“Meningkatnya Prestasi Belajar IPA tentang Gaya Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi pada Siswa Kelas IV SDN 17 KATOBU” KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Teknik Menulis Karya Ilmiah WA ODE ZAROH FATIMAH 822 181 333 UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ KENDARI
45
Embed
Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembelajaran demonstrasi pada siswa kelas iv sdn 17 katobu
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
“Meningkatnya Prestasi Belajar IPA tentang Gaya Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi pada Siswa Kelas
IV SDN 17 KATOBU”
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Teknik Menulis Karya Ilmiah
WA ODE ZAROH FATIMAH
822 181 333
UNIVERSITAS TERBUKAUPBJJ KENDARI
TAHUN 2014
MENINGKATNYA PRESTASI BELAJAR IPA TENTANG GAYA
MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN
DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SDN 17 KATOBU
Wa Ode Zaroh Fatimah
822 181 333
Mahasiswa UT,semester 8 Pokjar Raha D
ABSTRAK
Berdasarkan hasil observasi ada beberapa masalah yang muncul selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung yang perlu diidentifikasi. Adapun permasalahan tesebut yaitu penggunaan metode mengajar kurang variasi,sebagian siswa kurang memahami tentang gaya,perolehan nilai rendah,siswa dikelas tersebut pasif. Tujuan penulis mempunyai maksud memperbaiki kinerja guru dalam proses pembelajaran dan meningkatkan kemampuan belajar siswa pada pembelajaran IPA tentang gaya pada kelas IV SDN 17 KATOBU melalui Penerapan Metode Demonstrasi. Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan analisis hasil evaluasi pelajaran IPA yang telah dilakukan tampak bahwa penerapan metode demonstrasi pada pelajaran IPA dapat meningkatkan pemahaman belajar dan peningkatan hasil belajar siswa. Saran dari hasil penelitian ini diharapkan beberapa hal yang sebaiknya menjadi perhatian dan dilaksanakan oleh guru dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran, khususnya dalam meningkatkan partisipasi dan keaktifan siswa dalam kelas di antaranya mencantumkan pertanyaan yang akan diajukan kepada siswa dalam rencana pelaksanaan pembelajaran, menyiapkan alat bantu atau media pembelajaran yang relevan dan menarik serta penggunaanya melibatkan semua siswa, penerapan metode demonstrasi dalam pelaksanaan proses pembelajaran perlu dipertimbangkan dan disesuaikan dengan karakteristik materi pembelajaran.
Kata Kunci : Peningkatan prestasi belajar IPA,metode pembelajaran demonstrasi.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
1. Identifikasi Masalah
Pendekatan pembelajaran yang merupakan tuntutan kurikulum
tingkat satuan pendidikan belum dilaksanakan secara maksimal. Guru
masih sering melaksanakan kegiatan pembelajaran IPA secara murni
mata pelajaran dan terpisah dari mata pelajaran lain. Kegiatan
pembelajaran mata pelajaran IPA hanya mempelajari standar kompetensi
dan kompetensi dasar yang berhubungan dengan IPA tanpa
mengaitkannya dengan mata pelajaran lain. Pembelajaran seperti ini
mengakibatkan siswa terjebak dalam rutinitas yang membosankan
sehingga pembelajaran menjadi kurang menarik dan motivasi belajar
siswa pun rendah. Siswa juga belum terlibat secara aktif dalam
menemukan konsep yang dipelajari, karena pembelajaran lebih banyak
terpusat pada guru.
Berkaitan dengan upaya peningkatan mutu pendidikan dan seiring
bergulirnya kurikulum tingkat satuan pendidikan, pembelajaran yang
dikemas dan dirancang guru harus mengoptimalkan pencapaian standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang telah digariskan. Untuk
mencapai hal tersebut maka guru harus dapat menerapkan model
pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan psikologis
siswa SD kelas IV. Pada periode ini, siswa masih memandang dunia
sebagai sesuatu yang terpadu dan konkrit, sehingga pendekatan
pembelajaran yang digunakan di kelas ini harus menggunakan metode
demonstrasi. Dengan pembelajaran menggunakan metode demonstrasi
diharapkan dapat memberikan pengalaman yang lebih bermakna dan
utuh bagi siswa, serta dapat mengembangkan seluruh potensi yang
dimilikinya secara optimal. Dan pada akhirnya diharapkan dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa, khususnya prestasi belajar IPA.
Menurut pendapat paham konstruktivisme bahwa pengetahuan itu
merupakan konstruksi dari kita yang sedang belajar. Sebagai guru yang
merupakan jabatan fungsional di bidang pendidikan dengan sendirinya
juga dituntut dalam keahlian, pengetahuan dan keterampilan tertentu
atau yang disebut sebagai sebuah kompetensi guru. Secara minimal guru
memiliki kompetensi kepribadian (personal) dan kompetensi
kemasyarakatan (sosial).
Dari hasil ulangan IPA tentang materi “Gaya ” hanya 23 orang
siswa dari 33 orang siswa kelas IV SDN 17 KATOBU yang mencapai
SKBM. Selama pembelajaran berlangsung siswa jarang mengajukan
pertanyaan atau memberi tanggapan terhadap penjelasan guru.
Berdasarkan hal tersebut, penulis meminta batuan sejawat sebagai
pengamat untuk mengidentifikasi kekurangan dari pembelajaran yang
dilaksanakan. Dari hasil observasi dan diskusi dari teman sejawat ada
beberapa masalah yang muncul selama pelaksanaan pembelajaran
berlangsung yang perlu diidentifikasi. Adapun permasalahan tesebut
yaitu:
a. Penggunaan metode mengajar kurang variasi.
b. Sebagian siswa kurang memahami tentang Gaya.
c. Perolehan nilai rendah.
d. Siswa di kelas tersebut pasif.
2. Analisa Masalah
Dari identifikasi masalah pada pembelajaran IPA tentang Gaya
penulis menganalisa serta merumuskan masalah yang terjadi. Adapun
analisa masalah yang ditemukan dalam pembelajaran IPA adalah:
a. Dalam mengajar guru terlalu banyak melakukan metode ceramah.
b. Siswa kurang memahami tentang Gaya.
c. Guru tidak melibatkan siswa ketika menjelaskan materi.
d. Guru kurang memberikan kesempatan bertanya kepada siswa.
e. Guru tidak memberikan contoh yang memadai.
Berdasarkan uraian di atas, maka mendorong penulis untuk
mengeliminir kesenjangan-kesenjangan yang menjadi permasalahan
dengan menerapkan metode pembelajaran demonstrasi pada
pembelajaran IPA. Oleh karena itu pada karya tulis ilmiah ini menulis
mengenai “Peningkatan Prestasi Belajar IPA tentang Gaya Dalam
Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi pada Siswa Kelas IV
SDN 17 KATOBU”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka secara spesifik
masalahnya dapat dirumuskan sebagai berikut: “Apakah melalui penerapan
metode pembelajaran demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar IPA
tentang gaya siswa kelas IV SD”
C. Tujuan Penelitian Pembelajaran
Sesuai peranan guru sebagai motivator, guru harus dapat
membangkitkan minat siswa karena minat sebagai motivasi yang
mempengaruhi didalam belajar, berfikir dan berprestasi (Krapp ,Hidi, Re-
minger, Prudrich dan Schrurk 1996). Tujuan penelitian mengandung maksud
memperbaiki kinerja guru dalam proses pembelajaran dan meningkatkan
kemampuan belajar siswa pada pembelajaran IPA tentang Gaya pada kelas
IV SDN 17 KATOBU melalui Penerapan Metode Demonstrasi.
Disamping itu, pada mata pelajaran tersebut siswa – siswi kebanyakan
mendapat nilai yang kurang memuaskan. Oleh karena itu perencana
perbaikan dilakukan melalui tahap: identifikasi masalah, analisis dan
perumusan masalah yang selanjutnya dilaksanakan rencana perbaikan
pembelajaran. Pelaksanaan penelitian pembelajaran di kelas IV SDN 17
KATOBU (tempat penulis mengajar) dan pelaksanaanya dilakukan pada
jam efektif yang disesuaikan dengan jadwal mata pelajaran tersebut dengan
rentang waktu 13 Mei dan 27 Mei 2014. Dalam pelaksanaannya penulis
diawasi oleh pengawas untuk membantu penulis mencari kekurangan atau
kelemahan dalam proses pembelajaran.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa
kelas IV SDN 17 KATOBU tentang Gaya melalui penerapan metode
pembelajaran Demonstrasi.
D. Manfaat Penelitian Pembelajaran
Dari pembelajaran yang ditempuh dalam dua siklus, maka penulis
menemukan adanya manfaat dari perbaikan pembelajaran tersebut, manfaat
perbaikan itu adalah :
a. Manfaat Bagi Guru
Memberikan masukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
IPA kelas IV SD tentang Gaya dengan penerapan metode pembelajaran
demonstrasi serta memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya, karena
dengan adanya perbaikan akan menimbulkan rasa puas karena sudah
melakukan sesuatu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
b. Manfaat Bagi Siswa
Dengan adanya perbaikan pembelajaran maka dapat meningkatkan
hasil belajar siswa.
c. Manfaat Bagi Sekolah
Sekolah yang berhasil mendorong terjadinya inovasi pada diri guru
telah berhasil pula meningkatkan kualitas pendidikan untuk siswa.
Sekolah yang para gurunya sudah mampu membuat perbaikan
mempunyai kesempatan yang besar untuk berkembang pesat serta
merupakan masukan dalam mengambil kebijakan yang dapat menunjang
peningkatan mutu dan efektivitas pembelajaran IPA di sekolah.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hakikat Prestasi Belajar IPA
1. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar menurut Sutratinah Tirtonegoro (1988: 43) adalah
“Penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk
simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil
yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu”.
Sedangkan menurut Winkel (1991: 60) yang dimaksud dengan
prestasi belajar adalah “Bukti keberhasilan usaha yang dapat dicapai
seseorang setelah memperoleh pengalaman belajar atau mempelajari
sesuatu”.
Senada dengan pendapat kedua ahli tersebut, Anton Sukarno
(1994:16) menyatakan bahwa “Prestasi belajar adalah suatu hasil
maksimal yang diperoleh dengan usahanya dalam rangka
mengaktualisasikan dan mempotensikan diri lewat belajar”.
Dari ketiga pendapat di atas, maka yang dimaksud prestasi belajar
adalah penilaian hasil usaha kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk
simbol, angka, huruf maupun kalimat dalam rangka mengaktualisasikan
dan mempotensikan diri lewat belajar.
Dalam penelitian ini yang dimaksud prestasi belajar adalah suatu
angka yang dicapai oleh masing-masing siswa dalam periode waktu
tertentu sebagai hasil dari belajarnya, yang merupakan perwujudan dari
potensi dirinya.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Prestasi belajar siswa banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor,
baik berasal dari dirinya (internal) maupun dari luar dirinya (eksternal).
Prestasi belajar yang dicapai siswa pada hakikatnya merupakan hasil
interaksi antara berbagai faktor tersebut. Oleh karena itu, pengenalan
guru terhadap faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa
penting sekali artinya dalam rangka membantu siswa mencapai prestasi
belajar yang seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuannya masing-