Top Banner
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Defisiensi gizi dapat terjadi pada anak yang kurang mendapatkan masukan makanan atau nutrisi dalam waktu lama. Istilah dan klasifikasi gangguan kekurangan gizi amat bervariasi dan masih merupakan masalah yang serius. Walaupun demikian, secara klinis digunakan istilah malnutrisi energi dan protein (MEP) sebagai nama umum. Penentuan jenis MEP yang tepat harus dilakukan dengan pengukuran antropometri yang lengkap (tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas dan tebal lipatan kulit), dibantu dengan pemeriksaan laboratorium. Malnutrisi merupakan masalah yang menjadi perhatian internasional serta memiliki berbagai sebab yang saling berkaitan. Penyebab malnutrisi menurut kerangka konseptual UNICEF dapat dibedakan menjadi penyebab langsung (immediate cause), penyebab tidak langsung (underlying cause) dan penyebab dasar (basic cause). Program Lembaga Pangan Dunia (WFP) dalam penelitannya pada awal tahun 2008 menyebutkan jumlah penderita gizi buruk dan rawan pangan di Indonesia mencapai angka 13 juta. Meski data pemerintah yang disampaikan oleh Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari secara resmi menyebutkan penderita gizi buruk hingga tahun 2007 1
37

makalah nutrisi

Jan 17, 2023

Download

Documents

Fajri Fajrii
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: makalah nutrisi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Defisiensi gizi dapat terjadi pada anak yang kurang

mendapatkan masukan makanan atau nutrisi dalam waktu lama.

Istilah dan klasifikasi gangguan kekurangan gizi amat bervariasi

dan masih merupakan masalah yang serius. Walaupun demikian,

secara klinis digunakan istilah malnutrisi energi dan protein

(MEP) sebagai nama umum. Penentuan jenis MEP yang tepat harus

dilakukan dengan pengukuran antropometri yang lengkap (tinggi

badan, berat badan, lingkar lengan atas dan tebal lipatan kulit),

dibantu dengan pemeriksaan laboratorium.

Malnutrisi merupakan masalah yang menjadi perhatian

internasional serta memiliki berbagai sebab yang saling

berkaitan. Penyebab malnutrisi menurut kerangka konseptual UNICEF

dapat dibedakan menjadi penyebab langsung (immediate cause),

penyebab tidak langsung (underlying cause) dan penyebab dasar (basic

cause).

Program Lembaga Pangan Dunia (WFP) dalam penelitannya pada

awal tahun 2008 menyebutkan jumlah penderita gizi buruk dan rawan

pangan di Indonesia mencapai angka 13 juta. Meski data pemerintah

yang disampaikan oleh Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari

secara resmi menyebutkan penderita gizi buruk hingga tahun 2007

1

Page 2: makalah nutrisi

mencapai angka 4,1 juta, atau naik tiga kali lipat dibanding

jumlah penderita yang sama di tahun 2005 yakni 1,67 juta jiwa.

Di Indonesia, penderita Malnutrisi terdapat di kalangan ibu

dan masyarakat yang kurang mampu ekonominya. Kondisi anak dengan

gejala Malnutrisi dianggap kondisi “biasa” dan dianggap sepele

oleh orang tuanya. Masyarakat di Indonesia, para ibunya

berpendapat bahwa anak yang buncit perutnya bukan kekurngan

nutrisi, melainkan karena penyakit cacingan.

Penderita malnutrisi tanpa komplikasi dapat berobat jalan asal

diberi penyuluhan mengenai pemberian makanan yang baik; sedangkan

penderita yang mengalami komplikasi serta dehidrasi, syok,

asidosis dan lain-lain perlu mendapat perawatan di rumah sakit.

pemberian terapi di tempat pelayanan kesehatan akan disesuaikan

berdasarkan tingkat keparahan penyakit,pada beberapa kasus bisa

diberikan asupan nutrisi melalui peroral,menggunakan NGT bagi

yang tidak memiliki kontraindikasi,dan bisa juga secara

parenteral.

Kematian akibat Malnutrisi dapat disebabkan oleh kurangnya

asupan makanan  yang mengakibatkan kurangnya jumlah makanan yang

diberikan, kurangnya kualitas makanan yang diberikan dan cara

pemberian makanan yang salah. Selain itu juga karena adanya

penyakit, terutama penyakit infeksi, mempengaruhi jumlah asupan

makanan dan penggunaan nutrien oleh tubuh.

B. Rumusan Masalah

2

Page 3: makalah nutrisi

1. Apa itu nutrisi?

2. Apa saja jenis-jenis nutrisi itu?

3. Apa pengertian dari malnutrisi?

4. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan malnutrisi?

5. Bagaimana cara menanggulangi masalah malnutrisi atau gizi

buruk?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian nutrisi.

2. Untuk mengetahui jenis-jenis nutrisi.

3. Untuk mengetahui pengertian malnutrisi atau gizi buruk.

4. Mengetahui penyebab malnutrisi.

5. Mengetahui cara menanggulangi masalah gizi buruk.

6. Melengkapi tugas akhir semester.

BAB II PEMBAHASAN

3

Page 4: makalah nutrisi

A. Pengertian Nutrisi

Nutrisi adalah ikatan kimia yang yang diperlukan tubuh untuk

melakukan fungsinya yaitu energi, membangun dan memelihara

jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan (Soenarjo,

2000). Menurut Soenarjo (2000), Nutrisi merupakan kebutuhan utama

pasien kritis dan nutrisi enteral lebih baik dari parenteral

karena lebih mudah, murah, aman, fisiologis dan penggunaan

nutrien oleh tubuh lebih efisien.

Nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan

untuk membentuk energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan

untuk berlangsungnya fungsi normal setiap organ dan jaringan

tubuh (Rock CL, 2004). Nutrisi adalah suatu proses organism

menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses

degesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan

pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan

kehidupan (Supariasa, 2001). Nutrisi merupakan salah satu

kebutuhan vital bagi semua makhluk hidup. Pengertian nutrisi

menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:

Nutrisi adalah proses pengambilan zat-zat makanan penting

(Nuwer, 2008).

Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme

untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan dan

pemeliharaan kesehatan (Wikipedia, 2008).

4

Page 5: makalah nutrisi

Nutrisi berbeda dengan makanan, makanan adalah segala

sesuatu yang kita makan sedangkan nutrisi adalah apa yang

terkandung dalam makanan tersebut (Uri, 2008).

B. Jenis-jenis Nutrisi

Nutrisi adalah zat dalam makanan yang menyediakan energi,

membantu   “membakar” nutrisi lain menjadi energi bagi tubuh

kita,  dan  memperbaiki jaringan. Berbagai jenis nutrisi  ialah

Protein, Karbohidrat, Lemak, Vitamin, Mineral dan Air.

1. Protein

Protein merupakan bagian penting dari tulang, otot, dan kulit.

Bahkan dalam setiap sel dalam tubuh kita terdapat protein .

Protein mempunyai banya fungsi, antara lain adalah membantu

memecah nutrisi  untuk menjadi energi, sebagai struktur bangunan

dalam tubuh, dan menghancurkan  racun.

Protein terdiri dari blok bangunan yang disebut asam amino.

Tubuh kita  dapat memproduksi beberapa  asam amino. Protein yang

kita  peroleh dari daging dan produk hewani lainnya mengandung

semua asam amino yang kita butuhkan. Protein dari daging dan

produk hewani yang lain juga disebut  sebagai protein lengkap.

Berbeda dengan dengan protein Nabati yang tidak mengandung semua

5

Page 6: makalah nutrisi

asam amino yang kita butuhkan, untuk melengkapi asam amino yang

kita butuhkan kita perlu mengkonsumsi beberapa makanan nabati

agar kita memperoleh asam amino yang lengkap yang kita butuhkan.

Beberapa Sumber protein yang sangat baik baik antara lain

meliputi, Ikan,  kerang, Daging unggas, Daging merah (sapi, babi,

domba), Telur, Kacang-kacangan, Selai kacang, Biji bijian Produk

dari kedelai (tahu, tempe, burger vegetarian), Susu dan produk

terbuat dari susu (keju, keju cottage, yoghurt)

2. Karbohidrat

Makanan yang kita  makan mengandung berbagai jenis

karbohidrat. Dari jenis jenis karbohidrat ada yang lebih baik

untuk kesehatan kita dibanding jenis karbohidrat yang lainnya. 

Jenis jenis kabohidrat antara lain adalah:

Gula. Gula  secara alami dapat ditemukan dalam buah-buahan,

sayuran, dan  susu. Makanan seperti kue dan biskuit memiliki

pemanis buatan atau juga disebut dengan gula tambahan. Gula yang

kita dapatkan secata alami maupun yang didapat dari gula

tambahan  Semuanya dapat diubah menjadi glukosa, atau zat  gula

darah. Sel-sel kita membakar glukosa dan menjadikan energi.

Zat tepung. Zat tepung  di  dalam tubuh kita dipecah menjadi

gula. Zat tepung dapat ditemukan dalam sayuran tertentu, seperti

kentang, buncis, kacang polong, dan jagung. Ia juga ditemukan

dalam roti, sereal, dan biji-bijian.

6

Page 7: makalah nutrisi

Serat . Serat  adalah karbohidrat yang yang tidak dapat dicerna

oleh tubuh kita.  Serat  melewati tubuh kita  tanpa dipecah

menjadi gula. Meskipun tubuh kita tidak mendapatkan energi dari

serat, kita masih perlu mengkonsumsi  serat untuk tetap sehat.

Serat membantu menyingkirkan lemak berlebih dalam usus, yang

membantu mencegah penyakit jantung. Serat juga membantu mendorong

makanan melalui usus, yang membantu mencegah sembelit. Makanan

tinggi serat ialahbuah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, kacang

polong, biji-bijian, dan gandum makanan (seperti roti gandum,

oatmeal, dan beras merah).

Meskipun tubuh kita memerlukan glukosa, akan tetapi kita perlu

menjaganya agar tetap seimbang. Jika kadar glukosa dalam darah

tinggi dalam rentan waktu yang lama, maka kita berpotensi untuk

terserang penyakit diabetes  tipe 2 . Untuk menjaga glukosa

darah, kita perlu  membatasi makanan dengan gula tambahan. Kita

dapat mengetahui apakah sebuah  makanan telah menambahkan  gula

dengan melihat daftar bahan bahan pada kemasan makanan tersebut.

Carilah istilah-istilah seperti, Jagung, Dekstrosa, Fruktosa,

Glukosa, Laktosa, Maltosa, Sukrosa, Madu, Gula,Gula merah, dan

Sirup.

Sebaiknya kita mengkonsumsi karbohidrat yang sehat dan alami.

Karbohidrat yang sehat antara lain adalah Zat gula alami buah-

buahan, sayuran, susu, dan produk susu,Serat dan Zat tepung dalam

makanan gandum, buncis, kacang polong, dan jagung

7

Page 8: makalah nutrisi

3. Lemak

Agar tubuh kita tetap stabil, tubuh kita juga membutuhkan

Lemak. Lemak memiliki fungsi antara lain sebagai sumber energi,

memproduksi zat zat yang dibutuhkan oleh tubuh, serta membantu

tubuh menyerap vitamin tertentu dari makanan. Tidak semua makanan

berlemak baik untuk kesehatan kita. Lemak yang baik untuk kita

konsumsi adalah lemak tak jenuh tunggal ( monounsaturated ) dan

lemak tak jenuh jamak (polyunsaturated). Dengan mengkonsumsi

lemak tak jenuh kita dapat meminimalisir akan terserang penyakit

jantung.  Beberapa makanan yang mengandung lemak tak jenuh

tunggal antara lain adalah, Minyak zaitun, Minyak kacang, Minyak

canola,  dan  Alpukat. Dan beberapa makanan yang memiliki

kandungan lemak tak jenuh jamak tinggi antara lain adalah minyak

jagung, minyak biji kapas, dan minyak kedelai.

Jenis lemak yang kurang baik untuk kesehatan kita  adalah

lemak jenuh dan trans yang  dapat meningkatkan risiko penyakit

jantung dengan menyebabkan penumpukan zat lemak dalam arteri yang

dapat menghambat aliran  darah  yang kaya oksigen ke jantung

kita. Lemak ini juga dapat meningkatkan risiko stroke dengan

menyebabkan penumpukan zat lemak yang sama dalam arteri yang

menjadi saluran aliran darah  ke otak kita. Sebuah penelitian

juga menunjukkan bahwa dengan mengkonsumsi banyak lemak trans

dapat meningkatkan risiko kanker payudara.

8

Page 9: makalah nutrisi

Makanan yang memiliki kandungan lemak jenuh tinggi  antara

lain Daging merah (sapi, babi, domba), Daging unggas, Mentega,

Susu, Minyak kelapa, Minyak kelapa sawit. Sedangkan lemak trans

dapat kita jumpai pada beberapa makanan yang digoreng

seperti seperti kerupuk, donat, dan dan kentang goreng.

Sama halnya dengan lemak jenuh dan lemak trans. Kolesterol

juga kurang baik bagi kesehatan kita, yang juga dapat

meningkatkan resiko serangan jantung. Kolesterol juga dapat kita

temukan daging merah (sapi, babi, domba) dan daging unggas.

Meskipun lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh jamak

baik untuk kesehatan kita, namun kita tetap teratur dalam

mengkonsumsi lemak tersebut. Karena jika lemak terus bertambah

maka tubuh kita akan mengalami kegemukan yang dapat beresiko

terserang penyakit lain seperti diabetes dan obesitas.

4. Vitamin

Vitamin adalah zat yang ditemukan dalam makanan yang

dibutuhkan tubuh kita  untuk pertumbuhan dan kesehatan. Ada 13

vitamin yang dibutuhkan tubuh kita . Masing masing vitamin

memiliki fungsi tersendiri. Berikut adalah beberapa vitamin yang

dibutuhkan oleh tubuh kita.

Vitamin A. Vitamin A berfungsi melindungi tubuh kita dari

beberapa infeksi, serta membantu menjaga kulit kita agar tetap

9

Page 10: makalah nutrisi

sehat. Vitamin A dapat kita temukan pada makanan seperti brokoli,

bayam, wortel, labu, ubi jalar, hati, telur, susu, krim, dan

keju.

Vitamin B1. Vitamin B1 berfungsi membantu tubuh kita dalam

mencerna karbohidrat serta baik dalam menjaga sistem saraf.

Vitamin B1 dapat kita temukan pada makanan seperti hati, kacang,

sereal, roti, dan susu.

Vitamin B2. Vitamin B2 baik dalam  menjaga kesehatan kulit

kita. Untuk memenuhi kebutuhan akan vitamin B2, kita bisa

mengkonsumsi Hati, telur, keju, susu, makanan hijau , kacang

polong, dan gandum.

Vitamin B3. Vitamin B3 berfungsi membantu tubuh kita dalam

menggunakan protein, lemak dan karbohidrat. Selain itu Vitamin B3

juga baik dalam menjaga sistem sarafdan kulit kita. Vitamin B3

dapat kita temukan dalam makanan antara lain Hati, ragi, kacang,

daging, ikan, dan unggas.

Vitamin B5. Vitamin b5 membantu dalam proses penggunaan

karbohidrat dan lemak dan membantu dalam produksi sel darah

merah. Vitamin ini dapat kita temukan dalam daging sapi, ayam,

lobster, susu, telur, kacang, kacang polong, brokoli, ragi, dan

biji-bijian.

10

Page 11: makalah nutrisi

Vitamin B6. Vitamin B6 berfungsi membantu tubuh kita dalam

menggunakan protein dan lemak dan membantu dalam proses

transportasi oksigen serta sangat baik untuk kesehatan saraf

kita. Vitamin ini terkandung dalam  Hati, biji-bijian, kuning

telur, kacang, pisang, wortel, dan ragi.

Vitamin B 9 (asam folat).  Vitamin b9 membantu dalam produksi

sel  baru dan memeliharanya, serta dapat mencegah cacat lahir.

Makanan hijau, hati, ragi, kacang, kacang polong, jeruk, sereal

dan  gandum mengandung vitamin jenis ini.

Vitamin B12. Vitamin B12 dapat membantu dalam produksi sel darah

merah dan sangat baik untuk kesehatan saraf.  Vitamin B12 dapat

kita temukan pada Susu, telur, hati, unggas, kerang, sarden, dan

telur.

Vitamin C. Vitamin C bermanfaat dalam menjaga kesehatan

tulang, kulit dan pembuluh darah. Makanan yang mengandung Vitamin

C antara lain jeruk,  tomat, kentang, pepaya, stroberi, dan

kubis.

Vitamin D. Vitamin D sangat baik dalam menjaga kesehatan

tulang. Untuk memenuhi kebutuhan vitamin D kita cukup berjemur

atau terkena sinar matahari selama 5- 30 menit minimal 2 kali

dalam seminggu. Selain itu kita juga bisa mengkonsumsi makanan

antara lain  seperti Hati dan Susu.

11

Page 12: makalah nutrisi

Vitamin E. Vitamin E dapat memelihara sel tubuh kita dari

kerusakan, memperlancar aliran darah, serta mampu memperbaiki

jaringan tubuh. Makanan yang mengandung Vitamin E antara lain

kuning telur, hati sapi, ikan, susu, brokoli, dan bayam.

Vitamin H (Biotin). Vitamin H dapat membantu tubuh dalam 

menggunakan karbohidrat dan lemak serta membantu dalam

pertumbuhan sel.  Kita dapat menemukan Vitamin H dalam Hati,

kuning telur, tepung kedelai, sereal, ragi, kacang polong,

buncis, kacang, tomat, dan susu.

Vitamin K. Vitamin K membantu dalam proses pembekuan darah dan

pembentukan tulang. bayam, kubis, keju, bayam, brokoli,  kubis,

dan  tomat. Selain itu, tubuh kita juga memproduksi vitamin K.

5. Mineral

Sama halnya dengan   vitamin, mineral adalah zat yang

ditemukan dalam makanan yang dibutuhkan tubuh kita  untuk

pertumbuhan dan kesehatan. Ada dua jenis mineral: macrominerals

dan jejak mineral. Macrominerals adalah mineral yang dibutuhkan

tubuh dalam jumlah yang lebih besar, yaitu  kalsium, fosfor,

magnesium, natrium, kalium, dan klorida. Sedangkan jejak mineral

terdiri dari  besi, tembaga, yodium, seng, fluorida, dan

selenium.

6. Kalsium.

12

Page 13: makalah nutrisi

Kalsium membantu dalam pembentukan tulang dan gigi serta

membantu menjalankan fungsi otot dan saraf. Kalsium terkandung

dalam ikan Salmon, sarden, susu, keju, yoghurt, kubis Cina,

kangkung, lobak, sawi, brokoli, dan jeruk.

7. Khlorida.

Klorida berfungsi menjaga keseimbangan kadar air di seluruh

tubuh kita. Klorida terkandung dalam Garam, rumput laut, gandum,

tomat, selada, seledri, buah zaitun, sarden, daging sapi,  dan

keju.

8. Tembaga.

Tembaga membantu melindungi sel dari kerusakan dan juga  untuk

membentuk tulang dan sel darah merah. Tembaga dapat ditemukan

dalam kerang (terutama tiram), coklat, jamur, kacang, dan 

gandum.

9. Fluoride.

Floride berfungsi memperkuak tulang dan gigi. Kopi dan dan teh

merupakan makanan yang mengandung flouride.

10. Yodium.

Youdium membantu menjalankan fungsi kelenjar  tiroid.  Tiroid

terkandung dalam Seafood, dan garam beryodium.

13

Page 14: makalah nutrisi

11. Zat Besi.

Zat Besi membantu sel darah merah dan mengantarkan oksigen ke

seluruh jaringan tubuh serta membantu menjalankan fungsi otot. 

Untuk memenuhi kebutuhan zat besi kita dapat mengkonsumsi Daging

merah, unggas, ikan, hati, tepung kedelai, telur, kacang-

kacangan, kacang polong,  bayam, lobak hijau, kerang,  dan

sereal.

12. Magnesium.

Magnesium berfungsi  untuk membentuk tulang dan gigi serta 

untuk memeliahara syaraf dan otot agar tetap normal. Magnesium

terkandung dalam beberapa makanan ysitu   kacang-kacangan,

seafood, susu, keju, dan yogurt.

13. Fosfor.

Fosfor sama halnya dengan magnesium yang berfungsi  untuk

membentuk tulang dan gigi serta  untuk memeliahara syaraf dan

otot agar tetap normal. Fosfor dapat kita temukan pada makan

antara lain Susu, yoghurt, keju, daging merah, unggas, ikan,

telur, kacang-kacangan, dan  kacang polong.

14. Kalium.

Kalium berfungsi menjaga keseimbangan kadar air di seluruh

tubuh kita serta berfungsi  memeliahara syaraf dan otot agar

14

Page 15: makalah nutrisi

tetap normal. Kalium terkandung dalam Susu, pisang, tomat, jeruk,

melon, kentang, ubi jalar, plum, kismis, bayam, lobak, kangkung,

dan kacang polong.

15. Selenium.

Selenium berfungsi mencega kerusakan pada sel serta membantu

fungsi kelenjar tiroid. Sayuran, ikan, kerang, daging merah,

biji-bijian, telur, ayam, hati, bawang putih, dan ragi bisa kita

konsumsi untuk memeneuhi kebutuhan akan Selenium.

16. Sodium.

Sodium sama halnya dengan kalium yang berfungsi menjaga

keseimbangan kadar air di seluruh tubuh kita serta berfungsi 

memeliahara syaraf dan otot agar tetap normal. Makanan yang

mengandung Sodium antara lain adalah Garam, susu, keju, bit,

seledri, daging sapi, daging babi, sarden, dan buah zaitun hijau.

17. Seng (Zinc).

Seng berfungsi dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu

dalam penyembuhan luka. Selain itu Seng juga berfungsi membantu

tubuh kita untuk melawan penyakit.  Seng dapat kita temukan dalam

beberapa makanan antara lain Hati, telur, makanan laut, daging

15

Page 16: makalah nutrisi

merah, tiram,  telur, kacang-kacangan,  biji-bijian, sereal,

gandum, dan biji labu.

18. Air

Air adalah bagian penting dari tubuh kita. Bahkan lebih dari

60 persen tubuh kita terdiri dari air.Beberapa fungsi

Membasahi jaringan, seperti  di sekitar mulut, mata, dan hidung

Mengatur suhu tubuh anda

Sebagai Bantalan  sendi kita

Membantu tubuh kita  mendapatkan nutrisi

C. Fungsi Nutrisi

Berdasarkan pengertian Nutrisi itu sendiri , zat ini memang

menjadi asupan utama bagi tubuh seseorang dalam melakukan

berbagai kegiatan sebagai pembentuk energi penting. Fungsi

nutrisi itu sendiri juga beragam seperti sebagai proses

pengambilan zat-zat makanan yang penting, sebagai subtansi

organik yang dibutuhkan organisme untuk bergerak normal. Namun

nutrisi sangat berbeda dari makanan yang kita makan tiap harinya,

nutisi adalah apa yang terkandung dalam makanan tersebut. Nutrisi

juga berperan aktif sebagai asupan makanan yang sehat bagi tubuh,

tubuh setidaknya mengkonsumsi beberapa jenis makanan setiap

harinya. Tidak lantas kita menyepelekan nutrisi, sebab tidak

semua makanan memiliki nutrisi.

16

Page 17: makalah nutrisi

D. Pengertian Malnutrisi

Malnutrisi merupakan kekurangan konsumsi pangan secara relatif 

atau absolute untuk periode tertentu. (Bachyar Bakri, 2002)

Malnutrisi (Gizi salah) adalah kesalahan pangan terutama terletak

dalam ketidakseimbangan komposisi hidangan penyediaan makanan.

(Akhmad Djaeni, 2004).

Malnutrisi adalah defisiensi gizi terjadi pada anak mendapatkan

masukan makanan yang cukup bergizi dalam waktu yang lama.

(Ngastiyah, 1997)

Malnutrisi adalah keadaan terang gizi yang disebabkan oleh

rendahnya konsumsi energi dan protein dalam keadaan sehari-hari

sehingga tidak memenuhi dalam angka kecukupan gizi. (Depkes RI,

1999).

E. Penyebab Malnutrisi

Penyebab langsung:

a. Kurangnya asupan makanan: Kurangnya asupan makanan sendiri

dapat disebabkan oleh kurangnya jumlah makanan yang diberikan,

kurangnya kualitas makanan yang diberikan dan cara pemberian

makanan yang salah.

b.  Adanya penyakit: Terutama penyakit infeksi, mempengaruhi

jumlah asupan makanan dan penggunaan nutrien oleh tubuh.

17

Page 18: makalah nutrisi

c. Infeksi apapun dapat memperburuk keadaan gizi, malnutrisi

walaupun masih ringan mempunyai pengaruh negatif pada daya tahan

tubuh terhadap infeksi.

Penyebab tidak langsung:

a. Kurangnya ketahanan pangan keluarga: Keterbatasan keluarga

untuk menghasilkan atau mendapatkan makanan. Penyakit kemiskinan

malnutrisi merupakan problem bagi golongan bawah masyarakat

tersebut.

b.  Kualitas perawatan ibu dan anak.

c.  Buruknya pelayanan kesehatan.

d.   Sanitasi lingkungan yang kurang.

e.   Faktor Keadaan Penduduk

Dalam World Food Conference di Roma dikemukakan bahwa kepadatan

jumlah penduduk yang cepat tanpa diimbangi dengan tambahnya

persediaan bahan makanan setempat yang memadai merupakan sebab

utama krisis pangan. Ms. Lorent memperkirakan bahwa marasmus

terdapat dalam jumlah yang banyak jika suatu daerah terlalu padat

daerahnya dengan hygiene yang buruk.(Iskandar, 2002)

F. Jenis –jenis Malnutrisi.

Kwasiorkor

Kata “kwarshiorkor” berasal dari bahasa Ghana-Afrika yang berati

“anak yang kekurangan kasih sayang ibu”. Kwashiorkor adalah salah

satu bentuk malnutrisi protein berat yang disebabkan oleh intake

protein yang inadekuat dengan intake karbohidrat yang normal atau

18

Page 19: makalah nutrisi

tinggi. Dibedakan dengan Marasmus yang disebabkan oleh intake

dengan kualitas yang normal namun kurang dalam jumlah.

Etiologi

Penyebab terjadinya kwashiorkor adalah inadekuatnya intake

protein yang berlansung kronis. Faktor yang dapat menyebabkan hal

tersbut diatas antara lain:

1. Pola makan

Protein (dan asam amino) adalah zat yang sangat dibutuhkan anak

untuk tumbuh dan berkembang. Meskipun intake makanan mengandung

kalori yang cukup, tidak semua makanan mengandung protein/ asam

amino yang memadai. Bayi yang masih menyusui umumnya mendapatkan

protein dari ASI yang diberikan ibunya, namun bagi yang tidak

memperoleh ASI protein adri sumber-sumber lain (susu, telur,

keju, tahu dan lain-lain) sangatlah dibutuhkan. Kurangnya

pengetahuan ibu mengenai keseimbangan nutrisi anak berperan

penting terhadap terjadi kwashiorkhor, terutama pada masa

peralihan ASI ke makanan pengganti ASI.

2. Faktor sosial

Hidup di negara dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi,

keadaan sosial dan politik tidak stabil, ataupun adanya pantangan

untuk menggunakan makanan tertentu dan sudah berlansung turun-

turun dapat menjadi hal yang menyebabkan terjadinya kwashiorkor.

3. Faktor ekonomi

19

Page 20: makalah nutrisi

Kemiskinan keluarga/ penghasilan yang rendah yang tidak dapat

memenuhi kebutuhan berakibat pada keseimbangan nutrisi anak tidak

terpenuhi, saat dimana ibunya pun tidak dapat mencukupi kebutuhan

proteinnya.

4. Faktor infeksi dan penyakit lain

Telah lama diketahui bahwa adanya interaksi sinergis antara MEP

dan infeksi. Infeksi derajat apapun dapat memperburuk keadaan

gizi. Dan sebaliknya MEP, walaupun dalam derajat ringan akan

menurunkan imunitas tubuh terhadap infeksi.

Epidemiologi

Kasus ini sering dijumpai di daerah miskin, persediaan makanan

yang terbatas, dan tingkat pendidikan yang rendah. Penyakit ini

menjadi masalah di negara-negara miskin dan berkembang di Afrika,

Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Asia Selatan. Di negara maju

sepeti Amerika Serikat kwashiorkor merupakan kasus yang langka.

Berdasarkan SUSENAS (2002), 26% balita di Indonesia menderita

gizi kurang dan 8% balita menderita gizi buruk (marasmus,

kwashiorkor, marasmus-kwashiorkor).

Gejala Klinis

Tanda atau gejala yang dapat dilihat pada anak dengan Malnutrisi

protein berat-Kwashiorkor, antara lain:

20

Page 21: makalah nutrisi

         Gagal untuk menambah berat badan

         Pertumbuhan linear terhenti.

         Edema gerenal (muka sembab, punggung kaki, perut yang

membuncit)

         Diare yang tidak membaik

         Dermatitis, perubahan pigmen kulit (deskuamasi dan

vitiligo).

         Perubahan warna rambut menjadi kemerahan dan mudah

dicabut.

         Penurunan masa otot

         Perubahan mental seperti lethargia, iritabilitas dan

apatis dapat terjadi

         Perubahan lain yang dapat terjadi adalah perlemakan

hati, gangguan fungsi ginjal, dan anemia.

         Pada keadaan berat/ akhir (final stages) dapat

mengakibatkan shock, coma dan berakhir dengan kematian.

Diagnosis

Diagnosis ditegakkan dengan anamesis, pemeriksaan fisik dan

pemeriksaan penunjang.

1.    Anamesis

21

Page 22: makalah nutrisi

Keluhan yanga sering ditemukan adalah pertumbuhan anak yang

kurang, seperti berat badan yang kurang dibandingkan anak lain

(yang sehat). Bisa juga didapatkan keluhan anak yang tidak mau

makan (anoreksia), anak tampak lemas serta menjadi lebih pendiam,

dan sering menderita sakit yang berulang.

2.     Pemeriksaan Fisik

Yang dapat dijumpai pada pemeriksaan fisik antara lain:

         Perubahan mental sampai apatis

         Edema (terutama pada muka, punggung kaki dan perut)

          Atrofi otot

          Ganguan sistem gastrointestinal

          Perubahan rambut (warna menjadi kemerahan dan mudah

dicabut)

         Perubahan kulit (perubahan pigmentasi kulit)

         Pembesaran hati

         Tanda-tanda anemia

3.    Pemeriksaan penunjang

Darah lengkap, urin lengkap, feses lengkap, protein serum

(albumin, globulin), elektrolit serum, transferin, feritin,

profil lemak. Foto thorak, dan EKG.

Komplikasi

Anak dengan kwashiorkor akan lebih mudah untuk terkena infeksi

dikarenakan lemahnya sistem imun. Tinggi maksimal dan kempuan

potensial untuk tumbuh tidak akan pernah dapat dicapai oleh anak

dengan riwayat kwashiorkor. Bukti secara statistik mengemukakan

22

Page 23: makalah nutrisi

bahwa kwashiorkor yang terjadi pada awal kehidupan (bayi dan

anak-anak) dapat menurunkan IQ secara permanen.

Penatalaksanaan/ terapi

Penatalaksanaan kwashiorkor bervariasi tergantung pada beratnya

kondisi anak. Keadaan shock memerlukan tindakan secepat mungkin

dengan restorasi volume darah dan mengkontrol tekanan darah. Pada

tahap awal, kalori diberikan dalam bentuk karbohidrat, gula

sederhana, dan lemak. Protein diberikan setelah semua sumber

kalori lain telah dapat menberikan tambahan energi. Vitamin dan

mineral dapat juga diberikan.

Dikarenan anak telah tidak mendapatkan makanan dalam jangka waktu

yang lama, memberikan makanan per oral dapat menimbulkan masalah,

khususnya apabila pemberian makanan dengan densitas kalori yang

tinggi. Makanan harus diberikan secara bertahap/ perlahan. Banyak

dari anak penderita malnutrisi menjadi intoleran terhadap susu

(lactose intolerance) dan diperlukan untuk memberikan suplemen

yang mengandung enzim lactase. (Penatalaksaan gizi buruk menurut

standar pelayanan medis kesehatan anak – IDAI (ikatan dokter anak

Indonesia))

Prognosis

Penanganan dini pada kasus-kasus kwashiorkor umumnya memberikan

hasil yang baik. Penanganan yang terlambat (late stages) mungkin

23

Page 24: makalah nutrisi

dapat memperbaiki status kesehatan anak secara umum, namun anak

dapat mengalami gangguan fisik yang permanen dan gangguan

intelektualnya. Kasus-kasus kwashiorkor yang tidak dilakukan

penanganan atau penanganannya yang terlambat, akan memberikan

akibta yang fatal.

B.   Marasmus

Marasmus ialah suatu bentuk kurang kalori-protein yang berat.

Keadaan ini merupakan hasil akhir dari interaksi antara

kekurangan makanan dan penyakit infeksi. Selain faktor

lingkungan, ada beberapa faktor lain pada diri anak sendiri

yang dibawa sejak lahir, diduga berpengaruh terhadap

terjadinya marasmus. Secara garis besar sebab-sebab marasmus

ialah sebagai berikut:

1)    Masukan makanan yang kurang

Marasmus terjadi akibat masukan kalori yang sedikit,pemberian

makanan yang tidak sesuai dengan yang dianjurkan, akibat dari

ketidaktahuan orang tua si anak; misalnya pemakaian secara luas

susu kaleng yang terlalu encer.

2)    Infeksi

Infeksi yang berat dan lama menyebabkan marasmus, terutama

infeksi enteral misalnya infantil gastroenteritis,

bronkhopneumonia, pielonephritis dan sifilis kongenital.

24

Page 25: makalah nutrisi

3)    Kelainan struktur bawaan

Misalnya: penyakit jantung bawaan, penyakit Hirschprung,

deformitas palatum, palatoschizis, micrognathia, stenosispilorus,

hiatus hernia, hidrosefalus, cystic fibrosis pancreas.

4)    Prematuritas dan penyakit pada masa neonatus

Pada keadaan-keadaan tersebut pemberian ASI kurang akibat reflek

mengisap yang kurang kuat.

5)     Pemberian ASI

Pemberian ASI yang terlalu lama tanpa pemberian makanan tambahan

yang cukup.

6)    Gangguan metabolik

Misalnya: renal asidosis, idiopathic hypercalcemia, galactosemia,

lactose intolerance.

7)    Tumor hypothalamus

Jarang dijumpai dan baru ditegakkan bila penyebab marasmus yang

lain telah disingkirkan.

8)    Penyapihan

Penyapihan yang terlalu dini disertai dengan pemberian makanan

yang kurang akan menimbulkan marasmus.

9)    Urbanisasi

Urbanisasi mempengaruhi dan merupakan predisposisi untuk

timbulnya marasmus meningkatnya arus urbanisasi diikuti pula

perubahan kebiasaan penyapihan dini dan kemudian diikuti dengan

pemberian susu manis dan susu yang terlalu encer akibat dari

25

Page 26: makalah nutrisi

tidak mampu membeli susu dan bila disertai dengan infeksi

berulang, terutama gastro enteritis akan menyebabkan anak jatuh

dalam marasmus.

Patofisiologi

Sebenarnya malnutrisi merupakan suatu sindrom yang terjadi akibat

banyak faktor. Faktor-faktor ini dapat digolongkan atas tiga

faktor penting yaitu : tubuh sendiri (host),  agent (kuman

penyebab),  environment (lingkungan). Memang factor diet (makanan)

memegang peranan penting tetapi faktor lain ikut menentukan.

Gopalan menyebutkan marasmus adalah compensated malnutrition.

Dalam keadaan kekurangan makanan, tubuh selalu berusaha untuk

mempertahankan hidup dengan memenuhi kebutuhan pokok atau energi.

Kemampuan tubuh untuk mempergunakan karbohidrat, protein dan

lemak merupakan hal yang sangat penting untuk mempertahankan

kehidupan; karbohidrat (glukosa) dapat dipakai oleh seluruh

jaringan tubuh sebagai bahan bakar, sayangnya kemampuan tubuh

untuk menyimpan karbohidrat sangat sedikit, sehingga setelah 25

jam sudah dapat terjadi kekurangan.

Akibatnya katabolisme protein terjadi setelah beberapa jam dengan

menghasilkan asam amino yang segera diubah jadi karbohidrat di

hepar dan di ginjal. Selama puasa jaringan lemak dipecah jadi

asam lemak, gliserol dan keton bodies. Otot dapat mempergunakan asam

lemak dan keton bodies sebagai sumber energi kalau kekurangan

makanan ini berjalan menahun. Tubuh akan mempertahankan diri

26

Page 27: makalah nutrisi

jangan sampai memecah protein lagi setelah kira-kira kehilangan

separuh dari tubuh.

Gambaran Klinis

Marasmus sering dijumpai pada usia 0 - 2 tahun. Keadaan yang

terlihat mencolok adalah hilangnya lemak subkutan, terutama pada

wajah. Akibatnya ialah wajah si anak lonjong, berkeriput dan

tampak lebih tua (old man face). Otot-otot lemah dan atropi,

bersamaan dengan hilangnya lemak subkutan maka anggota gerak

terlihat seperti kulit dengan tulang. Tulang rusuk tampak lebih

jelas. Dinding perut hipotonus dan kulitnya longgar. Berat badan

turun menjadi kurang dari 60% berat badan menurut usianya. Suhu

tubuh bisa rendah karena lapisan penahan panas hilang.

Diagnosis

Diagnosis marasmus dibuat berdasarkan gambaran klinis, tetapi

untuk mengetahui penyebab harus dilakukan anamnesis makanan dan

kebiasaan makan serta riwayat penyakit yang lalu.

Pencegahan

Tindakan pencegahan terhadap marasmus dapat dilaksanakan dengan

baik bila penyebab diketahui.

Usaha-usaha tersebut memerlukan sarana dan prasarana kesehatan

yang baik untuk pelayanan kesehatan dan penyuluhan gizi.

    Pengobatan

Tujuan pengobatan pada penderita marasmus adalah pemberian diet

tinggi kalori dan tinggi protein serta mencegah kekambuhan.

27

Page 28: makalah nutrisi

Penderita marasmus tanpa komplikasi dapat berobat jalan asal

diberi penyuluhan mengenai pemberian makanan yang baik; sedangkan

penderita yang mengalami komplikasi serta dehidrasi, syok,

asidosis dan lain-lain perlu mendapat perawatan di rumah sakit.

Penatalaksanaan penderita yang dirawat di RS dibagi dalam

beberapa tahap.

Tahap awal yaitu 24-48 jam pertama merupakan masa kritis, yaitu

tindakan untuk menyelamatkan jiwa, antara lain mengkoreksi

keadaan dehidrasi atau asidosis dengan pemberian cairan

intravena. Cairan yang diberikan ialah larutan Darrow-Glucosa

atau Ringer Lactat Dextrose 5%. Cairan diberikan sebanyak 200

ml/kg BB/hari. Mula-mula diberikan 60 ml/kg BB pada 4-8 jam

pertama. Kemudian 140 ml sisanya diberikan dalam 16-20 jam

berikutnya.

Tahap kedua yaitu penyesuaian. Sebagian besar penderita tidak

memerlukan koreksi cairan dan elektrolit, sehingga dapat langsung

dimulai dengan penyesuaian terhadap pemberian makanan. Pada hari-

hari pertama jumlah kalori yang diberikan sebanyak 30-60

kalori/kg BB/hari atau rata-rata 50 kalori/kg BB/hari, dengan

protein 1-1,5 g/kg BB/hari. Jumlah ini dinaikkan secara

berangsur-angsur tiap 1-2 hari sehingga mencapai 150-175

kalori/kg BB/hari dengan protein 3-5 g/kg BB/hari. Waktu yang

diperlukan untuk mencapai diet tinggi kalori tinggi protein ini

lebih kurang 7-10 hari. Cairan diberikan sebanyak 150 ml/kg

BB/hari. Pemberian vitamin dan mineral yaitu vitamin A diberikan

28

Page 29: makalah nutrisi

sebanyak 200.000. i.u peroral atau 100.000 i.u im pada hari

pertama kemudian pada hari ke dua diberikan 200.000 oral. Vitamin

A diberikan tanpa melihat ada/tidaknya gejala defisiensi Vitamin

A. Mineral yang perlu ditambahkan ialah K, sebanyak 1-2 Meq/kg

BB/hari/IV atau dalam bentuk preparat oral 75-100 mg/kg BB/hari

dan Mg, berupa MgS04 50% 0,25 ml/kg BB/hari atau megnesium oral

30 mg/kg BB/hari. Dapat diberikan 1 ml vit Bc dan 1 ml vit. C im,

selanjutnya diberikan preparat oral atau dengan diet. Jenis

makanan yang memenuhi syarat untuk penderita malnutrisi berat

ialah susu.

Dalam pemilihan jenis makanan perlu diperhatikan berat badan

penderita. Dianjurkan untuk memakai pedoman BB kurang dari 7 kg

diberikan makanan untuk bayi dengan makanan utama ialah susu

formula atau susu yang dimodifikasi, secara bertahap ditambahkan

makanan lumat dan makanan lunak. Penderita dengan BB di atas 7 kg

diberikan makanan untuk anak di atas 1 tahun, dalam bentuk

makanan cair kemudian makanan lunak dan makanan padat. Antibiotik

perlu diberikan, karena penderita marasmus sering disertai

infeksi. Pilihan obat yang dipakai ialah procain penicillin atau

gabungan penicilin dan streptomycin.

  Hal-hal yang lain perlu diperhatikan :

a)    Kemungkinan hipoglikemi dilakukan pemeriksaan dengan

dextrostix. Bila kadar gula darah kurang dari 40% diberikan

terapi 1-2 ml glukose 40%/kg BB/IV

b)    Hipotermi

29

Page 30: makalah nutrisi

Diatasi dengan penggunaan selimut atau tidur dengan ibunya. Dapat

diberikan botol panas atau pemberian makanan sering tiap 2 jam.

Pemantauan penderita dapat dilakukan dengan cara penimbangan

berat badan, pengukuran tinggi badan serta tebal lemak subkutan.

Pada minggu-minggu pertama sering belum dijumpai pertambahan

berat badan. Setelah tercapai penyesuaian barulah dijumpai

pertambahan berat badan. Penderita boleh dipulangkan bila terjadi

kenaikan sampai kira-kira 90% BB normal menurut umurnya, bila

nafsu makannya telah kembali dan penyakit infeksi telah teratasi.

G. Penanggulangan Malnutrisi.

Upaya Kesehatan Kuratif dan Rehabilitatif

1.         Penemuan aktif dan rujukan kasus gizi buruk.

2.         Perawatan balita gizi buruk

3.         Pendampingan balita gizi buruk pasca perawatan

Upaya Kesehatan Promotif dan Preventif

1.         Pendidikan (penyuluhan) gizi melalui promosi kadarzi

2.         Revitalisasi posyandu.

3.         Pemberian suplementasi gizi.

4.         Pemberian MP – ASI bagi balita gakin

Kerangka kerja pencegahan dan penanggulangan gizi buruk:

Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi

Komponen SKPG:

1.         Keluarga

2.         Masyarakat dan Lintas Sektor

30

Page 31: makalah nutrisi

3.         Pelayanan Kesehatan

Dari kerangka kerja di atas, diketahui bahwa keluarga merupakan

komponen utama dalam mencegah dan menanggulangi masalah

gizi buruk.

Keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena

ikatan tertentu untuk berbagi pengalaman dan pendekatan

emosional dan mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian

dari keluarga (Friedman, 1998)

Menimbang begitu pentingnya menjaga kondisi gizi balita untuk

pertumbuhan dan kecerdasannya, maka sudah seharusnya para

orang tua memperhatikan hal-hal yang dapat mencegah

terjadinya kondisi gizi buruk pada anak. Berikut adalah

beberapa cara untuk mencegah terjadinya gizi buruk pada

anak:

1)    Memberikan ASI eksklusif (hanya ASI) sampai anak berumur

6 bulan. Setelah itu, anak mulai dikenalkan dengan makanan

tambahan sebagai pendamping ASI yang sesuai dengan

tingkatan umur, lalu disapih setelah berumur 2 tahun.

2)    Anak diberikan makanan yang bervariasi, seimbang antara

kandungan protein, lemak, vitamin dan mineralnya.

Perbandingan komposisinya: untuk lemak minimal 10% dari

total kalori yang dibutuhkan, sementara protein 12% dan

sisanya karbohidrat.

31

Page 32: makalah nutrisi

3)    Rajin menimbang dan mengukur tinggi anak dengan mengikuti

program Posyandu. Cermati apakah pertumbuhan anak sesuai

dengan standar di atas. Jika tidak sesuai, segera

konsultasikan hal itu ke dokter.

4)    Jika anak dirawat di rumah sakit karena gizinya buruk,

bisa ditanyakan kepada petugas pola dan jenis makanan yang

harus diberikan setelah pulang dari rumah sakit.

5)    Jika anak telah menderita karena kekurangan gizi, maka

segera berikan kalori yang tinggi dalam bentuk karbohidrat,

lemak, dan gula. Sedangkan untuk proteinnya bisa diberikan

setelah sumber-sumber kalori lainnya sudah terlihat mampu

meningkatkan energi anak. Berikan pula suplemen mineral dan

vitamin penting lainnya. Penanganan dini sering kali

membuahkan hasil yang baik. Pada kondisi yang sudah berat,

terapi bisa dilakukan dengan meningkatkan kondisi kesehatan

secara umum. Namun, biasanya akan meninggalkan sisa gejala

kelainan fisik yang permanen dan akan muncul masalah

intelegensia di kemudian hari.

Pengobatan gizi buruk

         Pada stadium ringan dengan perbaikan gizi.

         Pengobatan pada stadium berat cenderung lebih

kompleks karena masing-masing penyakit harus diobati satu

32

Page 33: makalah nutrisi

persatu. Penderitapun sebaiknya dirawat di Rumah Sakit

untuk mendapat perhatian medis secara penuh.

Pengobatan pada penderita MEP (Malnutrisi Energi Protein) tentu

saja harus disesuaikan dengan tingkatannya. Penderita

kurang gizi stadium ringan, contohnya, diatasi dengan

perbaikan gizi. Dalam sehari anak-anak ini harus mendapat

masukan protein sekitar 2-3 gram atau setara dengan 100-150

Kkal.

Sedangkan pengobatan MEP berat cenderung lebih kompleks karena

masing-masing penyakit yang menyertai harus diobati satu

per satu. Penderita pun sebaiknya dirawat di rumah sakit

untuk mendapat perhatian medis secara penuh. Sejalan dengan

pengobatan penyakit penyerta maupun infeksinya, status gizi

anak tersebut terus diperbaiki hingga sembuh.

33

Page 34: makalah nutrisi

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.

Nutrisi adalah ikatan kimia yang yang diperlukan tubuh untuk

melakukan fungsinya yaitu energi, membangun dan memelihara

jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan.

Nutrisi adalah zat dalam makanan yang menyediakan energi,

membantu   “membakar” nutrisi lain menjadi energi bagi tubuh

kita,  dan  memperbaiki jaringan. Berbagai jenis nutrisi  ialah

Protein, Karbohidrat, Lemak, Vitamin, Mineral dan Air.

Malnutrisi adalah keadaan terang gizi yang disebabkan oleh

rendahnya konsumsi energi dan protein dalam keadaan sehari-hari

sehingga tidak memenuhi dalam angka kecukupan gizi. Malnutrisi

disebabkan oleh faktor luar maupun dalam. Dalam mengatasi masalah

malnutrisi orang tualah yang harus berperan dalam pencagahannya

dengan memberikan gizi serta nutrisi yang seimbang kepada

anaknya.

B. Saran dan Kritik.

Pemenuhan akan kebutuhan gizi dalam tubuh merupakan salah satu

cara meminimaklisir terjadinya Malnutrisi. Cara itu dapat

dilakukan dengan cara mengkonsumsi makanan yang mengandung empat

sehat lima sempurna.

34

Page 35: makalah nutrisi

DAFTAR PUSTAKA

Pearce, C Evelyn . 2008 . Anatomi & Fisiologi untuk Paramedis

. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Sediaoetama,A.D.1985.Ilmu Gizi.jil 1.Dian Rakyat :

Jakarta.

Sloane, Ethel . 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk pemula .

Jakarta : EGC

Suhardjo. 1988 . Perencanaan Pangan dan Gizi . Bumi Aksara

: Jakarta.

35

Page 36: makalah nutrisi

Supariasa,I. Dewa Nyoman S. 2001.  Penilaian Status Gizi.

EGC : Jakarta.

36

Page 37: makalah nutrisi

37