Top Banner
IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA MATA PELAJARAN AL-QURAN HADITS DIMADRASAH TSANAWIYAH TARBIYAH ISLAMIYAH KEDEMANGAN KABUPATEN MUARO JAMBI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Pendidikan Agama Islam JEKLIN NIM. 201172286 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2021
184

IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

Nov 02, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA MATA PELAJARAN

AL-QURAN HADITS DIMADRASAH TSANAWIYAH

TARBIYAH ISLAMIYAH KEDEMANGAN

KABUPATEN MUARO JAMBI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)

Pendidikan Agama Islam

JEKLIN

NIM. 201172286

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2021

Page 2: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

ii

Page 3: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

iii

Page 4: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

iv

Page 5: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

v

Page 6: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

vi

Page 7: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

vii

Page 8: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

viii

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil’alamin peneliti ucapkan kehadiran Allah SWT yang

telah melimpahkan rahmat-nya sehingga peneliti berhasil meempuh pendidikan di

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dan menyelesaikan

penulisan skripsi ini. Peneliti persembahkan hasil studi ini kepada:

1. Ayahanda M. Jo’i, Ibunda Ratna beserta adik-adik saya yang selalu

mendoakan yang selalu memberikan nasihat, dukungan dan selalu

memberikan kasih sayangnya untuk keberhasilan pendidikan dan

kebahagiaan saya.

2. Kakakku Jeki Putra dan Vera Safitri yang selalu memberikan support,

nasihat dan selalu memberikan kasih sayangnya untuk keberhasilan

pendidikan saya.

Page 9: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

ix

MOTTO

Artinya: Sebaik-baik orang diantara kamu adalah yang belajar Al-Qur’an

dan mengajarkannya (HR. Bukhari)

Page 10: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

x

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya

kepada kita. Serta Shalawat dan salam untuk junjungan Nabi Muhammad SAW

dengan berkat dan izinnya penulis dapat menyelesaikan penelitian tindakan kelas

ini yang berjudul “Implementasi Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Kelas VII Pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadist di MTs Tarbiyah

Islamiyah Kedemangan Kabupaten Muaro Jambi”.

Penelitian Tindakan Kelas ini disusun maksud untuk melengkapi salah satu

persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) dalam ilmu

Pendidikan Guru Madrasah Tsanawiyah pada Fakultas Tarbiyah Institut Agama

Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Penulisan Penelitian Tindakan Kelas ini dapat terwujud berkat bantuan dan

jasa dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi, MA, Ph.D, selaku Rektor UIN i Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

2. Ibu Dr. Hj. Fadlillah, M.Pd, selaku dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Ibu Dr. Risnita, M,Pd, Najmul Hayat, M.Pd,I dan Dr. Yusria, M.Ag,

masing-masing sebagai wakil dekan I,II dan III Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

4. Bapak Dr. H. Kasful Anwar, M.Ag dan Bapak Yudi Kurniawan M.Pd,

selaku dosen pembimbing I dan pembimbing II yang telah banyak

membantu dan memberikan arahan serta masukan dalam penyusunan

skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang telah rela

mengorbankan waktu, tenaga dan pemikirannya untuk setia mendidik dan

membimbing kami dari semester 1 hingga menjadi sarjana dan para

karyawan dan staf yang berada di ruang lingkungan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan.

Page 11: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

xi

Page 12: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

xii

ABSTRAK

Nama : Jeklin

Prodi : Pendidikan Agama Islam

Judul : Implementasi Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Siswa Kelas VII Pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadist di MTs Tarbiyah

Islamiyah Kedemangan Kabupaten Muaro Jambi.

Skripsi ini membahas tentang Penerapan Metode Demontrasi Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII Pada Mata Pelajaran Al-Qur’an

Hadist di MTs Tarbiyah Kedemangan Kabupaten Muaro Jambi. Penelitian ini

merupakan penelitian PTK atau penelitian tindakan. Masalah yang diteliti

mencakup 1). Bagaimana Penerapan Metode Demonstrasi Dalam meningkatkan

Hasil Belajar Siswa Kelas VII pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadist di MTs

Tarbiyah Kedemangan? 2). Apakah melalui Metode Demonstrasi dapat

meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII pada mata pelajaran Al-Qur’an

Hadist di MTs Tarbiyah Kedemangan? 3). Apa saja Kendala guru dalam

meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII pada mata pelajaran Al-Qur’an

Hadist di MTs Tarbiyah Kedemangan?. Permasalahan tersebut dibahas melalui

studi PTK yang dilaksanakan di MTs Tarbiyah Islamiyah Kedemnagan Adapun

datanya diperoleh dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi.

Adapun hasil penelitian penerapan metode Demonstrasi dalam meningkatkan

hasil belajar Al-Qur’an Hadist bacaan Al-Qur’an menunjukan adanya peningkatan

hasil belajar dalam penerapan metode Demonstrasi teknik Demonstrasi ini yakni:

“Guru memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, kejadian,

aturan dan urutan melakukan kegiatan, baik secara langsung maupun melalui

penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi

yang sedang disajikan”.

Kata Kunci: Metode Demonstrasi, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Page 13: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................

KARTU KONSULTASI ................................................................................ ii

NOTA DINAS ................................................................................................. iv

SURAT ORISINALITAS .............................................................................. vi

PERSEMBAHAN ........................................................................................... vii

MOTTO .......................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

ABSTARK ...................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................

A.Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 6

C. Fokus Penelitian ...................................................................................... 8

D. Rumusan Masalah .................................................................................. 8

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................................ 8

BAB II KAJIAN TEORI ...............................................................................

A.Deskripsi Teori ....................................................................................... 10

1.Metode Pembelajaran Demonstrasi ................................................... 10

a. Pengertian Metode Pembelajaran ................................................... 10

b. Pengertian Metode Pembelajaran Demonstrasi ............................. 13

c. Kelebihan dan Kelemahan Metode Demonstrasi ........................... 14

d. Implementasi Dalam Proses Pembelajaran di Sekolah .................. 16

e. Prosedur Aplikasi Metode Pembelajaran Demonstrasi .................. 17

f. Aplikasi Dalam Pembelajaran ........................................................ 18

1. Hasil Belajar……………………………………………………….. 19

2. Materi Pembelajaran Hukum Nun Mati…………………………… 28

B.Studi Relevan ......................................................................................... 29

C. Kerangka Berfikir ................................................................................ 31

D. Hipotesis Tindakan ............................................................................... 31

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................

A.Desain Penelitian ..................................................................................... 32

B. Setting Penelitian .................................................................................... 34

1.Setting Penelitian ................................................................................. 34

2. Subjek Penelitian ................................................................................ 34

C.Prosedur Umum Penelitian ...................................................................... 35

B. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ............................................. 40

C. Teknik Analisis Data .............................................................................. 42

D. Kriteria Keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ....................... 45

F. Jadwal Penelitian ..................................................................................... 46

Page 14: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

xiv

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN .............................. 47

A.Gambaran Umum Sekolah Madrasah ................................................. 47

1. Sejarah Sekolah ................................................................................ 47

2. Profil Sekolah Madrasah .................................................................. 48

3. Visi, Misi, dan Strategi Penelitian ................................................... 49

4. Fungsi dan Tugas Sekolah ............................................................... 50

5. Kepala Tata Usaha ........................................................................... 51

6. Keadaan Sekolah`............................................................................. 51

7. Sarana dan Prasarana........................................................................ 52

8. Struktur Organisasi .......................................................................... 53

9. Kurikulum Sekolah Madrasah.......................................................... 53

B. TEMUAN PENELITIAN ..................................................................... a.Hasil Wawancara ................................................................................57

b. Data Pra Siklus ..................................................................................61

C. DESKRIPSI DATA ...............................................................................

1.Pelaksanaan Penelitian Siklus I ......................................................... 64

2. Pelaksanaan Penelitian Siklus II ...................................................... 73

3. Pelaksanaan Penelitian Siklus III ..................................................... 83

D. ANALISIS DATA ..................................................................................91

E. INTERPRESTASI HASIL ANALISIS DATA ...................................92

F. PEMBAHASAN .....................................................................................98

BAB V PENUTUP .......................................................................................... A.Kesimpulan .............................................................................................. 100

B. Saran ....................................................................................................... 100

c. Penutup .................................................................................................... 101

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

CURRICULUM VITAE

Page 15: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kualitas pendidikan sebagai salah satu pilar pengembangan sumber daya

manusia yang bermakna, sangat penting bagi pembangunan nasional. Bahkan

dapat dikatakan, masa bangsa bergantung pada keberadaan pendidikan yang

berkualitas yang berlangsung di masa kini. Pendidikan yang berkualitas hanya

akan muncul dari sekolah yang berkualitas. Oleh sebab itu, upaya peningkatan

kualitas sekolah merupakan titik sentral upaya menciptakan pendidikan yang

berkualitas demi terciptanya tenaga kerja yang berkualitas pula. Dengan kata

lain, upaya peningkatan kualitas sekolah merupakan tindakan yang tidak

pernah terhenti, kapan pun, di mana pun dan dalam kondisi apa pun. (Zainal

Aqib, 2017:41).

Dalam upaya peningkatan kualitas sekolah, tenaga kependidikan yang

meliputi, tenaga pendidik, pengelola satuan pendidikan, pemilik, pengawas,

peneliti, dan teknis sumber belajar sangat diharapkan berperan sebagaimana

mestinya dan sebagai tenaga kependidikan yang berkualitas. Tenaga

pendidik/guru yang berkualitas adalah yang sanggup dan terampil dalam

melaksanakan tugas. (Zainal Aqib, 2017:41).

Pendidikan merupakan faktor penting dalam menciptakan kondisi suatu

Negara, karena pendidikan memiliki andil yang besar terhadap kemajuan

bangsa baik secara ekonomi maupun sosial. Hal ini sesuai dengan UU No. 20

tahun 2003 pasal 1 tentang sistem pendidikan nasional isi nya yaitu pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan

dirinya ke masyarakat, bagsa dan negara

1

Page 16: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

2

Pendidikan merupakan aktivitas untuk mengembangkan seluruh potensi serta

aspek kepribadian manusia yang berjalan seumur hidup sepanjang kehidupan

manusia (Jamaluddin Didin, 2010:35)

Tugas utama guru adalah bertanggung jawab membantu anak didik dalam

hal belajar. Dalam proses belajar mengajar, gurulah yang menyampaikan

pelajaran, memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam kelas, membuat

evaluasi belajar siswa, baik sebelum, sedang maupun sesudah pelajaran

berlangsung . untuk memainkan peranan dan melaksanakan tugas-tugas

tersebut, seorang guru diharapkan memiliki kemampuan professional yang

tinggi. Dalam hubungan ini maka untuk mengenal siswa-siswanya dengan

baik, guru perlu memiliki kemampuan untuk melakukan diagnosis serta

mengenal dengan baik cara-cara yang paling efektif untuk membantu siswa

tumbuh sesuai dengan potensinya masing-masing. (Zainal Aqib, 2017:41).

Tugas seorang pendidik atau guru juga dijelaskan dalam Al-Qur’an yang

berbunyi sebagai berikut:

سانعلم نا لماماالا لما يعا قلم علمالذىا بالا

Artinya: “Yang mengajar (manusia) dengan pena, Dia mengajarkan

manusia apa yang tidak diketahuinya”. (QS. Al-'Alaq 4-5).

Dalam ayat tersebut sudah diterangkan bahwa Allah SWT merupakan

yang pertama mengajarkan manusia tentang segala sesuatu yang belum

diketahuinya. Sehingga dapat dikatakan bahwa manusia hanyalah wakil Allah

SWT dalam menyampaikan ilmu-Nya dibumi. Mengingat tugas manusia

adalah sebagai Khalifah di muka bumi. Sehingga dapat ditarik kesimpulan

bahwa guru merupakan seseorang yang diutus oleh Allah SWT untuk

mendelegasikan tugas mengajarkan ilmu-ilmu pengetahuan yang diberikan

oleh Allah SWT.

Dan guru dalam proses belajar mengajar merupakan salah satu faktor yang

sangat berpengaruh dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Pendidikan yang

Page 17: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

3

kita butuhkan tentulah bukan sekedar teori melainkan praktek, begitu halnya

bahwa pendidikan yang kita pelajari juga bukanlah hanya pendidikan umum

saja melainkan pendidikan agama yang akan sangat baik jika kita tanamkan

sejak dini, dan amalkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga menghasilkan

generasi yang berpendidikan, berakhlak dan berkarakter tentunya. Salah satu

panduan memperkuat karakter adalah dengan menyediakan pendidikan agama

Islam. Indonesia membutuhkan ajaran Islam pendidikan agama dalam setiap

jenis dan tingkat Pendidikan.

Strategi pembelajaran yaitu strategi yang digunakan dalam pembelajaran,

seperti diskusi, pengamatan dan Tanya jawab, serta kegiatan lain yang dapat

mendorong pembentukkan kompetensi peserta didik. Dalam pembelajaran,

tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan agar

menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik. (Karismanto,

2003:8).

Proses pembelajaran yang dilakukan Penggunaan metode juga

memberikan pengaruh dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini peneliti

menggunakan atau menerapkan Metode Demonstrasi untuk meningkatkan

minat dan hasil belajar siswa. Metode demonstrasi adalah cara penyajian

pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses,

situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun

tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan. Dengan metode

demonstrasi, proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan

secara mendalam, sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna.

Juga siswa dapat mengamati dan memperhatikan apa yang diperlihatkan

selama pelajaran berlangsung (Syaiful Bahri Djamarah, 2014:90). Walaupun

dalam proses Demonstrasi siswa hanya sekedar memperhatikan, akan tetapi

Demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkrit. Hal ini karena

setelah guru mendemonstrasikan, siswa diberi kesempatan melakukan latihan

keterampilan seperti yang telah diperagakan oleh guru.

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah mereka

menerima pengalaman belajar dalam proses pembelajaran. Prestasi belajar

Page 18: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

4

pada dasarnya adalah hasil yang diperoleh seseorang setelah mengikuti

kegiatan belajar. Prestasi belajar biasanya dinyatakan dalam angka, symbol,

huruf atau pun kalimat. (Khusnul Khatimah, 2016:14).

Dengan demikian perlunya hasil belajar di bidang. pendidikan Agama

harus lebih unggul dalam Mts tersebut sebagai lembaga yang berbasis agama

khususnya dalam pembelajara Al-Quran Hadits. Dalam hal ini peneliti ingin

menggali hasil belajar siswa-siswi di MTs Tarbiyah Islamiyah Kedemangan

dalam Bidang Studi Al-Quran Hadits, karena peneliti mengamati nilai mata

pelajaran tersebut ada yang belum mencapai nilai KKM (Kriteria Ketuntasan

Minimal).

Dari hasil observasi tersebut, ternyata guru menyajikan materi ajar dengan

menggunakan metode ceramah secara monoton, guru tidak menggunakan

metode pembelajaran yang dapat membangkitkan minat, memotivasi siswa,

kebiasaan berbicara, bermain dan jalan-jalan dapat tersalurkan, sementara

tujuan pembelajaran yang juga tercapai. Sehingga pembelajaran menjadi

bermakna dan dapat diterapkan dalam kehidupan siswa.

Faktor yang melatarbelakangi penelitian ini karena hasil belajar siswa

untuk mata pelajaran Al-Qur’an Hadits kelas VII yang masih jauh dari KKM

(Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditentukan. Pada Tahun Pelajaran

2020/2021 KKM yang ditetapkan untuk mata pelajaran Al-Quran Hadits 7,5

dari 25 siswa, masih ada lebih dari 10 siswa yang mendapatkan nilai dibawah

KKM. Banyak permasalahan yang dihadapi siswa dalam menyelesaikan soal-

soal yang diperhatikan guru diantaranya kurang cermat dan pemahaman yang

lemah terhadap suatu materi. Hal ini bisa dilihat dari tabel berikut:

Tabel. 1.1

Tabel Nilai Al-Quran Hadits

T.A 2020/2021 Kelas VII A

No NAMA Nilai Prasiklus

KETERANGAN

1 Andiyansyah 75 Tuntas

2 Aditia Wardani 75 Tuntas

Page 19: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

5

3 Ana Alifa Punisa 60 Tidak Tuntas

4 Andes Sulastri 60 Tidak Tuntas

5 Amelia Fitri 60 Tidak Tuntas

6 Andini Bunga Lestari 60 Tidak Tuntas

7 Azzahra Keyla Rahim 75 Tuntas

8 Dika H 60 Tidak Tuntas

9 Dini Maharani 60 Tidak Tuntas

10 Egi Safitri 50 Tidak Tuntas

11 Hulwatul Khumairah 75 Tuntas

12 Kelvin Andriano Wisata 40 Tidak Tuntas

13 Kaila Rizki Ardianto 75 Tuntas

14 Kirana Dwi Rahayu 50 Tidak Tuntas

15 Muhammad Rico Febrian 50 Tidak Tuntas

16 Muhammad Ilaill 50 Tidak Tuntas

17 Muhammad Ridwan 70 Tidak Tuntas

18 Muhammad Sandi Sitohang

70 Tidak Tuntas

19 M. Tedi 60 Tidak Tuntas

20 M. Ricky Purwanto 75 Tuntas

21 Muhammad Ilham Juanda

75 Tuntas

22 M. Alhadi 75 Tuntas

23 Muhammad Pardi 60 Tidak Tuntas

24 Ulinnuha Putri 70 Tidak tuntas

25 Wulan Dari 50 Tidak Tuntas

Jumlah 1580 25

Nilai Rata-Rata 63,2%

Prestasi Keberhasilan Siswa 32,% 8

Prestasi Siswa Belum Berhasil 68% 17

Page 20: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

6

Proses pembelajaran Al-Qur’an Hadits di kelas VII A Di MTs Tarbiyah

Islamiyah Kedemangan Kabupaten Muaro Jambi Kecamatan Jaluko, lebih

berorientasi kepada teacher center. Sehingga siswa-siswi kelas VII A di

Madrasah Tsanawiyah Tarbiyah Islamiyah Kedemangan Kabupaten Muaro

Jambi Kecamatan Jaluko kurang aktif dan cenderung pasif dalam memahami

suatu pembelajaran. Kondisi seperti ini tidak akan meningkatkan kemampuan

siswa dalam memahami mata pelajaran Al-Qur’an Hadits. Akibatnya nilai

akhir yang dicapai siswa tidak seperti yang diharapkan. Berdasarkan

pengamatan, siswa kelas VII A hasil belajarnya masih tergolong rendah, dari

data yang diperoleh peneliti di sekolah tersebut hasil belajar siswa pada

pelajaran Al-Qur’an Hadits yang belum tuntas atau gagal 17orang atau 68%

siswa mendapatkan nilai dibawah standar ketuntasan minimum (KKM) dan

yang memperoleh nilai diatas standar ketuntasan minimum (KKM) yaitu 8

orang atau 32%. Terlihat jelas bahwa rendahnya hasil belajar mayoritas siswa

pada materi tersebut perlu ditingkatkan. Dengan meningkatkan kemampuan

berpikir siswa dalam memahami pembelajaran maka akan meningkat juga hasil

belajar siswa.

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka penulis tertarik

untuk melakukan penelitian dengan menggunakan Metode Demonstrasi untuk

meningkatkan kemampuan berpikir siswa dalam pembelajaran Al-Qur’an

Hadits kemudian peniliti angkat dalam suatu karangan ilmiah yang berjudul

Implementasi Metode Demonstrasi dalam Meningkatkan Hasil Belajar

Siswa Kelas VII Pada Pembelajaran Al – Qur’an Hadits di Madrasah

Tsanawiyah Tarbiyah Islamiyah Kedemangan Kabupaten Muaro Jambi

Tahun Ajaran 2020/2021.

B. Identifikasi Masalah

Penggunakan metode suatu cara yang dapat dipergunakan guru untuk

membuat siswa aktif dan kreatif dalam menemukan sendiri konsep dan

pengetahuan baru siswa dalam proses pembelajaran, dengan metode yang

menarik maka siswa akan teransang dan tertarik dalam mengikuti proses

Page 21: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

7

pembelajaran yang akan disampaikan oleh guru dan yang akhirnya akan

memberikan dampak yang positif terhadap hasil belajar siswa.

Berdasarkan pengalaman pembelajaran oleh guru ilmu pengetahuan alam

disekolah Madrasah Ibtidaiyah Salamah sebagaimana dimulai dengan apersepsi

kemudian dilanjutkan dengan menjelaskan materi yang dipelajari dan

selanjutnya memberikan tugas. Pada kenyataannya banyak siswa yang tidak

menyelesaikan tugasnya dengan baik dan hasil belajar yang dicapai tidak

maksimal, hal ini menyebabkan rendahnya pengetahuan siswa dan mutu

pendidikan.

Metode demonstrasi merupakan cara penyajian pelajaran dengan cara

meragakan bagaimana membuat, mempergunakan serta mempraktekkan suatu

benda atau alat baik asli ataupun tiruan yang disertai dengan penjelasan lisan.

Seorang guru menyiapkan alat atau benda yang dibutuhkan untuk demonstrasi,

mendemonstrasikan sesuatu sesuai dengan tujuan yang disertai dengan

penjelasan lisan, kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk

melakukan tanya jawab dari penjelasan tersebut, setelah itu guru memberikan

kesempatan kepada siswa untuk mencoba dan mempraktekkan pembelajaran

sesuai dengan yang telah diperagakan oleh guru. Berdasarkan pengalaman

pembelajaran Al-Qur’an Hadist di MTs Tarbiyah Islamiyah Kedemangan

biasanya dimulai dengan apersepsi atau pendahuluan, penjelasan materi, yang

umumnya diakhiri dengan pemberian tugas. Tetapi pada realitanya banyak

siswa yang tidak menyelesaikan tugasnya dengan baik. Hal itu merupakan satu

penyebab kurangnya mutu pendidikan disekolah, khususnya di MTs Tarbiyah

Islamiyah Kedemangan

Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya maka

masalah yang perlu diidentifikasikan antara lain:

1. Metode pembelajaran yang kurang tepat

2. Kurangnya pemahaman guru pada materi yang akan diajarkan.

3. Kondisi kelas yang tidak mendukung

Page 22: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

8

4. Kurangnya keaktifan dan keberanian siswa dalam bertanya dan

mengemukakan pendapat

5. Kurangnya minat belajar siswa dikarenakan metode yang digunakan guru

terlalu monoton

C. Fokus Penelitian

Dilihat dari permasalahan yang ada, peneliti mengfokuskan yaitu untuk

meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh sebab itu peneliti mencoba untuk

menerapkan Metode Demontrasi. Untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi

di Sekolah tersebut.

Peneliti hanya akan mengfokuskan penelitian pada aspek Implementasi

Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII A

Pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits Di MTs Tarbiyah Islamiyah

Kedemangan Kabupaten Muaro Jambi. Tahun Ajaran 2020/2021. Dengan

materi pokoknya hukum nun mati.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, dapat diketahui

permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan Metode Demonstrasi untuk meningkatkan hasil

belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di MTs

Tarbiyah Islamiyah Kedemangan Kabupaten Muaro Jambi…?

2. Apakah delalui Metode Demonstrasi Dapat meningkatkan hasil belajar

siswa kelas VII pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di MTs Tarbiyah

Islamiyah Kedemangan Kabupaten Muaro Jambi…?

3. Bagaimana cara guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII

pada mata pelajaran Al-Qur’an hadits di MTs Tarbiyah Islamiyah

Kedemangan Kabupaten Muaro Jambi… ?

Page 23: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

9

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah, terdapat

permasalahan yang dihadapi siswa kelas VII Pada Mata Pelajaran Al-Qur’an

Hadits Di MTs Tarbiyah Islamiyah Kedemangan Kabupaten Muaro Jambi

Kecamatan Jaluko yaitu hanya 8 siswa dari 25 siswa yang lulus dalam

mencapai KKM sehingga mengakibatkan rendahnya Hasil Belajar pada

pembelajaran Pendidikan Al-Qur’an hadits. Selain itu, guru masih

menggunakan metode pembelajaran yang bersifat monoton dan kurang

menarik siswa sehingga siswa merasa jenuh dalam mengikuti pembelajaran.

Oleh karena itu, diperlukan adanya pembatasan masalah. Pembatasan

masalah dilakukan agar penelitian dapat terlaksana secara efektif untuk

mengatasi permasalahan yang ada. Maka peneliti membatasi masalah pada

peningkatan Hasil Belajar Al-Qur’an Hadits melalui Penggunaan Metode

Demonstrasi Pada Mata Pelajaran Al-Qur’an hadits kelas VII Di MTs Tarbiyah

Islamiyah Kedemangan Kabupaten Muaro Jambi Kecamatan Jaluko Tahun

Ajaran 2020/2021.

2. Kegunaan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimana Implementasi Metode Demonstrasi

untuk upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII A pada mata

pelajaran Al - Qur’an hadits di MTs Tarbiyah Islamiyah Kedemangan

Kabupaten Muaro Jambi Tahun Ajaran 2020/2021

2. Untuk mengetahui dengan penggunaan Metode Demonstrasi ini dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII A pada mata pelajaran Al-

Qur’an hadits di MTs Tarbiyah Islamiyah Kedemangan Kabupaten

Muaro Jambi Tahun Ajaran 2020/2021.

3. Untuk mengetahui Hasil Belajar siswa kelas VII A pada mata

pelajaran Al-Qur’an hadits setelah menggunakan Demonstrasi di MTs

Tarbiyah Islamiyah Kedemangan Kabupaten Muaro Jambi Tahun

Ajaran 2020/2021.

Page 24: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

10

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teori

1. Metode Pembelajaran Demonstrasi

a. Pengertian Metode Pembelajaran

Metode adalah suatu cara yang digunakan untuk

mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata

agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Ini berarti metode

digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan.

Metode pembelajaran secara harfiah berarti “cara” dalam pemaknaan

yang umum, metode diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang

dipakai untuk mencapai tujuan tertentu. Kata mengajar sendiri berarti

memberi pelajaran. (Istarani, 2012:01).

Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan dalam mengadakan

hubungan dengan siswa pada saat berlangsugnya pelajaran. Jika suatu

metode pembelajaran tepat digunakan maka hasil belajar pun akan lebih

maksimal (Nana Sudjana, 2013:76).

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dipahami tentang metode

pembelajaran merupakan cara melakukan atau menyajikan, menguraikan

dan memberi latihan kepada siswa untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Metode pembelajaran tidak hanya berfungsi sebagai cara untuk

menyampaikan materi saja tetapi juga mempunyai tugas untuk mengelola

kegiatan pembelajaran yang menciptakan interaksi satu arah, dua arah,

atau banyak arah sehingga siswa dapat belajar dengan baik untuk

mencapai tujuan belajar secara tepat.

Kata pembelajaran merupakan perpaduan dari dua aktivitas belajar

dan mengajar. Aktivitas belajar secara metodologi cenderung lebih

dominan pada siswa. Sementara mengajar secara instruksional dilakukan

oleh guru. Jadi istilah pembelajaran adalah ringkasan dari kata belajar dan

mengajar. Dengan kata lain, pembelajaran adalah penyederhanaan dari

10

Page 25: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

11

kata belajar dan mengajar (BM), proses belajar mengajar, (PMB), atau

kegiatan belajar mengajar (KBM). Jadi dapat ditarik kesimpulan

pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajarn merupakan

bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu

dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan

sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran

adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan

baik. (Muhammad Fathurrohman, 2015:16)

Pada proses pembelajaran dalam pendidikan untuk menyampaikan

materi yang akan diberikan oleh pengajar kepada peserta didik di butuhkan

cara yang tepat agar penyampaian materi dapat maksimal diserap peserta

didik, Cara tersebut dikenal dengan istilah metode, tahap atau pendekatan.

Teknik pembelajaran seringkali disamakan dengan metode pembelajaran.

Menurut Hamza B. Uno dan Nurdin Mohmad metode pembelajaran adalah

cara untuk mencapai tujuan pembelajaran yang berisi tahapan atau

prosedur pembelajaran (Hamza & Uno, 2011: 02)

Proses pembelajaran ditandai denan adanya interaksi edukatif yang

terjadi, yaitu interaksi yang sadar akan tujuan. Interaksi ini berakhir dari

pihak pendidik dan kegiatan belajar secara sistematis melalui tahap

rancangan, pelaksanaan dan evaluasi.

Seorang guru harus biasa memberikan contoh yang baik kepada

murid-muridnya, karena murid itu sadar atau tidak sadar akan mengikuti

apa yang dilakukan oleh guru. Karena pada hakikatnya manusia banyak

belajar dengan cara meniru. Dari kecil ia sudah meniru kebiasaan atau

tingkah laku orang tua dan saudara-saudaranya.

Misalnya, ia mulai belajar bahasa dengan berusaha meniru kata-kata

yang diucapkan saudaranya berulang-ulang kali dihadapannya.

Begitu juga dalam hal berjalan ia berusaha meniru cara mengakkan

tubuh dan menggerakkan kedua kaki yang dilakukan orang tua dan

Page 26: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

12

saudara-saudaranya. Demikianlah manusia belajar banyak kebiasaan dan

tingkah laku lewat peniruan kebiasaan maupun tingkah laku keluarganya.

Al-Qur’an sendiri telah mengemukakan contoh bagaimana manusia

belajar melalui metode teladan/meniru. Ini dikemukakan dalam kisah

pembunuhan yang dilakukan Qabil terhadap saudaranya Habil. Bagaimana

ia tidak tahu cara memperlakukan mayat saudaranta itu. Maka Allah

memerintahkan seekor burung gagak untuk menggali tanah guna

menguburkan bangkai seekor gagak lain. Kemudian Qabil meniru perilaku

burung gagak itu untuk mengubur mayat saudaranya Habil.

Allah Berfirman dalam Al-Qur’an surah Al-Maidah ayat 31:

راباٱللهفبعث ۥٱلرضفىيبحثهغه رىكيفليهريهه و أخيهسوءةيه قال ويلتى يذامثلأكهونأنأعجزته رابه رىٱلغه هو أخىسوءةفأ دمينمنفأصبح ٱلن

Artinya: “Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-

gali dibumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana

seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Berkata Qabil: Aduhai celaka

aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini. Lalu aku

dapat menguburkan mayat saudaraku ini?”. Karena itu jadilah dia seorang

diantara orang-orang yang menyesal”. (QS. Al-Maidah:31)

Metode pembelajaran digunakan untuk mempermudah mencapai

tujuan pembelajaran. Nana Sudjana mengungkapakan bahwa metode

pembejaran ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan

hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya proses belajar

mengajar. (Nana Sudjana, 2013: 76) Dengan metode ini diharapkan

tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa yang berkaitan dengan kegiatan

mengajar guru, atau dengan kata lain tercipta interaksi edukatif.

Berdasarkan pendapat ahli yang dikemukakan tersebut, metode

pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh guru untuk berinteraksi

atau menyampaikan materi pembelajaran terhadap siswa agar tercapainya

interaksi edukatif. Metode pembelajaran digunakan sebagai sarana

Page 27: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

13

penunjang bagi guru untuk menyampaikan materi kepada peserta didik

dengan tujuan mempermudah siswa dalam memahami pelajaran sehingga

mendapatkan hasil belajar yang maksimal.

b. Pengertian Metode Pembelajaran Demonstasi

Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk

membelajarkan peserta didik dengan cara menceritakan dan

memperagakan suatu langkah-langkah pengerjaan sesuatu. Demonstrasi

merupakan praktek yang diperagakan kepada peserta. Karena itu,

demonstrasi dapat dibagi menjadi dua tujuan: demonstrasi proses untuk

memahami langkah demi langkah; dan demonstrasi hasil untuk

memperlihatkan atau memperagakan hasil dari sebuah proses. Biasanya,

setelah demonstrasi dilanjutkan dengan praktek oleh peserta didik sendiri.

Sebagai hasil, peserta didik akan memperoleh pengalaman belajar

langsung setelah melihat, melakukan, dan merasakan sendiri. Tujuan dari

demonstrasi yang dikombinasikan dengan praktek adalah membuat

perubahan pada ranah keterampilan. (Sifa Siti Mukrimah, 2014:84).

Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan

meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau

benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan,

yang sering disertai dengan penjelasan lisan. Dengan metode demonstrasi,

proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara

mendalam, sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna.

Juga siswa dapat mengamati dan memperhatikan apa yang diperlihatkan

selama pelajaran berlangsung (Syaiful Bahri Djamarah, 2014:90).

Sedangkan menurut Syaiful Sagala, metode Demonstrasi merupakan

metode yang paling sederhana dibandingkan dengan metode-metode

mengajar lainnya. Metode demonstrasi adalah pertunjukkan tentang proses

terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah

laku yang dicontohkan agar dapat diketahui dan dan di pahami oleh

peserta didik secara nyata atau tiruannya. (Syaiful Sagala, 2011:210).

Page 28: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

14

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa metode

demonstrasi merupakan metode pembelajaran yang disertai dengan

memeragakan secara langsung, dengan metode demonstrasi proses

penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara

mendalam. Siswa juga dapat mengamati dan memperhatikan apa yang

diperlihatkan selama pelajaran berlangsung. Metode demonstrasi ini baik

digunakan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang hal-hal

yang berhubungan dengan proses mengatur sesuatu dan proses membuat

sesuatu hal.

Didalam proses belajar mengajar seorang guru harus mampu

menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Karena jika suasana

belajar itu menyenangkan, maka tingkat pemahaman siswa akan

bertambah. Seperti yang difirmankan Allah SWT dalam Al-Qur’an surah

Al-Baqarah ayat 185:

بكه ٱلله سريهريده مهٱلعه بكه مهٱليهسروليهريده

Artinya: “Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki

kesukaran bagimu”

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, metode Demonstrasi

merupakan salah satu metode yang menuntut siswa untuk bekerjasama dan

dapat meningkatkan rasa tanggung jawab atas apa yang dipelajari dengan

cara yang menyenangkan.

c. Kelebihan dan Kelemahan Penerapan Metode Demonstrasi

1) Kelebihan Penerapan Metode Demonstasi

a) Demonstrasi dapat mendorong motivasi belajar peserta didik.

b) Demonstrasi dapat menghidupkan pelajaran karena peserta

didik tidak hanya mendengar tetapi juga melihat peristiwa

yang terjadi.

c) Demonstrasi dapat mengaitkan teori dengan peristiwa alam

lingkungan sekitar. Dengan peserta didik dapat lebih meyakini

kebenaran materi pelajaran.

Page 29: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

15

d) Demonstrasi apabila dilaksanakan dengan tepat, dapat terlihat

hasilnya.

e) Demonstrasi seringkali mudah teringat daripada bahasa dalam

buku pegangan atau penjelasan pendidik.

f) Melalui demonstrasi peserta didik terhindar dari verbalisme

karena langsung memperhatikan bahan pelajaran yang di

jelaskan. (Sifa Siti Mukrimah, 2014:84).

2) Kelemahan Penerapan Metode Demonstrasi

Tentunya setiap metode pembelajaran yang berkembang tidak

selamanya memiliki dan menyebabkan keberhasilan yang optimal,

yang diperoleh guru dan peserta didiknya. Termasuk metode yang

diperoleh guru dan peserta didiknya. Terkadang termasuk metode

pembelajaran berbasis penemuan ini. Jika tidak adaptif dengan

situasi dan kondisi pembelajaran khususnya pembelajaran peserta

didik maka dapat ditemukan dan dirasakan juga sejumlah

kelemahan-kelemahan yang sering dijumpai disekolah. Berikut

adalah sejumlah kelemahan dari metode ini

a) Peserta didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda

yang akan dipertunjukkan.

b) Tidak semua benda, materi, dapat didemonstrasikan.

c) Sukar dimengerti apabila didemonstrasikan oleh guru yang

kurang menguasai apa yang didemonstrasikan. Karena

metode ini butuh penguasaan.

d) Demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang,

sebab tanpa persiapan yang memadai demonstrasi bias gagal,

sehingga dapat menyebabkan metode demonstrasi ini tidak

efektif lagi.

e) Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan dan tempat

yang memadai, berarti penggunaan model ini lebih mahal jika

dibandingkan dengan model ceramah yang digunakan oleh

guru pada umumnya. (Sifa Siti Mukrimah, 2014:87).

Page 30: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

16

d. Implementasi dalam proses pembelajaran di Sekolah

Berikut ini langkah-langkah dalam menerapkan tahapan dari

metode pembelajaran demonstrasi, yaitu sebagai berikut:

Langkah-langkah melaksanakan metode demonstasi adalah

sebagai berikut:

1) Tahap persiapan, pada persiapan ini ada beberapa hal yang harus

dilakukan antara lain:

a. Rumusan tujuan yang harus dicapai oleh peserta didik setelah

proses demonstrasi berakhir. Tujuan ini meliputi beberapa

aspek seperti aspek pengetahuan dan keterampilan tertentu.

b. Persiapan garis-garis besar langkah-langkah demonstrasi

yang akan dilakukan. Hal ini dilakukan untuk menghindari

kegagalan.

c. Lakukan uji coba demonstrasi. Uji coba meliputi segala

peralatan yang diperlukan.

2) Tahap pelaksanaan

a. Langkah pembukaan, sebelum demonstrasi dilakukan ada

beberapa hal yang harus dilakukan antara lain:

a) Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua peserta

didik dapat melihat dengan jelas apa yang

didemonstrasikan.

b) Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh

peserta didik, misalnya ditugaskan untuk mencatat hal-

hal yang penting dari pelaksanaan demonstrasi.

b. Langkah pelaksanaan demonstrasi, mulailah demonstrasi

dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang peserta didik

untuk berfikir. Misalnya pertanyaan-pertanyaan yang

mengandung teka-teki sehingga mendorong peserta didik

tertarik untuk memperhatikan demonstrasi.

a. Ciptakan suasana yang menyejukkan dan menghindari

suasana yang menegangkan.

Page 31: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

17

b. Yakinkan bahwa semua peserta didik mengikuti

jalannya demonstrasi.

c. Berikan kesempatan kepada peserta didik untuk secara

aktif memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang

dilihat dari proses demonstrasi.

c. Langkah mengakhiri demonstrasi, apabila demonstrasi sesuai

dilakukan, proses pembelajaran perlu diakhiri dengan

memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan

pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian tujuan

pembelajaran. (Sifa Siti Mukrimah, 2014:85).

e. Prosedur Aplikasi Metode Pembelajarn Demonstrasi

Penerapan metode pembelajaran ini tentunya akan membutuhkan

dukungan dari sejumlah metode-metode lain seperti ceramah, Tanya

jawab, berikut adalah prosedur yang harus dilakukan para guru (Deni,

Dinn, 2018:115-119).

1) Pemberian Stimulus (Stimulation)

Pada tahap ini guru dapat mengkondisikan peserta didik untuk

memberikan kesempatan kepada siswanya agar membaca sejumlah

sumber rujukan buku, di mana sebelumnya tidak diarahkan dulu

pada jawaban-jawban peserta didik yang masih belum lengkap.

Selanjutnya arahkan mereka untuk menentukan keterkaitan focus

masalah dengan sejumlah sumber yang sesuai, biarkan mereka

membuka buku dan memperlajarinya agar mampu menemukan

jawaban oleh peserta didik sendiri.

Pada tahap ini guru dapat memandang bahwa proses

pemberian stimulus belajar akan berfungsi untuk menciptakan

suasana yang interaktif sehingga peserta didik dapat aktif

mengembangkan strategi kognitifnya dalam melakukan eksplorasi

bahan materi pelajaran untuk digunakan dalam menyelesaikan

masyarakat. Selama pembelajaran berlangsung guru dapat

Page 32: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

18

menerapkan teknik bertanya (metode ceramah) dengan

mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menantang para peserta

didik untuk terus melakukan ekplorasi berpikirnya.

2) Asimilasi

Pada tahap ini guru memperagakan, mencontohkan atau

mendemonstrasikan sebuah materi yang diberikan kepada siswa.

Serta mengembangkan materi tersebut agar dapat dipahami siswa.

3) Aplikasi

Pada tahap ini siswa memperagakan atau mencontohkan materi

yang sudah diberikan oleh guru.

f. Aplikasi Dalam pembelajaran

Metode pembelajaran berbasis penemuan ini atau Demonstrasi ini

dapat diterapkan di sekeloh dengan melakukan langkah-langkah

sebagai berikut:

1) Guru menyebutkan huruf demi huruf, kemudian anak

mengulanginya. Baik secara serempak maupun perorangan yang

jelas setelah guru mendemonstrasikan bacaannya, lalu guru

menyuruh anak melakukan apa yang telah didemonstrasikan itu.

2) Bila anak masih salah, maka guru mengulanginya kembali sampai

anak dapat mengikuti atau berbuat seperti yang telah

didemonstrasikan itu.

3) Setelah anak mengetahui huruf-huruf dengan sebenarnya,

demonstrasi dapat dilakukan dengan mengadakan membaca

secara cepat. Tepat dan berirama, sehingga menyenangkan, bagi

yang mendengarkannya. Misalnya untuk membaca huruf-huruf

guru membaca mulai dari ujung ke pangkal atau dari mana saja

yang ditunjuk dapat diucapkan secara cepat dan tepat. Dengan

demonstrasi ini anak akan menambah pengalaman-

pengalamannya dalam huruf dan membacanya dengan benar dan

fasih.

Page 33: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

19

4) Ciptakanlah bermacam-macam sistem dan metode untuk

menimbulkan aktifitas dan kreatifitas anak dalam membaca dan

mengenal huruf-huruf hijaiyah Al-Qur’an, membaca dan

menghafal ayat-ayat maupun hadits (Wina Sanjaya, 2013:153).

2. Hasil Belajar

Sebelum penulis memaparkan pengertian hasil belajar, penulis akan

menguraikan terlebih dahulu definisi belajar menurut para ahli diantaranya

sebagai berikut:

a. Menurut Pieget berpendapat bahwa belajar adalah proses perubahan

dan perkembangan struktur kognitif sebagai akibat dari proses

adaptasi terhadap perubahan lingkungan (Pudyo,2018:20).

b. Menurut W.S Winkel (2002) yang ada di dalam (Ahmad Susanto,

2013:4) belajar adalah suatu aktivitas mental yang berlangsung dalam

interaksi aktif antara seseorang dengan lingkungan, dan menghasilkan

perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan,

dan nilai sikap yang bersifat relative konstan dan berkelas.

c. Menurut Nana Syaodih berpendapat bahwa belajar merupakan suatu

proses usaha sadar yang dilakukan oleh individu untuk suatu

perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi

terampil melakukan sesuatu. Kegiatan mengajar tidak dapat

dilepaskan dari belajar, sebab keduanya merupakan dua sisi dari

sebuah mata uang. Mengajar merupakan suatu upaya yang dilakukan

guru agar siswa belajar. (Nana Syaodih, 2015:17).

d. Menurut Wasty Sumanto berpendapat bahwa belajar merupakan

proses dasar dari perkembangan hidup manusia. Dengan belajar,

manusia melakukan perubahan-perubahan kualitatif individu sehingga

tingkah lakunya berkembang. Semua aktivitas dan prestasi hidup

manusia tidak lain adalah hasil dari belajar. Belajar itu bukan sekedar

pengamalam. Belajar adalah suatu proses, dan bukan suatu hasil.

Karena itu belajar berlangsung secara aktif dan integrative dengan

Page 34: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

20

menggunakan berbagai bentuk perbuatan untuk mencapai suatu

tujuan. (Wasty Sumanto, 2012:104).

e. Menurut Oemar Hamlik (2013:27) dalam bukunya yang berjudul

“proses belajar mengajar” mengartikan belajar adalah merupakan

suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar

bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu. Yakni

mengalami.

Dari beberapa pengertian belajar di atas, dapat ditarik kesimpulan

bahwa belajar adalah suatu perubahan perilaku yang dialami pada diri

seseorang setelah melakukan aktivitas tertentu yang dilakukan dengan

sengaja dalam keadaan sadar, sehingga memperoleh suatu pemahaman

atau pengetahuan baru.

Berdasarkan uraian tentang konsep belajar diatas, dapat dipahami

tentang makna hasil belajar, yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada

diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor

sebagai hasil dari kegiatan belajar. Secara sederhana, yang dimaksud

dengan hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah

melalui kegiatan belajar (Ahmad Susanto, 2016:05).

Hasil belajar berkaitan dengan pencapaian dalam memperoleh

kemampuan sesuai dengan tujuan khusus yang direncakanakan. Dengan

demikian, tugas utama guru dalam kegiatan ini adalah merancang

instrument yang dapat mengumpulkan data tentang keberhasilan siswa

mencapai tujuan pembelajaran.berdasarkan data tersebut guru dapat

mengembangkan dan memperbaiki program pembelajaran. Adapun, tugas

seorang desainer dalam menentukan hasil belajar selain menentukan hasil

belajar selain menentukan instrument juga perlu merancang cara

menggunakan instrument beserta kriteria keberhasilannya. Hal ini perlu

dilakukan, sebab dengan kriteria yang jelas dapat ditentukan apa yang

harus dilakukan siswa dalam mempelajari bahan atau isi.

Atas dasar analisis system diatas, maka metode dan media merupakan

bagian integral dalam proses pembelajaran. Artinya, kedudukan ke dalam

Page 35: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

21

komponen ini tidak dapat dipisahkan dari komponen lainnya, dengan kata

lain, baik metode maupun media pelajaran bukanlah komponen yang

berdiri sendiri yang terlepas dari komponen lainnya. Metode dan media

pembelajaran memiliki kedudukan yang sama dengan komponen-

komponen pembentukan system pembelajaran (Husniyatus Salamah,

2017:37).

Menurut Azwar, menyatakan bahwa hasil belajar adalah hasil yang

dicapai oleh siswa dalam belajar. (Azwar, 2012: 13) Menurut kamus besar

bahasa Indonesia (KBBI) hasil belajar adalah hasil pelajaran yang

diperoleh dari kegiatan belajar disekolah yang bersifat kognitif dan

biasanya ditenntukan melalui pengukiran dan nilai. Menurut Wahid Murni,

menjelaskan bahwa seseorang dapat dikatakan telah berhasil dalam belajar

jika ia mampu menunjukkan adanya perubahan dalam dirinya. Perubahan-

perubahan tersebut diantaranya dari segi berfikirnya, keterampilannya,

atau sikap terhadap obyek. (Wahid Murni dkk, 2010: 18)

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana yang dilakukan

untuk mencapai tujuan tertentu. Salah satu tujuan yang diharapkan dengan

adanya pendidikan yaitu perubahan dari dalam peserta didik, perubahan

baik dalam peningkatan pengetahuan, keterampilan maupun tingkah laku

dari peserta didik. Keberhasilan proses pembelajaran dapat diukur dengan

adanya belajar siswa. Hasil belajar siswa menunjukkan keberhasilan dari

kegiatan belajar mengajar disekolah melalui kompetensi yang sudah

dikuasi siswa. Menurut Nana Sudjana, bahwa hasl belajar pada hakikatnya

adalah perubahan tingkah laku yang dalam pengertian luas mencakup

bidang kognitif, efektif, dan psikomotorik. Lebih lanjut lagi dijelaskan

bahwa proses belajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam

mencapai tujuan pengejaran, sedangkan hasil belajar adalah kemampuan-

kemampuan yang dimliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya.

(Nana Sudjana, 2013: 22)

Dalam seluruh proses pendidikan disekolah, kegiatan belajar

merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti berhasil tidaknya

Page 36: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

22

pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung pada bagaimana proses

belajar yang yang dialami siswa sebagai anak didik. Menurut Sanjaya

belajar pada hakikatnya adalah pembentukan asosiasi antara kesan yang

ditangkap panca indra dengan kecenderungan untuk bertindak atau

hubungan antara stimulant dan respon. (Sanjaya, 2013: 114).

Dengan demikian untuk mengukur tercapainya suatu pembelajaran

disekolah, maka seorang guru memberikan evaluasi. Evaluasi tersebut

dapat dilakukan dengan berbagai cara. Seperti Tanya jawab, ulangan

harian, tes tertulis dan sebagainya. Dengan begitu hasil belajar siswa dapat

diketahui oleh seorang guru.

Interaksi dua arah menjadi salah satu yang diharapkan dalam proses

pembelajaran. Adanya interaksi antara guru dengan siswa menunjukkan

terdapat hasil belajar yang diperoleh siswa. Menurut Zainal Arifin

menyatakan bahwa hasil belajar adalah merupakan hasil dari kegiatan

belajar mengajar. Dapat dilihat dari segi guru, pembelajaran diakhiri

dengan kegiatan penilaian hasil belajar. Sedangkan dari segi peserta didik,

hasil belajar merupakan hasil akhir proses pembelajaran. (Zainal Arifin,

2014: 290)

Berdasarkan berbagai pendapat ahli tersebut, maka dapat disimpulkan

bahwa hasil belajar merupakan kemampuan dan perubahan tingkah laku

yang dialami siswa yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan

psikomotorik sebagai dampak dari proses belajar mengajar. Hasil belajar

yang diperoleh siswa bersifat menyeluruh, bukan hanya salah satu aspek

saja.

a. Macam-Macam Hasil Belajar

Hasil belajar dibagi menjadi tiga taksonomi yang disebut dengan

ranah belajar, yaitu: (1) ranah kognitif yang mencakup: ingatan,

pemahaman, penerapan, analisi, sintesis, dan evaluasi, (2) ranah

efektif yang mencukup: penerimaan, penanggapan, penilaian,

pengorganisasian, dan pembentukan pola hidup, dan (3) ranah

Page 37: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

23

psikomotorik yang mencakup: persepsi, kesiapan, gerakan bimbingan,

gerakan biasa, gerakan komplek, penyesuaian, dan kreatifitas.

Menurut Nana Sudjana hasil belajar di bagi dalam tiga ranah,

yaitu: (1) Ranah Kognitif, (2) Ranah Afektif, (3) Ranah Psikomotorik.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa, hasil belajar seseorang

dapat dibagi dan diukur menjadi tiga ranah belajar, yaitu: (1) ranah

kognitif yang mencakup: ingatan, pemahaman, penerapan, analisi,

sintesis, dan evaluasi, (2) ranah efektif yang mencukup: penerimaan,

penanggapan, penilaian, pengorganisasian, dan pembentukan pola

hidup, dan (3) ranah psikomotorik yang mencakup: persepsi, kesiapan,

gerakan bimbingan, gerakan biasa, gerakan komplek, penyesuaian,

dan kreatifitas. (Nana Sudjana, 2011: 34)

b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Hamalik perbedaan hasil belajar dikalangan para siswa

disebabkan oleh berbagai factor-faktor, antara lain: faktor

kematangan, latar belakang siswa, dan bakat siswa. Untuk mencapai

hasil belajar siswa sebagaimana yang diharapkan, maka perlu

diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar, antara

lain: faktor intern, dan faktor ekstern. Faktor intern itu merupakan

faktor biologis anak seperti kecerdasan, bakat, minat, dan motivasi.

(Hamalik, 2005: 183) Faktor ekstern itu berasal dari luar diri anak

seperti keluarga, sekolah, masyarakat, dan sebagainya. (S.Syafari,

2010: 54)

1) Faktor internal: Faktor internal adalah faktor yang timbul dari diri

individu itu sendiri, adapun yang dapat digolongkan kedalam

faktor intern yaitu kecerdasan, bakat, minat, dan motivasi.

a) Kecerdasan

Menurut Kartono kecerdasan merupakan salah satu

aspek yang penting, dan sangat menentukan berhasil tidaknya

belajar seseorang. Kalau seorang siswa mempunyai tingkat

kecerdasan tinggi maka secara potensi ia dapat mencapai

Page 38: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

24

prestasi yang tinggi. (Kartono, 2015: 10) Menurut Slameto

tingkat kecerdasan yang tinggi akan lebih berhasil dari pada

yang mempunyai tingkat kecerdasan yang rendah. Dari

pendapat diatas sudah jelas bahwa kecerdasan yang tinggi

merupakan faktor yang sangat penting bagi seorang anak

dalam usaha belajar.

b) Bakat

Bakat adalah kemampuan tertentu yang telah dimiliki

seseorang sebagai kecakapan pembawaan. Hal ini sesuai

dengan yang dikemukakan oleh Kartono bahwa bakat adalah

potensi atau kemampuan kalau diberikan kesempatan untuk

dikembangkan melalui belajar dan menjadi kecakapan yang

nyata. (Kartono, Menurut B Lucy mengatakan bakat diartikan

sebagai kemampuan individu untuk melakukan tugas tanpa

banyak bergantung pada upaya pendidikan dan latihan.

(B.Lucy, 2016: 136) Dari pendapat diatas dijjelaskan bahwa

tumbuhnya keahlian tertentu pada seseorang sangat ditentukan

oleh bakat yang dimilikinya sehubungan dengan bakat ini

dapat mempengaruhi tinggi rendahnya hasil belajar.

c) Minat

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk

memperhatikan dan mengenai beberapa kegiatan. Kegiatan

yang dimiliki seseorang diperhatikan terus menerus yang

disertai dengan rasa kasih saying. Winkel minat adalah

kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa

tertarik pada bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung

dibidang itu. Kemudian Sardiman mengemukakan minat

adalah suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat

ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan

keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhan sendiri.

Page 39: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

25

Berdasarkan pendapat diatas, sudah jelas bahwa minat

besar pengaruhnya terhadap belajar. Bahkan pelajaran yang

menarik minat siswa lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Untuk memperoleh hasil yang baik maka seseorang siswa

dituntut untuk mengembangkan dirinya sesuai dengan minat

yang dimilikinya.

d) Motivasi

Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena

hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong keadaan

siswa untuk melakukan belajar. Persoalan mengenai motivasi

dalam belajar adalah bagaimana cara mengatur agar motivasi

dapat ditingkatkan. Demikianpula dalam kegiatan pembelajarn

seorang siswa akan berhasil jika mempunyai motivasi untuk

belajar.

Dalam memberikan motivasi seorang guru harus berusaha

dengan segala kemampuan yang ada untuk mengarahkan

perhatian siswa kepada sasaran tertentu. Dengan adanya

dorongan ini seorang siswa akan timbul inisiatif dalam dirinya.

Untuk membangkitkan motivasi kepada siswa, supaya dapat

melakukan kegiatan pembelajaran dengan kehendak sendiri

dan belajar secara efektif.

2) Faktor eksternal: adalah faktor-faktor yang mempengaruhi hasil

belajar yang sifatnya diluar diri siswa, yaitu keadaan keluarga,

keadaan sekolah, dan keadaan masyarakat.

a) Keadaan Keluarga

Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam

masyarakat, tempat seseorang dilahirkan dan dibesarkan.

Menurut Slameto keluraga adalah lemabaga pendidikan yang

pertama dan utama. Dalam hal ini Hasbullah mengatakan

keluarga adalah merupakan lingkungan pendidikan yang

pertama, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama

Page 40: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

26

mendapatkan pendidikan dan bimbingan, sedangkan tugas

utama dalam keluarga adalah sebagai peletak dasar bagi

pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan.

b) Keadaan Sekolah

Sekolah merupakan lembaga formal pertama yang sangat

penting dalam menentukan keberhasilan siswa, karena

lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong untuk belajar

yang lebih giat. Keadaan sekolah ini meliputi cara penyajian

pelajaran, dan kurikulum, menurut Kartono menyatakan

bahwa guru dituntut untuk menguasai bahan pelajaran yang

akan diajarakan, dan memiliki tingkah laku yang tepat dalam

mengajar. Oleh sebab itu, guru dituntut untuk menguasai

bahan pelajaran yang disajikan, dan memilki metode yang

tepat dalam mengajar.

c) Keadaan Masyarakat

Disamping orang tua, lingkungan juga merupakan salah

satu faktor yang tidak sedikit pengaruhnya terhadap hasil

belajar siswa dalam proses pembelajaran disekolah. Karena

lingkungan alam sekitar sangat besar pengaruhnya terhadap

perkembangan pribadi anak. Dalam hal ini Kartono

berpendapat lingkungan masyarakat dapat menimbulkan

kesukaran belajar anak, terutama anak-anak yang sebaya.

Oleh karena itu, lingkungan juga bias berpengaruh terhadap

belajar anak. Apabila lingkungan nyaman dan tenang maka

seorang anak juga dapat belajar dengan tenang dan tidak

terganggu. Hasil belajarnya pun akan meningkat.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

tingkat keberhasilan siswa dalam belajar dapat dipengaruhi

oleh beberapa faktor. Faktor tersebut sangat menentukan

terhadap hasil belajar siswa. Faktor-faktor tersebut dibagi

menjadi dua, yaitu (1) Faktor internal: faktor yang muncul

Page 41: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

27

dari dalam diri seseorang atau karena faktor bawaan, seperti

kecerdasan, bakat, minat dan motivasi, (2) Faktor eksternal:

faktor yang muncul dari luar diri seseorang, seperti keluarga,

sekolah, dan lingkungan masyarakat.

c. Teknik Penilaian Hasil Belajar

Hasil belajar (learning outcomes) adalah kemampuan yang

diperoleh siswa selama melakukan kegiatan belajar, kemampuan yang

diperoleh itu menyangkut pengetahuan, pengertian, dan pekerjaan

yang dapat dilakukan oleh siswa. Dalam konteks pendidikan formal

pada umumnya dinyatakan bahwa hasil belajar adalag pernyataan

yang mendeskripsikan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang

dimiliki siswa setelah menempuh pelajaran tertentu (Pudyo, 2018:56).

Penggunaan teknik penilaian disesuaikan dengan tujuan penilaian,

waktu yang tersedia, sifat yang dilakukan dan banyaknya jumlah

materi pelajaran yang telah disampaikan. Teknik penilaian merupakan

metode atau cara penilaian yang dapat digunakan oleh guru untuk

mendapatkan informasi mengenai keadaan belajar dan hasil belajar

peserta didik. Menurut peranan fungsionalnya dalam pembelajaran

teknik penilaian ada dua yaitu tes dan non tes. Dalam penilaian ini,

teknik penilaian hasil belajar yang digunakan adalah teknik

menggunakan tes.

Zainal Arifin mengatakan bahwa tes merupakan cara yang

digunakan untuk melaksanakan kegiatan pengukuran yang didalamnya

terdapat pertanyaan, pertanyaan atau serangkaian tugas yang harus

dijawab oleh peserta didik. Tes dilakukan untuk mengukur sejauh

mana tingkat pemahaman siswa pada materi yang sudah disampaikan

oleh guru. (Zainal Arifin, 2013: 138)

Menurut Suharsimi Arikunto, ditinjau dari segi kegunaannya

untuk mengukur siswa, tes dibagi menjadi tiga, yaitu tes diagnostic,

tes formatif, dan tes sumatif. (Arikunto, 2003: 90) Tes diagnostik

adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan siswa

Page 42: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

28

sehingga dapat dilakukan penanganan yang tepat. Tes formatif

merupakan tes yang dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan

siswa setelah mengikuti program tertentu atau telah melaksanakan

kegiatan belajar. Tes sumatif dilaksanakan setelah berakhirnya

pemberian sekelompok atau sebuah program yang lebih besar. Lebih

sederhanamya sebuah tes yang akan diberikan setelah siswa menerima

materi dari guru, atau setelah guru membagi sebuah kelompok untuk

mendiskusikan suatu materi.

Dilihat dari bentuk pertanyaannya, Menurut Purwanto tes hasil

belajar dapat dibedakan menjadi dua yaitu objektif dan esai. Tes

objektif merupakan tes yang keseluruhan informasi yang diperlukan

untuk menjawab soal tes telah tersedia butir soal menyediakan

jawaban yang harus dipilih oleh siswa. Tes esai adalah tes dengan

bentuk pertanyaan yang menghendaki jawaban yang berupa uraian-

uraian yang relative panjang. (Purwanto. 2014: 70) Tes ini diukur

untuk mengukur hasil belajar dimana unsur yang diperlukan adalah

menjawab soal yang dicari, diciptakan dan disusun sendiri oleh siswa.

Siswa harus menyusun kata-kata sendiri untuk merumuskan

jawabannya.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan

bahwa teknik penilaian hasil belajar terdiri dari dua macam yaitu tes

dan non tes. Dalam penelitian ini, teknik penilaian hasil belajar yang

digunakan yaitu tes dengan bentuk uraian. Tes tertulis diberikan di

awal pembelajaran (pretest) dan di akhir pembelajaran (pottest) pada

setiap siklus penelitian.

3. Materi Pembelajaran Hukum Nun Mati

Adapun hukum bacaan nun mati dibagi menjadi lima yaitu:

1. Ikhfa

Apabila nun bersukun atau tanwin menghadapi dari salah satu huruf-

huruf ikhfa yang berjumlah lima belas, maka dinamakan ikhfa haqiqi

Page 43: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

29

maka cara membacanya dengan samar-samar. Huruf ikhfa yang berjumlah

lima belas tersebut adalah berikut:

ت ث ج د ذ ز س ش ص ض ط ظ ف ق ك

Contoh: مىتاب

2. Iqlab

Apabila ada nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf “ba” maka

bunyi nun mati atau tanwin ditukar seperti bunyi mim mati.

Contoh: مىبعدهم

3. Idham Bighunnah

Apabila ada nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf م ن و ي

dibaca dengan berdengung.

Contoh: مىيعمل

4. Idgham Bilaghunnah

Apabila ada huruf nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf ل ر

dibaca tidak berdengung

Contoh: مه لدوك

5. Idzhar

Apabila ada nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf ح خ ع غ ي ء

maka membaca harus jelas dan terang

Contohnya: مه امر

Dengan demikian, dapat dismpulakn bahwa kesimpulan dengan

menerapkan hukum bacaan nun mati adalah kemampuan melapalkan

hukum-hukum bacaan nun mati sesuai tajwid yang telah ditetapkan dengan

baik dan benar sehingga tidak merubah makna yang sebenarnya.

B. Studi Relevan

Untuk mempermudah dalam penyusunan skripsi maka peneliti

mendeskripsi beberapa karya yang direlevansinya dengan judul skripsi antara

lain:

Page 44: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

30

1. Penelitian yang pernah dilakukan oleh Fitri Chairuna (2010) yang berjudul

“ penerapan metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar

siswa Pada Mata Pelajaran IPA kelas IV di SD Negeri 15 kota Bengkulu”

hasil penelitian tersebut meningkatnya prestasi belajar siswa kelas IV SD

Negeri 15 Bengkulu yang ditunjukkan dari hasil nilai rata-rata dan

ketuntasan belajar secara klasikal yaitu dengan rata-rata siklus I sebesar

6,85 dan meningkat pada siklus II sebesa 8,0 sedangkan prestase

ketuntasan belajar secara klasikal pada siklus I sebesar 60,46%

mengalami peningkatan pada proses pembelajaran pada siklus II yaitu

sebesar 90,69%.

2. Penelitian yang pernah dilakukan oleh Feri Firmansyah (2018) yang

berjudul “Penerapan Metode Demonstrasi yang Berbasis Media Lucu

Bergambar dalam Pembelajaran Menulis Teks Anekdot Pada Siswa kelas

X SMK Bandung Utara Cibaduyut” Metode penelitian ini dipilih karena

bertujuan untuk menguji efektivitas metode Demonstrasi dan media cerita

lucu bergambar terhadap kemampuan menulis siswa dalam pembelajarn

menulis teks Anekdot. Temuan penelitian adanya peningkatan menulis

teks Anekdot siswa yang awal nya nilai pretestnya 69,52 pada saat postest

meningkat menjadi 78,32. Rata-rata nilai (mean), uji normalitas data

Kolmogorov-Smirnov yang menyebutkan bahwa skor test berdistribusi

normal karena nilai signifikasi lebih besar dari 0,05 maka H1 diterima.

3. Penelitian yang pernah dilakukan oleh Ota Mulyono (2017) yang berjudul

“Peningkatan Hasil Belajar Kognitif siswa Biologi SMP Melalui Metode

Demonstrasi Pada Siswa Kelas VIII SMP N 03 Julung” Metode ini dipilih

karena bertujuan untuk menguji efektivitas metode Demonstrasi untuk

meningkatkan Kognitif siswa berupa soal ganda. Hasil analisis

menunjukkan bahwa pada siklus I diperoleh 16 siswa tuntas dengan nilai

rata-rata 58,15 dan ketuntasan klasikal 60,33% selanjutnya pada siklus II

siswa yang tuntas sebanyak 24 siswa dengan nilai rata-rata 75,19 dan

ketuntasan klasikal sebesar 92,30% siswa masuk kategori baik hasil

Page 45: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

31

penelitian ini dapat disimpilkan bahwa penggunaan Metode Demonstrasi

dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Biologi.

C. Kerangka Berfikir

Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil

dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya,

dalam proses pembelajaran, belajar berkaitan dengan proses pemahaman

peserta didik terhadap materi pelajaran yang diberikan oleh guru untuk

memperoleh hasil yang terbaik bagi peserta didik.

Pemahaman materi yang disampaikan oleh guru pada peserta didik

merupakan sasaran pembelajaran, dan merupakan salah satu syarat

mengetahui keberhasilan dalam meningkatkan hasil belajar. Mata pelajaran

Al-Qur’an Hadits pada kelas VII MTs Tarbiyah Islamiyah Kedemangan

kecamatan Jaluko kabupaten Muaro Jambi pada mata pelajaran Al-Qur’an

hadits belum mampu menguasi materi karena banyak kekurangan yang masih

ada, diantaranya: takut dengan mata pelajaran, banyak anak yang masih

menyepelekan materi, malu untuk maju atau bertanya pada guru, dan masih

banyak yang lainnya. Untuk mencapai nilai rata-rata yang masih kurang dari

ketentuan ketuntasan minimal, maka guru lebih sering mengadakan tanyya

jawab, tugas, dan latihan. Selain itu penggunaan metode Demontrasi

digunakan pada semua pelajaran disesuaikan dengan topik dan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai, dapat membentu ingatan yang kuat dan

keterampilan dalam berbuat, menghindarkan kesalahan dalam mengambil

suatu kesimpulan.

D. Hipotesis Tindakan

Dari beberapa teori yang mendukung dan kerangka berfikir diatas,

penulis dapat mengambil sebuah kesimpulan sementara (hipotesis) bahwa

dengan penggunaan metode demonstrasi pada mata pelajaran Al-Qur’an

Hadits akakn meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII A MTs Islamiyah

Kedemangan kecamatan Jaluko kabupaten Muaro Jambi.

Page 46: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti berusaha mendeskripsikan bentuk

pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman siswa dengan menerapkan

pembelajaran Al-Qur’an Hadits, maka dengan demikian data yang akan

dikumpulkan dalam penelitian yang bersifat deskriptif yaitu mengenai uraian-

uraian kegiatan pembelajaran siswa dan penelitian ini menggunakan

pendekatan dengan jenis penelitian tindakan kelas.

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom

Action Research) karena penelitian ini bertindak secara langsung dalam

penelitian, mulai dari awal sampai akhir tindakan. Menurut Suharsimi

Arikunto bahwa PTK merupakan paparan gabungan definisi dari tiga kata

“penelitian tindakan kelas”. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu

obyek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau

informasi yang bermanfaat bagi peneliti atau orang-orang yang

berkepentingan dalam rangka peningkatan kualitas di berbagai bidang.

(Arikunto, 20019: 32).

Dengan demikian tindakan tersebut dilakukan oleh guru, oleh guru

bersama peserta didik, atau oleh peserta didik dibawah bimbingan dan arahan

guru, dengan maksud untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas

pembelajaran.

Proses pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini didesain model dari

Kemmis & Mc. Taggart yang perangkatnya terdiri atas empat komponen,

yaitu planning (perencanaan), acting (tindakan), observing (pengamatan), dan

reflecting (refleksi). (Iskandar, 2011: 28).

Sedangkan menurut Supardi dalam Penelitian Tindakan Kelas dilakukan

sekurang-kurangnya dalam dua siklus tindakan yang berurutan. (Supardi,

2012: 17). Informasi dari siklus yang terdahulu sangat menentukan bentuk

siklus berikutnya. Maka dari itu siklus yang kedua dan ketiga tidak dapat

32

Page 47: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

33

dirancang sebelum siklus pertama terjadi. Hasil refleksi harus digunakan

sebagai bahan masukan untuk perencanaan siklus berikutnya.

Gambar 3.1 Model Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) (Zainal

Aqib dkk, 2017:61).

Penelitian tindakan kelas mempunyai beberapa karakteristik. Aqib

mengungkapkan ada tujuh karakteristik PTK, antara lain: (Zainal

Aqib,2017:14).

1. Didasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam intruksional.

2. Adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya.

3. Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi.

4. Bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas produk

intruksional.

Page 48: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

34

5. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus.

6. Pihak yang melakukan tindakan adalah guru sendiri, sedangkan yang

melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses tindakan adalah

peneliti, bukan guru yang sedang melakukan tindakan.

7. PTK dikategorikan sebagai penelitian kualitatif dan eksprimen.

B. Setting dan Subjek Penelitian

1. Setting Penelitian

Setting dalam penelitian ini meliputi: tempat penelitian dan waktu

penelitian sebagai berikut:

a. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MTs Tarbiyah

Islamiyah Kedemangan pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits, alasan

peneliti memilih MTs Tarbiyah Islamiyah Kedemnagan kelas VII adalah

dimana peneliti observasi dan wawancara telah ditemukan masalah

bahwa siswa MTs Tarbiyah Islamiyah Kedemangan kelas VII dalam

mata pelajaran Al-Qur’an Hadits siswa lebih cenderung menghafal

materi Al-Qur’an Hdits, siswa kurang aktif dan cenderung pasif, setiap

diberi pertanyaan tidak satupun siswa berani menjawabnya dan setiap

diberi kesempatan bertanya tidak satupun siswa yang berani untuk

bertanya.

Peneliti memilih kelas VII dikarenakan sebagai perantara dari kelas

VIII dan kelas XI siswa kelas VII baru menyelesaikan pendidikan dasar

sehingga masih adanya bawaan sifat saat itu.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian kelas VII terdiri dari 25 orang siswa-siswi. Sumber

siswa dari data MTs Tarbiyah Islamiyah tahun ajaran 2010/2021.

Tabel 1.2 Sampel Penelitian

Kelas Jumlah Sampel

VII A 25

Page 49: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

35

C. Prosedur Umum Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan melalui 3 siklus untuk

melihat hasil belajar siswa pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits dengan

menggunakan metode demonstrasi. Masing-masing siklus dengan tahap:

perencanaan, pelaksanaan, pengamtan, refleksi dengan kolaborasi antara

peneliti dengan guru Al-Qur’an Hadits Tarbiyah Islamiyah Kedemangan,

berikut ini adalah tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi

yang dilakukan pada setiap siklus.

Apabila peneliti sudah mengetahui letak keberhasilan dan hambatan dari

tindakan pada siklus I, maka peneliti dan guru berkolaborasi menentukan

rancangan tindakan berikut pada siklus II, maka peneliti dan guru

berkolaborasi melanjutkan kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) seperti

pada siklus I. Jika telah selesai pelaksanaan pada siklus II, apabila peneliti

belum merasa puas untuk perbaikan dan peningkatan atas tindakan tersebut,

peneliti dapat melanjutkan penelitian kedalam siklus III, yang cara

pelaksanannya sama siklus sebelumnya. Tidak ada ketentuan atau ketepatan

beberapa siklus yang harus dilakukan oleh peneliti dalam melakukan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hal ini tergantung dengan peneliti, jika

hasil penelitian telah menemukan hasil yang memuaskan dalam perbaikan

dan peningkatan proses pembelajaran di kelas, maka peneliti dapat

menghentikan dan mengambil kesimpulan, namun disarankan sebaiknya PTK

dilakukan paling kurang dua siklus (Iskandar, 2012:48-49).

1. Gambaran pelaksanaan siklus I

a. Perencanaan

Adapun langkah-langkah perencanaan yang dilakukan dalam

penelitian ini meliputi:

1) Permintaan izin dari Kepala Sekolah MTs Tarbiyah Islamiyah

Kedemangan

Page 50: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

36

2) Mengadakan observasi untuk mengidentifikasi permasalahan

yang perlu segera diatasi. Tahap ini peneliti melakukan observasi

pada pembelajaran, wawancara dengan rekan guru dan siswa.

3) Membuat lembar observasi bagi guru dan siswa untuk melihat

proses pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi.

Bagaimana aktivitas siswa dan kinerja guru selama proses

pembelajaran berlangsung yaitu:

(a) Menetapkan materi pelajaran dengan berpedoman pada

siklus.

(b) Membuat RPP

(c) Membuat lembar observasi untuk siswa

(d) Menyiapkan bahan belajar, materi dan alat evaluasi.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada prinsipnya merupakan realisasi dari

suatu yang sudah direncanakan sebelumnya. Pelaksanaan adalah

bentuk kegiatan atau tindakan yang dilakukan dari semua yang telah

direncanakan dengan penelitian sebagai berukut:

1) Memberikan informasi tentang materi pelajaran

2) Menyajikan materi sesuai dengan siklus dan RPP

3) Mempelajari materi pada siklus I, II, dan III dengan

menggunakan atau menerapkan metode demonstrasi.

4) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih berinteraksi,

aktif, kreartif, dan berinovasi dalam proses pembelajaran.

5) Mengamati setiap kegiatan siswa dalam proses pembelajaran

6) Siswa diberikan waktu untuk mengulas atau mengulangi materi

yang baru saaj dipelajari secara bersama-sama.

7) Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.

c. Tahap Pengamatan

Tahap observasi atau mengamati dalam penelitian tindakan kelas

dipusatkan baik kepada proses dan kemampuan berpikir siswa

Page 51: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

37

maupun kepada hasil belajar siswa beserta segala peristiwa yang

melingkupnya, pada saat dilaksanakan pengamatan tentang segala

sesuatu yang terjadi dan tidak terjadi selama proses pembelajaran

berlangsung.

Observasi atau pengamatan terhadap pembelajaran yang sedang

berlangsung untuk mengetahui aktivitas belajar siswa, hasil belajar

siswa, serta untuk mengetahui kendala kendala yang dilaksanakan.

Adapun pengamatan dalam penelitian ini mencakup:

1) Mengetahui situasi kegiatan pembelajaran

2) Kemampuan berpikir siswa dalam memecahkan masalah

3) Keaktifan siswa dalam pembelajaran

4) Aktivitas siswa ketika menyimak, mengoreksi menunjukkan

gagasan ataupun ide terhadap materi pelajaran

5) Aktivitas siswa dalam berinteraksi antar sesame

6) Observer mengamati aktivitas guru dalam menyampaikan materi

dengan menggunakan metode demonstrasi

c. Refleksi

Refleksi adalah untuk mengkaji keseluruhan tindakan yang telah

dilakukan berdasarkan data yang telah terkumpul dan kemudian

melakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya

(Daryanto, 2014:40). Tahap-tahap refleksi adalah:

1) Menganalisis kekurangan yang ada pada siklus I

2) Peneliti (observer) dan guru berkolaborasi mendiskusikan hasil

analisis, kemudian dibuat perbaikan berdasarkan kekurangan yang

ada.

3) Hasil dari analisis tersebut akan menjadi pertimbangan dalam

menyusun RPP pada siklus II.

2. Gambaran pelaksanaan siklus II

a. Perencanaan

Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi

siklus II. Perencanaan pembelajaran siklus II masih sama dengan

Page 52: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

38

siklus I hanya saja guru lebih memberi rangsangan kepada siswa agar

dapat menegeluarkan pendapat.

b. Pelaksanaan Tindakan

Peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode

demonstrasi tentunya berdasarkan pembelajaran hasil refleksi siklus I.

disetiap pembelajaran diusahakan guru membawa media.

c. Tahap Pengamatan

Tahap observasi atau mengamati dalam penelitian tindakan kelas

dipusatkan baik kepada proses dan kemampuan berpikir siswa

maupun kepada hasil belajar siswa beserta segala peristiwa yang

melingkupinya, pada saat dilaksanakan suatu tindakan secara

bersamaan juga dilaksanakan pengamatan tentang segala sesuatu yang

terjadi dan tidak terjadi selama proses pembelajaraan berlangsung.

Obsevasi atau pengamatan terhadap pembelajaran yang sedang

berlangsung untuk mengetahui aktivitas belajar siswa, hasil belajar

siswa, serta untuk mengetahui kendala – kendala yang dihadapi dalam

mengimplementasikan pembelajaran yang dilaksanakan. Adapun

pengamatan dalam penelitian ini mencakup:

1) Mengamati situasi kegiatan pembelajaran

2) Kemampuan berpikir siswa dalam memecahkan masalah

3) Keaktifan siswa dalam pembelajaran

4) Aktivitas siswa ketika menyimak, mengoreksi menunjukkan

gagasan ataupun ide terhadap materi pelajaran

5) Aktivitas siswa dalam berinteraksi antar sesame

6) Obsever mengamati aktivitas guru daalm meyampaikan materi

dengan menggunakan metode demonstrasi

d. Refleksi

Refleksi adalah sarana untuk melakukan pengkajian kembali

tindakan yang telah dilakukan terhadap subjek penelitian dan telah

Page 53: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

39

dicatat dalam observasi, biasanya peneliti dan guru berkolaborasi

direalisasikan melalui diskusi. Tahap-tahap refleksi adalah:

1) Menganalisis kekurangan yang ada pada siklus II

2) Peneliti (observer) dan guru berkolaborasi mendiskusikan hasil

analisis, kemudian dibuat perbaikan berdasarkan kekurangan yang

ada.

3) Hasil dari analisis tersebut akan menjadi pertimbangan dalam

menyusun RPP pada siklus III.

3. Gambaran pelaksanaan siklus III

a. Perencanaan

Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi

siklus III. Perencanaan pembelajaran siklus III masih sama dengan

sikus II hanya saja guru lebih memberi rangsangan kepada siswa agar

dapat mengeluarkan pendapat.

b. Pelaksanaan Tindakan

Peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan

metode demonstrasi tentunya berdasarkan rencana pembelajaran hasil

refleksi siklus II. Di setiap pembelajaran diusahakan guru membawa

media.

c. Tahap Pengamatan

Tahap observasi atau mengamati dalam penelitian tindakan kelas

dipusatkan baik kepada proses dan kemampuan berpikir siswa

maupun kepada hasil belajar siswa beserta segala peristiwa yang

melingkupinya, pada saat dilaksanakan pengamatan tentang segala

sesuatu yang terjadi dan tidak terjadi selama proses pembelajaran

berlangsung.

Observasi atau pengamatan terhadap pembelajaran yang sedang

berlangsung untuk mengetahui aktivitas belajar siswa, hasil belajar

siswa, serta untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam

Page 54: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

40

mengimplementasi pembelajaran yang dilaksanakan. Adapun

pengamatan dalam penelitian ini mencakup:

1) Mengamati situasi kegiatan pembelajaran

2) Kemampuan berpikir siswa dalam memecahkan masalah.

3) Keaktifan siswa dalam pembelajaran.

4) Aktivitas siswa ketika menyimak, mengoreksi menunjukkan

gagasan ataupun ide terhadap materi pembelajaran.

5) Aktivitas siswa dalam berinteraksi antar sesama

6) Observasi mengamati aktivitas guru dalam menyampaikan materi

dengan menggunakan metode demonstrasi.

d. Refleksi

Peneliti melakukan refleksi pada siklus III dan menganalisis

ternyata masih sama dengan siklus II. Apabila pada siklus ini belum

berhasil maka dilanjutkan pada siklus berikutnya sampai berhasil

(Iskandar, 2013:50).

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu di mana data-data

dalam penelitian ini diambil melalui instrument Observasi, wawancara, tes

dan dokumentasi. Lembar observasi yang digunakan yaitu lembar

observasi keterlaksanaan pembelajaran saat melaksanakan metode

demonstrasi. Di setiap akhir siklus dilaksanakan tes tertulis yang bertujuan

untuk peningkatan hasil belajar siswa setelah dilaksanakannya

pembelajaran dengan metode demonstrasi.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data (IPD) adalah alat bantu yang dipilih

dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar

kegiatan tersebut menjadi sistematis dan mudah. (Sugiono,2013:222).

Page 55: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

41

a. Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

Lembar observasi yang digunakan yaitu lembar observasi

keterlaksanaan pembelajaran didalam pelaksanaan metode

pembelajaran demonstrasi. Observasi sangat sesuai digunakan dalam

penelitian yang berhubungan dengan perilaku manusia, proses kerja

yaitu kegiatan belajar mengajar dan responden yang diamati tidak

terlalu besar. Lembar observasi tersebut digunakan sebagai pedoman

melakukan observasi atau pengamatann untuk memperoleh

informasi bagaimana proses dengan metode demonstrasi yang

dilaksanakan di kelas VII MTs Tarbiyah Islamiyah Kedemangan.

b. Panduan Wawancara

Menggunakan panduan wawancara untuk mengetahui pendapat

dan gambaran di MTs Tarbiyah Islamiyah Kedemangan.

c. Tes

Banyak alat yang dapat digunakan dalam kegiatan evaluasi,

salah satunya adalah tes. Istilah tes tidak hanya popular dilingkungan

persekolahan tetapi juga diluar sekolah bahkan dimasyarakat umum.

Dimana jenis tes yang digunakan untuk mengetahui pengaruh

tindakan yang dilakukan terhadap kemampuan siswa tertentu, maka

bias menggunakan tes perbuatan atau tes praktik.

Tes perbuatan atau tes praktik adalah adalah tes yang menuntut

jawaban peserta didik dalam bentuk prilaku, tindakan, atau

perbuatan. Signis (1994:375) mengemukakan tes tindakan adalah

suatu bentuk tes dimana peserta didik diminta untuk melakukan

kegiatan khusus di bahah pengawasan penguji yang akan

mnegobservasi penampilannya dan membuat keputusan tentang

kualitas hasil belajar yang di demonstrasikan. Peserta didik bertindak

sesuai dengan apa yang di perintahkan dan di tanyakan. Jika ingin

mengetahui apakah seorang peserta didik sudah dapat membaca Al-

Qur’an sesuai dengan kaidah-kaidah tajwid dan makhraj huruf, maka

Page 56: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

42

cara yang paling tepat adalah melakukan tes tindakan dengan

menyuruh peserta didik mempraktikkan langsung membaca Al-

Qur’an. Alat yang digunakan dalam tes tindakan adalah lembar

pengamatan dan portofolio, dimana tes tindakan ini sangat

bermanfaat untuk memperbaiki kemampuan prilaku peserta didik,

karena secara obyektif kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh peserta

didik dapat di amati dan diukur. (Warni Djuwita, 2012:66).

d. Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-

barang tertulis. Menurut Goetz dan Lecomple dokumen yang

menyangkut para partisipan akan menyediakan kerangka bagi data

yang mendasar, dokumen yang dikaji dapat berupa: daftar hadir,

hasil karya peserta didik, hasil karya guru, lembar kerja dan hal lain

yang relevan dengan PTK. Adapun data yang dikumpulkan melalui

metode dokumentasi adalah mengenai dokumen atau arsip yang ada

di MTs Tarbiyah Islamiyah. Gambaran tersebut seperti gambaran

umum Madrasah , keadaan sarana dan prasarana, keadaan guru dan

siswa dan struktur organisasi MTs Tarbiyah Islamiyah.

3. Data dan Sumber Data

a. Data kualitatif seperti: lembar observasi, panduan wawancara, dan

dokumentasi

b. Data kuantitatif: tes

Sumber data penelitian ini adalah siswa

E. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, analisis data yang dilaksanakan sebelum peneliti

terjun ke lapangan, selama peneliti mengadakan penelitian dilapangan,

sampai dengan pelaporan hasil penelitian. Analissi data dimulai sejak peneliti

menentukan focus penelitian sampai dengan pembuatan laporan penelitian

Page 57: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

43

selesai. Jadi teknik analisis data dilaksanakan sejak merencanakan penelitian

sampai penelitian selesai.

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain,

sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada

orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data,

menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam

pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat

kesimpulan yang dapat diceritakan kepada oramg lain. (Sugiyono, 2016: 78).

Bagdan & Biklen mengatakan teknik analisis data adalah upaya yang

dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data,

memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistesiskannya,

mencari dan menemukan pola, memutuskan apa yang dapat diceritakan

kepada orang lain.

Pada penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan peneliti

menggunakan model Miles and Huberman. Analisis data dalam penelitian

kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah

selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara,

peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang di wawancarai.

Miles and Huberman, mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisi data

kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus

sampai tuntas, sehingga datanya sudah

Data penelitian hasil belajar siswa diperoleh melalui soal yang dikerjakan

oleh siswa. Dalam penelitian ini, analisis data yang digunakan merupakan

analisis data kuantitatif. Adapun langkah-langkah untuk menilai hasil belajar

siswa adalah sebagai berikut:

a. Menentukan batas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang diambil

dari data yang ditetapkan oleh sekolah MTs Tarbiyah Islamiyah

Kedemangan Tahun Ajaran 2020/2021 yaitu 75.

b. Menghitung nilai rata-rata kelas:

Page 58: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

44

Me=

Keterangan:

Me = Rata-Rata

= Jumlah Semua Nilai

N= Jumlah Siswa

Perhitungan nilai rata-rata kelas digunakan untuk mengetahui

gambaran umum hasil belajar yang dicapai oleh siswa didalam satu kelas,

maka semakin tinggi hasil belajar yang dicapai oleh siswa dan

sebaliknya.

Pedoman presentase Rata-rata Hasil Observasi Aktifitas Guru dan

Siswa (Rahayu, 2014 : 12)

Persentase Rata – Rata Kategori

81% - 100% Sangat Baik

61% - 80% Baik

41% - 60% Sedang

21% - 40% Buruk

<21% Sangat Buruk

c. Menghitung presentasi siswa yang telah mencapai KKM

Menghitung presentasi ketuntasan belajar dapat dilakukan dengan

cara menggunakan rumus-rumus sebagai berikut:

KB=

Keterangan:

KB= Ketuntasan Belajar

T = Jumlah Siswa Yang Memenuhi KKM

Tt = Jumlah Siswa Yang Mengikuti Tes

Page 59: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

45

Perhitungan persentase siswa yang telah mencapai KKM dilakukan

untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran. Apabila presentase siswa

yang telah mencapai KKM sama dengan atau lebih dari 85%, maka

pembelajaran dapat dikatakan berhasil dan sebaliknya.

Klasifikasi Presentasi Nilai Hasil Belajar Siswa

Persentase Rata – Rata Kategori

80 < Mx ≤ 100 Sangat Tinggi

60 < Mx ≤ 80 Tinggi

40 < Mx ≤ 60 Sedang

20 < Mx ≤ 40 Rendah

0 < Mx ≤ 20 Sangat Rendah

Setelah diperoleh hasil persentase peningkatan hasil belajar siswa,

peneliti menentukan kategori peningkatan hasil belajar siswa. Pemberian

kategori bertujuan untuk mengetahui kualifikasi persentase peningkatan

hasil belajar siswa.

F. Kriteria Keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila telah terdapat

80% siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran (Asep dkk, 2012:138).

Keberhasilan atau ketuntasan belajar dilihat berdasarkan hasil belajar yang

diperoleh oleh siswa. Kriteria ketuntasan minimal yang digunakan MTs

Tarbiyah Islamiyah Kedemangan apabila mencapai 75 atau 75%.

Page 60: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

46

Tabel 3.1

Jadwal Penelitian

No Kegiatan

2020-2021

November

Desember

Januari Pebruari Maret April

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pembuatan proposal

x

2 Konsultasi dengan dosen pembimbing

x X

3 Seminar proposal

X

4 Konsultasi dengan dosen pembimbing

X

5 Izin riset X

6 Riset x

7 Penulisan konsep skripsi

X

8 Konsultasi kepada dosen pembimbing

X

9 Penggandaan skripsi

x

10 Munaqasah dan perbaikan

x

11 Penggandaan skripsidan penyampaian skripsi kepada tim Penguji dan Fakultas

x

Catatan. Jadwal sewaktu-waktu dapat berubah

Page 61: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

47

BAB IV

TEMUAN, DESKRIPSI DATA, HASIL, DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum dan Temuan Khusus

1. Sejarah Sekolah

Latar belakang berdirinya Madrasah Tsanawiyah Swasta (MTs) Tarbiyah

Islamiyah Desa Kedemangan karena kondisi Desa Kedemangan yang jauh

dari akses sekolah yang setingkat, meningkat kemampuan orang tua untuk

menyebabkan anak yang terbatas, ditambah lagi karena didaerah ini telah

banyak sekolah dasar yang tamatannya tidak bisa melanjutkan kejenjang

pendidikan berikutnya. Dengan menganalisa keadaan seperti ini, maka

berdasarkan rapat/musyawarah yang dihadiri oleh Desa. Beserta

perangkatnya. Ketua BPO dan anggotanya, Tua menggali, alim ulama cerdik

pandai Desa Kedemangan, Guna membahas hal tersebut diatas maka

disepakati didirikannya Madrasah Tsanawiyah yang diberi Nama Madrasah

Tsanawiyah (Madrasah Tsanawiyah) Tarbiyah Islamiyah Desa Kedemangan

Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi. Asal Mulanya diberi

nama tersebut Karena merupakan lanjutan dari Madrasah Ibtidaiyah

Islamiyah yang belajar pada sore hari. Berdirinya Madrasah Ibtidaiyah

Islamiyah ini dikarenakan sekitar Daerah/Wilayah Desa Kedemangan

tersebut.

Berikut ini penjelasan dari bapak M. Chailani kepala Madrasah

Tsanawiyah Tarbiyah Islamiyah. Madrasah Tsanawiyah Tarbiyah Tarbiyah

Islamiyah ini berdiri tahun 2002 dengan musyawarah yang di hadiri oleh

kepala desa, beberapa perangkat desa, ketua BPD, tua tengganai alim ulama

dan cerdik pandai desa kedemangan disepakati didirikan Madrasah

Tsanawiyah yang beri nama Tarbiyah Islamiyah. Asal diberi nama tersebut

adalah karena merupakan lanjutan dari madrasah ibtidaiyah yang belajar sore

di sore hari dan untuk sementara menumpang di Madrasah Islamiyah.

Senada dengan itu Alm. Bapak Syamsudin S.Pd.I mengemukakan

tentang sejarah berdirinya Madrasah Tsanawaiyah. Tarbiyah Islamiyah

47

7

Page 62: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

48

dibuka tahun 2002 yang semula masih satu atap dengan Madrasah Ibtidaiyah

Tarbiyah Islamiyah Kedemangan dan pada tahun 2007 pindah kegedung

MTS yang baru, yang memiliki 3 kelas. Asal mula gedung Madrasah

Tsanawiyah ini adalah pembuatan pasar tetapi karena tidak dipergunakan

sehingga untuk Madrasah Tsanawiyah.

Tujuan didirikannya Madrasah Tsanawiyah Tarbiyah Islamiyah tersebut,

agar anak-anak yang belajar dimadrasah ibtidaiyah desa ini maupun di

sekitarnya, setelah tamat akan melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah

tersebut. Mengingat di desa kedemangan belum ada sekolah lanjutan maka

dari itu tanggal 15 Juli 2002 dibukalah pendaftaran siswa baru Madrasah

Tsanawiyah Tarbiyah Islamiyah, angkatan I. Selanjutnya nama-nama yang

pernah menjadi kepala sekolah di Madrasah Tsanawiyah Tarbiyah Islamiyah

antara lain:

a. Alm Bapak Syamsuddin, Bsc, S.Pd.I sejak tahun 2002 s.d 2005

b. Bapak M. Junaid, S. Ag sejak tahun 2005 s.d 2008

c. Bapak Mochammad Chailani, S.Pd.I sejak tahun 2008 s.d sekarang

Dalam perjalanannya di Madrasah Tsanawiyah Tarbiyah Islamiyah

menata diri dan mengejar prestasi dalam keadaan intra maupun

ekstrakurikuler. Madrasah Tarbiyah Islamiyah banyak mendukung

juara/prestasi. Pada tanggal 1 februari 2007 Madrasah Tsanawiyah Tarbiyah

Islamiyah pindah ke gedung baru yang ini dibangun oleh swadaya masyarakat

sebelumnya. Perpustakaan yang ada di Madrasah Tsanawiyah Tarbiyah

Islamiyah baru dibangun saat pindah ke gedung baru dengan membagi ruang

guru menjadi dua yaitu untuk guru dan perpustakaan posisinya yang berada di

kelas VIII A.

2. Profil Madrasah Tsanawiyah Tarbiyah Islamiyah Kedemangan

Nama Madrasah : Madrasah Tsanawiyah Tarbiyah Islamiyah Kedemangan

Nomor Statistis : 121215050006

Alamat : Jalan Lintas Pariwisata, Candi Muaro Jambi, Rt Desa

Kedemanagan

Page 63: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

49

Satker : -

Tahun Berdiri : 15 Mei 2002

Status Akreditasi : B (72)

NPWP : 03. 175. 838.6. 331. 000

Nama Bank : Tabungan Mandiri Unit Sengeti

Nomor Rekening : 110-00-0743835-8

Nama Rekening : Madrasah Tsanawiyah Tarbiyah Islamiyah

Alamat Bank : Sengeti cabang Muaro Bulian, Batang Hari

penandatanganan Rekening

Nama Kepala : Mochammad Chailani, S.Pd.I

Bendahara : Huzaima, S.Pd.I

Alamat Madrasah : Jalan Lintas Pariwisata, Candi Muaro Jambi

Rt Desa : Kedemangan

Alamat Web : -

Alamat Email : Madrasah Tsanawiyahtsantaris

Desa Kedemangan

Kecamatan : Jaluko

Kabupaten : Muaro Jambi

Kode Pos : 36363

Provinsi : Jambi

Telp : 081366082536

3. Visi, Misi, Tujuan dan Strategi Sekolah

a. Visi Sekolah

Berakhlak mulia, kompetensi dalam prestasi, mempererat silaturahmi.

b. Misi Sekolah

1. Membentuk generasi yang beriman, bertakwa, terampil, sopan dan

santun terhadap orang tua, guru dan memilki sikap gotong

royong.

2. Menumbuhkan penghayatan dan pengalaman terhadap ajaran

agama islam.

Page 64: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

50

3. Mewujudkan peningkatan kualitas Madrasah.

4. Meningkatkan profesionalisme guru.

5. Melaksanakan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, dan

menyenangkan (PAIKEM) sehingga tujuan pembelajaran tercapai

efektif dan efisien.

6. Meningkatkan disiplin semua komponen Madrasah.

7. Peningkatan sarana dan prasanana.

8. Mengembangkan minat dan bakat siswa melalui ekstrakurikuler.

c. Strategi Sekolah

1. Menciptakan dan meningkatan bidang layanan mutu yang

menyangkut kepentingan proses persiapan, proses penyelenggaraan

dan hasil prestasi pendidikan bagi kepentingan siswa dan

stakeholders.

2. Menciptakan dan melaksanakan bidang pengelolaan dan pelayanan

kepada siswa (rasa aman, penghargaan, pengakuan dan aktualisasi

diri).

3. Optimalisasi potensi sarana dan prasarana sekolah yang mencukup

geudng, lahan media pembelajaran.

4. Merumuskan dan menyusun perencanaan strategis dan tahunan

guna mengimplementasikan program-program operasional sekolah

yang didukung oleh sumber anggaran yang sesuai.

4. Fungsi dan Tugas Sekolah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang berfungsi sebagai unit

pelaksanaan teknis (UPT). Pendidikan jalur sekolah, secara garis besar

memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Melaksanakan pendidikan di sekolah selama jangka waktu dengan

kurikulum yang berlaku.

b. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran sesuai dengan kurikulum

yang berlaku.

Page 65: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

51

c. Melaksanakan bimbingan dan konseling bagi siswa di sekolah.

d. Membina organisasi siswa intra sekolah.

e. Melaksanakan urusan tata usaha.

f. Membina kerjasama dengan orang tua, masyarakat dan instansi

yang terkait.

g. Bertanggung jawab kepada kepala kantor wilayah Departemen

pendidikan Nasional dalam melaksanakan tugasnya, sekolah

dipimpin oleh seorang kepala sekolah

5. Kepala Tata Usaha

Dalam usahanya sebagai pendidikan, sekolah tidak pernah terlepas

dari tenaga administrasi yaitu taat usaha. Tata usaha dikepalai oleh

seorang kepala tata usaha yang bertanggung jawab kepala sekolah. Tugas

kepala taat usaha adalah melaksanakan ketatausahaan sekolah yang

meliputu kegiatan sebagai berikut:

a. Menyusun program tata usaha

b. Mengelola kegiatan sekolah

c. Mengurus administrasi tenaga kerja dan siswa

d. Membina dan mengembangkan karir pegawai tata usaha sekolah

e. Menyusun perlengkapan administrasi sekolah

f. Mengkoordinasikan dan menyajikan data administrasi sekolah

g. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan ketatausahaan secara

berkala.

6. Keadaan Sekolah

Melihat perkembangan secara keseluruhan bahwa siswa Madrasah

Tsanawiyah Tarbiyah Islamiyah Kedemangan telah mampu memenuhi

tuntutan pembangunan nasional khususnya dibidang kependidikan siswa

adalah anak didik yang menjadi sarana pendidikan, atau yang dididik,

diajar, diarahkan, baik dari segi ilmu pengetahuan, keterampilan serta

moral dan budi yang luhur.

Page 66: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

52

Dilihat dari segi kualitasnya siswa-siswi yang terdapat di Madrasah

Tsanawiyah Tarbiyah Islamiyah Kedemangan ini dapat digolongkan baik,

karena sekolah tersebut menghasilkan siswa-siswi yang berprestasi yang

memiliki kualitas. Hal ini ditunjang dari kegiatan osis, pramuka, kesenian,

PMR, Rohis, dan olahraga.

7. Sarana dan Prasarana

Dalam mendukung lancarnya proses belajar mengajar harus di dukung

oleh sarana dan prasarana yang terdapat dalam sekolah di MTs Tarbiyah

Islamiyah Kedemangan, yakni:

a. Perpustakaan

adalah suatu sarana bagi siswa untuk menambah ilmu dan

pengetahuannya dengan membaca buku-buku yang tersedia, baik buku

pelajaran maupun buku-buku pengetahuan umum, untuk kelamcaran

pengelolaan perpustakaan maka ada tata tertib yang dibuat di

perpustakaan, antara lain:

- Siswa masuk ke perpustakaan dilarang membawa tas

- Siswa yang meminjam buku harus menulis terlebih dahulu

buku yang dipinjam kepada petugas perpustakaan

- Setelah membaca buku diharapkan untuk mengembalikannya

ketempat semula.

b. BK

BK yaitu tempat siswa mendapatkan bantuan dan bimbingan

dalam mmemecahkan masalah yang dihadapi.

c. Ruang Osis

Ruang osis merupakan tempat para pengurus osis menyusun

rencana kegiatan dilingkungan sekolah. Hubungan social yang terjadi

antar sekolah dan masyarakat luar adalah kegiatan-kegiatan social

yang dilakukan sekolah seperti kunjungan untuk study banding ke

sekolah-sekolah. Hubungan social didalam lingkungan sekolah antara

personil sekolah terjalin dengan baik. Hubungan antara kepala

Page 67: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

53

sekolah, guru, pegawai TU dan siswa berjalan dengan baik, sehingga

saling mendukung dengan tidak mencampuri urusan masing-masing.

Hubungan sekolah dengan orang tua siswa pun terjalin dengan baik.

d. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

UKS adalah program pemerintah untuk meningkatkan pelayanan

kesehatan pendidikan dan hidup sehat bagi warga sekolah. Melalui

program UKS diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan dan

perkembangan peserta didik yang harmonis dan optimal agar menjadi

sumber daya manusia yang maksimal.

8. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah suatu susunan personal yang tergabung

dalam organisasi. Melalui struktur kita dapat melihat tugas guru

wewenang dan bidang kerja yang ada. Struktur juga dapat membentuk

semua yang menunjukkan gambaran dalam bidang masing-masing.

Dengan adanya struktur, akan memudahkan pemimpin mengadakan

pengawasan koordinasi dan termasuk pengambilan pesan. Sekolah

merupakan suatu organisasi yang mempunyai visi dan misi.

9. Kurikulum MTs Tarbiyah Islamiyah Kedemangan

Kurikulum yang digunakan di Madrasah Tsanawiyah Tarbiyah

Islamiyah ini menerapkan kurikulum 2013. Untuk kurikulum 2013 berlaku

untuk siswa-siswi kelas VII dan VIII MTs Tarbiyah Islamiyah

Kedemangan. Sedangkan untuk kurikulum yang digunakan untuk kelas IX

adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Tabel. 4.1

Struktur Kurikulum MTs tahun 2020/2021 disajikan pada table berikut:

No Komponen Kelas dan Alokasi Waktu

VII

K.13

VIII

K.13

IX

K.13

Mata Pelajaran

Page 68: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

54

1 Al-Qur’an Hadist 4 3 3

2 Pendidikan

Kewarganegaraan

3 3 2

3 Bahasa Indonesia 4 4 3

4 Bahasa Inggris 4 4 4

5 Matematika 5 5 4

6 Ilmu Pengetahuan Alam 3 3 4

7 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 3 3

8 Mulok 3 3 3

9 Pendidikan Jasmani,

Olahraga dan Kesehatan

3 2 2

10 SKI 2 3 2

11 Aqidah Akhlak 3 4 4

12 Prakarya 3 3 2

13 Biologi 2 2 2

14 Bahasa Arab 3 4 4

Jumlah 46 46 42

Table 4.2

Jumlah guru dengan tugas mengajar sesuai dengan latar belakang

pendidikan (keahlian tahun 2020/2021)

No

Guru

Jumlah guru

dengan latar

belakang

pendidikan sesuai

Jumlah guru dengan

latar belakang

pendidikan yang

TIDAK sesuai

Page 69: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

55

dengan tugas

mengajar

dengan tugas

mengajar

Jumlah

D1/

D2

D3/

Sar

mu

d

S1

/D

4

S2

/S

3

D1/

D2

D3/

Sar

mu

d

S1

/D

4

S2/

S3

1 Al-Qur’an

Hadist

- - 5 - - - - - 5

2 Matematika - - 5 - - - - - 5

3 B.Indonesia - - 7 - - - - - 7

4 B.Inggris - - 5 - - - - - 5

5 IPS - - 4 - - - - - 4

6 Penjas - - 4 2 - - - - 6

7 PKN - - 3 - - - - - 3

8 Seni Budaya - - 2 - - - - - 2

9 PKN - - 2 - - - - - 2

10 Biologi - - 2 - - - - - 2

11 BK - - 3 1 - - - - 4

12 Prakarya - - 1 - - - - - 1

13 Mulok - - 1 - - - - - 1

14 Aqidah - - 2 2 - - - - 4

Page 70: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

56

Akhlah

Jumlah 46 5 51

Tabel 4.3

Tenaga Kependidikan tahun 2020/2021

No

Tenaga

Pendukung

Jumlah Tenaga Pendukung dan

Kualifikasi Pendidikannya

Jumlah tenaga

pendukung

berdasarkan status dan

jenis kelamin

Jumlah

SMP SMA D1 D2 D3 S1 PNS Honorer

LK PR LK PR

1 Tata Usaha - 6 - - - 2 1 2 1 4 8

2 Perpustakaan - - - - - 2 - - - 2 2

3 Laboratorium

IPA

- - - - - - - - - - -

4 Teknisi LAB

Komputer

- - - - - - - - - - -

5 Laboratorium

Bahasa

-

- - - - - - - - - -

6 PTD (Pend.

Tek. Dasar)

- - - - - - - - - - -

7 Kantin - - - - - - - - - - -

8 Penjaga

Sekolah

- 1 - - - - - - 1 - 1

Page 71: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

57

9 Tukang

Kebun

1 - - - - - - - 1 - 1

10 Keamanan - 1 - - - - - - 1 - 1

11 Lainnya.. - - - - - - - - - - -

Jumlah 1 8 - - - 4 1 2 4 6 13

Tabel 4.4

Daftar Nama Guru Tahun 2020/2021

No NAMA GURU MAPEL

1 Mochammad Chailani, S.Pd.I Guru Bahasa Indonesia

2 Paridah, S.Pd.I Guru Al-Qur’an Hadist

3 Arifah, S.Pd.I Guru PKN, Bahasa Arab

4 Nurmala Dewi, S.Pd.I Guru Aqidah Akhlak

5 Hendriawansyah, SP Guru SKI

6 Huzaima, S.Pd. Guru Matematika

7 Suryati, S.Pd. Guru Biologi

8 Istiqomah, S.Pd.I Guru Fiqh, SBK

9 Nining Raudah, A.Ma Guru Bahasa Inggris

10 M. Haris Padli, S.Pd.I Guru Penjas

11 M. Rahmat Heryanto Guru Mulok

12 Wageyanto Guru Prakarya

13 Fatimah Guru IPA

14 Suci Roslinawati Guru Biologi

15 Novi Raudha Hasri, S.Pd Guru PKN

Sumber. Dokumentasi MTs Tarbiyah Islamiyah Kedemangan

B. Temuan Penelitian

1. Hasil Wawancara

Setiap sekolah mempunyai ciri khas masing-masing dan kekurangan

dalam proses pembelajarannya terutama dalam penerapan metode

Page 72: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

58

demonstrasi pada pembelajaran Al-Qur’an Hadits di MTs Tarbiyah Islamiyah

Kedemangan tersebut untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan.

Sebagaimana kita ketahui bahwasannya penerapan metode demonstrasi

pada pembelajaran sangat membantu peserta didik untuk meningkatkan hasil

belajar.

Dari hasil observasi lapangan peneliti menemukan bahwa, MTs Tarbiyah

Islamiyah Kedemangan ini mempunyai pendidikan yang bagus namun masih

terdapat kekurangan apalagi untuk penerapan metode demonstrasi pada

proses pembelajaran Al-Qur’an Hadits yang di terapkan oleh guru Al-Qur’an

Hadits tersebut.

1. Responden Kepala Sekolah (Selasa, 12 Januari 2021)

a. Bagaimana perkembangan sekolah dimasa lalu dan masa kini terutama

dalam hal untuk meningkatkan hasil belajar siswa?

“masa dulu sebelum bapak disini proses belajarnya belum terpantau,

selama 2 tahun bapak disini bapak sudah melakukan monotoring,

supervise, sehingga dengan adanya kegiatan tersebut proses dan

kegiatan pembelajaran bias ditingkatkan itu salah satunya. Kemudian

yang kedua sarana dan prasarana dalam 2 tahun ini sudah mulai

lengkap. Kemudian yang ketiga disiplin guru sudah mulai meningkat,

dam yang keempat disiplin siswa juga sudah meningkat. Dulu ada tapi

jarang lakukan selama bapak 2 tahun disini Alhamdulillah bapak

melakukan itu”.

b. Bagaimana potensi guru Al-Qur’an Hadits di sekolah MTs Tarbiyah

Islamiyah?

“kompetensi guru Al-Qur’an hadits di MTs Tarbiyah Islamiyah ini

lumayan bagus tapi masih ada kekurangan yang harus diperbaiki

kompetensi mengajarnya”.

c. Harapan yang ingin dicapai dengan adanya penerapan metode

demonstrasi dalam proses pembelajaran di MTs Tarbiyah Islamiyah

Kedemangan?

Page 73: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

59

“harapannya kalau saya agar siswa dapat memahami tujuan

pembelajaran, karena demonstrasi istilahnya ini adalah karya nyata

dan cepat memahami tujuan dari pembelajaran yang akan dicapai”.

Dari penuturan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sudah banyak

perubahan dalam proses ngajar mengajar, prasarananya serta tingkat

kedisiplinan guru dan peserta didik. Namun masih terdapat kekurangan

yaitu kurangnya kompetensi guru terutama guru mata pelajaran Al-Qur’an

Hadits.

2. Responden guru Al-Qur’an Hadits ibu Paridah, S.Pd.I (12 Januari 2021)

a. Bagaimana peran guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa

disekolah?

“peran guru itu banyak salah satunya mendidik, membimbing, supaya

siswa itu lebih aktif lagi untuk belajar itu namanya peran guru. Sangat

penting peran aktif seorang guru untuk membimbing peserta didik,

jika anak itu nakal maka kita seorang guru harus membimbing dan

mengajaknya untuk belajar dan seorang guru tidak boleh membiarkan

itulah tugas seorang guru”.

b. Apakah dengan menerapkan metode demonstrasi dapat meningkatkan

hasil belajar siswa terutama pada pembelajaran Al-Qur’an Hadits?

“iya kalau dengan metode demonstrasi siswa yang lain akan terpacu

dan bersaing-saing untuk maju”.

c. Hambatan apa saja yang biasa terjadi saat dalam menerapkan metode

demonstrasi pada pembelajaran Al-Qur’an Hadits untuk meningkatkan

hasil belajar siswa di MTs Tarbiyah Islamiyah Kedemangan?

“hambatannya itu adalah kurangnya alat, seperti infokus karena disini

tidak ada infokus itu kurangnya, apalagi pelajaran Al-Qur’an Hadits

itu harus diberi contoh dan ditayangkan supaya anak itu melihat dan

mudah dipahami”.

Page 74: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

60

d. Apa solusi yang dilakukan dalam mengatasi hambatan yang terjadi

dalam proses penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan

hasil belajar siswa di sekolah?

3. Responden peserta didik

a. Bagaimana pendapat kamu mengenai pembelajaran Al-Qur’an Hadits?

“menurut saya pelajaran Al-Qur’an hadits tidak terlalu sulit dan

mudah dimengerti. Dan senang saat guru menggunakan metode

demonstrasi dalam pelajaran dalam pelajaran karena bias lebih jelas

dimengertinya”. (wawancara. Siswi K)

Selain itu, dari hasil wawancara siswa D, dengan pertanyaan yang

sama mengungkapkan bahwa:

“tidak sulit, karena pelajaran Al-Qur’an Hadits sangat mudah

dimengerti dan dipahami, dan senang saat guru menggunakan

metode demonstrasi dalam pembelajaran karena mudah dipahami

dan tidak bikin ngantuk”. (wawancara siswa S).

Disamping itu dari hasil wawancara dengan siswa R, memiliki

pendapat mengenai pelajaran Al-Qur’an Hadits mengungkapkan

bahwa:

“bagi saya tidak sulit, karena mudah dimengerti, tidak sulit jika

memahaminya. Dan senag saat guru menggunakan metode

demonstrasi pada pembelajaran Al-Qur’an Hadits karena bagi saya

apalagi Tanya jawab itu mudah sekali dalam mengartikannya lebih

bias berkimunikasi dengan guru dan lebih gampang mengartikan

pelajaran tersebut”. (wawancara siswa R).

b. Apa saja praktek yang sudah dilakukan dalam pelajaran Al-Qur’an

Hadits?

“praktek membaca Al-Qur’an, hukum tajwid, hadist-Hadits,

membaca surah-surah pendek”.(wawancara, siswi, K).

Selain itu, dari hasil wawancara dengan siswa T, dengan

pertanyaan yang sama mengungkapkan bahwa:

Page 75: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

61

“praktek membaca Al-Qur’an, hukum tajwid, hadits-hadits,

membaca surah-surah pendek”. (wawancara, siswa T).

Disamping itu dari hasil wawancara dengan siswa R,

mengungkapkan bahwa:

“praktek membaca Al-Qur’an dengan tajwid, dalam materi hukum

nun mati yang sudah dijelaskan yaitu seperti hukum idzhar, ikhfa,

iqlab, idghram”. (wawancara, siswa R).

c. Apakah kamu dengan mudah memahami penjelasan dari guru

tentang pelajaran Al-Qur’an Hadits?

“kadang mudah kadang sulit, pada saat belajar dengan ibu guru Al-

Qur’an Hadits lebih banyak menggunakan metode ceramah”.

(wawancara, Siswi K).

Selain itu, hasil wawancara dengan siswa S, mengungkapkan

pendapat bahwa:

“terkadang mudah dipahami kadang sulit dipahami, terkadang

mudah karena kita disuruh maju kedepan dan kesulitannya untuk

menghapal hadits-hadits dll”. (wawancara, siswa S).

Disamping itu dari hasil wawancara siswa R, mengungkapkan

pendapat bahwa:

“mudah dipahami”. (wawancara, siswa R).

Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa,

pelajaran Al-Qur’an Hadits tidak sulit dan mudah dipahami, pada

saat proses pembelajaran guru lebih sering menggunakan metode

ceramah sehingga peserta didik terkadang merasa bosan dan

mengantuk. Karena seringnya menggunakan metode ceramah

tersebut mengakibatkan peserta didik cenderung pasif dan tidak

aktif.

2. Data Pra Siklus

Kondisi awal nilai ulangan pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di

kelas VII masih rendah (Dokumentasi MTs Tarbiyah Islamiyah

Kedemangan)

Page 76: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

62

Tabel 4.5 (Nilai Ulangan Siswa Kelas VII)

No NAMA Nilai Pra siklus

KETERANGAN

1 Andiyansyah 75 Tuntas

2 Aditia Wardani 75 Tuntas

3 Ana Alifa Punisa 60 Tidak Tuntas

4 Andes Sulastri 60 Tidak Tuntas

5 Amelia Fitri 60 Tidak Tuntas

6 Andini Bunga Lestari 60 Tidak Tuntas

7 Azzahra Keyla Rahim 75 Tuntas

8 Dika H 60 Tidak Tuntas

9 Dini Maharani 60 Tidak Tuntas

10 Egi Safitri 50 Tidak Tuntas

11 Hulwatul Khumairah 75 Tuntas

12 Kelvin Andriano Wisata 40 Tidak Tuntas

13 Kaila Rizki Ardianto 75 Tuntas

14 Kirana Dwi Rahayu 50 Tidak Tuntas

15 Muhammad Rico Febrian 50 Tidak Tuntas

16 Muhammad Ilaill 50 Tidak Tuntas

17 Muhammad Ridwan 70 Tidak Tuntas

18 Muhammad Sandi Sitohang

70 Tidak Tuntas

19 M. Tedi 60 Tidak Tuntas

20 M. Ricky Purwanto 75 Tuntas

21 Muhammad Ilham Juanda

75 Tuntas

22 M. Alhadi 75 Tuntas

23 Muhammad Pardi 60 Tidak Tuntas

24 Ulinnuha Putri 70 Tidak Tuntas

25 Wulan Dari 50 Tidak Tuntas

Page 77: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

63

Jumlah 1580 25

Nilai Rata-Rata 63,2%

Prestasi Keberhasilan Siswa 32,% 8

Prestasi Siswa Belum Berhasil 68% 17

Sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 4.5 terlihat nilai ulangan siswa

masih rendah. Jumlah siswa yang berhasil hanya 8 orang atau 32% dari jumlah

keseluruhan siswa, sedangkan jumlah siswa yang belum berhasil 17 orang atau

68% dari jumlah keseluruhan. Nilai rata-rata ulangan yang diperoleh siswa

masih rendah yakni 63,2%. Dari temuan nilai ulangan siswa peneliti mulai

melakukan penelitian tindakan kelas di kelas VII untuk memperbaiki

pembelajaran dan meningkatkan kemampuan kognitif dengan menggunakan

metode demonstrasi.

C. Deskripsi Data

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 12 Januari 2021 sampai dengan

12 Februari 2021. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus

dilaksanakan dalam dua pertemuan satu pertemuan pemberian tindakan dan

satu kali pertemuan tes kemampuan kognitif akhir siklus yang setiap

pertemuannya terdiri dari 2x40 menit. Tindakan pembelajaran yang dilakukan

pada setiap siklus disesuaikan dengan rencana pembelajaran. Pelaksanaan

pembelajaran Al-Qur’an Hadits dengan menggunakan metode demonstrasi di

kelas VII MTs Tarbiyah Islamiyah Kedemangan dengan jumlah siswa 25

orang yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan.

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini melalui empat tahapan yaitu, tahap

perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi, dan tahap refleksi. Setelah

melalui tahapan-tahapan tersebut maka diperoleh data-data yang berkaitan

dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan hasil belajar siswa

dengan kemampuan kognitif siswa dalam membaca hukum nun mati dengan

mennggunakan metode demonstrasi kelas VII MTs Tarbiyah Islamiyah

Kedemangan Muaro Jambi.

Page 78: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

64

1. Pelaksanaan Penelitian Siklus I

Pelaksanaan siklus I dilakukan selama dua kali pertemuan

pembelajaran yang dimulai pada tanggal 12 Januari 2021 dan diakhiri

tanggal 13 Januari 2021 dengan memberikan tes kemampuan membaca

hukum nun mati akhir siklus I kepada siswa. Dalam pelaksanaan siklus I

kegiatan yang dilakukan meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi,

dan refleksi.

a) Tahap Pelaksanaan Siklus I

Tahap pelaksanaan siklus I dimulai dengan mempersiapkan

berbagai komponen yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

(1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan

materi tentang nun mati yaitu hukum idzhar, ikhfa, iqlab, dan

idghram.

(2) Memilih metode demonstrasi yang akan digunakan dalam proses

pembelajaran

(3) Menyiapkan medi, sumber dan alat pembelajaran untuk

kelancaran proses-proses pembelajaran media yang akan

dipersiapkan yaitu, kertas, leptop, dan spidol.

(4) Menyiapkan pedoman observasi untuk guru dan peserta didik

yang telah disusun sebelumnya.

(5) Menyiapkan alat evaluasi berupa tes hasil kemampuan membaca

hukum nun mati bentuk uraian untuk mengetahui hasil belajar

siswa setelah menggunakan metode demonstrasi pada

pembelajaran Al-Qur’an Hadits.

Table 4.6

Jadwal Perencanaan (Siklus I)

No Hari/tanggal Pertemuan Materi

1 Selasa

12Januari

2021

Pertemuan I Penjelasan tentang nun mati atau

tanwin

Page 79: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

65

2 Rabu

13Januari

2021

Pertemuan II Tes Kemapuan kognitif siswa

siswa siklus I

b) Pelaksanaan (Acting)

Siklus I dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan dengan materi

pokok “Hukum bacaan idzhar, ikhfa, idgham, dan iqlab yang akan di

ajarkan (membuat huruf-huruf idzhar, ikhfa, idgham dan iqlab)”.

Pertemuan pada siklus I sesuai dengan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP).

(1) Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama pertama berlangsung selama 2x40 menit,

materi yang dibahas adalah “Hukum bacaan idzhar, ikhfa, idgham,

dan iqlab yang akan di ajarkan (membuat huruf-huruf “Hukum

bacaan idzhar, ikhfa, idgham, dan iqlab. Sedangkan peneliti

bertindak sebagai guru.

Kegiatan awal dimulai dengan guru mempersiapkan media

pembelajaran yang akan digunakan selama proses pembelajaran.

Selanjutnya mengucapkan salam, berdo’a bersama, dan memeriksa

kehadiran peserta didik. Kemudian guru menyampaikan tujuan

pembelajaran, selanjutnya guru mempersilahkan peserta didik untuk

membaca buku terlebih dahulu supaya peserta didik lebih memahami

pelajaran yang akan dipelajari.

Kegiatan selanjutnya, guru memberikan penjelasan terlebih

dahulu tentang “Hukum bacaan idzhar, ikhfa, idgham, dan iqlab

yang akan di ajarkan (membuat huruf idzhar, ikhfa, idgham, dan

iqlab)”. Agar peserta didik dapat memahami pelajaran setelah

dijelaskan mempersilahkan peserta didik untuk bertanya sesuai

dengan materi yang dipelajari. Selanjutnya guru meminta beberapa

siswa untuk menjelaskan pengertian dari “Hukum bacaan idzhar,

ikhfa, idgham, dan iqlab yang akan di ajarkan (membuat huruf-huruf

Page 80: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

66

idzhar, ikhfa, idgham, dan iqlab)”. Secara bergantian dengan siswa

lainnya.

Di akhir pembelajaran, guru memberikan penguatan materi dan

bersama peserta didik menyimpulkan materi mengenai “Hukum

bacaan idzhar, ikhfa, idgham, dan iqlab yang akan di ajarkan

(membuat huruf-huruf idzhar, ikhfa, idgham, dan iqlab)”. Pada

pertemuan pertama ini masih banyak peserta didik yang belum

mengerti alur pembelajaran dengan menggunakan metode

demonstrasi. Masih banyak siswa yang mengobrol dengan teman-

temannya dan masih banyak yang malu-malu dalam bertanya.

(2) Pertemuan Kedua

Pertemuan ke dua ini dilaksanakan selama 2x40 menit dengan

materi yang dibahas adalah tentang “Hukum bacaan idzhar, ikhfa,

idgham, dan iqlab yang akan di ajarkan (membuat huruf-huruf

idzhar, ikhfa, idgham, dan iqlab)”. Kegiatan awal yang dilakukan

sama dengan pertemuan pertama.

Selanjutnya, guru menjelaskan kembali materi yang dipelajari,

setelah itu guru memberikan kertas kosong kepada siswa dan

meminta siswa untuk menuliskan pertanyaan sesuai materi yang

dipelajari, kemudian kertas tersebut dikumpulkan kembali dan

dibagikan kepada peserta didik setelah sebelumnya diacak agar tidak

ada mendapat pertanyaan milik sendiri. Lalu meminta peserta didik

untuk menjawab pertanyaan yang mereka dapatkan dan memberikan

tanggapan terhadap pertanyaan yang diberikan temannya. Hal ini

dilakukan secara bergantian dengan peserta didik lainnya.

Diakhir pembelajaran, guru memberikan penguatan materi dan

menyimpulkan secara bersama peserta didik tentang pengertian

“Hukum bacaan idzhar, ikhfa, idgham, dan iqlab.

Page 81: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

67

Table 4.7

Nilai Hasil Tes Pembelajaran Al-Qur’an Hadits Siklus I

No NAMA Nilai Pasca Siklus

KETERANGAN

1 Andiyansyah 75 Tuntas

2 Aditia Wardani 75 Tuntas

3 Ana Alifa Punisa 70 Tidak Tuntas

4 Andes Sulastri 70 Tidak Tuntas

5 Amelia Fitri 70 Tidak Tuntas

6 Andini Bunga Lestari 60 Tidak Tuntas

7 Azzahra Keyla Rahim 75 Tuntas

8 Dika H 70 Tidak Tuntas

9 Dini Maharani 70 Tidak Tuntas

10 Egi Safitri 60 Tidak Tuntas

11 Hulwatul Khumairah 75 Tuntas

12 Kelvin Andriano Wisata 50 Tidak Tuntas

13 Kaila Rizki Ardianto 75 Tuntas

14 Kirana Dwi Rahayu 60 Tidak Tuntas

15 Muhammad Rico Febrian 60 Tidak Tuntas

16 Muhammad Ilaill 60 Tidak Tuntas

17 Muhammad Ridwan 75 Tuntas

18 Muhammad Sandi Sitohang

75 Tuntas

19 M. Tedi 70 Tidak Tuntas

20 M. Ricky Purwanto 75 Tuntas

21 Muhammad Ilham Juanda

75 Tuntas

22 M. Alhadi 75 Tuntas

23 Muhammad Pardi 60 Tidak Tuntas

24 Ulinnuha Putri 75 Tuntas

25 Wulan Dari 60 Tidak Tuntas

Page 82: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

68

Jumlah 1715 25

Nilai Rata-Rata 68,6%

Prestasi Keberhasilan Siswa 44% 11

Prestasi Siswa Belum Berhasil 56% 14

Gambar 4.1 Grafik Hasil Tes Siklus I

Berdasarkan tabel hasil tes diatas, rata-rata untuk nilai siswa pada

siklus I ini masih dibawah KKM yaitu 68,6%. Pada grafik terlihat peserta

didik yang mencapai ketuntasan terdapat 11 orang dengan persentase

44% dan peserta didik yang tidak tuntas terdapat 14 dengan presentase

56%. Dengan demikian penelitian akan melanjutkan pada siklus II karena

belum mecapai presentase yang diharapkan.

c) Pengamatan (Observing)

Observasi dilakukan secara langsung bersamaan dengan pelaksanaan

tindakan menggunakan lembar observasi untuk aktivitas guru dan

aktivitas peserta didik. Adapun data yang diperoleh sebagai berikut:

(1) Lembar Observasi Aktovitas Siswa

Tabel 4.8

Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Al-Qur’an Hdits

Siklus I

0%

20%

40%

60%

Tuntas Tidak tuntas

44%

56%

Siklus I

Page 83: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

69

No

Indikator atau aspek yang

Nilai

Skor Jumlah

Rata-

rata

(%) P1 P2

1 Siswa membuka pelajaran dengan

berdoa. 3 3 6 75

2

Siswa memberikan respon terhadap

pertanyaan atau instruksi yang diberikan

oleh guru (Preparation)

2 3 5 62,5

3 Siswa Belajar secara rapi dan tertib

(Preparation) 2 2 4 50

4

Siswa memperhatikan penjelasan umum

tentang materi ajar dan penjelasan

tentang penerapan metode demonstrasi

(Preparation).

2 2 4 50

5

Siswa bertugas menanggapi masalah

atau pertanyaan yang diajukan guru

(Fact-Finding)

1 2 3 37,5

6

Siswa mengemukakan pendapat dan

ide-ide tentang pertanyaan yang

diajukan (Idea Finding).

1 1 2 25

7

Siswa berpartisipasi secara aktif ketika

diskusi kelas mengenai masalah yang

akan diselidiki (Idea Finding).

1 1 2 25

8 Siswa mengerjakan tugas mandiri

(posttest) 2 2 4 50

9

Siswa diberi kesempatan untuk

menanyakan hal yang kurang dipahami

(Implementation)

1 1 2 25

10

Siswa dan guru menarik kesimpulan

untuk pembelajaran Al-Qur’an Hadist

yang dilaksanakan hari ini

2 2 4 50

Jumlah 17 19 36

Rata-rata (%) 42,5 47,5 45

Rata-rata keseluruhan (%) 45

Keterangan:

1 : kurang (< 40%) 3 : baik (61 - 80%)

2 : sedang/cukup (41% - 60%) 4 : sangat baik ( 81% - 100%)

P1 : Pertemuan Pertama

P2 : Pertemuan Kedua

(2) Hasil Observasi Aktivitas Guru

Tabel 4.9

Page 84: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

70

Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru dengan Menggunakan Metode

Demonstrasi (Siklus I)

No

Indikator atau aspek yang

Dinilai

Skor Jumlah

Rata-

rata

(%) P1 P2

1 Guru memasuki kelas tepat waktu 3 3 6 75

2 Guru menggali pengetahuan awal siswa 3 3 6 75

3

Guru memberikan penjelasan tentang

materi ajar atau prosedur kegiatan yang

harus dilakukan oleh siswa dan

penggunaan metode demonstrasi

3 3 6 75

4 Guru dapat mengkondisikan siswa

untuk belajar secara rapi dan tertib 2 2 4 50

5

Guru memberikan pertanyaan tentang

materi yang sedang di pelajari

(Preparation).

2 3 5 62,5

6

Guru memberikan kesempatan pada

siswa untuk menjawab pertanyaan yang

di ajukan (Fact-Finding).

2 2 4 50

7

Guru membagikan kertas kosong

kepada masing-masing peserta didik

dan meminta peserta didik menuliskan

pertanyaan terkait materi yang

dipelajari.

2 2 4 50

8 Guru memberikan tugas mandiri

(posttest) 2 2 4 50

9

Guru melaksanakan analisis dan

evaluasi terhadap pelaksanaan

pembelajaran.

3 3 6 75

10

Guru bersama siswa menarik

kesimpulan untuk pembelajaran Al-

Qur’an Hadist yang dilaksanakan hari

ini.

3 3 6 75

Jumlah 25 26 51

Rata-rata (%) 62,5 65 63,75

Rata-rata keseluruhan (%) 63,75

Keterangan:

1 : kurang (< 40%) 3 : baik (61 - 80%)

2 : sedang/cukup (41% - 60%) 4 : sangat baik ( 81% -100%)

Page 85: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

71

P1 : Pertemuan Pertama

P2 : Pertemuan Kedua

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.8 dapat diketahui bahwa aktivitas

siswa dalam proses pembelajaran Al-Qur’an Hadist belum optimal yaitu

persentase rata-rata sebesar 45%, masih terdapat beberapa kekurangan yaitu

siswa belum mengemukakan pendapat dan ide-ide tentang pertanyaan yang

diajukan (Idea Finding) ini terlihat dari persentasenya sebesar 25% dan juga

belum dapat berpartisipasi secara aktif ketika diskusi kelas mengenai

masalah yang diselidiki (Idea Finding) terlihat dari persentasenya 25%

dalam menanyakan hal yang kurang dipahami (Implementation) hal ini

terlihat dari presentasenya sebesar 25%.

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.9 dapat diketahui bahwa aktivitas

guru pada proses pembelajaran Al-Qur’an Hadist pada siklus I sudah cukup

baik, hal ini dapat dilihat dari persentase setiap itemnya. Tetapi masih

terdapat beberapa item yang menujukan aktivitas mengajar guru dikelas

masih rendah, yaitu guru kurang mampu mengkomunikasikan rencana

kegiatan pembelajaran Al-Qur’an Hadist dengan menggunakan metode

pembelajaran demonstrasi hingga berakibat pada kurangnya keaktifan siswa

saat pembelajaran sehingga siswa masih binggung dalam menerapkan metode

pembelajaran demonstrasi.

Adapun hasil tes kognitif siswa akhir siklus I tentang materi hukum

idzhar, ikhfa, idgham, dan iqlab dengan menggunakan metode demonstrasi.

Tabel 4.10

Hasil kognitif Dalam Membaca Hukum Nun Mati Siswa Dengan Metode

Pembelajaran Demonstrasi (Siklus I)

No Indikator Siklus I Kategori

1 Mempertanyakan masalah bacaan 65% Tinggi

2 Menguji kebenaran permasalahan bacaan 43% Sedang

3 Menilai/ menentukan masalah bacaan 49% Sedang

4 Membuat kesimpulan dari permasalahan

bacaan 66% Tinggi

Page 86: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

72

Rata-rata keseluruhan (%) 223% Sedang

Untuk lebih jelas data hasil kemampuan membaca hukum nun

mati/tanwin siswa dengan metode pembelajaran demonstrasi dapat dilihat

pada lampiran 2.

d) Refleksi (Reflecting)

Tahapan refleksi dilakukan setelah melewati tahap pelaksanaan

tindakan dan tahap observasi. Kegiatan refleksi dimaksudkan untuk

mengetahui apakah tindakan yang dilakukan pada siklus I sudah mencapai

keberhasilannya atau belum, selain itu hasil kegiatan refleksi dapat

dijadikan acuan peneliti dalam merancang perencanaan tindakan pada siklus

selanjutnya untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa yang

diharapkan dan tidak mengulang kesalahan yang sama pada siklus

sebelumnya. Selanjutnya peneliti (observer) dan guru berkolaborasi

melakukan refleksi dengan menggunakan data-data yang telah diperoleh

selama proses pembelajaran. Setelah peneliti (observer) dan guru berdiskusi

dengan menggunakan data-data yang diperoleh dari kegiatan pelaksanaan

tindakan dan observasi, diketahui hasil tes kemampuan kognitif akhir siklus

I dikategorikan kemampuan kognitif siswa dalam membaca hukum nun mati

dalam kategori sedang. Belum mencapai dalam kategori sangat tinggi yaitu

lebih dari 80%. Namun kemampuan kognitif siswa kelas VII hanya 57%

kategori sedang berdasarkan hasil tes kemampuan kognitif akhir siklus I.

Selain itu berdasarkan lembar observasi aktivitas belajar siswa dan

aktivitas mengajar guru masih terlihat adanya kekurangan. Dalam proses

pembelajaran pada siklus I siswa belum secara aktif ketika mengeluarkan

pendapat. Hal ini terlihat dari presentasenya sebesar 25%. Selain itu siswa

masih belum terbiasa untuk berpartisipasi secara aktif di kelas sehingga saat

diminta untuk mengeluarkan pendapat siswa masih malu-malu dikarenakan

guru kurang mampu mengkomunikasikan rencana kegiatan pembelajaran

Al-Qur’an Hadist dengan menggunakan metode demonstrasi hingga

Page 87: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

73

berakibat pada kurangnya keaktifan siswa saat diskusi sehingga siswa masih

binggung dalam menerapkan metode demonstrasi.

Untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I dan

untuk meningkatkan kemampuan kognitif membaca hukum nun mati siswa,

maka dilanjutkan pada siklus II dengan melakukan perbaikan-perbaikan

berikut :

(1) Guru membagi siswa dalam kelompok kecil supaya siswa berani

menanggapi pertanyaan ataupun mengungkapkan pendapatnya dan

berpartisipasi secara aktif dalam diskusi di dalam kelas.

(2) Guru dapat memotivasi siswa agar tidak malu-malu dalam

mengeluarkan pendapat.

Berdasarkan hasil refleksi dapat disimpulkan bahwa pada siklus I

meningkatkan kemampuan membaca hukum nun mati siswa dikategorikan

sedang dan belum mencapai kategori sangat tinggi, masih terdapat

kekurangan serta hal-hal yang perlu di perbaiki dalam proses pelaksanakan

tindakan. Oleh karena itu penelitian dilanjutkan ke siklus II dengan

melakukan perbaikan-perbaikan sebagaimana yang telah dipaparkan di atas.

2. Pelaksanaan Penelitian Siklus II

Pelaksanaan siklus II dilakukan selama dua kali pertemuan

pembelajaran yang dimulai pada tanggal 26 Januari 2021, dan diakhiri pada

tanggal 27 Januari 2021 dengan memberikan tes kemampuan kognitif akhir

siklus II kepada siswa. Dalam pelaksanaan siklus II kegiatan yang dilakukan

meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

a) Tahap Perencanaan Siklus II

Tahap perencanaan siklus II dengan mempersiapkan berbagai

komponen yang akan digunakan dalam penelitian, yaitu :

Menyusun Rencana Pembelajaran (RPP) dengan materi pengertian

hukum nun mati yaitu idzhar, ikhfa, idgham, dan iqlab. Memilih

metode demonstrasi sebagai metode yang akan digunakan pada proses

pembelajaran.

Page 88: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

74

(1) Menyiapkan media, sumber dan alat pemeblajaran. Untuk

kelancaran proses pembelajaran media yang dipersiapkan

yaitu, leptop spidol, dan kertas.

(2) Menyiapkan pedoman observasi untuk guru dan peserta didik

yang telah disusun sebelumnya.

(3) Menyiapkan alat evaluasi berupa tes hasil kemampuan

membaca hukum nun mati bentuk uraian untuk mengetahui

hasil belajar siswa setelah menggunkan metode demonstrasi

pada pembelajaran Al-Qur’an Hadist.

Tabel 4.11

Jadwal Perencanaan (Siklus II)

No Hari/tanggal Pertemuan Materi

1

Selasa

26 Januari 2021

Pertemuan I Pengertian hukum nun

mati beserta contohnya

2

Rabu

27 Januari 2021

Pertemuan II Tes kemampuan

kognitif siswa siklus II

b) Pelaksanaan (Acting)

Siklus II dilaksanakan sebanayak dua kali pertemuan dengan materi

yang akan dibahas Hukum bacaan idzhar, ikhfa, idgham, dan iqlab yang

akan di ajarkan (membuat huruf-huruf idzhar, ikhfa, idgham dan iqlab)”.

Pertemuan pada siklus I sesuai dengan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP).

(1) Pertemuan Pertama

Kegiatan tindakan pada pertemuan pertama pada siklus II ini

akan membahas materi mengenai “Hukum bacaan Idzhar dan Iqlab

yang akan di ajarkan (membuat huruf-huruf Idzhar dan Iqlab)”.

Kegiatan pembelajran ini berlangsung selama 2x40 menit, Peneliti

bertindak sebagai guru.

Kegiatan awal dimulai dengan guru mempersiapakn media

pembelajaran yang akan digunakan selama proses pembelajaran.

Page 89: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

75

selanjutnya mengucapakan salam, berdo’a bersama yang dipimpin

oleh salah satu siswa dan memeriksa kehadiran peserta didik.

Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan metode

yang digunakan dalam proses pemebelajaran serta mengkondisikan

peserta didik untuk nantinya melaksanakan kegiatan pembelajaran

menggunakan metode demonstrasi.

Kegiatan selanjutnya, guru menjelaskan dan memberikan contoh

satu persatu tentang mengenai “Hukum bacaan Idzhar, ikhfa,

idgham, dan iqlab akan di ajarkan (membuat huruf-huruf Idzhar,

ikhfa, idgham dan Iqlab)”. proses pembelajaran dan meminta peserta

didik untuk memperhatikan di papan tulis apa yang telah dijelaskan

berisi “Hukum bacaan Idzhar, ikhfa, idgham, dan iqlab akan di

ajarkan (membuat huruf-huruf Idzhar, ikhfa, idgham dan Iqlab)”.

Setelah menuliskan beberapa contoh tentang “Hukum bacaan Idzhar,

ikhfa, idgham, dan iqlab akan di ajarkan (membuat huruf-huruf

Idzhar, ikhfa, idgham dan Iqlab)”. Guru memberikan penjelasan dan

menambahkan materi yang tidak terdapat di papan tulis Setelah itu,

guru meminta beberapa peserta didik untuk memberikan contoh atau

pengertian dari mengenai “Hukum bacaan Idzhar, ikhfa, idgham, dan

iqlab akan di ajarkan (membuat huruf-huruf Idzhar, ikhfa, idgham

dan Iqlab)”. Yang sudah dijelaskan di papan tulis. Kemudian guru

memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya

tentang materi yang dipelajari.

Diakhir pembelajaran, guru memberi penguat materi dan

bersama peserta didik menyimpulkan materi yang telah di bahas.

Pada pertemuan pertama siklus II ini masih ada beberapa peserta

didik yang belum mengerti alur pembelajaran dengan

menggunakan metode demonstrasi dan masih banyak peserta didik

yang mengobrol dengan temannya.

Page 90: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

76

(2) Pertemuan kedua

Pertemuan kedua ini dilaksanakan selama 2x40 menit dengan

materi yang dibahas pengertian mengenai “Hukum bacaan Idzhar,

ikhfa, idgham, dan iqlab akan di ajarkan (membuat huruf-huruf

Idzhar, ikhfa, idgham dan Iqlab)”. Kegiatan awal yang dilakukan

sama seperti pertemuan pertama. Kegiatan selanjutnya, guru

meminta pserta didik untuk membaca kembali materi yang telah

dijelaskan sebelumnya. Setelah selesai membaca pelajaran

tersebut, proses pembelajaran yang dilakukan sama seperti

pertemuan pertama.

Diakhir pembelajaran, guru memberikan penguatan materi dan

bersama peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran. peneliti

memberikan soal siklus kedua kepada seluruh peserta didik dalam

bentuk uraian sebanyak 5 soal. Tes ini dikerjakan secara individu

untuk mengetahui hasil kemampuan kognitif membaca hukum nun

mati peserta didik setelah menggunakan metode demonstrasi.

Adapun hasil tes yang dilakukan pada siklus kedua sebagi berikut :

Tabel 4.12

Hasil Tes Pembelajaran Al-Qur’an Hadist Siklus II

No NAMA Nilai Pasca siklus

KETERANGAN

1 Andiyansyah 75 Tuntas

2 Aditia Wardani 75 Tuntas

3 Ana Alifa Punisa 75 Tuntas

4 Andes Sulastri 75 Tuntas

5 Amelia Fitri 75 Tuntas

6 Andini Bunga Lestari 70 Tidak Tuntas

7 Azzahra Keyla Rahim 75 Tuntas

8 Dika H 70 Tidak Tuntas

9 Dini Maharani 70 Tidak tuntas

Page 91: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

77

10 Egi Safitri 70 Tidak Tuntas

11 Hulwatul Khumairah 80 Tuntas

12 Kelvin Andriano Wisata 60 Tidak tuntas

13 Kaila Rizki Ardianto 80 Tuntas

14 Kirana Dwi Rahayu 70 Tidak Tuntas

15 Muhammad Rico Febrian 70 Tidak Tuntas

16 Muhammad Ilaill 70 Tidak Tuntas

17 Muhammad Ridwan 80 Tuntas

18 Muhammad Sandi Sitohang

75 Tuntas

19 M. Tedi 75 Tuntas

20 M. Ricky Purwanto 80 Tuntas

21 Muhammad Ilham Juanda 80 Tuntas

22 M. Alhadi 90 Tuntas

23 Muhammad Pardi 70 Tidak Tuntas

24 Ulinnuha Putri 75 Tuntas

25 Wulan Dari 70 Tidak tuntas

Jumlah 1865 25

Nilai Rata-Rata 74,6%

Prestasi Keberhasilan Siswa 60% 15

Prestasi Siswa Belum Berhasil 40% 10

Page 92: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

78

Siklus II

0%

20%

40%

60%

Tuntas Tidak tuntas

60%

40%

Siklus II

Gambar 4.2 Garafik Hasil Tes siklus II

Berdasarkan tabel haasil tes diatas, rata-rata untuk nilai siswa pada

siklus II ini masih dibawah KKM yaitu 74,6% begitu juga dengan

presentase ketuntasan belajar hanya 60% dari ketuntasan klasikal 75%.

Pada grafik terlihat peserta yang mencapai ketuntasan terdapat 15 orang

dengan presentase 60% dan peserta didik yang tidak tuntas terdapat 10

orang dengan presentase 40%. Dengan demikian penelitian ini akan

dilanjutkan pada siklus III karena belum mencapai presentase yang

diharapkan.

c) Observasi (Oberseving)

Observasi dilakukan secara langsung bersamaan dengan

pelaksanaan tindakan menggunakan lembar observasi untuk aktivitas

guru dan aktivitas peserta didik. Adapun data yang diperoleh sebagai

berikut:

a) Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Tabel 4.13

Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Al-Qur’an

Hadist Siklus II

Page 93: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

79

No

Indikator atau aspek yang

Nilai

Skor Jumlah

Rata-

rata

(%) P1 P2

1 Siswa membuka pelajaran dengan

berdoa. 3 3 6 75

2

Siswa memberikan respon terhadap

pertanyaan atau instruksi yang diberikan

oleh guru (Preparation)

3 3 6 75

3 Siswa Belajar secara rapi dan tertib

(Preparation) 3 3 6 75

4

Siswa memperhatikan penjelasan umum

tentang materi ajar dan penjelasan

tentang penerapan metode demonstrasi

(Preparation).

3 3 6 75

5

Siswa bertugas menanggapi masalah

atau pertanyaan yang diajukan guru

(Fact-Finding)

2 3 5 62,5

6

Siswa mengemukakan pendapat dan

ide-ide tentang pertanyaan yang

diajukan (Idea Finding).

2 2 4 50

7

Siswa berpartisipasi secara aktif ketika

diskusi kelas mengenai masalah yang

akan diselidiki (Idea Finding).

2 2 4 50

8 Siswa mengerjakan tugas mandiri

(posttest) 3 3 6 75

9

Siswa diberi kesempatan untuk

menanyakan hal yang kurang dipahami

(Implementation)

2 3 5 62,5

10

Siswa dan guru menarik kesimpulan

untuk pembelajaran Al-Qur’an Hadist

yang dilaksanakan hari ini

2 3 5 62,5

Jumlah 25 28 53

Rata-rata (%) 62,5 70 66,25

Rata-rata keseluruhan (%) 66,25

Keterangan:

1 : kurang (< 40%) 3 : baik (61 - 80%)

2 : sedang/cukup (41% - 60%) 4 : sangat baik ( 81% - 100%)

P1 : Pertemuan Pertama

P2 : Pertemuan Kedua

Page 94: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

80

b) Lembar Observasi Aktivitas Guru

Tabel 4.14

Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru dengan Menggunakan

Metode demonstrasi (Siklus II)

No Indikator atau aspek yang Skor

Jumlah Rata-

rata

Dinilai P1 P2 (%)

1 Guru memasuki kelas tepat waktu 4 4 8 100

2 Guru menggali pengetahuan awal siswa 3 3 6 75

3

Guru memberikan penjelasan tentang

materi ajar atau prosedur kegiatan yang

harus dilakukan oleh siswa dan

penggunaan metode demonstrasi

3 3 6 75

4 Guru dapat mengkondisikan siswa untuk

belajar secara rapi dan tertib 3 3 6 75

5

Guru memberikan pertanyaan tentang

materi yang sedang di pelajari

(Preparation).

3 3 6 75

6

Guru memberikan kesempatan pada

siswa untuk menjawab pertanyaan yang

di ajukan (Fact-Finding).

2 2 4 50

7

Guru membagikan kertas kosong kepada

masing-masing peserta didik dan

meminta peserta didik menuliskan

pertanyaan terkait materi yang dipelajari.

2 3 5 62,5

8 Guru memberikan tugas mandiri

(posttest) 2 3 5 62,5

9

Guru mendiskusikan hasil dari

implementation solusi/ide dalam kelas

(implementation).

2 3 5 62,5

10

Guru bersama siswa menarik kesimpulan

untuk pembelajaran Al-Qur’an Hadist

yang dilaksanakan hari ini.

3 3 6 75

Jumlah 25 30 52

Rata-rata (%) 62,5 75 65

Rata-rata keseluruhan (%) 65

Keterangan:

1 : kurang (< 40%) 3 : baik (61 - 80%)

Page 95: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

81

2 : sedang/cukup (41% - 60%) 4 : sangat baik ( 81% - 100%)

P1 : Pertemuan Pertama

P2 : Pertemuan Kedua

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.13 dapat diketahui bahwa

aktivitas siswa dalam proses pembelajaran Al-Qur’an Hadist dengan

menggunakan metode demonstrasi siswa sudah mengalami peningkatan

dari siklus I hal ini dapat dibuktikan persentase rata-rata siklus II sebesar

66,25% dari siklus I yaitu persentase rata-rata sebesar 45%, upaya

peningkatan kemampuan kemampuan membaca hukum nun mati siswa

sudah dapat terlaksana walaupun secara keseluruhan belum memuaskan

masih terdapat beberapa kekurangan yaitu siswa belum secara aktif ketika

siswa mengemukakan pendapat dan ide-ide tentang pertanyaan (Idea

Finding), dan siswa berpartisipasi secara aktif diskusi kelas mengenai

masalah yang diselidiki (Idea Finding) ini terlihat dari persentasenya

sebesar 50%.

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.14 dapat diketahui bahwa

aktivitas guru pada proses pembelajaran Al-Qur’an Hadist pada siklus II

mengalami peningkatan dalam menciptakan suasana belajar yang

mengaktifkan siswa, hal ini dapat dilihat dari persentase setiap itemnya.

Tetapi masih terdapat beberapa item yang menujukan aktivitas mengajar

guru dikelas masih rendah, yaitu guru kurang memberikan kesempatan

pada siswa untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.

Adapun hasil tes kemampuan kognitif siswa dalam membaca hukum

nun mati akhir siklus II tentang materi pengertian hukum nun mati beserta

contohnya dengan menggunakan metode demonstrasi.

Tabel 4.15

Hasil Kemampuan Membaca Hukum Nun Mati Siswa Dengan Metode

Pembelajaran demonstrasi (Siklus II)

No Indikator Siklus II Kategori

1 Mempertanyakan masalah bacaan 79% Tinggi

Page 96: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

82

2 Menguji kebenaran permasalahan bacaan 73% Tinggi

3 Menilai/ menentukan permasalahan bacaan 76% Tinggi

4 Membuat kesimpulan dari permasalahan

bacaan 79% Tinggi

Rata-rata keseluruhan (%) 307% Tinggi

Untuk lebih jelas data hasil kemampuan membaca hukum nun mati

siswa dengan metode pembelajaran demonstrasi dapat dilihat pada lampiran

3.

d) Refleksi (Reflecting)

Tahapan refleksi dilakukan setelah melewati tahap pelaksanaan

tindakan dan tahap observasi. Kegiatan refleksi dimaksudkan untuk

mengetahui apakah tindakan yang dilakukan pada siklus II sudah

mengalami peningkatan dari siklus I. Hal ini terlihat dari kemampuan

kognitif siswa sudah sebagian memenuhi indikator yang telah ditetapkan,

setelah peneliti dan guru berkolaborasi berdiskusi dengan menggunakan

data-data yang diperoleh dari kegiatan pelaksanaan tindakan dan observasi,

diketahui hasil tes kemampuan kognitif membaca hukum nun mati siklus II

dalam kategori tinggi. Belum mencapai dalam kategori sangat tinggi yaitu

lebih dari 80%. Namun kemampuan kognitif siswa kelas VII sudah

mencapai 77,25% dikategorikan tinggi berdasarkan hasil tes kemampuan

kognitif membaca hukum nun mati akhir siklus II.

Selain itu berdasarkan lembar observasi aktivitas belajar siswa dan

aktivitas mengajar guru masih terllihat adanya kekurangan. Dalam proses

pembelajaran pada siklus II siswa belum secara aktif ketika mengeluarkan

pendapat. Hal ini terlihat dari presentasenya sebesar 50%. Selain itu siswa

masih belum terbiasa untuk menanyakan hal yang kurang dipahami dan

siswa masih belum aktif mengeluarkan pendapat.

Untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus II

dan untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa, maka dilanjutkan pada

siklus III dengan melakukan perbaikan-perbaikan berikut :

Page 97: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

83

(1) Guru harus optimal memberi kesempatan kepada siswa untuk

menjawab pertanyaan yang diajukan mengeluarkan pendapat dan guru

dapat menunjuk salah satu siswa supaya mau bertanya.

(2) Guru memberikan tambahan point kepada siswa yang aktif agar siswa

terpancing untuk mengeluarkan pendapat dan bertanya.

Berdasarkan hasil refleksi dapat disimpulkan bahwa pada siklus II

meningkatkan kemampuan kognitif membaca hukum nun mati siswa

dikategorikan tinggi dan belum mencapai kategori sangat tinggi, masih

terdapat kekurangan serta hal-hal yang perlu di perbaiki dalam proses

pelaksanakan tindakan. Oleh karena itu penelitian dilanjutkan ke siklus

III dengan melakukan perbaikan-perbaikan sebagaimana yang telah

dipaparkan.

3. Pelaksanaan Penelitian Siklus III

Pelaksanaan siklus III dilakukan selama dua kali pertemuan

pembelajaran yang dimulai pada tanggal 9 Februari 2021, dan diakhiri

pada tanggal 10 Februari 2021 dengan memberikan tes kemampuan

membaca hukum nun mati akhir siklus III kepada siswa. Dalam

pelaksanaan siklus III kegiatan yang dilakukan meliputi perencanaan,

pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

a) Tahap Perencanaan Siklus III

Tahap perencanaan siklus III dengan mempersiapkan berbagai

komponen yang akan digunakan dalam penelitian, yaitu :

(1) Menyusun Rencana Pembelajaran (RPP) yang berbeda

dengan materi pengertian hukum nun mati (Pengertian

hukum nun mati (bunyi bacaan dari hukum nun mati).

Memilih metode demonstrasi sebagai metode yang akan

digunakan pada proses pembelajaran.

(2) Menyiapkan media, sumber dan alat pemeblajaran. Untuk

kelancaran proses pembelajaran media yang dipersiapkan

yaitu, leptop, spidol, dan kertas.

Page 98: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

84

(3) Menyiapkan pedoman observasi untuk guru dan peserta didik

yang telah disusun sebelumnya.

(4) Menyiapkan alat evaluasi berupa tes hasil kemampuan

kognitif bentuk uraian untuk mengetahui hasil belajar siswa

setelah menggunkan metode demonstrasi pada pembelajaran

Al-Qur’an Hadist

Tabel 4.18

Jadwal Perencanaan Siklus III

No Hari/tanggal Pertemuan Materi

1

Selasa

9 Februari

2021

Pertemuan I

Pengertian hukum nun

mati (bunyi bacaan dari

hukum nun mati).

2

Rabu

10 Februari

20121

Pertemuan II

Tes kemampuan

mmebaca jukum nun

mati siswa (Siklus III)

b) Pelaksanaan (Acting)

Siklus III dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan dengan

materi yang akan dibahas

(1) Pertemuan Pertama

Kegiatan tindakan pada pertemuan pertama di siklus III ini akan

membahas materi Pengertian hukum nun mati (hukum bacaan

Idzhar, ikhfa, idgham dan iqlab.. Kegiatan pembelajaran berlangsung

selama 2x40 menit, peneliti bertindak sebagai guru.

Kegiatan awal dimulai dengan guru mempersiapakn media

pembelajaran yang akan digunakan selama proses pembelajaran.

selanjutnya mengucapakan salam, berdo’a bersama yang dipimpin

oleh salah satu siswa dan memeriksa kehadiran peserta didik.

Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan metode

yang digunakan dalam proses pemebelajaran serta mengkondisikan

Page 99: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

85

peserta didik untuk nantinya melaksanakan kegiatan pembelajaran

menggunakan metode demonstrasi.

Kegiatan selanjutnya, guru menuliskan dan menjelaskan

pembelajaran dan meminta peserta didik untuk memperhatikan mana

saja hukum bacaan Idzhar, ikhfa, idgham dan iqlab. Setelah hukum

bacaan Idzhar, ikhfa, idgham dan iqlab. Kemudian guru memberikan

penjelasan dan menambhakan materi yang tidak terdapat di papan

tulis Setelah itu, guru meminta beberapa peserta didik untuk

mempraktekkan bacaan hukum bacaan Idzhar, ikhfa, idgham dan

iqlab. yang telah dijelaskan di papan tulis. Kemudian guru

memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya

tentang materi yang dipelajari.

Diakhir pembelajaran, guru memberi penguat materi yang di

pelajari dan bersama peserta didik menyimpulkan materi yang telah

di bahas.

(2) Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua ini dilaksanakan selama 2x40 menit dengan

materi yang Pengertian Kegiatan awal yang dilakukan sama seperti

pertemuan pertama hukum bacaan Idzhar, ikhfa, idgham dan iqlab..

Kegiatan selanjutnya, guru meminta peserta didik untuk membaca

kembali materi yang telah dijelaskan sebelumnya. Setelah selesai

membaca pelajaran tersebut, proses pembelajaran yang dilakukan

sama seperti pertemuan pertama.

Diakhir pembelajaran, guru memberikan penguatan materi dan

bersama peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran. peneliti

memberikan soal siklus ketiga kepada seluruh peserta didik dalam

bentuk uraian sebanyak 5 soal. Tes ini dikerjakan secara individu

untuk mengetahui hasil kemampuan kognitif peserta didik setelah

menggunakan metode demonstrasi. Adapun hasil tes yang dilakukan

pada siklus kedua sebagi berikut :

Tabel 4.16

Page 100: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

86

Hasil Tes Pembelajaran Al-Qur’an Hadist Siklus III

No NAMA Nilai Pasca siklus

KETERANGAN

1 Andiyansyah 75 Tuntas

2 Aditia Wardani 75 Tuntas

3 Ana Alifa Punisa 80 Tuntas

4 Andes Sulastri 75 Tuntas

5 Amelia Fitri 80 Tuntas

6 Andini Bunga Lestari 75 Tuntas

7 Azzahra Keyla Rahim 75 Tuntas

8 Dika H 80 Tuntas

9 Dini Maharani 75 Tuntas

10 Egi Safitri 70 Tidak Tuntas

11 Hulwatul Khumairah 80 Tuntas

12 Kelvin Andriano Wisata 70 Tidak Tuntas

13 Kaila Rizki Ardianto 80 Tuntas

14 Kirana Dwi Rahayu 75 Tuntas

15 Muhammad Rico Febrian 70 Tidak Tuntas

16 Muhammad Ilaill 75 Tuntas

17 Muhammad Ridwan 100 Tuntas

18 Muhammad Sandi Sitohang

90 Tuntas

19 M. Tedi 80 Tuntas

20 M. Ricky Purwanto 100 Tuntas

21 Muhammad Ilham Juanda

90 Tuntaa

22 M. Alhadi 100 Tuntas

23 Muhammad Pardi 75 Tuntas

24 Ulinnuha Putri 80 TUNTAS

25 Wulan Dari 70 Tidak tuntas

Page 101: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

87

Jumlah 1995 25

Nilai Rata-Rata 79,8%

Prestasi Keberhasilan Siswa 84% 21

Prestasi Siswa Belum Berhasil 16% 4

Gambar 4.3 Grafik Hasil Tes Siklus III

Berdasarkan tabel hasil tes diatas, rata-rata untuk nilai siswa pada

siklus III ini sudah diatas KKM yang ditetapkan yaitu 79,8% begitu juga

dengan presentase ketuntasan belajar yaitu 84% dari ketuntasan klasikal

75%. Pada grafik terlihat peserta yang mencapai ketuntasan terdapat 21

orang dengan presentase 84% dan peserta didik yang tidak tuntas

terdapat 4 orang dengan presentase 16%. Dengan demikian penelitian ini

akan dihentikan pada siklus III karena sudah mencapai presentase yang

diharapkan.

c) Observasi (Observing)

Observasi dilakukan secara langsung bersamaan dengan pelaksanaan

tindakan menggunakan lembar observasi untuk aktivitas guru dan

aktivitas peserta didik. Adapun data yang diperoleh sebagai berikut

(1) Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Tabel 4.17

Page 102: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

88

Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Al-Qur’an

Hadist Siklus III

No

Indikator atau aspek yang

Nilai

Skor Jumlah

Rata-

rata

(%) P1 P2

1 Siswa membuka pelajaran dengan

berdoa. 4 4 8 100

2

Siswa memberikan respon terhadap

pertanyaan atau instruksi yang

diberikan oleh guru (Preparation)

4 4 8 100

3 Siswa Belajar secara rapi dan tertib

(Preparation) 4 4 8 100

4

Siswa memperhatikan penjelasan

umum tentang materi ajar dan

penjelasan tentang penerapan metode

brainstorming (Preparation).

4 4 8 100

5

Siswa bertugas menanggapi masalah

atau pertanyaan yang diajukan guru

(Fact-Finding)

4 4 8 100

6

Siswa mengemukakan pendapat dan

ide-ide tentang pertanyaan yang

diajukan (Idea Finding).

3 4 7 87,5

7

Siswa berpartisipasi secara aktif ketika

diskusi kelas mengenai masalah yang

akan diselidiki (Idea Finding).

3 4 7 87,5

8 Siswa mengerjakan tugas mandiri

(posttest) 3 4 7 87.5

9

Siswa diberi kesempatan untuk

menanyakan hal yang kurang dipahami

(Implementation)

3 3 6 75

10

Siswa dan guru menarik kesimpulan

untuk pembelajaran Al-Qur’an Hadist

yang dilaksanakan hari ini

3 3 6 75

Jumlah 35 38 73

Rata-rata (%) 87,5 95 91,25

Rata-rata keseluruhan (%) 91,25

Keterangan:

1 : kurang (< 40%) 3 : baik (61 - 80%)

2 : sedang/cukup (41% - 60%) 4 : sangat baik ( 81% - 100%)

P1 : Pertemuan Pertama

P2 : Pertemuan Kedua

Page 103: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

89

(2) Lembar Observasi Aktivitas Guru

Tabel 4.18

Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru dengan Menggunakan Metode

Demonstrasi (Siklus III)

No Indikator atau aspek yang Skor

Jumlah Rata-

rata

Dinilai P1 P2 (%)

1 Guru memasuki kelas tepat waktu 4 4 8 100

2 Guru menggali pengetahuan awal siswa 4 4 8 100

3

Guru memberikan penjelasan tentang

materi ajar atau prosedur kegiatan yang

harus dilakukan oleh siswa dan

penggunaan metode demonstrasi

4 4 8 100

4 Guru dapat mengkondisikan siswa untuk

belajar secara rapi dan tertib 3 4 7 87,5

5

Guru memberikan pertanyaan tentang

materi yang sedang di pelajari

(Preparation).

4 4 8 100

6

Guru memberikan kesempatan pada siswa

untuk berpikir kritis menjawab pertanyaan

yang di ajukan (Fact-Finding).

3 4 7 87,5

7

Guru membagikan kertas kosong kepada

masing-masing peserta didik dan meminta

peserta didik menuliskan pertanyaan

terkait materi yang dipelajari.

3 3 6 75

8 Guru memberikan tugas mandiri (posttest) 3 4 7 87,5

9

Guru mendiskusikan hasil dari

implementation solusi/ide dalam kelas

(implementation).

3 4 7 87,5

10

Guru bersama siswa menarik kesimpulan

untuk pembelajaran Al-Qur’an Hadist yang

dilaksanakan hari ini.

3 3 6 75

Jumlah 34 37 71

Rata-rata (%) 85 92,5 88,75

Rata-rata keseluruhan (%) 88,75

Keterangan:

1 : kurang (< 40%) 3 : baik (61 - 80%)

2 : sedang/cukup (41% - 60%) 4 : sangat baik ( 81% - 100%)

Page 104: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

90

P1 : Pertemuan Pertama

P2 : Pertemuan Kedua

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.18 dapat diketahui bahwa

aktivitas siswa dalam proses pembelajaran Al-Qur’an Hadist dengan

menggunakan metode demonstrasi siswa sudah mengalami peningkatan

aktivitas belajar siswa. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil observasi

aktivitas belajar siswa pada siklus III, antara lain:

(1) Siswa makin bersemangat mengikuti kegiatan pembelajaran

siswa Al-Qur’an Hadist dengan menggunakan metode demonstrasi

karena siswa terlibat langsung dalam menyelesaikan suatu

permasalahan dalam pembelajaran.

(2) Hampir semua siswa terlibat aktif dalam kegiatan proses

pembelajaran karena mereka merasa termotivasi dan tertantang

untuk menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru.

(3) Siswa semakin berani untuk bertanya, bertukar pendapat,

mengungkapkan pendapat, dan berpartisipasi secara aktif dalam

diskusi yaitu dengan adanya pemberian point.

Adapun hasil tes kemampuan kognitif membaca hukum nun mati

ssiwa akhir siklus III adalah sebagai berikut :

Tabel 4.19

Hasil Kemampuan Membaca Hukum Nun Mati Siswa Dengan

Metode Pembelajaran demonstrasi (Siklus III)

No Indikator Siklus

III Kategori

1 Mempertanyakan masalah bacaan 83% Sangat

Tinggi

2 Menguji kebenaran permasalahan bacaan 93% Sangat

Tinggi

3 Menilai/ menentukan permasalah bacaan 97% Sangat

Tinggi

4 Membuat kesimpulan dari permasalahan

bacaan 103%

Sangat

Tinggi

Rata-rata keseluruhan (%) 904% Sangat

Tinggi

Page 105: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

91

Untuk lebih jelas data hasil kemampuan tes membaca hukun nun

mati siswa dengan metode pembelajaran demonstrasi dapat dilihat pada

lampiran 4.

d) Refleksi (Reflecting)

Kegiatan refleksi dimaksudkan untuk mengetahui apakah tindakan

yang dilakukan pada siklus III sudah memenuhi indikator keberhasilan

penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya. Dari hasil refleksi yang

diperoleh menunjukan adanya perbaikan dan peningkatan hasil pada

siklus III. Hal ini terlihat dari adanya peningakatan pada aktivitas belajar

siswa dan aktivitas mengajar guru serta peningakatan hasil kemampuan

membaca hukum nun mati siswa pada tes kemampuan membaca hukum

nun mati akhir siklus III yang telah mencapai indikator keberhasilan yang

telah ditetapkan.

Berdasarkan hasil refleksi tersebut penelitian pada siklus III

dikatakan sudah berhasil karena sudah memenuhi indikator keberhasilan

tindakan yang telah ditetapkan, yaitu adanya peningakatan aktivitas

belajar siswa dan adanya peningkatan kemampuan membaca hukum nun

mati siswa kedalam kategori sangat tinggi yaitu 94,75%, maka pemberian

tindakan pada penelitian diakhiri pada siklus III.

D. Analisis Data

Tahap analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul, data

tersebut berupa hasil observasi aktivitas belajar siswa, hasil observasi

aktivitas mengajar guru, dan tes kemampuan membaca hukum nun mati

siswa. Hasil data yang diperoleh dari pengumpulan data dengan teknik

observasi adalah sebagi berikut:

1. Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada suklis I diperoleh rata-

rata prosentase sebesar 45% sedangakan pada siklus II diperoleh

rata-rata prosentase sebesar 66,25% dan pada siklus III diperoleh

rata-rata prosentase sebesar 91,25%. Hal ini menunjukan adanya

peningakatan aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran Al-

Page 106: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

92

Qur’an Hadist dengan menggunakan metode pembelajaran

demonstrasi.

2. Hasil observasi aktivitas mengajar guru pada siklus I diperoleh rata-

rata prosentase sebesar 63,75% sedangkan pada siklus II diperoleh

rata-rata prosentase sebesar 65% dan pada siklus III di peroleh rata-

rata prosentase sebesar 88,75%. Hal ini pun menunjukan adanya

peningakatan kemampuan guru dalam mengelola kelas sehingga

mampu meningakatkan aktivitas belajar siswa.

3. Sedangkan hasil data yang diperoleh dari pengumpulan data dengan

teknik tes kemampuan kognitif adalah sebagai berikut: perolehan

persentase rata-rata kemampuan kognitif siswa pada tes akhir siklus I

sebesar 57% kategori sedang, pada tes akhir siklus II sebesar 77,25%

kategori tinggi dan pada tes akhir siklus III sebesar 94,75% kategori

sangat tinggi. Hal ini menunjukan adanya peningkatan kemampuan

kognitif siswa pada pelajaran Al-Qur’an Hadist dengan

menggunakan metode demonstrasi.

E. Interprestasi Hasil Analisis Data

Dari hasil analisis data yang dilakukan maka diperoleh informasi

bahwa pada pelaksanaan siklus I dari hasil observasi yang dilakukan

selama proses pembelajaran menunjukan aktivitas belajar dan hasil belajar

siswa belum optimal. Namun terjadi peningakatan pada aktivitas belajar

dan kemampuan kognitif siswa setelah dilakukan perbaikan-perbaikan

pada siklus II dan siklus III. Adapun data yang diperoleh adalah sebagai

berikut:

Page 107: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

93

1. Lembar Hasil Tes

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Siklus I Siklus II Siklus III

44%60%

84%56%40%

16%

Gambar 4.4 Grafik hasil tes per siklus

Berdasarkan diagram di atas, persentase hasil belajar peserta didik

pada siklus I yaitu 44% peserta didik yang tuntas dan 56% peserta didik

yang tidak tuntas. Persentase pada siklus I masih belum mencapai

intervensi tindakan yang diharapkan. Pada siklus II persentase hasil belajar

peserta didik yaitu 66% peserta didik tuntas dan 40% peserta didik yang

tidak tuntas. Hasil belajar pada siklus II mengalami peningkatan, namun

belum juga mencapai hasil yang diharapkan. Namun, setelah dilakukan

banyak perbaikan pada siklus I dan siklus II, hasil belajar peserta didik

pada siklus III mencapai 84% pserta didik yang tuntas dan hanya 16%

peserta didik yang tidak tuntas. Hal ini menunjukkan bahwa intervensi

tindakan yang diharapkan telah tercapai.

2. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan sebagai pedoman bagi observer dalam

melakukan pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa dan aktivitas

mengajar guru selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil yang

diperoleh dari lembar observasi digunakan peneliti dan observer sebagai

bahan untuk melakukan refleksi terhadap pelaksanaan tindakan yang telah

dilakukan dan sebagai acuan untuk melakukan perbaikan pada siklus

Page 108: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

94

selanjutnya. Hasil observasi yang diperoleh pada penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.20

Persentase Aktivitas Belajar Siswa dengan Menggunakan Metode

Demonstrasi.

Pertemuan Skor Aktivitas Peningkatan

Siklus I Siklus II Siklus III

1 42,5% 62,5% 87,5% 45%

2 47,5% 70% 95% 47,5%

Rata-rata 45% 66,25% 91,25% 46,25%

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.20 terjadi peningkatan aktivitas

belajar siswa dari siklus I ke siklus II dan III. Hal ini menunjukan bahwa

pembelajaran Al-Qur’an Hadist dengan menggunakan metode demonstrasi

dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VII MTs Tarbiyah

Islamiyah Kedemangan Muaro Jambi selama proses pembelajaran.

Adapun persentase aktivitas belajar siswa pada siklus I, siklus II, dan

siklus III disajikan pada diagram berikut:

Gambar 4.5 Diagram Aktivitas Belajar Siswa Dengan Menggunakan

Metode Demonstrasi.

Page 109: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

95

Sedangkan hasil observasi aktivitas mengajar guru yang diperoleh

pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.21

Persentase Aktivitas Mengajar Guru dengan Menggunakan Metode

Demonstrasi

Pertemuan Skor Aktivitas Peningkatan

Siklus I Siklus II Siklus III

1 62,5% 62,5% 85% 22,5%

2 65% 75% 92,5% 27,5%

Rata-rata 63,75% 65% 88,75% 25%

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.21 terjadi peningkatan

mengajar guru dari siklus I ke siklus II dan siklus III. Hal ini menunjukan

bahwa guru mengalami perbaikan dalam menciptakan kegiatan

pembelajaran Al-Qur’an Hadist dengan menggunakan metode demonstrasi

sebagai upaya untuk meningkatkan aktivitas dan kemampuan kognitif

siswa kelas VII MTs Tarbiyah Islamiyah Kedemangan Muaro Jambi.

Adapun persentase aktivitas mengajar guru pada siklus I, siklus II, dan

siklus III disajikan pada diagram berikut:

Page 110: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

96

Gambar 4.6 Diagram Aktivitas Belajar Siswa Dengan Menggunakan

Metode Demonstrasi

3. Tes Kemampuan Kognitif Membaca Hukum Nun Mati

Tes kemampuan Kognitif dalam membaca hukum nun mati siswa

yang digunakan adalah tes formatif, yaitu tes yang dilaksanakan pada

setiap akhir siklus. Tes ini bertujuan untuk mengukur peningkatan

kemampuan kognitif siswa. Adapun hasil kemampuan kognitif dalam

hukum bacaan nun mati siswa pada setiap tes akhir siklus tersebut dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.22

Persentase Kemampuan Membaca Hukum Nun Mati Siswa Kelas VII

dengan Menggunakan Metode Demonstrasi

Tes Akhir Persentase Kriteria

Siklus I 57% Sedang

Siklus II 77,25% Tinggi

Siklus III 94,75% Sangat Tinggi

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.22 dapat dilihat adanya

peningakatan kemampuan kognitif siswa dalam membaca hukum nun

mati dari siklus I ke siklus II dan siklus III dengan peningkatan yaitu

persentase sebesar 37,75%. Peningkatan hasil tes ini menunjukan

tercapainya indikator keberhasilan Untuk lebih jelas data peningakatan

hasil kemampuan kognitif dalam membaca hukum nun mati siswa dari

siklus I ke siklus II dan siklus III dapat dilihat pada lampiran 5.

Adapun persentase kemampuan kognitif siswa tersaji dalam diagram

sebagai berikut:

Page 111: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

97

Gambar 4.7 Diagram Hasil Test Kemampuan Kognitif Siswa Dengan

Menggunakan Metode Demonstrasi

Sedangkan rincian persentase kemampuan kognitif pada masing-

masing indikator kemampuan kognitif membaca hukum nun mati

berdasarkan hasil tes siklus I,II dan tes siklus II dapat dilihat dalam tabel

4.23 dan diagram batang berikut:

Tabel 4.23

Persentase Masing-Masing Indikator Kemampuan Bacaan Nun Mati Siswa

Kelas VII Pada Siklus I,II dan Siklus III

Indikator

Persentase dan Kategori

Siklus I Siklus II Siklus III

Mempertanyakan

permaslahan bacaan

65%

(Tinggi)

79%

(Tinggi)

83%

(Sangat Tinggi)

Menguji kebenaran

permasalahan bacaan

43%

(Sedang)

75%

(Tinggi)

93%

(Sangat Tinggi)

Menilai/ menentukan

masalah bacaan

54%

(Sedang)

76%

(Tinggi)

90%

(Sangat Tinggi)

Membuat kesimpulan dari

solusi permasalahan bacaan

66%

(Tinggi)

79%

(Sangat Tinggi)

98%

(Sangat Tinggi)

Page 112: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

98

65%

43%

54%

66%

79%75% 76% 79%

83%

93% 90%98%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

Siklus I Siklus II Siklus III Siklus IV

Siklus I Siklus II Siklus III

Diagram indikator kemampuan kognitif sebagai berikut :

Gambar 4.8

Diagram Indikator Tes Kemampuan Kognitif Membaca Hukum Nun Mati

Siswa

Keterangan

Indikator I : Mempertanyakan permaslahan bacaan

Indikator II : Menguji kebenaran permasalahan bacaan

Indikator III : Menilai/ menentukan masalah bacaan

Indikator IV : Membuat kesimpulan dari solusi permasalahan bacaan

F. Pembahasan

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan

kemampuan kognitif siswa dalam membaca hukum nun mati dengan

menggunakan metode demonstrasi kelas VII. Penelitian yang pembelajaran

yang dilaksanakan pada penelitian ini telah sesuai dengan tahapan metode

demonstrasi tahapan-tahapan pembelajaran metode demonstrasi dapat

meningkatkan kemampuan kognitif membaca hukum nun mati siswa.

Kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode demonstrasi telah

menunjukan hasil yang cukup efektif dalam pelaksanaan proses pembelajaran

Al-Qur’an Hadist di kelas VII MTs Tarbiyah Islamiyah Kedemangan

Kabupaten Muaro Jambi. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan aktivitas

belajar siswa dan kemampuan kognitif yaitu dengan menggunakan metode

Persentase Indikator Kemampuan Kognitif

Page 113: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

99

demonstrasi, karena dalam proses pembelajaran dengan menggunakan

metode demonstrasi siswa sedemikian rupa terlibat aktif dalam pembelajaran

serta melatih kemampuan siswa dalam membaca hukum nun mati sehingga

siswa mampu membaca hukum nun mati dengan benar.

Hasil tes belajar setiap siklus menunjukkan peningkatan yang baik, pada

siklus I perolehan nilai rata-rata untuk siswa ini masih dibawah KKM yaitu

68,6%. Pada pencapaian ketuntasan peserta didik terdapat 11 orang dengan

persentase 44% dan peserta didik yang tidak tuntas terdapat 14 orang dengan

presentase 56%. Berdasarkan hasil tes pada siklus II ini menunjukkan

peningkatan dengan presentase ketuntasan belajar 74,6% dari ketuntasan

klasikal 75% terlihat dari pencapaian ketuntasan terdapat 15 orang dengan

presentase 60% dan peserta didik yang tidak tuntas terdapat 10 orang dengan

presentase 40%. Sedangkan hasil tes belajar siswa pada siklus III ini sudah

diatas KKM yang ditetapkan yaitu 75% begitu juga dengan presentase

ketuntasan belajar yaitu 84% dari ketuntasan klasikal 79% terlihat pencapaian

ketuntasan terdapat 21 orang dengan presentase 84% dan peserta didik yang

tidak tuntas terdapat 4 orang dengan presentase 16%. Dengan demikian

penelitian ini sudah mencapai presentase yang diharapkan.

Hal ini terbukti berdasarkan hasil observasi aktivitas belajar siswa yang

dilakukan pada siklus I mencapai 68,6% mengalami peningkatan pada siklus

II menjadi 74,6% dan pada siklus III lebih meningkat menjadi 79,8%. Sejalan

dengan peningkatan aktivitas belajar siswa dengan menerapkan metode

demonstrasi, hal serupa terjadi pada tes hasil kemampuan kognitif siswa. Hal

ini terbukti berdasarkan hasil tes kemampuan kognitif akhir siklus I diperoleh

hasil kemampuan kognitif siswa dengan kemampuan mempertannyakan

permasalahan mencapai 65%, pada siklus II mengalami peningkatan

mencapai 79% dan pada siklus III lebih meningkat lagi hingga mencapai 83%

kategori sangat tinggi, hasil tes kemampuan membaca hukum nun mati siswa

akhir siklus I kemampuan menguji kebenaran permasalahan bacaan mencapai

43%, pada siklus II mencapai 75% dan pada siklus III mencapai 93% kategori

sangat tinggi, hasil tes siklus I kemampuan menilai/membandingkan hasil

Page 114: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

100

dengan kriteria mencapai 54%, pada siklus II mengalami peningkatan

mencapai 76% dan pada siklus III meningkat hingga mencapai 90% kategori

sangat tinggi dan hasil tes kemampuan membuat kesimpulan dalam membaca

hukum nun mati permasalahan mencapai 66%, pada siklus II mengalami

peningkatan yang sangat signifikan mencapai 79% dan pada siklus III

meningkat hingga mencapai 98% kategori sangat tinggi. berdasarkan hasil tes

penilaian peningkatan kemampuan membaca hukum nun mati siswa kelas VII

MTs Tarbiyah Islamiyah Kedemangan Muaro Jambi pada siklus I diperoleh

rata-rata persentase hasil kemampuan kognitif siswa membaca kelas VII

pada kategori sedang dengan persentase 57%, mengalami peningakatan pada

siklus II mencapai 77,25% kategori tinggi dan mengalami peningkatan yang

signifikan pada siklus III kategori sangat tinggi dengan persentase 94,75%.

Berdasarkan analisis hasil tes siklus I, siklus II dan siklus III, kemampuan

membaca hukum nun mati siswa kelas VII MTs Tarbiyah Islamiyah

Kedemangan Muaro Jambi mengalami peningkatan pada setiap indikatornya.

Sehingga dapat di simpulkan bahwa metode demonstrasi dapat meningkatkan

hasil belajar dan kemampuan membaca hukum nun mati siswa kelas MTs

Tarbiyah Islamiyah Kedemangan Kabupaten Muaro Jambi

Page 115: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

101

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis hasil penelitian tindakan kelas (PTK), dapat ditarik

kesimpulan yaitu:

1. Penerapan metode Demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa

kelas VII Pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadist Hasil observasi aktivitas

belajar siswa pada siklus I mencapai 63,88%, mengalami peningkatan

pada siklus II menjadi 66,67% dan mengalami peningkatan yang

signifikan pada siklus III menjadi 86,11%.

2. Melalui metode Demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa

kelas VII Pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadist Hasil observasi aktivitas

guru pada siklus I mencapai 63,75%, mengalami peningkatan pada siklus

II menjadi 65% dan mengalami peningkatan yang signifikan pada siklus

III menjadi 88,75%.

3. cara guru meningkatkan hasil belajar siswa yaitu Sejalan dengan aktivitas

belajar siswa yang meningkat maka, penerapan pembelajaran metode

Demonstrasi juga meningkatkan kemampuan membaca hukum nun mati

siswa kelas VII MTs Tarbiyah Islamiyah Kedemangan Muaro Jambi pada

siklus I diperoleh persentase rata -rata pada kategori sedang dengan

persentase 52,24%. Pada siklus II diperoleh hasil kemampuan memahami

hukum nun mati siswa diperoleh rata-rata pada kategori tinggi yaitu

persentase 75,68%. Pada siklus III diperoleh hasil kemampuan siswa

diperoleh rata-rata persentase hasil kemampuan memahami hukum nun

mati siswa pada kategori sangat tinggi dengan persentase 90%. Sehingga

penerapan metode Demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan

memahami hukum nun mati siswa kelas VII MTs Tarbiyah Islamiyah

Kedemangan Muaro Jambi.

101

Page 116: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

102

B. Saran

Pendidikan yakni tiga pusat pendidikan yang secara bertahap dan terpadu

mengemban suatu tanggung jawab pendidikan bagi generasi mudanya. Oleh

karena itu untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan, maka dalam

hal ini penulis ingin mengemukakan beberapa saran pada pihak-pihak yang

terkait yang mudah-mudahan membawa dampak positif bagi pendidikan.

Berdasarkan hasil penelitian ini maka penulis memberikan saran sebagai

berikut:

1. Agar pembelajaran tidak membosankan, metode demonstrasi dapat

dijadikan salah satu alternatif metode pembelajaran yang bisa diterapkan

dikelas

2. Agar penggunaan Metode Demonstrasi dalam proses pembelajaran

dikembangkan terutama dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadist

3. Guru-guru atau teman seprofesi sedapat mungkin menyiapkan alat-alat

untuk di Demonstrasikan terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan

belajar mengajar

4. Perlu dilakukan pendekatan bagi siswa saat menyelesaikan soal latihan

pada pembelajaran benda dan sifatnya agar tercapai yang lebih baik

5. Para pengajar diharapkan mempunyai pengalaman serta pengetahuan yang

banyak dalam menentukan metode pembelajaran yang cocok dilihat dari

materi pelajaran ataupun dari kondisi siswa.

6. Peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadist

melalui metode demonstrasi perlu ditingkatkan lagi.

7. Sebisa mungkin guru menghindari metode-metode yang cenderung

membuat siswa bosan dengan materi pelajaran terutama pada materi

pelajran Al-Qur’an Hadist yang akan sangat menyenangkan bagi siwa jika

dilakukan dengan metode yang menarik seperti demonstrasi.

Page 117: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

103

C. Penutup

Dengan mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya kepada allah

SWT, bahwa penulis telah dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) ini, namun dalam penulisan karya ilmiah ini tentunya masih terdapat

kekurangan-kekurangan, baik dalam sistematis penulisan maupun bentuk

kata-kata.

Untuk itu kritik dan saran sangat di harapkan penulis demi perbaikan

penulisan Penelitian Tindakan (PTK) ini. Kemudian penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bersedia

memberikan bantuan kepada penulis dalam penulisan karya ilmiah ini.

Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para guru di MTs Tarbiyah

Islamiyah Kedemangan Muaro Jambi.

:

Page 118: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

104

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, Undang-undang RI no.2003, Tentang Pendidikan Nasional Tahun 2003,

Jakarta : Sinar Grafika, 2014.

Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar, Jakarta:

kencana, 2016.

Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2012.

Azwar, Reliabilitas dan Validitas, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012.

Djuwita Warni, Evaluasi Pembelajaran, Mataram: Elhikam Press Lombok, 2012.

Deni Darmawan dan Dinn Wahyudin, Model Pembelajaran Di Sekolah, Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya, 2018.

Hamza B. Uno, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar

Yang Kreatif & Efektif, Jakarta: Bumi Aksara, 2011.

Husniyatus Salamah Zalniyati, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT

Konsep dan Aplikasi Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam,

Jakarta: 2017.

Istarani, Kumpulan 39 Metode Pembelajaran, Medan: CV Inscom, 2012.

Iskandar, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Referensi, 2012.

Khusnul Khatimah, Penerapan Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Trigonometri, Semarang: UIN Malang, 2016.

Jamaluddi Didin, Metode Pendidikan Anak, Bandung: Pustaka Al-Fikriis, 2010.

Muhammad Fathurrohman, Model-model Pembelajaran Inovatif Alternative

Desain Pembelajaran Yang Menyenangkan, Jakarta: Ar-Ruzz Media,

2015.

Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, cet Ke-15, Jakarta: PT . Bumi Aksara,

2013.

Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru

Alensindo, 2015.

Pudyo Susanto, Belajar Tuntas (Filosof, Konsep, dan Implementasi), Jakarta:

Bumi Aksara, 2018.

104

Page 119: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

105

Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta,

2014.

Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan

Problematika Belajar dan Mengajar, Bandung: ALFABETA, 2011.

Sifa Siti Mukrimah, 53 Metode Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Bumi

Siliwangi, 2014.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D cet Ke-23, Bandung: Alfabeta

2016.

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

Jakarta: Kencana, 2013.

Wahid Murni dkk, Evaluasi Pembelajaran Kompetensi dan Praktik, Yogyakarta:

Nuha Litera, 2010.

Zainal Aqib, Penelitian Tindakan Kelas, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2017.

Page 120: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

105

LAMPIRAN I

Pedoman Penskoran Per Indikator

Indikator Skor Keterangan

1. Memenuhi semua atau hampir indikator berikut:

2. Memahami petujuk, pernyataan, dan pertanyaan

dengan tepat

3. Membedakan antara fakta, non fakta dan pendapat.

4. Menguji tingkat keterpercayaan.

5. Membuat keputusan untuk menarik kesimpulan

4 Baik

Memenuhi sebagian dan beberapa indikator berikut:

1. Memahami petujuk, pernyataan, dan pertanyaan

dengan tepat

2. Membedakan antara fakta, non fakta dan pendapat.

3. Menguji tingkat keterpercayaan.

4. Membuat keputusan untuk menarik kesimpulan

3 Cukup

Memenuhi sebagian atau beberapa indikator berikut:

1. Kurang memahami petujuk, pernyataan, dan

pertanyaan dengan tepat

2. Kurang dapat membedakan antara fakta, non fakta

dan pendapat.

3. Kurang dapat menguji tingkat keterpercayaan.

4. Kurang dapat membuat keputusan

2 Kurang

Memenuhi sebagian atau beberapa indikator berikut:

1. Tidak dapat memberikan petujuk, pernyataan, dan

1 Sangat

Kurang

Page 121: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

106

pertanyaan dengan tepat

2. Tidak dapat membedakan antara fakta, non fakta dan

pendapat.

3. Tidak dapat menguji tingkat keterpercayaan

4. Tidak dapat membuat keputusan untuk menarik

kesimpulan

Memenuhi semua atau hampir indikator berikut:

1. Tidak dapat memberikan petujuk, pernyataan, dan

pertanyaan dengan tepat

2. Tidak dapat membedakan antara fakta, non fakta dan

pendapat.

3. Tidak dapat menguji tingkat keterpercayaan

4. Tidak dapat membuat keputusan untuk menarik

kesimpulan

0 Sangat

Kurang

Sekali

Page 122: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

107

LAMPIRAN 2

Skor Indikator Membaca Hukum Nun Mati (Siklus I)

Responden Indikator

I

Indikator

II

Indikator

III

Indikator

IV

Skor

R1 2 1 1 2 6

R2 2 1 1 2 6

R3 2 1 1 3 7

R4 1 1 2 3 7

R5 2 3 3 3 11

R6 2 2 2 1 8

R7 3 3 2 2 11

R8 2 2 2 2 9

R9 4 2 4 3 13

R10 2 1 1 2 6

R11 2 1 2 3 8

R12 3 3 2 4 12

R13 2 1 3 2 8

R14 3 3 3 3 12

R15 3 1 2 2 8

R16 4 2 3 4 12

R17 4 1 3 3 11

R18 2 2 1 2 7

Page 123: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

108

R19 2 1 2 3 8

R20 3 2 3 4 12

R21 3 2 3 2 10

R22 4 2 2 3 11

R23 2 2 2 2 8

R24 4 2 2 4 12

R25 2 1 2 2 7

Jumlah 65 43 49 66 223

Jumlah Ideal 100 100 100 100 400

Presentase 65% 43% 49% 66% 223%

= 223/400x100%

= 55,75%

Page 124: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

109

Skor Indikator Membaca Hukum Nun Mati (Siklus II)

Responden Indikator

I

Indikato

r II

Indikator

III

Indikato

r IV

Skor

R1 3 3 3 3 12

R2 3 3 3 4 13

R3 3 3 3 2 11

R4 2 3 2 3 10

R5 4 3 3 4 13

R6 3 3 3 2 11

R7 3 3 3 3 12

R8 4 4 3 4 15

R9 4 4 4 4 16

R10 3 3 3 2 11

R11 4 2 4 4 14

R12 4 3 4 4 15

R13 3 3 2 3 11

R14 3 2 3 2 10

R15 3 3 3 4 13

R16 4 4 4 4 16

R17 4 2 4 3 13

R18 3 3 2 3 14

LAMPIRAN 3

Page 125: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

110

R19 2 2 3 3 13

R20 4 3 3 3 15

R21 2 4 2 3 12

R22 3 3 3 2 13

R23 2 3 3 3 13

R24 3 3 3 4 13

R25 3 3 3 3 12

Jumlah 79 73 76 79 307

Jumlah Ideal 100 100 100 100 400

Presentase 79% 73% 76% 79% 307%

= 307/400x100%

=76,75%

Page 126: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

111

Skor Indikator Membaca Hukum Nun Mati (Siklus III)

Responden Indikator

I

Indikator

II Indikator

III

Indikator

IV Skor

R1 4 4 4 4 16

R2 4 3 4 4 15

R3 3 4 4 4 17

R4 3 2 4 4 13

R5 3 4 4 3 14

R6 3 3 4 4 14

R7 4 4 3 4 15

R8 4 4 4 4 16

R9 4 4 4 4 16

R10 2 3 4 4 17

R11 4 4 4 4 16

R12 4 4 3 4 19

R13 3 4 4 4 18

R14 3 4 4 4 15

R15 3 4 4 4 18

R16 4 3 4 4 19

R17 4 4 4 4 16

R18 3 4 4 4 19

R19 4 4 4 4 19

R20 2 4 3 4 17

R21 3 4 4 4 17

R22 3 4 4 4 19

R23 3 4 4 4 19

R24 3 3 4 4 17

R25 3 4 4 4 19

Jumlah 83 93 97 103 376

LAMPIRAN 4

Page 127: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

112

Jumlah Ideal 100 100 100 100 400

Presentase 83% 93% 97% 103% 376%

= 376/400X100%

=94%

Page 128: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

113

Peningkatan Kemampuan Bacaan Hukum Nun Mati Siswa

Indikator Siklus I Siklus II Siklus III Peningkatan

Mempertanyakan pemersalahan bacaan nun mati

65% 79% 83% 227%

Menguji pemersalahan bacaan 43% 73% 93% 209%

Menilai/menentukan masalah bacaan

49% 76% 97% 222%

Membuat kesimpulan dari solusi permasalahan bacaan

66% 79% 103% 248%

Persentase rata-rata tes kemampuan berfikir kritis

223% 307% 376% 906%

Peningkatan kemampuan membaca hukum nun mati siswa

1. (X Siklus II – X Siklus I)+ (X Siklus III– X Siklus I)

= (79,%-65%)+(83%-227%)

= 14%+144%

=158%

2. (X Siklus II – X Siklus I)+ (X Siklus III– X Siklus I)

= (73%-43%)+(93%-209%)

= 30%+116%

=146%

3. (X Siklus II – X Siklus I)+ (X Siklus III– X Siklus I)

= (761%-49)+(97%-222%)

=30%+125%

=155%

4. (X Siklus II – X Siklus I)+ (X Siklus III– X Siklus I)

= (79%-66%)+(103%-2448%)

= 13%+%

= 327

LAMPIRAN 5

Page 129: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

114

LAMPIRAN 6

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP SIKLUS I )

Sekolah : Madrasah Tsanawiyah Negeri Tarbiyah

Islamiyah Kedemangan Muaro Jambi

Kelas / Semester : VII (tujuh)/Semester Ganjil

Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadist

Alokasi Waktu : 6 x 40 Menit (3 x Pertemuan)

A. Standar Kompetensi

Memahami pengertian Hukum bacaan nun mati/tanwin

B. Kompetensi Dasar

Mendiskripsikan Hukum bacaan Idzhar, Ikhfa, Idgham, dan Iqlab yang

akan di ajarkan (membuat huruf-huruf Idzhar, Ikhfa, Idgham, dan Iqlab)”.

C. Indikator

1. Mengidentifikasi Hukum bacaan Idgham Bighunnah, Idgham

Bilaghunnah, dan Ikhfa yang akan di ajarkan.

2. Memberikan contoh tentang Hukum bacaan Idzhar, Ikhfa, Idgham, dan

Iqlab

3. Menyimpulkan Hukum bacaan tentang pengertian dan contoh dari hukum

Idzhar, Ikhfa, Idgham, dan Iqlab

Page 130: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

115

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat memahami Hukum bacaan Idgham Bighunnah, Idgham

Bilaghunnah, dan Ikhfa yang akan di ajarkan.

2. Siswa dapat memberikan contoh tentang Hukum bacaan Idgham

Bighunnah, Idgham Bilaghunnah, dan Ikhfa yang akan di ajarkan.

3. Siswa dapat menyimpulkan Hukum bacaan Idgham Bighunnah, Idgham

Bilaghunnah, dan Ikhfa yang akan di ajarkan.

E. Materi Pembelajaran

Hukum Nun Mati atau Tanwin (idgham bighunnah, bilghunnah dan ikhfa)

F. Metode Pembelajaran

1. Demonstrasi

G. Langkah-langkah Kegiatan:

1. Pertemuan I

No Kegiatan Pembelajaran Waktu

1 Kegiatan pendahuluan

a. Apersepsi

1. Salam pembuka Mengabsen siswa kemudian

berdoa bersama sebelum membuka pelajaran.

2. Menjelaskan penggunaan metode Demonstrasi.

3. Sebagai Apersepsi guru memberikan pertanyaan

siapa yang tahu definisi dari hukum nun mati

10 menit

2 Kegiatan inti

a. Eksplorasi

1) Guru berperan sebagai fasilitator pada kegiatan

60 menit

Page 131: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

116

Demonstrasi Guru berusaha menciptakan situasi

yang kondusif.

b. Elaborasi

1) Persiapan (Preparation)

Guru memberikan materi hukum nun mati dimulai

dengan definisi hukum nun mati.

2) Pencarian Fakta (Fact-Finding)

Guru memberikan instruksi kepada siswa untuk

memperhatikan ke papan dan kemudian memahami

apa yang telah di sampaikan oleh guru apa yang kamu

pahami?

3) Pencarian Ide (Idea Finding)

Guru memotivasi siswa untuk mencari dan

mengemukan ide-ide atau pun gagasan-gagasan yang

kemudian dituliskan di papan tulis/white board/kartu,

dengan aturan sebagai berikut tidak ada kritik ataupun

evaluasi menuliskan apa pun ide atau gagasan yang

dipikirkan siswa, kuantitas ide yang banyak sangat

dibutuhkan, ide atau gagasan tersebut dapat

digabungkan, diubah dan diperbaiki, dilakukan

dengan gembira dan santai, serta terkadang waktu

jeda ”diam” juga diperlukan bagi siswa untuk

berpikir.

4) Pencarian Solusi (Solution Finding)

Guru menghentikan bahwa siswa tidak dapat lagi

mengeluarkan ide-ide, guru mengevaluasi Ide-ide atau

gagasan-gagasan yang tertampung yang telah

Page 132: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

117

dituliskan dipapan tulis dan menyeleksi ide-ide atau

solusi yang kurang sesuai dengan memberi tanda

silang (X), guna memperoleh beberapa ide atau solusi

yang terbaik.

5) Pelaksanaan (Implementation)

Guru mendiskusikan hasil dari Implementation

solusi/ide dalam kelas.

c. Konfirmasi

Guru dan siswa menyimpulkan dan merefleksi materi

pembelajaran hari ini.

3 Kegiatan penutup

1) Guru meminta siswa untuk mengajukan pertanyaan

hal yang kurang dipahami dari materi yang

dilaksanakan hari ini.

2) Guru menutup pelajaran.

10 menit

Page 133: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

118

2. Pertemuan II

No Kegiatan Pembelajaran Waktu

1 Kegiatan pendahuluan

a. Apersepsi

1) Salam pembuka

2) Mengabsen siswa kemudian berdoa bersama

sebelum membuka pelajaran.

3) Guru memberitahukan kepada siswa bahwa pada

pertemuan kedua ini masih menggunakan metode

Demonstrasi.

4) Sebagai Apersepsi guru memberikan pertanyaan

coba kamu sebutkan apa saja huruf idzhar, ikhfa,

idgham dan iqlab?

10 menit

2 Kegiatan inti

a. Eksplorasi

1) Guru berperan sebagai fasilitator pada kegiatan

Demonstrasi. Guru berusaha menciptakan situasi

yang kondusif.

b. Elaborasi

1) Persiapan (Preparation)

Guru akan menentukan dan mempersiapkan

pertanyaan yang akan diajukan dengan menuliskan

di papan tentang tentang materi hukum nun mati.

60 menit

Page 134: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

119

2) Pencarian Fakta (Fact-Finding)

Guru memberikan pertanyaan atau suatu masalah

kepada siswa kemukakan pendapat kalian apa

perbedaan Idzhar, Ikhfa, Idgham, dan Iqlab?

3) Pencarian Ide (Idea Finding)

Guru memotivasi siswa untuk mencari dan

mengemukan ide-ide atau pun gagasan-gagasan

yang kemudian dituliskan di papan tulis/white

board/kartu, dengan aturan sebagai berikut tidak

ada kritik ataupun evaluasi menuliskan apa pun ide

atau gagasan yang dipikirkan siswa, kuantitas ide

yang banyak sangat dibutuhkan, ide atau gagasan

tersebut dapat digabungkan, diubah dan diperbaiki,

dilakukan dengan gembira dan santai, serta

terkadang waktu jeda ”diam” juga diperlukan bagi

siswa untuk berpikir.

4) Pencarian Ide (Idea Finding)

Guru memotivasi siswa untuk mencari dan

mengemukan ide-ide atau pun gagasan-gagasan

yang kemudian dituliskan di papan tulis/white

board/kartu, dengan aturan sebagai berikut tidak

ada kritik ataupun evaluasi menuliskan apa pun ide

atau gagasan yang dipikirkan siswa, kuantitas ide

yang banyak sangat dibutuhkan, ide atau gagasan

tersebut dapat digabungkan, diubah dan diperbaiki,

dilakukan dengan gembira dan santai, serta

terkadang waktu jeda ”diam” juga diperlukan bagi

Page 135: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

120

siswa untuk berpikir.

5) Pencarian Solusi (Solution Finding)

Guru menghentikan bahwa siswa tidak dapat lagi

mengeluarkan ide-ide, guru mengevaluasi Ide-ide

atau gagasan-gagasan yang tertampung yang telah

dituliskan dipapan tulis dan menyeleksi ide-ide

atau solusi yang kurang sesuai dengan memberi

tanda silang (X), guna memperoleh beberapa ide

atau solusi yang terbaik.

6) Pelaksanaan (Implementation)

Guru mendiskusikan hasil dari Implementation

solusi/ide dalam kelas.

c. Konfirmasi

Guru dan siswa menyimpulkan dan merefleksi

materi pembelajaran hari ini.

3 Kegiatan penutup

1) Guru dan siswa menyimpulkan dan merefleksi

materi pembelajaran hari ini.

2) Siswa diminta untuk bertanya hal yang kurang

dipahami pada materi hari ini.

3) Siswa diminta mempelajari materi yang diajarkan

berkaitan materi alat pernafasan untuk

melaksanakan Tes kemampuan membaca hukum

nun mati siswa akhir siklus I Guru menutup

pelajaran

10 menit

Page 136: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

121

3. Pertemuan III

No Kegiatan Pembelajaran Waktu

1 Kegiatan pendahuluan

a. Apersepsi

1) Salam pembuka

2) Mengabsen siswa kemudian berdoa bersama

sebelum membuka pelajaran.

3) Sebagai Apersepsi guru menanyakan kembali

pelajaran yang telah di ajarkan minggu lalu

10 menit

2 Kegiatan inti

1) Guru memberikan dan mengarahkan siswa

untuk mengerjakan tes kemampuan membaca

hukum nun mati akhir siklus I

2) Guru membahas soal latihan dengan

melontarkan pertanyaan kepada siswa, sehingga

dapat menganalisis peningkatan dala membaca

siswa

60 menit

3 Kegiatan penutup

1) Guru dan siswa bersama-sama membahas tes

yang baru dikerjakan tadi

2) Siswa diminta mempelajari pengertian hukum

nun mati.

3) Guru menutup pelajaran

10 menit

Page 137: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

122

H. Alat- Alat, sumber belajar, dan penilaian

1. Alat-alat

a. Spidol

b. Kertas

c. Laptop

2. Penilaian Hasil Belajar

a. Teknik penilaian:

- Tes tertulis

b. Bentuk instrumen:

- Iisan

Jambi, 26 Januari 2021

Kepala Madrasah Tsanawiyah Guru Mata Pelajaran Peneliti

Mochammad Chailani, S.Pd.I Paridah, S.Pd.I Jeklin

NIP : 19721222200212008 NIP : 197711032005012002 NIM : 201172286

LAMPIRAN 7

Page 138: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

123

Kisi- Kisi Instrumen Tes Kemampuan Membaca Hukum

Nun Mati/Tanwin

( Siklus I )

SK : Memahami Definisi Hukum Nun Mati?

KD : 1. Mendiskripsikan Hukum Idzhar, Ikhfa, Idgham, dan Iqlab?.

No Soal Indikator

Membaca Hukum Nun Mati

1. Perhatikan gambar dibawah ini!

a) Buatlah satu pertanyaan dari idzhar, ikhfa,

idgham, dan iqlab?

b) Bagaimana penyelesaian yang harus

dilakukan untuk menjawab pertanyaan yang

kalian buat

Mempertanyakan

permasalahan bacaan

2. Idgham bighunnah adalah nun sukun atau

tanwin bertemu huruf mim dan ba’ sedangkan

idgham bilaghunnah adalah nun sukun atau

tanwin bertemu selain mim dan ba’.

Idgham bilaghunnah adalah nun sukun atau

tanwin tidak bertemeu huruf mim dan ba’

sedangkan idgham bilaghunnah adalah nun

sukun atau tanwin bertemu huruf mim dan ba’.

a) Diantara konsep diatas manakan jawaban

yang paling benar?

b) Berikan alasan dari jawaban yang anda

pilih!

Menguji kebenaran

permasalahan bacaan hukum

nun mati

Page 139: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

124

3. Sebutkan huruf Ikhfa?

Kemukakan pendapat anda apa saja huruf dan

pengertian ikhfa?

Membandingkan hasil dengan

kriteria

4. Jelaskan pengertian hukum ikhfa?

Penyelesaian ikhfa adalah berarti

menjelaskan bacaan huruf nun mati /tanwin

yang bertemu dengan salah satu huruf ikhfa.

a) Kemukan pendapat atau alasan anda

kekeliruan dari penyelesaian tersebut?

Menilai hasil dengan kriteria

5. Coba anda simpulkan definis pengertian dari

hukum nun mati (idzhar, ikhfa, idgham, dan

iqlab)?

Membuat kesimpulan dari

soal

Page 140: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

125

LAMPIRAN 8

Instrumen Tes Kemampuan Membaca Hukum Nun Mati

( Siklus I )

Petunjuk

1. Sebelum mengerjakan, perhatikan dan ikuti semua petunjuk berikut ini :

2. Tuliskan nama, kelas, sekolah.

3. Bacalah setiap soal dengan teliti, ikuti semua perintahnya ? kerjakan

sendiri dengan sungguh-sungguh semaksimal mungkin!

4. Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan

1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar!

a) Buat lah pertanyaan tentang idzhar, ikhfa, idgham, dan iqlab?

b) Bagaimana penyelesaian yang harus dilakukan untuk menjawab

pertanyaan yang kalian buat?

2. Perhatikan persoalan dibawah ini dengan cermat!

a) Idgham bighunnah adalah nun sukun atau tanwin bertemu huruf mim dan

ba’ sedangkan idgham bilaghunnah adalah nun sukun atau tanwin bertemu

selain mim dan ba’.

b) Idgham bighunnah adalah nun sukun atau tanwin tidak bertemeu huruf

mim dan ba’ sedangkan idgham bilaghunnah adalah nun sukun atau

tanwin bertemu huruf mim dan ba’.

a) Diantara konsep diatas manakan jawaban yang paling benar?

b) Alas an anda memilih jawaban tersebut?.

Page 141: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

126

3. Jelaskan pengertian hukum ikhfa?

Penyelesaian ikhfa adalah berarti menjelaskan bacaan huruf nun mati

/tanwin bertemu dengan salah satu huruf ikhfa.

4. Sebutkan hukum bacaan Ikhfa?

Penyelesaiannya: ت ث ج د ذ ز س ش ص ض ط ظ ف ق ك

5. Coba anda simpulkan dari definisi idzhar, ikhfa, idgham, dan iqlab?

Page 142: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

127

LAMPIRAN 9

Jawaban Soal Tes Membaca Hukum Nun Mati Siklus I

1. Jelaskan pengertian idgham bighunnah, dan bilaghunnah ?

a. Idgham bighunnah ialah setiap nun sukun /tanwin yang bertemu salah satu

huruf (ada 4) yaitu: ي ن م ن contohnya: لمىير

b. Idgham bilaghunnah ialah setiap nun sukun/ tanwin bertemu dengan salah

satu huruf (ada2) yaitu: ل ر contohya: لتحيفن لم

2. yang benar adalah A

Karena yang benar di ilmu tajwid atau buku tajwid pengertian Idgham

bighunnah adalah nun sukun atau tanwin bertemu huruf mim dan ba’

sedangkan idgham bilaghunnah adalah nun sukun atau tanwin bertemu

selain mim dan ba’.

3. ikhfa adalah berarti menjelaskan bacaan huruf nun mati /tanwin bertemu

dengan salah satu huruf ikhfa.

Contohnya: واوتم

4. huruf Ikhfa yaitu: ت ث ج د ذ ز س ش ص ض ط ظ ف ق ك

5. Idgham bighunnah ialah setiap nun sukun /tanwin yang bertemu salah satu

huruf idgham bighunnah, sedangkan Idgham bilaghunnah ialah setiap nun

sukun/ tanwin bertemu dengan salah satu huruf idgham bilahgunnah, dan

ikhfa adalah berarti menjelaskan bacaan huruf nun mati /tanwin bertemu

dengan salah satu huruf ikhfa. Dan ikfha itu bacaan samar-samar, sedangkan

iqlab menggantikan bunyi bacaan nun mati menajdi mim.

Page 143: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

128

LAMPIRAN 10

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP SIKLUS II )

Sekolah : Madrasah Tsanawiyah Negeri Tarbiyah

Islamiyah Kedemangan Muaro Jambi

Kelas / Semester : VII (tujuh)/Semester Ganjil

Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadist

Alokasi Waktu : 6 x 40 Menit (3 x Pertemuan)

B. Standar Kompetensi

Memahami pengertian Hukum bacaan nun mati/tanwin

C. Kompetensi Dasar

Mendiskripsikan Hukum bacaan Idzhar, Ikhfa, Idgham, dan Iqlab yang

akan di ajarkan (membuat huruf-huruf Idzhar, Ikhfa, Idgham dan Iqlab)”.

D. Indikator

4. Mengidentifikasi Hukum bacaan idzhar, ikhfa, idgham dan iqlab yang

akan di ajarkan.

5. Memberikan contoh tentang Hukum bacaan Idzhar, ikhfa, idgham dan

iqlab.

6. Menyimpulkan Hukum bacaan tentang pengertian dan contoh dari hukum

Idzhar, ikhfa, idgham dan iqlab.

E. Tujuan Pembelajaran

4. Siswa dapat memahami Hukum bacaan Idzhar, dan iqlab yang akan di

ajarkan.

5. Siswa dapat memberikan contoh tentang Hukum bacaan Idzhar, dan Iqlab

yang akan di ajarkan.

Page 144: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

129

6. Siswa dapat menyimpulkan Hukum bacaan Idzhar, dan Iqlab yang akan di

ajarkan.

F. Materi Pembelajaran

Hukum Nun Mati (Idzhar, Ikhfa, Idgham dan Iqlab)

G. Metode Pembelajaran

1. Demonstrasi

H. Langkah-langkah Kegiatan:

1. Pertemuan II

No Kegiatan Pembelajaran Waktu

1 Kegiatan pendahuluan

a. Apersepsi

1) Salam pembuka

2) Mengabsen siswa kemudian berdoa

bersama sebelum membuka pelajara.

3) Menjelaskan penggunaan metode

Demonstrasi

4) Sebagai Apersepsi guru memberikan

pertanyaan defines hukum bacaan

idzhar, ikhfa, idgham dan iqlab

10 menit

2 Kegiatan inti

a. Eksplorasi

Guru berperan sebagai fasilitator pada

kegiatan brainstorming. Guru berusaha

menciptakan situasi yang kondusif.

b. Elaborasi

1) Persiapan (Preparation)

a) Guru memberikan materi hukum

idzhar, ikhfa, idgham dan iqlab.

60 menit

Page 145: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

130

2) Pencarian Fakta (Fact-Finding)

a) Guru memberi intruksi disetiap

kelompok untuk menjawab

pertanyaan dan memberikan contoh

dari hukum bacaan idzhar, ikhfa,

idgham dan iqlab. menyediakan salah

satu siswa laki-laki untuk maju

kedempan untuk menuliskan contoh

bacaan idzhar, ikhfa, idgham dan

iqlab?.

3) Pencarian Ide (Idea Finding)

a) Guru memotivasi siswa untuk

mencari dan mengemukan ide-ide

atau pun gagasan-gagasan yang

kemudian dituliskan di papan

tulis/white board/kartu, dengan

aturan sebagai berikut tidak ada

kritik ataupun evaluasi menuliskan

apa pun ide atau gagasan yang

dipikirkan siswa, kuantitas ide yang

banyak sangat dibutuhkan, ide atau

gagasan tersebut dapat digabungkan,

diubah dan diperbaiki, dilakukan

dengan gembira dan santai, serta

terkadang waktu jeda ”diam” juga

diperlukan bagi siswa untuk berpikir.

4) Pencarian Solusi (Solution Finding)

a) Guru menghentikan bahwa siswa

tidak dapat lagi mengeluarkan ide-

ide, guru mengevaluasi Ide-ide atau

gagasan-gagasan yang tertampung

Page 146: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

131

yang telah dituliskan dipapan tulis

dan menyeleksi ide-ide atau solusi

yang kurang sesuai dengan memberi

tanda silang (X), guna memperoleh

beberapa ide atau solusi yang terbaik.

5) Pelaksanaan (Implementation)

a) Guru mendiskusikan hasil dari

Implementation solusi/ide dalam

kelas

c. Konfirmasi

a) Guru dan siswa menyimpulkan dan

merefleksi materi pembelajaran hari ini.

3 Kegiatan penutup

a) Guru meminta siswa untuk mengajukan

pertanyaan hal yang kurang dipahami

dari materi yang dilaksanakan hari ini.

b) Guru menutup pelajaran.

10 menit

Page 147: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

132

2. Pertemuan II

No Kegiatan Pembelajaran Waktu

1 Kegiatan pendahuluan

a. Apersepsi

1) Salam pembuka

2) Mengabsen siswa kemudian berdoa bersama

sebelum membuka pelajaran.

3) Guru memberitahukan kepada siswa bahwa

pada pertemuan kedua ini masih menggunakan

metode Demonstrasi.

4) Sebagai Apersepsi guru memberikan

pertanyaan coba kamu sebutkan apa saja huruf

Ikhfa?

10 menit

2 Kegiatan inti

a. Eksplorasi

2) Guru berperan sebagai fasilitator pada kegiatan

Demonstrasi. Guru berusaha menciptakan situasi

yang kondusif.

b. Elaborasi

1) Persiapan (Preparation)

Guru akan menentukan dan mempersiapkan

pertanyaan yang akan diajukan yang telah

dijelaskan di papan tulis.

2) Pencarian Fakta (Fact-Finding)

Guru memberikan pertanyaan atau suatu masalah

60 menit

Page 148: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

133

kepada siswa kemukakan pendapat kalian apa

perbedaan Idzhar, ikhfa, idgham dan Iqlab?

3) Pencarian Ide (Idea Finding)

Guru memotivasi siswa untuk mencari dan

mengemukan ide-ide atau pun gagasan-gagasan

yang kemudian dituliskan di papan tulis/white

board/kartu, dengan aturan sebagai berikut tidak

ada kritik ataupun evaluasi menuliskan apa pun ide

atau gagasan yang dipikirkan siswa, kuantitas ide

yang banyak sangat dibutuhkan, ide atau gagasan

tersebut dapat digabungkan, diubah dan diperbaiki,

dilakukan dengan gembira dan santai, serta

terkadang waktu jeda ”diam” juga diperlukan bagi

siswa untuk berpikir.

4) Pencarian Ide (Idea Finding)

Guru memotivasi siswa untuk mencari dan

mengemukan ide-ide atau pun gagasan-gagasan

yang kemudian dituliskan di papan tulis/white

board/kartu, dengan aturan sebagai berikut tidak

ada kritik ataupun evaluasi menuliskan apa pun ide

atau gagasan yang dipikirkan siswa, kuantitas ide

yang banyak sangat dibutuhkan, ide atau gagasan

tersebut dapat digabungkan, diubah dan diperbaiki,

dilakukan dengan gembira dan santai, serta

terkadang waktu jeda ”diam” juga diperlukan bagi

siswa untuk berpikir.

5) Pencarian Solusi (Solution Finding)

Guru menghentikan bahwa siswa tidak dapat lagi

Page 149: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

134

mengeluarkan ide-ide, guru mengevaluasi Ide-ide

atau gagasan-gagasan yang tertampung yang telah

dituliskan dipapan tulis dan menyeleksi ide-ide

atau solusi yang kurang sesuai dengan memberi

tanda silang (X), guna memperoleh beberapa ide

atau solusi yang terbaik.

6) Pelaksanaan (Implementation)

Guru mendiskusikan hasil dari Implementation

solusi/ide dalam kelas.

c. Konfirmasi

Guru dan siswa menyimpulkan dan merefleksi

materi pembelajaran hari ini.

3 Kegiatan penutup

4) Guru dan siswa menyimpulkan dan merefleksi

materi pembelajaran hari ini.

5) Siswa diminta untuk bertanya hal yang kurang

dipahami pada materi hari ini.

6) Siswa diminta mempelajari materi yang diajarkan

berkaitan materi alat pernafasan untuk

melaksanakan Tes kemampuan membaca hukum

nun mati siswa akhir siklus II Guru menutup

pelajaran

10 menit

Page 150: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

135

3. Pertemuan III

No Kegiatan Pembelajaran Waktu

1 Kegiatan pendahuluan

a. Apersepsi

1) Salam pembuka

2) Mengabsen siswa kemudian berdoa bersama

sebelum membuka pelajaran.

3) Sebagai Apersepsi guru menanyakan kembali

pelajaran yang telah di ajarkan minggu lalu

10 menit

2 Kegiatan inti

a) Guru memberikan dan mengarahkan siswa untuk

mengerjakan tes kemampuan berpikir kritis akhir

siklus II Guru membahas soal latihan dengan

melontarkan pertanyaan kepada siswa, sehingga

dapat menganalisis peningkatan berpikir siswa

60 menit

3 Kegiatan penutup

a) Guru dan siswa bersama-sama membahas tes yang

baru dikerjakan tadi

b) Siswa diminta mempelajari kelainan dan penyakit

pada sistem pernapasan.

c) Guru menutup pelajaran

10 menit

Page 151: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

136

I. Alat- Alat, sumber belajar, dan penilaian

1. Alat-alat

a. Spidol

b. Kertas

c. laptop

2. Penilaian Hasil Belajar

a. Teknik penilaian:

- Tes tertulis

d. Bentuk instrumen:

- Iisan

Jambi, 02 Februari 2021

Kepala Madrasah Tsanawiyah Guru Mata Pelajaran Peneliti

Mochammad Chailani, S.Pd.I Paridah, S.Pd.I Jeklin

NIP : 19721222200212008 NIP : 197711032005012002 NIM : 201172286

Page 152: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

137

LAMPIRAN 11

Kisi- Kisi Instrumen Tes Kemampuan Membaca Hukum

Nun Mati/Tanwin

( Siklus II )

SK : Memahami Definisi Hukum Nun Mati

KD : 1. Mendiskripsikan pengertian hukum idzhar, ikhfa, idgham dan iqlab

No Soal Indikator Hukum Nun

Mati/Tanwin

1. Idzhar dan Iqlab?

a) Buatlah satu pertanyaan dari hukum Idzhar?

b) Buatlah satu pertanyaan dari hukum Iqlab?

Mempertanyakan

permasalahan bacaan

2. Idzhar adalah hukum nun mati membaca nya dengan

jelas dan terang ketika ketemu salah satu huruf

Idzhar?

Idhzar adalah hukum nun mati membaca nya dengan

jelas dan terang ketika tidak ketemu salah satu huruf

Idzhar?

a) Diantara konsep diatas manakan jawaban yang

paling benar?

b) Berikan alasan dari jawaban yang anda pilih!

Menguji kebenaran

permasalahan bacaan

3. Huruf Idzhar yaitu ada 6 (huruf)

a) Kemukakan pendapat anda apa saja contoh dari

hukum idzhar!

Membandingkan hasil

dengan kriteria

Page 153: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

138

4. Perhatikan pernyataan dibawah ini :

Iqlab itu adalah hukum nun mati atau tanwin

jelaskan?

Penyelesaian: iqlab artinya mengganti, sedangkan

menurtu ilmu istilah ilmu tajwid artinya mengganti

bunyi bacaan nun mati /tanwin menjadi mim apabila

huruf sesudahnya adalah ba

iqlab artinya mengganti, sedangkan menurtu ilmu

istilah ilmu tajwid artinya mengganti bunyi bacaan

nun mati /tanwin menjadi mim apabila huruf

sesudahnya adalah ta

Nyatakan apa yang keliru dari penyelesaian diatas?

Kemukakan alasan dan pendapat kalian tentang

penyelesaian tersebut?

Menilai hasil dengan

kriteria

5. Berikan kesimpulan dari hukum Idzhar, ikfha,

idgham,dan iqlab?

Membuat kesimpulan

dari solusi

permasalahan bacaan

Page 154: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

139

LAMPIRAN 12

Instrumen Tes Kemampuan Membaca Hukum Nun Mati

( Siklus I1 )

Petunjuk

1. Sebelum mengerjakan, perhatikan dan ikuti semua petunjuk berikut ini :

2. Tuliskan nama, kelas, sekolah.

3. Bacalah setiap soal dengan teliti, ikuti semua perintahnya ? kerjakan

sendiri dengan sungguh-sungguh semaksimal mungkin!

4. Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan

1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar!

a) Buat lah pertanyaan tentang Idzhar, dan Iqlab?

b) Bagaimana penyelesaian yang harus dilakukan untuk menjawab

pertanyaan yang kalian buat?

2. Perhatikan persoalan dibawah ini dengan cermat!

a) Idzhar adalah hukum nun mati membaca nya dengan jelas dan terang

ketika ketemu salah satu huruf Idzhar?

b) Idzhar adalah hukum nun mati membaca nya dengan jelas dan terang

ketika tidak ketemu salah satu huruf Idzhar?

a) Diantara konsep diatas manakan jawaban yang paling benar?

b) Alas an anda memilih jawaban tersebut?.

3. Pengertian idzhar jelaskan beserta contohnya?

a) Kemukakan pendapat anda apa saja contoh dari hukum idzhar!

Page 155: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

140

4. Sebutkan huruf Idzhar, dan Iqlab?

Penyelesaian: iqlab artinya mengganti, sedangkan menurtu ilmu istilah

ilmu tajwid artinya mengganti bunyi bacaan nun mati /tanwin menjadi

mim apabila huruf sesudahnya adalah ba

Penyelesaiaun: iqlab artinya mengganti, sedangkan menurtu ilmu istilah

ilmu tajwid artinya mengganti bunyi bacaan nun mati /tanwin menjadi

mim apabila huruf sesudahnya adalah ta

a) Nyatakan apa yang keliru dari penyelesaian diatas?

b) Kemukakan alasan dan pendapat kalian tentang penyelesaian tersebut?

5. Coba anda simpulkan dari definisi idzhar, ikhfa, idgham dan iqlab?

Page 156: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

141

LAMPIRAN 13

Jawaban Soal Membaca Hukum Bacaan Siklus I1

1. Jelaskan pengertian idzhar, dan iqlab?

a. Idzhar artinya jelas atau terang. Apabila nun sukun atau tanwin bertemu

dengan salah satu huruf halqi (ء ي ح خ ع غ)

b. Iqlab terjadi ketika nun sukun atau tanwin bertemu “ba”. Cara

membacanya adalah menggantikan huruf nun sukun dan tanwin menjadi

suara mim sukun, lalu disembunyikan kedalam huruf “ba” disertai dengan

dengung, contohnya: من با قية

2. yang benar adalah A

Karena yang benar di ilmu tajwid atau buku tajwid pengertian Idzhar

artinya jelas atau terang. Apabila nun sukun atau tanwin bertemu dengan

salah satu huruf halqi.

3. Idzhar artinya jelas atau terang. Apabila nun sukun atau tanwin bertemu

dengan salah satu huruf halqi, contohnya: مه أوتي

4. huruf Idzhar yaitu: ء ي ح خ ع غ

5. Idzhar artinya jelas atau terang. Apabila nun sukun atau tanwin bertemu

dengan salah satu huruf halqi, sedangkan Iqlab terjadi ketika nun sukun atau

tanwin bertemu “ba”. Cara membacanya adalah menggantikan huruf nun

sukun dan tanwin menjadi suara mim sukun, lalu disembunyikan kedalam

huruf “ba” disertai dengan dengung. Sedangkan ikhfa itu membaca dengan

samar-samar apabila bertemu salah satu huruf ikhfa, dan pengertian idgham

itu membaca harus di dengungkan membacanya.

Page 157: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

142

LAMPIRAN 14

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP SIKLUS III )

Sekolah : Madrasah Tsanawiyah Negeri Tarbiyah

Islamiyah Kedemangan Muaro Jambi

Kelas / Semester : VII (tujuh)/Semester Ganjil

Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadist

Alokasi Waktu : 6 x 40 Menit (3 x Pertemuan)

A. Standar Kompetensi

Memahami pengertian Hukum bacaan nun mati dan tanwin

B. Kompetensi Dasar

Mendiskripsikan Hukum bacaan idzhar, ikhfa, idgham, dan iqlab yang

akan di ajarkan (membuat huruf-huruf idzhar, ikhfa, idgham, dan iqlab)”.

C. Indikator

1. Mengidentifikasi Hukum bacaan bacaan idzhar, ikhfa, idgham, dan iqlab

yang akan di ajarkan.

2. Memberikan contoh tentang Hukum bacaan idzhar, ikhfa, idgham, dan

iqlab

3. Menyimpulkan Hukum bacaan tentang pengertian dan contoh dari hukum

bacaan idzhar, ikhfa, idgham, dan iqlab

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat memahami Hukum bacaan bacaan idzhar, ikhfa, idgham, dan

iqlab yang akan di ajarkan.

2. Siswa dapat memberikan contoh tentang Hukum bacaan bacaan idzhar,

ikhfa, idgham, dan iqlab yang akan di ajarkan.

Page 158: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

143

3. Siswa dapat menyimpulkan Hukum bacaan idzhar, ikhfa, idgham, dan

iqlab yang akan di ajarkan.

E. Materi Pembelajaran

Hukum Nun Mati (idzhar, ikhfa, idgham, dan iqlab)

F. Metode Pembelajaran

1. Demonstrasi

H. Langkah-langkah Kegiatan:

1. Pertemuan III

No Kegiatan Pembelajaran Waktu

1 Kegiatan pendahuluan

a. Apersepsi

1) Salam pembuka

2) Mengabsen siswa kemudian berdoa

bersama sebelum membuka pelajara.

3) Menjelaskan penggunaan metode

Demonstrasi

4) Sebagai Apersepsi guru memberikan

pertanyaan defines hukum bacaan

idzhar, ikhfa, idgham, dan iqlab

10 menit

2 Kegiatan inti

a. Eksplorasi

Guru berperan sebagai fasilitator pada

kegiatan demonstrasi Guru berusaha

menciptakan situasi yang kondusif.

60 menit

Page 159: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

144

b. Elaborasi

1) Persiapan (Preparation)

a) Guru memberikan materi hukum

idzhar, dan iqlab.

b) Pencarian Fakta (Fact-Finding)

2) Guru memberi intruksi disetiap kelompok

untuk menjawab pertanyaan dan

memberikan contoh dari hukum bacaan

idzhar, ikhfa, idgham dan iqlab.

menyediakan salah satu siswa laki-laki

untuk maju kedempan untuk menuliskan

contoh bacaan idzhar, ikhfa, idgham, dan

iqlab

3) Pencarian Ide (Idea Finding)

a) Guru memotivasi siswa untuk

mencari dan mengemukan ide-ide

atau pun gagasan-gagasan yang

kemudian dituliskan di papan

tulis/white dengan aturan sebagai

berikut tidak ada kritik ataupun

evaluasi menuliskan apa pun ide atau

gagasan yang dipikirkan siswa,

kuantitas ide yang banyak sangat

dibutuhkan, ide atau gagasan tersebut

dapat digabungkan, diubah dan

diperbaiki, dilakukan dengan

gembira dan santai, serta terkadang

waktu jeda ”diam” juga diperlukan

Page 160: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

145

bagi siswa untuk berpikir.

4) Pencarian Solusi (Solution Finding)

a) Guru menghentikan bahwa siswa

tidak dapat lagi mengeluarkan ide-

ide, guru mengevaluasi Ide-ide atau

gagasan-gagasan yang tertampung

yang telah dituliskan dipapan tulis

dan menyeleksi ide-ide atau solusi

yang kurang sesuai dengan memberi

tanda silang (X), guna memperoleh

beberapa ide atau solusi yang terbaik.

5) Pelaksanaan (Implementation)

a) Guru mendiskusikan hasil dari

Implementation solusi/ide dalam

kelas.

c. Konfirmasi

a) Guru dan siswa menyimpulkan dan

merefleksi materi pembelajaran hari

ini.

3 Kegiatan penutup

a) Guru meminta siswa untuk mengajukan

pertanyaan hal yang kurang dipahami

dari materi yang dilaksanakan hari ini.

b) Guru menutup pelajaran.

10 menit

Page 161: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

146

2. Pertemuan III

No Kegiatan Pembelajaran Waktu

1 Kegiatan pendahuluan

a. Apersepsi

1) Salam pembuka

2) Mengabsen siswa kemudian berdoa bersama

sebelum membuka pelajaran.

3) Guru memberitahukan kepada siswa bahwa

pada pertemuan kedua ini masih menggunakan

metode Demonstrasi.

4) Sebagai Apersepsi guru memberikan pertanyaan

coba kamu sebutkan apa saja huruf Idham

Bighunnah?

10 menit

2 Kegiatan inti

a. Eksplorasi

a) Guru berperan sebagai fasilitator pada kegiatan

Demonstrasi. Guru berusaha menciptakan

situasi yang kondusif.

b. Elaborasi

1) Persiapan (Preparation)

a) Guru akan menentukan dan mempersiapkan

pertanyaan yang akan diajukan yang telah

dijelaskan di papan tulis.

2) Pencarian Fakta (Fact-Finding)

a) Guru memberikan pertanyaan atau suatu

60 menit

Page 162: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

147

masalah kepada siswa kemukakan pendapat

kalian tentang definsi hukum idzhar, ikhfa,

idgham, dan iqlab?

3) Pencarian Ide (Idea Finding)

a) Guru memotivasi siswa untuk mencari dan

mengemukan ide-ide atau pun gagasan-gagasan

yang kemudian dituliskan di papan tulis/white

board/kartu, dengan aturan sebagai berikut

tidak ada kritik ataupun evaluasi menuliskan

apa pun ide atau gagasan yang dipikirkan siswa,

kuantitas ide yang banyak sangat dibutuhkan,

ide atau gagasan tersebut dapat digabungkan,

diubah dan diperbaiki, dilakukan dengan

gembira dan santai, serta terkadang waktu jeda

”diam” juga diperlukan bagi siswa untuk

berpikir.

4) Pencarian Ide (Idea Finding)

a) Guru memotivasi siswa untuk mencari dan

mengemukan ide-ide atau pun gagasan-gagasan

yang kemudian dituliskan di papan tulis/white

board/kartu, dengan aturan sebagai berikut

tidak ada kritik ataupun evaluasi menuliskan

apa pun ide atau gagasan yang dipikirkan siswa,

kuantitas ide yang banyak sangat dibutuhkan,

ide atau gagasan tersebut dapat digabungkan,

diubah dan diperbaiki, dilakukan dengan

gembira dan santai, serta terkadang waktu jeda

”diam” juga diperlukan bagi siswa untuk

berpikir.

Page 163: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

148

5) Pencarian Solusi (Solution Finding)

a) Guru menghentikan bahwa siswa tidak dapat

lagi mengeluarkan ide-ide, guru mengevaluasi

Ide-ide atau gagasan-gagasan yang tertampung

yang telah dituliskan dipapan tulis dan

menyeleksi ide-ide atau solusi yang kurang

sesuai dengan memberi tanda silang (X), guna

memperoleh beberapa ide atau solusi yang

terbaik.

6) Pelaksanaan (Implementation)

a) Guru mendiskusikan hasil dari Implementation

solusi/ide dalam kelas.

c. Konfirmasi

a) Guru dan siswa menyimpulkan dan merefleksi

materi pembelajaran hari ini.

3 Kegiatan penutup

1) Guru dan siswa menyimpulkan dan merefleksi

materi pembelajaran hari ini.

2) Siswa diminta untuk bertanya hal yang kurang

dipahami pada materi hari ini.

3) Siswa diminta mempelajari materi yang diajarkan

berkaitan materi idzhar, ikhfa, idgham, dan iqlab

siswa akhir siklus III Guru menutup pelajaran

10 menit

Page 164: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

149

3. Pertemuan III

No Kegiatan Pembelajaran Waktu

1 Kegiatan pendahuluan

a. Apersepsi

1) Salam pembuka

2) Mengabsen siswa kemudian berdoa bersama

sebelum membuka pelajaran.

3) Sebagai Apersepsi guru menanyakan kembali

pelajaran yang telah di ajarkan minggu lalu

10 menit

2 Kegiatan inti

a) Guru memberikan dan mengarahkan siswa untuk

mengerjakan tes kemampuan berpikir kritis akhir

siklus III Guru membahas soal latihan dengan

melontarkan pertanyaan kepada siswa, sehingga

dapat menganalisis peningkatan berpikir siswa

60 menit

3 Kegiatan penutup

a) Guru dan siswa bersama-sama membahas tes yang

baru dikerjakan tadi

b) Siswa diminta mempelajari kelainan dan penyakit

pada sistem pernapasan.

c) Guru menutup pelajaran

10 menit

Page 165: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

150

I. Alat- Alat, sumber belajar, dan penilaian

1. Alat-alat

a. Spidol

b. Kertas

d. laptop

2. Penilaian Hasil Belajar

a. Teknik penilaian:

- Tes tertulis

b. Bentuk instrumen:

- Iisan

Jambi, 23 Februari 2021

Kepala Madrasah Tsanawiyah Guru Mata Pelajaran Peneliti

Mochammad Chailani, S.Pd.I Paridah, S.Pd.I Jeklin

NIP : 19721222200212008 NIP : 197711032005012002 NIM : 201172286

Page 166: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

151

LAMPIRAN 15

Kisi- Kisi Instrumen Tes Kemampuan Membaca Hukum

Nun Mati/Tanwin

( Siklus III )

SK : Memahami Definisi Hukum Nun Mati

KD :Mendiskripsikan Pengertian Semua Dari Hukum idzhar, ikhfa, idgham, dan

iqlab

No Soal Indikator Berpikir

Kritis

1. Idgham bilaghunnah?

a) Buatlah satu pertanyaan dari hukum Idgham

bilaghunnah?

Mempertanyakan

permasalahan bacaan

2. Yang merupakan hukum nun mati dan tanwin adalah

idgham bilaghunnah, iqlab, dan ikhfa, dan idzhar?

Yang merupakan hukum nun mati dan tanwin adalah

idgham bilaghunnah, iqlab, dan ikhfa, dan mitslain?

a) Diantara konsep diatas manakan jawaban yang

paling benar?

b) Berikan alasan dari jawaban yang anda pilih!

Menguji kebenaran

permasalahan bacaan

3. Idgham pada pada hukum nun mati dan tanwin

terbagi menjadi?

a) Kemukakan pendapat anda!

b) Beserta sebutkan huruf idgham pada hukum nun

mati.

Membandingkan hasil

dengan kriteria

Page 167: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

152

4. Berikan kesimpulan dari hukum Idzhar, dan Ikhfa?

Membuat kesimpulan

dari solusi

permasalahan bacaan

5. Berikan kesimpulan dari hukum Idhgam bighunnah,

bilaghunnah, dan iqlab?

Membuat kesimpulan

dari solusi

permasalahan bacaan

Page 168: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

153

LAMPIRAN 16

Instrumen Tes Kemampuan Membaca Hukum Nun Mati

( Siklus I11)

Petunjuk

1. Sebelum mengerjakan, perhatikan dan ikuti semua petunjuk berikut ini :

2. Tuliskan nama, kelas, sekolah.

3. Bacalah setiap soal dengan teliti, ikuti semua perintahnya ? kerjakan

sendiri dengan sungguh-sungguh semaksimal mungkin!

4. Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan

1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar!

a) Buatlah satu pertanyaan dari hukum Idgham bilaghunnah?

2. Perhatikan persoalan dibawah ini dengan cermat!

Yang merupakan hukum nun mati dan tanwin adalah idgham bilaghunnah,

iqlab, dan ikhfa, dan idzhar?

Yang merupakan hukum nun mati dan tanwin adalah idgham bilaghunnah,

iqlab, dan ikhfa, dan mitslain?

a) Diantara konsep diatas manakan jawaban yang paling benar?

b) Alas an anda memilih jawaban tersebut?.

3. Idgham pada pada hukum nun mati dan tanwin terbagi menjadi?

a) Kemukakan pendapat anda!

4. Berikan kesimpulan dari hukum Idzhar, dan Ikhfa?

5. Coba anda simpulkan dari definisi idgham bighunnah, bilaghunnahdan

iqlab?

Page 169: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

154

LAMPIRAN 13

Jawaban Soal Berpikir Kritis Siklus I1

1. Apabila nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf “lam”, maka

hukumnya?

2. Jawabannya: A

Karena memang benar Yang merupakan hukum nun mati dan tanwin adalah

idgham bilaghunnah, iqlab, dan ikhfa, dan idzhar?

3. Hukum idhgam ada 2 yaitu: idgham bighunnah, dan bilaghunnah

4. Hukum idzhar ialah nun sukun atau tanwin membacanyan jelas atau terang

bacaannya ketika bertemu salah satu huruf idzhar, sedangkan ikhfa itu

membacanya atau membunyikan hurufnya samar-samar.

5. Idgham adalah nun sukun atau tanwin betmu salah satu huru idgham (idgham

bighunnah dan bilaghunnah), bacaannya harus dengung. Sedangkan iqlab

adalah nun sukun bertemu salah satu huruf iqlab adalah menngganti bunyi

nun matu atau tanwin menjadi mim apabila huruf sesudahnya adalah huruf

ba’

Page 170: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

155

LEMBAR OBSERVASI SISWA

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIST DENGAN

MNGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI

Siklus/Pertemuan ke : I/ 1

Kelas/Sekolah : VII MTs Tarbiyah Islamiyah

Observer : Jeklin

Jumlah siswa : 25 Orang

Hari/Tanggal : Selasa 26 Januari 2021

Sub Pokok Bahasan : Ilmu Tajwid

Petunjuk Penilaian

a) Lingkarilah salah satu angka pada kolom skor penilaian berdasarkan kegiatan

yang diamati.

b) Kriteria skor penilaian adalah sebagai berikut:

1 : kurang ( 7 - 12 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik )

2 : sedang/cukup ( 13 - 18 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)

3 : baik ( 19 - 24 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)

4 : sangat baik ( > 25 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)

No Indikator atau aspek yang diamati Skor

1. Siswa membuka pelajaran dengan berdoa. 1 2 3 4

2. Siswa memberikan respon terhadap pertanyaan atau instruksi yang

diberikan oleh guru (Prepation)

1 2 3 4

3. Siswa belajar secara rapi dan tertib (Prepation) 1 2 3 4

4. Siswa memperhatikan penjelasan umum tentang materi ajar dan

penjelasan tentang penerapan metode demonstrasi (Prepation)

1 2 3 4

5. Siswa bertugas menanggapi masalah atau pertanyaan yang

diajukan guru (Fact Finding)

1 2 3 4

Page 171: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

156

6. Siswa mengeluarkan pendapat dan ide-ide tentang pertanyaan

yang diajukan (Idea Finding)

1 2 3 4

7 Siswa berpartisipasi secara aktif ketika diskusi kelas mengenai

masalah yang akan diselidiki (Idea Finding)

1 2 3 4

8 Siswa dan guru secara bersama-sama mecari jawaban yang paling

benar (Implementation).

1 2 3 4

9. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal yang kurang

Dipahami (Implementation).

1 2 3 4

10 Siswa dan guru menarik kesimpulan untu pembelajaran Al-Qur’an

Hadist yang dilaksanakan hari ini (Implementation).

1 2 3 4

Jambi, 26 Januari 2021

Observer

Jeklin

NIM. 201172286

Page 172: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

157

LEMBAR OBSERVASI GURU

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIST DENGAN

MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI

Siklus/Pertemuan ke : I/ 2

Kelas/Sekolah : VII A/ MTs Tarbiyah Islamiyah Kedemangan

Observer : Jeklin

Jumlah siswa : 25 Orang

Hari/Tanggal : Rabu 27 Januari 2021

Sub Pokok Bahasan : Ilmu Tajwid

Petunjuk

a) Lingkarilah salah satu angka pada kolom skor penilaian berdasarkan kegiatan

yang diamati.

b) Kriteria skor penilaian adalah sebagai berikut:

1 : kurang ( < 40% guru melakukan aktifitas dengan baik )

2 : sedang/cukup ( 41% - 60% guru melakukan aktifitas dengan baik )

3 : baik ( 61 - 80% guru melakukan aktifitas dengan baik )

4 : sangat baik ( 81% - 100% guru melakukan aktifitas dengan baik )

No Indikator atau aspek yang diamati Skor

1. Guru memasuki kelas tepat waktu 1 2 3 4

2. Guru menggali pengetahuan awal atau memotivasi siswa. 1 2 3 4

3. Guru melakukan apresiasi yang berkaitan dengan topik

pembelajaran

1 2 3 4

Page 173: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

158

4. Guru memberikan penjelasan umum tentang materi ajar atau

prosedur kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa dan

penggunaan metode demonstrasi

1 2 3 4

5. Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang sedang di

pelajari (Preparation).

1 2 3 4

6. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk berpikir kritis

menjawab pertanyaan yang di ajukan (Fact-Finding).

1 2 3 4

7. Guru memotivasi siswa untuk mengemukakan ide-ide yang

kemudian dituliskan di papan tulis (Idea Finding).

1 2 3 4

8. Guru menghentikan siswa tidak dapat mengeluarkan ide dan

mengevaluasi ide yang ada di depan papan tulis (Solution

Finding).

1 2 3 4

9. Guru mendiskusikan hasil dari implementation solusi/ide dalam

kelas (implementation).

1 2 3 4

10. Guru bersama siswa menarik kesimpulan untuk pembelajaran Al-

Qur’an Hadist yang dilaksanakan hari ini.

1 2 3 4

Jambi, 27 Januari 2021

Observer

Jeklin

NIM. 201172286

Page 174: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

159

LEMBAR OBSERVASI SISWA

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIST DENGAN

MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI

Siklus/Pertemuan ke : II/ 1

Kelas/Sekolah : VII A/ MTs Tarbiyah Islamiyah Kedemangan

Observer : Jeklin

Jumlah siswa : 25 Orang

Hari/Tanggal : Selasa 2 Februari 2021

Sub Pokok Bahasan : Ilmu Tajwid

Petunjuk Penilaian

a) Lingkarilah salah satu angka pada kolom skor penilaian berdasarkan kegiatan

yang diamati.

b) Kriteria skor penilaian adalah sebagai berikut:

1 : kurang ( 7 - 12 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik )

2 : sedang/cukup ( 13 - 18 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)

3 : baik ( 19 - 24 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)

4 : sangat baik ( > 25 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)

No Indikator atau aspek yang diamati Skor

1. Siswa membuka pelajaran dengan berdoa. 1 2 3 4

2. Siswa memberikan respon terhadap pertanyaan atau instruksi yang

diberikan oleh guru (Prepation)

1 2 3 4

3. Siswa belajar secara rapi dan tertib (Prepation) 1 2 3 4

Page 175: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

160

4. Siswa memperhatikan penjelasan umum tentang materi ajar dan

penjelasan tentang penerapan metode demonstrasi (Prepation)

1 2 3 4

5. Siswa bertugas menanggapi masalah atau pertanyaan yang

diajukan guru (Fact Finding)

1 2 3 4

6. Siswa mengeluarkan pendapat dan ide-ide tentang pertanyaan

yang diajukan (Idea Finding)

1 2 3 4

7 Siswa berpartisipasi secara aktif ketika diskusi kelas mengenai

masalah yang akan diselidiki (Idea Finding)

1 2 3 4

8 Siswa dan guru secara bersama-sama mecari jawaban yang paling

benar (Implementation).

1 2 3 4

9. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal yang kurang

Dipahami (Implementation).

1 2 3 4

10 Siswa dan guru menarik kesimpulan untu pembelajaran Al-Qur’an

Hadist yang dilaksanakan hari ini (Implementation).

1 2 3 4

Jambi, 2 Februari 2021

Observer

Jeklin

NIM. 201172286

Page 176: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

161

LEMBAR OBSERVASI GURU

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIST DENGAN

MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI

Siklus/Pertemuan ke : II/ 2

Kelas/Sekolah : VII A/ MTs Tarbiyah Islamiyah Kedemangan

Observer : Jeklin

Jumlah siswa : 25 Orang

Hari/Tanggal : Rabu 3 Februari 2021

Sub Pokok Bahasan : Ilmu Tajwid

Petunjuk

a) Lingkarilah salah satu angka pada kolom skor penilaian berdasarkan kegiatan

yang diamati.

b) Kriteria skor penilaian adalah sebagai berikut:

1 : kurang ( < 40% guru melakukan aktifitas dengan baik )

2 : sedang/cukup ( 41% - 60% guru melakukan aktifitas dengan baik )

3 : baik ( 61 - 80% guru melakukan aktifitas dengan baik )

4 : sangat baik ( 81% - 100% guru melakukan aktifitas dengan baik )

No Indikator atau aspek yang diamati Skor

1. Guru memasuki kelas tepat waktu 1 2 3 4

2. Guru menggali pengetahuan awal atau memotivasi siswa. 1 2 3 4

3. Guru melakukan apresiasi yang berkaitan dengan topik 1 2 3 4

Page 177: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

162

pembelajaran

4. Guru memberikan penjelasan umum tentang materi ajar atau

prosedur kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa dan

penggunaan metode demonstrasi

1 2 3 4

5. Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang sedang di

pelajari (Preparation).

1 2 3 4

6. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk berpikir kritis

menjawab pertanyaan yang di ajukan (Fact-Finding).

1 2 3 4

7. Guru memotivasi siswa untuk mengemukakan ide-ide yang

kemudian dituliskan di papan tulis (Idea Finding).

1 2 3 4

8. Guru menghentikan siswa tidak dapat mengeluarkan ide dan

mengevaluasi ide yang ada di depan papan tulis (Solution

Finding).

1 2 3 4

9. Guru mendiskusikan hasil dari implementation solusi/ide dalam

kelas (implementation).

1 2 3 4

10. Guru bersama siswa menarik kesimpulan untuk pembelajaran Al-

Qur’an Hadist yang dilaksanakan hari ini.

1 2 3 4

Jambi, 3 Januari 2021

Observer

Jeklin

NIM. 201172286

Page 178: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

163

LEMBAR OBSERVASI SISWA

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIST DENGAN

MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI

Siklus/Pertemuan ke : III/ 1

Kelas/Sekolah : VII A / MTs Tarbiyah Islamiyah Kedemangan

Observer : Jeklin

Jumlah siswa : 25 Orang

Hari/Tanggal : 23 Februari 2021

Sub Pokok Bahasan : Ilmu Tajwid

Petunjuk Penilaian

a) Lingkarilah salah satu angka pada kolom skor penilaian berdasarkan kegiatan

yang diamati.

b) Kriteria skor penilaian adalah sebagai berikut:

1 : kurang ( 7 - 12 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik )

2 : sedang/cukup ( 13 - 18 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)

3 : baik ( 19 - 24 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)

4 : sangat baik ( > 25 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)

No Indikator atau aspek yang diamati Skor

1. Siswa membuka pelajaran dengan berdoa. 1 2 3 4

2. Siswa memberikan respon terhadap pertanyaan atau instruksi yang

diberikan oleh guru (Prepation)

1 2 3 4

3. Siswa belajar secara rapi dan tertib (Prepation) 1 2 3 4

Page 179: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

164

4. Siswa memperhatikan penjelasan umum tentang materi ajar dan

penjelasan tentang penerapan metode demonstrasi (Prepation)

1 2 3 4

5. Siswa bertugas menanggapi masalah atau pertanyaan yang

diajukan guru (Fact Finding)

1 2 3 4

6. Siswa mengeluarkan pendapat dan ide-ide tentang pertanyaan

yang diajukan (Idea Finding)

1 2 3 4

7 Siswa berpartisipasi secara aktif ketika diskusi kelas mengenai

masalah yang akan diselidiki (Idea Finding)

1 2 3 4

8 Siswa dan guru secara bersama-sama mecari jawaban yang paling

benar (Implementation).

1 2 3 4

9. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal yang kurang

Dipahami (Implementation).

1 2 3 4

10 Siswa dan guru menarik kesimpulan untu pembelajaran Al-Qur’an

Hadist yang dilaksanakan hari ini (Implementation).

1 2 3 4

Jambi, 23 Februari 2021

Observer

Jeklin

NIM. 201172286

Page 180: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

165

LEMBAR OBSERVASI GURU

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIST DENGAN

MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI

Siklus/Pertemuan ke : III/ 2

Kelas/Sekolah : VIII A/ MTs Tarbiyah Islamiyah Kedemangan

Observer : Jeklin

Jumlah siswa : 25 Orang

Hari/Tanggal : Rabu 24 Februari 2021

Sub Pokok Bahasan : Ilmu Tajwid

Petunjuk

a) Lingkarilah salah satu angka pada kolom skor penilaian berdasarkan kegiatan

yang diamati.

b) Kriteria skor penilaian adalah sebagai berikut:

1 : kurang ( < 40% guru melakukan aktifitas dengan baik )

2 : sedang/cukup ( 41% - 60% guru melakukan aktifitas dengan baik )

3 : baik ( 61 - 80% guru melakukan aktifitas dengan baik )

4 : sangat baik ( 81% - 100% guru melakukan aktifitas dengan baik )

No Indikator atau aspek yang diamati Skor

1. Guru memasuki kelas tepat waktu 1 2 3 4

2. Guru menggali pengetahuan awal atau memotivasi siswa. 1 2 3 4

3. Guru melakukan apresiasi yang berkaitan dengan topik 1 2 3 4

Page 181: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

166

pembelajaran

4. Guru memberikan penjelasan umum tentang materi ajar atau

prosedur kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa dan

penggunaan metode demonstrasi

1 2 3 4

5. Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang sedang di

pelajari (Preparation).

1 2 3 4

6. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk berpikir kritis

menjawab pertanyaan yang di ajukan (Fact-Finding).

1 2 3 4

7. Guru memotivasi siswa untuk mengemukakan ide-ide yang

kemudian dituliskan di papan tulis (Idea Finding).

1 2 3 4

8. Guru menghentikan siswa tidak dapat mengeluarkan ide dan

mengevaluasi ide yang ada di depan papan tulis (Solution

Finding).

1 2 3 4

9. Guru mendiskusikan hasil dari implementation solusi/ide dalam

kelas (implementation).

1 2 3 4

10. Guru bersama siswa menarik kesimpulan untuk pembelajaran Al-

Qur’an Hadist yang dilaksanakan hari ini.

1 2 3 4

Jambi, 24 Januari 2021

Observer

Jeklin

NIM. 201172286

Page 182: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

167

DOKUMENTASI

Page 183: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

168

Page 184: IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI UNTUK …

169

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Jeklin

Tempat/Tanggal Lahir : Kumpeh, 15 Juni 1999

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jl. Suak Kandis, Desa. Rondang, Kec. Kumpeh Ilir,

Kab. Muaro Jambi.

Nama Orang Tua

Ayah : M.Jo’i

Ibu : Ratna

Riwayat Pendidikan

Sekolah Dasar : SD Negeri 36 Londerang

Lulus tahun 2011

Sekolah Menengah Pertama : SMP Satu Atap Satu Kumpeh

Lulus tahun 2014

Sekolah Menengah Umum : MAS AL-Anwar Petanang

Lulus tahun 2017

Perguruan Tinggi : UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Tahun 2017-2021