Membangun, Melaksanakan dan Memelihara Proyek Sistem Studi Kasus : Sisfo Politeknik Telkom BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Layanan SMS sebagai salah satu layanan seluler yang paling populer saat ini sangat diminati masyarakat karena penggunaannya yang relatif mudah serta biaya yang sangat murah dibanding dengan biaya telepon. Politeknik Telkom merupakan salah satu perguruan tinggi di Bandung yang memanfaatkan ICT di lingkungan akademiknya, terutama unit sistem informasi kampus. Unit sistem informasi bertugas memberikan layanan informasi akademik kepada mahasiswa dan civitas akademika lain seperti orang tua mahasiswa. Salah satu tugas unit sistem informasi kampus adalah memberikan informasi kepada mahasiswa dan orang tua mahasiswa mengenai nilai akademik, daftar kehadiran mahasiswa, status keuangan dan informasi akademik lainnya melalui web. Namun, terdapat kendala dalam penyampaian informasi tersebut kepada orang tua mahasiswa. Dengan adanya beberapa kendala tersebut, maka perlu dirancang suatu aplikasi untuk mengakses informasi akademik mahasiswa dengan menggunakan media SMS. Aplikasi berbasis SMS yang menggunakan media telepon seluler ini dimaksudkan agar dapat Presented by : Kelompok 3 Sistem Informasi Akuntansi Page 1
51
Embed
Makalah sistem informasi akuntansi proyek sistem (studi kasus sisfo politeknik telkom) kel. 3
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Membangun, Melaksanakan dan Memelihara Proyek Sistem
Studi Kasus : Sisfo Politeknik Telkom
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Layanan SMS sebagai salah satu layanan seluler yang paling populer saat ini sangat
diminati masyarakat karena penggunaannya yang relatif mudah serta biaya yang sangat murah
dibanding dengan biaya telepon. Politeknik Telkom merupakan salah satu perguruan tinggi di
Bandung yang memanfaatkan ICT di lingkungan akademiknya, terutama unit sistem informasi
kampus. Unit sistem informasi bertugas memberikan layanan informasi akademik kepada
mahasiswa dan civitas akademika lain seperti orang tua mahasiswa. Salah satu tugas unit sistem
informasi kampus adalah memberikan informasi kepada mahasiswa dan orang tua mahasiswa
mengenai nilai akademik, daftar kehadiran mahasiswa, status keuangan dan informasi akademik
lainnya melalui web. Namun, terdapat kendala dalam penyampaian informasi tersebut kepada
orang tua mahasiswa.
Dengan adanya beberapa kendala tersebut, maka perlu dirancang suatu aplikasi untuk
mengakses informasi akademik mahasiswa dengan menggunakan media SMS. Aplikasi berbasis
SMS yang menggunakan media telepon seluler ini dimaksudkan agar dapat mempermudah,
mempercepat, sekaligus menghemat biaya dalam melakukan pengaksesan informasi akademik
yang dibutuhkan oleh mahasiswa dan orang tua mahasiswa Politeknik Telkom.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas maka dapat diambil suatu rumusan permasalahaan yaitu
bagaimana membangun, melaksanakan, dan memelihara proyek sistem. Dalam hal ini, kelompok
kami mengambil studi kasus pada “ Sisfo Politeknik Telkom ”.
Presented by : Kelompok 3
Sistem Informasi Akuntansi Page 1
Membangun, Melaksanakan dan Memelihara Proyek Sistem
Studi Kasus : Sisfo Politeknik Telkom
1.3 TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Secara umum, untuk mengetahui konsep membangun, melaksanakan, dan
memelihara Proyek sistem sebagai salah satu materi pembahasan pada mata kuliah
Sistem Informasi Akuntansi, dan
2. Secara khusus, untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi
mengenai materi Membangun, Melaksanakan, dan memelihara Proyek Sistem dalam
studi kasus pada Sisfo Politeknik Telkom.
1.4 MANFAAT PENULISAN
Manfaat penulisan makalah ini secara akademis diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai bagaimana sebenarnya membangun, melaksanakan, dan memelihara
proyek sistem pada Sisfo Politeknik Telkom.
Presented by : Kelompok 3
Sistem Informasi Akuntansi Page 2
Membangun, Melaksanakan dan Memelihara Proyek Sistem
Studi Kasus : Sisfo Politeknik Telkom
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PENGEMBANGAN SISTEM SECARA INTERNAL
Perusahaan biasanya memperoleh system melalui dua cara: (1) mengembangkan sistem
khusus secara internal melalui berbagai aktivitas pengembangan system yang formal dan/atau (2)
membeli sistem komersial dari pemasok peranti lunak. Dapat memenuhi beberapa kebutuhan
sistem informasinya dengan membeli peranti lunak komersial da mengembangkan sistem lainnya
secara internal.
2.2 BERBAGAI ALAT UNTUK MENINGKATKAN PENGEMBANGAN SISTEM
SDLC telah dicemari oleh tiga masalah yang menimbulkan kegagalan dalam
kebanyakan system. Berbagai masalah ini dibahas di bawah ini.
1. Kebutuhan sistem yang tidak dispesifikasikan dengan baik.
2. Teknik pengembangan yang tidak efektif
3. Kurangnya keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem
Pembuatan Prototipe
Pembuatan prototype (prototyping) adalah teknik yang memberikan pengguna
versi awal dai sistem. Tujuan dari teknik ini adalah untuk menyajikan “spesifikasi
fungsional yang tidak ambigu.
Pendekatan Case
Teknologi computer-aided software engineering (CASE) melibatkan
penggunaan sistem komputer. Alat CASE adalah berbagai produk peranti lunak
Presented by : Kelompok 3
Sistem Informasi Akuntansi Page 3
Membangun, Melaksanakan dan Memelihara Proyek Sistem
Studi Kasus : Sisfo Politeknik Telkom
komersial yang terdiri atas berbagai aplikasi yang sangat terintegrasi dan yang
mendukung berbagai aktivitas SDLC.
Diagram Pert
Prinsip utama diagram ini adalah :
1. Aktivitas – pekerjaan yang harus diselesakan dalam proyek tersebut.
2. Peristiwa yang menandai penyelesaian sebuah aktivitas dan awal aktivitas
berikutnya.
3. Jalur - Jalur dalam diagram yang menghubungkan berbagai peristiwa dari awal
hingga akhir.
4. Jalur kritis – Jalur dengan waktu keseluruhan yang tertinggi.
Diagram Gantt
Diagram Gantt (Gant chart) adalah diagram horizontal yang menyajikan waktu
secara horizontal dan aktivitas secara vertikal.
2.3 MEMBENTUK SISTEM
Pendekatan Desain Terstruktur
Pendekatan desain terstruktur adalah cara kaku untuk mendesain sistem dari atas
ke bawah.
Pendekatan Berorientasi Objek
Pendekatan ini untuk membangun sistem informasi dari komponen standar atau
objek yang dapat digunakan kembali.
Mendesain Tampilan Output
Output adalah Informasi yang dihasilkan oeh system untuk brbagai pekerjaan dan
keputusan pengguna.
Presented by : Kelompok 3
Sistem Informasi Akuntansi Page 4
Membangun, Melaksanakan dan Memelihara Proyek Sistem
Studi Kasus : Sisfo Politeknik Telkom
Mendesain Tampilan Input
Tampilan input data digunakan untuk menangkap berbagai fakta yang relevan
dengan sumber daya, peristiwa, pelaku yang terlibat dalam berbagai transaksi proses
bisnis. Dibagian ini, input dibagi ke dalam dua golongan :
1. Input salinan fisik : Menggunakan dokumen input kertas.
2. Input elektronik : Teknik Input elektronik terbagi dalam 2 jenis yaitu input dari
Mendesain Proses Sistem
Pekerjaan pertama adalah mendekomposisi DFD yang ada ke tingkat perincian
yang akan berfungsi sebagi dasar untuk membuat diagram struktur.
Mendekomposisi DFD Tingkat Atas
Proses ini belum cukup terperinci untuk menghasilkan modul program. DFD
tingkat ini akan diasumsikan memberikan cukup perincian untuk membuat diagram
struktur berbagai modul program.
Mendesain Diagram struktur
Pembuatan diagram struktur membutuhkan analisis DFD untuk membagi berbagai
prosesnya menjadi fungsi input., proses dan output.
Pendekatan Modular
Perangkaian (coupling) mengukur tingkat interaksi antara modul-modul. Interaksi
adalah pertukaran data antarmodul.
2.4 MELAKSANAKAN SISTEM
Bagian ini difokuskan pada berbagai aktivitas yang memiliki implikasi terbesar
langsung atas para akuntan dan auditor.
Menguji Keseluruhan Sistem
Presented by : Kelompok 3
Sistem Informasi Akuntansi Page 5
Membangun, Melaksanakan dan Memelihara Proyek Sistem
Studi Kasus : Sisfo Politeknik Telkom
Dokumen ini adalah pengakuan secara eksplisit oleh pengguna bahwa sistem yang
sedang diuji tersebut memenuhi berbagai persyaatan yang ditetapkan.
Dokumentasi Pengguna
Pengguna membutuhkan dokumentasi yang menjelaskan bagaimana cara
menggunakan system tersebut. Pekerjaan pengguna meliputi :
1. Memasukkan input untuk transaksi,
2. Memasukan keterangan saldo akun,
3. Memperbaharui akun, dan
4. Membuat laporan output.
Sifat dari dokumentasi pengguna akan bergantung pada tingkat kecanggihan pengguna
dalam hal computer dan teknologi. Jadi sebelum mendesain dokumentasi pengguna, ahli
system harus menilai dan mengklasifikasikan tingkat keahlian pengguna dahulu. Berikut
ini adalah salah satu skema klasifikasi :
• Pemula
• Jarang memakai
• Agak sering memakai
• Sering memakai dan canggih.
Buku Petunjuk Pengguna :
• Gambaran umum system dan berbagai fungsi utamanya,
• Perintah untuk memulai,
• Penjelasan berbagai prosedur dengan referensi visual bertahap,
• Contoh layar input dan perintah untuk memasukkan data,
• Daftar lengkap berbagai kode pesan kesalahan dan penjelasannya,
• Petunjuk referensi berbagai perintah untuk menjalankan system,
• Glosarium berbagai istilah penting,
• Informasi perbaikan dan bantuan.
Presented by : Kelompok 3
Sistem Informasi Akuntansi Page 6
Membangun, Melaksanakan dan Memelihara Proyek Sistem
Studi Kasus : Sisfo Politeknik Telkom
Dokumentasi on-line (on-line documentation)
~ Akan membimbing pengguna secara interaktif dalam menggunakan system
tersebut.
~ Beberapa fitur on-line yang umumnya termasuk tutorial dan firu bantuan.
Tutorial On-line
~ Dapat digunakan untuk melatih pemula atau pengguna musiman
~ Keberhasilan teknik ini didasarkan pada tingkat realisme tutorial tersebut dengan
tidak membatasi pengguna dari akses ke berbagai fungsi yang dapat digunakannya.
Fitur Bantuan (help on-line)
Fitur bantuan yang sederhana tidak lebih berupa pesan kesalahan (error) yang
ditampilkan dilayar.
Dokumentasi Akuntan (Auditor)
Dengan tanggung jawab untuk mendesain berbagai prosedur keamanan tertentu
pengendalian akuntansi, dan jejak audit, para akuntan adalah pemegang kepentingan atas
aplikasi SIA.
Mengkonversi Basis Data
Konversi basis data ( database convertion) adalah langkah yang sangat penting
dalam tahap implementasi.
Langkah ini meliputi : Transfer data dari bentuk sekarang ke dalam format atau
media yang dibutuhkan oleh system yang baru.
Tingkat konversi tergantung pada : Lompatan teknologi dari system lama ke
system baru .
Beberapa aktivitas konversi sangat banyak membutuhkan tenaga kerja
karena : Mengharuskan data dimasukkan ke basis data bru secara manual.
Presented by : Kelompok 3
Sistem Informasi Akuntansi Page 7
Membangun, Melaksanakan dan Memelihara Proyek Sistem
Studi Kasus : Sisfo Politeknik Telkom
Hal-hal yang harus diperhatikan :
1. Validasi
Basis data yang lama harus divalidasi sebelum dikonversi,
2. Rekonsiliasi
Setelah tindakan konversi, basis data yang baru harus direkonsiliasikan
dengan yang lama,
3. Cadangan
Salinan file asli harus disimpan sebagai cadangan jika terjadi penyimpanan
dalam data yang dikonversi.
Konversi Ke Sistem Baru
Proses konversi dari system lama ke system baru disebut sebagai perpindahan
(cotover). Perpindahan system biasanya akan didasarkan pada salah satu dari tiga
pendekatan ini : cold turkey, bertahap, atau operasi parallel.
1. Perpindahan Cold Turkey Adalah : pendekatan sekali jadi
Dalam hal ini, perusahaan berpindah ke system yang baru dan secara
simultan menghentikan system yang lama.
2. Perpindahan Bertahap
Perpindahan bertahap (plased cutover) akan memulai pengoperasian
sistembaru dalam beberapa modul Perpindahan Bertahap. Titik Perpindahan
Bertahap Menunjukan : bagaimana implementasi system, yang dimulai dengan
subsistem penjualan, diikuti dengan subsistem pengendalian persediaan, dan
terakhir subsistem pembelian.
3. Perpindahan Operasi Paralel
Perpindahan operasi parallel (parallel operation cutover) Melibatkan
pengoperasian system lama dan system baru secara simultan selama suatu periode
tertentu Menggambarkan :
Presented by : Kelompok 3
Sistem Informasi Akuntansi Page 8
Membangun, Melaksanakan dan Memelihara Proyek Sistem
Studi Kasus : Sisfo Politeknik Telkom
pendekatan ini, yang paling banyak memakan waktu serta mahal dari ketiga
pendekatan perpindahan yang dibahas ini.
Menjalankan dua system secara parlel pada dasarnya menggandakan konsumsi
sumber daya.
Selama periode perpindahan, kedua system tersebut membutuhkan dua kali lipat
dokumen sumber, dua kali lipat waktu pemrosesan, dua kali lipat basis data , dan
dua kali lipat pembuatan output.
Keuntungan dari perpindahan secara parallel adalah Pengurangan resiko
karena dengan menjalankan dua system, pengguna dapat merekonsiliasi berbagai
output untuk mengidentifikasi kesalahan dan melakukan debug atas kesalaahan
sebelum menjalankan istem yang baru saja.
Tinjauan Pasca Implementasi
Tahap terakhir dalam implementasi sesungguhnya terjadi beberapa bulan
kemudian dalam tinjauan pasca implementasi. Tujuannya adalah : Untuk mengukur
keberhasilan system tersebut dan proses setelah masalah diatasi.
Kecukupan Desain Sistem
Berbagai fitur fisik system harus ditinjau untuk melihat apakah fitur tersebut
memenuhi kebutuhan pengguna.
Akurasi Perkiraan Waktu, Biaya, Dan Manfaat
Pekerjaan untuk memperkirakan waktu, biaya, dan manfaat dari system yang
diusulkan makin dipersulit dengan adanya ketidakpastian. Hal ini akan tampak nyata
untuk proyek besar yang melibatkan banyak aktivitas dan kerangka waktu yang lama.
Makin banyak variable dalam proses, akan makin besar kemungkinan terjadinya
kesalahan material dalam perkiraan tersebut. Sejarah sering kali merupakan guru yang
baik dalam keputusan jenis ini.
Presented by : Kelompok 3
Sistem Informasi Akuntansi Page 9
Membangun, Melaksanakan dan Memelihara Proyek Sistem
Studi Kasus : Sisfo Politeknik Telkom
Peran Akuntan
Peran akuntan dalam tahap pembentukan dan pelaksanaan di SDLC adalah signifikan.
Kebanyakan kegagalan system disebabkan karena desain yang tidak baik dan
implementasi yang tidak benar.
Sebagai pemegang kepentingan dalam semua system keuangan, para akuntan harus
menerapkan keahlian mereka dalam proses ini untuk membimbing dan membentuk
system yang jadi.
Secara khusus, para akuntan harus terlibat dengan cara berikut ini :
1 Memberikan keahlian teknis
2 Menentukan standar dokumentasi
3 Memverifikasi kecukupan pengendalian
2.5 PERANTI LUNAK KOMERSIAL
Sejauh ini telah dibahas pembentukan system dan aktivitas pelaksanaan yang
berkaitan dengan pengembangan system secara internal. Tidak semua system diperoleh
dengan cara ini, tren saat ini mengarah pada pembelian peranti lunak.
2.6 TREN PERANTI LUNAK KOMERSIL
Empat factor yang merangsang pertumbuhan pasar peranti lunak komersil adalah :
A. Biaya peranti lunak komersil relative rendah jika dibandingkan dengan peranti
lunak yang telah disesuaikan,
B. Berkembangnya pemasok dengan spesialisasi industri tertentu yang menargetkan
peranti lunaknya sesuai kebutuhan jenis bisnis tertentu,
C. Berkembangnya permintaan dari perusahaan yang terlalu kecil untuk mampu
memiliki staf pengembangan system secara internal, dan
D. Tren menuju perampingan unit perusahaan serta perpindahan menuju lingkungan
pemrosesan data terdistribusi, yang membuat pilihan peranti lunak komersial
lebih menarik untuk perusahaan besar.
Presented by : Kelompok 3
Sistem Informasi Akuntansi Page 10
Membangun, Melaksanakan dan Memelihara Proyek Sistem
Studi Kasus : Sisfo Politeknik Telkom
Sistem Siap Pakai
Sistem siap pakai (turnkey system) Adalah : system yang telah jadi dan telah diuji
dan siap untuk diimplementasikan.
Sistem siap pakai ini adalah : Sistem yang bertujuan umum atau system khuss untuk
industri tertentu.
Sistem Akuntansi Umum
Didesain untuk melayani berbagai jenis kebutuhan pengguna.
Sistem Bertujuan Khusus
Beberpa pemasok peranti lunak mengarahkan system mereka ke segmen-segmen
ekonomi tertentu.
Sistem Otomatisasi Kantor
Otomatisasi Kantor adalah : penggunaan system computer untuk meningkatkan
produktivitas pekerja kantor.
Sistem Backbone
Menyediakan : struktur system dasar yang dapat dikembangkan. Sistem backbone
dilengkapi dengan semua modul pemrosesan utama yang telah di program. Pemasoknya
mendesain dan memprogram antar muka pengguna agar sesuai dengan kebutuhan klien.
Sistem Erp
Sistem ERP sulit untuk diklasifikasikan ke dalam salah satu kategori tertentu
karena system ini memiliki semua karakteristik yang disebutkan diatas. ERP dapat
diistalasi sebagai system Backbone yang merupakan antarmuka berbagai system lama
atau dapat membentuk system yang seluruhnya baru, berdasarkan kerumitannya, system
ERP sering kali merupakan paket peranti lunak yang didukung oleh pemasok dan yang
diinstalasi oleh penyedia layanan dari luar perusahaan.
Presented by : Kelompok 3
Sistem Informasi Akuntansi Page 11
Membangun, Melaksanakan dan Memelihara Proyek Sistem
Studi Kasus : Sisfo Politeknik Telkom
Keuntungan Peranti Lunak Komersial
1. Waktu implementasi
2. Biaya Keandalan
Kelemahan Peranti Lunak Komersial
1. Independensi
2. Kebutuhan akan penyesuaian sistem
3. Pemeliharaan
2.7 MEMILIH PAKET
Empat langkah yang dapat membantu menstruktur proses keputusan ini dengan
membuat criteria dan mengidentifikasi perbedaan utama antara berbagai pilihan :
1. Analisis kebutuhan
2. Mengirimkan permintaan proposal
3. Mengumpulkan fakta
4. Menganalisis temuan dan membuat pilihan terakhir
Ada dua langkah yang penting dalam teknik analisis ini yaitu :
- Mengidentifikasi semua factor keputusan yang tepat, dan
- Memberikan bobot yang realities untuk tiap factor.
2.8 PEMELIHARAAN DAN DUKUNGAN
Pemeliharaan melibatkan implementasi versi peranti lunak terbaru dari peranti
lunak komersial dan membuat modifikasi internal atas system yang ada untuk
mengakomodasi berbagai perubahaan kebutuhan pengguna.
Dukungan Pengguna
Biasanya, titik pertama kontak untuk transfer data semacam ini adalah melalui fungsi
dukungan pengguna.
Presented by : Kelompok 3
Sistem Informasi Akuntansi Page 12
Membangun, Melaksanakan dan Memelihara Proyek Sistem
Studi Kasus : Sisfo Politeknik Telkom
Manajemen Pengetahuan Dan Memori Kelompok
Manajemen Pengetahuan adalah konsep yang terdiri atas empat proses dasar
mengumpulkan, mengatur, memperbaiki, dan menyebarluaskan.
Sistem Manajemen Pengetahuan dapat digunakan untuk membuat memori kelompok
(group memory), yang membuat perusahaan dapat secara lebih aktif seperti manusia
menjadi lebih efektif dan dewasa bersama dengan bertambahnya pengetahuan dan
memorinya.
Tujuan dari system tersebut bukan hanya untuk menyimpan informasi dalam tempat
penyimpanan terpusat bagi penyimpanan record atau pemanggilan file.
2.9 RINGKASAN
Tempat Penyimpanan Pusat
Inti dari sistem CASE adalah tempat penyimpanan pusat (central repository).
Pada dasarnya, ini adalah data berbagai atribut, relasi, dan elemen yang menjelaskan
semua aplikasi yang dibut dalam sistem CASE. Berbagai hal ini meliputi :
1) Definisi semua basis data,
2) Dokumentasi sistem, seperti diagram konteks, diagram arus data, dan diagram
struktur,
3) Kode program,
4) Modul program yang dapat digunakan,
5) Layar prototipe pengguna
Model Diagram Arus Data
DFD menggunakan serangkaian symbol untuk menyajikan proses, sumber data,
arus data, dan urutan proses dari sistem saat ini atau yang diusulkan.
DFD Tingkat Konteks
Presented by : Kelompok 3
Sistem Informasi Akuntansi Page 13
Membangun, Melaksanakan dan Memelihara Proyek Sistem
Studi Kasus : Sisfo Politeknik Telkom
DFD digunakan untuk menyajikan model umum berbagai aktivitas bisnis dan
transaksi utama yang diproses oleh sistem tersebut.
DFD Tingkat Menengah
Langkah selanjutnya adalah memecah DFD tingkat konteks ke dalam satu atau
beberapa DFD tingkat menengah, seperti yang digambarkan dalam figure 14-26.
DFD Tingkat Dasar
DFD tingkat dasar memberikan definisi yang jelas dan tepat semua elemen yang
merupakan bagian dari sistem.
Model Prototipe
Model Prototipe adalah fitur yang canggih untuk membantu memastikan bahwa
kebutuhan pengguna telah terpenuhi.
Model Desain
Model desain mengambil DFD tingkat dasar sebagai input dan menghasilkan
diagram struktur DFD ini.
Pengodean Model
Salah satiu keuntungan CASE yang menghemat tenaga adalah fasilitas untuk
Membentuk diagram struktur menjadi berbagai modul komputer.
Model Pemeliharaan
80 – 90 % dari total biaya sistem dikeluarkan selama tahap pemeliharaan dalam
SDLC, kondisi ini disebut “pengaruh gunung es”.
KEUNTUNGAN CASE
1) Pengurangan kompleksitas system,
2) Peningkatan fleksibilitas,
3) Kemampuan untuk meninjau desain alternative,
4) Proses pengembangan yang lebih cepat,
5) Dukungan untuk keterlibatan pengguna,
6) Kode program dan dokumentasi yang dapat digunakan kembali,
7) Penurunan biaya pemeliharaan
Presented by : Kelompok 3
Sistem Informasi Akuntansi Page 14
Membangun, Melaksanakan dan Memelihara Proyek Sistem
Studi Kasus : Sisfo Politeknik Telkom
KELEMAHAN CASE
1) Biaya produk,
2) Waktu dan biaya memulai
3) Alat CASE yang tidak kompatibel,
4) Inefisiensi program
TABEL DAN MATRIKS
1. Tabel,
2, Matriks
GRAFIK DAN BAGAN
1) Grafik Garis,
2) Grafik Sebar,
3) Grafik Batang,
4) Diagram Bulat (Pie)
5) Diagram Lapisan (Layer)
WARNA
Warna dapat sangat meningkatkan kegunaan laporan. Memilih warna yang
merupakan warna utama dalam spectrum warna – seperti merah, hijau, dan biru
memberikan pembedaan visual yang lebih baik.
Presented by : Kelompok 3
Sistem Informasi Akuntansi Page 15
Membangun, Melaksanakan dan Memelihara Proyek Sistem
Studi Kasus : Sisfo Politeknik Telkom
BAB III
METODE PENULISAN
Penulisan makalah ini di dasarkan pada pengumpulan data – data mengenai materi
Membangun, Melaksanakan, dan Memelihara Proyek Sistem pada Studi kasus : Sisfo Politeknik
Telkom. Data yang dikumpulkan mencakup data sekunder, baik kualitatif maupun kuantitatif.
Metode pengumpulan Data sekunder didapatkan dari jurnal dan artikel maupun skripsi melalui
media internet terkait dengan data yang kami angkat dalam penulisan makalah ini.
Presented by : Kelompok 3
Sistem Informasi Akuntansi Page 16
Membangun, Melaksanakan dan Memelihara Proyek Sistem
Studi Kasus : Sisfo Politeknik Telkom
BAB IV
PEMBAHASAN STUDI KASUS SISFO POLITEKNIK TELKOM
4.1 ISTEM INFORMASI POLITEKNIK TELKOM
4.1.1 Unit Sistem Informasi Politeknik Telkom
Unit Sistem Informasi Politeknik Telkom merupakan unit kerja di Politeknik Telkom
yang berfungsi sebagai pusat pengelolaan dukungan sistem informasi, layanan SIM, dan layanan
lainnya yang berbasiskan teknologi informasi. (Politeknik Telkom 2009). Layanan – layanan
berbasiskan teknologi informasi yang didukung oleh perangkat yang ada pada unit sistem
informasi Politeknik Telkom adalah layanan yang berhubungan langsung dengan kegiatan
akademik (sistem informasi akademik, dsb.). Selain itu juga menyediakan layanan yang
berhubungan langsung dengan kegiatan non-akademik (sistem informasi keuangan, logistik,
koneksi internet, dsb.).
4.1.2 SMS
Short Message Service (SMS) adalah salah satu fasilitas dari teknologi GSM yang
memungkinkan mengirim dan menerima pesan-pesan singkat berupa text dengan kapasitas
maksimal 160 karakter dari Mobile Station (MS). Kapasitas maksimal ini tergantung dari
alphabet yang digunakan, untuk alphabet Latin maksimal 160 karakter, dan untuk non-Latin
misalnya alphabet Arab atau China maksimal 70 karakter. (Wibisono 2008)
4.1.3 SMS GATEWAY
SMS Gateway adalah sebuah perangkat lunak yang menggunakan bantuan komputer dan
memanfaatkan teknologi seluler yang diintegrasikan guna mendistribusikan pesan-pesan yang di-
generate lewat sistem informasi melalui media SMS yang di-handle oleh jaringan seluler. Secara
khusus, sistem ini akan memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut: (Library IT Telkom 2009)
Presented by : Kelompok 3
Sistem Informasi Akuntansi Page 17
Membangun, Melaksanakan dan Memelihara Proyek Sistem
Studi Kasus : Sisfo Politeknik Telkom
4.1.4 GAMMU
Gammu merupakan salah satu tool untuk mengembangkan aplikasi SMS Gateway yang
cukup mudah diimplementasikan dan gratis. Gammu bisa dikatakan sebagai “Sang Aktor
Utama”, karena komponen inilah yang menjembatani pentransferan data-data SMS dari
handphone atau mobile modem ke komputer atau sebaliknya. Kelebihan Gammu dari tool SMS
gateway lainnya adalah: (Wahidin 2010)
a) Gammu dapat dijalankan di Windows maupun Linux.
b) Banyak device atau ponsel yang kompatibel dengan gammu.
c) Gammu menggunakan database MySQL dan dapat menggunakan aplikasi desktop dan
interface web-based.
d) Gammu dapat membantu menggunakan fitur-fitur yang ada pada ponsel dengan lebih
efisien.
e) Baik kabel data USB maupun SERIAL, semuanya kompatibel di Gammu.
4.1.5 MYSQL DATABASE
MySQL (baca: mai-se-kyu-el) merupakan software yang tergolong sebagai DBMS
(Database Management System) yang bersifat open source. Open Source menyatakan bahwa
software ini dilengkapi dengan source code (kode yang dipakai untuk membuat MySQL), selain
tentu saja bentuk executable-nya atau kode yang dapat dijalankan secara langsung dalam sistem
operasi, dan bisa diperoleh dengan cara men-download (mengunduh) di Internet secara gratis.
(Kadir 2008).
MySQL awalnya dibuat oleh perusahaan konsultan bernama TcX yang berlokasi di
Swedia. Saat ini pengembangan MySQL berada di bawah naungan perusahaan MySQL AB.
Adapun software dapat diunduh di situs www.mysql.com. Sebagai software DBMS, MySQL
memiliki sejumlah fitur seperti yang dijelaskan di bawah ini :
1. Multiplatform. MySQL tersedia pada beberapa platform (Windows, Linux, Unix, dan