Top Banner

of 22

PUSKESMAS WILANGAN NGANJUK

Mar 01, 2016

Download

Documents

Isnaini Amaliah

nain
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

WILANGAN NGANJUK

LAPORAN KEGIATAN PKL DI PUSKESMAS WILANGAN NGANJUK

TGL 28-1-2002 SAMPAI DENGAN 21-2-2002

OLEH

AKADEMI KEBIDANAN GRIYA HUSADA

SURABAYA

2002

BAB III

LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK LAPANGAN

DI PUSKESMAS WILANGAN DAN POLINDES WILAYAH

KERJA PUSKESMAS WILANGAN NGANJUK

(Tgl 28-1-2002 s/d 21-2-2002)

3.1 DATA UMUM PUSKESMAS WILANGAN

1. Geografi

Letak

Kecamatan Wilangan terletak sebelah barat kota Nganjuk (jarak ( 12 Km)

Batas Wilayah

Utara: Karisidenan Madiun

Timur: Kecamatan Bagor

Selatan: Kecamatan Sawahan

Barat: Kecamatan saradan (Karisidenan Madiun)

Luas Wilayah

Luas Kec. Wilangan : 1.946,8 HA

Terdiri dari

: 6 Desa

18 Pedukuhan

Sarana Transportasi

Sebagian besar jalan desa dapat dilalui kendaraan bermotor.

2. Data demografi

1. Jumlah penduduk : 25.347 jiwa terdiri dari :

: 12.497

:12.850

2. Jumlah KK : 5904

3. Jumlah rumah : 5.925 terdiri dari

Rumah Permanen : 1252

Rumah semi permanen : 1182

Rumah tidak permanen : 2931

4. Sosial Ekonomi

Sebagian besar penduduk Wilangan adalah bermata pencaharian tani

Agama yang dianut mayoritas adalah Islam

5. Jenis Pendidikan

Mayoritas penduduk Wilangan adalah tamat SD

3.2 DATA KHUSUS

1. Sarana Kesehatan yang ada :

Puskesmas Induk: 1 (di kecamatan Wilangan)

Puskesmas Pembantu: 2 - Pustu Ngudikan

Pustu Sudimoroharjo

Jumlah Polindes: 3 - Polindes Ngadipuro

Polindes Mancon

Polindes Sukoharjo

Jumlah Posyandu 27 buah

2. Transportasi

Roda 4 (pusling): 1 unit

Roda 2 (sepeda motor : 2 unit

3. Sarana Tenaga Kesehatan Di Puskesmas Wilangan

Jumlah dan jenis tenaga

Dokter

: 2

Dokter Gigi

: 1

Bidan

: 5

Perawat/para medis

: 10

Perawat gigi

: -

Pembantu Perawat

: 2

Petugas Sanitasi

: 1

Petugas Gizi

: 1

Petugas Imunisasi

: 1

Analis

: 1

Petugas kamar obat

: 1

TU

: 1

Lain-lain (Sopir, pekarya): 2

3.3 PROGRAM POKOK YANG DILAKSANAKAN PUSKESMAS WILANGAN

ADALAH SESUAI DENGAN POLA PROGRAM PUSKESMAS ERA DESENTRALISASI YAITU :

1. Promosi Kesehatan

2. Kesehatan Lingkungan

3. Kesehatan Ibu dan anak, termasuk KB

4. Perbaikan Gizi

5. Pemberantasan penyakit menular

6. Pengobatan

7. Pencatatan dan Pelaporan

Namun demikian tidak pula menyampingkan program pokok puskesmas dari nasional/tingkat pusat (yang terdiri dari 18 program pokok)

Dari seluruh program pokok yang dilaksanakan di puskesmas Wilangan seluruhnya rata-rata terlaksana dengan baik. Adapun wujud pelaksanaannya :

V. UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

TUJUAN :

Meningkatkan presum tive tretment.

Sedapat mungkin menekan insiden diare dengan meningkatkan penyuluhan hidup sehat di posyandu, pusling dan temu kader.

Menggalakkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk.

Meningkatkan pengelolahan rantai dingin.

I. PENATALAKSANAAN :

a. Mengumpulkan dan menganalisa data penyakit.

b. Melaporkan kasus penyakit menular.

c. Menyelidiki di lapangan untuk melihat benar atau tidaknya laporan yang masuk, untuk menemukan kasus-kasus baru dan untuk mengetahui sumber penularan.

d. Pemberian imunisasi.

e. Pemberantasan vektor.

f. Pendidikan kesehatan masyarakat.

II. PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR :

Program :

a. TBC

b. Kusta

c. Kolera

d. Imunisasi

A. TINDAKAN PENGOBATAN

Memberi pertolongan secepatnya terutama pada dehedrasi

Memberi pengobatan garam oralit dan tetra kapsul

A. TBC Paru

Pengertian :

Suatu penyakit infeksi yang menular, melalui saluran pernafasan yang disebabkan oleh basil tuberculase. Cara penularan : melalui percikan ludah.

Kegiatan-kegiatan :

1. Aktif case finding

2. Pasif case finding

Ad.

1. Aktif case finding

Mencari pasien TNC dan melakukan survei penderita yang dicurigai :

Batuk-batuk kronis

Adanya batuk darah

Batuk lebih dari dua minggu

2. Pasif case finding

Hanya memeriksa pasien yang berkunjung di puskesmas dengan gejala TBC. Tujuannya adalah :

Mencegah penularan yang lebih lanjut

Untuk memperkecil yang lebih lanjut

Mengurangi angkat kematian

Pengobatan TBC Paru :

Fase awal

Kombi pak II

Komposisi :

Isoniasida 800 mg (1 tablet 300)

Rifampisin 450 mg (1 tablet 450)

Pilasinamida 1500 mg (3 tablet 500)

Efambutol 750 mg (3 tablet 250)

Fase lanjut

Kombi pak III

Komposisi :

Isoniasida 600 mg (2 tablet @ 300)

Rifampisin 450 mg (1 tablet @ 450)

B. Kusta

Pengertian :

Suatu penyakit yang menyerang kulit dan susunan syaraf disebabkan oleh micro bacterium leprae dengan soap BTA.

Cara Penularan :

Melalui pernafasan

Pergaulan terlalu dekat

Tergantung dari daya tahan tubuh seseorang (factor gizi)

Masa inkubasi 3-10 tahun

Kegiatan-kegiatan :

Case finding aktif secara survey (pemeriksaan sekolah) dan pasif penderita datang melihat gejala-gejala :

Hilang raba/rasa

Hilang nyeri

Timbul benjolan pada telinga dan batang tubuh

Hilang bulu mata, alis tidak tumbuh/rontok

Tidak terasa

Tidak bisa mengeluarkan keringat

Klasifikasi penyakit kusta dibagi menjadi 4 type :

1. Type I: Intermediate

2. Type T: Tubereloid

yang paling ganas adalah type L

3. Type L: Lepromatous

4. Type B: Buldorine

Ad.

1. Type I

Gejala : bercak putih, batas tidak jelas, timbul 2-3 dengan sedikit kelainan perasaan

2. Type T

Gejala : bercak putih jelas, simetris, kelaianan syaraf

3. Type L

Gejala : type ini merupakan campuran T dan L

4. Type B

Gejala : bercak kemerah-merahan, batas tidak jelas, daerah telinga menjadi tebal

Pengobatan :

Type I :

DDS setiap hari

Rifampisin 100 mg 1 bulan selama 6 x rifampisin biasa diminum di puskesmas

Type L :

DDS 100 mg selama 2 tahun diminum tiap hari

Rifampisin 600 mg tiap bulan selama 4 x

Lampren 50 mg tiap hari minum @ 1

C. Cholera

Pengertian :

Suatu penyakit akut yang disebabkan oleh fibrio kolera yang berkembang biak di usus halus, tempayak masuk aliran darah.

Cara Penularan :

1. Lewat makanan/minuman yang terkontaminasi dengan foibrio kolera

2. Air minum yang tidak dimasak dan mengandung kuman fibrio kolera

3. Dengan perantara vector seperti lalat maupun makanan dari penderita

4. Menjaga makanan/minuman jangan sampai terkontaminasi dengan baik

Tindakan Pengobatan :

Memberi pertolongan secepatnya terutama pada dehidrasi

Memberi pengobatan garam oralit dan tetra kapsul

Kegiatan-kegiatan :

Dalam hal ini merupakan integrasi dengan petugas atau instansi-instansi lain misalnya :

Persediaan air minum yang memenuhi syarat kesehatan

Tempat pembuangan sampah/kotoran.limbah yang memenuhi syarat

Melaporkan ke Dinas Kesehatan Daerah Tingkat II bahwa wilayahnya terjangkit wabah kolera

D. Imunisasi

Tujuan :

Menurunkan morbiditas

Menurunkan mortalitas

Kegiatan :

Pemberian imunisasi BCG, DPT I, II, III, polio I, II, III, IV, campak, diberikan pada anak belum mendapatkan imunisasi diadakan pencatatan dan pelaporan untuk memudahkan petugas dalam melaksanakan tugasnya memberikan imunisasi.

Pelaksanaan Imunisasi :

BCG diberikan sedini mungkin

DPT I, II, III diberikan pada umur 2-4 bulan dengan jarak pemberian setiap 4 minggu sekali atau 1 bulan

Polio I, II, III, IV diberikan pada umur 2-4 bulan dengan jarak pemberian setiap 4 minggu sekali atau 1 bulan

Biasanya imunisasi DPT dan polio dilaksanakan bersamaan

Campak diberikan pada umur 9 bulan

TT I hamil diberikan sedini mungkin

TT II bumil diberikan 1 bulan setelah pemberian TT I

TT I non hamil diberikan pada calon-calon pengantin

TT II non hamil diberikan pada calon pengantin setelah TT I

TT non hamil diberikan pada anak SD kelas VI khususnya anak putri

Hepatitis B diberikan pada anak usia 0-11 bulan

DT diberikan pada anak SD kelas II putra dan putri

KEGIATAN-KEGIATANNYA :

Dalam hal ini merupakan integrasi dengan petugas atau instasi-instasi lain misalnya :

Persalinan air minum yang memenuhi syarat kesehatan.

Tempat pembuangan sampah/kotoran/limbah yang memenuhi syarat.

Melaporkan ke dinas kesehatan daerah tingkat II bahwa wilayahnya terjangkit wabah kolera.

III. IMUNISASI

TUJUAN :

Menurunkan morbiditas

Menurunkan mortalitas

KEGIATAN :

Pemberian imunisasi BCG, DPT I, II, III, Polio I, II, III, IV, Campak diberikan pada anak belum mendapatkan imunisasi, diadakan pencatatan dan pelaporan untuk memudahkan petugas dalam melaksanakan tugasnya memberikan imunisasi.

PENATALAKSANAAN IMUNISASI :

BCG diberikan sedini mungkin.

DPT I, II, III, diberikan pada umur 2-4 bulan dengan jarak pemberian setiap 4 minggu sekali atau 1 bulan.

POLIO I, II, III, IV diberikan pada umur 2-4 bulan dengan jarak pemberian setiap 4 minggu sekali atau 1 bulan.

Biasanya imunisasi DPT dan Polio dilaksankan bersamaan.

Campak diberikan pada umur 9 bulan.

TT I hamil diberikan sedini mungkin (periksa)

TT II hamil diberikan I bulan setelah pemberian TT I

TT I non hamil diberikan pada calon-calon pengantin.

TT II non hamil diberikan pada anak SD kelas IV khususnya anak putri.

Hepatitis B diberikan pada anak usia 0-11 bulan.

DT diberikan pada anak SD kelas I Putra dan putri.

a) BALAI PENGOBATAN

TUJUAN :

Meningkatkan kunjungan puskesmas dengan meningkatkan mutu pelayanan serta sikap petugas.

Meningkatkan pemeriksaan kesehatan kelompok pekerja non formal.

Mencegah terjadinya penyakit dengan memberikan pengobatan dan perlindungan penyakit infeksi atau memberikan pemeliharaan kesehatan yang layak pada semua orang yang membutuhkan.

PELAKSANAAN KEGIATAN :

Mendiagnosa penyakit secara dini.

Pengobatan kepada penderita yang berobat di Puskesmas.

Melaksanakan sistem rujukan dan follow up penderita yang dikirim ke puskesmas.

Pasil Casel ending untuk penyakit yang menular.

Memeriksa anak sekolah yang dikirim oleh petugas UKS.

Memberikan penyuluhan kesehatan.

Melakukan pencatatan dan pelaporan.

SARANA DAN TEMPAT :

Ruang balai pengobatan.

TENAGA :

Dokter

Perawat kesehatan

HASIL BALI PENGOBATAN :

A. Jangkauan Rawat Jalan

Kwalitas pelayanan ; cukup baik (%)

2. PENYAKIT TERBANYAK DI PUSKESMAS WILANGAN

No.Nama penyakitJumlah

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.ISPA

Diare

Penyakit pada sistem otot

Hypertensi

Tukak lambung

Penyakit alergi

Penyakit SUS TBC

Scabies

Penyakit kulit, infeksi

Asthma 1245 orang

908 orang

785 orang

441 orang

365 orang

285 orang

258 orang

254 orang

201 orang

194 orang

VI. PENYULUHAN KESEHATAN

TUJUAN :

Agar masyarakat mengakui cara hidup sehat dengan mengikutsertakan keluarga, masyarakat di dalam kegiatan.

Mempertahankan dan meningkatkan program penyuluhan kesehatan masyarakat seperti tahun sebelumnya.

PROGRAM KERJA :

Penyuluhan kesehatan masyarakat.

PELAKSANAAN KEGIATAN :

Memberikan penyuluhan secara perorangan dan masyarakat.

Penyuluhan yang diberikan pada kelompok khusus.

Memberikan pendidikan secara khusus pada masyarakat dan anak sekolah.

HASIL PENYULUHAN :

A. Penyuluhan :

Kelompok:( 1 kali dalam 1 bulan.

Media:cetak (gambar-gambar).

B. Peran serta masyarakat

Jumlah posyandu:27 posyandu

Frekwensi pembinaan:( 9 kali dalam 1 tahun (( 1 kali 1 bulan)

C. Pembinaan dan bimbingan teknis

Kader aktif:128 orang

Kader dilatih:128 orang

Rapat koordinasi lintas sektoral:1 orang (kepala puskesmas)

Jumlah supervisi terpadu:4 orang

Dana sehat:tidak ada

TUJUAN KHUSUS :

Terbinanya secara terpadu keluarga miskin untuk mengatasi masalah kesehatan.

Terbinanya kelompok masyarakat rawan kesehatan untuk mengatasi masalah kesehatan.

SASARAN :

Keluarga rawan, yaitu keluarga yang berpenghasilan rendah atau miskin, keluarga yang mempunya ibu hamil/nifas/menyusui dengan neonatus/bayi dan anak balita, keluarga yang mempunyai anggota keluarga menderita penyakit menular atau kronis.

Masyarakat yang bermasalah kesehatannya, yaitu dengan kesenjangan pelayanan kesehatan, di daerah endemis penyakit menular.

Panti asuhan.

Panti jompo.

PELAKSANA :

Bidan

Tenaga kesehatan yang lain di puskesmas.

KEGIATAN :

Program keluarga berencana.

Pembinaan kelompok khusus.

Pelayanan paripurna, adanya pelayanan rawat inap (UGD 24 jam) mulai bulan Desember 2001.

Pembinaan desa.

Rujukan.

a) UPAYA KESEHATAN KERJA

Di puskesmas Wilangan upaya kesehatan kerja tidak dilakukan secara formal. Hanya bila terjadi kecelakaan kerja ringan dilakukan penanganan sendiri di rumah. Tapi bila ada kecelakaan kerja berat yang tidak dapat ditangani di puskesmas dilakukan rujukan ke RS.

b) UPAYA KESEHATAN GIGI DAN MULUT

TUJUAN :

Pembinaan pengembangan kemampuan peran serta masyarakat dalam pemeliharaan diri dalam wadah program UKGM.

PELAKSANAAN KEGIATAN :

Melaksanakan pengobatan, pemeriksaan dan perbaikan hygiene mulut.

Melaksanakan pemeriksaan dan hygiene mulut di sekolah, di masyarakat.

Memberikan penyuluhan secara individu atau kelompok.

Merujuk kasus-kasus yang tidak dapat ditanggulangi.

c) UPAYA KESEHATAN JIWA

Kegiatan di dalam gedung untuk kesehatan jiwa tidak dilakukan bila ditemukan masalah kesehatan jiwa dirujuk ke RSJ.

Dilakukan kunjungan rumah pada pasien gangguan jiwa (2 minggu sekali).

d) UPAYA KESEHATAN MATA

Penangganan penyakit mata ringan dilakukan di balai pengobatan.

Penyakit mata berat dirujuk ke RS.

e) UPAYA LABORATORIUM SEDERHANA

Diupayakan untuk meningkatkan pemeriksaan yang dapat dilakukan antara lain :

1. Darah

HB

VDRI

2. Urine

Plano test

Albumin

Reduksi

XVIII. OBAT TRADISIONAL

Upaya didalam gedung tidak dilakukan.

Upaya dilakukan di masyarakat dengan memasyarakatkan TOGA ditanaman obat keluarga.

XVI. UPAYA KESEHATAN OLAH RAGA

Upaya dilakukan didalam gedung.

Dilaksanakan setiap hari Jumat

XVII. FARMASI

Apotik tersedia di Puskesmas

Melayani pengambilan obat generik.

BAB IVKEGIATAN POLINDES WILAYAH

PUSKESMAS WILANGAN NGANJUK

4.1Polindes Sukoharjo

a. Data geografi

Luas desa : 315609 Ha

Batas wilayah :

Utara Desa Banaran Kulon

Timur Desa Banaran Kulon

Selatan Desa Ngudikan

Barat Desa Bandungan

b. Data demografi

Jumlah penduduk

= 1970

= 1940

Jumlah KK = 987

c. Data sosial ekonomi

Sebagian besar penduduk Sukoharjo bermata pencaharian Tani.

Sebagian besar penduduk Sukoharjo memperoleh pendidikan sampai tamat SD.

d. Sarana Polindes Sukoharjo

Sarana kesehatan :

Polindes

= 1

Posyandu

= 4

Jumlah kader

= 20 orang

Jumlah dukun bayi= 4 aktif dan 2 orang non aktif.

Sarana transportasi

Ojek

Angkutan

Sarana komunikasi

Telepon (tapi masih jarang)

4.2Polindes Mancon

a. Data geografi :

Luas Desa : 617959 Ha

Batas wilayah : utara : dibatasi bendungan

Timur: Ngudikan

Selatan: hutan

Barat: Wilangan

b. Data demografi

Jumlah penduduk : 4894 jiwa

Laki-laki= 2662 jiwa

Perempuan = 2232 jiwa

Jumlah KK = 1079 KK

c. Data sosial ekonomi

sebagian besar penduduk Mancon bermata pencaharian Tani.

Sebagian besar penduduk Mancon memperoleh pendidikan sampai tamat SD

d. Sarana Polindes Mancon

Sarana kesehatan

Polindes

= 1

Posyandu

= 4

Jumlah kader

=

Jumlah dukun bayi=

Sarana transportasi

Mikrolet

= 4

Sepeda motor

= 129

Sepeda

= 236

Mobil pribadi

= 4

Sarana komunikasi surat kabar, wartel, telepon pribadi tapi masih jarang.

4.3Polindes Ngadipiro

a. Data geografi :

Luas Desa : 180.530 Ha

Batas wilayah : utara : Desa Wilangan

Timur: Desa Bagor

Selatan: Desa Sudimoroharjo

Barat: Kab. Madiun

b. Data demografi

Jumlah penduduk : 3701 jiwa

Laki-laki= 1871 jiwa

Perempuan = 1830 jiwa

Jumlah KK = 1025 KK

c. Data sosial ekonomi

sebagian besar penduduk Ngadipiro bermata pencaharian Tani.

Sebagian besar penduduk Ngadipiro memperoleh pendidikan sampai tamat SD

d. Sarana Polindes Ngadipiro

Sarana kesehatan

Polindes

= 1

Posyandu

= 4

Jumlah kader

= 20

Jumlah dukun bayi= 1

Sarana transportasi :

Angkutan Desa

Ojek

Sarana komunikasi :

Televisi

Radio

Koran / Surat Kabar

Telpon belum ada

Adapun Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

Kegiatan yang dilaksanakan di pondok bersalin diatur oleh Bidan di desa setempat, sedangkan pelaksanaannya dikerjakan bersama dengan dukun bayi dan kader,sesuai dengan kemampuan dan kewenangan yang dimiliki.

Kegiatan yang kami lakukan antara lain 9 di dalam gedung mulai jam 08.00 sampai dengan jam 10.00 WIB)

Memeriksa kehamilan, termasuk memberikan imunisasi TT pada ibu hamil dan deteksi dini resiko tinggi kehamilan.

Menolong persalinan normal dan persalinan dengan resiko sedang.

Memberikan pelayanan kesehatan ibu nifas dan menyusui.

Memberikan pelayanan kesehatan neonatal, bayi, anak balita dan anak prasekolah serta imunisasi dasar pada bayi.

Memberikan pelayanan KB

Mendeteksi dan memberikan pertolongan pertama pada kehamilan dan persalinan yang beresiko tinggi baik ibu maupun bayinya.

Menampung rujukan dari dukun bayi dan dari kader.

Merujuk kefasilitasan kesehatan yang lebih mampu.

Pembinaan dukun bayi dan kader.

Memberikan penyuluhan gizi dan kesehatan ibu hamil dan anak serta peningkatan penggunaan ASi dan KB.

Mencatat dan melaporkan kegiatan yang dilaksanakan ke Puskesmas setempat.

Kegiatan yang kami lakukan diluar gedung jam 10.00 s/d 13.00 WIB .

Posyandu

Home Visite :-Kini

Kunjungan pada pasien gangguan jiwa

Kunjungan nifas

Kunjungan Lansia

Kunjungan/Pemeriksaan murid TK

BAB IV

PENUTUP

4.1 Simpulan

Selama praktek kerja lapangan di puskesmas Wilangan Nganjuk mulai tanggal 28-1-2002 sampai dengan 21-2-2002 ( ( 25 hari) kami merasakan banyak mendapatkan pengalaman baru yang tidak pernah kami jumpai terutama dalam melaksanakan daerah binaan. Selama 25 hari, kami memperoleh sambutan yang sangat memuaskan dari masyarakat binaan.

Ternyata puskesmas Wilangan cukup bagus menjalankan program Puskesmas, terbukti banyaknya program-program yang sudah dijalankan pada masyarakat sehingga kami yang praktek memperoleh pengalaman-pengalaman yang baru. Kami juga dibimbing dalam menyusun stratifikasi puskesmas Wilangan dan Polindes serta cara-cara melaksanakan pembinaan pada daerah binaan.

4.2 Saran

Untuk Puskesmas

Keberhasilan program puskesmas yang sudah baik supaya di tingkatkan.

Untuk pendidikan

Untuk setiap mahasiswa yang praktek lapangan hendaknya memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dalam mencari pengalaman nyata.

Untuk institusi pendidikan hendaknya menjaga hubungan baik yang telah terbina untuk selanjutnya.