Top Banner
MODUL III ANALISIS BIAYA PESANAN
25

MODUL 3&4.pptx

Jan 21, 2016

Download

Documents

api-236222790
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

PERTEMUAN III

MODUL IIIANALISIS BIAYA PESANAN

KARAKTERISTIK JOB ORDER COSTINGJasa atau produk yang diproduksi sangat bervariasi, sesuai pesanan.Biaya diakumulasi per pesanan setiap kali satu pesanan selesai dikerjakan.Biaya per unit dihitung dengan cara membagi total biaya pesanan dengan jumlah unit produk yang diproduksi untuk pesanan bersangkutan.Setiap komponen biaya produksi dapat diidentifikasi langsung ke masing-masing pesanan, kecuali biaya bersifat umum dan bersama, misalnya overhead.Setiap pesanan harus dibuatkan kartu pesanan untuk mencatat setiap biaya yang dibebankan untuk pesanan bersangkutan.KARTU BIAYA PESANANKartu biaya pesanan adalah sebuah dokumen yang dipergunakan untuk mengakumulasi setiap biaya yang dibebankan ke pesanan tertentu dalam sebuah metode akumulasi biaya berdasarkan pesanan.KLASIFIKASI BIAYA DALAM JOB-ORDER COSTINGMASALAH AKUNTANSI DALAM JOB ORDER COSTINGAkuntansi untuk bahan baku: mencakup pencatatan baik pada saat pembelian maupun pada saat pemakaian.Akuntansi untuk tenaga kerja: mencakup pencatatan pada saat terjadinya, saat distribusi, dan pada saat pembayaran.Akuntansi untuk biaya overhead pabrik: mencakup pencatatan pada saat pembebanan, saat pencatatan overhead aktual, dan pada saat menghitung dan menutup di akhir periode.Akuntansi untuk penyelesaian pesanan.Akuntansi untuk penjualan: mencakup pencatatan pada saat penyerahan barang dan pada saat pengakuan pendapatan.MODUL IVANALISIS KOS-VOLUME-LABAPENGERTIAN DAN TUJUAN ANALISIS CVPAnalisis CVP adalah salah satu alat utama untuk perencanaan dan pengambilan keputusan. Analisis ini mempunyai manfaat pada awal tahap perencanaan karena menyajikan suatu kerangka pemikiran yang sederhana dalam mendiskusikan isu-isu perencanaan dan pengelolaan data yang relevan. Analisis CVP menggunakan sistem kalkulasi kos dimana kos produk menggunakan Variable Costing. Pendekatan untuk analisis CVP bisa dilakukan dalam 2 cara, yaitu dengan pendekatan matematis dan pendekatan grafik.ASUMSI DASAR DALAM CVPFungsi pendapatan dan fungsi kos berbentuk linier.Harga jual produk, total kos tetap, dan kos variabel per unit dapat diidentifikasikan secara akurat dan tetap konstan sepanjang rentang yang relevan.Unit yang diproduksi semuanya dapat terjual.Untuk analisis multiproduk, bauran penjualan dapat dihentikan dengan pasti.Harga jual dan kos diketahui dengan pastiANALISIS TITIK IMPAS (BEP = BREAK EVEN POINT)Langkah pertama dalam analisis CVP adalah menentukan titik impas. Titik impas adalah volume aktivitas dimana total pendapatan sama dengan total kos, atau titik dimana laba sama dengan nol. Untuk menemukan titik imaps dalam unit maka fokus utama adalah pada laba operasi.PENGGUNAAN LABA OPERASI DALAM ANALISIS CVPLaporan laba rugi merupakan suatu alat yang berguna untuk mengorganisasikan kos-kos perusahaan ke dalam kategori kos tetap dan kos variabel. Laporan laba rugi dapat dinyatakan dalam persamaan berikut.Laba operasi = Pendapatan Penjualan Kos Variabel Kos TetapPENGGUNAAN LABA OPERASI DALAM ANALISIS CVPLaba operasi hanya mencakup pendapatan dan kos dari operasional normal perusahaan. Istilah laba bersih digunakan untuk menyatakan hasil dari laba operasi dikurangi pajak penghasilan. Setelah memiliki jumlah unit yang terjual maka dapat dikembangkan persamaan laba operasi diatas menjadi persamaan sebagai berikut.Laba Operasi = (Harga Jual x Jumlah Unit Terjual) (Kos Variabel per unit x Jumlah unit terjual) Total Kos Tetap

MARJIN KONTRIBUSI (CONTRIBUTION MARGIN = CM) Cara yang lebih cepat dalam menghitung unit impas adalah dengan berpusat pada marjin kontribusi. Marjin kontribusi adalah pendapatan penjualan dikurangi dengan total kos variabel. Pada titik impas, marjin kontribusi sama dengan beban tetap. Apabila mengganti marjin kontribusi per unit untuk harga dikurangi kos variabel per unit pada persamaan laba operasi dan memperoleh jumlah unit (Q) maka akan didapat persamaan dasar titik impas sebagai berikut.Marjin Kontribusi = Harga Jual per unit Kos variabel per unitQ = Total Kos Tetap/ Marjin kontribusi per unitRASIO MARJIN KONTRIBUSISering kali manajemen lebih memilih menggunakan titik impas dalam rupiah penjualan dibandingkan dengan unit. Rumus perhitungan di bawah ini merupakan suatu alternatif dalam menentukan titik impas dalam rupiah penjualan :Titik impas (Rp) = Total Kos Tetap/ (Marjin Kontribusi per unit/harga jual per unit)RASIO MARJIN KONTRIBUSIMarjin kontribusi per unit dibagi dengan harga jual per unit disebut rasio marjin kontribusi. Rasio ini dapat dinyatakan dalam persentase. Sehingga untuk menghitung titik impas dalam rupiah penjualan dapat disederhanakan menjadi :Titik Impas (Rp) = Total kos Tetap/Rasio Marjin KontribusiANALISIS MULTIPRODUKAnalisis CVP cukup mudah diterapkan dalam pengaturan produk tunggal. Namun, kebanyakan perusahaan memproduksi dan menjual sejumlah produk atau jasa. Meskipun kompleksitas konseptual dari analisis CVP lebih tinggi dalam situasi multiproduk, namun pengoperasiannya tidak jauh beda.TITIK IMPAS DALAM UNITPemilik perusahaan agak cemas terhadap penambahan lini produk baru dan ingin mengetahuii berapa banyak masing-masing model harus terhual untuk mencapai titik impas. Salah satu tanggapan yang mungkin adalah dengan menggunakan persamaan yang telah kita kembangkan sebelumnya di mana kos tetap dibagi dengan marjin kontribusi. Namun, persamaan ini menimbulkan beberapa masalah. Persamaan ini dikembangkan untuk analisis produk tunggal. Untuk dua produk, terdapat dua kontribusi per unit. Salah satu pemecahan yang mungkin adalah dengan menerapkan analisis secara terpisah ke masing-masing lini produk. Dengan cara ini, akan diperoleh titik impas individu jika laba didefinisikan sebagai marjin produk.

TITIK IMPAS DALAM UNITPengalokasian kos tetap umum ke masing-masing lini produk sebelum menghitung titik impas dapat mengatasi kesulitan ini. Permasalahan dalam pendekatan ini adalah bahwa alokasi kos tetap umum bersifat acak. Jadi tidak ada volume titik impas yang tampak secara langsung. Pemecahan lainnya yang mungkin adalah dengan mengkonversikan masalah multiproduk menjadi masalah produk tunggal. Jika ini dapat dilakukan, maka seluruh metodologi CVP produk tunggal dapat diterapkan secara langsung. Kunci dari konversi ini adalah mengidentifikasi bauran penjualan yang diharapkan (dalam unit) dari produk-produk yang dipasarkan. Bauran penjualan adalah kombinasi relatif dari berbagai produk yang dijual oleh perusahaan.GRAFIK LABA-VOLUMEGrafik volume-laba menggambarkan secara visual hubungan antara laba dan volume penjualan. Grafik volume-laba merupakan grafik dari persamaan laba operasi (Laba operasi = (harga x Unit) (Kos Variabel per unit x unit Kos tetap). Dalam grafik ini, laba operasi merupakan variabel terikat dan unit merupakan variabel bebas. Biasanya, nilai variabel bebas diukur pada sumbu horizontal dan nilai variabel terikat pada sumbu vertikal.GRAFIK CVPGrafik CVP menggambarkan hubungan antara kos, volume, dan laba. Untuk mendapatkan gambaran yang rinci, perlu dibuat grafik dengan dua garis terpisah, yaitu garis total pendapatan dan garis total kos. Kedua garis ini disajikan, masing-masing, dengan dua persamaan berikut.Pendapatan = Harga x UnitTotal Kos = (Kos variabel per unit x unit) + Kos TetapANALISIS CVP RISIKO DAN KETIDAKPASTIAN, ABCAsumsi penting dari analisis CVP adalah bahwa harga dan kos diketahui dengan pasti. Namun, hal tersebut jarang terjadi. Risiko dan ketidakpastian adalah bagian dari pengambilan keputusan bisnis dan bagaimanapun hal itu harus ditangani. Secara formal, risiko berbeda dari ketidak pastian. Untuk risiko, distribusi probabilitas variabelnya diketahui, sementara untuk ketidakpastian, distribusi probabilitas variabelnya tidak diketahui.RISIKO DAN KETIDAKPASTIANBagaimanapun para manajer berurusan dengan risiko dan ketidakpastian. Ada beberapa metode yang digunakan. Pertama, tentu saja manajemen harus menyadari sifat ketidakpastian dari harga, kos, dan kuantitas di masa depan. Selanjutnya, manajer bergerak dari pertimbangan titik impas ke pertimbangan yang bisa disebut kisaran titik impas. Selain itu, manajer dapat menggunakan analisis sensitivitas atau analisis bagaimana jika. Dua konsep yang bermanfaat bagi manajemen adalah marjin pengaman dan pengungkit operasi. Kedua konsep ini dapat dipertimbangkan untuk mengukur risiko. Masing-masing konsep mensyaratkan pengetahuan mengenai kos tetap dan kos variabel.MARJIN PENGAMAN (MARGIN OF SAFETY)Marjin pengaman adalah unit terjual atau diharapkan untuk terjual atau pendapatan yang dihasilkan atau diharapkan untuk dihasilkan yang melebihi volume titik impas.Marjin Pengaman = Target Pendapatan - BEPPENGUNGKIT OPERASI (OPERATING LEVERAGE)Dalam bidang keuangan, pengungkit operasi berkaitan dengan bauran relatif dari kos tetap dan kos variabel suatu organisasi. Pengungkit operasi merupakan penggunaan kos tetap untuk menciptakan perubahan persentase laba yang lebih tinggi ketika aktivitas penjualan berubah. Tingkat pengungkit operasi untuk tingkat penjualan tertentu dapat diukur dengan menggunakan rasio marjin kontribusi terhadap laba, sebagai berikutTingkat pengungkit Operasi = Margin kontribusi / LabaANALISIS CVP DAN PERHITUNGAN KOS BERDASARKAN AKTIVITASAnalisis CVP konvensional memfokuskan pada jumlah unit jual sebagai pemicu kos dan penjualan. Penjualan diasumsikan linear dalam unit jual dan kos dikelompokkan dalam dua kategori yaitu kos variabel dan kos tetap, berkaitan dengan jumlah unit jual, dalam relevant range. Pada CVP analisis, sebagai kalkulasi kos suatu produk, pendekatan traditional akan menyebabkan kesalahan penafsiran atau informasi yang diperlukan oleh manajer dalam pengambilan keputusan. Sistem kalkulasi kos produk berdasarkan aktivitas (ABC) mampu memberikan gambaran yang lebih baik mengenai analisis CVP dan tentunya memberikan informasi yang lebih baik bagi manajer dalam pengambilan keputusan.

ANALISIS CVP DAN PERHITUNGAN KOS BERDASARKAN AKTIVITASTotal Kos = Kos Tetap + (Kos variabel per unit x Jumalh unit) + (Kos pengaturan x jumlah pengaturan) + (Kos rekayasa x jumlah rekayasa)

Laba operasi = Total pendapatan [biaya tetap + (kos variabel per unit x jumlah unit) + (Kos pengaturan x jumlah pengaturan) + (Kos rekayasa x jumlah rekayasa)]

Q = Total kos tetap + (Kos pengaturan x jumlah pengaturan) + (Kos rekayasa x jumlah rekayasa)/Marjin kontribusi per unit