabi Muhammad Saw

telah mengemukan bahwa kewajiban menuntut ilmu adalah mulai dari

anak dalam kandungan sampai ia meninggal. Hal itu menegaskan

bahwa pendidikan anak usia dini merupakan salah satu kewajiban

yang harus dipenuhi dalam menuntut ilmu.

b. Marthin Luther (1483-1546)

Menurutnya landasan adanya proses pendidikan adalah agama. Selain

itu keluarga juga merupakan faktor utama dalam menghadapi

pendidikan anak.

c. Jean – Jacues Rouseau (1712-1718)

Menurutnya, pendidikan harus bersifat alamiah, yakni pendidikan

harus kembali ke alam. Menurutnya, manusia dilahirkan dalam

12

Page 13: Makalah komplit

keadaan baik, manusialah yang menentukan baik atau jahatnya

manusia.

d. John Dewey (1859-1952)

Teorinya dikenal dengan teori ”progressivism) yang lebih

menekankan pada anak didik dan minatnya terhadap sesuatu

daripada mata pelajarannya sendiri. Menurutnya, pendidikan

adalah proses dari kehidupan dan bukan persiapan masa yang akan

datang.

e. Benjamin Bloom (1964)

Bloom mengamati kecerdasan anak dalam rentang waktu tertentu. Ia

menghasilkan taksonomi Bloom. Menurutnya kecerdasan anak pada

usia 15 tahun merupakan hasil pendidikan anak usia dini.

f. Jean Piaget (1972)

Jean Piaget mengemukakan tentang bagaimana anak belajar. Anak

belajar melalui interaksi dengan lingkungannya. Anak dituntun

untuk melakukan percobaan dan penelitian sendiri. Agar anak dapat

memahami sesuatu, maka ia harus membangun pengertian itu sendiri,

dan ia harus menemukannya sendiri.

13

Page 14: Makalah komplit

g. Lev Vigostsky

Ia berpendapat bahwa pengalaman interaksi sosial merupakan hal

yang penting bagi perkembangan berproses anak. Pembelajaran akan

menjadi pengalaman yang bermakna bagi anak jika ia dapat

melakukan sesuatu atas lingkungannya.

(M. Hariwijaya dan Bertiani ES, 2007:21-23) dan (Pusat Kurikulum

Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, 2007).

2.2 Hakekat Pendidikan Anak Usia Dini

            Dalam perkembangan dewasa ini, pendidikan anak usia

dini merupakan program pendidikan yang diarahkan pada upaya

pembelajaran yang sesuai dengan usia anak dan mampu menggali

potensi anak, sehingga dapat menjadi bekal dalam kehidupannya di

masa depan.

14

Page 15: Makalah komplit

2.2.1 Pengertian

            Banyak batasan yang diberikan terhadap program PAUD,

namun dalam hal ini UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional mendefinisikan pendidikan anak usia sebagai

suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir

sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian

rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan

jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki

pendidikan lebih lanjut.

            Dalam hal ini M. Hariwijaya (2007:14), mengemukakan

bahwa PAUD dapat diartikan sebagai salah satu bentuk jalur

pendidikan dari usia 0-6 tahun, yang diselenggarakan secara

terpadu dalam satu program pembelajaran agar anak dapat

mengembangkan segala guna dan kreativitasnya sesuai dengan

karakteristik perkembangannya.

2.2.2 Tujuan

            Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa tujuan pendidikan anak usia dini adalah:

15

Page 16: Makalah komplit

a. Merangsang dan membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani

dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki

pendidikan lebih lanjut.

b. Mengembangkan segala potensi dan kreativitas anak sesuai

dengan karakteristik perkembangannya agar mampu menyesuaikan

diri dengan lingkungannya.

2.2.3 Prinsip-prinsip Pendidikan Anak Usia Dini

            Dalam mengembangkan pendidikan anak usia dini

terdapat prinsip-prinsip yang harus diperhatikan, antara lain:

a. Berorientasi pada kebutuhan Anak (Children Oriented)

Kegiatan pembelajaran harus berpusat kepada kebutuhan anak

melalui upaya-upaya pendidikan dalam mencapai perkembangan fisik

dan fsikis  yang optimal.

b. Merangsang kreativitas dan Potensi Anak

Kegiatan PAUD harus mampu merangsang potensi dan kreativitas anak

sehingga anak mempunyai kemampuan dalam menjalani kehidupannya di

masa depan.

16

Page 17: Makalah komplit

c. Belajar melalui Bermain

Kegiatan bermain merupakan sarana belajar bagi anak usia dini.

Melalui bermain anak diajak untuk bereksplorasi, menemukan,

memanfaatkan dan mengambil kesimpulan terhadap sesuatu yang

dipelajarinya.

d. Menciptakan Lingkungan yang Kondusif

Dalam hal ini, pendidikan di usia dini memerlukan pengkondisian

lingkungan yang mendorong munculnya kreativitas anak. Lingkungan

harus diciptakan agar lebih menyenangkan dan memberi kenyamanan

belajar anak.

e. Pembelajaran Terpadu

Proses pembelajaran pada anak usia dini harus memadukan berbagai

aspek pembelajaran, yakni dengan penggunaan tema yang menarik dan

dapat mengembangkan minat siswa dan bersifat kontekstual.

f. Dilaksanakan secara Bertahap, Berulang-ulang dan Terus

Menerus

17

Page 18: Makalah komplit

Kegiatan pembelajaran harus dilakukan secara bertahap, di mulai

dengan konsep yang sederhana dan sesuai dengan lingkungan yang

dikenal anak. Juga harus dilaksanakan berulang-ulang dan terus

menerus sehingga apa yang dipelajari dapat menjadi bagian dari

kehidupan anak.

g. Mengembangkan Berbagai Kecakapan Hidup (Life Skills)

Memberikan berbagai kecakapan hidupa dapat melalui proses

pembiasaan, hal tersebut bertujuan agar anak mampu mandiri,

disiplin, menolong dirinya sendiri dan bertanggung jawab.

h. Menggunakan berbagai Media Edukatif dan Sumber Belajar

Diutamakan menggunakan media dan sumber pembelajaran yang berasal

dari lingkungan alam di sekitar anak. Dalam hal ini kreativitas

dan inovasi guru diperlukan dalam merancang dan membuat media dan

sumber belajar tersebut.

2.3 Komponen Program PAUD

            Berbagai komponen program PAUD telah dikembangkan

dengan tujuan agar pengembangan PAUD dapat dilakukan dengan

terstuktur dan terprogram secara baik sehingga tujuan PAUD

18

Page 19: Makalah komplit

sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

dapat tercapai.

2.3.1 Standar Kompetensi Anak usia Dini

            Pendidikan anak usia dini dalam pengembangan aspek-

aspek pembelajarannya harus mengacu pada standar kompetensi anak

usia dini sebagai berikut.

a. Moral dan nilai-nilai agama

Secara umum, nilai-nilai agama dan moral yang diajarkan adalah

perilaku positif, kemandirian, disiplin, kejujuran dan perilaku

lainnya. Selain itu Anak dididik melalui proses pembiasaan

ajaran-ajaran dan ibadah sesuai agamanya masing-masing.

b. Sosial dan Emosional

Anak dididik untuk dapat mengembangkan kemampuan sosial melalui

proses sosialisasi. Melalui aspek ini anak dibekali dengan

kemamuan memecahkan masalah-masalah sosial yang dihadapinya,

tentunya melalui proses pembiasaan yang dilakukan secara terus

menerus.

c. Fisik/motorik

19

Page 20: Makalah komplit

Dalam hal ini pendidik harus mampu merangsang perkembangan fisik

dan motorik anak sesuai dengan usia perkembangannya. Hal itu

dapat dilakukan dengan berbagai permainan-permainan edukatif.

d. Bahasa

Dalam aspek ini, anak didorong untuk menguasai kemampuan

berkomunikasi sesuai dengan masa perkembangannya. Kemampuan

berbahasa dilihat dari usia perkembangan anak dapat dibagi

menjadi 2 periode, yaitu periode prelinguistik (0-1 tahun) dan

periode linguistik (1-5 tahun).

e. Kognitif

Perkembangan kognitif anak biasanya mengacu pada pendapat Piaget

yang membagi perkembangan kognitif anak menjadi empat tahapan,

yaitu periode  sensorimotorik (usia 0-2 tahun), periode

praoperiosaional (2-7 tahun), periode operasional konkrit (7-11

tahun) dan periode operasional formal (usia 11 sampai dewasa).

f. Seni

Kemampuan di bidang seni dapat dikembangkan dalam musik, seni

tari, seni gambar dan keterampilan lainnya.

20

Page 21: Makalah komplit

2.3.2  Kurikulum PAUD

            Dalam hal ini, secara operasional kurikulum PAUD

dalam tulisan adalah berbagai aspek yang berhubungan dengan

kegiatan yang akan dikembangkan dalam proses pembelajaran anak

usia dini. Termasuk dalam pembahasannya adalah prinsip-prinsip

dasar pengembangan kurikulum PAUD, komponen kurikulum, penilaian

dan satuan pendidikan anak usia dini.

a. Prinsip-prinsip Dasar pengembangan kurikulum PAUD

Dalam hal Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, menetapkan

beberapa prinsip pengembangan kurikulum PAUD, yang meliputi: 1)

bersifat komprehensif, 2) didasarkan pada perkembangan secara

bertahap, 3) melibatkan orang tua, 4) melayani kebutuhan anak, 5)

merefleksikan kebutuhan dan nilai-nilai yang dalam masyarakat, 6)

mengembangkan standar kompetensi anak, 7) mewadahi layanan anak

berkebutuhan khusus, 8) menjalin kemitraan dengan keluarga dan

masyarakat, 9) memperhatikan kesehatan dan keselamatan anak, 10)

menjabarkan prosedur pengelolaan lembaga, 11) manajemen sumber

daya manusia, dan 12) penyediaan sarana dan prasarana.

21

Page 22: Makalah komplit

b. Komponen Kurikulum

1.      Anak

Sasaran pendidikan anak usia dini adalah anak yang berada di

rentang usia 0-6 tahun.

2.      Pendidik

Kompetensi pendidik PAUD adalah sekurang-kurangnya memiliki

kualifikasi akademik Diplomas Empat (D-IV) atau Sarjana (S-1) di

bidang pendidikan usia dini, psikologi atau lainnya; dan memiliki

sertifikat profesi guru PAUD. Adapun rasio guru dengan anak didik

dalam PAUD adalah:

1) Usia  0-1 tahun rasio 1 : 3 anak,

2) Usia 1-3 tahun dengan rasio 1 : 6 anak,

3) Usia 3-4 tahun dengan rasio 1 : 8 tahun, dan

4) Usia 4-6 tahun dengan rasio 1 : 10-12 anak.

3.      Pembelajaran

Pembelajaran dilakukan melalui kegiatan bermain dan pembiasaan

yang direncanakan dan persiapkan pendidik meliputi materi dan

proses pembelajaran itu sendiri. Materi pembelajaran bagi anak

usia dini dibagi dalam 2 kelompok usia, yaitu:

22

Page 23: Makalah komplit

a.       Materi Pembelajaran Untuk Anak usia 0-3 tahun, mencakup:

1)      Pengenalan diri sendiri (perkembangan konsep diri)

2)      Pengenalan perasaan (perkembangan emosi)

3)      Pengenalan tentang orang lain (perkembangan sosial)

4)      Pengenalan berbagai gerak (Perkembangan fisik)

5)      Mengembangkan komunikasi (perkembangan bahasa)

6)      Keterampilan berfikir (perkembangan kognitif)

b.      Materi Pembelajaran untuk anak usia 3-6 tahun, mencakup:

1)      Keaksaraan, yaitu meliputi pengenalan terhadap kosakata dan

bahasa, kesadaran phonologi, percakapan, memahami buku, dan teks

lainnya.

2)      Konsep matematika, mencakup pengenalan angka-angka, pola-pola

dan hubungan, geomteri dan konsep matematika lainnya.

3)      Pengetahuan alam, yang mencakup pengenalan terhadap objek

fisik, kehidupan, bumi dan lingkungan.

4)      Pengetahuan sosial, meliputi kehidupan orang banyak, bekerja,

interaksi sosial, lingkungan rumah dan keluarga, dan lainnya.

5)      Seni, mencakup kegiatan menari, menyanyi, bermain peran,

bermain musik, menggambar dan melukis.

23

Page 24: Makalah komplit

6)      Teknologi, dengan mengenalkan alat-alat dan penggunaan operasi

dasar dan kesadaran teknologi. Alat-alat yang dikenalkan di mulai

dari alat-alat yang ada rumah, seklah, dan lingkungan tempat anak

tinggal.

7)      Ketarampilan proses, mencakup pengamatan dan eksplorasi;

eksperimen; pemecahan masalah; koneksi, pengorganisasian,

komunikasi dan informasi yang mewakilinya.

4.      Penilaian (Assesmen)

Assesmen merupakan proses pengumpulan data dan dokumentasi

belajar dan perkembangan anak. Kegiatan ini meliputi observasi,

konferensi dengan guru lain, survey, wawancara dengan orang tua,

hasil kerja anak dan unjuk kerja. Kesemua bentuk penilaian

tersebut dapat disusun dalam bentuk portofolio.

24

Page 25: Makalah komplit

5.      Pengelolaan Pembelajaran

Dalam mengelola pembelajaran, PAUD harus memperhatikan aspek-

aspek sebagai berikut:

1)      Keterlibatan anak, dalam hal ini prinsip pembelajaran harus

berpusat kepada aktivitas belajar anak.

2)      Layanan program, yang disesuaikan dengan satuan pendidikan

masing-masing, yakni:

a)      Taman Penitipan Anak, dilaksanakan 3-5 hari dengan layanan

minimal 6 jam atau dalam satu tahun 144-160 hari atau 32-34

minggu.

b)      Kelompok Bermain (KB) dilaksanakan setiap hari atau minimal 3

kali seminggu dengan jumlah jam minimal 3 jam atau dalam satu

tahun 144 hari atau 32-34 minggu.

c)      Satuan PAUD sejenis (SPS) minimal satu minggu sekali dengan

jam layanan 2 jam. Kekuaran jam layanan pada SPS dilengkapi

dengan program pengasuhan yang dilakukan orang tua sehingga

jumlah layanan keseluruhan setara dengan 144 hari dalam satu

tahun.

25

Page 26: Makalah komplit

d)     Taman Kanak-Kanak (TK) dilaksanakan minimal 5 hari seminggu

dengan jumlah layanan minimal 2,5 jam. Dalam satu tahuan 160 hari

layanan atau 34 minggu.

6.      Melibatkan peran serta masyarakat

2.3.3 Satuan Pendidikan Anak Usia Dini

            Satuan pendidikan anak usia dini dalam kerangka

pendidikan jalur formal dan informal meliputi:

a. Taman Kanak-Kanak, yaitu bentuk satuan pendidikan anak usia

dini pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan

program pendidikan bagi anak usia 4-6 tahun, yang dibagi

menjadi dua kelompok, yakni kelompok A untuk anak usia 4-5

tahun dan kelompok B untuk anak usia 5-6 tahun.

b. Kelompok Bermain merupakan satu bentuk PAUD pada jalur non

formal yang menyelenggarakan program pendidikan sekaligus

program kesejahteraan bagi anak usia 2-4 tahun dan anak usia

4-6 tahun yang tidak dapat dilayani TK (setelah melalui

pengkajian dan mendapat rekomendasi dari pihak berwenang).

26

Page 27: Makalah komplit

c. Taman Pendidikan Anak adalah layanan yang dilakasanakan oleh

pemerintah dan masyarakat bagi anak usia 0-6 tahun yang

orang tuanya bekerja.

d. Satuan PAUD sejenis (SPS) adalah layanan minimal merupakan

layanan minimal yang hanya dilakukan 1-2 kali /minggu atau

merupakan layanan PAUD yang dintegrasikan dengan program

layanan lainnya. Peserta program PAUD sejenis adalah anak

usia 2-4 tahun.

2.4 Evaluasi

            Menurut M. Hariwijaya (2007:122), evaluasi adalah

suatu analisis yang sistematis dan bekesinambungan untuk melihat

efektivitas program yang diberikan dan pengaruh program tersebut

pada anak. Dalam hal ini evaluasi mencakup evaluasi anak didik

maupun evaluasi terhadap program pembelajaran secara keseluruhan.

Kegiatan evaluasi perlu dilakukan untuk melihat perkembangan

potensi anak dalam kegiatan pembelajaran. Evaluasi setidaknya

diarahkan pada tiga aspek, yaitu: aspek kognitif (pengetahuan),

afektif (perilaku/sikap) dan psikomotorik (keterampilan).

Sehingga kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan

27

Page 28: Makalah komplit

untuk mengetahui ketercapaian tujuan pendidikan anak usia dini,

sebagaimana yang tercantum dalam PP No. 27 Tahun 1990 mengenai

Pendidikan prasekolah, yaitu meletakan dasar ke arah perkembangan

sikap, pengetahuan dan keterampilan serta daya cipta yang

diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan

lingkungannya dan untuk pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya.

2.4.1 Prinsip-prinsip Evaluasi PAUD

            Berikut adalah beberapa prinsip dalam kegiatan

evaluasi pendidikan anak usia dini, antara lain:

a. Menyangkut semua aspek perkembangan, baik aspek kognitif,

afektif maupun psikomotorik.

b. Dilakukan secara berkesinambungan dan terus menerus

c. Mengarah pada tujuan yang telah ditetapkan. Sehingga dapat

diketahui mana tujuan yang tercapai mana tujuan yang kurang

tercapai.

d. Penilaian dilakukan secara objektif dan tidak berat sebelah.

e. Memberi makna bagi anak. Penilaian dilakukan untuk memberi

makna yang positif bagi anak, tidak menghakimi tetapi mampu

mendorong agar anak dapat berkembang lebih baik.

28

Page 29: Makalah komplit

f. Mendidik, artinya penilaian dilakukan dalam koridor

pendidikan dan berdampak positif bagi perkembangan anak.

2.4.2 Tujuan Evaluasi PAUD

            Tujuan dilaksanakan kegiatan evaluasi PAUD antara

lain adalah:

a. Untuk memantau perkembangan anak, baik perkembangan dalam

aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik.

b. Untuk mengetahui kesulitan belajar anak. Melalui kegiatan

ini dapat diketahui dalam aspek-aspek apa saja anak

mengalami kesulitan belajar, sehingga dengan cepat dapat

diketahui cara penyelesaiannya.

c. Untuk melakukan penempatan, yaitu dengan mengetahui bakat,

minat dan kemampuan anak. Hasil dari penilaian itu, pendidik

dapat menentukan dalam kelompok mana anak tersebut

ditempatkan.

d. Sebagai pertanggungjawaban pendidik, baik pertanggungjawaban

terhadap profesi pendidik maupun kepada orang tua anak.

2.4.3 Teknik Evaluasi Pembelajaran Anak Usia Dini

29

Page 30: Makalah komplit

            Terdapat beberapa teknik evaluasi pembelajaran anak

usia dini, di antaranya adalah:

a. Observasi

Observasi adalah suatu cara pengumpulan data yang penilaiannya

berdasarkan pengamatan langsung maupun tidak langsung pendidik

terhadap sikap dan perilaku anak dalam proses pembelajaran. Dalam

hal ini, terdapat beberapa prinsip dasar teknik observasi, yaitu:

1.      Observasi harus dilakukan sesuai dengan tujuan pembelajaran

2.      Harus direncanakan terlebih dahulu secara sistematis

3.      Hasil observasi dicatat dan dipilih sesuai tujuan pembelajaran

4.      Data observasi harus valid, realibel, dan teliti.

5.      Observasi harus dapat dikuantifikasikan.

b. Catatan Anekdot

Catatan anekdot adalah kumpulan catatan mengenai sikap dan

perilaku anak dalam situasi tertentu di dalam maupun di luar

kelas, baik yang bersifat positif maupun negatif. Jenis evaluasi

ini biasanya digunakan untuk menilai hal-hal yang sifatnya non-

akademis dan didasari oleh latar belakang informasi tertentu yang

telah diketahui oleh pendidik.

30

Page 31: Makalah komplit

Kegunaan catatan enekdot adalah:

1.      Mengetahui bahwa anak merupakan individu

2.      Mengetahui sebab suatu tingkah laku yang ditunjuk oleh anak

3.      Mengembangkan cara menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan

kesulitan yang dihadapi anak dalam kegiatan belajarnya.

2.4.4 Waktu Evaluasi

            Dalam pembelajaran anak usia dini, kegiatan evaluasi

dapat dilaksanakan seaktu-waktu selama proses pembelajaran

berlangsung. Hasil evaluasi tersebut biasanya diberikan saat

pembelajaran semester berakhir. Dalam hal ini, pendidik tidak

harus membuat kegiatan tes atau ujian tersendiri, evaluasi selama

kegiatan pembelajaran merupakan hal yang dianjurkan agar pendidik

mampu mengikuti perkembangan anak dan mampu membedakan tahap-

tahap perkembangan anak yang satu dengan yang lainnya.

            Beberapa hal yang harus diperhatikan pendidik dalam

melaksanakan evaluasi adalah sebagai berikut.

a. Segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan penilaian

harus sudah dipersiapkan sejak awal, seperti lembar

31

Page 32: Makalah komplit

observasi, hasil karya anak, bahan penugasan, dan

sebagainya.

b. Menciptakan situasi yang nyaman bagi anak, sehingga anak

tidak mengetahui bahwa ia sedang dinilai agar hasil

penilaian benar-benar objektif.

c. Penilaian harus bersifat adil dan tidak pilih kasih dalam

menilai.

d. Pencatatan dan pengolahan data harus dilakukan secara

teliti, cermat dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

32

Page 33: Makalah komplit

BAB III

PENUTUP

3.1     Kesimpulan

Dari uraian bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan

beberapa hal sebagai berikut:

a.       Sebagaimana tercantum dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang

Sisdiknas, pendidikan anak usia dini  adalah suatu upaya

pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan

usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan

pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani

dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan

lebih lanjut.

b. Landasan pendidikan anak usia dini terbagi dalam beberapa

aspek, antara lain landasan hukum, seperti UUD 1945 dan UU

no. 20 Tahun 2003 tengan Sisdiknas, landasan filosofis

berupa berbagai pemikiran ahli terhadap proses perkembangan

dan pembelajaran anak usia dini, dan landasan pengetahuan

yang berasal dari berbagai penelitian tentang anak.

33

Page 34: Makalah komplit

c. Hakekat dari program pendidikan anak usia dini adalah bahwa

anak usia dini merupakan usia emas dalam perkembangan

intelektual dan moralnya, sehingga pendidikan di usia ini

harus diarahkan pada upaya menggali dan merangsang potensi

dan kreativitasnya secara optimal.

d. Komponen pendidikan anak usia dini, meliputi standar

kompetensi anak usia dini, kurikulum dan penilaian.

3.2     Saran

Dari uraian di atas, maka penulis dalam hal ini mengajukan

beberapa saran antara lain.

a. Perlu adanya pengembangan yang lebih optimal terhadap

pendidikan anak usia dini, baik yang dilakukan oleh

pemerintah, keluarga maupun masyarakat. Masa prasekolah yang

disebut dengan masa keemasan perkembangan intelektual

seharusnya dijadikan dasar bagi upaya meningkatkan kemajuan

pendidikan di Indonesia.

b. Sosialisasi tentang pentingnya pendidikan anak usia dini

harus terus dilakukan, karena berdasarkan data yang ada34

Page 35: Makalah komplit

angka partisipasi kasar masyarakat terhadap pendidikan anak

usia dini masih sangat rendah.

c. Kualifikasi pendidik anak usia dini harus terus ditingkatkan

baik kualifikasi akademisnya maupun dalam bentuk pelatihan

dan penataran lainnya.

35

Page 36: Makalah komplit

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Andi Yudianto. 2009. Perkembangan Intelektual. Jakarta.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2007. Undang-undang No.20 Tahun

2009 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Depdiknas:Jakarta.Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Depdiknas. 2007. Kerangka Dasar

Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini. Universitas Negeri Jakarta:Jakarta.

M. Hariwijaya dan Bertiani Eka Sukaca. 2007. PAUD Melejitkan PotensiAnak dengan Pendidikan Sejak Dini. Bandung

M. Solehuddin, 1997. Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah. IKIPBandung:Bandung. _________. 2008. Psikologi Pendidikan, Makalah. Universitas

Gunadarma:Jakarta.

Suyatman. 2008. Pengembangan Kecerdasan Spritial, emosional danIntelektual, sebuah makalah. Jakarta.

M. Taqiyuddin. (2005). Pendidikan Untuk semua (Dasar dan FalsafahPendidikan Luar Sekolah). Cirebon: STAIN Cirebon Press.

Purwanto. Ngalim. (2006). Ilmu pendidikan teoretis dan praktis.Bandung: RosdaGunawan, Ari. (1995). Kebijakan-kebijakan Pendidikan. Jakarta: PT.Rhineka CiptaTilaar. (1992). Manajemen Pendidikan Nasional. Bandung: RosdaLatif, Abdul. (2007). Pendidikan Berbasis Nilai Kemasyarakatan.Bandung: Reflika AditamaNurihsan, Juntika, 2007. Perkembangan Peserta Didik, Bandung :Sekolah Pasca Sarjana UPIhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_anak_usia_dinihttp://qeeasyifa.multiply.com/journal/item/61/MEMAHAMI_PENDIDIKAN_ANAK_USIA_DINIhttp://www.tabloid-nakita.com/artikel2.php3?edisi=07327&rubrik=topashttp://eldiina.com/index.php?option=com_content&task=view&id=29&Itemid=1www.akhmadsudrajat.wordpress.com

36