Top Banner
ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK NEGARA INDONESIA SYARIAH TAHUN (2016-2018) Oleh HILWAHYUNI NIM 1502151812 JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI ISLAM DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM MATARAM 2019
120

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

Mar 14, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

i

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA

KEUANGAN PADA PT BANK NEGARA INDONESIA

SYARIAH TAHUN (2016-2018)

Oleh

HILWAHYUNI

NIM 1502151812

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI ISLAM DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

MATARAM

2019

Page 2: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

ii

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA

KEUANGAN PADA PT BANK NEGARA INDONESIA

SYARIAH TAHUN (2016-2018)

Skripsi

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

HILWAHYUNI

NIM 1502151812

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI ISLAM DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

MATARAM

2019

Page 3: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

iii

Page 4: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

iv

Page 5: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

vi

Page 6: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

vii

MOTTO

بان ٣١فبأي ءالء ربكما تكذ

“Maka nikmat Tuhan yang mana yang kau dustakan ?” (QS. Ar-Rahman : 13)

Page 7: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

viii

PERSEMBAHAN

“Hilwahyuni mempersembahkan skripsi ini

untuk ummi Hj. Jamirah dan mamiq H. Jamal

yang tanpa doa dan dukungan dari mereka

skripsi ini tidak akan selesai, juga untuk

Khihasabul Muhibbi S. Pd., teman hidup

terbaik, untuk duo kedenyut kuu Tsamaratul

Jannah dan Nafsul Muthmainnah semoga kita

tetap bersaudara hingga surga, untuk

keluarga ku Racana KBW SKH UIN

Mataram, untuk Bapak Kajur Muhammad

Yusuf M. SI. dan Ibu Sekjur Dewi Sartika

Nasution, M. Ec. tercinta, untuk Jurusan

Perbankan Syariah Angkatan Pertama

terutama kelas B teman-teman terbaik dan

terakhir untuk UIN Mataram”

Page 8: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

ix

PEDOMAN TRANSLITERASI

Transliterasi kata-kata Arab dalam penulisan skripsi ini berpedoman pada

Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan R.I. No. 158 Tahun 1987 dan No. 0543b/U/1987.

Konsonan Tunggal

Arab Nama Latin Arab Nama Latin

Tha th ط Alif A ا

Zha zh ظ Ba B ب

‘ ain‘ ع Ta T ت

Ghain gh غ Tsa Ts ث

Fa f ف Jim J ج

Qaf q ق Ha H ح

Kaf k ك Kha Kh خ

Lam l ل Dal D د

Mim m م Dzal Dz ذ

Nun n ن Ra R ر

Wau w و Zay Z ز

Ha h ه Sin S س

’ Hamzah ء Syin Sy ش

Ya y ي Shad Sh ص

Dhad Dh ض

Vokal Tunggal Vokal Rangkap Vokal Panjang

á = ا ai = اي a = ا

í = ي au = او i = ا

ú = و u= ا

Page 9: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

x

KATA PENGANTAR

حيم ن ٱلره حم ٱلره بسم ٱللهDengan menyebut nama Allah SWT. yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang. Alhamdulillah, segala puja hanya bagi Allah, Tuhan semesta alam

yang telah memberikan nikmat sehat dan kesempatan sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir ini dengan sebaik-baiknya dan shalawat serta salam

semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW., juga kepada keluarga,

sahabat dan semua pengikutnya.

Penulis menyadari bahwa proses penyelesaian skripsi ini tidak akan sukses

tanpa bantuan dan keterlibatan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis

memberikan penghargaan setinggi-tingginya dan ucapan terimak kasih kepada

pihak-pihak yang telah membantu sebagai berikut.

1. Dr. Muhammad Yusuf MSI. sebagai Kajur Perbankan Syariah sekaligus

sebagai Pembimbing I dan Dewi Sartika Nasution, MEc ibu Sekjur sekaligus

sebagai Pembimbing II yang memberikan bimbingan, motivasi, dan koreksi

mendatil, terus menerus dan tanpa bosan ditengah kesibukannya dalam

suasana keakraban menjadikan proposal skripsi ini lebih matang dan cepat

selesai. Terimak kasih yang sebesar-besarnya dan mohon maaf atas kesalahan

yang pernah kami perbuat baik sengaja maupun tidak. Harapan kami semoga

bapak dan ibu selalu dalam lindungan ALLAH SWT.

2. Ibu Ummu Rosyidah, M. Ei selaku Penguji I dan Ibu Naili Rahmawati, M. Ag.

selaku Penguji II yang telah memberikan masukan dan saran bagi penulis

dalam menyempurnakan skripsi ini.

Page 10: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

xi

3. Dr. H. Ahmad Amir Aziz, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Islam dan

Bisnis Islam (FEBI); yang selalu memberikan arahan dan masukan untuk

menjadi insan yang lebih baik dan unggul;

4. Prof. Dr. H. Mutawali, M.Ag. selaku Rektor UIN Mataram yang telah

memberi tempat bagi penulis untuk menuntut ilmu dan memberi bimbingan

dan peringatan untuk tidak berlama-lama di kampus tanpa pernah selesai;

5. Teman-teman Jurusan Perbankan Syariah Kelas B, yang tidak bisa penulis

sebut namanya satu-persatu, yang telah memberikan semangat serta masukan-

masukan dalam menyelesaikan skripasi ini;

6. Dan kepada seluruh pihak yang telah membantu yang tidak bisa penulis

sebutkan satu-persatu namanya, penulis mengucapka banyak terimakkasih

sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan sebaik-baiknya.

Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapat pahala

yang berlipat-ganda dari Allah SWT. Dan semoga karya ilmiah ini bermanfaat

bagi penulis maupun pembaca. Amin.

Mataram, 06 November 2019

Penulis,

Hilwahyuni

Page 11: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ....................................................................................... i

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................................... iii

NOTA DINAS PEMBIMBING .......................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ........................................................... v

PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ............................................................... vi

HALAMAN MOTTO ........................................................................................ vii

HALAMAN PERSEMBAHAN.........................................................................viii

PEDOMAN TRANSLITERASI ........................................................................ ix

KATA PENGANTAR ......................................................................................... x

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ..............................................................................................xiv

DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................xvi

ABSTRAK ....................................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................... 5

C. Tujuan dan Manfaat ................................................................. 6

1. Tujuan ................................................................................ 6

2. Manfaat .............................................................................. 6

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian ..................................... 7

E. Telaah Pustaka ......................................................................... 7

F. Kerangka Teori ........................................................................ 9

1. Perbankan Syariah ............................................................. 9

2. Analisis Rasio Keuangan ................................................... 17

3. Kinerja Keuangan .............................................................. 23

G. Metodologi Penelitian ............................................................... 43

1. Pendekatan Penelitian ........................................................ 43

Page 12: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

xiii

2. Kehadiran Peneliti .............................................................. 34

3. Sumber Data ...................................................................... 43

4. Prosedur Pengumpulan Data .............................................. 44

5. Teknik Analisis Data ......................................................... 45

6. Pengecekan Keabsahan Data ............................................. 47

H. Sistematika Pembahasan ........................................................... 47

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN ............................................ 49

A. Gambaran Umum Perusahaan ................................................. 49

1. Sejarah PT BNI Syariah ...................................................... 49

2. Visi dan Misi PT BNI Syariah ............................................. 50

3. Produk dan Jasa Yang Dihasilkan PT BNI Syariah ............ 51

B. Paparan Hasil Perhitungan Rasio Keuangan PT BNI Syariah 64

BAB III PEMBAHASAN ........................................................................... 76

A. Rasio Likuiditas ....................................................................... 76

B. Rasio Profitabilitas ................................................................... 80

C. Rasio Rentabilitas .................................................................... 84

D. Rasio Solvabilitas .................................................................... 85

BAB IV PENUTUP ..................................................................................... 91

A. Kesimpulan .............................................................................. 91

B. Saran ........................................................................................ 91

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 93

Page 13: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Nilai standar tingkat kesehatan menurut BI pada rasio likuiditas, 33.

Tabel 1.2 Nilai standar tingkat kesehatan menurut BI pada rasio profitabilitas,

38.

Tabel 1.3 Nilai standar tingkat kesehatan menurut BI pada rasio rentabilitas, 39.

Tabel 1.4 Nilai standar tingkat kesehatan menurut BI pada rasio solvabilitas 42.

Tabel 2.1 Hasil Prhitungan Rasio-Rasio Keuangan, 75.

Tabel 3.1 Hasil Analisis Laporan Keuangan quick ratio, 76.

Tabel 3.2 Hasil Analisis Laporan Keuangan banking ratio, 77.

Tabel 3.3 Hasil Analisis Laporan Keuangan loan to deposit ratio, 78.

Tabel 3.4 Hasil Analisis Laporan Keuangan Rasio Financing to Deposit Ratio

(FDR), 79.

Tabel 3.5 Hasil Analisis Laporan Keuangan return on assets (ROA), 80.

Tabel 3.6 Hasil Analisis Laporan Keuangan return on equity (ROE), 81

Tabel 3.7 Hasil Analisis Laporan Keuangan biaya operasional dan pendapatan

operasional (BOPO), 82.

Tabel 3.8 Hasil Analisis Laporan Keuangan net profit margin, 83.

Tabel 3.9 Hasil Analisis Laporan Keuangan gross profit margin, 84.

Tabel 3.10 Hasil Analisis Laporan Keuangan cost of efficiency, 84

Tabel 3.11 Hasil Analisis Laporan Keuangan kewajiban penyediaan modal

minimum (KPMM), 85.

Tabel 3.12 Hasil Analisis Laporan Keuangan primary ratio, 87.

Tabel 3.13 Hasil Analisis Laporan Keuangan capital ratio, 88.

Tabel 3.14 Hasil Analisis Laporan Keuangan capital adequacy ratio (CAR), 89

Page 14: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Ikhtisar keuangan

Lampiran 2 Struktur modal dan kebijakan manajemen atas struktur modal

serta dasar penentuan kebijakan

Lampiran 3 Laporan perubahan ekuitas tahun 2016

Lampiran 4 Laporan perubahan ekuitas tahun 2017

Lampiran 5 Laporan perubahan ekuitas tahun 2018

Page 15: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Berfikir, 42.

Page 16: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

xvii

-ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA

KEUANGAN PADA PT BANK NEGARA INDONESIA SYARIAH TAHUN

(2016-2018)

Oleh:

HILWAHYUNI

1502151812

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan BNI Syariah

selama 3 (tiga) tahun belakangan ini, yang dimulai dari tahun 2016-2018. Hal

tersebut dinilai dari sisi rasio keuangan yang terdapat pada laporan keuangan

tahunan BNI Syariah. Rasio-rasio yang digunakan yaitu rasio likuiditas dihitung

dengan rasio quick ratio, banking ratio, loan to assets ratio dan financing to debt

ratio. Selanjutnya pada rasio profitabilitas menggunakan rasio Return on Asset

(ROA), Return on Equity (ROE), Beban Operasional terhadap Pemdapatan

Operasional (BOPO), dan Net Profit Margin (NPM). Sedangkan rasio rentabilitas

menggunakan rasio kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM), Primary

ratio, capital ratio, dan capital adequacy ratio (CAR).

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif.

Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dokumentasi. Teknik analisis

data yang digunakan yaitu analisis kinerja keuangan dengan menggunakan rasio

keuangan yang dimiliki oleh BNI Syariah dilihat pada laporan keuangan tahunan

dari tahun 2016-2018.

Hasil analisis rasio keuangan yang dilakukan oleh peneliti menunjukan

bahwa pada Rasio Likuiditas menunjukan hasil penilaian sangat baik, Rasio

Profitabilitas menunjukan hasil penilaian yang tidak baik, Rasio Rentabilitas

menunjukan hasil penilaian yang baik dan Rasio Solvabilitas juga menghasilkan

hasil penilaian yang sangat baik.

Kata Kunci : Analisis Rasio Keuangan, Rasio Likuiditas, Rasio Profitabilitas,

Rasio Rentabilitas dan Rasio Solvabilitas

Page 17: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bank merupakan lembaga yang bertugas untuk mnghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk simpanan (tabungan, giro, deposito, dll) dan

disalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk pembiayaan dan pinjaman

(kredit) yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sehari-hari.

Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut financial

intermediasry. Artinya, bank adalah lembaga yang dalam aktivitasnya

berkaitan dengan masalah uang.1 Oleh karena itu, setiap bank sangat memiliki

peranan penting dalam kehidupan masyarakat.

Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 menyatakan

perbankan adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang

banyak.2 Perbankan di Indonesia terdiri atas Bank Umum dan Bank

Perkreditan Rakyat yang selanjutnya menganut dual bank sistem, yaitu

melakukan kegiatan berdasarkan syariah dan non syariah (konvensional).

Bank syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan

pada bunga. Bank islam atau disebut ban dengan tanpa bunga, adalah lembaga

keuangan yang operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada

1 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Yogyakarta: CV. Adiputra, 2004), hlm. 1

2 Undang-undang No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan.

Page 18: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

2

Al Qur’an dan Hasits Nabi SAW. 3 Dengan Kata lain, Bank syariah merupakan

lembaga keuangan yang dalam operasionalnya memberikan jasa-jasa lainnya

yang berdasarkan pada prinsip syariah dan tidak mendapatkan keuntungan

berdasarkan bunga akan tetapi berdasarkan pada bagi hasil.

Menurut Undang-Undang RI No. 21. 2008 tentang Perbankan Syariah,

Perbankan Syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank

syariah dan unit usaha syariah, mencangkup kelembagaan, kegiatan usaha,

serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.4 Secara sinergik

mendukung mobilisasi dana masyarakat secara lebih luas Menurut data statistik

Perbankan Syariah yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa keuangan (OJK) pada

April 2018, terdapat 13 Bank Umum Syariah (BUS), 21 Unit Usaha Syariah

(UUS) dan 168 BPRS dengan total aset BUS dan UUS sebesar Rp. 423.944

Miliar. Sedangkan jumlah perusahaan asuransi syariah sebanyak 13,

perusahaan asuransi UUS sebanyak 50, lembaga pembiayaan syariah sebanyak

7 dan UUS sebanyak 40, Dana Pensiun Syariah sebanyak 1, Lembaga

Keuangan Khusus Syariah sebanyak 4, dan Lembaga Keuangan Mikro Syariah

sebanyak 42.5

Pada tahun 2018, kondisi ketahanan perbankan semakin solid. Hal ini

tercermin dari meningkatnya rasio CAR bank umum syariah (BUS) sebesar

248 bps (yoy) menjadi 20,39%. Sementara itu, fungsi intermediasi yang

disalurkan dan dana pihak ketiga (DPK) masing-masing mengalami

3 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Yogyakarta: CV. Adiputra, 2004), hlm. 1

4 Undang-undang RI No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah

5 Abdul Rasyid (Juli 2018), Perkembangan Lembaga Perbankan Dan Keuangan Syariah Di

Indonesia, https://business-law.binus.ac.id/2018/07/03/perkembangan-lembaga-perbankan-dan-

keuangan-syariah-di-indonesia, diakses pada tanggal 09 November 2019 pukul 11.12 wita.

Page 19: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

3

pertumbuhan sebesar 12,21% dan 11,14% (yoy), sehingga pertumbuhan aset

perbankan syariah selama periode tersebut sebesar 12,57% (yoy), total aset

mencapai Rp 489,69 triliun, Rp 329,28 triliun dan Rp 379,96 triliun pada akhir

2018.6 Dalam dunia perbankan sangat penting untuk mengetahui keadaan

kinerja keuangan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan

manajerial disegala aspek. Kinerja keuangan adalah analisis keuangan yang

pada dasarnya dilakukan untuk melakukan evaluasi kinerja di masa yang lalu,

dengan melakukan berbagai analisis, sehingga diperoleh posisi keuangan

perusahaan yang mewakili realitas perusahaan dan potensi-potensi yang

kinerjanya akan berlanjut.7 Informasi yang disajikan dalam kinerja keuangan

dapat digunakan oleh pihak-pihak yang terkait baik investor, kreditor, dan

pihak-pihak luar perbankan untuk memprediksi kinerja keuangan yang

sebenarnya pada setiap periode.

Dalam menilai kinerja keuangan bank, tahap yang dilakuakan yaitu me-

review data laporan keuangan, menghitung, membandingkan, atau mengukur,

dan menginterpertasikannya. Perhitungan yang dilakukan untuk mnganalisis

kinerja keuangan bank dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai teknik

analisis, diantaranya adalah analisis rasio. Analisis rasio merupakan analisis

yang digunakan untuk mngetahui hubungan pos-pos yang ada dalam suatu

laporan keuangan seperti laporan keuangan neraca dan laporan keuangan laba

6 Laporan Perkembangan Keuangan Syariah Indonesia 2018, hlm. 9,

http://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/data-dan-statistik/laporan-perkembangan-keuangan-syariah-

indonesia/pages/2018.aspx, diakses pada tanggal 15 November 2019 pukul 20.06 wita. 7 Endri dan Abdul Wakil, Analisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Rasio-Rasio

Keuangan Dan Economic Value Added (Studi Kasus: PT. Bank Syariah Mandiri), vol. 3, No. 2,

hlm. 115.

Page 20: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

4

rugi.8 Segala kriteria penilaian kinerja Bank pada dasarnya berpegang pada

prinsip prudential banking bagi Bank umum yang dikeluarkan oleh Bank

Indonesia selaku pengawas dan pembina bank nasional yang menetapkan

ketentuan tentang penilaian tingkat kesehatan Bank dengan Surat Edaran BI

No. 26/BPPP/1993 tanggal 29 Mei 1993, yang kemudian disempurnakan

melalui keputusan Direksi BI No. 31/11/Kep/Dir tanggal 30 April 1997.9

Didasarkan pada peraturan tersebut maka langkah untuk menilai performance

atau kinerja suatu bank dapat menggunakan alat-alat analisa yaitu Rasio

Liquiditas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank

dalam memenuhi kebutuhan jangka pendeknya. Rasio Profitabilitas adalah

rasio yang digunakan untuk mengukur profit atau keuntungan yang dapat

dihasilkan oleh bank melalui modal sendiri. Rasio Rentabilitas adalah rasio

yang digunakan untuk mengukur uang yang disalurkan ke masyarakat dan

Rasio Solvabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur penyediaan

modal yang digunakan dalam operasional perbankan.

Perusahaan dalam bidang perbankan adalah jenis perusahaan bisnis jasa

keuangan yang sedang berkembang dan mengalami persaingan yang ketat.

Adanya persaingan yang ketat memaksakan perusahaan untuk mencari cara

untuk mendongkrak meningkatkan kinerja agar bisa mengembangkan potensi

dari perusahaan. Bank BNI Syariah adalah salah satu lembaga perbankan di

8 Fitria Febrianti, “Analisis Rasio Likuiditas dan Profitabilitas Pada Bank Rakyat Indonesia

Syariah”, (Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, UIN Raden Fatah, Palembang, 2017), hlm.

15-16.

9 Surat Edaran BI No. 26/BPPP/1993 tanggal 29 Mei 1993, yang disempurnakan melalui

keputusan Direksi BI No. 31/11/Kep/Dir tanggal 30 April 1997.

Page 21: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

5

Indonesia. Lembaga ini merupakan lembaga yang melaksanakan kegiatan

usahanya berdasarkan prinsip syariah. berdasarkan laporan keuangannya Bnak

BNI Syariah setiap tahunnya mengalami peningkatan. Berikut ini adalah data

perkembangan total aset Bank BNI Syariah 2016-2018:10

PT Bank Negara Indonesia Tbk tengah menyiapkan strategi pertumbuhan

anorganik tahun ini. Salah satunya dengan mengakuisisi bank.11

Wakil

Direktur Utama BNI menginformasikan bahwa pihaknya masih melakukan

pengajian terkait rencana aksi korporasi berupa akuisisi bank atau asuransi

kerugian. Beliau mengaku saat ini masih dalam tahap penjajagan calon target.

Beliau juga berharap aksi ini dapat direalisasikan sebelum kuartal keempat

2019. Bank berlogo 46 ini sudah menyiapkan dana sebesar Rp 3 triliun hingga

Rp 4 triliun untuk ekspansi anorganik tahun ini. Alasan BNI untuk

mengakuisisi bank adalah untuk memperkuat bisnis perusahaan di sektor

perbankan digital. Lebih lanjut bank dengan sandi saham Bank BNI

mengisyaratkan bisa saja proses akuisisi tersebut dilakukan tidak melalui BNI

alias lewat anak usaha yang sejenis. Selain kedua jenis perusahaan tersebut,

Bank BNI juga berniat untuk membeli perusahaan keuangan di bidang

multifinance untuk lebih memperluas cakupan bisnis yang sudah ada. Bila BNI

mengakuisisi bank lewat anak usahanya maka lewat PT BNI Syariah lah aksi

10

Ratna Dwi Pamungkas, “Analisis Pengukuran Kinerja pada Bank BNI Syariah Kantor

Cabang Yogyakarta Dengan Metode Balance Scorecard”, (Skripsi, FEBI UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta, Yogyakarta, 2017), hlm. 4-6. 11

Menurut Wikipedia, Akuisisi adalah pembelian suatu perusahaan oleh perusahaan lain

atau oleh kelompok investor. Akuisisi sering digunakan untuk menjaga ketersediaan pasokan

bahan baku atau jaminan produk akan diserap oleh pasar. https:// id.m.wikipedia.org/wiki/marger-

dan-akuisisi, diakses pada tanggal 20 Februari 2019, pukul 22.45 wita.

Page 22: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

6

ini dapat dijalankan. Sebab anak usaha yang bergerak di industri perbankan

hanya BNI Syariah.12

Terkait dengan hal tersebut, peneliti tertarik untuk menganalisis laporan

keuangan PT BNI syariah untuk melihat kinerjanya selama 3 tahun

belakangan ini untuk melihat kesiapannya dalam membantu Bank BNI

konvensional dalam mencapai tujuannya. Oleh karena itu, peneliti ingin

meneliti hal tersebut dengan memberikan judul “ANALISIS RASIO

KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT

BANK NEGARA INDONESIA SYARIAH TAHUN (2016-2018)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah peneliti paparkan, maka rumusan

masalah yang diangkat dalam penelitian ini yaitu bagaimana kinerja keuangan

PT BNI Syariah 2016-2018 dianalisis menggunakan rasio keuangan ?

C. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini sesuai dengan rumusan masalah

yang telah dipaparkan oleh peneliti yaitu untuk mengetahui kinerja

keuangan PT BNI Syariah 2016-2018 dianalisis menggunakan rasio

keuangan.

12

Laurensius M.S.S, “Siapkan Rp 4 triliun, BNI akan akuisis perusahaan keuangan tahun

ini”, https: //amp.konten.co.id/news/siapkan-rp-4-triliun-bni-akan-akuisisi-perusahaan-keuangan-

tahun-ini, diakses pada tanggal 20 Februari 2019, pukul 21.31 wita.

Page 23: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

7

2. Manfaat

Adapun hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai

berikut:

a. Bagi PT BNI Syariah, hasil penelitian ini sebagai evaluasi untuk

memperbaiki kinerja perbankan kedepannya sehingga mencapai tujuan

yang diinginkan atau yang telah direncanakan dalam manajemen strategi

secara keseluruhan.

b. Bagi Universitas Islam Negeri Mataram, untuk memenuhi tugas akhir

yang telah ditetapkan sehingga mendapatkan gelar Sarjana (S1) Ekonomi

Islam.

c. Bagi peneliti berikutnya, penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam

pemanfaatan informasi rasio keuangan dalam mengukur kinerja suatu

perbankan atau perusahaan.

d. Bagi diri peneliti, dengan penelitian ini dapat memberikan atau

menambah ilmu baru dengan menerapkan ilmu yang telah diberikan pada

masa perkuliahan dengan dibantu oleh buku dan referensi lain, sehingga

tercapai tujuan untuk memenuhi tugas akhir sebagai mahasiswa.

Page 24: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

8

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

Mengingat pembahasan permasalahan pada penelitian ini memliliki

cakupan yang cukup luas mengenai penilaian kesehatan bank baik dari metode

maupun dari aspek yang akan dinilai. Oleh karena itu, peneliti memberikan

batasan dalam penelitian ini yaitu :

1. Rentang waktu yang digunakan dalam penelitian ini dibatasi dengan

menggunakan batasan waktu selama 3 tahun, dimulai dari tahun 2016

hingga tahun 2018, untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh peneliti.

2. Data laporan keuanagan yang digunakan oleh peneliti yaitu laporan

keuangan PT BNI Syariah yang telah terpublikasi.

E. Telaah Pustaka

Dalam telaah pustaka ini, peneliti menemukan beberapa jurnal dan

skripsi terkait dengan pengukuran kinerja keuangan menggunakan rasio

keuangan, sebagai berikut :

1. Miftahul Ridwan Zulfany “ Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja

Keuangan Koprasi Syariah” Skripsi tahun 2016, Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam, Universitas Syarif Hidayatullah, Jakarta.13

Skripsi tersebut

dilatarbelakangi oleh semakin banyaknya koperasi yang tumbuh, yang

dahulunya konvensional dan sekarang sudah menjadi syariah semakin

menambah persaingan. Oleh karena itu strategi mempertahankan

keberadaan atau eksistensi koperasi serta mengantispasi persaingan diantara

koperasi yang ada diperlukan suatu sistem pengelolaan dan manajemen

13 Miftahul Ridwan Zulfany “ Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan

Koprasi Syariah” Skripsi tahun 2016, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Syarif

Hidayatullah, Jakarta.

Page 25: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

9

koperasi sebaik mungkin. Salah satunya dengan melakukan evaluasi dan

penilaian kinerja koperasi oleh peneliti menggunakan objek koperasi

syariah. Pengukuran kinerja keuangan koperasi syariah yang berladaskan

pada Peraturan Mentri Koperasi dan UKM Republik Indonesia

No.06/Per/M.KUKM/V/2006. Penelitian tersebut menggunakan metodelogi

deskriptif kuantitatif dengan data yang digunakan berjenis sekunder. Dalam

penelitian tersebut menggunakan rasio likuiditas, rentabilitas dan

solvabilitas yang dimana dari hasil penelitiannya ketiga rasio tersebut tidak

menyatakan keadaan koperasi itu dalam keadaan baik. Akan tetapi masih

dalam keadaan yang kurang baik.

Skripsi diatas akan berbeda dengan skripsi yang dibuat oleh peneliti.

Perbedaannya akan terlihat sangat jelas yang terdapat pada objek yang

diteliti. Dimana skripsi diatas meneliti pada koperasi syariah sedangkan

penelitian pada skripsi ini meneliti pada bank syariah yaitu PT BNI Syariah.

perbedaannya juga tampak pada rasio yang digunakan, dalam penelitian

diatas menggunakan hanya tiga rasio saja, sedangkan penelitian ini

menggunakan empat rasio dengan tambahan profitabilitas.

2. Endah Tri Lestari, “Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja

Keuangan Pada BMT Syariah Surya Dana Makmur Di Tulung Klaten”,

skripsi tahun 2013, Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiayah

Surakarta. Dalam penelitian tersebut dilatar belakangi oleh pentingnya

analisis rasio keuangan yang akan dijadikan landasan dalam penilaian untuk

kesehatan bank juga menggunakan Peraturan Bank Indonesia. Rasio yang

Page 26: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

10

digunakan yaitu menggunakan rasio likuiditas, rentabilitas , solvabilitas dan

efisiensi. Selain itu, analisis ratio juga membantu manajemen dalam

memahami apa yang sebenarnya terjadi pada perbankan berdasarkan suatu

informaasi laporan keuangan baik dengan perbandingan rasio-rasio sekarang

dengan yang lalu dan yang akan datang pada internal perbankan maupun

perbandingan rasio perbankan denga perbankan yang lainnya atau dengan

rata-rata industri pada saat titik yang sama atau perbandingan eksternal.14

Metodelogi yang digunakan dalam penelitia ini yaitu Penelitian ini

merupakan penelitian studi kasus yang dilaksanakan pada BMT Surya Dana

Makmur di Tulung Klaten, dengan sumber data yaitu data sekunder, yaitu

data dari laporan keuangan BMT Surya Dana Makmur yang telah

terpublikasi. Data yang diambil oleh peneliti , sesuai dengan yang

dibutuhkan yaitu data laporan keuangannya yang sudah mencakup dari

profil hingga laporan keuangannya. Hasil dari penelitian tersebut yaitu rasio

likuiditas pada rasio quick rasio nya mendapatkan penilaian yang tidak baik

sedangka kedua rasio lainnya mendapatkan penilaian sangat baik.

Selanjutnya pada rasio solvabilitas, hasil dari perhitungan pada rasio

tersebut mendapatkan penilaian yang tidak baik. Selanjutnya pada rasio

rentabilits, mendapatkan penilaian sangat baik dan yang terakhir pada rasio

efisiensi, mendapatkan penilaian sangat baik dan baik. Secara keseluruhan

kinerja keuangan BMT Syari’ah Surya Dana Makmur di Tulung Klaten

pada tahun 2009-2011 masuk kategori kurang baik, karena rasio likuiditas

14 Endah Tri Lestari, “ Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada

BMT Syari’ah Surya Dana Makmur Di Tulung Klaten”, (Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas

Muhammadiyah, Surakarta, 2013).

Page 27: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

11

terutama quick ratio dan rasio solavbilitas menunjukkan tidak baik

(hipotesis tidak terbukti).

Skripsi tersebut memiliki perbedaan dengan skripsi yang ditulis oleh

peneliti dalam penelitian ini yaitu terdapat pada objek yang diteliti,

penelitian diatas meneliti di laporan keuangan BMT Syari’ah Surya Dana

Makmur di Tulung Klaten pada tahun 2009-2011 sedangkan pada penelitian

yang peneliti lakukan yaitu pada laporan keuangan BNI Syariah pada tahun

2016-2018. Rasio yang digunakan dalam menganalisis laporan keuangan,

Rasio yang digunakan dalam penelitian diatas hanya dua rasio yaitu

likuiditas, rentabilitas , solvabilitas dan efisiensi sedangkan yang digunakan

oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu keempat rasio yaitu likuiditas,

rentabilitas, profitabilitas dan solvabilitas.

3. Mariano William J. S. “Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja

Keuangan Perusahaan (Studi Kasus di PT. Telekomunikasi Indonesia,

Tbk.)”, skripsi tahun 2017, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta.15

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh objek penelitian yang

diteliti yaitu PT. Telekomiunikasi Indonesia, Tbk yang merupakan salah

satu perusahaan yang bergerak dibidang komunikasi yang juga merupakan

perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Penelitian tersebut

dilakukan untuk mengukur kinerja yang akan menggambarkan keadaan

perusahaan tersebut secara efektif dan efisien, yang mana nantinya hasil dari

15 Mariano William J. S. “Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan

Perusahaan (Studi Kasus di PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.)”, skripsi tahun 2017, Fakultas

Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Page 28: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

12

penelitian tersebut akan digunakan untuk melakukan perbaikan kesalahan

yang lalu. Dalam penelitian tersebut menggunakan rasio-rasio yaitu rasio

likuiditas, aktifitas, solvabilitas dan rentabilitas. Metodelogi yang digunakan

dalam penelitian tersebut yaitu studi kasus dengan analisis kuantitatif. Data

yang digunakan yaitu data sekunder yaitu data yang didapatkan dari website

perusahaan. Hasil dari penelitian tersebut yaitu untuk rasio likuiditasnya

dalam kondisi yang tidak baik. Oleh karena itu, perusahaan tersebut tidak

dapat memenuhi kebutuhan sehari-harinya seperti pembayaran hutang dan

lainnya. Dari sisi aktivitas, perusahaan tersebut dalam keadaan belum

efektif. Hal tersebut terjadi karena masih banyak aset yang belum terjual.

Dari rasio solvabilitas, perusahaan tersebut dalam keadaan yang baik atau

solvabel. Dan dari sisi rentabilitas menggabarkan hasil yang baik. hal

tersebut disebabkan karena adanya kenaikan pendapatan dan dihasilkannya

laba yang cukup.

Penelitian diatas akan berbeda dengan penelitian yang ditulis oleh

peneliti pada, objek yang diteliti, dimana pada penelitian diatas meneliti

pada PT. Telekomunikasi Tbk. Sedangkan penelitian ini dilakukan di PT.

BNI Syariah. Selanjutnya perbedaan yang akan tampak ada pada rasio yang

digunakan. Rasio-rasio yang digunakan dalam penelitian tersebut hanya tiga

sedangkan pada penelitian ini akan menggunakan empat rasio dengan

tambahan untuk rasio syariah seperti financing to debt ratio dan kewajiban

penyediaan modal minimum (KPMM).

Page 29: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

13

F. Kerangka Teori

1. Perbankan Syariah

a. Pengertian Perbankan Syariah

Menurut Undang-undang No. 21 Tahun 2008 Bank Syariah adalah

bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah

dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank

Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS). Sementara Unit Usaha Syariah

menurut Undang-undang No. 21 Tahun 2008 adalah unit kerja dari

kantor pusat Bank Umum Konvensional (BUK) yang berfungsi sebagai

kantor induk dari kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan usaha

berdasarkan prinsip syariah, atau unit kerja di kantor cabang dari suatu

bank yang berkedudukan di luar negeri yang melaksanakan kegiatan

usaha secara konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari

kantor cabang pembantu syariah dan atau unit syariah.16

Bank islam yang selanjutnya disebut dengan bank syariah, adalah

bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank

syariah atau biasa disebut dengan Bank Tanpa Bunga, adalah lembaga

keuangan yang operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan

pada Al Qur’an dan Hadits Nabi SAW.17

Seperti yang dijelaskan dalam

Q. S. Al Baqarah ayat 275-276 :

16

Sri Wahyuni “Pengaruh CAR, NPF, FDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank

Umum Syariah (Periode 2011-2015)” (Skripsi, FSH UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta), hlm., 22. 17

Muhamad, Sistem Bagi Hasil dan Pricing Bnak Syariah, (Yogyakarta: UII Press, 2016),

hlm. 1

Page 30: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

14

لك بأنههم قاٱلهذين يأكل ن من ٱلمس ذ يط ا ل يقومون إله كما يقوم ٱلهذي يتخبهطه ٱلشه بو لوا إنهما ٱلبيع مثل ون ٱلر

ن ره فمن جاءهۥ موعظة ما بو م ٱلر ٱلبيع وحره وأحله ٱلله

ا بو ومن عاد ٱلر بهۦ فٱنتهى فلهۥ ما سلف وأمرهۥ إلى ٱلله

لدون ب ٱلنهار هم فيها خ ئك أصح ل يحب كله كفهار أثيم ٥٧٢ فأول ت وٱلله دق ا ويربي ٱلصه بو ٱلر ٥٧٢يمحق ٱلله

“ orang-orang yang Makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri

melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran

(tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah

disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu

sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan

mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya

larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba),

maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang

larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali

(mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka;

mereka kekal dedalamnya (275) Allah Memusnahkan riba dan

menyuburkan sedekah dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap

dalam kekafiran dan selalu berbuat dosa (276)”.18

b. Asas Perbankan Syariah19

Asas-asas hukum Perbankan Syariah diatur dalam Pasal 2 Undang-

Undang Nomor 21 Tahun 2018 tentang Perbankan Syariah, dimana

disebtkan bahwa Perbankan Syariah itu dalam melaksanakan kegiatan

usahanya berasaskan prinsip syariah, demokrasi ekonomi, dan prinsip

kehati-hatian.

c. Peran dan Fungsi Bank Syariah20

Peran dan fungsi bank syariah yang diantaranya tercantum dalam

pembukaan standar akuntansi yang dikeluarkan oleh AAOIFI

18

Surah Al Baqarah ayat 275-276, https://penaindigo.com/quran-in-word-terbaru-22-

support-office, (diakses tanggal 29 September 2019 pukul 22.02 wita). 19

Siska Fitriani,”Pengaruh ROA, ROE, FDR, BOPO, dan Inflasi Terhadap Kecukupan

Modal Pada Bank Umum Syariah di Indonesia”, (Skripsi, Fakultas Syariah dan Hukum,

Universitas Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2016), hlm., 12-13. 20

Sri Wahyuni “Pengaruh CAR, NPF, FDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank

Umum Syariah (Periode 2011-2015)” (Skripsi, FSH UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2016), hlm.,

24-25.

Page 31: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

15

(Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial

Institution), sebagai berikut:

1) Manajer investasi, bank syariah dapat mengelola investasi dana

nasabah.

2) Investor, bank syariah dapat menginvestasikan dana yang dimilikinya

maupun nasabah yang dipercayakan padanya.

3) Penyedia jasa keuangan dan lalu lintas pembayaran, bank syariah

dapat melakukan kegiatan-kegiatan jasa-jasa layanan perbankan

sebagaimana lazimnya.

4) Pelaksanaan kegiatan sosial, sebagai ciri yang melekat pada entitas

keuangan syariah, bank islam juga wajib memiliki kewajiban untuk

mengeluarkan dan mengelola (menghimpun, mengadminisrasikan dan

mendistribusikan) zakat serta dana-dana sosial lainnya.

5) Bank syariah mempunyai beberapa tujuan.

Mengarahkan kegiatan ekonomi umat untuk bermuamalat secara

islam, khususnya muamalat yang berhubungan dengan perbankan agar

terhindar dari praktik-praktik riba atau jenis-jenis usaha tersebut,

selain dilarang dalam islam, juga telah menimbulkan dampak negatif

terhadap kehidupan ekonomi rakyat.

6) Untuk menciptakan suatu keadilan dibidang ekonomi dengan jalan

meratakan pendapatan melalui kegiatan investasi, agar tidak terjadi

kesenjangan yang lebar antara pemilik modal dengan pihak yang

membutuhkan dana.

Page 32: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

16

7) Untuk meningkatkan kualitas hidup umat dengan jalan membuka

peluang usaha yang lebih besar terutama kelompok miskin yang

diarahkan pada kegiatan usaha yang produktif menuju terciptanya

kemandirian usaha.

8) Untuk menanggulangi masalah kemiskinan yang pada umumnya

merupakan program utama bagi negara-negara yang sedang

berkembang. Upaya bank syariah didalam mengentaskan kemiskinan

berupa pembinaan nasabah yang lebih menonjol sifat kebersamaan

dari siklus usaha yang lengkap seperti program pembinaan pengusaha

produsen, pembinaan pedagang perantara, program pembinaan

konsumen, program pengembangan modal kerja dan program

pengembangan usaha bersama.

9) Untuk menjaga stabilitas ekonomi dan moneter. Dengan aktivitas

bank syariah akan mampu menghindari permasalahan ekonomi akibat

adanya inflasi, mnghindari persaingan yang tidak sehat antara

lembaga keuangan.

10) Untuk menyelamatkan ketergantungan umat islam terhadap bank

konvensional yang masih menerapkan sistem bunga.

d. Jenis dan Kegiatan Usaha Bank Syariah21

Mengenai jenis dan kegiatan usaha Bank Syariah, dijelaskan pada

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.

Pasal 19 ayat 1 dan ayat 2 menjelaskan sebagai berikut :

21

Siska Fitriani,”Pengaruh ROA, ROE, FDR, BOPO, dan Inflasi Terhadap Kecukupan

Modal Pada Bank Umum Syariah di Indonesia”, (Skripsi, Fakultas Syariah dan Hukum,

Universitas Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2016), hlm., 13-15.

Page 33: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

17

1) Menghimpun dana dalam bentuk simpanan berupa giro, tabungan,

atau bentuk lainnya yang dipasarkan dengan berdasarkan akad

wadi’ah atau akad yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.

2) Mengimpun dana dalam bentuk investasi berupa deposito, tabungan,

atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu berdasarkan akad

mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip

syariah.

3) Menyalurkan pembiayaan bagi hasil berdasarkan akad mudharabah,

akad musyarakah, atau akad lainnya yang tidak bertentangan dengan

prinsip syariah.

4) Menyalurkan pembiayaan berdasarkan akad murabahah, akad salam,

akad istishna’, atau akad lainnya yang tidak bertentangan dengan

prinsip syariah.

5) Menyalurkan pembiayaan berdasarkan akad qardh aa akad lain yang

tidak bertentangan dengan prinsip syariah.

6) Menyalurkan pembiayaan penyewaan barang bergerak atau tidak

bergerak kepada nasabah berdasarkan akad ijarah dan/atau sewa beli

dalam bentuk ijarah mutahiya bittamlik atau akad lain yang tidak

bertentangan dengan prinsip syariah.

7) Melakukan pengambilalihan utang berdasarkan akad hawalah atau

akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.

8) Melakukan usaha kartu debit dan/atau kartu pembiayaan berdasarkan

prinsip syariah.

Page 34: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

18

9) Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri surat berharga

pihak ketiga yang diterbitkan atas dasar transaksi nyata berdasarkan

prinsip syariah, antara lain seperti akad ijarah, musyarakah,

mudharabah, murabahah, kafalah atau hawalah.

10) Membeli surat berharga berdasarkan prinsip syariah yang diterbitkan

oleh pemerintah dan/atau Bank Indonesia.

11) Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan

perhitungan dengan pihak ketiga atau antar pihak ketiga berdasarkan

prinsip syariah.

12) Melakukan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu

akad yang berdasarkan prinsip syariah.

13) Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga

berdasarkan prinsip syariah.

14) Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk

kepentingan nasabah berdasarkan prinsip syariah.

15) Melakukan fungsi sebagai wali amanat berdasarkan akad wakalah.

16) Memberi fasilitas letter of credit atau bank garansi berdasarkan

prinsip syariah.

17) Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan di bidang perbankan

dan di bidang sosial sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip

syariah dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Page 35: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

19

e. Prinsip Dasar Akuntansi Bank Syariah

Dengan prinsip operasi yang berbeda dengan bank konvensional

memberikan imlikasi perbedaan prinsip akuntansi baik dari segi

penyajian maupun pelaporannya. Dalam rangka memberikan landasan

bagi pernyataan standar akuntansi keuangan mengenai akuntansi

perbankan syariah. Kerangka dasar dan penyajian laporan keuangan bank

syariah di indonesia telah disusun dalam bentuk PSAK No. 50 (Revisi

2010) tentang Instrumen Keuangan: Penyajian, PSAK No. 55 (Revisi

2011) tentang Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran dan

PSAK No. 60 tentang Instrumen Keuangan: Pengungkapan dan

Pengukuran dan PSAK No. 45 (Revisi 2009) tentang Penurunan Nilai

Aset dan Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI)

yang direvisi menjadi PAPSI 2013. Selanjutnya diterbitkan Peraturan

Bank Indonesia No 14/14/PBI/2012 tentang Transparansi dan Publikasi

Laporan Bank yang kemudian diperjelas lewat No. 15/26/DPbS

tertanggal 10 Juli 2013 megenai Pelaksanaan Pedoman Akuntansi

Perbankan Syariah Indonesia. Bank syariah dapat menjalankan kegiatan

usaha untuk memperoleh imbalan atas jasa perbankan lain yang tidak

bertentangan dengan prinsip syariah. Suatu transaksi sesuai dengan

prinsip syariah apabila memenuhi syarat-syaratnya, antara lain tidak

Page 36: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

20

mengandung unsur maghrib, transaksi tidak mengandung unsur

kezaliman dan tidak merugikan pihak sendiri dan pihak lain.22

Sesuai dengan karakteristiknya, maka laporan akuntansi bank islam

meliputi :23

1) Laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan bank syariah sebagai

investor beserta hak dan kewajiban yang dilaporkan kedalam bentuk

antara lain :

a) Laporan posisi keuangan / neraca;

b) Laporan laba rugi;

c) Laporan arus kas;

d) Laporan perubahan modal (ekuitas).

2) Laporan keuangan yang mencerminkan perubahan dalam investasi

terkait yang dikelola bank syariah untuk kemanfaatan pihak-pihak lain

berdasarkan akad mudharabah atau agen investasi yang dilaporkan

dalam laporan perubahan dana investasi terkait.

3) Laporan keuangan yang mencerminkan peran bank syariah sebagai

pemegang amanat dan kegiatan sosial yang dikelola secara terpisah

dan dilaporkan ke dalam bentuk:

a) Laporan sumber dana penggunaan zakat, infak dan shadaqah.

b) Laporan sumber dana penggunaan dana qard / qardul hasan.

22

Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2016), hlm.,

88. 23

Ibid., hlm., 88-89.

Page 37: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

21

2. Analisis Rasio Keuangan

a. Pengertian Analisis Rasio keuangan

Menurut James C. Van Horne, rasio keuangan merupakan indeks

yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan

membagi suatu angka dengan angka lainnya. Rasio keuangan digunakan

untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Dari hasil

rasio keuangan ini akan kelihatan kondisi kesehatan perusahaan yang

bersangkutan.24

Rasio keuangan adalah ukuran yang digunakan dalam interprestasi

dana analysis laporan finansial suatu perusahaan. Rasio dalam arti

standar laporan keuangan adalah angka yang menunjukan hubungan

antara satu unsur dengan unsur lainnya dalam laporan keuangan.25

Secara

sederhana rasio disebut sebagai perbandingan jumlah, dari satu jumlah

dengan jumlah lainnya itulah dilihat perbandingannya dengan harapan

nantinya akan ditemukan jawaban yang selanjutnya itu dijadikan bahan

kajian untuk dianalisis dan diputuskan.26

Rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan

dan kinerja perusahaan. Hasil rasio keuangan menunjukan kondisi

kesehatan perusahaan yang bersangkutan. Kinerja keuangan suatu

24

Kasmir, Pengantar Manajemen Keuangan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2010), hlm. 93. 25

Fitria Febrianty “Analisis Rasio Likuiditas dan Prifitabilitas Pada Bank Rakyat Indonesia

Syariah”, (Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, UIN Raden Fatah, Palembang, 2017), hlm.

21. 26

Irham Fahmi, Analisis Laporan Keuangan, (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 107.

Page 38: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

22

perusahaan dapat dinilai berdasarkan analisis laporan keuangan maupun

rasio keuangan perusahaan yang bersangkutan.27

Rasio keuangan ini sangat penting gunanya untuk melakukan

analisis terhadap kondisi keuangan perusahaan. Bagi investor jangka

pendek dan menengah pada umumnya lebih banyak tertarik kepada

kondisi keuangan jangka pendek dan kemampuan perusahaan untuk

membayar deviden yang memadai. Informasi tersebut dapat diketahui

dengan menghitung rasio-rasio keuangan yang sesuai dengan keinginan.

Secara jangka panjang rasio keuangan juga dipakai dan dijadikan sebagai

acuan dalam menganalisis kondisi kinerja suatu perusahaan, misalnya

kondisi kinerja perusahaan selama 12 (dua belas ) tahun untuk kemudian

diprediksi selama 10 s.d. 12 tahun ke depan, namun analisis seperti ini

jarang dilakukan. Alasannya belum tentu kondisi stabilitas selama 10 s.d.

12 tahun ke depan sama seperti 12 tahun yang lalu. Dalam penilaian

suatu kondisi keuangan perusahaan dipengaruhi oleh faktor-faktor y ang

turut menyebabkan perubahan pada kondisi keuangan seperti kondisi

makro dan mikro ekonomi baik yang terjadi di tingkat domestik dan

internasional.28

Jadi, rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-

angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi suatu

angka dengan angka lainnya. Perbandingan dapat dilakukan antara satu

komponen dengan komponen dalam satu laporan keuangan atau antar

27

Lemiyana, Analisis Laporan Keuangan Berbasis Komputer, (Palembang: Noerfikri

Offset,2015), hlm. 104. 28

Irham Fahmi, Analisis Laporan Keuangan, (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 107.

Page 39: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

23

komponen yang ada di antara laporan keuangan. Kemudian angka yang

diperbandingkan dapat berupa angka-angka dalam satu periode maupun

beberapa periode.29

Analisis rasio keuangan merupakan bagian dari analisis laporan

keuangan. Analisis rasio adalah analisis yang dilakukan dengan

menghubungkan berbagai perkiraan yang ada dalam laporan keuangan

dalam bentuk rasio keuangan. Analisis rasio keuangan ini dapat

digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan suatu perusahaan.30

Analisi rasio keuangan sendiri dimulai dengan laporan keuangan

dasar yaitu dari neraca (balancesheet), perhitungan rugi laba (income

statment), laporan arus kas (cash flow statement). Perhitungan rasio

keuangan akan menjadi lebih jelas jika dihubungkan antara lain dengan

menggunakan pola historis perusahaan tersebut, yang dilihat perhitungan

pada sejumlah tahun guna menentukan apakah perusahaan membaik atau

memburuk,atau melakukan perbandingan dengan perusahaan lain dalam

industri yang sama.31

b. Manfaat Analisis Rasio Keuangan

Adapun manfaat yang bisa diambil dengan dipergunakannya rasio

keuangan, yaitu :32

1) Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat untuk dijadikan sebagai

alat menilai kinerja dan prestasi perusahaan;

29 Kasmir, Pengantar Manajemen Keuangan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2010), hlm. 93. 30

Hery, Analisis Laporan Keuangan, (Yogyakarta: Caps. 2015), hlm. 163. 31

Irham Fahmi, Analisis Laporan Keuangan, (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 108. 32

Irham Fahmi, Analisis Kinerja Keuangan, (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 47.

Page 40: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

24

2) Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat bagi pihak manajemen

sebagai rujukan untuk membuat perencanaan;

3) Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai alat untuk

mengevaluasi kondisi suatu perusahaan dari perspektif keuangan;

4) Analisis rasio keuangan juga bermanfaat bagi para kreditor dapat

digunakan untuk memperkirakan potensi risiko yang akan dihadapi

dikaitkan dengan adanya jaminan kelangsungan pembayaran bunga

dan pengembalian pokok pinjaman;

5) Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai penilaian bagi pihak

stakeholder organisasi.

c. Keunggulan Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan mempunyai keunggulan sebagai berikut :33

1. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yanga lebih

mudah dibaca dan ditafsirkan;

2. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dan informasi yang

disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit;

3. Mengetahui posisi perusahaan ditengah indutri lain;

4. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model

pengambilan keputusan dan model prediksi (Z-score);

5. Mensandarisasi size perusahaan;

33

Ibid.

Page 41: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

25

6. Lebih mudah membandingkan perusahaan dengan perusahaan

lainnya atau melihat perkembangan perusahaan secara periodik atau

time series;

7. Lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi di

masa yang akan datang.

d. Kelemahan Analisis Rasio Keuangan

Ada beberapa kelemahan dengan dipergunakannya analisa secara

rasio keuangan :34

1) Penggunaan rasio keuangan akan memberikan pengukuran yang

relatif terhadap kondisi suatu perusahaan;

2) Analisis rasio keuangan hanya dapat dijadikan sebagai peringatan

awal dan bukan kesimpulan akhir;

3) Setiap data yang diperoleh yang dipergunakan dalam menganalisis

adalah sumber dari laporan keuangan perusahaan;

4) Pengukuran rasio keuanagan banyak yang bersifat artificial.

e. Cara Menganalisis Rasio Keuangan

Penganalisisan rasio keuangan ada beberapa cara, di antaranya :35

1) Analisis horizontal / trend analysis, yaitu membandingkan rasio-

rasio keuangan perusahaan dari tahun-tahun yang lalu dengan tujuan

agar dapat dilihat trend dari rasio-rasio perusahaan selama kurun

waktu tertentu;

34

Ibid., hlm. 48 35

Ibid., hlm. 50

Page 42: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

26

2) Analisis vertikal, yaitu membandingkan data rasio keuangan

perusahaan dengan rasio semacam dari perusahaan lain yang sejenis

atau seindustri untuk waktu yang sama;

3) The du pont chart berupa bagan yang di rancang untuk

memperlihatkan hubungan antara ROI, asset turnover dan profit

margin.

3. Kinerja Keuangan

a. Pengertian Kinerja Keuangan

Kinerja merupakan suatu proses perencanaan terpimpin yang

terorganisasi dan upaya pengendalian anggota dalam lingkungan

organisasi kerja serta proses penggunaan semua prangkat-perangkat lain

sumber daya manusia, dalam keanggotaannya suatu organisasi dapat

menciptakan efisiensi dan efektifitas kinerja bagi para anggotanya untuk

tercapainya tujuan organisasi yang telah ditetapkan serta dapat mencapai

hasil yang optimal.36

Kinerja dalam Al Qur’an terdapat pada Surat Al-Ahqaaf ayat 19

yang artinya :

لهم وهم ل يظلمون وليوفيهم أعما عملوا مه ت م ٣١ولكل درج

“Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang telah

mereka kerjakan dan agar Allah mencukupkan bagi mereka

36

Rizki Utami Wahyu Ohorella, “Implementasi Sistem Pengukuran Kinerja Perbankan

Syari’ah Dengan Metode Balanced Scorecard (Studi kasus pada PT BPRS Bahari Berkesan

Provinsi Maluku Utara dan PT BPRS Barokah Dana Sejahtera Provinsi D.I. Yogyakarta)”,

(skripsi, Program Studi Magister Akuntansi, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 2018), hlm.

9.

Page 43: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

27

(balasan) pekerjaan-pekerjaan mereka sedang mereka tiada

dirugikan.” (Q.S. Al-Ahqaaf ayat 19).37

Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk

melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan

menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan

benar. Seperti dengan membuat suatu laporan keuangan yang telah

memenuhi standar ketentuan dalam SAK (Standar Akuntansi Keuangan)

atau GAAP (General Acepted Accounting Principle), dan lainnya.

Jadi kinerja keuangan adalah suatu alat yang digunakan oleh

seorang pimpinan atau perusahaan dalam melihat keadaan keuangannya

yang disesuaikan dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan sehingga

dapat menilai keadaan perusahaan juga dapat mengambil keputusan yang

diperlukan.

b. Tahap-tahap dalam Menganalisis Kinerja Keuangan

Penilaian kinerja setiap perusahaan adalah berbeda-beda karena itu

tergantung kepada ruang lingkup bisnis yang dijalankannya. Jika

perusahaan tersebut bergerak pada sektor bisnis pertambangan maka itu

berbeda dengan perusahaan yang bergerak pada bisnis petanian serta

perikanan. Maka begitu juga pada perusahaan dengan sektor keuangan

seperti perbankan yang jelas memiliki ruang lingkup bisnis berbeda

dengan ruang lingkup bisnis lainnya, karena seperti yang kita ketahui

perbankan adalah mediasi yang menghubungkan mereka yang memiliki

37

Surah Al-Ahqaaf ayat 19, https//:penaindigo/qur’an-in-word-terbaru-22-support-office/,

diakses pada tanggal 29 September 2019 pukul 19.58 wita.

Page 44: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

28

kelebihan dana (surplus financial) dengan mereka yang kekurangan dana

(deficit financial), dan bank bertugas untuk memjembatani keduanya.38

Maka disini ada 5 (lima) tahap dalam menganalisis kinerja

keuangan suatu perusahaan secara umum, yaitu :39

1) Melakukan review terhadap data laporan keuangan

Review di sini dilakukan dengan tujuan agar laporan keuangan yang

sudah di buat tersebut sesuai dengan penerapan kaidah-kaidah yang

berlaku umum dalam dunia akuntansi, sehingga dengan demikian

hasil laporan keuangan tersebut dapat dipertanggungjawabkan.

2) Melakukan perhitungan

Penerapan metode perhitungan di sini adalah disesuaikan dengan

kondisi dan permasalahan yang sedang dilakukan sehingga hasil dari

perhitungan tersebut akan memberikan suatu kesimpulan sesuai

dengan analisis yang diinginkan.

3) Melakukan perbandingan terhadap hasil hitungan yang telah

diperoleh. Dari hasil hitungan yang sudah diperoleh tersebut

kemudian dilakukan perbandingan dengan hasil hitungan dari

berbagai perusahaan lainnya.

4) Melakukan penafsiran terhadap berbagai permasalahan yang

ditemukan.

Pada tahap ini analisis melihat kinerja keuangan perusahaan adalah

setelah dilakukan ketiga tahap tersebut selanjutnya dilakukan

38

Irham Fahmi, Analisis Kinerja Keuangan, (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 3 39

Ibid., hlm. 3-4.

Page 45: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

29

penafsiran untuk melihat apa-apa saja permasalahan dan kendala-

kendala yang di alami oleh bank tersebut.

5) Mencari dan memberikan pemecahan masalah terhadap berbagai

permasalahan yang ditemukan.

Pada tahap terakhir ini setelah ditemukan berbagai permasalahan yang

telah dihadapi maka dicarikan solusi guna memberikan suatu input

atau masukan agar apa yang menjadi kendala dan hambatan selama ini

dapat diselesaikan.

c. Hubungan Rasio Keuangan dengan Kinerja Keuangan

Menurut Warsidi dan Bambang40

“Analisis rasio keuangan

merupakan instrumen analisi prestasi perusahaan yang menjelaskan

berbagai hubungan dan indikator keuangan, yang ditujukan untuk

menunjukan perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi

dimasa lalu dan membantu menggambarkan trend pada pola perubahan

tersebut, untuk kemudian menunjukan rasio dan peluang yang melekat

pada perusahaan yang bersangkutan”.

Rasio keuangan dan kinerja perusahaan mempunyai hubungan

yang erat. Rasio keuangan ada banyak jumlahnya dan setiap rasio

mempunyai kegunaannya masing-masing. Bagi investor ia akan melihat

rasio dengan penggunaan yang paling sesuai dengan analisis yang akan

dilakukan. Jika rasio tersebut tidak merepresentasikan tujuan dari analisis

yang akan dilakukan maka rasio tersebut tidak akan dipergunakan,

40

Ibid., hlm. 45.

Page 46: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

30

karena dalam konsep keuangan dikenal dengan namanya fleksibelitas,

artinya rumus atau berbagai bentuk formula yang dipergunakan haruslah

disesuaikan dengan kasus yang diteliti. Karena kita tidak bisa

menganalisiskan seluruh rumus yang ada adalah cocok pada semua kasus

yang diteliti. Atau dalam istilah pakar keuangan bahwa pasar adalah

laboratorium yang paling bagus untuk menguji segala kemampuan dan

analisi yang dimiliki, maka segala kepemilikan formula dan berbagai

pemukiran yang kita miliki akan terbukti pada saat menguji di pasar,

seperti profit atau rugikah yang akan terjadi nantinya.41

Pada dasarnya penilaian kesehatan perbankan berdasarkan pada

peraturan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia yaitu Peraturan Bank

Indonesia No. 9/1/PBI/2007 tentang Sistem Penilaian Kesehatan Bank

Umum Berdasarkan Prinsip Syariah yang diatur ketentuannya dalam

surat edaran Bank Indonesia No. 9/24/DPbS perihal Sistem Penilaian

Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah.

Berdasarkan peraturan diatas peneliti mengambil rasio-rasio berikut

sebagai penelitian, yaitu :

1) Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan

bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat ditagih.

Dengan kata lain dapat membayar kembali pencairan dana

41

Ibid., hlm. 46

Page 47: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

31

deposannya pada saat ditagih serta dapat mencukupi permintaan kredit

yang telah diajukan. Semakin besar rasio ini, semakin likuid.42

Untuk melakukan pengukuran rasio ini memiliki beberapa jenis

rasio yang masing-masing memiliki maksud dan tujuan tersendiri.

Adapun jenis-jenis rasio likuiditas sebagai berikut :43

a) Quick Rasio

Quick rasio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan

bank dalam memenuhi kewajibannya terhadap deposan (pemilik

simpanan giro, tabungan dan deposito) dengan harta yang paling

likuid yang dimiliki oleh suatu bank.

Rumus Perhitungan :

b) Banking Ratio

Banking Ratio bertujuan untuk mengukur tingkat likuiditas

bank dengan membandingkan jumlah kredit yang disalurkan

dengan jumlah deposit yang dimiliki. Semakin tinggi rasio ini,

maka tingkat likuiditas bank semakin rendah , karena jumlah dana

yang digunakan untuk membiayai kredit semakin kecil, demikian

pula sebaliknya. 44

Rumus perhitungan banking ratio :

42

Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), hlm., 268. 43

Ibid. 44

Ibid., hlm 269.

Page 48: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

32

c) Loan to Asset Ratio

Loan to Asset Ratio merupakan rasio untuk mengukur jumlah

kredit yang disalurkan dengan jumlah harta yang dimiliki bank.

Semakin tinggi tingkat rasio ini, menunjukan semakin rendahnya

tingakat likuiditas bank.45

Rumus Perhitungan Asset to Loan Ratio :

%

d) FDR (Financing to Deposit Rasio)

Kebutuhan likuiditas setiap bank berbeda-beda tergantung

antara lain pada khususan usaha bank, besarnya bank dan

sebagainya. Oleh karena itu untuk menilai cukup tidaknya

likuiditas suatu bank dengan menggunakan ukuran financing

deposito to ratio, yaitu dengan memperhitungkan berbagai aspek

yang berkaitan dengan kewajibannya, seperti memenuhi

commitment Financing, antisipasi atas pemberian jaminan bank

yang pada gilirannya akan menjadi kewajiban bagi bank. Apabila

hasil pengukuran jauh berada di atas target dan limit bank tersebut

maka dapat dikatakan bahwa bank akan mengalami kesulitan

likuiditas yang pada gilirannya akan menimbulkan beban biaya

yang besar. Sebaliknya bila berada di bawah target dan limitnya,

maka bank tersebut dapat memelihara alat likuid yang berlebihan

45

Ibid., hlm. 270.

Page 49: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

33

dan ini akan menimbulkan tekanan terhadap pendapatan bank

berupa tingginya biaya pemeliharan kas yang menganggur (idle

money). Dari uraian di atas maka dapat dikatakan Financing

Deposit to Ratio adalah perbandingan jumlah pembiayaan yang

diberikan dengan simpanan masyarakat.46

Rumus FDR sebagai berikut:

Penilaian tingkat kinerja dari Rasio Likuiditas Menurut

Peraturan Bank Indonesia Yaitu :

Tabel 1.1

Nilai Standar Tingkat Kesehatan Bank Menurut BI Pada Rasio

Likuiditas

Rasio Nilai Standar BI Keterangan

Quick Ratio > 175%

150%-174%

125%-149%

< 125%

Sangat baik

Baik

Kurang baik

Tidak baik

Banking Ratio > 102,25%

98,50%-102,25%

94,75% - 98,50% < 94,75%

Tidak Baik

Kurang Baik

Baik Sangat Baik

Loan to Asset Ratio 102,25%

98,50%-102,25%

94,75% - 98,50%

< 94,75%

Tidak Baik

Kurang Baik

Baik

Sangat Baik

Financing Deposit

to Ratio

50% < FDR ≤ 75%

75% < FDR ≤ 85%

85% < FDR ≤ 100%

100% <FDR≤ 120%

FDR > 120%

Sangat Baik

Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Buruk

46

Muhammad Rahmat, “Pengaruh CAR, FDR, Dan NPF Terhadap Profitabilitas Pada

Bank Syariah Mandiri”, (Skripsi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Hasanuddin,

Makassar 2012), hlm., 45-46.

Page 50: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

34

Sumber : Kodifikasi Penilaian Tingkat Kesehatan BI.

2) Rasio Profitabilitas

Rasio Profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk

mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba selama

periode tertentu, rasio profitabilitas juga bertujuan untuk mengukur

tingkat efektifitas manajemen bank dalam menjalankan operasinya.47

Terdapat beberapa rasio yang digunakan untuk mengukur rasio

profitabilitas, yaitu :

a) Return On Asset (ROA)

Return on Asset (ROA) merupakan rasio untuk mengukur

manajemen bank dalam mengelola aset guna memperoleh

keuntungan (laba) secara keseluruhan. Rasio ini sering juga disebut

sebagai Return on Investment. Hasil pengembalian investasi atau

lebih dikenal dengan nama return on investasi atau return on total

asset. Merupakan rasio yang menunjukan hasil return atas jumlah

aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROA juga merupakan

suatu ukuran tentang efektifitas manajemen dalam mengelola

investasinya. Disamping itu hasil dari pengenbalian investasi

menunjukan produktifitas dari seluruh dana perusahaan, bak dalam

modal pinjaman maupun modal sendiri. Semakin kecil rasio ini

semakin tidak baik, demikian sebaliknya. Artinya rasio ini

47

Fitria Febrianti, “Analisis Rasio Likuiditas dan Profitabilitas Pada Bnk Rakyat Indonesia

Syariah”, (Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, UIN Raden Fatah, Palembang, 2017),

hlm., 26.

Page 51: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

35

digunakan untuk mengukur efektifitas dari seluruh perusahaan.48

ROA menunjukan kemampuan bank dalam meperoleh keuntungan

secara keseluruahan dari aset yang dimiliki. Semakin besar ROA

suatu bank, maka semakin besar pula posisi bank tersebut dari segi

penggunaan aset, dan sebaliknya. ROA dapat dihitung dengan

menggunakan rumus sebagai berikut :

b) Return on Equity (ROE)

Return on Equity (ROE) merupakan rasio yang bisa dipakai

untuk mengukur kinerja keuangan bank. Rasio ini berfungsi untuk

mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola capital

yang ada untuk mendapat net income. ROE dalam analisis

keuangan mempunyai arti yang sangat penting untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba tidak diukur

menurut besar kecilnya jumlah laba yang dicapai, akan tetapi

jumlah laba tersebut harus dibandingkan dengan jumlah dana

yang telah digunakan dalam menghasilkan laba tersebut. Hasil

pengembalian equitas atau Return on Equity atau rentabilitas

modal sendiri. Rasio ini menunjukan efisiensi penggunaan modal

48

Siska Fitriani,”Pengaruh ROA, ROE, FDR, BOPO, dan Inflasi Terhadap Kecukupan

Modal Pada Bank Umum Syariah di Indonesia”, (Skripsi, Fakultas Syariah dan Hukum,

Universitas Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2016) hlm. 22.

Page 52: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

36

sendiri. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik. Artinya posisi

pemilik perusahaan semakin kuat, demikian pula sebaliknya.49

Pemilik bank lebih tertarik pada seberapa besar kemampuan

bank memperoleh keuntungan tehadap modal yang ia tanamkan.

Untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh

keuntungan dilihat dari kepentingan pemilik, digunakan rasio

Return On Equity (ROE) dan rumus perhitungannya yaitu sebagai

berikut:

c) Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

BOPO merupakan rasio perbandingan biaya operasional

terhadap pendapatan operasional. BOPO yang bagus dicerminkan

dari kemampuan untuk mengelola profitabilitas aktivanya dengan

biaya lebih rendah. Variabel ini diharapkan memiliki hubungan

positif dengan margin bank. Rendahnya BOPO bank semakin

tinggi bank menetapkan marginnya. Rendahnya BOPO

mencerminkan kualitas manajemen yang tinggi pada bank.

Semakin rendah BOPO semakin bagus karena bank menghasilkan

banyak oendapatan operasional dari pengelolaan aktivanya dengan

biaya operasional yang rendah. Rasio biaya operasional digunakan

untuk mengukur tingkan efisiensi dan kemampuan bank dalam

melakukan kegiatan operasinya. Semakin rendah tingkat rasio

49

Ibid., hlm 23-24.

Page 53: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

37

BOPO berarti semakin baik kinerja manajemen bank rendah

tingkat BOPO berarti semakin baik kinerja manajemen bank.50

BOPO dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

d) Net Profit Margin

Net Profit Margin merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan net income dari

kegiatan pokoknya.51

Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

Penilaian tingkat kinerja dari Rasio Profitabilitas Menurut

Peraturan Bank Indonesia Yaitu :

50

Sharty Junita, “Pengaruh KAP, BOPO, FDR Terhadap NOM Perbankan Syariah di

Indonesia Periode 2010-2014”, (Skripsi, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Syarif

Hidayatullah, Jakarta, 2015 ), hlm., 34-35. 51

Fitria Febrianti, “Analisis Rasio Likuiditas dan Profitabilitas Pada Bnk Rakyat Indonesia

Syariah”, (Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, UIN Raden Fatah, Palembang, 2017),

hlm., 29.

Page 54: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

38

Tabel 1.2

Nilai Standar Tingkat Kesehatan Bank Menurut BI Pada Rasio

Profitabilitas

Rasio Nilai Standar BI Keterangan

Return on Asset (ROA) ≥ 1,215%

0,999% - 1,215%

0,765% - 0,999%

< 0,765%

Sangat Baik

Baik

Kurang Baik

Tidak Baik

Return on Equity (ROE) ≥ 1,215%

0,999% - 1,215%

0,765% - 0,999%

< 0,765%

Sangat Baik

Baik

Kurang Baik

Tidak Baik

BOPO BOPO ≤ 83%

83% < BOPO ≤ 85%

85% < BOPO ≤ 87%

87% < BOPO ≤ 89%

BOPO > 90%

Sangat Rendah

Cukup Rendah

Rendah

Cukup Tinggi

Tinggi

Net Profit Margin NPM ≥ 8%

7,99% ≤NPM< 8%

6,5% ≥NPM< 7,99%

≤ 6,5%

Sehat

Cukup Sehat

Kurang Sehat

Tidak Sehat

Sumber : Kodifikasi Penilaian Tingkat Kesehatan BI.

3) Rasio Rentabilitas

Rasio rentabilitas sering disebut profitabilitas usaha. Rasio ini

digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas

yang dicapai oleh bank yang bersangkutan.52

Rasio ini terdiri dari :

a) Gross Profit Margin

Rasio ini merupakan perbadingan antara pendapatan operasional

dikurangi biaya operasional dengan pendapatan operasional.53

Rasio

52 Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), hlm., 279.

Page 55: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

39

ini digunakan untuk megetahui presentasi laba dari kegiatan usaha

murni dari bank yang bersangkutan setelah dikurangi biaya-biaya.

Rumus untuk mencari Gross Profit Margin sebagai berikut :

%

b) Cost of Efficiency

Cost of Efficiency untuk mengukur efisiensi usaha yang

digunakan oleh bank. Atau untuk mengukur besarnya biaya bank

yang digunakan untuk memperoleh earning assets.54

Rumus untuk mencari rasio ini yaitu :

%

Tabel 1.3

Nilai Standar Tingkat Kesehatan Bank Menurut BI Pada Rasio

Rentabilitas

Rasio Nilai Standar BI Keterangan

Gross Profiy Margin (GPM) >1,22%

0,99% - 1,21%

0,77% - 0,98%

<0,76%

Sangat Baik

Baik

Kurang Baik

Tidak Baik

Cost of Efficiency <93,52%

93,52% - 93%

94% - 96%

96% - 100%

>100%

Sangat Baik

Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Tidak Baik

Sumber : Kodifikasi Penilaian Tingkat Kesehatan BI.

53

Endah Tri Lestari, “ Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada

BMT Syari’ah Surya Dana Makmur Di Tulung Klaten”, (Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas

Muhammadiyah, Surakarta, 2013), hlm., 4. 54 Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), hlm., 288.

Page 56: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

40

4) Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas merupakan ukuran kemampuan bank dalam

mencari sumber dana untuk membiayai kegiatannya. Bisa juga dikatakan

rasio ini merupakan alat ukur untuk melihat kekayaan bank untuk melihat

efisiensi bagi pihak menejement bank tersebut.55

Rasio ini digunaka

untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek maupun jangka panjang dari

aktifitas yang dilakukan bank.

a) Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM).

Rasio ini berfungsi untuk mengukur kemampuan bank dalam

menyerap kerugian-kerugian yang tidak dapat dihindari lagi serta

dapat pula digunakan untuk mengukur besar-kecilnya kekayaan bank

tersebut atau k ekayaan yang dimiliki oleh para pemegang sahamnya.

Untuk menghitung rasio permodalan digunakan Kewajiban

Penyediaan Modal Minimum (KPMM).56

Rumus untuk menghitng KPMM, yaitu :

b) Primary Ratio

Merupakan rasio untuk mengukur apakah permodalan yang

dimiliki sudah memadai. Atau sejauh mana penurunan yang terjadi

dalam total aset masuk dapat ditutupi oleh capital equity.57

Rumus untuk menencari primary ratio yaitu:

55

Ibid., hlm., 275. 56

Reka Meilani, “Perbandingan Kinerja Dengan Balance Scorecard Perspektif Keuangan

Pada Bank Syariah BUMN di Indonesia” , Asy-Syar’iyyah, Vol. 2, No.2, Desember 2017, hlm. 80 57 Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), hlm.,275.

Page 57: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

41

c) Capital Ratio

rasio ini merupakan perbandingan dari ekuitas ditambah

cadangan penghapusan kredit dengan total pinjaman yang

diberikan.58

Rumus untuk menghitung rasio tersebut :

d) Capital Adequacy Ratio (CAR)

Merupakan rasio yang mengukur kemampuan modal

menutupi kemungkinan terjadinya kegagalan dalam perkreditan

dan perdagangan surat berharga. Rasio ini diperoleh dengan cara

membagi modal sendiri yang telah dikurangi dengan ativa tetap

dengan total kredit yang ditambah dengan surat berharga.59

Rumus untuk mencari rasio ini yaitu :

58 Endah Tri Lestari, “ Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada

BMT Syari’ah Surya Dana Makmur Di Tulung Klaten”, (Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas

Muhammadiyah, Surakarta, 2013), hlm., 4. 59

Ibid.,

Page 58: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

42

Tabel 1.4

Nilai Standar Tingkat Kesehatan Bank Menurut BI Pada Rasio

Solvabilitas

Rasio Nilai Standar BI Keterangan

Kewajiban Penyediaan

Modal Minimum (KPMM)

KPMM ≥ 12%

9% ≤ KPMM < 12%

8% ≤ KPMM < 9 %

6% ≤ KPMM < 8%

KPMM≤ 6%

Sangat Signifikan

Cukup Signifikan

Sesuai Ketentuan

Dibawah Ketentuan

Yang berlaku

Tidak Solvabel

Primary ratio >14,5%

12,60% - 14,5%

10,35% - 12,6%

0 - 10,35%

Sangat Baik

Baik

Kurang Baik

Tidak Baik

Capital ratio >81%

66% - 81%

51% - 66%

<51%

Sangat Baik

Baik

Kurang Baik

Tidak Baik

Capital adequacy ratio

(CAR)

>20%

12% - 20%

8% - 12%

≤8%

Sangat Baik

Baik

Kurang Baik

Tidak Baik

Sumber : Kodifikasi Penilaian Tingkat Kesehatan BI

Gambar 1.1 Kerangka Berfikir

Laporan Keuangan Bank

BNI Syariah 2016-2018

Analisis Rasio Keuangan

Untuk Menilai Kinerja

Keuangan

Interpretasi Hasil

Penelitian

Tercapainya Tujuan Bank

BNI Syariah

Page 59: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

43

G. Metodologi Penleitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah

suatu pendekatan dalam melakukan yang berorientasi pada gejala-gejala

yang bersifat ilmiah, dengan demikian maka sifatnya adalah naturalistik dan

mendasar atau bersifat kealamiahan serta tidak bisa dilakukan di lab

melainkan dilapangan.60

Pendekatan penelitian ini menggunakan deskriptif yang dimaksudkan

untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal-hal lain yang sudah disebutkan,

yang hasilnya akan di paparkan dalam bentuk laporan penelitian.61

2. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai intrumen sekaligus

sebagai pengumpul data akan tetapi peneliti tidak terjun langsung

kelapangan dikarenakan data yang diperlukan hanya data laporan keuangan

PT BNI Syariah tahun 2016-2018 yang telah terpublikasi dan data tersebut

dapat peneliti dapatkan di website PT BNI Syariah langsung atau di data

publikasi yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan.

3. Sumber Data

Sumber data yang digunakan oleh peneliti yaitu data sekunder, adalah

data yang berupa data-data yang sudah ada dan dapat diperoleh oleh peneliti

dengan cara membaca, melihat dan mendengarkan.62

60

Hadari Nawawi, Metodologi Penelitian Ilmiah, (Jakarta : Rineka Cipta, 1994), hlm.

106. 61

Heri Kiswanto, “Analisis Pengukuran Kinerja Lembaga Keuangan Syariah dengan

Metode Balace Scorecard studi kasus pada BMT Maslahah Sindogiri Pasuruan capem Wonorejo”

(Skripsi, Fakultas Ekonomi, UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang, 2015), hlm. 37.

Page 60: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

44

Sebelum memutuskan untuk mengumpulkan data primer, setiap

peneliti maupun perusaaan harus menganalisis data sekunder terlebih

dahulu. Jika data sekunder terlebih dahulu. Jika data sekunder sudah tidak

memadai, barulah beralih ke data primer.63

Secara Umum, data sekunder

memiliki beberapa keunggulan dari data primer, di antaranya :64

a. Hemat waktu dan biaya;

b. Relatif lebih murah diakses;

c. Berguna untuk indikasi masalah;

d. Bermanfaat dalam mendukung perumusan masalah riset secara lebih

akurat;

e. Membantu merumuskan desain riset yang tepat.

Adapun sumber data yang diperoleh peneliti dalam penelitian ini

adalah dari laporan keuangan Bank BNI Syariah tahun 2018 yang telah

terpublikasi yang diambil dari website resmi Bank BNI Syariah dan dapat

juga diakses melalui website Otoritas Jasa Keuangan. Selain itu peneliti juga

mengambil data dari sumber lain seperti buku bacaan, jurnal dan skripsi

yang berkaitan dengan judul penelitian.

4. Prosedur Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik

dokumentasi. Teknik dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan

data yang dalam penelitian sosial untuk menelusuri data historis tergolong

62

Sarwono, Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2006), hlm. 209. 63 Muhamad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif, (Jakarta: PT

Grafarindo Persada, 2008), hlm., 105. 64

Ibid.

Page 61: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

45

dalam kategori resmi, merupakan dokumen yang dibuat /dikeluarkan oleh

lembaga/perorangan atas nama lembaga. Studi dokumen menjadi pelengkap

dari penggunaan metode obsevasi dan wawancara dalam penelitian

kualitatif. Bahkan kreadibilitas hasil penelitian ini akan semakin tinggi jika

melibatkan dan menggunakan studi dokumen.65

Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data berupa

data-data tertulis yang mengandung keterangan dan penjelasan serta

pemikiran tentang fenomena yang masih aktual dan sesuai dengan masalah

penelitian. Tejnik dokumentasi berproses dan berawal dari mengimpun

dokumen, memilih-milih dokumen sesuai dengan tujuan penelitian,

mencatat dan menerangkan, menafsirkan dan menghubung-ubungkan

dengan fenomena lain.66

Dengan teknik ini, peneliti mengumpulkan data yang sesuai dengan

kebutuhan terkait penelitian yang akan dilakukan, dimulai dari laporan

keuangan bank, profil bank serta data lainnya.

5. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja

dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan

yang dapat dikelola mensitesiskannya, mencari dan menemukan pola,

65

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, (Jakarta : Bumi Aksara,

2015), hlm. 177-179. 66

Muhamad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif, (Jakarta: PT

Grafarindo Persada, 2008), hlm., 152-153.

Page 62: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

46

menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa

yang dapat diceritakan pada orang lain.67

Dalam penelitian ini mengungkapkan tiga tahap yang harus

dikerjakan dalam menganalisis data kualitatif,68

yaitu :

a. Tahap reduksi data (data reduction), merupakan kegiatan yang

merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal penting

dan mencari tema dan polaya.69

Dalam penelitian ini, peneliti

memusatkan pada bagaimana menilai kinerja keuangan pada PT BNI

Syariah dengan menggunakan analisis rasio keuanagan dan apakan PT

BNI Syariah dapat mencapai tujuannya dengan hasil anasisi tersebut pada

akhir tahun 2019.

b. Paparan data (data dispay), paparan data sebagai sekumpulan informasi

tersusun. Dalam penelitian ini, peneliti memaparkan data-data yang

sudah dipilah pilih sesuai dengan yang dibutuhkan seperti rasio-rasio

yang akan digunakan dalam pengukuran keadaan keuangan pada PT BNI

Syariah.

c. Penarikan kesimpulan dan verivikasi (conclusion drawing/verifying)

merupakan hasil penelitian yang menjawab fokus penelitian berdasarkan

analisi data. Dalam Penelitian ini simpulan disajikan dalam bentuk

67

Leky J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, (Bandung : PT Remaja

Rosdakarya, 2010), hlm. 248. 68

Miles dan Hhuberman, Analisis Data Kualitatif Buku Sumber tentang Metode-Metode

Baru. Terjemahan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi, (Jakarta : UI Press, 1992) dan dapat dilihat di

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, (Jakarta : Bumi Aksara, 2015),

hlm. 210. 69

Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, kualitatif dan

R&D, (Bandung : Alfabeta, 2007), hlm. 92.

Page 63: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

47

deskriptif objek penelitian dengan berpedoman pada rumusan masalah

sehingga dapat menarik kesimpulan apakah dapat mencapai tujuan atau

tidak.

6. Pengecekan Keabsahan Data

Dalam menjamin keabsahan data yang dipaparkan, peneliti

menggunakan teknik :

a. Triangulasi sumber adalah menggali kebenaran informasi tertentu

melalui berbagai sumber, dimana peneliti mengambil data atau informasi

dari beberapa sumber seperti skripsi, jurnal dan buku bacaan juga laporan

keuangan yang diambil dari website resmi, sehingga keabsahan data yang

diambil tidak diragukan lagi.

b. Pembahasan teman sejawat, yaitu dengan berkonsultasi dengan dosen

pembimbing dan dengan teman dari satu jurusan yang sama, sehingga

mendapatkan masukan-masukan yang dibutuhkan oleh peneliti.

H. Sistematika Pembahasan

Untuk memberikan gambaran secara umum, maka peneliti menyajikan

sistematika sebagai berikut :

Bab pertama berupa pendahuluan yang berisikan judul, latar belakang,

rumusan masalah, tujuan dan manfaat, ruang lingkup dan setting penelitian,

telaah pustaka, kerangka teori, metode penelitian dan sistematika pembahasan.

Selanjutnya pada bab kedua, yaitu bab paparan data dan temuan. Dalam

bab ini peneliti akan memaparkan data yang telah ditemukan dan diambil dari

Page 64: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

48

sumber terpercaya, yaitu data laporan keuangan PT BNI Syariah tahun 2016-

2018 yang telah terpublikasi.

Bab ketiga, yaitu pembahasan yang dimana dalam bab ini peneliti akan

memaparkan pembahasan analisis yang akan dilakukan, yaitu menganalisis

data laporan keuangan yang telah diambil dan diolah serta di interpretasikan

sehingga dapat dimengerti oleh pembaca. Hasil dari analisi tersebut juga dapat

memberikan jawaban kepada peneliti dan pembaca atas rumusan masalah yang

telah disusun dan ditetapkan peneliti.

Bab yang terakhir yaitu bab empat, dimana dalam bab ini nantinya

peneliti akan memberikan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan juga

saran untuk pembaca serta penelitian selanjutnya sehingga penelitian ini

menjadi berguna bagi peneliti dan orang lain.

Page 65: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

49

BAB II

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah PT Bank BNI Syariah70

Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan

sistem perbankan syariah. Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya

yaitu adil, transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan

masyarakat terhadap sistem perbankan yang lebih adil. Dengan

berlandaskan pada Undang-undang No.10 Tahun 1998, pada tanggal

tanggal 29 April 2000 didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI

dengan 5 kantor cabang di Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara

dan Banjarmasin. Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28

Kantor Cabang dan 31 Kantor Cabang Pembantu.

Disamping itu nasabah juga dapat menikmati layanan syariah di

Kantor Cabang BNI Konvensional (office channelling) dengan lebih

kurang 1500 outlet yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di

dalam pelaksanaan operasional perbankan, BNI Syariah tetap

memperhatikan kepatuhan terhadap aspek syariah. Dengan Dewan

Pengawas Syariah (DPS) yang saat ini diketuai oleh KH.Ma’ruf Amin,

semua produk BNI Syariah telah melalui pengujian dari DPS sehingga

telah memenuhi aturan syariah.

70

www.bnisyariah.co.id, (diakses pada hari 1 Juli 2019).

Page 66: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

50

Berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor

12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 21 Mei 2010 mengenai pemberian izin

usaha kepada PT BNI Syariah dan di dalam Corporate Plan UUS BNI

tahun 2003 ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer dan akan

dilakukan spin off tahun 2009. Rencana tersebut terlaksana pada

tanggal 19 Juni 2010 dengan beroperasinya BNI Syariah sebagai Bank

Umum Syariah (BUS). Realisasi waktu spin off bulan Juni 2010 tidak

terlepas dari faktor eksternal berupa aspek regulasi yang kondusif

yaitu dengan diterbitkannya UU No.19 tahun 2008 tentang Surat

Berharga Syariah Negara (SBSN) dan UU No.21 tahun 2008 tentang

Perbankan Syariah. Disamping itu, komitmen Pemerintah terhadap

pengembangan perbankan syariah semakin kuat dan kesadaran

terhadap keunggulan produk perbankan syariah juga semakin

meningkat.

Juni 2014 jumlah cabang BNI Syariah mencapai 65 Kantor

Cabang, 161 Kantor Cabang Pembantu, 17 Kantor Kas, 22 Mobil

Layanan Gerak dan 20 Payment Poin t. BNI Syariah terdaftar dan

diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.

2. Visi dan Misi PT Bank BNI Syariah

a. Visi BNI Syariah

Menjadi bank syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan

kinerja.

Page 67: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

51

2. Misi BNI Syariah

a. Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli pada

kelestarian lingkungan.

b. Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa perbankan

syariah.

c. Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor.

d. Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk

berkarya dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan ibadah.

e. Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah.

4. Produk dan Jasa Yang Dihasilkan PT Bank BNI Syariah71

1. Produk Simpanan

a. Tabungan BNI IB Hasanah

Tabungan dengan akad mudharabah atau wadiah yang memberikan

berbagai fasilitas serta kemudahan bagi nasabah perorangan maupun

non perorangan dalam mata uang rupiah. Keunggulan tabungan ini

adalah bebas biaya administrasi bulanan (untuk akad wadiah). Bagi

nasabah perorangan dilengkapi dengan Hasanah Debit Silver yang

dapat digunakan untuk bertransaksi di mesin ATM dan belanja di

EDC. Selain itu, tabungan ini juga dilengkapi fasilitas e-chennel

(Mobile Banking, Internet Banking, SMS Banking).

71

Laporan keuangan PT Bank BNI Syariah tahun 2018, (diakses pada 1 Juli 2019 pukul

20.57 wita), hlm. 50-53.

Page 68: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

52

b. Tabungan BNI IB Hasanah Mahasiswa

Tabungan dengan akad mudharabah atau wadiah dari para mashasiswa

Perguruan Tinggi Negeri / Perguruan Tinggi Swasta (PTN/PTS) yang

bekerja sama dengan BNI Syariah yang berfungsi untuk menampung

keperluan pembayaran SPP serta dilengkapi dengan Kartu ATM/Debit

Co-Branding dengan logo PTN/PTS yang berfungsi sebagai Kartu

ATM/Debit dan Kartu Tanda Mahasiswa.

c. Tabungan BNI IB Hasanah (Pegawai / anggota)

Tabungan dengan akad mudharabah atau wadiah dari para

pegawai/anggota Perusahaan/Lembaga/Asosiassi/Organisasi Profesi yang

bekerja sama dengan BNI Syariah yang dilengkapi dengan Kartu ATM

Debet Co-Branding dengan logo institusi yang berfungsi sebagai Kartu

ATM dan Kartu Pegawai/Anggota.

d. Tabungan BNI IB Hasanah (Classic)

Tabungan dengan akad mudharabah untuk menampung setoran cash

collateral/goodwill nasabah pada setiap penerbitan Hasanah Card

Classik.

e. Tabungan BNI IB Bisnis Hasanah

Tabungan dengan akad mudharabah atau wadiah yang dilengkapi

dengan detail mutasi debet dan kredit pada buku tabungan dan bagi hasil

yang lebih kompetitif bagi nasabah perorangan maupun non perorangan.

Tabungan ini diperuntukan nasabah pembisnis yang aktif bertransaksi

dan limit transaksi yang lebih besar. Bagi nasabah perorangan dilengkapi

Page 69: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

53

dengan Hasanah Debit Gold dan fasilitas e-channel (Mobile Banking,

Internet Banking, SMS Banking) dengan limit transaski yang lebih besar.

f. Tabungan BNI IB Prima Hasanah

Tabungan dengan akan mudharabah atau wadiah yang memberikan

berbagai fasilitas serta kemudahan bagi nasabah segmen high networth

individuals dan bagi hasil yang lebih kompetitif. Tabungan ini dilengkapi

dengan Kartu ATM /Debit Zamrud Card yang memiliki fasilitas free

executive lounge dan layanan prioritas dan perlindungan asuransi jiwa.

Selain itu, tabungan ini juga dilengkapi dengan fasilitas e-chennel

(Mobile Banking, Internet Banking, SMS Banking).

g. BNI Tabunganku IB Hasanah

Tabungan nasional dengan akad wadiah dan setoran awal hanya Rp

20.000,- sehingga menabung menjadi sesuatu habit/kebiasaan. Tabungan

ini dilengkapi juga dengan Kartu ATM/Debit dan e-chennel (Mobile

Banking, Internet Banking, SMS Banking).

h. Tabungan BNI IB Tapenas Hasanah

Tabungan berjangka dengan akad mudharabah untuk perencanaan masa

depan yang dikelola dengan prinsip syariah sistem setoran bulanan.

Bermanfaat untuk menyiapkan rencana masa depan seperti rencana

liburan, ibadah umrah, pendidikan atau rencana masa depan lainnya.

Terseduia jangka waktu 1 sampai dengan 18 tahun, dengan setoran

bulanan minimal Rp 100 ribu dengan bagi hasil lebih tinggi dari

tabungan lainnya serta dilengkapi dengan perlindungan asuransi jiwa.

Page 70: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

54

i. Tabungan BNI Tapenas Kolektif IB Hasanah

Tabungan berjangka dengan akad mudharabah yang dibuka secara

kolektif atas nama masing-masing pegawai dari institusi dalam mata

uang Rupiah dengan jumlah setoran bulanan dan jangka waktu tertentu.

Tersedia jangka waktu 6 bulan sampai dengan 35 tahun. Tanggal setoran

bulanan dengan disesuaikan dengan kebutuhan nasabah.

j. Tabungan BNI IB Baitullah Hasanah

Tabungan perencanaan haji maupun umrah berlaku untuk seluruh usia

dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan akad mudharabah dan

wadiah, dengan sistem setoran bebas atau bulanan. Tabungan ini

dikenakan biaya administrasi bulanan. Bermanfaat sebagai sarana

pembayaran Biaya Peyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) reguler atau

khusus dengan besar biaya ditentukan oleh Kementrian Agama.

Produk ini dilengkapi dengan kartu Haji dan Umrah indonesia yang

berfungsi sebagai kartu transaksi belanja maupun penarikan tunai di

tanah suci, sehingga mengurangi kebutuhan uang tunai yang harus

dibawa.

k. Tabungan BNI IB Tunas Hasanah

Tabungan dengan akan mudharabah atau wadiah yang diperuntukana

bagi anak-anak dan pelajar yang berusiah dibawah 17 tahun. Bebas biaya

administrasi bulanan rekening. Dilengkapi dengan Tunas Card atas nama

anak yang berfungsi sebagai kartu ATM dan kartu debit yang dapat

digunakan di seluruh EDC di Indonesia.

Page 71: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

55

l. Tabungan Simple BNI IB Hasanah

Tabungan dengan akad wadiah untuk siswa sekolah yang telah bekerja

sama dengan BNI Syariah berusi dibawah 17 tahun dengan persyaratan

mudan dan sederhana serta fitur yang menarik untuk mendorong budaya

menabung sejak dini. Dilengkapi dengan kartu SimPle IB yang berfungsi

sebagai Kartu ATM dan kartu debit yang dapat digunakan di seluruh

EDC di Indonesia.

m. Tabungan BNI IB Dollar Hasanah

Tabungan yang dikelola dengan akan mudharabah yang memberikan

berbagai fasilitas serta kemudahan bagi nasabah perorangan dan non

perorangan dalam mata uang USD.

n. BNI Giro IB Hasanah

Titipan dana dari pihak ketiga yang dikelola dengan akad mudharabah

maupun akad wadiah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat

dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran

lainnya atau dengan pemindah bukuan untuk menunjang binis usaha

perorangan maupun non perorangan dalam mata uang Rupiah, USD dan

SAR.

o. Deposito BNI IB Hasanah

Investasi berjangka yang dikelola dengan akad mudharabah yang

ditunjukan bagi nasabah perorangan dan perusahaan dalam mata uang

Page 72: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

56

Rupiah, USD, dan SAR. Tersedia jangka waktu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan

dan 12 bulan.

p. BNI Giro Investasi Terikat IB Hasanah

Titipan dana dari pihak ketiga yang dikelola dengan akad mudharabah

muqayyadah unuk menunjang bisnis usaha non perorangan dimana

pencairan dana hanya dapat dilakukan pada saat jangka waktu

pembiayaan telah berakhir dalam mata uang Ruppiah dan USD.

q. BNI Deposito Investasi Terikat IB Hasanah

Investasi berjangka yang dikelola dengan akad mudharabah muqayyadah

untuk menunjang bisnis non perorangan di mana pencairan dana hanya

dpat dilakukan pada saat jangka waktu pembiayaan telah berakhir dengan

mata uang Rupiah dan USD.

2. Produk Pembiayaan Konsumen

a. Pembiayaan BNI Griya IB Hasanah

Dengan prinsip mudharabah (jual beli) merupakan fasilitas pembiayaan

yang diberikan kepada individu untuk membeli, membangun, merenovasi

rumah (termasuk ruko, rusun, rukan, apertemen, dan sejenisnya) dan

membeli tanah kavling serta rumah inden, dengan sisitem angsuran tetap

hingga akhir masa pembiayaan sehingga memudhkan nasabah mengelola

keuangannya.

b. Pembiayaan BNI Griya Musyarakah Mutanaqisah (Griya MMQ) IB

Hasanah

Page 73: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

57

Pembayaan konsumsi yang diberikan kepada anggota masyarakat untuk

membeli properti atau rumah tinggal dengan menggunakan konsep

kepemilikan rumah antar nasabah dan bank yang secara bersama-sama

menyerahkan modalnya untuk membeli properti tersebut dengan

menggunakan akad musyarakah mutanaqisah yang selanjutnya nasabah

sepakat untuk menyewa manfaat atas properti tersebut dengan

menggunakan akad ijarah.

c. Pembiayaan BNI Oto IB Hasanah

Dengan prinsip murabahah merupakan fasilitas pembiayaan yang

diberikan kepada individu untuk pembelian kendaraan bermotor.

d. Pembiayaan Rahn Emas IB Hasanah

Merupakan solusi bagi nasabah yang membutuhkan dana cepat dengan

sistem penjaminan berupa emas baik batangan maupun perhiasan

didukung administrasi dan peoses persetujuan yang cepat dan mudah.

e. Pembiayaan BNI Emas IB Hasanah

Fasilitas pembiayaan konsumtif yang diberikan pada masyarakat untuk

membeli kebutuhan konsumtif dengan agunan berupa fix asset sesuai

dengan prinsip syariah.

f. Pembiayaan BNI Fleksi IB Hasanah

Pembiayaan konsumtif bagi pegawai atau karyawan suatu perusahaan

/instansi yang sudah bekerja sama dengan BNI Syariah untuk pembelian

barang dan jasa sesuai dengan prinsip syariah.

g. Pembiayaan BNI Cash Collateral Financing IB Hasanah

Page 74: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

58

Pembiayaan dengan jaminan dana nasabah yang disimpan dalam bentuk

deposito, tabungan dan giro yang diterbitkan oleh BNI Syariah.

h. BNI Mikro 2 IB Hasanah

Pembiayaan yang ditunjukan untuk pengusaha mikro dengan limit mulai

dari Rp 50 juta untuk tujuan pembiayaan pembelian barang modal kerja,

investasi produktif, serta pembelian barang atau keperluan lainnya yang

bersifat konsumtif.

i. BNI Rahn Mikro

Pembiayaan rahn yang ditunjukan untuk modal usaha/produktif biaya

pendidikan, kesehatan, serta keperluan konsmtif lainnya.

j. BNI Mikro 3 IB Hasanah

Pembiayaan yang ditunjukan untuk pengusaha mokro dengan limit mulai

dari Rp 50 juta hingga Rp 500 juta untuk tujuan pembiayaan pembelian

barang modal kerja, investasi produktif, serta pembelian barang atau

keperluan lainnya yang bersifat konsumtif.

k. BNI Griya Swakarya IB Hasanah

Adalah proses pembelian aset/objek terlebih dahulu secara rill oleh bank,

kemudian aset tersebut akan diberikan tambahan nilai

(renovasi/pembangunan) sebelum dijual atau disewakan kepada

bembeli/penyewa (end-user) IB Hasanah card merupakan kartu

pembiayaan yang berfungsi sebagai kartu kredit berdasarkan prinsip

syariah, yaitu dengan sistem perhitungan biaya tetap, adil, transparan,

dan kompetitif tanpa perhitungan bunga.

Page 75: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

59

3. Produk Pembiayaan Komersial

a. Pembiayaan BNI Wirausaha IB Hasanah

Fasilitas pembiayaan yang ditunjukan untuk memenuhi kebutuhan

pembiayaan usaha produktif (modal kerja dan investasi) sesuai prinsip

syariah.

b. Pembiayaan BNI Tunas Usaha IB Hasanah

Pembiayaan modal kerja dan atau investasi yang diberikan untuk usaha

produktif yang feasible namun belum bankable dengan prinsip syariah.

c. Pembiayaan BNI Linkage Program IB Hasanah

Fasilitas pembiayaan dimana BNI Syariah sebagai pemilik dana

menyalurkan pembiayaan dengan pola executing kepada Lembaga

Keuangan Syariah (LKS) seperti BMT, BPRS, KJKS dan lainnya

kemudian disalurkan kepada end user (pengusaha mikro, kecil dan

menengah syariah). Kerjasama dengan LKS dapat dilakukan secara

langsung ataupun melalui lembaga pendamping.

d. Pembiayaan Koperasi Karyawan/Koperasi Pegawai IB Hasanah

Fasilitas pembiayaan mudharabah dimana BNI Syariah sebagai pemilik

dana menyalurkan pembiayaan dengan pola ekecuting kepada Koperasi

Karyawan (kopar)/Koperasi Pegawai (kopeg) kemudian disalurkan

secara prinsip syariah kepada karyawan.

Page 76: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

60

e. Pembiayaan Usaha Kecil IB Hasanah

Pembiayaan syariah yag digunakan untuk tujuan produktif (modal kerja

atau investasi) kepada pengusaha kecil berdasarkan prinsip-prinsip

pembiayaan syariah.

f. Pembiayaan Usaha Besar IB Hasanah

Pembiayaan syariah yang digunakan untuk tujuan prosuktif (modal kerja

atau investasi) kepada pengusaha berbadan hukum skala menengah dan

besar dalam mata uang Rupiah maupun valas.

g. Pembiayaan BNI Sindikasi IB Hasanah

Pembiayaan yang diberikan BNI Syariah bersama dengan perbankan

lainnya untuk membiayai suatu proyek/usaha yang bersekala sangat besar

dengan syarat-syarat dan ketentuan serta dokumen yang berlaku sama

kepada seluruh peserta sindikasi dan diadministrasikan oleh agen yang

sama pula.

h. Pembiayaan Multifinance BNI IB Hasanah

Penyaluran pembiayaan langsung dengan pola executing, kepada

multifinance untuk usahanya di bidang perusahaan pembiayaan sesuai

dengan prinsip syariah.

i. Pembiayaan BNI Griya Konstruksi IB Hasanah

Pembiayaan produktif yang diberikan kepada devolper untuk

membangun perumahan dan /atau fasilitas umum/sosial serta dilarang

digunakan untuk pengadaan dan/atau pengolahan tanah secara

langsung/tidak langsung sesuai dengan prinsip syariah.

Page 77: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

61

j. Anjak Piutang IB Hasanah

Jasa pengalihan penyelesaian piutang baik L/C maupun non L/C

korperat/seller kepada BNI Syariah yang kemudian menagih piutang

tersebut kepada issung bank atau pihak yang bertang (mitra

korporat/buyer). Dapat disertai dengan fasilitas pembiayaan jangka

pendek kepada korporat (nasabah) yang diperuntukan sebagai talangan

atas kebutuhan likuiditas korporat senilai tagihan piutang dengan

berlandaskan prinsip syariah.

k. Penjamin IB Hasanah

Pembiayaan talangan yang diberikan kepada mitra korporat sehubungan

dengan penjamin yang diberikan oleh bank kepada mitra korporat

ytersebut untuk memenuhi kewajiban kepada korporat. Pada saat mitra

korporat tidak dapat memenuhi lkewajibannya kepada korprat, maka

bank memberikan pembiayaan talangan kepada mitra korporat yang

dibayarkan langsung kepada korporat sesuai dengan prinsip syariah.

l. Pembiayaan Kepada Penyelenggaraan Haji Khusus IB Hasanah

Pembiayaan modal kerja yang ditunjukan kepada penyelenggara ibadah

haji khusus (PIHK) atau travel agent untuk modal kerja.

4. Produk Jasa

a. Jasa Bisnis dan Keuangan

1. Transfer dan Lalu Lintas Giro (LLG)

2. RTGS

3. Penerimaan Setoran

Page 78: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

62

4. Transaksi Online

5. Modal Pembayaran Negara Generasi Kedua (MPN G2) melalui ATM

dan Teller

6. Sistem Perbendaharaan Anggaran Negara (SPAN)

b. Kartu ATM/Debit

1) Hasanah Debit Silver

2) Hasanah Debit Gold

3) Zamrud Card

4) Kartu Haji dan Umrah Indonesia

5) Karu Migran Hasanah

6) Tunas Card

7) Kartu Simple IB

8) Hasanah Debit GPN

c. Jasa e-Banking

1) ATM BNI/BNI Syariah

2) Mobile Banking

3) Phone Banking

4) Internet Banking

5) SMS Banking

6) Hasanah Debit Inline (VCN)

d. Jasa Bisnis Internasional

1) Latter Of Cradit (L/C) Impor suatu fasilitas yang diberikan kepada

nasabah untuk keperluan pembukaan L/C impor.

Page 79: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

63

2) Latter of Credit (L/C) Ekspor surat pernyataan akan membayar

kepada eksportir yang diterbitkan oleh bank untuk memfasilitasi

perdagangan ekspor dengan pemenuhan persyaratan tertentu sesuai

dengan prinsip syariah.

5. Layanan Treasuri

a. Transaksi Forex Valute Today maupun Spot

b. Transaksi Banknotes

6. Bancassurance in Branch

Aktivitas kerjasama antara perusahaan dengan bank dalam rangka

memasukan Produk Asuransi melalui Bnak, dimana perna bank dalam

melakukan pemasaran terbatas sebagai pemberi referensi dan perantara

dalam meneruskan informasi produk asuransi dari Asuradur Syariah mitra

bank kepada nasabah atau menyediakan akses kepada asuradur syariah

untuk menawarkan produk asuransi kepada nasabah.

7. Produk yang ditawarkan

a. Multiprolink

Merupakan produk perencanaan keuangan asuransi Unit Link yang

dikelola dengan prinsip syariah. Memberikan ketenangan dalam

merencanakan masa depan keuangan anda dan keluarga seperti

kebutuhan rencana pendidikan anak, rencana masa depan, rencana

pensiun, investasi, haji/umrah, dan lain-lain.

Page 80: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

64

b. Investalik

Perlindungan jiwa dan manfaat investasi bebeas memilih pilihan

investasi pembayaran kontribusi sekaligus dikelola secara syariah dan

memberikan proteksi jiwa dan perencanaan keuangan bagi anda dan

keluarga dengan kontribusi sekali bayar, sakinah investasi Link dapat

merencanakan keuangan anda untuk berbagai kebutuhan yang diidamkan

seperti perencanaan hari tua, perencanaan pendidikan, bahkan

perencanaan haji dan umrah.

B. Paparan Hasil Perhitungan Rasio Keuangan PT BNI Syariah

Adapun analisis kinerja keuangan BNIS dilakukan dengan menggunakan

rasio-rasio keuangan. Dengan demikian diharapkan dapat diketahui baik atau

buruknya kinerja perusahaan jika dilakukan penilaian dengan menggunakan

rasio keuangan.

Rasio-rasio keuangan yang dipakai untuk menganalisis kinerja keuangan

dalam penelitian ini adalah rasio likuiditas, profitabilitas, rentabilitas dan

solvabilitas. Rasio-rasio tersebut memiliki rasio-rasio juga untuk

menghitungnya sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan oleh bank. Dalam

penelitian ini rasio-rasio tesebut yaitu, rasio likuiditas dihitung dengan rasio

quick ratio, banking ratio, loan to assets ratio dan financing to debt ratio.

Selanjutnya pada rasio profitabilitas menggunakan rasio Return on Asset

(ROA), Return on Equity (ROE), Beban Operasional terhadap Pemdapatan

Operasional (BOPO), dan Net Profit Margin (NPM). Sedangkan rasio

rentabilitas menggunakan rasio kewajiban penyediaan modal minimum

Page 81: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

65

(KPMM), Primary ratio, capital ratio, dan capital adequacy ratio (CAR).

Berikut adalah paparan data yang telah peneliti ambil dari Laporan Keuangan

Tahunan PT BNI Syariah tahun 2016-2018 telah terlampir. (Lampiran 1)

Berikut adalah hasil perhitungan dari rasio-rasio diatas yang telah

dilakuakn oleh peneliti :

1. Rasio Likuiditas

a. Quick Rasio

Tahun 2016 (dalam milyar rupiah)

Quick rasio =

x 100%

=

x 100%

= 231%

Tahun 2017

Quick rasio =

x 100%

=

x 100%

= 245%

Tahun 2018

Quick rasio =

x 100%

=

x 100%

= 89%

b. Banking Ratio

Tahun 2016 ( dalam milyar rupiah)

Banking Ratio =

Page 82: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

66

=

= 161%

Tahun 2017

Banking Ratio =

=

= 165 %

Tahun 2018

Banking Ratio =

=

= 180 %

c. Loan to Asset Ratio

Tahun 2016 (dalam milyar rupiah)

Loan to Asset Ratio =

=

= 72 %

Tahun 2017

Loan to Asset Ratio =

=

= 67 %

Tahun 2018

Loan to Asset Ratio =

Page 83: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

67

=

= 68%

d. Financing to deposit ratio

Tahun 2016 (dalam milyar rupiah)

Financing to deposit ratio =

=

= 84 %

Tahun 2017

Financing to deposit ratio =

=

= 80 %

Tahun 2018

Financing to deposit ratio =

=

= 79%

2. Rasio Profitabilitas

a. Return on Asset (ROA)

Tahun 2016 (dalam milyar rupiah)

ROA =

=

= 0,013%

Page 84: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

68

Tahun 2017

ROA =

=

= 0,011%

Tahun 2018

ROA =

=

= 0,013%

b. Return on Equity (ROE)

Tahun 2016 (dalam milyar rupiah)

ROE =

=

= 0,001%

Tahun 2017

ROE =

=

= 0,001%

Tahun 2018

ROE =

=

= 0,001%

Page 85: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

69

c. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

Tahun 2016 (Dalam milyar rupiah)

BOPO =

=

= 64%

Tahun 2017

BOPO =

=

= 55%

Tahun 2018

BOPO =

=

= 58 %

d. Net Profit Margin (NPM)

Tahun 2016 (Dalam milyar rupiah)

Net Profit Margin =

=

= 0,13%

Tahun 2017

Net Profit Margin =

Page 86: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

70

=

= 0,13%

Tahun 2018

Net Profit Margin =

=

= 0,15%

c. Rasio Rentabilitas

a. Gross Profit Margin

Tahun 2016 (dalam milyar rupiah)

GPM =

=

= 1,997%

Tahun 2017

GPM =

=

= 2,337%

Page 87: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

71

Tahun 2018

GPM =

=

= 2,718%

b.

Tahun 2016 (Dalam milyar rupiah)

Cost of Efficiency

%

=

= 48%

Tahun 2017

Cost of Efficiency

%

=

= 39%

Tahun 2018

Cost of Efficiency

%

=

= 40%

Page 88: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

72

d. Rasio Solvabilitas

a. Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)

Tahun 2016 (dalam milyar rupiah)

KPMM =

=

= 14,92%

Tahun 2017

KPMM =

=

= 20,14%

Tahun 2018

KPMM =

=

= 19,31%

b. Primary ratio

Tahun 2016 (dalam milyar rupiah)

Primary ratio

=

= 20%

Tahun 2017

Primary ratio

Page 89: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

73

=

= 24%

Tahun 2018

Primary ratio

=

= 32%

c. Capital ratio

Tahun 2016 (dalam milyar rupiah)

CR =

=

= 25%

Tahun 2017

CR =

=

= 38%

Tahun 2018

CR =

=

= 42%

Page 90: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

74

d. Capital adequacy ratio (CAR)

Tahun 2016 (dalam milyar rupiah)

CAR =

=

= 94,74%

Tahun 2017

CAR =

=

= 129,65%

Tahun 2018

CAR =

=

= 125,24%

Dari hasil perhitungan diatas, peneliti dapat memaparkan hasilnya dalam

tabel berikut :

Page 91: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

75

Tabel 2.1

Hasil Prhitungan Rasio-Rasio Keuangan

Rasio Hasil Perhitungan

2016 2017 2018

Rasio Likuiditas

a. Quick rasio 231% 245% 89%

b. Banking Ratio 161% 165 % 180 %

c. Loan to Asset Ratio 72 % 67 % 68%

d. Financing to deposit ratio 84 % 80 % 79%

Rasio Profitabilitas

a. Return on Asset 0,013% 0,011% 0,013%

b. Return on Equity 0,001% 0,001% 0,001%

c. BOPO 64% 55% 58 %

d. Net Profit Margin 0,13% 0,13% 0,15%

Rasio Rentabilitas

a. Gross Profit Margin 1,997% 2,337% 2,718%

b. Cost of Efficiency 48% 39% 40%

Rasio Solvabilitas

a. KPMM 14,92% 20,14% 19,31%

b. Primary ratio 20% 24% 32%

c. Capital ratio 25% 38% 42%

d. CAR 94,74% 129,65% 125,24%

Sumber : Laporan Keuangan BNI Syariah diolah

Page 92: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

76

BAB III

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisi peneliti yang dilakukan pada laporan keuangan

tahunan PT BNI Syariah, dapat di jelaskan sebagai berikut :

A. Rasio Likuiditas

1. Quick rasio

Tabel 3.1

Hasil Analisis Laporan Keuangan Quick Rasio

Tahun Quick ratio Kriteria Peringkat

2016 231% > 175% Sangat Baik

2017 245% > 175% Sangat Baik

2018 89% < 125% Tidak Baik

Sumber : Laporan Keuangan BNI Syariah diolah

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2016 tingakat quick ratio

yang dimiliki oleh BNI Syariah sebesar 231% dengan penilaian sangat baik. pada

tahun selanjutnya terjadi peningkatan sebesar 14% menjadi 245% dengan

penilaian sangat baik pula. Sedangkan terjadi penurunan pada tahun 2018 sebesar

156% menjadi sebesar 89% dengan preringkat tidak baik.

Hal tersebut berarti bahwa dalam dua tahun sebelumnya BNI Syariah masih

aman dalam mengembalikan atau memenuhi kebutuhan hariannya seperti nasabah

yang mengambil tabungannya, depositonya maupun giro yang dimilikinya. Akan

tetapai pada tahun 2018, karena terjadi penurunan yang sangat drastis, hingga

mencapai 156% dengan mendapatkan peringakt yang sebelumnya sangat baik

menjadi tidak baik. Artinya, BNI Syariah tidak dapat memenuhi kebutuhan

Page 93: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

77

hariannya. Yang mengakibatkan dia harus meminjam pada bank lain atau menjual

sebagian aset yang dimiliki.

2. Banking Ratio

Tabel 3.2

Hasil Analisis Laporan Keuangan Banking Ratio

Tahun Banking Ratio Kriteria Peringkat

2016 161% > 102,25% Tidak Baik

2017 165% > 102,25% Tidak Baik

2018 180% > 102,25% Tidak Baik

Sumber : Laporan Keuangan BNI Syariah diolah

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa pada tiga tahun belakangan ini

banking ratio yang dimiliki oleh BNI Syariah mendapapatkan predikat tidak baik.

dimulai dari tahun 2016 dengan banking ratio sebesar 161%, selanjutnya pada

tahun 2017 naik sebesar 4% menjadi sebesar 165%, dan yang terakhir pada tahun

2018, yaitu sebesar 180% dengan kenaikan sebesar 15%.

Hal tersebut berarti bahwa dalam memenuhi kebutuhannya hariannya BNI

Syariah belum dapat memenuhiya. Semakin tinggi tingkat rasio ini maka tingkat

likuiditasannya akan semakin kecil karena jumlah dana yang diperlukan untuk

membiayai kreditnya semakin besar. Menurut surat edaran Bank Indonesia No.

26/5/BPPP tanggal 29 mei 1993 tingkat LDR maksimal 110%.72

72

Menurut surat edaran Bank Indonesia No. 26/5/BPPP tanggal 29 mei 1993 tingkat LDR

Page 94: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

78

3. Loan to Assets Ratio

Tabel 3.3

Hasil Analisis Laporan Keuangan Loan to Deposit Ratio

Tahun Loan to Asset Ratio Kriteria Peringkat

2016 72% < 94,75% Sangat Baik

2017 67% < 94,75% Sangat Baik

2018 68% < 94,75% Sangat Baik

Sumber : Laporan Keuangan BNI Syariah diolah

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa loan to assets ratio yang dimiliki oleh

BNI Syariah dalam tiga tahun terakhir dinilai sangat bagus. Hal tersebut terlihat

dari loan to assets ratio yang dihasilkan. Seperti pada tahun 2016 tercatat sebesar

72%, dan penurunan pada tahun 2017 sebesar 5% menjadi sebesar 67%. Akan

tetapi terjadi kenaikan pada tahun 2018 sebesar 1% menjadi 68%, akan tetapi hal

tersebut tidak berdampak besar pada penilaian yang didapatkan karena masih

dalam penilaian yang sangat baik.

Artinya bahwa dalam memenuhi kebutuhan hariannya BNI Syariah masih

sangat baik, karena semakin rendah tingkat rasio ini maka semakin tinggi tingkat

likuiditas yang dimiliki dan semakin besar pula jumlah uang yang dapat

digunakan untuk memenuhi kebutuhan hariannya. begitu juga sebaliknya, dimana

apabila rasio ini semakin tinggi maka semakin rendah tingkat likuiditas yang

dimiliki dan semain sedikit pula uang yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhan

hariannya.

Page 95: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

79

4. Financing to Deposit Ratio

Tabel 3.4

Hasil Analisis Laporan Keuangan Financing to Deposit Ratio

Tahun Financing to Deposit Ratio Kriteria Peringkat

2016 84% 75% < FDR ≤ 85% Baik

2017 80% 75% < FDR ≤ 85% Baik

2018 79% 75% < FDR ≤ 85% Baik

Sumber : Laporan Keuangan BNI Syariah diolah

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa dalam tiga tahun belakangan ini,

Financingto Deposit Ratio yang dimiliki oleh BNI Syariah mendapatkan predikat

baik. dilihat dari tahun 2016 Financing to Deposit Ratio yang dihasilkan sebesar

84% dengan pada tahun 2017 terjadi penurunan sebesar 4% sehingga menjadi

80% dan terakhir pada tahun 2018 terjadi lagi penuruna sebesar 1% menjadi 79%.

Hal tersebut menjelaskan bahwa dana yang dikumpulkan dari masyarakat

dan disalurkan berupa kredit kepada masyarakat juga masih dalam keadaan

baik. Dilakukannya hal tersebut dengan tujuan untuk memenuhi target yang

akan dicapai oleh BNI Syariah, dimana target untuk FDR selama tahun 2018

pada level stabil, yakni berkisar pada angka 80%.

Page 96: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

80

B. Rasio Profitabilitas

1. Return on Assets

Tabel 3.5

Hasil Analisis Laporan Keuangan Return on Assets

Tahun Return on Assets Kriteria Peringkat

2016 0,013% < 0,765% Tidak Baik

2017 0,011% < 0,765% Tidak Baik

2018 0,013% < 0,765% Tidak Baik

Sumber : Laporan Keuangan BNI Syariah diolah

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa ROA pada tahun 2016

sebesar 0,013% dengan peredikat tidak baik. Jumlah tersebut belum

memenuhi kriteria dari ROA yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia

(BI). Pada tahun selanjutnya yaitu 2017 terjadi penurunan ROA, sebesar

0,002% sehingga menjadi 0,011% dengan penilaian masih dalam predikat

yang tidak baik. Selanjutnya pada tahun 2018 terjadi kenaikan lagi sebesar

0,002% sehingga menjadi 0,013% dengan predikat yang tidak baik pula.

Artinya BNI Syariah masih belum memaksimalkan penggunaan aktiva

yang dimiliki.

Kemampuan bank syariah dalam mencetak profitabilitas lebih

rendah dibandingkan bank konvensional. Sebab, bank syariah

menggunakan biaya dana atau cost of fund lebih tinggi yang diiringi

dengan peningkatan biaya operasional. Padahal, kemampuan bank syariah

mencetak laba terbilang bagus. Dapat dilihat dari pertumbuhan laba bersih

bank syariah sebesar 15,29% menjadi Rp 626 miliar di kuartal I 2018.

Page 97: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

81

Hanya saja pembiayaannya Cuma naik 6,72% menjadi Rp 190 triliun73

.

Selain alasan tersebut, penyebab terjadinya penurunan ROA pada BNI

Syariah menurun adalah kurang efektifnya strategi yang digunakan dalam

menggunakan aktiva yang dimiliki.

BNI Syariah memprediksi, rasio profitabilitas berada dilevel 1,4%

dikuartal kedua nanti. Rasio ROA ini relatif flat dibandingkan sebesar

1,48% di periode sama 2017. Untuk mencapai target tersebut, BNI Syariah

sudah menyiapkan strategi. Diantaranya, ekspansi pembiayaan pada sektor

yang memiliki resiko rendah. Kemudian secara intensif mejaga kualitas

pembiayaan dengan penerapan traffic light monitoring system. Selain itu,

BNI Syariah juga mejaga kualitas pembiayaan dengan remedial dan

recovery.74

2. Return on Equity

Tabel 3.6

Hasil Analisis Laporan Keuangan Return on Equity

Tahun Return on Equity Kriteria Peringkat

2016 0,001% < 0,765% Tidak Baik

2017 0,001% < 0,765% Tidak Baik

2018 0,001% < 0,765% Tidak Baik

Sumber : Laporan Keuangan BNI Syariah diolah

Dari tabel diatas dapad dilihat bahwa dalam tiga tahun terakhir hasil

return on equity yang dihasilkan oleh BNI Syariah memiliki nilai yang

sama yaitu 0,001%, dengan peringkat yang sama pula, yaitu tidak baik.

73

Galvan Yudistira, “Bank Syariah Kurang Gesit Mencetak Profitabilitas”,

https://amp.konten.co.id/news/bank-syariah-kurang-gesit-mencetak -profitabilitas, diakses pada

tanggal 25 Agustus 2019, pukul 07.49 wita. 74

Ibid.

Page 98: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

82

Hal tersebut memberikan penjelasan bahwa BNI Syariah masih

belum bisa memaksimalkan pengelolaan equitasnya sehingga

mendapatkan laba bersih yang masih sedikit.

3. Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO)

Tabel 3.7

Hasil Analisis Laporan Keuangan BOPO

Tahun BOPO Kriteria Peringkat

2016 64% BOPO ≤ 83% Sangat Rendah

2017 55% BOPO ≤ 83% Sangat Rendah

2018 58% BOPO ≤ 83% Sangat Rendah

Sumber : Laporan Keuangan BNI Syariah diolah

Dari tabel diatas bahwa dalam tiga tahun terakhir pada rasio BOPO

BNI Syariah mendapatkan penlaian yang sama yaitu sangat rendah. Telihat

pada tahun 2016 dengan BOPO sebesar 64% dengan pada tahun 2017

terjadi penurunan sebesar 9% sehingga menjadi 55%. Dan pada tahun

2018 terjadi kenaikan sebesar 3% menjadi 58%.

Bank BNI Syariah menargetkan rasio BOPO sampai akhir tahun

2018 bisa dijaga dilevel 85%. Hal tersebut akan dilakukan dengan strategi,

pertama, meningkatkan dana murah dengan kerjasama dengan beberapa

institusi seperti perguruan tinggi, sekolah dan perusahaan. Kedua, menjaga

beban operasiona agar tetap efisien. Antara lain dengan optimalisasi

marketing communication melalui channel digital dan online termasuk

media sosial. Ketiga, menjaga kualitas pembiayaan agar beban

pembiayaan terkendali. Sedangkan keempat, melakukan strategi dengan

BNI Syariah dan BNI induk melalui layanan bersama. Hal ini misalnya

Page 99: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

83

adalah terkait sharia channeling outlate BNI induk, pendampingan

operasional perbankan terkait digital banking dan sinergi layanan dalam

bentuk e-chennel.75

4. Net Profit Margin

Tabel 3.8

Hasil Analisis Laporan Keuangan Net Profit Margin

Tahun Net Profit Margin Kriteria Peringkat

2016 0,13% ≤ 6,5% Tidak sehat

2017 0,13% ≤ 6,5% Tidak sehat

2018 0,15% ≤ 6,5% Tidak sehat

Sumber : Laporan Keuangan BNI Syariah diolah

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa dalam tiga tahun terakhir BNI

Syariah mendapatkan penilaian yang sama pada rasio net profit margin,

dengan penilaian yang tidak sehat. Terlihat pada tahun 2016- 2017 net

profit margin yang dihasilkan sebesar 0,13% sedangkan pada tahun 2018

terjadi kenaikan sebesar 0,02% sehingga menjadi 0,15%. Akan tetapi hal

tersebut tidak mengubah penilaian bagi keuangan BNI Syariah pada rasio

tersebut.

Hal tersebut menunjukan bahwa dalam mendapatkan laba dari hasil

operasional yang dilakukan masih kurang atau tidak cukup. Pendapatan

yang sedikit bisa terjadi karena biaya operasionalnya yang tinggi.

75

Galvan Yudistira, “BNI Syariah targetkan rasio BOPO sampai akhir tahun 2018 sebesar

85%”, https://amp.konten.co.id/news/ bni-syariah-targetkan-rasio-bopo- sampai-akhir-201-

sebesar-85%, diakses pada tanggal 30 Agustus 2019, pukul 20.43 wita.

Page 100: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

84

C. Rasio Rentabilitas

1. Gross Profit Margin

Tabel 3.9

Hasil Analisis Laporan Keuangan Gross Profit Margin

Tahun Gross Profit Margin Kriteria Peringkat

2016 1,99% >1,22% Sangat baik

2017 2,33% >1,22% Sangat baik

2018 2,71% >1,22% Sangat baik

Sumber : Laporan Keuangan BNI Syariah diolah

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa dalam tiga tahun terakhir pada

rasio gross profit margin, BNI Syariah mendapatkan penilaian sangat baik.

terlihat dari pada tahun 2016 dengan 1,99% dan mengalami kenaikan

ditahun 2017 sebesar 0,34% menjadi 2,33%. Kenaikan tersebut juga terjadi

pada tahun 2018 yaitu sebesar 0,38% seingga menjadi 2,71%.

Hal tersebut menunjukan bahwa dalam mendapatkan laba dari usaha

yang murni dilakukan oleh bank sudah sangat baik. Sehingga bank

mendapatkan incme yang besar dan dapat mendambah aset serta dapat

membiayai kebutuhan sehari-harinya.

2. Cost of Efficiency

Tabel 3.10

Hasil Analisis Laporan Keuangan Cost of Efficiency

Tahun Cost of Efficiency Kriteria Peringkat

2016 48% < 93,52% Sangat baik

2017 39% < 93,52% Sangat baik

2018 40% < 93,52% Sangat baik

Sumber : Laporan Keuangan BNI Syariah diolah

Page 101: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

85

Dari tabel diatas, dapat diihat bahwa pada tiga tahun terakhir, cost of

efficiency yang dimiliki oleh BNI Syariah mendapatkan peringkat sangat

baik. Hal tersebut dapat dilihat dari tahun 2016 dengan cost of efficiency

yang dicapai yaitu sebesar 48%. Sedangkan ditahun selanjutnya yaitu pada

tahun 2107 terjadi penurunan sebesar 9% sehingga menjadi 39%. Hal

tersebut tidak memberikan dampak yang begitu besar sehingga

penilaiannya masih pada peringkat yang sangat baik. Pada tahun

selanjutnya terjadi sebesar kenaikan sebesar 1% sehingga menjadi 40%

dengan penilaian yang masih sama yaitu sangat baik.

Hal tersebut menunjukan bahwa dalam mendapatkan keuntungan

dari hasil pendapatan operasional maupun non operasional dari usaha yang

dilakukan oleh BNI Syariah sudah sangat baik. akan tetapi masih harus

diperbaiki pada biaya operasionalnya yang masih tinggi. Karena apabila hal

tersebut teratasi maka pendapatan yang didapatkan akan semakin

besarpula.

D. Rasio Solvabilitas

1. Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)

Tabel 3.11

Hasil Analisis Laporan Keuangan KPMM

Tahun KPMM Kriteria Peringkat

2016 14,92% KPMM ≥ 12% Sangat Signifikan

2017 20,14% KPMM ≥ 12% Sangat Signifikan

2018 19,31% KPMM ≥ 12% Sangat Signifikan

Sumber : Laporan Keuangan BNI Syariah diolah

Page 102: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

86

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa KPMM BNI Syariah

pada tahun 2016 sebesar 14,92% yang dimana dalam penilaian yang sesuai

dengan peraturan Bank Indonesia dinilai sangat signifikan. Pada tahun

selanjutnya, tahun 2017, KPMM Bank BNI Syariah mengalami kenaikan

sebesar 5,22 % menjadi sebesar 20,14% dengan penilaian yang masih

sama dengan penilaian pada tahun sebelumnya yaitu sangat signifikan.

Akan tetapi pada tahun 2018, mengalami penurunan sebesar 0,83%

menjadi 19,31%. Hal tersebut tidak memberi pengaruh besar pada

penilaian rasio KPMM yang masih dalam peringkat sangat signifikan.

Oleh karena itu, rasio permodalan yang dimiliki oleh BNI Syariah dinilai

sangat signifikan. Artinya Bank BNI Syariah telah memenuhi ketentuan

kecukupan modal untuk kegiatannya.

Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat dikaji bahwa BNI Syariah

memiliki rasio permodalan yang tinggi. Hal tersebut diakibatkan dengan

adanya perluasan usaha dan pembiayaan yang dapat membuat modal bank

semakin tinggi dikarenakan semakin meningkatnya dana yang adan

diterima BNI Syariah.76

76

Reka Meilani, “Perbandingan Kinerja Dengan Balance Scorecard Perspektif Keuangan

Pada Bank Syariah BUMN di Indonesia” Asy-Syar’iyyah, Vol. 2, No.2, Desember 2017, hlm. 89-

90.

Page 103: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

87

2. Primary Ratio

Tabel 3.12

Hasil Analisis Laporan Keuangan Primary Ratio

Tahun Primary Ratio Kriteria Peringkat

2016 20% >14,5% Sangat Baik

2017 24% >14,5% Sangat Baik

2018 32% >14,5% Sangat Baik

Sumber : Laporan Keuangan BNI Syariah diolah

Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa, dari primary ratio yang

dihasilkan oleh BNI Syariah, dalam tiga tahun terakhir mendapatkan

peringkat yang sangat baik. Hal tersebut terlihat dari tahun 2016 yang pada

rasio ini, BNI Syariah mendapatkan hasil yang sangat bagus dengan jumlah

20% dan pada tahun selanjutnya yaitu 2017, mengalami kenaikan sebesar

4% menjadi 24%. Dan terjadi kenaikan pula ditahun 2018, yaitu sebesar 8%

sehingga menjadi 32%.

Hal tersebut membuktikan bahwa, dalam mengatasi permasalahan aset

yang berkurang dikarenakan income yang kurang pula, masih dapat

ditanggulangi oleh BNI Syariah itu sendiri. Karena memiliki aset yang

begitu besar baik dari modal dasar yaitu modal dari pemilik perusahaan

maupun dari investor.

Page 104: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

88

3. Capital Ratio

Tabel 3.13

Hasil Analisis Laporan Keuangan Capital Ratio

Tahun Capital Ratio Kriteria Peringkat

2016 25% < 51% Tidak Baik

2017 38% < 51% Tidak Baik

2018 42% < 51% Tidak Baik

Sumber : Laporan Keuangan BNI Syariah diolah

Dari tabel diatas, dapat kita ketahui bahwa dalam tiga tahun berturut-

turut capital ratio yang dimiliki oleh BNI Syariah mendapatkan penilaian

yang tidak baik. Hal tersebut disebabkan oleh modal yang di miliki tidak

mencukupi atau tidak sesuai dengan kriteria yang diberikan. Terlihat dari

tahun 2016 capital ratio yang dimiliki oleh BNI Syariah sebear 25%.

Selanjutnya pada tahun berikutnya yaitu tahun 2017, rasio tersebut

mengalami kenaikan sebesar 13% menjadi 38%. Kenaikan yang cukup

tinggi tersebut, tidak memberikan perubahan yang baik terhadap penilaian

yang didapatkan. Dan pada tahun 2018 terjadi kenaikan kembali sebesar 4%

dengan penilaian yang sama yaitu tidak baik.

Hal tersebut mencerminkan bahwa modal yang dimiliki oleh bank

kurang baik sehingga tidak dapat menutupi kredit atau pinjaman yang

diberikan. Karena nantinya pada saat kredit itu bermasalah dan bank tidak

dapat menutupinya, maka akan terjadi kerugian pada bank. Hal tersebut

kemungkinan bisa diatasi dengan penjualan jaminan yang dijaminkan oleh

nasabah untuk mendapatkan pinjaman atau pembiayaan tersebut.

Page 105: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

89

4. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Tabel 3.14

Hasil Analisis Laporan Keuangan Capital Ratio

Tahun CAR Kriteria Peringkat

2016 94,74% > 20% Sangat Baik

2017 129,65% > 20% Sangat Baik

2018 125,24% > 20% Sangat Baik

Sumber : Laporan Keuangan BNI Syariah diolah

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa dalam tiga tahun terakhri CAR

yang dimiliki oleh BNI Syariah mendapatkan penilaian sangat baik. terlihat

dari tahun 2016, CAR yang dimiliki sebesar 94,74% kemudian pada tahun

selanjutnya yaitu tahun 2017, CAR mengalami kenaikan sebesar 34,91%

menjadi 129,65%. Akan tetapi pada tahun selanjutnya, CAR BNI Syariah

mengalami penurunan sebesar 4,41% sehingga menjadi 125,24%. Hal

tersebut tidak memberikan dampak yang besar terhadap penilaian yang di

dapatkan. Karena masih dalam kriteria yang telah ditentukan dan masih

dengan predikat yang sangat baik.

Dari uraian diatas menunjukan bahwa modal yang dimiliki bank

masih baik atau dapat menjamin pinjaman atau pembiayaan yang diberikan.

karena pada saat nantinya pinjaman atau pembiayaan yang diberikan tidak

kembali maka ada yang akan menutupi kerugian tersebut. Oleh karena itu,

rasio ini tidak boleh rendah karena semakin rendah nilai CAR maka

solvabilitas semakin tidak baik. CAR yang semakin rendah mencerminkan

bahwa permodalannya semakin kurang baik karena modal tidak dapat

digunakan untuk menjamin pemberian pembiayaan. Nilai CAR dikatakan

Page 106: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

90

rendah apabila kurang dari nilai CAR yang ditentukan oleh Bank Indonesia

yakni sebesar 8%. CAR yang rendah mencerminkan bahwa permodalan

dalam bank kurang baik sehingga bank kurang mampu menutup

kemungkinan terjadinya kegagalan dalam pembiayaan.

Page 107: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

91

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis rasio keuangan dan pembahasan yang telah

dilakukan pada laporan tahunan BNI Syariah pada tahun 2016 -2018, maka

dapat disimpulkan sebagai bahwa, kinerja keuangan dari PT BNI Syariah

dalam keadaan yang kurang baik, hal tersebut terlihat pada rasio prfitabilitas

yang didapatkan masih sangat rendah. Hal tersebut dapat diatasi dengan adanya

modal yang dimiliki oleh bank. Akan tetapi hal tersebut tidak akan lama

dirasakan bisa mengatasi hal tesebut apabila income yang didapatkan masih

rendah. hal tersebut terjadi karena beberapa faktor, seperti eksternal dan

internal. Dari ekternal, kemungkinannya disebabkan oleh bencana alam yang

sempat kira raskan pada tahun 2018 kemarin. Selanjutnya dari faktor internal,

yaitu kurangnya strategi yang baik dalam memasarkan produk atau menarik

inat nasabah dalam membeli jasa yang ditawarkan. Oleh karena itu, BNI

Syariah perlu berbenah diri untuk kedepannya sehingga dapat memenuhi

kebutuhan yang diinginkan oleh masyarkat juga dapat berkembang lebih dari

sebelumnya.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan yang telah

dipaparkan, maka peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut :

1. Untuk BNI Syariah, agar memaksimalkan lagi kinerja dalam mengelola

aktiva yang dimiliki serta menjalankan strategi-strategi yang telah disusun

Page 108: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

92

atau direncanakan sehingga mendapatkan laba yang besar dan dapat

membantu BNI Konvensional dalam akuisisinya.

2. Untuk peneliti selanjutnya, agar dapat meneliti tentang penilaian kinerja

BNI Syariah dengan menggunakan Balance Scorecard, agar dapat menilai

dari segi keuangan dan non keuangannya sehinga dapat mengetahui

keadaan BNI Syariah saat ini seperti apa.

3. Mahasiswa Perbankan , agar lebih banyak lagi memberikan pandangan

yang baik kepada masyarakat tentang perbankan syariah, tegaskan pada

perbedaannya dengan bank konven agar masyarakat tidak mengnggap

keduanya sama.

4. Untuk masyarakat, mari bersama-sama beralih dari bank konven ke bank

syariah, karena manusia yang beruntung adalah manusia yang bisa lebih

baik hari ini dari hari kemarin.

Page 109: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

93

DAFTAR PUSTAKA

Endah Tri Lestari, “ Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan

Pada BMT Syari’ah Surya Dana Makmur Di Tulung Klaten”, Skripsi,

Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah, Surakarta, 2013.

Fitri Ruwaida, “Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Tingkat Kesehatan

Keuangan Pada Pd Bpr Bank Klaten”, Skripsi, Fakultas Ekonomi UNY,

Yogyakarta, 2011.

Galvan Yudistira, “Bank Syariah Kurang Gesit Mencetak Profitabilitas”,

https://amp.konten.co.id/news/bank-syariah-kurang-gesit-mencetak -

profitabilitas, diakses pada tanggal 25 Agustus 2019, pukul 07.49 wita.

Galvan Yudistira, “BNI Syariah targetkan rasio BOPO sampai akhir tahun 2018

sebesar 85%”, https://amp.konten.co.id/news/ bni-syariah-targetkan-rasio-

bopo- sampai-akhir-201-sebesar-85%, diakses pada tanggal 30 Agustus

2019, pukul 20.43 wita.

Hadari Nawawi, Metodologi Penelitian Ilmiah, Jakarta : Rineka Cipta, 1994.

Heri Kiswanto, “Analisis Pengukuran Kinerja Lembaga Keuangan Syariah

dengan Metode Balace Scorecard studi kasus pada BMT Maslahah

Sindogiri Pasuruan capem Wonorejo” Skripsi, Fakultas Ekonomi, UIN

Maulana Malik Ibrahim, Malang, 2015.

https://id.m.wikipedia.org/wiki/marger-dan—akuisisi, diakses pada tanggal 20

Februari 2019, pukul 22.45 wita.

https://penaindigo/qur’an-in-word-terbaru-22-support-office/.

Ismail, Manajemen Perbankan Dari Teori Menuju Aplikasi, Surabaya: Kencana,

2010.

Jeremiah Kavin Dennis Jacob, “Analisis Laporan Keuangan Dengan

Menggunakan Metode Camel Untuk Menilai Tingkat Kesehatan

Perbankan”, vol. 1 No.3.

Kasmir, Manajemen Perbankan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007.

Laurensius M.S.S, “Siapkan Rp 4 triliun, BNI akan akuisis perusahaan keuangan

tahun ini”, https: //amp.konten.co.id/news/siapkan-rp-4-triliun-bni-akan-

akuisisi-perusahaan-keuangan-tahun-ini, diakses pada tanggal 20 Februari

2019, pukul 21.31 wita.

Page 110: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

94

Meirdania Zudia, “Analisis Penilaian Kinerja Organisasi dengan Menggunakan

konsep balanced scorecard pada PT bank jateng Semarang, Skripsi, Fakultas

Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.

Muhamad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif, Jakarta:

PT Grafarindo Persada, 2008).

Muhammad Rahmat, “Pengaruh CAR, FDR, Dan NPF Terhadap Profitabilitas

Pada Bank Syariah Mandiri”, Skripsi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Hasanuddin, Makassar 2012.

Mujayanah, Negina Kencono Putrid dan Huswatun Hasanah, “Evaluasai Kinerja

Perbankan Dengan Persfektif Balance Scorecard studi di Bank Syariah di

Wilayah Purwokerto” Vol. 1 No. 2 Tahun 2014.

Nur Aini “OJK Beri Perlakuan Khusus untuk Debitur di Lokasi Gempa”

http://m.republika.co.id/berita/pdx1r2383/ojk-beri-perlakuan-khusus-untuk-

debitur-di-lokasi-gempa, diakses pada tanggal 9 September 2019 pukul

15.20 wita.

Ratna Dwi Pamungkas, “Analisis Pengukuran Kinerja pada Bank BNI Syariah

Kantor Cabang Yogyakarta Dengan Metode Balance Scorecard”, Skripsi,

FEBI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Yogyakarta, 2017.

Selamet Riyadi, Banking Asset and Liabollity Management, edisi tiga,Jakarta:

Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, 2006.

Sharty Junita, “Pengaruh KAP, BOPO, FDR Terhadap NOM Perbankan Syariah

di Indonesia Periode 2010-2014”, Skripsi, Fakultas Syariah dan Hukum,

Universitas Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2015 .

Siska Fitriani,”Pengaruh ROA, ROE, FDR, BOPO, dan Inflasi Terhadap

Kecukupan Modal Pada Bank Umum Syariah di Indonesia”, Skripsi,

Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Syarif Hidayatullah, Jakarta,

2016.

Sofyan Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Dengan Pebandingan

Perhitungan Manual dan SPSS, Jakarta : Kencana, 2012.

Sri Wahyuni “Pengaruh CAR, NPF, FDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank

Umum Syariah (Periode 2011-2015)” Skripsi, FSH UIN Syarif

Hidayatullah, Jakarta, 2016.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D, ALFABETA, Bandung: 2012.

Page 111: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

95

www.bnisyariah.ac.id/sejarahbnisyariah.

Yuli Hernanto, “Pengukuran Kinerja Dengan Pendekatan Balanced Scorecard

Pada PT Bank Syariah Mandiri Cabang Bogor, Skripsi, Fakultas Ekonomi

Dan Manajemen Institut Pertanian Bogor, 2009.

Page 112: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

96

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 113: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

97

Lampiran 1

Page 114: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

98

Lampiran 2

Page 115: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

99

Page 116: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

100

Page 117: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

101

Page 118: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

102

Lampiran 3

Page 119: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

103

Lampiran 4

Page 120: ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA ...

104

Lampiran 5