MANAJEMEN BENCANA.pptx

8/15/2019 MANAJEMEN BENCANA.pptx

1/46

MANAJEMEN BEN“PENANGANAN KORBAN M

DISUSU

SARJANA TERAPAN KEPERAWAT


2/46

PENDAHULUAN

Korban massal adalah korban akibat kejdengan jumlah relatif banyak oleh karena sebabsama dan perlu mendapatkan pertolongan kesesegera dengan menggunakan sarana, fasilitastenaga yang lebih dari yang tersedia seha

(Kepmenkes No. 145/enkes/!K/ 1/"##$%.Mass Casualty Incidence adalah segala per

yang menimbulkan korban dalam jumlah 'ukup dan berpengaruh terhadap pelayanan ga&at dadan pelayanan kesehatan dari kondisi normal.


3/46

PENYEBAB KORBAN MASSAL

1. en'ana alam

". en'ana buatan manusia/akibat ulahmanusia

). en'ana Khusus


4/46

KARAKTERISTIK KORBAN MASSAL

• *ingkat + Korban 5# orang

• *ingkat ++ Korban 51 - 1## orang

• *ingkat +++ Korban 1#1 - )## orang

• *ingkat + Korban )## orang


5/46

KLASIFIKASI KORBAN MASSAL

• Tingkat 1 : emerlukan petugas dan organisasi ga&darurat setempat untuk penanganan saat dan setelaben'ana se'ara lebih efektif.

• Tingkat 2 : embutuhkan bantuan dan usaha di tinregional dari masyarakat di sekitarnya.

• Tingkat 3 : embutuhkan bantuan skala nasional kmelebihi kemampuan dari lokal dan 0emerintah aesetempat.

• Tingkat 4 : embutuhkan bantuan internasional kakorban dan skala ben'ana yang begitu besar.


6/46

PENANGANAN KORBAN MASSAL

Proses ini mencakup peringatan awal, penilaian situasi, dan penyebaran pesan siaga. Proses ini bertujuan untuk

memastikan tanda bahaya, mengevaluasi besarnya masalah

dan memastikan bahwa sumber daya yang ada memperoleh

informasi dan dimobilisasi.

PENATALAKSANAAN DI LAPANGAN

1. PROSES PENYIAGAAN


7/46


i dalam penilaian a&al dilakukan serangkaianakti2itas yang bertujuan untukmengidenti3kasi.

1. okasi kejadian se'ara tepat". aktu terjadinya ben'ana

). *ipe ben'ana yang terjadi

4. 0erkiraan jumlah korban

5. 6isiko potensial tambahan

7. 0opulasi yang terpapar oleh ben'ana.

2. PENILAIAN AWAL


8/46


0enilaian a&al yang dilakukan harus segeradilaporkan ke pusat komunikasi sebelummelakukan akti2itas lain di lokasi ke'elakaan.Keterlambatan akan timbul dalam mobilisasi

sumber daya ke lokasi ben'ana jika timmelakukan akti2itas lanjutan sebelummelakukan pelaporan penilaian a&al, atauinformasi yang dibutuhkan dapat hilang jikakemudian tim tersebut juga terlibat dalamke'elakaan.

3. PELAPORAN KE TINGKAT PUSAT


9/46


!egera setelah pesan diterima, pusatkomunikasi akan mengeluarkan pesan siaga,memobilisasi sumber daya yang dibutuhkan

dan menyebarkan informasi kepada tim atauinstitusi dengan keahlian khusus dalampenanggulangan ben'ana massal.

4. PENYEBARAN INFORMASI PESAN SIAGA


10/46


*ugas kedua tim penilai a&al adalah untukmengidenti3kasi lokasi penanggulanganben'ana. 8al ini men'akup

1. aerah pusat ben'ana

". okasi pos komando

). okasi pos pelayanan medis lanjutan

4. okasi e2akuasi

5. okasi +0 dan media massa

7. 9kses jalan ke lokasi.

5. INDENTIFIKASI AWAL LOKASI BENCANA


11/46


. TENAGA PELAKSANA

angkah penyelamatan akan diterapkan oleh *im 6es'ubantuan dari inas 0emadam Kebakaran dan unit-unit khusahli bahan peledak, ahli material berbahaya, dan lain-la

menghadapi masalah khusus.

6. TINDAKAN KESELAMATAN

1. 9ksi langsung". 9ksi pen'egahan yang men'akup peneta

lapangan.


12/46


8. LANGKAH PENGAMANANAN1. elindungi tim penolong dari 'ampur

tangan pihak luar.

". en'egah terjadinya kema'etandalam alur e2akuasi korban dan

mobilisasi sumber daya.). elindungi masyarakat dari

kemungkinan risiko terpapar olehke'elakaan yang terjadi.


13/46


. POS KOMANDO

1. engoordinasikan berbagai sektoryang terlibat dalam penatalaksanaandi lapangan.

". en'iptakan hubungan dengan sistempendukung dalam proses penyediaan

informasi dan mobilasi sumber dayayang diperlukan.

). enga&asi penatalaksanaan korban.


14/46


1!. TENAGA PELAKSANA

*enaga pelaksana dalam 0os Komandoberasal dari petugas-petugas denganpangkat tertinggi dari Kepolisian, inas0emadam Kebakaran, petugas kesehatandan 9ngkatan ersenjata.


15/46


11. METODE

1. embebastugaskan anggota tim penolong segera seteltidak dibutuhkan di lapangan. engan ini, 0os Komaberperan dalam mengembalikan kegiatan rutin di 6umah !

". !e'ara teratur mengatur rotasi tim penolong yang bekerj

situasi yang berbahaya dengan tim pendukung.

). emastikan suplai peralatan dan sumber daya manadekuat.

4. emastikan ter'ukupinya kebutuhan tim penolong (maminuman%.


16/46


12. PENCARIAN DAN PENYELAMATAN

1. elokalisasi korban.

". emindahkan korban dari daerah berbahaya ke tempatpengumpulan/ penampungan jika diperlukan.

). emeriksa status kesehatan korban (triase di tempat kej

4. emberi pertolongan pertama jika diperlukan.

5. emindahkan korban ke pos medis lanjutan jika diperluk


17/46

TEMPAT PENAMPUNGAN SEMENTARA

PERAWATAN DI LAPANGAN

:ika di daerah dimana terjadi ben'ana tidak tersedia fasilitas kesehatuntuk menampung dan mera&at korban ben'ana massal (misalnya hany6umah !akit tipe ;/ tipe %, memindahkan seluruh korban ke sarana takan menimbulkan hambatan bagi pera&atan yang harus segera dibkorban dengan 'edera serius.

alam keadaan dimana dijumpai keterbatasan sumber dayketerbatasan daya tampung dan kemampuan pera&atan, pemindah6umah !akit dapat ditunda sementara. engan ini harus dilakukanlapangan yang adekuat bagi korban dapat lebih mentoleransi penudiperlukan dapat didirikan rumah sakit lapangan (6umkitlap%. alam mrumkitlap, diperlukan tenaga medis, paramedi' dan non medis ('oorddokter spesialis bedah, dokter spesialis anastesi, tiga pera&at mahir, rad

ahli gi


18/46


TRIASE MERAH!"#a$% sebagai penanda korban yang membutuhkan stabilisasi segera dyang mengalami

!yok oleh berbagai kausa

=angguan pernapasan

*rauma kepala dengan pupil anisokor 0erdarahan eksternal massif

0emberian pera&atan lapangan intensif ditujukan bagi korban yang memkemungkinan hidup lebih besar, sehingga setelah pera&atan di lapanganlebih dapat mentoleransi proses pemindahan ke 6umah !akit, dan lebih smenerima pera&atan yang lebih in2asif. *riase ini korban dapat dikatego

kembali dari status >merah? menjadi >kuning? (misalnya korban dengan neumothora@ an telah di asan drain thoraks ! .


19/46


TRIASE KUNINGK&ning% sebagai penanda korban yang memerlukan penga&tetapi pera&atan dapat ditunda sementara. *ermasuk dalam

Korban dengan risiko syok (korban dengan gangguan jantabdomen%

Araktur multipel

Araktur femur / pel2is

uka bakar luas

=angguan kesadaran / trauma kepala BKorban dengan tidak jelas

!emua korban dalam kategori ini harus diberikan infus, ketat terhadap kemungkinan timbulnya komplikasi, da


20/46


TRIASE HIJAU

Hi'a&% sebagai penanda kelompok korban yang tidak pengobatan atau pemberian pengobatan dapat ditundakorban yang mengalami

Araktur minor

uka minor, luka bakar minor

Korban dalam kategori ini, setelah pembalutan lukapemasangan bidai dapat dipindahkan pada akhir operasi la

Korban dengan prognosis infaust, jika masih hidup pada a

lapangan, juga akan dipindahkan ke fasilitas kesehatan


21/46


TRIASE HITAM

!ebagai penanda korban yang telahmeninggal dunia.

T#ia(" )a*angan +i)ak&kan *a+a tiga

k,n+i(i:1. *riase di tempat (triase satu%

". *riase medik (triase dua%

). *riase e2akuasi (triase tiga%


22/46

PERTOLONGAN PERTAMA

0ertolongan pertama dapat diberikan di

lokasi seperti berikut1. okasi ben'ana, sebelum korban

dipindahkan.". *empat penampungan sementara). 0ada >tempat hijau? dari pos medis

lanjutan

4. alam ambulans saat korbandipindahkan ke fasilitas kesehatan


23/46

POS MEDIS LANJUTAN

0os medis lanjutan didirikansebagai upaya untuk menurunkan

jumlah kematian denganmemberikan pera&atan efektif(stabilisasi% terhadap korbanse'epat mungkin. Cpayastabilisasi korban men'akupintubasi, trakeostomi,

pemasangan drain thoraks,pemasangan 2entilator,penatalaksanaan syok se'aramedikamentosa,analgesia,pemberian infus, fasiotomi,imobilisasi fraktur, pembalutanluka, pen'u'ian luka bakar.


24/46

ORGANISASI POS MEDIS LANJUTAN

1. !atu pintu masuk yang mudah ditemukan ataudiidenti3kasi.

". !atu tempat penerimaan korban/tempat triase yangdapat menampung paling banyak dua orang korbanse'ara bersamaan.

). !atu tempat pera&atan yang dapat menampung "5orang korban se'ara bersamaan.

T"-*at *"#aatan ini +i/agi )agi -"n'a+i:4. *empat pera&atan korban ga&at darurat (korban

yang diberi tanda dengan label merah dan kuning%.okasi ini merupakan proporsi terbesar dari seluruhtempat pera&atan.

5. *empat pera&atan bagi korban nonga&at darurat(korban yang diberi tanda dengan label hijau danhitam%.


25/46

POS MEDIS LANJUTAN STANDAR

1. !atu pintu keluar". ua buah pintu masuk

). ua tempat penerimaankorban/triase

4. *empat pera&atan =a&at arurat5. *empat pera&atan Non =a&at

arurat7. !ebuah tempat e2akuasi


26/46

POS MEDIS LANJUTAN STANDAR

TENAGA PELAKSANA POS MEDIS LANJUTAN STANDAR

1. *empat *riase, tenaganya terbagi sesuai *riase =a&atarurat

". *empat pera&atan, tenaganya terbagi sesuai. *empat 0era&atan =a&at arurat. *empat 0era&atan Non-=a&at arurat


27/46

TRIASE GAWAT DARURAT

a. 0elaksana triase, terdiri dari seorang dokter yang telahberpengalaman (dianjurkan dokter yang bekerja di Cnit=a&at arurat 6umah !akit, ahli anestesi atau ahlibedah%.

b. ibantu oleh pera&at, *enaga edis =a&at arurat,atau tenaga pertolongan pertama.

'. 0etugas administrasi yang bertugas untuk meregistrasikorban.


28/46

TRIASE GAWAT NON DARURAT

a. 0elaksana triase adalah pera&at yangberpengalaman, 0era&at atau *enagaedis =a&at arurat.

b. ibantu oleh tenaga 0ertolongan 0ertama.'. 0etugas administrasi (diambil dari tenaga

0ertolongan 0ertama%.


29/46

TEMPAT PERAWATAN GAWAT DARURAT

0enanggung :a&ab pera&atan ga&at darurat,merupakan seorang dokter spesialis, konsultanatau dokter terlatih. 0enanggung ja&abpera&atan ga&at darurat ini akan bekerja

Cntuk menjamin suplai ke pos medis

lanjutan, melakukan koordinasi dengan bagianlain dalam pos medis lanjutan, mengaturpembuangan alat dan bahan yang telah dipakaidan komunikasi radio. +a juga akan berfungsisebagai manajer bagi pos medis lanjutantersebut.


30/46


31/46

PERALATAN UNTUK

TEMPAT GAWAT DARURAT

!INI!U!a. *anda pengenal untuk Ketua (jaket merah dengan

tulisan >Ketua?%, dan untuk setiap Ketua tim (kainber&arna merah / kuning yang dipergunakan dilengan%

b. 9lat penerangan'. *andu

d. !elimute. 0eralatan administrasif. !3gomanometer, stetoskop, lampu senter, sarung

tangan


32/46

PERALATAN MEDIS BENCANA ALAM

0eralatan resusitasi jalannapas 1. Dksigen tabung". 0eralatan intubasi). 0eralatan trakeostomi4. 0eralatan drain thoraks

5. 9mbu bag7. 9lat 'ri'othiroide'tomy

0eralatan resusitasi jantung1. +nfus set E 'airan". Dbat-obatan untuk

penalaksanaan syok). 9lat 3ksasi pada

trauma thoraks4. (9!*rousers%


33/46

PENERAPAN RENCANA PENATALAKSANABENCANA MASSAL RUMAH SAKIT

PENERIMAAN DI RUMAH SAKIT DA

1 0 d di t d i i (t l h dit t k


34/46

1. 0rosedur yang distandarisasi (telah ditetapkan sungguh-sungguh%, seperti tindakan debridemen diperluas, penundaan penutupan luka primer, penggbidai dibandingkan perban sirkuler, dapat mempenurunan mortalitas dan ke'a'atan jangka panjangberarti.

". +ndi2idu dengan pengalaman yang terbatas, dapat melprosedur sederhana se'ara 'epat dan efektif, dalam bekeadaan. *eknik yang lebih 'anggih dan membuindi2idu terlatih dan peralatan yang kompleks serta pe

yang banyak (seperti pera&atan luka bakar yang besar%merupakan in2estasi sumber daya yang bijaksana penanganan 'edera massal.


35/46

PROSES PENYIAGAAN

0esan siaga dari pusat komunikasi harusdisampaikan langsung kepada Cnit =a&atarurat (melalui telepon atau radio%.

Kepala penanganan korban massal yangditunjuk di 6umah sakit harus mengaktifkanren'ana penanganan korban massal. an

mulai memanggil tenaga penolong yangdibutuhkan.


36/46

MOBILISASI

:ika ben'ana terjadi dalam radius "# menit dari

6umah !akit, *im !iaga 0enanggulanganen'ana di 6umah !akit akan segeradiberangkatkan ke lokasi kejadian. :ika ben'anatersebut terjadi dalam jarak lebih dari "# menitdari 6umah !akit, tim tersebut hanya akandiberangkatkan berdasarkan permintaan *im

Kesehatan aerah.alam ben'ana yang 'enderung

menimbulkan banyak korban (ke'elakaanpesa&at terbang, kebakaran di atas kapal% timini harus segera diberangkatkan ke lokasike'elakaan tersebut.


37/46


38/46

PERKIRAAN KAPASITAS RUMAH SAKIT

aya tampung 6umah !akitditetapkan tidak hanya berdasarkan jumlah tempat tidur yang tersedia,tetapi juga berdasarkan kapasitasnyauntuk mera&at korban. alam suatuke'elakaan massal, >permasalahan?yang mun'ul dalam penanganan

korban adalah kapasitas pera&atanedah dan Cnit 0era&atan +ntensif.


39/46

PENERIMAAN PASIEN

A. LOKASI1. 9kses langsung dengantempat dimana ambulansmenurunkan korban

". erupakan tempat tertutup). ilengkapi dengan

penerangan yang 'ukup4. 9kses yang mudah ke

tempat pera&atan utamaseperti Cnit =a&at arurat,Kamar Dperasi, dan Cnit0era&atan +ntensif.

. TENAA PELAKSA

0etugas triase di 6akan memeriksa setuntuk kon3rmasi triasedilakukan sebelumnyamelakukan kategoristatus penderita

penatalaksanaan pra 6'ukup adekuat, triase!akit dapat dilakukan oberpengalaman di arurat


40/46

TEMPAT PERAWATAN DI RUMAH SAKIT


41/46

TEMPAT PERAWATAN MERAH

Cntuk penanganan korban dengan

trauma multipel umumnya dibutuhkan

pembedahan sedikitnya selama dua jam. ikota-kota atau daerah-daerah kabupatendengan jumlah kamar operasi yang terbatashal ini mustahil untuk dilakukan sehinggadiperlukan tempat khusus dimana dapatdilakukan pera&atan yang memadai bagi

korban dengan status >merah?. *empatpera&atan ini disebut >tempat pera&atanmerah? yang dikelola oleh ahli anestesi dansebaiknya bertempat di Cnit =a&at aruratyang telah dilengkapi dengan peralatan yangmemadai dan disiapkan untuk menerima

enderita a&at darurat.


42/46

TEMPAT PERAWATAN KUNING

!etelah triase korban dengan status>kuning? akan segera dipindahkan ke0era&atan edah yang sebelumnya telahdisiapkan untuk menerima korbanke'elakaan massal. *empat ini dikelolaoleh seorang dokter.

i tempat pera&atan ini se'ara terus

menerus akan dilakukan monitoring,pemeriksaan ulang kondisi korban dansegala usaha untuk mempertahankankestabilannya. :ika kemudian kondisikorban memburuk, ia harus segeradipindahkan ke tempat >merah?.


43/46

TEMPAT PERAWATAN HIJAU

Korban dengan kondisi >hijau? sebaiknya tidak diba&a

!akit, tetapi 'ukup ke 0uskesmas atau klinik-kpenatalaksanaan pra 6umah !akit tidak e3sien, banydengan status ini akan dipindahkan ke 6umah !akit. 8arusdalam ren'ana penatalaksanaan korban ben'ana massa!akit upaya untuk men'egah terjadinya hal seperti menyediakan satu tempat khusus bagi korban dengan sta

ini. *empat ini sebaiknya berada jauh dari unit pera&alainnya. :ika memungkinkan, korban dapat dikirim ke 0uskklinik terdekat.

TEMPAT KORBAN DENGAN HASIL"


44/46

TEMPAT KORBAN DENGAN HASIL"

PROGNOSIS JELEK

Korban-korban seperti ini, yang hanyamembutuhkan pera&atan suportif, sebaiknyaditempatkan di pera&at-an/bangsal yang telahdipersiapkan untuk menerima korbanke'elakaan massal.


45/46

TEMPAT KORBAN MENINGGAL

!ebagai bagian dari ren'anapenatalaksanaan korban ben'ana massal di6umah !akit harus disiapkan suatu ruangyang dapat menampung sedikitnya sepuluhkorban yang telah meninggal dunia.


46/46

#TER

SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

MANAJEMEN BENCANA.pptx

Documents