Top Banner
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Logam merupakan bahan pertama yang dikenal oleh manusia dan digunakan sebagai alat-alat yang berperan penting dalam sejarah peradaban manusia (Darmono, 1995). Logam berat masih termasuk golongan logam dengan kriteria-kriteria yang sama dengan logam lain. Perbedaannya terletak dari pengaruh yang dihasilkan bila logam berat ini berikatan dan atau masuk ke dalam organisme hidup. Berbeda dengan logam biasa, logam berat biasanya menimbulkan efek-efek khusus pada mahluk hidup (Palar, 1994). Tidak semua logam berat dapat mengakibatkan keracunan pada mahluk hidup. Keberadaan logam berat dalam lingkungan berasal dari dua sumber. Pertama dari proses alamiah seperti pelapukan secara kimiawi dan kegiatan geokimiawi serta dari tumbuhan dan
31

MAKALAH PEMBAHASAN KADMIUM (Cd)

Feb 07, 2023

Download

Documents

Ikbal Pratama
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: MAKALAH PEMBAHASAN KADMIUM (Cd)

BAB 1

PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang

Logam merupakan bahan pertama yang dikenal oleh

manusia dan digunakan sebagai alat-alat yang berperan

penting dalam sejarah peradaban manusia (Darmono, 1995).

Logam berat masih termasuk golongan logam dengan

kriteria-kriteria yang sama dengan logam lain.

Perbedaannya terletak dari pengaruh yang dihasilkan bila

logam berat ini berikatan dan atau masuk ke dalam

organisme hidup. Berbeda dengan logam biasa, logam berat

biasanya menimbulkan efek-efek khusus pada mahluk hidup

(Palar, 1994). Tidak semua logam berat dapat

mengakibatkan keracunan pada mahluk hidup. Keberadaan

logam berat dalam lingkungan berasal dari dua sumber.

Pertama dari proses alamiah seperti pelapukan secara

kimiawi dan kegiatan geokimiawi serta dari tumbuhan dan

Page 2: MAKALAH PEMBAHASAN KADMIUM (Cd)

hewan yang membusuk. Kedua dari hasil aktivitas manusia

terutama hasil limbah industri (Connel dan Miller, 1995).

Dalam neraca global sumber yang berasal dari alam sangat

sedikit dibandingkan pembuangan limbah akhir di laut

(Wilson, 1988).

Menurut Vouk (1986) terdapat 80 jenis dari 109 unsur

kimia di muka bumi ini yang telah teridentifikasi sebagai

jenis logam berat. Berdasarkan sudut pandang toksikologi,

logam berat ini dapat dibagi dalam dua jenis. Jenis

pertama adalah logam berat esensial, di mana

keberadaannya dalam jumlah tertentu sangat dibutuhkan

oleh organisme hidup, namun dalam jumlah yang berlebihan

dapat menimbulkan efek racun. Contoh logam berat ini

adalah Zn, Cu, Fe, Co, Mn dan lain sebagainya. Sedangkan

jenis kedua adalah logam berat tidak esensial atau

beracun, di mana keberadaannya dalam tubuh masih belum

diketahui manfaatnya atau bahkan dapat bersifat racun,

seperti Hg, Cd, Pb, Cr dan lain-lain. Logam berat ini

Page 3: MAKALAH PEMBAHASAN KADMIUM (Cd)

dapat menimbulkan efek kesehatan bagi manusia tergantung

pada bagian mana logam berat tersebut terikat dalam

tubuh. Daya racun yang dimiliki akan bekerja sebagai

penghalang kerja enzim, sehingga proses metabolisme tubuh

terputus. Lebih jauh lagi, logam berat ini akan bertindak

sebagai penyebab alergi, mutagen, teratogen atau

karsinogen bagi manusia. Jalur masuknya adalah melalui

kulit, pernapasan dan pencernaan.

C.       Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari Kadmium(Cd).

2. Untuk mengetahui sifat dan kegunaan Kadmium(Cd).

3. Untuk mengetahui sumber-sumber dan bahan polutan dari

Kadmium(Cd).

4. Untuk mengetahui toksisitas Kadmium pada manusia.

5. Untuk mengetahui dampak bagi kesehatan manusia dan

mengetahui cara pencegahan.

6. Untuk mengetahui toksisitas Kadmium pada hewan darat

Page 4: MAKALAH PEMBAHASAN KADMIUM (Cd)

7. Untuk mengetahui dampak bagi lingkungan dan mengetahui

cara penanggulangan dari Kadmium (Cd) .

BAB II

PEMBAHASAN

1.     Pengertian

Kadmium adalah logam kebiruan yang lunak, termasuk

golongan II B table berkala dengan konigurasi elekron

[Kr] 4d105s2. unsur ini bernomor atom 48, mempunyai bobot

atom 112,41 g/mol dan densitas 8,65 g/cm3. Titik didih

dan titik lelehnya berturutturut 765oC dan 320,9oC.

Kadmiun merupakan racun bagi tubuh manusia. Waktu

paruhnya 30 tahun dan terakumulasi pada ginjal, sehingga

ginjal mengalami disfungsi kadmium yang terdapat dalam

tubuh manusia sebagian besar diperoleh melalui makanan

Page 5: MAKALAH PEMBAHASAN KADMIUM (Cd)

dan tembakau, hanya sejumlah kecil berasal dari air minum

dan polusi udara. Pemasukan Cd melalui makanan adalah 10

– 40 μg/hari, sedikitnya 50% diserap oleh tubuh.

Rekomendasi pemasukan Cd menurut gabungan FAO/WHO dengan

batas toleransi tiap minggunya adalah 420 μg untuk orang

dewasa dengan berat badan 60 kg. Pemasukan Cd rata-rata

pada tubuh manusia ialah 10 – 20 % dari batas yang telah

direkomendasikan. Unsur Cd dapat mengurangi jerapan ion-

ion hara karena daya afinitas yang tinggi dari logam

berat tersebut pada kompleks pertukaran kation. Di alam

Cd bersenyawa dengan belerang (S) sebagai greennocckite

(CdS) yang ditemui bersamaan dengan senyawa spalerite

(ZnS). Kadmium merupakan logam lunak (ductile) berwarna

putih perak dan mudah teroksidasi oleh udara bebas dan

gas amonia (NH3). Di perairan Cd akan mengendap karena

senyawa sulfitnya sukar larut.

2.     Sifat fisik dan sifat kimia

Page 6: MAKALAH PEMBAHASAN KADMIUM (Cd)

1.    Sifat Fisik

a. Logam berwarna putih keperakan

b. Mengkilat

c. Lunak/Mudah ditempa dan ditarik

d. Titik lebur rendah

e. Akan kehilangan kilapnya jika berada dalam udara yang

basah atau lembab dan akan mengalami kerusakan bila

terkena uap amonia dan sulfur hidroksida

2.    Sifat Kimia

a. Cd tidak larut dalam bassa

b. Larut dalam H2SO4 encer dan HCl encer Cd

c. Cd tidak menunjukkan sifat amfoter

d. Bereaksi dengan halogen dan nonlogam seperti S, Se, P

e. Cd adalah logam yang cukup aktif

f. Dalam udara terbuka, jika dipanaskan akan membentuk

asap coklat CdO

g. Memiliki ketahanan korosi yang tinggi

h. CdI2 larut dalam alcohol

Page 7: MAKALAH PEMBAHASAN KADMIUM (Cd)

3.         Manfaat

1. Cadmium (Cd) digunakan sebagai bahan stabilitasi

sebagai bahan pewarna dalam industri plastik dan

pada elektroplating.

2. Allay Cd digunakan sebagai pemandu peluru-peluru

kendali. Substansi dari alloy Cd digunakan sebagai

bahan solder.

3. Logam Cd dan senyawa Kadmium Nitrat sangat berguna

dalam pengembangan reaktor nuklir,berfungsi sebagai

bahan untuk mengontrol kecepatan pemecahan inti atom

dalam rantai reaksi(reaksi berantai).

4. Senyawa CdS dan CdSeS banyak digunakan sebagai zat

warna.

5. Senyawa Cd-sulfat(CdSO4) digunakan dalam industri

baterai yang berfungsi untuk pembuatan sel Weston

Page 8: MAKALAH PEMBAHASAN KADMIUM (Cd)

karena mempunyai potensial stabil yaitu sebesar

1,0186 volt.

6. Senyawa Kadmium Bromida(CdBr2) dan kadmium

ionida(CdI2) secara tebatas digunakan dalam dunia

fotografi.

7. Senyawa dietil Kadmium digunakan dalam proses

pembuatan tetraetil-Pb.

8. Senyawa Cd-strearat banyak digunakan dalam

perindustrian manufaktur polyvinil clorida(PVC)

sebagai bahan yang berfungsi untuk stabilizer.

9. Selain itu,kadmium banyak digunakan dalam industri-

industri ringan seperti pada proses pengolahan

roti,pengolahan ikan,pengolahan ikan,industri

tekstil dan lain-lain.

10. Kadmium telah digunakan secara meluas pada

berbagai industri antara lain pelapisan logam,

peleburan logam, pewarnaan, baterai, minyak pelumas,

bahan bakar. Bahan bakar dan minyak pelumas

Page 9: MAKALAH PEMBAHASAN KADMIUM (Cd)

mengandung Cd sampai 0,5 ppm, batubara mengandung Cd

sampai 2 ppm, pupuk superpospat juga mengandung Cd

bahkan ada yang sampai 170 ppm.

4.         Sumber-sumber dan bahan polutan

Logam kadmium mempunyai penyebaran sangat luas di

alam, hanya ada satu jenis mineral kadmium di alam yaitu

greennockite (CdS) yang selalu ditemukan bersamaan dengan

mineral spalerite (ZnS). Mineral greennockite ini sangat

jarang ditemukan di alam, sehingga dalam eksploitasi

logam Cd biasanya merupakan produksi sampingan dari

peristiwa peleburan bijih-bijih seng (Zn). Biasanya pada

konsentrat bijih Zn didapatkan 0,2 sampai 0,3 % logam Cd.

Di samping itu, Cd juga diproduksi dalam peleburan bijih-

bijih logam Pb(timah hitam) dan Cu(tembaga). Namun

demikian, Zn merupakan sumber utama dari logam Cd,

Page 10: MAKALAH PEMBAHASAN KADMIUM (Cd)

sehingga produksi dari logam tersebut sangat dipengaruhi

oleh Zn.

Dalam lingkungan,menurut Clark (1986) sumber kadmium

yang masuk ke perairan berasal dari:

1) Uap, debu dan limbah dari pertambangan timah dan seng.

2) Air bilasan dari elektroplating.

3) Besi, tembaga dan industri logam non ferrous yang

menghasilkan abu dan uap serta air limbah dan endapan

yang mengandung kadmium.

4) Seng yang digunakan untuk melapisi logam mengandung

kira-kira 0,2 % Cd sebagai

bahan ikutan (impurity); semua Cd ini akan masuk ke

perairan melalui proses korosi

dalam kurun waktu 4-12 tahun.

5) Pupuk phosfat dan endapan sampah

Sumber kadmium terutama dari biji seng, timbal-seng, dan

timbal-tembaga-seng. Kandungan logam Cd bersumber dari

Page 11: MAKALAH PEMBAHASAN KADMIUM (Cd)

makanan dan lingkungan perairan yang sudah terkontaminasi

oleh logam berat. Kontaminasi makanan dan lingkungan

perairan tidak terlepas dari aktivitas manusia didarat

maupun pada perairan. Sifat logam Cd yang akumulatif pada

suatu jaringan organisme serta sulit terurai. Kadmium

dalam air juga berasal dari pembuangan industri dan

limbah pertambangan. Logam ini sering digunakan sebagai

pigmen pada keramik, dalam penyepuhan listrik, pada

pembuatan alloy, dan baterai alkali.

Bahan bakar dan minyak pelumas mengandung Cd sampai 0,5

ppm, batubara mengandung Cd sampai 2 ppm, pupuk

superpospat juga mengandung Cd bahkan ada yang sampai 170

ppm. Limbah cair dari industri dan pembuangan minyak

pelumas bekas yang mengandung Cd masuk ke dalam perairan

laut serta sisa-sisa pembakaran bahan bakar yang terlepas

ke atmosfir dan selanjutnya jatuh masuk ke laut.

5.     Toksisitas Cd pada hewan darat (unggas)

Page 12: MAKALAH PEMBAHASAN KADMIUM (Cd)

Toksisitas logampada ayam komersial (pedaging dan

petelur) jaradilaporkan , tetapi derajad konsentrasi Cd

dalam pakan komersial baik ayam pedaging maupun ayam

petelur telah dilaporkan ( Rachmawati dkk; 1996). Dari

13 sampel pakan untuk ayam pedaging dan 22 sampel untuk

ayam petelur, ditemukan sampel yang kandungan kadmiumnya

melibihi batas rekomendasi (0,5 mg / kg) , yaitu sebanyak

23% untuk pakan ayam pedaging. Sedangkan dari sampel

pakan untuk ayam petelur ditemukan 50% yang kandungannya

melebihi batas rekomendasi.

Dari hasil penelitian laboratorium pada ayam broiler yang

diberi pakan mengandung Cd dalam dosis tinggi, terlihat

adanya hambatan pertumbuhan ayam tersebut.Hal ini

mungkin disebabkan tejadinya inefisiensi penggunaan

unsur nutrisi dalam pakan karena pengaruh tosisitas

Cd( Darmono dkk; 1996). Pada dosis pemberian 50 mg / kg

Cd dalam pakan terjadi hambatan pertumbuhan mencapai 25%

selama 1 Bulan , sedangkan pada dosis pemberian 100 mg /

Page 13: MAKALAH PEMBAHASAN KADMIUM (Cd)

kg Cd hambatan pertumbuhan mencapai 50%. Selain itu, pada

dosis pemberian 100mg/kg Cd tersebut ditemukan beberapa

ekor ayam yang mengalami malformasi pada tulang

kakinya(Ricketslrachitis).

6.         Toksisitas Kadmium pada Manusia

Keberadaan kadmium di alam berhubungan erat dengan

hadirnya logam Pb dan Zn. Dalam industri pertambangan, Pb

dan Zn proses pemurniannya akan selalu memperoleh hasil

samping kadmium yang terbuang dalam lingkungan. Kadmium

masuk ke dalam tubuh manusia terjadi melalui makanan dan

minuman yang terkontaminasi. Untuk mengukur kadmium

intake ke dalam tubuh manusia perlu dilakukan pengukuran

kadar Cd dalam makanan yang dimakan atau kandungan Cd

dalam feses.

Mekanisme toksisitas Cd

Page 14: MAKALAH PEMBAHASAN KADMIUM (Cd)

Sekitar 5% dari diet kadmium,diabsobsi dalam tubuh.

Sebagian besar Cd masuk melalui saluran pencernaan,

tetapi keluar lagi melalui feses sekitar 3-4 minggu

kemudian dan sebagian kecil dikeluarkan melalui urine.

Kadmium dalam tubuh terakumulasi dalam hati dan ginjal

terutama terikat sebagai metalotionein. Metalotinein

mengandung unsur sistein,dimana Cd terikat dalam gugus

sulfhidril(-SH) dalam enzim seperti karboksil

sisteinil,histidil,hidroksil dan fosfatil dari protein

dan purin. Kemungkinan besar pengaruh toksisitas Cd

disebabkan oleh interaksi antara Cd dan protein tersebut,

sehingga menimbulkan hambatan terhadap aktivitas kerja

enzim dalam tubuh.

Plasma enzim yang diketahui dihambat Cd ialah aktivitas

dari enzim alfa anti tripsin. Terjadinya defisiensi enzim

ini dapat menyebabkan emfisema dari paru dan hal ini

merupakan salah satu gejala gangguan paru karena

toksisitas Cd.

Page 15: MAKALAH PEMBAHASAN KADMIUM (Cd)

Gejala Toksisitas Cd

Kadmium lebih beracun bila terhisap melalui saluran

pernafasan dari pada melalui saluran pencernaan. Kasus

keracuan akut kadmuim kebanyakan dari menghisap debu dan

asap kadmium, terutama kadmium oksida(CdO). Dalam

beberapa jam setelah menghisap,korban akan mengeluh

gangguan saluran pernafasan, nausea, muntah,kepala pusing

dan sakit pinggang. Kematian disebabkan karena terjadinya

oedema paru-paru. Apabila pasien tetap bertahan hidup,

akan terjadi emfisema atau gangguan paru-paru dapat jelas

terlihat.

Keracunan kronis terjadi bila inhalasi Cd dosis kecil

dalam waktu lama dan gejalanya juga berjalan kronis.

Kadmium dapat menyebabkan nefrotoksisitas(toksik ginjal)

yaitu gejala proteinuria,glikosuria dan aminoasiduria

disertai dengan penurunan laju filtrasi glumerulus

ginjal. Kasus keracunan Cd kronis juga menyebabkan

gangguan kadrdivaskuler dan hipertensi. Hal tersebut

Page 16: MAKALAH PEMBAHASAN KADMIUM (Cd)

terjadi karena tingginya afinitas jaringan ginjal

terhadap kadmium. Gejala hipertensi ini tidak selalu

terjadi pada kasus keracunan kronis kadmium. Selain itu,

kadmium dapat menyebabkan terjadinya gejala osteomalasea

karena terjadi interferensi daya keseimbangan kandungan

kalsium dan fosfat dalam ginjal.

Interaksi Cd dengan unsur nutrisi lain

Beberapa unsur nutrisi yang berpengaruh terhadap hadirnya

Cd dalam tubuh ialah

seng,besi,tembaga,selenium,kalsium,piridoksin,asam

askorbat dan protein yang interaksinya bersifat

antagonisme. Kebanyakan toksisitas Cd terjadi karena

adanya defisiensi unsur tersebut diatas yang

mengakibatkan meningkatnya absorpsi Cd. Pada umumnya

rendahnya intake unsur nutrisi esensial mengakibatkan

bertambah parahnya toksisitas Cd, sedangkan intake yang

tinggi dari unsur nutrisi esensial mengakibatkan

berkurangnya efek toksisitas Cd.

Page 17: MAKALAH PEMBAHASAN KADMIUM (Cd)

Beberapa penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa ada

hubungannya antara absorpsi Cd dengan cadangan Fe dalam

tubuh. Percobaan pada orang(pria dan wanita sukarelawan)

yang diberi sarapan pagi mengandung 25 microgram Cd dalam

bentuk CdCl2, menunjukkan bahwa 8,9% orang terlihat

gejala adanya deposit Fe yang rendah, yang pada analisi

serum feritin ditemukan kurang dari normal(<20

microgram/ml). Pada penelitian lain, menunjukkan baha

pemberian suplemen asam askorbat(0,5% dalam diet) dan

substansi Fe dapat menurunkan konsentrasi Cd dalam hati

atau ginjal.

7.      Dampak bagi Kesehatan Manusia dan Cara

Penanggulangan/ Cara Pengobatan

·         Keracunan kadmium pada mausia

Kadmium (Cd) menjadi populer sebagai logam berat yang

berbahaya setelah timbulnya pencemaran sungai di wilayah

Page 18: MAKALAH PEMBAHASAN KADMIUM (Cd)

Kumamoto Jepang yang menyebabkan keracunan pada manusia.

Pencemaran kadmium pada air minum di Jepang menyebabkan

penyakit “itai-itai”. Gejalanya ditandai dengan ketidak-

normalan tulang dan beberapa organ tubuh menjadi mati.

Keracunan kronis yang disebabkan oleh Cd adalah kerusakan

sistem fisiologis tubuh seperti pada pernapasan,

sirkulasi darah, penciuman, serta merusak kelenjar

reproduksi, ginjal, jantung dan kerapuhan tulang.

Jika berakumulasi dalam jangka waktu yang lama, cadmium

dapat menghambat kerja paru-paru, bahkan mengakibatkan

kanker paru-paru, mual, muntah, diare, kram, anemia,

dermatitis, pertumbuhan lambat, kerusakan ginjal dan

hati, dan gangguan kardiovaskuler. Kadmium dapat pula

merusak tulang (osteomalacia, osteoporosis) dan

meningkatkan tekanan darah. Gejala umum keracunan Kadmium

adalah sakit di dada, nafas sesak (pendek), batuk –

batuk, dan lemah.

Page 19: MAKALAH PEMBAHASAN KADMIUM (Cd)

Keracunan kronis terjadi bila memakan Cadmium (Cd) dalam

waktu yang lama. Gejala akan terjadi setelah selang waktu

beberapa lama dan kronis seperti:

a. Keracunan pada nefron ginjal yang dikenal dengan

nefrotoksisitas, yaitu gejala proteinuria atau protein

yang terdapat dalam urin, juga suatu keadaan sakit dimana

terdapat kandungan glukosa dalam air seni yang dapat

berakibat kencing manis atau diabetes yang dikenal dengan

glikosuria, dan aminoasidiuria atau kandungan asam amino

dalam urine disertai dengan penurunan laju filtrasi

(penyaringan) glumerolus ginjal.

b. Cadmium (Cd) kronis juga menyebabkan gangguan

kardiovaskuler yaitu kegagalan sirkulasi yang ditandai

dengan penurunan tekanan darah maupun tekanan darah yang

meningkat (hipertensi). Hal tersebut terjadi karena

tingginya aktifitas jaringan ginjal terhadap cadmium.

Page 20: MAKALAH PEMBAHASAN KADMIUM (Cd)

Gejala hipertensi ini tidak selalu dijumpai pada kasus

keracunan Cadmium (Cd) krosik.

c. Cadmium dapat menyebabkan keadaan melunaknya tulang

yang umumnya diakibatkan kurangnya vitamin B yang dapat

menyebabkan terjadinya gangguan daya keseimbangan

kandungan kalsium dan fosfat dalam ginjal yang dikenal

dengan nama osteomalasea atau penyakit Itai-iatai .

Kekurangan kalsium dapat menyebabkan osteoporosis

sehingga orang tidak dapat berdiri dengan tegak tetapi

membungkuk.

Cara Pencegahan dan Pengobatan

Pencegahan utama dalam penanggulangan keracunan logam

pada manusia terutama terhadap bayi dan anak-anak perlu

dilakukan dengan 2 hal yaitu :

Page 21: MAKALAH PEMBAHASAN KADMIUM (Cd)

a.       Hidup atau tinggal di lingkungan yang bersih dan

bebas polusi.

b.      Makan dan minum dari bahan makanan atau produk

makanan yang berkadar logam rendah.

Bila terjadi kasus keracunan mak perlu segera dilakukan

pengobatan.

Pengobatan toksisitas Cd biasanya hanya bersifat suportif

saja seperti pemberian vitamin D untuk pengobatan nyeri

tulang. Pengobatan dengan mengguanakan bahan kelat tidak

dianjurkan, walaupun dapat meningkatkan ekskresi Cd

melalui ginjal, tetapi hal tersebut juga dapat

menyebabkan toksik pada ginjal. Kondisi tersebut terjadi

karena ikatan kompleks dari kelasi dapat menyebabkan

reaksi disosiasi ginjal pada waktu terjadi pembebasab Cd.

8.      Dampak Bagi Lingkungan

Dalam strata lingkungan, logam cadmium(Cd) dan

persenyawaannya ditemukan dalam banyak lapisan. Secara

Page 22: MAKALAH PEMBAHASAN KADMIUM (Cd)

sederhana dapat diketahui bahwa kandungan logam Cd akan

dapat dijumpai di daerah penimbunan sampah dan aliran air

hujan,selain dalam air buangan. Logam Cd juga membawa

sifat racun yang dapat sangat merugikan semua organisme

hidup termasuk manusia.

Dalam badan perairan, kelarutan Cd dalam konsentrasi

tertentu dapat membunuh biota perairan. Biota-biota yang

tergolong crustacea akan mengalami kematian dalam waktu 24-

504 jam bila dalam badan air dimana rentang konsentrasi

Cd dalam perairan adalah 0,005-0,15 ppm. Untuk biota yang

tergolong insecta akan mengalami kematian 24-672 jam dimana

rentang konsentrasi Cd adalah 0,0028-4,6 ppm. Sedangkan

untuk perairan tawar,seperti ikan emas akan mengalami

kematian dalam waktu 96 jam dengan rentang konsentrasi Cd

dalam perairan yaitu 1,092-1,104 ppm (Sumber : Murphy

P.M.,Unv. Of Wales Ins. Of tech and Sciences, 1974)

Page 23: MAKALAH PEMBAHASAN KADMIUM (Cd)

Logam kadmium atau Cd juga akan mengalami proses

biotransformasi dan bioakumulasi dalam organisme hidup.

Logam ini masuk ke dalam tubuh bersama makanan yang

dikonsumsi, tetapi makanan tersebut telah terkontaminasi

oleh logam Cd dan atau persenyawaannya. Dalam tubuh biota

perairan, jumlah logam yang terakumulasi akan mengalami

peningkatan dengan adanya proses biomagnifikasi di badan

air. Di samping itu, tingkatan biota dalam sistem rantai

makanan turut menentukan jumlah Cd yang terakumulasi.

Dimana pada biota yang lebih tinggi stratanya akan

ditemukan akumulasi Cd yang lebih banayak, sedangkan pada

biota top level merupakan tempat akumulasi paling besar.

Bila jumlah Cd yang masuk tersebut telah melebihi nilai

ambang batas maka biota dari suatu level atau strata

tersebut akan mengalami kematian dan bahkan kemusnahan.

Keadaan inilah yang menjadi penyebab kehancuran suatu

tatanan sistem lingkungan(ekosistem) ,karena salah satu

mata rantainya telah hilang.

Page 24: MAKALAH PEMBAHASAN KADMIUM (Cd)

Pada hewan yang hidup di tanah dan bangssa mamalia,

dimana dalam tubuh mereka telah terakumulasi oleh Cd,

maka Cd yang terakumulasi akan ditransfer oleh got wall

(celah dinding/kulit).

Logam atau persenyawaan Cd yang terdapat di udara dalam

bentuk partikular, akan dapat diserap oleh tumbuh-

tumbuhan. Pada tumbuhan yang menyerap partikular Cd akan

mengalami peristiwa terjadinya hambatan terhadap

penyerapan zat besi yang sangat dibutuhkan oleh

klorofil(zat hijau daun) tumbuhan.

Cara Pencegahan

Upaya penanganan pencemaran logam berat sebenarnya

dapat dilakukan dengan menggunakan proses kimiawi.

Seperti penambahan senyawa kimia tertentu untuk proses

pemisahan ion logam berat atau dengan resin penukar ion

(exchange resins), serta beberapa metode lainnya seperti

penyerapan menggunakan karbon aktif, electrodialysis dan

Page 25: MAKALAH PEMBAHASAN KADMIUM (Cd)

reverse osmosis. Penanganan logam berat dengan

mikroorganisme atau mikrobia (dalam istilah Biologi

dikenal dengan bioakumulasi,bioremediasi, atau

bioremoval), menjadi alternatif yang dapat dilakukan

untuk mengurangi tingkat keracunan elemen logam berat di

lingkungan perairan tersebut.

Penyerapan ion logam berat oleh sianobakteria dan

mikroorganisme terdiri atas dua mekanisme yang melibatkan

proses aktif uptake (biosorpsi) dan pasif uptake

(bioakumulasi).

a.       Proses aktif uptake

Proses ini juga dapat terjadi pada berbagai tipe sel

hidup. Mekanisme ini secara simultan terjadi sejalan

dengan konsumsi ion logam untuk pertumbuhan

sianobakteria, dan/atau akumulasi intraselular ion logam

tersebut. Logam berat dapat juga diendapkan pada proses

metabolisme dan ekresi sel pada tingkat kedua. Proses ini

tergantung dari energi yang terkandung dan

Page 26: MAKALAH PEMBAHASAN KADMIUM (Cd)

sensitivitasnya terhadap parameter yang berbeda seperti

pH, suhu, kekuatan ikatan ionik, cahaya dan lainnya.

Proses pengolahan limbah yang mengandung ion logam berat

dengan melibatkan sianobakteria dapat dilakukan dengan

proses pertama, sianobakteria pilihan dimasukkan,

ditumbuhkan dan selanjutnya dikontakkan dengan air yang

tercemar ion logam berat tersebut. Proses pengontakkan

dilakukan dalam jangka waktu tertentu yang ditujukan agar

sianobakteria berinteraksi dengan ion logam berat,

selanjutnya biomassa sianobakteria ini dipisahkan dari

cairan. Proses terakhir, biomassa sianobakteria yang

terikat dengan ion logam berat diregenerasi untuk

digunakan kembali atau kemudian dibuang ke lingkungan.

b.      Proses pasif uptake

Proses ini terjadi ketika ion logam berat terikat pada

dinding sel biosorben. Mekanisme passive uptake dapat

dilakukan dengan dua cara, pertama dengan cara pertukaran

Page 27: MAKALAH PEMBAHASAN KADMIUM (Cd)

ion di mana ion pada dinding sel digantikan oleh ion-ion

logam berat; dan kedua adalah pembentukan senyawa

kompleks antara ion-ion logam berat dengan gugus

fungsional seperti karbonil, amino, thiol, hidroksi,

fosfat, dan hidroksi-karboksil secara bolak balik dan

cepat. Sebagai contoh adalah pada Sargassum sp. dan

Eklonia sp. di mana Cr(6) mengalami reaksi reduksi pada

pH rendah menjadi Cr(3) dan Cr(3) di-remove melalui

proses pertukaran kation.

Page 28: MAKALAH PEMBAHASAN KADMIUM (Cd)

PENUTUP

A.  Kesimpulan

1.      Kadmium adalah logam kebiruan yang lunak, termasuk

golongan II B table berkala dengan kofigurasi elekron

[Kr] 4d105s2.Kadmiun merupakan racun bagi tubuh manusia.

2.      Sifat Kadmium bisa berupa fisik maupun kimia.

Kadmium telah digunakan secara meluas pada berbagai

industri antara lain pelapisan logam, peleburan logam,

pewarnaan, baterai, minyak pelumas, bahan bakar.

Page 29: MAKALAH PEMBAHASAN KADMIUM (Cd)

3.      Sumber kadmium terutama dari biji seng, timbal-

seng, dan timbal-tembaga-seng. Kandungan logam Cd

bersumber dari makanan dan lingkungan perairan yang sudah

terkontaminasi oleh logam berat.

4.      Upaya penanganan pencemaran logam berat sebenarnya

dapat dilakukan dengan menggunakan proses kimiawi.

Seperti penambahan senyawa kimia tertentu untuk proses

pemisahan ion logam berat atau dengan resin penukar ion

(exchange resins), serta beberapa metode lainnya seperti

penyerapan menggunakan karbon aktif, electrodialysis dan

reverse osmosis.

Page 30: MAKALAH PEMBAHASAN KADMIUM (Cd)
Page 31: MAKALAH PEMBAHASAN KADMIUM (Cd)

DAFTAR PUSTAKA

·         Palar,heryanto.1994.Pencemaran dan Toksikologi Logam

berat. Jakarta : Rineka Cipta

·         http://id.wikipedia.org/wiki/Kadmium

·         Caton & wilkinson. Kimia anorganik dasar.jakarta:

erlangga

·         Charlena. 2004. Pencemaran Logam Berat Timbal(Pb) dan

Kadmium(Cd) Pada Sayur-sayuran. Falsafah Sain (PSL 702) Program

Pascasarjana / S3 / Institut Pertanian Bogor

·         http://id.wikipedia.org/wiki/Logam

·         Darmono.2003.Lingkungan hidup dan Pencemaran.Bogor :

Penerbit Universitas Indonesia(UIP)