Makalah
Teori Pengambilan KeputusanKepemimpinan Seorang Manajer Dalam
Mengatur Manajemen Perusahaan
Kelompok 2:NamaNim1. Jupri Nugroho20110802202. Lukman
Alhakim20110801723. Linda Anggraini20110802394. Muhammad Taufan
K20110802215. Muhamad Kosasi20110806. Munjir Tamam2011080085
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Pamulang
PamulangTahun 2014KATA PENGANTAR
Atas berkat Rahmat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang Shalawat serta salam smoga tercurah kepada baginda Nabi
Muhammad SAW, sahabat dan ajarannya sampai akhir zaman nanti ,amin.
Sehingga memberikan kesempatan kepada kami dapat menyelesaikan
tugas makalah yang bertemakan : SDM
Makalah ini kami susun dengan sumber yang berkaitan dengan
system logistik serta informasi dari media internet yang
berhubungan dengan tema di atas, tak lupa kami ucapkan banyak
terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Analisa Keputusan,
serta kepada teman-teman mahasiswa yang telah mendukung selesainya
makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang
lebih luas dan menjadi sumber pemikiran kepada pembaca khususnya
kepada mahasiswa Universitas Pamulang. Kami sadar bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada
dosen pembimbing mata kuliah Analisa Keputusan serta para pembaca
dan teman-teman mahasiswa, kami meminta masukan baik keritik dan
saran demi perbaikan penyusunan makalah yang kami buat ini.
DAFTAR ISI
HalamanKATA PENGANTAR iDAFTAR ISI iiBAB I PENDAHULUANLatar
BelakangRumusan Masalah 1Tujuan Penulisan 1Manfaat Penulisan 1BAB
II PEMBAHASANA. Pengertian Kepemimpinan 2B Peran Manajer Dalam
Perusahaan 31.1 Pengertian Manajer1.2 Peranan Seorang Manajer Dalam
Sebuah Organisasi1.3 Peranan Seorang Manajer Dalam Pengelolaan
Manajemen InformasiC.Pembuatan Keputusan MaterialBAB III
PENUTUP
KesimpulanSaranLAMPIRAN
Bab 1PendahuluanA. Latar BelakangManajemen Dalam Bahasa Inggris
Berarti Mengelola Atau Mengatur. Dalam Fattah (2006: 1), Manajemen
Diartikan Sebagai Ilmu, Kiat, Dan Profesi. Manajemen Sebagai Ilmu
Merupakan Bidang Pengetahuan Yang Secara Sistematik Berusaha
Memahami Mengapa Dan Bagaimana Orang Bekerja Sama. Manajemen
Sebagai Kiat Seperti Pernyataan Follet Merupakan Hal Yang Dapat
Mencapai Sasaran Melalui Cara-Cara Dengan Mengatur Orang Lain Dalam
Menjalankan Tugas. Manajemen Sebagai Profesi Menjelaskan Adanya
Landasan Keahlian Khusus Untuk Mencapai Suatu Prestasi Manajer Dan
Para Profesional Dengan Dituntun Oleh Sebuah Kode Etik.Manajemen
Merupakan Suatu Sistem Yang Setiap Komponennya Menampilkan Sesuatu
Untuk Memenuhi Kebutuhan. Manajemen Sebagai Sistem Memiliki
Fungsi-Fungsi Pokok Yaitu Perencanaan (Planning), Pengorganisasian
(Organizing), Pelaksanaan (Actuating), Dan Pengawasan
(Controlling).Manajemen Dalam Pendidikan Menurut Djaman Satori
Dalam Sudarmiani (2009: 2) Diartikan Sebagai Keseluruhan Proses
Kerjasama Dengan Memanfaatkan Semua Sumber Personil Dan Materil
Yang Tersedia Dan Sesuai Untuk Mencapai Tujuan Pendidikan Yang
Telah Ditetapkan Secara Efektif Dan Efisien.Manajemen Memiliki
Pengaruh Bagi Seseorang/Sekelompok Orang Untuk Bertindak. Sama
Halnya Dengan Manajemen, Kepemimpinan Pun Memiliki Pengaruh Bagi
Seseorang /Sekelompok Orang Untuk Bertindak. Manajemen Merupakan
Suatu Proses Menyelesaikan Aktivitas Secara Efisien Dengan Atau
Melalui Orang Lain Dan Berkaitan Dengan Rutinitas Tugas Suatu
Organisasi, Sedangkan Kepemimpinan Muncul Jika Ada Upaya
Mempengaruhi Seorang Individu/Kelompok Dan Berhubungan Dengan
Perubahan. Menurut Danim (2008: 3) Pemimpin Dipandang Sebagai Inti
Dari Manajemen Dan Perilaku Kepemimpinan Merupakan Inti Perilaku
Manajemen. Inti Dari Kepemimpinan Adalah Pembuatan Keputusan
Termasuk Keputusan Untuk Tidak Memutuskan. Kepemimpinan Akan
Berjalan Jika Ada Keputusan Yang Akan Dijalankan, Demikian Juga
Manajemen. Ini Berarti Bahwa Manajemen Akan Dapat Mencapai Tujuan
Jika Dijalankan Oleh Seseorang Yang Memiliki Jiwa Kepemimpinan.
Para Pimpinan Akan Dilimpahi Kewenangan Untuk Menggerakkan Dan
Mengendalikan Orang-Orang Disekitarnya Untuk Mencapai Tujuan
Tertentu. Maka Dengan Kekuasaan Yang Diberikan Pada Seorang
Pemimpin Menjadi Sangat Penting. Seorang Pemimpin Sebagai Individu
Akan Berhadapan Dengan Sejumlah Individu Lain Yang Berbeda-Beda
Kepribadian, Watak, Dan Karakternya. Dalam Keadaan Yang Demikian
Itu, Maka Pemimpin Harus Memahami, Menghargai, Dan Berusaha Untuk
Menyatukan Kepribadian Yang Berbeda-Beda, Termasuk Juga Kepribadian
Yang Ia Miliki Untuk Bisa Berada Dalam Satu Usaha Bersama Demi
Tercapainya Tujuan Yang Diinginkan. Maka Sebenarnya Kepemimpinan
Menunjukkan Keadaan Yang Sangat Kompleks Karena Kepemimpinan Tidak
Hanya Berkenaan Urusan Individu Saja Tetapi Berkenaan Pula Dengan
Urusan Orang Bannyak (Sosial).Oleh Karena Itu, Dalam Makalah Ini
Akan Dibahas Lebih Lanjut Mengenai Kepemimpinan Dalam Manajemen;
Perbedaan Kepemimpinan Dan Manajer Yang Sering Disamakan Dalam
Perspektif Masyarakat Luas; Kekuasaan, Kewenangan Dan Gaya
Kepemimipinan; Peran Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin Dan Manajer
Pendidikan; Serta Kepemimpinan Kepala Sekolah Yang Efektif.
B. Rumusan MasalahBerdasarkan Latar Belakang Diatas, Masalah
Yang Dapat Dirumuskan Adalah:1. Bagaimana Pengertian Kepemimpinan
Dalam Manajemen Dan Apa Perbedaan Kepemimpinan Dengan Manajer?2.
Bagaimana Keterkaitan Administrasi, Organisasi, Manajemen, Dan
Kepemimpinan?3. Bagaimana Kekuasaan, Kewenangan, Dan Gaya
Kepemimpinan Dalam Manajemen Pendidikan?4. Bagaimana Peran Kepala
Sekolah Sebagai Pemimpin Dan Manajer Pendidikan Yang Efektif?
C. TujuanBerdasarkan Masalah-Masalah Yang Dirumuskan, Tujuan
Dari Penulisan Makalah Ini Adalah: 1. Untuk Mengetahui Pengertian
Kepemimpinan Dalam Manajemen Dan Perbedaan Antara Kepemimpinan
Dengan Manajer2. Untuk Mengetahui Keterkaitan Administrasi,
Organisasi, Manajemen, Dan Kepemimpinan3. Untuk Mengetahui
Kekuasaan, Kewenangan, Dan Gaya Kepemimpinan Dalam Manajemen
Pendidikan4. Untuk Mengetahui Peran Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin
Dan Manajer Pendidikan Yang Efektif.
D. ManfaatMakalah Ini Diharapkan Bermanfaat Bagi:1. Bagi
PenulisSebagai Bahan Acuan Untuk Menumbuhkan Jiwa Kepemimpinan
Dalam Manajemen Pendidikan.2. Bagi GuruSebagai Bahan Pertimbangan
Untuk Mengembangkan Kepemimpinan Yang Efektif Dalam Manajemen
Pendidikan.
Bab IIPembahasanKonsep Peran Sertakonsep Peran Serta Dalam
Pengambilan Keputusan Mula-Mula Diperkenalkanoleh French Et
Al.(1960), Ketika Mengatakan Bahwa Peran Serta Menujukan
Suatuproses Antara Dua Atau Lebih Pihak Yang Mempengaruhi Satu
Terhadap Yang Lainnyadalam Membuat Rencana, Kebijakan, Dan
Keputusan.Peran Serta Bawahan Dalam Mengambil Keputusan
Sesungguhnya Lahir Daridesakan Kebutuhan Psikologis Yang Mendasar
Pada Setiap Individu.
Keinginanuntuk Berperan Serta Menurut Archbold (1976)
Didorongkan Oleh Kebutuhan Akanhasrat Akan Kekuasaan, Ingin
Memperoleh Pengakuan, Dan Hasrat Untuk Bergantungpada Orang Lain,
Tetapi Juga Sebaliknya Tempat Orang Bergantung.Pentingnya Peran
Serta Bawahan Dalam Pengambilan Keputusan Juga Diakui Olehalutto
Dan Belasco (1972), Karena Dengan Demikian Ada Jaminan Bahwa
Pemeranserta(Karyawan) Tetap Mempunyai Kontrol Atas
Keputusan-Keputusan Yang Diambil.Apabila Pemeran Serta Tidak Dapat
Mengontrolnya, Maka Organisasi Akan Mengalamikerugian, Sama Dengan
Tidak Ada Peran Serta Sama Sekali. Kemampuan Pengambilan Keputusan
Kepala Sekolah Sangat Ditentukan Olehadanya- Pengalaman Kerja
Kepala-Sekolah. Kepala Sekolah Mempunyai Dua Peranutama, Pertama,
Sebagai Pemimpin Institusi Bagi Para Guru, Dan Kedua,
Memberikanpimpinan Dalam Manajemen, Oleh Sebab Itu Perlu Adanya
Peran Serta Darikaryawannya Dalam Mengambil Keputusan Agar
Keputusan Tersebut Tepat Sasaransesuai Dengan Yang Diinginkan
Sehingga Membantu Ketercapaiannya Visi Dan Misisekolah.
M Enurutmulyadi Dan Setiyawan (1999) Salah Satu Jalan Untuk
Memberdayakanstaf Adalah Memberikan Wewenang Kepada Staf Untuk
Merencanakan Dan Membuatkeputusan Tentang Pekerjaan Yang Menjadi
Tanggung Jawabnya Sendiri, Tanpa Harusmendapatkan Otorisasi Secara
Eksplisit Dari Atasan. Pemberdayaan Tersebut Bersifatmendukung
Budaya Dan Tidak Menyalahkan. Kesalahan Dianggap Kesempatan
Untukbelajar (Mc Kenna & Beech, 2000).Para Menejer Akan Sulit
Untuk Membuat Keputusan Tanpa Melibatkan Parabawahannya,
Keterlibatan Ini Dapat Formal Seperti Pengguanaan Kelompok
Dalampembuatan Keputusan; Atau Informal Seperti Permintaan Akan
Gagasan-Gagasan.Bantuan Para Bawahan Dapat Terjadi Pada Setiap
Tahap Proses Pembuatankeputusan.Selanjutnya, Mengenai Pelaku-Pelaku
Keputusan Dalam Organisasi Pendidikan ,Mereka Inilah Yang Mewarnai
Keputusan Yang Diambil O;Eh Pemimpin Dalamorganisasi
Pendidikan.Denim Menyatakan Bahwa Bagi Guru, Orang Yang Palinglayak
Diajak Bekerja Sama Dalam Pembuatan Keputusan Pada Tingkat
Organisasiadalah Kepala Sekolah. Sebliknya, Bagi Kepala Sekolah,
Orang Yang Paling Layakdiajak Bekerja Sama Dalam Pembuatan
Kepputusan Pada Tingkat Organisasi Adalahguru, Atau Lebih Luas Lagi
Anggota Komite Sekolah. Intinya, Dalam Prosespengambilan Keputusan
Sebaiknya Jangan Dilakukan Sendiri, Tetapi Harus
Melibatkanpihak-Pihak Terkait. Keterlibatan Berbagai Pihak Dalam
Pengambilan Keputusan Inidiharapkan Dapat Memberikan Berbagai
Pandangan Dan Pertimbngan Sehinggamenghasilkan Keputusan Yang
Jernih, Rasional, Dan Dapat Dipertanggung Jawabkanpada Atasan Atau
Pun Public. Terlebih Lagi Diera Sekarang Ini Yang Menuntut
Adanyatransparansi Dan Partisipasi Berbagai Pihak.Keterlibatan
Berbagai Pihak Dalam Tahap Proses Pengambilan Keputusan
Akanberpengaruh Terhadap Tahap Pelaksanaan. Sondang P. Siagian
Mengatakan, Bahwatahap Pelaksanaan Suatu Keputusan Akan Berjalan
Lancar Apabila Para Pelaksanasejak Semula Dilibatkan Dalam Proses
Pengambilan Keputusan. Ini Berarti Bahwagaya Demokratis Dalam
Proses Pengambilan Keputusan Akan Lebih Menjaminkeberhasilan
Pelaksanaan Suatu Rogram. Hanya Saja Terkadang Terdapat Kasus
Saatseseorang Atau Lebih Dilibatkan Dalam Proses Pengambilan
Keputusan, Dan Bahkandiberikan Peran, Tetapi Dalam Pelaksanaannya
Malah Menggangggu Ataumenghambat. Biasanya, Hal Ini Disebabkan
Adanya Kepentingan Pribadi Yang Tidakrasional Yang Cenderung
Disimpan. Jadi Jaminan Kelancaran Pelaksanaanpengambilan Keputusan
Lantaran Gaya Demokratis Tersebut Nampaknya Berlakusecara Umum,
Btetapi Dalam Kasus-Kasus Tertentu Tidak Menjamin, Bahkan
Dapatmerusak Kesepakatan.B.Bentuk Peran Serta Karyawan Dalam
Pengambilan Keputusan Bermacam-Macam Bentuk Peran Serta Bawahan
Dalam Pengambilan Keputusantelah Diperkenalkan Oleh Sejumlah
Penulis. Seprti Cotton Et Al. (1988) Yang Mencobamengadakan
Penelitian Terhadap Berbagai Karya Tulis Tersebut
Denganmengumpulkan Lebih Dari 400 Artikel Tentang Peran Serta Dalam
Pengambilan
Keputusan.Dimana Setiap Artikel Itu Diklasifikasikan Ke Dalam
Lima Sifat Peran Serta,Yaitu ; Formal-Tidak Formal, Langsung-Tidak
Langsung, Tingkat Pengaruhnya Isi Darikeputusan, Dan Jangka
Waktunya Singkat Atau Lama.
Dari Lima Sifat Peran Serta Itu Dengan Memperhatikan Berbagai
Bentuk Peranserta Yang Tersedia Dalam Kepustakaan, Dirumuskanlah
Enam Kombinasi Bentukperan Serta, Yaitu1. Peran Serta Pengambilan
Keputusan Dalam Bidang Tugas,2. Peran Serta Konsultatif,3. Peran
Serta Jangka Pendek,4. Peran Serta Informal,5. Hak Milik
Karyawan,6. Peran Serta Perwakilan.Kemudian Pendapat Lain
Mengatakan Bahwa Peran Serta Tidaklah Mutlakmenghadirkan Seseorang
Pada Proses Keputusan, Tetapi Lebih Tertuju Pada Proseskomunikasi
Tak Terputus Antara Top Eksekutif Dan Para Pelaksana Keputusan
Melaluiarus Informasi Yang Akurat. Peran Serta Dalam Pengambilan
Keputusan Dapatdigolongkan Dalam Dua Jenis, Yaitu :A)Turut Serta
Hadir Dalam Suatu Pertemuan,B)Turut Mengambil Bagian Diluar
Pertemuan, Artiya Karyawan Hanya Memberikaninformasi Kepada Menejer
Sebagai Bahan Untuk Mengambil Keputusan.Kehadiran Karyawan Dalam
Suatu Pertemuan Merupakan Partisipasi Langsungdalam Pengambilan
Keputusan, Dimana Keputusan Tersebut Di Ambil Dari Suatu Rapatkerja
Bersama Karyawan. Kemudian Bertitik Tolak Dari Suatu Pendapat Bahwa
Rapatmerupakan Salah Satu Alat Terpenting Dalam Pengambilan
Keputusan, Maka Terdapatpula Keuntungan Yang Dapat Diambil Dari
Rapat Tersebut, Diantanya Adalah :A.Masalah Yang Sudah Diketahui
Menjadi Lebih Jelas Sifatnya, Karena Dibicarakandalam Forum
Terbuka, Sedangkan Masalah-Masalah Yang Kurang Didasarisebagai
Masalah Dapat Didefinisikan Dengan Jelas Melalui Suatu Diskusi
Tentanggejala-Gejala Yang Telah Menunjukkan Timbulnya Masalah
Tersebut.B.Berbagai Keahlian, Pendapat, Dan Buah Fikiran
Dipergunakan Dalam Memecahkanbebagai Masalah Yang Dihadapi Melalui
Interaksi Kelompok Yang Menghasilkanpengertian Yang Lebih Mendalam
Tentang Cara Pemecahan Massalah Yangdihadapinya Itu.
Hal-Hal Yang Terhalang Oleh Saluran-Saluran Administrative Dapat
Dikemukakanuntuk Peninjauan Kembali Dengan Harapan Pendekatan Bahwa
Yang Digunakansecara Langsung Akan Menjernihkan Susasana Bagi
Pihak-Pihak Yangberkepentingan..Penerimaan Dan Pelaksanaan
Keputusan Yang Diambil Oleh Para Peserta Rapatdapat Ditingkatkan
Karena Partisipasi Mereka Dalam Pembuatan
Keputusantersebut.E.Kesempatan Bagi Para Peserta Rapat Untuk
Melatih Diri Menjadi Pejabat Yanglebih Bertanggung Jawab Dengan
Melaksanakan Kewajiban Yang Telahdiputuskan Didalam Rapat Dengan
Lebih Bertanggung Jawab Pula.Melalui Rapat, Para Peserta Dilatih
Untuk Menerima Pendapat Orang Lain Jikapendapat Orang Lain Itu
Lebih Baik Dari Pada Pendapat Sendiri.Melalui Rapat, Peserta
Dilatih Pula Untuk Belajar Tetang Cara Berfikir Orang Laindan
Belajar Menempatkan Diri Pada Posisi Orang Lain Jika Orang Lain
Itudihadapkan Pada Suatu Masalah.Meskipun Demikian, Rapat Juga
Mempunyai Beberapa Kelemahan, Dimanakelmahan Tersebut Adalah :1.
Kebanyakan Rapat Adalah Resiko Karena Meskipun Berbagai Usaha Tela
Dibuatuntuk Memperbaiki Rapat Sebagai Alat, Masih Terlalu Sering
Pelaksanaannyakurang Baik2. Hasil Yang Diperoleh Para Peserta Rapat
Dapat Dikatakan Rendah Jikadibandingkan Dengan Jumlah Waktu Yang
Mereka Pergunakan Untuk Menghadirirapat.3.3. Pengambilan Keputusan
Oleh Panitia Dalam Rapat Cenderung Untukmemperlemah Atau
Mengelakkan Tanggung Jawab Administrasi Kecuali Pimpinanrapat
Menguasai Sepenuhnya Jalannya Rapat Dan Mempergunakan Rapat
Ituhanya Sebagai Badan Konsultasi.4. Tidak Jarang Terjadi Bahwa
Rapat Dipergunakan Oleh Sebagian Orang Untukkepentingan Pribadinya
Dna Bukan Untuk Kepentingan Pencapaian Tujuanoraganisasi.5. Setelah
Harus Meninggalkan Tugas Pekerjaannnya, Sering Para Pimpinan
Tngkatbawahan Diwajibkan Menghadiri Rapat Tanpa Diberitahukan Apa
Yang Akandibicarakan Dalam Rapat.
Banyak Orang Berbicara Diluar Rapat Tetapi Tidak Mempunyai
Kemampuan Dankeberanian Untuk Berbicara Dalam Rapat, Baik Dalam
Rangka Memperjelas Situasiyang Memudahkan Pemecahan Masalah, Maupun
Untuk MempertahankanpendiriannyaTidak Jarang Pula Terlihat Bahwa
Hasil Atau Keputusan Rapat Tidak Bermutu Tinggikarena Diskusi
Didalam Rapat Diliputi Oleh Perasaan, Penonjolan Pribadi,
Danprotocol. Dari Kelima Hal Diatas Menunjukkan Bahwa Dalam Suatu
Organisasi Baik Dalamorganisasi Sekolah Maupun Yang Lainnya Memang
Tidak Terlepas Dari Yang Namanyarapat Dan Mutlak Ada,Oleh Sebab Itu
Cara Mengadakan, Waktu, Dan ProsedurMengadakannya Memerlukan
Pemikiran Yang Matang Dari Pimpinan Organisasi AgarRapat Tersebut
Dapat Menghasilkan Keputusan Yang Sesuai Dengan Yang Diinginkandan
Tidak Sia-Sia
PENGERTIAN KEPEMIMPINANDalam Bahasa Indonesia "Pemimpin" Sering
Disebut Penghulu, Pemuka, Pelopor, Pembina, Panutan, Pembimbing,
Pengurus, Penggerak, Ketua, Kepala, Penuntun, Raja, Tua-Tua, Dan
Sebagainya. Sedangkan Menurut Istilah Pemimpin Adalah Orang Yang
Mempunyai Wewenang Dalam Pengambilan Keputusan Suatu Organisasi.
Menurut Hikmat (2009: 249), Kepemimpinan Adalah Proses Pelaksanaan
Tugas Dan Kewajiban Individu. Kepemimpinan Merupakan Sifat Dari
Pemimpin Dalam Memikul Tanggung Jawabnya Secara Moral Dan Legal
Formal Atas Seluruh Pelaksanaan Wewenangnya Yang Telah
Didelegasikan Kepada Orang-Orang Yang Dipimpinnya. Owen Dalam
Sudarmiani (2009: 33) Menyimpulkan Kepemimpinan Sebagai Fungsi
Kelompok Non Individu, Terjadi Dalam Interaksi Dua Orang Atau
Lebih, Dimana Seseorang Menggerakkan Yang Lain Untuk Berpikir Dan
Berbuat Sesuai Yang Diinginkan.Menurut Hikmat (2009: 11)Manajemen
Adalah Ilmu Dan Seni Mengatur Proses Pemanfaatan Sumber Daya
Manusia Secara Efektif, Yang Didukung Oleh Sumber-Sumber Lainnya
Dalam Suatu Organisasi Untuk Mencapai Tujuan Tertentu. Sedangkan
Orang Yang Memimpin Organisasi Disebut Manager.
Perbedaan Kepemimpinan Dengan ManajerManagerLeadership
1. Building And Maintaining An Organizational Structure
(Membangun Dan Mengembangkan Struktur Organisasi)Building And
Maintaining An Organizational Culture (Membangun Dan Mengembangkan
Kultur Organisasi)
2. Path- Following (Merujuk Pada Alur Kepengikutan)Path- Finding
(Merujuk Pada Alur Penemuan)
3. Doing Thing Right (Mengerjakan Sesuatu Yang Benar)Doing The
Right Thing (Mengerjakan Sesuatu Dengan Benar)
4. The Manager Maintains, Relies And Control (Mengedepankan
Pemeliharaan Dan Pengendalian)The Leader Develops, Inspires Trust
(Mengembangkan Dan Menginspirasi Kepercayaan)
5. A Preoccupation With The Here-And-Now Of Goal Attainment
(Beranjak Dengan Disini Dan Sekarang Dari Pencapaian Tujuan)Focused
On The Creation Of A Vision About A Desired Future State (Berfokus
Pada Upaya Mengkreasi Tentang Masa Depan Yang Diinginkan)
6. Managers Maintain A Low Level Of Emotional Involvement
(Memelihara Level Rendah Keterlibatan Emosional)Leaders Have
Empathy With Other People And Give Attention To What Event And
Action Means (Mempunyai Empati Terhadap Orang Lain Dan Memberi
Perhatian Pada Setiap Peristiwa Dan Makna Tindakan)
7. Designing And Carry Out Plant, Getting Things Done, Working
Effectively With People (Mendesain Dan Membawa Rencana, Mendorong
Tindakan, Dan Bekerja Efektif Dengan Orang)Establishing A Mission,
Giving A Sense Of Direction (Memantapkan Misi Dan Membangkitkan
Rasa Untuk Mencapai Arah Tertentu)
8. Being Taught By The Organization (Mengembangkan Pikiran Dari
Organisasi)Learning From The Organization (Belajar Dari
Organisasi)
Sumber: Stoner, Freeman, Gilbert Dalam Danim (2008: 4-5)
B. Peran Manajer Dalam Perusahaan1. 1. Pengertian
Manajer.Manajer Adalah Seorang Yang Memiliki Tanggung Jawab Yang
Besar Untuk Seluruh Bagian Pada Suatu Perusahaan Atau Organisasi
Yang Dipimpinnya Dan Harus Mempunyai Wawasan Yang Luas. Manajer
Memimpin Beberapa Unit Bidang Fungsi Pekerjaan Yang Mengepalai
Beberapa Sektor Yang Dipegangnya. Pada Perusahaan Yang Berskala
Kecil Mungkin Cukup Diperlukan Satu Orang Manajer Umum, Sedangkan
Pada Perusahaan Atau Organisasi Yang Berkaliber Besar Biasanya
Memiliki Beberapa Orang Manajer Umum Yang Bertanggung-Jawab Pada
Area Tugas Yang Berbeda-BedaGagasan Untuk Menggunakan Komputer
Sebagai Sistem Informasi Manajemen (Sim) Merupakan Suatu Terobaosan
Besar, Karena Menyadari Bahwa Para Manajer Memerlukan Informasi
Untuk Pemecahan Masalah. Ketika Perusahaan-Perusahaan Menjangkau
Konsep Sim, Mereka Mulai Mengembangkan Berbagai Aplikasi Yang
Secara Khusus Diarahkan Untuk Mendukung Manajen. Namun, Bukan Hanya
Manajemen Yang Memperoleh Manfaat Dari Penerapan Sim. Nonmanajer
Dan Staf Ahli Juga Menggunakan Outputnya. Selain Itu Juga
Dimanfaatkan Oleh Para Pemakai Yang Berada Di Luar Perusahaan,
Yaitu Para Pelanggan Akan Menerima Faktur Dan Laporan Transaksinya,
Para Pemegang Saham Akan Menerima Cek Deviden, Dan Pemerintah Akan
Menerima Laporan Pajak.
1.2 Peran Seorang Manajer Dalam Sebuah OrganisasiDi Dalam Suatu
Perusahaan Tidak Memiliki Manajer Maka Bisa Dipastikan Bahwa
Perusahaan Tersebut Akan Bangkrut Karena Proses Manajemen Dalam
Perusahaan Tersebut Tidak Berjalan,Walaupun Simber Daya Alat Dan
Infrastrukturnya Legkap Namun Apabila Tidak Ada Yang Mengatur Maka
Hal Itu Tidak Akan Ada Artinya Oleh Karena Itu Peran Amnajer
Sangatlah Vital.Manajer Yang Hanya Mau Untuk Menyuruh-Nyuruh Saja
Tanpa Mau Dikoreksi Apalagi Disalahkan Bukan Seorang Manajer Yang
Baik,Dan Hal Itu Dapat Menurunkan Kualitas Dan Kinerja Dari Para
Bawahan Yang Dia Bawahi,Dan Akhirnya Berdampak Kepada Keuntungan
Atau Kelangsungan Dari Organisasi Itu Sendiri,Agar Perusahaan Tidak
Menjadi Korban Dari Hal Tersebut Maka Perlu Dipilih Seorang Manajer
Yang Baik Yang Mampu Mengatasi Masalah Dan Memiliki Ciri-Ciri
Kepemimpinan Yang Komunikatif.1. Seorang Manajer Harus Memahami
Identitas Dan Khususnya Karakter Dari Bawahanya,Misalnya Kemampuan
Komunikasinya,Keagresifan Dalam Bertanya,Kadar Emosi Bawahanya,Dan
Pengetahuan Tentang Suatu Masalah,Hal Ini Menjadi Penting Karena
Untuk Memperkecil Distorsi Informasi Ketika Majnajer Akan
Mendengarkan Dan Merespon Usulan Atau Apresiasi Yang Disampaikan
Oleh Bawahanya1. Seorang Manajer Harus Memahami Apa Yang
Disampaikan Bawahan Termasuk Dalam Hal Isi Dan Tujuan Penyampaian
Aspirasi,Dengan Semakin Paham Maka Komunikasi Akan Semakin Lancar
Sehingga Tidak Akan Ada Multitafsir Yang Akan Menggaburkan
Komunikasi Tersebut.1. Selalu Fokus Dan Penuh Perhatian Kedapa
Karyawan Yang Menyampaikan Pesan Atau Aspirasi,Dan Usahakan Jangan
Memberikan Kesan Manajer Melecehkan Bawahanya,Hal Ini Penting Untuk
Memberikan Empati Tinggi Sehingga Karyawan Atau Bawahan Akan Merasa
Diperhatikan Dan Dihargai Eksistenti Dan Usulanya.Sebelum Lebih
Jauh Membahas Tentang Kemampuan Seorang Manajer Yaitu
Memotivasi,Kita Akan Bahas Dahulu Tentang Apa Itu Motivasi,Motivasi
Adalah Sebuah Kemampuan Khusus Yang Dimiliki Oleh Orang Lain Yang
Bisa Mendorong Untuk Melakukkan Sesuatu,Ada Konsep Motivasi Dan Itu
Terdiri Atas Dua Faktor Yaitu Faktor Intrisik Dan Faktor
Ekstrinsik,Faktor Intrinsik Meliputi Minat Pribadi,Hasrat,Keperluan
Memenuhi Kebutuhan,Dan Faktor Ekstrinsik Meliputi Pujian Dari Orang
Lain,Promosi Jabatan Danpenghargaan.Ada Tiga Cara Yang Umum
Dilakukkan Untuk Mempengaruhi Atau Memotivasi Yaitu :1. Motivasi
Karena Rasa Takut.2. Motivasi Karena Insentif3. Motivasi Karena
Pengembangan PersonalNah Dari Ketiga Cara Tersebut Cara Ketigalah
Yang Paling Baik Untuk Memperngaruhi Motivasi Karyawan.
3. Peranan Manajer Dalam Pengelolaan Manajemen InformasiManajer
Adalah Seorang Yang Memiliki Tanggung Jawab Seluruh Bagian Pada
Suatu Perusahaan Atau Organisasi. Manajer Memimpin Beberapa Unit
Bidang Fungsi Pekerjaan Yang Mengepalai Beberapa. Pada Perusahaan
Yang Berskala Kecil Mungkin Cukup Diperlukan Satu Orang Manajer
Umum, Sedangkan Pada Perusahaan Atau Organisasi Yang Berkaliber
Besar Biasanya Memiliki Beberapa Orang Manajer Umum Yang
Bertanggung-Jawab Pada Area Tugas Yang Berbeda-Beda.
Pembuatan Keputusan Manajerial
Seorang Manajer Harus, Secara Terus-Menerus, Membuat Keputusan.
Keputusan Dibuat Dalam Rangka Menyelesaikan Masalah. Pembuatan
Keputusan Dan Penyelesaian Masalah Adalah Proses Berkelanjutan
Dalam Hal Evaluasi Atas Kondisi Organisasi Atau Masalah Yang
Muncul, Mempertimbangkan Alternatif, Membuat Pilihan, Dan
Tindakan-Tindakan Yang Diperlukan Sebagai Bagian Dari
Keputusan.
Dalam Satu Kondisi, Pembuatan Keputusan Dapat Singkat. Dalam
Situasi Lain, Proses Dapat Memakan Waktu Berminggu-Minggu Atau
Berbulan-Bulan Dan Bahkan Tidak Pernah Diambil Keputusan Sama
Sekali. Seluruh Proses Pembuatan Keputusan Bergantung Pada
Ketepatan Informasi Yang Tersedia Bagi Orang Yang Tepat Dan Saat
Yang Tepat.
Alur Proses Pembuatan Keputusan Sekurangnya Sebagai Berikut:1.
Menentukan Masalah. 2. Menentukan Batasan. 3. Mengembangkan
Alternatif Jawaban. 4. Menganalisa Setiap Alternatif. 5. Memilih
Alternatif. 6. Melaksanakan Keputusan. 7. Memastikan Sistem Kontrol
Dan Evaluasi Atas Keputusan.
Kini, Mari Kita Bahas Langkah-Langkah Di Atas Satu Per Satu:
Menentukan Masalah. Proses Pembuatan Keputusan Diawali Dengan
Identifikasi Masalah Oleh Manajer. Masalah Tersebut Harus Yang
Sesungguhnya, Bukan Rekaan. Jika Masalah Tidak Ditentukan Secara
Akurat, Setiap Langkah Pengambilan Keputusan Akan Salah Pijakannya
Dan Keputusan Pun Tidak Akan Menyelesaikan Masalah Yang
Sesungguhnya. Salah Satu Cara Mengenali Masalah Yang Sesungguhnya
Adalah Dengan Memisahkan Masalah Dari Kembangan-Kembangannya
(Simptom).
Ellen A. Benowitz Mengklasikan Antara Masalah Dan Simptom-Nya
Sebagai Berikut : Menentukan Batasan Masalah. Setiap Manajer Ingin
Membuat Keputusan Terbaik. Untuk Itu, Mereka Harus Punya Sumber
Daya Yang Ideal Seperti Informasi, Waktu, Personil, Perlengkapan,
Dan Supply Serta Kemampuan Menentukan Batasan Masalah.
Secara Realitis, Manajer Beroperasi Di Suatu Lingkungan Yang
Normalnya Tidak Menyediakan Sumber Daya Ideal. Misalnya, Mereka
Kekurangan Anggaran Atau Tidak Punya Informasi Dan Budget Yang
Cukup. Sebab Itu, Mereka Harus Menentukan Batasan Masalah
Disela-Sela Kekurangan Tersebut.
Mengembangkan Alternatif Jawaban. Tekanan Waktu Kerap
Menyebabkan Manajer Hanya Membuat Keputusan Berdasar Satu
Pertimbangan Jawaban. Namun, Penyelesaikan Masalah Yang Baik Harus
Melalui Pengujian, Dan Pemberian Keputusan Secara Cepat Bukanlah
Solusi Permanen. Sebab Itu, Manajer Harus Berpikir Melalui Dan
Menyelidiki Beberapa Solusi Alternatif Bagi Satu Masalah Sebelum
Cepat Membuat Keputusan.
Salah Satu Metode Terkenal Dalam Membangun Alternatif Adalah
Brainstorming.Pada Metode Ini, Sekelompok Manajer Bekerja Secara
Bersama Untuk Menghasilkan Gagasan Dan Solusi Alternatif. Asumsi Di
Balik Brainstorming Adalah, Dinamika Kelompok Akan Merangsang
Pemikiran. Pemikiran Manajer A Bertemu Dengan Manajer B, Dan
Seterusnya. Gagasan Tersebut Menular Pada Satu Sama Lain Dan Solusi
Pun Mengalir. Biasanya Metode Brainstorming Memakan Waktu 30 Menit
Hingga 1 Jam. Dalam Brainstorming, Terdapat Aturan Sebagai
Berikut:1. Konsentrasi Pada Masalah. Aturan Ini Membatasi Diskusi
Dan Menghindari Kecenderungan Meluaskan Persoalan Atau Membahas
Masalah Lain. 2. Sikapi Seluruh Gagasan. Idealnya, Makin Banyak Ide
Yang Muncul Makin Baik. Dengan Kata Lain, Tidak Ada Ide Yang Buruk.
Upaya Membebaskan Kelompok Tersebut Untuk Menawarkan Jawaban Adalah
Penting. Partisipan Harus Melontarkan Gagasan, Betapapun Konyolnya
Itu. 3. Penekanan Pada Gagasan Yang Cocok. Seluruh Penilaian Jangan
Dulu Dilakukan Sebelum Seluruh Pemikiran Dilontarkan, Dan Kelompok
Manajer Tersebut Harus Menentukan Gagasan Terbaik.
Selain Metode Brainstorming, Metode Pencarian Alternatif Jawaban
Dapat Berupa Nominalgroup Ataupun Delphi. Nominalgroup Melibatkan
Penggunaan Pertemuan Yang Terstruktur, Lengkap Dengan Agenda, Dan
Membatasi Diskusi Atau Komunikasi Pribadi Selama Proses Pembuatan
Keputusan. Teknik Delphi Adalah Teknik Dimana Partisipan Tidak
Bertemu Muka, Tetapi Pemimpin Kelompok Menggunakan Kuesioner Untuk
Membuat Keputusan.
Menganalisa Setiap Alternatif. Tujuan Langkah Ini Adalah Menguji
Daya Jawab Masing-Masing Alternatif Jawaban. Manajer Harus
Mengidentifikasi Keuntungan Dan Kerugian Dari Tiap Alternatif
Sebelum Membuat Keputusan Akhir. Evaluasi Atas Alternatif Dapat
Dilakukan Dengan Sejumlah Cara, Misalnya:1. Menentukan Pro Dan
Kontra Setiap Alternatif 2. Melakukan Analisis Untung-Rugi Atas
Tiap Alternatif 3. Mempertimbangkan Feasibility (Dapatkan
Dilakukan?), Efektivitas (Bisakah Menyelesaikan Masalah?), Dan
Konsekuensi (Apa Dampaknya Secara Finansial Dan Non Finansial Bagi
Organisasi).
Bab IIIKesimpulan Dan SaranA. KesimpulanDari Penjelasan Diatas
Dapat Disimpulkan Bahwa Peran Manajer Dalam Mengelola Konflik Dalam
Suatu Organisasi Itu Sangan Penting Diantaranya:1. Manajer Sebagai
Mediator Dalam Memecahkan Masalah2. Manajer Sebagai Konsultan
Terhadap Bawahan3. Manajer Sebagai Motivator Terhadap
Organisasinya4. Manajer Mempunyai Peran Penting Dalam Pengambil
Keputusan5. Seorang Manajer Diharuskan Bisa Menguasai Semua
Permasalahan Dan Dapat DiselesaikanDengan Musyawarah Dan Pemikiran
Yang Baik Sebelum Memutuskannya.Selain Itu Seorang Manajer Juga
Diharapkan Bisa Menjadi Teman Sekaligus Sebagai Orang Tua Dalam
Organisasi Sehingga Dengan Keadaan Seperti Itu Perkembangan
Organisasi Bisa Diciptakan Dengan Baik Dan Dapat Mewujudkan Apa
Yang Menjadi Visi Dan Misi Dalam Organisasinya. Dan Dari Itu Semua
Seorang Manager Bisa Membawa Perusahaan Itu Menjadi Lebih Maju Dan
Lebih Baik Lagi Dengan Ketegasan Dan Sifat Pemimpin Yang Berwibawa
Serta Dibantu Karyawan-Karyawannya Yang Setia Bekerja Untuk
Perusahaan Yang Sedang Dijalankannya.
B. SaranSelama Penelitian Yang Dilakukan Oleh Peneliti Ada
Beberapa Saran Yang Bisa Menjadi Masukan Bagi Seorang Pemimpin Yang
Baik Untuk Organisasinya Yaitu :1. Manajer Seharusnya Lebih Bisa
Mengontrol Apa Saja Yang Dilakukan Oleh Anggotanya Sehingga Dengan
Begitu Manajer Secara Langsung Dapat Mengetahui Perkembangan Yang
Sedang Terjadi Dan Tidak Dilepas Begitu Saja.2. Manajer Juga
Seharusnya Bisa Membimbing Dan Mengarahkan Dengan Baik Anggotanya
Sehingga Organisasi Yang Dipimpinnya Bisa Berkembang Dan Menjadi
Lebih Baik Sesuai Yang Diharapkan.3. Jika Salah Seorang Dalam Suatu
Organisasi Melakukan Suatu Kesalahan Maka Segera Ditindak Dan
Diarahkan Serta Meminimalisir Kesalahan Untuk Tidak Melakukannya
Lagi, Dan Jangan Sampai Terulang Kembali.4. Manajer Bisa Memberikan
Solusi Yang Terbaik Untuk Organisasinya, Agar Tidak Kalah
Persaingan Dengan Perusahaan Lain Dibidang Yang Dijalankan, Serta
Tidak Sampai Menurunnya Kinerjanya.
Daftar PustakaKasim, Azhar. Teori Pembuatan Keputusan. Jakarta :
Lembaga Penerbit Fe Ui. 1995Syamsi, Ibnu. Pengambilan Keputusan
(Decision Making). Jakarta : Bina Aksara. 1989Www.Antaranews.Com
Diakses Senin, 16 November 2009Http://Ojan-Jan.Blogspot.Com/
Lampiran
15