Top Banner
BAB I PENDAHULUAN A. Manajemen dan Pengertiannya Setiap kegiatan dimana saja dan apa saja yang melibatkan orang-orang dan memerlukan kerjasama, apakah itu kegiatan yang sifatnya profit oriented atau non profit oriented, pasti sarat dengan manajemen, seperti halnya mengelola, mngatur organisasi (Perusahaan), ormas atau perkumpulan olah raga dan lain sebagainya, baik pengelolaannya secara forml, modern atau tradisonal karena pola intinya manajemen itu adalah to manage, bagaimana mengatur, apa yang di atur dan siapa yang mengaturnya, kemudian untuk apa hal itu diatur. Pertanyaan-pertanyaan diatas menggambarkan betapa sangat urgennya manajemen dalam pelaksanaan suatu organisasi. SP. Malayu Hasibuan, menggambarkan bahwa manajemen adalah sebagai ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan SDM (Sumber Daya Manusia) dan SDNM (Sumber Daya Non Manusia) lainya secara efekti dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Lebih lanjut GR Terry memberi pengertian bahwa manajemen Is Distince Process Consisting of Planning, Organising, Actuating and Controling Performed to Determme and accomplish stated objectives by us of human being and other resources. Jadi manajemen merupaka suatu proses yang melibatkan kegiatan perencanaan, perorganisasian, pengalaman dan Manajemen & Implementasi dalam Organisasi Oleh : Drs. H. Hafidi, ZA, MM Dosen STIE Bina Bangsa Banten 1
34

Manajemen Dan Implementasi Dalam Organisasi

Jan 02, 2016

Download

Documents

Sitti Sayma
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Manajemen Dan Implementasi Dalam Organisasi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Manajemen dan Pengertiannya

Setiap kegiatan dimana saja dan apa saja yang melibatkan orang-

orang dan memerlukan kerjasama, apakah itu kegiatan yang sifatnya

profit oriented atau non profit oriented, pasti sarat dengan manajemen,

seperti halnya mengelola, mngatur organisasi (Perusahaan), ormas atau

perkumpulan olah raga dan lain sebagainya, baik pengelolaannya secara

forml, modern atau tradisonal karena pola intinya manajemen itu adalah

to manage, bagaimana mengatur, apa yang di atur dan siapa yang

mengaturnya, kemudian untuk apa hal itu diatur.

Pertanyaan-pertanyaan diatas menggambarkan betapa sangat

urgennya manajemen dalam pelaksanaan suatu organisasi.

SP. Malayu Hasibuan, menggambarkan bahwa manajemen adalah

sebagai ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan SDM (Sumber Daya

Manusia) dan SDNM (Sumber Daya Non Manusia) lainya secara efekti dan

efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Lebih lanjut GR Terry memberi pengertian bahwa manajemen Is

Distince Process Consisting of Planning, Organising, Actuating and

Controling Performed to Determme and accomplish stated objectives by

us of human being and other resources.

Jadi manajemen merupaka suatu proses yang melibatkan kegiatan

perencanaan, perorganisasian, pengalaman dan pengendalian yang

dilakukan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Dengan demikian untuk mencapai tujuan yang diinginkan melalui

proses manajemen tersebut, tentunya dimulai dari pada bagaimana

memahami dirinya sendiri sebagai manajer atau pimpinan tentang gaya

atau seni yang akan ditetapkannya, bagaimana kemampuan dan

kecakapan yang dimilikinya dan srategi apa yang digunakan untuk

Manajemen & Implementasi dalam OrganisasiOleh : Drs. H. Hafidi, ZA, MM Dosen STIE Bina Bangsa Banten

1

Page 2: Manajemen Dan Implementasi Dalam Organisasi

mempercepat proses pelaksanaan pencapaian tujuan tersebut, yang pada

akhirnya capaian yang diinginkan tersebut dapat berjalan secara efisien

dan efektif atau berdaya guna dan berhasilguna. Manajemen yang baik

adalah bagaiman alur implementasinya dapat berjalan sesuai dengan

yang diharapkan, tanpa troble dan sesuai denga prinsip-prinsip dan fungsi

manajemen, namun demikian dalam kenyataan operasional dilapangan

tidak semudah dan segampang yang dibahas dalam berbagai teori

manajemen, mengapa?

Dilihat dari segi kepentingan individu atau organisasi sering sekali

sulit disingkronkan karena memiliki kepentingan yang berbeda yang

apabila tidak dmampu sikendalikan maka akan terjadi apa yang disebut

dengan Mess Manajemen, dengan katalain terjadinya penyimpangan yang

pada ujungnya dapat merugikan organisasi itu sendiri atau bias saja pihak

lain, hal inilah yang menjadi sebuah tantangan bagi seorang pemimpin

organisasi, oleh karena itu seorang pemimpin yang baij tidak cukup hanya

dibentengi kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi saja, namun

diperlukan sikap dan mental yang baik. Karena sikap dan mental yang

baik tentunya dapat mengontrol dan mengimbangin keinginan yang

kurang baik.

B. Fungsi-Fungsi Manajemen

Dalam menjalankan suatu organisasi apapun bentuknya, sudah

barang tentu seorang manajer harus memiliki dan memahami, kaedah-

kaedah, prinsip-prinsip dan konsep-konsep tentang manajemen, dengan

demikian diharapkan mampu menjalankan fungsi-fungsi manajemen.

Manajemen dapat berjalan dalam melaksanakan kegiatannya, bilamana

unsur-unsur dan fungsi-fungsi dari manajemen tersebut dapat bergerak

sesuai dengan alurnya.

Manajemen & Implementasi dalam OrganisasiOleh : Drs. H. Hafidi, ZA, MM Dosen STIE Bina Bangsa Banten

2

MANAJEMEN

Page 3: Manajemen Dan Implementasi Dalam Organisasi

Gambar 1.1.Konsep Manajemen atas dasar kerangka ilmu pengetahuan.

Dalam pembahasan ini akan diperinci lima fungsi yang menurut penulis

paling penting – planning, organizing, staffing, leading dan controling

kegiatan-kegiatan organisasi. Perincian lebih detail ada pada bagian-

bagian selanjutnya.

Perencanaan

Rencana-rencana dibutuhkan untuk memebrika kepada organisasi

tujuan-tujuannya dan menetapkan prosedur terbaik untuk mencapai

tujuan-tujuan itu. Disamping itu, rencana memungkinkan :

1. Organisasi bisa memperoleh dan mengikat sumberdaya yang

diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan.

2. Para anggota organisasi untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan

yang konstisten dengan berbagai tujuan terpilih, dan

3. Kemajuan dapat terus dimonitor dan diukur, sehingga tindakan

korektif dapat diambil bila tingkat kemajuan tidak memuaskan.

Perencanaan (Planning), adalah :

1) pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi dan

2) penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur,

metoda, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk

mencapi tujuan. Pembuatan keputusan banyak terlibat dalam fungsi

ini.

Dimulai oleh karya Frederick W. Taylor pada akhir taun 1800-an, ada

kecenderungan untuk mengalihkan fungsi perencanaan dari karyawan

operasi kepara manajer. Walaupun perencanaan tidak dapat sepenuhnya

Manajemen & Implementasi dalam OrganisasiOleh : Drs. H. Hafidi, ZA, MM Dosen STIE Bina Bangsa Banten

3

KAEDAH-KAEDAH PRINSIP-PRINSIP KONSEP-KONSEP

Page 4: Manajemen Dan Implementasi Dalam Organisasi

dipisahkan dari kegiatan-kegiatan para karyawan, hal ini merupakan

suatu bagian yang terpadu (integral) dari jabatan manajer. Pada dasarnya

perencanaan kreatif merupakan pekerjaan penentuan faktor-faktor,

kekuatan, pengaruh dan hubungan-hubungan dalam pencapaian tujuan

yang telah ditetapkan.

Semua fungsi lainya sangat trgantung pada fungsi ini, dimana fungsi lain

tidak akan berhasil tanpa perencanaan dan pembuatan keputusan yang

tepat, cermat dan kontinu. Tetapi sebaliknya perencanaan yang baik

tergantung pelaksanaan efektif fungsi-fungsi lain.

Pengorganisasian

Setelah para manajer menetapkan tujuan-tujuan dan menyusun

rencana-rencana atau program-program untuk mencapainya, maka

mereka perlu merancang dan

mengembangkan suatu organisasi yang akan dapat melaksanakan

berbagai program tersebut secara sukses.

Pengorganisasian (Organizing) adalah :

1. penentuan sumberdaya dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan

untuk mencapai tujuan organisasi,

2. perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok

kerja yang akan dapat ”membawa” hal-hal tersebut kearah tujuan,

3. penugasan tanggung jawab tertentu dan kemudian,

4. pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-individu

untuk melaksanakan tugas-tusanya. Fungsi ini menciptakan struktur

formal dimana pekerjaan di tetapkan, dibagi dan dikoordinasikan.

Manajer perlu mempunyai kemampuan untuk mengembangkan(dan

kemudian memimpin) tipe organisasi yang seuai dengan tujuan, rencana

dan program yang telah ditetapkan. Perbedaan tujuan akan

membutuhkan jenis organisasi yang berbeda pula.

Manajemen & Implementasi dalam OrganisasiOleh : Drs. H. Hafidi, ZA, MM Dosen STIE Bina Bangsa Banten

4

Page 5: Manajemen Dan Implementasi Dalam Organisasi

Penyusunan Personalia

Penyusunan personalia (staffing) adalah penarikan (recruitment)

latihan dan pengembangan, serta penempatan dan pemberian orientasi

para karyawan dalama lingkungan kerja yang menguntungkan dan

produktif. Dalam pelaksanaan fungsi ini manajemen menentukan

persyaratan-persyaratan mental, phisik, dan emosioanal untuk posisi

jabatan yang ada melalui analisa jabatan, deskripsi jabatan dan

spesifikasi jabatan dan kemudian menarik karyawan yang diperlukan

dngan karakteristik personalia tertentu. Seperti keahlian, pendidikan,

umur, latihan, dan pengalaman. Fungsi ini mencakup kegiatan-kegiatan

seperti pembuatan sistem penggajian untuk pelaksanaan yang efektif;

penilaian karyawan untuk promosi, transfer, atau bahkan demosi dan

pemecatan; serta latihan dan pengembangan karyawan.

Beberapa literatur manajemen memasukan fungsi stafings sebagai

sebagian dari fungsi organizing. Ada juga yang menempatkan stafing

sebagai hal yang terpisah dari fungsi manajemen dan memperlakukan

sebagai sebagian dari fungsi kepemimpinan (leadership). Dalam

pembahasan disini, fungsi stafing diuraikan terpisah sebagai salah satu

fungsi manajemen, karena penulis memandang bahwa perkembangan

dunia bisnis (dimana sumberdaya manusia merupakan kunci sukses

perusahaan) menyebabkan fungsi tersebut menjadi semakin penting.

Tetapi dalam pembahasan selajutnya, fungsi ini ditetapka pada satu

bagian dengan fungsi pengorganisasian untuk menekankan bahwa

sebenarnya kedua fungsi tersebut saling berkaitan erat-pengorganisasian

merancang ”wadahnya”, dan fungsi stafing memberi ”isinya”.

Pengarahan

Sesudah rencana dibuat, organisasi dibentuk dan disusun

personaliannya, langkah berikutnya adalah menugaskan karyawan untuk

bergerak menujun tujuan yang telah ditentukan. Fungsi pengarahan

Manajemen & Implementasi dalam OrganisasiOleh : Drs. H. Hafidi, ZA, MM Dosen STIE Bina Bangsa Banten

5

Page 6: Manajemen Dan Implementasi Dalam Organisasi

(leading), secara sederhana, adalah untuk membuat atau mendapatkan

para karyawan melakukan apa yang diinginkan, dan harus mereka

lakukan. Fungsi ini melibatkan kualitas, gaya, dan kekuasaan pemimpin

serta kegiatan-kegiatan kepemimpinan seperti komunikasi, motifasi dan

disiplin. Fungsi leading sering disebut dengan bermacam-macam nama,

antara lain leading, directing, motifating, actuating atau lainnya.

Bila fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak menyangkut

aspek-aspek abstrak proses manajemen, kegiatan pengarahan langsung

menyangkut orang-orang dalam organisasi.

Pengawasan

Semua fungsi terdahulu tidak akan efektif tanpa fungsi pngawasan

(controlling), atau sekarang banyak digunakan istilah pengendalian.

Pengawasan (controlling) adalah penemuan dan penerapan cara dan

peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai

dengan yang telah ditetapkan. Hal ini dapat positif maupun negatife.

Pengawasan positif mencoba untuk mengetahui apakah tujuan organisasi

dicapai dengan efisien dan efektif. Pengawasan negatife mencoba untuk

menjamin bahwa kegiatan yang tidak diinginkan atau dibutuhkan tidak

terjadi atau terjadi kembali.

Fungsi pengawasan pada dasarnya mencakup empat unsur yaitu:

1) penetapan standar pelaksanaan,

2) penentuan ukuran-ukuran pelaksanaan,

3) pengukuran pelaksanaan nyata dan membandingkannya

dengan standar yang telah ditetapkan, dan

4) pengambilan tindakan koreksi yang diperlukan bila

pelaksanaan menyimpang dari standar.

Hubungan diantara fungsi-fungsi manajemen dapat dijelaskan pada

gambar 2.1 berikut ini :

Manajemen & Implementasi dalam OrganisasiOleh : Drs. H. Hafidi, ZA, MM Dosen STIE Bina Bangsa Banten

6

Page 7: Manajemen Dan Implementasi Dalam Organisasi

Gambar 2.1 Hubungan di antara fungsi-fungsi manajemen

Manajemen & Implementasi dalam OrganisasiOleh : Drs. H. Hafidi, ZA, MM Dosen STIE Bina Bangsa Banten

7

1. Perencanaanpemilihan dan penentuan tujuan organisasi , kebijaksanaan, program, dan lain-lain

2. PengorganisasianPenentuan Sumber daya & kegiatan yang dibutuhkan, menyusun organisasi atau kelompok kerja, penugasan wewenang dan tanggatung jawab serta koordinasi

3. Penyusunan PersonaliaSeleksi, latihan, pengembangan, penempatan, dan orientasi keryawan.

4. PengarahanMotivasi, komunikasi kepemimpinan untuk mengarahkan karyawan mengerjakan sesuatu yang ditugaskan kepadanya.

5. PengawasanPenetapan Standar, pengukuran pelaksanaa, dan pengambilan tindakan korektif.

Page 8: Manajemen Dan Implementasi Dalam Organisasi

Sedangkan hubungan antara kegiatan-kegiatan produksi,

personalia, pemasaran, keuangan, akuntansi dan sebagainya. Dengan

fungsi-fungsi manajemen dapat digambarkan dalam gambar 2.6

Semua fungsi-fungsi manajemen ini harus dilaksanaka oleh manajer

kapan saja dan dimana saja kelompok-kelompok diorganisasi, walaupun

ada perbedaan tekanan untuk tife organisasi, jabatan-jabatan fungsional,

dan tingkatan manajemen yang berbeda. Satu atau lebih fungsi mungkin

lebih ditekankan dari pada fungsi-fungsi lain dengan adanya perbedaan

tingkatan manajemen. Sebagai contoh, perencanaan adalah fungsi yang

menjadi perhatian utama manajemen puncak, dimana manajemen lini-

pertama lebih memperhatikan fungsi pegarahan. Akhirnya, kegagalan

atau sukses suatu organisasi sangat tergantung pada kemampuan

manajer untuk melaksanakan fungsi-fungsi tersebut dengan efektif.

Manajemen & Implementasi dalam OrganisasiOleh : Drs. H. Hafidi, ZA, MM Dosen STIE Bina Bangsa Banten

8

Page 9: Manajemen Dan Implementasi Dalam Organisasi

BAB II

ORGANISASI SEBAGAI WADAH MELAKSANAKAN KEGIATAN

Organisasi sebagai wadah dalam menjalankan kegiatan pada

prinsipnya merupakan sub bagian pembahasan dalam manajemen yang

tidak dapat di pisahkan satu dengan yang lainnya , karena organisasi

merupakan salah satu alat yang digunakan dalam manajemen dalam

mencapai tujuan yang di inginkan, yang pada pelaksanaannya sebagai

kerangka kerja dan cara kerja secara bersama-sama dalam mewujudkan

tujuan yang hendak dicapai.

1. Pengertian Organisasi

Kata ”organisasi” mempunyai dua pengertian umum, pengertian

pertama menandakan suatu lembaga atau kelompok fungsional

seperti: organisasi perusahaan, instansi pemerintah, rumh sakit dan

sebagainya, dan pengertian yang kedua berkenaan sebagai ”proses

pengorganisasian” yaitu sebagai suatu cara dalam mana kegiatan

organisasi dialokasikan dan ditugaskan di atara para anggotanya agar

tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisien. Sedangkan

pengorganisasian (organizing) adalah merupakan proses penyusunan

struktur organisasi yang sesuia dengan tujuan organisasi, sumberdaya-

sumberdaya yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya.

Terdapat 2 (dua) aspek utama dalam penyusunan struktur organisasi

sebagai berikut :

a. Departementalisasi

b. Pembagian kerja

Manajemen & Implementasi dalam OrganisasiOleh : Drs. H. Hafidi, ZA, MM Dosen STIE Bina Bangsa Banten

9

Page 10: Manajemen Dan Implementasi Dalam Organisasi

Departementalisasi adalah merupakan pengelompokan-

pengelompokan kegiatan-kegiatan kerja suatu organisasi agar

kegiatan-kegiatan yang sejenis dan saling brhubungan dapat

dikerjakan bersama, hal ini akan tercermin pada struktur formal suatu

organisasi yang ditunjuk oleh suatu bagan organisasi.

Sedangkan pembagian kerja adalah uraian atau perincian tugas

pekerjaan agar setiap individu dalam organisasi bertanggung jawab

untuk melaksanakan sekumpulan kegiatan yang terbatas. Dengan

demikian secara prinsip dalam kedua aspek tersebut diatas merupakan

dasar proses pengorganisasian suatu organisasi untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif.

Istilah pengorganisasian mempunyai bermacam-macam pengertian,

Istilah tersebut digunakan untuk menunjukan hal-hal berikut ini :

1. cara manajemen merancang struktur formal untuk penggunaan

yang paling efektif sumberdaya-sumberdaya keuangan, phisik,

bahan baku, dan tenaga kerja organisasi.

2. bagaimana organisasi mengelompokan kegiatan-kegiatannya,

dimana setiap pengelompokan diikuti dengan penugasan seorang

manajer yang diberi wewenang untuk mengawasi anggota-anggota

kelompok.

3. hubungan-hubungan antara fungsi-fungsi, jabatan-jabatan, tugas-

tugas dan para karyawan.

4. cara dalam mana para manajer membagi lebih lanjut tugas-tugas

yang harus dilaksanakan dalam depertemen mereka dan

mendelegasikan wewenang yang diperluka untuk mengerjakan

tugas tersebut.

Manajemen & Implementasi dalam OrganisasiOleh : Drs. H. Hafidi, ZA, MM Dosen STIE Bina Bangsa Banten

10

Page 11: Manajemen Dan Implementasi Dalam Organisasi

Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur

formal, mengelompokan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau

pekerjaan di antara para anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat

dicapai dengan efisien. Proses pengorganisasi dapat ditunjukan dengan

tiga langkah prosedur berikut ini :

1. pemerincian seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk

mencapai tujuan organisasi.

2. pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang

secara logik dapat dilaksanakan oleh satu orang. Pembagian kerja

sebaiknya tidak terlalu berat sehingga tidak dapat diselesaikan,

atau terlalu ringan sehingga ada waktu menganggur, tidak efisien

dan terjadi biaya yang tidak perlu.

3. pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk

mengkoordinasikan pekerjaan para anggota organisasi menjadi

kesatuan yang terpadu dan harmonis. Mekanisme pengkoordinasian

ini akan membuat para anggota organisasi menjaga perhatianya

pada tujuan organisasi dan mengurangi ketidak efisienan dan

konflik-konflik yang merusak.

Pelaksanaan proses pengorganisasian yang sukses, akan membuat suatu

organisasi dapat mencapai tujuannya. Proses ini akan tercermin pada

struktur organisasi, yang mencakup aspek-aspek penting organisasi dan

proses pengorganisasian, yaitu :

1) pembagian kerja,

2) departementalisasi (atau sring disebut dengen istilah

depertementasi)

3) bagan organisasi formal

4) rantai pemerintah dan kestuan pemerintah

5) tingkat-tingkat hirarki manajemen

6) saluran komunikasi

7) penggunaan komite

Manajemen & Implementasi dalam OrganisasiOleh : Drs. H. Hafidi, ZA, MM Dosen STIE Bina Bangsa Banten

11

Page 12: Manajemen Dan Implementasi Dalam Organisasi

8) rentang manajemen dan kelompok-kelompok informal yang tak

dapat dihindarkan.

2. Stuktur Organisasi

sruktur organisasi (disain organisasi) dapat didefinisikan sebagai

mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola.

Struktur organisasi menunjukan kerangka dan susunan perwujudan

pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian

atau posisi-posisi, maupun orang-orang yang menunjukan kedudukan,

tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu

organisasi. Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja,

standardisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam

pembuatan keputusan dan besaran (ukuran) satuan kerja.

Adapun faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur

organisasi adalah sebagai berikut :

1. Strategi Organisasi untuk mencapai tujuannya. Chandler telah

menjelaskan hubungan strategi dan struktur organisasi dalam

studinya pada perusahaan-perusahaan industri di Amerika.

Dia pada dasamya menyimpulkan bahwa "struktur mengikuti

strategi". Strategi akan menjelaskan bagaimana aliran wewenang

dan saluran komunikasi dapat disusun di antara para manajer dan

bawahan. Aliran kerja sangat dipengaruhi strategi, sehingga bila

strategi berubabah maka struktur organisasi juga berubah.

2. Teknologi yang digunakan. perbedaan teknologi yang digunakan

untuk memproduksi barang-barang atau jasa akan membedakan

bentuk struktur organisasi. Sebagai contoh, perusahaan mobiI

yang mempergunakan teknologi industri masal akan memerlukan

tingkat standardisasi dan spesialisasi yang lebih tinggi dibanding

perusahaan industri pakaian jadi yang mengutamakan perubahan

mode.

Manajemen & Implementasi dalam OrganisasiOleh : Drs. H. Hafidi, ZA, MM Dosen STIE Bina Bangsa Banten

12

Page 13: Manajemen Dan Implementasi Dalam Organisasi

3. Anggota (karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam orga-

nisasi. Kemampuan dan cara berpikir para anggota, serta kebu-

tuhan mereka untuk bekerjasama harus diperhatikan dalam me-

rancang struktur organisasi. Kebutuhan manajer dalam pembuatan

keputusan juga akan mernpengaruhi saluran komunikasi,

wewenang dan hubungan di antara satuan-satuan kerja pada

rancangan struktur organisasi. Di samping itu, orang-orang di luar

organisasi, seperti pelanggan, supplier, dan. sebagainya perlu

dipertimbangkan dalam penyusunan struktur.

4. Ukuran organisasi. Besarnya organisasi secara keseluruhan maupun

satuan-satuan kerjanya akan sangat mempengaruhi struktur

organisasi. Semakin besar ukuran organisasi, struktur organisasi

akan semakin kompleks, dan harus dipilih bentuk struktur yang

tepat.

Sedangkan unsur-unsur struktur organisasi terdiri dari :

1. Spesialisasi kegiatan berkenaan dengan spesifikasi tugas-tugas

individual dan kelompok kerja dalam organisasi (pembagian kerja)

dan penyatuan tugas-tugas tersebut menjadi satuan-satuan kerja

(departementalisasi).

2. Standarisasi kegiatan, merupakan prosedur-prosedur yang

digunakan organisasi untuk menjamin terlaksananya kegiatan

seperti yang direncanakan.

3. Koordinasi kegiatan, menunjukan prosedur-prosedur yang

mengintegrasikan fungsi-fungsi satuan-satuan kerja dalam orga-

nisasi.

Manajemen & Implementasi dalam OrganisasiOleh : Drs. H. Hafidi, ZA, MM Dosen STIE Bina Bangsa Banten

13

Page 14: Manajemen Dan Implementasi Dalam Organisasi

4. Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan, yang me-

nunjukkan lokasi (letak) kekuasam pembuatan keputusan

5. Ukuran satuan kerja menunjukkm jumlah karyawan dalam suatu

kelompok kerja

3. Pembagian Kerja

Manajemen & Implementasi dalam OrganisasiOleh : Drs. H. Hafidi, ZA, MM Dosen STIE Bina Bangsa Banten

14

Page 15: Manajemen Dan Implementasi Dalam Organisasi

Tujuan suatu organisasi adalah untuk mencapai tujuan di mana

individu-individu tidak dapat mencapainya sendiri. Kelompok dua atau lebih

orang yang bekerja bersama secara kooperatif dan dikoordinasikan dapat

mencapai hasil lebih dari pada dilakukan perseorangan. Konsep ini disebut

synergy. Tiang dasar pengorganisasian adalah prinsip pembagian kerja

(division of labor) yang memungkinkan synergy terjadi.

Manajemen & Implementasi dalam OrganisasiOleh : Drs. H. Hafidi, ZA, MM Dosen STIE Bina Bangsa Banten

15

Page 16: Manajemen Dan Implementasi Dalam Organisasi

Sebagai contoh, pembagian kerja dalam team sepak bola : di mana ada

manajer tim, kepala pelatih, asisten pelatih, dokter tim, penjaga gawang,

dan pemain lainnya. Pembagian kerja ini efektif karena bila hanya komponen

kecil dari pekerjaan yang dilaksanakan, kualifikasi personalia yang rendah

digunakan, dan latihan jabatan lebih mudah. Gerakan-gerakan dan

perpindahan yang percuma dari komponen pekerjaan yang besar

diminimumkan. Lebih dari itu, pembagian kerja mengarahkan penanaman

pada peralatan dan mesin-mesin yang efisien untuk meningkatkan

produktivitas.

Namun demikian, beberapa penulis telah menunjukkan adanya

konsekuensi-konsekuensi pada perilaku karyawan sehubungan dengan

pembagian kerja, bila hal itu dilaksanakan secara ekstrim. lni dapat

menimbulkan kebosanan, keletihan, monoton dan kehilangan motivasi yang

dapat menghasilkan ketidak efisienan dan bukan efisiensi.

4. Bagan Organisasi Formal

Struktur organisasi adalah terlalu kompleks untuk disajikan secara verbal.

Manajer perlu menggambarkan bagan organisasi (organization chart) untuk

menunjukkan struktur organisasi. Bagan organisasi memperlihatkan susunan

fungsi-fungsi, departemen-departemen, atau posisi-posisi organisasi dan

menunjukkan bagaimana hubungan di antaranya. Satuan-satuan orsanisasi

yang terpisah biasanya digambarkan dalam kotak-kotak, di mana

dihubungkan satu dengan yang lain dengan garis yang menunjukkan rantai

perintah dan jalur komunikasi formal.

Bagan organisasi menggambarkan lima aspek utama suatu sturktur

organisasi, yang secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Pembagian kerja. Setiap kotak menunjukkan individu atau satuan

organisasi mana yang bertanggung jawab untuk kegiatan organisasi

tertentu, dan tingkat spesialisasi yang digunakan.

Manajemen & Implementasi dalam OrganisasiOleh : Drs. H. Hafidi, ZA, MM Dosen STIE Bina Bangsa Banten

1

Page 17: Manajemen Dan Implementasi Dalam Organisasi

2. Manajer dan bawahan atal rantai perintah. Rantai perintah menunjukkan

hubungan wewenang-tanggung jawab yang menghubungkan atasan dan

bawahan dalam keseluruhan organisasi. Aliran ini dimulai dari jenjang

organisasi yang tertinggi sampai karyawan terendah dalam organisasi,

seperti terlihat pada gambar 8.1. Oleh karena itu, setiap anggota

organisasi mempunyai suatu kaitan dengan manajer puncak organisasi.

Dalam hal ini prinsip kesatuan perintah harus jelas, di mana setiap karya-

wan menerima tugas dan pelimpahan wewenang hanya dari seorang

manajer dan melaporkan pertanggung jawaban juga hanya kepada

seorang manajer.

3. Tipe pekerjaan yang dilaksanakan. Label dan deskripsi pada tiap kotak

menunjukkan pekerjaan organisasional atau bidang tanggung jawab yang

berbeda.

4. Pengelompokan segmen-segmen pekerjaan. Keseluruhan bagan

menunjukkan atas dasar apa kegiatan-kegiatan organisasi dibagi atas

dasar fungsional atau divisional, atau lainnya (departementalisasi).

Manajemen & Implementasi dalam OrganisasiOleh : Drs. H. Hafidi, ZA, MM Dosen STIE Bina Bangsa Banten

2

Page 18: Manajemen Dan Implementasi Dalam Organisasi

5. Tingkatan manajemen. Suatu bagan tidak hanya menunjukkan manajer

dan bawahan tetapi juga keseluruhan hirarki manajemen.

Manajemen & Implementasi dalam OrganisasiOleh : Drs. H. Hafidi, ZA, MM Dosen STIE Bina Bangsa Banten

Rantai Perintah

Wakil Direktur

Manajer Divisial

Manajer Departemen

Kepala Penyelia

Penyelia

Karyawan

Direktur

3

Page 19: Manajemen Dan Implementasi Dalam Organisasi

Seberapa luas tingkat spesialisasi kerja dalam organisasi dapat di-

perkirakan dengan membaca label-label yang menunjukkan pekerjaan-

pekerjaan yang berbeda dan bagaimana tugas-tugas dikelompokkan. Garis

menunjukkan rantai perintah yang merupakan aspek kunci koordinasi dalam

setiap organisasi. Bagan juga dapat menunjukkan besarnya (size) dari

organisasi, tetapi tanpa informasi tambahan akan menimbulkan gambaran

yang tidak jelas.

Keuntungan dan kelemahan bagan organisasi telah menjadi subyek

perdebatan cukup lama di antara para penulis manajemen. Salah satu

keuntungannya adalah bahwa karyawan dan lain-lain diberi gambaran

bagaimana organisasi disusun. Manajer, bawahan dan tanggung jawab

digambarkan dengan jelas. Bila seseorang dibutuhkan untuk menangani

suatu masalah khusus, bagan menunjukkan tempat di mana orang itu dapat

ditemukan. Proses pembuatan bagan juga memungkinkan manajer

mengetahui dengan tepat kelemahan-kelemahan organisasi, seperti sumber-

sumber potensial terjadinya konflik atau bidang-bidang di mana puplikasi

yang tidak diperlukan terjadi.

Kelemahan atau kekurangan utama bagan adalah masih banyak hal-hal

yang tidak jelas atau tidak ditunjukkan. Bagan, sebagai contoh, tidak

menunjukkan seberapa besar tingkat wewenang dan tanggung jawab setiap

tingkatan manajerial. Bagan juga tidak menunjukkan hubungan-hubungan

informal dan saluran komunikasi, di mana organisasi tidak dapat berfungsi

secara efIsien tanpa hal-hal itu.

Manajemen & Implementasi dalam OrganisasiOleh : Drs. H. Hafidi, ZA, MM Dosen STIE Bina Bangsa Banten

4

Page 20: Manajemen Dan Implementasi Dalam Organisasi

5. Bentuk – Bentuk Bagan Organisasi

Henry G. Hodges mengemukakan empat bentuk bagan organisasi,

yaitu (Iihat gambar 8.2.) :

1. Bentuk piramid. Bentuk ini yang paling banyak digunakan, karena

sederhana, jelas dan mudah dimengerti.

2. Bentuk vertikal. Bentuk vertikal agak menyerupai bentuk piramid

yaitu dalam hal pelimpahan kekuasaan dari atas ke bawah, hanya

bagan vertikal berwujud tegak sepenuhnya.

3. Bentuk horizontal Bagan ini digambarkan secara mendatar. Aliran

wewenang dan tanggung jawab digambarkan dari kiri ke kanan.

4. Bentuk lingkaran. Bagan ini menekankan pada hubungan antara satu

jabatan dengan jabatan lain. Bagan bentuk lingkaran jarang sekali

digunakan dalam praktek.

Manajemen & Implementasi dalam OrganisasiOleh : Drs. H. Hafidi, ZA, MM Dosen STIE Bina Bangsa Banten

1

Page 21: Manajemen Dan Implementasi Dalam Organisasi

BAB III

MANAJEMEN DAN IMPLEMENTASINYA DALAM ORGANISASI

1. Pentingnya Pengorganisasian

Pengorganisasian menyebabkan timbulnya sebuah struktur

organisasi, yang dianggap sebagai sebuah kerangka sebuah

kerangka yang masih dapat menggabungkan usaha-usaha mereka

dengan baik.

Dengan kata lain, salah satu bagian penting tugas pengorganisasian

adalah mengharrmonisasikan kelompok orang yang berbada,

mempertemukan macam-macam kepentingan dan memanfaatkan

kemampuan-kepampuan kesemuanya kesuatu arah tertentu.

(George .K Terry)

Sebenarnya yang dimaksud dasar harap tersebut diatas

adalah dapat dihasilkannya sinergisme, yang berarti perlu adanya

tindakan-tindakan simultan units individual atau yang terpisah yang

secara bersama-bersama dapat menghasilkan suatu efek total yang

lebih besar dibandingkan dengan jumlah dari komponen - komponen

individual. Jadi pengorganisasian merupakan sebuah kasus yang

dapat menimbulkan effek yang sangat baik dalam upaya

menggerakan seluruh aktivitas dan potensi yang bisa diwadahi

serta sebagai pengawasan manajerial.

2. Pentingnya Manajemen Dalam Menjalankan Organisasi

Manajemen pada prinsipnya bagaimana mengatur kegiatan

agar berjalan dengan baik dalam mencapai tujuan secara optimal

sesuai dengan yang diinginkan. Tujuan yang diharapkan tersebut

akan berhasil dengan baik bilamana kemampuan manusia yang

terbatas baik pengetahuan, tehnologi, skill maupun waktu yang

Manajemen & Implementasi dalam OrganisasiOleh : Drs. H. Hafidi, ZA, MM Dosen STIE Bina Bangsa Banten

2

Page 22: Manajemen Dan Implementasi Dalam Organisasi

dimiliki itu, dapat dikembangkan dengan membagi tugas

pekerjaannya, wewenang dan tanggung jawabnya kepada orang

lain sehingga secara sinergis dan mutual simbiosis membentuk

kerjasama dan kemitraan yang saling menguntungkan dan

pencapaian tujuan lebih baik, tanpa ada kerjasama yang baik maka

tidak ada "manajemen". Bila toh ada, adalah manajemen tradisional

atau otoriter.

Uraian diatas memberikan dorongan untuk menjawab suatu

pertanyaan mengapa manajemen itu penting dalam menjalankan

organisasi?

Manajemen dikatakan penting, dalam menjalankan kegiatan

organisasi, pada dasarnya adalah :

1. Pekerjaan itu berat dan sulit untuk di kerjakan sendiri, sehingga diperlukan adanya pembagian kerja, tugas dan tanggung jawab dalam penyelesaiannya.

2. Suatu organisasi akan berhasil guna dan berdaya guna 3. Manajemen yang baik dapat meningkatkan kinerja dari semua

potensi yang dimiliki4. Manajemen yang baik akan menghindari dan mengurangi

pemborosan5. Manajemen yang baik harus jelas sasaran yang hendak dituju6. Manajemen merupakan suatu pedoman pemikiran dan tindakan

kegiatan organisasi7. Manajemen yang baik selalu mengedepankan kerjasama,

keharmonisan, komunikasi yang kontruktif, seimbang, searah saling menghormati, dan menghargai mencintai sebagai tujuan dapat dioptimalkan.

8. Manajemen diperlukan untuk kemajuan, dan pertumbuhan Juga perkembangan agar lebih baik lagi.

Manajemen & Implementasi dalam OrganisasiOleh : Drs. H. Hafidi, ZA, MM Dosen STIE Bina Bangsa Banten

3

Page 23: Manajemen Dan Implementasi Dalam Organisasi

BAB IVKESIMPULAN

Dari pembahasan mengenai pemahaman dan pentingnya

manajemen dalam menjalankan kegiatan organisasi tersebut diatas,

perlu kiranya diambil suatu kesimpulan sebagai berikut :

1. Manajemen mempunyai tujuan yang ingin dicapai.

2. Manajemen merupakan perpaduan antara ilmu dan seni.

3. Manajemen merupakan proses sistematis, terkoordinasi,

terintegrasi, dan kooperatif dalam memanfaatkan unsur - unsur

6M.

4. Manajemen baru dapat diterapkan, jika ada 2 orang atau lebih

melakukan kerjasama dalam suatu organisasi.

5. Manajemen terdiri dari beberapa fungsi (POSD dan C).

6. Manajemen hanya merupakan alat atau wadah dalam mencapai

tujuan.

7. Dalam implementasinya harus berpedoman bagaimana

mengorganisasikan kelembagaan terhindar dari penyimpangan

dan penyelewengan.

8. Berprinsip pada memaksimalkan produktivitas dan

meminimalisasikan cost.

9. Ciptakan kerjasama pasti bisa dalam pencapaian keseimbangan

dan keharmoniskan dalam lingkungan organisasi.

Manajemen & Implementasi dalam OrganisasiOleh : Drs. H. Hafidi, ZA, MM Dosen STIE Bina Bangsa Banten

4

Page 24: Manajemen Dan Implementasi Dalam Organisasi

DAFTAR PUSTAKA

Hafidzi, Z.A. 2002, "Diktat Pcngantar Manajemen ", Fakultas Ekonomi

Henry Simamora, 1999, "MSDM", STIE. YKPN.

George, R. Terry, 1979, "'Asas-asas Manajemen".

SP. Siagian, 1999, "Teori dan Praktik Kepemimpinan Rineka Cipt".

Stephan P. Roben, "Perilaku Organisasi", Jilid l, San Diego State University.

Stephen P. Robbins and Mary Couler, "Manajemen", Edisi 6.

Wijaya, A W., "Perencanaan Sebagai Fungsi Manajemen".

T. hani handoko “Manajemen edisi 2, BPFE. Yogyakarta Th.2003.

Manajemen & Implementasi dalam OrganisasiOleh : Drs. H. Hafidi, ZA, MM Dosen STIE Bina Bangsa Banten

5

Page 25: Manajemen Dan Implementasi Dalam Organisasi

Manajemen & Implementasi dalam OrganisasiOleh : Drs. H. Hafidi, ZA, MM Dosen STIE Bina Bangsa Banten

6