11 BAB II METODE DEMONSTRASI PARTISIPATIF DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN LUKIS KERUDUNG A. Metode Demonstrasi 1. Pengertian Metode Demonstrasi Partisipatif Muhibbin Syah (1995:5) dalam bukunya Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru menyebutkan mengenai pengertian Metode secara harfiah berarti cara dalam pemakaian yang umum, metode diartikan sebagai cara melakukan sesuatu kegiatan atau cara-cara melakukan kegiatan dengan menggunakan fakta dan konsep-konsep secara sistematis. Dan menurut Muzayyin Arifin dalam Muhibin Syah(1995:5), Pengertian metode adalah cara, bukan langkah atau prosedur. Kata prosedur lebih bersifat teknis administratif atau taksonomis. Seolah-olah mendidik atau mengajar hanya diartikan cara mengandung implikasi mempengaruhi. Maka saling ketergantungan antara pendidik dan anak didik di dalam proses kebersamaan menuju kearah tujuan tertentu. Sedangkan pengertian metode demonstrasi menurut Muhibbin Syah adalah Metode mengajar
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
11
BAB II
METODE DEMONSTRASI PARTISIPATIF DALAM
PEMBELAJARAN KETERAMPILAN LUKIS KERUDUNG
A. Metode Demonstrasi
1. Pengertian Metode Demonstrasi Partisipatif
Muhibbin Syah (1995:5) dalam bukunya
Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru
menyebutkan mengenai pengertian Metode secara
harfiah berarti cara dalam pemakaian yang umum,
metode diartikan sebagai cara melakukan sesuatu
kegiatan atau cara-cara melakukan kegiatan
dengan menggunakan fakta dan konsep-konsep
secara sistematis.
Dan menurut Muzayyin Arifin dalam Muhibin
Syah(1995:5), Pengertian metode adalah cara,
bukan langkah atau prosedur. Kata prosedur
lebih bersifat teknis administratif atau
taksonomis. Seolah-olah mendidik atau mengajar
hanya diartikan cara mengandung implikasi
mempengaruhi. Maka saling ketergantungan antara
pendidik dan anak didik di dalam proses
kebersamaan menuju kearah tujuan tertentu.
Sedangkan pengertian metode demonstrasi
menurut Muhibbin Syah adalah Metode mengajar
12
dengan cara memperagakan barang, kejadian,
aturan dan urutan melakukan kegiatan, baik
secara langsung maupun melalui penggunaan media
pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan
atau materi yang sedang disajikan.
Dalam kamus Inggris-Indonesia, demonstrasi
yaitu mempertunjuk-kan atau mempertontonkan.
Metode demonstrasi adalah metode mengajar yang
menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu
pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana
melakukan sesuatu kepada peserta didik. Dengan
menggunakan metode demonstrasi, guru atau siswa
memperlihatkan kepada seluruh anggota kelas
mengenai suatu proses. Menurut Aminuddin Rasyad
dalam Muhibin Syah (2003:17) , Metode
demonstrasi adalah cara pembelajaran dengan
meragakan, mempertunjukkan atau memperlihatkan
sesuatu di hadapan murid di kelas atau di luar
kelas.
Chikuni (2003) dalamIlline (2013:50)
membagi metode demonstrasi menjadi dua jenis
yaitu: step by step demonstration dan whole process
demonstration. Dalam metode step by step demonstration,
guru menjelaskan satu per satu proses yang
sedang berlangsung. Sedangkan whole process
demonstration, guru melakukan demonstrasi secara
13
keseluruhan baru kemudian menjelaskannya di
akhir peragaan.
Tshering (2013) menyebutkan bahwa terdapat
tiga jenis atau tipe metode demonstrasi yaitu:
a. Pure demonstration(only teacher will demonstrate
and the learner are the mere spectator)
b. Demonstration with commentary(teacher will
demonstrate and the learner will ask question)
c. Participative demonstration(both learner and teacher
are involved)
Kegiatan partisipatif muncul akibat
penggunaan strategi pembelajaran partisipatif.
Kegiatan pembelajaran partisipatif dapat
diartikan sebagai upaya pendidik untuk
mengikutsertakan peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran. Dengan demikian kegiatan
partisipatif mengandung arti ikut sertanya
peserta didik di dalam pembelajaran
partisipatif. Keikutsertaan peserta didik itu
diwujudkan dalam tiga tahapan kegiatan
pembelajaran yaitu: perencanaan, pelaksanaan
program, penilaian kegiatan pembelaajaran.
Djuju Sudjana (2005:51) menyatakan bahwa
proses pembelajaran partisipatif adalah
interaksi antara masukan sarana, terutama
pendidik dengan masukan mentah yaitu peserta
14
didik. Pihak pendidik berperan untuk membantu
peserta didik melakukan belajar yang berdaya
guna dan berhasil guna. Dengan demikian guru
dalam kegiatan belajar mengajar berperan
sebagai fasilitator yang mendampingi siswa
dalam menentukan tujuan belajar, proses belajar
juga evaluasi pembelajaran. Pembelajaran
partisipatif merupakan proses kegiatan belajar
mengajar yang subjek didiknya terlibat secara
intelektual dan emosional sehingga subjek
didiknya betul betul berperan aktif dalam
kegiatan bejalar- mengajar (Redjin, M
(1989:10), dalam Sihombing (2006:24).
Metode yang dapat digunakan dalam
pembelajaran partisipatif dibagi dalam tiga
kategori yaitu metode pembelajaran kelompok,
metode pembelajaran individual dan metode
pembangunan masyarakat(Knowles, 1997:133 dalam
sudjana (2005:14)
Demonstrasi partisipatif adalah metode
demonstrasi yang dilakukan dengan melibatkan
siswa secara aktif dalam proses perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasinya.
Penggunaan metode demonstrasi partisipatif
bertujuan untuk menciptakan siswa yang secara
15
aktif berkontribusi dan berpartisipasi dalam
pembelajaran yang akan dilakukan.
Proses perencanaan kegiatan belajar dapat
ditetapkan bersama antara guru dan siswa
sehingga siswa mengetahui target apa saja yang
hendak dicapai setelah pelajaran dilaksanakan.
Begitupula pada proses pelaksanaan
pembelajaran, siswa diharapkan aktif dalam
melakukan kegiatan pembelajaran yang
didemonstrasikan oleh guru sehingga
pembelajaran akan semakin berkesan dan berarti
bagi siswa.
Setelah kegiatan belajar selesai, siswa dan
guru bersama sama mekalukan evaluasi terhadap
hasil belajar yang telah dilaksanakan. Peran
guru dalam kegiatan belajar adalah sebagai
fasilitator bagi siswa untuk mencapai tujuan
belajar yang telah ditetapkan bersama.
2. Langkah-langkah Dalam Mengaplikasikan Metode
Demonstrasi
Untuk melaksanakan metode demonstrasi yang
baik atau efektif, ada beberapa langkah yang
harus dipahami dan digunakan oleh guru, yang
terdiri dari .perencanaan, uji coba dan
pelaksanaan oleh guru lalu diikuti oleh siswa
16
dan diakhiri dengan adanya evaluasi. Adapun
langkah tersebut adalah sebagai berikut:
1) Merumuskan dengan jelas kecakapan dan atau
keterampilan apa yang diharapkan dicapai oleh
siswa sesudah demonstrasi itu dilakukan.
2) Mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh,
apakah metode itu wajar dipergunakan, dan
apakah ia merupakan metode yang paling
efektif untuk mencapai tujuan yang
dirumuskan.
3) Alat-alat yang diperlukan untuk demonstrasi
itu bisa didapat dengan mudah, dan sudah
dicoba terlebih dahulu supaya waktu diadakan
demonstrasi tidak gagal.
4) Jumlah siswa memungkinkan untuk diadakan
demonstrasi dengan jelas.
5) Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah
yang akan dilaksanakan,
6) Memperhitungkan waktu yang dibutuhkan, apakah
tersedia waktu untuk memberi kesempatan
kepada siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan
dan komentar selama dan sesudah demonstrasi.
7) Menetapkan rencana untuk menilai kemajuan
siswa.
17
3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Demonstrasi
Dalam Proses Belajar Mengajar
Penggunaan metode demonstrasi dalam proses
belajar-mengajar memiliki arti penting. Menurut
Muhibin Syah (1995: 209), Banyak keuntungan
psikologis-pedagogis yang dapat diraih dengan
menggunakan metode demonstrasi, antara lain:
1) Perhatian siswa lebih dipusatkan.
2) Proses belajar siswa lebih terarah pada
materi yang sedang dipelajari.
3) Pengalaman dan kesan sebagai hasil
pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa.
Kekurangan metode demonstrasi :
1) Dalam pelaksanaannya, metode demonstrasi
memerlukan waktu dan persiapan yang matang,
sehingga memerlukan waktu yang banyak.
2) Demonstrasi dalam pelaksanaannya banyak
menyita biaya dan tenaga (jika memakai alat
yang mahal).
3) Tidak semua hal dapat didemonstrasikan di
dalam kelas.
4) Metode demonstrasi menjadi tidak efektif jika
siswa tidak turut aktif dan suasana gaduh.
B. Keterampilan Lukis Kerudung
18
Menurut Depdiknas (2003), keterampilan adalah
mata pelajaran yang berisi kemampuan konseptual,
apresiatif dan kreatif produktif dalam
menghasilkan benda bentuk kerajinan dan atau
produk teknologi yangmemberikan penekanan pada
penciptaan benda-benda fungsional dari karya
kerajinan, karya teknologi sederhana, yang
bertumpu pada keterampilan tangan.
Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua
dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensi
untuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisan bisa
berbentuk apa saja, seperti kanvas, kertas, papan,
dan bahkan film di dalam fotografi bisa dianggap
sebagai media lukisan.
Ada beberapa pengertian dari pakar yang dapat
di jadikan sebagai bahan referensi mengenai
pengertian seni lukis, diantaranya adalah :
1. B. S. Mayers dalam Sahman,Humar (1993:22)
menyimpulkannya bahwa
Seni lukis adalah membubuhkan cat (yangkental maupun yang cair) di atas permukaanyang datar, yang ketebalannya tidak ikutdiperhitungkan, sehingga karya itu seringdisebuat karya dua dimensi. Berbagaikonfigurasi (kesan) yang diperoleh daripembubuhan cat itu diharapkan dapatmengekspresikan berbagai makna atau nilaisubyektif.
Pengertian seni lukis adalah prosesmelahirkan pikiran, gagasan atau angan-angan ke dalam gubahan rupa yang indah atauyang memuskan penglihatan. Gubahan itudibuat dengan mencoretkan garis danmengoleskan warna, atau dengan mengukir,dikerjakan dengan alat yang digenggam ataudijepit di antara dua jari. Namun di zamansekarang, telah terjadi pemisahan tegasantara pengertian mengukir dan pengertianmelukis
3. Kartika,S(2004;5) menyatakan bahwa
Seni lukis merupakan ungkapan pengalamanestetik seseorang (seniman) yang dituangkandalam bidang dua dimensi (dua matra),dengan menggunakan medium rupa, yaitugaris, warna, tekstur, bangun (shape), dansebagainya. Medium rupa sendiri dapatdijangkau melalui berbagai macam jenismeterial, seperti tinta, cat/pigmen, danberbagai aplikasi yang memberi kemungkinanuntuk mewujudkan medium rupa.
Seni lukis adalah salah satu kesenian yang
mengacu pada bentuk visual, yang merupakan susunan
atau komposisi dari unsur-unsur atau elemen-eleman
rupa yaitu, garis, warna, tekstur, bangun (shape).
Unsur-unsur inilah yang membangun tanda-tanda
visual dalam seni lukis.
Garis yang merupakan dua titik yang
dihubungkan, dalam dunia seni lukis sering
20
dihadirkan bukan saja sebagai garis tetapi
terkadang garis dihadirkan sebagai simbol emosi
yang diungkapkan lewat garis, atau lebih tepat
disebut goresan. Goresan atau garis yang dibuat
oleh seorang seniman akan memberikan kesan
psikologis yang berbeda pada tiap garis yang
dihadirkan.
Seni melukis kain sebenarnya hampir mirip
dengan seni melukis di kanvas. perbedaannya yaitu
kain yang dipakai bukan hanya kain kanvas namun
kain biasa yang dipergunakan sehari-hari. pada
prinsipnya seluruh tipe kain bisa dilukis mulai
berbahan kaos, jins, rayon sampai sutra.
Biasanya untuk melukis diatas kain, digunakan
kuas dan opel atau pamidangan, kemudian kain yang
akan dilukis diberi gambar pola sebelum dilukis.
Untuk mensederhanakan proses tersebut, peneliti
hendak menggunakan tehnik lukis kain yang lebih
sederhana dengan menggunakan canting atau plastik
segitiga yang diisi cat sablon untuk melukis
secara langsung diatas kain yang polos tanpa
dipola terlebih dahulu. Agar cat sablon tidak
tembus dan meluber ke bagian belakang kain,
digunakan alas untuk menahannya. Alas tersebut
bisa berupa busa tipis atau polifoam. Agar posisi
21
kain yang dilukis tidak berubah, kuatkan kain
dengan menggunakan jarum pentul diatas polifoam.
Perbedaan lain dengan seni melukis di kanvas
yaitu cat yang dipakai. bila melukis kanvas
menggunakan bahan cat minyak atau cat akrilik,
melukis kain menggunakan cat spesial untuk bahan
tekstil. Walau terkadang cat akrilik bisa dipakai
untuk melukis kain.
Sebelum memulai kegiatan melukis kain ada
beberapa hal yang harus dipersiapkan yaitu:
1. Alat yang digunakan, yaitu;
a. Jarum pentul
b. Polifoam berukuran satu meter kali satu meter
yang dipotong diagonal
c. Plastik segitiga
2. Bahan yang digunakan, yaitu;
a. Kain, dalam hal ini kerudung paris dengan
warna yang bisa dipilih sesuai keinginan
b. Cat sablon. Untuk menghemat biaya, kita dapat
menggunakan 3 warna dasar untuk membuat
bermacam macam warna lain dengan tehnik
mencampur warna. Warna dasar yang dimaksud
adalah warna biru, kuning dan merah. Untuk
mendapat warna ungu, kita dapat mencampurkan
warna biru dengan warna merah. Untuk
mendapatkan gradasi warna, kita dapat
22
mencampur warna ungu dan pasta sablon putih
(tw) dengan perbandingan yang berbeda beda
sehingga dihasilkan gradasi warna yang
diinginkan. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat melalui lingkaran warna berikut ini:
c. Pasta sablon putih atau bisa dipilih pasta
sablon tanpa warna agar warna cat sablon yang
digunakan lebih cerah.
3. Langkah langkah pembuatan kerudung lukis. Untuk
membuat kerudung lukis dapat dijelaskan melalui
tiga tahap yaitu:
a. Tahap persiapan, yaitu
1) Memilih bahan, maksudnya adalah memilih
warna kerudung yang akan dilukis dan
disesuaikan dengan warna cat yang
digunakan. Misalnya untuk kerudung paris
berwarna ungu tua, dapat dipilih warna
23
pink muda dan putih untuk bunga dan hijau
muda untuk batang dan daunnya.
2) Membuat plastik segitiga yang diisi cat
sablon dengan warna sesuai kebutuhan.
3) Memasangkan kerudung diatas alas polifoam.
Caranya dengan membentangkan kerudung
diatas polifoam kemudian dikuatkan
menggunakan jarum pentul agar posisi
kerudung tidak berubah.
b. Tahap pelaksanaan. Pola lukisan diatas
kerudung dapat digambarkan sebagai berikut:
Kerudung yang lukis hanya dua sisi saja
yang sudutnya berdekatan. Perlu diketahui,
kerudung paris yang diguanakan berbebtuk
persegi. Cara pemakaian kerudung tersebut
adalah dengan melipat kerudung menjadi dua
pada arah diagonalnya. Dengan demikian,
lukisan yang digambar pada kerudung hanya
pada dua sisi saja, dan bagian belakang
24
kerudung dapat diberi lukisan rumpun bunga
yang lebih besar dibandingkan bagian
sisinya untuk lebih menonjolkan hiasan.
Akan lebih baik jika pada bagian atas
kerudung yang nantinya berada di posisi
atas kening juga diberi lukisan yang sama
dengan lukisan pada sisi kerudung hal ini
akan memberi kesan seperti pemakai kerudung
tersebut sedang memakai bando. Untuk lebih
jelsanya, langkah langkah dalam meluki
kerudung akan dipaparkan sebagai berikut:
1) Membuat batang tanaman pada satu sisi
kerudung.
25
Batang dilukis di sepanjang sisi
kerudung kira kira beri jarak 3 cm dari
masing masing ujung kerudung ( bawah, atas
dan samping). Batang tumbuhan biasanya
berwarna hijau. Namun jika ingin
berkreasi, dapat menggunakan warna lain
yang sesuai.
2) Membuat daun disekeliling batang tumbuhan
yang telah dilukis sebelumnya.
26
Aturlah jarang antar daun hingga tidak
terlalu berdekatan ataupun berjauhan. Jika
dibutuhkan, warna daun dapat dilukis
menggunakan dua warna, misalnya warna
hijau botol dan hijau muda. Untuk lebih
jelasnya, cara melukis daun yaitu:
Diatara sela daun kita akan melukis
bunga. Selain dengan bentuk daun diatas,
dapat juga divariasikan bentuk daun yang
lain seperti:
27
3) Membuat bunga di sekitar batang dan daun
yang telah dilukis sebelumnya. Bentuk
bunga yang paling sederhana adalah bunga
dengan lima buah mahkota dan satu putik
yang dilukis menggunakan bentuk titik
saja.
28
Bentuk bunga lain yang sederhana
adalah bunga aster. Yaitu terdiri dari
delapan buah mahkota dan satu putik.
Makhota bunga dapat dilukis menggunakan
dua warna agar lebih menarik.
Lukislah buga berselang seling daun di
sekitar batang tanaman yang telah dilukis
sebelumnya. Pada kesempatan kali ini,
bunga yang dilukis adalah bunga aster.
29
Agar lukisan lebih menarik, jenis
bunga yang dilukis dapat divariasikan atau
digabungkan dua jenis bunga dengan warna
yang disesuaikan.
Aturlah agar jarak antar bunga tidak
terlalu berjauhan. Akan lebih baik jika
posisi bunga dilukis di sisi kanan dan
kiri batang tanaman agar terlihat lebih
berwarna.
30
4) Lakukan hal yang sama pada sisi kerudung
yang satunya lagi.
5) Lukislah rumpun bunga disudut kerudung
pada pertemuan antara ujung dua buah
batang yang telah selesai dilukis.
c. Tahap penyelesaian. Setelah kerudung selesai
dilukis, diamkan kerudung sampai cat sablon
benar benar kering. Kering sentuh biasanya
selama 30 menit diangin anginkan, namun agar
cat lebih kering, angin anginkan kerudung
31
pada posisi tidak terlipat selama satu jam
lebih. Untuk mengecek kering atau belumnya
cat sablon, tempelkan tangan diatas lukisan
namun jagan diseret. Jika masih basah, sisa
cat akan terlihat diatas tangan.
C. Konsep Dasar Ketunarunguan
1. Pengertian Anak Tunarungu
Somad dan Hernawati (1995:27)
mengemukakan bahwa :
pengertian tunarungu adalah seseorangyang mengalami kekurangan atau kehilangankemampuan mendengar baik sebagian atauseluruhnya yang diakibatkan karena tidakberfungsinya sebagian atau seluruh alatpendengarannya, sehingga ia tidak dapatmenggunakan alat pendengarannya dalamkehidupan sehari-hari yang membawa dampakterhadap kehidupannya secara kompleks.