PERUM PERHUTANI DIVISI REGIONAL JAWA TIMUR KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN NGANJUK N GANJUK , DESEMBER 201 4
PERUM PERHUTANI DIVISI REGIONAL JAWA TIMUR
KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN NGANJUK
NGANJUK, DESEMBER 2014
KPH BOJONEGORO
KPH KEDIRI
KPH JOMBANG
KPH SARADAN
PROFIL KPH NGANJUK- Utara- Barat- Selatan- Timur
::::
7°26’60” LS111°45’12” BT7°43’14” LS111°59’24” BT
DAS Brantas dengan Sub DAS Widas, Kedung Pedet, Kuncir Kanan, Kuncir Kiri, Kedung Mancon, Rejoso, Kedung Padang, Senggowar, Tretes, Kedung Soko, Konang, Tunggak.
LUAS : 21.273,1 Ha; 2 BH; 5 BKPH; 23 RPH
P#9. PEMELIHARAAN HCVF / KBKT
9.1.Penilaian untuk menentukan keberadaan karakter yang
konsisten dengan KBKT akan dilakukan sesuai dengan skala
dan intensitas pengelolaan hutan.
9.2.Konsultasi dalam penentuan KBKT dan pilihan-pilihan upaya
pemeliharaannya.
9.3.Rencana pengelolaan hutan termasuk memuat upaya khusus
untuk memelihara dan meningkatkan KBKT. Upaya ini termuat
dalam ringkasan management plan.
9.4.Pemantauan efektifitas upaya pemeliharaan dan peningkatan
KBKT.
KEPATUHAN TERHADAP STANDARD FSC
Untuk mengetahui apakah di dalam wilayah unitmanagemen hutan Perum Perhutani KPH Nganjukterdapat KBKT dengan melalui proses konsultasi(ekologi dan sosial) sebagai pemenuhan prinsipFSC Kriteria 9.1 dan 9.2.
Membangun strategi pengelolaan KBKT denganmenggunakan proses PCP (ParticipotoryConservation Planning) dan SCP (Site ConservationPlanning) sebagai pemenuhan prinsip FSCKriteria 9.3.
Membangun sistem monitoring pengelolaan KBKTuntuk mengetahui apakah strategi yangdikembangkan sudah tepat atau belum sebagaipemenuhan prinsip FSC Kriteria 9.4.
(Panduan Identifikasi Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi di Indonesia, Konsorsium Revisi HCV toolkit Indonesia, 2009)
• Kawasan yang Mempunyai Tingkat Keanekaragaman Hayati yang Penting (NKT 1)
• Kawasan Bentang Alam yang Penting Bagi Dinamika Ekologi Secara Alami (NKT 2)
• Kawasan yang Mempunyai Ekosistem Langka atau Terancam Punah (NKT 3)
• Kawasan Yang Menyediakan Jasa-jasa Lingkungan Alami (NKT 4)
• Kawasan yang Mempunyai Fungsi Penting untuk Pemenuhan Kebutuhan Dasar Masyarakat Lokal (NKT 5)
• Kawasan yang Mempunyai Fungsi Penting Untuk Identitas Budaya Tradisional Komunitas Lokal (NKT 6)
KAWASAN HCVF HASIL IDENTIFIKASI
KEANEKARAGAMAN HAYATI
NKT 1. KEANEKARAGAMAN
HAYATI PENTING
• 1.738,5 HA
• HL, & HAS
NKT 2. BENTANG ALAM PENTING BAGI DINAMIKA EKOLOGI
• TIDAK DITEMUKAN
NKT 3. EKOSISTEM LANGKA ATAU
TERANCAM PUNAH• 2 Goa : Habitat
Kelelawar di Pt.147b BKPH Tamanan danPt.227a BKPH Wengkal
JASA LINGK SOSIAL BUDAYANKT 4. JASA LINGKUNGAN
ALAMI
•49 TITIK SUMBER MATA AIR, 12 Sub Das Brantas
•4 Waduk : S.Suko, MbahIrun, Manggarejo, Omben.
•Luas Total : 1.179,4 Ha
•701,5 Ha Daerah Curam
NKT 5. PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MASYARAKAT LOKAL
•49 TITIK SUMBER MATA AIR
•Sistem Tumpangsari
•Hijauan Makanan Ternak
•Pemenuhan Kayu Bakar
NKT 6. IDENTITAS BUDAYA KOMUNITAS LOKAL
•10 LOKASI SITUS / PUNDEN/ KUBURAN/ TEMPAT KERAMAT TOTAL SELUAS 2,95 HA
TAHAPAN KEGIATAN IDENTIFIKASI HCVF
No Tahapan Kegiatan Pelaksanaan
1 Survey Biodiversity Tahap I 2010
2 DPPL 2010
3 Kajian Studi Dampak Sosial 2010
4 Kajian SDS 2010
5 Kajian HCVF (Ekologi & Konsultasi Sosial)dan Pengelolaan HCVF denganmenggunakan metode SCP (SiteConservation Planning) dan PCP(Participatory Conservation Planning)
2011
6 FGD SCP 2011
7 Finalisasi Dokumen HCVF 2011
8 Konsultasi Publik Hasil Identifikasi HCVF 2012
8 Tanggapan Tenaga Ahli HCVF 2013
9 Konsultasi Publik Indentifikasi, Hasil Monev dan Rencana Pengelolaan HCVF
2014
(Panduan Identifikasi Kawasan bernilai Konservasi Tinggi di Indonesia, Konsorsium Revisi HCV toolkit Indonesia, 2009)
1. Survey Biodiversity2. Identifikasi Mata Air,
Sungai dan Waduk3. Identifikasi Situs4. Studi Dampak Sosial
No. Nama Lokasi Jumlah Lokasi
1 Hutan Lindung 49
2Hutan Alam Sekunder (HAS : HLT
& HAKL)22
3 Mata Air 49
4 Sungai 101
5 Waduk 4
6 Goa 2
7 Situs Budaya 23
Jumlah 250
Bulan Juli 2011
HASIL PENILAIAN KBKT
1. Nilai-Nilai Ekologis (Ecological Values)
NKT1. Kawasan yang Mempunyai
Tingkat Keanekaragaman Hayati
yang Penting
• NKT. 1.1. Unit managemen
berada dalam atau diusulkan
sebagai hutan lindung serta zona
penyangganya. Ya
• Hutan Lindung
1.266,5 ha
• Hutan Alam Sekunder
472,0 ha
NKT 1.2. Unit Managemen Berada Berisi (mungkin) Species Hampir Punah ? (TIDAK)
HASIL PENILAIAN KBKT
NKT .1.3. Unit Managemen Hutan berisi konsentrasi species endemis, langka,
terancam dan hampir punah? (YA)
NKT .1.3. Spesies Endemik
dan RTE1. Kijang, 2.046,90 ha2. Trenggiling, 2.068,40 ha3. Monyet Ekor Panjang,
1.060,50 ha4. Merak, 720,70 ha
5. Elang Ular Bido, 907,70 ha
HASIL PENILAIAN KBKT• NKT 1.4. Unit manajemen Hutan berisi
habitat kritis, jalur atau lokasi tujuan
migrasi, atau konsentrasi spesies
semusim. Ya
• Goa-goa yang terdapat pada KPH Nganjuk merupakan tempat
berlindung dari beberapa jenis kelelawar. Kelelawar-kelawar tersebut berada di dalam goa sepanjang siang hari dan keluar goa pada malam hari untuk mencari makanan. Makanan kelelawar adalah serangga, jadi secara tidak langsung kelelawar juga merupakan isektisida alami yang membantu petani dalam pembasmian hama serangga yang menyerang tanamannya Goa bagikelelawar atau burung wallet.
1. Goa Gong ptk 147b RPH Balo BKPH Tamanan2. Goa Margo Tresno Ptk 227a RPH Cabean
BKPH Wengkal
HASIL PENILAIAN KBKT• NKT 2. Kawasan Bentang Alam yang Penting
Bagi Dinamika Ekologi Secara Alami
NKT 2.3 Species Interest adalah Species yang
memiliki peranan ekosistem tertinggi, sehingga
dengan melindungi species Interest diharapkan
sepecies lain terlindungi
•1. Elang Ular Bido (Spillornis cheela)
Habitat Pada HL, HAS (total luas 907,70 ha)
2. Trenggiling (Manis javanica)Habitat berada di HL, HAS seluas 2.068,40 ha
3. Ular Kobra (Ophiophagus hannah)Habitat berada di Kawasan Produksi RPH Cabean, BKPH Wengkal seluas 180,5 ha
HASIL PENILAIAN KBKT• NKT 3. Kawasan yang Mempunyai Ekosistem
Langka atau terancam Punah. Kawasan yangteridentifikasi adalah Goa Karst, prosesterbentuknya melalui proses alami yang memakanwaktu ratusan tahun. Didalam Goa terdapatekosistem khas yang tidak sama dengan ekosistemdaratan lainnya, bentuk batuannya hasil darimineralisasi kapur yang bercampur dengan airhujan yang menetes secara perlahan denganwaktu yang sangat lama, apabila terjadi kerusakanmaka untuk memulihkannya dapat dikatakan tidakmungkin dilakukan
Goa Balo dan Goa Margo Tresno
HASIL PENILAIAN KBKT
• NKT 4. Kawasan Yang Menyediakan Jasa-jasa
Lingkungan Alami
4.1. Unit Manajemen Hutan terdapat mata air yang
memiliki fungsi hidrologis bagi kawasan sekitarnya? Ya
Mata Air : 10,2 HaKawasan Waduk Sumber Suko : 10,1 Ha Mbah Irun : 7,1 Ha Manggarejo : 5,8 Ha Waduk Omben : 10,3 HaTangkapan Air (DAS Brantas) 1.135,9 Ha
HASIL PENILAIAN KBKT
4.2. Unit Manajemen Hutan memilikiKawasan yang Penting bagi PengendalianErosi dan Sedimentasi ? Ya
Daerah Curam seluas 701,5 Ha
HASIL PENILAIAN KBKT
NKT 5. Kawasan Alam yang MempunyaiFungsi Penting untuk Pemenuhan KebutuhanDasar Masyarakat Lokal Ada
(Perencekan, HMT, Tumpangsari, Empon-Empon)
PEMENUHAN BAHAN BAKAR
Empon - Empon
HASIL PENILAIAN KBKT
NKT 6. Kawasan Hutan yang mempunyaiFungsi Penting untuk Identitas BudayaTradisional Komunitas Lokal
Ada Situs Budaya
NO JENIS KEGIATANNKT
VOLUME KEGIATAN
TATA WAKTU KETERANGAN
1. Sosialisasi dan penyuluhan NKT 1.1 ,NKT 1.3 12 kali Jan – Des Bulanan
2. Pemasangan PapanInformasi / Peringatana. Pelarangan
penggarapan lahanb. Pelarangan Perburuan
Satwac. Larangan merusak
Habitat Satwad. Papan Informasi Situs
NKT 1.1, NKT 1.3,NKT 2.3, NKT . 3,NKT 4.1, NKT 6
2 kali Februari & Juli Persemester
3. Rehabilitasi / Pengkayaana. Hutan Lindungb. Kawasan Perlindungan
Setempat
NKT 1.1, NKT 1,4 1 kali Tahunan Dengan tanaman jenislokal rekomendasi surveibiodiversity
4. Pemeliharaan tanaman NKT 1.1, NKT 1.4 1 kali Tahunan
5 Markir Pal batas All NKT 1 kali Tahunan
6. Patroli Rutin All NKT Harian Jan – Des Rutin
7. Pelatihan PengelolaanKawasan Perlindungan
All NKT 1 kali Tahunan
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA