Membangun Cluster Dengan Windows Server 2008 R2

0

1

Pengantar ...................................................................................................................................................... 2

1. Konfigurasi dasar pada Cluster Node 1 (CL01) ...................................................................................... 4

1.1. Prosedur CENIC-CL01: Configure External NIC – Cluster Node 1 .................................................. 4

1.2. Prosedur CINIC-CL01: Configure Internal NIC – Cluster Node 1 ................................................... 6

1.3. Prosedur CPNIC-CL01: Configure Private NIC – Cluster Node 1.................................................. 10

1.4. Prosedur JCTD-CL01: Join Computer to Domain – Cluster Node 1 ............................................. 13

2. Konfigurasi dasar pada Cluster Node 2 (CL02): ................................................................................... 18

2.1. Prosedur CENIC-CL02: Configure External NIC – Cluster Node 2 ................................................ 18

2.2. Prosedur CINIC-CL02: Configure Internal NIC – Cluster Node 2 ................................................. 20

2.3. Prosedur CPNIC-CL02: Configure Private NIC – Cluster Node 2.................................................. 24

2.4. Prosedur JCTD-CL02: Join Computer to Domain – Cluster Node 2 ............................................. 27

3. Konfigurasi dasar pada Cluster Storage (SS01): .................................................................................. 32

3.1. Prosedur CENIC-SS01: Configure External NIC – Cluster Storage ............................................... 32

3.2. Prosedur CINIC-SS01: Configure Internal NIC – Cluster Storage ................................................. 34

3.3. Prosedur JCTD-SS01: Join Computer to Domain – Cluster Storage ............................................ 37

4. Instalasi dan Konfigurasi iSCSI Software Target pada Cluster Storage: .............................................. 42

4.1. Prosedur DROLC-SS01: Drop Row on Launch Condition – Cluster Storage ................................ 42

4.2. Prosedur IIST-SS01: Install iSCSI Target – Cluster Storage .......................................................... 46

4.3. Prosedur ISTNC-SS01: iSCSI Software Target Network Configuration – Cluster Storage ........... 47

4.4. Prosedur CRFW-SS01: Create Rule Firewall – Cluster Storage ................................................... 49

4.5. Prosedur CITQD-SS01: Create iSCSI Target Quorum Disk – Cluster Storage............................... 53

4.6. Prosedur CITVD-SS01: Create iSCSI Target Virtual Disk – Cluster Storage .................................. 59

5. Konfigurasi iSCSI Initiator dan Cluster Quorum: ................................................................................. 63

5.1. Prosedur CII-CL01: Configure iSCSI Initiator – Cluster Node 1 .................................................... 63

5.2. Prosedur ICQ-CL01: Initialize Cluster Quorum – Cluster Node 1 ................................................ 67

5.3. Prosedur CII-CL02: Configure iSCSI Initiator – Cluster Node 2 .................................................... 72

5.4. Prosedur ICQ-CL02: Initialize Cluster Quorum – Cluster Node 2 ................................................ 76

6. Mempersiapkan dan membuat Failover Cluster: ............................................................................... 79

6.1. Prosedur IFCF-CL01: Install Failover Cluster Feature – Cluster Node 1 ...................................... 79

6.2. Prosedur IFCF-CL02: Install Failover Cluster Feature – Cluster Node 2 ...................................... 81

6.3. Prosedur VCC-CL01: Verify Cluster Configuration – Cluster Node 1 ........................................... 84

6.4. Prosedur CFC-CL01: Create Failover Cluster – Cluster Node 1 ................................................... 91

2

Pengantar

Menyikapi kebutuhan bisnis akhir-akhir ini yang semakin hari semakin kritis, terutama dalam hal Service Level Agreement (SLA), diperlukan sebuah strategi yang jitu dan matang. Dalam tulisan ini akan diketengahkan tehnik dan cara yang dipakai untuk mempersiapkan dan melakukan setup sebuah Failover Cluster yang dibangun di atas teknologi Windows Server 2008 R2 atau Windows Server 2008 dengan bantuan iSCSI Software Target dan iSCSI Initiator dari Microsoft.

iSCSI adalah singkatan dari Internet SCSI, adalah sebuah standard yang digunakan untuk melakukan interkoneksi fasilitas penyimpan data (storage facility) berbasis IP. Karena perintah-perintah SCSI dikirim melalui jaringan IP, iSCSI dapat memfasilitasi pengiriman data melalui intranet dan manajemen jarak jauh terhadap perangkat penyimpan data (storage). Protokol iSCSI memungkinkan Client (disebut sebagai iSCSI Initiator), mengirimkan perintah-perintah SCSI kepada perangkat penyimpan data (disebut sebagai iSCSI Target). iSCSI adalah protokol yang umum digunakan oleh Storage Area Network (SAN). iSCSI memberikan kemudahan dalam melakukan konsolidasi perangkat penyimpan data ke dalam satu Central Storage Array (sekelompok perangkat penyimpan data sentral) yang kemudian memberikan layanan dalam bentuk ruang (space) untuk menyimpan data kepada Server-Server di dalam Data Center yang pada akhirnya beranggapan bahwa ruang itu adalah Hard Disk local yang berada di tiap-tiap Server tersebut.

Panduan ini dapat diterapkan baik pada sistem operasi Windows Server 2008 maupun Windows Server 2008 R2 tetapi hanya pada edisi Enterprise atau Datacenter saja, karena fitur Failover Clustering hanya terdapat pada kedua edisi tersebut.

Demi keseragaman dan kemudahan dalam melakukan deployment, panduan ini dibuat berdasarkan sistem operasi Windows Server 2008 R2, meskipun demikian, panduan ini juga layak untuk digunakan pada sistem operasi Windows Server 2008.

Mengingat keterbatasan perangkat keras yang ada, panduan ini dibuat seluruhnya dengan bantuan Virtual Machine (VM) yang berjalan di atas Windows Server 2008 R2 Hyper-V, tetapi panduan ini juga dapat diterapkan pada perangkat keras dengan sedikit penyesuaian saja.

Adapun konfigurasi Virtual Networks pada Hyper-V yang digunakan untuk menulis panduan ini dapat disimak dari tabel berikut:

Name Connection Type Network/Prefix Gateway Network Access

Internal Internal only 172.16.252.0/24 - Storage Network

Private Private virtual machine network

10.10.0.0/8 - Cluster Heartbeat

External External 192.168.252.0/24 192.168.252.6 Public Network

Tabel 1 - Hyper-V Virtual Networks

Virtual Network Internal berfungsi untuk melakukan komunikasi antara iSCSI Target dan iSCSI Initiator, sedangkan Virtual Network Private digunakan untuk komunikasi antar Cluster (cluster heartbeat). Virtual Network External berfungsi untuk komunikasi ke Active Directory Domain Controller yang juga berfungsi sebagai internal DNS Server.

3

Gambar 1 - Cluster Network

Server Name

Role Installed Software / Service

External IP Internal IP Private IP

DC01 Domain Controller, Internal DNS

Active Directory Domain Services

192.168.252.20 - -

CL01 Cluster Node 1 Failover Clustering 192.168.252.27 172.16.252.27 10.10.0.27

CL02 Cluster Node 2 Failover Clustering 192.168.252.28 172.16.252.28 10.10.0.28

SS01 Cluster Storage iSCSI Software Target

192.168.252.29 172.16.252.29 -

CLUSTER01 Virtual Cluster Service

- 192.168.252.30 - -

Tabel 2 - Server Name & Roles

Untuk dapat mengikuti panduan ini, beberapa hal harus dipersiapkan terlebih dahulu, yang pertama adalah melakukan instalasi Sistem Operasi di setiap Server (VM) yang nantinya akan berfungsi sebagai Active Directory Domain Controller, Cluster Node, dan Cluster Storage.

Sedangkan perangkat lunak yang diperlukan adalah: 1. Microsoft Windows Server 2008 x64 atau Windows Server 2008 R2. 2. Microsoft iSCSI Software Target versi 3.2 atau 3.3.

Setelah selesai dengan instalasi sistem operasi kita lanjutkan dengan konfigurasi IP pada setiap server yang masing-masing memiliki 3 buah ethernet card (NIC), kecuali Cluster Storage dan Domain Controller, sesuai dengan Tabel 2 di atas, kemudian menghubungkannya ke switch seperti pada Gambar 1.

http://www.microsoft.com/windowsserver2008/en/us/trial-software.aspx

https://msdn.microsoft.com/en-us/subscriptions/securedownloads/default.aspx

4

1. Konfigurasi dasar pada Cluster Node 1 (CL01)

Konfigurasi NIC pada Cluster Node 1 (CL01) dilakukan dengan mengikuti prosedur berikut:

1.1. Prosedur CENIC-CL01: Configure External NIC – Cluster Node 1 1. Sebagai Administrator, logon ke dalam Cluster Node 1 (CL01). 2. Klik Start, ketik ncpa.cpl ke dalam kotak Search programs and files lalu tekan ENTER.

3. Klik kanan pada interface External, kemudian pilih Properties. 4. Pilih Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4), kemudian klik Properties.

5

5. Pilih Use the following IP address, masukkan 192.168.252.27 ke IP address. 6. Masukkan 255.255.255.0 ke Subnet mask. 7. Masukkan 192.168.252.6 ke Default gateway. 8. Masukkan 192.168.252.20 ke Preferred DNS server. 9. Klik OK, kemudian klik Close.

6

1.2. Prosedur CINIC-CL01: Configure Internal NIC – Cluster Node 1 1. Sebagai Administrator, logon ke dalam Cluster Node 1 (CL01). 2. Klik Start, ketik ncpa.cpl ke dalam kotak Search programs and files lalu tekan ENTER.

3. Klik kanan pada interface Internal, kemudian pilih Properties. 4. Pilih Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4), kemudian klik Properties.

7

5. Pilih Use the following IP address, masukkan 172.16.252.27 ke IP address. 6. Masukkan 255.255.255.0 ke Subnet mask. 7. Klik Advanced…

8. Klik pada Tab DNS.

9. Pastikan bahwa Register this connection’s addresses in DNS tidak dipilih/aktiv.

8

10. Klik pada Tab WINS, kemudian pilih Disable NetBIOS over TCP/IP. 11. Klik OK, kemudian klik OK sekali lagi.

12. Pastikan hanya Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4) saja yang dipilih/aktiv. 13. Klik Close.

9

10

1.3. Prosedur CPNIC-CL01: Configure Private NIC – Cluster Node 1 1. Sebagai Administrator, logon ke dalam Cluster Node 1 (CL01). 2. Klik Start, ketik ncpa.cpl ke dalam kotak Search programs and files lalu tekan ENTER.

3. Klik kanan pada interface Private, kemudian pilih Properties. 4. Pilih Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4), kemudian klik Properties.

11




12



13

Setelah selesai dengan konfigurasi NIC, lanjutkan dengan prosedur berikut untuk Join Domain, sehingga Cluster Node 1 (CL01) menjadi Domain Member.

1.4. Prosedur JCTD-CL01: Join Computer to Domain – Cluster Node 1 1. Sebagai Administrator, logon ke dalam Cluster Node 1 (CL01).

2. Klik Start, pilih dan klik kanan Computer, kemudian klik Properties.

14

3. Di dalam System window, di bagian Computer name, domain, and workgroup settings,

klik Change settings.

4. Di dalam System Properties window, klik Change…

15

5. Di dalam Computer Name/Domain Changes window, di bawah Computer name:, ketik

CL01, kemudian di bagian Member of, klik radio button dengan tulisan Domain:, lalu

ketik <nama domain>, kemudian klik OK.

6. Setelah beberapa saat akan muncul Windows Security dialog box, ketik Administrator

ke dalam field User name, lalu ketik Domain Password ke dalam field Password,

kemudian klik OK.

16

7. Beberapa saat kemudian akan muncul Computer Name/Domain Changes message box,

pastikan di dalamnya ada pesan sebagai berikut: Welcome to the <domain name>,

kemudian klik OK.

8. Di dalam Computer Name/Domain Changes message box, klik OK.

9. Di dalam System Properties window, klik Close.

10. Di dalam Microsoft Windows message box, pilih dan klik pada Restart Now.

17

18

2. Konfigurasi dasar pada Cluster Node 2 (CL02):

Konfigurasi NIC pada Cluster Node 2 (CL02) dilakukan dengan mengikuti prosedur berikut:

2.1. Prosedur CENIC-CL02: Configure External NIC – Cluster Node 2 1. Sebagai Administrator, logon ke dalam Cluster Node 2 (CL02). 2. Klik Start, ketik ncpa.cpl ke dalam kotak Search programs and files lalu tekan ENTER.


19


20

2.2. Prosedur CINIC-CL02: Configure Internal NIC – Cluster Node 2 1. Sebagai Administrator, logon ke dalam Cluster Node 2 (CL02). 2. Klik Start, ketik ncpa.cpl ke dalam kotak Search programs and files lalu tekan ENTER.


21




22



23

24

2.3. Prosedur CPNIC-CL02: Configure Private NIC – Cluster Node 2 1. Sebagai Administrator, logon ke dalam Cluster Node 2 (CL02). 2. Klik Start, ketik ncpa.cpl ke dalam kotak Search programs and files lalu tekan ENTER.

3. Klik kanan pada interface Private, kemudian pilih Properties. 4. Pilih Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4), kemudian klik Properties.

25




26



27

Setelah selesai dengan konfigurasi NIC, lanjutkan dengan prosedur berikut untuk Join Domain, sehingga Cluster Node 2 (CL02) menjadi Domain Member.

2.4. Prosedur JCTD-CL02: Join Computer to Domain – Cluster Node 2 1. Sebagai Administrator, logon ke dalam Cluster Node 2 (CL02).


28




29


CL02, kemudian di bagian Member of, klik radio button dengan tulisan Domain:, lalu




kemudian klik OK.

30



kemudian klik OK.




31

32

3. Konfigurasi dasar pada Cluster Storage (SS01):

Konfigurasi NIC pada Cluster Storage (SS01) dilakukan dengan mengikuti prosedur berikut:

3.1. Prosedur CENIC-SS01: Configure External NIC – Cluster Storage 1. Sebagai Administrator, logon ke dalam Cluster Storage (SS01). 2. Klik Start, ketik ncpa.cpl ke dalam kotak Search programs and files lalu tekan ENTER.


33


34

3.2. Prosedur CINIC-SS01: Configure Internal NIC – Cluster Storage 1. Sebagai Administrator, logon ke dalam Cluster Storage (SS01). 2. Klik Start, ketik ncpa.cpl ke dalam kotak Search programs and files lalu tekan ENTER.


35




36



37

Setelah selesai dengan konfigurasi NIC, lanjutkan dengan prosedur berikut untuk Join Domain, sehingga Cluster Storage (SS01) menjadi Domain Member.

3.3. Prosedur JCTD-SS01: Join Computer to Domain – Cluster Storage 1. Sebagai Administrator, logon ke dalam Cluster Storage (SS01).


38




39


SS01, kemudian di bagian Member of, klik radio button dengan tulisan Domain:, lalu




kemudian klik OK.

40



kemudian klik OK.




41

42

4. Instalasi dan Konfigurasi iSCSI Software Target pada Cluster

Storage:

Setelah selesai dengan konfigurasi ethernet card (NIC), kita lanjutkan dengan instalasi iSCSI Software Target pada Cluster Storage (SS01). Pada saat melakukan instalasi iSCSI Software Target, akan tampil sebuah pesan seperti berikut ini:

Hal ini terjadi karena kita melalukan instalasi iSCSI Software Target pada sistem operasi yang tidak didukung, meskipun demikian untuk keperluan development atau eksperimen, sebuah ‘workaround’ yang TIDAK didukung dan TIDAK disarankan untuk dilakukan pada mesin-mesin produksi dapat kita terapkan pada berkas instalasi iscsi-target.msi. Sekali lagi JANGAN sekali-kali melakukan hal ini untuk kepentingan produksi.

Dengan bantuan orca atau superorca workaround dilakukan dengan cara membuka copy dari berkas instalasi yang asli, yang terdapat di dalam folder x64.

4.1. Prosedur DROLC-SS01: Drop Row on Launch Condition – Cluster

Storage 1. Sebagai Domain Administrator, logon ke dalam Cluster Storage (SS01). 2. Setelah berkas iscsitarget.msi kita ekstrak ke dalam satu folder, lalu kita copy.

http://blogs.msdn.com/b/astebner/archive/2004/07/12/180792.aspx

http://www.pantaray.com/msi_super_orca.html

43

3. Kemudian kita jalankan aplikasi SuperOrca atau Orca. 4. Dari Menu bar pilih File, kemudian klik Open.

5. Arahkan ke folder di mana berkas iscsitarget.msi berada. 6. Pilih berkas iscsitarget - Copy.msi lalu klik Open.

7. Dari Tree View, sebelah kiri, pilih LaunchCondition.

44

8. Dari Results View, sebelah kanan, pilih dan klik kanan IsSupportedSKU = “1”. 9. Kemudian klik Drop Row.

45

10. Dari Menu bar pilih File, kemudian klik Save As…

11. Berikan nama iscsitarget – patch.msi pada berkas, kemudian klik Save.

46

Setelah workaround selesai dikerjakan, lakukan instalasi iSCSI Software Target dengan berkas instalasi yang sudah dimodifikasi.

4.2. Prosedur IIST-SS01: Install iSCSI Target – Cluster Storage 1. Sebagai Domain Administrator, logon ke dalam Cluster Storage (SS01). 2. Klik Start, kemudian klik Computer, lalu arahkan ke folder di mana iSCSI Software Target

yang sudah dimodifikasi berada, lalu klik kanan pada berkas iscsitarget – patch.msi, lalu klik Install.

3. Di dalam Window dengan tulisan Welcome to…, klik Next.

4. Di dalam Window yang berisi End-User License Agreement, pilih I accept…, kemudian klik Install.

47

5. Setelah beberapa saat instalasi akan selesai ditandai dengan window yang berisi Completed the Microsoft iSCSI Software Target Setup Wizard, kemudian klik Finish.

Setelah instalasi iSCSI Software Target selesai, kita lanjutkan dengan melakukan konfigurasi sedemikian rupa sehingga iSCSI Software Target hanya melayani panggilan pada Subnet 172.16.252.0/24 dengan mengikuti prosedur berikut.

4.3. Prosedur ISTNC-SS01: iSCSI Software Target Network Configuration –

Cluster Storage 1. Sebagai Domain Administrator, logon ke dalam Cluster Storage (SS01).

48

2. Klik Start, arahkan ke Administrative Tools, kemudian klik Microsoft iSCSI Software Target.

3. Di dalam Tree View, pilih dan klik kanan Microsoft iSCSI Software Target, kemudian klik pada Properties.

4. Di dalam Microsoft iSCSI Software Target Properties Window, pastikan hanya Subnet

172.16.252.29 saja yang dipilih, kemudian klik OK.

49

Layanan iSCSI Target pada dasarnya menunggu panggilan pada TCP port 3260, oleh karenanya kita harus membuat sebuah firewall rule yang memperbolehkan TCP port 3260 diakses oleh Cluster Node kita dengan mengikuti Prosedur berikut.

4.4. Prosedur CRFW-SS01: Create Rule Firewall – Cluster Storage 1. Sebagai Domain Administrator, logon ke dalam Cluster Storage (SS01). 2. Klik Start, kemudian arahkan ke Administratrive Tools, lalu klik Windows Firewall with

Advanced Security.

50

3. Di dalam Tree View, pilih dan klik kanan Inbound Rules, lalu klik New Rule…

4. Di dalam New Inbound Rule Wizard, Rule Type, pilih Port, kemudian klik Next >.

51

5. Di dalam New Inbound Rule Wizard, Protocol and Ports, pilih TCP, kemudian pilih Specific local ports, lalu ketik 3260, kemudian klik Next >.

6. Di dalam New Inbound Rule Wizard, Action, pilih Allow the connection, lalu pilih Next >.

7. Di dalam New Inbound Rule Wizard, Profile, pastikan Domain, Private dan Public dipilih, kemudian klik Next >.

52

8. Di dalam New Inbound Rule Wizard, Name, ketik iSCSI Target (TCP-In) di bawah Name:, kemudian klik Finish.

Berikutnya adalah mempersiapkan sebuah Target pada Cluster Storage yang nantinya akan digunakan oleh Cluster sebagai Cluster Witness Disk atau lazim disebut sebagai Cluster Quorum Disk, adalah bagian yang terpenting dalam membangun sebuah Cluster. Menurut rekomendasi, kapasitasnya tidak kurang dari 50 MB dan sebaiknya 500 MB atau lebih untuk mengantisipasi kebutuhan di masa-masa yang akan datang.

53

4.5. Prosedur CITQD-SS01: Create iSCSI Target Quorum Disk – Cluster

Storage 1. Sebagai Domain Administrator, logon ke dalam Cluster Storage (SS01). 2. Klik Start, arahkan ke Administrative Tools, kemudian klik Microsoft iSCSI Software

Target.

3. Di dalam Tree View, pilih dan klik kanan iSCSI Targets, kemudian klik Create iSCSI Target.

4. Di dalam Create iSCSI Target Wizard, Welcome to the Create iSCSI Target Wizard, klik

Next >.

54

5. Di dalam Create iSCSI Target Wizard, iSCSI Target Identification, di bawah iSCSI target name:, ketik Quorum, kemudian di bawah Description:, ketik Cluster Quorum Disk, lalu klik Next >.

6. Di dalam Create iSCSI Target Wizard, iSCSI Initiators Identifiers, klik Advanced…

55

7. Di dalam Advanced Identifiers, klik Add…

56

8. Di dalam Add/Edit Identifier, dari drop down list di bawah Identifier Type, pilih IP Address, kemudian di bawah Value:, ketik 172.16.252.27, kemudian klik OK.

9. Di dalam Advanced Identifiers, klik Add…

57

10. Di dalam Add/Edit Identifier, dari drop down list di bawah Identifier Type, pilih IP Address, kemudian di bawah Value:, ketik 172.16.252.28, kemudian klik OK.

11. Di dalam Advanced Identifiers, klik OK.

58

12. Di dalam Create iSCSI Target Wizard, iSCSI Initiators Identifiers, klik Next >.

13. Di dalam Create iSCSI Target Wizard, Completing the Create iSCSI Target Wizard, klik Finish.

59

Setelah Target selesai dibuat, kita masih harus membuat Virtual Disk untuk Target yang sebelumnya sudah kita persiapkan, karena Target hanya berfungsi sebagai Container saja, dengan bantuan Prosedur yang berikut ini.

4.6. Prosedur CITVD-SS01: Create iSCSI Target Virtual Disk – Cluster

Storage 1. Sebagai Domain Administrator, logon ke dalam Cluster Storage (SS01). 2. Klik Start, arahkan ke Administrative Tools, kemudian klik Microsoft iSCSI Software

Target.

3. Di dalam Tree View, pilih dan klik kanan Quorum, kemudian klik Create Virtual Disk for iSCSI Target.

60

4. Di dalam window Create Virtual Disk Wizard, Welcome to the Create Virtual Disk Wizard, klik Next >.

5. Di dalam Create Virtual Disk Wizard, File, di bawah File:, ketik C:\Quorum.vhd, kemudian klik Next >.

6. Di dalam Create Virtual Disk Wizard, Size, di sebelah kanan dari Size of virtual disk (MB), ketik 512, kemudian klik Next >.

61

7. Di dalam Create Virtual Disk Wizard, Description, di bawah Virtual disk description:, ketik Quorum Virtual Disk, kemudian klik Next >.

8. Di dalam Create Virtual Disk Wizard, Completing the Create Virtual Disk Wizard, klik Finish.

62

63

5. Konfigurasi iSCSI Initiator dan Cluster Quorum:

Sebelum Cluster Quorum yang berada di dalam Cluster Storage dapat digunakan oleh Cluster Node, masih harus dilakukan konfigurasi pada Cluster Node 1 dan Cluster Node 2 untuk menghubungkannya dengan bantuan iSCSI Initiator.

Yang pertama-tama harus kita kerjakan adalah melakukan konfigurasi iSCSI Initiator supaya dapat terhubung ke iSCSI Sofware Target yang berada di dalam Cluster Storage dan dapat melakukan akses ke iSCSI Target Quorum.

5.1. Prosedur CII-CL01: Configure iSCSI Initiator – Cluster Node 1 1. Sebagai Domain Administrator, logon ke dalam Cluster Node 1 (CL01). 2. Klik Start, kemudian arahkan ke Administrative Tools, lalu klik iSCSI Initiator.

3. Di dalam Microsoft iSCSI message box, klik YES.

64

4. Di dalam iSCSI Initiator Properties window, di sebelah kanan Target:, ketik 172.16.252.29, kemudian klik tombol Quick Connect…

5. Di dalam Quick Connect window, di bagian Discovered targets, di bawah kolom Status, pastikan bahwa statusnya sudah Connected, kemudian klik tombol Done.

65

6. Di dalam iSCSI Initiator Properties window, klik Tab Volumes and Devices.

7. Di dalam iSCSI Initiator Properties window, klik tombol Auto Configure.

66

8. Di dalam iSCSI Initiator Properties window, klik OK.

67

Berikutnya kita harus membuat sebuah partisi dan melakukan format dengan file system NTFS pada Cluster Quorum Disk.

5.2. Prosedur ICQ-CL01: Initialize Cluster Quorum – Cluster Node 1 1. Sebagai Domain Administrator, logon ke dalam Cluster Node 1 (CL01). 2. Klik Start, kemudian arahkan ke Administrative Tools, lalu klik Server Manager.

3. Dari Tree View di dalam Server Manager window, bukalah Storage, kemudian pilih dan klik Disk Management.

4. Di dalam Results Pane, pilih dan klik kanan pada Disk 1, kemudian klik Online.

68

5. Di dalam Results Pane, pilih dan klik kanan pada Disk 1, kemudian klik Initialize Disk.

6. Di dalam Initialize Disk dialog box, di bawah Select disks:, pastikan Disk 1 sudah dipilih, kemudian di bawah Use the following partition style…, pilih MBR (Master Boot Record), lalu klik OK.

69

7. Di dalam Results Pane, di sebelah kanan Disk 1, pilih dan klik kanan pada partisi yang baru saja kita buat di atas, kemudian klik New Simple Volume…

70

8. Di dalam New Simple Volume Wizard, Welcome to the New Simple Volume Wizard, klik Next >.

9. Di dalam New Simple Volume Wizard, Specify Volume Size, tanpa melakukan perubahan, klik Next >.

10. Di dalam New Simple Volume Wizard, Assign Drive Letter or Path, pilih Assign the following drive letter:, kemudian pilih Q dari drop down list di sebelah kanan, lalu klik Next >.

71

11. Di dalam New Simple Volume Wizard, Format Partition, pilih Format this volume with the following settings:, ketik Quorum di sebelah kanan Volume label:, kemudian klik Next >.

12. Di dalam New Simple Volume Wizard, Completing the New Simple Volume Wizard, klik Finish.

72

Selesai dengan Cluster Node 1 (CL01) kita lanjutkan dengan konfigurasi iSCSI Initiator pada Cluster Node 2 (CL02) dengan mengikuti prosedur berikut ini.

5.3. Prosedur CII-CL02: Configure iSCSI Initiator – Cluster Node 2 1. Sebagai Domain Administrator, logon ke dalam Cluster Node 2 (CL02). 2. Klik Start, kemudian arahkan ke Administrative Tools, lalu klik iSCSI Initiator.

9. Di dalam Microsoft iSCSI message box, klik YES.

73

10. Di dalam iSCSI Initiator Properties window, di sebelah kanan Target:, ketik 172.16.252.29, kemudian klik tombol Quick Connect…

11. Di dalam Quick Connect window, di bagian Discovered targets, di bawah kolom Status, pastikan bahwa statusnya sudah Connected, kemudian klik tombol Done.

12. Di dalam iSCSI Initiator Properties window, klik Tab Volumes and Devices.

74

13. Di dalam iSCSI Initiator Properties window, klik tombol Auto Configure.

75

14. Di dalam iSCSI Initiator Properties window, klik OK.

76

Berikutnya kita harus membuat sebuah partisi dan melakukan format dengan file system NTFS pada Cluster Quorum Disk.

5.4. Prosedur ICQ-CL02: Initialize Cluster Quorum – Cluster Node 2 1. Sebagai Domain Administrator, logon ke dalam Cluster Node 2 (CL02). 2. Klik Start, kemudian arahkan ke Administrative Tools, lalu klik Server Manager.

3. Dari Tree View di dalam Server Manager window, bukalah Storage, kemudian pilih dan klik Disk Management.

4. Di dalam Results Pane, pilih dan klik kanan pada Disk 1, kemudian klik Online.

77

5. Di dalam Results Pane, pilih dan klik kanan pada Disk 1, kemudian klik Change Drive Letter and Paths.

6. Di dalam Change Drive Letter and Paths for E: (Quorum) dialog box, klik Change…,

78

7. Di dalam Change Drive Letter or Path dialog box, di sebelah kanan dari Assign the following drive letter:, pilih Q dari drop down list, kemudian klik OK.

8. Di dalam Disk Management dialog box, klik Yes.

79

6. Mempersiapkan dan membuat Failover Cluster: Setelah prosedur demi prosedur yang cukup panjang dan kompleks sebelumnya, tibalah saatnya

untuk mempersiapkan Cluster Nodes kita supaya dapat memfasilitasi Failover Cluster di

dalamnya. Failover Cluster adalah fitur di dalam Windows Server yang harus di install sebelum

dapat dipergunakan.

6.1. Prosedur IFCF-CL01: Install Failover Cluster Feature – Cluster Node 1 1. Sebagai Domain Administrator, logon ke dalam Cluster Node 1 (CL01).

2. Klik Start, arahkan ke Administrative Tools, kemudian klik Server Manager.

3. Dari Tree View di dalam Server Manager window, pilih dan klik kanan Features,

kemudian klik Add Features.

4. Di dalam Add Features Wizard, Select Features, pilih Failover Clustering, kemudian klik

Next >.

80

5. Di dalam Add Features Wizard, Confirm Installation Selections, klik Install.

6. Di dalam Add Features Wizard, Installation Results, pastikan tidak ada Error, kemudian

klik Close.

81

Lakukan hal yang sama pada Cluster Node 2 (CL02) dengan mengikuti prosedur berikut.

6.2. Prosedur IFCF-CL02: Install Failover Cluster Feature – Cluster Node 2 1. Sebagai Domain Administrator, logon ke dalam Cluster Node 2 (CL02).

2. Klik Start, arahkan ke Administrative Tools, kemudian klik Server Manager.

3. Dari Tree View di dalam Server Manager window, pilih dan klik kanan Features,

kemudian klik Add Features.

82

4. Di dalam Add Features Wizard, Select Features, pilih Failover Clustering, kemudian klik

Next >.

83

5. Di dalam Add Features Wizard, Confirm Installation Selections, klik Install.

6. Di dalam Add Features Wizard, Installation Results, pastikan tidak ada Error, kemudian

klik Close.

Selesai dengan instalasi fitur Failover Clustering di kedua Cluster Nodes, kita lanjutkan dengan

melakukan validasi konfigurasi Cluster. Lakukan prosedur berikut ini hanya pada Cluster Node 1

(CL01), jangan di kedua Cluster Node.

84

6.3. Prosedur VCC-CL01: Verify Cluster Configuration – Cluster Node 1 1. Sebagai Domain Administrator, logon ke dalam Cluster Node 1 (CL01).

2. Klik Start, arahkan ke Administrative Tools, kemudian klik Failover Cluster Manager.

3. Dari Tree View di dalam Failover Cluster Manager, pilih dan klik kanan Failover Cluster

Manager, kemudian klik Validate a Configuration…

85

4. Di dalam Validate a Configuration Wizard, Before You Begin, klik Next >.

5. Di dalam Validate a Configuration Wizard, Select Servers or Cluster, di sebelah kanan

Enter name:, klik Browse…

6. Di dalam Select Computers, klik Advanced…

86

7. Di dalam Select Computers, klik Find Now.

8. Di dalam Select Computers, di bawah Search results:, klik kemudian pilih CL01 dan CL02,

lalu klik OK.

87

9. Di dalam Select Computers, klik OK.

10. Di dalam Validate a Configuration Wizard, Select Servers or Cluster, klik Next >.

88

11. Di dalam Validate a Configuration Wizard, Testing Options, pilih Run all test

(recommended), kemudian klik Next >.

12. Di dalam Validate a Configuration Wizard, Confirmation, klik Next >.

89

90

13. Di dalam Validate a Configuration Wizard, Summary, klik View Report.

14. Pastikan tidak ada Error, kemudian tutup Internet Explorer dan kembali ke Summary.

15. Di dalam Validate a Configuration Wizard, Summary, klik Finish.

91

Setelah selesai dengan validasi konfigurasi Cluster dan memastikan tidak ada pesan error,

lanjutkan membuat Cluster dengan mengikuti prosedur berikut ini pada Cluster Node 1 (CL01).

6.4. Prosedur CFC-CL01: Create Failover Cluster – Cluster Node 1 1. Sebagai Domain Administrator, logon ke dalam Cluster Node 1 (CL01).

2. Klik Start, arahkan ke Administrative Tools, kemudian klik Failover Cluster Manager.

3. Dari Tree View di dalam Failover Cluster Manager, pilih dan klik kanan Failover Cluster

Manager, kemudian klik Create a Cluster…

92

4. Di dalam Create Cluster Wizard, Before You Begin, klik Next >.

93

5. Di dalam Create Cluster Wizard, Access Point for Administering the Cluster, ketik

CLUSTER01 di sebelah kanan Cluster Name:, kemudian di bawah Address ketik

192.168.252.30, klik Next >.

6. Di dalam Create Cluster Wizard, Confirmation, pastikan semua sudah benar, klik Next >.

94

7. Di dalam Create Cluster Wizard, Summary, klik View Report.

95

8. Di dalam Internet Explorer, pastikan tidak ada pesan error, kemudian tutup Internet

Explorer dan kembali ke Create Cluster Wizard, Summary.

9. Di dalam Create Cluster Wizard, Summary, klik Finish.

10. Setelah beberapa saat, Failover Cluster Manager akan tampak seperti pada gambar

berikut.

96

Gambar di atas menunjukkan bahwa kita sudah berhasil membangun sebuah Failover Cluster

dengan sistem operasi Windows Server 2008 R2. Failover Cluster dapat kita manfaatkan dengan

membangun layanan di atasnya, misalnya Print Server, File Server, Hyper-V Server, SQL Server,

dan masih banyak lagi yang dapat kita bangun di atas Failover Cluster sehingga layanan-layanan

tersebut menjadi High Available karena tidak mengenal down time dan bahkan mempermudah

kita dalam melakukan maintenance.

Akhir kata kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan

bantuan baik material maupun spiritual sehingga ebook ini terwujud.

Saran dan masukan akan kami tampung.

Jakarta, 29 Oktober 2010,

Kunto H. Baiquni Independent IT Consultant [email protected]

Membangun Cluster Dengan Windows Server 2008 R2

Documents