MINI C-EX Skabies Disusun Oleh: Vicky Chrystine (1061050052) Pembimbing: Dr. Heryanto Syamsudin, Sp.KK KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN PERIODE 06 APRIL – 09 MEI 2015 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
MINI C-EX“
ONIKOMIKOSIS “
MINI C-EXSkabies
Disusun Oleh:Vicky Chrystine (1061050052)
Pembimbing:Dr. Heryanto Syamsudin, Sp.KK
KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMINPERIODE 06 APRIL – 09 MEI 2015
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Nn. BS• Umur : 19 th• Jenis Kelamin : Perempuan• Status : Belum menikah• Pekerjaan : Pelajar• Pendidikan terakhir : SMA• Agama : Islam• Alamat : Daan Mogot• Tempat/tgl periksa : RSK Dr. Sitanala /
22 April 2015
ANAMNESIS
• Keluhan UtamaGatal di sela-sela jari, pergelangan tangan sejak ??
• Keluhan Tambahanbercak kemerahan yang menyebar ke perut bawah, bokong, kaki
• RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien datang ke poli Kulit dan Kelamin dengan keluhan gatal terutama di sela-sela jari dan pergelangan tangan. Gatal dirasakan sejak satu minggu yang lalu dan dirasakan sangat berat terutama pada saat malam hari. Keluhan gatal muncul tiba-tiba tanpa didahului makan apapun. Pasien mengeluh semula gatal hanya timbul disekitar sela jari tangan dan pergelangan tangan namun kemudian gatal dirasakan menyebar ke bagian lipat ketiak, perut bahkan sampai sela-sela bokong dan kaki. Pasien sudah mencoba mengobati keluhannya dengan minum obat anti gatal namun keluhan dirasakan tidak berkurang.
• RIWAYAT PENYAKIT DAHULUPasien menyangkal memiliki riwayat alergi terhadap apapun dan pasien belum pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya
• RIWAYAT PENYAKIT KELUARGADalam keluarga pasien tidak ada yang pernah mengalami keluhan yang sama dengan pasien
• RIWAYAT KEBIASAAN PASIENPasien saat ini sedang mengikuti kegiatan belajar dan tinggal di asrama yang padat, di dalam kamar pasien hanya ada satu kipas angin, ukuran kamarnya juga tidak terlalu besar dan dalam satu kamar ditempati sebanyak 6 siswa. Pasien tidak mengetahui apakah ada teman pasien yang mengalami keluhan yang sama. Selama di asrama pasien mandi 2x sehari, pasien sering bertukar pakaian dengan teman sekamarnya, sprei kasur hanya di ganti 3 minggu sekali
PEMERIKSAAN FISIK
Papul, vesikel, makula hiperpigmentasi, berukuran lentikuler dan bentuk teratur (bulat), penyebaran generalisata. Lesi polimorfi dan disertai dengan skuama
PEMERIKSAAN PENUNJANG YANG DISARANKAN
•Menemukan tungau :1.Mencungkil kulit disekitar lesi dan perhatikan
dibawah mikroskop2.Menyikat kulit dengan sikat dan ditampung
diatas kertas putih lalu perhatikan dengan kaca pembesar
PENATALAKSANAAN
NON MEDIKA MENTOSA
1.Hygiene personal2.Hindari bertukar pakaian
dengan orang lain3.Gunakan handuk sendiri4.Cuci pakaian dan sprei
dengan air panas5.Setrika pakaian dengan
setrika panas6.Jemur kasur, karpet, sofa
dibawah matahari
MEDIKA MENTOSA
• TopikalPermetrin 5% cream (10 jam)
• Sistemik (Simptomatis)Anti histamin
Sinonim : the itch, gudik, budukan, gatal agogo
• Definisi : Penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap sarcoptes scabiei var, homonis dan produknya• Epidemiologi : Dugaan bahwa setiap siklus 30 tahun
terjadi epidemi skabies. Faktor yang menunjang perkembangan penyakit, antara lain : sosial ekonomi yang rendah, higiene yang buruk, hubungan seksual yang sifatnya promiskuitas
Cara penularan (trnsmisi)
1. Kontak langsung kontak (kontak kulit dengan kulit)
2. Kontak tak langsung (melalui benda)
Penularannya biasanya oleh sarcoptes scabiei betina yang sudah di buahi atau dalam bentuk larva.
Sarcoptes scabiei var. Animalis yang terkadang dapat menular ke manusia.
• Etiologi : sarcoptes scabiei termasuk filum arthro-poda, kelas arachinida, ordo Ackarima, super famili sarcoptes. Secara morfologi merupakan tungau kecil berbentuk oval, punggungnya cembung dan bagian perutnya rata. Transulen, berwarna putih kotor dan tidak bermata.
• Patogenesis : kelainan kulit bukan hanya disebabkan karena tungau tapi dapat juga disebabkan karena garukan. Gatal yang terjadi disebabkan oleh sensitisasi terhadap sekreta dan eksreta tungau yang memerlukan waktu 1bulan setelah infestasi. Pada saat itu kelainan kulit menyerupai dermatitis dengan ditemukannya papil, vesikel, urtika. Dengan garukan dapat timbul erosi, ekskoriasi, krusta dan infeksi sekunder
Diagnosis (4 cardinal sign)
1. Pruritus nokturna, gatal pada malam hari yang disebabkan karena aktivitas aktivitas tungau ini lebih tinggi pada suhu yang lebih lembab dan panas
2. Penyakit ini menyerang secara kelompok
3. Ada trowongan (kunikulus) pada tempat-tempat predileksi yang berwarna putih keabu-abuan, berbentuk garis lurus atau berkelok-kelok. Pada ujung trowongan ditemukan papul atau vesikel
4. Menemukan tungau, hal yang paling diagnostik.
SYARAT PENGOBATAN
1. Harus efektif terhadap semua stadium tungau
2. Harus tidak menimbulkan iritasi dan tidak toksik
3. Tidak berbau atau kotor serta tidak merusak atau mewarnai pakaian
4. Mudah diperoleh dan murah
JENIS – JENIS TERAPI
1. Belerang endap (sulfur preipitatum) dengan kadar 4-20% dalam bentuk salap atau krim. Penggunaannya hanya 3hari
2. Emulsi benzil-benzoas (20-25%), efektif terhadap semua stadium. Diberikan setiap malam selama 3 hari
3. Gama Benzena Heksa Klorida (gameksan = gammexana) kadarnya 1% dalam bentuk krim atau solusio. Efektif terhadap semua stadium
4. Krotamiton 10% dalam bentuk krim atau losio. Sebagai anti skabies dan anti gatal
5. Permetrin dengan kadar 5% dalam krim. Dioleskan dan dihapus setelah 10jam pemakaian