Top Banner
MANAJEMEN IMPLEMENTASI KURIKULUM MAKALAH Diajukuan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengelolaan Pendidikan Dosen : Dr. I Robia Kh., Drs., M.Pd. Disusun oleh : Kelompok Andi Sugianto (113070135) 2G Dede Siti Hasanah (113070166) 2G Juju Juhartini (113070086) 2H Silvi Dian C. L. (113070217) 2H Program Studi Pendidikan Matematka Faultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 1
21

Manajemen Implementasi Kurikulum

Apr 26, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Manajemen Implementasi Kurikulum

MANAJEMEN IMPLEMENTASI KURIKULUM

MAKALAH

Diajukuan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

Pengelolaan Pendidikan

Dosen : Dr. I Robia Kh., Drs., M.Pd.

Disusun oleh :

Kelompok

Andi Sugianto (113070135) 2G

Dede Siti Hasanah (113070166) 2G

Juju Juhartini (113070086) 2H

Silvi Dian C. L. (113070217) 2H

Program Studi Pendidikan Matematka

Faultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

1

Page 2: Manajemen Implementasi Kurikulum

Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon

2014

2

Page 3: Manajemen Implementasi Kurikulum

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb.

Segalu puji hanya bagi Allah SWT, Dzat Penguasa alam

semesta Yang Zhahir Kekuasaan-Nya, Yang Maha Mengatur, dan

Yang Maha Pengasih sehingga atas kasih-Nya kita masih bisa

berdiri tegak untuk beribadah dan menjalankan amanah mulia

yaitu sebagai khalifah di muka bumi yang terus berjuang

untuk menegakkan kalimah-Nya.Nabi Muhammad SAW merupakan

Rasul Allah, sosok pemimpin sempurna, terbaik akhlaknya,

dan paling layak menerima cinta semua hamba Allah sehingga

ahalawat serta saam terlimpahkan kepadanya.

Makalah yang disusun ini berjudul “Manajemen

Implementasi Kurikulum” ini bukanlah hasil karya penulis

semata, melainkan bimbingan dari berbagai pihak. Penulis

juga merasa bahwa dalalm makalah ini terdapat banyak

kekurangan. Oleh karen itu, penulis banyak haturkan terima

kasih kepada semua pihak atas bimbingandan bantua sehingga

terselesaikannya makalah ini.

Mohaon maaf apabila dalam laporan ini terdapat

kekurangan dan keselahan baik dalam sistematika penulisan

ataupun ejaan. Kami sangat terbuka dan nantikan akan kritik

dan saran yang membangun dari semuanya.

Cirebon, November 2014

i

Page 4: Manajemen Implementasi Kurikulum

Penulis

ii

Page 5: Manajemen Implementasi Kurikulum

DAFTAR ISI

ContentsBAB I Pendahuluan........................................1A. Latar Belakang Masalah.............................1B. Rumusan Masalah....................................1C. Tujuan Penulisan...................................2

BAB II Pembahasan........................................3A. Pengertian Manajemen Kurikulum.....................3B. Ruang Lingkup Kurikulum............................4C. Prinsip Pengembangan Kurikulum.....................4D. Tahapan Implementasi Kurikulum.....................5E. Komponen-komponen Kurikulum........................7

BAB III Penutup.........................................10A. Simpulan............................................10B. Saran...............................................10

DAFTAR PUSTAKA..........................................11

iii

Page 6: Manajemen Implementasi Kurikulum

BAB IPENDDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kurikulum adalah suatu sistem yang mempunyai komponen-

komponen yang saling berkaitan erat dan menunjang satu

sama lain. Komponen-komponen kurikulum tersebut terdiri

dari tujuan, materi pembelajaran, metode, dan evaluasi.

Dalam bentuk sistem ini kurikulum  akan berjalan menuju

suatu tujuan pendidikan dengan adanya saling kerja sama

diantara seluruh subsistemnya. Apabila salah satu dari

variabel kurikulum tidak berfungsi dengan baik maka

sistem kurikulum akan berjalan kurang baik dan maksimal.

Melihat dari bentuk kurikulum tersebut, maka dalam

pelaksanaan kurikulum sangat diperlukan suatu

pengorganisasian pada seluruh komponennya. Dalam proses

pengorganisasian ini akan berhubungan erat dengan

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan

pengontrolan. Sedangkan manajemen adalah salah satu

displin ilmu yang implikasinya menerapkan proses-proses

tersebut. Maka dalam penerapan pelaksanaan kurikulum,

seorang yang mengelola lembaga pendidikan harus

menguasai ilmu manajemen, baik untuk mengurus pendidikan

ataupun kurikulumnya. Oleh karena itu, makalah ini akan

membahas tentang pengertian, tujuan, fungsi, prinsip-

prinsip, ruang lingkup, proses, dan faktor pendukung

1

Page 7: Manajemen Implementasi Kurikulum

serta penghambat manajemen kurikulum, serta hubungan

teori pendidikan dan kurikulum.

B. Rumusan Masalah

1.Apa pengertian manajemen kurikulum ?

2.Apa saja ruang lingkup kurikulum ?

3.Bagaimana prinsip manajemen kurikulum?

4.Baaimana tahapan implementasi kurikum?

5.Apa saja komponen dari kurikulum?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian manajemen kurikulum.

2. Untuk mengetahui ruang lingkup kurikulum.

3. Untuk mengetahui prinsip manajemen kurikulum.

4. Untuk mengtahui tahapan implementai kurikulum.

5. Untuk mengetahui komponen-komponen dari

kurikulum.

2

Page 8: Manajemen Implementasi Kurikulum

BAB II

PEMBAHASANA. Pengertian Manajemen Kurikulum

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan

mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang

digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional

serta kesesuaian  dengan kekhasan, kondisi dan potensi

3

Page 9: Manajemen Implementasi Kurikulum

daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab

itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk

memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan

kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.

Manajemen kurikulum  adalah suatu sistem pengelolaan

kurikulum yang kooperatif, komprehensif, sistemik, dan

sistematik dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan

kurikulum (Sudarsyah A. dan Diding Nurdin, 2010: 182).

Dalam pelaksanaannya, tentu manajemen kurikulum harus

dikembangkan sesuai dengan konteks Manajemen Berbasis

Sekolah (MBS) dan berdasarkan Kurikulum 2013. Oleh

karena itu, tujuan pendidikan yang dibangun oleh lembaga

pendidikan atau sekolah dalam mengelola kurikulum secara

mandiri dengan menitikberatkan pada ketercapaian dan

kebutuhan akan visi dan misi lembaga pendidikan atau

sekolah juga tidak mengabaikan kebijakan-kebijakan

nasional yang telah diterapkan.

Hubungan antara sekolah dan masyarakat juga harus

dikelola dengan baik dan produktif. Hal ini dimaksudkan

agar masyarakat benar-benar  merasa memiliki sekolah.

Dari hal tersebut, diharapkan terbentuklah suatu

hubungan yang sinergis antara sekolah dan masyarakat

untuk mewujudkan progra-program sekolah. Dengan

demikian, hubungan yang baik antara masyarakat dan

sekolah dalam keterlibatannya dengan manajemen

kurikulum  dimaksudkan agar dapat memahami, membantu,

4

Page 10: Manajemen Implementasi Kurikulum

dan mengontrol implementasi kurikulum, sehingga lembaga

pendidikan atau sekolah selain dituntut kooperatif juga

mampu mandiri dalam mengidentifikasi kebutuhan

kurikulum, mendesain kurikulum, menentukan prioritas

kurikulum, melaksanakan pembelajaran, menilai kurikulum,

mengendalikan serta melaporkan sumber dan hasil

kurikulum baik pada masyarakat maupun pada pemerintah.

B. Ruang Lingkup Kurikulum

Manajemen kurikulum adalah bagian dari studi

kurikulum. Para ahli pendidikan pada umumnya telah

mengenal bahwa kurikulum suatu cabang dari disiplin ilmu

pendidikan yang mempunyai ruang lingkup sagat luas.

Studi ini tidak hanya membahas tentang dasar-dasarnya,

tetapi juga mempelajari kurikulum secara keseluruhan

yang dilaksanakan dalam pendidikan.

Ruang lingkup manajemen kurikulum meliputi

perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian kegiatan. Dari

keterangan ini tampak sangat jelas bahwa ruang lingkup

manajemen kurikulum itu adalah prinsip dari proses

manajemen itu sendiri. Hal ini dikarenakan dalam proses

pelaksanaan kurikulum punya titik kesamaan dalam prinsip

proses manajemen. Sehingga para ahli dalam pelaksanaan

kurikulum mengadakan pendekatan dengan ilmu manajemen.

Bahkan kalau dilihat dari cakupanya yang begitu luas,

5

Page 11: Manajemen Implementasi Kurikulum

manajemen kurikulum merupakan salah satu disiplin ilmu

yang bercabang pada kurikulum.

Dalam sebuah kurikulum terdiri dari beberapa unsur

komponen yang terangkai pada suatu sistem. Sistem

kurikulum bergerak dalam siklus yang secara bertahap,

bergilir, dan berkesinambungan. Oleh sebab itu, sebagai

akibat dari yang dianutnya, maka manajemen kurikulum

juga harus memakai pendekatan sistem. Sistem kurikulum

adalah suatu kesatuan yang di dalamnya memuat beberapa

unsur yang saling berhubungan dan bergantung dalam

mengemban tugas untuk mencapai suatu tujuan.

C. Prinsip Pengembangan Kurikulum

Prinsip yang harus diperhatikan dalam melaksanakan

manajemen kurikulum adalah sebagai berikut:

1. Produktivitas

Hasil yang akan diperoleh dalam kegiatan kurikulum

merupakan aspek yang harus dipertimbangkan dalam

manajemen kurikilum. Pertimbangan bagaimana agar peserta

didik dapat mencapai hasil belajar sesuai dengan tujuan

kurikulum harus menjadi sasaran dalam manajemen

kurikulum.

2.   Demokratisasi

Pelaksanaan manajemen kurikulum harus berasaskan pada

demokrasi yang menempatkan pengelola, pelaksana, dan

subjek didik pada posisi yang seharusnya dalam

6

Page 12: Manajemen Implementasi Kurikulum

melaksanakan tugas dengan penuh tanggungjawab untuk

mencapai tujuan kurikulum.

3.   Kooperatif

Untuk memperoleh hasil yang diharapkan dalam kegiatan

manajemen kurikulum perlu adanya kerjasama yang positif

dari berbagai pihak yang terlibat.

4.   Efektifititas dan efisiensi

Rangkaian kegiatan manajemen kurikulum harus

mempertimbangkan efektifititas dan efisiensi untuk

mencapai tujuan kurikulum, sehingga kegiatan manajemen

kurikulum tersebut memberikan hasil yang berguna dengan

biaya, tenaga, dan waktu yang relatif singkat.

5.   Mengarahkan visi, misi, dan tujuan yang

ditetapkan dalam kurikulum

Proses manajemen kurikulum harus dapat memperkuat dan

mengarahkan visi, misi, dan tujuan kurikulum. Dalam

proses pendidikan perlu dilaksanakan manajemen kurikulum

untuk memberikan hasil kurikulum yang lebih efektif,

efisien, dan optimal dalam memberdayakan berbagai sumber

daya maupun komponen kurikulum.

D. Tahapan Implementasi Kurikulum

1.   Perencanaan (planning)

Perencanaan (planning) adalah pemilihan atau penetapan

tujuan organisasi dan penentuan strategi, kebijaksanaan,

7

Page 13: Manajemen Implementasi Kurikulum

proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggaran dan

standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

Arti penting perencanaan terutama adalah memberikan

kejelasan arah bagi setiap kegiatan, sehingga setiap

kegiatan dapat diusahakan dan dilaksanakan seefisien dan

seefektif mungkin.

2.   Pengorganisasian (organizing)

Fungsi manajemen berikutnya adalah pengorganisasian

(organizing). George R. Terry (1986) mengemukakan

bahwa : “Pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan-

hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang, sehingga mereka

dapat bekerja sama secara efisien, dan memperoleh kepuasan pribadi

dalam melaksanakan tugas-tugas tertentu, dalam kondisi lingkungan

tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu”

Dari pendapat di atas dapat dipahami bahwa

pengorganisasian pada dasarnya merupakan upaya untuk

melengkapi rencana-rencana yang telah dibuat dengan

susunan organisasi pelaksananya. Hal yang penting untuk

diperhatikan dalam pengorganisasian adalah bahwa setiap

kegiatan harus jelas siapa yang mengerjakan, kapan

dikerjakan, dan apa targetnya.

3.   Pelaksanaan (actuating)

Dari seluruh rangkaian proses manajemen, pelaksanaan

(actuating) merupakan fungsi manajemen yang paling utama.

Dalam fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih

banyak berhubungan dengan aspek-aspek abstrak proses

8

Page 14: Manajemen Implementasi Kurikulum

manajemen, sedangkan fungsi actuating justru lebih

menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung

dengan orang-orang dalam organisasi

Dalam hal ini, George R. Terry (1986) mengemukakan

bahwa “actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota

kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha

untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota

perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai

sasaran-sasaran tersebut”.

Dari pengertian di atas, pelaksanaan (actuating) tidak

lain merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan

menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan

dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan

kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan

tanggung jawabnya.

4.   Pengawasan (controlling)

Pengawasan (controlling) merupakan fungsi manajemen

yang tidak kalah pentingnya dalam suatu organisasi.

Semua fungsi terdahulu, tidak akan efektif tanpa

disertai fungsi pengawasan.

Dalam perspektif persekolahan, agar tujuan pendidikan

di sekolah dapat tercapai secara efektif dan efisien,

maka proses manajemen pendidikan memiliki peranan yang

amat vital. Karena bagaimana pun sekolah merupakan suatu

sistem yang di dalamnya melibatkan berbagai komponen dan

sejumlah kegiatan yang perlu dikelola secara baik dan

9

Page 15: Manajemen Implementasi Kurikulum

tertib. Sekolah tanpa didukung proses manajemen yang

baik, boleh jadi hanya akan menghasilkan kesemrawutan

lajunya organisasi, yang pada gilirannya tujuan

pendidikan pun tidak akan pernah tercapai secara

semestinya.

Dengan demikian, setiap kegiatan pendidikan di sekolah

harus memiliki perencanaan yang jelas dan realisitis,

pengorganisasian yang efektif dan efisien, pengerahan

dan pemotivasian seluruh personil sekolah untuk selalu

dapat meningkatkan kualitas kinerjanya, dan pengawasan

secara berkelanjutan.

E. Komponen-komponen Kurikulum

Bagan tersebut menggambarkan bahwa sistem kurikulum

terbentuk oleh empat komponen, yaitu: komponen tujuan,

isi, metode/strategi, dan evaluasi. Sebagai suatu sistem

setiap komponen harus saling berkaitan satu sama lain.

Manakala, salah satu komponen yang membentuk sistem

kurikulum terganggu atau tidak berkaitan dengan komponen

lainnya, maka sistem kurikulum pun akan terganggu pula

1. Komponen Tujuan

a. Tujuan Pendidikan Nasional

Menurut UU No. 20 tahun 2003, pasal 3, bahwa

pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan

untuk berkembangnya potensi peserta didik, agar menjadi

10

Page 16: Manajemen Implementasi Kurikulum

manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatis, mandiri,

dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggunga jawab.

b. Tujuan Institusional

Tujuan Institusional adalah tujuan yang harus dicapai

oleh setiap lembaga pendidikan. Dengan kata lain, tujuan

ini dapat didefinisikan sebagai kulaifikasi yang harus

dimiliki setiap siswa setelah mereka menempuh atau dapat

menyelesaikan program di suatu lembaga tertentu.

c. Tujuan Kurikuler

Tujuan Kurikuler adalah tujuan yang harus dicapai oleh

setiap bidang studi atau mata pelajaran. Oleh karena itu,

tujuan kurikuler didefinisikan sebagai kualifikasi yang

harus dimiliki siswa setelah mereka menyelesaikan suatu

bidang studi tertentu dalam suatu lembaga pendidikan.

d. Tujuan Instruksional atau Pemblajaran

Tujuan Pembelajaran merupakan kemampuan yang harus

dimiliki oleh setian siswa setelah mereka mempelajari

bahasan tertentu dalam bidang studi tertentu dalam satu

kali pertemuan.

2. Komponen Isi

Isi kurikulum menyangkut semua aspek baik yang

berhubungan dengan pengetahuan atau materi pelajaran yang

biasanya tergambarkan pada isi setiap mata pelajaran yang

diberikan maupun aktivitas dan kegiatan siswa. Baik

11

Page 17: Manajemen Implementasi Kurikulum

materi maupun aktivitas itu seluruhnya diarahkan untuk

mencapai tujuan yang ditentukan.

3. Komponen Metode atau Strategi

Strategi meliputi rencana, metode, dan perangkat

kegiatan yang direncanakan untuk mencapai tujuan

tertentu. T. Rakajoni (1989) mengartikan strategi

pembelajaran sebagai pola dan urutan umum perbuatan guru-

siswa dalam mewujudkan kegiatan belajar mengajar untuk

mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Dari kedua pengertian di atas, ada dua hal yang dapat

dicermati. Pertama, strategi pembelajaran merupakan

rencana tindakan termasuk penggunaan metode dan

pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan dalam

pembelajaran. Kedua, strategi disusun untuk mencapai

tujuan tertentu. Artinya, arah dari semua keputusan

penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan.

4. Komponen Evaluasi

Evaluasi sebagai alat untuk melihat keberhasilan

pencapaian tujuan dapat dikelompokkan ke dalam dua jenis,

yaitu tes dan nontes.

a. Tes

Tesbiasanya digunakan untuk mengukur kemampuan siswa

dalam aspek kognitif atau tingkat penguasaan materi

pembelajaran. Hasil biasanya diolah secara kuantitatif.

Proses pelaksanaan tes hasil belajar dilakukan setelah

berakhir pembahasan setalah pokok bahasan selesai satu

12

Page 18: Manajemen Implementasi Kurikulum

semester. Dilihat dari fungsinya, tes yang dilaksanakan

setelah satu semester dinamakan tes sumatif. Hal ini

disebabkan hasil dari tes itu digunakan untuk menilai

keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran sebagai

bahan untuk mengisi buku kemajuan belajar (nilai raport).

Sedangkan tes yang dilakukan setalah proses belajar

mengajar dinamakan tes formtif karena fungsinya bukan

untuk melihat keberhasilan siswa akan tetapi digunakan

sebagai umpan balik untuk perbaikan proses belajar

mengajar yang dilakukan oleh guru.

b. Nontes

Nontes adalah alat evaluasi yang biasanya digunakan

untuk menilai aspek tingkah laku termasuk sikap, minat,

dan motivasi. Beberapa jenis nontes, diantaranya

observasi, wawancara, studi kasus, skala penilaian.

13

Page 19: Manajemen Implementasi Kurikulum

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Manajemen kurikulum  adalah suatu sistem

pengelolaan kurikulum yang kooperatif, komprehensif,

sistemik, dan sistematik dalam rangka mewujudkan

ketercapaian tujuan kurikulum (Sudarsyah A. dan

Diding Nurdin, 2010: 182). Dalam pelaksanaannya,

tentu manajemen kurikulum harus dikembangkan sesuai

dengan konteks Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan

berdasarkan Kurikulum 2013. Oleh karena itu, tujuan

pendidikan yang dibangun oleh lembaga pendidikan atau

sekolah dalam mengelola kurikulum secara mandiri

dengan menitikberatkan pada ketercapaian dan

kebutuhan akan visi dan misi lembaga pendidikan atau

sekolah juga tidak mengabaikan kebijakan-kebijakan

nasional yang telah diterapkan.

Tahapan Implementasi Kurikulum

1.   Perencanaan (planning)

2.   Pengorganisasian (organizing)

3.   Pelaksanaan (actuating)

4.   Pengawasan (controlling)

14

Page 20: Manajemen Implementasi Kurikulum

B. Saran

15

Page 21: Manajemen Implementasi Kurikulum

DAFTAR PUSTAKA

Hamalik,O. (2008). Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya

Sanjaya, W. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana

Sukirman, Hartati dkk. 1998. Administrasi dan Supervisi

Pendidikan.

Tim Dosen Administrasi Pendidikan. (2010). Pengelolaan

pendidikan. Bandung: Jurusan Administrasi Pendidikan

Sumber Internet:

http://ganieindraviantoro.wordpress.com/kuliah/semester-4/

education management/makalah-manajemen-kurikulum/

http://sman1lembang.com/

16