Top Banner
“Meningkatnya Prestasi Belajar IPA tentang Gaya Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi pada Siswa Kelas IV SDN 17 KATOBU” KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Teknik Menulis Karya Ilmiah WA ODE ZAROH FATIMAH 822 181 333 UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ KENDARI
45

Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembelajaran demonstrasi pada siswa kelas iv sdn 17 katobu

Jun 30, 2015

Download

Engineering

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembelajaran demonstrasi pada siswa kelas iv sdn 17 katobu

“Meningkatnya Prestasi Belajar IPA tentang Gaya Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi pada Siswa Kelas

IV SDN 17 KATOBU”

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Teknik Menulis Karya Ilmiah

WA ODE ZAROH FATIMAH

822 181 333

UNIVERSITAS TERBUKAUPBJJ KENDARI

TAHUN 2014

Page 2: Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembelajaran demonstrasi pada siswa kelas iv sdn 17 katobu

MENINGKATNYA PRESTASI BELAJAR IPA TENTANG GAYA

MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN

DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SDN 17 KATOBU

Wa Ode Zaroh Fatimah

822 181 333

Mahasiswa UT,semester 8 Pokjar Raha D

ABSTRAK

Berdasarkan hasil observasi ada beberapa masalah yang muncul selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung yang perlu diidentifikasi. Adapun permasalahan tesebut yaitu penggunaan metode mengajar kurang variasi,sebagian siswa kurang memahami tentang gaya,perolehan nilai rendah,siswa dikelas tersebut pasif. Tujuan penulis mempunyai maksud memperbaiki kinerja guru dalam proses pembelajaran dan meningkatkan kemampuan belajar siswa pada pembelajaran IPA tentang gaya pada kelas IV SDN 17 KATOBU melalui Penerapan Metode Demonstrasi. Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan analisis hasil evaluasi pelajaran IPA yang telah dilakukan tampak bahwa penerapan metode demonstrasi pada pelajaran IPA dapat meningkatkan pemahaman belajar dan peningkatan hasil belajar siswa. Saran dari hasil penelitian ini diharapkan beberapa hal yang sebaiknya menjadi perhatian dan dilaksanakan oleh guru dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran, khususnya dalam meningkatkan partisipasi dan keaktifan siswa dalam kelas di antaranya mencantumkan pertanyaan yang akan diajukan kepada siswa dalam rencana pelaksanaan pembelajaran, menyiapkan alat bantu atau media pembelajaran yang relevan dan menarik serta penggunaanya melibatkan semua siswa, penerapan metode demonstrasi dalam pelaksanaan proses pembelajaran perlu dipertimbangkan dan disesuaikan dengan karakteristik materi pembelajaran.

Kata Kunci : Peningkatan prestasi belajar IPA,metode pembelajaran demonstrasi.

Page 3: Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembelajaran demonstrasi pada siswa kelas iv sdn 17 katobu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

1. Identifikasi Masalah

Pendekatan pembelajaran yang merupakan tuntutan kurikulum

tingkat satuan pendidikan belum dilaksanakan secara maksimal. Guru

masih sering melaksanakan kegiatan pembelajaran IPA secara murni

mata pelajaran dan terpisah dari mata pelajaran lain. Kegiatan

pembelajaran mata pelajaran IPA hanya mempelajari standar kompetensi

dan kompetensi dasar yang berhubungan dengan IPA tanpa

mengaitkannya dengan mata pelajaran lain. Pembelajaran seperti ini

mengakibatkan siswa terjebak dalam rutinitas yang membosankan

sehingga pembelajaran menjadi kurang menarik dan motivasi belajar

siswa pun rendah. Siswa juga belum terlibat secara aktif dalam

menemukan konsep yang dipelajari, karena pembelajaran lebih banyak

terpusat pada guru.

Berkaitan dengan upaya peningkatan mutu pendidikan dan seiring

bergulirnya kurikulum tingkat satuan pendidikan, pembelajaran yang

dikemas dan dirancang guru harus mengoptimalkan pencapaian standar

kompetensi dan kompetensi dasar yang telah digariskan. Untuk

mencapai hal tersebut maka guru harus dapat menerapkan model

pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan psikologis

siswa SD kelas IV. Pada periode ini, siswa masih memandang dunia

sebagai sesuatu yang terpadu dan konkrit, sehingga pendekatan

pembelajaran yang digunakan di kelas ini harus menggunakan metode

demonstrasi. Dengan pembelajaran menggunakan metode demonstrasi

diharapkan dapat memberikan pengalaman yang lebih bermakna dan

utuh bagi siswa, serta dapat mengembangkan seluruh potensi yang

Page 4: Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembelajaran demonstrasi pada siswa kelas iv sdn 17 katobu

dimilikinya secara optimal. Dan pada akhirnya diharapkan dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa, khususnya prestasi belajar IPA.

Menurut pendapat paham konstruktivisme bahwa pengetahuan itu

merupakan konstruksi dari kita yang sedang belajar. Sebagai guru yang

merupakan jabatan fungsional di bidang pendidikan dengan sendirinya

juga dituntut dalam keahlian, pengetahuan dan keterampilan tertentu

atau yang disebut sebagai sebuah kompetensi guru. Secara minimal guru

memiliki kompetensi kepribadian (personal) dan kompetensi

kemasyarakatan (sosial).

Dari hasil ulangan IPA tentang materi “Gaya ” hanya 23 orang

siswa dari 33 orang siswa kelas IV SDN 17 KATOBU yang mencapai

SKBM. Selama pembelajaran berlangsung siswa jarang mengajukan

pertanyaan atau memberi tanggapan terhadap penjelasan guru.

Berdasarkan hal tersebut, penulis meminta batuan sejawat sebagai

pengamat untuk mengidentifikasi kekurangan dari pembelajaran yang

dilaksanakan. Dari hasil observasi dan diskusi dari teman sejawat ada

beberapa masalah yang muncul selama pelaksanaan pembelajaran

berlangsung yang perlu diidentifikasi. Adapun permasalahan tesebut

yaitu:

a. Penggunaan metode mengajar kurang variasi.

b. Sebagian siswa kurang memahami tentang Gaya.

c. Perolehan nilai rendah.

d. Siswa di kelas tersebut pasif.

2. Analisa Masalah

Dari identifikasi masalah pada pembelajaran IPA tentang Gaya

penulis menganalisa serta merumuskan masalah yang terjadi. Adapun

analisa masalah yang ditemukan dalam pembelajaran IPA adalah:

Page 5: Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembelajaran demonstrasi pada siswa kelas iv sdn 17 katobu

a. Dalam mengajar guru terlalu banyak melakukan metode ceramah.

b. Siswa kurang memahami tentang Gaya.

c. Guru tidak melibatkan siswa ketika menjelaskan materi.

d. Guru kurang memberikan kesempatan bertanya kepada siswa.

e. Guru tidak memberikan contoh yang memadai.

Berdasarkan uraian di atas, maka mendorong penulis untuk

mengeliminir kesenjangan-kesenjangan yang menjadi permasalahan

dengan menerapkan metode pembelajaran demonstrasi pada

pembelajaran IPA. Oleh karena itu pada karya tulis ilmiah ini menulis

mengenai “Peningkatan Prestasi Belajar IPA tentang Gaya Dalam

Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi pada Siswa Kelas IV

SDN 17 KATOBU”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka secara spesifik

masalahnya dapat dirumuskan sebagai berikut: “Apakah melalui penerapan

metode pembelajaran demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar IPA

tentang gaya siswa kelas IV SD”

C. Tujuan Penelitian Pembelajaran

Sesuai peranan guru sebagai motivator, guru harus dapat

membangkitkan minat siswa karena minat sebagai motivasi yang

mempengaruhi didalam belajar, berfikir dan berprestasi (Krapp ,Hidi, Re-

minger, Prudrich dan Schrurk 1996). Tujuan penelitian mengandung maksud

memperbaiki kinerja guru dalam proses pembelajaran dan meningkatkan

kemampuan belajar siswa pada pembelajaran IPA tentang Gaya pada kelas

IV SDN 17 KATOBU melalui Penerapan Metode Demonstrasi.

Disamping itu, pada mata pelajaran tersebut siswa – siswi kebanyakan

mendapat nilai yang kurang memuaskan. Oleh karena itu perencana

Page 6: Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembelajaran demonstrasi pada siswa kelas iv sdn 17 katobu

perbaikan dilakukan melalui tahap: identifikasi masalah, analisis dan

perumusan masalah yang selanjutnya dilaksanakan rencana perbaikan

pembelajaran. Pelaksanaan penelitian pembelajaran di kelas IV SDN 17

KATOBU (tempat penulis mengajar) dan pelaksanaanya dilakukan pada

jam efektif yang disesuaikan dengan jadwal mata pelajaran tersebut dengan

rentang waktu 13 Mei dan 27 Mei 2014. Dalam pelaksanaannya penulis

diawasi oleh pengawas untuk membantu penulis mencari kekurangan atau

kelemahan dalam proses pembelajaran.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa

kelas IV SDN 17 KATOBU tentang Gaya melalui penerapan metode

pembelajaran Demonstrasi.

D. Manfaat Penelitian Pembelajaran

Dari pembelajaran yang ditempuh dalam dua siklus, maka penulis

menemukan adanya manfaat dari perbaikan pembelajaran tersebut, manfaat

perbaikan itu adalah :

a. Manfaat Bagi Guru

Memberikan masukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

IPA kelas IV SD tentang Gaya dengan penerapan metode pembelajaran

demonstrasi serta memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya, karena

dengan adanya perbaikan akan menimbulkan rasa puas karena sudah

melakukan sesuatu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

b. Manfaat Bagi Siswa

Dengan adanya perbaikan pembelajaran maka dapat meningkatkan

hasil belajar siswa.

c. Manfaat Bagi Sekolah

Page 7: Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembelajaran demonstrasi pada siswa kelas iv sdn 17 katobu

Sekolah yang berhasil mendorong terjadinya inovasi pada diri guru

telah berhasil pula meningkatkan kualitas pendidikan untuk siswa.

Sekolah yang para gurunya sudah mampu membuat perbaikan

mempunyai kesempatan yang besar untuk berkembang pesat serta

merupakan masukan dalam mengambil kebijakan yang dapat menunjang

peningkatan mutu dan efektivitas pembelajaran IPA di sekolah.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Page 8: Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembelajaran demonstrasi pada siswa kelas iv sdn 17 katobu

A. Hakikat Prestasi Belajar IPA

1. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar menurut Sutratinah Tirtonegoro (1988: 43) adalah

“Penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk

simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil

yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu”.

Sedangkan menurut Winkel (1991: 60) yang dimaksud dengan

prestasi belajar adalah “Bukti keberhasilan usaha yang dapat dicapai

seseorang setelah memperoleh pengalaman belajar atau mempelajari

sesuatu”.

Senada dengan pendapat kedua ahli tersebut, Anton Sukarno

(1994:16) menyatakan bahwa “Prestasi belajar adalah suatu hasil

maksimal yang diperoleh dengan usahanya dalam rangka

mengaktualisasikan dan mempotensikan diri lewat belajar”.

Dari ketiga pendapat di atas, maka yang dimaksud prestasi belajar

adalah penilaian hasil usaha kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk

simbol, angka, huruf maupun kalimat dalam rangka mengaktualisasikan

dan mempotensikan diri lewat belajar.

Dalam penelitian ini yang dimaksud prestasi belajar adalah suatu

angka yang dicapai oleh masing-masing siswa dalam periode waktu

tertentu sebagai hasil dari belajarnya, yang merupakan perwujudan dari

potensi dirinya.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Page 9: Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembelajaran demonstrasi pada siswa kelas iv sdn 17 katobu

Prestasi belajar siswa banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor,

baik berasal dari dirinya (internal) maupun dari luar dirinya (eksternal).

Prestasi belajar yang dicapai siswa pada hakikatnya merupakan hasil

interaksi antara berbagai faktor tersebut. Oleh karena itu, pengenalan

guru terhadap faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa

penting sekali artinya dalam rangka membantu siswa mencapai prestasi

belajar yang seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuannya masing-

masing (Moh Uzer Usman & Lilis Setiawati, 1993: 9).

Adapun faktor-faktor yang dimaksud meliputi hal-hal sebagai

berikut:

a. Faktor yang berasal dari diri sendiri (internal)

Faktor jasmani (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun

yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini adalah panca indera

yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya, seperti mengalami

sakit, cacat tubuh atau perkembangan yang tidak sempurna,

berfungsinya kelenjar tubuh yang membawa kelainan tingkah

laku.

Faktor psikologi, baik yang bersifat bawaan maupun yang

diperoleh, terdiri atas:

1) Faktor intelektif yang meliputi faktor potensial, yaitu

kecerdasan dan bakat serta faktor kecakapan nyata, yaitu

prestasi yang dimiliki.

2) Faktor non intelektif yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu

seperti sikap, kebiasaan, minta kebutuhan, motivasi, emosi,

dan penyesuaian diri.

3) Faktor kematangan fisik maupun psikis.

b. Faktor yang berasal dari luar luar diri (eksternal)

Page 10: Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembelajaran demonstrasi pada siswa kelas iv sdn 17 katobu

Faktor sosial yang terdiri atas:

Lingkungan keluarga.

Lingkungan sekolah.

Lingkungan masyarakat.

Lingkungan kelompok.

Faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, tehnologi,

dan kesenian.

Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah dan fasilitas

belajar.

Faktor lingkungan spiritual dan keagamaan.

Demikian, beberapa faktor internal dan eksternal yang berinteraksi

baik secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi prestasi

belajar siswa.

3. Pengertian IPA

Upaya peningkatan mutu pendidikan perlu dilakukan secara

menyeluruh meliputi tipe pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai

ilmiah. Pengembangan aspek-aspek tersebut dilakukan untuk

meningkatkan dan mengembangkan kecakapan hidup (life skills) melalui

seperangkat kompetensi, agar siswa dapat bertahan hidup, menyesuaikan

diri, dan berhasil dimasa yang akan datang. Kemampuan ini

membutuhkan pemikiran, antara lain berfikir sistematis, logis, kritis

yang dapat dikembangkan melalui pembelajaran IPA. Pembelajaran IPA

di sekolah dasar merupakan penguasaan siswa terhadap pengetahuan

tentang alam sekitar, yang dipelajari dari fakta-fakta, prinsip-prinsip, dan

proses penemuan. Pengetahuan siswa tentang alam tersebut dapat

mencetak siswa dalam bersikap ilmiah. Namun materi IPA yang

Page 11: Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembelajaran demonstrasi pada siswa kelas iv sdn 17 katobu

diberikan harus disesuaikan dengan usia dan karakteristik siswa yang

bersangkutan.

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006

untuk SD/MI dijelaskanmengenai pembelajaran IPA yaitu : Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang

alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan

pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-

prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan

IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk

mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan

lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.

Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman

langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan

memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk

inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk

memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.

BNSP (2007:13).

Dari penjelasan tersebut pendidikan IPA menekankan pada

pemberian pengalamanbelajar secara langsung. Dalam pembelajaran IPA

siswa difasilitasi untuk mengembangkansejumlah keterampilan proses.

Sebagaimana diungkapkan Edi Hendri (2006:12) bahwa: Dalam

pembelajaran tersebut siswa difasilitasi untuk mengembangkan sejumlah

keterampilan proses (keterampilan atau kerja ilmiah) dan sikap ilmiah

dalam memperoleh pengetahuan ilmiah tentang dirinya dan alam sekitar.

Keterampilan proses ini meliputi: keterampilan mengamati dengan

seluruh indera; keterampilan menggunakan alat dan bahan secara benar

dengan selalu mempertimbangkan keselamatan kerja; mengajukan

pertanyaan; menggolongkan data; menafsirkan data;

mengkomunikasikan hasil temuan secara beragam, serta menggali dan

memilah informasi faktual yang relevan untuk menguji gagasan-gagasan

Page 12: Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembelajaran demonstrasi pada siswa kelas iv sdn 17 katobu

atau memecahkan masalah sehari-hari. Pada prinsipnya, pembelajaran

IPA harus dirancang dan dilaksanakan sebagai cara“mencari tahu dan

cara mengerjakan/melakukanyang dapat membantu siswa

memahamifenomena alam secara mendalam” (Depdiknas, 2003:3).

IPA merupakan pengetahuan teoritisyang diperoleh atau disusun

dengan cara yang khas atau khusus, yaitu dengan melakukanobservasi,

eksperimentasi, observasi. Pembelajaran IPA sangat penting untuk

diberikan disekolah dasar, karena IPA sangat berhubungan dengan

kehidupan sehari-hari. Untuk itu,tujuan mata pelajaran IPA di SD/MI

secara umum adalah agar siswa dapat menghargai alamEnung

Nurhaelah, 2011Upaya Meningkatkan Keterampilan yang ada di sekitar

lingkungan siswa dengan cara melestarikan dan

memanfaatkannya,sehingga dapat meningkatkan keimanan dan

ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

4. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran IPA

Fungsi dan Tujuan Pembelajaran IPA di SD IPA diperlukan dalam

kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusiamelalui

pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan

IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk

terhadap lingkungan.Di tingkatSD/MI diharapkan ada penekanan

pembelajaran Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi,dan

masyarakat) yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang

dan membuatsuatu karya melalui penerapan konsep IPA dankompetensi

bekerja ilmiah secara bijaksana. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alamsecara sistematis,

sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang

berupafakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga

merupakan suatu prosespenemuan. Pendidik IPA diharapkan dapat

menjadi wahana bagi peserta didik untukmempelajari diri sendiri dan

Page 13: Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembelajaran demonstrasi pada siswa kelas iv sdn 17 katobu

alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut

dalammenerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses

pembelajarannya menekankan padapemberian pengalaman langsung

untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi danmemahami

alam sekitar secara ilmiah. IPA diperlukan sehari-hari untuk memenuhi

kebutuhan manusia melalui pemecahanmasalah-masalah yang dapat di

identifikasi. Ditingkat SD/MI diharapkan ada penekananpembelajaran

yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat

suatukarya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja

ilmiah secara bijaksana.Standar Kompetensi (SK) dan kompetensi Dasar

(KD) di SD/MI merupakan standarminimum yang secara nasional harus

dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan dalampengembangan

kurikulum disetiap satuan pendidikan.

Selanjutnya, tujuan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

berdasarkan KTSP 2006 adalah sebagai berikut :

Menanamkan pengetahuan dan konsep-konsep IPA yang bermanfaat

dalam kehidupan sehari-hari;

menanamkan rasa ingin tahu dan sikap positif terhadap IPA dan

teknologi;

mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam

sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan;

ikut serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan

alam;

mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling

mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat;

dan

menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu

ciptaan Tuhan. (Depdiknas, 2006:27).

Page 14: Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembelajaran demonstrasi pada siswa kelas iv sdn 17 katobu

Selanjutnya menurut BNSP (2007:13) mata pelajaran IPA di SD/MI

bertujuan agarpeserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-

Nya;

Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA

yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari;

Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang

adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA,

lingkungan, teknologi dan masyarakat;

Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam

sekitar,memecahkan masalah dan membuat keputusan;

Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara,

menjaga dan melestarikan lingkungan alam;

Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala

keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan;

Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA

sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa konsep-

konsep IPA yangdiberikan di Sekolah Dasar secara umum bertujuan agar

siswa dapat menyadari dan ikutberpartisipasi dalam memelihara,

menjaga dan melestarikan lingkungan alam, sertamenghargai alam

sebagai ciptaan Tuhan. Tujuan pembelajaran IPA akan berhasil bila

dalam prosesnya melibatkan interaksi siswa yang optimal. Interaksi

tersebut meliputi interaksi guru dengan siswa, interaksi siswa dengan

guru, interaksi siswa dengan sesama siswa, juga interaksi siswa dengan

lingkungannya.

Page 15: Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembelajaran demonstrasi pada siswa kelas iv sdn 17 katobu

B. Metode Pembelajaran

Pengertian metode menurut Santoso, ( 2006 ; 2.26) adalah cara kerja

yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna

mencapai tujuan yang ditentukan. Bertitik tolak dari pendapat ini, maka

metode khususnya dalam pembelajaran memainkan peranan yang cukup

penting guna mencapai tujuan pembelajaran. Dalam proses pembelajaran

penerapan suatu metode pembelajaran adalah sesuatu yang harus dilakukan

guru, dengan metode yang tepat proses pembelajaran akan berlangsung

secara optimal. Tidak jarang dalam proses pembelajaran guru menggunakan

beberapa metode pembelajaran yang berbeda, tentu penggunaan metode

yang berbeda tersebut sangat tergantung dari karakteristik siswa dan materi

pembelajaran. Wahyudi (2007 ; 9.22), mengatakan upaya menggunakan

metode secara kombinasi, pada saat guru sedang mengajar adalah penting

dikembangkan.

Salah satu metode pembelajaran yang cukup dikenal guru adalah metode

demonstrasi. Menurut pendapat Winataputra, dkk. (2000 : 4.24 )

mengatakan, metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang

menyajikan bahan pelajaran dengan mempertunjukan secara langsung

objeknya atau caranya melakukan susuatu untuk mempertunjukan proses

tertentu. Metode demonstrasi dapat menggiring siswa kedalam proses

pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM) yang

sangat dianjurkan untuk digunakan dalam proses pembelajaran modern di

era globalisasi seperti sekarang ini.

Dengan metode demonstrasi siswa dapat terlibat secara langsung dalam

pembelajaran, karena dalam pelaksanaannya guru selalu mencontohkan,

menunjukkan, bahkan menirukan cara kerja suatu perangkat media

pembelajaran.

Pengertian metode Metode berasal dari bahasa latin “ methodos “

yang berarti jalan yang harus dilalui. Menurut Nana Sudjana ( 2002 : 260 ) “

Metode adalah cara yang digunakan guru dalam mengadakan hubungan

Page 16: Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembelajaran demonstrasi pada siswa kelas iv sdn 17 katobu

dengan siswa pada saat berlangsungnya pelajaran, oleh karena itu peranan

metode pengajaran sebagai alat untuk menciptakan proses belajar mengajar

“Sedangkan menurut Sukartiaso (dalam Moedjiono dan Dimyati 1995 :45) “

Metode adalah cara untuk melakukan sesuatu atau cara untuk mencapai

suatu tujuan ”. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

metode adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.Dalam kegiatan pembelajaran, metode sangat diperlukan oleh

guru untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.

1. Pengertian Metode Demonstrasi

Pengertian Metode Demonstrasi Kegiatan belajar mengajar akan

lebih bersemangat apabila seorang guru dapat menggunakan metode

yang menarik dan bervariasi dalam mengajar.Metode demonstrasi adalah

cara penyajian pelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan

kepada peserta didik suatu proses, situasi atau benda tertentu yang

sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk

tiruan yang dipertunjukkan oleh guru atau sumber belajar lain yang ahli

dalam topik bahasan “ ( Mulyani Sumantri, dalam Roetiyah 2001 : 82 ).

Pendapat lain menyatakan bahwa metode demonstrasi adalah cara

mengajar dimana seorang instruktur atau tim guru menunjukkan,

memperlihatkan suatu proses ( Roestiyah N. K 2001 : 83 ).

Menurut Udin S. Wianat Putra, dkk ( 2004 : 424 ) “ Metode

demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan mempertunjukkan

secara langsung objek atau cara melakukan sesuatu untuk

memperunjukkan proses tertentu“.

Sedangkan menurut Syaiful Bahri Djamarah ( 2000 : 54 ) :

“Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk

memperlihatkan suatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan

dengan bahan pelajaran“.

Page 17: Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembelajaran demonstrasi pada siswa kelas iv sdn 17 katobu

Dari beberapa pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa

metode demonstrasi menurut penulis adalah cara penyajian pelajaran

dengan memperagakan secara langsung proses terjadinya sesuatu yang

disertai dengan penjelasan lisan.

2. Keunggulan Metode Demonstrasi

Keunggulan Metode Demonstrasi Menurut Elizar ( 1996 : 45 ),

keunggulan dari metode demonstrasi adalah kemungkinan siswa

mendapat kesalahan lebih kecil, sebab siswa mendapatkan langsung dari

hasil pengamatan kemudian siswa memperoleh pengalaman langsung,

siswa dapat memusatkan perhatiannya pada hal-hal yang dianggap

penting, bila melihat hal-hal yang membuat keraguan, siswa dapat

bertanya langsung pada guru.

Sedangkan menurut M. Basyiruddin Usman ( 2002 : 46 )

menyatakan bahwa keunggulan dari metode demonstrasi adalah

perhatian siswa akan dapat terpusat sepenuhnya pada pokok bahasan

yang akan didemonstrasikan, memberikan pengalaman praktis yang

dapat membentuk ingatan yang kuat dan keterampilan dalam berbuat,

menghindarkan kesalahan siswa dalam mengambil suatu kesimpulan,

karena siswa mengamati secara langsung jalannya demonstrasi yang

dilakukan.

Adapun menurut Syaiful Bahri Djamarah ( 2000 : 56 )

menyatakan bahwa keunggulan metode demonstrasi adalah membantu

anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau kerja

suatu kegiatan pembelajaran, memudahkan berbagai jenis penjelasan,

kesalahan- kesalahan yang terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki

melalui pengamatan dan contoh konkret dengan menghadirkan objek

sebenarnya.

Page 18: Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembelajaran demonstrasi pada siswa kelas iv sdn 17 katobu

Dari ketiga pendapat di atas dapat penulis ambil kesimpulan

bahwa keunggulan metode demonstrasi adalah siswa dapat memusatkan

perhatiannya pada pokok bahasan yang akan didemonstrasikan, siswa

memperoleh pengalaman yang dapat membentuk ingatan yang kuat,

siswa terhindar dari kesalahan dalam mengambil suatu kesimpulan,

pertanyaan-pertanyaan yang timbul dapat dijawab sendiri oleh siswa

pada saat dilaksanakannya demonstrasi, apabila terjadi keraguan siswa

dapat menanyakan secara langsung kepada guru, kesalahan yang terjadi

dari hasil ceramah dapat diperbaiki karena siswa langsung diberikan

contoh konkretnya.

3. Kelemahan Metode Demonstrasi

Kelemahan metode Demonstrasi Walaupun memiliki beberapa

kelebihan, namun metode demonstrasi ini juga memiliki beberapa

kelemahan-kelemahan. Menurut Syaiful Bahri Djamarah ( 2000 : 57 ),

ada beberapa kelemahan metode demonstrasi yaitu anak didik terkadang

sukar melihat dengan jelas benda yang akan dipertunjukkan, tidak semua

benda dapat didemonstrasikan, sukar dimengerti bila didemonstrasikan

oleh guru yang kurang menguasai apa yang didemonstrasikan. Dari

pendapat di atas dapat penulis simpulkan bahwa kelemahan metode

demonstrasi adalah tidak semua benda dan materi pembelajaran yang

bisa didemonstrasikan dan metode ini tidak efektif bila tidak ditunjang

oleh keterampilan guru secara khusus . Meskipun metode ini memiliki

banyak kelemahan-kelemahan, penulis melihat metode ini sangat bagus

sekali apabila diterapkan dalam pembelajaran bernyanyi, karena siswa

tidak hanya mendengarkan penjelasan guru mengenai cara bernyanyi,

tetapi siswa juga dapat langsung mempraktekkan kegiatan bernyanyi

yang dipelajari. Hal ini akan menghilangkan kejenuhan siswa dalam

kegiatan belajar mengajar. Agar pelaksanaan metode demonstrasi

berjalan baik, alangkah baiknya guru memperhatikan hal-hal berikut :

rumuskan tujuan instruksional yang dapat dicapai oleh siswa, susun

Page 19: Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembelajaran demonstrasi pada siswa kelas iv sdn 17 katobu

langkah-langkah yang akan dilakukan dengan demonstrasi secara teratur

sesuai dengan skenario yang direncanakan, persiapkan peralatan atau

bahan yang dibutuhkan sebelum demonstrasi dimulai dan atur sesuai

skenario yang direncanakan, teliti terlebih dahulu alat dan bahan yang

akan digunakan agar demonstrasi berhasil dilakukan, perhitungkan

waktu yang dibutuhkan sehingga kita dapat memberikan keterangan dari

siswa bisa mengajukan pertanyaan apabila ada keraguan.

Selama demonstrasi berlangsung hendaknya guru memperhatikan

hal-hal sebagai berikut : apakah demonstrasi dapat diikuti oleh setiap

siswa, apakah demonstrasi yang dilakukan sesuai dengan tujuan yang

telah dilakukan, apakah keterangan yang diberikan dapat didengarkan

dan dipahami oleh siswa, apakah siswa telah diberikan petunjuk

mengenai hal-hal yang perlu dicatat, apakah waktu yang tersedia dapat

digunakan secara efektif dan efisien.

4. Langkah-langkah metode Demontrasi

Langkah-langkah metode Demontrasi Untuk melaksanakan

metode demonstrasi yang baik atau efektif, ada beberapa langkah yang

harus dipahami dan digunakan oleh guru, yang terdiri dari perencanaan,

uji coba dan pelaksanaan oleh guru lalu diikuti oleh murid dan diakhiri

dengan adanya evaluasi (J.J Hasibuan dan Mujiono,1993:31). Adapun

langkah tersebut adalah sebagai berikut:

a. Merumuskan dengan jelas kecakapan dan atau keterampilan apa

yang diharapkan dicapai oleh siswa sesudah demonstrasi itu

dilakukan.

b. Mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh, apakah metode itu

wajar dipergunakan, dan apakah ia merupakan metode yang paling

efektif untuk mencapai tujuan yang dirumuskan.

Page 20: Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembelajaran demonstrasi pada siswa kelas iv sdn 17 katobu

c. Alat-alat yang diperlukan untuk demonstrasi itu bisa didapat dengan

mudah, dan sudah dicoba terlebih dahulu supaya waktu diadakan

demonstrasi tidak gagal.

d. Jumlah siswa memungkinkan untuk diadakan demonstrasi dengan

jelas.

e. Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah yang akan

dilaksanakan, sebaiknya sebelum demonstrasi dilakukan, sudah

dicoba terlebih dahulu supaya tidak gagal pada waktunya.

f. Memperhitungkan waktu yang dibutuhkan, apakah tersedia waktu

untuk memberi kesempatan kepada siswa mengajukan pertanyaan-

pertanyaan dan komentar selama dan sesudah demonstrasi.

g. Selama demonstrasi berlangsung, hal-hal yang harus diperhatikan:

Keterangan-keterangan dapat didengar dengan jelas oleh siswa.

Alat-alat telah ditempatkan pada posisi yang baik, sehingga

setiap siswa dapat melihat dengan jelas.

Telah disarankan kepada siswa untuk membuat catatan-catatan

seperlunya.

h. Menetapkan rencana untuk menilai kemajuan siswa.

Sering perlu diadakan diskusi sesudah demonstrasi

berlangsung atau siswa mencoba melakukan demonstrasi. Setelah

perencanaan-perencanaan telah tersusun sebaiknya diadakan uji coba

terlebih dahulu agar penerapannya dapat dilaksanakan dengan efektif

dan tercapai tujuan belajar mengajar yang telah ditentukan dengan

mengadakan uji coba dapat diketahui kekurangan dan kesalahan

praktek secara lebih dini dan dapat peluang untuk memperbaiki dan

menyempurnakannya. Langkah selanjutnya dari metode ini adalah

realisasinya yaitu saat guru memperagakan atau mempertunjukkan

suatu proses atau cara melakukan sesuatu sesuai materi yang

Page 21: Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembelajaran demonstrasi pada siswa kelas iv sdn 17 katobu

diajarkan. Kemudian siswa disuruh untuk mengikuti atau

mempertunjukkan kembali apa yang telah dilakukan guru. Dengan

demikian unsur-unsur manusiawi siswa dapat dilibatkan baik emosi,

intelegensi, tingkah laku serta indera mereka, pengalaman langsung

itu memperjelas pengertian yang ditangkapnya dan memperkuat daya

ingatnya mengetahui apa yang dipelajarinya. Untuk mengetahui

sejauhmana hasil yang dicapai dari penggunaan metode demonstrasi

tersebut diadakan evaluasi dengan cara menyuruh murid

mendemonstrasikan apa yang telah didemonstrasikan atau

dipraktekkan guru. Pada hakikatnya, semua metode itu baik. Tidak

ada yang paling baik dan paling efektif, karena hal itu tergantung

kepada penempatan dan penggunaan metode terhadap materi yang

sedang dibahas. Yang paling penting, guru mengetahui kelebihan

dan kekurangan metode-metode tersebut. Metode demonstrasi ini

tepat digunakan apabila bertujuan untuk: Memberikan keterampilan

tertentu, memudahkan berbagai jenis penjelasan sebab penggunaan

bahasa lebih terbatas, menghindari verbalisme, membantu anak

dalam memahami dengan jelas jalannya suatu proses dengan penuh

perhatian sebab lebih menarik . (Zuhairini,1983:94:95).

Page 22: Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembelajaran demonstrasi pada siswa kelas iv sdn 17 katobu

BAB III

METODE PENELITIAN

A.  Metode Penelitian

Dalam penelitian yang berjudul “Meningkatnya Prestasi Belajar IPA

tentang Gaya Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi pada Siswa

Kelas IV SDN 17 Katobu”  penulis menggunakan metode deskriptif. Metode

penelitian deskriptif dimaksudkan untuk menggambarkan suatu situasi atau

keadaan populasi tertentu yang bersifat faktual secara sistematis dan akurat.

Dengan kata lain, tujuan penelitian deskriptif adalah mendeskripsikan seperangkat

peristiwa atau kondisi populasi saat ini.

B. Lokasi dan Sasaran Penelitian

1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada semester genap 2013/2014. Tempat

penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 17 Katobu.Tindakan perbaikan

pembelajaran dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 17 Katobu dengan jumlah

siswa kelas IV 33 orang.Sebagai gambaran kongkret jadwal penelitian ini adalah :

Tanggal 13 Mei 2014 mata pelajaran IPA siklus I

Tanggal 27 Mei 2014 mata pelajaran IPA siklusII

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah semua individu yang menjadi sumber pengambilan

sampel. Populasi yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah siswa dan

siswi SD Negeri 17 Katobu, Karena jumlah populasi terlalu besar, maka penulis

mengambil sampel, yaitu angkatan kelas IV yang berjumlah 33 Siswa.

Page 23: Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembelajaran demonstrasi pada siswa kelas iv sdn 17 katobu

 D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah

menggunakan data primer yaitu data dikumpulkan sendiri oleh peneliti dari yang

sebelumnya tidak ada, dan tujuannya disesuaikan dengan keperluan penelitian

yang ditujukan langsung pada siswa SD yang ada pada saat itu di SD Negeri 17

Katobu.

E. Analisis Data

Terhadap data dan informasi yang telah dikumpulkan, dianalisis dengan

metode deskriptif analitik dan persentasi yang jelas dan berkaitan dengan masalah

pembelajaran IPA tentang gaya yang terjadi pada siswa di SD Negeri 17 Katobu

yang selanjutnya dapat ditarik beberapa kesimpulan. Cara ini penulis anggap

paling efektif dan akurat.

Page 24: Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembelajaran demonstrasi pada siswa kelas iv sdn 17 katobu

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Pembelajaran

1. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus untuk mata

pelajaran IPA menunjukan adanya kenaikan hasil belajar yang dicapai

oleh siswa, demikian juga yang berkaitan dengan aktifitas siswa dan

guru, dalam pembelajaran IPA.

2. Deskripsi Hasil Penelitian Pembelajaran

Deskripsi persiklus :

1) Siklus I

a) Rencana Pembelajaran

Menyampaikan tujuan pembelajaran.

Menyampaikan topik yang akan dipelajari.

Menjelaskan materi tentang bentuk gaya.

Mendemonstrasikan bahwa gaya dapat menyebabkan

terjadinya perubahan gerak suatu benda.

Membimbing siswa dalam diskusi kelas tentang gaya

dapat menyebabkan terjadinya perubahan gerak suatu

benda.

Mengadakan tanya jawab.

Menyimpulkan pelajaran.

Guru mengadakan evaluasi secara tertulis.

Page 25: Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembelajaran demonstrasi pada siswa kelas iv sdn 17 katobu

b) Pelaksanaan

Penulis mengajar tentang Gaya dikelas IV SDN 17

KATOBU, dengan indikator menyebutkan bentuk gaya,

mendemonstrasikan bahwa gaya dapat menyebabkan

terjadinya perubahan gerak suatu benda . Dalam proses

kegiatan belajar mengajar penulis menyampaikan tujuan

pembelajaran, melakukan apersepsi sesuai dengan materi

kemudian menuliskan topik pembelajaran. Dalam kegiatan

inti penulis menyampaikan penjelasan tentang gaya dengan

menggunakan metode demonstrasi.

c) Pengamatan

Guru melakukan perbaikan pembelajaran dibantu

teman sejawat sebagai observator, pengamat mengamati

tindakan yang dilakukan oleh guru dan siswa serta mendata

hasil dan kemajuan yang dicapai oleh siswa dengan

menggunakan lembar observasi (terlampir).Adapun hasil

pengamatan yang dicatat oleh observator adalah :

Penggunaan konsep sudah sesuai dengan materi

pembelajaran.

Penggunaan metode sudah bervariasi hanya ketika

menggunakan metode tanya jawab, pernyataan guru

kurang menyeluruh begitu pula ketika berdiskusi dikelas

masih ada siswa yang belum aktif mengikuti pelajaran.

Hasil belajar siswa belum maksimal.

2) Siklus 2

a) Perencanaan

Tanya jawab untuk mengaitkan konsep sebelum dengan

konsep yang akan dipelajari.

Page 26: Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembelajaran demonstrasi pada siswa kelas iv sdn 17 katobu

Menjelaskan tentang bentuk gaya.

Membimbing siswa memberikan contoh gaya.

Mendemonstrasikan bahwa gaya dapat menyebabkan

terjadinya perubahan bentuk suatu benda.

Melakukan percobaan untuk menunjukkan perubahan

bentuk benda karena adanya gaya.

Membuat kesimpulan hasil percobaan.

Siswa mencatat hasil percobaan dan melakukan tanya

jawab.

Menyimpulkan pembelajaran.

Guru mengadakan evaluasi secara tertulis.

b) Pelaksanaan

Penulis mengajar tentang gaya di kelas IV SDN 17

KATOBU, dengan indikator mendemonstrasikan bahwa

gaya dapat menyebabkan terjadinya perubahan bentuk suatu

benda,menyimpulkan hasil percobaan, mengkomunikasikan

hasil percobaan. Dalam proses kegiatan belajar mengajar

penulis menyampaikan tujuan pembelajaran, melakukan

apersepsi sesuai dengan materi kemudian menuliskan topik

pembelajaran. Dalam kegiatan inti penulis menyampaikan

penjelasan tentang gaya dengan menggunakan metode

demonstrasi.

c) Pengamatan.

Hasil pembelajaran RPP 2 yaitu penggunaan metode

sudah cukup baik dalam memberikan pertanyaan sudah

menyeluruh, ketika berdiskusi semua siswa aktif.Hasil belajar

siswa sudah maksimal.

Page 27: Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembelajaran demonstrasi pada siswa kelas iv sdn 17 katobu

B. Pembahasan Hasil Penelitian Pembelajaran

Dari deskripsi data di atas dapat dilihat bahwa dari siklus pertama

dan kedua menunjukan peningkatan hasil belajar pada pembelajaran IPA

tentang gaya. Kegiatan perbaikan pembelajaran pada siklus I, boleh

dikatakan belum berhasil karena beberapa faktor yaitu metode yang

diharapkan belum sesuai sehingga mengakibatkan kurang gairah siswa

dalam mengikuti pelajaran. Skenario perbaikan pembelajaran masih

kurang sempurna sehingga keterlibatan siswa masih kurang.Kegiatan

perbaikan pembelajaran siklus II, baik dalam perencanaan maupun

pelaksanaan kegiatan perbaikan pembelajaran sudah baik, terbukti dari

gairah siswa, keterlibatan siswa selama proses pembelajaran.

Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan analisis hasil

evaluasi pelajaran IPA yang telah dilakukan tampak bahwa penerapan

metode demonstrasi pada pelajaran IPA tentang gaya dapat

meningkatkan pemahaman belajar dan peningkatan hasil belajar siswa.

Hal ini senada dengan pendapat Drs. H. Udin S Winataputra, MA

(2000:4.24) mengatakan metode demonstrasi merupakan metode

mengajar yang menyajikan bahan pelajaran dengan mempertunjukkan

objek secara langsung sehingga pelajaran menjadi bermakna dan dapat

menciptakan system Pembelajaran yang Aktif, Kreatif, Efektif, dan

Menyenangkan ( PAKEM ).

Page 28: Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembelajaran demonstrasi pada siswa kelas iv sdn 17 katobu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan telah

menunjukan peningkatan–peningkatan kearah yang lebih baik, sehingga

dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan dapat ditingkatkan

melalui pengajuan pertanyaan yang jelas, singkat, dan pemberian waktu

berpikir yang cukup.

2. Dengan Metode Demonstrasi siswa terlibat secara aktif memperoleh

pengalaman langsung yang lebih bermakna secara kognitif, efektif,

maupun psikomotor sehingga tingkat penguasaan materi pelajaran dapat

ditingkatkan.

3. Pengelolaan belajar kelompok akan efektif jika dalam menentukan

anggota kelompok dengan mempertimbangkan tingkat kecerdasan siswa

yang relatif sama dan banyak anggota kelompok yang sesuai dengan

beban kegiatan

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, beberapa hal yang sebaiknya

menjadi perhatian dan dilaksanakan oleh guru dalam rangka meningkatkan

kualitas pembelajaran, khususnya dalam meningkatkan partisipasi dan

keaktifan siswa dalam kelas di antaranya:

1. Mencantumkan pertanyaan yang akan diajukan kepada siswa dalam

rencana pelaksanaan pembelajaran.

Page 29: Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembelajaran demonstrasi pada siswa kelas iv sdn 17 katobu

2. Menyiapkan alat bantu atau media pembelajaran yang relevan dan

menarik serta penggunaanya melibatkan semua siswa. Nama media atau

alat bantu, jenis dan langkah penggunaanya sebaiknya ditulis pada

rencana pembelajaran.

3. Penerapan metode demonstrasi dalam pelaksanaan proses pembelajaran

perlu dipertimbangkan dan disesuaikan dengan karakteristik materi

pembelajaran.

Page 30: Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembelajaran demonstrasi pada siswa kelas iv sdn 17 katobu

DAFTAR PUSTAKA

Angkowo (2007;28) http//ian43.wordpress.com/2010/12/17/fungsi-dan-nilai-media-gambar/

Sudrajat, 2008, Media Pembelajaran, http//www..com, diakses tanggal 17–02–2012

Slamento, 2003, Belajar dan Faktor–Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka cipta, Jakarta

Wardani,I.G.A.K.,Julaeha,S dan Marsinah.N(2005)“Pemantapan Kemampuan Profesional”Jakarta.UniversitasTerbuka.

Wardani,I.G.A.K.,Wihardi dan Nasution.N(2005) “Penelitian Tindakan Kelas” Jakarta.Universitas Terbuka.