Menilai Kualitas PR Anak

PR anak menilai kualitas

PR anak menilai kualitas

Apakah PR anak sesuai dengan tingkat kemampuan dan minat anak?

Apakah semata-mata memindahkan atau mengkopi informasi yang membosankan

dan tidak memerlukan riset/menarik kesimpulan?

Apakah sekolah menggunakan PR sebagai hukuman atas perilaku anak?

Apakah PR ini diberikan untuk memperkenalkan konsep baru, sehingga kemungkinan besar

akan ada banyak hal yang belum bisa dijawab oleh anak?

Apakah untuk mengulang apa yang sudah dipelajari?

Apakah sebagai tugas tambahan karena anak kesulitan memahami di kelas?

Pahami ekspektasi atau standar respon yang harus dilakukan anak untuk menyelesaikan PR.

Contoh: Anak kelas 5 SD menulis 5 paragraf untuk PR mengarang.

Orangtua membantu membuat yang lebih panjang karena merasa tulisan buatan anak kurang bagus.

Untuk seusianya, tulisan 5 paragraf sudah saat baik. Tujuan utama tugas tersebut bukan membuat

tulisan panjang tapi berlatih menggunakan kosakata yang beragam dan unik.

Pastikan anak dan orangtua memahami tujuan yang diharapkan dari tugas tersebut.

Hal ini juga bisa diketahui dari informasi sekolah mengenai tujuan pembelajaran pada anak

di kelas tertentu.

Jika ragu dengan kualitasi PR anak, bicarakan dengan pihak sekolah.