Top Banner
i MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI HANDAYANI SALATIGA Oleh : ADITYA DWIKI NUGRAHA NIM : 232011040 KERTAS KERJA Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian dari Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM STUDI : AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2015
74

MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

Nov 10, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

i

MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP

PRIMKOPTI HANDAYANI SALATIGA

Oleh :

ADITYA DWIKI NUGRAHA

NIM : 232011040

KERTAS KERJA

Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Guna Memenuhi Sebagian dari

Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai

Gelar Sarjana Ekonomi

FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2015

Page 2: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …
Page 3: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …
Page 4: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

ii

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA Jalan Diponegoro 52-60

(0298)321212, 311881

Telex 322364 ukswsa ia

Salatiga 50711 – Indonesia Fax. (0298) 321433

PERYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Aditya Dwiki Nugraha

Nim : 232011040 Program Studi : AKUNTANSI Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi,

Judul : Menilai Tingkat Kesehatan Keuangan USP

Primkopti Handayani Salatiga Pembimbing : Roos Kities Andadari, SE, MBA, Ph.D

Tanggal diuji : 30 Januari 2015

Adalah benar-benar hasil karya saya.

Di dalam kertas kerja ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan atau gagasan orang

lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau

simbol yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri tanpa memberikan pengakuan

pada penulis aslinya.

Apabila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru

tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, saya bersedia menerima sanksi

sesuai peraturan yang berlaku di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya

Wacana Salatiga, termasuk pencabutan gelar kesarjanaan yang telah saya peroleh.

Salatiga, 30 Januari 2015

Yang memberi pernyataan,

ADITYA DWIKI NUGRAHA

Page 5: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

iii

MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP

PRIMKOPTI HANDAYANI SALATIGA

Oleh :

ADITYA DWIKI NUGRAHA

NIM : 232011040

KERTAS KERJA

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Guna Memenuhi Sebagian dari

Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai

Gelar Sarjana Ekonomi

FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS

PROGDI : AKUNTANSI

Disetujui oleh:

Roos Kities Andadari, SE, MBA, Ph.D

Pembimbing

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2015

Page 6: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

iv

MOTTO

“Tidak berkesudahan kasih setia Tuhan, tidak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu

baru setiap pagi, besar kesetiaan-Mu! Tuhan adalah bagianku, kata jiwaku, oleh sebab itu

aku berharap kepada-Nya. Tuhan adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya.”

( Ratapan 3 : 22-25 )

“orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang

dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.”

( Mazmur 126 : 6 )

Page 7: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

v

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan syukur, kepada Tuhan Yesus Kristus karena berkat rahmat dan karunia-

Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulis menyadari sepenuhnya

bahwa dalam penyelesaian penulisan skripsi ini banyak pihak yang telah turut membantu

dan senantiasa turut memberikan semangat dan motivasi kepada penulis selama masa

perkuliahan di Universitas Kristen Satya Wacana.

Oleh karena itu dengan terselesaikannya penulisan skripsi ini penulis mengucapkan

banyak terima kasih kepada:

Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberikan perlindungan dan berkat yang selalu

tercurah kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas kerja ini

tepat pada waktunya.

Bapak Hari Sunarto, SE, MBA. PhD selaku Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Kristen Satya Wacana, memberikan motivasi serta dukungan untuk

menyelesaikan kertas kerja ini.

Bapak Usil Sis Sucahyo, SE, MBA selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas

Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana, memberi saran maupun

kritik selama menempuh studi dalam bentuk perkuliahan.

Primkopti “Handayani” Salatiga yang telah bersedia mempersilahkan penulis melakukan

penelitian, memberikan data yang dibutuhkan, sehingga dapat bermanfaat bagi

primkopti khususnya Unit Simpan Pinjam serta bagi penulis sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan.

Ibu Roos Kities Andadari, SE, MBA, Ph.D selaku pembimbing yang telah meluangkan

waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan masukan, bimbingan dan saran-

saran maupun kritik yang bermanfaat bagi penulis sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

Ibu Yeterina Widi Nugrahanti, SE, M.Acc selaku wali studi yang membimbing, mendidik

dan memberi saran maupun kritik selama menempuh studi.

Page 8: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

vi

Ayahku Ariston Wahyono, Ibuku Triyani, Kakakku Daning Aristyani, Wrindriawan

Agtri Yogyantara dan Adikku Elvina Kristi Yogyantara yang selalu

mendukung, memotivasi dan memberi restu.

Emirita Wulan Pradeta yang tidak pernah lelah memberiku semangat untuk

menyelesaikan skripsi ini.

Bayu Rizqi Bachtiar, Dionysius Ananta, Arin Puspitaningrum, Mega Sekar Larasati dan

semua teman-teman FEB angkatan 2011, teman senasib seperjuangan. Terima

kasih untuk kebersamaannya, dan dukungannya selama ini.

Seluruh staf pengajar FEB-UKSW yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan kepada

penulis selama menempuh studi.

Seluruh staf TU FEB-UKSW yang telah membantu penulis dalam pengurusan persyaratan

administrasi skripsi.

Semua teman-temanku dan pihak lainnya yang tidak dapat disebutkan namanya satu

persatu, yang telah ikut mendukung penulis dalam menyelesaikan kertas kerja

ini.

Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah

memberikan, baik dukungan, motivasi, maupun bantuan kepada penulis. Tuhan selalu

melindungi, menyertai, dan memberkati kita sekalian

Salatiga, 30 Januari 2015

Penulis

Page 9: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

vii

DAFTAR ISI

Halaman Judul .......................................................................................................................... i

Keaslian Karya Tulis ................................................................................................................. ii

Halaman Persetujuan................................................................................................................. iii

Motto ........................................................................................................................................ iv

Ucapan Terimakasih ................................................................................................................. v

Daftar isi ................................................................................................................................... vii

Daftar Tabel.................................................................................................................... ............ ix

Daftar Lampiran. ....................................................................................................................... x

PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1

TINJAUAN LITERATUR

Tingkat Kesehatan KSP ............................................................................................... 3

Penilaian Tingkat Kesehatan KSP Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi

dan UKM Nomor 14/PER/M.KUKM/XI/2009 ............................................................ 4

METODE PENELITIAN

Jenis dan Sumber Data ................................................................................................. 8

Teknik Analisis................................................................................................. ............. 9

ANALISIS

Profil USP PRIMKOPTI HANDAYANI Salatiga ....................................................... 13

Page 10: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

viii

Analisis Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Nomor

14/PER/M.KUKM/XI/2009........................................................................................... 14

Penilaian Kesehatan USP PRIMKOPTI HANDAYANI SALATIGA Tahun 2009-

2013 ............................................................................ .................................................. 35

PENUTUP

Kesimpulan .................................................................................................................. 40

Catatan Atas Kesimpulan ............................................................................................. 40

Saran ............................................................................................................................ 41

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 42

LAMPIRAN .. ……………………………………………………………………… 44

Page 11: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM No.

14/Per/M.KUKM/XII/2009………………............................................................10

Tabel 2 Predikat Penilaian Tingkat Kesehatan KSP .............................................. 12

Tabel 3 Rasio Modal Sendiri Terhadap Total Asset .............................................. 14

Tabel 4 Rasio Modal Sendiri Terhadap Pinjaman Berisiko ................................... 15

Tabel 5 Rasio Kecukupan Modal Sendiri .............................................................. 16

Tabel 6 Rasio Volume Pinjaman Pada Anggota Terhadap Volume Pinjaman ...... 18

Tabel 7 Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah Terhadap Pinjaman Yang Diberikan ...

................................................................................................................................ 19

Tabel 8 Rasio Cadangan Risiko Terhadap Pinjaman Bermasala ........................... 20

Tabel 9 Rasio Pinjama Yang Berisiko Terhadap Pinjama Yang Diberikan .......... 21

Tabel 10 Rasio Manajemen ………………………………………………………22

Tabel 11 Rasio Beban Operasional Anggota Terhadap Partisipasi Bruto ............. 24

Tabel 12 Rasio Aktiva Tetap Terhadap Total Aset ………………………………25

Tabel 13 Rasio efisiensi pelayanan ………………………………………………26

Tabel 14 Rasio kas . ………………………………………………………………27

Tabel 15 Rasio Pinjaman Yang Diberikan Terhadap Dana Yang Diterima ...... …28

Tabel 16 Rasio rentabilitas asset …………………………………………………29

Tabel 17 Rasio Rentabilitas Modal Sendiri………………………………………30

Tabel 18 Rasio Kemandirian Opersional Pelayanan .. ……………………………31

Tabel 19 Rasio Partisipasi Bruto ............................................................................ 32

Tabel 20 Rasio Promosi Ekonomi Anggota ........................................................... 33

Tabel 21 Penilaian Kesehatan USP Primkopti Tahun 2009-2013 ......................... 35

Tabel 22 Penilaian Kesehatan USP PRIMKOPTI Menurut Laporan

Pertanggungjawaban Pengawas Tahun 2009-2013 ................................................ 38

Page 12: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner Penilaian Faktor Manajemen USP PRIMKOPTI

HANDAYANI Salatiga Berdasarkan Keputusan Menteri Koperasi dan

UKM Nomor 14/PER/M.KUKM/XII/2009..................................... 44

Lampiran 2 : Standar Bobot Penilaian Rasio Berdasarkan Keputusan Menteri

Koperasi dan UKM Nomor 14/PER/M.KUKM/XII/2009 ............... 55

Lampiran 3 : Bagan Struktur Organisasi USP PRIMKOPTI HANDAYANI

Ssalatiga .......................................................................................... 62

Page 13: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Koperasi yang bergerak disektor jasa keuangan mempunyai kedudukan

yang sangat penting dalam menunjang perekonomian masyarakat. Menurut pasal 3

Undang-undang No. 25 Tahun 1992 koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan

anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun

tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju,

adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Koperasi

simpan pinjam berupaya mensejahterakan anggota, melalui penghimpunan dana

dan pinjaman.

Tingkat kesehatan koperasi merupakan kepentingan semua pihak yang

terkait dengan anggota sebagai pemilik modal ataupun pengguna jasa. Dalam upaya

untuk meningkatkan kepercayaan dan memudahkan pembinaannya maka koperasi

itu perlu dinilai tentang kesehatannya oleh dinas koperasi. Penilaian dilakukan

dengan melihat kepada aspek-aspek tertentu.

Jika dilihat dari tingkat kesehatan koperasi, banyak yang ditetapkan SEHAT

oleh dinas koperasi, tetapi ada beberapa koperasi diantaranya mengalami bangkrut.

Tahun 2013, 9.000 koperasi yang ada di Provinsi Jawa Barat dinyatakan gulung

tikar. Ketua Dewan Koperasi Indonesia Wilayah (Dekopinwil) Jawa Barat, Wan

Ibrahim, mengatakan, banyaknya koperasi yang gulung tikar disebabkan kesulitan

memperoleh akses modal perbankan. Jumlah itu setara dengan 40% dari 23.800

unit usaha perkoperasian yang ada di wilayah Jawa Barat. Wan Ibrahim

menjelaskan, penyebab bangkrutnya koperasi adalah sulitnya meminjam modal dari

pihak perbankan. Usaha koperasi sejauh ini dipandang sebagai wadah usaha kelas

menengah ke bawah yang belum profesional dalam mengelola usahanya.

Pada kasus yang terjadi pada Primkopti Handayani Salatiga yang

menyediakan bahan utama kedelai bagi para perajin tahu tempe mengalami mati

suri, karena dalam usahanya banyak anggota yang keluar dari keanggotaan. Hal ini

Page 14: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

2

disebabkan harga kedelai di pasaran naik setelah subsidi kedelai dihapuskan

pemerintah, para perajin tahu tempe merasa berat untuk melangsungkan usahanya

dan pada akhirnya para perajin tahu tempe beralih usaha. Kondisi ini membuat

primkopti berusaha menjaring anggota dengan tujuan para anggota menyertakan

modal mereka dengan cara memberikan dukungan modal usaha dalam bentuk

pinjaman, pada kenyataannya calon anggota koperasi tidak mengembalikan

kewajibannya secara tepat waktu bahkan tidak dapat melunasi sama sekali. Kondisi

ini yang mengakibatkan koperasi khususnya USP tidak dapat mengembangkan

usahanya, USP bertahan dengan menggunakan modal pemilik dan anggota yang

masih bertahan.

Penilaian kesehatan koperasi digunakan untuk, mengetahui seberapa sehat

koperasi dalam melaksanakan usahanya. Agar penilaian tersebut didapatkan hasil

yang valid, serta dapat bermanfaat bagi pengambil keputusan untuk bisa

melanjutkan usahanya, agar lebih maju dan berkembang serta tujuan dari koperasi

tersebut bisa tercapai dengan baik (Tempo. 2013). Alasan ini yang mendorong

penulis tertarik untuk meneliti bagaimana penilaian kesehatan USP oleh dinas

koperasi. Dalam penelitian ini, ingin mengetahui bagaimana penilaian tingkat

kesehatan dengan menganalisis kasus Unit Simpan Pinjam PRIMKOPTI

“HANDAYANI” Salatiga, Tahun 2009-2013 berdasarkan Peraturan Mnteri Negara

Koperasi dan UKM No. 14/Per/M.KUKM/2009.

Persoalan Penelitian.

Berdasar uraian diatas, persoalan penelitian dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana tingkat kesehatan keuangan Unit Simpan Pinjam

PRIMKOPTI Handayani Salatiga berdasarkan Keputusan Menteri

Koperasi dan UKM Nomor 14/PER/M.KUKM/XII/2009?

2. Bagaimana tingkat kesehatan keuangan Unit Simpan Pinjam

PRIMKOPTI Handayani Salatiga dibandingkan dengan hasil laporan

dari pengawas Koperasi PRIMKOPTI Handayani Salatiga?

Page 15: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

3

TINJAUAN LITERATUR

Tingkat Kesehatan Keuangan KSP/USP

Pentingnya analisis kesehatan keuangan perusahaan yang mencakup analisis

rasio keuangan akan sangat membantu dalam menilai prestasi manajemen dan

prospeknya di masa mendatang. Analisis ini merupakan kepentingan semua pihak

terkait, baik pemilik, pengelola, masyarakat sebagai pengguna jasa. Analisis rasio

ini dapat digunakan untuk mengketahui kekuatan serta kelemahan yang dimiliki

oleh seorang business enterprise. Maksud dari penilaian kesehatan keuangan ini

untuk menjadi standar manajemen apakah pengelolaan telah dilaksanakan sesuai

dengan asas-asas dan ketentuan yang berlaku dan menetapkan arah pembinaan dan

pengembangan secara individual maupun untuk industri secara keseluruhan.

Unit simpan pinjam merupakan jenis usaha yang banyak dijalankan oleh

koperasi. selain menguntungkan, kegiatan ini dinilai sangat membantu anggotanya

dalam hal keuangan serta menggalakan semangat untuk menabung bagi

anggotanya. Kepala dinas koperasi Wonosobo juga mengatakan, penilaian

kesehatan KSP/USP Koperasi ini memiliki banyak manfaat. Koperasi yang tingkat

kesehatannya sehat dapat memberikan rasa aman kepada anggota serta memberikan

kepercayaan kepada pihak perbankan untuk memberikan pinjaman tetapi koperasi

yang bisa dinilai sehat adalah koperasi yang aktif. Penilaian kesehatan koperasi

bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan tingkat kepercayaan intern dan ekstern,

mengetahui posisi prestasi kinerja KSP/USP Koperasi, melindungi aset serta

mengetahui tingkat kepatuhan pada peraturan yang berlaku. Secara formal penilaian

kesehatan KSP/USP Koperasi dilaksanakan oleh pejabat, tetapi secara intern

pengelola KSP/USP Koperasi harus dapat melaksanakan penilaian kesehatan

terhadap usahanya setiap saat dan membuat rumusan langkah-langkah perbaikan,

untuk memperbaiki aspek yang lemah dengan segera tanpa menunggu kehadiran

pejabat penilai (Suara Media Nasional. 2012).

Menurut Peraturan Menteri Negara (2009:30), kesehatan keuangan koperasi

adalah, kondisi atau keadaan koperasi yang dinyatakan sehat, cukup sehat, kurang

Page 16: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

4

sehat, tidak sehat dan sangat tidak sehat. Pedoman penilaian kesehatan koperasi

bertujuan untuk memberikan pedoman kepada pejabat penilai, gerakan koperasi dan

masyarakat agar koperasi dapat melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip

koperasi secara professional, sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan kesehatan,

sehingga dapat meningkatkan kepercayaan dan memberikan manfaat yang sebesar-

besarnya kepada anggota dan masyarakat di sekitarnya.

Pentingnya penilaian kesehatan KSP/USP adalah:

1. Terwujudnya pengelolaan KSP/USP yang sehat dan mantap sesuai

dengan jatidiri koperasi.

2. Terwujudnya pengelolaan KSP/USP yang efektif, efisien dan

professional.

3. Terciptanya pelayanan prima kepada anggota, calon anggota, koperasi

lain dan atau anggotannya.

Penilaian Tingkat Kesehatan KSP Berdasarkan Peraturan Menteri Negara

Koperasi dan UKM nomor: 14/PER/M.KUKM/XII/2009

Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Nomor.

14/PER/M.KUKM/XII/2009 tentang “Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara

Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Nomor 20/PER/M.KUKM/XI/2008 Tentang

Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Usaha Simpan

Pinjam Koperasi”. Sehubungan dengan hal ini maka perlu diatur tentang

pelaksanaan penilaian tingkat kesehatan Koperasi dan Unit Usaha Simpan Pinjam.

Aspek-aspek kesehatan KSP adalah sebagai berikut:

1. Permodalan

Permodalan adalah penilaian yang didasarkan pada kualitas aktiva yang

dimiliki oleh koperasi. Modal Koperasi Simpan Pinjam berupa modal tetap dan

modal tidak tetap. Modal tetap dimaksudkan adalah meliputi modal yang

Page 17: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

5

disetorkan pada awal berdiri, modal tambah dari koperasi yang bersangkutan,

dan cadangan yang disisihkan dari keuntungan koperasi.

2. Kualitas Aktiva Produktif

Kualitas aktiva produktif adalah kekayaan koperasi yang mendatangkan

penghasilan bagi koperasi. Aktiva produktif sering juga disebut dengan earning

assets atau aktiva yang menghasilkan, karena penempatan tersebut adalah untuk

mencapai tingkat penghasilan. Aktiva produktif yang diklasifikasikan adalah

jumlah aktiva produktif yang kolekbilitiasnya tidak lancar.

3. Manajemen

Manajemen adalah penilaian yang didasarkan pada manajemen umum,

penerapan sistem manajemen risiko untuk aspek permodalan, aspek aktiva,

aspek likuiditas dan aspek lainnya serta kepatuhan yang dimiliki oleh koperasi

yang bersangkutan. Fungsi perusahaan berikut juga diterapkan dalam koperasi

termasuk untuk koperasi simpan pinjam lainnya:

a. Menyusun rencana kerja jangka pendek dan jangka panjang termasuk

menentukan sasaran usaha yang akan dicapai pada masa yang akan

dating.

b. Menyusun struktur organisasi yang efektif dan efisien. Mengawasi

kegiatan bisnis, secara ringkas ketiga fungsi manajemen diatas disebut

kegiatan perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan.

4. Efisiensi

Efisiensi adalah suatu ukuran keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya

sumber atau biaya untuk mencapai hasil dari kegiatannya yang dijalankan.

Efisiensi koperasi adalah suatu teori yang membahas tentang suatu hasil yang

sesuai dengan kemauan dan harapan yang akan membuahkan hasil maksimal

bagi koperasi.

5. Likuiditas

Masalah likuiditas adalah berhubungan dengan masalah kemampuan suatu

perusahaan untuk memenuhi kewajiban fiansialnya yang segera harus dipenuhi.

Page 18: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

6

Dalam hal ini adalah kemampuan koperasi untuk memenuhi kewajiban jangka

pendek. Oleh karena itu pemeliharaan likuiditas harus menjadi perhatian yang

besar bagi pengelola KSP untuk menjaga tingkat kepercayaannya kepada

anggota. Dengan kata lain, menurut definisi ini, suatu koperasi dikatakan likuid

apabila dapat memenuhi kewajiban daripada penyerta dana maupun dari

peminjam.

6. Kemandirian dan Pertumbuhan

Kemandirian koperasi dalam hal ini meliputi segala sesuatu yang

berhubungan dengan adanya partisipasi anggota secara sukarela yang semakin

kuat baik dalam bentuk simpanan, transaksi-transaksi maupun pemanfaatan

jasa-jasa pelayanan koperasi secara optimal.

7. Jati diri koperasi

Penilaian jati diri koperasi adalah mengukur keberhasilan koperasi dalam

mencapai tujuannya, yaitu mempromosikan ekonomi anggota. Untuk

mengupayakan koperasi agar mampu kembali pada jati dirinya, diperlukan

pemahaman yang intensif dari masyarakat koperasi tentang pengertian jati diri

koperasi. Hal itu menuntut perencanaan, aplikasi yang konsisten, macam

intensif serta berkelanjutan.

Beberapa peneliti melakukan penelitian terhadap kesehatan Koperasi

Simpan Pinjam berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM.

Munarsah (2007) dalam skripsinya menemukan bahwa yang menyebabkan

rendahnya kualitas koperasi tahu tempe di Semarang Barat adalah rendahnya

kualitas aktiva dan likuiditas, selanjutnya aspek rentabilitas dan yang paling sehat

aspek permodalan.

Wijiastuti (2011), dalam penelitiannya menemukan, tingkat kesehatan

KSP/USP pada 30 koperasi. Dari tujuh aspek penilaian kesehatan, aspek yang

menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan adalah pada aspek manajemen,

likuiditas, kemandirian dan jati diri koperasi. Sedangkan pada aspek permodalan,

Page 19: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

7

kualitas aktiva produktif dan efisiensi memperoleh skor yang relatif tinggi.

Permatasari (2008) dalam penelitiannya menemukan bahwa: Dari tahun 2005-2007

kondisi KSP BAHAGIA kurang sehat hal ini disebabkan karena, kurang adanya

rasa kerja keras pada pengurus koperasi dan masih banyaknya kredit macet yang

tak terkendali sehingga kualitas aktiva produktif nilainya sangat rendah.

Pengawasan Dinas Koperasi

Pada dasarnya yang menjadi tantangan dalam rangka pembangunan

koperasi adalah bagaimana mengembangkan koperasi menjadi badan usaha yang

sehat, maju, kuat dan mandiri serta memiliki daya saing sehingga mampu

meningkatkan peranan dalam perekonomian nasional sekaligus tujuan yang akan

dicapai koperasi, seperti organisasi yang lainnya juga memiliki alat-alat organisasi

atau perangkat. Organisasi ini diatur dalam Pasal 21 UUPK yang menyatakan

bahwa perlengkapan organisasi koperasi terdiri dari :

1. Rapat Anggota

2. Pengurus

3. Pengawas

Salah satu alat perlengkapan koperasi untuk mencapai tujuan adalah

pengawas, dimana pengawas memegang peranan yang penting dalam mewujudkan

efektifitas usaha koperasi, maka dalam kegiatannya pengawas mempunyai tugas

dan wewenang. Dalam Pasal 38 ayat (1) UUPK pengawas bertugas :

1. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dalam

pengelolaan koperasi.

2. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasan.

Sedangkan wewenangnya adalah :

1. Meneliti catatan yang ada pada koperasi

2. Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan

Mengingat semakin berkembangnya usaha koperasi dan pentingnya

kedudukan badan pengawas dalam manajemen koperasi, maka sebagai badan usaha

ekonomi yang berbadan hukum, tugas dan wewenang badan pengawas tidak dapat

Page 20: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

8

dianggap mudah. Pengawasan yang dilakukan meliputi, bidang organisasi dan

manajemen, bidang usaha dan permodalan, hubungan kerja antara pengurus dan

manajer.

Fungsi pengawasan dalam organisasi menurut Soewarno Handayaningrat

(2010:144) adalah :

1. Untuk mempertebal rasa tanggungjawab terhadap pejabat yang diberi

tugas dan wewenang dalam pelaksanaan pekerjaan.

2. Mendidik para pejabat agar mereka melakukan pekerjaan sesuai dengan

prosedur yang telah ditetapkan.

3. Untuk mencegah terjadinya penyimpangan, kelalaian dan kelemahan

agar tidak terjadi kerugian yang diinginkan.

4. Untuk memperbaiki kesalahan dan penyelewengan agar pelaksanaan

pekerjaan tidak mengalami hambatan dan pemborosan.

METODE PENELITIAN

Jenis dan Sumber Data

Jenis data dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

primer dan sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari pihak

manajer unit USP Primkopti dalam bentuk wawancara untuk mengisi data kuisioner

aspek manajerial. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber

yang berhubungan dengan objek penelitian. Data sekunder dalam penelitian ini

diperoleh dari USP Primkopti Handayani Salatiga yang berupa laporan keuangan

tahun 2009 sampai dengan 2013, laporan pertanggungjawaban pengawas dari tahun

2009 sampai dengan 2013, dan rincian gaji karyawan dari tahun 2009 sampai

dengan 2013.

Page 21: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

9

Teknik Analisis

Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kuantitatif

untuk menilai tingkat kesehatan USP. Dalam penelitian ini, untuk menilai tingkat

kesehatan keuangan Unit Simpan Pinjam PRIMKOPTI Handayani Salatiga

menggunakan perhitungan berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan

UKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009.

Untuk mengetahui tingkat kesehatan Unit Simpan Pinjam (USP) penilaian

berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM No.

14/Per/M.KUKM/XII/2009. Dalam pelaksanaan penilaian kesehatan USP Koperasi,

maka terhadap aspek yang dinilai diberikan skor penilaian sesuai dengan besarnya

pengaruh terhadap kesehatan koperasi itu. Penilaian aspek dilakukan dengan

menggunakan nilai yang dinyatakan dalam angka 0 sampai dengan 100, skor

penilaian terhadap aspek dan komponen tersebut ditetapkan seperti pada tabel 1.

Setiap komponen penilaian memiliki standar perhitungan rasio masing-masing

yang telah terlampir pada lampiran 2. Setiap komponen yang telah dihitung

menghasilkan besaran rasio yang dimiliki, selanjutnya dengan melihat standar

perhitungan setiap komponen dapat dilihat nilai dari rasio tersebut yang kemudian

ditetapkan dalam bentuk skor pada masing-masing komponen. Rasio yang berada

di atas batas yang ditetapkan, menurut petunjuk penilaian berdasarkan Peraturan

Menteri Negara Koperasi dan UKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009, mendapat

skor tertinggi di setiap standar perhitungan pada setiap komponen. Berdasarkan

hasil perhitungan terhadap 7 aspek, diperoleh skor secara keseluruhan dengan cara

dijumlahkan. Skor dipergunakan untuk menetapkan predikat tingkat kesehatan USP

Koperasi yang dibagi dalam 5 (lima) golongan yang dapat dilihat pada tabel 2. Pada

aspek penilaian manajemen USP, perhitungan nilai berdasarkan kepada hasil

penilaian atas jawaban pertanyaan aspek manajemen terhadap seluruh komponen

dengan komposisi pertanyaan terlampir pada lampiran 1 dan standar penilaian

terlampir pada lampiran 2, setelah melakukan penilaian pada setiap komponen

dilakukan rekapitulasi untuk menentukan skor pada aspek manajemen.

Page 22: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

10

Tabel 1

Komponen Penilaian Kesehatan KSP/USP menurut

Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009

No.

Aspek

Yang

Dinilai

Komponen Skor

Penilaian

1 Permodalan 15

a. Rasio Modal Sendiri Terhadap Total Asset

b. Rasio Modal Sendiri Terhadap Pinjaman Diberikan yang Berisiko

c. Rasio Kecukupan Modal Sendiri

6

6

3

2 Kualitas Aktiva Produktif 25

a. Rasio Volume Pinjaman pada Anggota Terhadap Volume Pinjaman Diberikan

b. Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah Terhadap Volume Pinjaman

c. Rasio Cadangan Risiko Terhadap Pinjaman Bermasalah

d. BMPP Terhadap Calon Anggota, Koperasi lain dan Anggotanya Terhadap

Volume Pinjaman

10

5

5

5

3 Manajemen 15

a. Manajemen Umum

b. Kelembagaan

c. Manajemen Permodalan

d. Manajemen Aktiva

e. Manajemen Likuiditas

3

3

3

3

3

4 Efisiensi 10

Page 23: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

11

a. Rasio Biaya Operasional Pelayanan Terhadap Partisipasi Bruto

b. Rasio Aktiva Tetap Terhadap Total Asset

c. Rasio Efisiensi Pelayanan

4

4

2

5 Likuiditas 15

a. Rasio Kas

b. Rasio Volume Pinjaman Terhadap Dana yang Diterima

10

5

6 Kemandirian dan Pertumbuhan 10

a. Rentabilitas Asset

b. Rentabilitas Modal Sendiri

c. Kemandirian Operasional Pelayanan

3

3

4

7 Jatidiri Koperasi 10

a. Rasio Partisipasi Bruto

b. Rasio Promosi Ekonomi Anggota (PEA)

7

3

Sumber : Kep. MenKop Nomor. 14/Per/M.KUKM/XII/2009

Page 24: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

12

Tabel 2

Tabel Predikat Penilaian Tingkat Kesehatan KSP

Sumber : Kep. MenKop Nomor. 14/Per/M.KUKM/XII/2009

Page 25: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

13

ANALISIS DAN BAHASAN

Profil

PRIMKOPTI adalah koperasi yang awalnya adalah koperasi tempe tahu

Indonesia yang berdiri di Jakarta tahun 1979, yang kemudian menjadi koperasi

tingkat pusat. Berdirinya PRIMKOPTI di Salatiga dipelopori oleh (Pur) Handoyo

dengan mengajak rekan-rekan di Salatiga. Anggota awal yang hanya berjumlah 27

orang dan diresmikan berdiri pada tanggal 10 desember 1979.

PRIMKOPTI memiliki 3 (tiga) sub unit dalam usahanya yaitu, unit kedelai,

unit waserda, dan unit simpan pinjam. Pada awal berdirinya USP PRIMKOPTI

dimaksudkan untuk melayani anggota koperasi saja, namun setelah melihat di

lapangan berdasarkan kondisi yang ada di masyarakat karena banyak perajin tahu

dan tempe menghentikan usahanya dan mulai pasif menjadi anggota diakibatkan

krisis moneter tahun 1998, akhirnya USP juga menjangkau masyarakat umum yang

bukan anggota PRIMKOPTI yang mengalami kekurangan modal dalam

pengembangan usaha. Daerah pelayanan USP PRIMKOPTI Salatiga meliputi

daerah kota Salatiga.

Pada awal berdirinya USP PRIMKOPTI tahun 1979, banyak dari anggota

koperasi melakukan kegiatannya dengan menyertakan modal, meminjam modal

guna meningkatkan hasil usahanya. Pada tahun 1998 terjadi krisis moneter yang

menyebabkan harga-harga kebutuhan pokok naik, hal ini berdampak pada USP

PRIMKOPTI. Anggota PRIMKOPTI yang sebagian besar para perajin tempe

kedelai bangkrut tidak melanjutkan usahanya, hal ini berakibat pada kinerja USP

dimana menurunnya jumlah debitur dan jumlah kredit yang diberikan.

Pada tahun 2004, pemerintah memberlakukan subsidi kedelai, hal ini

memberikan dampak positif bagi koperasi PRIMKOPTI dan USP. Dari tahun

ketahun jumlah anggota di USP PRIMKOPTI bertambah. Kondisi ini berdampak

dengan kelangsungan USP dimana banyak anggota koperasi menabung dan

menyertakan modalnya. Pengawasan kegiatan usaha Koperasi PRIMKOPTI

dilakukan oleh pengawas yang ditujuk oleh Koperasi berjumlah 2 (Dua) orang.

Page 26: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

14

Pengawasan pada saat awal berdirinya koperasi dilakukan setiap 4 (empat) bulan

sekali namun mulai tahun 2004 pengawasan dilakukan setiap setahun sekali

setelelah dilakukan Rapat Akhir Tahun (RAT) Koperasi. Metode pengawasan yang

dilakukan pengawas yaitu meneliti laporan keuangan disetiap unit kerja Koperasi

PRIMKOPTI yaitu unit waserda, tempe tahu, dan USP dan melakukan wawancara

dan konfirmasi terhadap setiap manajer unit dan manajer koperasi. hasil dari

penilaian pengawas ini diserahkan kepada pengurus koperasi untuk dapat dievaluasi

dari hasil penilaian dari pengawas.

Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Keuangan USP PRIMKOPTI

berdasarkan Keputusan Menteri Koperasi dan UKM Nomor

14/per/M.UKM/XII/2009

Berikut ini, kinerja USP PRIMKOPTI Handayani Salatiga Berdasarkan Keputusan

Menteri Koperasi dan UKM Nomor 14/per/M.UKM/XII/2009 periode tahun 2009

sampai dengan tahun 2013.

1) Rasio Permodalan

a. Rasio modal sendiri terhadap total aset

Tabel 3

Rasio Modal Sendiri Terhadap Total Aset

Tahun Modal

Sendiri

Pertumbuhan

(%) Total Aset

Pertumbuhan

(%)

Rasio

(%) Nilai

Bobot

(%) Skor

2009 332,709,017

911,323,606

36,51 100 6 6

2010 317,741,587 -4,50 849,268,740 -6,81 37,41 100 6 6

2011 303,835,813 -4,38 864,673,780 1,81 35,14 100 6 6

2012 303,384,843 -0,15 822,006,215 -4,93 36,91 100 6 6

2013 317,326,970 4,60 788,169,372 -4,12 40,26 100 6 6

Sumber : USP PRIMKOPTI HANDAYANI Salatiga

Berdasarkan tabel diatas, dari tahun 2009-2013, total aset maupun modal

sendiri dari USP PRIMKOPTI, cenderung mengalami penurunan. Hal ini terjadi

karena banyak anggota yang meninggalkan koperasi dengan berbagai alasan,

Page 27: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

15

sehingga penyertaan modal untuk koperasi menurun. Sesuai standar perhitungan

rasio modal sendiri terhadap total aset, dimana nilai 100 adalah nilai tertinggi

meskipun, modal sendiri dari tahun ketahun selalu mengalami penurunan besarnya.

Total aset terdiri dari 2 komponen, antara lain, modal sendiri dan modal pinjaman.

Modal sendiri di gunakan untuk mempertahankan likuiditas, menutup kerugian

yang diderita kantor, sedangkan untuk modal pinjaman dapat digunakan untuk

menutup kekurangan modal koperasi.

Prosentase pertumbuhan modal sendiri lebih stabil bila di bandingkan

dengan prosentase pertumbuhan total aset, yang menyebabkan terjadinya perubahan

rasio modal sendiri terhadap total aset yang fluktuatif. Hal ini mengindikasikan

bahwa koperasi memiliki kemampuan yang dapat mendukung pendanaan terhadap

total aset. Modal sendiri juga masih berada pada batas aman karena berada pada

rasio 40% pada tahun 2013.

b. Rasio modal sendiri terhadap pinjaman yang berisiko

Tabel 4

Rasio Modal Sendiri Terhadap Pinjaman Yang Berisiko

Tahun Modal

Sendiri

Pertumbuhan

(%)

Pinjaman

Diberikan

yang Berisiko

Pertumbuhan

(%)

Rasio

(%) Nilai

Bobot

(%) Skor

2009 332,709,017

442,582,904

75,17 80 6 4,8

2010 317,741,587 -4,50 414,485,989 -6,35 76,66 80 6 4,8

2011 303,835,813 -4,38 413,889,307 -0,14 73,41 80 6 4,8

2012 303,384,843 -0,15 408,919,799 -1,20 74,19 80 6 4,8

2013 317,326,970 4,60 393,601,491 -3,75 80,62 90 6 5,4

Sumber : USP PRIMKOPTI HANDAYANI Salatiga

Dalam kaitan dengan pinjaman yang berisiko, data yang diperoleh memang

tidak terlalu jelas, karena pinjaman berisiko adalah risiko dimana pinjaman yang

diberikan kepada anggota maupun non anggota, tidak dapat melunasi hutangnya

pada saat jatuh tempo. Sementara itu, data pinjaman yang memilah pinjaman

berisiko dan tidak berisiko tidak tersedia. Sehingga, penulis tidak dapat memilah

Page 28: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

16

pinjaman berisiko atau tidak berisiko. Menurut manajemen, USP PRIMKOPTI

mengestimasi, 50% dari total pinjaman yang diberikan, merupakan pinjaman

berisiko. USP PRIMKOPTI berani menanggung risiko pinjaman sebesar 50% dari

total pinjaman yang diberikan setiap tahunnya karena, modal yang dimiliki USP

PRIMKOPTI cukup mampu mengantisipasi risiko yang akan terjadi kedepannya

dan juga bertujuan untuk menjaring non anggota bergabung menjadi anggota.

Besarnya modal sendiri jauh lebih kecil dibandingkan dengan pinjaman

diberikan yang berisiko. Keadaan ini disebabkan karena banyaknya pinjaman yang

diberikan yang berisiko. Hal ini menunjukkan bahwa koperasi cukup mampu

memanfaatkan modal sendiri untuk menutupi pinjaman diberikan yang berisiko.

Secara penilaian perdasarkan peraturan menteri menunjukkan kriteria cukup

sehat. Namun bila diamati pinjaman diberikan yang berisiko setiap tahunnya

melebihi dari modal sendiri cukup berbahaya walaupun itu masih dalam status

berisiko karena, modal yang koperasi miliki habis hanya untuk menutup pinjaman

berisiko setiap tahunnya. Seharusnya modal sendiri yang koperasi miliki dapat

dipergunakan untuk keperluan lainnya. Seharusnya koperasi harus lebih selektif

dalam memberikan pinjaman, untuk meminimalisasi pinjaman yang bersesiko.

c. Rasio kecukupan modal sendiri

Tabel 5

Rasio Kecukupan Modal Sendiri

Tahun Modal

Tertimbang

Pertumbuhan

(%) ATMR

Pertumbuhan

(%)

Rasio

(%) Nilai

Bobot

(%) Skor

2009 311,017,875

911,540,545

34,12 100 3 3

2010 302,794,160 -2,64 853,485,679 -6,37 35,48 100 3 3

2011 295,331,272 -2,46 868,890,719 1,80 33,99 100 3 3

2012 295,106,797 -0,08 826,223,154 -4,91 35,72 100 3 3

2013 302,076,581 2,36 772,386,311 -6,52 39,11 100 3 3

Sumber : USP PRIMKOPTI HANDAYANI Salatiga

Page 29: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

17

Aktiva Tertimbang Menurut Risiko adalah jumlah dari hasil kali setiap

komponen aktiva koperasi yang terdapat pada neraca dengan bobot pengakuan

risiko. Dalam 5 tahun terakhir, ATMR mengalami penurunan, sedangkan modal

tertimbang adalah jumlah dari hasil kali setiap komponen modal dan kewajiban

koperasi yang terdapat pada neraca dengan bobot pengakuan risiko. Tidak jauh

berbeda dengan ATMR, modal tertimbang juga mengalami penurunan selama 5

tahun terakhir, hanya saja pada tahun 2013 mengalami pertumbuhan sebesar 2,36%.

Penilaian modal tertimbang terhadap ATMR menjelaskan apakah setiap Rp. 1

modal dapat mendukung aktiva tertimbang menurut risiko.

Unit simpan pinjam PRIMKOPTI mampu mengimbangi antara modal sendiri

tertimbang dengan perubahan ATMR yang ada selama 5 tahun tersebut. Kondisi ini

menggambarkan bahwa, koperasi mampu untuk menambah modal sendiri.

perkembangan modal sendiri dari tahun 2009 sampai 2013 mengalami

perkembangan. hal ini berdampak pada kecukupan modal untuk menutup aktiva

tertimbang menurut risiko.

Aktiva yang dimiliki USP PRIMKOPTI masuk dalam kategori baik guna

mendukung modal tertimbang yang dimiliki USP PRIMKOPTI. Kondisi ini bagus

USP PRIMKOPTI menggali modal sendiri guna meningkatkan hasil yang akan

didapat USP PRIMKOPTI yang nantinya dapat digunakan untuk kemakmuran

anggota.

Page 30: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

18

2) Rasio kualitas aktiva produktif

a. Rasio volume pinjam pada anggota terhadap volume pinjaman

Tabel 6

Rasio Volume Pinjam Pada Anggota Terhadap Volume Pinjaman

Tahun

Volume

Pinjaman

pada Anggota

Pertumbuhan

(%)

Volume

Pinjaman

Pertumbuhan

(%)

Rasio

(%) Nilai

Bobot

(%) Skor

2009 591,358,003

885,165,808

66,81 75 10 7,5

2010 535,164,173 -9,50 828,971,978 -6,35 64,56 75 10 7,5

2011 827,778,613 54,68 827,778,613 -0,14 100,00 100 10 10

2012 817,839,597 -1,20 817,839,597 -1,20 100,00 100 10 10

2013 787,202,982 -3,75 787,202,982 -3,75 100,00 100 10 10

Sumber : USP PRIMKOPTI HANDAYANI Salatiga

Volume pinjaman koperasi adalah seluruh pinjaman yang diberikan

koperasi kepada anggota maupun non anggota. Tujuan koperasi adalah memberi

jasa dari anggota untuk anggota, namun pada kenyatannya koperasi juga

memberikan pinjaman kepada non anggota. Hal ini di sebabkan karena, koperasi,

khususnya PRIMKOPTI merasa berat untuk dapat bertahan dengan mengandalkan

pinjaman dari anggotanya sendiri, sedangkan pada tahun 2009-2010 banyak

anggota dari PRIMKOPTI yang bangkrut atau sudah beralih ke pekerjaan lain.

Mulai tahun 2011-2013, pinjaman yang dilakukan oleh anggota meningkat pada

tahun 2011. Hal itu terjadi karena, banyak anggota yang mulai aktif kembali untuk

memulai usahanya, sehingga pinjaman yang sebelumnya juga diberikan kepada non

anggota. Sekarang pinjaman diberikan untuk anggota koperasi itu sendiri.

Koperasi tersebut untuk tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 sudah

beroperasi sesuai dengan prinsip koperasi yaitu, memenuhi kepentingan anggota

dibuktikan dengan, anggota lebih banyak meminjam dari pada non anggota. Hal ini

mengindikasikan bahwa koperasi PRIMKOPTI Handayani Salatiga sudah mampu

mengelola dalam pemberian pinjaman kepada anggota dan non anggota.

Perhitungan penilaian dari dinas koperasi memberikan predikat sehat dan

cukup sehat. Secara kenyataan, tidak menjamin jika pinjaman yang diberikan

Page 31: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

19

kepada anggota atau non anggota akan memenuhi kewajibannya tepat waktu dan

dikatakan baik. Pada kenyataan pinjaman yang diberikan koperasi memiliki potensi

50% berisiko dan 10% bermasalah. Ini menandakan bahwa pinjaman yang

diberikan kepada anggota itu akan baik, walaupun sudah menjadi anggota koperasi

itu sendiri.

b. Rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan

Tabel 7

Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah Terhadap Pinjaman Yang Diberikan

Tahun

Pinjaman

yang

Bermasalah

Pertumbuhan

(%)

Pinjaman

yang

Diberikan

Pertumbuhan

(%)

Rasio

(%) Nilai

Bobot

(%) Skor

2009 44,258,290

885,165,808

5 80 5 4

2010 41,448,599 -6,35 828,971,978 -6,35 5 80 5 4

2011 41,388,931 -0,14 827,778,613 -0,14 5 80 5 4

2012 40,891,980 -1,20 817,839,597 -1,20 5 80 5 4

2013 39,360,149 -3,75 787,202,982 -3,75 5 80 5 4

Sumber : USP PRIMKOPTI HANDAYANI Salatiga

Pinjaman adalah sejumlah dana yang dipinjamkan oleh suatu lembaga

keuangan dan debitur yang wajib mengembalikannya dalam suatu jangka waktu

tertentu melalui angsuran pembayaran, berupa pokok pinjaman ditambah dengan

bunga pinjaman. Pinjaman berisiko merupakan, pinjaman yang diberikan dimana

kreditur tidak dapat melunasi sesuai jatuh tempo. Sedangkan pinjaman bermasalah

adalah pinjaman yang diberikan, dimana kreditur tidak dapat melunasi hutangnya.

Pinjaman yang bermasalah terdiri dari pinjaman yang kurang lancar,

pinjaman yang diragukan, dan pinjaman macet. Dalam kasus koperasi

PRIMKOPTI, pinjaman bermasalah dari tahun 2009-2013, koperasi

mengestimasikan ada pinjaman yang bermasalah sebesar 10% dari total pinjaman

diberikan yang berisiko setiap tahunnya.

Dari total pinjaman yang diberikan, 6% mengandung pinjaman yang

bermasalah. Walaupun masih dalam kondisi aman, kondisi ini masih

Page 32: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

20

membahayakan karena cadangan penghapusan piutang jauh dibawah total pinjaman

bermasalah.

c. Rasio cadangan risiko terhadap pinjaman bermasalah

Tabel 8

Rasio Cadangan Risiko Terhadap Pinjaman Bermasalah

Tahun Cadangan

Risiko

Pertumbuhan

(%)

Pinjaman

yang

Bermasalah

Pertumbuhan

(%)

Rasio

(%) Nilai

Bobot

(%) Skor

2009 4,216,938 44,258,290 9,53

10 5 0,5

2010 4,216,938 0 41,448,599 -6,35 10.17

20 5 1,0

2011 4,216,938 0 41,388,931 -0,14 10,19

20 5 1,0

2012 4,216,938 0 40,891,980 -1,20 10,31

20 5 1,0

2013 4,216,938 0 39,360,149 -3,75 10,71

20 5 1,0

Sumber : USP PRIMKOPTI HANDAYANI Salatiga

Cadangan risiko dimaksudkan untuk mengantisipasi potensi kerugian yang

di sebabkan karena suatu peristiwa di masa lalu yang akan mengganggu kondisi

keuangan koperasi, kaitannya dengan pinjaman yang bermasalah untuk

pengukuran rasio cadangan risiko terhadap pinjaman bermasalah adalah, untuk

menggarkan atau mengatasi kerugian koperasi, akibat adanya pinjaman yang tidak

dikembalikan nasabah.

Secara rata-rata jumlah pertumbuhan pinjaman bermasalah lebih tinggi

dengan cadangan berisiko. Hal ini mengidikasikan bahwa koperasi PRIMKOPTI

mempunyai pinjaman bermasalah yang belum terselesaikan. Koperasi dinyatakan

SEHAT dilihat dari aspek ini jika memiliki nilai lebih dari 90% pinjaman

bermasalah dibackup dengan cadangan berisiko.

Konfirmasi data terhadap USP Koperasi membenarkan bahwa cadangan

risiko dari tahun 2009 sampai dengan 2013 selalu sama. Hal ini sangat tidak masuk

akal karena pinjaman bermasalah setiap tahunnya jauh diatas cadangan risiko yang

Page 33: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

21

ditetapkan. USP Koperasi yakin, pinjaman yang bermasalah masih dapat di tagih

walau tidak pasti berhasil atau tidak.

d. Rasio pinjaman yang berisiko terhadap pinjaman yang diberikan

Tabel 9

Rasio Pinjaman Yang Berisiko Terhadap Pinjama Yang Diberikan

Tahun

Batas Maksimum

Pemberian

Pinjaman(BMPP)

Pertumbuhan

(%)

Pinjaman yang

Diberikan

Pertumbuhan

(%)

Rasio

(%) Nilai

Bobot

(%) Skor

2009 293,807,805

885,165,808

33,19 0 5 0

2010 293,807,805 0 828,971,978 -6,35 35,44 0 5 0

2011 0 -100 827,778,613 -0,14 0,00 100 5 5

2012 0 0 817,839,597 -1,20 0,00 100 5 5

2013 0 0 787,202,982 -3,75 0,00 100 5 5

Sumber : USP PRIMKOPTI HANDAYANI Salatiga

BMPP adalah batas pemberian pinjaman yang diberikan kepada calon

anggota atau non anggota, juga kepada koperasi lain dengan batas yang telah di

tentukan. Dimana batas ini berfungsi sebagai kontrol agar tidak membahayakan

kesehatan koperasi, maka dari itu koperasi menggunakan prinsip kehati-hatian

dalam menyalurkan dana.

Jumlah pinjaman yang diberikan melebihi sangat besar dibandingkan batas

maksimum pinjaman yang seharusnya diberikan. Hal ini terjadi karena, pada tahun

2009 dan 2010 banyak calon anggota yang akan masuk menjadi anggota di

PRIMKOPTI, sehingga PRIMKOPTI memberikan pinjaman dengan risiko yang

cukup besar, dengan harapan calon anggota yang menerima pinjaman akan

bergabung menjadi anggota koperasi.

Setiap badan penyalur dana seperti BPR, Bank memiliki batas pemberian

peminjaman yang diberikan agar sebagai kontrol agar tidak membahayakan

kesehatan perusahannya. Maka dari itu badan penyalur dana menggunakan prinsip

kehati-hatian dalam menyalurkan dana. Pemberian skor pada rasio pinjaman yang

berisiko terhadap pinjaman yang diberikan adalah ≤ 25. Jika dicermati USP

Page 34: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

22

Koperasi tidak menetapkan batas minimal pemberian pinjaman pada tahun 2011

sampai dengan 2013. Hal ini sangat membahayakan karena USP PRIMKOPTI

tidak memiliki kontrol terhadap pinjaman yang diberikan.

3) Rasio manajemen

Tabel 10

Rasio Manajemen

No. Aspek Manajemen Skor

2009 2010 2011 2012 2013

1 Manajemen Umum 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00

2 Manajemen Kelembagaan 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00

3 Manajemen Permodalan 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6

4 Manajemen Aktiva 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5

5 Manajemen Likuiditas 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60

Jumlah skor 6.7 6.7 6.7 6.7 6.7 Sumber : USP PRIMKOPTI HANDAYANI Salatiga

Tabel diatas dapat dijelaskan bahwa manajemen umum USP

PRIMKOPTI Salatiga selama tahun 2009 sampai dengan tahun 2013

memperlihatkan kondisi seperti tabel 10 diatas. Secara umum, KSP PRIMKOPTI

memiliki rasio manajemen yang kurang baik karena, secara keseluruhan selama

tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 USP PRIMKOPTI memperoleh skor 6.7

dari total skor 15. Secara manajmen umum. Koperasi memiliki visi misi yang

kurang jelas yang tidak tertulis, hanya mengikuti visi misi PRIMKOPTI. Namun,

USP koperasi memiliki rencana kerja jangka panjang yang cukup jelas dan

dipahami karyawan, sehingga arah kerja karyawan jelas.

Untuk secara kelembagaan, USP PRIMKOPTI tidak memiliki rencian

tugas yang cukup baik, hal itu dijelaskan, setiap karyawan koperasi tidak memiliki

rincian tugas yang jelas untuk masing-masing karyawannya. Koperasi memiliki

sistem pengamanan yang cukup baik, hal itu dibuktikan dengan adanya kotak

penyimpanan dokumen yang aman, dimana kunci hanya di miliki oleh pengurus

USP PRIKOPTI itu sendiri. USP PRIMKOPTI memiliki Standar Operasional dan

Page 35: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

23

Manajemen (SOM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk menjadi standar

acuan untuk menjalankan kegiatannya.

Manajemen permodalan USP PRIMKOPTI selama tahun 2009-2013

memiliki skor 0.6 dari total skor 3.00. hal ini mengindikasikan bahwa manajemen

permodalan dari USP PRIMKOPTI, belum cukup baik dalam mengelola modalnya.

Hal ini terlihat dari tingkat pertumbuhan modal yang selalu dibawah pertumbuhan

total asset koperasi itu sendiri. Simpanan dan simpanan berjangka yang dimiliki

USP PRIMKOPTI tidak pernah meningkat 10% dari tahun sebelumnya. Hal ini

menunjukan bahwa USP PRIMKOPTI belum mampu mengelola modal untuk,

mendapatkan laba atau sisa hasil yang digunakan untuk menjalankan kegiatannya di

tahun yang akan datang.

Untuk manajemen aktiva, USP PRIMKOPTI belum mampu mengelola

pinjaman yang diberikan, dan total dana cadangan penghapusan yang selalu

dibawah dari total pinjaman macet yang ada, sehingga USP PRIMKOPTI kurang

efektif dalam menerapkan prosedur pinjaman.

Dalam hal manajemen likuiditas. USP PRIMKOPTI kurang baik dalam

menjaga likuiditasnya. Hal ini ditunjukkan dengan tidak adanya sistem yang kurang

memadai, guna memantau kewajiban yang akan jatuh tempo. Dengan tujuan USP

PRIMKOPTI untuk mendapatkan anggota sebanyak-banyaknya, USP PRIMKOPTI

tidak melihat kondisi keuangan dalam memberikan pinjaman kepada anggota

maupun non anggota.

Dari penilaian rasio manajemen USP PRIMKOPTI dari tahun 2009-

2013, koperasi memperoleh skor 7.55 untuk tahun 2009-2013, dari total skor 15.

Hal ini memperlihatkan bahwa, USP PRIMKOPTI kurang mampu mengelola

manajemen USP PRIMKOPTI dengan baik.

Page 36: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

24

4) Rasio efisiensi

a. Rasio beban operasional anggota terhadap pertisipasi bruto

Tabel 11

Rasio Beban Operasional Anggota Terhadap Partisipasi Bruto

Tahun Beban

Operasional

Pertumbuhan

(%)

Partisipasi

Bruto

Pertumbuhan

(%)

Rasio

(%) Nilai

Bobot

(%) Skor

2009 90,382,735

133,765,019

67,57 100 4 4

2010 91,562,910 1,31 121,457,763 -9,20 75,39 75 4 3

2011 83,775,797 -8,50 100,784,876 -17,02 83,12 75 4 3

2012 75,325,878 -10,09 91,883,987 -0,000883 81,98 75 4 3

2013 39,779,500 -47,19 70,279,736 -23,51 56,60 100 4 4

Sumber : USP PRIMKOPTI HANDAYANI Salatiga

Beban operasional adalah kemampuan koperasi membiayai kegiatan operasi.

Sedangkan partisipasi bruto adalah pendapatan koperasi berasal dari anggota yang

merupakan kontribusi anggota kepada koperasi dalam melakukan pinjaman. Maka

dari itu, partisipasi bruto berperan dalam kelangsungan hidup PRIMKOPTI dalam

menjalankan usahanya dimana pendapatan koperasi digunakan untuk mendanai

beban operasional koperasi.

Pertumbuhan partisiapsi bruto pada koperasi tersebut tergolong rendah bahkan

selalu mengalami penurunan dari tahun ketahun. Hal ini terjadi karena, menurunnya

jumlah pinjaman yang dilakukan oleh anggota. Sedangkan, beban operasional

mengalami penurunan secara signifikan terjadi pada tahun 2013 yaitu mencapai

47,19% dari tahun sebelumnya. Menurunnya beban operasional pada tahun 2013

dan tahun-tahun sebelumnya tidak dapat diketahui karena, data yang ada tidak

menjabarkan secara rinci komponen-komponen beban operasi. Hal ini

mengindikasikan bahwa koperasi PRIMKOPTI Handayani Salatiga cukup banyak

mendapatkan kontribusi dari anggota yang melakukan pinjaman untuk menutupi

biaya opersional anggota.

Page 37: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

25

Beban operasional terhadap partisipasi bruto yang dimiliki PRIMKOPTI

cukup bagus karena, PRIMKOPTI mampu mengelola beban operasional sesuai

partisipasi bruto yang didapat.

b. Rasio aktiva terhadap total aset

Tabel 12

Rasio Aktiva Tetap Terhadap Total Aset

Tahun Aktiva

Tetap

Pertumbuhan

(%) Total Aset

Pertumbuhan

(%)

Rasio

(%) Nilai

Bobot

(%) Skor

2009 2,364,900

911,323,606

0,26 100 4 4

2010 1,530,200 -35,30 849,268,740 -6,81 0,18 100 4 4

2011 695,500 -54,55 864,673,780 1,81 0,08 100 4 4

2012 1 -100 822,006,215 -4,93 0,00 100 4 4

2013 1 0 788,169,372 -4,12 0,00 100 4 4

Sumber : USP PRIMKOPTI HANDAYANI Salatiga

Aktiva tetap adalah aktiva (kekayaan) yang dimiliki perusahaan yang

diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dibangun terlebih dahulu, sifatnya

permanen dan digunakan dalam kegiatan normal perusahaan untuk jangka panjang

serta mempunyai nilai yang cukup material. Dalam kasus KSP PRIMKOPTI, data

yang tersedia, menunjukkan pada tahun 2012-2013 KSP PRIMKOPTI tidak

memiliki aktiva tetap. Walaupun, KSP PRIMKOPTI merupakan bagian usaha dari

PRIMKOPTI, seharusnya KSP PRIMKOPTI mencatat aktiva yang mereka miliki,

hal ini menunjukkan, tingkat kemandirian KSP PRIMKOPTI blum dikelola secara

benar.

Aktiva tetap dari tahun ketahun selalu mengalami penurunan bahkan sampai

tahun 2012 koperasi simpan pinjam PRIMKOPTI sudah tidak memiliki aktiva

tetap. Dalam laporan keuangan posisi aktiva tetap tercatat 0 (nol) walaupun aset

masih terpakai, hal ini tidak dibenarkan oleh pencatatan secara akuntasi dimana sisa

aset walaupun nilai penyusutannya telah habis tetap diberikan nilai Rp. 1,00.

Kondisi ini, mempengaruhi total aset yang dari tahun ke tahun mengalami

penurunan. Hal ini terjadi karena aset tetap yang dimiliki koperasi yaitu, motor,

Page 38: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

26

dijual PRIMKOPTI pada tahun 2011. Sebagai gantinya, untuk transportasi,

menggunakan kendaraan milik anggota yang alokasi biaya perawatan dimasukan

kedalam biaya operasional, yaitu gaji anggota.

Cukup mengherankan jika melihat aktiva tetap yang dimiliki USP

PRIMKOPTI. Walaupun USP PRIMKOPTI merupakan unit kerja dari Koperasi

PRIMKOPTI, seharusnya sebagai badan usaha USP PRIMKOPTI harus mencatat

apa saja yang USP PRIMKOPTI miliki. Pada tahun 2012 dan 2103, USP

PRIMKOPTI tidak memiliki aktiva tetap padahal sebagai unit usaha harus

menunjukan kemandirian usahanya.

c. Rasio efisiensi pelayanan

Tabel 13

Rasio efisiensi pelayanan

Tahun Biaya

Karyawan

Pertumbuhan

(%)

Volume

Pinjaman

Pertumbuhan

(%)

Rasio

(%) Nilai

Bobot

(%) Skor

2009 47,552,740

885,165,808

5,37 75 2 1,5

2010 47,931,600 0,80 828,971,978 -6,35 5,78 75 2 1,5

2011 48,909,500 2,04 827,778,613 -0,14 5,91 75 2 1,5

2012 50,407,800 3,06 817,839,597 -1,20 6,16 75 2 1,5

2013 24,772,500 -50,86 787,202,982 -3,75 3,15 100 2 2

Sumber : USP PRIMKOPTI HANDAYANI Salatiga

Rasio efisiensi pelayanan merupakan perbandingan antara biaya karyawan

dengan volume pinjaman dapat diketahui bahwa tingkat rasio efisiensi pelayanan

koperasi tersebut dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 masuk kategori cukup

bagus. Gaji untuk karyawan dari tahun 2009 sampai dengan 2012 mengalami

kenaikan. Ini disebabkan karena, adanya peningkatan biaya karyawan dan volume

pinjaman. Namun pada tahun 2013 gaji karyawan mengalami penurunan sampai

dengan 50% dari total gaji sebelumnya. Ini terjadi kerena, pada tahun 2013 jumlah

karyawan KSP PRIMKOPTI hanya terdiri dari 4 karyawan, diamana rincian gaji

setiap karyawan tidak dapat diakses dengan alas an rahasia koperasi. Koperasi

Page 39: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

27

dikatakan sehat, ditinjau dari aspek ini jika, memiliki rasio lebih dari 5%. Kondisi

tersebut menandakan bahwa USP PRIMKOPTI mampu bekerja secara efisien.

Melihat kondisi tabel 13 diatas mengindikasikan bahwa USP PRIMKOPTI

mampu bekerja secara efisien, hal ini terlihat dari perbandingan antara biaya

karyawan terhadap volume pinjaman. Jumlah karyawan dari tahun ke tahun

mengalami penyusutan tidak berdampak pada volume pinjaman yang cenderung

konsisten, kondisi ini menggambarkan walaupun USP PRIMKOPTI melakukan

efisiensi biaya karyawan tidak berpengaruh pada kualitas pelayanan yang diberikan

sehingga volume pinjaman tetap terjaga.

5) Rasio likuiditas

a. Rasio kas

Tabel 14

Rasio kas

Tahun Kas+Bank Pertumbuhan

(%)

Kewajiban

Lancar

Pertumbuhan

(%)

Rasio

(%) Nilai

Bobot

(%) Skor

2009 24,009,837

162,965,588

14,73 0 10 0

2010 22,983,501 -4,27 193,878,252 18,97 11,85 0 10 0

2011 40,416,606 75,85 229,147,766 18,19 17,64 0 10 0

2012 8,383,557 -79,26 226,306,172 -1,24 3,70 0 10 0

2013 5,183,329 -38,17 205,527,402 -9,18 2,52 0 10 0

Sumber : USP PRIMKOPTI HANDAYANI Salatiga

Kewajiban lancar adalah kewajiban (hutang) yang harus segera dilunasi

dalam jangka kurang dari satu tahun, dengan menggunakan aktiva lancar.

Sedangkan yang di maksud dengan aktiva lancar adalah, aktiva yang di miliki

perusahaan, yang penggunannya habis dalam sekali pakai. Yang termasuk dalam

aset lancar yaitu, kas. Pembentuk kewajiban lancar yang dimiliki KSP

PRIMKOPTI adalah, hutang terhadap anggota, hutang terhadap instansi, dan modal

antar unit.

Page 40: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

28

Perkembangan kas dan bank jauh lebih rendah dibandingkan dengan

perkembangan kewajiban lancar. Hal ini menunjukkan bahwa, koperasi simpan

pinjam PRIMKOPTI tidak mampu mengelola kas untuk menutup kewajiban

keuangannya. Koperasi dikatakan sehat di tinjau dari aspek ini jika, memiliki rasio

harus diatas 10% dan kurang dari 15%.

Kas yang dimiliki USP PRIMKOPTI jauh dibawah kewajiban lancar yang

harus dimiliki USP PRIMKOPTI. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan jika USP

PRIMKOPTI harus memenuhi kewajibannya segera. Seharusnya USP

PRIMKOPTI memiliki kas minimal dengan jumlah kewajiban lancar yang dimiliki

sehingga jika sewaktu-waktu diwajibkan membayar, USP PRIMKOPTI sanggup

memenuhi kewajibannya.

b. Rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima

Tabel 15

Rasio Pinjaman Yang Diberikan Terhadap Dana Yang Diterima

Tahun

Risiko

Pinjaman

yang

Diberikan

Pertumbuhan

(%) Dana yang Diterima

Pertumbuhan

(%)

Rasio

(%) Nilai

Bobot

(%) Skor

2009 442,582,904 415,649,000

106,48 50 5 2,5

2010 414,485,989 -6,35 337,648,900 -18,77 122,76 50 5 2,5

2011 413,889,307 -0,14 331,690,200 -1,77 124,78 50 5 2,5

2012 408,919,799 -1,20 292,315,200 -11,87 139,89 50 5 2,5

2013 393,601,491 -3,75 265,315,000 -9,24 148,35 50 5 2,5

Sumber : USP PRIMKOPTI HANDAYANI Salatiga

Pinjaman berisiko adalah risiko dimana pinjaman yang diberikan kepada

anggota maupun non anggota, tidak dapat melunasi hutangnya pada saat jatuh

tempo. Sedangkan dana yang di terima oleh KSP PRIMKOPTI berasal dari dana

pemukiman dan hutang bank. Hubungan risiko pinjaman yang diberikan dengan

dana yang di terima adalah sejauh mana koperasi mengelola dana yang diterima,

dengan cara memberikan pinjaman kepada anggota maupun non anggota. Sehingga

Page 41: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

29

dana yang di terima, mampu benar-benar berguna untuk mendukung aktivitas

utama koperasi.

Penurunan rasio pinjaman yang diberikan dan tidak disertai dengan

peningkatan dana yang diterima. Koperasi tidak mampu mengelola dana yang

diberikan oleh anggota dalam bentuk simpanan. Kondisi ini cukup

mengkhawatirkan karena dana yang diterima setiap tahunnya selalu berada di

bawah dari total pinjaman yang berisiko setiap tahunnya. Seharusnya koperasi

menetapkan batas pemberian pinjaman dengan memperhitungan modal sendiri

beserta dana yang akan koperasi terima setiap tahunnya sehingga tidak terjadi

kondisi seperti ini.

6) Rasio kemandirian dan pertumbuhan

a. Rasio rentabilitas aset

Tabel 16

Rasio rentabilitas aset

Tahun SHU Sebelum Pajak Pertumbuhan

(%) Total Aset

Pertumbuhan

(%)

Rasio

(%) Nilai

Bobot

(%) Skor

2009 43,382,284

911,323,606

4,76 25 3 0,75

2010 29,894,853 -31,09 849,268,740 -6,81 3,52 25 3 0,75

2011 17,009,079 -43,10 864,673,780 1,81 1,97 25 3 0,75

2012 16,558,109 -2,65 822,006,215 -4,93 2,01 25 3 0,75

2013 30,500,236 84,20 788,169,372 -4,12 3,87 25 3 0,75

Sumber : USP PRIMKOPTI HANDAYANI Salatiga

SHU koperasi sebelum pajak adalah pendapatan koperasi yang diperoleh

dalam satu tahun buku sebelum di kurangi pajak, SHU tersebut nantinya akan

dibagikan kepada anggota, sesuai dengan keputusan rapat anggota. Besarnya SHU

yang dibagikan kepada anggota tergantung dengan keputusan rapat anggota. Besar

kecilnya SHU bergantung pada cara koperasi mengelola total aset yang dimilikinya.

Semakin besar SHU semakin baik pula rentabilitasnya.

Page 42: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

30

Pertumbuhan sisa hasil usaha koperasi tersebut mengalami peningakatan

secara signifikan pada tahun 2013 yaitu mencapai 84,20% sedangkan untuk total

aset mengalami penurunan secara terus menerus dari tahun ketahun. Pertumbuhan

total aset pada koperasi terebut cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan SHU

yang dihasilkan. Hal ini mengidentifikasikan bahwa KSP tersebut tidak memiliki

kemampuan dalam memperoleh SHU sebelum pajak dari total aset yang digunakan.

Dari total aset yang USP PRIMKOPTI miliki seharusnya jika dikelola dengan baik

akan mendapatkan sisa hasil usaha yang lebih tinggi dari apa yang mereka dapatkan

selama tahun 2009 sampai dengan tahun 2013. Kondisi ini sangat memprihatinkan

karena koperasi yang telah berdiri lama tidak dapat mengelola aset-asetnya dengan

baik untuk mengasilkan sisa hasil usaha yang digunakan untuk kesejahteraan para

anggota dan kelangsungan hidup koperasi.

b. Rasio rentabilitas modal sendiri

Tabel 17

Rasio Rentabilitas Modal Sendiri

Tahun SHU Bagian

Anggota

Pertumbuhan

(%) Modal Sendiri

Pertumbuhan

(%)

Rasio

(%) Nilai

Bobot

(%) Skor

2009 1,301,468

332,709,017

0,39 25 3 0,75

2010 896,845 -31,09 317,741,587 -4,50 0,28 25 3 0,75

2011 510,272 -43,10 303,835,813 -4,38 0,17 25 3 0,75

2012 496,743 -2,65 303,384,843 -0,15 0,16 25 3 0,75

2013 915,007 84,20 317,326,970 4,60 0,29 25 3 0,75

Sumber : USP PRIMKOPTI HANDAYANI Salatiga

Dalam penentuan besaran SHU bagian anggota, SHU yang dibagikan

kepada anggota PRIMKOPTI adalah 30% dan sisanya (70%) digunakan untuk

pembiyaan tahun berikutnya. Perkembangan SHU bagian anggota PRIMKOPTI

dari tahun ke tahun fluktuatif, ini dipengaruhi oleh pendapatan SHU selama satu

tahun buku dan pemanfaatan modal sendiri dari koperasi untuk menghasilkan SHU

Page 43: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

31

yang tinggi. Modal sendiri dari tahun ketahun juga mengalami penurunan, hanya

pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 4,6%.

Rasio rentabilitas modal sendiri menggambarkan kemampuan modal sendiri

dalam menghasilkan SHU yang dibagi kepada anggotanya. Koperasi simpan pinjam

PRIMKOPTI kurang optimal dalam menggali modal sendiri untuk menghasilkan

SHU bagian anggota. Hal ini mengindikasikan bahwa koperasi PRIMKOPTI

Handayani Salatiga kurang optimal dalam mengelola modal sendiri untuk

menghasilkan SHU bagian anggota, walaupun kondisi membaik dari tahun 2009

tahun 2013.

c. Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan

Tabel 18

Rasio Kemandirian Opersional Pelayanan

Tahun SHU

Kotor

Pertumbuhan

(%)

Beban

Usaha+Beban

Perkoperasian

Pertumbuhan

(%)

Rasio

(%) Nilai

Bobot

(%) Skor

2009 43,382,284

90,382,735

48,00 0 0 0

2010 29,894,853 -31,09 91,562,910 1,31 32,65 0 0 0

2011 17,009,079 -43,10 83,775,797 -8,50 20,30 0 0 0

2012 16,558,109 -2,65 75,325,878 -10,09 21,98 0 0 0

2013 30,500,236 84,20 39,779,500 47,19 76,67 0 0 0

Sumber : USP PRIMKOPTI HANDAYANI Salatiga

SHU adalah sisa hasil atau pendapatan koperasi, yang diperoleh dalam satu

tahun buku dikurangi biaya, penyusutan, dan kewajiban lain yang termasuk pajak

dalam tahun buku bersangkutan. SHU kotor digunakan untuk menghitung sejauh

mana kemandirian operasional koperasi dilaksanakan.

Rasio kemandirian operasional pelayanan menggambarkan, SHU kotor

terhadap beban usaha dan beban perkoperasian. Berdasarkan data sekunder,

didapatkan bahwa rasio kemandirian operasional pelayanan menggambarkan SHU

Page 44: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

32

kotor terhadap beban usaha dan beban perkoperasian. Secara rata-rata besaran SHU

kotor lebih rendah dibandingkan dengan beban usaha dan beban perkoperasian. Hal

ini mengindikasikan bahwa KSP tersebut kurang optimal dalam mengelola modal

yang dimiliki koperasi. Koperasi dikatakan sehat dilihat dari aspek ini jika memiliki

nilai di atas 80

7) Rasio Jati Diri

a. Rasio Pertisipasi Bruto

Tabel 19

Rasio Partisipasi Bruto

Tahun Partisipasi

Bruto

Pertumbuhan

(%)

Volume

Pinjaman

Pertumbuhan

(%)

Rasio

(%) Nilai

Bobot

(%) Skor

2009 13,376,5019

591,358,003

22,62 0 7 0

2010 121,457,763 -9,2 535,164,173 -9,50 22,70 0 7 0

2011 100,784,876 -17,02 827,778,613 54,68 12,18 0 7 0

2012 91,883,987 -8,83 817,839,597 -1,20 11,23 0 7 0

2013 70,279,736 -23,51 787,202,982 -3,75 8,93 0 7 0

Sumber : USP PRIMKOPTI HANDAYANI Salatiga

Partisipasi bruto adalah pendapatan koperasi berasal dari anggota yang

merupakan kontribusi anggota kepada koperasi dalam melakukan pinjaman,

sedangkan volume pinjaman adalah, semua pinjaman yang diberikan koperasi

kepada anggota maupun non anggota, sehingga volume pinjaman akan

mempengaruhi partisipasi bruto atau pendapatan koperasi, untuk menjaga

kelangsungan hidup koperasi. Jika melihat antara volume pinjaman dengan

partisipasi bruto sangat jauh sekali dari yang diharapkan. Pinjaman yang diberikan

koperasi terhadap anggota maupun non anggota belum mampu memberikan

keuntungan berupa partisipasi bruto yang besar.

Page 45: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

33

USP PRIMKOPTI belum optimal dalam mengupayakan agar mampu

kembali kejati dirinya, oleh sebab itu diperlukan pengelolaan volume pinjaman

yang lebih baik lagi. Seharunya USP PRIMKOPTI lebih ketat dalam memberikan

pijamannya baik kepada anggota maupun kepada non anggota guna mendapatkan

keuntungan berupa partisipasi bruto.

b. Rasio Promosi Ekonomi Anggota

Tabel 20

Rasio Promosi Ekonomi Anggota

Tahun

Promosi

Ekonomi

Anggota

Pertumbuhan

(%)

Simpanan

Pokok+Simpa

nan Wajib

Pertumbuhan

(%)

Rasio

(%) Nilai

Bobot

(%) Skor

2009 1,301,468

19,000,000

6,85 50 3 1,5

2010 896,845 -31,09 19,000,000 0 4,72 0 3 0

2011 510,272 -43,10 19,000,000 0 2,69 0 3 0

2012 496,743 -2,65 19,000,000 0 2,61 0 3 0

2013 915,007 84,20 19,000,000 0 4,82 0 3 0

Sumber : USP PRIMKOPTI HANDAYANI Salatiga

Promosi ekonomi anggota adalah, peningkatan kesejahteraan anggota

koperasi, sesuai dengan PSAK no. 27 tahun 1999. Dalam PSAK, tegas

menyebutkan bahwa manfaat ekonomi langsung bagi anggotanya. Manfaat

ekonomi tersebut, bergantung sesuai jenis koperasinya dan keputusan rapat

anggotanya. Sedangkan simpanan wajib dan simpanan pokok merupakan, simpanan

yang diserahkan anggota kepada koperasi. Yang nantinya akan diserahkan kembali

ke anggota dalam bentuk pinjaman, sesuai dengan jati diri koperasi itu sendiri.

Melihat kondisi di atas menggambarkan kondisi yang tidak sehat dimana

manfaat ekonomi bagi anggotanya sangat kecil dibandingkan simpanan yang telah

diberikan anggota kepada koperasi. sehingga kecil kemungkinan anggota akan

keluar dari keanggotaan karena merasa kesejahteraannya di USP PRIMKOPTI

diabaikan.

Page 46: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

34

Secara keseluruhan perhitungan rasio kinerja USP PRIMKOPTI Handayani

Salatiga periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 terjadi kejanggalan dalam

laporan keuangan dimana cadangan pengahapusan piutang tidak tertagih dari tahun

ketahun tidak mengalami perubahan sesuai dengan kondisi pinjaman bermasalah

sehingga ketika dilakukan perhitungan rasio menunjukan kondisi sangat tidak

sehat. Perhitungan batas maksimum pemberian pinjaman yang seharusnya setiap

lembaga keuangan memiliki batas pemberian pinjaman untuk dapat mengkontrol

agar tidak membahayakan kesehatan koperasi. pemberian batas maksimum pada

USP PRIMKOPTI pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 adalah 0 sehingga

cukup mengherankan jika sebagai lembaga keuangan tidak memberikan control

terhadap batas pinjaman. Pencatatan aktiva tetap pada USP PRIMKOPTI pada

tahun 2012 sampai dengan tahun 2013 tercatat Rp. 0. sebagai badan usaha USP

PRIMKOPTI harus mencatat apa saja aset yang dimiliki sehingga kemandirian

usaha USP PRIMKOPTI terjaga. Pada aspek rasio manajemen yang membutuhkan

wawancara langsung terhadap manajer USP PRIMKOPTI tidak dapat dilakukan

karena antara jawaban dengan kenyataan sangat berbeda jauh dan pertanyaan yang

sangat banyak untu 5 tahun terakhir. Peneliti melakukan analisa terhadap kondisi

manajemen USP PRIMKOPTI dengan melakukan konfirmasi terhadap bagian

manajer USP PRIMKOPTI.

Page 47: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

35

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN UNIT SIMPAN PINJAM

PRIMKOPTI “HANDAYANI” Salatiga.

Rangkuman penilaian kesehatan Unit Simpan Pinjam PRIMKOPTI HANDAYANI

disajikan pada tabel 21 sebagai berikut :

Tabel 21

Penilaian Kesehatan USP PRIMKOPTI Tahun 2009-2013

No. Rasio Skor

2009 2010 2011 2012 2013

1 Permodalan:

a. Rasio modal sendiri terhadap

Modal.

b. Rasio modal sendiri terhadap

pinjaman diberikan berisiko

c. Rasio modal sendiri terhadap

ATMR

6

4.8

3

6

4.8

3

6

4.8

3

6

4.8

3

6

5.4

3

2 Kualitas Aktiva Produktif:

a. Rasio volume pinjaman pada

anggota terhadap volume

pinjaman.

b. Rasio pinjaman bermasalah

terhadap volume pinjaman

c. Rasio cadangan risiko terhadap

pinjaman bermasalah.

d. Rasio BMPP kepada calon

anggota, koperasi lain dan

anggotanya terhadap volume

pinjaman.

7.5

4

0.5

0

7.5

4

1

0

10

4

1

5

10

4

1

5

10

4

1

5

3 Manajemen:

a. Manajemen Umum

b. Manajemen Kelembagaan

c. Manajemen Permodalan

d. Manajemen Aktiva

e. Manajemen Likuiditas

2.00

2.00

0.6

1.5

0.6

2.00

2.00

0.6

1.5

0.6

2.00

2.00

0.6

1.5

0.6

2.00

2.00

0.6

1.5

0.6

2.00

2.00

0.6

1.5

0.6

Page 48: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

36

4 Efisiensi:

a. Rasio biaya operasional terhadap

partisipasi bruto

b. Rasio aktiva tetap terhadap total

asset

c. Rasio efisiensi pelayanan

4

4

1,5

3

4

1,5

3

4

1,5

3

4

1,5

4

4

2

5 Likuiditas:

a. Rasio kas

b. Rasio pemberian pinjaman

terhadap dana yang diterima

0

2.5

0

2.5

0

2.5

0

2.5

0

2.5

6 Kemandirian dan pertumbuhan:

a. Rentabilitas asset

b. Rentabilitas modal sendiri

c. Kemandirian operasional

pelayanan

0.75

0.75

0

0.75

0.75

0

0.75

0.75

0

0.75

0.75

0

0.75

0.75

0

7 Jatidiri koperasi:

a. Rasio partisipasi bruto

b. Rasio PEA

0

1.5

0

0

0

0

0

0

0

0

Jumlah 47.5 45.5 53 53 55.1

Kondisi Kesehatan Kurang Sehat

Tidak Sehat

Kurang Sehat

Kurang Sehat

Kurang Sehat

Dari hasil perhitungan pada tabel penilaian kesehatan USP PRIMKOPTI

selama tahun 2009-20013. Maka jumlah skor keseluruhan dapat dilihat pada tabel

diatas. Kemudian, hasil perhitungan skor dibandingkan dengan penetapan predikat

kesehatan KSP/USP berdasarkan, Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM

No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009. Selama tahun 2009-2013, pada KSP PRIMKOPTI

“HANDAYANI” menunjukan, penilaian tingkat kesehatan sebesar 47.5 pada tahun

2009, 45.5 pada tahun 2010, 53 pada tahun 2011, 53 pada tahun 2012, dan 55.1

pada tahun 2013. Dan kondisi tersebut, secara umum menunjukkan predikat Kurang

Sehat selama tahun 2009-2013.

Page 49: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

37

Dibandingkan antara hasil penilaian dari dinas koperasi dengan laporan

pertanggungjawaban pengawas tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 terjadi

perbedaan hasil. Pada laporan pertanggungjawaban pengawas dinyatakan dalam

bentuk narasi secara umum untuk kondisi koperasi secara keseluruhan, tidak

menilai secara rinci disetiap unit koperasi yang ada. Pengawas hanya mengatakan

bahwa belum tercapainya antara rencana dan pelaksanaan, pengelolaan modal yang

kurang baik, banyak piutang macet yang tidak tertangani dengan serius, dan

pembenahan kinerja karyawan. Pada kesimpulan laporan hasil pengawas tidak

menyebutkan dari tahun 2009 sampai tahun 2013 bahwa USP PRIMKOPTI telah

bekerja sesuai rencana. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hasil penilaian menurut

dinas koperasi dan laporan pertanggungjawaban koperasi oleh pengawas terdapat

perbedaan hasil dan tidak dapat dibandingkan.

Penilaian Kesehatan USP PRIMKOPTI Handayani Salatiga Berdasarkan

Keputusan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 14/per/M.UKM/XII/2009

Dibandingkan dengan Hasil Laporan Pertanggungjawaban Pengawas

Secara keseluruhan, laporan pertanggungjawaban pengawas dari tahun 2009

sampai dengan tahun 2013 merupakan penilaian terhadap koperasi PRIMKOPTI

Handayani Salatiga bukan penilaian khusus untuk USP PRIMKOPTI itu sendiri.

Penilaian pengawas dilakukan setahun sekali setiap akhir tahun setelah Rapat Akhir

Tahun (RAT) koperasi. Metode penilaian pengawas yaitu memeriksa laporan

keuangan gabungan koperasi, melakukan wawancara terhadap manajer koperasi.

Laporan pertanggungjawaban yang telah selesai diserahkan kepada manajer

koperasi dimana tidak ada tindak lanjut dari pihak koperasi dan pengawas dari

dinas koperasi.

Page 50: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

38

Tabel 22

Penilaian Kesehatan USP PRIMKOPTI Menurut Hasil Laporan

Pertanggungjawaban Pengawas Tahun 2009-2013

Tahun Hasil Pengawasan

2009

Hasil pemeriksaan pengawas bidang simpan pinjam masih bisa memberikan kontribusi

berupa keuntungan sebesar Rp. 43.382.284,00. Meskipun sudah ada peningkatan

keuntungan sebesar 35,11% duatas yang direncanakan, pengawas menyebutkan kiranya

diperlukan juga penambahan modal usaha. Pengawas juga memberikan saran terhadap

seluruh karyawan Koperasi termasuk karyawan USP PRIMKOPTI untuk melakukan

pembenahan kinerja karyawan, melakukan langkah tegas bagi anggota maupun non

anggota yang mempunyai pinjaman dan bandel.

2010

Hasil audit pengawas tahun 2010 mengatakan untuk unit simpan pinjam memiliki

kendala pada sistem administrasi yang menyebabkan terjadi kurang lancarnya angsuran

pinjaman dari anggota. Pengawas memberikan saran untuk segera membenahi kendala

ini demi kelancaran pelayanan dan keselamatan kekayaan USP PRIMKOPTI.

Pengawas juga memberikan saran terhadap USP PRIMKOPTI terkait hal penyelesaian

piutang macet yang terjadi belum terlaksana sebagaimana yang diharapkan.

2011

Hasil penilaian pengawas pada tahun 2011 tidak berbeda jauh isinya dengan hasil

pemeriksaan tahun 2010 yang menyebutkan bahwa terjadi kendala pada sistem

administrasi yang mengakibatkan kurang lancarnya angsuran. Hal ini sangat

mengherankan karena hasil audit antara tahun 2010 dan 2011 terjadi kesamaan

penulisan hanya terjadi beberapa perbedaan yang tidak signifikan.

2012

Hasil pemeriksaan pengawas berkaitan dengan USP PRIMKOPTI tahun 2012

menyebutkan bahwa masih terjadi kesalahan sistem administrasi yang menyebabkan

terjadinya kurang lancarnya angsuran. Pengawas menyarankan untuk pembenahan

sistem administrasi agar kendala kurang lancarnya angsuran dapat teratasi segera.

Pengawas juga memberikan saran untuk segera menyelesaikan piutan macet yang telah

lama terjadi demi kelancaran koperasi.

2013

Hasil pemeriksaan pengawas berkaitan dengan USP PRIMKOPTI tahun 2012

menyebutkan bahwa masih terjadi kesalahan sistem administrasi yang menyebabkan

terjadinya kurang lancarnya angsuran. Pengawas menyarankan untuk pembenahan

sistem administrasi agar kendala kurang lancarnya angsuran dapat teratasi segera.

Sumber : Laporan Pertanggungjawaban Pengawas PRIMKOPTI HANDAYANI Salatiga

Page 51: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

39

Dari hasil penilaian pengawas pada tabel penilaian kesehatan menurut hasil

laporan pertanggungjawaban tahun 2009 sampai dengan tahun 2013. Hasil laporan

pertanggungjawaban pengawas selama tahun 2009 sampai dengan 2013 tidak

menyebutkan kondisi tingkat kesehatan Koperasi PRIMKOPTI Handayani Salatiga

khususnya USP PRIMKOPTI Sehat, Cukup Sehat, Kurang Sehat, Tidak Sehat, atau

Sangat Tidak Sehat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, pengawas yang ditunjuk

oleh pengurus koperasi Primkopti untuk melakukan penilaian tingkat kesehatan

PRIMKOPTI Handayani Salatiga tidak melakukan tugasnya sesuai dengan yang

telah ditetapkan oleh Menteri Koperasi dan UKM. Melihat hasil kesimpulan dari

pengawas pada setiap tahunnya jika dibandingkan dengan hasil penilaian menurut

Keputusan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 14/per/M.UKM/XII/2009 terjadi

hasil penilaian yang tidak sama dimana menurut hasil Laporan

Pertanggungjawaban Pengawas hanya memaparkan gambaran umum kondisi

Koperasi Primkopti dan tidak memaparkan secara rinci kondisi setiap unit kerja

Koperasi Primkopti. Menurut penilaian pengawas, tidak terdapat pernyataan yang

menunjukan kondisi yang baik di USP PRIMKOPTI, ditunjukkan dengan

pernyataan dari pengawas yang mengatakan bahwa USP PRIMKOPTI memiliki

banyak masalah pada aspek piutang, pelayanan karyawan yang kurang maksimal

dan hutang yang belum terlunasi. Hal yang berbeda ditunjukkan oleh penilaian

kesehatan koperasi berdasarkan Keputusan Menteri Koperasi dan UKM Nomor

14/per/M.UKM/XII/2009 yang menetapkan USP PRIMKOPTI secara umum

menunjukkan predikat kurang sehat.

Page 52: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

40

KESIMPULAN, CATATAN ATAS KESIMPULAN dan SARAN

KESIMPULAN

Dari hasil analisis yang dilakukan terhadap USP PRIMKOPTI Handayani

Salatiga, mengenai tingkat kesehatan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013

dapat disimpulkan sebagai berikut:

1) Penetapan tingkat kesehatan USP PRIMKOPTI “HANDAYANI” Salatiga

berdasarkan, Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM No.

14/Per/M.KUKM/XII/2009 secara umum, dari tahun 2009-2013 dikatakan tidak

sehat.

2) USP PRIMKOPTI Handayani Salatiga merupakan unit kerja yang tidak

independen karena dalam pengelolaan laporan keuangan terjadi keganjilan

karena USP PRIMKOPTI Handayani Salatiga tidak mencatat aset tetap.

3) Terjadi hasil penilaian yang berbeda menurut Peraturan Menteri Negara

Koperasi dan UKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009 dan laporan hasil

pertanggungjawaban pengawas.

CATATAN ATAS KESIMPULAN

Dari hasil yang telah disimpulkan terhadap USP PRIMKOPTI Handayani

Salatiga, terdapat beberapa catatan atas kesimpulan, yaitu :

1) Tidak semua hasil penilaian menggambarkan situasi USP PRIMKOPTI

Handayani Salatiga yang sesungguhnya karena unit ini merupakan bagian dari

Koperasi PRIMKOPTI dimana usaha USP PRIMKOPTI ditentukan oleh

partisipasi anggota PRIMKOPTI. USP PRIMKOPTI. Maka dari itu, USP

PRIMKOPTI merupakan unit usaha yang tidak independen dimana beberapa

pengelolaan mendapat dukungan dari PRIMKOPTI Handayani.

2) Tidak semua informasi yang dibutuhkan tersedia pada laporan keuangan USP

PRIMKOPTI.

Sehingga penulis harus melakukan wawancara dan konfirmasi ulang untuk

mendapatkan kejelasan data tersebut.

Page 53: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

41

SARAN

Dengan memperhatikan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disarankan

beberapa hal penting, yaitu:

1) Seharusnya penggurus, pengelola, karyawan dapat menilai kesehatan USP

PRIMKOPTI sendiri tanpa menunggu pengawas melakukan penilaian, sehingga

USP PRIMKOPTI mampu menentukan perbaikan-berbaikan dini.

2) Karyawan USP PRIMKOPTI khususnya yang bertanggungjawab terhadap

laporan keuangan USP PRIMKOPTI disarankan untuk lebih memperhatikan

hasil dari laporan keuangan yang disajikan agar dapat dipahami oleh pengguna

laporan keuangan khususnya manajer sehingga laporan keuangan yang

disajikan tidak membingungkan pengguna laporan keuangan.

3) Seharusnya USP PRIMKOPTI Handayani Salatiga sebagai unit usaha yang

mandiri dalam mengelola aset tetap tetap melakukan pencatatan aset tetap milik

USP PRIMKOPTI.

4) Pada laporan keuangan seharusnya diungkapan secara nyata sesuai dengan

kondisi yang benar-benar terjadi pada USP PRIMKOPTI.

5) Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya penilaian kesehatan diterapkan kepada

unit yang independen dimana setiap aktivitas memiliki catatan tersendiri.

Page 54: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

42

DAFTAR PUSTAKA

Abustan, 2009, Analisa Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah dengan

Perbankan Konvensional, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma

(tidak dipublikasikan).

Budisantoso Totok, Triandaru Sigit. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Lain.

Jakarta : Salemba Empat

Dendawijaya, Lukman, 2005, Manajemen Perbankan, Penerbit Ghalia Indonesia,

Jakarta.

Elizabeth. 2013, Analisis Tingkat Kesehatan Keuangan Koperasi Simpan Pinjam

Harta Sentosa Salatiga Berdasarkan Keputusan Menteri Koperasi dan

UKM Nomor 20/Per/M.KUKM/XI/2008 dan CAMEL

Putu. 2011, Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi Tahun 2008-2011. Universitas

Udayana Bali

Munarsah. 2007. Analisis Tingkat Kesehatan Unit Simapn Pinjam (USP) pada

PRIMKOPTI Semarang Barat Tahun 2000-2005. Universitas Negeri

Semarang

Permatasari. 2008. Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi (Studi Kasus pada KPRI

di Kabupaten Tegal). Universitas Negeri Semarang

Rindawati, 2007, Kinerja Keuangan Perbankan Syariah dan Perbankan

Konvensional. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Rohman. 2011. Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Sekota

Malang tahun 2008-2009. Universitas Negeri Malang

http://www.suaramerdeka.co/read/news/2012/12/sosialisasi-penilaian-kesehatan-

kspusp.html

Wijiastuti. 2011. Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam (Studi Kasus

pada KSP di Kabupaten Pacitan). Universitas Negeri Malang

Yudiviantho, Agung, 2010. Strategi Pendanaan. Universitas Indonesia

http://www.tempo.co/read/news/2013/01/07/089452517/Ribuan-Koperasi-di-Jawa-

Barat-Gulung-Tikar

Page 55: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

43

Keputusan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 20/Per/M.KUKM/XI/2008

Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 31/147/KEP/DIR Tanggal 12 November

1998

Page 56: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

Lampiran 1

Kuisioner Penilaian Faktor Manajemen KSP PRIMKOPTI HANDAYANI

Salatiga Berdasarkan Keputusan Menteri Koperasi dan UKM Nomor

14/PER/M.KUKM/XII/2009

No. Aspek NUP Ya/Tidak

Keterangan 2009 2010 2011 2012 2013

1 MANAJEMEN UMUM

1.1

1.2

1.3

Apakah

KSP/USP

koperasi

memiliki visi,

misi dan tujuan

yang jelas.

Apakah

KSP/USP

koperasi telah

memiliki rencana

kerja jangka

panjang minimal

3 tahun kedepan

dan dijadikan

sebagai acuan

KSP/USP

koperasi dalam

menjalankan

usahanya.

Apakah

KSP/USP

koperasi

memiliki rencana

kerja tahunan

yang digunakan

sebagai dasar

acuan kegiatan

1

2

3

Tidak

Ya

Ya

Tidak

Ya

Ya

Tidak

Ya

Ya

Tidak

Ya

Ya

Tidak

Ya

Ya

USP ini

merupakan unit

kerja dari

PRIMKOPTI

Handayani,

sehingga USP

tidak memiliki

visi misi

tersendiri, dan

hanya mengikuti

visi misi

PRIMKOPTI itu

sendiri.

USP

PRIMKOPTI

memiliki rencana

keja jangka

panjang yaitu,

menjaring

anggota anggota

baru. sehingga,

rencana dari

koperasi untuk

pemupukan modal

dari anggota

terlaksana.

Namun rencana

ini tidak secara

tertulis dalam

profil USP.

USP

PRIMKOPTI

setiap tahunnya

memiliki rencana

kerja tahunan

yaitu, membantu

para anggota

Page 57: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

1.4

1.5

1.6

1.7

usaha selama 1

tahun.

Adakah

kesesuaian

antara rencana

kerja jangka

pendek dengan

rencana jangka

panjang.

Adakah visi,

misi, tujuan dan

rencana kerja

diketahui dan

dipahami oleh

pengurus,

pengawas,

pengelola dan

seluruh

karyawan.

Pengambilan

keputusan yang

bersifat

operasional

dilakukan oleh

pengelola secara

independent.

Pengurus dan

atau pengelola

KSP/USP

koperasi memliki

komitmen untuk

menangani

permasalahan

4

5

6

7

Tidak

Ya

Tidak

Ya

Tidak

Ya

Tidak

Ya

Tidak

Ya

Tidak

Ya

Tidak

Ya

Tidak

Ya

Tidak

Ya

Tidak

Ya

untuk mandiri dan

tetap melakukan

usahanya, melalui

modal yang

diberikan

koperasi.

Dengan tidak

adanya

pembedaan anatar

rencana jangka

panjang dan

rencana jangka

pendek, tidak ada

pemanding untuk

menilai, apakah

ada kesesuaian

atara rencana

jangka pendek

dan jangka

panjang.

Walaupun secara

khusus, visi, misi,

tujuan dan

rencana kerja

tidak dilampirkan

secara tertulis.

Pengurus,

pengawas, dan

seluruh karyawan

memahami dan

diketahui secara

baik.

Pengambilan

keputusan yang

bersifat

operasional dalam

USP diputuskan

secara bersama,

antara manajer

USP dan manajer

Koperasi

Handayani

Setiap pengurus

dan atau

pengelola USP

koperasi memiliki

komitmen untuk

Page 58: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

1.8

1.9

yang dihadapi

serta melakukan

tindakan

perbaikan yang

diperlukan.

KSP/USP

koperasi

memiliki tata

tertib kerja SDM

yang meliputi

disiplin kerja

serta didukung

sarana kerja

yang memadai

dalam

melaksanakan

pekerjaan.

Pengurus KSP

koperasi yang

mengangkat

pengelola, tidak

mencampuri

kegiatan

operasional

sehari-hari yang

cenderung

menguntungkan

kepentingan

sendiri, keluarga

atau

kelompoknya,

sehingga dapat

merugikan

KSP/USP

koperasi.

8

9

Ya

Ya

Ya

Ya

Ya

Ya

Ya

Ya

Ya

Ya

mengatasi

masalah yang

dihadapi USP.

Pengurus dan atau

pengelola selalu

berusaha untuk

melakukan

perbaikan yang

diperlukan.

Seperti,

pemberian

pinjaman untuk

mengurangi

resiko pinjaman

yang bermasalah.

USP koperasi

memiliki tata

tertib kerja secara

tertulis dalam

kantor. Walaupun

itu merupakan

tata tertib kerja

bagi seluruh

karyawan di

koperasi. dan

setiap karyawan

memiliki fasilitas

kerja untuk

mendukung dalam

melaksanakan

kerja.

Pengurus koperasi

menunjuk

pengelola di

setiap unit usaha

yang ada di

koperasi,

termasuk USP.

Penunjukan

tersebut dilakukan

berdasarkan

pengalaman kerja

di Koperasi dan

kompetensi dasar

yang dimiliki.

Sehingga setiap

pengelola/manajer

setiap unit

memiliki

Page 59: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

1.10

1.11

1.12

Anggota

KSP/USP

koperasi sebagai

pemilik

mempunyai

kemampuan

untuk

meningkatkan

permodalan

KSP/USP

koperasi sesuai

dengan

ketentuan yang

berlaku.

Pengurus,

pengawas, dan

pengelola

KSP/USP

koperasi didalam

melaksanakan

kegiatan

operasional tidak

melakukan hal-

hal yang

cenderung

menguntungkan

diri sendiri,

keluarga dan

kelompoknya,

atau berpotensi

merugikan

KSP/USP

koperasi.

Pengurus

melaksanakan

fungsi

pengawasan

terhadap

pelaksanaan

tugas pengelola

sesuai dengan

tugas dan

wewenangnya

10

11

12

Tidak

Ya

Ya

Tidak

Ya

Ya

Tidak

Ya

Ya

Tidak

Ya

Ya

Tidak

Ya

Ya

wewenang

tersendiri di setiap

unit tanda ada

campur tangan

dari pengurus.

Dengan

keterbatasan dana

yang dimiliki tiap

anggota, sulit

untuk

mengharapkan

peningkatan

modal yang di

dapat dari

anggota, itu bisa

dilihat dari

pinjaman yang

dilakukan anggota

yang terus

meningkat dari

tahun ke tahun.

Pengurus,

pengawas, dan

pengelola

merupakan orang-

orang

kepercayaan

anggota guna

mengurus

koperasi menjadi

lebih baik. Dan

melihat kondisi

koperasi yang

sedang susah,

tidak mungkin

pengurus,

pengawas,

maupun pengelola

memanfaatkan

kondisi ini untuk

kepentingan

mereka sendiri.

Tugas dari

pengurus koperasi

adalah mengurus

segala sesuatu

yang berkaitan

dengan koperasi

Page 60: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

secara efektif. itu sendiri. Jadi

pengurus akan

melakukan

kontrol terhadap

pelaksanaan tugas

sesuai dengan

wewenangnya

secara efektif

mungkin.

No. Aspek NUP Ya/Tidak Keterangan

2009 2010 2011 2012 2013

2 KELEMBAGAAN

2.1

2.2

2.3

Bagan organisasi

yang ada telah

mencerminkan

seluruh kegiatan

KSP/USP

koperasi dan

tidak terdapat

jabatan kosong

atau

perangkapan

jabatan.

KSP/USP

koperasi

memiliki rincian

tugas yang jelas

untuk masing-

masing

karyawannya.

Di dalam

struktur

kelembagaan

KSP/USP

koperasi terdapat

struktur yang

melakukan

fungsi sebagai

dewan

pengawas.

13

14

15

Tidak

Tidak

Ya

Tidak

Tidak

Ya

Tidak

Tidak

Ya

Tidak

Tidak

Ya

Tidak

Tidak

Ya

Dalam bagan

organisasi USP

hanya

menampilkan

susunan jabatan

yang ada tanpa

ada siapa yang

menangani bagian

tersebut. Hanya

tertulis:

pengawas,

pengurus, dan

manajer yang

membawahi

beberapa bagian.

USP koperasi

tidak memiliki

rincian tugas yang

jelas untuk setiap

karyawannya.

Namun, karyawan

telah memahami

tugas yang harus

dijalankan

masing-masing.

Dalam setiap

KSP/USP

memiliki dewan

pengawas, dimana

pengawas berasal

dari koperasi itu

sendiri ataupun

dari kementrian

koperasi. Untuk

mengawasi

kinerja koperasi

itu sendiri.

Page 61: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

2.4

2.5

2.6

KSP/USP

koperasi terbukti

mempunyai

Standar

Operasional dan

Manajemen

(SOM) dan

Standar

Operasional

Prosedur (SOP).

KSP/USP

koperasi telah

menjalankan

kegiatannya

sesuai SOM dan

SOP KSP/USP

koperasi.

KSP/USP

koperasi

mempunyai

sistem

pengamanan

yang baik

terhadap semua

dokumen

penting.

16

17

18

Ya

Ya

Ya

Ya

Ya

Ya

Ya

Ya

Ya

Ya

Ya

Ya

Ya

Ya

Ya

USP

PRIMKOPTI

memiliki SOM

dan SOP yang

digunakan untuk

menjalankan

kegiatan koperasi

dalam hal seperti,

pemberian

pinjmanan.

Dengan adanya

SOM dan SOP.

Koperasi

memiliki

acuan/panduan

dalam

melaksanakan

kegiatan koperasi,

apakah telah

sesuai dengan

standar atau tidak.

Adanya kotak

brankas yang

kuncinya dibawa

manajer koperasi.

Dan tabungan

yang ada di Bank.

Sehingga tingkat

keamanan

terhadap

dokumen-

dokumen

berharga terjaga.

No. Aspek NUP Ya/Tidak Keterangan

2009 2010 2011 2012 2013

3 PERMODALAN

3.1

Tingkat

pertumbuhan

modal sendiri

sama atau lebih

besar dari tingkat

pertumbuhan

asset.

19

Tidak

Tidak

Tidak

Tidak

Tidak

Berdasar

perhitungan rasio

modal sendiri,

tingkat

pertumbuhan

modal sendiri

dibandingkan

dengan

pertumbuhan

asset selalu

berada di bawah

Page 62: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

3.2

3.3

3.4

3.5

Tingkat

pertumbuhan

modal sendiri

yang berasal dari

anggota

sekurang

kurangnya 10%

dibandingkan

tahun

sebelumnya.

Penyisihan

cadangan dari

SHU sama atau

lebih besar dari

seperempat SHU

tahun berjalan.

Simpanan dan

simpanan

berjangka

koperasi

meningkat

minimal 10%

dari tahun

sebelumnya.

Investasi harta

tetap dari

investaris, serta

pendanaan

ekspansi

perkantoran

dibiayai dengan

modal sendiri.

20

21

22

23

Tidak

Tidak

Tidak

Ya

Tidak

Tidak

Tidak

Ya

Tidak

Tidak

Tidak

Ya

Tidak

Tidak

Tidak

Ya

Tidak

Tidak

Tidak

Ya

pertumbuhan

asset. Hal ini

terjadi karena,

modal yang

berasal dari

anggota selalu

menurun.

Pertumbuhan

modal sendiri tiap

tahunnya

mengalami

penurunan kurang

lebih 5%. Hal ini

terjadi karena

banyak anggota

yang tidak

menyertakan

modal ke

koperasi.

Dari data laporan

keuangan tahun

2009-2013.

Cadangan dari

SHU kurang dari

¼ SHU tahun

berjalan.

Dalam laporan

keuangan, tidak

tercantum

simpanan oleh

koperasi selama

kurun waktu

2009-2013. Hal

ini

mengindikasikan

bahwa koperasi

tidak memiliki

simpanan.

USP koperasi

menggunakan

modal sendiri

guna untuk

membiayai

investasi dan

pendanaan

ekspasi

perkantoran.

Page 63: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

No. Aspek NUP Ya/Tidak Keterangan

2009 2010 2011 2012 2013

4 MANAJEMEN AKTIVA

4.1

4.2

4.3

4.4

4.5

Pinjaman dengan

kolektibilitas

lancar minimal

sebesar 90% dari

pinjaman yang

diberikan.

Setiap pinjaman

yang diberikan

didukung dengan

agunan yang

nilainya sama

atau lebih besar

dari pinjaman

yang diberikan

kecuali pinjaman

bagi anggota

sampai dengan 1

juta rupiah.

Dana cadangan

penghapusan

pinjaman sama

atau lebih besar

dari jumlah

pinjaman macet

tahunan.

Pinjaman macet

tahun lalu dapat

ditagih sekurang-

kurangnya

sepertiganya.

KSP/USP

koperasi

menerapkan

prosedur

pinjaman dan

dilaksanakan

dengan efektif.

24

25

26

27

28

Tidak

Ya

Tidak

Tidak

Ya

Tidak

Ya

Tidak

Tidak

Ya

Tidak

Ya

Tidak

Tidak

Ya

Tidak

Ya

Tidak

Tidak

Ya

Tidak

Ya

Tidak

Tidak

Ya

Dengan estimasi

pinjaman beresiko

setiap tahunnya

yaitu 50%. Makan

kolekbilitas lancar

tidak akan

mencapai 90%

dari apa yang

diberikan.

USP menerapkan

aturan. Setiap

pinjman yang

diberikan kepada

anggota maupun

non anggota

didukung agunan

yang nilainya

minimal sama

dengan jumlah

pinjaman. Untuk

anggota yang

meminjam

dibawah 1 juta

bebas agunan.

Dana cadangan

penghapusan

pinjaman selalu

lebih rendah dari

pinjaman macet.

Pinjaman macet

yang terjadi akan

segera dilakukan

penghapusan

pinjaman yang

telah

dicadangkan.

USP

PRIMKOPTI

memiliki

prosedur-prosedur

pinjaman, dimana

prosedur tersebut

Page 64: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

4.6

4.7

4.8

4.9

KSP/USP

koperasi

memiliki

kebijakan

cadangan

penghapusan

pinjaman

bermasalah.

Dalam

memberikan

pinjaman

KSP/USP

koperasi

mengambil

keputusan

berdasarkan

prinsip kehati-

hatian.

Keputusan

pemberian

pinjaman dan

atau penempatan

dana dilakukan

melalui komite.

Setelah pinjaman

diberikan

KSP/USP

koperasi

melakukan

pemantauan

terhadap

penggunaan

pinjaman serta

kemampuan dan

29

30

31

32

Ya

Ya

Tidak

Ya

Ya

Ya

Tidak

Ya

Ya

Ya

Tidak

Ya

Ya

Ya

Tidak

Ya

Ya

Ya

Tidak

Ya

dibuat se efektif

mungkin dan

tidak

memberatkan.

Adanya alokasi

dana piutang tak

tertagih di neraca.

Sehingga, saat

terjadi pinjaman

bermasalah, akan

terjadi

penghapusan

pinjaman melalui

cadangan

penghapusan

pinjmanan.

Koperasi tetap

menjalankan

prinsip kehati-

hatian dalam

memberikan

pinjaman, dilihat

dari kemampuan

setiap anggotanya

dan nilai angunan

yang digunakan

untuk jaminan,

jika terjadi

masalah

pembayaran.

Pinjaman yang

diberikan melalui

prosedur-prosedur

yang berlaku di

koperasi tersebut,

jadi jika anggota

meminjam dana

dan lolos dari

kualifikasi, maka

pinjaman akan

diberikan.

Karena misi dari

koperasi salah

satunya berbunyi :

meningkatkan

kesejahteraan dan

Page 65: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

4.10

kepatuhan

anggota atau

peminjam dalam

memenuhi

kewajibannya.

KSP/USP

koperasi

melakukan

peninjauan

penilaian dan

pengikatan

terhadap

agunannya.

33

Tidak

Tidak

Tidak

Tidak

Tidak

kemandirian

anggota. Maka

USP dibawah

naungan Koperasi

wajib melakukan

pengawasan

terhadap pinjman

yang diberikan,

apakah digunakan

untuk kepentingan

usaha atau tidak.

Sehingga koperasi

dapat melihat

kemampuan

anggota dalam

memenuhi

kewajibannya.

Manajemen tidak

melakukan

peninjauan ulang

terhadap

anggunan.

No. Aspek NUP Ya/Tidak Keterangan

2009 2010 2011 2012 2013

5 LIKUIDITAS

5.1

5.2

5.3

Memiliki

kebijaksanaan

tertulis mengenai

pengendalian

likuiditas.

Memiliki

fasilitas

pinjaman yang

akan diterima

dari lembaga lain

untuk menjaga

likuiditasnya.

Memiliki

pedoman

administrasi

yang efektif

untuk memantau

kewajiban yang

jatuh tempo.

34

35

36

Tidak

Ya

Tidak

Tidak

Ya

Tidak

Tidak

Ya

Tidak

Tidak

Ya

Tidak

Tidak

Ya

Tidak

USP

PRIMKOPTI

tidak

mempunyai/tersed

ia kebijakan

tertulis untuk

pengendalian

likuiditas

Adanya pinjaman

yang di terima

dari Monosuko

setiap tahunnya.

Yang tercantum

dalam laporan

neraca KSP

PRIMKOPTI.

KSP

PRIMKOPTI

tidak memiliki

pedoman khusus

guna, memantau

kewajiban yang

akan jatuh tempo

Page 66: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

5.4

5.5

Memiliki

kebijakan

penghimpunan

simpanan dan

pemberian

pinjaman sesuai

dengan kondisi

keuangan

KSP/USP

koperasi.

Memiliki sistem

informasi

manajemen yang

memadai untuk

pemantauan

likuiditas.

37

38

Tidak

Tidak

Tidak

Tidak

Tidak

Tidak

Tidak

Tidak

Tidak

Tidak

karena, hutang

yang mereka

miliki hanya

hutang Bank,

sedangkan hutang

terhadap anggota

memungkinkan

tidak terjadi

syarat jatuh

tempo.

Koperasi

memberikan

pinjaman diluar

kondisi keuangan

yang ada di

koperasi,

sehingga koperasi

menanggung

resiko yang cukup

tinggi.

Dilihat dari

perhitungan rasio

likuiditas,

koperasi tidak

memiliki cukup

informasi untuk

pemantauan

likuiditasnya

Lampiran 2

Page 67: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

Standar Bobot Penilaian Rasio Berdasarkan Keputusan Menteri Koperasi dan

UKM Nomor 14/PER/M.KUKM/XII/2009

1. Permodalan

a. Standar Perhitungan Rasio Modal Sendiri Terhadap Total Aset

Rasio

(%) Nilai

Bobot

(%) Skor

≤ 0 0 6 0

0 < X ≤ 5 25 6 1.50

5 < X ≤ 10 50 6 3.00

10 < X ≤ 15 75 6 4.50

15 < X ≤ 20 100 6 6.00

Sumber : KepMenKop Nomor 14/PER/M.KUKM/XII/2009

b. Standar Perhitungan Skor Rasio Modal Sendiri Terhadap Pinjaman

Diberikan yang Beresiko

Rasio

(%) Nilai

Bobot

(%) Skor

≤ 0 0 6 0

0 < X ≤ 10 10 6 0.6

10 < X ≤ 20 20 6 1.2

20 < X ≤ 30 30 6 1.8

30 < X ≤ 40 40 6 2.4

40 < X ≤ 50 50 6 3.0

50 < X ≤ 60 60 6 3.6

60 < X ≤ 70 70 6 4.2

70 < X ≤ 80 80 6 4.8

80 < X ≤ 90 90 6 5.4

90 < X ≤ 100 100 6 6.0

Sumber : KepMenKop Nomor 14/PER/M.KUKM/XII/2009

c. Standar Perhitungan Rasio Kecukupan Modal Sendiri

Page 68: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

Rasio

(%) Nilai

Bobot

(%) Skor

≤ 4 0 3 0.00

4 < X ≤ 6 50 3 1.50

6 < X ≤ 8 75 3 2.25

> 8 100 3 3.00

Sumber : KepMenKop Nomor 14/PER/M.KUKM/XII/2009

2. Kualitas Aktiva Produktif

a. Standar Perhitungan Skor Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap

Total Pinjaman Diberikan

Rasio

(%) Nilai

Bobot

(%) Skor

≤ 25 0 10 0.00

25 < X ≤ 50 50 10 5.00

50 < X ≤ 75 75 10 7.50

> 75 100 10 10.00

Sumber : KepMenKop Nomor 14/PER/M.KUKM/XII/2009

b. Standar Perhitungan Skor Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman

Diberikan

Rasio

(%) Nilai

Bobot

(%) Skor

> 45 0 5 0

40 < X ≤ 45 10 5 0.5

30 < X ≤ 40 20 5 1.0

20 < X ≤ 30 40 5 2.0

10 < X ≤ 20 60 5 3.0

0 < X ≤ 10 80 5 4.0

= 0 100 5 5.0

Sumber : KepMenKop Nomor 14/PER/M.KUKM/XII/2009

c. Standar Perhitungan Skor Rasio Cadangan Resiko terhadap Resiko

Pinjaman Bermasalah

Page 69: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

Rasio

(%) Nilai

Bobot

(%) Skor

0 0 5 0

0 < X ≤ 10 10 5 0.5

10 < X ≤ 20 20 5 1.0

20 < X ≤ 30 30 5 1.5

30 < X ≤ 40 40 5 2.0

40 < X ≤ 50 50 5 2.5

50 < X ≤ 60 60 5 3.0

60 < X ≤ 70 70 5 3.5

70 < X ≤ 80 80 5 4.0

80 < X ≤ 90 90 5 4.5

90 < X ≤ 100 100 5 5.0

Sumber : KepMenKop Nomor 14/PER/M.KUKM/XII/2009

d. Standar perhitungan BMPP

Rasio

(%) Nilai

Bobot

(%) Skor

≤ 25 100 5 5

> 25 0 5 0

Sumber : KepMenKop Nomor 14/PER/M.KUKM/XII/2009

3. Manajemen

a. Manajemen Umum

Jumlah

Jawaban Ya Skor

1 0.25

2 0.50

3 0.75

4 1.00

5 1.25

6 1.50

7 1.75

8 2.00

9 2.25

10 2.50

11 2.75

12 3.00

Sumber : KepMenKop Nomor 14/PER/M.KUKM/XII/2009

b. Kelembagaan

Jumlah Skor

Page 70: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

Jawaban Ya

1 0.50

2 1.00

3 1.50

4 2.00

5 2.50

6 3.00

Sumber : KepMenKop Nomor 14/PER/M.KUKM/XII/2009

c. Manajemen Permodalan

Jumlah

Jawaban Ya Skor

1 0.60

2 1.20

3 1.80

4 2.40

5 3.00

Sumber : KepMenKop Nomor 14/PER/M.KUKM/XII/2009

d. Manajemen Aktiva

Jumlah

Jawaban Ya Skor

1 0.30

2 0.60

3 0.90

4 1.20

5 1.50

6 1.80

7 2.10

8 2.40

9 2.70

10 3.00

Sumber : KepMenKop Nomor 14/PER/M.KUKM/XII/2009

e. Manajemen Likuiditas

Page 71: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

Jumlah

Jawaban Ya Skor

1 0.60

2 1.20

3 1.80

4 2.40

5 3.00

Sumber : KepMenKop Nomor 14/PER/M.KUKM/XII/2009

4. Efisiensi

a. Standar Perhitungan Skor Rasio Biaya Operasional atas Partisipasi Bruto

Rasio

(%) Nilai

Bobot

(%) Skor

> 100 0 4 1

85 < X ≤ 100 50 4 2

70 < X ≤ 85 75 4 3

0 < X ≤70 100 4 4

Sumber : KepMenKop Nomor 14/PER/M.KUKM/XII/2009

b. Standar Perhitungan Skor Rasio Aktiva terhadap Total Aset

Rasio

(%) Nilai

Bobot

(%) Skor

75 < X ≤ 100 25 4 1

50 < X ≤ 75 50 4 2

25 < X ≤ 50 75 4 3

0 < X ≤ 25 100 4 4

Sumber : KepMenKop Nomor 14/PER/M.KUKM/XII/2009

c. Standar Perhitungan Skor Rasio Efisiensi Pelayanan

Rasio

(%) Nilai

Bobot

(%) Skor

≤ 5 25 2 2.0

5 < X ≤ 10 50 2 1.5

10 < X ≤ 15 75 2 1.0

> 15 100 2 0.0

Sumber : KepMenKop Nomor 14/PER/M.KUKM/XII/2009

5. Likuiditas

Page 72: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

a. Standar Perhitungan Skor Rasio Kas terhadap Kewajiban Lancar

Rasio

(%) Nilai

Bobot

(%) Skor

≤ 100 0 10 0

100 < X ≤ 125 50 10 5

125 < X ≤ 150 100 10 10

> 150 0 10 10

Sumber : KepMenKop Nomor 14/PER/M.KUKM/XII/2009

b. Standar Perhitungan Skor Rasio Pinjaman terhadap Dana yang Diterima

Rasio

(%) Nilai

Bobot

(%) Skor

X ≤ 100 25 5 1.25

100 < X ≤ 200 50 5 2.50

200 < X ≤ 300 75 5 3.75

> 300 100 5 5

Sumber : KepMenKop Nomor 14/PER/M.KUKM/XII/2009

6. Kemandirian dan Pertumbuhan

a. Standar Perhitungan Skor Rasio Rentabilitas Aset

Rasio

(%) Nilai

Bobot

(%) Skor

X ≤ 5 25 3 0.75

5 < X ≤ 7.5 50 3 1.50

7.5 < X ≤ 10 75 3 2.25

> 10 100 3 3.00

Sumber : KepMenKop Nomor 14/PER/M.KUKM/XII/2009

b. Standar Perhitungan Skor Rasio Rentabilitas Modal Sendiri

Rasio

(%) Nilai

Bobot

(%) Skor

X ≤ 5 25 3 0.75

5 < X ≤ 7.5 50 3 1.50

7.5 < X ≤ 10 75 3 2.25

> 10 100 3 3.00

Sumber : KepMenKop Nomor 14/PER/M.KUKM/XII/2009

c. Standar Perhitungan Skor Rasio Kemandirian Operasional

Page 73: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

Rasio

(%) Nilai

Bobot

(%) Skor

≤ 100 0 0 0

> 100 100 4 4

Sumber : KepMenKop Nomor 14/PER/M.KUKM/XII/2009

7. Jati Diri Koperasi

a. Standar Perhitungan Skor Rasio Partisipasi Bruto

Rasio

(%) Nilai

Bobot

(%) Skor

< 25 0 7 0.00

25 < X ≤ 50 50 7 3.50

50 < X ≤ 75 75 7 5.25

≥ 75 100 7 7.00

Sumber : KepMenKop Nomor 14/PER/M.KUKM/XII/2009

b. Standar Perhitungan Skor Rasio Promosi Ekonomi Anggota

Rasio

(%) Nilai

Bobot

(%) Skor

X ≤ 5 0 3 0.00

5 < X ≤ 7.5 50 3 1.50

7.5 < X ≤ 10 75 3 2.25

> 10 100 3 3.00

Sumber : KepMenKop Nomor 14/PER/M.KUKM/XII/2009

Lampiran 3

Page 74: MENILAI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN USP PRIMKOPTI …

Bagan Struktur Organisasi USP PRIMKOPTI HANDAYANI Salatiga

RAPAT ANGGOTA

PENGURUS PENGAWAS

ANGGOTA