Top Banner
Manajemen Agribisnis: MANAJEMEN RESIKO Dwi Retno Andriani, SP., MP Lab. Manajemen Analisis Agribisnis- Universitas Brawijaya [email protected] \ POKOK BAHASAN 1. Diskripsi 2. Pengertian Manajemen Resiko 3.Peran Manajemen Resiko dalam Agribisnis SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT (SPEED) 12 MODUL 1. Diskripsi Modul manajemen resiko merupakan suatu bidang ilmu yang membahas tentang bagaimana suatu organisasi menerapkan ukuran dalam memetakan berbagai permasalahan yang ada dengan menempatkan berbagai pendekatan manajemen yang dilakukan secara sistematis dan menyeluruh.
13

Manajemen agribisnis: manajemen resiko UB

Nov 07, 2015

Download

Documents

manajemen resiko UB
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

2012Manajemen ResikoBrawijaya University

Manajemen Agribisnis:MANAJEMEN RESIKO Dwi Retno Andriani, SP., MPLab. Manajemen Analisis Agribisnis- Universitas [email protected]

MODUL\

POKOK BAHASAN1. Diskripsi2. Pengertian Manajemen Resiko

123.Peran Manajemen Resiko dalam Agribisnis

Diskripsi Modulmanajemen resiko merupakan suatu bidang ilmu yang membahas tentang bagaimana suatu organisasi menerapkan ukuran dalam memetakan berbagai permasalahan yang ada dengan menempatkan berbagai pendekatan manajemen yang dilakukan secara sistematis dan menyeluruh.SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT (SPEED)

A. Kegiatan Belajar1. Kegiatan Belajar 1 : Peran Manajemen Resiko Dalam Agribisnisa. Tujuan Kegiatan Belajar 1Setelah mempelajari kegiatan belajar 1, anda diharapkan dapat :1. Mampu menjelaskan tentang penerapan manajemen resiko didalam perusahaan agribisnis.

b. Uraian Materi Belajar 1Pengertian Manajemen TeknologiSetiap usaha apapun bentuknya dan tingkatan usaha tersebut baik usaha mikro, kecil, menengah bahkan usaha besar tidak akan luput dari kemungkinan menghadapi risiko usaha yang sangat bervariasi dari berisiko kecil ke besar bahkan sangat besar. Risiko, menurut Drs Herman Darmawi dalam bukunya Manajemen Risiko, dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya akibat buruk (kerugian) yang tak diinginkan, atau tidak terduga. Dengan kata lain kemungkinan itu sudah menunjukkan adanya ketidakpastian. Ketidakpastian itu merupakan kondisi yang menyebabkan tumbuhnya risiko. Kondisi yang tidak pasti itu timbul karena berbagai sebab, antara lain : Jarak waktu dimulainya perencanaan atas kegiatan sampai kegiatan itu berakhir. Semakin panjang jarak waktu, semakin besar ketidakpastiannya. Keterbatasan tersedianya informasi yang diperlukan. Keterbatasan pengetahuan/keterampilan/teknis mengambil keputusan.

Dalam usaha, ketidakpastian dihubungkan dengan penerimaan penghasilan perusahaan, arus masuk dan keluar (cashflow) dan keselamatan harta benda perusahaan di masa yang akan datang. Risiko dapat terjadi akibat perilaku sumberdaya manusia, bencana alam dan lingkungan, perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat terutama masalah sosial, politik dan situasi ekonomi itu sendiri. Beberapa risiko dapat membahayakan kegiatan operasional usaha bahkan mengancam kelangsungan hidup usaha. Pada usaha yang memiliki kewajiban terhadap pihak lain, misalnya kepada kreditur, ancaman terhadap usaha akan mengakibatkan kegagalan usaha dalam memenuhi kewajibannya, yang dapat berakibat pada tuntutan hukum dan hilangnya kredibilitas pengusaha di mata kreditur. Oleh karena itu, seharusnya risiko dapat dikelola dengan baik dengan suatu manajemen risiko. Manajemen risiko dapat diikhtisarkan sebagai berikut : 1) Melakukan identifikasi risiko Identifikasi risiko bertujuan menemukan secara sistematis risiko (kerugian potensial) yang mungkin dihadapi usaha. Dalam hal ini apabila risiko tidak teridentifikasi, maka berarti usaha tersebut menanggung risiko secara tidak sadar.2) Melakukan pengukuran/analisis risikoTujuan pengukuran/analisis terhadap risiko adalah untuk menentukan relatif pentingnya risiko yang dihadapi. Pengukuran risiko dilakukan dengan melihat frekuensi atau jumlah dan tingkat kerugian yang akan terjadi. 3) Melakukan penanganan risiko Setelah diketahui dan dilakukan pengukuran risiko, pengusaha memutuskan bagaimana menangani risiko. Beberapa metode yang dapat digunakan dalam menangani risiko adalah : a.Menghindari risikoRisiko kerugian terhadap barang tertentu dihindari dengan tidak memiliki barang tersebut, misalnya dengan cara menyewa barang daripada membeli.b.Mencegah dan mengendalikan risikoPencegahan dan pengendalian risiko dilakukan dengan tujuan menghilangkan segala kerugian, atau mengurangi kerugian seminimal mungkin. Keputusannya akan tergantung kelayakan program dari sudut teknis dan produksinya. c. Menahan risikoMenahan risiko berarti memikul risiko kemungkinan terjadinya kerugian, dengan cara menganggapnya sebagai biaya operasi perusahaan atau menyisihkan cadangan untuk membayar kerugian sesuangguhnya yang diderita.d. Memindahkan risikoCara terpenting untuk memindahkan risiko adalah asuransi. Dengan asuransi, seseorang atau perusahaan memindahkan atau menggeser risiko tertentu yang dipikulnya kepada perusahaan asuransi dengan membayar premi. Dalam penyusunan perencanaan bisnis yang bankable, bahasan mengenai aspek risiko bertujuan untuk menjelaskan mengenai layak tidaknya usaha tersebut dibiayai apabila terjadi perubahan-perubahan pada unsur-unsur kelayakan pemasaran, teknologi dan produksi serta keuangan. Kajian terhadap aspek risiko ini terutama untuk menyajikan dan menganalisis :1) faktor-faktor yang mempengaruhi besar-kecilnya risiko kegagalan usaha yang mungkin akan dihadapi usaha; 2) aspek risiko dalam suatu analisis kelayakan usaha, apabila dikemudian hari ternyata usaha ini akan diusulkan dan dibiayai oleh bank; dan 3) perumusan langkah-langkah yang perlu diantisipasi untuk bisa keluar dari risiko kegagalan usaha.

II. KOMPONEN POKOK RISIKO USAHARisiko kegagalan usaha dapat disebabkan dari aspek-aspek dalam analisis kredit sebagai berikut :1. Aspek Pasar dan PemasaranBeberapa kemungkinan risiko pada aspek pasar dan pemasaran antara lain : a. Risiko harga jual barangb. Risiko perubahan selera konsumenc. Risiko perubahan mode/modeld. Risiko pengiriman/distribusi barange. Risiko persaingan produk lain (lokal maupun asing)f. Risiko produk substitusi.2. Aspek Teknis dan ProduksiBeberapa kemungkinan risiko pada aspek teknis dan produksi antara lain :a. Risiko bahan baku dan bahan pembantu b. Risiko musimc. Risiko teknis produksi dan teknologid. Risiko produk3. Aspek Manajemen dan Organisasi Risiko tenaga kerja4. Aspek Sosial Ekonomi Risiko kebijakan pemerintah

5. Aspek Lingkungan Risiko polusi/dampak lingkungan 6. Aspek Hukum dan Jaminan Risiko gagal perjanjian7. Aspek Keuangana. Risiko pengelolaan keuangan perusahaanb. Risiko bungac. Risiko piutang d. Risiko biaya produksi e. Risiko mata uang. Dari beberapa aspek tersebut dapat dijelaskan beberapa komponen yang dianggap penting yaitu : Risiko pasar dan pemasaranRisiko pemasaran dapat mengakibatkan turunnya penjualan serta rusaknya citra perusahaan yang ditandai antara lain oleh turunnya pangsa pasar dan kurangnya distribusi barang yang pada akhirnya akan mengakibatkan turunnya pendapatan. Turunnya pendapatan akan merupakan ancaman besar bagi perusahaan karena pendapatan ini akan dipakai sebagian untuk membayar hutang. Risiko pemasaran dapat bersumber dari misalnya kenaikan pajak yang akan mengakibatkan meningkatnya biaya produksi perusahaan sehingga menaikkan harga jual barang, perubahan selera konsumen, persaingan antar pengusaha yang tidak sehat, ketergantungan yang tinggi pada sedikit pembeli utama, terbatasnya distribusi produk dll. Hasil penjualan barang/jasa merupakan faktor penentu kesinambungan siklus usaha. Sedangkan berhasil tidaknya penjualan akan sangat tergantung pada sesuai tidaknya realisasi penjualan bila dibandingkan dengan yang telah diperhitungkan dalam studi kelayakan. Kinerja penjualan dipengaruhi oleh jumlah barang yang terjual dan harga barang per unit sebagaimana rumus penjualan berikut :

Penjualan = Jumlah barang x harga jual per unit jenis barang

2.2. Risiko Teknis dan ProduksiKegiatan produksi dapat menciptakan risiko terutama dalam proses produksi maupun risiko produk itu sendiri. Risiko dapat timbul apabila ternyata pengusaha tidak mampu menguasai teknologi yang diterapkan dalam usaha, sehingga gagal mencapai tingkat produktivitas yang telah diperhitungkan sebelumnya.2.3. Risiko KeuanganRisiko keuangan dapat disebabkan oleh banyak hal yang terkait dengan aspek-aspek lainnya antara lain : 1) Pengusaha tidak mampu mengelola dana hasil penjualan untuk diutamakan bagi kepentingan pengeluaran yang bersifat produktif, namun digunakan untuk pengeluaran konsumtif 2) Meningkatnya beban bunga. 3) Makin besarnya piutang yang tidak dapat ditagih.4) Meningkatnya biaya produksi.iii. analisis risiko Usaha dengan analisis kepekaan3.1. Analisis Kepekaan UsahaKelayakan usaha yang telah disusun tentunya telah memperhatikan dan memperhitungkan kondisi yang dihadapi usaha saat ini. Di masa depan, dengan sifat ketidakpastiannya, tentu tidak mudah untuk memperhitungkan kondisi usaha, padahal jangka waktu pembiayaan oleh bank tidaklah pendek. Dengan demikian perlu pendekatan tertentu dalam menyusun kelayakan usaha dalam rangka mengantisipasi kejadian di masa depan. Pendekatan yang dapat digunakan adalah analisis kepekaan.3.2. Tujuan Analisis Kepekaan UsahaTujuan analisis kepekaan adalah untuk memberlakukan faktor-faktor risiko yang bisa mempengaruhi komponen pokok dari suatu analisis kelayakan, yaitu faktor yang mempengaruhi volume penjualan (sudah termasuk di dalamnya unsur mampu tidaknya pengusaha menguasai teknologi) dan harga jualnya per unit produk. Kedua faktor yang menentukan besarnya nilai penjualan, sering digunakan untuk menduga sejauh mana usaha masih mampu untuk : Menanggung beban pengeluaran kewajiban usaha ke bank; Kemampuan memenuhi kewajiban usaha ke bank; Menanggung beban konsumsi, tabungan dan pemupukan modal.3.3. Cara Menerapkan Analisis RisikoDalam analisis kelayakan usaha, semua perhitungan kelayakan sudah menggunakan data/informasi yang diduga bisa mendekati kondisi yang mungkin akan terjadi setelah usaha direalisasikan. Tetapi untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam analisis kelayakan usaha, maka dalam melaksanakan analisis kelayakan, khususnya terhadap hasil perhitungan cash flow (lihat aspek keuangan), dilakukan pengujian sebagaimana matriks di bawah ini.Tabel 1. Analisis risiko suatu usahaAspek risikoyang mungkin terjadiKemungkinan faktor penyebab

1. Tingkat produktivitas lebih rendah daripada yang telah diperhitungkan dalam studi kelayakan usahaKetidakberhasilan pengusaha dalam :(i) menguasai teknologi yang diterapkan usaha, (ii) mengelola sumberdaya untuk kepentingan proses produksi; (iii) mengelola proses produksi;(iv) mengelola proses penanganan hasil; (v) bencana alam. semua faktor ini menyebabkan tingkat produktivitas, mutu dan kesinambungan usaha lebih rendah daripada yang telah diperhitungkan semula.

2. Penjualan produk lebih rendah, dibandingkan dengan perkiraan laporan kelayakan usaha(i) produksi barang/jasa lebih rendah dari yang telah diperhitungkan sebelumnya, sementara harga relatif sama; (ii) harga jual ternyata lebih rendah dari yang diperhitungkan sebelumnya, sementara tingkat produksi bisa dicapai;(iii) tingkat produksi dan harga, keduanya sama-sama lebih rendah dari tingkat yang telah diperhitungkan sebelumnya, (iv) piutang semakin besar atau tidak tertagih

3. Harga jual lebih rendah daripada yang telah diperkirakan sebelumnyaKetidakberhasilan pengusaha dalam mengelola aspek pemasaran, misalnya : (i) daya serap pasar menurun, karena pasar sudah jenuh; (ii) kalah bersaing; (iii) selera pembeli berubah; (iv) mutu barang dan waktu penyampaian tidak sesuai dengan yang diharapkan pembeli.

3.3.1. Usaha yang risiko kegagalannya relatif besarBila hasil pengujian memperlihatkan bahwa periode usaha makin panjang (karena usaha memerlukan waktu lebih lama dalam mengembalikan kreditnya), sebagai akibat berperannya salah satu faktor risiko di atas, berarti usaha ini mempunyai risiko kegagalan yang relatif besar.3.3.2. Usaha yang risiko kegagalannya relatif kecilBila suatu usaha setelah diuji dengan kedua faktor risiko di dalam matriks pada tabel 1, ternyata periode atau lama/jadwal pelunasan kreditnya sama atau relatif tidak berubah bila dibandingkan dengan analisis pokoknya, maka usaha ini dapat dikatakan sebagai usaha yang mempunyai keunggulan yang relatif lebih besar dibandingkan dengan usaha seperti yang telah diuraikan dalam butir sebelumnya.

6.2.3. Tugas Pembelajaran 2Pertanyaan untuk didiskusikan1. jelaskan pengertian resiko dari segi perspektif bisnis.cari artikel dan resume bagaimana perusahaan meminimalisasi resiko.2. Jelaskan manfaat manajemen resiko bagi pihak manajemen perusahaan.3. Cari sebuah artikel mengenai penerapan manajemen resiko dalam sebuah usaha kemudian analisis:a. Bagaimana resiko dikelolab. Alternative meminimalisasi resikoc. Mengapa dalam menyelesaikan dan meminimalisasi resiko harus ada kerjasama dengan berbagai pihakd. Bagaimana menurut anda solusi mengatasi resiko perusahaan yang bersangkutan.

PROPAGASI1. TUJUAN TUGAS : a. Meningkatkan pengetahuan tentang penerapan manajemen resiko dalam agribisnisb. Memahami kegunaan manajemen resiko dalam agribisnisc. Mampu menjelaskan dan mempresentasikan penerapan manajemen resiko dalam agribisnis2. URAIAN TUGAS : a. Obyek garapan : manajemen resiko dalam agribisnisb. Yang harus dikerjakan dan batasan-batasan : (1). Melengkapi materi pada setiap kegiatan berlajar pada Modul 7 dengan bahan referensi dari sumber lain(2). Menyelesaikan semua soal latihan dan tugas yang terdapat pada Modul 7; c. Metodologi/ cara pengerjaan, acuan yang digunakan 1) Bentuk kelompok kecil dengan anggota 5 orang Mahasiswa dari kelas yang sama.2) Diskusikan jawaban setiap soal latihan yang terdapat pada Modul 7 di luar jadwal pembelajaran (di luar kelas). 3) Setiap induvidu wajib membuat ringkasan materi sesuai topik modul 7 4) Setiap kelompok mempersiapkan materi modul 7 untuk di presentasikan dengan sumber referensi selain dari modul sebelum kelas berlangsung.5) Jadwal presentasi sesuai dengan jadwal materi pada RKPS 6) Kumpulkan jawaban latihan soal yang individu untuk kegiatan 1 pada minggu berikutnya setelah pembahasan modul berakhir berakhir.7) Pendalaman materi akan diberikan pada saat praktikum/tutorial

d. Kriteria luaran tugas yang dihasilkan/dikerjakan 1) Jawaban latihan soal (hard copy) sebelum maupun sesudah diskusi kelas2) Penyajian presentasi dalam kelas dalam format power point3) Outline pada tugas Project Based Learning.

3. KRITERIA PENILAIAN :a. Kelengkapan dan kebenaran jawaban b. Kreativitas tampilan power point (hanya menyajikan pointers)c. Kejelasan logika yang dipresentasikand. Kemampuan menjawab pertanyaan/sanggahan atau tanggapan dari audiencese. Penilaian aspek kognitif & afektif dari mahasiswa bukan kelompok penyaji didasarkan pada partisipasi aktif dalam memberikan tanggapan, kritik dan pertanyaan) REFERENSIDAFTAR PUSTAKA

Said, E Gumbira. 2001 . Manajemen Teknologi Agribisnis. Ghalia Indonesia.

Page 10 of 11