7/22/2019 Materi+Konsep+Cairan+Fix
1/35
KONSEP CAIRAN GASTROINTESTINAL
Disusun untuk memenuhi tugas Kelompok dari ata Kuliah Sistem
Gastrointestinal !ang di"im"ing oleh Ns# Rinik Eko Kapti
Kelompok $%
Ilham Ak"ar &'()'*+,''-.
/ulistiana 0# &'()'*+''(1.
2endra 3agus &'()'*+'',4.
A# 0athoni &'()'*+'')*.
Danang R &'()'*+,')4.
arista / &'()'*+,',+.
Ehria 5# &'()'*+,'++.
67R7SAN KEPERA5ATAN
0AK7LTAS KEDOKTERAN
7NI8ERSITAS 3RA5I6A/A ALANG
67LI9 +')+
3A3 I
PENDA27L7AN
7/22/2019 Materi+Konsep+Cairan+Fix
2/35
Latar 3elakang
Kehilangan cairan terjadi setiap saat dan mutlak diganti agar metabolisme
tubuh dapat berlangsung normal. Harus ada keseimbangan antara jumlah air yang
berasal dari masukkan serta dari hasil oksidasi karbohidrat, lemak dan protein dan
pada satu pihak lain dengan keluarnya air melalui ginjal, paru, kulit dan saluran cerna.
Keseimbangan air ini dikelola dengan pengaturan masukkan dan pengeluaran. Air
tubuh terdapat didalam sel (intrasel) dan diluar sel (ekstrasel).Cairan extraselular
meliputi cairan interstisial dan plasma yang mempunyai komposisi yang sama. Natrium
merupakan kation terpenting sedangkan anion terpenting adalah klorida dan
bikarbonant. Kation terpenting pada intrasel adalah kalium dan magnesium sedangkan
anion terpenting adalah osat organik, protein dan sulat. !iasanya perubahan
komposisi plasma darah mencerminkan perubahan yang terjadi dalam semua cairan
tubuh.
Kehilangan cairan normal berlangsung akibat pemakaian energi yang dapat
dibagi menjadi tiga kategori yaitu kehilangan cairan insensibel, produksi urin serta
kehilangan cairan melalui tinja. "elain itu dapat terjadi kehilangan cairan abnormal
yang disebabkan oleh berbagai penyakit yang berupa pengurangan masukkan cairan
atau peningkatan pengeluaran cairan. #emenuhan cairan berdasarkan kehilangan
cairan akibat penyakit dan kehilangan yang tetap berlangsung secara normal.
Cara pemberian cairan akibat kehilangan oleh karena penyakit bisa diberikan
secara oral ataupun parenteral. #erlu diperhatikan bah$a sebaiknya pemberian cairan
diusahakan secara oral tapi pada keadaan yang tidak memungkinkan, dapat pula
diberikan secara intra%ena. &alam pelaksanaannya pemberian cairan secara intra%ena
pada bayi, anak dan de$asa yang sakit perlu diperhatikan hal'hal seperti pemilihan
jenis cairan, jumlah dan lama pemberian yang disesuaikan dengan keadaan penyakit
dan gejala klinik lainnya karena terdapat perbedaan komposisi, metabolisme dan
derajat kematangan sistem pengaturan air dan elektrolit. ntuk itu diperlukanpengetahuan pera$at yang cukup tentang konsep dasar cairan tubuh, keputusan yang
tepat dan teliti dalam mengganti cairan tubuh pasien yang hilang.
3A3 IIPE3A2ASAN
7/22/2019 Materi+Konsep+Cairan+Fix
3/35
De:inisi Cairan
Air merupakan bagian terbesar pada tubuh manusia, persentasenya dapat
berubah
tergantung pada umur, jenis kelamin dan derajat obesitas seseorang. #ada bayi usia
*
tahun cairan tubuh adalah sekitar +'+- berat badan dan pada bayi usia / * tahun
mengandung air sebanyak 0'0- . "eiring dengan pertumbuhan seseorang
persentase
jumlah cairan terhadap berat badan berangsur'angsur turun yaitu pada laki'laki
de$asa
-'1 berat badan, sedangkan pada $anita de$asa - berat badan. Hal ini
terlihat
pada tabel berikut 2
&3"453!"3 CA35AN 4!H
*.Cairan ekstrasel (C6")
a. Cairan interstisial (C3")mengisi ruangan yang berada diantara sebagian besar sel
tubuh dan menyusunsejumlah besar lingkungan cairan tubuh ( *- berat tubuh)
b. Cairan intra%askuler terdiri dari plasma, bagian cairan lime yang mengandung air
dan tidak ber$arna,darah yang mengandung suspensi leukosit, eritrosi,trombosit. (-
berat tubuh)
7. Cairan intrasel
adalah cairan didalam membran sel yang berisi substansi terlarut atau solut yang
pentinguntuk keseimbangan cairan elektrolit serta metabolisme (8 berat
tubuh).Kompartemen cairan intrasel memiliki banyak solut (9at terlarut) yang sama
dengancairan ekstrasel. 4api proporsinya berbeda, misal: proporsi kalium lebih besar
pada cairanintrasel daripada cairan ekstrasel
7/22/2019 Materi+Konsep+Cairan+Fix
4/35
6xtracellular ;luid Compartement (6C;)
cairan ekstraseluler adalah cairan yang berada di luar sel dan terdiri dari tiga kelompok
yaitu 2 cairan intra%askuler (plasma), cairan interstitial dan cairan transeluler. Cairan
intra%askuler (plasma) adalah cairan di dalam sistem %askuler, cairan intersitial adalah
cairan yang terletak diantara sel, sedangkan cairan traseluler adalah cairan sekresi
khusus seperti cairan serebrospinal, cairan intraokuler, dan sekresi saluran cerna. * atau rata'rata -'1 liter padade$asa(0 Kg), = liter
terdapatdidalamplasma dan sisanya di sel darah merah.
Cairan transeluler
7/22/2019 Materi+Konsep+Cairan+Fix
5/35
?erupakan cairan yang terkandung diantara rongga tubuh tertentu seperti
serebrospinal, perikardial, pleura, sendi sino%ial, intraokular dan sekresi saluran
pencernaan. #ada keadaan se$aktu, %olume cairan transeluler adalah sekitar *
liter, tetapi cairan dalam jumlah banyak dapat masuk dan keluar dari ruang
transeluler.
6enis Cairan
*. Cairan Kristaloid
Cairan ini mempunyai komposisi mirip cairan ekstraseluler (C6" C6;).
Keuntungan dari cairan ini antara lain harga murah, tersedia dengan mudah di setiap
pusat kesehatan, tidak perlu dilakukan cross match, tidak menimbulkan alergi atau
syok anailaktik, penyimpanan sederhana dan dapat disimpan lama. Cairan kristaloid
bila diberikan dalam jumlah cukup (='8 kali cairan koloid) ternyata sama eektinya
seperti pemberian cairan koloid untuk mengatasi deisit %olume intra%askuler. >aktu
paruh cairan kristaloid di ruang intra%askuler sekitar 7'= menit.
Heugman et al (*B07) mengemukakan bah$a $alaupun dalam jumlah sedikit
larutan kristaloid akan masuk ruang interstitiel sehingga timbul edema perier dan paru
serta berakibat terganggunya oksigenasi jaringan dan edema jaringan luka, apabila
seseorang mendapat inus * liter NaCl ,B. #enelitian ?ills dkk (*B10) di ?edan
perang ietnam turut memperkuat penelitan yang dilakukan oleh Heugman, yaitu
pemberian sejumlah cairan kristaloid dapat mengakibatkan timbulnya edema paru
berat. "elain itu, pemberian cairan kristaloid berlebihan juga dapat menyebabkan
edema otak dan meningkatnya tekanan intra kranial.
Karena perbedaan siat antara koloid dan kristaloid dimana kristaloid akan lebih
banyak menyebar ke ruang interstitiel dibandingkan dengan koloid maka kristaloid
sebaiknya dipilih untuk resusitasi deisit cairan di ruang interstitiel. @arutan 5inger
@aktat merupakan cairan kristaloid yang paling banyak digunakan untuk resusitasi
cairan $alau agak hipotonis dengan susunan yang hampir menyerupai cairanintra%askuler. @aktat yang terkandung dalam cairan tersebut akan mengalami
metabolisme di hati menjadi bikarbonat. Cairan kristaloid lainnya yang sering
digunakan adalah NaCl ,B, tetapi bila diberikan berlebih dapat mengakibatkan
asidosis hiperkloremik (delutional hyperchloremic acidosis) dan menurunnya kadar
bikarbonat plasma akibat peningkatan klorida.
Cairan kristaloid terdiri atas2
a. Cairan Hipotonik
7/22/2019 Materi+Konsep+Cairan+Fix
6/35
Cairan hipotonik smolaritasnya lebih rendah dibandingkan serum (konsentrasi ion NaD
lebih rendah dibandingkan serum), sehingga larut dalam serum, dan menurunkan
osmolaritas serum. ?aka cairan EditarikF dari dalam pembuluh darah keluar ke jaringan
sekitarnya (prinsip cairan berpindah dari osmolaritas rendah ke osmolaritas tinggi),
sampai akhirnya mengisi sel'sel yang dituju. &igunakan pada keadaan sel EmengalamiF
dehidrasi, misalnya pada pasien cuci darah (dialisis) dalam terapi diuretik, juga pada
pasien hiperglikemia (kadar gula darah tinggi) dengan ketoasidosis diabetik.
Komplikasi yang membahayakan adalah perpindahan tiba'tiba cairan dari dalam
pembuluh darah ke sel, menyebabkan kolaps kardio%askular dan peningkatan tekanan
intrakranial (dalam otak) pada beberapa orang. Cairan ini didistribusikan ke
ekstraseluler dan intraseluluer. Gleh karena itu penggunaannya ditujukan kepada
kehilangan cairan intraseluler seperti pada dehidrasi kronik dan pada kelainan
keseimbangan elektrolit terutama pada keadaan hipernatremi yang disebabkan oleh
kehilangan cairan pada diabetes insipidus. Cairan ini tidak dapat digunakan sebagai
cairan resusitasi pada kega$atan. Contohnya adalah NaCl 8- dan &ekstrosa 7,-.
b.Cairan 3sotonik
Cairan ini memiliki osmolaritas (tingkat kepekatan) cairannya mendekati serum (bagian
cair dari komponen darah), sehingga terus berada di dalam pembuluh darah.
!ermanaat pada pasien yang mengalami hipo%olemi (kekurangan cairan tubuh,
sehingga tekanan darah terus menurun). ?emiliki risiko terjadinya o%erload (kelebihan
cairan), khususnya pada penyakit gagal jantung kongesti dan hipertensi. Cairan
isotonik terdiri dari cairan garam aal (NaCl ,B), ringer laktat dan plasmalyte. Ketiga
jenis cairan ini eekti untuk meningkatkan isi intra%askuler yang adekuat dan
diperlukan jumlah cairan ini 8x lebih besar dari kehilangannya. Cairan ini cukup eekti
sebagai cairan resusitasi dan $aktu yang diperlukanpun relati lebih pendek dibanding
dengan cairan koloid.
c. Cairan Hipertonik
Cairan hipertonik memiliki osmolaritas lebih tinggi dibandingkan serum, sehingga
EmenarikF cairan dan elektrolit dari jaringan dan sel ke dalam pembuluh darah. ?ampu
menstabilkan tekanan darah, meningkatkan produksi urin, dan mengurangi edema
(bengkak). #enggunaannya kontradikti dengan cairan hipotonik. Cairan ini
mengandung natrium yang merupakan ion ekstraseluler utama. Gleh karena itu
pemberian natrium hipertonik akan menarik cairan intraseluler ke dalam ekstra seluler.
#eristi$a ini dikenal dengan inus internal. &isamping itu cairan natrium hipertonikmempunyai eek inotropik positi antara lain mem%asodilatasi pembuluh darah paru
7/22/2019 Materi+Konsep+Cairan+Fix
7/35
dan sistemik. Cairan ini bermanaat untuk luka bakar karena dapat mengurangi edema
pada luka bakar, edema perier dan mengurangi jumlah cairan yang dibutuhkan,
contohnya &extrose -, NaCl =, &extrose -D5inger'@actate, &extrose -DNaCl
,B.
!eberapa contoh cairan kristaloid 2
5inger @aktat (5@)
@arutan yang mengandung konsentrasi Natrium *= m6I
7/22/2019 Materi+Konsep+Cairan+Fix
8/35
alkalosis metabolik. Cairan ini digunakan pada demam berdarah dengue dan renjatan
kardiogenik juga pada sindrom yang berkaitan dengan kehilangan natrium seperti
asidosis diabetikum, insuisiensi adrenokortikal dan luka bakar. #ada anak dan bayi
sakit penggunaan NaCl biasanya dikombinasikan dengan cairan lain, seperti NaCl
,B dengan lukosa - .
7.Cairan Koloid
&isebut juga sebagai cairan pengganti plasma atau biasa disebut EplasmasubstituteF atau Eplasma expanderF. &i dalam cairan koloid terdapat 9at
7/22/2019 Materi+Konsep+Cairan+Fix
9/35
Hipotonik (78- mGsm
7/22/2019 Materi+Konsep+Cairan+Fix
10/35
1. Jumlah cairan : waktu pemberian =
ml/jam
ml/jam x drip tetes = tetes/menit
1 menit
7. Lumlah cairan x aktor tetesan MMMM tetes
7/22/2019 Materi+Konsep+Cairan+Fix
11/35
l. Amino%el'12 nutrisi tambahan pada gangguan saluran 3, penderita 3
yang dipuasakan, kebutuhan metabolik yang meningkat (misal luka bakar,
trauma, dan pasca operasi.
+# Kontraindikasi
a. &aerah yang memiliki tanda'tanda ineksi, iniltrasi atau thrombosis.
b. &aerah yang ber$arna merah, kenyal, bengkak dan hangat saat disentuh
c. ena di ba$ah iniltrasi %ena sebelumnya atau di ba$ah area lebitis
d. ena yang sklerotik atau bertrombus
e. @engan dengan pirai arterio%ena atau istula
. @engan yang mengalami edema, ineksi, bekuan darah, atau kerusakan
kulit
g. @engan pada sisi yang mengalami mastektomi (aliran balik %ena terganggu)
h. @engan yang mengalami luka bakar
,# Komplikasi
a. Hematoma, yakni darah mengumpul dalam jaringan tubuh akibat pecahnya
pembuluh darah arteri %ena, atau kapiler, terjadi akibat penekanan yang
kurang tepat saat memasukkan jarum, atau EtusukanF berulang pada
pembuluh darah.
b. 3niltrasi, yakni masuknya cairan inus ke dalam jaringan sekitar (bukan
pembuluh darah), terjadi akibat ujung jarum inus mele$ati pembuluh darah.
c. 4rombolebitis, atau bengkak (inlamasi) pada pembuluh %ena, terjadi akibat
inus yang dipasang tidak dipantau secara ketat dan benar.
d. 6mboli udara, yakni masuknya udara ke dalam sirkulasi darah, terjadi akibat
masuknya udara yang ada dalam cairan inus ke dalam pembuluh darah.
e. "yok ringan2 tubuh bereaksi terhadap 9at yang diinjeksikan ke dalam sistem
sirkulasi yang terlalu cepat. 4anda2 sakit kepala, nadi cepat, pingsan, dan
dyspnea.
f. Kelebihan %olume cairan2 kondisi yang disebabkan ketika terlalu banyak%olume cairan yang dimasukkan ke dalam sistem sirkulasi. 4anda2
meningkatnya tekanan darah, kesulitan bernapas (dyspnea).
6enis Cairan Intra;ena
Koloid
?erupakan larutan yang terdiri dari molekul'molekul besar yang sulit
menembus membran kapiler, digunakan untuk mengganti cairan intra%askuler.
?ekanisme secara umum memiliki siat seperti protein plasma sehingga cenderung
7/22/2019 Materi+Konsep+Cairan+Fix
12/35
tidak keluar dari membran kapiler dan tetap berada dalam pembuluh darah, bersiat
hipertonik dan dapat menarik cairan dari pembuluh darah. Aktiitas osmotic dari
molekul dengan berat jenis besar dari cairan koloid untuk menjaga cairan ini ada di
intra%ascular. >alaupun $aktu paruh dari cairan kristaloid dalam intra%ascular 7'=
menit, kebanyakan cairan koloid mempunyai $aktu paruh dalam intra%ascular ='1 jam.
Gleh karena itu penggunaannya membutuhkan %olume yang sama dengan jumlah
%olume plasma yang hilang. &igunakan untuk menjaga dan meningkatkan tekanan
osmose plasma.
!iasanya indikasi pemakaian cairan koloid adalah 2
*. 5esusitasi cairan pada pasien dengan deicit cairan intra%ascular yang berat
(misal2 syok hemoragik) sampai ada transusi darah.
7. 5esusitasi cairan pada hipoalbuminemia berat atau keadaan dimana
mumnya pemberian lebih kecil, onsetnya lambat, durasinya lebih panjang, eek
samping lebih banyak, dan lebih mahal.
6enis
7/22/2019 Materi+Konsep+Cairan+Fix
13/35
#ada spontaneus bacterial peritonitis ("!#) yang merupakan komplikasi dari
sirosis. "irosis memacu terjadinya asites
7/22/2019 Materi+Konsep+Cairan+Fix
14/35
6dema paru tetap terjadi baik setelah penggunaan kristaloid maupun koloid
(H6"), yang maniestasinya menyebabkan kerusakan al%eoli.
H6" tidak dapat meningkatkan sirkulasi splanchnic dibandingkan dengan
gelatin pada pasien sepsis dengan hipo%olemia.
H6" mempunyai resiko lebih tinggi menimbulkan gangguan koagulasi, A5;,
pruritus, dan li#er !ailure. Hal ini terutama terjadi pada pasien dengan kondisi
iskemik reperusi (contoh2 transplantasi ginjal).
5esiko nerotoksik pada H6" dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan gelatin
pada pasien dengan sepsis.
Ad#erse reaction 2 H6" dapat terakumulasi pada jaringan retikulo endotelial jika
digunakan dalam jangka $aktu yang lama, sehingga dapat menimbulkan pruritus.
Contoh 2 HA6" steril, 6xpausin.
,# De>tran
Komposisi 2 dextran tersusun dari polimer glukosa hasil sintesis dari bakteri
@euconostoc mesenteroides, yang ditumbuhkan pada media sukrosa.
3ndikasi 2
#enambah %olume plasma pada kondisi trauma, syok sepsis, iskemia miokard,
iskemia cerebral, dan penyakit %askuler perier.
?empunyai eek anti trombus, mekanismenya adalah dengan menurunkan
%iskositas darah, dan menghambat agregasi platelet. #ada suatu penelitian
dikemukakan bah$a dextran'8 mempunyai eek anti trombus paling poten jika
dibandingkan dengan gelatin dan H6".
Kontraidikasi 2 pasien dengan tanda'tanda kerusakan hemostatik (trombositopenia,
hipoibrinogenemia), tanda'tanda gagal jantung, gangguan ginjal dengan oliguria atau
anuria yang parah.
Ad#erse Reaction2 &extran dapat menyebabkan syok anailaksis, dextran juga sering
dilaporkan dapat menyebabkan gagal ginjal akibat akumulasi molekul'molekul dextran
pada tubulus renal. #ada dosis tinggi, dextran menimbulkan eek pendarahan yang
signiikan.
Contoh 2 hibiron, isotic tearin, tears naturale 33, plasmausin.
-# Gelatin
Komposisi 2 elatin diambil dari hidrolisis kolagen bo%ine.
3ndikasi 2 #enambah %olume plasma dan mempunyai eek antikoagulan,
#ada sebuah penelitian in%itro dengan tromboelastropgraphy diketahui bah$a gelatinmemiliki eek antikoagulan, namun lebih kecil dibandingkan H6".
7/22/2019 Materi+Konsep+Cairan+Fix
15/35
Kontraindikasi 2 haemacel tersusun atas sejumlah besar kalsium, sehingga harus
dihindari pada keadaan hiperkalsemia.
Ad#erse reaction 2 dapat menyebabkan reaksi anailaksis. #ada penelitian dengan
7. pasien, dilaporkan bah$a gelatin mempunyai resiko anailaksis yang tinggi bila
dibandingkan dengan starches.
Contoh 2 haemacel, gelousine.
Keuntungan dan Kerugian Koloid
Keunggulan Kekurangan
6kspansi %olume #lasma tanpa disertai
ekspansi %olume interstisial
Anailaksis
6kspansi %olume lebih besar
dibandingkan %olume sama kristaloid
?ahal
?asa kerja lebih panjang Albumim nisa memperburuk depresi
miokard pada pasien syok, karena
berikatan dengan CaDD, yang pada
gilirannya menurunkan ion kalsium
Gksigenasi jaringan lebih baik kemungkinan koagulopati dan
mengganggu uji silang golongan darah
radien al%eolar'arterial G7lebih kecil
?eningkatkan kardiak output
?engembalikan aliran darah regional
pada hipo%olemia
Kele"ihan dan Kerugian Kristaloid
Keunggulan Kekurangan
4ersedia di mana'mana 6ek %olume lebih lemah dan singkat
dibandingkan koloid
Komposisi menyerupai #lasma (acetated
ringer, lactated ringer)
Gksigenasi jaringan tidak sebaik koloid
karena jarang antara pembuluh darah dan
jaringan lebih besar
?udah disimpan pada suhu kamar 6dema interstisiil, otak edema
7/22/2019 Materi+Konsep+Cairan+Fix
16/35
!ebas reaksi anailaksis #enurunan ungsi jantung
6konomis
Pemilihan Kristaloid 8s Koloid
3kuti prinsip dasar isiologis yang telah mapan
!ukan oleh karena resusitator pemakai kristaloid atau koloid
&itentukan oleh pasien
#ertahankan kadar Hb dan aktor koagulasi
Per"andingan kristaloid dan koloid
Kristaloid Kolloid
E:ek ;olume
intra;askuler
' @ebih baik (eisien, %olume lebih
kecil, menetap lebih lama
E:ek ;olume
interstisial
@ebih baik '
Sem"a" paru $eduanya sama%sama potensial menyebabkan sembab paru
Sem"a" peri:er "ering Larang
Koagulopati ' &ekstran / kanji hidroksi etil
Aliran urine @ebih besar ;5 menurun
Reaksi
7/22/2019 Materi+Konsep+Cairan+Fix
17/35
?isalnya2 gagal ginjal, gagal jantung, dll. "ecara umum orang yang lebih muda
mempunyai persentase cairan tubuh yang lebih tinggi dibanding dengan orang yang
lebih tua
,# 6enis kelamin
pria secara proporsional mempunyai lebih banyak cairan tubuh dibanding dengan
$anita
-# Temperatur Lingkungan
@ingkungan yang panas bisa menyebabkan kita berkeringat banyak sehingga cairan
banyak keluar
1# Diet
&iet tinggi natrium akan berungsi meretensi urine, demikian juga sebaliknya.
$# O"at
7/22/2019 Materi+Konsep+Cairan+Fix
18/35
mengangkut substansi lain, seperti en9im dan hormon. C6" juga memba$a komponen
darah seperti sel merah dan sel darah putih, ke seluruh tubuh.
b& (smosis dan osmolaritas
#erpindahan air terjadi melalui membran dari daerah dengan konsentrasi 9at
terlarut yang rendah ke daerah dengan konsentrasi 9at terlarut tinggi sampai dengan
kedua konsentrasi tersebut sama.
- Difusi
?erupakan kecenderungan alami dari suatu substansi untuk bergerak dari suatu area
dengan konsentrasi yang lebih tinggi ke daerah konsentrasi yang rendah. &iusi terjadi
melalui perpindahan tidak teratur dari ion dan molekul.
< 0iltrasi
4ekanan hidrostatik dalam kapiler cenderung untuk menyaring cairan yang keluar dari
kompartemen %ascular ke dalam cairan intra seluler.
< Pompa natrium
7/22/2019 Materi+Konsep+Cairan+Fix
19/35
Regulasi perse"aran Cairan di seluruh tu"uh
#rinsipnya adalah A&H atau antidiuretic hormone ditambah dengan sensasi
haus akan merubah kondisi cairan dalam tubuh. hal ini dipengaruhi oleh2
*. kekurangan sejumlah air di dalam tubuh
7. #enambahan jumlah ion NaDdalam tubuh
=. #eningkatan osmolalitas darah
8. penurunan %olume sirkulasi darah
-. osmoreseptor yang dirangsang pada hipotalamus
1. A&H yang dilepaskan dari pituitari posterior
0. sensasi haus yang meningkat
7/22/2019 Materi+Konsep+Cairan+Fix
20/35
Pengaturan Keseim"angan Cairan
Grgan yang berperan dalam pengaturan keseimbangan cairan meliputi2
Gin=al
;ungsi'ungsi utama ginjal dalam mempertahankan keseimbangan cairan2
' #engaturan %olume dan osmolalitas C6" melalui retensi dan eksresi selekti cairan
tubuh.
' #engaturan kadar elektrolit dalam C6" dengan retensi selekti substansi yang
dibutuhkan.
' #engaturan pH C6" melalui retensi ion'ion hidrogen.
' 6kskresi sampah metabolik dan substansi toksik.
Gleh karena itu gagal ginjal jelas mempengaruhi keseimbangan cairan, karena ginjal
tidak dapat berungsi.
6antung dan pem"uluh darah
Kerja pompa jantung mensirkulasi darah melalui ginjal di ba$ah tekanan yang
sesuai untuk menghasilkan urine. Kegagalan pompa jantung ini mengganggu perusi
ginjal dan karena itu mengganggu pengaturan air dan elektrolit.
7/22/2019 Materi+Konsep+Cairan+Fix
21/35
Paru
7/22/2019 Materi+Konsep+Cairan+Fix
22/35
5enin adalah "ekelompok hormon terkait yang bekerja sama untuk mengatur
tekanan darah dan keseimbangan cairan. 6n9im proteolitik disintesis, disimpan, dan
dikeluarkan oleh sel'sel juxtaglomerular ginjal, yang berungsi dalam pengaturan
tekanan darah dengan mengkatalisis kon%ersi angiotensinogen menjadi angiotensin
glikoprotein plasma 3. Hal ini, pada gilirannya, diubah menjadi angiotensin 33 oleh en9im
yang hadir dalam konsentrasi yang relati tinggi di paru'paru. Angiotensin 33 adalah
%asokonstriktor salah satu yang dikenal paling kuat, dan juga merupakan rangsangan
kuat sekresi aldosteron.
5angsangan untuk sekresi renin meliputi deplesi natrium, dehidrasi, penurunan
albumin serum, sirosis hati, gagal jantung, stenosis arteri ginjal, dan stimulasi sara
ginjal. "etiap kali aliran darah ke ginjal berkurang, renin dan angiotensin disekresi
terbentuk. Angiotensin ini menyebabkan %asokonstriksi luas dan ele%asi tekanan darah
konsekuen untuk sangat meningkatkan tahanan perier total. 6ek kedua, peningkatan
sekresi aldosteron, menyebabkan retensi garam dan air oleh ginjal dan %olume cairan
ekstraseluler meningkat oleh karena itu, curah jantung, dan tekanan arteri. "elain itu,
angiotensin bertindak langsung pada ginjal menyebabkan retensi garam dan air, yang
menyebabkan peningkatan jangka panjang dalam tekanan darah arteri. 5enin'
angiotensin'aldosteron sistem pengaturan keseimbangan natrium, %olume cairan, dan
tekanan darah oleh sekresi renin dalam menanggapi penurunan perusi ginjal. 5enin
menghidrolisis sebuah globulin plasma untuk melepaskan angiotensin 3, yang cepat
terhidrolisis menjadi angiotensin 33, yang pada gilirannya merangsang sekresi
aldosteron. Aldosteron menimbulkan retensi natrium, retensi air, peningkatan tekanan
darah, dan pemulihan perusi ginjal, yang menutup dari sinyal untuk rilis renin.
Angiotensin 33 adalah %asokonstriktor kuat, yang juga meningkatkan tekanan darah.
7/22/2019 Materi+Konsep+Cairan+Fix
23/35
AD2 release and e::e?t
;igur -'*2 hormon antidiuretik (A&H) pelepasan dan akibat.
Gsmolalitas serum meningkat atau penurunan %olume darah menstimulasi pelepasan
A&H dari hipoisis posterior. A&H meningkatkan permeabilitas tubulus distal,
mempromosikan penyerapan air
asopresin adalah hormon peptida yang mengatur reabsorpsi air dan garam
pada manusia dan mamalia lainnya. &i ginjal, ia mengendalikan perubahan
permeabilitas tubulus untuk mencegah ekskresi garam dan glukosa. #embuatan dan
sekresi hormon antidiuretik terjadi di kelenjar hipoisis posterior otak, di mana ia adalah
salah satu dari dua hormon dilepaskan, oksitosin yang lain. A&H disekresi setiap kali
tubuh menjadi hipo%olemik dari kehilangan cairan yang signiikan.
"ekresi hormon antidiuretik (A&H), disebut juga %asopressin, terjadi di kelenjar
hipoisis otak dan membuat air dalam aliran darah. ;aktor utama yang mempengaruhi
pelepasannya adalah pengurangan jumlah air dalam plasma dan peningkatan jumlah
molekul padat, seperti gula dan garam, dalam aliran darah. A&H menyebabkan ginjal
menyerap kembali air, bukan untuk mengeluarkan sebagai urin, dan mengakibatkan
diabetes insipidus.
7/22/2019 Materi+Konsep+Cairan+Fix
24/35
olume deisit cairan, juga disebut
hipo%olemia, adalah kehilangan air
yang berlebihan dan elektrolit
dalam proporsi yang sama:
pembuluh darah, dehidrasi seluler
atau intraseluler.
?aniestasi Klinis2
*. Kulit 4ented turgor dan
membran mukosa kering
7. #ostural hipotensi
=. #eningkatan denyut jantung
8. 6kstrim haus
-. #using, kelemahan, dan
perubahan status mental
1. injal shutdo$n dan koma
dengan deisit %olume cairan
parah
Ge=ala Dehidrasi
&erajat dehidrasi dinilai sesuai dengan tanda dan gejala yang mencerminkan jumlah
cairan yang hilang2
#ada tahap a$al dehidrasi, tidak ada tanda'tanda atau gejala. ;itur a$al sulit dideteksi
tetapi mencakup kekeringan pada mulut dan haus. "eiring dengan peningkatan
dehidrasi, tanda dan gejala berkembang. 3ni termasuk2 rasa haus, perilaku gelisah atau
pemarah, penurunan turgor kulit, membran mukosa kering, mata cekung, ubun cekung
(pada bayi), dan tidak adanya air mata ketika menangis penuh semangat.
ejala dehidrasi a$al atau ringan meliputi2
>ajah memerah Haus ekstrim, lebih dari normal atau tidak dapat minum
Kulit kering, hangat
4idak bisa le$at air seni atau jumlah yang berkurang, gelap, kuning
#using diperparah ketika Anda sedang berdiri
Kelemahan
Kram di lengan dan kaki
?enangis dengan air mata sedikit atau tidak ada
?engantuk atau pemarah 4idak sehat
7/22/2019 Materi+Konsep+Cairan+Fix
25/35
"akit kepala
Kering mulut, lidah kering, dengan air liur kental.
#ada dehidrasi berat, eek ini menjadi lebih jelas dan pasien dapat
mengembangkan bukti syok hipo%olemik, termasuk2 kesadaran berkurang, kurangnya
output urin, ekstremitas dingin lembab, denyut nadi cepat dan lemah (denyut radial
mungkin tidak terdeteksi), rendah atau tidak terdeteksi tekanan darah, dan sianosis
perier. Kematian segera jika tidak dimulai rehidrasi dengan cepat.
ejala dehidrasi sedang sampai berat meliputi2
4ekanan darah rendah
#ingsan
Kontraksi otot yang parah pada lengan, kaki, perut, dan punggung
Kejang'kejang
#erut kembung
agal jantung
Cekung ubun ' titik lemah pada kepala bayi
Kering mata cekung, air mata sedikit atau tidak ada
Kulit kehilangan ketegasan dan terlihat keriput
Kurangnya elastisitas kulit (ketika sedikit kulit diangkat tetap terlipat dan memakan
$aktu lama untuk kembali ke posisi normal)
Cepat dan mendalam bernapas ' lebih cepat dari biasanya
Cepat pulsa, lemah
Terapi Cairan
7/22/2019 Materi+Konsep+Cairan+Fix
26/35
4erapi cairan*. 5esusitasi crystalloid dan colloid untuk mengganti kehilangan cairan akut.
7. #emeliharaan elektrolit dan nutrisi untuk mengganti kehilangan
(3>@DurinDeses)
prinsip dasar
*. ?engganti2 kerugian
Abnormal2 34, ruang =,
!erkelanjutan kerugian,
septik dan "yok
hipo%olemik.
7. ?emelihara2 rin D
Kehilangan cairan
=. ?emperbaiki2 Asam
basa,
ketidakseimbangan
elektrolit.
7/22/2019 Materi+Konsep+Cairan+Fix
27/35
KOPARTEEN CAIRAN T7372
4ubuh orang de$asa terdiri dari2 9at padat ' 8 berat badan dan 9at cair ' 1
berat badan: 9at cair terdiri dari2 cairan intraseluler ' 8 berat badan dan cairan
ekstraseluler ' 7 berat badan: sedangkan cairan ekstraseluler terdiri dari 2 cairan
intra%askuler ' - berat badan dan cairan interstisial ' *- berat badan Ada pula
cairan lime dan cairan transeluler yang termasuk cairan ekstraseluler. Cairan
transeluler sekitar *'= berat badan, meliputi sino%ial, pleura, intraokuler dan lain'lain.
Cairan intraseluler dan ekstraseluler dipisahkan oleh membran semipermeabel.
Neonatus !ayi = bulan
Cairan 3ntraseluler 8 8
#lasma - -
3nterstisial =- 7- Lumlah cairan + bb 0 bb
olume kompartemen cairan sangat dipengaruhi oleh Natrium dan protein plasma.
Natrium paling banyak terdapat di cairan ekstraseluler, di cairan intra%askuler (plasma)
dan interstisial kadarnya sekitar *8 m6I
7/22/2019 Materi+Konsep+Cairan+Fix
28/35
*. Cairan Kristaloid
a. !? rendah ( + &alton ) dengan atau tanpa glukosa
b. 4ekanan onkotik rendah, sehingga cepat terdistribusi ke seluruh ruang
ekstraseluler
c. ?engandung elektrolit2 5inger lactate, 5ingerOs solution, NaCl ,B
d. 4idak mengandung elektrolit2 &ekstrosa -
7. Cairan Koloid
a. !? tinggi ( / + &alton )
b. 4ekanan onkotik tinggi, sehingga sebagian besar akan tetap tinggal di ruang
intra%askuler
c. 4ermasuk golongan ini2 Albumin, )lasma protein !raction2 #lasmanat,
#roduk darah 2 sel darah merah, Koloid sintetik2 &ekstran, *ydroxyethyl
starch
=. Cairan Khusus
&ipergunakan untuk indikasi khusus atau koreksi: misal2 NaCl = , "odium'
bikarbonat, ?annitol, Natrium laktat hipertonik Ada pula cairan kombinasi,
misal2 5inger dan &ekstrosa - : NaCl ,8- dan &ekstrosa - .
6enis ?airan "erdasarkan tu=uan terapi%
*. Cairan rumatan ( maintenance ).
!ersiat hipotonis2 konsentrasi partikel terlarut konsentrasi cairan intraseluler
(C3"): menyebabkan air berdiusi ke dalam sel. 4onisitas 70 mGsm
7/22/2019 Materi+Konsep+Cairan+Fix
29/35
b. Na D *,+ m6I e. @emak -,1 g
c. K D 7,8 m6I . #rotein 1,8 g
&urante operasi diberi cairan2
a. #engganti puasa 7 ml@ akanmenurun pada keadaan menurunnya
akti%itas seperti dalam keadaan koma dan keadaan hipotermi maka kebutuhan
cairan rumatan harus dikurangi *7 pada setiap penurunan suhu *C diba$ah
suhu tubuh normal. Cairan intra%ena untuk terapi rumatan ini biasanya
campuran &extrosa - atau * dengan larutan NaCl ,B 82* , =2*, atau *2*
yang disesuaikan dengan kebutuhan dengan menambahkan larutan KCl 7
m6I
7/22/2019 Materi+Konsep+Cairan+Fix
30/35
"ebagai pengganti air dan elektrolit yang hilang secara abnormal (#re%ious
>ater @osses#>@) yang menyebabkan dehidrasi. Lumlahnya berkisar antara
-'*- !!. !iasanya kehilangan cairan yang menyebabkan dehidrasi ini
disebabkan oleh diare, muntah'muntah akibat stenosis pilorus, kesulitan
pemasukan oral dan asidosis karena diabetes. !erdasarkan #>@ ini derajat
dehidrasi dibagi atas ringan yaitu kehilangan cairan sekitar ='- !!, dehidrasi
sedang kehilangan cairan sekitar 1'B !! dan dehidrasi berat kehilangan
cairan berkisar * atau lebih !!.
=. 4erapi pengganti kehilangan cairan yang masih tetap berlangsung
( Concomitant $ater lossesC>@).
Kehilangan cairan ini bisa terjadi melalui muntah dan diare yang masih tetap
berlangsung, pengisapan lendir, parasentesis dan lainnya. Lumlah kehilangan
C>@ ini diperkirakan 7- ml
7/22/2019 Materi+Konsep+Cairan+Fix
31/35
Rumus Ke"utuhan Cairan
Kebutuhan cairan pada tubuh data dihitung sebagai berikut2
#ada anak * Kg , maka * Kg maka dihitung * ml< !!. ?issal !! + kg
maka kebutuhan cairan adalah + x * + ml
7/22/2019 Materi+Konsep+Cairan+Fix
32/35
5umus 4#? * x cc cc
* ml (7 botol) dalam * jam atau mendapat ad%is dari dokter *ml
7/22/2019 Materi+Konsep+Cairan+Fix
33/35
Kebutuhan cairan * hari (78 jam) 78 x =7 ml 01+ ml
7/22/2019 Materi+Konsep+Cairan+Fix
34/35
&okumentasi
' 4anda dan gejala klinis
' Hasil pemeriksaan laboratorium
' 3nter%ensi kepera$atan
' #engkajian ulang setelah resusitasi
' Gbat yang diberikan
End point o: :luid resusitasi
#erusi normal
'!# (sistole) B J* mmhg
'rine production ,- J* ml
7/22/2019 Materi+Konsep+Cairan+Fix
35/35
4erapi cairan merupakan salah satu aspek terpenting dari pera$atan pasien.
#emilihan cairan sebaiknya berdasarkan atas status hidrasi pasien, konsentrasi
elektrolit dan kelainan metabolik yang ada. "ecara sederhana tujuan terapi cairan
dibagi atas resusitasi atau pengganti yaitu untuk mengganti kehilangan cairan akut dan
rumatan untuk mengganti kehilangan harian. Gleh karena itulah peran pera$at sangat
penting untuk mengkaji dan mengambil tindakakn berdasarkan critical thinking
membangun untuk menentukan terapi serta prinsip cairan yang akan diaplikasikan
dalam tubuh manusia.
Da:tar Pustaka
*. ?arylin. 6, &oengoes. 7*. +ursin Dianostic ,anual (online)
7. "unatrio ". 5esusitasi Cairan. ?edia Aesculapius ;K32 Lakarta, 7 Agustus.
=. !alk A5, 6ly 6>, oyette 56. "epsis Hand !ook. "ociety o Critical Care
?edicine. 7nd ed. 78
8. #edoman Cairan 3nus. 6disi 3 #4 Gtsuka 3ndonesia2 *BB1.
-. "mith 5?. Anesthesia or 3nants and Children. ;luid therapy and !lood
replacement. 8th ed. 4he C ?osby Company. "t @ouis, 4oronto.
@ondon,*B+2-11'10.