Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 8 Analisis FinansialKelompok 7/ Shift 2
BAB I
PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang
Dalam suatu perusahaan ataupun organisasi, finansial adalah
salah satu bagian yang cukup penting untuk diperhitungkan.
Finansial sangat penting karena dari kesimpulan perhitungan
finansial kita dapat menemukan kesimpulan/keputusan yang seharusnya
diambil untuk kelangsungan perusahaan/organisasi untuk ke
depannya.
Analisis finansial adalah analisis yang digunakan oleh suatu
perusahaan untuk mengetahui layak atau tidaknya suatu bisnis yang
sedang ataua akan dijalankan untuk ke depannya.
Saat ini, hampir semua perusahaan menggunakan dan mempraktikan
analisis finansial ini unttk mempertahankan keeksisan mereka di
dunia bisnis, baik perusahaan baru maupun perusahaan lama. Begitu
juga PT Java Tamiya Factory, karena perusahaan ini perusahaan baru
maka analisis finansial ini sangat diperlukan untuk mengetahui
apakah perusahaan ini dapat bersaing dan berkembang di
tengah-tengah persaingan yang sangat ketat antar perusahaan.
1.2 Perumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dijabarkan, yang menjadi masalah
adalah analisis finansial untuk PT. Java Tamiya Factory. Apa saja
yang harus diperhitungkan dalam finansial suatu perusahaan yang
baru saja dibangun agar menjadi perusahaan yang baik. Seperti
penentuan biaya-biaya yang ada dalam suatu perusahaan, penentuan
nilai HPP, analisis kelayakan investasi dan lain sebagainya.
1.3 Tujuan Penulisan
Memahami perhitungan biaya langsung dan tidak langsung
Memahami penggunaan metode ABC
Menentukan harga pokok produksi dan harga jual suatu produk
dengan menggunakan metode ABC
Menganalisis aliran kas yang terjadi selama masa investasi
Melakukan analisis kelayakan investasi dengan menggunakan indikator
NPV, IRR dan Payback Period1.4 Pembatasan Masalah dan Asumsi
Pembatasan dalam penulisan penelitian ini antara lain dimulai
dari perhitungan biaya tetap dan biaya variabel, antara lain biaya
material, biaya operator, biaya manajerial, biaya transportasi,
biaya asuransi, biaya komunikasi, biaya pemasaran, biaya utilitas
dan biaya PBB. Dan dilanjutkan dengan penentuan nilai HPP dengan
menggunakan metode ABC dan terakhir menentukan analisis kelayakan
investasi dengan menggunakan indikator NPV, IRR dan Payback
Period.
1.5 Sistematika Penulisan
Laporan ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB IPENDAHULUAN
Berisi tentang penjelasan latar belakang masalah, perumusan
masalah, tujuan penulisan, pembatasan masalah dan asumsi, serta
sistematika penulisan praktikum ini.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tentang berbagai dasar teori yang digunakan sebagai
referensi yang digunakan dalam praktikum modul 8.
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM
Berisi tentang metode pengumpulan data dan alur penelitian yang
digunakan dalam praktikum PTI modul 8 tentang Analisis Finansial
ini.
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Berisi data-data yang digunakan dalam perancangan organisasi
bisnis, serta berisi juga hasil dari pengolahan data tersebut.
BAB V PEMBAHASAN
Berisi tentang analisa dan interpretasi dari hasil pengolahan
data yang didapat.
BAB VI PENUTUP
Berisi kesimpulan dan saran dari praktikum.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA2.1Sistem Traditional
Dalam sistem secara tradisional dapat dilihat bahwa biayabiaya
yang terlibat biasanya hanya biasa langsung saja, yaitu biaya
tenaga kerja dan biaya material. Namun seiring dengan berjalannya
waktu muncul biayabiaya yang bisa di golongkan kedalam biaya
langsung. Biayabiaya tersebut seperti biaya reperasi, perawatan,
utilitas, dan lain sebagainya. Sistem biaya akan membebankan biaya
tidak langsung kepada basis alokasi yang tidak representatif.
Untuk mengetahui apakah sistem biaya suatu organisasi
membutuhkan perbaikan, menurut Dauglas T. Hicks, terdapat beberapa
karakteristik yang dapat sigunakan sebagai petunjuk, yaitu :
Presentase dari biaya tak langsung menjadi bagian besar dari
total biaya, atau biaya overhead meningkat terus menerus beberapa
tahun terakhir. Kecenderungan yang terjadi pada tahuntahun terakhir
dari suatu perusahaan adalah penggantian yang berulang oleh tenaga
kerja dengan teknologi. Biaya teknologi semakin besar, biaya buruh
yang diperlukan menjadi semakin rendah. Hasil akhirnya adalah biaya
yang lebih besar akan dialokasikan kepada basis yang lebih kecil.
Operasi-operasi yang menggunakan tenaga kerja langsung telah
digantikan oleh mesin-mesin otomatis. Penambahan peralatan yang
mampu berjalan tanpa bantuan tenaga kerja langsung dapat
menyebabkan distorsi pada distribusi biaya tak langsung, jika
tenaga kerja langsung tetap digunakan sebagai basis alokasi oleh
perusahaan.
Banyak operasi yang dapat dilakukan dengan sedikit intervensi
manusia.Banyak operasi memiliki waktu siklus yang signifikan,
dimana hal ini dapat dilihat dengan hanya sedikit perhatian yang
diperlukan dari pekerja dan pada saat seperti itulah biaya tidak
didasarkan pada proses, tetapi pada set up dan tenaga kerja
langsung, maka akan terjadi kesalahan pada distribusi biaya. Adanya
manusia menggunakan mesin dan mesin menggunakan manusia. Pada
banyak fasilitas terdapat beberapa operasi dimana pekerja dibantu
peralatan dalam melaksanakan aktivitasnya dan pekerja memegang
kendali, selain itu juga ada operasi dimana pekerja melakukan aksi
sederhana sebagai material handling untuk peralatan yang sedang
bekerja. Dua situasi yang berbeda ini memerlukan distribusi biaya
dengan pendekatan yang berbeda, Jika hanya satu metoda yang
digunakan maka akan terjadi kesalahan dalam pembebanan biaya.
Pada sistem biaya tradisional, dalam mengalokasikan biaya pabrik
tidak langsung ke unit produksi, tetapi ditempuh cara sebagai
berikut: yaitu pertama dilakukan alokasi biaya keseluruh unit
organisasi yang ada, setelah itu biaya unit organisasi dialokasikan
lagi kesetiap unit produksi. Unsur-unsur biaya bersama dialokasikan
secara proporsional dengan menggunakan suatu indikator atau faktor
pembanding yang sesuai, sedangkan unsur-unsur biaya yang lainnya
dialokasikan secara langsung, sesuai dengan perhitungan langsungnya
masing-masing. Pada perusahaan industri yang menghasilkan beberapa
jenis produk, biasanya terjadi berbagai jenis unsur biaya gabungan
yang harus dialokasikan kesetiap produk gabungan yang bersangkutan
pada titik pisahnya masing-masing.2.2Activity Based-Costing ( ABC
)
Activity-Based Costing (ABC) telah dikembangkan pada organisasi
sebagai suatu solusi untuk masalah-masalah yang tidak dapat
diselesaikan dengan baik oleh sistem biaya tradisional, Sistem
biaya ABC ini merupakan hal yang baru sehingga konsepnya masih dan
terus berkembang, sehingga ada berbagai defenisi yang menjelaskan
tentang sistem biaya ABC itu sendiri. Beberapa ahli manajemen biaya
memberikan defenisi mengenai sistem biaya Activity Based Costing
sebagai berikut :
Wayne J. Morse, James R. Davis dan A. L. Hartgraves
Dalam bukunya Management Accounting (1991) memberikan defenisi
mengenai Activity-Based Costing (ABC), sebagai sistem pengalokasian
dan pengalokasian kembali biaya keobjek biaya dengan dasar
aktivitas yang menyebabkan biaya. Sistem ABC ini didasarkan pada
pemikiran bahwa aktivitas penyebab biaya dan biaya aktivitas harus
dialokasikan keobjek biaya dengan dasar aktivitas biaya tersebut
dikonsumsikan. Sistem ABC ini menelusuri biaya ke produk sebagai
dasar aktivitas yang digunakan untuk menghasilkan produk
tersebut.
Ray H. Ga rrison
Dalam bukunya Managerial Accounting (1991) memberikan defenisi
mengenai Activity-Based Costing (ABC), sebagai suatu metode
kalkulasi biaya yang menciptakan suatu kelompok biaya untuk setiap
kejadian atau transaksi (aktivitas) dalam suatu organisasi YaIlg
berlaku sebagai pemacu biaya. Biaya overhead kemudian dialokasikan
ke produk dan jasa dengan dasar jumlah dari kejadian atau transaksi
produk atau jasa yang dihasilkan tersebut.
Douglas T. Hicks
Dalam bukunya Activity-Based Costing for Small and Mid-sized
Busines An Implementation Guide (1992) memberikan defenisi mengenai
Activity-Based Costing (ABC), sebagai merupakan sebagai suatu
konsep akuntansi biaya yang berdasarkan atas pemikiran bahwa produk
mengkonsumsi aktivitas dan aktivitas yang menimbulkan biaya. Dalam
sistem biaya ABC ini dirancang sedemikian rupa sehingga setiap
biaya yang tidak dapat dialokasikan secara langsung kepada produk,
dibebankan kepada produk berdasarkan aktivitas dan biaya dari
setiap aktivitas kemudian dibebankan kepada produk berdasarkan
konsumsi masingmasing aktivitas tersebut.
L. Gayle Rayburn
Dalam bukunya Cost Accounting-Using Cost Management Approach
(1993) memberikan defenisi mengenai Activity-Based Costing (ABC),
sebagai suatu sistem yang mengakui bahwa pelaksanaan aktivitas
menimbulkan konsumsi sumber daya yang dicatat sebagai biaya, atau
dengan kata lain bahwa ABC tersebut adalah merupakan pendekatan
kalkulasi biaya yang berbasis pada transaksi. Sistem biaya ABC itu
sendiri adalah mengalokasikan biaya ke transaksi dari aktivitas
yang dilaksanakan dalam suatu organisasi, dan kemudian
mengalokasikan biaya tersebut secara tepat ke produk sesuai dengan
pemakaian aktivitas setiap produk.
Charles T. Horngren, Gary L. Sundem dan William O. Stratton
Dalam bukunya Introduction to Management Accounting (1996)
memberikan defenisi mengenai Activity-Based Costing (ABC), sebagai
suatu sistem yang merupakan pendekatan kalkulasi biaya yang
memfokuskan pada aktivitas sebagai objek biaya yang fundamental
istem ABC ini menggunakan biaya dari aktivitas tersebut sebagai
dasar untuk mengalokasikan biaya keobjek biaya yang lain seperti
produk, jasa, atau pelanggan.
(Nurhayati, 2004)
2.3Kelebihan dan Kekurangan ABCABC menghasilkan informasi biaya
produk yang dapat diandalkan tetapi tetap hasilnya merupakan sistem
alokasi. Untuk biaya tingkat pabrik ABC mempunyai sedikit bahkan
tidak sama sekali keunggulan dibandingkan dengan perhitungan biaya
tradisional. Sistem perhitungan biaya secara arbiter mengalokasikan
biaya tingkat pabrik ke produk. Dalam situasi volume rendah sistem
ABC maupun sistem perhitungan biaya tradisional melaporakn biaya
per unit yang lebih tinggi.
Solusi untuk masalah parsial ini adalah untuk tidak
mengalokasokan biaya tingkat pabrik ke produk, batch ataupun unit
tetapi memberlakukan biaya sebagai biaya periodik. Contohnya adalah
beban gaji dan biaya peralatan daam dalam melakukan aktivitas
tingkat batch dan tingkat produk. Sistem penghitungan biaya
penyerapan penuh mengalokasikan biaya ini menggunakan dasar alokasi
tingkat unityang dapat mendistoris biaya produk. Perhitungan biaya
langsung memberllaukan biaya tetap sebagai biaya periodik sehingga
biaya tersebut tidak dibebankan pada produk, batch ataupun
unit.
ABC tidak menunjukkan biaya yang dapat dihindari dengan
menghentikan suatu produk atau dengan memproduksi produk dalam
batch dengan jumlah yang lebih kecil. ABC memerlukan usaha
pengumpulan data melampaui yang diperlukan untuk memenuhi
persyaratan pelaporan eksternal. Sistem penghitungan biaya
tradisional adalah mencukupi pelaporan eksternal dan pajak,
sehingga sistem baru seperti ABC harus dijustifikasi dengan manfaat
yang dihasilkan. Di perusahaan yang mengandalkan pada biaya
perhitungan biaya tradisional akan kesulitan dalam meyakinkan
manajemen bahwa sistem perhitungan biaya baru dibutuhkan.
Untuk terus menggunakan sistem tradisional dan melakukan
eksperimen dengan ABC secara terpisah, dengan cara menggunakannya
dengan satu lini produk, satu fasilitas atau suatu kategori seperti
biaya departemen jasa. Untuk memperoleh manfaat ABC Penggantian
sistem perhitungan tradisional dengan sistem ABC tidak perlu
dilakukan.2.4 Klasifikasi Aktivitas Metode ABCKlasifikasi aktivitas
dalam metode ABC adalah:a. Unit Level ActivityAktivitas level unit
merupakanaktivitas yang terjadi setiap unit diproduksi. Aktivitas
yang dapat dikelompokkan kedalam aktivitas ini adalah:1.
Machinery
Machinery merupakan aktivitas penggunaan mesin produksi yang
terdiri dari mesin cetak sheet fed atau cetak web, mesin UV
Vernish, mesin laminating, mesin hot stamping, mesin pon, dan mesin
jilid. Penggunaan aktivitas ini dapat diketahui dari lamanya
penggunaan mesin yang diukur dengan jam mesin, sehingga activity
driver yang dapat digunakan adalah jam mesin. Machinery cost pool
termasuk dalam aktivtas berlevel unit, karena konsumsi aktivitas
ini dapat diukur dari lamanya penggunaan mesin (jam mesin) yang
sangat dipengaruhi oleh volume produksi.
2. Handwork
Hand work merupakan aktivitas membuat lubang (bor), pasang
eyelet, tali, poly bag yang dilakukan oleh pekerja borongan dengan
upah per-unit produksi yang dihasilkan. Karena aktivitas ini
dikerjakan secara manual oleh pekerja borongan sehingga activity
driver yang sesuai adalah jam kerja karyawan dan jumlah unit
produksi. Tetapi penggunaan jam kerja karyawan untuk membebankan
biaya handwork kepada produk dirasa tidak sesuai karena rendahnya
efektifitas dan efisiensi dari pekerja borongan. Sehingga
perusahaan memutuskan memberikan upah pekerja borongan berdasarkan
per-jumlah unit yang dihasilkan. Maka activity driver yang sesuai
adalah jumlah unit produksi. Aktivitas ini merupakan aktivitas
level unit, karena besarnya biaya handwork yang dibebankan kepada
masing-masing job sangat dipengaruhi oleh volume produksi suatu
job. b. Batch LevelAktivitas level batch merupakan aktivitas yang
dikerjakan untuk setiap kumpulan produk (batch/ group of product)
dan tidak dipengaruhi oleh jumlah unit dalam kumpulan produk
tersebut, aktivitas yang dapat dikelompokkan kedalam tingkatan ini
adalah:
1. Permintaan BahanPermintaan bahan meliputi aktivitas pembuatan
material requisition oleh bagian PPIC yang ditujukan kepada bagian
logistik untuk meminta bahan baku maupun bahan penolong yang akan
digunakan dalam proses produksi. Penggunaan aktivitas ini dapat
diketahui dari aktivitas pembuatan material requsition sehingga
activity driver yang dapat digunakan untuk membebankan biaya pada
activity cost pool ini kepada produk adalah jumlah material
requisition. Aktivitas ini termasuk aktivitas level batch, karena
konsumsi aktivitas ini sangat dipengaruhi oleh frekwensi permintaan
bahan yang dapat diketahui dari jumlah material requisition yang
dibuat dan tidak dipengaruhi oleh berapa banyaknya unit bahan yang
dapat diperoleh dari suatu aktivitas permintaan bahan.
2. Pembuatan Purchase OrderApabila bagian pembelian telah
menemukan supplier, maka bagian pembelian membuat purchase order
yang ditujukan kepada supplier untuk bukti pembelian barang.
Purchase order ini berisi spesifikasi dari bahan-bahan yang
dibutuhkan. Penggunaan aktivitas ini dapat diketahui dari banyaknya
purchase order yang dibuat, sehingga activitydriver yang sesuai
untuk mengalokasikan biaya pada cost pool ini adalah jumlah
purchase order. Aktivitas ini termasuk aktivitas level batch,
karena konsumsi aktivitas ini sangat dipengaruhi oleh jumlah
purchase order yang dibuat dan tidak dipengaruhi oleh jumlah unit
yang dibeli. 3. Material HandlingMaterial handling merupakan
aktivitas yang dilakukan oleh bagian logistik yang meliputi
penurunan bahan dari truk, pemindahan barang dalam proses dari
suatu mesin ke mesin yang lain hingga menjadi barang jadi sampai
penyimpanan barang di gudang untuk menunggu dikirim kepada klien.
Konsumsi aktivitas ini sangat dipengaruhi frekuensi pemindahan
barang dari truk suplier, ke masing-masing mesin produksi hingga
pengiriman barang jadi kepada konsumen, sehingga activity driver
yang sesuai untuk mengalokasikan biaya pada cost pool ini adalah
jumlah pemindahan barang. Aktivitas ini termasuk aktivitas level
batch, karena konsumsi aktivitas ini sangat dipengaruhi oleh
frekwensi pemindahan barang yang dinyatakan oleh jumlah pemindahan
barang dan tidak dipengaruhi oleh banyaknya unit barang yang
dipindahkan.
4. Setup Mesin
Setup mesin merupakan aktivitas penyiapan mesin (make ready)
agar dapat digunakan untuk proses produksi. Aktivitas ini
dikerjakan selama 1 jam pada masing-masing mesin yang akan
digunakan. Karena waktu yang digunakan untuk men-setup setiap mesin
sama, maka activity driver yang sesuai untuk membebankan biaya
setup adalah jumlah setup mesin.Aktivitas ini termasuk aktivitas
level batch, karena konsumsi aktivitas ini sangat dipengaruhi oleh
jumlah setup mesin dan tidak dipengaruhi oleh jumlah unit yang
dapat dihasilkan dari suatu proses produksi yang diawali dari suatu
aktifitas setup mesin. 5. Packing dan DeliveryPacking dan delivery
merupakan aktivitas pemberian kemasan kepada produk jasa percetakan
serta pengiriman barang kepada konsumen. Konsumsi aktivitas ini
dipengaruhi oleh jumlah pengiriman barang, karena untuk kuantitas
dari barang yang dikirim serta daerah tujuan pengiriman telah
diperhitungkan dalam biaya angkut dan kirim yang merupakan sumber
biaya pada cost pool ini. Sehingga activity driver yang sesuai
adalah jumlah pengiriman. Aktivitas ini termasuk aktivitas level
batch, karena konsumsi aktivitas dipengaruhi oleh jumlah pengiri
man dan tidak dipengaruhi oleh jumlah unit dalam pengiriman
tersebut.c. Product LevelAktivitas level produk merupakan aktivitas
yang berhubungan dengan suatu produk, tetapi tidak berhubungan
dengan produk lain. Activity cost cenderung meningkat sesuai
bertambahnya diferensiasi produk. Aktivitas yang dapat
dikelompokkan keadalam aktivitas ini adalah:
1. Perencanaan ProduksiPerencanaan Produksi terdiri dari
aktivitas penentuan bahan baku dan bahan penolong yang digunakan
dalam proses produksi, penjadwalan proses produksi, serta
penjelasan tentang fasilitas yang digunakanuntuk produksi.
Aktivitas ini dikerjakan untuk mendukung proses produksi dari
masing-masing jenis produk. Penggunaan aktivitas ini dapat
diketahui dari adanya penjadwalan ulang yang dilakukan ketika
terdapat job dengan penjadwalan ketat, yang dapat mengganggu job
dengan jangka waktu longgar. Activity driver yang sesuai untuk
membebankan activity cost kepada produk adalah jumlah perencanaan
produksi. Aktivitas ini termasuk aktivitas level produk, karena
konsumsi aktivitas ini tidak dipengaruhi oleh jumlah unit, maupun
jumlah kumpulan produk (batch). Tetapi sangat dipengaruhi oleh
banyaknya diferensiasi produk, sebab masing-masing produk mempunyai
spesifikasi dan tenggat waktu penyelesaian yang berbeda-beda.
2. Desain Produk
Desain produk meliputi aktivitas pengubahan gambar kedalam
format digital komputer yang dilakukan oleh bagian creative design,
montage film dan pembuatan plate, serta proof akhir yang kemudian
diajukan kepada klien untuk mendapat persetujuan klien. Penggunaan
aktivitas ini sangat dipengaruhi oleh banyaknya perubahan desain
yang dikerjakan hingga art akhir dari proses ini dapat disetujui
oleh klien, sehingga activity driver yang dapat digunakan untuk
mengalokasikan biaya pada activity cost pool ini adalah jumlah
perubahan desain. Aktivitas ini termasuk aktivitas level produk,
karena konsumsi aktivitas ini tidak dipengaruhi oleh jumlah unit,
maupun jumlah kumpulan produk (batch), tetapi sangat dipengaruhi
oleh banyaknya diferensiasi produk, sebab masing-masing produk
mempunyai desain yang berbeda tergantung dari keinginan
konsumen.
3. Test Run
Aktivitas test run merupakan aktivitas pembuatan sampel hasil
proses finishing, yang dilakukan untuk mengetahui kualitas hasil
finishing. Sampel yang dihasilkan tersebut kemudian diajukan kepada
supervisor yang bertanggung jawab terhadap kualitas hasil
finishing. Apabila kualitas sampel hasil finishing tidak baik maka
harus dilakukan test run lagi sampai memperoleh kualitas yang
diinginkan. Penggunaan aktivitas test run sangat dipengaruhi oleh
banyaknya proses test run yang dikerjakan untuk memperoleh kualitas
hasil finishing yang baik dan dapat disetujui oleh bagian
supervisor, sehingga activity driver yang dapat digunakan untuk
mengalokasikan biaya pada activity cost pool ini adalah jumlah test
run. Aktivitas ini termasuk aktivitas level produk, karena konsumsi
aktivitas ini tidak dipengaruhi oleh jumlah unit, maupun jumlah
kumpulan produk (batch), tetapi sangat dipengaruhi oleh banyaknya
diferensiasi produk, sebab masing-masing produk melalui proses
finishing yang berbeda tergantung dari spesifikasi suatu produk.d.
Facility LevelAktivitas level fasilitas dikerjakan untuk
mempertahankan fasilitas produksi. Biaya-biaya pada level fasilitas
tidak dipengaruhi oleh proses produksi, sehingga biaya-biaya ini
merupakan unavoidable cost yang harus ditanggung perusahaan
meskipun proses produksi tidak berjalan. Aktivitas yang dapat
dikelompokan ke dalam tingkatan ini adalah pemeliharaan bangunan
dan instalasi. Aktivitas ini dikerjakan oleh bagian maintenance.
Penggunaan aktivitas ini dapat diketahui dari luas ruangan yang
digunakan untuk proses produksi, sehingga aktivity driver yang
sesuai adalah meter persegi luas ruangan. Aktivitas ini termasuk
aktivitas level fasilitas, karena biaya pemeliharaan bangunan dan
instalasi bersifat tetap terhadap jumlah unit, batch maupun
diferensiasi produk.(www.digilib.uns.ac.id)2.5Perbandingan Antara
Sistem ABC dengan Sistem Biaya Tradisional
Suatu temuan yang konsisten dari buku akuntansi biaya
tradisional adalah ketidak tepatan dalam menggunakan informasi
biaya untuk menjalankan suatu pabrik manufakturing. Hal ini berbeda
dengan sistem biaya ABC yang memberikan informasi biaya yang lebih
akurat.
Sistem biaya ABC menelusuri biaya produksi tidak langsung ke
unit, batch, lintasan produk, dan seluruh fasilitas berdasarkan
aktifitas tiap level. Metode penentuan biaya ini menghasilkan biaya
akhir produk yang lebih akurat dan lebih realistis.
Beberapa perbandingan antara sistem biaya tradisional dan sistem
biaya Activity- Based Costing (ABC) yang dikemukakan oleh Amin
Widjaya dalam bukunya Activity-Based Costing untuk manufakturing
dan pemasaran", adalah sebagai berikut:
Sistem biaya ABC menggunakan aktivitas-aktivitas sebagai pemacu
biaya driver) untuk menentukan seberapa besar konsumsi overhead
dari setiap produk. Sedangkan sistem biaya tradisional
mengalokasikan biaya overhead secara arbitrer berdasarkan satu atau
dua basis alokasi yang non reprersentatif.
Sistem biaya ABC memfokuskan pada biaya, mutu dan faktor waktu.
Sistem biaya tradisional terfokus pada performansi keuangan jangka
pendek seperti laba. Apabila sistem biaya tradisional digunakan
untuk penentuan harga dan profitabilitas produk, angka-angkanya
tidak dapat diandalkan.
Sistem biaya ABC memerlukan masukan dari seluruh departemen
persyaratan ini mengarah ke integrasi organisasi yang lebih baik
dan memberikan suatu pandangan fungsional silang mengenai
organisasi.
Sistem biaya ABC mempunyai kebutuhan yang jauh lebih kecil untuk
analisis varian dari pada sistem tradisional , karena kelompok
biaya (cost pools) dan pemacu biaya (cost driver) jauh lebih akurat
dan jelas, selain itu ABC dapat menggunakan data biaya historis
pada akhir periode untuk menghilang biaya aktual apabila kebutuhan
muncul.2.6 Klasifikasi Biaya
a. Biaya Material
Harga pembelian material yang dipesan dari perusahaan supplier,
yaitu sejumlah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan supplier
untuk melaksanakan proses produksinya.
b. Biaya Operator
Adalah biaya tenaga kerja yang melakukan konversi bahan baku
langsung menjadi produk jadi dan dapat dibebankan secara layak ke
produk tertentu.
c. Biaya Manajerial
Biaya yang dikeluarkan berdasarkan dari struktur prerusahaan
dimana biaya tersebut dibedakan berdasarkan tanggung jawab dari
masing-masing.
d. Biaya Administrasi dan UmumYaitu pengorbanan sumber ekonomi
yang terjadi untuk melaksanakan koordinasi kegiatan-kegiatan yang
dilakukan oleh perusahaan dalam memproduksi dan memasarkan produk.
Yang termasuk dalam biaya administrasi dan umum adalah semua biaya
yang tidak termasuk dalam biaya produksi dan biaya pemasaran.
Contoh biaya administrasi dan umum yaitu biaya gaji ka- ryawan
bagian personalia, bagian keuangan, bagian akuntansi, biaya gaji
manajer, biaya penyusutan untuk bangunan kantor administrasi dan
umum, biaya asuransi gedung kantor.
e. Biaya PemasaranYaitu pengorbanan sumber ekonomi yang
dilakukan untuk mempromosikan dan memasarkan barang atau produk
yang te- lah dihasilkan. Yang termasuk dalam biaya pemasaran adalah
semua biaya yang berkaitan dengan pemasaran barang atau produk.
Contoh : Biaya pemasaran yaitu biaya iklan, biaya gaji karyawan
bagian pemasaran, penyusutan kendaraan bagian pemasaran, biaya
promosi, biaya pengangkutan produk yang akan dipasarkanf. Biaya
Depresiasi
Depresiasi adalah pembebanan biaya yang berkaitan dengan
penurunan nilai aktiva karena keausan, penurunan kondisi aktiva
atau karena uang. Walaupun ada kaitannya dengan pengoperasian
aktiva tetapi pada umumnya berkaitan dengan waktu. Depresiasi bukan
merupakan aliran kas, karena berupa pembebanan biaya yang terjadi
diatas kertas. Berikut ini adalah beberapa metode yang digunakan
untuk menghitung besarnya depresiasi :
Metode Straight Line
pada metode ini, depresiasi tiap tahun dianggap sama.
Perhitungannya adalah sebagai berikut :
Keterangan :
I= harga awal
N= masa pakai
L= harga akhir
di= depresiasi tahun ke-i
Dt= akumulasi depresiasi sampai pada tahun ke-t
Bt= nilai buku pada akhir tahun ke-t
Metode Declining BalanceDisebut juga metode persentase konstan
atau formula Matheson, dengan asumsi bahwa biaya depresiasi tahunan
adalah suatu persentase yang tetap dari nilai buku awal tahun.
Rasio depresiasi tersebut dilambangkan dengan R( 0 R 1), dimana R =
2/N (jika digunakan 200 % DB) atau R = 1,5/N (jika digunakan 150 %
DB).
Persamaan-persamaan yang berlaku untuk metode DB :
d1 = B(R)
dk = B(1-R)k-1(R)
d*k = B[1-(1-R)k]
BVk = B(1-R)kBVN = B(1-R)N Metode Sum of The Year DigitDigit
yang digunakan pada metode SYD adalah sisa umur manfaat dari aset.
Faktor depresiasi adalah sisa umur aset dibagi dengan jumlah total
digit.
Persamaan umum untuk mencari biaya depresiasi tahunan :
dk = (B-SVN)(http://staff.ui.ac.id) Sinking Fund
Penurunan nilai suatu asset semakin cepat dari suatu saat ke
saat berikutnya. Besarnya depresiasi akan lebih kecil pada tahun
tahun awal periode depresiasi. Dengan sifat yang demikian maka
pemakaian metode depresiasi SF tidak akan menguntungkan bila
ditinjau dari sudut pajak yang harus ditanggung perusahaan. Alasan
inilah yang menyebabkan metode depresiasi ini jarang dipakai.
Besarnya depresiasi tiap tahun -konversi nilai yang akan
didepresiasi selama N periode ke nilai seragam tahunan dengan bunga
sebesar i %A = ( P S ) ( A/F. I%.N )(nunulasa.wordpress)
g. Biaya KualitasBiaya kualitas merupakan biaya-biaya yang
timbul karena kualitas buruk mungkin dan memang ada. Biaya kualitas
berkaitan dengan dua subkategori dari aktivitas-aktivitas yang
berkaitan dengan kualitas yaitu aktivitas kontrol dan aktivitas
gagal. Aktivitas kontrol adalah aktivitas yang dilakukan oleh
sebuah organisasi untuk menghindari atau mendeteksi kualitas buruk.
Jadi aktivitas kontrol terdiri dari aktivitas pencegahan dan
aktivitas penilaian. Dan biaya kontrol adalah biaya yang
ditimbulkan akibat dari dilakukannya aktivitas kontrol. Aktivitas
gagal adalah aktivitas yang dilakukan oleh sebuah organisasi atau
pelanggannya dalam menanggapi kualitas buruk. Dalam menanggapi
kualitas yang muncul sebelum pengiriman suatu produk yang jelek ke
pelanggan, aktivitas ini diklasifikasikan sebagai aktivitas gagal
internal, jika tidak demikian maka aktivitas tersebut
diklasifikasikan sebagai aktivitas gagal eksternal. Biaya kegagalan
adalah biaya yang dikeluarkan atau dimunculkan oleh sebuah
organisasi karena dilakukannya aktivitas gagal. h. Biaya
Utilitas
Adalah biaya yang berhubungan dengan seluruh kepuasan yang
diperoleh dan mengkonsumsi sejumlah barang tertentu.
i. Biaya Pengadaan SDM
Pengadaan sumberdaya manusia adalah suatu proses kegiatan
mengisi formasi yang lowongan, mulai dari perencanaan, pengumuman,
pelamaran, penyaringan sampai dengan pengangkatan dan penempatan.
Maka biaya pengadaan SDM adalah biaya untuk upaya penemuan calon
dari dalam organisasi maupun dari luar untuk mengisi jabatan yang
memerlukan SDM yang berkualitas.
j. Biaya Reparasi
Adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang
yang telah terjadi atau mungkin akan terjadi untuk pemeliharaan dan
reparasi. Misalnya: penggantian ban, penggantian mesin, penggantian
minyak pelumas.
(etd.eprints.ums.ac.id)k. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah Pajak Negara yang dikenakan
terhadap bumi dan atau bangunan berdasarkan Undang-undang nomor 12
Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang nomor 12 Tahun 1994. PBB adalah pajak yang
bersifat kebendaan dalam arti besarnya pajak terutang ditentukan
oleh keadaan objek yaitu bumi/tanah dan atau bangunan. Keadaan
subyek (siapa yang membayar) tidak ikut menentukan besarnya
pajak.
(http://www.pajak.go.id)l. Biaya Komunikasi
Biaya yang dikeluarkan berdasarkan kebutuhan dari teknologi
informatika untuk sarana berinteraksi dengan individu yang satu
dengan individu yang lain atau sebagai sarana informasi.
2.7 Tahap-Tahap dalam Perancangan Sistem ABC
Tahap I : Mengidentifikasi Biaya Sumberdaya dan Aktivitas
Biaya sumber daya adalah biaya yang dikeluarkan untuk melakukan
berbagaiaktivitas. Analisis aktivitas adalah identifikasi dan
deskripsi pekerjaan dalam organisasi.
Proses Pemanufakturan mempunyai empat kategori aktivitas :
1. Aktivitas berlevel unit adalah aktivitas yang dilakukan untuk
memproduksi setiapsatu uniot produk
2. Aktivitas berlevel Batch adalah aktivitas yang dilakukan
untuk setiap batch atau kelompok produk.
3. Aktivitas untuk mendukung produk adalah aktivitas yang
dilakukan untukmendukung produksi produk yang berbeda.
4. Aktivitas untuk mendukung fasilitas adalah aktivitas yang
dilakukan untukmendukung produksi produk secara umum.
Membebankan biaya sumberdaya ke aktivitas
Driver sumberdaya digunakan untuk membebankan biaya sumberdaya
ke aktivitas.
Driver sumberdaya biasanya meliputi :
1. Meter untuk utilitas
2. Jumlah tenaga kerja untuk aktivitas
3. Jumlah set-up untuk aktivitas set-up mesin
4. Jumlah pemindahan bahan untuk aktivitas penanganan bahan
5. Jam mesin untuk aktivitas menjalankan mesin
6. Luas lantai untuk aktivitas kebersihan
Biaya sumberdaya dapat dibebankan ke aktivitas dengan cara
penelusuran secaralangsung atau estimasi. Penelusuran secara
langsung artinya adalah mensyaratkan untuk mengukur pemakaian
sumberdaya yang sesungguhnya digunakan oleh aktivitas.Tahap II :
Membebankan biaya aktivitas ke objek biaya
Jika biaya aktivitas sudah diketahui, selanjutnya perlu untuk
mengukur iaya aktivitas per unit. Hal ini dilakukan dengan cara
menugukur biaya per unit untuk output yang diproduksi oleh
aktivitas tersebut
2.8Pemacu Biaya (Cost Driver)
Pemacu biaya didefenisikan sebagai faktor yang digunakan untuk
mengukur bagaimana biaya terjadi atau dapat juga dikatakan sebagai
cara untuk membebankan biaya pada aktivitas atau produk. Secara
praktis, pemacu biaya menunjukkan dimana biaya harus dibebankan dan
seberapa besar biayanya.
Pemacu biaya adalah penyebab terjadi biaya, sedangkan aktivitas
adalah merupakan dampak yang ditimbulkannya, Dalam sistem biaya
activity-Based Costing (ABC) digunakan beberapa macam pemacu biaya
sedangkan pada sistem biaya tradisional hanya menggunakan satu
macam pemacu biaya tertentu yang digunakan sebagai basis, misalnya
jam tenaga kerja/jam kerja orang, rupiah tenaga kerja, atau jam
mesin. Paling tidak ada dua faktor utama yang harus diperhatikan
dalam pemilihan pemacu biaya (cost driver) ini yaitu: biaya
pengukuran dan tingkat korelasi antara cost driver dengan konsumsi
overhead sesungguhnya. Hal ini dapat dijelaskan, sebagai
berikut:
2.9 Kelompok Biaya (Cost Pool)
Defenisi kelompok biaya (cost pool) adalah sekelompok biaya yang
memiliki karekteristik yang sama. Karakteristik ini berkaitan
dengan tolok ukur aktivitas yang sama, untuk maksud pembebanan
biaya ke produk. Dalam penelitian ini, biaya-biaya utama tidak
dibagi menjadi kelompok-kelompok biaya, agar pembebanan biayanya
bisa dilakukan dengan lebih akurat. BAB III
METODE PENELITIAN
Gambar 3.1 Flowchart Metode Penelitian
Pada metode modul penelitian modul 8 ini dimulai dengan
menghitung biaya langsung dan biaya overhead perusahaan. Biaya
langsung merupakan biaya yang dikenakan secara langsung terhadap
aktivitas perusahaan, misalnya biaya material dan biaya operator.
Sedangkan biaya overhead merupakan biaya yang berhubungan secara
langsung terhadap proses produksi. Setelah itu, perhitungan dengan
metode ABC. Metode ABC tahap pertama dilakukan dengan
mengalokasikan sumber daya yang dimiliki perusahaan ke dalam
aktivitas, dan selanjutnya mendefinisikan aktivitas ke dalam pool
activity dan yang terakhir meenentuka tarif aktivitas. Kemudian
selanjutnya tahap kedua metode ABC dilakukan dengan membebankan
biaya ke dalam obyek biaya. artinya biaya- biaya yang berhubungan
langsung dengan proses produksi dibebankan ke produk, misalnya
biaya desain produk. Setelah kedua tahap metode ABC selesai, maka
dapat dilakukan perhitungan harga pokok produk (HPP) dan harga jual
produk. Harga jual ini yang nantinya akan dipasarkan ke konsumen.
Selanjutnya, perhitungan aliran kas investasi. Cashflow digunakan
untuk memantau arus penerimaan dan pengeluaran uang tiap periode.
Aliran kas ini akan digunakan sebagai pelaporan penjualan dan
keuntungan yang diperoleh perusahaan. Dan yang terakhir adalah
analisis kelalayak investasi. Analisis kelayakan ini digunakan
sebagai langkah untuk mengetahui apakah investasi yang akan
dijalankan feasible ataukah tidak. Metode yang digunakan yakni
payback period, NPV dan IRR.BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Penguumpulan Data
Tabel 4.1 Asset Awal Perusahaan
Asset PerusahaanHarga (Idr)
Tanah (sesuaikan dengan output modul 7)Sesuaikan dengan lokasi
pendirian pabrik
Bangunan (sesuaikan dengan output modul 7)400.000/m2
Perangkat elektronik (Komputer, AC, instalasi lampu,
dll)220.000.000
Furniture (meja, kursi, lemari, dll)175.000.000
Alat Kantor60.000.000
Kendaraan :
3 mobil box90.000.000/ unit
2 mobil dinas170.000.000/ unit
4.2 Perhitungan Biaya-biaya
4.2.1 Biaya Material
Tabel 4.2 Output JIP Perusahaan
Periode123456789101112Sub Total
Magnum60716078608460916098610461116118612561326139614573296
Sonic37053708371237163721372537293733373737413745374944721
Cyber24692473247624782481248424862489249224952498250029821
TOTAL JIP147838
Tabel 4.3 Rekap Biaya Material Perusahaan
NoNama komponenRekap MRP/3 blnMRP/tahun
1Body Grade A5,571,90022287600
2Body Grade B8,352,15033408600
3Body Grade C13,687,35054749400
4Chasis23,917,00095668000
5Pengunci Body2,953,51911814076
6Penutup Baterai2,793,45311173812
7Bumper Belakang9,198,20036792800
8Sekrup2,946,28011785120
9Roller (Depan+tengah)10,301,48041205920
10Baut5,888,36023553440
11Penutup Plat Depan2,952,50611810024
12Plat Depan2,952,50611810024
13Tuas On/Off2,216,4808865920
14Gear Kecil1,773,1547092616
15As Roda7,363,60029454400
16Roda (Ban + Velg)36,784,400147137600
17Gardan8,831,88135327524
18Gear Besar2,584,49310337972
19Dinamo102,981,200411924800
20Gear Dinamo2,214,9608859840
21Rumah Dinamo2,950,48011801920
22Plat Belakang Besar2,214,9608859840
23Plat Belakang Kecil1,847,2007388800
24Pengunci Dinamo2,952,50611810024
Total Biaya Material1064920072
4.2.2 Biaya Operator
Tabel 4.4 Rekap Biaya Operator Perusahaan
Stasiun Kerja Waktu Baku OS Biaya Rakit (Rp/detik) Gaji Pokok
(Rp/jam) Tunjangan Tunjangan Gaji/bln (Rp) Gaji/Tahun (Rp)
(unit/jam) Transport Kesehatan
-10%-20%
SK
134.43580.026639183.4763.1880.3190.6382,387,472.4828649669.73
SK
236.75210.026639183.4763.4030.3400.6812,548,064.1430576769.72
SK
334.34400.026639183.4763.1800.3180.6362,381,107.8828573294.57
SK
434.47580.026639183.4763.1920.3190.6382,390,245.7228682948.66
SK
532.45950.026639183.4763.0050.3010.6012,250,453.3927005440.69
SK
632.41320.026639183.4763.0010.3000.6002,247,243.3626966920.32
SK
737.53870.026639183.4763.4760.3480.6952,602,600.0031231200.00
SK
835.15750.026639183.4763.2550.3260.6512,437,508.7429250104.93
SK
937.34320.026639183.4763.4580.3460.6922,589,045.7731068549.20
SK
1028.47180.026639183.4762.6360.2640.5271,973,981.7023687780.35
SK
1118.61600.026639183.4761.7240.1720.3451,290,668.0715488016.88
Total Biaya Operator301180695.05
4.2.3 Biaya Transportasi
a. Biaya Transportasi Material Handling
Tabel 4.5 Rekap Biaya Transportasi Material Handling
Perusahaan
Type Alat MHjumlah trolley angkutalur MHJarak (km)Harga
bensin/liter(Rp)Total biaya
Trolley Angkut1mobil-gudang0.025--
1gudang-produksi0.015--
1produksi-gudang0.015--
1gudang-mobil0.025--
Total Jarak 1 kali angkut0.08--
Total 296 kali angkut23.68--
Asumsi :
Kapasitas trolley angkut = 1 ton (1000 kg)
Volume 1 box tamiya = 0,5 kg
Maka dalam sekali perjalanan dapat mengangkut 2000 box
tamiya
Jumlah pengangkutan = JIP/volume sekali angkut = 592432/2000 =
296
Total Jarak = 0,08 x 296 kali = 23,68 kmb. Biaya Transportasi
Pemasaran
Tabel 4.6 Rekap Biaya Transportasi Pemasaran
RuteJarak (km)Harga bensin/liter(Rp)Konsumsi Bensin (
liter)Biaya Bensin/liter ( Rp)Total Biaya
Bekasi-Surabaya734450061.166666672752501101000
Bekasi-Yogyakarta534450044.5200250801000
Bekasi-Bandung263450021.9166666798625394500
2296500
Asumsi :
1 Liter bensin = 12 km
Total Biaya dikalikan 4 kali (pulang-pergi dan expo dilakukan 2
kali)
c. Biaya Transportasi Distribusi
Tabel 4.7 Rekap Biaya Transportasi Distribusi
RuteJarak (km)Harga bensin/liter(Rp)Jumlah PengirimanKonsumsi
Bensin ( liter)Biaya Bensin ( Rp)Total Biaya
Bekasi-Surabaya73445001661.1666666744040008808000
Bekasi-Yogyakarta53445001644.532040006408000
Bekasi-Bandung26345001721.91666616766253353250
18569250
Asumsi :
1 Liter bensin = 12 km
Jumlah mobil box =3
Jenis mobil box Daihatsu Grand Max dengan kapasitas 2000kg
Volume per distribusi = (Jumlah mobil x Kapasitas mobil box)/
Volume box tamiya = (3x2000)/0,5 = 120000
Jumlah Pengiriman = JIP/ Volume per distribusi = 592432/12000 =
49
Total Biaya dikalikan 4 kali (pulang-pergi dan expo dilakukan 2
kali)
16 distribusi ke kota Surabaya dan Yogyakarta dan 17 kali
distribusi ke kota Bandung.
4.2.4 Biaya Manajerial
Tabel 4.8 Rekap Biaya Manajerial PerusahaanNoJabatanJumlah
Tenaga KerjaGaji/orangBulanTahun
1Direktur Utama1Rp70,000,000Rp70,000,000Rp840,000,000
2General Manager1Rp30,000,000Rp30,000,000Rp360,000,000
3Kepala Departemen Pemasaran dan
Penjualan1Rp12,000,000Rp12,000,000Rp144,000,000
Kepala Unit Pemasaran1Rp8,000,000Rp8,000,000Rp96,000,000
Staff2Rp2,500,000Rp5,000,000Rp60,000,000
Kepala Unit Penjualan1Rp8,000,000Rp8,000,000Rp96,000,000
Staff2Rp2,500,000Rp5,000,000Rp60,000,000
4Kepala Departemen
Produksi1Rp12,000,000Rp12,000,000Rp144,000,000
Kepala Unit Assembly1Rp8,000,000Rp8,000,000Rp96,000,000
Staff3Rp2,500,000Rp7,500,000Rp90,000,000
Kepala Unit Quality
Control1Rp8,000,000Rp8,000,000Rp96,000,000
Staff3Rp2,500,000Rp7,500,000Rp90,000,000
Kepala Unit PPIC1Rp8,000,000Rp8,000,000Rp96,000,000
Staff2Rp2,500,000Rp5,000,000Rp60,000,000
5Kepala Departemen
Keuangan1Rp12,000,000Rp12,000,000Rp144,000,000
Kepala Unit Akuntansi1Rp8,000,000Rp8,000,000Rp96,000,000
Staff1Rp2,500,000Rp2,500,000Rp30,000,000
Kepala Unit Administrasi1Rp8,000,000Rp8,000,000Rp96,000,000
Staff1Rp2,500,000Rp2,500,000Rp30,000,000
6Kepala Departemen Research and
Development1Rp12,000,000Rp12,000,000Rp144,000,000
Kepala Unit HRD1Rp8,000,000Rp8,000,000Rp96,000,000
Staff2Rp2,500,000Rp5,000,000Rp60,000,000
Kepala Unit Ristek1Rp8,000,000Rp8,000,000Rp96,000,000
Staff2Rp2,500,000Rp5,000,000Rp60,000,000
7Kepala Departemen
Logistik1Rp12,000,000Rp12,000,000Rp144,000,000
Kepala Unit Distribusi2Rp8,000,000Rp16,000,000Rp192,000,000
Staff2Rp2,500,000Rp5,000,000Rp60,000,000
Kepala Unit Warehouse2Rp8,000,000Rp16,000,000Rp192,000,000
Staff2Rp2,500,000Rp5,000,000Rp60,000,000
Kepala Unit Purchasing1Rp8,000,000Rp8,000,000Rp96,000,000
Staff2Rp2,500,000Rp5,000,000Rp60,000,000
8Pegawai tak langsung
Keamanan5Rp1,000,000Rp5,000,000Rp60,000,000
Cleaning Service7Rp800,000Rp5,600,000Rp67,200,000
Office Boy3Rp800,000Rp2,400,000Rp28,800,000
Total Biaya ManajerialRp4,140,000,000
4.2.5 Biaya Utilitas
a. Pemakaian Lampu
Tabel 4.9 Rekap Biaya Utilitas Pemakaian Lampu
FasilitasJumlahUkuranJumlah LampuWattHarga/KwHJam KerjaBiaya/
blnBiaya/ tahun
Ruang Pabrikasi1600 m238607578276153.63313843.2
Ruang Direksi148 m2560757836336436032
Departemen Produksi142 m2460757829068.8348825.6
Departemen RnD130 m2360757821801.6261619.2
Depertemen Keuangan120 m2260757814534.4174412.8
Departemen Logistik142 m2460757829068.8348825.6
Departemen Pemasaaran dan Penjualan130
m2360757821801.6261619.2
Toilet514 m2460757829068.8348825.6
Masjid163 m2660757843603.2523238.4
Klinik130 m2360757821801.6261619.2
Kantin138.5 m2460757829068.8348825.6
Ruang Rapat163 m2660757843603.2523238.4
Tempat Parkir280 m2860757858137.6697651.2
Ruang Lobby116 m2260757814534.4174412.8
Ruang Generator17.5 m216075787267.287206.4
JUMLAH938110195.2
Asumsi :
Tarif dasar listrik golongan 10 Industri Menengah daya > 200
Lva Rp 757/Kwh
b. Pemakaian AC
Tabel 4.10 Rekap Biaya Utilitas Pemakaian AC
FasilitasJumlah ACUkuranKapasitasWattHarga/KwHJam KerjaBiaya/
blnBiaya/ tahun
Ruang Direksi248 m20.75 PK5957578144132.81729593.6
Departemen Produksi242 m20.75 PK5957578144132.81729593.6
Departemen RnD230 m20.5 PK320757877516.8930201.6
Depertemen Keuangan120 m20.75 PK595757872066.4864796.8
Departemen Logistik242 m20.75 PK5957578144132.81729593.6
Departemen Pemasaaran dan Penjualan230 m20.5
PK320757877516.8930201.6
Klinik230 m20.5 PK320757877516.8930201.6
Kantin138.5 m20.5 PK320757838758.4465100.8
Ruang Rapat263 m20.5 PK320757877516.8930201.6
Ruang Lobby116 m20.5 PK320757838758.4465100.8
JUMLAH1710704585.6
Asumsi :
Menggunakan AC Split Panasonic dengan daya 0,5 PK 320 Watt dan
0,75 PK 595 Watt
c. Pemakaian Exhaust Fan
Tabel 4.11 Rekap Biaya Utilitas Pemakaian Exhaust Fan
Jumlah UkuranKapasitasWattHarga/KwHJam KerjaBiaya/ blnBiaya/
tahun
Exhaust Fan10600 m230 m3/ menit24575782967443560928
Asumsi :
Menggunakan Exhaust Fan ukuran 24 dengan daya 245 Watt
d. Pemakaian Air
Tabel 4.12 Rekap Biaya Utilitas Pemakaian Air
FasilitasUkuranTarifPemakaian per bulanPemakaian per tahun
Toilet14 m2Rp 10.8201514801817760
Masjid63 m2Rp 10.8206816608179920
Total9997680
e. Bangunan
Tabel 4.13 Rekap Biaya Utilitas Bangunan
Luas Bangunan (m2)Harga/Idr/m2Total Harga Bangunan
Biaya Bangunan1270400000508000000
4.2.6 Biaya KomunikasiTabel 4.14 Rekap Biaya Komunikasi
NoKeteranganBiaya (Rp) per BulanAbonemen (Rp) per bulanBiaya
(Rp) per Tahun
1Telepon menggunakan TELKOM100000576001891200
2Internet400000750005700000
Total Biaya Komunikasi per Tahun7591200
Asumsi :
Untuk layanan telepon, Bekasi termasuk Golongan Tarif 1 dengan
kelas bisnis-1
Tarif Abonemen Rp 57.600
Untuk layanan internet, PT JTF menggunakan jasa Telkom Speedy
Limited Profesional dengan tarif registrasi Rp 75.000 dan Montly
Charge sebesar Rp 400.000
4.2.7 Biaya Depresiasi
a. ElektronikTabel 4.15 Rekap Biaya Depersiasi Elektronik
YearBook Value at Beginning of YearTotal Depreciable
CostDepreciation rateDepreciation ExpenseAccumulated
DepreciationBook Value at the End of Year
1220,000,000198,000,0000.181818181818236,000,00036,000,00036,000,000
2220,000,000198,000,0000.163636363636432,400,00068,400,00032,400,000
3184,000,000198,000,0000.145454545454528,800,00097,200,00028,800,000
4151,600,000198,000,0000.127272727272725,200,000122,400,00025,200,000
5122,800,000198,000,0000.109090909090921,600,000144,000,00021,600,000
697,600,000198,000,0000.090909090909118,000,000162,000,00018,000,000
776,000,000198,000,0000.072727272727314,400,000176,400,00014,400,000
858,000,000198,000,0000.054545454545510,800,000187,200,00010,800,000
943,600,000198,000,0000.03636363636367,200,000194,400,0007,200,000
1032,800,000198,000,0000.01818181818183,600,000198,000,0003,600,000
Keterangan :
Harga Beli Rp 220.000.000
Salvage Value = 10% dari harga beli
b. Furniture
Tabel 4.16 Rekap Biaya Depersiasi Furniture
YearBook Value at Beginning of YearTotal Depreciable
CostDepreciation rateDepreciation ExpenseAccumulated
DepreciationBook Value at the End of Year
1175,000,000157,500,0000.181818181818228,636,36428,636,36428,636,364
2175,000,000157,500,0000.163636363636425,772,72754,409,09125,772,727
3146,363,636157,500,0000.145454545454522,909,09177,318,18222,909,091
4120,590,909157,500,0000.127272727272720,045,45597,363,63620,045,455
597,681,818157,500,0000.109090909090917,181,818114,545,45517,181,818
677,636,364157,500,0000.090909090909114,318,182128,863,63614,318,182
760,454,545157,500,0000.072727272727311,454,545140,318,18211,454,545
846,136,364157,500,0000.05454545454558,590,909148,909,0918,590,909
934,681,818157,500,0000.03636363636365,727,273154,636,3645,727,273
1026,090,909157,500,0000.01818181818182,863,636157,500,0002,863,636
Keterangan :
Harga Beli Rp 175.000.000
Salvage Value = 10% dari harga beli
c.Kendaraan
Tabel 4.117 Rekap Biaya Depersiasi Kendaraan
YearBook Value at Beginning of YearTotal Depreciable
CostDepreciation rateDepreciation ExpenseAccumulated
DepreciationBook Value at the End of Year
1610,000,000488,000,0000.181818181818288,727,27388,727,27388,727,273
2610,000,000488,000,0000.163636363636479,854,545168,581,81879,854,545
3521,272,727488,000,0000.145454545454570,981,818239,563,63670,981,818
4441,418,182488,000,0000.127272727272762,109,091301,672,72762,109,091
5370,436,364488,000,0000.109090909090953,236,364354,909,09153,236,364
6308,327,273488,000,0000.090909090909144,363,636399,272,72744,363,636
7255,090,909488,000,0000.072727272727335,490,909434,763,63635,490,909
8210,727,273488,000,0000.054545454545526,618,182461,381,81826,618,182
9175,236,364488,000,0000.036363636363617,745,455479,127,27317,745,455
10148,618,182488,000,0000.01818181818188,872,727488,000,0008,872,727
Keterangan :
Harga Beli Rp 610.000.000
Salvage Value = 20% dari harga beli
d. Bangunan
Tabel 4.18 Rekap Biaya Depersiasi Bangunan
YearBook Value at Beginning of YearTotal Depreciable
CostDepreciation rateDepreciation ExpenseAccumulated
DepreciationBook Value at the End of Year
1600,000,000180,000,0000.181818181818232,727,27332,727,27332,727,273
2600,000,000180,000,0000.163636363636429,454,54562,181,81829,454,545
3567,272,727180,000,0000.145454545454526,181,81888,363,63626,181,818
4537,818,182180,000,0000.127272727272722,909,091111,272,72722,909,091
5511,636,364180,000,0000.109090909090919,636,364130,909,09119,636,364
6488,727,273180,000,0000.090909090909116,363,636147,272,72716,363,636
7469,090,909180,000,0000.072727272727313,090,909160,363,63613,090,909
8452,727,273180,000,0000.05454545454559,818,182170,181,8189,818,182
9439,636,364180,000,0000.03636363636366,545,455176,727,2736,545,455
10429,818,182180,000,0000.01818181818183,272,727180,000,0003,272,727
Keterangan :
Harga Tanah Rp 600.000.000
Salvage Value = 70% dari harga beli
4.2.8 Biaya Pemasaran
Tabel 4.19 Rekap Biaya Pemasaran
Biaya pembuatan
websiteRp7,000,000.00http://www.duwaweb.com/layanan.php
Biaya
domain+hostingRp900,000.00http://www.duwaweb.com/layanan.php
Biaya menyewa stand pameran 3 kali
setahunRp37,500,000.00http://festivalindonesia.wordpress.com/jadwal-pameran-2013/
TotalRp44,500,000.00
4.2.9 Biaya Asuransi
Tabel 4.20 Rekap Biaya Asuransi
NoJenis AsuransiPremi per tahun
1Biaya Asuransi GedungRp2,794,264.00
2Biaya Asuransi Kendaraan
mobil dinasRp6,800,000.00
mobil boxRp6,750,000.00
3Biaya Asuransi SDM
Asuransi Kesehatan6%Rp14,414,400.00
Asuransi Kecelakaan
KerjaRp4,441,180,695.000.54%Rp23,982,375.75
Asuransi KematianRp21,000,000.000.30%Rp4,914,000.00
Total Premi per tahun yang harus dibayarkanRp59,655,039.75
Sumber :
http://www.asuransiraya.com/content/product/product-kebakaran.php
http://www.aca.co.id/motor.aspx http://www.aca.co.id/motor.aspx
http://www.jamsostek.co.id/content/i.php?mid=3&id=164.2.10
Biaya Maintenance
Tabel 4.21 Rekap Biaya Maintenance
PeralatanBiayaJumlahBiaya/bulanBiaya/ tahun
KantorRp1,600,000.00Rp19,200,000.00
Lantai ProduksiRp2,700,000.00Rp32,400,000.00
KendaraanMobil BoxRp300,000.003Rp900,000.00Rp10,800,000.00
Mobil DinasRp400,000.002Rp800,000.00Rp9,600,000.00
TOTALRp6,000,000.00Rp72,000,000.00
4.2.11 Biaya Kualitas
Tabel 4.22 Rekap Biaya KualitasBiaya Pencegahan
DetailBiayaBiaya/bulanBiaya/tahun
1. Pelatihan Operator3Rp50,000Rp150,000Rp600,000
2. Perencanaan Kualitas-Rp100,000Rp100,000Rp1,200,000
3. Evaluasi CapabilityPengunci BateraiRp179,520-Rp179,520
DinamoRp6,686,400-Rp6,686,400
Plat Belakang BesarRp145,440-Rp145,440
Plat Belakang KecilRp109,800-Rp109,800
Plat DepanRp171,840-Rp171,840
Penutup Plat DepanRp165,120-Rp165,120
TotalRp9,258,120
Biaya Penilaian
1. Biaya pemeriksaan bahan
baku-Rp100,000Rp100,000Rp1,200,000
2. Pembelian jangka sorong3 x 0,02
mmRp250,000Rp750,000Rp750,000
3 x 0,05 mmRp250,000Rp750,000Rp750,000
3. Kalibrasi6 jangka sorongRp150,000Rp150,000Rp10,800,000
TotalRp13,500,000
Biaya Kesalahan Internal
1. Downgrading10% x harga material x JIP 12
bulanRp107,168,775Rp107,168,775Rp107,168,775
TotalRp107,168,775
Biaya Kesalahan Eksternal
1. Garansi10% x harga material x JIP 12
bulanRp107,168,775Rp107,168,775Rp107,168,775
2. Pengatasan keluhan-Rp200,000Rp200,000Rp2,400,000
TotalRp109,568,775
Total Biaya Kualitas KeseluruhanRp239,495,670
4.2.12 Biaya Pengembangan SDM
Tabel 4.23 Rekap Biaya Pengembangan SDMTraining
Jumlah KaryawanBiaya training/karyawanTotal Biaya
Dept Pemasaran dan Penjualan7Rp50,000Rp350,000
Dept Produksi12Rp50,000Rp600,000
Dept Keuangan5Rp50,000Rp250,000
Dept RnD7Rp50,000Rp350,000
Dept LogistikRp12Rp50,000Rp600,000
Rp2,150,000
Assessment
Jumlah KaryawanBiaya training/karyawanTotal Biaya
Dept Pemasaran dan Penjualan7Rp100,000Rp700,000
Dept Produksi12Rp100,000Rp1,200,000
Dept Keuangan5Rp100,000Rp500,000
Dept RnD7Rp100,000Rp700,000
Dept LogistikRp12Rp100,000Rp1,200,000
Rp4,300,000
Building Up
BiayaJumlah orangTotal Biaya
TransportasiRp50,00060Rp3,000,000
Tiket MasukRp30,00060Rp1,800,000
Dan Lain-lainRp500,000Rp500,000
Rp5,300,000
Total Biaya Pengembangan SDMRp11,750,000
4.2.13 Biaya Administrasi
Tabel 4.24 Rekap Biaya AdministrasiJenis
AdministrasiKegiatanAlat & BendaBiaya/Tahun
Biaya PenjualanLaporan PenjualanKertasRp465,000
Tinta ful colourRp630,000
Biaya GudangPendataan Barang Masuk dan KeluarAlat
tulisRp200,000
Biaya AkuntansiPembukuanKertasRp465,000
Tinta ful colourRp630,000
Biaya Perekrutan Karyawan BaruFormulir dan Lembar
TesKertasRp465,000
Tinta ful colourRp630,000
Alat tulisRp200,000
Biaya AssessmentFormulir PenilaianKertasRp465,000
Tinta ful colourRp630,000
Biaya AuditLaporan hasil AuditKertasRp465,000
Tinta ful colourRp630,000
Total Biaya AdministrasiRp5,875,000
Asumsi :
Harga Kertas A4 80gr Paper One = Rp 31.000
Harga Tinta Printer Warna = Rp 105.000
Peralatan Alat Tulis = Rp 200.0004.2.14 Biaya PBBTabel 4.25
Rekap Biaya PBBObjek PajakKeteranganPajak
Luas tanah1500Rp2,000,000.00
Luas bangunan1270.12Rp400,000.00
NJOP BumiRp3,000,000,000.00
NJOP BangunanRp508,048,000.00
NJOPTKPRp10,000,000.00
NJOPKPRp3,498,048,000.00
Tarif PBBRp8,745,120.00
Sumber: Peraturan daerah kota bekasi nomor 02 tahun 2012 tentang
pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan.
4.3 Perhitungan HPP dengan Metode ABC
4.3.1 Perhitungan Biaya Produksi
Tabel 4.26 Presentase Output JIP Disagregasi
TamiyaPresentase
Cyber20,2 %
Sonic30,2 %
Magnum49,6 %
Total100 %
Tabel 4.27 Perhitungan Biaya Langsung
DataCyberSonicMagnumTotal
Produksi (JIP)292814472173296147838
Biaya MaterialRp 976.762.072Rp 987.883.072Rp 1.009.223.872Rp
1.064.920.072
Biaya OperatorRp 60.752.374,3Rp 91.107.170,4Rp 149.321.150Rp
301.180.695,1
Tabel 4.28 Perhitungan Biaya Tidak Langsung (Overhead)
NoDaftar BiayaTotal
1Biaya transportasiRp 20.865.750
2Biaya depresiasiRp 1.027.068.195,4
3Biaya utilitasRp 215.942.861
4Biaya komunikasiRp 7.591.200
5Biaya pemasaranRp 44.500.000
6Biaya asuransiRp 59.655.040
7Biaya maintenanceRp 72.000.000
8Biaya kualitasRp 239.495.670
9Biaya pengembangan SDMRp 11.750.000
10Biaya administrasi Rp 5.875.000
11Biaya manajerialRp 4.140.000.000
12Biaya PBBRp 8.745.120
TOTALRp 5.849.920.641
4.3.2 Perhitungan ABC Tahap 1Tabel 4.29 Pembagian biaya ke dalam
aktivitas-aktivitasJenis Biaya OverheadCost Driver
Biaya TransportasiTransportasi Material HandlingJarak
Transportasi PemasaranJarak
Transportasi DistribusiJarak
Biaya ManajerialJumlah Tenaga Kerja
Biaya UtilitasPeneranganDaya
PendinginanDaya
Pemakaian KomputerDaya
Pemakaian AirVolume
BangunanLuas
Biaya KomunikasiPemakaian TeleponKegiatan Komunikasi
Pemakaian Layanan InternetKuota pemakaian
Biaya DepresiasiPeralatan ElektronikUmur pakai
FurnitureUmur pakai
KendaraanUmur pakai
BangunanLuas
Biaya PemasaranPembuatan WebsitePemasaran
Domain dan HostingPemasaran
Penyewaan Stand PameranPemasaran
Biaya AsuransiAsuransi GedungPemeliharaan
Asuransi KendaraanPemeliharaan
Asuransi Tenaga KerjaPemeliharaan
Biaya MaintenancePemeliharaan
Biaya KualitasPencegahanInspeksi
PenilaianInspeksi
Kesalahan InternalInspeksi
Kesalahan EksternalInspeksi
Biaya Pengembangan SDMKegiatan Pengembangan
Biaya AdministrasiAdministrasi PenjualanPenjualan
Administrasi GudangPergudangan
Adminitrasi AkuntansiPenjualan
Administrasi Perekrutan Karyawan BaruPengembangan
Administrasi AssesmentPengembangan
Administrasi AuditPengembangan
Biaya PBBPemeliharaan
Tabel 4.30 Data Aktivitas PerusahaanNoDaftar Aktivitas
1Aktivitas Pendukung
2Aktivitas Komunikasi
3Aktivitas Pemeliharaan
4Aktivitas Pemasaran
5Aktivitas Pengembangan
6Aktivitas Inspeksi
7Aktivitas Penjualan
8Aktivitas Pergudangan
Dari 8 Aktivitas tersebut dapat muncul karena aktivitas tersebut
merupakan aktivitas yang menjadi pemicu utama timbulnya biaya
overhead pada perusahaan.Tabel 4.31 Data Cost Driver
PerusahaanNoAktivitasJarak (Km)TotalJumlah pegawaiKeterangan
Jml LampuJml ACJumlah Total
1Pemeliharaan1-11Ruang Generator
2Pendukung4-716Toilet
6-2Masjid
32-Klinik
41-Kantin
61-Ruang Rapat
8-5Tempat Parkir
212Ruang Lobby
3Komunikasi1113Kepala Unit Ristek
2Staff Unit Ristek
4Pengembangan5216Direktur Utama
1General Manager
211Kepala Departemen RnD
1Kepala Unit HRD
2Staff Unit HRD
5Inspeksi31125Kepala Departemen Produksi
1Kepala Unit QC
3Staff Unit QC
1Kepala Unit Assembly
3Staff Unit Assembly
381016Lantai Produksi
6Penjualan 495181116Kepala Unit Penjualan
2Staff Unit Penjualan
111Kepala Departemen Keuangan
1Kepala Unit Akuntansi
1Staff Unit Akuntansi
7Pergudangan11111Kepala Unit PPIC
2Staff Unit PPIC
111Kepala Departemen Logistik
12Kepala Unit Warehousing
2Staff Unit Warehousing
11Kepala Unit Purchasing
2Staff Unit Purchasing
8Pemasaran 612421110Kepala Departemen Pemasaran dan
Penjualan
1Kepala Unit Pemasaran
2Staff Unit Pemasaran
112Kepala Unit Distribusi
2Staff Unit Distribusi
111Kepala Unit Administrasi
1Staff Unit Administrasi
JUMLAH 932778
Tabel 4.32 Biaya Overhead PerusahaanNoBiaya AktivitasBiaya
Overhead
Aktivitas PendukungUtilitas Penerangan
Utilitas Pendinginan
1.Pemakaian Air
Pemakaian Komputer
Manajerial
Aktivitas KomunikasiKomunikasi
Utilitas Penerangan
2.Utilitas Pendinginan
Pemakaian Komputer
Manajerial
3.Aktivitas PemeliharaanDepresiasi
Asuransi
Maintenance
Pajak Bumi dan Bangunan
Utilitas Penerangan
Utilitas Pendinginan
Manajerial
Aktivitas PemasaranTransportasi Pemasaran
4.Pemasaran
Utilitas Penerangan
Utilitas Pendinginan
Manajerial
5.Aktivitas PengembanganPengembangan SDM
Adminitrasi Perekrutan Karyawan
Administrasi Assessment
Administrasi Audit
Utilitas Penerangan
Utilitas Pendinginan
Manajerial
Aktivitas InspeksiPengendalian Kualitas Produk
6.Utilitas Penerangan
Utilitas Pendinginan
Utilitas Exhaust Fan
Manajerial
Aktivitas PenjualanTransportasi Distribusi Produk
7.Administrasi Penjualan
Administrasi Akuntansi
Utilitas Penerangan
Utilitas Pendinginan
Manajerial
Aktivitas PergudanganTransportasi Material Handling
Adminitrasi Gudang
8.Utilitas Penerangan
Utilitas Pendinginan
Manajerial
Perhitungan biaya Aktivitas :
Tabel 4.33 Perhitungan Biaya Perhitungan AktivitasAktivitasJenis
AktivitasPerhitunganBiaya
Aktivitas PendukungUtilitas Penerangan33/93 x Rp
8.110.195Rp2,877,811.20
Utilitas Pendinginan5/27x Rp 10.704.585,6Rp1,982,330.67
Pemakaian AirRp9,997,680.00
Pemakaian Komputer42/49 x Rp 183569472Rp157,345,261.71
Manajerial16/78 x Rp 4.140.000.000Rp849,230,769.23
Sub TotalRp1,021,433,852.81
Aktivitas KomunikasiKomunikasiRp7,591,200.00
Utilitas Penerangan1/93 x Rp 8.110.195Rp87,206.40
Utilitas Pendinginan1.27x Rp 10.704.585,6Rp396,466.13
Pemakaian Komputer7/49 x Rp 183569472Rp26,224,210.29
Manajerial3/78 x Rp 4.140.000.000Rp159,230,769.23
Sub TotalRp193,529,852.05
Aktivitas PemeliharaanDepresiasiRp1,027,068,195.40
AsuransiRp59,655,040.00
MaintenanceRp72,000,000.00
Pajak Bumi dan BangunanRp8,745,120.00
Utilitas Penerangan1/93 x Rp 8.110.195Rp87,206.40
Utilitas Pendinginan--
Manajerial1/78 x Rp 4.140.000.000Rp53,076,923.08
Sub TotalRp1,220,632,484.88
Aktivitas PemasaranTransportasi PemasaranRp2,296,500.00
PemasaranRp44,500,000.00
Utilitas Penerangan4/93 x Rp 8.110.195Rp348,825.60
Utilitas Pendinginan3/27 x Rp 10.704.585,6Rp1,189,398.40
Manajerial10/78 x Rp 4.140.000.000Rp530,769,230.77
Sub TotalRp579,103,954.77
Aktivitas PengembanganPengembangan SDMRp11,750,000.00
Adminitrasi Perekrutan KaryawanRp1,295,000.00
Administrasi AssessmentRp1,095,000.00
Administrasi AuditRp1,095,000.00
Utilitas Penerangan7/93 x Rp 8.110.195Rp610,444.80
Utilitas Pendinginan3/27 x Rp 10.704.585,6Rp1,189,398.40
Manajerial6/78 x Rp 4.140.000.000Rp318,461,538.46
Sub TotalRp335,496,381.66
Aktivitas InspeksiPengendalian Kualitas
ProdukRp239,495,670.00
Utilitas Penerangan41/93 x Rp 8.110.195Rp3,575,462.40
Utilitas Pendinginan 1/27 x Rp10.704.585,6Rp396,466.13
Utilitas Exhaust FanRp3,560,928.00
Manajerial25/78 x Rp 4.140.000.000Rp1,326,923,076.92
Sub TotalRp1,573,951,603.46
Aktivitas PenjualanTransportasi DistribusiRp18,569,250.00
Administrasi PenjualanRp1,095,000.00
Administrasi AkuntansiRp1,095,000.00
Utilitas Penerangan2/93 x Rp 8.110.195Rp174,412.80
Utilitas Pendinginan2/27 x Rp10.704.585,6Rp792,932.27
Manajerial6/78 x Rp 4.140.000.000Rp318,461,538.46
Sub TotalRp340,188,133.53
Aktivitas PergudanganTransportasi Material Handling-
Adminitrasi GudangRp200,000.00
Utilitas Penerangan4/93 x Rp 8.110.195Rp348,825.60
Utilitas Pendinginan3/27 x Rp 10.704.585,6Rp1,189,398.40
Manajerial11/78 x Rp 4.140.000.000Rp583,846,153.85
Sub TotalRp585,584,377.85
Total KeseluruhanRp5,849,920,641.00
Tabel 4.34 Rekap Biaya AktivitasNoAktivitasBiaya
1Aktivitas PendukungRp1,021,433,852.81
2Aktivitas KomunikasiRp193,529,852.05
3Aktivitas PemeliharaanRp1,220,632,484.88
4Aktivitas PemasaranRp579,103,954.77
5Aktivitas PengembanganRp335,496,381.66
6Aktivitas InspeksiRp1,573,951,603.46
7Aktivitas PenjualanRp340,188,133.53
8Aktivitas PergudanganRp585,584,377.85
Total BiayaRp5,849,920,641.00
4.3.3 Perhitungan ABC Tahap 2Tabel 4.35 Pengelompokkan Biaya ke
Pusat Biaya HomogenKelompok Biaya AktivitasBiaya
Unit Level ActivityAktivitas PergudanganRp585,584,377.85
Batch Level ActivityAktivitas InspeksiRp1,573,951,603.46
Aktivitas PenjualanRp340,188,133.53
Product Level ActivityAktivitas PemasaranRp579,103,954.77
Aktivitas PengembanganRp335,496,381.66
Facility Level ActivityAktivitas KomunikasiRp193,529,852.05
Aktivitas PendukungRp1,021,433,852.81
Aktivitas PemeliharaanRp1,220,632,484.88
Tabel 4.36 Cost driver Tahap 2
Kelompok BiayaBiaya OverheadCost DriverTarif
Unit Level ActivityRp585,584,377.85147838Rp3,960.99
Batch Level ActivityRp1,914,139,736.9812Rp159,511,644.75
Product Level ActivityRp914,600,336.433Rp304,866,778.81
Facility Level ActivityRp2,435,596,189.741920Rp1,268,539.68
Tabel 4.37 Alokasi Biaya Overhead ke ProdukKelompok
BiayaDataTarifCyberSonic Magnum
Unit Level Activity29821 UnitRp3,960.99Rp118,120,589.64
44721 UnitRp3,960.99Rp177,139,294.10
73296 UnitRp3,960.99Rp290,324,494.10
Batch Level Activity2 batchRp159,511,644.75Rp319,023,289.50
4 batchRp159,511,644.75Rp638,046,578.99
6 batchRp159,511,644.75Rp957,069,868.49
Product Level Activity1
produkRp304,866,778.81Rp304,866,778.81
1 produkRp304,866,778.81Rp304,866,778.81
1 produkRp304,866,778.81Rp304,866,778.81
Facility Level Activity388Rp1,268,539.68Rp492,193,396.68
580Rp1,268,539.68Rp735,753,015.65
952Rp1,268,539.68Rp1,207,649,777.41
TotalRp1,234,204,054.63Rp1,855,805,667.56Rp2,759,910,918.81
Jumlah Unit29821 Unit44721 Unit73296 Unit
Biaya Overhead per UnitRp41,387.08Rp41,497.41Rp37,654.32
4.3.4 Perhitungan Harga Pokok ProduksiTabel 4.38 HPP Menurut
Sistem ABCProdukHPP Sistem ABCHarga Pokok
B MaterialB OperatorB Overhead
CyberRp976,762,072.00Rp60,752,374.26Rp1,234,204,054.63Rp2,271,718,500.89
SonicRp987,883,072.00Rp91,107,170.42Rp1,855,805,667.56Rp2,934,795,909.98
Magnum
Rp1,009,223,872.00Rp149,321,150.32Rp2,759,910,918.81Rp3,918,455,941.13
Tabel 4.39 Harga Jual ProdukHPP per UnitLaba per UnitHarga Jual
Per Unit
Produk
CyberRp76,178.48Rp22,853.54Rp99,032.03
SonicRp65,624.56Rp19,687.37Rp85,311.93
MagnumRp53,460.71Rp16,038.21Rp69,498.92
Dari hasil perhitungan yang diperoh di atas, ditetapkan harga
jual produk untuk masing-masing tamiya. Keuntungan 30%, karena
perusahaan sebagai produsen perakitan tamiya, dan tida ingin
mengambil keuntungan terlalu tinggi.4.4 Cashflow Perusahaan Tabel
4.40 Cahflow PerusahaanPemasukan012345678910
Penjualan
TamiyaCyberRp2,953,234,051Rp3,100,895,754Rp3,255,940,541Rp4,232,722,704Rp4,232,722,704Rp4,232,722,704Rp5,798,830,104Rp5,798,830,104Rp5,798,830,104Rp5,798,830,104
SonicRp3,815,234,683Rp4,005,996,417Rp4,206,296,238Rp5,468,185,109Rp5,468,185,109Rp5,468,185,109Rp7,491,413,600Rp7,491,413,600Rp7,491,413,600Rp7,491,413,600
MagnumRp5,093,992,723Rp5,348,692,360Rp5,616,126,978Rp7,300,965,071Rp7,300,965,071Rp7,300,965,071Rp10,002,322,147Rp10,002,322,147Rp10,002,322,147Rp10,002,322,147
Total
PemasukanRp11,862,461,458Rp12,455,584,530Rp13,078,363,757Rp28,893,070,219Rp28,893,070,219Rp28,893,070,219Rp40,283,668,750Rp40,283,668,750Rp40,283,668,750Rp40,283,668,750
Pengeluaran
Investasi awalRp4,573,048,000
Biaya
OperatorRp301,180,695Rp301,180,695Rp301,180,695Rp316,239,730Rp316,239,730Rp316,239,730Rp347,863,703Rp347,863,703Rp347,863,703Rp347,863,703
Biaya Material
TamiyaRp1,064,920,072Rp1,118,166,076Rp1,174,074,379Rp1,174,074,379Rp1,174,074,379Rp1,174,074,379Rp1,174,074,379Rp1,174,074,379Rp1,174,074,379Rp1,174,074,379
Biaya
TransportasiRp20,865,750Rp20,865,750Rp20,865,750Rp20,865,750Rp23,995,613Rp23,995,613Rp23,995,613Rp23,995,613Rp23,995,613Rp23,995,613
Biaya
DepresiasiRp1,023,500,000Rp1,023,500,000Rp1,023,500,000Rp1,023,500,000Rp1,023,500,000Rp1,023,500,000Rp1,023,500,000Rp1,023,500,000Rp1,023,500,000Rp1,023,500,000
Biaya
UtilitasRp215,942,861Rp215,942,861Rp215,942,861Rp215,942,861Rp215,942,861Rp215,942,861Rp215,942,861Rp215,942,861Rp215,942,861Rp215,942,861
Biaya
KomunikasiRp7,591,200Rp7,591,200Rp7,591,200Rp7,591,200Rp7,591,200Rp7,591,200Rp7,591,200Rp7,591,200Rp7,591,200Rp7,591,200
Biaya
PemasaranRp44,500,000Rp37,500,000Rp37,500,000Rp37,500,000Rp37,500,000Rp37,500,000Rp37,500,000Rp37,500,000Rp37,500,000Rp37,500,000
Biaya
AsuransiRp59,655,040Rp59,655,040Rp59,655,040Rp59,655,040Rp59,655,040Rp59,655,040Rp59,655,040Rp59,655,040Rp59,655,040Rp59,655,040
Biaya
PerawatanRp72,000,000Rp72,000,000Rp72,000,000Rp72,000,000Rp72,000,000Rp72,000,000Rp72,000,000Rp72,000,000Rp72,000,000Rp72,000,000
Biaya
KualitasRp239,495,670Rp239,495,670Rp239,495,670Rp239,495,670Rp239,495,670Rp239,495,670Rp239,495,670Rp239,495,670Rp239,495,670Rp239,495,670
Biaya Pengembangan
SDMRp11,750,000Rp11,750,000Rp11,750,000Rp11,750,000Rp11,750,000Rp11,750,000Rp11,750,000Rp11,750,000Rp11,750,000Rp11,750,000
Biaya
AdministrasiRp5,875,000Rp5,875,000Rp5,875,000Rp5,875,000Rp5,875,000Rp5,875,000Rp5,875,000Rp5,875,000Rp5,875,000Rp5,875,000
Biaya
ManajerialRp4,140,000,000Rp4,140,000,000Rp4,140,000,000Rp4,347,000,000Rp4,347,000,000Rp4,347,000,000Rp4,781,700,000Rp4,781,700,000Rp4,781,700,000Rp4,781,700,000
Biaya
PBBRp8,745,120Rp8,745,120Rp8,745,120Rp8,745,120Rp8,745,120Rp8,745,120Rp8,745,120Rp8,745,120Rp8,745,120Rp8,745,120
Total
PengeluaranRp4,573,048,000Rp7,216,021,408Rp7,262,267,412Rp7,318,175,715Rp7,540,234,750Rp7,543,364,613Rp7,543,364,613Rp8,009,688,586Rp8,009,688,586Rp8,009,688,586Rp8,009,688,586
excludeRp4,646,440,050Rp5,193,317,119Rp5,760,188,042Rp21,352,835,468Rp21,349,705,606Rp21,349,705,606Rp32,273,980,164Rp32,273,980,164Rp32,273,980,164Rp32,273,980,164
Pajak
10%Rp464,644,005Rp519,331,712Rp576,018,804Rp2,135,283,547Rp2,134,970,561Rp2,134,970,561Rp3,227,398,016Rp3,227,398,016Rp3,227,398,016Rp3,227,398,016
includeRp4,181,796,045Rp4,673,985,407Rp5,184,169,237Rp19,217,551,922Rp19,214,735,045Rp19,214,735,045Rp29,046,582,148Rp29,046,582,148Rp29,046,582,148Rp29,046,582,148
Pembagian Deviden
40%Rp1,672,718,418Rp1,869,594,163Rp2,073,667,695Rp7,687,020,769Rp7,685,894,018Rp7,685,894,018Rp11,618,632,859Rp11,618,632,859Rp11,618,632,859Rp11,618,632,859
Laba
Bersih-Rp4,573,048,000Rp2,509,077,627Rp2,804,391,244Rp3,110,501,542Rp11,530,531,153Rp11,528,841,027Rp11,528,841,027Rp17,427,949,289Rp17,427,949,289Rp17,427,949,289Rp17,427,949,289
Cash
Balance-Rp2,063,970,373Rp5,313,468,871Rp5,914,892,787Rp14,641,032,695Rp23,059,372,180Rp23,057,682,054Rp28,956,790,316Rp34,855,898,577Rp34,855,898,577Rp34,855,898,577
4.5 Analisis Kelayakan Investasi
4.5.1 Payback Period
Berikut ini adalah analisa kelayakan proyek investasi dengan
menggunakan metode payback period:Tabel 4.41 Perhitungan Payback
PeriodTahunBulanNet ProfitKumulatif Net Profit
1Rp2,509,077,627Rp2,509,077,627
21Rp233,699,270Rp2,742,776,897
2Rp233,699,270Rp2,976,476,167
3Rp233,699,270Rp3,210,175,438
4Rp233,699,270Rp3,443,874,708
5Rp233,699,270Rp3,677,573,978
6Rp233,699,270Rp3,911,273,249
7Rp233,699,270Rp4,144,972,519
8Rp233,699,270Rp4,378,671,790
9Rp233,699,270Rp4,612,371,060
Dari perhitungan laba bersih yang didapat oleh PT. Java Tamiya
Factory, pada tahun ke 1 nilai laba bersih baru mencapai
Rp2,509,077,627. Nilai ini belum sebesar nilai investasi awal
sebesar Rp4,573,048,000.00. Oleh karena itu perhitungan dilanjutkan
hingga tahun ke 2 dan hingga bulan ke 9, ternyata telah didapatkan
nilai laba bersih yang sebesar Rp4,612,371,060 yang berarti telah
menutup investasi awal.
4.5.2 NPV
Perhitungan Periode 1 :DF
= 1/(1,0575^periode)
= 1/(1,0575^1) = 0,946PV Net Benefit = Net benefit x DF
= Rp2,509,077,627x 0,946 = Rp2,372,650,238
Tabel 4.42 Perhitungan NPV
PeriodeNet BenefitDF 5,75 %Present Value
0-Rp4,573,048,0001-Rp4,573,048,000
1Rp2,509,077,6270.946Rp2,372,650,238
2Rp2,804,391,2440.894Rp2,507,713,110
3Rp3,110,501,5420.846Rp2,630,203,146
4Rp3,110,501,5420.800Rp2,487,189,736
5Rp11,528,841,0270.756Rp8,717,335,694
6Rp11,528,841,0270.715Rp8,243,343,446
7Rp17,427,949,2890.676Rp11,783,753,667
8Rp17,427,949,2890.639Rp11,143,029,472
9Rp17,427,949,2890.605Rp10,537,143,709
10Rp17,427,949,2890.572Rp9,964,202,089
Rp65,813,516,307
Bila nilai NPV lebih dari 0, maka NPV tersebut dapat dikatakan
layak. Maka investasi perusahaan tersebut di masa yang akan datang,
akan menghasilkan keuntungan dan layak sehingga perusahaan PT. Java
Tamiya Factory dapat didirikan.
4.5.3 IRRTabel 4.43 Perhitungan NPV 1
PeriodeNet BenefitDF 5,75 %Present Value
0-Rp4,573,048,0001-Rp4,573,048,000
1Rp2,509,077,6270.946Rp2,372,650,238
2Rp2,804,391,2440.894Rp2,507,713,110
3Rp3,110,501,5420.846Rp2,630,203,146
4Rp3,110,501,5420.800Rp2,487,189,736
5Rp11,528,841,0270.756Rp8,717,335,694
6Rp11,528,841,0270.715Rp8,243,343,446
7Rp17,427,949,2890.676Rp11,783,753,667
8Rp17,427,949,2890.639Rp11,143,029,472
9Rp17,427,949,2890.605Rp10,537,143,709
10Rp17,427,949,2890.572Rp9,964,202,089
Rp65,813,516,307
Tabel 4.44 Perhitungan NPV 2
NPV 2
PeriodeNet BenefitDF 85,75 %Present Value
0-Rp4,573,048,0001-Rp4,573,048,000
1Rp2,509,077,6270.538Rp1,350,782,033
2Rp2,804,391,2440.290Rp812,794,877
3Rp3,110,501,5420.156Rp485,337,617
4Rp3,110,501,5420.084Rp261,285,393
5Rp11,528,841,0270.045Rp521,364,598
6Rp11,528,841,0270.024Rp280,680,807
7Rp17,427,949,2890.013Rp228,425,472
8Rp17,427,949,2890.007Rp122,974,682
9Rp17,427,949,2890.004Rp66,204,405
10Rp17,427,949,2890.002Rp35,641,672
-Rp407,556,444
IRR = 0,0575 + X (0.08575-0.0575) = 0,86
IRR = 0,86 = 86 %, MARR = 5,75 %
karena IRR > MARR, maka keputusan diterima .BAB V
ANALISIS
5.1 Analisis HPPHarga pokok produksi merupakan harga yang
didapatkan dari penjumlahan biaya langsung dan biaya tidak langsung
pada proses produksi. Biaya langsung adalah biaya material dan
biaya operator, sedangkan biaya tidak langsung adalah biaya
overhead perusahaan. Biaya overhead sendiri didapat dari
perhitungan metode ABC yang melibatkan 8 aktivitas perusahaan.
Dari hasil perhitungan HPP PT Java Tamiya Factory didapatkan
hasil harga pokok produksi 3 tamiya yakni tamiya Cyber sebesar
Rp2,271,718,500.89 , tamiya sonic sebesar Rp2,934,795,909.98 dan
tamiya magnum sebesar Rp3,918,455,941.13. Perbedaan harga ini
disebabkan oleh perbedaan biaya material untuk masing-masing body
tamiya yang digunakan , biaya yang dikeluarkan untuk operator,
serta besar biaya overhead yang berbeda. Selain itu, besarnya HPP
ini dipengaruhi oleh output JIP perusahaan tiap tahunnya. Terlihat
untuk tamiya cyber memiliki HPP paling rendah karena output JIP nya
paling rendah yakni 29821 unit. Kemudian tamiya sonic memiliki HPP
lebih tinggi dari tamiya cyber dengan JIP 44721 unit serta tamiya
magnum memiliki HPP paling tinggi dengan JIP 73926 unit.Selanjutnya
untuk HPP/unit diperoleh dari Harga pokok produksi keseluruhan
dibagi dengan jumlah yang akan diproduksi. Dan didapatkan HPP/unit
tamiya Cyber sebesar Rp76,178.48, sonic sebesar Rp65,624.56 dan
magnum Rp53,460.71. Untuk penentuan harga jual di pasaran, PT Java
Tamiya Factory menetapkan laba 30% untuk penjualan tiap unit tamiya
sehingga harga jual tamiya cyber sebesar Rp99,032.03, tamiya sonic
sebesar Rp85,311.93 dan tamiya magnum sebesar Rp69,498.92.
Penentuan laba 30% didasari pada posisi PT Java Tamiya Factory
sebagai produsen perakitan tamiya sehingga laba tersebut dinilai
tidak terlalu tinggi untuk didistribusikan ke distributor ataupun
pengecer tamiya, sehingga ketika dipasarkan dapat menjangkau
kemampuan daya beli masyrakat.
Harga tamiya di PT Java Tamiya Factory memang tergolong lebih
mahal dibandingkan dengan tamiya-tamiya yang lain di pasaran. Akan
tetapi harga disini berbanding lurus dengan kualitas produk yang
dijual. PT Java Tamiya Factory memastikan bahwa tamiya-tamiya
tersebut dibuat dengan berbagai keunggulan seperti kekuatan body
tamiya dan komponen lainnya, tidak mudah rusak/ patah, serta
memiliki desain menarik sehingga akan menarik minat konsumen.5.2
Analisis Cashflow
Cashflow adalah besarnya aliran kas yang terdiri dari aliran
masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta
besarnya saldo pada tiap periode. Aliran kas yang masuk pada PT
Java Tamiya Factory berasal dari total penjualan Tamiya jenis
Cyber, Sonic, dan Magnum di mana didapat dari harga jual produk
dikalikan dengan JIP tiap produk dimana total pemasukan pada tahun
pertama yaitu sebesar Rp 11.862.461.457,60. Sedangkan aliran kas
keluar perusahaan antara lain dari biaya biaya yang dikeluarkan
oleh perusahaan seperti biaya material tamiya, biaya operator,
biaya transportasi, biaya depresiasi, biaya utilitas, niaya
komunikasi, biaya pemasaran, biaya asuransi, biaya perawatan, biaya
kualitas, biaya pengembangan SDM, biaya administrasi, biaya
manajerial, dan biaya PBB. Dari perhitungan cash flow dapat
diketahui pula laba serta laba bersih yang diperoleh perusahaan
setiap periodenya. Laba didapatkan dari total pemasukan dikurangi
dengan total pengeluaran perusahaan sedangkan Laba bersih
didapatkan dari pengurangan laba dengan pajak sebesar 10% dan
pembagian deviden sebesar 40%. Tiap tahun, penjualan tamiya
meningkat sebesar 5% pada tahun ke 2 dan 3 lalu stabil pada tahun
ke 4 dan seterusnya karena PT Java Tamiya Factory telah mengalami
kestabilan penjualan. Dilihat dari cash flow perusahaan biaya
material tiap tahun naik sebesar 5% mengikuti peningkatan penjualan
tamiya itu sendiri sehingga mempengaruhi biaya pengeluaran yang
tiap tahun meningkat. Kemudian biaya transportasi juga mengalami
kenaikan dikarenakan harga BBM pada tahun ke 5 meningkat sebesar
15% karena pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk menaikkan BBM
pada tahun tersebut. Pada tahun ke 4 dan ke 7 terjadi kenaikan UMR
yaitu sebesar 5% dan 10% yang mempengaruhi kenaikan gaji operator
dan manajerial. Kebijakan dari perusahaan pada tahun tersebut untuk
meningkatkan gaji operator dan manajerial ini bertujuan untuk
meningkatkan semangat kerja dan kinerja dari para karyawan serta
mengikuti himbauan dari pemerintah Bota Bekasi untuk menaikan UMR.
Sedangkan untuk biaya keuntungan lain tetap untuk tiap tahunnya
Melalui cash flow perusahaan bisa mengetahui laba bersih setiap
tahunnya. Laba bersih inilah yang kemudian digunakan dalam analisa
kelayakan, apakah perusahaan layak atau tidak dalam melakukan
bisnis Tamiya ini.
5.3 Analisis Kelayakan Investasi5.3.1 Analisis Payback
Period
Payback period adalah lamanya waktu yang diperlukan untuk
mengembalikan uang yang dikeluarkan sebagai investasi awal. Analisa
payback period diperlukan bagi investor untuk mengetahui jangka
waktu lamanya PT. Java Tamiya Factory dapat mengembalikan investasi
yang ditanam. PT. Java Tamiya Factory memiliki investasi awal
sebesar Rp 4.573.048.000,00 yang terdiri dari tanah, bangunan,
perangkat elektronik, furniture, alat kantor, 3 mobil box, dan 2
mobil dinas. Pada tahun pertama, perusahaan memperoleh laba bersih
sebesar Rp 2.509.077.626,76. Dari laba tersebut perusahaan belum
bisa menutupi modal yang dikeluarkan. Namun laba tersebut belum
cukup mengembalikan investasi awal yaitu sebesar Rp
4.573.048.000,00. Pada tahun kedua, profit yang diperoleh
perusahaan sebesar Rp 2.804.391.244,17. Namun jika di kalkulasikan
hasilnya akan jauh melebihi investasi awal, sehingga keuntungan
pada tahun kedua dipecah menjadi 12 bulan, dan investasi awal akan
kembali kurang lebih pada tahun ke 2 bulan 9 yaitu sebesar Rp
4.612.371.059,88.5.3.2 Analisis NPV
NPV merupakan selisih antara pengeluaran dan pemasukan yang
telah didiskon dengan menggunakan social opportunity cost of
capital sebagai diskon factor, atau dengan kata lain merupakan arus
kas yang diperkirakan pada masa yang akan datang yang didiskon pada
saat ini. Untuk menghitung NPV diperlukan data tentang perkiraan
biaya investasi, biaya operasi dan pemeliharaan serta perkiraan
serta perkiraan manfaat/benefit dari proyek yang direncanakan.
Untuk nilai Net Benefit pada periode pertama sebesar
Rp2.509.077.627 , untuk periode kedua sebesar Rp 2.804.391.244 ,
periode ketiga sebesar Rp 3.110.501.542 , periode keempat sebesar
Rp 3.110.501.542 , periode kelima sebesar Rp 11.528.841.027
,periode keenam sebesar Rp 11.528.841.027 , periode ketujuh sebesar
Rp 17.427.949.289 dan untuk periode kedelapan sampai periode
kesepuluh sama nilainya dengan periode ketujuh. Untuk nilai present
value dari periode pertama sampai period kesepuluh berturut-turut
sebesar Rp 1.350.782.033, Rp 812.794.877 , Rp 485.337.617 , Rp
261.285.393 , Rp 521.364.598 , Rp 280.680.807 , Rp 228.425.472 , Rp
122.974.682 , Rp 66.204.405 dan Rp 35.641.644.
Jika NP positif artinya jumlah laba bersih dikurangi investasi
awal hasilnya positif maka dapat disimpulkan bahwa pada tingkat
suku Bunga i (5,75%) yang berlaku maka investasi tersebut
menghasilkan keuntungan. Sedangkan jika NPV bernilai negatif
artinya selisih antara laba bersih dengan investasi awal hasilnya
negatif maka investasi tersebut bila dijalankan akan menimbulkan
kerugian. Dari perhitungan NPV didapatkan nilai NPV yaitu sebesar
Rp 65.813.516.307 yang artinya perusahaan melakukan investasi awal
sebesar Rp 4.573.048.000 pada masa sekarang perusahaan memperoleh
keuntungan sebesar Rp 65.813.516.307. Maka kesimpulannya adalah
proyek PT Java Tamiya Factory dikatakan layak karena NPV >
0.5.3.3 Analisis IRRIRR merupakan indikator tingkat efisiensi dari
suatu investasi. Suatu proyek/investasi dapat dilakukan apabila
laju pengembaliannya (rate return) lebih besar daripada laju
pengembalian apabila melakukan di tempat lain ( bunga deposito,
reksadana dan lain-lain. Fungsi dari IRR sendiri untuk menentukan
apakah investasi dilaksanakan atau tidak, untuk itu biasanya
digunakan acuan bahwa investasi yang dilakukan harus lebih tinggi
dari Minimum Acceptable Rate of Return (MARR). MARR adalah laju
pengembalian minimum dari suatu investasi yang berani dilakukan
oleh seorang investor.
IRR > MARR, berarti investasi akan menguntungkan, sehingga
proyek diterima.
IRR < MARR, berarti investasi tidak memberikan keuntungan,
sehingga proyek ditolak.
Dari perhitungan nilai IRR didapatkan IRR 86 %, semakin besar
IRR maka pengembalian modalnya akan semakin cepat. Sedangkan MARR
yang ditentukan yaitu sebesar 5,75%. Karena IRR lebih besar
dibandingkan dengan MARR, maka proyek diterima (investasi akan
memberikan keuntungan). Jadi bisa dikatakan investasi pada PT Java
Tamiya Factory layak, atau lebih menguntungkan dibanding hanya
menyimpan uang di bank, karena rata-rata suku bunga di bank hanya
5,75%, jauh dibandingkan dengan 86%.
BAB VI
PENUTUP6.1 Kesimpulan
6.2 SaranDAFTAR PUSTAKA
Modul PTI Part II, 2013
www.digilib.uns.ac.idhttp://staff.ui.ac.id)// Biaya
Depresiasi
etd.eprints.ums.ac.idhttp://www.pajak.go.idProgram Studi Teknik
Industri 60Universitas Diponegoro
2013
_1428267448.unknown
_1428267450.unknown
_1430073833.unknown
_1428267447.unknown