MENINGKATNYA PRESTASI BELAJAR IPS (SUMBER DAYA ALAM) MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SDN 17 KATOBU Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) RATNA WATI 822 110 414 UNIVERSITAS TERBUKA
46
Embed
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode pembelajaran demonstrasi pada siswa kelas iv sdn 17 katobu
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
MENINGKATNYA PRESTASI BELAJAR IPS (SUMBER DAYA ALAM) MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI
PADA SISWA KELAS IV SDN 17 KATOBU
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)
RATNA WATI
822 110 414
UNIVERSITAS TERBUKAUPBJJ KENDARI
TAHUN 2014
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MATA PELAJARAAN IPS DENGAN MATERISUMBER DAYA ALAM DAN KEGIATAN EKONOMI
TERHADAP METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SDN 17 KATOBU
Ratna Wati
Mahasiswa UT,semester 8 Pokjar Raha D
Watiratna294
ABSTRAK
Pemahaman merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi belajar dan hasil belajar seseorang atau siswa. .Pemahaman seseorang berbeda,hal itu dipengaruhi oleh faktor pemikiran ,kemampuan belajar, kondisi siswa, kondisi lingkungan sekolah, unsur-unsur dinamis dalam belajar dan upaya guru dalam membelajarkan siswa. Namun, kebenaran ini perlu dibuktikan melalui kegiatan penelitian agar diperoleh jawaban yang akurat.Permasalahan yang dikaji dalam penelitian adalah: Cara meningkatkan kemampuan siswa dalam mata pelajaran Ips dengan materi Sumber Daya Alam .penelitian ini bertujuan untuk Memperbaiki Kinerja Guru dan mamapu meningkatkan kemampuan siswa kelas IV SDN 17 KATOBU .Populasi penelitian adalah siswa kelas IV SDN 17 katobu , sebanyak 33 siswa..Hasil penelitian menunjukan bahwa Pemahaman siswa kelas IV,dalam kategori cukup. Besarnya pemahaman siswa dalam belajar yang mempengaruhi hasil belajar siswa kelas IV SDN 17 Katobu adalah metode yang di gunakan oleh Guru bidang studi tersebut, dan dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti dikarenakan keterbatasan waktu serta kemampuan.Adapun saran yang dapat penulis berikan antara lain diharapkan Guru mengubah cara mengajaran nya dengan metode lain yang bisa meningkatkan kemampuan pemahaman siswa.
Kata Kunci: sumber Daya ALam dan kegiatan Ekonomi
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan sosial (IPS) adalah suatu mata pelajaran yang wajib
diberikan kepada peserta didik terutama di jenjang pendidikan dasar, karena
mata pelajaran ini dapat dijadikan sebagai media bagi peserta didik untuk
mengenali hasil cipta budaya manusia di dunia. Selain itu dalam dunia
pendidikan, IPS merupakan bekal bagi anak dalam menghadapi era
globalisasi, IPS merupakan ilmu dasar dalam kegiatan sosial, ekonomi
maupun di dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain hal di atas perlu
diketahui bahwa keberhasilan pembelajaran di sekolah dasar hendaknya
dapat tercermin dari sikap dan kemampuan siswa dalam menguasai bahan
ajar yang telah disampaikan oleh guru. Telah diketahui bahwa salah satu
faktor dalam keberhasilan dalam proses pembelajaran adalah faktor
kemampuan dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran.
Pembelajaran yang berhasil dan kondusif biasanya diukur dengan tingkat
penguasaan pembelajaran melalui tes dan partisipasi siswa selama proses
pembelajaran berlangsung.
Menurut pengalaman penulis, salah satu kendala proses dalam
pembelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS) adalah kurang konsistennya
para guru dalam merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran,
artinya masih banyak rekan guru kurang menyadari pentingnya perencanaan
sebelum memulai proses pembelajaran. Mendesain rencana dan
melaksanakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan meyenangkan
adalah suatu keharusan dalam proses pembelajaran untuk menggali potensi
para peseta didik. Salah satu indikasi yang sangat sering terlihat pada diri
siswa pada saat proses pembelajaran IPS adalah kebanyakan siswa
menganggap bahwa Ips adalah pelajaran yang sulit , karena struktur dan
karakteristik materi pembelajaran ini banyak memuat fakta,dan konsep,
maka para peserta didik harus banyak menghafal, kondisi seperti ini
menyebabkan banyak siswa yang merasa bosan dan kurang tertarik dalam
mengikuti proses pembelajaran IPS
B. Identifikasi Masalah
Dari hasil evaluasi IPS kelas IV SDN 17 Katobu dengan materi Sumber
Daya Alam hanya 20 siswa dari 33 yang mencapai KKM. Selama proses
pembelajaran berlangsung siswa kurang terlibat dan menanggapi penjelasan
dari Guru bidang studi, berdasarkan dari hal yang terdapat diatas. Penulis
meminta teman sejawat sebagai pengamat untuk mengidentifikasi masalah-
masalah atau kekurangan yang muncul selama proses berlangsung yang
perlu di identifikasi. Adapun masalah yang di temukan adalah sebagai
berikut :
1. Metode yang digunakan kurang kreatif
2. Sebagian siswa memiliki pemahaman yang kurang terhadap materi
3. Perolehan nilai rendah
4. Siswa dalam kelas kebanyakan pasif.
C. Analisis Masalah
Dari identifikasi masalah pada proses Pembelajaran Ips dengan materi
Sumber Daya Alam dengan Kegiatan Ekonomi , penulis menganalisis dan
merumuskan masalah yang telah terjadi.Aadapun analisis masalah yang
terdapat pada proses pembelajaran adalah :
1. Dalam mengajar guru terlalu banyak melakukan metode bercerita
2. Siswa kurang dalam pemeahaman konsep materi tersebut
3. Guru kurang melibatkan siswa dalam menjelaskan materi yang di
bawakan
4. Guru minim membrikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan
pertanyaan seputar materi yang ada
5. Guru tidak menggunakan media alat peraga
D. Rumusan Masalah
Dari analisis yang ditemukan di atas dan dikemukakan. Maka dengan
diskusi dengan teman sejawat yang sebagai pengamat di temukan rumusan
masalah.Apakah Metode Demonstrasi dapat Meningkatkan Kemampuan
Siswa Kelas IV SDN 17 Katobu dalam mata pelajaran IPS dengan materi
Sumber Daya Alam dan Kegiatan ekonomi .
E. Tujuan penelitian Pebaikan Pembelajaran
Tujuan penilitian mengandung maksud memperbaiki kinerja guru
dalam proses Pembelajaran untuk meningkatkan Kemampuan siswa Pada
mata pelajaran IPS dengan materi Sumber Daya Alam dan kegiatan
Ekonomi dengan Metode Demonstrasi di kelas IV SDN 17 Katobu.
F. Manfaat Penilitian Perbaikan Pembelajaran
Dari proses perbaikan Pembelajaran dengan menggunakan metode
Demnstrasi yang ditempuh dengan 2 siklus ,Maka penulis mendapat manfaat
dari penilitian Pembelajaraan tersebut .Adapun manfaatnya adalah :
1. Manfaat Bagi Guru
Dengan memperbaiki pembelajaaarn yang di kelolah guru dapat
Meningkatkan Kualitas cara mengajar dalam pembelajaaran.
2. Manfaat Bagi Siswa
Dengan adanya Perbaikan Pembelajaraan, maka dapat
Meningkatkan Minat atau Kemampuan dan hasil belajar siswa.
3. Manfaat Bagi Sekolah
Sekolah yang berhasil mendoron para Guru untuk berinovasi telah
berhasil atau mampu Meningkatkan Kualitas belajar siswa dalam dunia
Pendidikan .Sekolah yang Para Gurunya mampu membuat suatu
perbaikan akan mempunyai suatu kesempatan yang besar untuk
berkembang pesat dan mampu bersaing dengan sekolah-sekolah lain yan
gmemiliki kualitas yang lebih Baik
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar dan Pembelajaran
Mengelola kegiatan belajar mengajar adalah tugas utama dan pertama
seorang guru, agar proses pembelajaran dalam belajar mengajar berjalan
secara optimal diperlukan banyak komponen pendukung antara lain sarana
pembelajaran, perangkat pembelajaran, sumber belajar, metode-metode dan
strategi pembelajaran, suasana lingkungan dan lain sebagainya.
Kegiatan belajar mengajar menurut Suprayekti, dkk. (2008 ; 2.26) adalah
suatu kegiatan yang berlangsung selama kegiatan pembelajaran terjadi.
Keberhasilan kegiatan belajar mengajar sering ditentukan oleh metode dan
cara pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi pembelajaran.
Belajar adalah proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan
(Slameto, 2003). Sementara pembelajaran adalah pengaturan lingkungan
yang diarahkan untuk mengubah tingkah laku, perilaku siswa kearah positif
dan lebih baik sesuai dengan potensi dan perbedaan yang dimiliki siswa.
( Sanjaya, 2005).
B. Metode Pembelajaran
Pengertian metode menurut Santoso, ( 2006 ; 2.26) adalah cara kerja
yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna
mencapai tujuan yang ditentukan. Bertitik tolak dari pendapat ini, maka
metode khususnya dalam pembelajaran memainkan peranan yang cukup
penting guna mencapai tujuan pembelajaran. Dalam proses pembelajaran
penerapan suatu metode pembelajaran adalah sesuatu yang harus dilakukan
guru, dengan metode yang tepat proses pembelajaran akan berlangsung
secara optimal. Tidak jarang dalam proses pembelajaran guru menggunakan
beberapa metode pembelajaran yang berbeda, tentu penggunaan metode
yang berbeda tersebut sangat tergantung dari karakteristik siswa dan materi
pembelajaran. Wahyudi (2007 ; 9.22), mengatakan upaya menggunakan
metode secara kombinasi, pada saat guru sedang mengajar adalah penting
dikembangkan.
C. Media Dalam Pembelajaran
Peranan media dalam proses pembelajaran tidak perlu diragukan lagi,
karena dengan penggunaan media pembelajaran yang tepat, proses
transformasi pengetahuan dapat berjalan dengan cepat. Dalam konteks
pembelajaran media dapat diartikan segala sesuatu yang dapat membantu
jalannya proses pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran tercapai secara
optimal. Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Arsyad (2007) yang
mengatakan, media dalam proses pembelajaran cenderung diartikan sebagai
alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses,
dan menyusun kembali informasi visual atau verbal, yang dapat membawa
pesan–pesan atau informasi yang bertujuan unstuk instruksional atau
mengandung maksud–maksud pengajaran. Laria (2008) mengatakan, media
pembelajaran adalah semua alat bantu atau benda yang digunakan dalam
kegiatan belajar mengajar dengan maksud untuk menyampaikan pesan
informasi pembelajaran dari sumber (guru) maupun sumber lain kepada
penerima (dalam hal ini anak didik ataupun warga belajar). Disisi lain media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat
merangsang pikiran, perasaan dan kemampuan peserta didik sehingga dapat
mendorong terciptannya proses belajar pada diri perserta didik,(Sudrajat,
2008).
Lebih lanjut Sudrajat, (2008) mengatakan, fungsi media pembelajaran
antara lain, mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh peserta
didik, dapat melampaui batasan ruang kelas, memungkinkan adanya
interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya, menghasilkan
keseragaman pengamatan, menanamkan konsep yang benar, konkrit, dan
realistis, membangkitkan, dan minat baru, motivasi, dan merangsang anak
untuk belajar, memberikan pengalaman yang integral dari konkrit sampai
dengan abstrak.
Salah satu media pembelajaran yang paling populer digunakan guru
dalam melaksanakan proses pembelajaran adalah alat peraga. Alat peraga
memiliki fungsi yang cukup strategis dalam pembelajaran diantarannya,
1. Memberikan penjelasan konsep.
2. Merumuskan atau membentuk konsep.
3. Melatih siswa dalam ketrampilan.
4. Memberikan penguasaan konsep pada siswa.
5. Melatih siswa dalam pemecahan masalah.
6. Mendorong siswa untuk berfikir secara rasional.
7. Mendorong siswa untuk melakukan pengamatan.
8. Melatih siswa untuk menemukan suatu ide baru dalam relasinya dengan
konsep–konsep yang telah diketahui.
D. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan suatu hasil yang diperoleh siswa dari suatu
proses pembelajaran, yang mengindikasikan kemampuan dan kompetensi
siswa akan materi pembelajaran tersebut.
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku atau tingkah laku seseorang
yang belajar akan berubah atau bertambah perilakunnya, baik yang berupa
pengetahuan, keterampilan motorik, atau penguasaan nilai–nilai (sikap).
Perubahan perilaku sebagai hasil belajar ialah perubahan yang dihasilkan
dari pengalaman (interaksi dengan lingkungan), dimana proses mental dan
emosional terjadi.
Bloom dalam Sudjana (1990 ; 22), secara garis besar membagi hasil
belajar menjadi tiga aspek, yakni aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek
psikomotorik. Aspek kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual,
yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan
evaluasi. Aspek afektif berkenaan dengan sikap yaitu penerimaan, jawaban
atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. Aspek psikomotorik
berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan kemampuan dalam
melakukan serangkaian kegiatan. Dari ketiga aspek di atas yang menjadi
obyek penilaian yang paling banyak dinilai oleh para guru adalah aspek
kognitif, karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai
isi bahan pengajaran.
E. Pengertian Penilaian Hasil Belajar
Salah satu indikator keberhasilan siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran adalah tinggi atau rendahnya nilai yang diperoleh siswa untuk
mata pelajaran tersebut. Umumnya alat ukur yang paling sering digunakan
guru untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menguasai materi
pembelajaran adalah tes. Berkenaan dengan penilaian hasil belajara
Suprayekti, dkk. (2008; 4.43 ) mengatakan, penilaian hasil belajar tidak
semata-mata diperoleh dari siswa mengerjakan tes akhir atau tes hasil belajar
yang berbentuk uraian terbatas atau objektif saja, namun hasil belajar siswa
dinilai melalui berbagai cara dan perwujudan. Guru menggunakan beragam
teknik dan alat ukur, siswa mengekspresikan keberhasilannya dalam
beragam bentuk. Sementara itu Kemp dalam Ibrahim (2000) menilai hasil
belajar merupakan unsur terakhir dari keempat unsur penting dalam proses
perancangan pengajaran yang meliputi siswa, tujuan, metode, dan evaluasi.
Sebagai salah satu tindak lanjut dari pelaksanaan evaluasi adalah
menentukan daya serap siswa terhadap materi pembelajaran yang telah
disampaikan oleh guru, hal ini berguna sebagai perbaikan pengajaran yang
akan dilaksanakan kemudian. Dengan diketahuinya daya serap siswa
terhadap materi pembelajaran, memudahkan guru untuk mengetahui.
F. Langkah-langkah metode demonstrasi:
1. Menjelaskan tujuan. Guru menerangkan secara jelas metode yang hendak
dicapai dengan digunakan metode demonstrasi. Misalnya agar anak didik
dapat memahami proses apa yang terjadi, bagaimana cara berkerja alat
tertentu, bagaimana hasilnya, serta benar tidaknya hipotesis yang
diajukan
2. Menyediakan peralatan yang digunakan. Penyediaan ini dapat dilakukan
oleh guru, murid, atau bersama-sama, bahkan dapat pula oleh orang lain,
kemudian guru atau instruktur menjelaskan fungsi alat tersebut serta
bagaimana cara menggubakannya
3. Menjelaskan urutan langkah-langkah dalam mendemonstrasikan. Hal ini
dimaksudkan agar urutan langkah dapat dipahami anak didik dengan
sebaik-baiknya
4. Melaksanakan demonstrasi
5. Mencatat dan membuat kesimpulan hasil demonstrasi
6. Mengadakan penilaian. Dimaksudkan untuk membahas kebaikan-
kebaikan apa yang telah dikerjakan, serta mengidentifikasikan berbagai
kekurangan serta cara-cara mengatasinya.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Demonstrasi
Kelebihannya :
1. Keterlibatan guru dan siswa sama-sama aktif
2. Siswa dapat benar-benar memahami apa yang sedang dipelajari, karena
pengamatan dan pengalaman pada diri siswa terjadi
3. Mudah untuk memusatkan perhatian siswa
4. Materi pengajaran dapat dikonkretkan
5. Siswa dapat mengetahui dengan jelas, apa yang terjadi, bagaimana proses
terjadinya serta bagaimana berkerjanya alat-alat yang digunakan
6. Bakat, keterampilan siswa akan lebih mudah untuk dikembangkan
7. Rasa ingin tahu siswa dapat ditimbulkan,Siswa dapat menerima materi
pembelajaran lebih berkesan, sehingga dapat terbentuk pengertian yang
lebih sempurna
Kekurangan :
1. Menuntut pengetahuan dan kecekatan guru
2. Kurangnya peralatan yang tersedia di sekolah ,Waktu yang diperlukan
lebih banyak, agar materi yang didemonstrasikan tidak terputus-putus,
memerlukan biaya yang lebih banyak
4. Jika adanya terlalu kecil ataupun penempatannya kurang tepat,
mengakibatkan demonstrasi itu tidak diamati secara jelas oleh seluruh siswa
Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Metode Demonstrasi :
1. Apakah jumlah siswa yang ada memberikan kemungkinan pelaksanaan
metode demonstrasi dapat Berhasil
2. Sebelum digunakan di kelas, perlu dicoba terlebih dahulu, sehingga dapat
diketahui kondisi peralatan yang digunakan
3. Berikan kesempatan kepada siswa untuk mengamati dengan seksama
maupun untuk bertanya
4. Perlu diadakan evaluasi untuk mengetahui apakah berhasil tidaknya
demonstrasi yang dilakukan .
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian perbaikan Pembelajaraan
Pra Siklus.
a. Perencanaan
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
- Menyampaikan topik yang akan dipelajari
- Menjelaskan konsep tentang Sumber Daya Alam dengan
menggunakan alat peraga.
- Membimbing siswa dalam diskusi kelas, tentang Sumber Daya
Alam dan kegiatan Ekonomi
- Melakukan tanya jawab
- Menyimpulkan pelajaran
- Pemberian PR
b. Pelaksanaan
Penulis mengajar tentang Sumber Daya Alam dan kegiatan
Ekonomi di kelas IV SDN 17 Katobu, dengan indikator.
Menjelaskan bentuk-bentuk Kegiatan ekonomi di lingkungan
setempat. Dalam proses kegiatan belajar mengajar penulis
menyampaikan tujuan pembelajaran, melakukan apersepsi sesuai
dengan materi kemudian menuliskan topik pembelajaran. Dalam
kegiatan inti penulis menyampaikan penjelasan tentang Pengertian
Sumber Daya Alam dan kegiatan Ekonomi dengan menggunakan
metode Demonstrasi.
c. Pengamatan
- Guru dalam mengajar terlihat semangat dan menarik sehingga
siswa kurang adanya perhatian dalam belajar.
- Penggunaan metode masih kurang karena guru menggunakan
metode ceramah dan tugas.
- Siswa dikondisikan secara kelompok.
- Guru dalam memberikan contoh kurang bervariasi.
- Dalam memberikan pertanyaan guru tidak memberikan
kesempatan untuk berfikir dalam pertanyaanpun kurang
menyeluruh.
- Pelajaran belum ada penguatan sehingga pelajaran tersebut harus
diulang.
a. Aktifitas Guru
Table 2 mengenai aktifitas guru:
No. Aspek yang diobservasi Kemunculan
ya Tidak ada
1. Kegiatan awal
Guru mempersiapkan materi ajar dan alat peraga
Guru memberitahu tujuan pembelajaran kepada siswa
Guru memotivasi siswa untuk mengeluarkan pendapat
√
√
√
2. Kegiatan Inti
Guru menanyakan kepada siswa tentang Sumber Daya alam dan kegiatan ekonomi
Guru menjelaskan materi pelajaran sumber daya alam dan kegiatan ekonomi dan siswa menyimak penjelasan guru
Guru mendemonstrasikan sumberdaya alam dan kegiatan ekonomi kepada siswa
√
√
√
Guru dan siswa bertanya jawab tentang hasil percobaan yang dilakukan
Guru memberi lembar kerja kepada siswa
Siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
Guru memeriksa dan membahas pekerjaan siswa
√
√
3. Kegiatan Akhir
Guru dan siswa menyimpulkan materi yang diajarkan
√
b. Aktifitas Siswa
Table 3 mengenai aktifitas siswa:
No. Aspek yang diobservasi Kemunculan
ya Tidak ada
1. Kegiatan awal
Murid mempersiapkan materi ajar dan alat peraga
Murid mengetahui tujuan pembelajaran kepada siswa
Murid dapat temotivasi untuk mengeluarkan pendapat
√
√
√
2. Kegiatan Inti
Murid menanyakan kepada Guru tentang Sumber daya alam dan kegiatan ekonomi
Murid memahami materi pelajaran
√
tentang Sumber daya alam
Murid dan bertanya jawab tentang hasil percobaan yang dilakukan
Siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
√
√
√
3. Kegiatan Akhir
Murid menyimpulkan materi yang diajarkan
√
Tabel 4 : Hasil pembelajaran pada Rencana Pelaksanaan ( RP )